6
Pembahasan Kinetika kimia digunakan untuk mempelajari laju reaksi kimia secara kuantitatif serta faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia tersebut. Pada kinetika kimia selain mempelajari laju reaksi juga mempelajari: (1) Mekanisme reaksi, yaitu perubahan struktur atom dalam molekul zat peraksi selama reaksi berlangsung untuk membentuk zat hasil reaksi (produk reaksi), (2) menentukan tetapan laju reaksi dan (3) pengaruh peubah-peubah pada laju reaksi. Mekanisme adalah serangkaian reaksi-reaksi sederhana yang menerangkan reaksi keseluruhan. Untuk mengetahui mekanisme suatu reaksi, dipelajari perubahan laju yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi pereaksi, hasil reaksi dan katalis. Kinetika ini dapat diterapkan dalam beberapa hal, salah satu diantaranya adalah kinetika adsorpsi. Dalam kinetika adsorpsi dipelajari mengenai adanya suatu zat yang menyerap atau terserap oleh zat lain. Salah satu

Kinetika Kimia Digunakan Untuk Mempelajari Laju Reaksi Kimia Secara Kuantitatif Serta Faktor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nnnn

Citation preview

Pembahasan

Kinetika kimia digunakan untuk mempelajari laju reaksi kimia secara kuantitatif serta faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia tersebut. Pada kinetika kimia selain mempelajari laju reaksi juga mempelajari: (1) Mekanisme reaksi, yaitu perubahan struktur atom dalam molekul zat peraksi selama reaksi berlangsung untuk membentuk zat hasil reaksi (produk reaksi), (2) menentukan tetapan laju reaksi dan (3) pengaruh peubah-peubah pada laju reaksi. Mekanisme adalah serangkaian reaksi-reaksi sederhana yang menerangkan reaksi keseluruhan. Untuk mengetahui mekanisme suatu reaksi, dipelajari perubahan laju yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi pereaksi, hasil reaksi dan katalis.

Kinetika ini dapat diterapkan dalam beberapa hal, salah satu diantaranya adalah kinetika adsorpsi. Dalam kinetika adsorpsi dipelajari mengenai adanya suatu zat yang menyerap atau terserap oleh zat lain. Salah satu aplikasi dari ilustrasi diatas yang menjadi pembahasan dalam percobaan kali ini adalah karbon aktif yang menyerap molekul-molekul asam asetat dalam larutannya. Diketahui bahwa adsorpsi merupakan proses fisika atau kimia dimana substansi berakumulasi di permukaan antara dua fase. Adsorbat adalah substansi yang dipindahkan dari fase cair di permukaan yang dalam percobaan ini adalah asam asetat, sedangkan adsorben adalah fase padat dimana akumulasi berlangsung (Pujiastuti, 2008).

Adsorpsi suatu zat pada permukaan adsorben tersebut bergantung pada beberapa faktor dan memiliki pola isoterm adsorpsi tertentu. Untuk proses adsorpsi yang terjadi dalam larutan seperti yang diamati pada percobaan ini, jumlah zat yang teradsorpsi bergantung pada : (1) jenis adsorben, (2) jenis adsorbat atau zat yang teradsorpsi, (3) luas permukaan adsorben, (4) konsentrasi zat terlarut, dan (5) temperatur (Suardana, 2008).

Arang aktif tidak larut dalam air, asam, basa ataupun pelarut organik lainnya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa arang aktif tidak larut dalam larutan asam asetat yang bersifat asam. Ketidaklarutan ini dapat disebabkan karena pada saat molekul-molekul arang aktif melakukan tumbukan terhadap molekul-molekul asam asetat, tenaga kinetik yang dimiliki oleh molekul-molekul arang aktif jauh lebih kecil dibandingkan molekul-molekul larutan asam asetat.Dalam percobaan ini, kinetika adsorpsi karbon aktif terhadap asam asetat ditentukan dengan mengukur perubahan konsentrasi asam asetat sebagai fungsi waktu dan menganalisanya dengan analisis harga k (konstanta adsorpsi) yang merupakan konstanta laju reaksi yang terjadi atau dengan grafik. Dalam proses analisisnya akan dilihat adanya pengaruh waktu terhadap kecepatan adsorpsi arang aktif pada molekul-molekul asam asetat. Teknik yang digunakan yaitu dengan pengukuran konsentrasi asam asetat yang tersisa setelah diadsorpsi oleh arang aktif yang dicampurkan di dalamnya menggunakan metode titrasi. Prosesnya yaitu, larutan asam asetat ditambahkan dengan arang aktif yang kemudian dikocok selama 1 menit dan didiamkan. Pada selang waktu tertentu yaitu 10 menit, 20 menit, dan 30 menit, larutan asam asetat yang ditambahkan arang aktif disaring dan filtrat yang dihasilkan kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,5 N. Dengan titrasi ini dapat ditentukan konsentrasi akhir dari larutan asam asetat.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terlihat bahwa konsentrasi asam asetat bertambah dan cenderung signifikan yaitu pada 20 menit, 60 menit, dan 80 menit sebesar 0,105 N, sedangkan pada waktu 40 menit konsentrasi asam asetat sebesar 0,1025 N. Hasil ini menunjukkan ketidakberhasilan dalam percobaan ini. Seharusnya adsorpsi molekul-molekul asam asetat oleh arang aktif menyebabkan konsentrasi atau kepekatan larutan berkurang, akan tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Hal ini mungkin disebabkan oleh kekurangcermatan dalam proses titrasi sehingga titik akhir titrasi yang terlihat mungkin bukan yang seharusnya. Mungkin juga disebabkan oleh larutan yang konsentrasinya sudah tidak sesuai akibat larutan asam asetat yang tidak distandarisasi.

Untuk mengetahui proses adsorpsi asam asetat oleh arang aktif berlangsung pada orde reaksi berapa, maka dapat dilakukan dengan cara memplot grafik menggunakan persamaan untuk orde reaksi satu, dua, dan tiga yaitu hubungan ln [C] terhadap waktu (untuk orde 1), terhadap waktu (untuk orde 2), dan terhadap waktu (untuk orde 3). Dari ketiga hubungan tersebut, terdapat dua grafik yang memiliki nilai keliniearan tinggi dan sama yaitu pada grafik orde dua dan tiga. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinetika adsorpsi arang aktif dalam larutan asam asetat dapat berlangsung pada orde dua dan tiga dengan tetapan laju reaksi (konstanta adsorpsi) sebesar -0,011 menit-1. C1 2 1 C