Upload
syamsi-colibri
View
64
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
menggambarkan tentang kesehatan
Citation preview
KODIKLAT TNI ANGKATAN DARATPUSAT PENDIDIKAN JASMANI MILITER
Lampiran“III“Kep DanpusdikjasNomor Kep / / / 2011Tanggal : 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Ada berbagai macam definisi atau pengertian tentang kinesiologi. Kinesiologi
berasal dari kata kines dan logos, kines adalah gerak sedangkan logos berarti ilmu,
jadi kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak, khususnya gerak pada
manusia. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari gerak atau the science human
movement yang diaplikasikan dan menjelaskan tentang gerak tubuh manusia
kemudian ilmu ini dapat diaplikasikan terhadap prinsip-prinsip mekanik dalam gerak
manusia yang disebut biomekanika atau biomekanik kinesiology, sedangkan aplikasi
anatomi dalam gerak manusia disebut anatomi kinesiologi. Sehingga secara
sederhana kinesiologi adalah mekanika pergerakan manusia (mechanics of human
movement. Karenanya tepatlah bila kinesiologi dinyatakan sebagai ilmu
paduan dari berbagai cabang ilmu yaitu Ilmu Urai, Ilmu Faal, Biokimia dan
Mekanik. Bertolak dari pengetahuan Ilmu Urai. Khususnya tentang sistem alat
gerak, maka penerapan dasar mekanik tercermin pada bagaimana sikap tubuh, cara
jalan seseorang, cara penggunaan alat-alat rumah tangga maupun alat-alat olah
raga dan sebagainya.
b. Pendidikan jasmani yang berorientasi pada developmental education
mengarahkan kegiatan anak melalui pemenuhan kebutuhan keterampilan pada diri
anak. Disamakan dengan tahap perkembangan fisik dan mentalnya, setiap kelompok
anak diarahkan pada keterampilan gerak yang dibutuhkan anak. Misalnya, bagi anak
usia dibawah lima tahun, perlu dikembangkan kemampuan pengaturan tubuhnya dan
bagi anak usia diatasnya perlu dikembangkan keterampilan dasarnya. Sementara
RAHASIA
RAHASIA
2
bagi anak yang lebih dewasa diarahkan pada keterampilan-keterampilan khususnya,
seperti yang dikembangkan dalam cabang-cabang olah raga tertentu. Keterampilan
yang terspesialisasi adalah keterampilan yang digunakan dalam cabang olahraga
dan wilayah pendidikan jasmani lainnya. Keterampilan ini meliputi kegiatan dengan
peralatan (misalnya senam alat), gerakan-gerakan akrobatik, tari-tarian, serta
permainan khusus atau tempat seperti sepak bola, bola voli, bola basket dan lain-
lain.
2. Maksud dan Tujuan.
a. Maksud. Naskah Departemen tentang Kinesiologi ini di susun dengan maksud
untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang Kinesiologi sebagai materi
pelajaran pada pendidikan Suspajas.
b. Tujuan. Naskah Departemen tentang Kinesiologi ini disusun dengan tujuan
untuk digunakan sebagai pedoman bagi Gumil dan Pasis dalam proses belajar
mengajar pada pendidikan Suspajas, agar tujuan pel;ajaran dapat di capai.
3. Ruang Lingkug dan Tata Urut.
a. Ruang lingkup naskah Departemen tentang Kinesiologi ini di susun meliputi,
pengertian ilmu gerak, Hubungan Persendian dan otot, Koordinasi gerak tubuh.
b. Tata urut. Penulisan naskah ini di susun dengan tata urut sebagai berikut :
1) Pendahuluan.
2) Pengetahuan Ilmu gerak
3) Hubungan Persendian dan Otot.
4) Koordinasi Gerak Tubuh.
5) Evaluasi akhir pelajaran.
6) Penutup.
3
BAB II
PENGETAHUAN ILMU GERAK
4. Umum. Gerak secara umum yaitu suatu perubahan tempat kedudukan pada
suatu benda dari titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu
berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi
maupun yang mendekati. Alat gerak pada vertebrata meliputi alat gerak pasif berupa
tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Gerak pada tubuh manusia adalah hasil interaksi
antara tulang, otot, dan persendian tulang. Olahraga = gerak raga yang teratur dan
terencana dengan intensitas yang sesuai untuk keperluan berbagai tujuan (pendidikan,
kesehatan, rekreasi, prestasi). Gerak adalah ciri kehidupan Tiada hidup tanpa gerak. Apa
guna hidup bila tak mampu bergerak, memelihara gerak sama dengan mempertahankan
hidup, meningkatkan kemampuan gerak sama dengan meningkatkan kualitas hidup.
Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup. Olahraga
adalah kebutuhan, Maksud dari pernyataan tersebut adalah olah raga dapat :
a) Merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan social
b) Merangsang kecerdasan intelektual
c) Menyehatkan dan mencegah penyakit non-infeksi
5. Keseimbangan Gerak Pada Tubuh Manusia. Keseimbangan Gerak adalah
kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai
posisi. Definisi menurut O’Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk
mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak.
Selain itu menurut Ann Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk
mempertahankan tubuh dalam posisi keseimbangan maupun dalam keadaan statik atau
dinamik, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal. Keseimbangan juga bisa
diartikan sebagai kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass)
atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support).
Keseimbangan melibatkan berbagai gerakan di setiap segmen tubuh dengan di dukung
oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan untuk menyeimbangkan
4
massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas
secara efektif dan efisien. Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan
statis : kemampuan tubuh untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu
berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas papan keseimbangan); keseimbangan dinamis
adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak.
Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem sensorik
(vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot,
sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik,
basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi
internal dan eksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi,
lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu. Kemampuan tubuh
untuk mempertahankan keseimbangan dan kestabilan postur oleh aktivitas motorik tidak
dapat dipisahkan dari faktor lingkungan dan sistem regulasi yang berperan dalam
pembentukan keseimbangan. Tujuan dari tubuh mempertahankan keseimbangan adalah :
menyanggah tubuh melawan gravitasi dan faktor eksternal lain, untuk mempertahankan
pusat massa tubuh agar seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian tubuh
ketika bagian tubuh lain bergerak.
6. Komponen-komponen pengontrol keseimbangan gerak.
a. Sistem informasi sensoris. Sistem informasi sensoris meliputi visual,
vestibular, dan somatosensoris.
1). Visual. Visual memegang peran penting dalam sistem sensoris. Cratty
& Martin (1969) menyatakan bahwa keseimbangan akan terus berkembang
sesuai umur, mata akan membantu agar tetap fokus pada titik utama untuk
mempertahankan keseimbangan, dan sebagai monitor tubuh selama
melakukan gerak statik atau dinamik. Penglihatan juga merupakan sumber
utama informasi tentang lingkungan dan tempat kita berada, penglihatan
memegang peran penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak
sesuai lingkungan tempat kita berada. Penglihatan muncul ketika
mata menerima sinar yang berasal dari obyek sesuai jarak pandang.
5
Dengan informasi visual, maka tubuh dapat menyesuaikan atau bereaksi
terhadap perubahan bidang pada lingkungan aktivitas sehingga memberikan
kerja otot yang sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.
2). Sistem vestibular. Komponen vestibular merupakan sistem sensoris yang
berfungsi penting dalam keseimbangan, kontrol kepala, dan gerak bola mata.
Reseptor sensoris vestibular berada di dalam telinga. Reseptor pada sistem
vestibular meliputi kanalis semisirkularis, utrikulus, serta sakulus. Reseptor
dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem labyrinthine. Sistem
labyrinthine mendeteksi perubahan posisi kepala dan percepatan perubahan
sudut. Melalui refleks vestibulo-occular, mereka mengontrol gerak mata,
terutama ketika melihat obyek yang bergerak. Mereka meneruskan pesan
melalui saraf kranialis VIII ke nukleus vestibular yang berlokasi di batang otak.
Beberapa stimulus tidak menuju nukleus vestibular tetapi ke serebelum,
formatio retikularis, thalamus dan korteks serebri. Nukleus vestibular
menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth, retikular formasi, dan
serebelum. Keluaran (output) dari nukleus vestibular menuju ke motor neuron
melalui medula spinalis, terutama ke motor neuron yang menginervasi otot-
otot proksimal, kumparan otot pada leher dan otot-otot punggung (otot-otot
postural). Sistem vestibular bereaksi sangat cepat sehingga membantu
mempertahankan keseimbangan tubuh dengan mengontrol otot-otot postural.
3). Somatosensoris. Sistem somatosensoris terdiri dari taktil atau
proprioseptif serta persepsi-kognitif. Informasi propriosepsi disalurkan ke otak
melalui kolumna dorsalis medula spinalis. Sebagian besar masukan (input)
proprioseptif menuju serebelum, tetapi ada pula yang menuju ke korteks
serebri melalui lemniskus medialis dan talamus. Kesadaran akan posisi
berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian bergantung pada impuls yang
datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra tersebut adalah
ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di sinovia dan ligamentum. Impuls
6
dari alat indra ini dari reseptor raba di kulit dan jaringan lain , serta otot di
proses di korteks menjadi kesadaran akan posisi tubuh dalam ruang.
b. Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles response
synergies). Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan
jarak dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk mempertahankan
keseimbangan dan kontrol postur. Beberapa kelompok otot baik pada ekstremitas
atas maupun bawah berfungsi mempertahankan postur saat berdiri tegak serta
mengatur keseimbangan tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan pada tubuh
dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot postural
bekerja secara sinergi sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya
gravitasi, dan aligment tubuh. Kerja otot yang sinergi berarti bahwa adanya respon
yang tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu otot terhadap otot yang lainnya dalam
melakukan fungsi gerak tertentu.
c. Kekuatan otot (Muscle Strength. Kekuatan otot umumnya diperlukan dalam
melakukan aktivitas. Semua gerakan yang dihasilkan merupakan hasil dari adanya
peningkatan tegangan otot sebagai respon motorik. Kekuatan otot dapat
digambarkan sebagai kemampuan otot menahan beban baik berupa beban eksternal
(eksternal force) maupun beban internal (internal force). Kekuatan otot sangat
berhubungan dengan sistem neuromuskuler yaitu seberapa besar kemampuan
sistem saraf mengaktifasi otot untuk melakukan kontraksi. Sehingga semakin banyak
serabut otot yang teraktifasi, maka semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan otot
tersebut. Kekuatan otot dari kaki, lutut serta pinggul harus adekuat untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh saat adanya gaya dari luar. Kekuatan otot
tersebut berhubungan langsung dengan kemampuan otot untuk melawan gaya
garvitasi serta beban eksternal lainnya yang secara terus menerus mempengaruhi
posisi tubuh.
7
d. Adaptive systems. Kemampuan adaptasi akan memodifikasi input sensoris
dan keluaran motorik (output) ketika terjadi perubahan tempat sesuai dengan
karakteristik lingkungan.
e. Lingkup gerak sendi (Joint range of motion). Kemampuan sendi untuk
membantu gerak tubuh dan mengarahkan gerakan terutama saat gerakan yang
memerlukan keseimbangan yang tinggi.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan gerak
a. Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG). Pusat gravitasi terdapat pada
semua obyek, pada benda, pusat gravitasi terletak tepat di tengah benda tersebut.
Pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan mendistribusikan massa
tubuh secara merata. Bila tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam
keadaan seimbang. Pada manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai dengan arah
atau perubahan berat. Pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak adalah tepat di
atas pinggang diantara depan dan belakang vertebra sakrum ke dua. Derajat
stabilitas tubuh dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : ketinggian dari titik pusat
gravitasi dengan bidang tumpu, ukuran bidang tumpu, lokasi garis gravitasi dengan
bidang tumpu, serta berat badan.
b. Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG). Garis gravitasi merupakan garis
imajiner yang berada vertikal melalui pusat gravitasi dengan pusat bumi. Hubungan
antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang tumpu adalah menentukan
derajat stabilitas tubuh.
8
c. Bidang tumpu (Base of Support-BOS)
Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan permukaan
tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh dalam keadaan
seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin
besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri dengan kedua kaki
akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu
dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin tinggi.
9
8. Keseimbangan Berdiri.
Pada posisi berdiri seimbang, susunan saraf pusat berfungsi untuk menjaga pusat
massa tubuh (center of body mass) dalam keadaan stabil dengan batas bidang tumpu tidak
berubah kecuali tubuh membentuk batas bidang tumpu lain (misalnya : melangkah).
Pengontrol keseimbangan pada tubuh manusia terdiri dari tiga komponen penting, yaitu
sistem informasi sensorik (visual, vestibular dan somatosensoris), central processing dan
efektor. Pada sistem informasi, visual berperan dalam contras sensitifity (membedakan
pola dan bayangan) dan membedakan jarak. Selain itu masukan (input) visual berfungsi
sebagai kontrol keseimbangan, pemberi informasi, serta memprediksi datangnya gangguan.
Bagian vestibular berfungsi sebagai pemberi informasi gerakan dan posisi kepala ke
susunan saraf pusat untuk respon sikap dan memberi keputusan tentang perbedaan
gambaran visual dan gerak yang sebenarnya. Masukan (input) proprioseptor pada sendi,
tendon dan otot dari kulit di telapak kaki juga merupakan hal penting untuk mengatur
keseimbangan saat berdiri static maupun dinamik. Central processing berfungsi untuk
memetakan lokasi titik gravitasi, menata respon sikap, serta mengorganisasikan respon
dengan sensorimotor. Selain itu, efektor berfungsi sebagai perangkat biomekanik untuk
merealisasikan renspon yang telah terprogram si pusat, yang terdiri dari unsur lingkup
10
gerak sendi, kekuatan otot, alignment sikap, serta stamina. Postur adalah posisi atau
sikap tubuh. Tubuh dapat membentuk banyak postur yang memungkinkan tubuh dalam
posisi
yang nyaman selama mungkin. Pada saat berdiri tegak, hanya terdapat gerakan kecil yang
muncul dari tubuh, yang biasa di sebut dengan ayunan tubuh. Luas dan arah ayunan diukur
dari permukaan tumpuan dengan menghitung gerakan yang menekan di bawah telapak
kaki, yang di sebut pusat tekanan (center of pressure-COP). Jumlah ayunan tubuh ketika
berdiri tegak di pengaruhi oleh faktor posisi kaki dan lebar dari bidang tumpu. Posisi tubuh
ketika berdiri dapat dilihat kesimetrisannya dengan : kaki selebar sendi pinggul, lengan di
sisi tubuh, dan mata menatap ke depan. Walaupun posisi ini dapat dikatakan sebagai posisi
yang paling nyaman, tetapi tidak dapat bertahan lama, karena seseorang akan segera
berganti posisi untuk mencegah kelelahan.
9. Syarat - Syarat Keseimbangan. Dari mekanika kita telah mengetahui, bahwa
derajat keseimbangan, kedudukan suatu benda itu tergantung kepada beberapa syarat:
a. Lebar sempitnya bidang tumpuan ( Hase of support ), makin lebar lumpuan
semakin kokoh dan stabil atau dapat dikatakan benda itu meniiliki derajat
keseimbangan yang iinggi. Sebaliknya makin sempit semakin Iabil atau dapat
dikatakan benda itu memiliki derajat keseimbangan yang rendah.
b. Tinggi rendahnya tiiik berat benda ( Center of gravity ) dari bidang
tumpuannya. Semakin rendah semakin kokohlah kedudukan suatu benda atau dapat
dikatakan benda tersebut memiliki derajat keseimbangan yang tinggi. Sebaliknya
adalah rendah.
c. ]auh dekatnya garis gaya beratnya benda ( Line of gravity ) dari titik pusat
bidang tumpunya. Makin dekat kokoh atau stabil kedudukan benda atau dapat
dikatakan benda tersebut memiliki derajat keseimbangan yang tinggi. Sebaliknya
adalah rendah.
11
10. Evaluasi.
a. Sebutkan komponen-komponen pengontrolan keseimbangan gerak !
b. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi keseimbangan gerak !
c. ]eIaskan syarat - syarat keseimbamgan !
d. Sebutkan macam- macam keseimbangan !
BAB III
HUBUNGAN PERSENDIAN DAN OTOT
11. Umum. Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih sedangkan
otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya manusia mempunyai kemampuan
untuk bergerak, gerakan tersebut di sebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang/
sendi. Tulang/ sendi tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak di gerakan oleh
otot. Otot mampu menggerakan tulang/ sendi karena mempunyai kemampuan
berkonstraksi. Kerangka manusia merupakan kerangka dalam yang tersusun dari tulang
keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago)
12. Persendiaan. Sendi merupakan hubungan antar tulang sehingga tulang dapat
digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi). Kapsula sendi adalah
lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya terdapat rongga. Ligamen
(ligamentum) adalah jaringan pengikat yang mengikat luar ujung tulang yang saling
membentuk persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah dislokasi. Tulang rawan
hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang.
Berguna untuk menjaga benturan. Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula
sendi. Macam - macam persendian :
12
a. Hubungan Antar Tulang (Artikulasi)
1) Artikulasi : tempat satu atau lebih ujung tulang bertemu.
2) Artikulasi yang memungkinkan pergerakan disebut persendian
b. Berdasarkan dapat tidaknya digerakkan, persendian dibedakan atas 3
macam:
1) Diartosis (sendi gerak) : Hubungan antar tulang yang dapat
digerakkan. Struktur / bentuknya : bonggol sendi, tulang rawan sendi, dan
mangkok sendi yang berisi cairan sendi (sinovial) yang berfungsi sebagai
minyak pelumas, Terdiri atas 5 macam , yaitu :
a) Sendi putar : Sendi yang memungkinkan tulang yang satu
bergerak mengitari ujung tulang yang lain dan bergerak memutar
setengah lingkaran.
Contoh :
- Antara tulang atlas dengan tulang pemutar (pada ruas
tulang leher)
b) Sendi engsel : Sendi yang hanya bisa bergerak satu arah
saja
13
Contoh :
- Pada lutut, yaitu antara tulang paha dengan tulang kering
- Pada siku, yaitu antara tulang lengan atas dengan tulang
belikat.
- Ruas antar jari.
c) Sendi peluru : Sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan
ke segala arah (gerak bebas)
Contoh :
- Tulang paha dengan tulang gelang pinggul.
- Tulang lengan atas dengan tulang belikat.
d) Sendi pelana : Sendi yang hanya memungkinkan terjadinya
gerak ke dua arah.
Contoh :
- Antara tulang-tulang telapak dengan ruas tulang jari
tangan
e) Sendi geser : Sendi yang hanya memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan.
Contoh :
- Pada tulang-tulang pergelangan tangan
- dan tulang-tulang pergelangan kaki
2) Amfiartrosis (sendi kaku) : Sendi yang masih memungkinkan
terjadinya gerak yang sangat terbatas. Terdapat pada penghubung antar
tulang-tulang rawan
Contoh :
a. Tulang-tulang pada gelang panggull.
b. Pada tulang rusuk dengan tulang dada.
14
3) Sinartrosis (sendi mati) : Sendi yang tidak dapat digerakkan sama
sekali
Contoh : artikulasi pada tulang-tulang tengkorak
13. Kelainan Dan Penyakit Pada Sendi Dan Tulang
a. Artritis sika : Peradangan sendi karena sendi kekurangan
cairan sehingga sendi menjadi kering dan menimbulkan rasa sakit bila sendi
digerakkan.
b. Penyebab : Kuman penyakit kelamin (gonorrhoe atau sifilis)
c. Artritis eksudatif : Peradangan sendi karena rongga sendi terisi oleh
getah radang
d. Penyebab : Kuman penyakit kelamin (gonorrhoe atau sifilis)
e. Penyakit polio : Kelumpuhan pada kaki yang di sebabkan karena
infeksi virus polio.
f. Retak tulang (Fisura)
g. Patah tulang (Fraktura)
h. Memar : Robeknya selaput sendi
i. Urai sendi : Robeknya selaput sendi yang diikuti oleh lepasnya
ujung tulang sendi.
j. Rakhitis : Pembengkokan kaki ke arah luar sehingga
berbentuk seperti huruf O atau ke arah dalam sehingga berbentuk seperti huruf X
k. Penyebabnya : Kekurangan vitamin D dan zat kapur
14. Otot. Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya
kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi
dalam tubuh. Otot dapat di ibaratkan sebuah mesin yang yang merubah suatu ide dari otak
menjadi sebuah gerakan . Perubahan ini membutuhkan energi yang besar. Bila tidak ada
otot, maka tidak akan ada yang dapat kita lakukan. Dalam tubuh manusia kurang lebih 43
% dari berat badan/tubuh adalah jaringan otot. Jaringan otot mempunyai sifat dapat
dirangsang (irritable), Berkontraksi (contractable), dan dapat memanjang (extensible) dan
elastic. Komposisi kimia otot yaitu :
15
a. 75 % air (hydrogen)
b. 20 % protein
c. 5 % mineral dan garam-garam bukan organik (unorganik)
Tersusun dari Sel-sel otot → serabut otot → tendon (urat), yang berfungsi : Sebagai alat
gerak aktif yang menghasilkan gerak dengan adanya kontraksi dan relaksasi
15. Bagian-Bagian Otot. Bagian otot yang terdapat pada tubuh yaitu :
a. Tendon þ urat otot, bagian ujung otot yang mengecil.
b. Ventrikel þ empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.
c. Origo þ ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
d. Insersio þ ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.
e. Normotrofi þ otot yang besarnya normal.
f. Atrofi þ otot yang mengecil, lisut.
g. Hipertrofi þ otot yang membesar.
h. Diskus interkalaris þ bagian khas otot jantung yang merupakan batas.
16. Jenis Otot. Berdasarkan bentuk, susunan dan cara kerjanya otot dibagi dalam 3
jenis :
a. Otot polos (otot tak sadar)
1) Bentuknya polos , bergelondong dengan kedua ujung meruncing.
2) Selnya mempunyai 1 inti yang letaknya ditengah sel.
3) Bekerja diluar kesadaran kita sehingga disebut jaga otot tak sadar.
4) Gerakannya lambat, teratur, terus bekerja meskipun kita sedang tidur /
beristirahat dan tidak cepat lelah
5) Terdapat pada dinding saluran pencernaan dan saluran ekskresi
(saluran pembuangan zat-zat sisa metabolisma pada tubuh)
16
b. Otot Lurik
1) Bentuknya panjang , silindris dan memiliki garis-garis melintang yang
gelap dan terang berselang-seling seperti kain lurik.
2) Selnya berinti banyak yang letaknya ditepi sel.
3) Bekerja atas perintah otak (dalam kesadaran kita) sehigga disebut juga
otot sadar.
4) Gerakkannya cepat, tidak teratur sehingga cepat lelah.
5) Terdapat pada anggota gerak dan menempel pada rangka.
c. Otot Jantung
1) Bentuknya panjang, silindris dan bercabang-cabang.
2) Selnya berinti banyak dan berada ditengah serabut.
3) Bekerja diluar kesadaran.
4) Gerakannya teratur, terus-menerus dan tidak cepat lelah.
5) Memiliki keistimewaan karna bentuknya seperti otot lurik tapi
bekerjanya sepertiotot polos.
6) Terdapat disekitar jantung dan vena carva
17. Karakteristik Otot
a. Kontraktibilitas Kemampuan Untuk Memendek
b. Ekstensibilitas Kemampuan Untuk Memanjang
c. Elastisitas Kemampuan Untuk Kembali Ke Ukuran Semula Setelah
Memendek Atau Memanjang
17
18. Mekanisme Gerak Otot
a. Sifat gerak otot
1) Berlawanan / Antagonis : Otot yang satu berkontraksi, sedang otot
lain berelaksasi.
Contoh :
a) Fleksor dan Ekstensor, yaitu menekuk dan meluruskan pada
gerak otot lengan atas (Bisep & Trisep).
b) Abduktor da5n Adduktor, yaitu menjauhi dan mendekati tubuh
pada gerak meregangkan jari-jari.
c) Depresor dan Elevator, yaitu menurunkan dan mengangkat pada
gerak membuka dan menutup mulut .
2) Bersamaan / Sinergis : Dua otot yang kerjanya bersamaan
Contoh:
a) Otot-otot Supinator dan pronator pada lengan bawah, bekerja
sama dalam menggerakkan telapak tangan menelungkup dan
menengadah
b) Otot-otot antar tulang rusuk, bekerja sama saat terjadi
pengambilan dan penghembusan nafas
19. Evaluasi.
a. Apa yang dimaksud dengan Sendi dan persendian !
b. Berdasarkan dapat tidaknya digerakkan, persendian dibedakan atas 3
macam, sebutkan!
c. Sebutkan bagian – bagian otot Manusia dan sifat gerak otot !
d. Berdasarkan bentuk, susunan dan cara kerjanya otot dibagi dalam 3 jenis,
sebutkan bentuk otot berdasarkan cara kerjanya !
18
BAB IV
KOORDINASI GERAK TUBUH
20. Umum. Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk
penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada
pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar
melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk
selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa
oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks
berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa
memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi
kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip,
bersin, atau batuk. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat
saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung
dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar.
Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak
bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau
mempersempit pupil bila ada sinar.
21. Gerak. Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda
dari titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah
kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun
yang mendekati. Kinesiology adalah ilmu yang mempelajari gerak atau the science human
movement yang diaplikasikan dan menjelaskan tentang gerak tubuh manusia kemudian
ilmu ini dapat diaplikasikan terhadap prinsip-prinsip mekanik dalam gerak manusia yang
disebut biomekanika atau biomekanik kinesiology sedangkan aplikasi anatomi dalam gerak
manusia disebut anatomi kinesiology. Pendidikan jasmani yang berorientasi pada
developmental education mengarahkan kegiatan anak melalui pemenuhan kebutuhan
keterampilan pada diri anak. Disamakan dengan tahap perkembangan fisik dan mentalnya,
setiap kelompok anak diarahkan pada keterampilan gerak yang dibutuhkan anak. Misalnya,
19
bagi anak usia dibawah lima tahun, perlu dikembangkan kemampuan pengaturan tubuhnya
dan bagi anak usia diatasnya perlu dikembangkan keterampilan dasarnya. Sementara bagi
anak yang lebih dewasa diarahkan pada keterampilan-keterampilan khususnya, seperti
yang dikembangkan dalam cabang-cabang olah raga tertentu. Keterampilan yang
terspesialisasi adalah keterampilan yang digunakan dalam cabang olahraga dan wilayah
pendidikan jasmani lainnya. Keterampilan ini meliputi kegiatan dengan peralatan (misalnya
senam alat), gerakan-gerakan akrobatik, tari-tarian, serta permainan khusus atau tempat
seperti sepak bola, bola voli, bola basket dan lain-lain
22. Macam dan Jenis Gerak
a. Macam dan Jenis Gerak yaitu :
1). Gerak Semu atau Relatif Gerak semu adalah gerak yang sifatnya
seolah-olah bergerak atau tidak sebenarnya (ilusi).
Contoh :
a) Benda-benda yang ada diluar mobil kita seolah bergerak
padahal kendaraanlah yang bergerak
b) Bumi berputar pada porosnya terhadap matahari, namun
sekonyong - konyong kita melihat matahari bergerak dari timur ke
barat.
2). Gerak Ganda. Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara
bersamaan terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya.
Contoh: Seorang bocah kecil yang kurus dan dekil melempar puntung rokok
dari atas kereta rangkaia listrik saat berjalan di atap krl tersebut. Maka terjadi
gerak puntung rokok terhadap tiga (3) benda di sekitarnya, yaitu :
a) Gerak terhadap kereta krl
b) Gerak terhadap bocah kecil yang kurus dan dekil
c) Gerak terhadap tanah / bumi
20
3). Gerak Lurus. Gerak lurus adalah gerak pada suatu benda melalui
lintasan garis lurus. Contohnya seperti gerak rotasi bumi, gerak jatuh buah
apel, dan lain sebagainya. Gerak lurus dapat kita bagi lagi menjadi beberapa
jenis, yaitu :
a) Gerak lurus beraturan (GLB).
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lurus beraturan
dengan kecepatan yang tetap dan stabil.
Misalnya:
- Kereta melaju dengan kecepatan yang sama di jalur rel
yang lurus
- Mobil di jalan tol dengan kecepatan tetap stabil di dalam
perjalanannya.
b) Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang tidak
beraturan dengan kecepatan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Misalnya :
- Gerak jatuhnya tetesan air hujan dari atap ke lantai
- Mobil yang bergerak di jalan lurus mulai dari berhenti
23. Sistem Saraf. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Tahukah
kamu apa yang dimaksud iritabilitas? Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat
menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan- perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan. Sistem saraf mempunyai tiga
fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus;
21
memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap
rangsangan.
a. Sel Saraf (Neuron). Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel
saraf disebut neuron. Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas bagian utama yang
berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.
Badan sel saraf adalah bagian sel saraf yang paling besar. Di dalamnya
terdapat nukleus dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang
berfungsi membangkitkan energi untuk membawa rangsangan. Dendrit adalah
serabut-serabut yang merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi untuk
22
menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel saraf. Dendrit merupakan
percabangan dari badan sel saraf yang biasanya berjumlah lebih dari satu pada
setiap neuron. Akson atau neurit merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang
(lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf
meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson
biasanya hanya satu pada setiap neuron. Di dalamnya terdapat benang-benang
halus yang disebut neurofibril. Di bagian ujung yang jauh dari badan sel saraf
terdapat cabang-cabang yang berhubungan dengan dendrit dari sel saraf yang lain.
Akson terbungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung
lemak. Selaput mielin disusun oleh Sel-sel Schwann. Lapisan mielin yang paling luar
disebut neurilema. Lapisan tersebut berfungsi untuk melindungi akson dari
kerusakan. Sel Schwann membentuk jaringan yang membantu menyediakan
makanan untuk neurit dan membantu regenerasi neurit. Selubung mielin bersegmen-
segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier. Nodus ranvier
berfungsi mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut
memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls
lebih cepat sampai pada tujuan. Pertemuan antara serabut saraf dari sel saraf yang
satu dengan serabut saraf dari sel saraf yang lain disebut sinapsis. Pada setiap
sinapsis terdapat celah sinapsis. Sinapsis juga sebagai penghubung antara ujung
akson salah satu sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf yang lain. Pada bagian
ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat
kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan
kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
b. Macam-Macam Neuron. Menurut fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga
macam yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi. Neuron sensorik
juga disebut sel saraf indra, karena berfungsi meneruskan rangsang dari peneri-ma
(indra) ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Badan sel saraf ini
bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang. Neuron
motorik (sel saraf penggerak) berfungsi membawa impuls dari pusat saraf (otak) dan
sumsum tulang belakang ke otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan
akson yang panjang. Neuron asosiasi atau sel saraf penghubung banyak terdapat di
23
dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron tersebut berfungsi
menghubungkan atau meneruskan impuls dari sel saraf sensorik ke sel saraf
motorik.
c. Susunan Saraf Manusia. Sistem saraf manusia bagaikan jaringan telepon
yang berfungsi sebagai alat komunikasi. Jika kamu menelepon seseorang suaramu
akan merambat melalui kabel telepon ke pusat pengontrol telepon. Di sini suaramu
dipindah ke kabel lain yang menghubungkannya dengan telepon orang yang kamu
tuju. Dengan cara yang sama impuls yang merambat melalui saraf sampai ke pusat
susunan saraf sebagai pengontrol akan mengoordinasikan kegiatan tubuh. Agar
lebih mudah memahami saraf manusia, perhatikan bagan berikut.
24
1). Sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang.
a) Otak. Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh manusia.
Otak terdapat di dalam rongga tengkorak, tepatnya di depan sumsum
tulang belakang, dan diselubungi oleh selaput. Selaput yang
menyelubungi otak disebut selaput meninges. Selaput ini dibedakan
menjadi tiga bagian, yaitu lapisan terluar yang melekat pada tulang
(duramater), lapisan tengah yang berbentuk sarang laba-laba
(arachnoid), dan lapisan dalam yang melekat pada permukaan otak
(piamater). Di antara arachnoid dan piamater terdapat ruang berisi
cairan yang merupakan pelindung otak, jika terjadi benturan. Bagian-
bagian otak meliputi otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebelum), otak
tengah (mesensefalon), dan sumsum lanjutan (medulla oblongata).
Otak besar mempunyai permukaan yang berlipat-lipat dan memiliki dua
lapisan, yaitu lapisan tipis di bagian luar (korteks) dan lapisan tebal di
bagian dalam (medulla). Korteks berwarna kelabu berisi badan sel
saraf, sedangkan medulla berwarna putih berisi dendrit serta akson.
Otak besar manusia mempunyai beberapa bagian dengan fungsi
masing-masing. Otak besar bagian belakang merupakan pusat
penglihatan, sedangkan bagian samping merupakan pusat
25
pendengaran. Bagian tengah otak besar merupakan pusat pengatur
kepekaan kulit dan otot yang berhubungan dengan rangsang panas,
dingin, sentuhan, serta tekanan. Di bagian tengah dan belakang otak
besar terdapat daerah sebagai pusat perkembangan kecerdasan,
sikap, kepribadian, dan ingatan. Fungsi otak kecil manusia adalah
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan sebagai pusat koordinasi
kerja otot ketika bergerak. Otak kecil terdiri atas dua bagian, yaitu
bagian kiri dan kanan. Kedua bagian tersebut dihubungkan oleh
jembatan varol. Jembatan varol berfungsi untuk menghantarkan impuls
otot-otot bagian kanan dan kiri tubuh. Otak tengah terletak di depan
otak kecil dan jembatan varol. Bagian atas otak tengah merupakan
pusat refleks mata dan pusat pendengaran. Sumsum lanjutan disebut
juga sumsum sambung atau batang otak. Sumsum lanjutan mempunyai
beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat pengatur pernapasan, denyut
jantung, suhu tubuh, serta pusat pelebaran dan penyempitan pembuluh
darah. Sumsum lanjutan atau sumsum penghubung merupakan
penghubung antara otak dengan sumsum tulang belakang.
b) Sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang
mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai penghubung impuls yang
berasal dari otak serta sebagai pusat gerak refleks. Sumsum tulang
belakang (medula spinalis) menempati rongga tulang belakang dan
berbentuk memanjang. Selaput pembungkusnya sama seperti pada
otak, terdiri atas duramater, arachnoid, dan piamater. Penampang
melintang sumsum tulang belakang terbagi atas dua bagian, yaitu
bagian dalam dan bagian luar. Bagian dalam berwarna kelabu, banyak
mengandung badan sel saraf dan sel saraf penghubung. Bagian luar
berwarna putih, dan banyak mengandung serabut saraf.
26
2) Sistem saraf tepi. Menurut asal atau hubungannya, sistem saraf tepi
dibedakan menjadi saraf otak dan saraf sumsum tulang belakang. Saraf otak
adalah saraf yang keluar dari otak menuju alat-alat indra, misalnya mata,
telinga, hidung, atau menuju otot-otot dan kelenjar tertentu. Saraf otak terdiri
atas 12 pasang. Saraf sumsum tulang belakang adalah saraf yang keluar dari
sumsum tulang belakang menuju alatalat gerak tubuh, seperti lengan dan
kaki, serta otot tubuh lain seperti otot dada dan leher. Saraf tersebut terdiri
atas 31 pasang. Saraf ini merupakan gabungan dari neuron sensorik dan
motorik. Selain kedua saraf tersebut, pada sistem saraf tepi juga terdapat
saraf tak sadar. Saraf tak sadar adalah saraf yang berfungsi mengatur
kegiatan organ tubuh yang bekerja di luar kesadaran. Saraf tak sadar sering
disebut saraf otonom. Saraf tak sadar terdiri atas sistem saraf simpatik dan
sistem saraf parasimpatik. Kedua sistem saraf tersebut bekerja saling
berlawanan. Sistem saraf simpatik mempunyai simpul saraf atau ganglion di
sepanjang tulang belakang sebelah depan, mulai ruas leher terbawah sampai
dengan tulang ekor. Tiap simpul saraf saling berhubungan, sehingga menjadi
dua deretan, yaitu deretan kiri dan kanan. Tiap simpul dihubungkan oleh
27
sumsum tulang belakang. Dari tiap simpul terdapat saraf yang menuju ginjal,
paru-paru, jantung, dan organ-organ lainnya. Fungsi saraf simpatik, antara
lain mengerutkan kulit rambut, mempercepat denyut jantung, memperlebar
pembuluh darah, dan mempertinggi tekanan darah. Sistem saraf parasimpatik
berupa jaring-jaring yang saling berhubungan dengan ganglion yang tersebar
di seluruh tubuh. Fungsi saraf parasimpatik berlawanan dengan fungsi saraf
simpatik. Fungsi saraf parasimpatik, antara lain mengembangkan kulit rambut,
memperlambat denyut jantung, mempersempit pembuluh darah, dan
menurunkan tekanan darah.
28
24. Sistem Koordinasi Gerak . Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang
masingmasing mempunyai fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama
dengan baik, diperlukan adanya koordinasi. Pada manusia, koordinasi dilakukan oleh
sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Dalam bab ini hanya akan dibahas dua di
antaranya, yaitu sistem saraf dan sistem indra.
25. Alat Indra Manusia. Manusia sebagai salah satu anggota kelas mamalia
mempunyai lima macam indra, yaitu indra penglihat, pendengar, peraba, pembau, dan
pengecap. Dengan memiliki indra tersebut, manusia mampu mengenal lingkungannya dan
memberikan respons terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Indra merupakan
“jendela” bagi tubuh untuk mengenal dunia luar. Selain itu, dengan reseptor-reseptor yang
ada pada masingmasing alat indra, manusia mampu mengadakan respons yang dapat
dipergunakan sebagai upaya proteksi terhadap gangguan-gangguan dari luar tubuh.
a. Indra Penglihat. Indra penglihat manusia berupa mata sebagai alat optik.
Adapun, mata sebagai indra penglihat memiliki bagian-bagian tertentu yang
membentuk sistem penglihatan.
1). Bagian-bagian mata. Mata berbentuk bola, sedikit pipih dari arah
depan ke belakang. Bola mata atau biji mata terletak di dalam rongga mata
dan dilin-dungi oleh tulang-tulang tengkorak. Bagian luar bola mata dilindungi
oleh kelopak mata. Tepat di atas sudut luar mata terdapat kelenjar air mata
yang berfungsi membasahi dan membersihkan permukaan mata. Bola mata
melekat pada dinding rongga mata melalui tiga pasang otot. Ketiga pasang
otot tersebut berfungsi untuk menggerakkan bola mata. Jika kerja otot mata
kanan dan otot mata kiri tidak serasi akan terjadi kelainan yang disebut juling.
Perhatikan penampang mata pada Gambar 3.10.
29
Bagian-bagian pokok mata secara singkat diuraikan seperti berikut :
a) Kornea. Sklera merupakan dinding yang terluar, keras dan
putih, biasanya disebut bagian putih. Bagian depannya menonjol dan
tembus cahaya (transparan) dinamakan kornea. Kornea berfungsi
membantu memfokuskan bayangan benda pada retina. Kornea
mempunyai selaput tipis yang disebut konjungtiva.
b) Pupil. Lapisan kedua dari bola mata adalah koroid. Lapisan
tersebut merupakan lapisan tengah disebut selaput darah karena
banyak terdapat pembuluh-pembuluh darah kecuali pada bagian
depan. Pada bagian depan lapisan tersebut sedikit terbuka disebut
pupil. Pupil terletak tepat di belakang kornea bagian tengah. Pupil
dapat mengalami perubahan ukuran, bergantung dari intensitas cahaya
yang masuk ke mata. Perubahan ini terjadi secara refleks. Apabila
cahaya sangat terang atau kuat, pupil akan menyempit atau mengalami
konstraksi, sebaliknya apabila cahaya redup, pupil akan melebar atau
mengalami dilatasi. Di sekitar pupil terdapat daerah yang mengandung
pigmen dan disebut iris. Pigmen inilah yang menyebabkan perbedaan
warna mata, hingga ada orang yang bermata biru, hitam, cokelat, hijau,
dan sebagainya.
30
c) Lensa mata. Di bagian belakang pupil terdapat bagian yang
cembung, yaitu lensa. Lensa didukung oleh otot disebut muskulus
siliaris (otot daging melingkar). Apabila otot ini mengalami kontraksi
akan terjadi perubahan ukuran lensa. Hal itu terjadi apabila kamu
melakukan pengamatan cermat yang tertuju pada suatu objek tertentu
baik pada jarak yang dekat maupun jauh. Ruangan di antara lensa dan
kornea berisi cairan encer yang disebut aqueous humor. Di bagian
dalam bola mata berisi cairan kental dan transparan. Substansi (bahan)
inilah yang menyebabkan bola mata menjadi kukuh. Cairan ini disebut
vitreous humor. Cairan yang terdapat di antara kornea dan lensa
biasanya lebih encer, sedangkan di antara lensa dan retina menyerupai
agar-agar. Jika terlalu banyak cairan di dalam mata akan terjadi
gangguan yang disebut glaukoma. Penyakit ini dapat menimbulkan
kebutaan apabila tidak diobati.
d) Retina. Retina merupakan lapisan mata yang terdalam, sangat
kompleks, dan lunak. Pada bagian terdalam retina terdapat beberapa
lapis sel, yaitu reseptor, ganglia, dan serabut saraf Retina berisi
reseptor untuk menerima rangsang cahaya, sehingga reseptor ini
disebut fotoreseptor. Pada retina ada satu titik atau bintik yang tidak
mempunyai sel-sel batang maupun konus disebut bintik buta.
2). Mekanisme melihat. Jika suatu benda terkena cahaya, benda akan
memantulkan berkas-berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya tersebut
masuk melalui lensa mata serta bagian-bagian lainnya menuju ke retina. Pada
mata yang normal, bayangan benda akan jatuh tepat di bintik kuning pada
retina. Rangsangan cahaya yang diterima oleh retina tersebut selanjutnya
akan diteruskan oleh urat saraf penglihatan ke pusat penglihatan di otak untuk
diinterpretasikan atau diterjemahkan. Akhirnya, kita dapat melihat benda
tersebut. Mata normal (emetrop) merupakan mata yang dapat
memfokuskan cahaya yang masuk tepat pada bintik kuning. Mata normal
31
dapat melihat benda yang jauh maupun yang dekat. Jarak benda terjauh yang
masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata disebut titik jauh. Jarak benda
terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata disebut titik dekat.
Titik dekat pada anak-anak umumnya masih dekat. Makin tua titik dekatnya
umumnya makin jauh.
3). Kelainan dan penyakit pada indra penglihatan. Mata sebagai indra
penglihatan dapat mengalami gangguan akibat kelainan ataupun penyakit.
Salah satu penyakit mata yang sudah disebutkan yaitu glaukoma. Kelainan
penglihatan itu antara lain sebagai berikut.
a) Mata miop (miopi). Miopi atau mata dekat adalah cacat mata
yang disebab-kan lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan
jatuh di depan bintik kuning (retina). Miopi disebut pula rabun jauh,
karena tidak dapat melihat jauh. Penderita miopi hanya mampu melihat
jelas pada jarak yang dekat. Untuk membantu penderita miopi,
sebaiknya memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).
b) Mata hipermetrop (hipermetropi). Hipermetropi atau mata jauh
adalah cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga
bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Hipermetropi disebut pula
rabun dekat, karena tidak dapat melihat dekat. Penderita hipermetropi
hanya mampu melihat jelas pada jarak yang jauh. Untuk membantu
penderita hipermetropi, dipakai kacamata lensa cembung (lensa
positif).
c) Mata presbiop (presbiopi). Presbiopi umumnya terjadi pada
orang berusia lanjut. Keadaan ini disebabkan lensa mata terlalu pipih
dan daya akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat
memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata.
Gangguan mata seperti itu dapat dibantu dengan memakai kacamata
berlensa rangkap. Di bagian atas kacamata dipasang lensa cekung
32
untuk melihat benda yang jauh, sedangkan di bagian bawahnya
dipasang lensa cembung untuk melihat benda dekat.
d) Mata astigmatisma. Mata astigmatisma adalah cacat mata
yang disebabkan kecembungan kornea tidak rata, sehingga sinar
sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik. Untuk
membantu penderita astigmatisma dipakai kacamata silindris.
e) Hemeralopi (rabun senja). Hemeralopi adalah gangguan mata
yang disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja tidak
dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari. Keadaan seperti itu
apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibatkan kornea mata bisa
rusak dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, pemberian
vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan.
f) Katarak. Katarak adalah cacat mata yang disebabkan
pengapuran pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan
daya akomodasi berkurang. Umumnya katarak terjadi pada orang yang
telah lanjut usia.
g) Buta warna Buta warna merupakan gangguan penglihatan mata
yang bersifat menurun. Penderita buta warna tidak mampu
membedakan warna-warna tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau
biru. Buta warna tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan.
b. Indra Pendengar dan Alat Keseimbangan. Telinga manusia merupakan
organ yang sangat kompleks. Telinga manusia merupakan saluran yang terbuka di
bagian luar dan bersatu dengan tulang tengkorak. Telinga merupakan organ tubuh
yang berfungsi untuk mendengar suara atau bunyi. Suara yang dapat kita dengar
adalah suara- suara yang memiliki frekuensi antara 20 Hz –20.000 Hz.
33
1). Bagian-bagian telinga. Telinga manusia terdiri atas tiga bagian yaitu
telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar terdiri atas daun
telinga, saluran telinga luar, dan gendang telinga (membran timpani). Daun
telinga tersusun dari tulang rawan. Saluran telinga luar dindingnya dapat
menghasilkan minyak serumen. Fungsi telinga luar adalah menangkap
getaran bunyi.
Telinga bagian tengah mempunyai ti-ga macam tulang, yaitu tulang
martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang ini membentuk
rangkaian yang melintang dalam telinga tengah tersebut dan bersatu dengan
membran timpani. Pada bagian akhir telinga tengah, tulang sanggurdi bersatu
dengan membran, disebut tingkap bundar. Tingkap bundar ini yang menutupi
telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam tersusun atas dua bagian penting,
yaitu: rumah siput dan saluran gelung. Rumah siput merupakan saluran spiral
yang menyerupai rumah siput. Saluran ini berisi cairan dan permukaan
dalamnya merupakan tempat bermuara saraf. Ujungujung saraf ini sangat
peka oleh getaran yang ditimbulkan oleh cairan tersebut. Semua ujung saraf
ini menyatu membentuk saraf pendengar yang menghubungkan rumah siput
dengan otak. Saluran gelung terdiri atas tiga saluran yang saling terkait, dan
mempunyai peranan dalam menjaga keseimbangan.
34
2). Mekanisme mendengar. Apabila sampai pada telinga kita, gelombang
suara akan masuk ke telinga bagian luar melalui saluran pendengaran dan
akhirnya sampai pada membran timpani. Gelombang suara ini menggetarkan
membran dan tulang martil. Selanjutnya tulang landasan dan tulang sanggurdi
ikut bergetar. Akhirnya tingkap bundar ikut bergetar juga. Getaran ini akan
menggetarkan cairan di dalam rumah siput. Cairan yang bergetar
menstimulasi ujung-ujung saraf. Impuls dari ujung saraf ini diteruskan ke saraf
pendengar di otak besar. Kekhususan pola impuls ditentukan oleh pola
gelombang suara yang diterima. Otak besar menerima impuls ini, kemudian
menerjemahkannya dan kita mempersepsikannya sebagai suara.
3). Kelainan dan penyakit pada indra pendengaran. Telinga sebagai
indra pendengar dapat mengalami gangguan karena kelainan atau penyakit.
Gangguan pada indra pendengaran dapat menyebabkan pendengaran
menjadi kurang peka. Keadaan tersebut antara lain disebabkan terjadinya
penebalan membran timpani akibat infeksi berulang pada telinga tengah,
pecahnya membran timpani, pengapuran pada tulang-tulang pendengaran,
dan kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran).
c. Indra Peraba. Indra peraba pada tubuh manusia adalah kulit. Di kulit terdapat
beberapa organ pengindraan khusus disebut reseptor. Reseptor merupakan
percabangan akhir dendrit dari neuron sensorik. Beberapa reseptor tersusun atas
beberapa dendrit dan ada yang mempunyai sel khusus. Tiap reseptor hanya cocok
untuk jenis rangsang tertentu saja. Jika reseptor dirangsang, terjadi impuls
sepanjang dendrit yang diteruskan ke sistem saraf pusat. Ada lima macam reseptor
pada kulit, yaitu reseptor yang khusus untuk menanggapi rangsang yang berupa
sentuhan, tekanan, sakit, panas, atau dingin. Sebagai contoh, reseptor rasa sakit
merupakan reseptor dengan dendrit yang gundul, terdapat di seluruh permukaan
kulit. Jika rangsang cukup kuat, misalnya rangsang mekanik, temperatur, listrik atau
kimiawi, maka reseptor ini akan bereaksi. Sensasi rasa sakit yang timbul merupakan
suatu upaya untuk proteksi (melindungi diri). Hal ini merupakan sinyal-sinyal
(pertanda) bahwa ada ancaman bagi tubuh yang dapat menyebabkan luka-luka.
35
d. Indra Pembau (Pencium). Indra pembau pada tubuh kita berupa hidung. Di
dalam rongga hidung bagian atas terdapat serabut-serabut saraf pembau dengan
sel-sel pembau di ujungnya. Serabut-serabut saraf itu bergabung menjadi urat saraf
pembau yang menuju pusat pembau di otak. Sel-sel pembau mempunyai rambut-
rambut halus di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai
pelembap. Sel-sel pembau peka terhadap zat-zat kimia dalam udara (berupa gas
atau uap).Pada saat tubuh terserang flu biasanya disertai dengan pilek. Pilek
menyebabkan saluran pernapasan tersumbat, terutama pada bagian hidung. Saat
pilek, hidung tidak peka terhadap bau (aroma) tertentu dan nafsu makan berkurang
karena lidah tidak peka terhadap rasa. Adakah hubungan antara indra pembau
(penciuman) dan indra pengecap. Pada saat kita menarik napas, udara masuk ke
dalam rongga hidung. Gas memasuki rongga hidung bercampur dengan lendir,
kemudian menstimulasi ujung-ujung saraf. Impuls ini diteruskan ke saraf pembau di
pusat saraf, dan akhirnya diinterpretasikan sebagai bau. Indra pembau (pencium) ini
bersangkut paut dengan indra pengecap. Jika terjadi gangguan pada indra pembau,
kita tidak dapat mengecap dengan baik.
e. Indra Pengecap. Manusia kadang-kadang lebih menyenangi beberapa
makanan tertentu daripada jenis makanan yang lain. Hal itu disebabkan mereka
dapat merasakan perbedaan substansi kimiawi pada makanan tersebut. Seperti
halnya indra yang lain, pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu.
Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di kuncupkuncup pengecap pada
36
lidah. Kuncup-kuncup pengecap mempunyai bentuk seperti labu, terletak pada lidah
di bagian depan hingga belakang. Makanan yang dikunyah bersama air liur
memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas. Di dalam mulut, makanan
akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut. Dari ujung tersebut pesan
akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat
mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.
Manusia hanya mampu mengecap empat macam cita rasa, yaitu rasa asam,
asin, manis, dan pahit. Kuncup pengecap pada lidah untuk masing-masing rasa
tersebut terletak di daerah yang berbeda. Untuk cita rasa manis berada di bagian
ujung lidah sedangkan depan lidah untuk rasa asin. Kuncup pengecap untuk rasa
asam ada di sisi lidah. Adapun, uncup pengecap untuk cita rasa pahit berada di
bagian belakang lidah. Inilah sebabnya apabila kamu makan makanan yang
mempunyai rasa manis dan pahit sekaligus, maka yang terasa lebih awal adalah
rasa manis barulah kemudian rasa pahit.
26. Gerak Biasa dan Gerak Refleks. Suatu gerakan terjadi biasanya diawali dengan
adanya rangsangan. Gerakan yang terjadi ada yang kita sadari sebelumnya dan ada yang
kita sadari setelah terjadinya gerakan. Berdasarkan hal tersebut, gerak dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu gerak biasa dan gerak refleks.
a. Gerak biasa. Di musim hujan, kamu sering kehujanan dan merasa
kedinginan. Agar tidak kehujanan, kamu sering membawa payung sebelum
37
bepergian. Bagaimana proses terbukanya payung pada saat hujan? Proses dimulai
dari adanya titik-titik hujan yang mengenai reseptor pada kulit. Reseptor selanjutnya
mengirimkan impuls titik-titik air hujan sepanjang neuron sensorik menuju ke neuron
asosiasi di dalam sumsum spinal, kemudian dilanjutkan ke otak. Otak mengolah
impuls “titik-titik air hujan” dan selanjutnya memutuskan untuk membuka payung.
Dari otak impuls “membuka payung” dikirim melalui neuron asosiasi ke sumsum
spinal selanjutnya ke neuron motorik di tanganmu. Akhirnya tanganmu segera
bergerak membuka payung. Gerakan membuka payung, seperti yang dicontohkan
pada uraian di atas merupakan gerakan yang kamu sadari sebelumnya. Dengan kata
lain gerak terjadi karena adanya perintah dari otak. Gerak yang demikian itu
dinamakan gerak biasa. Jalannya rangsang gerak biasa dapat diikhtisarkan sebagai
berikut.
Rangsang —— Reseptor —— Saraf sensorik —— Otak —— Saraf motorik ——
Efektor —— Gerakan
b. Gerak reflex. Ketika berjalan, secara tidak sengaja kakimu tertusuk paku yang
tajam. Apa yang kamu lakukan ketika kaki kamu tertusuk paku yang tajam pada saat
sedang berjalan? Paku yang mengenai kakimu merupakan rangsangan (impuls)
yang diterima oleh kulit kaki. Impuls tersebut diteruskan oleh neuron sensorik menuju
ke sumsum tulang belakang yang segera meneruskannya ke neuron asosiasi. Dari
neuron asosiasi, impuls bergerak ke neuron motorik yang kemudian meneruskannya
ke otot kakimu. Akhirnya kamu menarik kakimu ke atas dengan cepat. Gerakan kaki
yang kamu lakukan tersebut hanya dikendalikan oleh sumsum tulang belakang,
sedangkan otak kamu tidak terlibat. Jadi, kamu tidak menyadari ketika mengangkat
kaki yang tertusuk paku tadi. Gerakan seperti ini disebut gerak refleks. Gerak refleks
terjadi dengan cepat sebagai reaksi otomatis terhadap rangsangan dari lingkungan.
Jalan yang dilalui rangsang pada gerak refleks adalah sebagai berikut.
Rangsang —— Reseptor —— Saraf sensorik —— Sumsum tulang belakang ——
Saraf motorik —— Efektor —— Gerakan
Pada umumnya, gerak refleks merupakan upaya tubuh kita untuk menghindari
bahaya. Suatu saat tatkala impuls telah mencapai sumsum tulang belakang, neuron
38
asosiasi mengirim impuls lain ke otak. Ketika impuls tersebut sampai ke otak, kamu
baru menyadari bahwa kamu telah mengangkat kaki karena merasa sakit terkena
paku. Menurut pusat terjadinya refleks, gerak refleks dibedakan menjadi dua, yaitu
refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak, misalnya kejap mata.
Jalur refleks mata tidak melalui sumsum tulang belakang, tetapi langsung ke otak.
Adapun, otak memberikan tanggapan di luar kendali kemauan sadar manusia.
Refleks sumsum tulang belakang, misalnya refleks lutut. Gerak refleks tersebut
berpusat pada sumsum tulang belakang.
27. Evaluasi
a. Jelaskan pengertian dari Gerak Tubuh !
b. Sebutkan macam Macam dan Jenis Gerak Tubuh !
c. Buatlah bagan saraf pada manusia !
d. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Gerak Biasa dan Gerak Refleks !
BAB V
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
( Bukan Naskah Ujian )
28. Eva luasi Akhir.
a. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi keseimbangan gerak !
b. Sebutkan macam- macam keseimbangan !
c. Apa yang dimaksud dengan Sendi dan persendian !
d. Sebutkan bagian – bagian otot Manusia dan sifat gerak otot !
e. Sebutkan macam dan Jenis Gerak Tubuh !
f. Buatlah bagan saraf pada manusia !
g. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Gerak Biasa dan Gerak Refleks !
39
BAB VI
PENUTUP
29. Penutup. Demikian Naskah Departemen tentang Kinesiologi disusun untuk
memenuhi bahan ajaran Suspajasmil dan sebagai pedoman bagi Gumil / Pelatih dalam
proses belajar mengajar di Pusdikjas Kodiklat TNI – AD.
Komandan Pusat Pendidikan Jasmani Militer
Warih WidiyonoKolonel Inf NRP 32024
RAHASIA
RAHASIA