65
1 suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali", kata pria itu. Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini". Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu." Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita." Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini." Si Kasih-sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih- sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini." "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" [QS. Al- Fushshilat] Tidak semua peristiwa alam dapat dijelaskan dengan akal. Dalam koleksi ini disajikan keajaiban alam. Koleksi ini dikumpulkan sedikit demi sedikit dari internet. Jika anda merasa dapat memberikan tambahan keterangan pada koleksi di bawah ini, silahkan beri komentar anda !. Mohon bersabar apabila agak lambat, karena fotonya ditampilkan semuanya.. :)

Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

Citation preview

Page 1: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

1

suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria

berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari

masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya,

"Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu, kami

tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali", kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami,

awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali,

dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini". Wanita itu kemudian keluar dan

mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa? tanya

wanita itu karena merasa heran. Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil

menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil

memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-sayang. Sekarang, coba tanya

kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu."

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran.

"Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin

rumah ini penuh dengan Kekayaan."

Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si

Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk

ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita

ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang."

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke

dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan

bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda

menjadi tamu kita malam ini."

Si Kasih-sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut

lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku

hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua pria yang

ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang

lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih-

sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan

juga akan ikut serta.

Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat.

Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh

bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan

pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa

sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" [QS. Al- Fushshilat]

Tidak semua peristiwa alam dapat dijelaskan dengan akal. Dalam koleksi ini disajikan keajaiban alam.

Koleksi ini dikumpulkan sedikit demi sedikit dari internet. Jika anda merasa dapat memberikan tambahan

keterangan pada koleksi di bawah ini, silahkan beri komentar anda !. Mohon bersabar apabila agak lambat,

karena fotonya ditampilkan semuanya.. :)

Page 2: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

2

Allahu Rabbi aku minta izin Bila suatu saat aku jatuh cinta Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang

Hingga membuat lalai akan adanya Engkau Allahu Rabbi Aku punya pinta Bila suatu saat aku jatuh cinta

Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas Biar rasaku pada-Mu tetap utuh Allahu Rabbi

Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengankasih-Mu dan

membuatku semakin mengagumi-Mu Allahu Rabbi Bila suatu saat aku jatuh hati Pertemukanlah kami Berilah

kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu Allahu Rabbi Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati

Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku Anugerahkanlah aku cinta-Mu... Cinta yang tak pernah pupus

oleh waktu Amin !

JANJI ALLAH BAGI ANDA YANG AKAN MENIKAH

Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang

bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya

sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif

dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan

kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang

tiada putus bagi saya.

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai

saudaraku...

1. "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-

wanita yang keji (pula),dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik

adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)". (An Nuur : 26)

Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan

Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan

hanya yang baik buat kita. Amin.

2. "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak

(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan

memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui".

(An Nuur: 32)

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya

adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap

ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari

gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, "apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?".

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena

alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk

memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang

sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila

tanggung jawab para pemuda bertambah - dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya - maka

Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang

semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan

mencukupkan kebutuhannya?

3. "Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah,

seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara

kehormatannya". (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Page 3: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

3

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan

pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan

pertolongan Allah itu pasti datang.

4. "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu

sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan

sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (Ar

Ruum : 21)

5. "Dan Tuhanmu berfirman : „Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.

Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam

dalam keadaan hina dina' ". (Al Mu'min : 60)

Ini juga janji Allah „Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya.

Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik,

penurut, dst.

Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-

sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll.

Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu

sepertiga malam yang terakhir dimana Allah „Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan

iqamah, pada waktu turun hujan, dll.

Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram,

juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dll.

Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat

meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.

Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar

jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang

oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu „alaihi

wa sallam:

"Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak

diterima shalatnya selama empat puluh malam". (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).

Telah bersabda Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam, "Maka janganlah kamu mendatangi dukun-

dukun itu." (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).

Telah bersabda Nabi shallallahu „alaihi wa sallam, "Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-

jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik." (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu

Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).

6. "Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat". (Al Baqarah : 153)

Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka

kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai

Sunnahnya dan terbebas dari bid'ah-bid'ah.

7. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan". (Alam Nasyrah : 5 - 6)

Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa

sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada

kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

Page 4: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

4

8. "Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia

akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu". (Muhammad : 7)

Agar Allah Tabaraka wa Ta'ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di

jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu

penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

9. "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-

benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (Al Hajj : 40)

10. "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (Al Baqarah : 214)

Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan

doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada

Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.

Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?

Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika

engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka,

memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir

mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan

karena-Nya

Wanita Ahli Surga Dan Ciri-Cirinya Ahad,

Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi. Kenikmatan itu adalah

Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam

permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga,

dan terbetik di hati. Dalam Al Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan

Surga. Diantaranya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang

dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa

dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat

rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya

segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan

diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?" (QS. Muhammad)

"Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka

itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-

orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang

bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-

anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari

air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka

pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan." (QS. Al Waqiah : 10-21)

Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah

Tabaraka wa Ta'ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang

banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur'an yang mulia, diantaranya :

"Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik."

(QS. Al Waqiah : 22-23) "Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan

pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi

suami mereka) dan tidak pula oleh jin." (QS. Ar Rahman : 56)"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan

marjan." (QS. Ar Rahman : 58)"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung

Page 5: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

5

dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al Waqiah : 35-37)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga

dalam sabda beliau : " ... seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya

dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-

wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan

isinya." (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu) Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu 'Alaihi

Wa Sallam bersabda :

Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu

yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Diantara yang didendangkan oleh mereka : "Kami adalah

wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang

menyejukkan." Dan mereka juga mendendangkan : "Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati.

Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan

pergi." (Shahih Al Jami' nomor 1557)Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga

Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi

penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi? Istri-

istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping

suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga

lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia. Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli

Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-

cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Diantara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah

1. Bertakwa.

2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman

kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba

dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang

mampu.

4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia

mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.

5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut

terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir

Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.

6. Gemar membaca Al Qur'an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau

bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.

7. Menghidupkan amar ma'ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.

8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik

terhadap hewan ternak yang dia miliki.

9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan

pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.

10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.

11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.

12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).

13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.

Page 6: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

6

14. Berbakti kepada kedua orang tua.

15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.

Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu' Fatawa karya Syaikhul

Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri

wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta'ala berfirman :

" ... dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang

mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar."

(QS. An Nisa' : 13). Wallahu A'lam Bis Shawab.

Hidup dan Cinta

Indah nian hidup jika penuh cinta, semua kan berjalan teratur. Kita hidup juga karena cinta dan kasih

sayang dari Allah. Kita dibesarkan dengan cinta kasih sayang dari orang tua kita. Menginjak usia dewasa, dikala

udah dijadikan istri oleh pangeran yang kita cintai, maka kitapun juga kebagian cinta dari suami kita.

Hidup dengan suami tercinta. Hari2 penuh canda tawa, kemesraan, kehangatan dan penuh tanggung

jawab. Karena sebagai seorang istri kita dituntut untuk melaksanakan aktivitas harian penuh tanggung jawab

besar. Tak mudah peralihan dari hidup sebagai seorang gadis menuju kehidupan sebagai seorang istri. Banyak

hal yang tadinya kita bisa lakukan sendiri sekarang menjadi butuh kerjasama dari suami. Tapi semua terasa

menyenangkan, karena dipenuhi cinta suami.

Untuk mencapai puncak kebahagiaan tersebut, tak sedikit cewek yang harus bersusah payah menemukan

calon pasangannya. Segala usaha harus dikerahkan untuk memperoleh kebahagiaan tersebut. Disamping sifat

cewek yang suka tidak puas terhadap apa yang ia dapatkan, banyak juga yang merasa tidak puas jika harus

diberikan kesempatan oleh orang lain dalam memilih pasangan yang ditawarkan oleh orang lain padanya.

Susah memang! Ketika kita udah suka, eh..si cowok malah ga suka ma kita. Ada juga yang cowok dah

suka ma kita, tapi kitanya yang ga suka ma dia. Repooot! Itulah keajaiban mencari pasangan, indah, ngalir apa

adanya, sangat menikmati bagi yang udah nemu, tinggal mengusahakan untuk mau memahami calon suami kita

aja. Saling menyayangi, namun tak harus diperlihatkan sedemikian rupa, karena belum menikah.Kehidupan

setelah sendiri akan berdampak bagus, manakala keseharian kita selama hidup sendiri bagus; mempunyai

akhlaqul karimah, istiqamah dijalan Allah, tidak menjalankan apa yang dilarang Allah, dan keadaan yang

demikian akan dilanjutkan setelah menikah kelak.Penantian panjang tak menyurutkan langkah untuk tetap

bersabar atas ujian yang dijalani, yakni menunggu akad. Resah gelisah pasti selimuti seseorang yang bakal bina

rumah tangga bersama calonnya. Harap dan cemas, setiap saat selalu berdoa, agar penantian yang panjang ini

segera berakhir bahagia, dengan adanya akad nikah.Ujian dan cobaan selama masa ta'aruf dan khitbahan, akan

segera berbuah senyum kegembiraan manakala keduanya telah resmi menjadi suami sitri. Rasa bahagia yang

tiada terkira. Allah tak kan membiarkan hambaNya berbuat maksiat, kecuali hamba tersebut yang tidak

mengindahkan aturan Allah, naudzubillah.

Ujian sebelum dan sesudah menikah, semua kan terasa berat, namun jika masih sendiri, ujian ini terasa

lebih berat. Disamping godaan dari teman2, juga karena banyaknya cewek atau cowok lain yang berusaha untuk

dapatkan kita juga. Tinggal bagaimana kitanya melatih diri untuk dapat mencintai calon pasangan kita dengan

serius, dan godaan tersebut tak kan hampiri kita.

Rasa jenuh memang kadang muncul, kapan nikahnya sih? Mungkin begitu, kata hati kita. Kita yang udah

lama menunggu akad, tak kunjung datang pula. Yah! Harus terus sabar memang! Yang pasti pernikahan tersebut

kan „jauh lebih dekat' dari hari kemaren.

Muncul keraguan, jika memang godaan dari cowok atau cewek lain kita ladeni, dan bahkan sempat larut

dalam hari2 kita, meski sebentar. Namun, bagi yang berani bersumpah, bahwa calonnyalah yang ada di hati,

yang amat ia sukai dan berharap kan jadi kekasihnya sepanjang hidup dan kehidupan di surga kelak, maka

kekuatan cinta tersebut akan ditambahkan oleh Allah.

Page 7: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

7

Bisa dirasakan teman, bagaimana rasa cemburu kita terhadap calon pasangan yang ditaksir cowok atau

cewek lain, kan berbuah cinta mendalam pada calon pasangan. Kita akan senantiasa mendoakan dia, agar tidak

tergoda oleh cewek atau cowok lain.

Kita yang bernyawa tidak akan rela jika calon kita diambil orang, lebih2 kelak jika udah resmi jadi suami

atau istri kita.

Ujian lain adalah dari keluarga kita, saudara2 kita, teman2 kita yang udah kadung tau peristiwa besar

yang terjadi pada kita. Sedangkan hari H pernikahan kita tidak ingin kita ungkap kemana2. Mereka akan

bertanya terus menerus pada kita, kapan nikahnya mbak atau mas? Rasa jenuh, bosan, pada yang bertanya

berkali2 juga akan muncul, jika kita tidak bisa mengatur urusan hati, maka kita udah down duluan atau bahkan

sampai stress menghadapi hal ini. Maka, hendaknya ketika kita udah nemu seseorang, dah dikhitbah,

RAHASIAKANLAH KHITBAH KITA. Tapi SEBARKANLAH PERNIKAHAN KITA. Jangan sampai ketika

masih khitbah udah nyebar berita tentang kisah kasih kita, karena dampaknya ga mengenakkan hati. Boro2 kita

tenang, namun rasa bosan yang akhirnya menemani hari2 kita, Karena tiap kali ada sms yang ada Cuma "kapan

nikahnya? Jangan lupa undangannya lho!" atau kalau pas ketemu, pasti kata2 mereka yang kenal dengan kita,

sedangkan diri mereka udah tau berita khitbahan kita, maka hal yang diucapkan pasti ga jauh beda ma yang

dalam sms tadi.Maunya kita tenang, tapi malah ga jadi, itu juga karena kesalahan kita yang udah nyebarin berita

khitbahan kita.

Memang, heran juga! Kenapa mereka begitu semangat untuk mengetahui pernikahan kita. Padahal hal

khitbah udah biasa ada. Entahlah, yang pasti kita punya banyak teman, saudara, keluarga besar kita yang begitu

menyayangi kita. Mungkin karena rasa sayang mereka yang berlimpah, akhirnya perhatian mereka terhadap kita

juga berlebih. Disamping rasa bosan hadapi pertanyaan mereka, kita harus bersyukur pada Allah, alhamdulillah

banyak perhatian yang ngalir pada kita. Moga kata2 mereka, pertanyaan mereka, rasa igin tahu mereka

merupakan doa, agar pernikahan kita disegerakan oleh Allah, amin.

Kuatkan hati dan pikiran untuk hadapi ujian dari Allah yang pasti kan mendera setiap kita yang beriman

pada Allah. Hidup adalah ujian, agar kelak kita mudah dalam menjalani kehidupan akhirat kita, amin. Penantian

panjang kita, kan berbuah senyum bahagia, kesempatan untuk meraih pahala yang besar kan segera tiba. Dengan

terus beriman kepada Allah, dan mentaati suami kita kelak.

Di Sisinya Selalu Ada Cinta

Pagi yang cerah selalu membuatku bergairah menapakkan kaki di aspal hitam yang masih tampak basah.

Merentas jeruji cahaya mentari yang masih malu menembus putihnya awan, bertemankan canda mesra kupu-

kupu beraneka warna dan bunga-bunga yang merekah. Megahnya simfoni alam yang melantunkan senandung

tasbih dan tahmid dari tetesan sisa-sisa embun di tanah, seakan menambah pesona pagi yang indah.

Di jalanan juga tampak banyak orang yang dengan penuh semangat berolah raga. Ada yang hanya

berjalan santai menghirup udara segar, ada pula yang berlari-lari kecil dan tak sedikit yang terlihat menuntun

anjingnya yang bergerak lincah kesana kemari. Wajah-wajah mereka terlihat segar dielus lembut sinar mentari

pagi, padahal beberapa di antaranya tampak tidak lagi berusia muda, terlihat dari guratan-guratan keriput di

wajah.

Tampak dari kejauhan dua sosok manusia berjalan ke arahku, "Selalu mereka," aku bergumam dalam

hati. Semakin dekat, semakin terdengar nafas yang terengah-engah dan terlihat simbahan peluh yang mengucur

membasahi sekujur tubuh mereka."Ohayou gozaimasu," sapa obachan itu ramah seraya sedikit membungkukkan

tubuhnya.

Di sampingnya, anak lelaki yang berkepala besar dan berperawakan pendek itu juga terdengar menyapa,

namun dengan suara tak jelas. Terlihat dari raut wajahnya ia berbeda dengan anak yang umurnya sebaya. Wajah

itu berhiaskan mata yang sipit dan turun, dagu yang kecil membuat lidah terlihat menonjol keluar serta lebar

tengkorak tampak pendek di kepalanya yang dicukur botak.

Sekali-kali tangan lebar dengan jari-jari pendek itu susah payah menyeka wajahnya dengan handuk kecil,

tampak koordinasi gerakan tangannya lemah sekali. Tak jarang obachan di sebelahnya ikut membantu,

Page 8: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

8

dihapusnya cucuran keringat anak lelaki itu dengan kasih sayang, penuh selaksa cinta yang terpancar jelas dari

binar matanya. Seketika, mata anak lelaki yang sering menatap kosong itu pun terlihat senang.

"Kono ko wa uchi no musuko desu," katanya terdengar jelas dan bangga, seakan tahu pertanyaan yang

menyergap di benakku.

Aku hanya tersenyum, menganggukkan kepala dan tak berkata apa-apa. Seiring langkah mereka yang

semakin menjauh, kutatap kepergian obachan dan anak lelaki yang berjalan goyah itu dengan perasaan

berkecamuk menjadi satu. Pikiranku lalu menerawang, menembus lorong ruang dan waktu. Melayang,

meninggalkan sosok tubuhku yang masih berdiri tak bergeming, takjub dengan sebuah keajaiban cinta.

Cinta seorang ibunda kepada anak-anaknya memang membuat kita selalu terpesona. Jikalau kasih

seorang anak adalah sepanjang galah, kasih ibunda tentu sepanjang jalan. Bahkan andaikan kasih anak itu

sepanjang jalan, maka kasih ibunda adalah sepanjang masa.

Obachan itu pasti tak pernah tahu bahwa ada surga di telapak kakinya, sehingga ia merasa perlakuannya

biasa-biasa saja. Namun bagiku, ia adalah seorang wanita istimewa yang di sisinya selalu ada cinta, karena

amanah berupa seorang anak yang cacat mental hanya dianugerahkan kepada wanita-wanita istimewa.

Menghias hati dengan menangis Oleh : Muhammad Nuh "Andai kalian mengetahui apa yang aku

ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (HR. Bukhari dan Muslim) Indahnya hidup

dengan celupan iman. Saat itulah terasa bahwa dunia bukan segala-galanya. Ada yang jauh lebih besar dari yang

ada di depan mata. Semuanya teramat kecil dibanding dengan balasan dan siksa Allah swt.

Menyadari bahwa dosa diri tak akan terpikul di pundak orang lain Siapa pun kita, jangan pernah berpikir bahwa dosa-dosa yang telah dilakukan akan terpikul di pundak orang

lain. Siapa pun. Pemimpinkah, tokoh yang punya banyak pengikutkah, orang kayakah. Semua kebaikan dan

keburukan akan kembali ke pelakunya.

Maha Benar Allah dengan firman-Nya dalam surah Al-An'am ayat 164. "...Dan tidaklah seorang

membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak

akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya

kepadamu apa yang kamu perselisihkan."

Lalu, pernahkah kita menghitung-hitung dosa yang telah kita lakukan. Seberapa banyak dan besar dosa-

dosa itu. Jangan-jangan, hitungannya tak beda dengan jumlah nikmat Allah yang kita terima. Atau bahkan, jauh

lebih banyak lagi.

Masihkah kita merasa aman dengan mutu diri seperti itu. Belumkah tersadar kalau tak seorang pun

mampu menjamin bahwa esok kita belum berpisah dengan dunia. Belumkah tersadar kalau tak seorang pun bisa

yakin bahwa esok ia masih bisa beramal. Belumkah tersadar kalau kelak masing-masing kita sibuk

mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan.

Menyadari bahwa diri teramat hina di hadapan Yang Maha Agung Di antara keindahan iman adalah anugerah pemahaman bahwa kita begitu hina di hadapan Allah swt. Saat

itulah, seorang hamba menemukan jati diri yang sebenarnya. Ia datang ke dunia ini tanpa membawa apa-apa.

Dan akan kembali dengan selembar kain putih. Itu pun karena jasa baik orang lain.

Apa yang kita dapatkan pun tak lebih dari anugerah Allah yang tersalur lewat lingkungan. Kita pandai

karena orang tua menyekolah kita. Seperi itulah sunnatullah yang menjadi kelaziman bagi setiap orang tua.

Kekayaan yang kita peroleh bisa berasal dari warisan orang tua atau karena berkah lingkungan yang lagi-lagi

Allah titipkan buat kita. Kita begitu faqir di hadapan Allah swt.

Seperti itulah Allah nyatakan dalam surah Faathir ayat 15 sampai 17, "Hai manusia, kamulah yang berkehendak

kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika Dia

menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan

kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah."

Page 9: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

9

Menyadari bahwa surga tak akan termasuki hanya dengan amal yang sedikit

Mungkin, pernah terangan-angan dalam benak kita bahwa sudah menjadi kemestian kalau Allah swt. akan

memasukkan kita kedalam surga. Pikiran itu mengalir lantaran merasa diri telah begitu banyak beramal. Siang

malam, tak henti-hentinya kita menunaikan ibadah. "Pasti, pasti saya akan masuk surga," begitulah keyakinan

diri itu muncul karena melihat amal diri sudah lebih dari cukup.

Namun, ketika perbandingan nilai dilayangkan jauh ke generasi sahabat Rasul, kita akan melihat

pemandangan lain. Bahwa, para generasi sekaliber sahabat pun tidak pernah aman kalau mereka pasti masuk

surga. Dan seperti itulah dasar pijakan mereka ketika ada order-order baru yang diperintahkan Rasulullah.

Begitulah ketika turun perintah hijrah. Mereka menatap segala bayang-bayang suram soal sanak keluarga

yang ditinggal, harta yang pasti akan disita, dengan satu harapan: Allah pasti akan memberikan balasan yang

terbaik. Dan itu adalah pilihan yang tak boleh disia-siakan. Begitu pun ketika secara tidak disengaja, Allah

mempertemukan mereka dengan pasukan yang tiga kali lebih banyak dalam daerah yang bernama Badar. Dan

taruhan saat itu bukan hal sepele: nyawa. Lagi-lagi, semua itu mereka tempuh demi menyongsong investasi

besar, meraih surga.

Begitulah Allah menggambarkan mereka dalam surah Albaqarah ayat 214. "Apakah kamu mengira

bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang

terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan

bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: „Bilakah

datangnya pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."

Menyadari bahwa azab Allah teramat pedih Apa yang bisa kita bayangkan ketika suatu ketika semua

manusia berkumpul dalam tempat luas yang tak seorang pun punya hak istimewa kecuali dengan izin Allah.

Jangankan hak istimewa, pakaian pun tak ada. Yang jelas dalam benak manusia saat itu cuma pada dua pilihan:

surga atau neraka. Di dua tempat itulah pilihan akhir nasib seorang anak manusia.

"Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya.

Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." (QS. 80: 34-37)

Mulailah bayang-bayang pedihnya siksa neraka tergambar jelas. Kematian di dunia cuma sekali.

Sementara, di neraka orang tidak pernah mati. Selamanya merasakan pedihnya siksa. Terus, dan selamanya.

Seperti apa siksa neraka, Rasulullah saw. pernah menggambarkan sebuah contoh siksa yang paling

ringan. "Sesungguhnya seringan-ringan siksa penghuni neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang di bawah

kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia berpendapat bahwa

tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada itu, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan

bagi penghuni neraka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Belum saatnyakah kita menangis di hadapan Allah. Atau jangan-jangan, hati kita sudah teramat keras

untuk tersentuh dengan kekuasaan Allah yang teramat jelas di hadapan kita. Imam Ghazali pernah memberi

nasihat, jika seorang hamba Allah tidak lagi mudah menangis karena takut dengan kekuasaan Allah, justru

menangislah karena ketidakmampuan itu.

TERSENYUMLAH Oleh : ratika Senyum adalah ekspresi yang menceritakan sebuah kebahagiaan,

kesenangan dan ketenangan. Sebuahanugerah yang diberikan kepada siapa saja. Tidak mengenal kelas, status

sosial, ras dan warna kulit.

Bedanya barangkali terletak pada pemicu senyum bagi masing-masing individu. Bagi petani yang hidup

di desa terpencil pada sebuah lereng gunung, mungkin derai dedaunan, rintik hujan atau sekedar tumbuhnya

padi yang ia tebar cukup untuk menjadi pemicu sebuah senyuman.

Disamping ekspresi dari sebuah kebahagiaan, senyum juga merupakan simbol dari rasa syukur. Dimana

kata syukur dalam bahasa yang lebih kita fahami adalah "pengakuan dari sebuah kenikmatan". Senyum adalah

wujud minimal dari pengakuan itu.

Page 10: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

10

Dari senyum maka lahirlah kalimat " alhamdulillah". Dari senyum maka lahirlah rasa berbagi dan lain

sebagainya. Jika demikian, maka sebenarnya kita memiliki stok senyum yang tidak terbatas. Karena kita

dilingkupi nikmat yang tidak terbatas. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, semuanya penuh dengan

kenikmatan. Bahkan kesedihan sekalipun.

Karenanya pernah ada sebuah cerita tentang seorang teman yang sudah ia anggap adik menangis, ia

tersenyum dan ia katakan sama teman nya. "Teruskanlah menangis, tapi kalau sudah selesai menangisnya,

..tersenyumya".

Spontan saja teman nya tersenyum meski masih diiringi isakan, lalu protes,"aku masih sedih kok disuruh

tersenyum tow bang". Spontan iakatakan, " Ya harus senyum,...coba kalau kamu tidak bisa sedih, tidak bisa

menangis,... karenanya tersenyumlah karena kamu masih dikaruniai nikmat sedih dan nikmat menangis".

Kita mungkin tidak akan bisa melihat indahnya pelangi jika tanpa hujan dan indahnya matahari,

tersenyumlah. Jika kita mampu menangkap segala kenikmatan yang kita rasakan, kenikmatan setiap udara yang

kita hirup, setiap tatapan mata kita, setiap pendengaran kita, setiap denyut nadi dan detak jantung kita, setiap

tapak kaki yang kita ayunkan, setiap gerakan dari anggota badan kita. Maka hidup kita akan penuh dengan

senyum. Lalu kita akan melihat betapa banyak kenikmatan yang kita rasakan. Bahkan kenikmatan itu terasa

bertambah dan bertambah setiap kita mengurai sebuah senyuman.

Bahkan ketika masalah terus saja mendera kita, cobalah untuk tetap tersenyum dan bersyukur tetaplah

berfikir positif bahwa ALLAH sangat sayang dengan kita, Dia disana sedang memperhatikan kita dengan

seksama. Insya ALLAH masalah yang kita hadapi akan terasa lebih ringan dan bahkan akan menemukan banyak

sekali jalan keluar. Tetaplah bersyukur (^_^), Inilah sebenarnya yang telah digariskan Allah dalam al-Qur'an:

"Jika kalian semua bersyukur maka akan kami tambah, namun jika kalian mengingkari segala nikmat yang telah

kami berikan, maka sesungguhnya azabku sangatlah pedih" ( QS. Ibrahim: 7 )

Maka Tersenyumlaah (^_^)

Doa untuk Kekasih...

untuk seseorang yang telah mengisi ruang hati yg dulu hampa...Allah yang Maha Pemurah... Terima

kasih Engkau telah menciptakan dia dan mempertemukan saya dengannya. Terima kasih untuk saat - saat indah

yang dapat kami nikmati bersama.Terima kasih untuk setiap pertemuan yang dapat kami lalui bersama. Saya

datang bersujud dihadapanMU... Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan

rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya...

janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan

dia dari relung hati saya... Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari

dan padaMU yang tulus, murni... dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya... ya Allah tolong satukan hati kami... bantulah saya untuk

mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya...berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk

memenangkan hatinya...Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala

kelebihan dan kekurangan saya sebagaimana telah Engkau ciptakan... Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh -

sungguh mencintai dan rela membagi suka dan dukasaya dengan dia...

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini... lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih

dan kehendakMU... Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik

untuk saya... luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya. Pergumulan ini mengajarkan saya untuk

hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan.... Jadikanlah

kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya..Ya Allah, semoga

Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku. Amien.

Page 11: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

11

WASPADA TERHADAP "VIRUS MERAH JAMBU = VIRUS CINTA"

Waspada terhadap munculnya Virus Baru.. Virus Merah Jambu..sering diidentikkan dengan rasa "aneh"

yang hinggapi hati-hati yang lalai, lalai dari mengingat Allah, lalai beribadah, lalai pada keinginan, hasrat tuk

raih Syahid.. dan lalai terhadap tujuan akhir yang akan ditempuh.. dan tanpa disadari, bisa menggeroti file-file

rasa ikhlas dalam dada, merusakkan imun amal, membuat pipi bersemu merah, angan pun melayang tak tentu

arah, lalu mengacaukan sistem pertahanan hard disk Iman ..

Hati-hati !! karena virus hati tak dapat diawasi keberadaannya..tak dapat dikenali wujudnya.. It's very

danger untuk lebih kita cermati, untuk lebih kita hayati keberadaannya.. hingga kita pun harus tahu tanda

munculnya Virus Merah Jambu.. harus bisa meraba apa yang seharusnya kita rasa..rasa yang tak terkendali, asa

yang terus menari, angan yang terus melayang, harap yang masih bertahan..ada ingin yang terus gayuti kalbu.

Ahh..Virus Merah Jambu.. begitu indah untuk di rasa, begitu resah yang membara.. saat mengingat dia.. saat

bersamanya, saat temui sosoknya - dia dan hanya dia.. seseorang yang spesial untuk kita, yang berarti untuk

kita..seseorang yang merajai tiap langkah kita, seseorang yang.. Ehm.. begitu mempesona..

Virus Merah Jambu..bagaikan darah yang mengalir saat melewati tiap aliran nadi kita, merusakkan kabel

- kabel darah yang ujungnya selalu di gayuti oleh setan yang selalu tertawa lebar melihat kegagalan kita meraih

RidhoNya.. Dan Virus Merah Jambu pun menembus ke ulu hati.. meluluhlantakkan pusat sistem otak syaraf dan

akal kita.. Let's talk about it..

Yup.. Virus Merah Jambu.. ©VIRUS CINTA©.. yang paling melenakan kita, paling berbahaya dari virus

komputer akal yang pernah ada.. Virus Merah Jambu bisa timbul karena ada tangan dan pihak ketiga yang

menelusup ke tiap sanubari kita, yang munculkan was-was pada diri kita..ketika kita tak bersamanya..saat tak

bertemu dengannya.. ketika dan ketika.. segala waktu kita persembahkan untuknya.. Yang ada hanya resah

terasa, dan rasa cinta yang kobarannya kalahkan api membara, yang penanya setajam pisau rajam, yang

mulutnya, matanya, bibirnya, hidungnya, tangannya, sekujur tubuhnya.. selalu bertasbih namanya..selalu

menyebut namanya.. Dan.. aacchh.. CINTA.. nama yang begitu indah dan bermakna..

Tak heran rasanya kalau mendengar / baca kisah si Virus Merah Jambu alias 'cinta'..bagaimana tajamnya

pisau cinta yang 'singgah' ke hati majnun dan laila.. Karena pada tiap manusia menginginkan cinta,

membutuhkan cinta, karena 'cinta' menimbulkan keasyikan, kesetiaan, kemesraan dan rasa kasih sayang, lalu

mempertahankan cinta dengan taruhan nyawa, harta atau bahkan tahta sekalipun jadi tidak mengapa..

Akan tetapi bila rasa mulai pudar, bila rasa mulai sirna..suasana hati jadi berubah..rasa setia jadi ingkar-

curiga..asyik dan mesra jadi bosan-memuakkan, kasih sayang menghilang, rasa ingin bersama jadi pengen

berpisah, berjauhan, tidak tegur sapa..endingnya broken heart..putus cinta..N' sekali lagi.."Cinta"..trus

menyerang, memadamkan api yang mulai berkobar..

Perhatikan apa yang difirmankan Allah dalam Surat Al Jaatsiyah (45) : 23.."Maka pernahkah kamu

melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat sesuai

dengan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan menjadikan tutupan atas

penglihatannya ? Maka siapakah lagi yang akan memberikan petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)

Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ?".

Amati sekali lagi Surat Al Baqarah (2) : 65.. "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah

tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-

orang yang beriman mereka sangat cintanya kepada Allah..". Astaghfirullah..

Seorang hamba yang dilanda cinta, selalu ingat akan cintanya, selalu ingat akan kekasihnya. Setiap

kesempatan akan digunakan sebaik-baiknya untuk memenuhi hasrat cintanya. Begitu juga halnya dengan

seorang hamba yang tulus cintanya pada Khaliqnya, ia senantiasa akan selalu ingat kepadaNya. Semua daya

upaya dipersembahkan untuknya, meski untuk mempertahankan kebahagiaan hidupnya ia harus

mempertaruhkan hartanya, kedudukan, kekuasaan, perniagaan, anak, istri, dan keluarganya, serta tak lupa jiwa

raganya pula.

Dalam Firman Allah SWT, Qs At Taubah (9):24.." Katakanlah:"Jika bapa-bapamu, anak-anakmu,

saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang

Page 12: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

12

kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada

Allah dan RasulNya, dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya.

Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik".

Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa cinta karena Allah, benci karena Allah, memberi karena

Allah dan tidak mau memberi kecuali karena Allah, maka dia sudah menyempurnakan imannya". (HR. Abu

Daud) ; "Tidaklah seorang hamba mendapatkan manisnya Iman kecuali harus terdapat di dalam hatinya 3

aspek berikut : Hendaklah Allah dan RasulNya paling ia cintai dibanding yang lainnya, hendaklah ia mencintai

seseorang hanya karena Allah, dan hendaklah ia benci untuk kembali pada kekufuran setelah Allah selamatkan

ia sebagaimana ia benci untuk dilemparkan kedalam api neraka" (HR. Bukhari Muslim).

So.. Virus Merah Jambu.. yang menguasai hati.. jika kita tegas menyikapinya, jika kita bisa rusak

jaringannya (atau mampu jadi 'hacker' nya hati), jika kita mampu mengendalikannya, jika kita tahu

keberadaannya.. niscaya hati mampu mengontrol semua perilaku kita, semua cinta kita jadi terkendali karena

Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula perbuatannya. Maka

menjaga hati dari kerusakan adalah wajib, apalagi Virus Cinta..

Mencintai Allah seperti kekasih.. Allahu Akbar !! (Ya Allah..jadi rindu dech sama Allah !!), tiap disebut

namaNya.. bergetarlah hati kita (Surat Al Anfaaal (8) : 2.."Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah

mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-

ayatNya, bertambahlah iman mereka dan hanya kepada Allah mereka bertawakkal".. Subhanallah), ada pesona

alam yang kita kagumi, dari ciptaannya sekecil atom sampai yang membentang di jagad raya, tak ada yang dapat

menandinginya.. Lalu bagaimana khabarnya..Hai Virus Merah Jambu ?? Apakah sudah tahu keberadaanNya ??

Apakah sudah terkendali ?? Atau sudah musnah ?? Kuraba lagi sendi-sendi hati.. Alhamdulillah..sudah

terkendali, Alhamdulillah..sudah tiada.. Kini yang ada hanya cinta untukNya.. Yup, Cinta untuk Allah yang tak

dapat ditandingi hasratnya, yang tak dapat dicerna maknanya..Subhanallah..

"Katakanlah : jika kalian memang cinta kepada Allah, maka ikutilah aku, pastilah Allah cinta kepada kalian

dan mengampuni dosa-dosa kalian dan Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Qs. Ali'Imran (3) :

31).

Pisau tak selamanya dapat membunuh seseorang... penapun terkadang lebih tajam dari sebilah pisau. Maka

amati 'hati' dengan cara yang ma'ruf..luruskan niat dan bertawwakallah pada ALLAH SWT.

Ya Allah, karuniakanlah kepada kamu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu, serta amal yang

menyampaikan kami kepada cintaMu.. (Dari berbagai sumber "Cinta" yang tersedia !!).

Dedicated for: " . " yang pernah menghuni 'hati'..Astaghfirullah !! Saat langkah ada didunia maya, tak

menapak di bumi-Nya .. Lalu, kucoba kembali atur gelombang asa.. Robbi kudengar panggilanMu tuk meniti

jalan RidhoMu..

By : 4121X13 (Saat Rindu dan Cinta pada Syurga dan Syahid begitu 'indah '..) J J

Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani

Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu

Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi'in (generasi

sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu

Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.

Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang

berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur

sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona

dengan pemberian dan keputusan Allah.

Page 13: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

13

Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu : "Kalau kita sedang sulit

perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita". Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan

memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar

lagi. Bila ia tetap "bandel" dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang

lebih besar lagi.

Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.

Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat

kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan

anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti

akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri

yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau

seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri

yang sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.

Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya

lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?"

Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya

sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat,

ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu

bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua

?"Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak

yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu". Dari

hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan

kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa

anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang

sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk

menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap

keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang

yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita

berbuat salah.

Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu

terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada

disekitarnya.

Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.

Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam

tidak menyuruh umatnya untuk kaya.Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW

pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu berdoa sudah bagus", kata

Nabi SAW, "Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram,

bagaimana doanya dikabulkan". Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah

dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci

dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu

dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Page 14: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

14

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.

Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin

ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-

Nya.

Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia

kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya

bagi hatinya.

Semangat memahami agama akan meng "hidup" kan hatinya, hati yang "hidup" adalah hati yang selalu

dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami

ilmu agama Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.

Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan

amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi

dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan

ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa

hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya

kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi

umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin

rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha

Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera

merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat "hidup" orang-

orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.

Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.

Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ?

Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-

khusyu' mungkin membaca doa `sapu jagat' , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana

baris pertama doa tersebut "Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw" (yang artinya "Ya Allah karuniakanlah aku

kebahagiaan dunia "), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator

kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh,

anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran

agama, dan umur yang baroqah.

Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya

kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.

Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu "wa fil aakhirati hasanaw" (yang artinya

"dan juga kebahagiaan akhirat"), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu

bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita

masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah. Amal soleh yang kita lakukan sepanjang

hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga.

Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga

yang dijanjikan Allah.

Kata Nabi SAW, "Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga". Lalu para

sahabat bertanya: "Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?". Jawab Rasulullah SAW : "Amal soleh saya pun

juga tidak cukup". Lalu para sahabat kembali bertanya : "Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?". Nabi

SAW kembali menjawab : "Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata".

Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk

mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah,

Page 15: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

15

Amiin).Sumber tulisan: ceramah Ustad Aam Aminudin, Lc. di Sapporo, Jepang, disarikan secara bebas oleh

Sdr. Asep Tata Permana

Hakikat Cinta oleh : KH. Abdullah Gymnastiar

Cinta adalah bagian dari fitrah, orang yang kehilangan cinta dia tidak normal tetapi banyak juga orang

yang menderita karena cinta. Bersyukurlah orang-orang yang diberi cinta dan bisa menyikapi rasa cinta dengan

tepat.

Hikam: "Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu

wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang.

Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik." (Al-Qur`an: Al-Imron ayat 14)

Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan Ahmad) Cinta memang sudah

ada didalam diri kita, diantaranya terhadap lawan jenis. Tapi kalau tidak hati-hati cinta bisa menulikan dan

membutakan kita.

Cinta yang paling tinggi adalah cinta karena Allah cirinya adalah orang yang tidak memaksakan

kehendaknya. Tapi ada juga cinta yang menjadi cobaan buat kita yaitu cinta yang lebih cenderung kepada

maksiat. Cinta yang semakin bergelora hawa nafsu, makin berkurang rasa malu. Dan, inilah yang paling

berbahaya dari cinta yang tidak terkendali.

Islam tidak melarang atau mengekang manusia dari rasa cinta tapi mengarahkan cinta tetap pada rel yang

menjaga martabat kehormatan, baik wanita maupun laki-laki. Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati karena

seperti minum air laut semakin diminum semakin haus. Cinta yang sejati adalah cinta yang setelah akad nikah,

selebihnya adalah cobaan dan fitnah saja.Cara untuk bisa mengendalikan rasa cinta adalah jaga pandangan,

jangan berkhalwat berdua-duaan, jangan dekati zina dalam bentuk apapun dan jangan saling bersentuhan.

Bagi orang tua yang membolehkan anaknya berpacaran, harus siap-siap menanggung resiko. Marilah kita

mengalihkan rasa cinta kita kepada Allah dengan memperbanyak sholawat, dzikir, istighfar dan sholat sehingga

kita tidak diperdaya oleh nafsu, karena nafsu yang akan memperdayakan kita. Sepertinya cinta padahal nafsu

belaka. (imm)

Rubrik ini merupakan hasil kerjasama detikcom dengan Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Acara

"Telaga Rasul" ditayangkan setiap hari selama Ramadhan oleh stasiun televisi RCTI pada pukul 04.00 WIB-

04.30 WIB.

Ada Yang Memperhatikan Kita

Seluruh penumpang di dalam bus merasa simpati melihat seorang wanita muda dg tongkatnya meraba-

raba menaiki tangga bus. Dg tangannya yg lain dia meraba posisi di mana sopir berada, dan membayar ongkos

bus. Lalu berjalan ke dalam bus mencari-cari bangku yg kosong dg tangannya. Setelah yakin bangku yg

dirabanya kosong, dia duduk. Meletakkan tasnya di atas pangkuan, dan satu tangannya masih memegang

tongkat.

Satu tahun sudah, Yasmin, wanita muda itu, mengalami buta. Suatu kecelakaan telah berlaku atasnya,

dan menghilangkan penglihatannya untuk selama-lamanya. Dunia tiba-tiba saja menjadi gelap dan segala

harapan dan cita-cita menjadi sirna. Dia adalah wanita yg penuh dg ambisi menaklukan dunia, aktif di segala

perkumpulan, baik di sekolah, rumah maupun di linkungannya. Tiba-tiba saja semuanya sirna, begitu

kecelakaan itu dialaminya.

Kegelapan, frustrasi, dan rendah diri tiba-tiba saja menyelimuti jiwanya. Hilang sudah masa depan yg

selama ini dicita-citakan. Merasa tak berguna dan tak ada seorangpun yg sanggup menolongnya

selalu membisiki hatinya. "Bagaimana ini bisa terjadi padaku?" dia menangis. Hatinya protes, diliputi

kemarahan dan putus asa. Tapi, tak peduli sebanyak apa pun dia mengeluh dan menangis, sebanyak apa pun dia

protes, sebanyak apapun dia berdo'a dan memohon, dia harus tahu, penglihatannya tak akan kembali.

Page 16: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

16

Di antara frustrasi, depresi dan putus asa, dia masih beruntung, karena mempunyai suami yg

begitu penyayang dan setia, Burhan. Burhan adalah seorang prajurit TNI biasa yg bekerja sebagai security di

sebuah perusahaan. Dia mencintai Yasmin dg seluruh hatinya. Ketika mengetahui Yasmin kehilangan

penglihatan, rasa cintanya tidak berkurang. Justru perhatiannya makin bertambah, ketika dilihatnya Yasmin

tenggelam ke dalam jurang keputus-asaan. Burhan ingin menolong mengembalikan rasa percaray diri Yasmin,

seperti ketika Yasmin belum menjadi buta. Burhan tahu, ini adalah perjuangan yg tidak gampang. Butuh extra

waktu dan kesabaran yg tidak sedikit.

Karena buta, Yasmin tidak bisa terus bekerja di perusahaannya. Dia berhenti dg terhormat. Burhan

mendorongnya supaya belajar huruf Braile. Dg harapan, suatu saat bisa berguna untuk masa depan. Tapi

bagaimana Yasmin bisa belajar? Sedangkan untuk pergi ke mana-mana saja selalu diantar Burhan? Dunia ini

begitu gelap. Tak ada kesempatan sedikitpun untuk bisa melihat jalan.

Dulu, sebelum menjadi buta, dia memang biasa naik bus ke tempat kerja dan ke mana saja sendirian.

Tapi kini, ketika buta, apa sanggup dia naik bus sendirian? Berjalan sendirian? Pulang-pergi sendirian? Siapa

yg akan melindunginya ketika sendirian? Begitulah yg berkecamuk di dalam hati Yasmin yg putus asa.

Tapi Burhan membimbing jiwa Yasmin yg sedang frustasi dg sabar. Dia merelakan drinya untuk

mengantar Yasmin ke sekolah, di mana Yasmin musti belajar huruf Braile. Dg sabar Burhan menuntun Yasmin

menaiki bus kota menuju sekolah yg dituju. Dg susah payah dan tertatih-tatih Yasmin melangkah bersama

tongkatnya. Sementara Burhan berada di sampingnya. Selesai mengantar Yasmin dia menuju tempat dinas.

Begitulah, selama berhari-hari dan berminggu-minggu Burhan mengantar dan menjemput Yasmin. Lengkap dg

seragam dinas security.

Tapi lama-kelamaan Burhan sadar, tak mungkin selamanya Yasmin harus diantar; pulang dan pergi.

Bagaimanapun juga Yasmin harus bisa mandiri, tak mungkin selamanya mengandalkan dirinya. Sebab dia juga

punya pekerjaan yg harus dijalaninya. Dg hati-hati dia mengutarakan maksudnya, supaya Yasmin tak

tersinggung dan merasa dibuang. Sebab Yasmin, bagaimanapun juga masih terpukul dg musibah yg

dialaminya. Seperti yg diramalkan Burhan, Yasmin histeris mendengar itu.Dia

merasa dirinya kini benar-benar telah tercampakkan. "Saya buta, tak bisa melihat!" teriak Yasmin. "Bagaimana

saya bisa tahu saya ada di mana? Kamu telah benar-benar meninggalkan saya."

Burhan hancur hatinya mendengar itu. Tapi dia sadar apa yg musti dilakukan. Mau tak mau Yasmin

musti terima. Musti mau menjadi wanita yg mandiri. Burhan tak melepas begitu saja Yasmin. Setiap pagi, dia

mengantar Yasmin menuju halte bus. Dan setelah dua minggu, Yasmin akhirnya bisa berangkat sendiri ke halte.

Berjalan dg tongkatnya. Burhan menasehatinya agar mengandalkan indera pendengarannya, di manapun dia

berada. Setelah dirasanya yakin bahwa Yasmin bisa pergi sendiri, dg tenang Burhan pergi ke tempat dinas.

Sementara Yasmin merasa bersyukur bahwa selama ini dia mempunyai suami yg begitu setia dan sabar

membimbingnya. Memang tak mungkin bagi Burhan untuk terus selalu menemani setiap saat ke manapun dia

pergi. Tak mungkin juga selalu diantar ke tempatnya belajar, sebab Burhan juga punya pekerjaan yg harus

dilakoni.

Dan dia adalah wanita yg dulu, sebelum buta, tak pernah menyerah pada tantangan dan wanita yg tak

bisa diam saja. Kini dia harus menjadi Yasmin yg dulu, yg tegar dan menyukai tantangan dan suka bekerja dan

belajar. Hari-hari pun berlalu. Dan sudah beberapa minggu Yasmin menjalani rutinitasnya belajar, dg

mengendarai bus kota sendirian. Suatu hari, ketika dia hendak turun dari bus, sopir bus berkata, "saya

sungguh iri padamu". Yasmin tidak yakin, kalau sopir itu bicara padanya. "Anda bicara pada saya?"

" Ya", jawab sopir bus. "Saya benar-benar iri padamu". Yasmin kebingungan, heran dan tak habis

berpikir, bagaimana bisa di dunia ini, seorang buta, wanita buta, yg berjalan terseok-seok dg tongkatnya hanya

sekedar mencari keberanian mengisi sisa hidupnya, membuat orang lain merasa iri?

"Apa maksud anda?" Yasmin bertanya penuh keheranan pada sopir itu.

"Kamu tahu," jawab sopir bus, "Setiap pagi, sejak beberapa minggu ini, seorang lelaki muda dg seragam

militer selalu berdiri di sebrang jalan. Dia memperhatikanmu dg harap-harap cemas ketika kamu

menuruni tangga bus. Dan ketika kamu menyebrang jalan, dia perhatikan langkahmu dan bibirnya tersenyum

puas begitu kamu telah melewati jalan itu. Begitu kamu masuk gedung sekolahmu, dia meniupkan ciumannya

Page 17: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

17

padamu, memberimu salut, dan pergi dari situ. Kamu sungguh wanita beruntung, ada yg memperhatikan dan

melindungimu".

Air mata bahagia mengalir di pipi Yasmin. Walaupun dia tidak melihat orang tsb, dia yakin dan

merasakan kehadiran Burhan di sana. Dia merasa begitu beruntung, sangat beruntung, bahwa Burhan telah

memberinya sesuatu yg lebih berharga dari penglihatan. Sebuah pemberian yg tak perlu untuk dilihat;

kasih sayang yg membawa cahaya, ketika dia berada dalam kegelapan. Kita ibarat orang buta Yg diperintahkan

bekerja dan berusaha Kita adalah orang buta Yg diberi semangat untuk terus hidup dan bekerja Kita tak bisa

melihat Tuhan dan malaikat Tapi Dia terus membimbing Dia memompa semangat kita Cemas dan khawatir dg

langkah kita Dan tersenyum puas Melihat kita berhasil melewati ujian-NYA Obati Stress dengan Mengingat

Allah Oleh : Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Kondisi zaman yang serba sulit seperti sekarang ini, hampir membuat semua orang di Indonesia

terjangkit penyakit stres. Tengoklah rumah sakit jiwa di daerah kita. Kita akan menemukan angka peningkatan

orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Sesungguhnya, stres tidak hanya disebabkan oleh peristiwa buruk.

Semua perubahan yang berhubungan dengan fisik dan psikis seseorang dapat menyebabkan stres

Stres adalah akumulasi dari reaksi tubuh terhadap situasi atau lingkungan sekitar yang tampak berbahaya

atau sulit. Stres membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin yang berfungsi untuk mempertahankan diri.

Jadi, sebenarnya stres merupakan reaksi tubuh yang alami (sunnatullah). Hampir sama dengan reaksi spontan

tubuh lain, seperti reaksi tubuh saat menghindar dari panas, misalnya, atau kita berselimut ketika hawa dingin

menerpa tubuh kita.

Memang, ada stres yang membahayakan yaitu stress berat yang dapat berdampak pada depresi dan pada

akhirnya sakit jiwa. Pertanyaannya sekarang, adakah manfaat stress? Saya jawab ada karena semua yang

diciptakan ALLAH Swt tidak ada yang sia-sia, tak terkecuali hal yang buruk. Stres yang baik sangat berguna

karena dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih tangguh menghadapi tantangan hidup. Nah,

yang perlu diwaspadai adalah stress berat yang dapat mengakibatkan kegilaan. Hasil penelitian menyebutkan

bahwa hampir semua penyakit yang diderita oleh manusia muaranya disebabkan oleh stress. Kondisi jiwa yang

tertekan dapat membuat sirkulasi darah dan metabolisme menjadi tidak sempurna sehingga membuat kita sakit.

Pada dasarnya, kita tidak perlu merasa khawatir dengan stress karena kita mempunyai obat penenang bernama

agama.

Stress Bermula dari Kondisi Psikis

Jika kita menemukan orang yang sakit, pada dasarnya kondisi kejiwaannya sedang terganggu. Kondisi

jiwa yang tertekan akan mempengaruhi pikiran dan perasaan. Jadi sebenarnya, penyakit yang diderita manusia

lebih cenderung karena psikis atau kejiwaannya sedang mengalami gangguan. Ketika kita sedang stres, tubuh

kita secara otomatis akan menghasilkan hormon adrenalin dan cortisol. Kedua hormon tersebut akan

mengakibatkan jantung berdetak lebih cepat daripada pada keadaan normal. Darah pun akan mengalir dengan

lebih cepat. Keadaan ini tentu menguras tenaga karena kadar gula dalam darah akan terkuras cepat. Otot pun

menjadi tegang, terutama otot di sekitar mata dan kepala.

Kondisi di atas akan memengaruhi perangai seseorang. Orang menjadi mudah tersinggung, cepat marah,

agresif, dan cenderung berlebihan (defensif). Karena kadar adrenalin makin tinggi, kadar gula dalam darah pun

semakin naik. Hal tersebut membuat kebutuhan akan zat gula makin tinggi. Jika tidak terpenuhi, orang akan

mudah lelah, sukar berkonsentrasi, dan jantung sering berdebar-debar. Selain itu, tanda yang paling sering

menyertai stres adalah sakit kepala dan gangguan pencernaan. Jika kita membiarkan keadaan ini berlarut-larut,

sistem metabolisme tubuh akan terganggu. Selain memperparah kondisi kesehatan orang yang sedang sakit,

stres juga dapat mengakibatkan daya tahan tubuh kita menurun. Tidak heran jika banyak komplikasi penyakit

yang salah satunya disebabkan oleh stres.

Bagaimana Mengendalikan Stress?

Stres tidak bisa diobati. Beberapa dokter terkadang hanya memberi obat penenang sejenis

chlordiazepoksida, diazepam, dan nipam, jika penderita mulai mengalami gangguan mental dan tidak bisa tidur.

Page 18: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

18

Jenis obat-obatan tersebut sekadar mengurangi intensitas detak jantung, mengendorkan otot tegang, dan

mengurangi ketegangan saraf. Nah, cara yang paling tepat adalah kembali kepada ALLAH Swt. "

"Sesungguhnya mengingat ALLAH itu menenangkan hati", demikian firman-Nya dalam kitab suci Al-

Quran. Dengan banyak mengingat ALLAH, hati akan menjadi tenang dan kita pelan-pelan akan dapat

mengendalikan stress

Orang-orang yang hatinya tenang akan selalu menahan diri dari sikap mencari masalah. Dia akan selalu

memandang permasalahan hidup secara positif, realistis dengan kemampuan diri, terbuka, dan hidupnya teratur

sebagaimana yang sudah menjadi sunnatullah.

Tekanan hidup memang tidak akan pernah berhenti. Kualitas pribadi seseorang akan tampak ketika dia

menghadapi permasalahan. Keimanan kepada ALLAH merupakan faktor utama yang membuat kita sehat.

Cobalah kita bertanya dalam hati kita masing-masing, mengapa Rasulullah tidak pernah sakit seumur hidupnya?

Karena Rasulullah tidak pernah mengalami stres berat. Mengapa Rasulullah tidak pernah stres berat? Karena

hati Rasulullah senantiasa tenang. Mengapa Rasulullah selalu diberi ketenangan hati? Karena Rasulullah selalu

mengingat ALLAH di sepanjang kehidupannya. Berserah pada kehendak Allah adalah sikap dasar dalam

menghadapi segala permasalahan.

Doa Para Akhwat yang sangat merindukan datangnya seorang pendamping....Untuk Para Akhwat.... mari

kita Aminkan Doa ini....... Untuk Para Ikhwan.... Dengarlah Doa Para Akhwat yang sangat merindukan

datangnya seorang pendamping.... "Peringatan Rasulullah: "Bukan termasuk golonganku orang-orang yang

merasa khawatir akan terkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah." (HR. Thabrani). "

Apa yang menghimpit saudara kita sehingga MEREKA SANGGUP MENETESKAN AIR MATA.

Awalnya adalah KARENA MEREKA MENUNDA APA YANG HARUS DISEGERAKAN, MEMPERSULIT

APA YANG SEHARUSNYA DIMUDAHKAN. Padahal Rasululloh berpesan: "Wahai Ali, ada TIGA

PERKARA JANGAN DITUNDA-TUNDA, apabila SHOLAT TELAH TIBA WAKTUNYA, JENAZAH APABILA

TELAH SIAP PENGUBURANNYA, dan PEREMPUAN APABILA TELAH DATANG LAKI-LAKI YANG

SEPADAN MEMINANGNYA." (HR Ahmad.

M.FauzilAdhim A Prayer Tuhanku... Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari

hidupku Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu Seorang pria yang akan meletakkanku

pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi

untukMu Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh

mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya

Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas Seorang pria yang tidak hanya

mencintaiku tapi juga menghormatiku Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku

ketika aku berbuat salah. Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku Seorang

pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi Seseorang yang dapat membuatku

merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya Tuhanku... Aku tidak meminta seseorang yang sempurna

namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu

Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya Seorang pria yang membutuhkan doaku

untuk kehidupannya Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya Seseorang yang

membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Tuhanku..Aku juga meminta, Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga

Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu

mampu berdoa untuknya Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal

buruk dalam dirinya Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan

semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi Dan bilamana akhirnya kami

akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:

Page 19: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

19

"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat

hidupku menjadi sempurna." Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat Dan

Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan Amin....

Aku Rindu PadaMu...

Ada seorang hamba Allah, beliau rajin sholat malam dan bermunajat, berkhalwat dengan Al-Kholiq.

Setiap malam dari kedua matanya yang memerah karena menangis, mengalir air yang membasahi janggutnya,

beliau berbisik-bisik lirih memohon beberapa permintaan dan pengharapan. Dari waktu ke waktu, tahun ke

tahun, hingga putih rambutnya tak kunjung jua permintaan beliau dikabulkan oleh Allah. Permintaannya

(diantaranya) adalah agar segera diangkat kemiskinan yang menjadi selimut kehidupannya selama ini,

keluarganya sering sakit-sakitan, setiap hari ia keluar untuk berusaha memperoleh rizki Allah tapi tidak

tampaklah dilapangkan rizqi itu untuknya.

Padahal dahulu, KETIKA IA MASIH BEKERJA MENJADI PETUGAS BEA CUKAI UANG DAN

KESENANGAN ADALAH KAWAN AKRAB. Hingga suatu saat ia mendengarkan ceramah yang menjelaskan

bahwa penyelewengan yang sering ia lakukan selama ini adalah Haram dan tidak membawa keberkahan, kelak

penyelewengan ini akan berhadapan dengan hukum Allah yang tidak bisa dibantah lagi di akhirat. Bergetar

hatinya, masuk hidayah Allah atasnya.

Sejak itu tidak pernah lagi ia melakukan perbuatan tersebut, semakin rajin ia melakukan sholatul Lail

mengadukan nasibnya hanya kepada Allah, agar diberikan harta yang halal dan rizqi yang lapang dalam

menghidupi hidup ini.

Namun berangsur-angsur seakan terkena kualat (karena meninggalkan perbuatan haram itu)

PENGHASILANNYA SEMAKIN MENURUN, BELIAU SEKELUARGA SERING SAKIT DAN

MENJADIKAN BADANNYA YANG SEHAT MENJADI KURUS, ANAK SATU-SATUNYA MENINGGAL

SETELAH MENJALANI PERAWATAN SELAMA BEBERAPA MINGGU DIRUMAH SAKIT.

Sampai saat itu ia masih bersabar, tak pernah terucap dari mulutnya kata-kata keluhan dan makian atas

apa yang menimpa hidupnya. Malahan menjadikannya semakin sering dan khusyu ia mendekatkan diri kepada

Allah. Dan malang yang tidak kunjung padam terhadapnya, korupsi yang dahulu ia lakukan bertahun silam

terungkap, maka ia dan beberapa orang rekannya terkena pemecatan dengan tidak hormat. Subhanallah, semakin

berat rasanya hidup ini baginya. Tambah satu kalimat panjang di malam harinya ia mengadu kehadapan

Rabbnya,menangis dan perih rasa batinnya. Setiap dalam sedihnya ia berdoa, selalu ada bisikan lirih di hatinya,

"Apa yang engkau harapkan itu dekat sekali, bila engkau bertaqwa!". Setiap mendengar bisikan itu, timbul

semangatnya. Kini setelah ia dipecat, ia berdagang. Baginya dagang yang tidak pernah untung, hutang yang

semakin bertumpuk, musibah yang seakan tidak berujung.

Setelah puluhan tahun kedepan sejak ia dekat dengan Allah setiap malamnya,tidak juga merobah

hidupnya. Sejak puluhan tahun ia mendengar bisikan diatas, tidak juga tampak yang dijanjikanNya. Mulailah

timbul pemikiran yang tidak baik dari syaithon. Hingga beliau berkesimpulan, tampaknya Allah tidak ridho

terhadap doanya selama ini.Maka pada malam harinya, ia berdoa kepada Allah : "WAHAI ALLAH YANG

MENCIPTAKAN MALAM DAN SIANG, YANG DENGAN MUDAH MENCIPTAKAN DIRIMU YANG

SEMPURNA INI. KARENA ENGKAU TIDAK MENGABULKAN PERMINTAANKU HINGGA SAAT INI,

MULAI BESOK AKU TIDAK AKAN MEMINTA DAN SHOLAT LAGI KEPADAMU, AKU AKAN LEBIH

RAJIN BERUSAHA AGAR TIDAKLAH HARUS BERALASAN BAHWA SEMUA TERGANTUNG

DARIMU. MAAFKAN AKU SELAMA INI,AMPUNI AKU SELAMA INI MENGANGGAP BAHWA

DIRIKU SUDAH DEKAT DENGANMU !"

Beliau tutup doa dengan perasaan berat yang semakin dalam dari awal ia berniat seperti itu

('mengkhatamkan' ibadah sholat lailnya). Beliau berbaring dengan pemikiran menerawang hingga ia tak

mengetahui kapan ia tertidur. Dalam tidurnya, ia bermimpi, mimpi yang membuatnya semakin merasa bersalah.

Seakan ia melihat suatu Padang luas bermandikan cahaya yang menakjubkan, dan puluhan ribu, atau mungkin

jutaan makhluq cahaya duduk diatas betisnya sendiri dengan kepala tertunduk takut. Ketika beliau mencoba

mengangkat wajahnya untuk melihat kepada siapa mereka bersimpuh, tidak mampu... kepalanya dan matanya

tidak mampu memandang dengan menengadah.

Page 20: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

20

Beliau hanya dapat melihat para makhluq yang duduk dihadapan Sesuatu Yang Dahsyat. Terdengar

olehnya suara pertanyaan, "BAGAIMANA HAMBAKU SI FULAN, HAI MALAIKATKU ?" nama yang tidak

dikenalnya. Seorang berdiri dengan tubuh gemetar karena takut, dan bersuara dengan lirih, "Subhanaka yaa

Maalikul Quddus, Engkau lebih tahu keadaan hambaMu itu. Dia mengatakan demikian : "Wahai Allah yang

menciptakan malam dan siang, yang dengan mudah menciptakan dirimu yang sempurna ini. Karena Engkau

tidak mengabulkan permintaanku hingga saat ini, mulai besok aku tidak akan meminta dan sholat lagi

kepadaMu, aku akan lebih rajin berusaha agar tidaklah terus beralasan bahwa semua tergantung dariMu.

Maafkan aku selama ini, ampuni aku selama ini menganggap bahwa diriku sudah dekat denganMu !"

Ampuni dia yaa Al 'Aziiz, yaa Al Ghofuurur Rohiim!"

Tersentak beliau, itu..._u kata-kataku semalam_ ...celaka, pikirnya. Kemudian terdengar suara lagi :

"Sayang sekali, padahal Aku sangat menyukainya, sangat mencintainya, dan Aku paling suka melihat wajahnya

yang terpendam menangis, bersimpuh dengan menengadahkan tangannya yang gemetar kepadaKu, dengan

bisikan-bisikan permohonannya kepadaKu, dengan pemintaan-permintaannya kepadaKu, sehingga tak ingin

cepat-cepat Kukabulkan apa yang hendak Aku berikan kepadanya agar lebih lama dan sering Aku memandang

wajahnya, Aku percepat cintaKu padanya dengan Aku bersihkan ia dari daging-daging haram badannya dengan

sakit yang ringan. Aku sangat menyukai keikhlasan hatinya disaat Aku ambil putranya, disaat Kuberi ia cobaan

tak pernah Ku dengar keluhan kesal dan menyesal di mulutnya. Aku rindu kepadanya... rindukah ia kepadaKu,

hai malaikat-malaikatKu ?"

Suasana hening, tak ada jawaban. Menyesallah beliau atas pernyataannya semalam, ingin ia berteriak

untuk menjawab dan minta ampun tapi suara tak terdengar, bising dalam hatinya karenanya. "Ini aku Yaa

Robbi, ini aku. Ampuni aku yaa Robbi, maafkan kata-kataku !" semakin takut rasanya ketika tidak tampak

mereka mendengar, mengalirlah air matanya terasa hangat di pipinya. Astaghfirullah !! Terbangun ia, mimpii...

Segeralah ia berwudhu, dan kembali bersujud dengan bertambah khusyu', kembali ia sholat dengan

bertambah panjang dari biasanya, kembali ia bermunajat dan berbisik-bisik dengan Al-Kholiq dan berjanji tak

akan lagi ia ulangi sikapnya malam tadi selama-lamanya. "...aa Allah, Yaa Robbi jangan engkau ungkit-ungkit

kebodohanku yang lalu, ini aku hambaMu yang tidak pintar berkata manis, datang dengan berlumuran dosa dan

segunung masalah dan harapan, apapun dariMu asal Engkau tidak membenciku aku rela...aa Allah, aku rindu

padaMu..."

Semoga menambah keimanan dan ketekunan kita dalam mengerjakan sholat lail...amiin.

Segalanya Untukmu Oleh : Ayu Shafiyah

Hari ini angin rindu datang berhembus, menggugurkan daun-daun yang sudah menguning. Titik air di

ujung daunnya pun akhirnya terjatuh setelah sekuat tenaga ia bertahan untuk tidak pecah. Tapi ternyata semua

ada batasnya. Tak ada yang abadi. Begitu juga dengan rindu ini. Tak akan lama bertahan sembunyi dalam gua

hati.

Dunia seperti berputar kembali, menayangkan rekaman saat-saat aku bersamanya. Masa dimana sangat

aku rasakan sayang dan perhatiannya, yang terus menerus mengalir seolah tak kenal muara. Pelukannya saat aku

butuh kehangatan, suara lembutnya saat hati ini dilanda kegundahan. Dengan sepenuh hati dia merelakan

dadanya untuk tempatku bersandar kala sakit menyerang tubuhku, atau saat aku menahan perihnya hati ini saat

terluka.

Langit hari ini masih cerah. Tapi siapa sangka kalau hujan akan datang. Meski tidak begitu deras, tapi

bisa melepas dahaga sang tanah yang memang haus akan air, cukup untuk membuat suasana terasa lebih segar.

Mencerahkan kembali fikiran-fikiran yang kalut terhadap berbagai persoalan dunia. Dan bagiku, membawa

kembali pada keindahan dan kehangatan saat-saat bersamanya, hingga rindu yang terbendung pecah seketika.

Teringat pada suatu senja, ketika aku akan memulai hidup tanpa ada seseorang yang dekat di sisiku. Hari

itu, adalah hari terakhir aku bersama dengannya sebelum kami berpisah. Pesan dan nasehat pun mengalir dengan

suaranya yang tetap lembut. Sampai akhirnya detik itu datang juga, saat ku rengkuh tangan kekarnya, kemudian

mengecup tangannya dengan penuh rasa hormat, dia membalasnya dengan kecupan di keningku, tanda bahwa

rasa sayangnya melebihi kekhawatirannya meninggalkanku sendiri. Dalam ku rasakan deburan cintanya yang

Page 21: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

21

kuat dan tulus. Membuat air mata ini ingin segera menumpahkan segala yang dipunya. Tapi itu tak kulakukan di

depannya. Aku harus tunjukkan bahwa aku baik-baik saja tanpa ada dia di sisiku. Cukup pada Allah sajalah dia

menitipkan aku. Tak ingin mengganggu konsentrasinya karena aku.

Tuhan, ternyata cinta begitu dekat denganku. Kasih dan pengorbanannya untukku takkan pernah bisa

kubalas meski dengan tetesan darah dan airmata. Segala yang aku miliki dalam hidup ini, materi yang aku punya

atau kehidupan yang aku miliki, pun tak kan bisa membalas apa yang pernah dia lakukan untukku. Usapan

tangannya, pelukan hangatnya, suara lembutnya, sikapnya yang bijak, tak akan pernah tergantikan dengan

seluruh yang ada di langit dan bumi ini.

Maka nikmat-Mu yang manakah yang aku dustakan, Ya Rabb?

Karenanya aku ada. Karenanya aku bisa menikmati indah dunia-Mu. Karenanya aku menemukan diriku.

Karenanya aku merasa punya arti dalam hidup ini. Karenanya aku mengenal-Mu. Karenanya aku terbiasa

membaca surat cinta-Mu. Karenanya pula aku menjadi muslimah.

Saat ini, ku rela bersusah payah mengejar cita-cita yang menjadi impiannya. Tak ingin sedikit pun ku

torehkan segurat kecewa di hatinya. Karena yang ku tahu, aku adalah harapannya. Aku ingin dia bangga. Bukan

melihat diriku melainkan melihat ikhtiarnya sepanjang hidup yang telah dia jalani sejak aku ada. ”Tuhan

tolonglah Sampaikan sejuta sayangku untuknyaKu trus berjanjiTak kan khianati pintanya”

Aku ingin melengkapi lukisan hidupnya, menjadi lukisan yang sempurna. Meski dengan segala

keterbatasan dan kesederhanaan yang dia miliki, aku tetap bangga padamu, Ayahku.

Biarlah Ku Kembalikan Cinta ini Pada-NYA Oleh : Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan

"Di Sini Kita pernah bertemu, mencari warna seindah pelangi, ketika kau mengulurkan tanganmu,

membawaku ke daerah yang baru, hidupku kini ceria, ( Untukmu Teman-Brothers)

Matanya berkaca-kaca ketika laki-laki itu selesai membaca dan merenungi isi mushaf di tangannya

shubuh itu. Dulu sekali laki-laki itu telah pernah berharap pada seorang perempuan yang dia yakin perempuan

itu sangat mencintai dan menyayanginya, ada kilasan-kilasan di hatinya yang mengatakan bahwa mungkin

dialah sosok yang selama ini dicari...dialah sosok yang tepat untuk mengisi hari harinya kelak dalam bingkai

pernikahan.

Berawal dari sebuah pertemuan dan terjalinlah persahabatan. Berdiskusi tentang segala hal, terutama

masalah masa depan ummat islam. Berjalan seiring dalam tugas yang sama membina ummat. Laki-laki itu

sedang berproses menjadi da‟i, ya da‟i muda yang di kenal di kota itu. Dan perempuan itu seorang aktivis

muslimah yang juga berkarier sana sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil. Perempuan adalah aktivis muda yang

enerjik, cerdas dan tentunya cantik, tidaklah heran jika menjadi perbincangan kaum adam. Laki-laki dan

perempuan itu bersahabat, erat bahkan sangat akrab, mereka sepasang sejoli yang mempunyai minat yang sama,

cita-cita besar yang sama dan lahan garapan dakwah yang sama. Sehingga kedekatan itu membawa semangat

laki-laki itu itu untuk terus menggali potensi dirinya sebagai penyeru agama Allah ini. Kedekatan itu berlanjut

menjadi kedekatan yang intens, berbagi cerita, curahan hati, saling meminta saran, saling bertelepon dan bersms,

yang akhirnya segala kehadirannya menjadikan suatu kebutuhan. Kesemuanya itu mengatasnamakan

persahabatan.

"Pertemuan kita disuatu hari, menitikan ukhuwah yang sejati, bersyukur kehadirat ilahi diatas

jalinan yang suci...."(Doa Perpisahan-Brothers)

Sesungguhnya di hati masing-masing telah tergores sebuah rasa. Ya .....rasa Cinta yang begitu dalam.

Laki-laki itu begitu sering ke tempat kost sahabatnya ini, tentunya seizin ibu kost yang juga merupakan ibu

angkat dari sahabatnya ini. Dan kembali mereka saling curhat dan berbagi cerita. Ada gelak tawa dan canda di

sana. Dan perempuan itu tampak begitu "cinta" kepada sang laki-laki itu, tampak dengan jelas perempuan itu

sering mengunjungi tempat kerja bahkan rumah sang laki-laki. Perempun itu sangat baik bahkan terlalu baik

bagi laki-laki itu. Ia sering memberi bahkan di saat tidak di pinta sekalipun. Dan selalu siap kapan saja sang

Page 22: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

22

laki-laki itu membutuhkan kehadirannya. Mereka memang berdua dan selalu berdua, Bersama anak-anak didik

mereka. Mereka terus berdua dan tetap dalam kata persahabatan. Mereka berdua menyimpan „rasa‟ itu,

mereka saling menyimpan rahasia hati mereka masing-masing, mereka berdua baru bisa memperlihatkan pada

aktivitas memberi dan menerima. Sedangkan rasa itu tetap terpendam di lubuk yang paling dalam dihati

mereka masing-masing. Mereka memahami „rasa‟ itu tidak boleh terungkap karena takut terjebak dalam

hubungan yang tidak dihalalkan syariat. Mereka memahami itu dan memegang kokoh nilai-nilai ini. Dan rasa

itu memang hanya ada di hati mereka masing-masing. Hanya Allah dan mereka sendiri yang tahu kalau mereka

saling mencintai.

"Mengapakah Kita di temukan dan akhirnya di pisahkan, mungkinkah menguji kesetiaan, kejujuran dan

kemanisan iman, Tuhan berikan daku kekuatan.(Untukmu Teman-Brothers)

Sampai suatu hari, laki-laki itu berat hati meninggalkan kota itu meninggalkan kota kelahirannya itu.

Mungkin ini merupakan doa‟nya yang di kabulkan Tuhan, dimana ketika di sebuah sore dengan kondisi hujan

yang sangat lebat, seakan-akan langit menumpahkan seluruh airnya. Diatas sebuah sepeda dan dalam keadaan

basah kuyup ia memenuhi janji bertemu dengan perempuan sahabatnya itu. Dan ketika itu ia berdoa sambil

berurai air mata " Ya ALLAH jika sahabatku ini adalah jodoh hamb segerakan pernikahan hamba dengannya

dan permudah urusan pernikahan itu, tetapi jika bukan jodoh hamba ya Allah, bawalah hamba pergi jauh dari

kota ini".

"Namun kini perpisahan yang terjadi, dugaan yang menimpa diri, bersamalah diatas suratan, kutetap

pergi jua....."

(Doa Perpisahan-Broters)

Di halaman rumahnya. Di saksikan kedua orang tua dan adik-adiknya serta sahabatnya dia mengucap

pamit untuk berlayar ke negeri seberang. Dari awal sampainya laki-laki itu di tempat tujuan, mereka masih

saling berkomunikasi, sang perempuan begitu memperhatikan keadaan laki-laki itu, ia menanyakan dimana

tinggal dan bagaimana keaadan diri sang sahabat, dan begitulah cinta, ada perhatian dan kasih sayang.

Namun sayang semuanya masih terpendam. Terpendam di hati yang sangat dalam. Dari sms dan telpon terlihat

jika perempuan itu masih berharap dan menunggu laki-laki itu kembali ke kotanya. Perempuan itu tetap curhat

dan berbagi cerita tentang kondisi di kota kelahiran laki-laki itu. Ia bercerita bahwa ia belum bisa menemukan

sosok partner kerja seikhlas laki-laki sahabatnya itu, dan terkadang sebuah harapan agar laki-laki sahabatnya

itu cepat kembali. Dan sungguh, baik laki-laki dan perempuan itu tidak pernah lagi membuka hatinya untuk

yang lain.

" Kini dengarkanlah, dendangan lagu tanda ingatanku, kepadamu teman, agar ikatan ukhuwah kan

bersimpul padu, kenangan bersamamu, tak akan kulupa walau badai melanda, walau bercerai jasad dan

nyawa..."

(Untukmu Teman-Brothers)

Laki-laki itu menyadari kalau sebenarnya kepergiannya itu adalah sebuah doanya yang terkabul. Tetapi

hatinya goyah ingin kembali dan menyatakan isi hatinya pada perempuan itu, ia ingin meminang sang bidadari.

Dia ingin bidadari itu menjadi kekasihnya seumur hidup. Tapi....begitu berat juga hati agar tidak kembali, dia

teringat teman-teman aktivis yang lain begitu memuji sahabat perempuannya ini, begitu banyak teman-

temannya berharap dapat mempersunting sang sahabat perempuannya ini....Air matanya jatuh perlahan dalam

sujud panjangnya dikegelapan malam... Dia berjanji untuk melupakan semua kenangan di kota kelahirannya.

Dia tidak ingin mengisi hari- harinya dengan kesia-siaan.

"Lalu bagaimana dengan harapan perempuan terhadap sahabat laki-lakinya ini?

Hingga suatu ketika di malam sepuluh terakhir ramadhan setahun yang lalu laki-laki itu mendapat sms

yang begitu memilukan hatinya "Abang, Sungguh, adek berharap bisa menjadi bidadari yang mendampingi

hidup abang, apapun adanya abang". Ohhh.....Tuhan, mengapa ini terjadi di saat aku berusaha melupakan

cintaku pada perempuan sahabatnya. Kembali air mata membasahi sajadah di sholat malamnya.....mengadu

kepada sang pemilik cinta untuk menuntaskan gejolak hati ini. Hingga suatu hari......

Page 23: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

23

Laki-laki itu mendapat tawaran menikah dari seorang yang tidak pernah di kenal sebelumnya hanya

karena dia sering menulis artikel di www.myquran.com, begitu berat ia mau menerimanya sedangkan orang

yang belum di kenalnya menunggu jawabannya. Dan akhirnya melalui ustadznya proses ta‟aruf, khitbah dan

menikah begitu mudah, lancar dan tidak ada satupun hambatan. Dan itulah JODOH, yang tidak dapat di

pungkiri kebenarannya. Allah yang memberikan keputusan ini dan berakhirlah drama hati dua sejoli itu.

Sepasang sahabat yang memendam cintanya demi sebuah syariat yang sangat mereka junjung tinggi.

Tuhan, Aku tidak akan menyalahkan siapa-siapa, yang salah hanyalah persepsi dan harapan yang terlalu

berlebihan dari kedekatan itu, dan proses interaksi yang terlalu dekat sehingga timbul gejolak dihati.... Biarlah

hal itu menjadi proses pembelajaran dan pendewasaan bagiku untuk lebih hati-hati dalam menata hati,"

gumamnya pada suatu waktu. Dan begitu juga harapannya pada perempuan sahabatnya, agar bisa menerima

keputusan dari ALLAH ini.

Dunia laki-laki itu kini adalah dunia penuh cinta dengan warna-warna jingga, tawa-tawa pelangi, pijar

bintang dimata istrinya yang menjadi pendamping hidupnya kini...Sebuh cinta yang suci dialiri ketulusan yang

dianugrahkan ALLAH kepadanya...sebuah cinta yang tidak pernah kenal surut dan batas, dan yang paling kekal

adalah cintanya pada Illahi yang selalu mengisi relung-relung hati..tempatnya bermunajat disaat suka dan

duka... Indahnya hidup dikelilingi dengan cinta yang pasti.

Adakalanya ia ingat pada sahabatnya. Apakah sahabatnya ini akan memakinya, tidak, laki-laki ini yakin

sahabatnya tidak demikian, bukankah mereka tidak pernah saling menucap cinta, mereka tidak pernah berikrar

untuk saling menyayangi sebagai kekasih, Sehingga.... saat bayangan sahabatnya itu pun hilang begitu

saja...dan masih adakah setangkup harapan agar dia kembali? Laki-laki itu yakin Allahlah yang memiliki

taqdir itu, walaupun terlalu banyak kebaikan sang sahabat ...akan ada seribu kata terima kasih untuknya

demikian juga jika ada kata-katanya yang menyakitkan hati.... akan selalu ada beribu kata maaf untuknya...."

Sahabatku, Jangan Kau Nanti lagi kehadiranku, bukan berarti aku tidak mencintaimu, sungguh aku sangat

mencintaimu walaupun tidak pernah ku ungkapkan langsung padamu, biarkanlah ALLAH menjalankan

skenarionya, dan kita hanya menjalankan skenario dari-Nya itu, maafkan aku yang mungkin telah membuat

dirimu menaruh harap, walau tidak pernah terucap dibibirku, karena kau memang sahabat sejatiku, teman

berbagi cerita, selamat berpisah, doakan aku sahabat agar tetap istiqomah di jalan-Nya, dan aku akan selalu

mengenangmu" Desah Laki-laki itu

"Jikapun suatu saat nanti ternyata kita tetap di pertemukan dalam cinta kasih yang suci, jangan

dipikirkan semua itu, semuanya Hak Allah, biarkan Dia saja yang mengaturnya, jangan kau tutup pintu hati

untuk yang lain, terima pinangan lelaki yang shalih dan jangan sekali-kali kau menolaknya karena kau

akan mendapat fitnah karenanya demikian sebagaimana yang dikatakan Nabi 14 abad yang lalu. Jangan

mengorbankan diri pada hal yang sia-sia sahabatku" Demikian tulinya di Diari.

"Mungkinkah telah terlupa, Tuhan ada janjinya, bertemu dan perisah adalah matan kasihnya, andai

ini ujian terangilah, tambah kesabaran, pergilah Jelita..Hadirlah cahaya......(Untukmu Teman-Broters)

Masih ada sejuta asa dan makna, yang akan tetap bercahaya, sahabat

"Lalu... bagaimana dengan cinta kita yang dulu pernah ada?

Laki-laki itu berkata " Biarkan cinta ini kukembalikan kepada pemilik-Nya. Dan tiadalah berdosa mencintai

karena ini fitrah sebagai manusia, Sahabatku, di saat yang tepat nanti ALLAH telah menyiapkan pengeran

cinta untukmu dan tentunya yang terbaik, biarlah airmata ini mengiringi doa perpisahan kita....Teruskan

Perjuangan.....ALLAHU AKBAR!!

"Teman.......betapa pilunya hati ini, menghadapi perpisahan ini, pahit manis perjuangan telah kita

rasa bersama, semoga ALLAH meridhai persahabatan dan perpisahan ini....teruskan perjuangan...." (Doa

Perpisahan-Broters)

"Kan Kuutus salam ingatanku dalam doa kudusku sepanjang waktu, ya ALLAH, bntulah hambamu,

snyuman yang tersirat dibibirmu, menjadi ingatan setiap waktu, tanda kemesraan yang bersimpul padu

kenangku di dalam doamu, semoga ALLAH berkatimu....." (Doa Perpisahan-Broters)

Page 24: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

24

Pesan Penulis :

" Sebuah Oretan Hati buat mereka yang pernah mengalami hal yang sama, semoga tulisan ini menjadi

pengingat kita, terkadang persahabatan yang tidak di landasi syariat akan berbuah hubungan yang tidak di

halalkan oleh syari‟at, buat seorang sahabat yang pernah menjadi partner sejati dalam perjuangan dakwahku

selama di Kalimantan, teruskan perjuangan, jangan mengeluh dan temukan lagi sahabat baru yang lebih hebat,

semoga sebuah tulisan "Aku kan tetap Pergi, Bidadari" di komputerku telah antum temukan dan dapat

mengambil manfaat dari tausyiahku di sana "

Dedicated For :

Sahabatku sekaligus adikku Mayang Purwoningrum di Sekolah Tinggi Pertanahan Jogjakarta (Kalau ada

temen Myqers di Jogja mengenalnya sampaikan salam)

Adikku Sovie Ilmiyati (Vivi) di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2003/2004 (Kak Adi kini nggak siaran Radio di Ketapang lagi, tapi kini belajar lagi di

Bandung, bagi temen Myqers yang mengenalnya tolong sampaikan salam ana, karena sudah hampir 2 tahun

kehilangan kontak komunikasi)

Sahabatku Ninin Setyaningsih/Teteh Ninin, yang kini katanya ada di Bandung tetapi entah dimana

(Seorang sahabat perjuangan di KAMMI Daerah Kalbar tahun 2000-2003, alumni Fakultas Pertanian

Universitas Tanjungpura Pontianak dan kini kabarnya telah menikah di Bandung, Pa Kabar semoga ALLAH

mempertemukan kita lgi dalam bingkai Ukhuwah dan semoga Allah memberikan keberkahan keluarga yang

sedang di arungi, Amin- kepada temen Myqers yang mengenalnya salamku untuknya)Ah

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;

02. Sabar apabila mendapat kesulitan;

03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;

04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;

05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;

06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;

07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;

08. Jangan usil dengan kekayaan orang;

09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;

10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;

11. Jangan tamak kepada harta;

12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;

13. Jangan hancur karena kezaliman;

14. Jangan goyah karena fitnah;

15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.

Page 25: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

25

16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;

17. Jangan sakiti ayah dan ibu;

18. Jangan usir orang yang meminta-minta;

19. Jangan sakiti anak yatim;

20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;

21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;

22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);

23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;

24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;

25. Biasakan shalat malam;

26. Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;

27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;

28. Sayangi dan santuni fakir miskin;

29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;

30. Jangan marah berlebih-lebihan;

31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;

32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;

33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;

34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;

35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;

36. Jangan percaya ramalan manusia;

37. Jangan terlampau takut miskin;

38. Hormatilah setiap orang;

39. Jangan terlampau takut kepada manusia;

40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;

41. Berlakulah adil dalam segala urusan;

42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;

Page 26: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

26

44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;

45. Perbanyak silaturrahim;

46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;

47. Bicaralah secukupnya;

48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;

49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;

50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;

51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;

52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;

53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;

54. Hormatilah kepada guru dan ulama;

55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;

56. Cintai keluarga Nabi saw;

57. Jangan terlalu banyak hutang;

58. Jangan terlampau mudah berjanji;

59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;

60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;

61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;

62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;

63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;

64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;

65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;

66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;

67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;

68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan

69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.

70. Jangan melukai hati orang lain;

Page 27: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

27

71. Jangan membiasakan berkata dusta;

72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;

73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;

74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;

75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita

76. Jangan membuka aib orang lain;

77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;

78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;

79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;

80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;

81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;

82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;

83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;

84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;

85. Hargai prestasi dan pemberian orang;

86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;

87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.

88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;

89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;

90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;

91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;

92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat

menyebabkan orang lain terhina;

93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;

94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;

95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;

96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;

97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;

Page 28: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

28

98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan

merusakan;

99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang

DALAM 7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG

Hari per-1, tahajudku tetinggal Dan aku begitu sibuk akan duniaku Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar

mulai memanggil Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib Dengan niat

kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara tv selesai

Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama Hari ke-3

aku lalai lagi akan tahujudku. Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn Dalam waktu

tidak 1 hari aku telah selesai membacanya Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz Al-

qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan terbata-bata Tapi... ketika temanku bertanya ttg

novel tadi betapa mudah dan lancarnya aku menceritakan

Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku Sorenya aku datang keseletan Jakarta dengan niat

mengaji Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan Kubiarkan ustadzku yang sedang

mengajarkan lebih luas tentang agamaku Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada

disamping kiri & kananku Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai Kata-kata untuk kupanjatkan

saat berdoa

Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku Kupilih shaf paling belakang dan aku mengelu saat imam

sholat jum'at kelamaan bacaannya Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan betapa nikmat,

serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam

Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku

Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar Aku lupa.. waktu diperempatan

lampu merah tadi Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa

menoleh

Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal Aku bermalas2an ditempat tidurku

menghabiskan waktu Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku

kini Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya dan malam tadi dia dengan

misscallnya mengingatkan aku tentang tahajud kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya? Padahal dari

dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan Dia bisa hinggap kapanpun dia mau

Dari hari ke hari, bulan dan tahun Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah Kurang

mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku Padahal keringat

& airmatanya telah terlanjur menetes demi aku Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah Walaupun imanku

belum seujung kuku hitam Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa Tahajud dan

sholatku meninggalkan bekas Saat aku melipat sajadahku..... Amin....

Bila Hati Bercahaya oleh : K.H. Abdullah Gymnastiar (Semoga Allah memuliakan beliau dan

keluarga).Adakah diantara kita yang merasa mencapai sukses hidup karena telah berhasil meraih segalanya :

harta, gelar, pangkat, jabatan, dan kedudukan yang telah menggenggam seluruh isi dunia ini? Marilah kita kaji

ulang, seberapa besar sebenarnya nilai dari apa-apa yang telah kita raih selama ini.

Di sebuah harian pernah diberitakan tentang penemuan baru berupa teropong yang diberi nama telescope

Hubble. Dengan teropong ini berhasil ditemukan sebanyak lima milyar gugusan galaksi. Padahal yang telah kita

ketahui selama ini adalah suatu gugusan bernama galaksi bimasakti, yang di dalamnya terdapat planet-planet

yang membuat takjub siapa pun yang mencoba bersungguh-sungguh mempelajarinya. Matahari saja merupakan

salah satu planet yang sangat kecil, yang berada dalam gugusan galaksi di dalam tata surya kita. Nah, apalagi

planet bumi ini sendiri yang besarnya hanya satu noktah. Sungguh tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan

lima milyar gugusan galaksi tersebut. Sungguh alangkah dahsyatnya.

Sayangnya, seringkali orang yang merasa telah berhasil meraih segala apapun yang dirindukannya di

bumi ini - dan dengan demikian merasa telah sukses - suka tergelincir hanya mempergauli dunianya saja.

Akibatnya, keberadaannya membuat ia bangga dan pongah, tetapi ketiadaannya serta merta membuat lahir

batinnya sengsara dan tersiksa. Manakala berhasil mencapai apa yang diinginkannya, ia merasa semua itu hasil

usaha dan kerja kerasnya semata, sedangkan ketika gagal mendapatkannya, ia pun serta merta merasa diri sial.

Bahkan tidak jarang kesialannya itu ditimpakan atau dicarikan kambing hitamnya pada orang lain.

Orang semacam ini tentu telah lupa bahwa apapun yang diinginkannya dan diusahakan oleh manusia

sangat tergantung pada izin Allah Azza wa Jalla. Mati-matian ia berjuang mengejar apa-apa yang dinginkannya,

pasti tidak akan dapat dicapai tanpa izin-Nya. Laa haula walaa quwwata illaabillaah! Begitulah kalau orang

hanya bergaul, dengan dunia yang ternyata tidak ada apa-apanya ini.

Padahal, seharusnya kita bergaul hanya dengan Allah Azza wa Jalla, Zat yang Maha Menguasai jagat

raya, sehingga hati kita tidak akan pernah galau oleh dunia yang kecil mungil ini. Laa khaufun alaihim walaa

Page 29: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

29

hum yahjanuun! Samasekali tidak ada kecemasan dalam menghadapi urusan apapun di dunia ini. Semua ini

tidak lain karena hatinya selalu sibuk dengan Dia, Zat Pemilik Alam Semesta yang begitu hebat dan dahsyat.

Sikap inilah sesungguhnya yang harus senantiasa kita latih dalam mempergauli kehidupan di dunia ini.

Tubuh lekat dengan dunia, tetapi jangan biarkan hati turut lekat dengannya. Ada dan tiadanya segala perkara

dunia ini di sisi kita jangan sekali-kali membuat hati goyah karena toh sama pahalanya di sisi Allah. Sekali hati

ini lekat dengan dunia, maka adanya akan membuat bangga, sedangkan tiadanya akan membuat kita terluka. Ini

berarti kita akan sengsara karenanya, karena ada dan tiada itu akan terus menerus terjadi.

Betapa tidak! Tabiat dunia itu senantisa dipergilirkan. Datang, tertahan, diambil. Mudah, susah. Sehat,

sakit. Dipuji, dicaci. Dihormati, direndahkan. Semuanya terjadi silih berganti. Nah, kalau hati kita hanya akrab

dengan kejadian-kejadian seperti itu tanpa krab dengan Zat pemilik kejadiannya, maka letihlah hidup kita.

Lain halnya kalau hati kita selalu bersama Allah. Perubahan apa saja dalam episode kehidupan dunia

tidak akan ada satu pun yang merugikan kita. Artinya, memang kita harus terus menerus meningkatkan mutu

pengenalan kita kepada Allah Azza wa Jalla. Di antara yang penting yang kita perhatikan sekiranya ingin

dicintai Allah adalah bahwa kita harus zuhud terhadap dunia ini. Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Barangsiapa yang zuhud terhadap dunia, niscaya Allah mencintainya, dan barangsiapa yang zuhud terhadap

apa yang ada di tangan manusia, niscaya manusia mencintainya."

Zuhud terhadap dunia bukan berarti tidak mempunyai hal-hal yang bersifat duniawi, melainkan kita lebih

yakin dengan apa yang ada di sisi Allah daripada apa yang ada di tangan kita. Bagi orang-orang yang zuhud

terhadap dunia, sebanyak apapun yang dimiliki sama sekali tidak akan membuat hati merasa tentram karena

ketentraman itu hanyalah apa-apa yang ada di sisi Allah.

Rasulullah SAW bersabda, "Melakukan zuhud dalam kehidupan di dunia bukanlah dengan

mengharamkan yang halal dan bukan pula memboroskan kekayaan. Zuhud terhadap kehidupan dunia itu ialah

tidak menganggap apa yang ada pada dirimu lebih pasti daripada apa yang ada pada Allah." (HR. Ahmad,

Mauqufan) Andaikata kita merasa lebih tentram dengan sejumlah tabungan di bank, maka berarti kita belum zuhud.

Seberapa besar pun uang tabungan kita, seharusnya kita lebih merasa tentram dengan jaminan Allah. Ini

dikarenakan apapun yang kita miliki belum tentu menjadi rizki kita kalau tidak ada izin Allah.

Sekiranya kita memiliki orang tua atau sahabat yang memiliki kedudukan tertentu, hendaknya kita tidak

sampai merasa tentram dengan jaminan mereka atau siapa pun. Karena, semua itu tidak akan datang kepada kita,

kecuali dengan izin Allah.

Orang yang zuhud terhadap dunia melihat apapun yang dimilikinya tidak menjadi jaminan. Ia lebih suka

dengan jaminan Allah karena walaupun tidak tampak dan tidak tertulis, tetapi Dia Mahatahu akan segala

kebutuhan kita.jangan ukur kemuliaan seseorang dengan adanya dunia di genggamannya. Sebaliknya jangan

pula meremehkan seseorang karena ia tidak memiliki apa-apa. Kalau kita tidak menghormati seseorang karena

ia tidak memiliki apa-apa. Kalau kita menghormati seseorang karena kedudukan dan kekayaannya, kalau

meremehkan seseorang karena ia papa dan jelata, maka ini berarti kita sudah mulai cinta dunia. Akibatnya akan

susah hati ini bercahaya disisi Allah.

Mengapa demikian? Karena, hati kita akan dihinggapi sifat sombong dan takabur dengan selalu mudah

membeda-bedakan teman atau seseorang yang datang kepada kita. Padahal siapa tahu Allah mendatangkan

seseorang yang sederhana itu sebagai isyarat bahwa Dia akan menurunkan pertolongan-Nya kepada kita.

Hendaknya dari sekarang mulai diubah sistem kalkulasi kita atas keuntungan-keuntungan. Ketika hendak

membeli suatu barang dan kita tahu harga barang tersebut di supermarket lebih murah ketimbang membelinya

pada seorang ibu tua yang berjualan dengan bakul sederhananya, sehingga kita mersa perlu untuk menawarnya

dengan harga serendah mungkin, maka mulailah merasa beruntung jikalau kita menguntungkan ibu tua

berimbang kita mendapatkan untung darinya. Artinya, pilihan membeli tentu akan lebih baik jatuh padanya dan

dengan harga yang ditawarkannya daripada membelinya ke supermarket. Walhasil, keuntungan bagi kita justru

ketika kita bisa memberikan sesuatu kepada orang lain.

Lain halnya dengan keuntungan diuniawi. Keuntungan semacam ini baru terasa ketika mendapatkan

sesuatu dari orang lain. Sedangkan arti keuntungan bagi kita adalah ketika bisa memberi lebih daripada yang

diberikan oleh orang lain. Jelas, akan sangat lain nilai kepuasan batinnya juga.

Bagi orang-orang yang cinta dunia, tampak sekali bahwa keuntungan bagi dirinya adalah ketika ia

dihormati, disegani, dipuji, dan dimuliakan. Akan tetapi, bagi orang-orang yang sangat merindukan kedudukan

di sisi Allah, justru kelezatan menikmati keuntungan itu ketika berhasil dengan ikhlas menghargai, memuliakan,

dan menolong orang lain. Cukup ini saja! Perkara berterima kasih atau tidak, itu samasekali bukan urusan kita.

Dapatnya kita menghargai, memuliakan, dan menolong orang lain pun sudah merupakan keberuntungan yang

sangat luar biasa.

Sungguh sangat lain bagi ahli dunia, yang segalanya serba kalkulasi, balas membalas, serta ada imbalan

atau tidak ada imbalan. Karenanya, tidak usah heran kalau para ahli dunia itu akan banyak letih karena hari-

harinya selalu penuh dengan tuntutan dan penghargaan, pujian, dan lain sebagainya, dari orang lain. Terkadang

Page 30: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

30

untuk mendapatkan semua itu ia merekayasa perkataan, penampilan, dan banyak hal demi untuk meraih

penghargaan.

Bagi ahli zuhud tidaklah demikian. Yang penting kita buat tatanan kehidupan ini seproporsional

mungkin, dengan menghargai, memuliakan, dan membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun.

Inilah keuntungan-keuntungan bagi ahli-ahli zuhud. Lebih merasa aman dan menyukai apa-apa yang terbaik di

sisi Allah daripada apa yang didapatkan dari selain Dia.

Walhasil, siapapun yang merindukan hatinya bercahaya karena senantiasa dicahayai oleh nuur dari sisi

Allah, hendaknya ia berjuang sekuat-kuatnya untuk mengubah diri, mengubah sikap hidup, menjadi orang yang

tidak cinta dunia, sehingga jadilah ia ahli zuhud.

"Adakalanya nuur Illahi itu turun kepadamu", tulis Syaikh Ibnu Atho'illah dalam kitabnya, Al Hikam,

"tetapi ternyata hatimu penuh dengan keduniaan, sehingga kembalilah nuur itu ke tempatnya semula. Oleh sebab

itu, kosongkanlah hatimu dari segala sesuatu selain Allah, niscaya Allah akan memenuhinya dengan ma'rifat dan

rahasia-rahasia."

Subhanallaah, sungguh akan merasakan hakikat kelezatan hidup di dunia ini, yang sangat luar biasa,

siapapun yang hatinya telah dipenuhi dengan cahaya dari sisi Allah Azza wa Jalla. "Cahaya di atas cahaya.

Allah membimbing (seorang hamba) kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki ..." (QS. An Nuur [24] : 35).

kiriman :

MENCINTAIMU SEPENUH JIWA

"DAN UCAPKANLAH KEPADA IBU-BAPAKMU PERKATAAN YANG MULIA DAN RENDAHKANLAH

DIRIMU TERHADAP KEDUANYA DENGAN PENUH KASIH SAYANG DAN DO'AKANLAH:'WAHAI ROBB-

KU, KASIHANILAH KEDUANYA SEPERTI KEDUANYA TELAH MENDIDIK AKU DI WAKTU AKU KECIL'."

(QS. AL ISRAA':23-24)

Do'a yang tertuang dalam cuplikan surat Al Isra' diatas, sudah teramat sering kita lafalkan. Bahkan

mungkin sejak kita masih duduk si bangku Te-Ka sudah kita hafal di luar kepala. Bahkan karena hafalnya,

sampai kita tidak mengetahui apa makna yang terkandung di dalamnya.

Dapatkah anda bayangkan betapa Ayah dan Ibu kita teramat sayang terhadap buah hatinya. Ketika dalam

kandungan, kita sangat menyusahkan Ibu. Bisakah kita bayangkan betapa menderitanya Ibu ketika usia

kandungannya sudah semakin tua dan beratnya pun bertambah-tambah ??

Dan ketika sang bayi ngotot untuk melongok dunia, sang Ibu harus meregang nyawa ! Dan ketika usia

masih dalam hitungan bulan atau bahkan masih dalam hitungan hari (masih bayi) betapa seorang ibu teramat

hati-hati merawat kita. Dengan segenap jiwanya, ia pertaruhkan hidupnya demi sang bayi mungil yang ternyata

justru teramat sangat bandel. Jika tiba waktu malam, ketika sang Ibu lelah seharian merawat kita, dengan tanpa

dosa kita akan pontang-panting pergi ke Dokter. Bayangkan, siang-malam kita menyusahkan mereka !!

Tapi adakah Ayah dan Ibu mengeluhkan hal itu ?? Sadari dan ingatlah, betapa sayangnya, betapa cinta

dan kasih mereka pada kita. Semua derita mereka jalani dengan tabah dan kesadaran penuh, bahwa inilah

kewajiban mereka, menjaga amanah dari Allah. Sakitnya seorang Ibu melahirkan akan lenyap ketika ia tahu

bahwa bayinya selamat, dan kelelahan sang Ayah bekerja memenuhi kebutuhan anaknya, akan lenyap ketika ia

mampu mengikuti perkembangan bayinya dari umur sehari hingga ia tumbuh menjadi manusia dewasa, dan

mampu memenuhi semua kebutuhan anaknya. Dan kebahagiaan mereka berdua adalah ketika mereka mampu

mendidik anaknya hingga anaknya menjadi anak yang berbakti pada agama dan pada kedua orang tuanya,

mampu menghantarkan putra-putrinya ke jenjang kehidupan dimana peran orang tua tergantikan oleh pasangan

hidupnya.

Dari uraian diatas, masihkah kita BERANI MEMBANTAH apa yang orang tua kita katakan kepada kita

?? Betapa kita telah menjadi anak durhaka jika kita mengatakan, "SIAPA TAKUT "?? (emangnya iklan shampo

?) pd orang tua kita ??

RasuluLLah SAW bersabda : "Maukah aku menunjukkan kepadamu dosa yang besar ? Yaitu

menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua "

Page 31: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

31

Sekali-kali kalian jangan membuat mereka sakit hati ataupun sedih. Ingat, bahwa keridhoan Allah dalam

keridhoan Ibu-Bapak dan kemurkaan-Nya dalam kemurkaan Ibu-Bapak. Selain itu, kita juga tahu bahwa do'a

orang tua itu mustajab, bila mereka marah dan mendo'akan yang buruk untuk kita (walau di luar kesadarannya)

maka, masa depan dunia akhirat kita terancam suram.

Lakukan apa yang mereka inginkan dari kita selagi tuntutan itu tidak keluar dari rel syari'at. Karena

adalah hak mereka sebagai orang tua yang menginginkan anaknya menjadi seseorang seperti kehendak mereka.

Dan adalah kewajiban kita sebagai anak memenuhi apa yang mereka inginkan. Kewajiban orang tua adalah

memenuhi semua kebutuhan kita dan itu adalah hak kita untuk mendapatkan semua kebutuhan kita.

Sekarang setelah kita sadari hak dan kewajiban masing-masing, sudahkah kita lakukan kewajiban sebagai

anak dan apakah hak-hak orang tua sudah kita penuhi ? Adakah terpercik setetes kasih di hati untuk mencintai

mereka setulus mereka mencintai kita ? Terbayangkah di benak, bagaimana membalas semua yang telah mereka

curahkan ?

Sebuah kisah di zaman RasuluLLah, Abu Darda berkata, ada seseorang yang datang kepadanya dan

bercerita: "Ayahku selalu mengaturku, meskipun aku sudah dinikahkan. Dan kini beliau memerintahkan agar

aku menceraikan istriku !". Kemudian Abu Darda menyampaikan apa yang didengarnya dari RasuluLLah

kepada orang tua itu. RasuluLLah bersabda, "Ayah itu menduduki pertengahan pintu-pintu surga, maka

peliharalah pintu itu kalau kalian mau, atau tinggalkanlah".

Dari kisah diatas, kita tidak membeda-bedakan bakti pada Ayah saja dan Ibu saja, sebab keduanya sama-

sama mencintai, menyayangi dan merawat tanpa minta pamrih apapun. Berbaktilah kepada kedua-duanya,

memenuhi apa-apa yang menjadi hak mereka dan melaksanakan kewajiban kita sebagai anak mereka.

Mencintai mereka dengan segenap jiwa seperti mereka menyayangi dan merawat kita. Jadikan bakti pada

orang tua sebagai refleksi ketaatan pada Allah Azza wa Jalla. Wallohu a'lam bish Showab.

Kekasih Sejati

Manusia, makhluk Tuhan termulia di muka bumi ini, diciptakan dari sepasang insan yang saling Cinta.

Lahir dengan tangis yang menandakan bahwa hidup penuh dengan perjuangan, banyak onak dan duri...

Pernahkah kita sadari kehidupan ini merupakan anugerah yang terbesar yang Allah berikan kepada kita ?.

Bisa kuliah, bekerja, dan berkumpul dengan teman-teman, berbagi cerita, tawa dan canda serta derita yang

mewarnai kehidupan ini ...

Pernahkah kita bertanya, untuk apa kita hidup di muka bumi ini ? ...pernahkah kita merasa punya arti dan

berarti bagi orang lain, merasa dibutuhkan, setidak-tidaknya bagi orang-orang yang dekat dalam kehidupan kita

?

Pernahkah kita sadari, kita bisa bertahan hidup sampai detik ini tak lain karena Cinta, Cinta dari Allah

Swt. Kita akan lebih sadar jika jauh dari orangtua. Manakala orang-orang yang kita cintai meninggalkan kita.

Manakala kita sunyi tak berteman. Manakala kita merasa hampa dalam kehidupan. Tak satupun yang abadi

kecuali Cinta Allah pada kita, hamba-hamba_Nya. Tidakkah kita rindu untuk selalu berada di dekat_Nya ?

(Rasulullah Saw, beliau selalu rindu untuk bertemu Allah Swt, mendengar suara Azan yang di

"Senandung'kan Bilal. "Shalat, adalah kesenangan hidupku". Kata Beliau (Hamba terkasih Allah Swt).

Sekarang wahai saudaraku, hamba-hamba yang dianugerahi iman dan Islam. Siapkan hari-harimu, isi

dengan hal-hal yang berguna dan bermanfaat baik bagi temanmu, masyarakat luas, bangsa dan negara. Apalagi

semata-mata hanya untuk mencari Ridha Allah Swt, semua itu sebagai tanda Cinta dan rasa syukur kita, yang

telah diberikan_Nya anugerah yang begitu banyak.

Waktu semakin cepat, apabila kita tidak memanfaatkannya dengan hal-hal yang berguna, kita akan

tergilas masa !!!. Berjanjilah untuk jadi yang lebih baik dari sekarang. Dan terbaik di hadapan_Nya.

Page 32: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

32

Karena Cintamu, tidakkah seseorang itu senantiasa ingin tampak baik saat bertemu kekasihnya ???!!!.

Jadikan Allah ?Kekasih Sejati? dalam hidupmu

Langkah Penghangat Cinta :

1. Mengungkapkan Cinta :

Jangan takut mengatakan cinta, kadang kita merasa bahwa hal tersebut tidak penting dan gombal, kadang

kita berdalih bahwa kata-kata cinta tidak penting untuk diucapkan secara verbal tapi cukup dibuktikan dengan

perbuatan. Tetapi coba kita tengok bagaimana Rasulullah mengajarkan kepada para shahabatnya ketika ada

seseorang yang mengatakan kepada Rasul "Ya Nabiyullah, sesungguhnya aku sangat mencintai si fulan" sambil

menunjuk kepada seorang lelaki yang sedang lewat dihadapannya. "Apakah kamu pernah mengatakan

perasaanmu kepadanya ?" Tanya Rasul. "Belum ya Rasul". Jawab shahabat. "Sekarang, katakanlah padanya".

Jadi mengatakan cinta itu bukan hal yang tabu, tapi sunnah hukumnya. Dan mulai sekarang, katakanlah cinta

pada istri tercinta.

"I love u, I love u, I love u "

2. Efek Sentuhan

Berjabat tangan ketika bertemu, memeluk atau mencium, adalah kiat2 penghangat cinta, jangan sampai

satu haripun anda tidak menyentuhnya. Apakah hanya sekedar mencubit, menjewer mesra, dan sebagainya.

Menurut ahli psikologi, efek sentuhan dapat memberi kenyamanan, kesenangan dan ketentraman dan

menciptakan rasa kedekatan antar individu.

3. Memberi Bantuan

Memberi bantuan kepadanya diminta atau tidak, ketika ia sibuk didapur, kita yang memandikan anak.

Ketika ia sedang menyuapi anak, kita ngelap meja. Kamu bunga yang jadi tangkainya.. suit suiit¡¦ kamu tarzan..

aku yang jadi

4. Siap Dengan Dukungan

Memberi dukungan harus dilakukan, terutama jika istri kita mengalami tekanan psikologis. Tetapi

memberi dukungan juga harus proporsional, jangan sampai berlebihan. Ini yang perlu diperhatikan. Dukungan

moril sangat dibutuhkan disaat2 tertentu. Misalnya istri sakit, jangan malah di takut2in "Mi' tetangga diseberang

sana sakitnya juga sama kayak umi¡¦. Sekarang dia udah pulang ke Rahmatulloh lho.."

5. Jangan Pelit Dengan Pujian

Kalau ada suami yang pelit pujian, bisa dipastikan ia juga pelit dengan hartanya, kalau pujian yang gratis

aja pelit, gimana dengan harta yang dicari dengan susah payah ? suami yang pemurah adalah suami yang senang

memuji. Memuji yang baik tidak dilakukan didepan khalayak ramai, tetapi disaat berdua, misalnya memuji

kecantikannya, enak masakannya, dll.

6. Munculkan segala Kebaikan

"Jika cinta sudah melekat, tempe goreng terasa coklat" begitu pepatah mengatakan. Tanda cinta adalah

kita senantiasa mengingat kebaikan-kebaikannya, jika ada permasalah yang membuat renggang hubungan.

Segera ingat kebaikan yang pernah ia lakukan kepada kita.

7. Sisihkan waktu Untuk berdua

Kadang kesibukan membuat suami istri jarang punya waktu untuk mereka berdua, maka perlu disiasati

supaya punya waktu untuk berbicara dari hati kehati, tanpa ada yang mengganggu. Just me and u ¡¦ cieee.

Page 33: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

33

8. Membuat panggilan khusus

Panggil namanya dengan nama nama yang ia senangi misalnya "Mawar", "Darling", "Yayang", "My

Love" jangan sebut nama panggilan yang ia tidak senangi "Ndut,.. sini ndut" (karena istrinya gendut) atau

"Tuyul¡¦ sini yul" (karena namanya Yuli).

9. mendengarkan

menjadi pendengar yang baik perlu kiat tersendiri, kadang kala ada rasa emosi, saat pulang kerja,lelah

dan suntuk.. istri menyambut dengan cerita2 horor dan teror. Yah sabar sedikit, usahakan tersenyum. Dengarkan

sampai ia selesai bicara. Setelah ia selesai baru bilang "umi tadi certain apa sih ?" (gubraks)

10. Lazimkan Tiga kata ajaib :

- Tolong : jika meminta bantuan

- Terima kasih : jika selesai dibantu

- Maaf : jika membuat kesalahan

Kau Tetap Yang Ter...muah Di Hati Author: Abu Aufa "Muah... iiih gemes banget!" atau, "Duuh... buah hatiku, belahan jiwa, cup sayang dulu, muah...!" merah deh tuh pipi. Kadang, yang dicium tersipu malu, hidung kembang kempis, jempol pun mendadak gede. Gak peduli kempot atau jerawat di pipi, apapun yang terjadi, muah... Idih... ini bukan 'muah-muah'-an yang gak syar'i lho. Muah... bisa aja antara suami dan istri kan? Muah... juga selayaknya sering kita tunjukkan kepada anak sang buah hati, sebagai ungkapan cinta dan sayang, muah... Namun, waktu tak pernah berhenti berlari mengiringi keriputnya kulit pipi sang istri, dan kempotnya sang suami, muah... pun jarang terlihat dan terdengar. Saat baru menikah, "Bye... bye... Ummi, hati-hati di rumah ya, assalaamu'alaykum, muah...," diiringi senyum lebar dan doa sang istri yang tak lupa ngebalas, muah...

Buah hati lahir, satu, dua, bahkan lebih, kesibukan dan usia pun bertambah, muah... perlahan-lahan senyap, gak tau rimbanya. Atau bisa jadi, muah... hanya untuk pipi mulus si kecil, tidak lagi untuk istri yang pagi-pagi sibuk dengan perlengkapan perang dapurnya sambil belepotan bumbu masakan.

Menjadi tua, bukankah itu penyakit yang kata Rasulullah Sallallaahu Alayhi Wasallam emang gak ada obatnya? Saat remaja, duhai wajah sungguh cantiknya, kulit bersih, mulus dan licin penuh perawatan segala jenis ramuan serta vitamin, namun masa tua pastilah datang. Juga wajah tampan rupawan hingga menjadi finalis Cover Boy majalah-majalah remaja, bukanlah jaminan akan selalu sedap dipandang.

Jelita, wajah mulus tanpa noda, tubuh langsing dengan berat ideal karena aerobik gak pernah ketinggalan, mungkin seperti ini kriteria Sang Pangeran. Tuan Puteri pun tak ketinggalan mensyaratkan, Sang Pangeran mesti ganteng tampan rupawan, tak tampak lemak di badan, mungkin seperti sosok binaragawan. Salahkah jadi sebuah impian? Onde mande... banyak nian yang diharapkan.

Cantik... boleh aja, kan sebuah fitrah. Demikian juga harapan agar sang Arjuna laksana binaragawan yang tampan menawan, atau bagai Gatot Kaca si otot kawat tulang besi, hingga sang akhwat ngerasa banget terlindungi. Namun, kriteria fisik itu sangatlah nisbi. Contohnya, ada yang suka dengan akhwat atau ikhwan yang berkulit putih, tapikan juga ada yang bilang kalo, "Hitamlah hitam si tampuk manggis, walaupun hitam kupandang manis," atau "Buah manggis buah durian, hitam manis jadi rebutan." Nah lho... Cantik fisik bagaimanapun hanyalah sedalam kulit, tampak indah di mata. Saat tua menjelang, lekukan yang tak diharapkan mungkin mengurangi kejelitaan atau ketampanan. Emang... yang terbaik adalah kecantikan akhlak dan budi pekerti, karena tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Kecantikan dalam ini adalah karunia yang tak ternilai harganya dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena segala gerak tingkah lakunya selalu memancarkan keindahan akhlak, kebaikan, dan ketulusan yang kalau dipelihara takkan hilang hingga akhir hayat dikandung badan.

Page 34: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

34

Karena itu Rasulullah Sallallaahu Alayhi Wasallam lebih menekankan agar dalam memilih akhwat yang terpenting adalah agama-Nya, sebab kalau tidak demikian niscaya kamu akan celaka, baru dibarengi harta, keturunan dan kecantikannya (Hadits Shahih Riwayat Bukhari 6:123, Muslim 4:175). Dan, ketakwaan ikhwan adalah dasar utama bagi seorang akhwat untuk menentukan pasangan, sebagaimana Ali bin Abi Tholib radhiyallahu'anhu pernah mengatakan, jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya tidaklah ia akan menzaliminya.

Pasangan yang menikah karena cinta yang teramat dalam kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, bagaikan sebatang pohon di tanah yang subur, akarnya selalu erat mencengkeram, rimbun daunnya melindungi dari panas dan hujan, serta buahnya akan memberi kenikmatan. Saking dalamnya, muah... sebagai salah satu ungkapan cinta akan selalu menghiasi kehidupan rumah tangga, tanpa peduli keriput Sang Permaisuri atau kempotnya Sang Raja. Ya akhi wa ukhti fillah... Ikatlah cinta suci karena akhlak serta budi pekerti, insya Allah akan selalu langgeng hingga akhir waktu nanti walau apapun yang akan terjadi, indah menghiasi diri serta mengurai mesra untaian kata 'Kau Tetap Yang Ter...muah Di Hati.'

*Duhai kekasih hati / Kugubahkan nasyid ini Sebagai tanda cinta suci / Dalam naungan Ilahi Hari demi hari / Bersamamu kulewati Dalam suka dalam duka / Dalam meniti ridho-Nya Ikrarkan bersama / Untuk tetap dijalan-Nya Bahtera rumah tangga / Teladankan rasul mulia Didik putra-putri / Sebagai amanah Ilahi Bekali akhlak imani / Jadikan mukmin sejati Insya Allah...(Notes: Dikutip dari lirik nasyid Dialog Dua Hati-Suara Persaudaraan) Wallahua'lam bi showab.

IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA* Al-Hubb Fillah wa LillHARI-HARI PENANTIAN EraMuslim

Bagi seorang gadis, ada masa penantian yang acapkali menimbulkan suasana rawan, menanti jodoh.

Padahal jodoh, maut dan rezeki adalah wewenang Allah semata. Tak ada sedikitpun hak manusia untuk

mengklaim wewenang tersebut. Tapi, watak manusia terkadang lupa dengan janji Allah. Apalagi bila

lingkungan sekitarnya terus menerus memburu'nya untuk menikah, sementara jodoh yang dinantikan tak

kunjung tiba. Dalam keadaan demikian, kerap muncul bermacam efek yang dapat membahayakan dirinya.

Seorang wanita akan dianggap dewasa bila ia telah mengalami menstruasi. Islam mencatat masa ini

sebagai masa awal mukallafnya seorang wanita. Yang perlu diketahui, wanita sekarang menjadi akil baligh jauh

lebih cepat dibanding masa dahulu. Dua puluh tahun yang lampau, wanita paling cepat mengalami menstruasi

pada usia 15 tahun. Namun pada masa ini, tak jarang wanita mulai mens pada usia 11 tahun. Akibatnya,

kedewasaan wanita terhadap masalah-masalah perkawinan akan meningkat secara cepat.

Keresahan mulai melanda tatkala usia sudah merangkak naik, tapi calon suami tak kunjung datang.

Tanpa disadari, ada perilaku-perilaku yang mestinya tak layak dilakukan oleh seseorang yang sudah dianggap

sebagai teladan dilingkungannya. Ada muslimah-muslimah yang menjadi sangat sensitif terhadap acara-acara

walimah ataupun wacana-wacana seputar jodoh dan pernikahan. Ada juga yang bersikap seolah tak ingin segera

menikah dengan berbagai alasan seperti karir, studi maupun ingin terlebih dulu membahagiakan orang tua.

Padahal, hal itu cuma sebagai pelampiasan perasaan lelah menanti jodoh.

Sebaliknya, ada juga muslimah yang cenderung bersikap over acting. Terlebih bila sedang menghadiri

acara-acara yang juga dihadiri lawan jenisnya. Ia akan melakukan berbagai hal agar "terlihat", berkomentar hal-

hal yang nggak perlu yang gunanya cuma untuk menarik perhatian, atau aktif berselidik jika mendengar ada

laki-laki (ikhwan) yang siap menikah. Seperti halnya wanita dimata laki-laki, kajian dengan tema "ikhwan" pun

menjadi satu wacana favorit yang tak kunjung usai dibicarakan dalam komunitas muslimah.

Data yang terlihat dibeberapa biro jodoh juga menambah daftar panjang fenomena yang menggambarkan

betapa kaum Hawwa sangat dihantui masalah-masalah rawan yang membuat kita berpikir panjang dan harus

segera dicarikan jalan keluarnya.

Tentang hal diatas, Al qur'an dengan apik mengisahkan ketidakberdayaan seorang wanita menghadapi

masa penantian. "Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah

dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali ..." (QS. An Nahl:92).

Page 35: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

35

Pernikahan memang bukan fardhu. Tidak ada dosa atas seseorang yang tidak menikah selama ia memang

tidak menentang sunnah Rasul ini. Jadi, sekarang atau nanti kita menikah, bukanlah problem utama. Yang

terpenting adalah bagaimana mengisi masa-masa penantian ini dengan hal-hal yang positif ataupun aktifitas

yang berkenaan dengan persiapan pra nikah.

Persiapan berawal dari hati. Kebersihan hati akan membuat seseorang tenang dalam melangkah. Istilah

"perawan tua" tidak akan menggetarkan perjalanannya dan membuat dia berpaling dari jalan dakwah. Kalaupun

tak berjodoh di dunia, bukankah Allah akan menggantikannya di akhirat kelak sesuai dengan tingkatan

amalnya?

Kebersihan hati juga akan sangat menentukan sikap qona'ah (ikhlas menerima dan merasa cukup)

terhadap pemberian Allah. Sehingga ia dengan senang hati menerima, jika sekiranya Allah memberinya jodoh

seseorang yang secara fisik (selain agama) tidak sesuai harapannya, agar tidak kaget melihat standar

kebahagiaan yang diluar bayangannya.

Orang tua dan keluarga juga perlu dikondisikan, agar mereka tidak menyalahkan Islam. Banyak orang

tua yang beranggapan bahwa jilbab adalah yang selama ini menjadi penghalang anaknya tidak mendapatkan

pasangan.

Selain itu, bersabar dan berdo'a nampaknya merupakan kunci mutlak untuk menstabilkan moral (akhlaq).

Dengan kesabaran, ada pintu-pintu yang terbuka yang barangkali tak terlihat ketika kita sedang sempit dada.

Dengan do'a, ada jalinan mesra dengan Sang Pemilik. Mungkin tidak saat itu juga do'a-do'a kita akan segera

dikabulkan, tetapi bukankah do'a adalah ibadah? Jadi, semakin banyak do'a terucap, semakin banyak pula

ibadah dilakukan.

Buat para muslimah yang baru saja menikmati keindahan meneguk bahtera rumah tangga, tampaknya

ada sikap yang harus dilakukan untuk menjaga perasaan muslimah yang belum menikah. Istri-istri baru itu,

biasanya senang "mengompori". Sebenarnya sikap ini sah-sah saja, agar tampak bukti bahwa menikah tanpa

pacaran, menikah dalam rangka dakwah adalah "pengorbanan" yang menyejukkan. Tapi jika hanya sekedar

memanasi tanpa solusi, sebaiknya sikap seperti itu ditahan. Apalagi jika si muslimah

itu tidak siap dengan cerita-cerita seputar nikah itu, bisa jadi akan memedihkan perasaannya.

Namun demikian, lain halnya dengan muslimah-muslimah yang 'bandel', yang dengan berbagai alasan

kerap menolak untuk menikah meski seharusnya sudah siap. Baik tuntutan dakwah maupun tuntutan lainnya.

Menikah adalah ibadah. Tapi, ia bukan satu-satunya ibadah. Masih banyak alternatif ibadah yang bisa

dilakukan. Alangkah naifnya bila kita malah banyak membuang waktu untuk memikirkan masalah pernikahan

yang tak kunjung juga teralami. Masih banyak pekerjaan dan hal lain yang membutuhkan penyaluran potensi

kita. Mumpung masih gadis, optimalkanlah potensi diri. Karena kelak, jika kesibukan menjadi istri dan ibu

menghampiri kita, waktu untuk menuntut ilmu, menghapal ayat Qur'an dan hadits, bahkan untuk bertemu Allah

di sepertiga malam, tentu saja akan berkurang. Nah, kenapa tidak kita optimalkan sejak sekarang?

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang

berjihad diantaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar" (QS 3:142)

Izinkan Aku Menciummu, Ibu

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan

tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku „dipaksa‟

membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak

mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus

mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua

beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.

Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi

seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa

Page 36: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

36

kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang

dibanggakan oleh anak-anakku.

Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke

dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang

sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik,

atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel

berbunyi.

Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian.

Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah.

Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.

Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan

dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku

sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.

Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak

pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-

bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal

juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia

mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.

Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh

berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh,

tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku

dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.

Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti

apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang

berpendidikan, tapi do‟a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih.

Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.

Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan

hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh

lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di

kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku

terlahir ke dunia ini.

Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai

kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh

kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku

setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski

tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku. (Bayu Gautama, Untuk Semua Ibu Di Seluruh Dunia)

Pernahkah kita memikirkannya ?"

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda

bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam

keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan

kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa

neraka". (QS. Ali Imran 3:190-191)

Assalaamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh

Coba perhatikan dirimu, wahai sahabatku ! Rupa wajahmu, mata indahmu, senyum manismu,

Subhanallah.. Adakah insan yang sama sepertimu di belahan dunia ini ? Baik rupa, sifat maupun wataknya ?

Tidak ada, bukan ?! Yach..tidak ada seorangpun yang sama sepertimu, walau dirimu kembar sekalipun ! Dari

Page 37: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

37

sekian banyak manusia, dari sekian triliun jiwa Pernahkah engkau temui ada yang sama satu dengan lainnya ?

Tidak ada bukan ?! Apa yang terlintas di pikiranmu ? Allah !

Yach..Maha Besar Allah.. Betapa Maha Kaya_Nya Dia.. Tak seorangpun yang patut dipuji selain

Diri_Nya..! Tidak ada sedikitpun yang pantas kita sombongkan atas diri kita, Begitupun terhadap makhluk-

makhluk_Nya. Subhanallah..walhamdulillah..walaa ilaa hailallah..wallaahu akbar..!

Kita ini dulu hanyalah dari setetes air mani yang hina, menjadi segumpal darah, kemudian menjadi

segumpal daging, tulang, kemudian dibalut dengan kulit, sehingga jadilah kita, manusia, makhluk yang amat

sempurna penciptaan_Nya. Betapa kita harus bersyukur, bukan ? Apa yang terucap di bibirmu ? Allah !

Diri kita hanyalah satu dari sekian banyak makhluk yang Ia ciptakan, sahabatku.. Keciiil, tiada

artinyanya sama sekali dibandingkan dengan penciptaan langit dan bumi ini ! Pernahkah kita memikirkannya ?

Allah menundukkan matahari dan bulan untuk kita, Matahari bersinar, bulan bercahaya.. Tidak mungkin

bagi matahari mengejar bulan, dan malam mendahului siang Masing-masing beredar menurut garis edarnya.

Pernahkah kita memikirkannya ?..

Allah menghamparkan bumi dan meletakkan gunung-gunung yang kokoh, dan menumbuhkan tumbuhan

darinya segala macam jenis tanaman yang indah dipandang mata. Pernahkah kita memikirkannya?

Allah menurunkan air dari langit yang banyak manfaatnya, lalu menumbuhkan dengan air itu pohon-

pohon dan biji-bijian yang sebagian ada yang kita makan. Pernahkah kita memikirkannya ?

Allah memberi kita minum dari apa yang berada dalam perut binatang ternak berupa susu yang bersih

antara tahi dan darah, yang enak ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. Pernahkah kita memikirkannya ?

Allah menundukkan langit dan dunia ini untuk kita, Langit sebagai atap, Bumi tempat menetap

Pernahkah kita memikirkannya ? Semuanya patuh pada apa yang diperintahkan Allah kapadanya untuk

melayani kita. Pernahkah kita memikirkannya ?

Pernahkah terpikir jika semua itu tidak ditundukkan Allah untuk kita, alamat dunia ini akan hancur ?

Dapatkah kita bayangkan apa yang akan terjadi ? Pernahkah terpikir oleh kita, jika Allah lelah ataupun lengah

sesaat, maka seluruh yang ada di jagat raya ini akan binasa ?! Adakah orang yang mengetahui dengan tidak

mengetahui ? Adakah sama yang buta dengan yang melihat ?

Fenomena alam ini menunjukkan betapa Kuasa_Nya Allah akan segala sesuatu. Kelak suatu saat nanti

langit itu akan pecah berderai. Kelak suatu hari nanti bumi itu akan terbelah-belah mengeluarkan apa yang

dikandungnya. Tidak takutkah kita ?, Tidak tergetarkah Qalbu dan jiwa kita ? Tidak bertambahkan keimanan,

kecintaan serta kerinduan kita pada_Nya ?

Tanpa kita sadari, silih bergantinya siang dan malam dari detik menit kehidupan ini menyadarkan kita.

Baru saja kita lahir menjadi seorang bayi mungil, tahu-tahu sudah sebesar ini. Baru saja kita merasa tentram

berdekatan dengan orang-orang yang kita sayang, tahu-tahu mereka telah pergi meninggalkan kita. Baru saja

kita tertidur dan terjaga, kemudian ? Kita dapati tubuh ini sudah tua, tenaga sudah mulai berkurang, rambut

sudah mulai beruban, mata sudah mulai rabun..dan..??? Siap-siap untuk pulang, kembali kepada siapa Yang

Menciptakan kita. Tidakkah kita merindukan_Nya? Pernahkah kita memikirkannya ?..

Pada suatu hari diwaktu shubuh, Setelah mengumandangkan azan di Masjid Madinah, lama Bilal

menanti kehadiran Rasulullah keluar dari peraduannya untuk shalat berjamaah, namun Rasul belum juga

muncul. Karena itu, pergilah Bilal menemuinya, antara perasaan cemas kalau-kalau Rasul yang amat dicintainya

jatuh sakit.

Sesudah minta izin kepada Siti Aisyah, Bilal segera menuju ke kamar tidur Rasulullah. Ketika sampai

dimuka pintu, Bilal melihat ke dalam, kamar yang sederhana tanpa ada kasur tebal seperti kasur kita di sini,

tidak ada bantal bersulam yang indah melainkan hanya seonggok rumput kering di sudut, itulah kekayaan Rasul

Page 38: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

38

kita, sebagai Pemimpin Dunia yang telah menggerakkan revolusi yang paling berhasil dalam sejarah

kemanusiaan selama dunia berkembang.

Didapatinya Nabi kita Saw sedang duduk di atas sajadah menghadap Qiblat, menangis tersedu-sedu.

Bertanya Bilal, "Ya Nabiyallah, apakah gerangan yang menyebabkan dikau menangis? Padahal kalau ada

juapun kesalahanmu, baik dahulu ataupun nanti, akan diampuni oleh Allah".

Kemudian Rasulullah menjawab, "Wahai Bilal, tengah malam telah datang Jibril membawa wahyu

kepadaku dari Allah Swt, demikian bunyinya." : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih

bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang

mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang

penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,

Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran 3:190-191)

Sengsara hai Bilal! Ujar Nabi selanjutnya, bagi orang yang membaca akan ayat ini lalu tidak

difikirkannya. Apa maksud Rasulullah Saw tersebut, wahai sahabatku ? Firman Allah dalam QS. Ali Imran 3 :

190-191 di atas dan ungkapan Nabi tersebut mengandung makna yang dalam bagi kita untuk senantiasa

merenung dan memikirkan Fenomena alam yang ada di sekeliling kita.

Jiwa yang suci bersih dapatlah mendengar dan melihat indahnya alam ini. Disana terdapat tiga sifat

Tuhan, yaitu Jamal (indah), Jalal (agung), dan Kamal (sempurna). Semua yang ada ini adalah dinding pembatas

kita dengan Dia. Tetapi bilamana kita berusaha menembusnya (dengan sekuat jiwa) insya Allah, dengan

penglihatan ruhani yang bersih, niscahya terbukalah hijab itu. Hanya mata yang lahir ini saja yang melihat batas

itu, melihat berbagai fenomena alam Gunung menjulang tinggi, deburan ombak, awan berarak, kembang

bermekaran. Adapun mata ruhani mulailah menembus dinding itu. Bukan dinding lagi yang kelihatan, tetapi

pencipta dari semuanya itu, "Allah".

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah

kami dari siksa neraka".

Billaahi taufiq walhidayah

Wassalaamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh

Siapa paling jelek ??!

Ada suatu kisah seorang santri yg menuntut ilmu pada seorang Kyai. Bertahun-tahun telah ia lewati

hingga sampai pada suatu ujian terakhir. Ia menghadap Kyai untuk ujian tersebut. "Hai Fulan, kau telah

menempuh semua tahapan belajar dan tinggal satu ujian, kalau kamu bisa menjawab berarti kamu lulus ", kata

Kyai. "Baik pak Kyai, apa pertanyaannya ?" "Kamu cari orang atau mahkluk yang lebih jelek dari kamu, kamu

aku beri waktu tiga hari ". Akhirnya santri tersebut meninggalkan pondok untuk melaksanakan tugas dan

mencari jawaban atas pertanyaan Kyai-nya.

Hari pertama, sang santri bertemu dengan si Polan pemabuk berat yg dapat di katakan hampir tiap hari

mabuk-mabukan. Santri berkata dalam hati, " Inilah orang yang lebih jelek dari saya. Aku telah beribadah

puluhan tahun sedang dia mabuk-mabukan terus ". Tetapi sesampai ia di rumah, timbul pikirannya. "Belum

tentu, sekarang Polan mabuk-mabukan siapa tahu pada akhir hayatnya Alloh memberi Hidayah (petunjuk) dan

dia Khusnul Khotimah dan aku sekarang baik banyak ibadah tetapi pada akhir hayat di kehendaki Suul

Khotimah,bagaimana ? Dia belum tentu lebih jelek dari saya.

Hari kedua, santri jalan keluar rumah dan ketemu dengan seekor anjing yg menjijikan rupanya, sudah

bulunya kusut, kudisan dsb. Santri bergumam, " Ketemu sekarang yg lebih jelek dari aku. Anjing ini sudah

haram dimakan, kudisan, jelek lagi " . Santri gembira karena telah dapat jawaban atas pertanyaan gurunya.

Waktu akan tidur sehabis 'Isya, dia merenung, "Anjing itu kalau mati, habis perkara dia. Dia tidak dimintai

Page 39: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

39

tanggung jawab atas perbuatannya oleh Alloh, sedangkan aku akan dimintai pertanggung jawaban yg sangat

berat yg kalau aku berbuat banyak dosa akan masuk neraka aku. "Aku tidak lebih baik dari anjing itu.

Hari ketiga akhirnya santri menghadap Kyai. Kyai bertanya, "Sudah dapat jawabannya muridku ?"

"Sudah guru", santri menjawab. " Ternyata orang yang paling jelek adalah saya guru". Sang Kyai tersenyum,

"Kamu aku nyatakan lulus".

Pelajaran yg dapat kita petik adalah: Selama kita masih sama-sama hidup kita tidak boleh

sombong/merasa lebih baik dari orang/mahkluk lain. Yang berhak sombong adalah Alloh SWT. Karena kita

tidak tahu bagaimana akhir hidup kita nanti. Dengan demikian maka kita akan belajar berprasangka baik kepada

orang/mahkluk lain yg sama-sama ciptaan Alloh.

Saat Kusentuh Jemarimu Dengan Mesra

Jemari itu tak lagi lentik, terasa beda saat pertama kali disentuh kala malam pertama. Kulitnya bersisik

dan berkerut, karena getir kehidupan. Guratan bekas parutan pun membuatnya bertambah kasar. Tak jarang

jemari itu basah, menahan kristal-kristal bening yang menggenang di telaga mata, pedih... teringat pedasnya

kata-kata yang pernah menusuk hati.

Kala keheningan malam menjamu temaramnya rembulan, diukirnya do'a-do'a dengan goresan harapan,

khusyu', berharap regukan kasih sayang dari Sang Pemilik Cinta. Hingga tubuh penat itupun bangkit, menatap

belahan jiwa dengan tatapan cinta, kemudian perlahan dikecupnya sang kakanda dengan mesra.

Indah...

Sungguh teramat indah Al Qur'an melukiskannya, "Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah

pakaian bagi mereka." [Al-Baqarah 187]

Adakah yang lebih indah dari rasa kasih sayang diantara kedua insan yang berlainan jenis dalam sebuah

ikatan pernikahan? Ia adalah sebuah mitsaqan ghalidza (perjanjian yang kuat), karenanya yang haram menjadi

halal, maksiat menjadi ibadah, kekejian menjadi kesucian dan kebebasan pun menjadi sebuah tanggung jawab.

Dua hati yang berserakan akhirnya bertautan, ibadah... hanya itu yang dijadikan alasan.

Keindahan cinta dalam sebuah mahligai pernikahan adalah harapan penghuninya. Cinta akan membuat

seseorang lebih mengutamakan yang dicintainya, sehingga seorang istri akan mengutamakan suami dalam

keluarga, dan seorang suami tentu akan mengutamakan perlindungan dan pemberian nafkah kepada istri

tercinta.

Cinta memang dapat berbentuk kecupan sayang, kehangatan, dan perhatian, namun bunga cinta tetaplah

membutuhkan pupuk agar selalu bersemi indah. Karenanya, segala kekurangan akan menumbuhkan kebesaran

jiwa, bahkan air mata yang mengalir itu pun adalah sebagai tanda kesyukuran kepada Allah Subhanahu wa

Ta'ala, karena IA telah memberikan pasangan hidup yang selalu bersama mengharap keridhoan-Nya.

Lalu, masihkah kehangatan itu nyata seiring bertambahnya usia pernikahan?

Aaah...

Kadang kita sebagai suami lebih sering bersikap dzalim. Kesibukan tiada henti, rutinitas yang selalu

dijumpai, lebih menjadi 'istri' daripada makna istri itu sendiri. Masihkah ada curahan kelembutan dari seorang

qowwam (pemimpin) yang teduh? Adakah belaian kasih sayang yang begitu hangat seperti kala pertama kedua

hati bersatu?

Saat-saat awal pernikahan, duhai sungguh romantis. Rona mata penuh makna cinta terpancar saat saling

berpandangan, kedua tangan saling bergandengan, hingga jemari tersulam mesra. Tak lupa bibir melantunkan

seuntai nada ...Sambutlah tanganku ini / Belailah dengan mesra / Kasihmu hanya untukku / Hingga akhir nanti...

Amboi... sungguh membuat iri mata yang memandang.

Page 40: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

40

Malam dan siang silih berganti mewarnai hari, susah senang hilang timbul bagaikan gelombang laut,

keluh dan bosan pun kadang menelusup, hingga akhirnya lirik lagu cinta pun meredup ...Sepanjang jalan

kenangan kita selalu bergandeng tangan / Sepanjang jalan kenangan kupeluk dirimu mesra / Hujan yang rintik-

rintik di awal bulan itu / Menambah nikmatnya malam syahdu... Akhirnya kemesraan pun hanyalah sekedar

kenangan.

Entahlah...

Entah kemana canda yang dahulu pernah membuat istri kita tertawa bahagia, ciuman di kening seraya

berpesan "Baik-baik ya di rumah," atau pun sekedar ucapan salam "Assalaamu alaykum ummi," saat akan

keluar rumah. Bahkan, lupa kapan terakhir tangan ini menyentuh, menggenggam mesra jemari istri tercinta.

Padahal dosa-dosa akan berguguran dari sela-sela jemari saat kedua tangan disatukan.

Duhai Allah, Airmata itu pernah tumpah, deras bercucuran Luruh dalam isakan, menyayat kepedihan

Hanya karena enggan jemari ini bersentuhan

Ampuni diri yang dzalim ini yaa Allah Sadarkan, sebelum saatnya harus beranjak pergi Jauh, dan... tak

akan pernah kembali

Wallahua'lam bi showab.

*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA* Al-Hubb Fillah wa Lillah,

Yang Jauh Dinanti Yang Datang Ditepis

Akhlaq bagus, berpendidikan tinggi, wawasan luas, berwajah tampan pula. Belum lagi didukung dengan

kemapanan ekonomi yang bisa terlihat dari kendaraan dan rumah pribadinya. Meski demikian, kerendahan

hatinya yang begitu menonjol menjadikannya begitu bersahaja. Tidak sombong dan justru sangat dermawan,

dekat dengan segala golongan tidak memandang status dan membeda-bedakan orang berdasarkan kelas-kelas

ekonomi. Terakhir yang tidak kalah pentingnya, mampu menunjukkan bakat kepemimpinan yang mumpuni.

Bermimpikah bila ada gadis muslimah yang mendambakan seorang pendamping dengan kriteria diatas? Atau

bolehkah memimpikannya?

Tentu saja, setiap orang -laki-laki maupun wanita- berhak menentukan kriteria orang yang akan dijadikan

calon pendampingnya kelak. Karena, seperti yang dicita-citakan hampir semua wanita, cukup satu kali menikah

untuk seumur hidup meski terkadang ada sebagian yang harus menerima kenyataan menikah untuk kesekian

kalinya karena alasan-alasan tertentu. Terlebih bagi mereka yang memang diberikan kemurahan-Nya memiliki

kualitas lebih dari yang lain, entah karena paras cantiknya, jenjang pendidikan, tingkat kemapanan ekonomi,

lingkungan dan pergaulan, atau karena kelebihan-kelebihan lainnya, mereka yang dengan berbagai kelebihan

yang dimiliki itu tentu saja lebih merasa berhak untuk mematok kriteria tinggi untuk seorang calon pendamping.

Setidaknya, pikir mereka, "peluangnya lebih besar" meski harus disadari bahwa segala sesuatu yang bakal

berlaku dalam hidup ini, tentu saja Allah penentu akhirnya.

Cantik, masih muda (dibawah 23 tahun atau masih berstatus mahasiswi), bukan hal aneh jika dikala ini

masih cenderung membanding-bandingkan satu dengan yang lainnya untuk kemudian menentukan yang lebih

baik. Bahkan bukan tidak mungkin masih menantikan hadirnya calon lain disamping yang sedang

dibandingkannya. "Siapa tahu, yang datang kemudian lebih oke" pikirnya. Diusia seperti, ini idealisme seorang

masih sangat tinggi sehingga, tidaklah heran jika ada orang yang membuat 'joke', salah satu kesibukan mereka

adalah "sibuk nolak" terlebih terhadap laki-laki yang memang dianggap bukan kelasnya. Padahal yang ditolak

itu sebenarnya juga "nggak rendah-rendah amat kualitasnya", mungkin hanya kurang menarik, atau karena

belum mempunyai pekerjaan mapan. Ada juga, alasan-alasan yang tidak masuk akal semisal perbedaan suku.

Namun sudah pasti, ini tidak berlaku umum, karena buktinya, banyak juga mereka yang menikah diusia ini

dengan menafikan hal-hal seperti wajah atau kemapanan ekonomi.

Page 41: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

41

Sedikit diatas mereka (usia sekitar 25 tahun), baik mereka yang melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih

tinggi atau sebagian yang lain yang sudah mendapatkan pekerjaan, mungkin saja kondisi tersebut mempertinggi

'daya tawar' mereka, namun justru pada usia ini pola pikir mereka tentang masa depan sudah mulai terbentuk

dan punya arah yang lebih jelas. Pandangannya tentang calon pendamping tidak mutlak pada sisi fisiologis

(tampan, berduit). Kalaupun ada pandangan ke arah tersebut, kadarnya pun tidak terlalu tinggi, setidaknya

mereka juga lebih objektif mengukur dengan kualitas diri untuk disesuaikan dengan kriteria calon yang

diharapkan.

Lain halnya dengan mereka yang sudah mendekati 'kepala tiga'. Meski tidak bisa dipukul rata, namun

tidak sedikit yang 'banting harga' di usia ini. Mereka yang ketika masih menjadi mahasiswi atau usia tidak lebih

dari seperempat abad seringkali menampik kesempatan, menepis yang datang karena tingginya 'idealisme' dan

patokan kriteria yang ditancapkan, mulai menurunkan kriteria calon, "Asal baik, sholatnya bener okelah".

Bahkan diusia kepala tiga, ada saja yang lebih gila-gilaan soal jodoh yang bisa terlihat dari ungkapan-ungkapan

seperti, "asal ada yang mau", "nunggu yang sholeh bener nggak datang-datang, yang ada ini juga bolehlah," atau

yang lebih ekstrim, "syukur ada yang mau".

Patutlah menaruh hormat kepada para muslimah yang diusia kepala tiga atau lebih, tetap konsisten

dengan mematok standar yang cukup realitis, Akhlak bagus (shaleh), jujur, amanah dan bertanggungjawab,

berpenghasilan, serta memiliki jiwa pemimpin. Mereka tetap yakin bahwa Allah, dengan kerahasiaan-Nya sudah

mengatur segala hal yang berkenaan dengan dirinya. Dengan tetap berkeyakinan seperti itu, kepercayaan dirinya

mampu mengalahkan keresahan dan kegalauan yang terkadang muncul, "Hanya soal waktu, disinilah diuji

kesabaran", "Mungkin Allah mentakdirkan untuk lebih lama hidup sendiri" hiburnya. Ada pula wanita-wanita

yang karena alasan tertentu sengaja menunda pernikahan. Mereka tidak pernah menyesal terlambat menikah,

atau menyesal telah menepis sekian banyak pemuda baik-baik yang datang kepadanya. Mereka, tetap tegar

menatap hidup merengkuh masa depan yang menanti.

Namun bagi yang 'masih muda dan belum terlambat', tiada salahnya juga untuk tidak segera menepis

datangnya calon pendamping hanya karena kriterianya sedikit dibawah standar, karena siapa tahu -Maha Suci

Allah dengan segala kerahasiaan-Nya- dialah yang sengaja dikirimkan Allah untuk anda. Karena juga belum

tentu, pujaan hati dengan label tinggi yang selama ini dinanti segera datang, bahkan bisa jadi masih jauh. Who

knows? Wallahu a'lam

BAGAIMANA PACARAN MENURUT ISLAM

Bagaimana pandangan Ibnu Qoyyim tentang hal ini ? Kata Ibnu Qoyyim, " Hubungan intim tanpa

pernikahan adalah haram dan merusak cinta. Malah, cinta diantara keduanya akan berakhir dengan sikap saling

membenci dan bermusuhan. Karena bila keduanya telah merasakan kenikmatan dan cita rasa cinta, tidak boleh

tidak akan timbul keinginan lain yang tidak diperoleh sebelumnya. "

" Bohong !" Itulah pandangan mereka guna membela hawa nafsunya yang dimurkai Allah, yakni

berpacaran. Karena mereka telah tersosialisasi dengan keadaan seperti ini, seolah-olah mengharuskan adanya

pacaran dengan bercintaan secara haram. Bahkan lebih dari itu mereka berani mengikrarkan, bahwa cinta yang

dilahirkan bersama dengan sang pacar adalah cinta suci dan bukan cinta birahi. Hal ini didengung-dengungkan,

dipublikasikan dalam segala bentuk media, entah cetak maupun elektronika. Entah yang legal maupun ilegal.

Padahal yang diistilahkan kesucian dalam islam adalah bukanlah semata-mata kepemudaan, kegadisan dan

selaput dara saja. Lebih dari itu, kesucian mata, telinga, hidung, tangan dan sekujur anggota tubuh, bahkan

kesucian hati wajib dijaga. Zinanya mata adalah berpandangan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya,

zinanya hati adalah membayangkan dan menghayal, zinannya tangan adalah menyentuh tubuh wanita yang

bukan muhrim. Dan pacaran adalah refleksi hubungan intim, dan merupakan ring empuk untuk memberi

kesempatan terjadinya segala macam zina ini.

Rasulullah bersabda,

" Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya

mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah menyentuh,

zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya

atau didustakannya."

Page 42: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

42

Jika kita sejenak mau introspeksi diri dan mengkaji hadist ini dengan kepala dingin maka dapat

dipastikan bahwa segala macam bentuk zina terjadi karena motivasi yang tinggi dari rasa tak pernah puas

sebagai watak khas makhluk yang bernama manusia. Dan kapan saja, diman saja, perasaan tak pernah puas itu

selalu memegang peranan. Seperti halnya dalam berpacaran ini. Pacaran adalah sebuah proses ketidakpuasan

yang terus berlanjut untuk sebuah pembuktian cinta. Kita lihat secara umum tahapan dalam pacaran.

1. Perjumpaan pertama, yaitu perjumpan keduanya yang belum saling kenal. Kemudian berkenalan baik

melalui perantara teman atau inisiatif sendiri. hasrat ingin berkenalan ini begitu menggebu karena

dirasakan ada sifat2 yang menjadi sebab keduanya merasakan getaran yang lain dalam dada. Hubungan

pun berlanjut, penilaian terhadap sang kenalan terasa begitu manis, pertama ia nilai dengan daya

tarik fisik dan penampilannya, mata sebagai juri. Senyum pun mengiringi, kemudian tertegun akhirnya

, akhirnya jantung berdebar, dan hati rindu menggelora. Pertanyaan yang timbul kemudaian adalah

kata-kata pujian, kemudian ia tuliskan dalam buku diary, "Akankah ia mencintaiku." Bila bertemu ia

akan pandang berlama-lama, ia akan puaskan rasa rindu dalam dadanya.

2. Pengungkapan diri dan pertalian, disinilah tahap ucapan I Love You, "Aku mencintaimu". Si Juliet

akan sebagai penjual akan menawarkan cintanya dengan rasa malu, dan sang Romeo akan membelinya

dengan, "I LOve You". Jika Juliet diam dengan tersipu dan tertunduk malu, maka sang Romeo pun

telah cukup mengerti dengan sikap itu. Kesepakatan pun dibuat, ada ijin sang romeo untuk datang

kerumah, "Apel Mingguan atau Wakuncar ". Kapan pun sang Romeo pengin datang maka pintu pun

terbuka dan di sinilah mereka akan menumpahkan perasaan masing-masing, persoalanmu menjadi

persoalannya, sedihmu menjadi sedihnya, sukamu menjadi riangnya, hatimu menjadi hatinya, bahkan

jiwamu menjadi hidupnya. Sepakat pengin terus bersama, berjanji sehidup semati, berjanji sampai

rumah tangga. Asyik dan syahdu.

3. Pembuktian, inilah sebuah pengungkapan diri, rasa cinta yang menggelora pada sang kekasih seakan

tak mampu untuk menolak ajakan sang kekasih. " buktikan cintamu sayangku". Hal ini menjadikan

perasaan masing-masing saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan diantara keduanya. Bila

sudah seperti ini ajakan ciuman bahkan bersenggama pun sulit untuk ditolak. Na'udzubillah

Begitulah akhirnya mereka berdua telah terjerumus dalam nafsu syahwat, tali-tali iblis telah mengikat.

Mereka jadi terbiasa jalan berdua bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit sayang, senyum tawa sambil

bergelayutan, dan cium sayang melepas abang. Kunjungan kesatu, kedua, ketiga, keseratus, keseribu, dan yang

tinggal sekarang adalah suasana usang, bosan, dan menjenuhkan percintaan . Segalanya telah diberikan sang

juliet, Juliet pun menuntut sang Romeo bertanggung jawab ? Ternyata sang romeo pergi tanpa pesan walaupun

datang dengan kesan. Sungguh malang nasib Juliet.

Wahai para Muslimah sadarlah akan lamunan kalian , bayang-bayang cinta yang suci, bukanlah dengan

pacaran , cobalah pikirkan buat kamu muslimah yang masih bergelimang dengan pacaran atau kalian wahai

pemuda yang suka gonta-ganti pacar. Cobalah jawab dengan hati jujur pertanyaan-pertanyaan berikut dan

renungkan ! Kami tanya :

1. Apakah kamu dapat berlaku jujur tentang hal adegan yang pernah kamu kamu lakukan waktu pacaran

dengan si A,B,C s/d Z kepada calon pasangan yang akan menjadi istri atau suami kamu yang

sesungguhnya ? Kalau tidak kenapa kamu berani mengatakan, pacaran merupakan suatu bentuk

pengenalan kepribadian antara dua insan yang saling jatuh cinta dengan dilandasi sikap saling percaya

? Sedangkan kenapa kepada calon pasangan hidup kamu yang sesungguhnya kamu berdusta ?

Bukankah sikap keterbukaan merupakan salah satu kunci terbinanya keluarga sakinah?

2. Mengapa kamu pusing tujuh keliling untuk memutuskan seseorang menjadi pendamping hidupmu ?

Apakah kamu takut mendapat pendamping yang setelah sekian kali pindah tangan ? " Aku ingin calon

pendamping yang baik-baik" Kamu katakan seperti ini tapi mengapa kamu begitu gemar pacaran,

hingga melahirkan korban baru yang siap pindah tangan dengan kondisi " Aku bukan calon

pendamping yang baik" , bekas dari tanganmu, sungguh bekas tanganmu ?

3. Jika kamu disuruh memilih diantara dua calon pasangan hidup kamu antara yang satu pernah pacaran

dan yang satu begitu teguh memegang syari'at agama, yang mana yang akan kamu pilih ? Tentu yang

teguh dalam memegangi agama, ya Khan ? Tapi kenapa kamu berpacaran dengan yang lain sementara

kamu menginginkan pendamping yang bersih ?

4. Bagaimana perasaan kamu jika mengetahui istri/ suami kamu sekarang punya nostalgia berpacaran

yang sampai terjadi tidak suci lagi ? Tentu kecewa bukan kepalang. Tetapi mengapa sekarang kamu

melakukan itu kepada orang yang itu akan menjadi pendamping hidup orang lain ?

Page 43: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

43

5. Kalaupun istri/suami kamu sekarang mau membuka mulut tentang nostalgia berpacaran sebelum

menikah dengan kamu. Apakah kamu percaya jika dia bilang kala itu kami berdua hanya bicara biasa-

biasa saja dan tidak saling bersentuhan tangan ? Kalau tidak kenapa ketika pacaran bersentuhan tangan

dan berciuman kamu bilang sebagai bumbu penyedap ?

6. Jika kamu nantinya sudah punya anak apakah rela punya anak yang telah ternoda ? Kalau tidak kenapa

kamu tega menyeret Ortu kamu ke dalam neraka Api Allah ? Kamu tuntut mereka di hadapan Allah

karena tidak melarang kamu berpacaran dan tidak menganjurkan kamu untuk segera menikah.

Karena itu wahai muslimah dan kalian para pemuda kembalilah ke fitrah semula. Fitrah yang telah menjadi

sunattullah, tidak satupun yang lari daripadanya melainkan akan binasa dan hancur.

Inti dari pembahasan ini adalah "PACARAN ITU HARAM"

Khusus pembahasan ini bila ada komplain atau pertanyaan lanjutan silahkan kamu sampaikan di Forum Curhat

dan Konsultasi ...

Kala Cinta Datang Menggoda

"Jatuh cinta berjuta rasanya ...", begitu syair lagu ciptaan Titik Puspa. Konser Dewa, Atas Nama Cinta,

dihadiri ribuan penggemar mereka. Album terakhir mereka pun, Cintailah Cinta pun terjual diatas 1 juta copy.

Dan entah berapa banyak lagi lagu, kata, ungkapan, syair, puisi yang berbau cinta begitu mengharu biru dunia

ini.

Hmm..perasaan jatuh cinta memang sukar dijelaskan dan ditebak, karena penuh dengan gejolak. Semua saran

dan nasihat ditolak, bahkan nalar pun bisa terdepak oleh perasaan mabuk kepayang yang membikin rasa

melayang-layang. Itulah dahsyatnya perasaan yang satu ini. Gedubrak !!!

Apakah karena itu kita tak boleh mencintai dan dicintai? Uups...tentu saja boleh, karena cinta adalah pemberian

Allah SWT. Mencintai dan dicintai adalah karunia, sekaligus panggilan hidup kita. Tak pernah merasakan jatuh

cinta, bukanlah manusia, karena manusia pasti merasakan cinta [QS Al Imran:14] Bahkan, cinta merupakan ruh

kehidupan dan pilar untuk kelestarian ummat manusia.

Islam juga gak phobi sama yang namanya cinta kok, bahkan Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi

dalam jiwa manusia. Namun, bukan dalam komoditas rendah dan murah lho. Artinya, tingkatan mencintai

sesuatu itu ada batasnya. Jika cinta itu malah membawanya kepada perbuatan yang melanggar syariat, nah...kore

wa dame da!*

Hmm...cinta itu katanya jelmaan perasaan jiwa dan gejolak hati seseorang, wuis...puitis banget! Nah, dalam

Islam kalau kita merujuk QS: At Taubah 24, maka cinta dapat dibagi dalam 3 tingkatan, yaitu:

1. Cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya

2. Cinta kepada orangtua, istri, kerabat dan seterusnya

3. Cinta yang mengedepankan cinta harta, keluarga dan anak istri melebihi cinta kepada Allah, Rasul dan

jihad di jalan Allah.

Lalu gimana dong, kalau cinta itu datang, menghampiri dan menggoda di luar pernikahan? Nah lho, puyeng deh

kalo gini! Padahal cinta itu kan timbul memang dari sononya, muncul dari segi zat atau bentuknya secara

manusiawi wajar untuk dicintai. Normal aja kan, jika memandang sesuatu yang indah, kita akan mengatakan

bahwa itu memang indah, masa' sih dibilang jelek!

Menurut Imam Ibnu al-Jauzi, "Kecintaan, kasih sayang, dan ketertarikan terhadap sesuatu yang indah dan

memiliki kecocokan tidaklah merupakan hal yang tercela serta tak perlu dibuang. Namun, cinta yang melewati

batas ketertarikan dan kecintaan, maka ia akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada hal yang

tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela."

Waduh...gimana dong, lagi jatuh cinta nih! Problem...problem... mana masih kuliah, kerjaan belon ada, masih

numpang ama orangtua, wah...nih cinta kok gak pengertian ya!

Page 44: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

44

Kalem dong, jangan blingsatan begitu. Emangnya jatuh cinta masalah kamu aja, ya...gak lagi! Nabi Yusuf a.s.

aja pernah jatuh cinta lho, bahkan kepada seseorang wanita yang telah menjadi istri seseorang. Eits...protes deh!

Iya deh, kalau bukan cinta, paling gak, tertarik dan terpesona, boleh kan?

Buka deh surat Yusuf, romantika kisah beliau diceritakan dengan tuntas, awal, proses, konflik hingga klimaks

dan ending-nya. Nah lho...Nabi aja bisa punya 'konflik' seperti itu, apalagi kamu, iya kan? Romantika cinta

beliau bukan kacangan, atau pepesan kosong, namun apa yang dialami beliau bisa menjadi pelajaran buat kita

bagaimana kalau cinta itu demen banget menggoda kita. Beliau sadar, dan mengerti betul bahwa itu terlarang,

meski ada gejolak di hatinya [QS Yusuf: 24]

Namun... Kondisi di atas itu gak terjadi begitu aja lho, karena sebelumnya Nabi Yusuf a.s. pun telah berusaha

untuk menolaknya saat wanita itu terus merayunya. Eh...nabi Yusuf pun dikejarnya, dan yang dikejar malah lari

terbirit-birit, wuus...

Lantas apa dong pelajaran yang bisa kita ambil, saat cinta itu menggoda kita? Pelajarannya adalah:

1. Setiap orang memiliki rasa tertarik dengan lawan jenisnya, perasaan ini manusiawi, fitrah sekaligus

anugerah.

2. Namun, gejolak itu harus diatur lho, kalau gak maka kita akan terperosok ke jurang kenistaan, karena

diperbudak gejolak jiwanya. Lantas jadi merana deh, angan-angan melulu. Innan nafsa la ammaaratun

bis-suu, sesungguhnya nafsu itu selalu mengajak kepada kejahatan kecuali nafsu-nafsu yang diberi

rahmat oleh Allah [QS Yusuf:53].

3. Kalau kita jatuh cinta pada lawan jenis, dan mengharapkan terbalaskan cintanya, maka saat itu ada

sebagian dari akal dan logika yang hilang. Sekian banyak pertimbangan akal sehat yang dipunyai jadi

ngadat, gak jalan! Gak percaya? Coba deh, ntar kalau kamu tambah dewasa, udah nikah, mungkin

mikir, "Kok, dulu begitu ya?", "Kok, dulu gak mikir ya?", dan "kok-kok" yang lain.

4. Dulu waktu ngejar-ngejar, wah...dimana-mana hanya terpampang wajah dia seorang, kekasih hati.

Tidur gak nyenyak, makan pun terasa gak enak, bukan karena banyak nyamuk atau lauknya gak enak,

dunia ini pun hanya untuk berdua, yang lain ngontrak, ck...ck...ck... Kalau gak ketemu, rasanya gimana

gichuu. Dikejar setengah mati deh, pokoke mesti dapet! Tapi begitu udah dapat, lalu masuk dunia

rumah tangga, gejolak itu bisa berganti dengan rutinitas dan bisa bosan. Itulah sifat manusia, karena itu

bila mencintai seseorang, cintailah sewajarnya, siapa tahu ntar kamu benci padanya. Begitu juga

sebaliknya, kalau benci, bencinya yang wajar aja deh, siapa tahu ntar malah jatuh cinta :)

5. Ingat lho, gak semua yang kita inginkan itu harus terpenuhi, kalau gak mau dibilang egois. Tidak

semua cita-cita itu harus terkabul, dan tidak pula semua gejolak harus dituruti. Di dunia ini ada banyak

pilihan, kalau gak dapat yang satu, pilihan lain masih banyak kan? Siapa tahu malah lebih baik.

Makanya buka mata lebar-lebar, masa' sih cuma ada dia aja di dunia ini, emang yang lain kemana bo!

6. Tidak semua yang kita anggap baik itu baik, dan tidak semua yang dianggap indah itu indah. Segala

sesuatu itu pasti ada cacat dan cela-nya. Saat jatuh cinta sih, wuah...indah buanget, tiada cacat dan cela.

Padahal bisa aja kan, cacat dan cela itu jauh lebih banyak dari baik dan indahnya.

7. Akhirnya, kalau kamu udah sampai pada puncak cinta, yaitu pernikahan, ingat deh kalo puncak

masalah pernikahan itu bukanlah pada siapa yang akan jadi pasangan kita, tapi gimana agar kita bisa

survive di dalamnya, siapapun pasangan kita.

Semoga membantu akhi wa ukhti, jangan lupakan Allah SWT kalau antum jatuh cinta ya. Jatuh cinta-lah karena

Allah SWT, karena kasih sayangnya akan meluruh ke jiwa.

Wallahu a`lam bis-shawab.

BILA AKU JATUH CINTA

Allahu Rabbi aku minta izin Bila suatu saat aku jatuh cinta Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang Hingga

membuat lalai akan adanya Engkau Allahu Rabbi Aku punya pinta Bila suatu saat aku jatuh cinta Penuhilah

hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas

Biar rasaku pada-Mu tetap utuh Allahu Rabbi Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta Pilihkan untukku

seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu dan membuatku semakin mengagumi-Mu Allahu Rabbi Bila

suatu saat aku jatuh hati Pertemukanlah kami

Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu Allahu Rabbi Pintaku terakhir adalah seandainya

Page 45: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

45

kujatuh hati Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku Anugerahkanlah aku cinta-Mu... Cinta yang tak

pernah pupus oleh waktu

Amiin.

tanda-tanda Lemah Iman dan Kiat untuk mengatasinya

Tanda-tanda Lemah Iman

1. Terus menerus melakukan dosa dan tidak merasa bersalah

2. Berhati keras dan tidak berminat untuk membaca Al-Qur'an

3. Berlambat-lambat dalam melakukan kebaikan, seperti terlambat untuk melakukan shalat

4. Meninggalkan sunnah

5. Memiliki suasana hati yang goyah, seperti bosan dalam kebaikan dan sering gelisah

6. Tidak merasakan apapun ketika mendengarkan ayat Al-Qur'an dibacakan, seperti ketika Allah

mengingatkan tentang hukumanNya dan janji-janjiNya tentang kabar baik.

7. Kesulitan dalam berdzikir dan mengingat Allah

8. Tidak merasa risau ketika keadaan berjalan bertentangan dengan syari'ah

9. Menginginkan jabatan dan kekayaan

10. Kikir dan bakhil, tidak mau membagi rezeki yang dikaruniakan oleh Allah

11. Memerintahkan orang lain untuk berbuat kebaikan, sementara dirinya sendiri tidak melakukannya.

12. Merasa senang ketika urusan orang lain tidak berjalan semestinya

13. Hanya memperhatikan yang halal dan yang haram, dan tidak menghindari yang makruh

14. Mengolok-olok orang yang berbuat kebaikan kecil, seperti membersihkan masjid

15. Tidak mau memperhatikan kondisi kaum muslimin

16. Tidak merasa bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu demi kemajuan Islam

17. Tidak mampu menerima musibah yang menimpanya, seperti menangis dan meratap-ratap di kuburan

18. Suka membantah, hanya untuk berbantah-bantahan, tanpa memiliki bukti

19. Merasa asyik dan sangat tertarik dengan dunia, kehidupn duniawi, seperti merasa resah hanya ketika

kehilangan sesuatu materi kebendaan

20. Merasa asyik (ujub) dan terobsesi pada diri sendiri

Hal-hal berikut dapat meningkatkan keimanan kita:

1. Tilawah Al-Qur'an dan mentadabburi maknanya, hening dan dengan suara yang lembut tidak tinggi,

maka Insya Allah hati kita akan lembut. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, yakinkan

bahwa Allah sedang berbicara dengan kita.

2. Menyadari keagungan Allah. Segala sesuatu berada dalam kekuasaannya. Banyak hal di sekitar kita

yang kita lihat, yang menunjukkan keagunganNya kepada kita. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan

kehendakNya. Allah maha menjaga dan memperhatikan segala sesuatu, bahkan seekor semut hitam

yang bersembunyi di balik batu hitam dalam kepekatan malam sekalipun.

3. Berusaha menambah pengetahuan, setidaknya hal-hal dasar yang dilakukan dalam kehidupan sehari-

hari, seperti cara berwudlu dengan benar. Mengetahui arti dari nama-nama dan sifat-sifat Allah, orang-

orang yang bertakwa adalah mereka yang berilmu.

4. Menghadiri majelis-majelis dzikir yang mengingat Allah. Malaikat mengelilingi majels-majelis seperti

itu.

5. Selalu menambah perbuatan baik. Sebuah perbuatan baik akan mengantarkan kepada perbuatan baik

lainnya. Allah akan memudahkan jalan bagi seseorang yang bershadaqah dan juga memudahkan jalan

bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. Amal-amal kebaikan harus dilakukan secara kontinyu.

6. Merasa takut kepada akhir hayat yang buruk. Mengingat kematian akan mengingatkan kita dari terlena

terhadap kesenangan dunia.

7. Mengingat fase-fase kehidupan akhirat, fase ketika kita diletakkan dalam kubut, fase ketika kita diadili,

fase ketika kita dihadapkan pada dua kemungkinan, akan berakhir di surga, atau neraka.

8. Berdo'a, menyadari bahwa kita membutuhkan Allah. Merasa kecil di hadapan Allah.

9. Cinta kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala harus kita tunjukkan dalam aksi. Kita harus berharap

semoga Allah berkenan menerima shalat-shalat kita, dan

senantiasa merasa takut akan melakukan kesalahan. Malam hari sebelum tidur, seyogyanya kita

bermuhasabah, memperhitungkan perbuatan kita sepanjang

hari itu.

Page 46: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

46

10. Menyadari akibat dari berbuat dosa dan pelanggaran. Iman seseorang akan bertambah dengan

melakukan kebaikan, dan menurun dengan melakukan

perbuatan buruk.

11. Semua yang terjadi adalah karena Allah menghendaki hal itu terjadi. Ketika musibah menimpa kita,

itupun dari Allah.

Agar Cinta Bersemi Indah

1. Menerima pendamping kita apa adanya dengan tidak berharap terlalu banyak, merupakan bekal untuk

mencapai kemesraan dalam rumah tangga dan kebahagiaan di akhirat.

2. Sebagai hamba yang dianugerahi fitrah, kita memang perlu menyeimbangkan harapan. Tak salah kita

berdoa memohon suami yang sempurna, tetapi pada saat yang sama kita juga harus melapangkan dada

untuk menerima kekurangan. Kita boleh memancangkan harapan, tapi kita juga perlu bertanya apa

yang sudah kita persiapkan agar layak mendampingi pasangan idaman.

3. Ini bukan berarti kita tidak boleh mempunyai keinginan untuk memperbaiki kehidupan kita, rumah

tangga kita, serta pasangan kita. Akan tetapi, semakin besar harapan kita dalam pernikahan semakin

sulit kita mencapai kebahagiaan dan kemesraan. Sebaliknya, semakin tinggi komitmen pernikahan kita

(marital commitment) akan semakin lebar jalan yang terbentang untuk memperoleh kebahagian dan

kepuasan.

4. Apa bedanya harapan dan komitmen? Apa pula pengaruhnya terhadap keutuhan rumah tangga kita?

Harapan terhadap perkawinan menunjukkan apa yang ingin kita dapatkan dalam perkawinan. Bila kita

memiliki harapan perkawinan yang sangat besar, sulit bagi kita untuk menerima pasangan apa adanya.

Kita akan selalu melihat dia penuh kekurangan. Jika kita menikah karena terpesona oleh

kecantikannya, kita akan segera kehilangan kemesraan sehingga tidak bisa berlemah lembut begitu istri

kita sudah tidak memikat lagi. Betapa cepat dan berlalu dan betapa besar nestapa yang harus

ditanggung.

5. Sementara itu, komitmen perkawinan lebih menunjukkan rumah tangga seperti apa yang ingin kita

bangun. Kerelaan untuk menerima kekurangan, termasuk mengikhlaskan hati menerima

kekurangannya membuat kita lebih mudah mensyukuri perkawinan.

6. Disebabkan oleh komitmen yang sangat kuat pada Allah dan Rasul-Nya istri Julaibib mengikhlaskan

hati untuk menikah dengan Julaibib. Yang baru semalam usia pernikahan mereka Julaibib mengakhiri

hayat di medan syahid. Ketika ibunya merasa tidak rela dikarenakan rendahnya rendahnya martabat

dan buruknya perawakan fisik, ia meminta agar orang tuanya menerima pinangan itu kalau memang

Rasulullah saw. yang menentukan.

7. Orang yang melapangkan hati untuk menenggang perbedaan, cenderung akan menemukan banyak

kesamaan. Perbedaan itu bukan lantas tidak ada, tetapi kesediaan untuk menenggang perbedaan

membuat kita mudah untuk melihat kesamaan dan kebaikannya. Sebaliknya, kita akan merasa tidak

nyaman berhubungan dengan orang lain, tidak terkecuali pendamping hidup kita, bila kita sibuk

mempersoalkan perbedaan. Apalagi jika kita sering menyebut-nyebutnya, semakin terasa perbedaan itu

dan semakin tidak nyaman membina hubungan dengannya.

8. Semoga Allah melindungi kita dari mempersoalkan perbedaan tanpa mengilmui. Semoga Allah

menjauhkan kita dari kesibukan yang membinasakan. Semoga Allah pula kelak mengukuhkan ikatan

perasaan di antara kita dengan kasih sayang, ketulusan, dan kerelaan menenggang perbedaan.

Sesungguhnya telah berlalu umat-umat sebelum kita yang mereka binasa karena sibuk mempersoalkan

perbedaan dan memperdebatkan hal-hal yang menjadi rahasia Allah.

9. Nah, jika mempersoalkan perbedaan, menyebut-nyebutnya, dan mengeluhkannya akan membuat

hubungan renggang, mengapa tidak melapangkan hati untuk menenggangnya? Sesungguhnya

menenggang perbedaan akan menumbuhkan kasih sayang dan kemesraan yang hangat. Ada perasaan

mengharukan yang sekaligus membahagiakan jika kita memberikan untuknya apa yang ia sukai.

10. Untuk itu, ada tiga hal yang perlu kita pahami agar ia mempercayai ketulusan kita. Pertama, berikanlah

perhatian yang hangat kepadanya. Besarnya perhatian membuat dia merasa kita sayang dan kita cintai.

Kedua terimalah ia tanpa syarat. Penerimaan tanpa syarat menunjukkan bahwa kita mencintainya

dengan tulus. Tidak mungkin menerima dia apa adanya jika kita tidak memiliki ketulusan cinta dan

kebersihan niat. Ketiga, ungkapkanlah dengan kata-kata yang tepat.

11. Berkaitan dengan ungkapan ini, ada sebuah tips yang ahsan yang disampaikan oleh ustaz yang kini

masih mengajar di jurusan Psikologi, UII, Yogyakarta ini. Yakni terminologi "aku" dan kamu". Saat

kita mendapatkan bahwa masakan yang dibuat pasangan kita keasinan misalnya, maka gunakanlah kata

ganti "aku" . "Aku lebih suka kalau sayurnya lebih manis, sayang" Tapi saat kita mendapatkan suatu

Page 47: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

47

kelebihan pada diri pasangan, ia sukses menggoreng telor dadar misalnya (biasanya ia menggoreng

berkerak), maka kita gunakan kata ganti "kamu". "Kamu memang pintar, istriku". Kita gunakan kata

"aku" untuk sesuatu yang sifatnya negatif dan "kamu" untuk sesuatu yang sifatnya positif. Untuk

semua hal.

12. Tampaknya memang benar, karena penggunaan kata ganti "kamu" untuk sebuah kesalahan yang telah

dilakukan oleh pasangan kita cenderung menyaran pada arti memvonis alih-alih memosisikan pasangan

kita sebagai tertuduh.

13. Dalam perspektif pragmatik (linguistik), terminologi ini merupakan sebuah upaya penggunaan maksim

kesopanan dengan tetap mempertahankan maksim kerja sama. Dengan tujuan agar tidak terjadi konflik

pada keduanya.

14. Berangkat dari petunjuk Allah ini tidak layak bagi kita untuk sibuk mempersoalkan kekurangan

ataupun kesalahan, apalagi kekurangan yang sulit dihilangkan, sepanjang ia tidak melakukan kekejian

yang nyata. Betapa pun banyak yang tidak kita sukai darinya, kemesraan dengannya tak akan pudar

jika kita mencoba untuk berbaik sangka kepada Allah, barangkali di balik itu Allah berikan kebaikan

yang sangat besar. Sebaliknya, sesedikit apa pun keburukannya, bila kita sibuk menyebut-nyebut dan

mengingatnya, akan sangat memberatkan jiwa. Dampak selanjutnya tidak hanya bagi hubungan suami

istri, tetapi merembet pada hubungan kita dan si kecil.

15. Terimalah ia apa adanya. Terimalah kekurangannya dengan keikhlasan hati maka akan kita temukan

cinta yang bersemi indah. Sesudahnya berupaya memperbaiki dan bukan menuntut untuk sempurna.

Bukankah kita sendiri mempunyai kekurangan, mengapa kita sibuk menuntut istri untuk sempurna?

Ada amanat yang harus kita emban ketika kita menikah. Ada ruang untuk saling berbagi. Ada ruang

untuk saling memperbaiki. Dan bukan saling mengeluhkan, alih-alih menyebut-nyebut kekurangan.

16. Pahamilah kekhilafannya agar ia merasa ringan dalam memperbaiki, meski bukan berarti kita lantas

membiarkan kesalahan. Berikanlah dukungan dan kehangatan kepadanya sehingga ia berbesar hati

menghadapi tantangan-tantangan yang ada di depan. Tunjukkanlah bahwa kita memang sangat

menghargainya, menerimanya dengan tulus, mau mengerti dan bersemangat mendampinginya.

17. Dalam buku ini Ustaz Fauzil memang tidak hanya membahas seputar keikhlasan menerima pasangan

kita apa adanya. Namun tampaknya beliau memandang masalah yang remeh temeh ini dalam beberapa

hal telah menjadi batu karang yang cukup terjal yang kemudian melahirkan benih-benih konflik dan

alih-alih perceraian.

18. Seperti pada bagian akhir, beliau menjelaskan bagaimana upaya belajar itu tidak sebatas menerima apa

adanya, tetapi juga diikuti dengan belajar mendengar dengan sepenuh hati. Karena tidak jarang kita

bukan tidak paham jawaban yang sesungguhnya diinginkan di balik pertanyaan pasangan.

19. Cukup banyak hal sepele yang tampaknya kita anggap telah kita berikan tetapi ternyata hal itu jauh

meleset dari dugaan. Kita bukan mendengar pasangan tetapi mendengar diri sendiri, kita bukan

memberi solusi tapi malah menambah materi. Kita bukan memberi jalan keluar alih-alih menghakimi.

Kita bukan memberikan jawaban, tetapi malah memberikan pertanyaan. Kita bukan meringankan tetapi

malah memberatkan. Benarkah?

20. Al akhir, kekayaan itu ada di jiwa. Dan keping kekayaan itu dimulai dari ketulusan menerima. Dengan

kekayaan jiwa kita akan lebih mudah memberikan empati, lebih mudah untuk memahami, lebih mudah

untuk berbagi dan lebih mudah mendengar dengan sepenuh hati.

21. Hari ini, ketika kita bermimpi tentang sebuah pernikahan yang romantis sementara ikatan batin di

antara kita dan pasangan begitu rapuh, sudahkah kita berterima kasih kepadanya? Sudahkah kita

meminta maaf atas kesalahan kesalahan kita? Jika belum, mulailah dengan meminta maaf atas

kesalahan-kesalahan kita dan ungkapkan sebuah panggilan sayang untuknya. Mulailah dari yang paling

mudah, hatta yang paling remeh atau kecil sekalipun. Mulailah dari yang paling kecil, demikian Ustaz

Aa' berpesan. Little things mean a lot, demikian Ustaz Fauzil menambahkan. Agar cinta bersemi dalam

keluarga kita, agar cinta senantiasa berbunga dalam kehidupan kita.

22. Masya Allah. Subhanallah. Alhamdulillahirabbil alamiin. Wallahu alam bisshawab.

(bagi yang belum menikah tidak usah khawatir, jika engkau jaga risalah Allah adalah sebuah

keniscayaan jika Allah kan berikan yang terbaik buat antum, sekali lagi terbaik dalam perspektif Allah,

dan bukan perpektif kita)

a. barisan di Akhirat

1 Suatu ketika, Muadz b Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong uraikan

kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-

baris." (QS An-Naba':18)"

Page 48: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

48

2 Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai

Muadz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring,

dikumpulkan berbaris-baris."

Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut.....

1. Barisan Pertama

Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan

dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti

hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

2. Barisan Kedua Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: "Mereka itu

adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat

kembali mereka adalah neraka..."

3. Barisan Ketiga Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. "Mereka itu

adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka

adalah neraka..."

4. Barisan Keempat Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. "Mereka itu

adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka

adalah neraka..."

5. Barisan Kelima Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga

bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang

menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut

kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

6. Barisan Keenam Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang

menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

7. Barisan Ketujuh Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah.

"Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya

dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

8. Barisan Kedelapan Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah

orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

9. Barisan Kesembilan Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh

dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak

sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

10. Barisan Kesepuluh Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta.

"Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat

kembali mereka adalah neraka..."

11. Barisan Kesebelas Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti

tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang

sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka

inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

12. Barisan Kedua Belas Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui

titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan:

"Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan

durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah

bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan,

kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

Page 49: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

49

Semoga kita semua di saf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah SWT. Amin...

Wanita yang Dipenuhi Rasa Cinta

Selalu, saya akan tenggelam dalam luasnya danau di keriput garis mata wanita itu; garis yang berkisah

tentang kesabaran, perjuangan hidup, penderitaan dan pengorbanan serta maaf. Menelusuri peta yang ada di

wajahnya, saya tak pernah tersesat dalam membaca atau mencari sebuah kota bernama: keikhlasan. Kali ini,

saya berusaha menyusun kepingan kesabaran dan danau maaf yang ada padanya dari sebuah drama kecil yang

meluruhkan air mata saya pada akhir Februari 2003 lalu, di sebuah bangsal kelas II Rumah Sakit Umum

Giriwono, Wonogiri.

Tubuh renta wanita itu melangkah ragu, mungkin beberapa bagian disebabkan perjalanan sekitar dua jam

dengan memakai bus. Ia memang hampir selalu mabuk dalam perjalanan semacam itu kendati hanya dalam

bilangan jam. “Mbah...!” suaranya bergetar saat berada di ambang pintu. Nanap, ia menatap sesosok tubuh yang

tergolek di atas tempat tidur dengan berbagai selang; infus, bantuan pernapasan, dan saluran pembuangan....

Laki-laki yang tergolek itu membalas tatapnya, menahan sejenak, lantas pelan-pelan dialihkan ke tempat lain.

Ada sedu tertahan, sesak dalam dada.

“Bagaimana, Mbah?” kembali sapa wanita itu seraya mendekat dan meraba kening si lelaki. “Yang sakit

bagian mana?” lanjutnya. Tangannya membelai kening lelaki itu dan turun ke telinganya. Lelaki itu telah dua

hari dirawat di rumah sakit karena penyakit stroke. Tubuh bagian kanannya lumpuh. Lemah, tangan kiri si lelaki

berusaha meraih tangan wanita itu, menggenggamnya lama, tetap dengan mata menghindari bertatap dengannya.

Ada kepundan yang bergolak-golak di sana dan tangis yang enggan dipurnakan.Wanita itu tak lain adalah bekas

istri dari lelaki yang kini tergolek tersebut. Lebih dua puluh tahun sudah keduanya berpisah. Sangat sah bagi si

wanita itu apabila ia membenci bekas suaminya. Begitu banyak luka menganga yang ditinggalkan lelaki itu

dalam perjalanan hidup yang ia alami.

Sebelum resmi berpisah, suaminya menelantarkan dirinya berikut anak-anaknya. Suaminya lantas

menikah dengan wanita lain, memenuhi istri mudanya dengan kekayaan dan kebahagian, sedangkan wanita ini

terlunta-lunta memperjuangkan hidup yang ingin ia menangkan. Ya, nyaris tak ada apa pun yang diberikan

suaminya selain penderitaan. Ia bukan resmi dicerai di PA, karena itu ia masih menjadi istri jika sewaktu-waktu

suaminya pulang atau bertandang. Selalu tak ada apa-apa yang di bawa lelaki itu selain perselisihan atau

kekesalan pada istri mudanya dan si wanita akan menerimanya dengan sabar.

Tapi, selalu begitu, setelah ia kembali mengandung, suaminya akan segera pergi kembali pada istri

mudanya, dan kembalilah ia berjuang terlunta-lunta dengan janin dalam kandungan. Tercatatlah, sembilan anak

terlahir dari rahimnya, seorang di antaranya meninggal karena kekurangan air susu. Asinya tidak keluar oleh

karena nyaris tak ada makanan layak yang ia konsumsi. Di lain waktu, pernah selama beberapa minggu ia -

berikut anak-anaknya-tidak makan nasi. Tidak ada beras tersisa. Kendati suaminya hidup berkecukupan bahkan

boleh dibilang kaya, -- saat itu, suaminya menjabat kepala desa-ia tak hendak meminta, apalagi menuntut. Untuk

bertahan hidup, ia dan anak-anaknya memakan daun-daunan yang direbus dengan campuran sedikit beras hasil

utang. Jika waktu makan tiba, ia kumpulkan anak-anak, duduk melingkar memutari kuali tanah berisi bubur

daun-daunan tersebut dengan masing-masing memegang satu piring. Lantas, pada piring masing-masing dituang

bubur encer terebut. Sungguh jauh dari cukup, apalagi rasa kenyang. Sementara... suami dan istri mudanya

sekaligus anak-anak mereka makan dengan kenyang dan berlebihan.

Jika malam tiba, gubuk reot yang ia huni itu penuh rebak dengan cerita. Wanita ini gemar sekali

mendongeng untuk anak-anaknya; satu-satunya hiburan yang bisa ia berikan pada anak-anak. Dengan sebuah

lentera kecil yang berkedip-kedip ditiup angin, ia mendongeng Timun Mas, Kepel, Lutung Kasarung, Roro

Mendut-Pronocitro, Minakjinggo-Kenconowungu, dan sekian lagi dongeng yang ia kreasi sendiri. Anak-

anaknya mendengarkan dengan mata berbinar-binar. Kadang-kadang pula ia mengajarkan tembang-tembang

dolanan yang menjadi senandung riang pembawa semangat anak-anaknya. Sambil bercerita itu, tangannya tak

henti bekerja, kadang-kadang sampai larut malam; menganyam tikar pandan pesanan tetangga, mengupas

singkong, oncek dhele, prithil kacang, pipik jagung... pekerjaan-pekarjaan khas para petani yang darinya ia

peroleh upah tak seberapa.

Lantas, sementara ia terus mendongeng, satu per satu anak-anaknya terlelap di atas tikar yang berlubang

dan bertambal-tambal di sana-sini. Setelah anak-anaknya tertidur, serentak, wajahnya yang semula berbinar-

Page 50: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

50

binar tanpa duka itu meredup. Ia menatap anak-anaknya yang tidur dengan mulut menganga dan perut berkeriut.

Napasnya cekat. Tanpa permisi, air mata berbondong-bondong keluar oleh tindihan rasa nelangsa. Ya... di saat

yang sama, suami dan istri mudanya berikut anak-anak mereka terlelap di atas kasur dengan selimut hangat dan

perut kekenyangan. Baginya, duka itu adalah miliknya sendiri. Jangan sampai memberi anak linangan air mata.

Jangan sampai ia berikan duka.

Dirinya masih harus merunut malam yang jauh. Dia tak berpikir akan bertahan hidup, tapi ia tak akan

mengakhiri sendiri dengan bodoh; kendati sebenarnya itu pernah terlintas dalam benaknya. “Saya tak percaya

saya masih hidup sampai hari ini,” ujarnya bertahun-tahun setelah itu. Yang ada dalam pikirannya adalah 'hidup

dan bertahan'. Ia harus menyelesaikan semua itu dengan cara-cara pahlawan. Dengan menjadi buruh tani, ia

terus mengais. Pekerjaan itu nyaris tak menjanjikan apa-apa. Tak jarang, ia bekerja di sawah suaminya sendiri

sebagai buruh dengan upah yang tidak lebih besar dari buruh yang lain, bahkan cenderung lebih kecil. Entah,

bagaimana ia mampu menjalani semua itu.

Lantas, satu per satu anaknya lulus sekolah. Yang pertama menyelesaikan SMP, yang kedua bertahan

hanya sampai SD, sedangkan yang ketiga tak mampu menyelesaikan pendidikan terendah sekalipun kendati

justru ia anak paling cerdas di antara anak-anaknya yang lain. Bersama, ketiga anak ini memutuskan merantau

ke Jakarta. Tentu saja tak begitu ada harapan bekerja di tempat yang nyaman. Ketiganya... menjadi pembantu.

Tapi, kendati sedikit, ketiganya mulai bisa mengirim uang untuk orang tua dan adik-adiknya.

Begitulah, wanita ini telah mengatur rupiah dengan begitu cermat. Ia bahkan tak menyentuh uang-uang

kriiman itu, tapi kesemuanya digunakan untuk membiayai sekolah lima anaknya yang lain. Cukup ajaib, kelima

anaknya tersebut berhasil menamatkan jenjang SLTA. Hari-hari lesap ke bulan dan bulan tenggelam dalam

tahun. Seperti hidupnya, waktu tidak berhenti berjalan. Satu per satu anaknya lulus, bekerja ... dan menikah.

Biaya sekolah tidak melulu ditanggung anak pertama, tetapi selalu demikian... setiap ada yang lulus dan mulai

bekerja, ia bertugas melanjutkan estafet amanah itu.

Lagi-lagi, keajaiban dan bukti bahwa Allah Mahakasih, empat dari anak-anaknya tersebut lulus tes

menjadi pegawai negeri sipil, sebuah pekerjaan yang cukup bergengsi untuk ukuran daerahnya. Saat sekolah

pun, rata-rata mereka mendapat beasiswa atau keringanan biaya sebagai kompensasi dari prestasi yang diraih...

atau minimal menjadi juara kelas. Namanya pun menjadi legenda di masyarakatnya bahwa anak-anaknya

maupun cucu-cucunya pasti cerdas dan sukses.

Bolehlah dikatakan begitu. Untuk ukuran orang seperti dirinya, tentulah apa yang ada sekarang ini

merupakan sukses yang tidak terbilang. Masing-masing anaknya di Jakarta telah memiliki hunian yang layak -

kendati kecil--, anak pertamanya malah berhasil masuk tes PNS di Mabes Polri kendati hanya dengan ijazah

SMP. Anak-anaknya pun nyaris semua cukup disegani di lingkungannya, hal mana tidak demikian dengan anak-

anak suaminya dari istri mudanya.

Tahun 2002, rumah yang ia huni yang dibangun anak-anaknya pada tahun 1988, ambruk. Kondisinya

memang telah reot. Anak-anaknya bukan tidak tahu, tapi mereka tidak memperbaikinya dalam kurun yang

cukup lama itu disebabkan mereka dilarang oleh sang ayah -suami dari wanita ini-untuk memperbaiki.

Laki-laki itu mungkin hatinya terbuat dari batu, tak juga bisa belajar dari kejadian-kejadian yang ia

alami. Tahun 1988, saat anak terakhir dari istrinya berusia 10 tahun, ia kembali terpikat wanita lain; seorang

janda muda dari kampung sebelah. Karena tak bisa menikah resmi, keduanya -entahlah, mungkin nikah di

bawah tangan-tinggal serumah.

Kali ini, wanitanya tak 'sebaik' dan sesabar' dua istrinya terdahulu. Hartanya habis dalam bilangan tahun.

Dan... empat tahun kemudian, jabatannya sebagai kepala desa berakhir.

Hidup dengan sisa-sisa kejayaan masa lalu, wanita muda ini tidak bertahan. Ia memilih pergi

meninggalkan si lelaki yang kini tak lagi bisa mencukupi kebutuhannya. Lantas, seperti roda... hidup berputar.

Allah terus memperjalankan takdirnya yang tak terkata namun bagian dari hal paling tetap dan niscaya. Bukan

karma. Lelaki ini menjalani hidupnya sendiri, menjadi buruh tani -karena sawahnya telah habis terjual-dan

tinggal di kesunyian rumahnya: tanpa anak dan istri.

Page 51: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

51

Sementara istrinya -si wanita ini-mulai merasai kebahagiaan dari hidup yang lebih layak, riang dipenuhi

jeritan manja cucu-cucu dan rengekan mereka. Maka, meradanglah si lelaki saat anak-anaknya berniat

membangun sebuah rumah untuk ibunya karena rumah yang kemarin rubuh. Tak hanya fitnah, teror pun

dilangsungkan. Anak-anaknya tak menyerah, tetap berusaha membangun rumah itu karena memang sudah tidak

bisa ditunda lagi. Dulu mereka menahan-nahan niat tersebut selama bertahun-tahun, dan sekarang tak bisa lagi.

Tersebutlah, di suatu malam, si wanita -istrinya yang telah ditelantarkan itu-mendengar suara berisik

ayam-ayam di kandang. Berjingkat, ia membuka pintu belakang rumah. Masih sempat sekilas ia melihat

suaminya menaburkan sesuatu di sudut luar rumah. Kendati dalam remang, ia masih bisa mengenali bahwa

sosok itu adalah suaminya. Paginya, tiba-tiba ia lumpuh. Tubuhnya lemah dan tak bisa berdiri. Orang-orang

menduga itu teluh. Setelah dirawat beberapa saat di RS, alhamdulillah ia sembuh.

Teror tak berhenti. Suaminya, secara terbuka, mendoakan agar kayu-kayu rumahnya keropos dimakan

rayap. Dan doanya terkabul, tapi kali ini bukan pada rumah si wanita, melainkan rumahnya sendiri. Beberapa

waktu kemudian ia mengancam akan membakar rumah itu, dan sekali lagi, rencana itu -kendati bukan dia-

terlaksana. Juga bukan pada rumah si wanita, melainkan rumahnya sendiri. Karena lupa memadamkan api di

tungku, rumah belakangnya terbakar.

Itu semua belum berakhir. Dalam kesendirian yang diliputi rasa dengki dan iri, ia mendoakan agar si

wanita ini diserang penyakit. Dan lagi.... doanya terkabul, juga bukan untuk si wanita, tapi untuk dirinya sendiri.

Tiba-tiba, orang-orang menemukan lelaki itu tak bisa bicara dan sebelah tubuhnya lumpuh. Ia terserang stroke

untuk pertama kali yang sekaligus masuk dalam stadium kritis.

Anak-anaknya membawanya ke rumah sakit.

Dan... kejadian hari itu adalah bak sebuah drama nyata. Sebuah babak yang luar biasa indah saat si

wanita -dengan langkah ragu dan bergetar, sebagian oleh sisa perjalanan yang membuatnya mabuk darat-

menjenguk bekas suaminya yang tergolek di rumah sakit. Ada pancaran iba dan kasih yang tulus saat ia meraba,

mengusap, dan bertanya tentang kabar dengan terbata-bata. Mesra sekali saat ia memijit kaki lelaki itu.

“Piye rasane, Mbah?” tanyanya dengan panggilan mesra. Mbah? Aduhai, nyaman sekali. Saat belum

punya anak, ia memanggil lelaki ini dengan sebutan 'Kakang,' saat sudah punya anak dengan sebutan 'Pak', dan

saat telah dianugerahi cucu demikian banyak, ia memanggilnya 'Mbah'

Gemetar, tangan kiri lelaki ini -karena tubuh bagian kanannya lumpuh-menggenggam tangan renta yang

mengusap keningnya, seakan ia menikmati belaian lembut tersebut dan menahannya sesaat agar jangan terlalu

cepat sirna. Kendati pandangannya dibuang ke sisi lain menghindari wajah -bekas-istrinya ini, ia tak bisa

mengingkari ada lautan maaf dan cinta yang telah menggelombanginya.

Melihatnya, saya tak kuasa menahan isak. Seperti lelaki itu, tangis saya cekat di kerongkongan sementara

air mata sudah berbondog-bondong menitik tanpa bisa dicegah lagi. Sesak sekali dada saya oleh rasa haru yang

menekan-nekan.

Ya... melihat wanita ini, saya seperti tenggelam dalam laut kesabaran. Dan... dialah wanita tercantik yang

pernah saya jumpai di dunia ini. Dia... tak lain adalah ibu saya. Ya Allah... ampunilah dosanya, maafkanlah

kesalahannya dan kasihilah dia sebagaimana ia mengasihi kami dalam suka dan duka.

24 Agustus 2006 - 13:58 Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani

Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu

Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi'in (generasi

sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu

Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

Page 52: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

52

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.

Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan,

tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas

memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian

dan keputusan Allah.

Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu :

"Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita". Bila sedang diberi kemudahan, ia

bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan

yang lebih besar lagi. Bila ia tetap "bandel" dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan

kemudahan yang lebih besar lagi.

Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.

Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak

seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya

kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan

bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang

sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa

buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang

sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.

Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-

lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab

anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat

mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika

sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya

Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?"

Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang

soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu". Dari hadist

tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan

kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa

anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang

sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk

menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap

keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang

yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita

berbuat salah.

Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu

terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada

disekitarnya.

Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

Page 53: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

53

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.

Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak

menyuruh umatnya untuk kaya.

Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat

yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu berdoa sudah bagus", kata Nabi SAW, "Namun sayang makanan,

minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan".

Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang

halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi

ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan

hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.

Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia

belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-

Nya.

Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada

agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi

hatinya.

Semangat memahami agama akan meng "hidup" kan hatinya, hati yang "hidup" adalah hati yang selalu dipenuhi

cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama

Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.

Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal

ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan

banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya

(post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya,

maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa

bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya

dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia

untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih.

Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan

keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat "hidup" orang-orang yang

baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.

Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.

Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Selain

usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu'

mungkin membaca doa `sapu jagat' , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris

pertama doa tersebut "Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw" (yang artinya "Ya Allah karuniakanlah aku

kebahagiaan dunia "), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator

kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh,

anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran

agama, dan umur yang baroqah.

Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita

mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.

Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu "wa fil aakhirati hasanaw" (yang artinya "dan juga

kebahagiaan akhirat"), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan

surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk

surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.

Page 54: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

54

Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup

untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita

tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah.

Kata Nabi SAW, "Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga". Lalu para sahabat

bertanya: "Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?". Jawab Rasulullah SAW : "Amal soleh saya pun juga

tidak cukup". Lalu para sahabat kembali bertanya : "Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?". Nabi SAW

kembali menjawab : "Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata".

Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan

rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).

Macam-macam hati

Hati merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia. Hati ini tidak akan terlepas dari tanggung jawab yang

dilakukannya kelak di akhirat, sebagaimana firman Allah: "Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,

semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabnya." (Al-Isra: 36).

Dalam tubuh manusia kedudukan hati dengan anggota yang lainnya adalah ibarat seorang raja dengan seluruh

bala tentara dan rakyatnya, yang semuanya tunduk di bawah kekuasaan dan perintahnya, dan bekerja sesuai

dengan apa yang dikehendakinya.

"Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan

menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah

bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

1. Hati yang sehat

Yaitu hati yang terbebas dari berbagai penyakit hati. Firman Allah: "(Yaitu) di hari yang harta dan anak-anak

tidak akan bermanfaat kecuali siapa yang datang mengharap Allah dengan membawa hati yang selamat." (Asy-

Syura: 88-89).

Ayat ini sangatlah mengesankan, di sela-sela harta benda yang diburu dan dikejar-kejar orang, dan anak-anak

laki-laki yang sukses dengan materinya dan sangat dibanggakan, ternyata itu semua tidak akan memberi manfaat

kecuali siapa yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat.

Yaitu selamat dari semua nafsu syahwat yang bertentangan dengan perintah Allah dan laranganNya, dan dari

semua syubhat yang memalingkan dari kebenaran, selamat dari peribadatan dan penghambaan diri kepada selain

Allah, selamat dari berhukum dengan hukum yang tidak diajarkan oleh Allah dan RasulNya, dan mengikhlaskan

seluruh peribadatannya hanya karena Allah, iradahnya, kecintaannya, tawakkalnya, taubatnya, ibadah dalam

bentuk sembelihannya, takutnya, raja'nya, diikhlaskannya semua amal hanya kepada Allah.

Apabila ia mencintai maka cintanya karena Allah, apabila ia membenci maka bencinya karena Allah, apabila ia

memberi maka memberinya karena Allah, apabila menolak maka menolaknya karena Allah. Dan tidak hanya

cukup dengan ini, sampai ia berlepas diri dari semua bentuk keterikatan dan berhukum yang menyelisihi contoh

dari Rasulullah. Maka hatinya sangat tertarik dengan ikatan yang kuat atas dasar mengikuti jejak langkah

Rasulullah semata, dan tidak mendahulukan yang lainnya baik ucapan maupun perbuatannya.

Firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya, bertakwalah

kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Hujurat: 1).

2. Hati yang mati

Yaitu kebalikan dari hati yang sehat, hati yang tidak mengenal dengan Rabbnya, tidak melakukan ibadah sesuai

dengan apa yang perintahkanNya, dicintaiNya dan diridhaiNya. Bahkan selalu memperturutkan nafsu dan

syahwatnya serta kenikmatan dan hingar bingarnya dunia, walaupun ia tahu bahwa itu amatlah dimurkai oleh

Allah dan dibenciNya.

Page 55: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

55

Ia tidak pernah peduli tatkala memuaskan diri dengan nafsu syahwatnya itu diridhaiNya atau dimurkaiNya, dan

ia menghambakan diri dalam segala bentuk kepada selain Allah.

Apabila ia mencintai maka cintanya karena nafsunya, apabila ia membenci maka bencinya karena nafsunya,

apabila ia memberi maka itu karena nafsunya, apabila ia menolak maka tolakannya atas dasar nafsunya, maka

nafsunya sangat berperan dalam dirinya, dan lebih ia cintai daripada ridha Allah.

Orang yang demikian menjadikan hawa nafsu sebagai imamnya, syahwat sebagai komandannya, kebodohan

menjadi sopirnya, dan kelalaian sebagai tunggangan dan kendaraannya. Pikirannya hanya untuk mendapatkan

dunia yang menipu ini dan dibuat mabuk oleh nafsu untuk mendapatkannya,

ia tidak pernah meminta kepada Allah kecuali dari tempat yang jauh. Tidak membutuhkan nasihat-nasihat dan

selalu mengikuti langkah-langkah syetan yang selalu merayu dan menggodanya.

Maka bergaul dengan orang seperti ini akan mencelakakan kita, berkawan dengannya akan meracuni kita, dan

duduk dengannya akan membinasakan kita.

3. Hati Yang Sakit

Yaitu hati yang hidup tapi ada penyakitnya, hati orang yang taat terhadap perintah-perintah Allah tetapi

kadangkala juga berbuat maksiat, dan kadang-kadang salah satu di antara keduanya saling berusaha untuk

mengalahkannya.

Hati jenis ini, mencintai Allah, iman kepadaNya beribadah kepadaNya dengan ikhlas dan tawakkal kepadaNya,

itu semua selalu dilakukannya tetapi ia juga mencintai nafsu syahwat dan kadang-kadang sangat berperan dalam

hatinya serta berusaha untuk mendapatkannya.

Hasad, sombong (dalam beribadah kepada Allah), ujub, dan terombang-ambing antara dua keinginan yaitu

keinginan terhadap kenikmatan kehidupan akhirat serta keinginan untuk mendapatkan gemerlapnya dunia.Maka

hati yang pertama hidup, tumbuh, khusyu' dan yang kedua layu kemudian mati. Adapun yang ketiga dalam

keadaan tidak menentu, apakah akan hidup ataukah akan mati. Kemudian banyak sekali orang yang hatinya

sakit dan sakitnya bahkan semakin parah, tetapi tidak merasa kalau hatinya sakit, bahkan sekalipun telah mati

hatinya tetapi tidak tahu kalau hatinya telah mati.

Memadu Cinta di Taman Islam

KEDUDUKAN CINTA

Umat secara keseluruhan sepakat bahwa cinta pada Allah dan Rasul-Nya adalah wajib. Cinta kepada Allah dan

Rasul-Nya merupakan maqam tertinggi dari berbagai maqam yang ingin dicapai oleh para pengembara menuju

Allah. Semua maqam yang ingin diraih adalah buah dari cinta kepada Allah.

Dasar cinta seorang hamba kepada Allah adalah firman-Nya:

Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai Allah…” (Almaidah:54)

adapun orang-orang yang beriman, mereka sangat cinta kepada Allah…” (Albaqarah:165)

“katakanlah, jika Bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga kalian, serta kekayaan

yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatiri kerugiaannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang

kalian sukai, adalah lebih kalian cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah

sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Allah tidak memberi petunjuk pada orang-orang yang fasik (At-

Taubah:24)

Islam tidak menafikan adanya perasaan saling mencintai antara sesama manusia, sebab hal itu merupakan fitrah

manusia. Secara naluri ia mencintai istri, keluarga, harta dan tempat tinggalnya. Namun, tidak sepatutnya

sesuatu yang bersifat duniawi ini lebih ia cenderungi dan ia cintai dibanding Allah dan Rasul-Nya. Jika ia lebih

Page 56: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

56

mencintainya, maka berarti tidak sempurna imannya dan dapat terjerumus pada dosa terbesar yakni musyrik.

Mencintai Allah dan Rasulnya merupakan jalan menuju keselamatan. Dalam sebuah hadits dikatakan:

“Tatkala seseorang bertanya kepada Rasulullah saw tentang hari kiamat, beliau menjawab dengan sebuah

pertanyaan, 'Apa yang sudah engkau persiapkan untuknya?' orang itu menjawab 'tidak lain kecuali bahwa saya

mencintai Allah dan Rasul-Nya'. Rasulullah Saw menjawab, 'Engkau beserta orang yang engkau cintai'. (H.R.

Bukhari Muslim)

Cinta yang tulus adalah keimanan yang benar

Cinta hamba kepada Allah merupakan hal yang bisa mengangkatnya ke maqam dan derajat yang tinggi,

sempurna, dan suci. Kedudukan yang tinggi ini menuntut sang hamba untuk berkorban demi kekasihnya,

sebagaimana yang berlaku pada setiap orang yang mencinta. Sang pecinta harus rela mencintai objek cintanya

dengan sepenuh hati dan fikiran. Ia harus sanggup berkorban demi yang dicintai dengan penuh suka cita. Ia juga

harus lapang dada dan rela atas segala yang kurang berkenan dirasakan dari kekasihnya, juga harus sabar atas

segala ujian yang menimpanya karena cinta itu.

Mengapa demikian, karena cinta, sebagaimana yang lazimnya terjalin antara sesama manusia, merupakan

sebuah jalinan di luar nalar dan pengetahuan. Ia merupakan kecenderungan dan emosi yang berada di atas

kehendak dan keinginan.

Setiap diri kita bisa saja mengenal dan tidak ada masalah dengan si Fulan, atau mengetahui dan senang dengan

suatu benda, akan tetapi itu saja tidak cukup untuk menamai perasaan kita itu sebagai cinta. Perasaan cinta lebih

dalam pengaruhnya dari itu. Ia lebih mengharu biru dan merampas hati. Bahkan cinta sejati adalah yang tidak

memberikan ruang kosong dalam hati., tidak memberi jalan sedikitpun dalam jiwa bagi yang lain selain kekasih.

Jika telah sampai pada tingkat demikian, maka cinta kepada Allah itulah keimanan yang hakiki. Keimanan yang

hakiki bukanlah sekedar pengetahuan dan ketundukan jiwa. Dengan kata lain, iman yang benar adalah imannya

sang pencinta yang bergairah kepada Allah, yang bahkan bisa memabukkan dan melupakan diri sendiri. Cinta

yang pengaruhnya tampak pada seluruh ucapan, tindakan dan sikap.

Adapun keimanan yang gersang, yang dingin dan pasif, yang tidak melampaui sekedar ketundukan jiwa dan

pernyataan lisan, tidak pula tampak pengaruhnya pada aktivitas yang positif, maka itu bukanlah keimanan yang

dikehendaki Allah dari hamba-Nya.

Seorang mukmin yang hakiki adalah orang yang memahami keindahan dan keagungan Allah, mengetahui kasih

sayang dan kebaikan Allah. Disamping itu, ia meyakini sepenuhnya bahwa Allahlah satu-satunya pemberi

nikmat dan anugerah. Tiada nikmat kecuali bahwa Dialah sumbernya, tiada anugerah kecuali dari-Nya. Dengan

kesadaran ruhani seperti inilah ia mencintai-Nya. Hatinya sibuk memikirkan-Nya. Seluruh aktivitasnya

ditujukan kepada-Nya semata. Kelezatan yang ia rasakan hanya ada dalam ketaatan kepada segala perintah-Nya.

Ia memiliki kesempatan untuk menunaikan tugas dari-Nya, dengan senang dan bahagia, damai hatinya dan

tegap langkahnya. Jika sang kekasih yang dicintai berbuat baik kepadanya, diterimanya kebaikan itu dengan

rasa syukur, baik dengan lisan, hati maupun perbuatan. Jika ia mendapati kesulitan dalam perjuangan mencapai

ridha-Nya, ia tegar, berlapang dada, dan sabar tanpa keluh kesah dan perasaan kecewa.

Mengapa kita mencintai Allah?

Dengan sedikit renungan, kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa Allah SWT Dzat yang paling berhak untuk

dicintai. Dia lebih patut menjadi labuhan hati dibanding orang tua, anak, bahkan diri sendiri.

Hal yang paling mudah difahami oleh akal fikiran, mengapa kita hanya patut mencintai-Nya adalah karena

anugerah nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Kenikmatan yang seluruh manusia tenggelam di

kedalaman samuderanya, yang mengiringi manusia dalam hirupan nafas dan detak jantungnya, yang

menyertainya di setiap tempat dan waktu, yang bersama keluasan dan keabadiaannya semata bersumber dari

Dzat Allah Swt.

Untuk mengingatkan hamba-hamba-Nya akan nikmat ini, Allah Swt berfirman: ”Dan jika kalian menghitung-

hitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan menghitungnya …”(An-Nahl:18)

Page 57: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

57

Rasulullah Saw bersabda:

“Cintailah Allah karena nikmat yang dianugerahkan kepada kalian, cintailah aku karena cinta kalian kepada-

Nya, dan cintailah ahlulbaitku karena cinta kalian padaku”. (HR. Tirmidzi dan Al-Hakim).

Wahai sahabat, apakah patut dan masuk akal jika kita menikmati semua ciptaan-Nya, mulai dari cahaya,

indahnya waktu pagi dan petang, harmoninya ciptaan seluruh mahluk nan menakjubkan, bumi dan langit yang

bisa dimanfaatkan, sebagaimana firman-Nya, “… yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kalian…”(

Al-Baqarah:29)

Dan juga firman-Nya, “… dan menyempurnakan untuk kalian nikmat-Nya lahir dan batin” , tetapi mengapa kita

tidak menunaikan syukur dan tidak pula mengerti kadar nilainya?

Apakah tidak berpengaruh dalam hati kita, bagaimana luas nikmat-Nya dan bertebaran ihsan-Nya, yang

kekuasaan-Nya menyilaukan orang yang memandang. Nikmat-Nya adalah keagungan yang tidak dapat

diidentifikasi, ilmu yang tiada satu biji atompun di langit dan di bumi yang tidak terdeteksi, dan kearifan yang

mencermatkan seluruh makhluk yang dicipta-Nya.

Maka berbahagialah orang yang mencium aroma keelokan-Nya dan mampu menangkap cahaya pancaran

keindahan-Nya. Berbahagialah orang yang dapat meneguk anggur kenikmatan-Nya meski bercampuran.

Memang, seringkali kita menangkap sesuatu namun tidak memahami substansinya. Seorang penyair bertutur:

Sesuatu yang sering memabukkan orang, Adalah sesuatu yang disebutnya sebagai kecantikan, Namun aku tiada

pernah mengerti apakah itu

Sebagian ahli hikmah pernah berkata kepada para muridnya, “seluruh manusia sungguh merindukan Allah.

Tahukah kalian mengapa demikian? Itu karena mereka merindukan kebajikan yang tiada batas, kesempurnaan

yang tiada bertepi, keindahan yang tiada terukur. Semua hanyalah ada pada Allah SWT”.

Bukankah matahari, makhluk yang tampak paling menonjol, paling elok, dan paling hebat yang pernah engkau

lihat, hanyalah pantulan dari cahaya-Nya?

Sungguh, pada matahari itu tersirat tanda-tanda keagungan, keindahan, keperkasaan, dan kehebatan

penciptanya. Kita bisa membaca tanda-tanda keagungan itu di sana. Dengan itu semua kita bersimpuh dan

bersujud.

Jika kita mencintai seseorang karena pemberian dan kebaikannya, karena akhlak dan sifat-sifat terpujinya, maka

sungguh kita lebih patut mencintai sumber nikmat dan kemurahan itu.

Bahkan seandainya mereka telah mampu merasakan betapa nikmat cinta-Nya, maka mereka akan disibukkan

perhatiannya oleh gejolak perasaan ini hingga menjadi pecinta yang menikmati asyiknya memadu kasih.

Mereka yang menjaga dan menghindarkan diri dari buaian syahwat dengan tujuan hanya mendekatkan diri pada

Allah.

Kembalikan Cintaku

Ya Rabb maafkan daku kalau cintaku sempat memudar Ampuni daku kalau cintaku sempat surut, sempat

minipis terkikis oleh nuansa kebebasan, sekulersime, liberalisme

materialisme dan langkanya nuansa Islami. Aku bagai sebuah lilin terbakar oleh apinya sendiri, kedasar, alas

kakiku terlepas hingga begitu mudahnya aku tergelincir basyirah dan naluri tauhidku luruh terdismantel tatkala

kita jadi minoritas disuatu negeri.

Hingga suatu hari kami terlempar di keterjalannya karang hingga kami terhempas oleh gemuruh gelegarnya

gedung oleh sebuah rekayasa teknologi yang biasnya kami dapati

hingga kami, aku, kita terlindas oleh roda roda kenistaan.

Dulu kami mencoba menata misi Muhibbah. Jalanan kami telusuri mulai dari Dover, Belgia, Humberg, Austria,

Croatia dan berakhir di Mostar di Timur Eropa, sekedar menebar rasa cinta dan empati untuk saudara kami

yang terkapar tak berdaya.

Page 58: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

58

Lanjut kuarungi bahari luas ke gugusan pulau-pulau seribu. Kutelusuri lorong lorong gelap pengap, diiringi bau

anyir lalu ke dibukit-bukit, desa-desa dan kota-kota hingga tiba dibatas antara dua komunitas bersama

unggunan karung karung berisi pasir dan moncong senjata siap menyembur setiap saat.

Disana...kutemui pemilik piala hati janda-janda syuhada bersama ribuan yatim terlantar yang duka laranya

diredam oleh media untuk dan atas nama stabilitas negeri. Yang Izzah Islam mereka punah diinjak dan dicabik

oleh sebuah agenda keji durjana tak terperikan yang konon diatas namakan kecemburun sosial hingga dua

komunitas berseteru saling memburu nyawa Padahal politik kejilah memoles semua agenda ini.

Semua ini telah membuat kami terpana, bangkit dan tergugah akan tragedi dan nista akan dosa yang lalai dan

terlena oleh dan atas nama toleran, kerukunan dan silodaritas hingga menyisakan demarkasi dan batas dari dua

komunitas dari tiada, kini ada.

Dibelahan barat Engkau telah tunjukan kebesaranMu dengan meluluh lantakan lewat gempa dahsyat, seiring

dengan Tsunami-Mu disuatu Dhuha dalam kurun satu jam. Kau tunjukan murkaMu sekaligus cintaMu

untukku, kami yang lalai, terlena dan larut oleh fatamorgana duniya akan keserakahan,

kedzaliman selama setengah abad.

Darinya terlahir rasa cinta ukhuwah dan empati kami untuk menyampaikan peduli yang selama ini kami peram

membiarkan jerit tangis dan duka lara mereka. Ya Rabbb ampunilah kami. Maka dengan nikmatNya kamu

menjadi bersaudara "

(Al-Imron :103) Dari semua kemelut dan tragedi dijagat raya ini membuatku tersadar,

Lalu kubertandang kesetiap sudut sudut hati derita para korban

Disana....kutemukan Cintaku, disana kutemukan cinta hakiki yang sempat menipis dan pudar, disana

kutemukan kebesarnaMu

Hai Pemilik Cinta... kembalikan cintaku, kembalikan cintaku sematkan kembali kedadaku, semaikan kembali ke

qalbuku semi-kan kembali ke lubuk lahan hatiku.

Kala kudengar namamu ya Kekasih, denyut nadiku berlari, Kala kusebut namaMu seolah tulang sekujur tubuh

luluh bersit cinta itu membias pada relung lekuk hatiku.

Lalu dimalam kelam temaram, kala kurebahkan tubuhku dengan lembut syahdu kesebut namaMu, kubisikan

penuh mesra Kuberjanji ku ta'kan menduakan Engkau dengan selainnya Engkau yang Esa, Engkau yang Maha

Rahim dan Karim Ya Rabb kuserahkan semua hatiku, kaffah dan totalitas.

"Islam itu ialah penyerahan hatimu kepada Allah dan selamatnya kaum Muslim dari lidah dan tanganmu"

Memikat Cinta

"Aku nyari - nyari koki yang cocok buat lidahmu, ternyata ada di dalam diriku! He... He, masakan spesial

untukmu malam ini" SMS dari suami saya yang terlalu Pede ini datang begitu melambungkan rasa bahagia.

Kejutan yang bagi saya tidaklah kecil nilainya. Amat berharga dan bernilai emosi tinggi.

Saya hafal dengan kebiasaannya. Ketika dia mengirimkan pesannya tersebut, hampir bisa dipastikan dia tengah

berkutat didapur. Meramu masakan yang entah apa namanya. Biasanya semua bumbu instant dicampur ke

dalam masakan: kecap asin, minyak wijen, garam, bawang goreng siap pakai, dan lain-lainnya. Hanya dia saja

yang tahu persis rumus masakannya. "Rahasia" katanya setiap kali saya iseng menanyakan kunci

keberhasilannya.

Padahal saya tidak serius untuk sungguh-sungguh ingin mengetahui racikannya tersebut. Saya tahu pasti, bumbu

racikannya adalah campuran dari semua bumbu instant yang ada didapur kami.

Tapi saya tak perduli, itu tak teramat penting. Yang terpenting adalah nilai-nilai kejutan yang selalu

disodorkannya selama ini membuat hidup saya terasa lebih hidup dan penuh warna.

Suami saya mempunyai cara sederhana dan memikat untuk menunjukan perhatiannya. Selama ini, saya

terhipnotis dengan kejutan-kejutan yang disampaikannya dengan gaya yang segar dan menyenangkan itu.

Kali ini saya tengah sibuk dikejar dengan tugas di kantor. Dan dari pagi saya belum sempat memberi kabar

apapun untuknya. Tanpa diminta dengan sukarela dia mengirimkan setangkai bunga mawar yang indah lengkap

dengan sebaris kalimat yang tertulis: "Hai, terima aja apa adanya ya. Tq" Ada tawa yang nyaris meledak! Saya

tergelitik dengan usaha dan kerja kerasnya untuk menjadi sedikit romantis. Apa yang dikirimnya itu seketika

Page 59: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

59

menyegarkan fikiran dan perasaan. Walau hanya melalui SMS, mawar itu telah saya terima dengan rasa syukur

tak terhingga.

Ya, begitulah. Dia telah banyak mengajarkan tentang sebuah perhatian kecil di tengah keterbatasan waktu dan

materi yang kami miliki. Ketika kita tidak bisa memberikan hal-hal besar menyenangkan yang membutuhkan

ketersediaan materi untuk pasangan kita, kita harus bisa mencari, menemukan, untuk kemudian

mengaplikasikan perhatian kecil tersebut dalam keseharian kita. Tak perduli betapa padatnya kesibukan yang

kita miliki, seharusnya hal tersebut menjadi perhatian khusus yang tidak terganggu oleh alasan apapun.

Bukankah di tengah perjalanan kita bisa berkirim SMS dengan kata-kata menyenangkan dan kalimat motivasi

yang membuatnya bersemangat? Bukankah kita bisa memberikan kejutan dengan mengirimkan surat pujian kita

untuknya yang dikirim lewat pos ke alamat kantornya? Atau jika ada sedikit uang, pergi saja ketoko buku,

belikan buku yang terkait dengan hobi dan minatnya. Tidak sulit bukan?

Kita bisa melakukannya dengan cara dan gaya dan menurut kemampuan masing-masing. Yang dibutuhkan

hanyalah mau atau tidak untuk melakukannya.

Yuk, kita buat proyek ini berjalan ditahun ini. Kita beri judul: Proyek Sederhana, Memikat dan Penuh Cinta!

Menghormati Ibu, Menghormati Allah Juga

Rasulullah sudah yatim sejak dilahirkan, karena ayahnya wafat ketika ia masih dalam kandungan ibunya. Dalam

usia enam tahun, kepedihannya bertambah setelah ibunya wafat menyusul ayahnya. Muhammad kecil diasuh

oleh kakek, kemudian berpindah lagi kepada pamannya, Abu Thalib.

Meskipun hanya beberapa tahun berada dalam dekapan ibunya, Rasulullah merasakan benar kasih sayangnya.

Kenangan manis bersama ibunda sangat membekas, melahirkan sifat kasih dan hormat, terutama kepada kaum

ibu. Kepada ibu-ibu yang pernah menyusuinya, beliau memberikan penghormatan dan penghargaan yang

setingi-tingginya.

Dalam Sunah Abu Daud, diriwayatkan dari Abu Thufail ra, katanya: "Aku pernah melihat Nabi saw sedang

membagikan daging di al-Ji'ranah, tiba-tiba ada seorang perempuan datang sampai dekat kepada Nabi saw, lalu

beliau menghamparkan mantelnya untuk perempuan itu. Maka ia duduk di atasnya. Lantas aku bertanya,

`siapakah perempuan itu?' Para sahabat menjawab, `ia adalah ibu beliau yang pernah menyusuinya.'

Islam memberikan perhormatan dan kedudukan yang amat tinggi kepada para ibu, sampai sampai disebut bahwa

"surga berada di telapak kaki ibu". Seseorang yang menghormati ibunya akan ditempatkan di surga, sementara

anak yang mendurhakai ibunya akan ditempatkan pada posisi yang hina.

Adalah Umar bin Khaththab seorang anak yang sangat hormat kepada ibunya, sampai dalam masalah yang

sekecil-kecilnya. Dalam hal makan, misalnya, ia tidak pernah makan mendahului ibunya. Ia bahkan tak berani

makan bersama-sama dengan ibunya, sebab ia khawatir akan mengambil dan memakan hidangan yang tersedia

di meja, sementara ibunya menginginkan makanan tersebut. Baginya, seorang ibu telah mendahulukan anaknya

selama bertahun-tahun ketika sang anak masih kecil dan lemah.

Kasih ibu tak pernah terbalas oleh apapun juga. Yang bisa dilakukan anak hanyalah memberi penghormatan dan

pelayanan, terutama ketika mereka sudah tua dan dalam keadaan lemah. Dalam hal ini Rasulullah mengingatkan

kaum muslimin, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim, beliau bersabda:

Dari Abu Hurairah ra, katanya, Rasululah saw bersabda, "Hidungnya harus direndahkan ke tanah, hidungnya

harus direndahkan ke tanah, hidungnya harus direndahkan ke tanah." Beliau ditanya: "Ya Rasulullah, siapa?"

Jawabnya, "Orang yang mendapatkan kesempatan baik untuk membantu kedua orang tuanya di masa tuanya,

baik salah satunya maupun kedua-duanya, tetapi ia gagal mendapatkan dirinya masuk surga."

Dengan alasan apapun, orang tua, terutama ibu harus mendapatkan penghormatan dan pelayanan yang utama.

Sesibuk apapun, sesulit apapun, ibu harus tetap dihormati dan dilayani. Ketika ia memanggil, maka pangilannya

Page 60: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

60

harus segera dijawab. Yang menghalangi panggilan ibu untuk tidak dijawab hanya satu, yaitu ketika seseorang

sedang menjalankan shalat fardhu. Di luar itu, semua panggilan ibu harus dijawab. Misalnya, seorang yang

sedang mengerjakan shalat sunnah, tiba-tiba sang ibu memanggil, maka panggilan ibu hendaknya dipenuhi

terlebih dahulu. Shalat sunnah untuk sementara dibatalkan, untuk memenuhi panggilan ibu.

Dengan demikian, tidak ada alasan bagi anak mengabaikan panggilan ibunya. Ketika sang ibu menahan rindu

kepada anaknya, sedang ia menelpon agar anaknya pulang, maka anak yang shalih akan mengusahakan dengan

segenap daya untuk memenuhi panggilannya. Apalagi jika sang ibu sedang sakit atau sedang membutuhkan

bantuan.

Dalam satu hadits yang amat panjang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasululah menceritakan:

"... Juraij adalah seorang ahli ibadah, lalu ia membuat biara agar ia dapat lebih tenang beribadah. Tiba-tiba

datang ibunya sedang ia masih tengah melakukan shalat, lalu sang ibu memanggil: `hai Juraij!' Kemudian Juraij

berkata (dalam hati), `Wahai Rabbi, kupenuhi panggilan ibuku atau aku tetap melaksanakan shalat?' Maka ia

pun melanjutkan shalatnya, sampai ibunya berpaling. Esok harinya, sang ibu datang kembali sedang ia masih

dalam keadaan shalat, kemudian sang ibu memanggil, `Hai Juraij!' Maka berkalah ia (dalam hatinya), `Ya

Tuhanku, ibuku atau shalatku?' Maka ia pun melanjutkan shalatnya. Kemudian pada esok harinya sang ibu

datang kembali, sedang ia masih shalat, lalu sang ibu memanggilnya, `Hai Juraij!' Ia pun berkata (dalam

hatinya), `Ya Allah, ibuku atau shalatku?' Ia pun melanjutkan shalatnya. Maka ibunya berdo'a, `Ya Allah,

janganlah Engkau matikan ia sebelum ia melihat wajah pelacur!" Maka kesohorlah nama Juraij di kalangan Bani

Israil sebagai seorang ahli ibadah."

"Kemudian ada seorang pelacur yang terkenal kecantikannya bersumpah, jika kalian setujui, aku akan

menggodanya. Lalu perempuan itu menampakkan diri di hadapannya tetapi sama sekali Juraij tidak

memperhatikannya. Kemudian pelacur itu mendatangi seorang pengembala kambing yang tinggal di biara Juraij

untuk digodanya sehingga terjadilan perbuatan mesum sampai ia hamil. Setelah perempuan itu melahirkan, ia

berkata `Anakku ini adalah hasil hubunganku dengan Juraij.' Maka orang-orang berdatangan ke tempat Juraij,

kemudian ia diturunkan dari biaranya, kemudian biara itu dihancurkan.

Juraij bertanya, "Mengapa kalian berbuat seperti ini?"

Orang-orang itu menjawab, "Sebab engkau telah berbuat mesum dengan pelacur itu hingga ia melahirkan anak

dari hasil hubungan gelapnya denganmu!"

"Mana bayi itu?" tanya Juraij kemudian bertanya kepada si bayi, "Hai bayi, siapakah ayahmu?" Aneh bin ajaib

tiba-tiba bayi itu bisa berkata, "Si Fulan, seorang pengembala kambing."

Atas kejadian itu masyarakat merangkul Juraij, menciumnya, serta mengelus-elus badannya seraya mereka

berjanji, "Kami akan membangun biaramu dari emas." Juraij berkata "Tidak, kembalikan saja sebagaimana

semula terbuat dari tanah liat." Maka merekapun kembali membangun biaranya... (HR. Bukhari dan Muslim)

Nukilan hadits panjang dalam Shahih Bukhari dan Muslim itu merupakan pelajaran bagi ummat Muhammad

agar mereka senantiasa menghormati dan memenuhi panggilan ibunya. Sekalipun untuk tujuan ibadah,

mengabaikan panggilan ibu merupakan kesalahan yang bisa fatal akibatnya. Jika seorang ibu sampai sakit hati,

lalu ia berdo'a, maka do'a itu langsung menuju ke `Arsy dan diterima Allah. Untung jika do'anya baik, tapi kalau

sang ibu berdo'a untuk kecelakaan anaknya, maka bisa fatal akibatnya.

Juraij adalah contohnya, sekiranya ia sejenak menemui ibunya, membatalkan shalat sunnahnya, fitnah itu tak

akan pernah sampai dialaminya. Akan tetapi karena ia mengabaikan panggilan ibunya, maka fitnah sebagaimana

yang diharapkan ibunya akhirnya menimpanya. Untungnya si bayi mendapat mu'jizat berupa kemampuan untuk

berkata sehingga bisa menunjuk seseorang sebagai ayahnya. Jika tidak, bukan saja biaranya yang dirusak massa,

tapi juga dirinya.

Kisah Juraij di atas mengingatkan kita pada seorang sahabat yang bernama al-Qomah. Ketika sakaratul maut ia

menghadapi masalah besar, seolah Malaikat mempermainkan nyawanya. Merasa iba terhadap nasib al-Qomah,

Rasululah kemudian memanggil ibunya agar ia mau datang menemui anaknya dan memaafkan kesalahan.

Setelah sang ibu memaafkan, maka lancarlah kematiannya.

Page 61: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

61

Dalam ajaran Islam, tidak bersegera memenuhi pangilan ibu sudah tercatat sebagai dosa, bahkan sekadar berkata

"uugh" kepada orang tua, sudah tergolong perbuatan durhaka. Apalagi membentak, apalagi melakukan

kekerasan kepadanya. Durhaka kepada orang tua, terutama ibu merupakan dosa besar setelah syirik kepada

Allah. Bahkan dosa ini tergolong dosa yang tak terampuni. Dalam Sya'bul Iman dikisahkan bahwa Abu Bakrah

ra, berkata, Rasulullah saw bersabda: "Semua dosa akan diampuni oleh Allah ta'ala di antaranya yang Dia

kehendaki, kecuali perbuatan durhaka kepada kedua orang tua. Sesunguhnya perbuatan ini dapat mempercepat

kehidupan pelakunya sebelum ia mati.".

Sayangilah Aku Hingga Ujung Waktu

Kalau kita berbicara tentang pernikahan, pasti semua mengharapkan yang enak-enak atau kondisi ideal. Normal

aja dong, kalau mengharapkan kriteria ideal untuk calon pasangan hidupnya. Sang pemuda mengharapkan calon

istri yang cantik jelita, keluarganya tajir, pinter, akhlak mulia, sholehah, dll. Begitu juga sang wanita ingin

punya suami yang ganteng, kaya, sabar, pinter, bertanggung jawab, setia, akhlaknya memikat, dan sebagainya.

Coba bayangin semua ini terjadi pada diri kita, wuah...surga dunia tuh! Siapa sih yang gak mau, iya gak?

Saat kita lanjut usia, rambut mulai satu-persatu rontok, raga pun perlahan rapuh dan sepuh, sang istri atau suami

masih tetap setia mendampingi. Saat di pembaringan, ada yang mijitin pundak hingga kitapun tertidur pulas.

Saat dingin menyerang rangkulan kekasih pun semakin erat, bersama saling menopang saat kaki-kaki kita

semakin melemah. Kalau sedih ada yang menghibur, saat senang, apalagi, wuah...uendah nian.

Namun, menurut Hasan Al Banna, waktu itu adalah kehidupan, ia tak pernah berhenti sesaatpun, seiring waktu

berlalu, istri semakin keriput dan endut. Tapi menurut sang suami, "Istriku masih yang tercantik," sementara

suami pun perutnya udah buncit, tapi menurut sang istri, "Engkaulah satu-satunya Pangeran dalam istana

hatiku."

Kebesaran Allah SWT pun selalu tampak di dalam rumah tangga. Setiap anggota keluarga melakukan sholat

berjamaah, qiyamullail, membaca Al Qur'an, tasbih, tahmid, saling bertausyiah, bermaafan, menasehati, dan

mengingatkan. Inilah hasil dari sepasang anak manusia yang menikah karena ingin mengharapkan ridho-Nya

dan cita-cita Islam serta kemegahan ajaran-Nya. Inilah dia surga yang disegerakan sebelum surga yang kekal

abadi.

Semua diatas adalah harapan setiap pasangan. Namun, tak jarang juga ditemukan dalam suatu keluarga yang

terjadi adalah sebaliknya. Dari istri yang dibilang gak pinter mengatur rumah tangga, menjaga anak, atau suami

yang selalu pulang malam tak peduli dengan anak dan istri, dan macam-macam lagi. Kata nista, kata-kata yang

nyelekit, tuduhan, makian bahkan saling memukul, bisa juga terjadi pada sebuah keluarga, yang gini nih sepet

banget! Rumah tangga serasa bagai hidup di neraka, tak ada ketenangan apalagi kasih sayang.

Emang ya, segala sesuatu itu bisa tak seindah bayangan semula. Ada bunga-bunga indah, namun cukup banyak

juga onak dan duri yang siap menghadang. Karena itu, berbagai masalah kehidupan dalam lembaga pernikahan

harus dihadapi secara realistis oleh setiap pasangan.

Apalagi hidup di zaman seperti sekarang ini memang tak mudah, namun Al Qur'an memberikan arahan dalam

kehidupan berumah tangga, ".... dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik.... [QS

Ath Thalaaq: 6] "..... dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian

dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan

bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian, bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah)

karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." [QS

An Nisaa': 19]

Seperti gading, tak ada yang tak retak, begitu juga manusia, tak ada yang sempurna. Setiap kita pasti ada

kekurangannya, bisa saja seorang suami atau istri terlihat mempunyai satu kekurangan, namun kalau dipikir-

pikir lebih banyak kelebihannya. Apakah kekurangannya saja yang diperhatikan oleh pasangannya atau kedua-

duanya dengan pertimbangan yang adil?

Page 62: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

62

Konflik dalam kehidupan rumah tangga juga tak jarang menyebabkan banyak pasangan kehilangan cinta yang

dulunya mempersatukan mereka, dan Allah SWT juga telah memberikan arahan yang jelas, "Hai orang-orang

mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka

berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni

(mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Karena itu, sesungguhnya dalam kehidupan berkeluarga yang kita harapkan adalah indahnya keampunan Allah

dan surga-Nya, juga kasih sayang orang-orang yang terdekat dengan kita, yang setiap hari saling membutuhkan,

karena itu 'sayangilah aku (pasangan hidupmu) hingga ujung waktu.'

Wahai akhi wa ukhti fillah, mari kita saling mendoakan ya, Semoga dengan kita mengambil panduan Al Qur'an

dan sunnah Rasul-Nya serta contoh teladan dari keluarga Rasulullah SAW, akan semakin banyak rumah tangga

yang tadinya kurang sakinah kembali menjadi sakinah, rumah tangga yang sakinah menjadi lebih sakinah, dan

insya Allah pula saudara-saudara yang belum berumah tangga dikabulkan do'anya berupa pasangan hidup yang

sholeh atau sholehah, aamiin allahumma aamiin.

Wallahu alam bi showab,

Cinta-Mu dan cintamu

Ketidakberdayaan apa ini ? Pikiranku terpaku, langkahku terpatri Deret nafasku menopang nyeri Sungguh, aku

tak mengerti Aku duduk di sebuah persimpangan di negeri yang koyak Melamun diantara kebisingan yang

pekak Mencoba merongrong siang yang berarak Karena malam telah kehabisan sendu yang bercorak Sungguh,

isi jiwaku tetap tak mengerti

Siang itu, hujan jatuh layaknya barisan yang berderu Mencari celah diantara awan pekat yang bergurau

Menghindar dari kutukan yang sebenarnya adalah kabut kebenaran yang tak tersentuh Tapi aku berusaha tegak

Aku yang congkak dengan keterbatasanku yang cekak Aku yang menangis, memohon parau ngilu yang sesak

Aku yang termenung di persimpangan menyayangkan jarak Mencoba membawa jasad dan jiwa yang pedih

untuk dituntun Tetap menuntun Tetap menanti Masih menunggu Menunggu cinta-Mu dan cintamu Hhhh...........

Seluruh pikirku masih tak memahami Aku merajuk pada-Mu dan padamu Dalam diamku masih terdapat harap

untuk-Mu dan untukmu Aku meminta pada-Mu dan padamu

Jangan padamkan rasa akan-Mu dan akanmu

Aku bersungguh di dekat-Mu dan dekatmu Bahwa, aku sujud dalam sungguh-Mu Dan merengek pada kepuraan

darimu Pada alamku masih belum juga mengilhami Dalam selongsong yang kosong ini

Pertama mendamba kasih-Mu

kedua mengharap hadirmu

Kalau bisa kukatakan

Dalam dekat akan-Mu menenangkanku

Dalam jarak akanmu menggelisahkanku

Bila pertemuan dengan-Mu dan denganmu

Menjadi obat tidur pada malam yang mencekam suaraku

Basuhlah aku dengan kasih-Mu Dan jumpa denganmu Walaupun aku hanya termenung dalam menenung

benangnya dalam tempurung

Aku tetap menuntun

Tetap menanti

Masih menunggu

Menunggu cinta-Mu dan cintamu

Apa Kabar Cinta ??

Mencintai dan dicintai adalah hal yang diinginkan oleh setiap orang. Cinta antara orang tua dan anaknya, suami

dengan istri, kakak dengan adik atau antara sesama manusia. Tak jarang beberapa benda-benda kesayang pun

tak luput dari cinta kita, seperti mobil, baju, hp, komputer,dll. Semuanya manusiawi.

Namun kita perlu waspada ketika cinta kita kepada anak, istri, suami, kakak, adik dan orang tua bahkan harta

benda telah membuat kita jauh atau bahkan lupa kepada Sang pemilik Cinta yang hakiki. Saat kita menikah, kita

telah dianggap telah melaksanakan 1/2 dari agama.

Artinya yang setengahnya lagi harus kita gapai bersama pasangan didalam mahligai rumah tangga. Idealnya,

setelah menikah harusnya kualitas keimanan dan ibadah suami istri semakin meningkat dibandingkan saat

sebelum menikah. Kalau dulu waktu masih singgle sholat fardhu sendiri, setelah menikah bisa berjama'ah

bersama istri atau suami. Waktu masih sendiri susah sekali bangun malam untuk menjalankan sholat tahajud,

setelah menikah ada suami atau istri yang akan membangunkan kita untuk mengajak tahajud bersama. Intinya

Page 63: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

63

yang dulu biasa dilakukan sendiri kini bisa dilakukan bersama dan tentunya ada yang berperan sebagai

pengontrol atau pembimbing mungkin suami sebagai qowwam akan lebih berperan dalam membimbing istrinya

dalam hal peningkatan kualitas ibadahnya. Mulai dari sholat bareng, tilawah bareng atau mengkaji al qur'an dan

hadist bareng.

Harapannya dengan menikah maka makin terbentang luas ladang amal bagi kita, sehingga istilah menggenapkan

dien untuk pernikahan itu benar adanya. Namun tak jarang pula, saat kita mencitai makhluk atau benda

membuat kita jauh atau bahkan melupakan Dia sang pemilik cinta. Misalnya, saat sebelum menikah sangat aktif

dalam majelis dakwah, sholat selalu tepat waktu, tilawah setiap abis sholat magrib, tahajud pun tidak

ketinggalan dan bahkan puasa sunnah senin kamis pun masih rajin dilakukan. Namun keadaan menjadi terbalik

setelah menikah, sholat jadi sering telat, puasa sunah sudah jarang dilakukan, tilawah hampir tidak pernah lagi

apalagi bangun tengan malam untuk tahajud.

Semuanya dilakukan diluar kesadaran kita, karena cinta kita kepada mahkluk lebih besar dari pada Sang

pencipta makhluk. Mungkin bagi seorang istri kesibukan seharian bekerja atau mengurus anak bisa dijadikan

excuse untuk sholat tidak tepat waktu, untuk tidak tilawah dan meninggalkan tahajud. Toh mengurus anak,

suami dan rumah tangga juga merupakan ibadah.

Begitu juga bagi suami, excuse kesibukannya dalam bekerja untuk memberi nafkah anak dan istri telah

membuat dia lupa untuk sholat berjama'ah, tahajud, tilawah dan bahkan peran sebagai qowwam yang harusnya

dia lakukan untuk membimbing keluarganya telah terlupakan.

Tak jarang pula yang beranggapan bahwa "hubungan" suami-istri, sudah cukup memberikan nilai ibadah bagi

mereka. Dengan kata lain jika ada aktifitas ibadah yang lebih ringan untuk dikerjakan kenapa harus mencari

yang berat atau susah untuk dilakukan seperti tahajud, tilawah atau sholat berjama'ah.Gambaran diatas hanya

sepenggal kisah dari kecintaan kita pada makhluk melalui ikatan pernikahan. Belum lagi kecintaan kita kepada

anak setelah mereka kita lahirkan. Bisa jadi kita bisa lebih jauh lagi dari Sang pemilik cinta karena cinta kita

kepada anak. Saya ingat nasehat Aa Gym dalam ceramahnya, "hati-hati jika mencintai makhluk, jangan sampai

karena hadirnya makhluk cintamu kepada Sang pencipta makhluk menjadi berkurang, karena suatu saat nanti

makhluk yang kamu cintai itu bisa saja diambil dari kamu" Jadi, bagaimanakah kabar cinta Anda hari

ini???Mudah-mudahan cinta yang kita miliki membuat kita semakin cinta kepada Sang pemilik cinta bukan

malah sebaliknya.

Lelaki Impian

Pendiam. Murah senyum. Lebih sering mendengar ketimbang berbicara. Tapi, sekali berkata, banyak orang

terpengaruh. Juga terperangah. Pertama kali saya berkenalan, ia nampak biasa-biasa saja. Saya mengoceh,

bahkan sok menggurui. Ia hanya diam dan menyimak.

Dalam banyak pertemuan, ternyata ia menjadi nara sumber. Jika tidak, selalu ada waktu yang disediakan

untuknya. Untuk memberikan kata-katanya. Artinya, ia tergolong orang yang diminta bicara. Sambutan dan

tanggapan darinya selalu dinanti. Kata-katanya menyentuh. Sarat hikmah. Penuh perhitungan. Di sela-sela

kalimatnya, senantiasa mengalir satu dua ayat al Qur'an. Karena itu, teman-teman tiada pernah bosan

mendengarkannya berbicara. Sekarang barulah saya sadar, ternyata dia orang hebat. lelaki impian.

Mendengar azan, tubuhnya langsung melesat menuju sumber bunyi. Apapun kondisinya. Dengan gagah ia

duduk bersimpuh di shaf terdepan. Tangannya memegang mushaf. Matanya menatap tajam ke setiap ruas-ruas

ayat. Khusyu'

Di sisi lain, berkumpul padanya sumber-sumber ancaman. Fitnah. Ia memiliki kesenangan dunia yang

menggiurkan. Dan, menggoda. Betapa tidak, wajahnya tampan. Anak orang kaya. Bapaknya pejabat negara.

Termasuk salah satu jajaran elit pemerintahan. Ditambah otaknya yang cerdas. Bicaranya memukau dan

menyentuh. Dengan semua itu, surga dunia menghampar di hadapannya. Pintu popularitas terbuka lebar. Dalam

kamus kehidupan, betapa semua nikmat ini sangat potensial menutup akselerasi hidayah. Segala kemungkinan-

kemungkinan untuk terhalang dari hidayah ada pada dirinya.Tapi, ia tetap ia.

Semua gelombang fitnah itu dialihkannya ke dalam pintu-pintu hidayah. Seringkali rekan dan adik-adiknya

tersadar dengan sikap dan kepribadiannya. Walau ada kekurangan, kita perlu melihat sisi positif padanya. Pada

siapa saja. Agar muhasabah lebih dominan dari hujatan dan kritik.

Dalam sejarah, Mush'ab bin Umair ra. terpilih menjadi delegasi pertama Rasulullah Saw. Ia mendapat

kehormatan menghandle tugas Nabi di Madinah, menjadi duta luarbiasa dan berkuasa penuh. Ternyata ia diutus

Page 64: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

64

bukan karena retorika ansich. Ada yang menarik dari perjalanan hidupnya. Yakni, proses berislamnya yang

mengagumkan. Sahabat ini termasuk orang-orang yang berani mengambil keputusan hijrah. Berani berubah.

Dan, siap sabar menjalani masa peralihan. Lalu, dengan tegap merubah haluan kehidupannya. Padahal, sebelum

hijrah, segala fasilitas duniawi terbentang untuknya. KARENA HIJRAH, IA PUN TERHORMAT. Lalu, kita

mengenal sosok Uwais al-Qorniy. Lelaki yang takut terkenal. KITA DAPATI KETERBATASAN YANG

DIMILIKINYA TIDAK MAMPU MEREDAM ANTUSIAS UMAR AL-FARUK YANG SELALU

MENCARI-CARI KEBERADAANNYA. Umar merindukannya. Walau ia sangat sederhana dan terbatas.

Sayangnya, orang seperti Uwais sulit terdeteksi. Bisa jadi hanya orang seperti Umar saja yang mampu melihat

dan menghormati sosok seperti Uwais.

Kita dan umat ini begitu membutuhkan pasokan orang-orang seperti mereka. Mereka begitu handal

menceramahi kita dengan kenyataan. Dengan qudwah. Pesan-pesan sampai tidak melalui kata-kata. Atau,

selaras dengan ungkapan Muhammad Ahmad Rasyid,

CURHATKU KEPADA-MU YA ALLAH.....

Kucintai Engkau dengan dua cinta

Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu

Cinta karena diriku membuat diriku lupa pada yang lain Senantiasa menyebut nama-Mu

Cinta karena diri-Mu membuat diriku selalu memandang-Mu

Karena Kau kuakkan hijab

Tiada puji bagiku untuk ini dan itu

Bagi-Mulah puji dari penghuni semesta.

Ya Allah, Engkau Tuhan Yang Disembah..!

Kuatkanlah imanku dalam keadaan apapun

Dan janganlah Kau bolak-balikkan hatiku setelah Kau berikan hidayah-Mu

Ya Ghaffar, Engkau Maha Pengampun...!

Aku hanya mampu mengungkapkan secuil risalah-Mu

Namun, belum mampu mencegah kemaksiatan

Belum mampu menyentuh hati yang keruh.

Ya Hafizh, Engkaulah Maha Memelihara...!

Lindungilah aku dari kehancuran moral dan mendustakan agama-Mu

Jangan jauhkan aku dari Ramadhan-Mu

Karena di sanalah kutemukan muara tangisan umat-Mu

Jangan jauhkan aku dari si lapar dan si miskin

Karena di sanalah ku menemukan-Mu.

Ya Akbar, Engkaulah Yang Maha Besar...!

Betapa kecilnya diriku dibandingkan kebesaran-Mu

Aku tak mampu melihat kebesaran-Mu dengan mata kepala

Bukalah pintu hatiku agar ada ruang bagi kebesaran-Mu

Bukalah pintu hatiku agar aku dapat melihat rahmat-Mu

Ya Razzaq, Engkaulah pemberi rezeki...!

Niat telah kuikrarkan

Usaha telah kulakukan

Tenaga telah kukerahkan

Aku tak berharap kepada siapapun

Hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan

Bukalah pintu rezekiku...!

Ya Ghani, Engkau Tuhan Yang Maha Kaya...!

Ada orang miskin tak bisa makan enak karena tak ada makanan

Tapi tak sedikit orang kaya yang tak merasakan kelezatan makanan karena sakit

Ya Hakim, Engkaulah Yang Maha Bijaksana...!

Aku ingin menjadi orang yang bijaksana

Aku ingin menjadi orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Ya Alim, Engkaulah Tuhan Yang Maha Mengetahui...!

Berilah aku hikmah agar mampu melihat kebaikan-Mu

Berilah aku hikmah agar mampu menyelami tangisan dan impian saudara kami

Ya Jabbar, Engkau Yang Maha Kuasa...!

Kepunyaan-Mulah apa yang ada di langit dan di bumi

Page 65: Kisah Kisah Kasih Sayang Bagus

65

Jangan putuskan harapanku untuk menanti nikmat-Mu

Di tengah kesusahan hidupku ini.

Ya Qawi, Engkaulah Zat Yang Maha Kuat

Tanamkan kekuatan-kekuatan dalam hatiku

Agar aku tak menyerah pada kesulitan hidup

Agar aku mampu istiqomah dalam keyakinanku

Ya Matin, Engkaulah Zat Yang Maha Kukuh...!

Tanamkanlah kepercayaan diri dalam jiwaku

Agar aku tak merasa rendah di mata orang lain.

Ya Wasi, Engkaulah Yang Maha Luas

Ketika aku memberi kepada orang lain

Sungguh menambah pahala bagiku

Ketika aku membantu orang lain

Sungguh menambah kecintaan orang lain kepadaku.

Ya Qadir, Engkaulah Yang Maha Menentukan...!

Segala pikiran telah kucurahkan

Segala ikhtiar telah kulakukan

Suara hati telah kudengarkan

Sekarang tetapkanlah KETENTUAN-MU...!

Duhai Al-Amin

Allah Swt dan malaikat-malaikat bershalawat kepadamu

Shalawat kebajikan atas Al-Amin

Semoga orang yang bershalawat kepadanya selalu diberkahi.Amin!

Aku berdiri dalam tangisan diambang senja

Yang aku tahu kematian telah dekat