Upload
trinhthuy
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Kinerja Satpol PP dalam Upaya Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat Melalui Penertiban Jam Operasional Warnet
di Kota Tanjungpinang
Achmad Afrizal, Wahjoe Pangestoeti, Fitri Kurnianingsih
Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik,
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Berdasarkan Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 49 Tahun 2016,
Satpol PP dan Pemadam Kebakaran mempunyai tugas pokok membantu Walikota
melaksanakan urusan pemerintahan dalam hal penegakkan Peraturan Daerah,
menyelenggarakan ketertiban umum, ketentraman masyarakat, dan perlindungan
masyarakat, serta penanggulangan kebakaran. Dalam penelitian ini, menjelaskan
klasifikasi pengukuran kinerja birokrasi publik yang dikemukakan oleh Dwiyanto.
Informan dalam penelitian ini ditentukan menggunakan purposive sampling.
Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang dengan 1 orang sebagai
Informan kunci (Key Informan). Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Kinerja
Satpol PP dalam upaya menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat melalui penertiban jam operasional warnet di Kota Tanjungpinang
cukup baik namun belum terlalu optimal, karena masih banyak warnet yang
beroperasi melewati batas jam operasional.
Kata kunci : Kinerja, Ketertiban, Birokrasi
2
A. PENDAHULUAN
Tugas Satuan Polisi Pamong Praja yang disebutkan dalam Peraturan Walikota
Tanjungpinang Nomor 49 Tahun 2016 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangan
Kebakaran Kota Tanjungpinang pasal 3 ayat (1) adalah membantu Walikota
melaksanakan urusan pemerintahan dalam hal penegakkan Peraturan Daerah,
menyelenggarakan ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan perlindungan
masyarakat, serta penanggulangan kebakaran. Sebagaimana telah dijelaskan
dalam Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang No. 8 Tahun 2005 tentang
Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan Lingkungan pasal 2 dan 3 bahwa
Pemerintah Daerah berkewajiban menyelenggarakan ketertiban umum di daerah,
yang salah satunya meliputi kegiatan usaha dan atau dagang.
Selanjutnya dalam Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 26 Tahun 2017
tentang Petunjuk Pelaksanaan Paraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Ketertiban Umum Pasal 16 menegaskan bahwa “jam operasional warnet/ game
station dimulai pukul 07.30 s.d 00.00 wib”.
Sementara itu kenyataan yang terjadi di lapangan hingga saat ini dapat dilihat
bahwa masih banyaknya warnet yang melanggar jam operasional yang telah
ditetapkan. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan pengawasan oleh
instansi terkait yakni Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) guna mengawasi
dan menertibkan jam operasional warnet tersebut.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja
Satpol PP dalam upaya dalam upaya menyelenggarakan ketertiban umum dan
3
ketentraman masyarakat melalui penertiban jam operasional warnet di Kota
Tanjungpinang.
B. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan indikator penilaian kinerja
menurut Dwiyanto (2006:50) yaitu:
a. Produktivitas
Dalam penelitian ini indikator produktivitas digunakan untuk
mengetahui sampai sejauh mana Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat dapat merealisasikan target yang telah ditetapkan
dalam penertiban jam operasional warnet di Kota Tanjungpinang.
b. Kualitas Layanan
Dalam penelitian ini indikator kualitas layanan digunakan untuk
mengetahui bagaimana kepuasan masyarakat terhadap kinerja Satpol PP
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dalam penertiban
jam operasional warnet di Kota Tanjungpinang.
c. Responsivitas
Responsivitas menjadi indikator dalam penelitian ini untuk menilai
bagaimana kemampuan Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat dalam menjalankan misi dan tujuannya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal ini penertiban jam operasional
warnet di Kota Tanjungpinang.
4
d. Responsibilitas
Pemilihan indikator responsibilitas dapat dijadikan penilaian
bagaimana kinerja Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat dalam penertiban jam operasional warnet di Kota
Tanjungpinang, apakah sudah sesuai dengan prinsip adiministrasi atau
SOP dan tidak melanggar ketentuan ketentuan yang telah ditetapkan.
e. Akuntabilitas
Dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan indikator
akuntabilitas untuk menilai sejauh mana pertanggungjawaban kinerja
Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Kota
Tanjungpinang dalam penertiban jam operasional warnet kepada
masyarakat maupun kepada atasannya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, yang
bertujuan memahami gejala-gejala sosial yang terjadi dan dideskripsikan dalam
bentuk kata-kata dan bahasa. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Satuan Polisi
Pamong Praja Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Kota
Tanjungpinang, dengan mengumpulkan data primer dan data skunder.
Kemudian peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam
menentukan informan. Arikunto (2010:183) mengatakan pemilihan sampel secara
purposive pada penelitian ini akan berpedoman pada syarat-syarat yang harus
dipenuhi sebagai berikut :
1. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
5
2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
(key subjectis).
3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti memutuskan bahwa yang
menjadi informan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Informan kunci (key informan), yaitu orang-orang yang sangat
memahami permasalahan yang diteliti, berjumlah 1 (satu) orang yaitu:
a. Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Tanjungpinang.
2. Informan biasa, yaitu orang yang dianggap mengetahui permasalahan
yang diteliti, berjumlah 2 (dua) orang yaitu:
a. Kasi Operasi dan Pengendalian 1 (satu) orang.
b. Komandan Pleton Patroli Satpol PP Kota Tanjungpinang 1 (satu)
orang.
3. Informan pembanding, digunakan untuk memvalidasi data yang
diperoleh dari informan kunci dan informan biasa, berjumlah 1 (satu)
orang yaitu:
a. Pemilik warnet di Kota Tanjungpinang 1 (satu) orang.
Dengan demikian maka informan yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 4 (empat) orang.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan teknik analisa data
6
yang dimulai dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hal ini
sesuai dengan yang di kemukakan oleh Miles dan Huberman terdapat tiga teknik
analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan (Sugiyono, 2008:21).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menilai kinerja Satpol PP dalam upaya menyelenggarakan Ketertiban
umum dan Ketentraman Masyarakat melalui penertiban jam operasional warnet di
Kota Tanjungpinang, Dwiyanto (2006:50) mengemukakan terdapat 5 indikator
dalam mengukur kinerja birokrasi publik dengan analisis berikut ini :
1. Produktivitas
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti,
dapat diketahui bahwa Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat dalam melaksanakan penertiban jam operasional
warnet tidak memiliki target berupa angka, Satpol PP Bidang Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat memiliki target seluruh warnet yang
beroperasi di wilayah Kota Tanjungpinang dapat mengikuti aturan jam
operasional yang telah ditetapkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari
informan pembanding, Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat juga telah melakukan upaya penertiban dengan
memberikan surat teguran terhadap warnet yang masih beroperasi
melewati batas jam operasional yang telah ditetapkan.
Untuk mengetahui jumlah warnet yang berhasil ditertibkan dapat
dilihat pada tabel berikut:
7
Tabel 1. Data Pelaksanaan Peneguran Terhadap Warnet yang Melanggar Jam
Operasional
No Tanggal
Kegiatan Nama Usaha
Jumlah
Teguran Lokasi
1 03-02/2017 Warnet Net I Jl. Gatot Subroto
2 05-02/2017 Warnet GG Net I Komp. Bintan
Center
3 09-02/2017 Sinar Murni Net I Jl. Di. Panjaitan
Km.7
4 23-02/2017 Warnet Fantastik I Jl. Ganet
5 23-02/2017 Jet Net I Jl. Ganet
6 23-02/2017 Utech Net I Jl. Ganet
7 24-02/2017 Star Net I Jl. Ir. Sutami
8 24-02/2017 Zenth Net I Jl. Ir. Sutami
9 26-02/2017 Lalat Net II Jl. R. H.
Fisabilillah
10 27-02/2017 Matrix Net I Jl. Sei Jang
11 27-02/2017 Wy Net I Jl. Ir. Sutami
12 28-02/2017 Warnet Milinium I Jl. Di. Panjaitan
Km.7
13 28-02/2017 Warnet Milinium II Jl. Pemuda
14 01-03/2017 Warnet Hembas I Jl. Di. Panjaitan
Km.7
15 01-03/2017 Kiki @ Net I Jl. Ahmad Yani
16 02-03/2017 Ape Net I Jl. Air Raja Km.14
17 02-03/2017 Warnet Fantastik II Jl. Ganet
18 02-03/2017 Jet Net II Jl. Ganet
19 07-03/2017 Sin Sin Net I Jl. Pramuka
20 07-03/2017 Gk Net I J. Sumber Karya
21 09-03/2017 Cece Net I Jl. Brigjen
Katamso
22 09-03/2017 Glory Net I Jl. Brigjen
Katamso
23 25-03/2017 R2 Net I Jl. Tugupahlawan
8
24 04-04/2017 Jet Net III Jl. Ganet
25 07-04/2017 Gg Net II Komp. Bintan
Center
26 07-04/2017 Bincen Net I Komp. Bintan
Center
27 07-04/2017 Haru Net I Jl. Tugupahlawan
28 07-04/2017 Star Net II Jl. Ir. Sutami
29 07-04/2017 Kepri Net I Jl. Pramuka
30 07-04/2017 Wy Net II Jl. Ir. Sutami
31 07-04/2017 D’Netz II Jl. Usman Harun
32 09-04/2017 Radian Net I Jl. Ir. Sutami
33 09-04/2017 Rebel Net II Jl. Tugupahlawan
34 25-04/2017 Lalat Net III Jl. R. H.
Fisabilillah
35 25-04/2017 Wy Net III Jl. Ir. Sutami
36 26-05/2017 Ayu Net I Jl. R. H.
Fisabilillah
37 26-05/2017 Tens Net I Jl. R.H. Fisabilillah
38 26-05/2017 TKBM Net I Perum Hang Tuah
39 01-06/2017 Bro Net I Jl. Ganet
40 03-06/2017 Rebel Net III Jl. Tugupahlawan
41 05-06/2017 Olai Warnet I Jl. R. H.
Fisabilillah
42 07-06/2017 Sinar Murni Net II Jl. Di. Panjaitan
Km.7
43 07-06/2017 E2 Warnet I Jl. Pemuda
44 07-06/2017 R2 Net II Jl. Tugupahlawan
45 12-06/2017 Warnet Milinium I Jl. Kemboja
46 13-06/2017 Warnet D’Netz II Jl. Usman Harun
47 13-06/2017 Cece Net II Jl. Brigjen
Katamso
48 08-08/2017 Warnet Hembas II Jl. Di. Panjaitan
Km.7
49 08-08/2017 Sinar Murni Net II Jl. Di. Panjaitan
Km.7
9
Tabel 2. Data Penertiban Warnet
No Warnet Alamat
1 Bro Net Jl. Ganet
2 Warnet Fantastik Jl. Ganet
Dapat disimpulkan bahwa meskipun Satpol PP Bidang Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat telah melakukan upaya penertiban
dengan memberikan surat teguran terhadap warnet yang melewati batas
jam operasional, dalam hal ini masih jauh dari target yang diharapkan.
Dapat dilihat dari jumlah warnet yang mendapat surat teguran sebanyak
34 warnet dengan total seluruh warnet di Kota Tanjungpinang sebanyak 56
warnet, maka Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat di Kota Tanjungpinang belum dapat merealisasikan targetnya
yaitu seluruh warnet di Kota Tanjungpinang dapat mengikuti aturan yang
telah ditetapkan.
2. Kualitas Layanan
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dapat diketahui bahwa
tingkat kepuasan masyarakat mengenai penertiban jam operasional warnet
di Kota Tanjungpinang mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan berkurangnya aduan
dari masyarakat mengenai jam operasional warnet di Kota Tanjungpinang.
3. Responsivitas
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa rencana
dan program kerja Satpol PP dalam menertibkan warnet di Kota
Tanjungpinang dalam satu hari Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan
10
Ketentraman Masyarakat Kota Tanjungpinang memiliki 5 regu patroli
yang kemudian dibagi sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing,
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Pembagian Regu Patroli
No Regu Jumlah
Anggota Tugas
1 Patroli Wanita 1 10
1. Jam buka warnet
2. Pelajar di warnet
3. ASN di kedai kopi
2 Patroli Wanita 2 10
1. Jam buka warnet
2. Pelajar di warnet
3. ASN di kedai kopi
3 Patroli Pria 1
4 Unit layanan pengaduan
6 Gedung gong-gong
4 Patroli Pria 2
4 Terminal Sei Carang
6 Pos pasar
5 Patroli Malam 10
1. Jam tutup warnet
2. Penyalahgunaan
fasilitas umum
3. Tindak asusila
Dari tabel tersebut dapat dilihat Satpol PP Bidang Ketertiban Umum
dan Ketentraman Masyarakat dalam mengawasi jam operasional warnet
dibagi menjadi dua, yaitu pada pagi hari dalam mengawasi jam buka
warnet merupakan tugas dari patroli wanita 1 dan 2, kemudian dalam
mengawasi jam tutup warnet pada malam hari merupakan tugas dari regu
patroli malam yang hanya terdiri dari 1 regu dengan jumlah anggota
patroli 10 orang setiap harinya. Kemudian berdasarkan data yang
diperoleh dari informan pembanding, Satpol PP melakukan patroli
11
pengawasan terhadap warnet yang masih terlihat buka diluar jam
operasional yang telah ditetapkan.
4. Responsibilitas
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, dapat
diketahui bahwa Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat dalam melaksanakan penertiban jam operasional warnet sudah
mengikuti SOP yang telah ditetapkan, adapun SOP dan tahapan Satpol PP
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dalam
menertibkan jam operasional warnet dapat digambarkan pada tabel
berikut:
Bagan 1. Tahapan Penertiban Jam Operasional Warnet
3 hari
3 hari 7 hari
3 hari
1 hari
Satpol
PP
Patroli
Pengawasan
Penyuluhan/
Sosialisasi
Teguran I
Teguran II
Teguran III
Peringatan I
Peringatan II
Peringatan III
Sanksi Administratif
12
Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa Satpol PP Bidang Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat dalam menertibkan jam operasional
warnet mengacu pada SOP yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2011 Tentang Standar
Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja pada bagian II
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, poin 5 Teknis Persiapan
Operasional Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat menjelaskan:
a. Memberikan teguran pertama kepada orang/ badan hukum yang
melanggar ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
b. Memberikan teguran kedua kepada orang/ badan hukum yang
melanggar ketertiban umum dan ketentraman masyarakat apabila
dalam waktu 3 hari setelah teguran pertama dilakukan belum
diindahkan.
c. Memberikan teguran ketiga kepada orang/ badan hukum yang
melanggar ketertiban umum dan ketentraman masyarakat apabila
dalam waktu 3 hari setelah teguran kedua dilakukan belum diindahkan.
d. Memberikan surat peringatan pertama dalam waktu 7 hari agar orang/
badan hukum tersebut untuk menertibkan sendiri apabila dalam waktu
3 hari setelah teguran ketiga dilakukan belum diindahkan.
e. Memberikan surat peringatan kedua dalam waktu 3 hari agar orang/
badan hukum tersebut untuk menertibkan sendiri.
f. Memberikan surat peringatan ketiga dalam waktu 1 hari agar orang/
badan hukum tersebut untuk menertibkan sendiri.
13
g. Apabila setelah surat peringatan ketiga tidak diindahkan maka dapat
dilakukan tindakan penertiban secara paksa.
5. Akuntabilitas
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, untuk
melihat pertanggungjawaban kinerja Satpol PP Bidang Ketertiban Umum
dan Ketentraman Masyarakat Kota Tanjungpinang dapat digambarkan
pada bagan berikut:
Bagan 2. Pertanggungjawaban Kinerja Satpol PP Bidang Keteriban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa pertanggungjawaban kinerja
Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dimulai
dari anggota patroli membuat laporan harian mengenai hasil patroli yang
dibuat dalam buku jurnal, kemudian diserahkan kepada sekretariat Bidang
LAPORAN
HARIAN
BUKU
JURNAL
LAPORAN
BULANAN
LAPORAN
TAHUNAN
ANGGOTA
PATROLI
SEKRETARIAT
BIDANG
KETERTIBAN
UMUM DAN
KETENTRAMAN
MASYARAKAT
KEPALA
BIDANG
KEPALA
SATUAN
WALIKOTA
14
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat untuk diolah menjadi
laporan bulanan, laporan harian dan bulanan diserahkan kepada Kepala
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat untuk dikaji dan
dievaluasi kembali mengenai kinerja Bidang Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat.
Kemudian laporan bulanan tadi diserahkan kepada Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Tanjungpinang untuk diolah dan digabungkan
dengan bidang-bidang yang lain untuk dibuat laporan tahunan Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Tanjungpinang. Setelah laporan tahunan selesai,
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tanjungpinang menyerahkan
laporan tahunan kepada Walikota Tanjungpinang.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian terkait Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dalam upaya
menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat melalui
penertiban jam operasional warnet di Kota Tanjungpiang dapat disimpulkan
cukup baik, karena Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat terus melakukan upaya penertiban jam operasional warnet setiap
harinya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Akan tetapi belum terlalu
optimal, karena masih banyak warnet yang beroperasi melewati batas jam
operasional di Kota Tanjungpinang. Hal ini dibuktikan dengan jumlah warnet
yang mendapat surat teguran sebanyak 34 warnet di Kota Tanjungpinang.
15
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan pada Satuan
Polisi Pamong Praja Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Kota Tanjungpinang dengan indikator sebagai berikut:
1. Produktivitas
Dalam pencapaian target Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat disarankan agar lebih meningkatkan kinerjanya
mengingat jumlah warnet yang sangat banyak di Kota Tanjungpinang
dengan regu patroli pengawasan dan penertiban yang sangat sedikit dalam
mengawasi dan menertibkan warnet di Kota Tanjungpinang. Dengan
tujuan agar Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat dapat merealisasikan targetnya.
2. Kualitas Layanan
Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
memiliki Unit Layanan Pengaduan 24 jam, tetapi tidak semua masyarakat
mengetahui nomor telepon dan bagaimana cara melaporkan warnet yang
beroperasi melewati batas jam operasional. Maka disarankan Satpol PP
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat agar
menempelkan nomor telepon layanan pengaduan pada bagian depan tiap-
tiap warnet dan memastikan petugas jaga berada ditempat sehingga Unit
Layanan Pengaduan benar-benar dapat dihubungi 24 jam baik langsung
maupun via telepon.
16
3. Responsivitas
Dalam melaksanakan rencana dan program kerja Satpol PP Bidang
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat disarankan untuk
menambah regu patroli mengingat saat ini Satpol PP Bidang Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat hanya memiliki 2 regu yang
kemudian dibagi lagi menjadi 1 regu pagi dan 1 regu malam untuk
mengawasi dan menertibkan warnet. Jika dilihat dari jumlah warnet yang
begitu banyak, wilayah Kota Tanjungpinang yang cukup luas, dan tugas
regu patroli yang tidak hanya fokus pada jam operasional warnet saja,
maka jika hanya dilaksanakan oleh 2 regu patroli saja tidak dapat berjalan
dengan efektif.
4. Responsibilitas
Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
disarankan mengikuti SOP yang telah ditetapkan pada semua warnet yang
ada di Kota Tanjungpinang tanpa pandang bulu, sehingga warnet yang
beroperasi di wilayah Kota tanjungpinang mengikuti jam opersional yang
telah ditetapkan.
5. Akuntabilitas
Satpol PP Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
disarankan agar dapat mempertahankan bentuk pertanggungjawaban yang
ada pada saat ini, dengan laporan pertanggungjawaban yang dimulai regu
patroli hingga kepada walikota Kota Tanjungpinang sudah menunjukkan
bentuk pertanggungjawaban yang baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi
Revisi VI, Jakarta: Rineka Cipta.
_______, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta.
Dwiyanto, Agus, 2006, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Yogyakarta:
UGM Press.
Handoko, T. Hani, 2005, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta: BPFE UGM.
Hasan, M. Iqbal, 2002, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya, Bogor: Ghalia Indonesia.
Ilyas, Yaslis, 2002, Kinerja, Teori Penilaian dan Penelitian, Jakarta: Pusat Kajian
Ekonomi.
Mahmudi, 2007, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta : UPP STIM
YKPN.
Mahsun, Mohammad, 2009, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE.
Moeheriono, 2012, Pengukuran Kinerja Berbasis Kinerja, Edisi Revisi, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. remaja
Rosdakarya.
_______, 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. remaja
Rosdakarya.
Pasolong, Harbani, 2013, Kepemimpinan Birokrasi, Bandung : CV.Alfabeta.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2005, Manajemen Pelayanan, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Rivai, Veithzal, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari
Teori ke Praktik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
18
Soeprihanto, John, 2001, Penilaiaaan Kinerja dan Pengembangan Karyawan,
Jakarta: BPFE.
Sudarmanto, 2009, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi
Pengukuran dan Implementasi Dalam Organisasi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
_______, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
_______, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Wirawan, Nata, 2001, Cara Mudah Memahami Statisktik 1, Edisi Pertama,
Denpasar: Keraras Emas.
Jurnal dan Skripsi :
Aditya, Irfan Chandra, 2014, Studi Tentang Kinerja Anggota Satpol PP dalam
Menertibkan dan Menanggulangi Pengemis dan Anak Jalanan di Kota
Samarinda, eJournal Administrasi Negara, Volume 4, No. 2,
(http://www.ejournal.an.fisip-unmul.ac.id, diakses 20 Agustus 2016, 21.00
Wib).
Agustin, Erlin, 2013, Analisis Kinerja Satpol PP Kota Serang Dalam Penertiban
PKL, (http://www.repository.fisip-untirta.ac.id, diakses 20 Agustus 2016,
21.30 Wib).
Martha, Ferdy, 2014, Pelaksanaan Penertiban Operasional Warung Internet di
Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Volume 1, No. 2,
(http://www.jom.unri.ac.id, diakses 20 Agustus 2016, 23.00 Wib).
Sulisdiani, Indah, 2012, Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dalam Penertiban
PKL di Kota Pontianak, (http://www.repository.untan.ac.id, diakses 21
Agustus 01.00 Wib).
Undang-Undang :
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2011
Tentang Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Sistem Penyelenggaraan
Pendidikan Kota Tanjungpinang
19
Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang No. 8 Tahun 2005 tentang Ketertiban,
Kebersihan dan Keindahan Lingkungan
Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2004 Tentang Pajak-Pajak Daerah
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Ketertiban Umum
Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 49 Tahun 2016 Tentang Uraian Tugas
Pokok, Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja dan
Penanggulangan Kebakaran Kota Tanjungpinang
Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 26 Tahun 2017 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Paraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 tentang Ketertiban
Umum