54
KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN JASMANI Lampiran“III“Kep Danpusdikjas Nomor Kep / / / 2011 Tanggal : 2011 BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Ada berbagai macam definisi atau pengertian tentang kinesiologi. Kinesiologi berasal dari kata kines dan logos, kines adalah gerak sedangkan logos berarti ilmu, jadi kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak, khususnya gerak pada manusia. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari gerak atau the science human movement yang diaplikasikan dan menjelaskan tentang gerak tubuh manusia kemudian ilmu ini dapat diaplikasikan terhadap prinsip-prinsip mekanik dalam gerak manusia yang disebut biomekanika atau biomekanik kinesiology, sedangkan aplikasi anatomi dalam gerak manusia disebut anatomi kinesiologi. Sehingga secara sederhana kinesiologi adalah mekanika pergerakan manusia (mechanics of human movement. Karenanya tepatlah bila kinesiologi dinyatakan sebagai ilmu paduan dari berbagai cabang ilmu yaitu Ilmu Urai, Ilmu Faal, Biokimia dan Mekanik. RAHASIA

kinesologi kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menggambarkan tentang kesehatan

Citation preview

Page 1: kinesologi kesehatan

KODIKLAT TNI ANGKATAN DARATPUSAT PENDIDIKAN JASMANI MILITER

Lampiran“III“Kep DanpusdikjasNomor Kep / / / 2011Tanggal : 2011

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum

a. Ada berbagai macam definisi atau pengertian tentang kinesiologi. Kinesiologi

berasal dari kata kines dan logos, kines adalah gerak sedangkan logos berarti ilmu,

jadi kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak, khususnya gerak pada

manusia. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari gerak atau the science human

movement yang diaplikasikan dan menjelaskan tentang gerak tubuh manusia

kemudian ilmu ini dapat diaplikasikan terhadap prinsip-prinsip mekanik dalam gerak

manusia yang disebut biomekanika atau biomekanik kinesiology, sedangkan aplikasi

anatomi dalam gerak manusia disebut anatomi kinesiologi. Sehingga secara

sederhana kinesiologi adalah mekanika pergerakan manusia (mechanics of human

movement. Karenanya tepatlah bila kinesiologi dinyatakan sebagai ilmu

paduan dari berbagai cabang ilmu yaitu Ilmu Urai, Ilmu Faal, Biokimia dan

Mekanik. Bertolak dari pengetahuan Ilmu Urai. Khususnya tentang sistem alat

gerak, maka penerapan dasar mekanik tercermin pada bagaimana sikap tubuh, cara

jalan seseorang, cara penggunaan alat-alat rumah tangga maupun alat-alat olah

raga dan sebagainya.

b. Pendidikan jasmani yang berorientasi pada developmental education

mengarahkan kegiatan anak melalui pemenuhan kebutuhan keterampilan pada diri

anak. Disamakan dengan tahap perkembangan fisik dan mentalnya, setiap kelompok

anak diarahkan pada keterampilan gerak yang dibutuhkan anak. Misalnya, bagi anak

usia dibawah lima tahun, perlu dikembangkan kemampuan pengaturan tubuhnya dan

bagi anak usia diatasnya perlu dikembangkan keterampilan dasarnya. Sementara

RAHASIA

RAHASIA

Page 2: kinesologi kesehatan

2

bagi anak yang lebih dewasa diarahkan pada keterampilan-keterampilan khususnya,

seperti yang dikembangkan dalam cabang-cabang olah raga tertentu. Keterampilan

yang terspesialisasi adalah keterampilan yang digunakan dalam cabang olahraga

dan wilayah pendidikan jasmani lainnya. Keterampilan ini meliputi kegiatan dengan

peralatan (misalnya senam alat), gerakan-gerakan akrobatik, tari-tarian, serta

permainan khusus atau tempat seperti sepak bola, bola voli, bola basket dan lain-

lain.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah Departemen tentang Kinesiologi ini di susun dengan maksud

untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang Kinesiologi sebagai materi

pelajaran pada pendidikan Suspajas.

b. Tujuan. Naskah Departemen tentang Kinesiologi ini disusun dengan tujuan

untuk digunakan sebagai pedoman bagi Gumil dan Pasis dalam proses belajar

mengajar pada pendidikan Suspajas, agar tujuan pel;ajaran dapat di capai.

3. Ruang Lingkug dan Tata Urut.

a. Ruang lingkup naskah Departemen tentang Kinesiologi ini di susun meliputi,

pengertian ilmu gerak, Hubungan Persendian dan otot, Koordinasi gerak tubuh.

b. Tata urut. Penulisan naskah ini di susun dengan tata urut sebagai berikut :

1) Pendahuluan.

2) Pengetahuan Ilmu gerak

3) Hubungan Persendian dan Otot.

4) Koordinasi Gerak Tubuh.

5) Evaluasi akhir pelajaran.

6) Penutup.

Page 3: kinesologi kesehatan

3

BAB II

PENGETAHUAN ILMU GERAK

4. Umum. Gerak secara umum yaitu suatu perubahan tempat kedudukan pada

suatu benda dari titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu

berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi

maupun yang mendekati. Alat gerak pada vertebrata meliputi alat gerak pasif berupa

tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Gerak pada tubuh manusia adalah hasil interaksi

antara tulang, otot, dan persendian tulang. Olahraga = gerak raga yang teratur dan

terencana dengan intensitas yang sesuai untuk keperluan berbagai tujuan (pendidikan,

kesehatan, rekreasi, prestasi). Gerak adalah ciri kehidupan Tiada hidup tanpa gerak. Apa

guna hidup bila tak mampu bergerak, memelihara gerak sama dengan mempertahankan

hidup, meningkatkan kemampuan gerak sama dengan meningkatkan kualitas hidup.

Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup. Olahraga

adalah kebutuhan, Maksud dari pernyataan tersebut adalah olah raga dapat :

a) Merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan social

b) Merangsang kecerdasan intelektual

c) Menyehatkan dan mencegah penyakit non-infeksi

5. Keseimbangan Gerak Pada Tubuh Manusia.         Keseimbangan Gerak adalah

kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai

posisi. Definisi menurut O’Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk

mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak.

Selain itu menurut Ann Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk

mempertahankan tubuh dalam posisi keseimbangan maupun dalam keadaan statik atau

dinamik, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal.   Keseimbangan juga bisa

diartikan sebagai kemampuan relatif  untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass)

atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support).

Keseimbangan melibatkan  berbagai gerakan di setiap segmen tubuh dengan di dukung

oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan untuk menyeimbangkan

Page 4: kinesologi kesehatan

4

massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas

secara efektif dan efisien.  Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan

statis : kemampuan tubuh untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu

berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas papan keseimbangan); keseimbangan dinamis

adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak.

Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem sensorik

(vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot,

sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik,

basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi

internal dan eksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi,

lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu. Kemampuan tubuh

untuk mempertahankan keseimbangan dan kestabilan postur oleh aktivitas motorik tidak

dapat dipisahkan dari faktor lingkungan dan sistem regulasi yang berperan dalam

pembentukan keseimbangan. Tujuan dari tubuh mempertahankan keseimbangan adalah :

menyanggah tubuh melawan gravitasi dan faktor eksternal lain, untuk mempertahankan

pusat massa tubuh agar seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian tubuh

ketika bagian tubuh lain bergerak.

6. Komponen-komponen pengontrol keseimbangan gerak.

a.       Sistem informasi sensoris. Sistem informasi sensoris meliputi visual,

vestibular, dan somatosensoris.

1). Visual. Visual memegang peran penting dalam sistem sensoris. Cratty

& Martin (1969) menyatakan bahwa keseimbangan akan terus berkembang

sesuai umur, mata akan membantu agar tetap fokus pada titik utama untuk

mempertahankan keseimbangan, dan sebagai monitor tubuh selama

melakukan gerak statik atau dinamik. Penglihatan juga merupakan sumber

utama informasi tentang lingkungan dan tempat kita berada, penglihatan

memegang peran penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak

sesuai lingkungan tempat kita berada. Penglihatan muncul ketika

mata menerima sinar yang berasal dari obyek sesuai jarak pandang.

Page 5: kinesologi kesehatan

5

Dengan informasi visual, maka tubuh dapat menyesuaikan atau bereaksi

terhadap perubahan bidang pada lingkungan aktivitas sehingga memberikan

kerja otot yang sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.

2). Sistem vestibular. Komponen vestibular merupakan sistem sensoris yang

berfungsi penting dalam keseimbangan, kontrol kepala, dan gerak bola mata.

Reseptor  sensoris vestibular berada di dalam telinga. Reseptor pada sistem

vestibular meliputi kanalis semisirkularis, utrikulus, serta sakulus. Reseptor

dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem labyrinthine. Sistem

labyrinthine mendeteksi perubahan posisi kepala dan percepatan perubahan

sudut. Melalui refleks vestibulo-occular, mereka mengontrol gerak mata,

terutama ketika melihat obyek yang bergerak. Mereka meneruskan pesan

melalui saraf kranialis VIII ke nukleus vestibular yang berlokasi di batang otak.

Beberapa stimulus tidak menuju nukleus vestibular tetapi ke serebelum,

formatio retikularis, thalamus dan korteks serebri. Nukleus vestibular

menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth, retikular formasi, dan

serebelum. Keluaran (output) dari nukleus vestibular menuju ke motor neuron

melalui medula spinalis, terutama ke motor neuron yang menginervasi otot-

otot proksimal, kumparan otot pada leher dan otot-otot punggung (otot-otot

postural). Sistem vestibular bereaksi sangat cepat sehingga membantu

mempertahankan keseimbangan tubuh dengan mengontrol otot-otot postural.

3). Somatosensoris. Sistem somatosensoris terdiri dari taktil atau

proprioseptif serta persepsi-kognitif. Informasi propriosepsi disalurkan ke otak

melalui kolumna dorsalis medula spinalis. Sebagian besar masukan (input)

proprioseptif menuju serebelum, tetapi ada pula yang menuju ke korteks

serebri melalui lemniskus medialis dan talamus. Kesadaran akan posisi

berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian bergantung pada impuls yang

datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra tersebut adalah

ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di sinovia dan ligamentum. Impuls

Page 6: kinesologi kesehatan

6

dari alat indra ini dari reseptor raba di kulit dan jaringan lain , serta otot di

proses di korteks menjadi kesadaran akan posisi tubuh dalam ruang.

 

b.       Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles response

synergies).        Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan

jarak dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk mempertahankan

keseimbangan dan kontrol postur. Beberapa kelompok otot baik pada ekstremitas

atas maupun bawah berfungsi mempertahankan postur saat berdiri tegak serta

mengatur keseimbangan tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan pada tubuh

dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot postural

bekerja secara sinergi sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya

gravitasi, dan aligment tubuh. Kerja otot yang sinergi berarti bahwa adanya respon

yang tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu otot terhadap otot yang lainnya dalam

melakukan fungsi gerak tertentu.

 

c.       Kekuatan otot (Muscle Strength. Kekuatan otot umumnya diperlukan dalam

melakukan aktivitas. Semua gerakan yang dihasilkan merupakan hasil dari adanya

peningkatan tegangan otot sebagai respon motorik. Kekuatan otot dapat

digambarkan sebagai kemampuan otot menahan beban baik berupa beban eksternal

(eksternal force) maupun beban internal (internal force). Kekuatan otot sangat

berhubungan dengan sistem neuromuskuler yaitu seberapa besar kemampuan

sistem saraf mengaktifasi otot untuk melakukan kontraksi. Sehingga semakin banyak

serabut otot yang teraktifasi, maka semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan otot

tersebut.  Kekuatan otot dari kaki, lutut serta pinggul harus adekuat untuk

mempertahankan keseimbangan tubuh saat adanya gaya dari luar. Kekuatan otot

tersebut berhubungan langsung dengan kemampuan otot untuk melawan gaya

garvitasi serta beban eksternal lainnya yang secara terus menerus mempengaruhi

posisi tubuh.

 

Page 7: kinesologi kesehatan

7

d.       Adaptive systems. Kemampuan adaptasi akan memodifikasi input sensoris

dan keluaran motorik (output) ketika terjadi perubahan tempat sesuai dengan

karakteristik lingkungan.

 

e.       Lingkup gerak sendi (Joint range of motion). Kemampuan sendi untuk

membantu gerak tubuh dan mengarahkan gerakan terutama saat gerakan yang

memerlukan keseimbangan yang tinggi.

 

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan gerak

a.       Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG). Pusat gravitasi terdapat pada

semua obyek, pada benda, pusat gravitasi terletak tepat di tengah benda tersebut.

Pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan mendistribusikan massa

tubuh secara merata. Bila tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam

keadaan seimbang. Pada manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai dengan arah

atau perubahan berat. Pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak adalah tepat di

atas pinggang diantara depan dan belakang vertebra sakrum ke dua. Derajat

stabilitas tubuh dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : ketinggian dari titik pusat

gravitasi dengan bidang tumpu, ukuran bidang tumpu, lokasi garis gravitasi dengan

bidang tumpu, serta berat badan.

 

 b.       Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG). Garis gravitasi merupakan garis

imajiner yang berada vertikal melalui pusat gravitasi dengan pusat bumi. Hubungan

antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang tumpu adalah menentukan

derajat stabilitas tubuh.

Page 8: kinesologi kesehatan

8

 

 

c. Bidang tumpu (Base of Support-BOS)

Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan permukaan

tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh dalam keadaan

seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin

besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri dengan kedua kaki

akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu

dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin tinggi.  

  

Page 9: kinesologi kesehatan

9

 

8.       Keseimbangan Berdiri.

Pada posisi berdiri seimbang, susunan saraf pusat berfungsi untuk menjaga pusat

massa tubuh (center of body mass) dalam keadaan stabil dengan batas bidang tumpu tidak

berubah kecuali tubuh membentuk batas bidang tumpu lain (misalnya : melangkah).

Pengontrol keseimbangan pada tubuh manusia terdiri dari tiga komponen penting, yaitu

sistem informasi sensorik (visual, vestibular dan somatosensoris), central processing dan

efektor. Pada sistem informasi, visual berperan dalam contras sensitifity (membedakan

pola dan bayangan) dan membedakan jarak.  Selain itu masukan (input) visual berfungsi

sebagai kontrol keseimbangan, pemberi informasi, serta memprediksi datangnya gangguan.

Bagian vestibular berfungsi sebagai pemberi informasi gerakan dan posisi kepala ke

susunan saraf pusat untuk respon sikap dan memberi keputusan tentang perbedaan

gambaran visual dan gerak yang sebenarnya.  Masukan (input) proprioseptor pada sendi,

tendon dan otot dari kulit di telapak kaki juga merupakan hal penting untuk mengatur

keseimbangan saat berdiri static maupun dinamik. Central processing berfungsi untuk

memetakan lokasi titik gravitasi, menata respon sikap, serta mengorganisasikan respon

dengan sensorimotor. Selain itu, efektor berfungsi sebagai perangkat biomekanik untuk

merealisasikan renspon yang telah terprogram si pusat, yang terdiri dari unsur lingkup

Page 10: kinesologi kesehatan

10

gerak sendi, kekuatan otot, alignment sikap, serta stamina. Postur adalah posisi atau

sikap tubuh. Tubuh dapat membentuk banyak postur yang memungkinkan tubuh dalam

posisi

yang nyaman selama mungkin. Pada saat berdiri tegak, hanya terdapat gerakan kecil yang

muncul dari tubuh, yang biasa di sebut dengan ayunan tubuh. Luas dan arah ayunan diukur

dari permukaan tumpuan dengan menghitung  gerakan yang menekan di bawah telapak

kaki, yang di sebut pusat tekanan (center of pressure-COP). Jumlah ayunan tubuh ketika

berdiri tegak di pengaruhi oleh faktor posisi kaki dan lebar dari bidang tumpu. Posisi tubuh

ketika berdiri dapat dilihat kesimetrisannya dengan : kaki selebar sendi pinggul, lengan di

sisi tubuh, dan mata menatap ke depan. Walaupun posisi ini dapat dikatakan sebagai posisi

yang paling nyaman, tetapi tidak dapat bertahan lama, karena seseorang akan segera

berganti posisi untuk mencegah kelelahan.

9. Syarat - Syarat Keseimbangan. Dari mekanika kita telah mengetahui, bahwa

derajat keseimbangan, kedudukan suatu benda itu tergantung kepada beberapa syarat:

a. Lebar sempitnya bidang tumpuan ( Hase of support ), makin lebar lumpuan

semakin kokoh dan stabil atau dapat dikatakan benda itu meniiliki derajat

keseimbangan yang iinggi. Sebaliknya makin sempit semakin Iabil atau dapat

dikatakan benda itu memiliki derajat keseimbangan yang rendah.

b. Tinggi rendahnya tiiik berat benda ( Center of gravity ) dari bidang

tumpuannya. Semakin rendah semakin kokohlah kedudukan suatu benda atau dapat

dikatakan benda tersebut memiliki derajat keseimbangan yang tinggi. Sebaliknya

adalah rendah.

c. ]auh dekatnya garis gaya beratnya benda ( Line of gravity ) dari titik pusat

bidang tumpunya. Makin dekat kokoh atau stabil kedudukan benda atau dapat

dikatakan benda tersebut memiliki derajat keseimbangan yang tinggi. Sebaliknya

adalah rendah.

Page 11: kinesologi kesehatan

11

10. Evaluasi.

a. Sebutkan komponen-komponen pengontrolan keseimbangan gerak !

b. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi keseimbangan gerak !

c. ]eIaskan syarat - syarat keseimbamgan !

d. Sebutkan macam- macam keseimbangan !

BAB III

HUBUNGAN PERSENDIAN DAN OTOT

11. Umum. Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih sedangkan

otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya manusia mempunyai kemampuan

untuk bergerak, gerakan tersebut di sebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang/

sendi. Tulang/ sendi tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak di gerakan oleh

otot. Otot mampu menggerakan tulang/ sendi karena mempunyai kemampuan

berkonstraksi. Kerangka manusia merupakan kerangka dalam yang tersusun dari tulang

keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago)

12. Persendiaan. Sendi merupakan hubungan antar tulang sehingga tulang dapat

digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi). Kapsula sendi adalah

lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya terdapat rongga. Ligamen

(ligamentum) adalah jaringan pengikat yang mengikat luar ujung tulang yang saling

membentuk persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah dislokasi. Tulang rawan

hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang.

Berguna untuk menjaga benturan. Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula

sendi. Macam - macam persendian :

Page 12: kinesologi kesehatan

12

a. Hubungan Antar Tulang  (Artikulasi)

1) Artikulasi : tempat  satu atau lebih ujung tulang bertemu.

2) Artikulasi yang memungkinkan pergerakan disebut  persendian

b. Berdasarkan dapat tidaknya digerakkan, persendian dibedakan atas 3

macam:

1) Diartosis (sendi gerak)   :    Hubungan antar tulang yang dapat

digerakkan.    Struktur / bentuknya   :   bonggol sendi, tulang rawan sendi, dan

mangkok sendi yang berisi cairan sendi (sinovial) yang berfungsi sebagai

minyak pelumas, Terdiri atas  5 macam , yaitu :

a)     Sendi putar     :   Sendi yang memungkinkan tulang yang satu

bergerak mengitari ujung tulang yang lain dan bergerak memutar

setengah lingkaran.

Contoh       :

-     Antara tulang atlas dengan tulang pemutar (pada ruas

tulang leher)

b)    Sendi engsel     :   Sendi yang hanya bisa bergerak satu arah

saja

Page 13: kinesologi kesehatan

13

Contoh       :

- Pada lutut, yaitu antara tulang paha dengan tulang kering

- Pada siku, yaitu antara tulang lengan atas dengan tulang

belikat.

- Ruas antar jari.

c)   Sendi peluru     :   Sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan

ke segala arah (gerak bebas)

Contoh     :

-     Tulang paha dengan tulang gelang pinggul.

-     Tulang lengan atas dengan tulang belikat.

d)   Sendi pelana   :   Sendi yang hanya memungkinkan terjadinya

gerak ke dua arah.

Contoh      :

-    Antara tulang-tulang telapak dengan ruas tulang jari

tangan

e)   Sendi geser     :   Sendi yang hanya memungkinkan terjadinya

sedikit gerakan.

Contoh      :  

-     Pada tulang-tulang pergelangan tangan

-     dan tulang-tulang pergelangan kaki

2)  Amfiartrosis (sendi kaku)   :   Sendi yang masih memungkinkan

terjadinya gerak yang sangat terbatas.   Terdapat pada penghubung antar

tulang-tulang rawan

Contoh                             :  

a.         Tulang-tulang pada gelang panggull.

b.         Pada tulang rusuk dengan tulang dada.

Page 14: kinesologi kesehatan

14

3)   Sinartrosis  (sendi mati)     :     Sendi yang tidak dapat digerakkan sama

sekali

           Contoh      :     artikulasi pada tulang-tulang tengkorak

13.  Kelainan Dan Penyakit Pada Sendi Dan Tulang

a. Artritis sika : Peradangan sendi karena sendi kekurangan

cairan  sehingga  sendi menjadi kering dan menimbulkan rasa sakit bila sendi

digerakkan.

b. Penyebab  : Kuman penyakit  kelamin (gonorrhoe atau sifilis)

c. Artritis eksudatif  : Peradangan sendi karena rongga sendi terisi oleh

getah radang

d. Penyebab             :             Kuman penyakit kelamin (gonorrhoe atau sifilis)

e. Penyakit polio      :             Kelumpuhan pada kaki yang di sebabkan karena

infeksi virus polio.

f. Retak tulang (Fisura)

g. Patah tulang (Fraktura)                  

h. Memar        : Robeknya selaput sendi

i. Urai sendi  : Robeknya selaput sendi yang diikuti oleh lepasnya

ujung tulang sendi.

j. Rakhitis      : Pembengkokan kaki ke arah luar sehingga

berbentuk seperti huruf O atau ke arah dalam sehingga berbentuk seperti huruf X

k. Penyebabnya   :   Kekurangan vitamin D dan zat kapur

14. Otot. Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya

kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi

dalam tubuh. Otot dapat di ibaratkan sebuah mesin yang yang merubah suatu ide dari otak

menjadi sebuah gerakan . Perubahan ini membutuhkan energi yang besar. Bila tidak ada

otot, maka tidak akan ada yang dapat kita lakukan. Dalam tubuh manusia kurang lebih 43

% dari berat badan/tubuh adalah jaringan otot. Jaringan otot mempunyai sifat dapat

dirangsang (irritable), Berkontraksi (contractable), dan dapat memanjang (extensible) dan

elastic. Komposisi kimia otot yaitu :

Page 15: kinesologi kesehatan

15

a. 75 % air (hydrogen)

b. 20 % protein

c. 5 % mineral dan garam-garam bukan organik (unorganik)

Tersusun dari Sel-sel otot → serabut otot → tendon (urat), yang berfungsi : Sebagai alat

gerak aktif yang menghasilkan gerak dengan adanya kontraksi dan relaksasi

15. Bagian-Bagian Otot. Bagian otot yang terdapat pada tubuh yaitu :

a. Tendon þ urat otot, bagian ujung otot yang mengecil.

b. Ventrikel þ empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.

c. Origo þ ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.

d. Insersio þ ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.

e. Normotrofi þ otot yang besarnya normal.

f. Atrofi þ otot yang mengecil, lisut.

g. Hipertrofi þ otot yang membesar.

h. Diskus interkalaris þ bagian khas otot jantung yang merupakan batas.

16. Jenis Otot. Berdasarkan bentuk, susunan dan cara kerjanya otot dibagi dalam 3

jenis :

a. Otot polos (otot tak sadar)

1) Bentuknya polos , bergelondong dengan kedua ujung meruncing.

2) Selnya mempunyai 1 inti yang letaknya ditengah sel.

3) Bekerja diluar kesadaran kita sehingga disebut jaga otot tak sadar.

4) Gerakannya lambat, teratur, terus bekerja meskipun kita sedang tidur /

beristirahat dan tidak cepat lelah

5) Terdapat pada dinding saluran pencernaan dan saluran ekskresi

(saluran pembuangan zat-zat  sisa metabolisma pada tubuh)

Page 16: kinesologi kesehatan

16

b.     Otot Lurik

1) Bentuknya panjang , silindris dan memiliki garis-garis melintang yang

gelap dan terang berselang-seling seperti kain lurik.

2) Selnya berinti banyak yang letaknya ditepi sel.

3) Bekerja atas perintah otak (dalam kesadaran kita) sehigga disebut juga

otot  sadar.

4) Gerakkannya cepat, tidak teratur sehingga cepat lelah.

5) Terdapat pada anggota gerak dan menempel pada rangka.

c.     Otot Jantung

1) Bentuknya panjang, silindris dan bercabang-cabang.

2) Selnya berinti banyak dan berada ditengah serabut.

3) Bekerja diluar kesadaran.

4) Gerakannya teratur,  terus-menerus dan tidak cepat lelah.

5) Memiliki keistimewaan karna bentuknya seperti otot lurik tapi

bekerjanya sepertiotot polos.

6) Terdapat disekitar jantung dan vena carva

17. Karakteristik Otot

a. Kontraktibilitas Kemampuan Untuk Memendek

b. Ekstensibilitas Kemampuan Untuk Memanjang

c. Elastisitas Kemampuan Untuk Kembali Ke Ukuran Semula Setelah

Memendek Atau Memanjang

Page 17: kinesologi kesehatan

17

18. Mekanisme Gerak Otot

a. Sifat gerak otot

1) Berlawanan / Antagonis   :   Otot yang satu berkontraksi, sedang otot

lain berelaksasi.

Contoh           : 

a) Fleksor dan Ekstensor, yaitu menekuk  dan meluruskan pada

gerak otot lengan atas (Bisep & Trisep).

b) Abduktor da5n Adduktor, yaitu menjauhi dan mendekati tubuh

pada gerak meregangkan jari-jari.

c) Depresor dan Elevator, yaitu menurunkan dan mengangkat pada

gerak membuka dan menutup mulut  .

2)  Bersamaan / Sinergis       :   Dua otot yang kerjanya bersamaan

Contoh:

a) Otot-otot Supinator dan  pronator pada lengan bawah, bekerja

sama dalam menggerakkan telapak tangan  menelungkup dan

menengadah

b) Otot-otot antar tulang rusuk, bekerja sama saat terjadi

pengambilan dan penghembusan nafas

19. Evaluasi.

a. Apa yang dimaksud dengan Sendi dan persendian !

b. Berdasarkan dapat tidaknya digerakkan, persendian dibedakan atas 3

macam, sebutkan!

c. Sebutkan bagian – bagian otot Manusia dan sifat gerak otot !

d. Berdasarkan bentuk, susunan dan cara kerjanya otot dibagi dalam 3 jenis,

sebutkan bentuk otot berdasarkan cara kerjanya !

Page 18: kinesologi kesehatan

18

BAB IV

KOORDINASI GERAK TUBUH

20. Umum. Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk

penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada

pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar

melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk

selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa

oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks

berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa

memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi

kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip,

bersin, atau batuk. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu

dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat

saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung

dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar.

Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak

bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau

mempersempit pupil bila ada sinar.

21. Gerak. Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda

dari titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah

kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun

yang mendekati. Kinesiology adalah ilmu yang mempelajari gerak atau the science human

movement yang diaplikasikan dan menjelaskan tentang gerak tubuh manusia kemudian

ilmu ini dapat diaplikasikan terhadap prinsip-prinsip mekanik dalam gerak manusia yang

disebut biomekanika atau biomekanik kinesiology sedangkan aplikasi anatomi dalam gerak

manusia disebut anatomi kinesiology. Pendidikan jasmani yang berorientasi pada

developmental education mengarahkan kegiatan anak melalui pemenuhan kebutuhan

keterampilan pada diri anak. Disamakan dengan tahap perkembangan fisik dan mentalnya,

setiap kelompok anak diarahkan pada keterampilan gerak yang dibutuhkan anak. Misalnya,

Page 19: kinesologi kesehatan

19

bagi anak usia dibawah lima tahun, perlu dikembangkan kemampuan pengaturan tubuhnya

dan bagi anak usia diatasnya perlu dikembangkan keterampilan dasarnya. Sementara bagi

anak yang lebih dewasa diarahkan pada keterampilan-keterampilan khususnya, seperti

yang dikembangkan dalam cabang-cabang olah raga tertentu. Keterampilan yang

terspesialisasi adalah keterampilan yang digunakan dalam cabang olahraga dan wilayah

pendidikan jasmani lainnya. Keterampilan ini meliputi kegiatan dengan peralatan (misalnya

senam alat), gerakan-gerakan akrobatik, tari-tarian, serta permainan khusus atau tempat

seperti sepak bola, bola voli, bola basket dan lain-lain

22. Macam dan Jenis Gerak

a. Macam dan Jenis Gerak yaitu :

1). Gerak Semu atau Relatif Gerak semu adalah gerak yang sifatnya

seolah-olah bergerak atau tidak sebenarnya (ilusi).

Contoh :

a) Benda-benda yang ada diluar mobil kita seolah bergerak

padahal kendaraanlah yang bergerak

b) Bumi berputar pada porosnya terhadap matahari, namun

sekonyong - konyong kita melihat matahari bergerak dari timur ke

barat.

2). Gerak Ganda. Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara

bersamaan terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya.

Contoh: Seorang bocah kecil yang kurus dan dekil melempar puntung rokok

dari atas kereta rangkaia listrik saat berjalan di atap krl tersebut. Maka terjadi

gerak puntung rokok terhadap tiga (3) benda di sekitarnya, yaitu :

a) Gerak terhadap kereta krl

b) Gerak terhadap bocah kecil yang kurus dan dekil

c) Gerak terhadap tanah / bumi

Page 20: kinesologi kesehatan

20

3). Gerak Lurus. Gerak lurus adalah gerak pada suatu benda melalui

lintasan garis lurus. Contohnya seperti gerak rotasi bumi, gerak jatuh buah

apel, dan lain sebagainya. Gerak lurus dapat kita bagi lagi menjadi beberapa

jenis, yaitu :

a) Gerak lurus beraturan (GLB).

Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lurus beraturan

dengan kecepatan yang tetap dan stabil.

Misalnya:

- Kereta melaju dengan kecepatan yang sama di jalur rel

yang lurus

- Mobil di jalan tol dengan kecepatan tetap stabil di dalam

perjalanannya.

b) Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang tidak

beraturan dengan kecepatan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Misalnya :

- Gerak jatuhnya tetesan air hujan dari atap ke lantai

- Mobil yang bergerak di jalan lurus mulai dari berhenti

23. Sistem Saraf. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Tahukah

kamu apa yang dimaksud iritabilitas? Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat

menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan- perubahan yang terjadi di lingkungannya.

Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan. Sistem saraf mempunyai tiga

fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus;

Page 21: kinesologi kesehatan

21

memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap

rangsangan.

a. Sel Saraf (Neuron). Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel

saraf disebut neuron. Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas bagian utama yang

berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.

Badan sel saraf adalah bagian sel saraf yang paling besar. Di dalamnya

terdapat nukleus dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang

berfungsi membangkitkan energi untuk membawa rangsangan. Dendrit adalah

serabut-serabut yang merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi untuk

Page 22: kinesologi kesehatan

22

menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel saraf. Dendrit merupakan

percabangan dari badan sel saraf yang biasanya berjumlah lebih dari satu pada

setiap neuron. Akson atau neurit merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang

(lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf

meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson

biasanya hanya satu pada setiap neuron. Di dalamnya terdapat benang-benang

halus yang disebut neurofibril. Di bagian ujung yang jauh dari badan sel saraf

terdapat cabang-cabang yang berhubungan dengan dendrit dari sel saraf yang lain.

Akson terbungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung

lemak. Selaput mielin disusun oleh Sel-sel Schwann. Lapisan mielin yang paling luar

disebut neurilema. Lapisan tersebut berfungsi untuk melindungi akson dari

kerusakan. Sel Schwann membentuk jaringan yang membantu menyediakan

makanan untuk neurit dan membantu regenerasi neurit. Selubung mielin bersegmen-

segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier. Nodus ranvier

berfungsi mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut

memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls

lebih cepat sampai pada tujuan. Pertemuan antara serabut saraf dari sel saraf yang

satu dengan serabut saraf dari sel saraf yang lain disebut sinapsis. Pada setiap

sinapsis terdapat celah sinapsis. Sinapsis juga sebagai penghubung antara ujung

akson salah satu sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf yang lain. Pada bagian

ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat

kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan

kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.

b. Macam-Macam Neuron. Menurut fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga

macam yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi. Neuron sensorik

juga disebut sel saraf indra, karena berfungsi meneruskan rangsang dari peneri-ma

(indra) ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Badan sel saraf ini

bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang. Neuron

motorik (sel saraf penggerak) berfungsi membawa impuls dari pusat saraf (otak) dan

sumsum tulang belakang ke otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan

akson yang panjang. Neuron asosiasi atau sel saraf penghubung banyak terdapat di

Page 23: kinesologi kesehatan

23

dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron tersebut berfungsi

menghubungkan atau meneruskan impuls dari sel saraf sensorik ke sel saraf

motorik.

c. Susunan Saraf Manusia. Sistem saraf manusia bagaikan jaringan telepon

yang berfungsi sebagai alat komunikasi. Jika kamu menelepon seseorang suaramu

akan merambat melalui kabel telepon ke pusat pengontrol telepon. Di sini suaramu

dipindah ke kabel lain yang menghubungkannya dengan telepon orang yang kamu

tuju. Dengan cara yang sama impuls yang merambat melalui saraf sampai ke pusat

susunan saraf sebagai pengontrol akan mengoordinasikan kegiatan tubuh. Agar

lebih mudah memahami saraf manusia, perhatikan bagan berikut.

Page 24: kinesologi kesehatan

24

1). Sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan

sumsum tulang belakang.

a) Otak. Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh manusia.

Otak terdapat di dalam rongga tengkorak, tepatnya di depan sumsum

tulang belakang, dan diselubungi oleh selaput. Selaput yang

menyelubungi otak disebut selaput meninges. Selaput ini dibedakan

menjadi tiga bagian, yaitu lapisan terluar yang melekat pada tulang

(duramater), lapisan tengah yang berbentuk sarang laba-laba

(arachnoid), dan lapisan dalam yang melekat pada permukaan otak

(piamater). Di antara arachnoid dan piamater terdapat ruang berisi

cairan yang merupakan pelindung otak, jika terjadi benturan. Bagian-

bagian otak meliputi otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebelum), otak

tengah (mesensefalon), dan sumsum lanjutan (medulla oblongata).

Otak besar mempunyai permukaan yang berlipat-lipat dan memiliki dua

lapisan, yaitu lapisan tipis di bagian luar (korteks) dan lapisan tebal di

bagian dalam (medulla). Korteks berwarna kelabu berisi badan sel

saraf, sedangkan medulla berwarna putih berisi dendrit serta akson.

Otak besar manusia mempunyai beberapa bagian dengan fungsi

masing-masing. Otak besar bagian belakang merupakan pusat

penglihatan, sedangkan bagian samping merupakan pusat

Page 25: kinesologi kesehatan

25

pendengaran. Bagian tengah otak besar merupakan pusat pengatur

kepekaan kulit dan otot yang berhubungan dengan rangsang panas,

dingin, sentuhan, serta tekanan. Di bagian tengah dan belakang otak

besar terdapat daerah sebagai pusat perkembangan kecerdasan,

sikap, kepribadian, dan ingatan. Fungsi otak kecil manusia adalah

sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan sebagai pusat koordinasi

kerja otot ketika bergerak. Otak kecil terdiri atas dua bagian, yaitu

bagian kiri dan kanan. Kedua bagian tersebut dihubungkan oleh

jembatan varol. Jembatan varol berfungsi untuk menghantarkan impuls

otot-otot bagian kanan dan kiri tubuh. Otak tengah terletak di depan

otak kecil dan jembatan varol. Bagian atas otak tengah merupakan

pusat refleks mata dan pusat pendengaran. Sumsum lanjutan disebut

juga sumsum sambung atau batang otak. Sumsum lanjutan mempunyai

beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat pengatur pernapasan, denyut

jantung, suhu tubuh, serta pusat pelebaran dan penyempitan pembuluh

darah. Sumsum lanjutan atau sumsum penghubung merupakan

penghubung antara otak dengan sumsum tulang belakang.

b) Sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang

mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai penghubung impuls yang

berasal dari otak serta sebagai pusat gerak refleks. Sumsum tulang

belakang (medula spinalis) menempati rongga tulang belakang dan

berbentuk memanjang. Selaput pembungkusnya sama seperti pada

otak, terdiri atas duramater, arachnoid, dan piamater. Penampang

melintang sumsum tulang belakang terbagi atas dua bagian, yaitu

bagian dalam dan bagian luar. Bagian dalam berwarna kelabu, banyak

mengandung badan sel saraf dan sel saraf penghubung. Bagian luar

berwarna putih, dan banyak mengandung serabut saraf.

Page 26: kinesologi kesehatan

26

2) Sistem saraf tepi. Menurut asal atau hubungannya, sistem saraf tepi

dibedakan menjadi saraf otak dan saraf sumsum tulang belakang. Saraf otak

adalah saraf yang keluar dari otak menuju alat-alat indra, misalnya mata,

telinga, hidung, atau menuju otot-otot dan kelenjar tertentu. Saraf otak terdiri

atas 12 pasang. Saraf sumsum tulang belakang adalah saraf yang keluar dari

sumsum tulang belakang menuju alatalat gerak tubuh, seperti lengan dan

kaki, serta otot tubuh lain seperti otot dada dan leher. Saraf tersebut terdiri

atas 31 pasang. Saraf ini merupakan gabungan dari neuron sensorik dan

motorik. Selain kedua saraf tersebut, pada sistem saraf tepi juga terdapat

saraf tak sadar. Saraf tak sadar adalah saraf yang berfungsi mengatur

kegiatan organ tubuh yang bekerja di luar kesadaran. Saraf tak sadar sering

disebut saraf otonom. Saraf tak sadar terdiri atas sistem saraf simpatik dan

sistem saraf parasimpatik. Kedua sistem saraf tersebut bekerja saling

berlawanan. Sistem saraf simpatik mempunyai simpul saraf atau ganglion di

sepanjang tulang belakang sebelah depan, mulai ruas leher terbawah sampai

dengan tulang ekor. Tiap simpul saraf saling berhubungan, sehingga menjadi

dua deretan, yaitu deretan kiri dan kanan. Tiap simpul dihubungkan oleh

Page 27: kinesologi kesehatan

27

sumsum tulang belakang. Dari tiap simpul terdapat saraf yang menuju ginjal,

paru-paru, jantung, dan organ-organ lainnya. Fungsi saraf simpatik, antara

lain mengerutkan kulit rambut, mempercepat denyut jantung, memperlebar

pembuluh darah, dan mempertinggi tekanan darah. Sistem saraf parasimpatik

berupa jaring-jaring yang saling berhubungan dengan ganglion yang tersebar

di seluruh tubuh. Fungsi saraf parasimpatik berlawanan dengan fungsi saraf

simpatik. Fungsi saraf parasimpatik, antara lain mengembangkan kulit rambut,

memperlambat denyut jantung, mempersempit pembuluh darah, dan

menurunkan tekanan darah.

Page 28: kinesologi kesehatan

28

24. Sistem Koordinasi Gerak . Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang

masingmasing mempunyai fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama

dengan baik, diperlukan adanya koordinasi. Pada manusia, koordinasi dilakukan oleh

sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Dalam bab ini hanya akan dibahas dua di

antaranya, yaitu sistem saraf dan sistem indra.

25. Alat Indra Manusia. Manusia sebagai salah satu anggota kelas mamalia

mempunyai lima macam indra, yaitu indra penglihat, pendengar, peraba, pembau, dan

pengecap. Dengan memiliki indra tersebut, manusia mampu mengenal lingkungannya dan

memberikan respons terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Indra merupakan

“jendela” bagi tubuh untuk mengenal dunia luar. Selain itu, dengan reseptor-reseptor yang

ada pada masingmasing alat indra, manusia mampu mengadakan respons yang dapat

dipergunakan sebagai upaya proteksi terhadap gangguan-gangguan dari luar tubuh.

a. Indra Penglihat. Indra penglihat manusia berupa mata sebagai alat optik.

Adapun, mata sebagai indra penglihat memiliki bagian-bagian tertentu yang

membentuk sistem penglihatan.

1). Bagian-bagian mata. Mata berbentuk bola, sedikit pipih dari arah

depan ke belakang. Bola mata atau biji mata terletak di dalam rongga mata

dan dilin-dungi oleh tulang-tulang tengkorak. Bagian luar bola mata dilindungi

oleh kelopak mata. Tepat di atas sudut luar mata terdapat kelenjar air mata

yang berfungsi membasahi dan membersihkan permukaan mata. Bola mata

melekat pada dinding rongga mata melalui tiga pasang otot. Ketiga pasang

otot tersebut berfungsi untuk menggerakkan bola mata. Jika kerja otot mata

kanan dan otot mata kiri tidak serasi akan terjadi kelainan yang disebut juling.

Perhatikan penampang mata pada Gambar 3.10.

Page 29: kinesologi kesehatan

29

Bagian-bagian pokok mata secara singkat diuraikan seperti berikut :

a) Kornea. Sklera merupakan dinding yang terluar, keras dan

putih, biasanya disebut bagian putih. Bagian depannya menonjol dan

tembus cahaya (transparan) dinamakan kornea. Kornea berfungsi

membantu memfokuskan bayangan benda pada retina. Kornea

mempunyai selaput tipis yang disebut konjungtiva.

b) Pupil. Lapisan kedua dari bola mata adalah koroid. Lapisan

tersebut merupakan lapisan tengah disebut selaput darah karena

banyak terdapat pembuluh-pembuluh darah kecuali pada bagian

depan. Pada bagian depan lapisan tersebut sedikit terbuka disebut

pupil. Pupil terletak tepat di belakang kornea bagian tengah. Pupil

dapat mengalami perubahan ukuran, bergantung dari intensitas cahaya

yang masuk ke mata. Perubahan ini terjadi secara refleks. Apabila

cahaya sangat terang atau kuat, pupil akan menyempit atau mengalami

konstraksi, sebaliknya apabila cahaya redup, pupil akan melebar atau

mengalami dilatasi. Di sekitar pupil terdapat daerah yang mengandung

pigmen dan disebut iris. Pigmen inilah yang menyebabkan perbedaan

warna mata, hingga ada orang yang bermata biru, hitam, cokelat, hijau,

dan sebagainya.

Page 30: kinesologi kesehatan

30

c) Lensa mata. Di bagian belakang pupil terdapat bagian yang

cembung, yaitu lensa. Lensa didukung oleh otot disebut muskulus

siliaris (otot daging melingkar). Apabila otot ini mengalami kontraksi

akan terjadi perubahan ukuran lensa. Hal itu terjadi apabila kamu

melakukan pengamatan cermat yang tertuju pada suatu objek tertentu

baik pada jarak yang dekat maupun jauh. Ruangan di antara lensa dan

kornea berisi cairan encer yang disebut aqueous humor. Di bagian

dalam bola mata berisi cairan kental dan transparan. Substansi (bahan)

inilah yang menyebabkan bola mata menjadi kukuh. Cairan ini disebut

vitreous humor. Cairan yang terdapat di antara kornea dan lensa

biasanya lebih encer, sedangkan di antara lensa dan retina menyerupai

agar-agar. Jika terlalu banyak cairan di dalam mata akan terjadi

gangguan yang disebut glaukoma. Penyakit ini dapat menimbulkan

kebutaan apabila tidak diobati.

d) Retina. Retina merupakan lapisan mata yang terdalam, sangat

kompleks, dan lunak. Pada bagian terdalam retina terdapat beberapa

lapis sel, yaitu reseptor, ganglia, dan serabut saraf Retina berisi

reseptor untuk menerima rangsang cahaya, sehingga reseptor ini

disebut fotoreseptor. Pada retina ada satu titik atau bintik yang tidak

mempunyai sel-sel batang maupun konus disebut bintik buta.

2). Mekanisme melihat. Jika suatu benda terkena cahaya, benda akan

memantulkan berkas-berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya tersebut

masuk melalui lensa mata serta bagian-bagian lainnya menuju ke retina. Pada

mata yang normal, bayangan benda akan jatuh tepat di bintik kuning pada

retina. Rangsangan cahaya yang diterima oleh retina tersebut selanjutnya

akan diteruskan oleh urat saraf penglihatan ke pusat penglihatan di otak untuk

diinterpretasikan atau diterjemahkan. Akhirnya, kita dapat melihat benda

tersebut. Mata normal (emetrop) merupakan mata yang dapat

memfokuskan cahaya yang masuk tepat pada bintik kuning. Mata normal

Page 31: kinesologi kesehatan

31

dapat melihat benda yang jauh maupun yang dekat. Jarak benda terjauh yang

masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata disebut titik jauh. Jarak benda

terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata disebut titik dekat.

Titik dekat pada anak-anak umumnya masih dekat. Makin tua titik dekatnya

umumnya makin jauh.

3). Kelainan dan penyakit pada indra penglihatan. Mata sebagai indra

penglihatan dapat mengalami gangguan akibat kelainan ataupun penyakit.

Salah satu penyakit mata yang sudah disebutkan yaitu glaukoma. Kelainan

penglihatan itu antara lain sebagai berikut.

a) Mata miop (miopi). Miopi atau mata dekat adalah cacat mata

yang disebab-kan lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan

jatuh di depan bintik kuning (retina). Miopi disebut pula rabun jauh,

karena tidak dapat melihat jauh. Penderita miopi hanya mampu melihat

jelas pada jarak yang dekat. Untuk membantu penderita miopi,

sebaiknya memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).

b) Mata hipermetrop (hipermetropi). Hipermetropi atau mata jauh

adalah cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga

bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Hipermetropi disebut pula

rabun dekat, karena tidak dapat melihat dekat. Penderita hipermetropi

hanya mampu melihat jelas pada jarak yang jauh. Untuk membantu

penderita hipermetropi, dipakai kacamata lensa cembung (lensa

positif).

c) Mata presbiop (presbiopi). Presbiopi umumnya terjadi pada

orang berusia lanjut. Keadaan ini disebabkan lensa mata terlalu pipih

dan daya akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat

memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata.

Gangguan mata seperti itu dapat dibantu dengan memakai kacamata

berlensa rangkap. Di bagian atas kacamata dipasang lensa cekung

Page 32: kinesologi kesehatan

32

untuk melihat benda yang jauh, sedangkan di bagian bawahnya

dipasang lensa cembung untuk melihat benda dekat.

d) Mata astigmatisma. Mata astigmatisma adalah cacat mata

yang disebabkan kecembungan kornea tidak rata, sehingga sinar

sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik. Untuk

membantu penderita astigmatisma dipakai kacamata silindris.

e) Hemeralopi (rabun senja). Hemeralopi adalah gangguan mata

yang disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja tidak

dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari. Keadaan seperti itu

apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibatkan kornea mata bisa

rusak dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, pemberian

vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan.

f) Katarak. Katarak adalah cacat mata yang disebabkan

pengapuran pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan

daya akomodasi berkurang. Umumnya katarak terjadi pada orang yang

telah lanjut usia.

g) Buta warna Buta warna merupakan gangguan penglihatan mata

yang bersifat menurun. Penderita buta warna tidak mampu

membedakan warna-warna tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau

biru. Buta warna tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan.

b. Indra Pendengar dan Alat Keseimbangan. Telinga manusia merupakan

organ yang sangat kompleks. Telinga manusia merupakan saluran yang terbuka di

bagian luar dan bersatu dengan tulang tengkorak. Telinga merupakan organ tubuh

yang berfungsi untuk mendengar suara atau bunyi. Suara yang dapat kita dengar

adalah suara- suara yang memiliki frekuensi antara 20 Hz –20.000 Hz.

Page 33: kinesologi kesehatan

33

1). Bagian-bagian telinga. Telinga manusia terdiri atas tiga bagian yaitu

telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar terdiri atas daun

telinga, saluran telinga luar, dan gendang telinga (membran timpani). Daun

telinga tersusun dari tulang rawan. Saluran telinga luar dindingnya dapat

menghasilkan minyak serumen. Fungsi telinga luar adalah menangkap

getaran bunyi.

Telinga bagian tengah mempunyai ti-ga macam tulang, yaitu tulang

martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang ini membentuk

rangkaian yang melintang dalam telinga tengah tersebut dan bersatu dengan

membran timpani. Pada bagian akhir telinga tengah, tulang sanggurdi bersatu

dengan membran, disebut tingkap bundar. Tingkap bundar ini yang menutupi

telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam tersusun atas dua bagian penting,

yaitu: rumah siput dan saluran gelung. Rumah siput merupakan saluran spiral

yang menyerupai rumah siput. Saluran ini berisi cairan dan permukaan

dalamnya merupakan tempat bermuara saraf. Ujungujung saraf ini sangat

peka oleh getaran yang ditimbulkan oleh cairan tersebut. Semua ujung saraf

ini menyatu membentuk saraf pendengar yang menghubungkan rumah siput

dengan otak. Saluran gelung terdiri atas tiga saluran yang saling terkait, dan

mempunyai peranan dalam menjaga keseimbangan.

Page 34: kinesologi kesehatan

34

2). Mekanisme mendengar. Apabila sampai pada telinga kita, gelombang

suara akan masuk ke telinga bagian luar melalui saluran pendengaran dan

akhirnya sampai pada membran timpani. Gelombang suara ini menggetarkan

membran dan tulang martil. Selanjutnya tulang landasan dan tulang sanggurdi

ikut bergetar. Akhirnya tingkap bundar ikut bergetar juga. Getaran ini akan

menggetarkan cairan di dalam rumah siput. Cairan yang bergetar

menstimulasi ujung-ujung saraf. Impuls dari ujung saraf ini diteruskan ke saraf

pendengar di otak besar. Kekhususan pola impuls ditentukan oleh pola

gelombang suara yang diterima. Otak besar menerima impuls ini, kemudian

menerjemahkannya dan kita mempersepsikannya sebagai suara.

3). Kelainan dan penyakit pada indra pendengaran. Telinga sebagai

indra pendengar dapat mengalami gangguan karena kelainan atau penyakit.

Gangguan pada indra pendengaran dapat menyebabkan pendengaran

menjadi kurang peka. Keadaan tersebut antara lain disebabkan terjadinya

penebalan membran timpani akibat infeksi berulang pada telinga tengah,

pecahnya membran timpani, pengapuran pada tulang-tulang pendengaran,

dan kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran).

c. Indra Peraba. Indra peraba pada tubuh manusia adalah kulit. Di kulit terdapat

beberapa organ pengindraan khusus disebut reseptor. Reseptor merupakan

percabangan akhir dendrit dari neuron sensorik. Beberapa reseptor tersusun atas

beberapa dendrit dan ada yang mempunyai sel khusus. Tiap reseptor hanya cocok

untuk jenis rangsang tertentu saja. Jika reseptor dirangsang, terjadi impuls

sepanjang dendrit yang diteruskan ke sistem saraf pusat. Ada lima macam reseptor

pada kulit, yaitu reseptor yang khusus untuk menanggapi rangsang yang berupa

sentuhan, tekanan, sakit, panas, atau dingin. Sebagai contoh, reseptor rasa sakit

merupakan reseptor dengan dendrit yang gundul, terdapat di seluruh permukaan

kulit. Jika rangsang cukup kuat, misalnya rangsang mekanik, temperatur, listrik atau

kimiawi, maka reseptor ini akan bereaksi. Sensasi rasa sakit yang timbul merupakan

suatu upaya untuk proteksi (melindungi diri). Hal ini merupakan sinyal-sinyal

(pertanda) bahwa ada ancaman bagi tubuh yang dapat menyebabkan luka-luka.

Page 35: kinesologi kesehatan

35

d. Indra Pembau (Pencium). Indra pembau pada tubuh kita berupa hidung. Di

dalam rongga hidung bagian atas terdapat serabut-serabut saraf pembau dengan

sel-sel pembau di ujungnya. Serabut-serabut saraf itu bergabung menjadi urat saraf

pembau yang menuju pusat pembau di otak. Sel-sel pembau mempunyai rambut-

rambut halus di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai

pelembap. Sel-sel pembau peka terhadap zat-zat kimia dalam udara (berupa gas

atau uap).Pada saat tubuh terserang flu biasanya disertai dengan pilek. Pilek

menyebabkan saluran pernapasan tersumbat, terutama pada bagian hidung. Saat

pilek, hidung tidak peka terhadap bau (aroma) tertentu dan nafsu makan berkurang

karena lidah tidak peka terhadap rasa. Adakah hubungan antara indra pembau

(penciuman) dan indra pengecap. Pada saat kita menarik napas, udara masuk ke

dalam rongga hidung. Gas memasuki rongga hidung bercampur dengan lendir,

kemudian menstimulasi ujung-ujung saraf. Impuls ini diteruskan ke saraf pembau di

pusat saraf, dan akhirnya diinterpretasikan sebagai bau. Indra pembau (pencium) ini

bersangkut paut dengan indra pengecap. Jika terjadi gangguan pada indra pembau,

kita tidak dapat mengecap dengan baik.

e. Indra Pengecap. Manusia kadang-kadang lebih menyenangi beberapa

makanan tertentu daripada jenis makanan yang lain. Hal itu disebabkan mereka

dapat merasakan perbedaan substansi kimiawi pada makanan tersebut. Seperti

halnya indra yang lain, pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu.

Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di kuncupkuncup pengecap pada

Page 36: kinesologi kesehatan

36

lidah. Kuncup-kuncup pengecap mempunyai bentuk seperti labu, terletak pada lidah

di bagian depan hingga belakang. Makanan yang dikunyah bersama air liur

memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas. Di dalam mulut, makanan

akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut. Dari ujung tersebut pesan

akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat

mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.

Manusia hanya mampu mengecap empat macam cita rasa, yaitu rasa asam,

asin, manis, dan pahit. Kuncup pengecap pada lidah untuk masing-masing rasa

tersebut terletak di daerah yang berbeda. Untuk cita rasa manis berada di bagian

ujung lidah sedangkan depan lidah untuk rasa asin. Kuncup pengecap untuk rasa

asam ada di sisi lidah. Adapun, uncup pengecap untuk cita rasa pahit berada di

bagian belakang lidah. Inilah sebabnya apabila kamu makan makanan yang

mempunyai rasa manis dan pahit sekaligus, maka yang terasa lebih awal adalah

rasa manis barulah kemudian rasa pahit.

26. Gerak Biasa dan Gerak Refleks. Suatu gerakan terjadi biasanya diawali dengan

adanya rangsangan. Gerakan yang terjadi ada yang kita sadari sebelumnya dan ada yang

kita sadari setelah terjadinya gerakan. Berdasarkan hal tersebut, gerak dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu gerak biasa dan gerak refleks.

a. Gerak biasa. Di musim hujan, kamu sering kehujanan dan merasa

kedinginan. Agar tidak kehujanan, kamu sering membawa payung sebelum

Page 37: kinesologi kesehatan

37

bepergian. Bagaimana proses terbukanya payung pada saat hujan? Proses dimulai

dari adanya titik-titik hujan yang mengenai reseptor pada kulit. Reseptor selanjutnya

mengirimkan impuls titik-titik air hujan sepanjang neuron sensorik menuju ke neuron

asosiasi di dalam sumsum spinal, kemudian dilanjutkan ke otak. Otak mengolah

impuls “titik-titik air hujan” dan selanjutnya memutuskan untuk membuka payung.

Dari otak impuls “membuka payung” dikirim melalui neuron asosiasi ke sumsum

spinal selanjutnya ke neuron motorik di tanganmu. Akhirnya tanganmu segera

bergerak membuka payung. Gerakan membuka payung, seperti yang dicontohkan

pada uraian di atas merupakan gerakan yang kamu sadari sebelumnya. Dengan kata

lain gerak terjadi karena adanya perintah dari otak. Gerak yang demikian itu

dinamakan gerak biasa. Jalannya rangsang gerak biasa dapat diikhtisarkan sebagai

berikut.

Rangsang —— Reseptor —— Saraf sensorik —— Otak —— Saraf motorik ——

Efektor —— Gerakan

b. Gerak reflex. Ketika berjalan, secara tidak sengaja kakimu tertusuk paku yang

tajam. Apa yang kamu lakukan ketika kaki kamu tertusuk paku yang tajam pada saat

sedang berjalan? Paku yang mengenai kakimu merupakan rangsangan (impuls)

yang diterima oleh kulit kaki. Impuls tersebut diteruskan oleh neuron sensorik menuju

ke sumsum tulang belakang yang segera meneruskannya ke neuron asosiasi. Dari

neuron asosiasi, impuls bergerak ke neuron motorik yang kemudian meneruskannya

ke otot kakimu. Akhirnya kamu menarik kakimu ke atas dengan cepat. Gerakan kaki

yang kamu lakukan tersebut hanya dikendalikan oleh sumsum tulang belakang,

sedangkan otak kamu tidak terlibat. Jadi, kamu tidak menyadari ketika mengangkat

kaki yang tertusuk paku tadi. Gerakan seperti ini disebut gerak refleks. Gerak refleks

terjadi dengan cepat sebagai reaksi otomatis terhadap rangsangan dari lingkungan.

Jalan yang dilalui rangsang pada gerak refleks adalah sebagai berikut.

Rangsang —— Reseptor —— Saraf sensorik —— Sumsum tulang belakang ——

Saraf motorik —— Efektor —— Gerakan

Pada umumnya, gerak refleks merupakan upaya tubuh kita untuk menghindari

bahaya. Suatu saat tatkala impuls telah mencapai sumsum tulang belakang, neuron

Page 38: kinesologi kesehatan

38

asosiasi mengirim impuls lain ke otak. Ketika impuls tersebut sampai ke otak, kamu

baru menyadari bahwa kamu telah mengangkat kaki karena merasa sakit terkena

paku. Menurut pusat terjadinya refleks, gerak refleks dibedakan menjadi dua, yaitu

refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak, misalnya kejap mata.

Jalur refleks mata tidak melalui sumsum tulang belakang, tetapi langsung ke otak.

Adapun, otak memberikan tanggapan di luar kendali kemauan sadar manusia.

Refleks sumsum tulang belakang, misalnya refleks lutut. Gerak refleks tersebut

berpusat pada sumsum tulang belakang.

27. Evaluasi

a. Jelaskan pengertian dari Gerak Tubuh !

b. Sebutkan macam Macam dan Jenis Gerak Tubuh !

c. Buatlah bagan saraf pada manusia !

d. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Gerak Biasa dan Gerak Refleks !

BAB V

EVALUASI AKHIR PELAJARAN

( Bukan Naskah Ujian )

28. Eva luasi Akhir.

a. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi keseimbangan gerak !

b. Sebutkan macam- macam keseimbangan !

c. Apa yang dimaksud dengan Sendi dan persendian !

d. Sebutkan bagian – bagian otot Manusia dan sifat gerak otot !

e. Sebutkan macam dan Jenis Gerak Tubuh !

f. Buatlah bagan saraf pada manusia !

g. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Gerak Biasa dan Gerak Refleks !

Page 39: kinesologi kesehatan

39

BAB VI

PENUTUP

29. Penutup. Demikian Naskah Departemen tentang Kinesiologi disusun untuk

memenuhi bahan ajaran Suspajasmil dan sebagai pedoman bagi Gumil / Pelatih dalam

proses belajar mengajar di Pusdikjas Kodiklat TNI – AD.

Komandan Pusat Pendidikan Jasmani Militer

Warih WidiyonoKolonel Inf NRP 32024

RAHASIA

RAHASIA