28
Kisah Sukses Linux & FOSS Rusmanto [email protected] [email protected] [email protected]

Kisah Sukses Linux & FOSS - · PDF fileSistem Operasi Linux yang dilengkapi program untuk instalasi, konfigurasi, ... Ubuntu, Fedora, Mandriva, openSUSE, dll. Linux itu Jalan Kebenaran

  • Upload
    hahanh

  • View
    223

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Garis Besar

A. Review: Apa itu Linux dan FOSS?

B. Kisah Sukses Pengguna

C. Kisah Sukses Pengembang

D. Kisah Sukses Pendukung

E. Kisah Sukses Negara

F. Peluang Bisnis dan Kerja

Apa itu Linux?Awalnya, Linux itu nama inti atau jantung sistem

operasi komputer, Kernel Linux, yang dibuat pertama kali oleh Linus Torvalds.

Kernel yang dilengkapi beberapa program lainnya membentuk Sistem Operasi Linux.

Sistem Operasi Linux yang dilengkapi program untuk instalasi, konfigurasi, dan berbagai program untuk kebutuhan sehari-hari di berbagai bidang pekerjaan dikumpulkan dalam sebuah atau beberapa CD/DVD membentuk distribusi atau Distro Linux, contohnya BlankOn, Nusantara, Ubuntu, Fedora, Mandriva, openSUSE, dll.

Linux itu Jalan Kebenaran

Dapat memutar VCD, DVD, MP4, FLV, OGG, dll.

Apa itu FOSS?FOSS (Free / Open Source Software) adalah dua

istilah yang maksudnya hampir sama, yakni program yang tidak perlu biaya izin (free = bebas) digunakan dan kode sumbernya tidak dirahasiakan (open = tersedia), sehingga cara kerjanya dapat dipelajari, lalu dikembangkan, dan disebarluaskan. Contoh: Linux, OpenOffice, GIMP, Inkscape.

PCSS (Proprietary / Closed Source Software) adalah program yang hanya dimiliki pembuatnya (terikat). Pengguna hanya dapat menggunakan jika membeli lisensi (mendapatkan izin). Pihak lain tidak dapat mempelajari cara kerjanya (tertutup), tidak pula mengembangkan dan menyebarluaskan. Contoh: Windows, MS Office, Photoshop, CorelDraw.

FOSS itu Jalan Kemerdekaan

Dapat memutar lagu MP3, OGG, WAV, AudioCD, dll.

Contoh Perbandingan ProgramDi Microsoft Windows1. MS Office2. Internet Explorer3. Outlook4. Photoshop5. CorelDraw6. Publisher7. SQL Server8. VisualBasic/.Net9. IIS Web Server10. Exchange Server11. WinZip

Di BlankOn Linux1. OpenOffice2. Firefox/Konqueror3. Thunderbird/Evolution4. GIMP5. Inkscape6. Scribus7. MySQL/PostgreSQL8. Gambas/Mono9. Apache Web Server10. Postfix eMail Server11. File-Roller

Contoh Perbandingan Biaya1. Windows = 2 juta2. Office = 3 juta3. Akuntansi = 5 juta4. Photoshop = 5 juta5. CorelDraw = 5 juta6. Pelatihan = 07. Support = 0 TOTAL = 20 juta Hanya 20 persen (4 juta)

tetap di dalam negeri, sisanya 16 juta lari ke luar negeri.

Pelatihan dan support tetap dibutuhkan.

1. Linux = 02. OpenOffice = 03. Akuntansi = 04. GIMP = 05. Inkscape = 06. Pelatihan = 10 juta7. Support = 10 jutaTOTAL = 20 jutaSemua 100 persen (20 juta)

tetap di dalam negeri.Jika tidak perlu support, lebih

hemat 50 persen. Biaya pelatihan fleksibel.

Kisah Sukses Pengguna

Perusahaan: Banyak perusahaan telah lama sukses menggunakan Linux dan FOSS. Alasannya: penghematan biaya, keamanan (virus, worm, dll.), kemudahan dirawat, dan bebas memilih vendor. Contoh: Samudera Indonesia, Garuda Indonesia, Detik, Nufarindo, dll.

Perorangan: Banyak pengguna sukses bersama Linux dan FOSS. Alasannya: murah, peluang kerja dan bisnis, keamanan (virus, worm, dll.), kemudahan merawat, banyak pilihan, dan tidak takut dirazia (UU Hak Cipta) serta masuk neraka (Fatwa MUI). Contoh: Sinung, Sigid, dll. (Iklan: Tiap Bulan ada Kisah di InfoLINUX).

Sebuah Perusahaan Publik

PC Linux PC Windows Server Linux Server WindowsTotal 1862 desktop Total 219 server

# 1605 124 124 95% 86,00% 14,00% 57,00% 43,00%Tersebar di 34 kota di seluruh Indonesia.

Kenapa kami masih menggunakan produk proprietary? Karena kami masih menggunakan aplikasi dari pihak ke tiga (Bank, EDI Indonesia, Bea Cukai, Pajak, dll.) termasuk aplikasi lama yg belum diposting ke produk Open Source.

Saat ini kami sedang dalam proses melakukan reprograming atau mengganti aplikasi lama dengan aplikasi baru menggunakan produk Open Source yang berbasis web. Dan ini membutuhkan waktu.

Dua Perusahaan Negara (BUMN)

Bertahun-tahun menderita rugi, sehingga harus kerja keras dan cerdas agar laba dengan menaikkan pendapatan dan mengurangi biaya (tingkatkan efisiensi).

Sekitar 3 tahun lalu memigrasikan hampir semua servernya (lebih 20 server) ke Linux dan FOSS.

2007 mendirikan patungan dengan perusahaan asing khusus bidang TIK, yang semua desktopnya Linux.

Tahun lalu (2008) keuntungannya hampir Rp 600 milyar, dan tahun ini diharapkan keuntungan mendekati 1 trilyun.

Tahun ini menyusun strategi migrasi semua desktopnya.

BUMN lainnya mengikuti jejak perusahaan itu, dengan target migrasi tahun ini seluruh aplikasi desktop dan sebagian aplikasi server.

Rumah Sakit Pertamina Jaya

Rumah Sakit tentu mau merawat orang sakit karena virus.

Rumah Sakit tidak ingin direpotkan virus. Linux pilihannya.

Rumah Sakit perlu software yang efektif (tepat guna) dan efisien (hemat biaya).

Jika memilih software legal dengan lisensi berbayar, maka perlu biaya sekitar Rp 5 milyar.

Dengan menggunakan Linux dan FOSS, hanya perlu biaya sekitar Rp 1,6 milyar. Hemat lebih dari 70 persen.

Dokter, perawat, apoteker, dan staf tata usaha tidak kesulitan menggunakan Linux, karena tugasnya hanya menggunakan komputer untuk kelancaran kerja, bukan menginstal dan mengupgrade, tidak harus hapal perintah, tidak perlu tahu kompilasi, apalagi membuat program.

Linux di Pendidikan Tinggi (1)

Hampir semua kebutuhan software untuk perguruan tinggi (TIK maupun non TIK) dapat dipenuhi oleh FOSS yang telah ada.

Untuk TIK, penggunaan Free/Open Source akan lebih memberikan peluang dosen dan mahasiswa belajar dan berinovasi, terutama karena ketersediaan Source Code dan kebebasan untuk dimodifikasi dan disebarluaskan.

Sebagai contoh untuk non TIK, Scilab dapat menggantikan Mathlab. Untuk pengolahan data, R-Project atau OpenStat2 dan PSPP dapat menggantikan SPSS. Grass dan FreeGIS untuk GIS (Geographic Information System) seperti ArcView.

Linux di Pendidikan Tinggi (2)

Contoh di Teknik Elektro dan Ilmu Komputer: GEDA (GPL Electronic Design Automation) dan SPICE untuk emulasi rangkaian elektronika. Eagle untuk membuat skema elektronika. MatPLC untuk Programmable Logic Controller berbasis software di PC. XNBC dan SNNS untuk Neural Network Simulation.

Ilmu lainnya: Gretl untuk program econometrics. Untuk astronomi atau desktop planetarium tersedia Kstars dan Stellarium, yang dapat digunakan sebagai sarana menentukan awal bulan Qomariyah, misalnya menentukan Hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam, dll.

Linux di Industri 1: Hemat!

Hemat biaya lisensi pengadaan perangkat lunak, lisensi up-grade, dll.

Hemat biaya dukungan teknis.

Hemat biaya pembelian perangkat keras dan up-grade parangkat keras (Linux fleksibel terhadap hardware).

Sedikit kehilangan laba ketika sistem down.

Hemat biaya yang harus dikeluarkan ketika data hilang karena kesalahan program di sistem operasi atau perangkat keras yang dipersyaratkan oleh sistem operasi.

Hemat biaya yang harus keluar karena gangguan virus, dll.

Linux di Industri 2: Kuasai!Dapat menjaga investasinya dalam bidang software, tidak 

tergantung pada sebuah vendor.Lebih memahami kerja dari suatu software, sehingga tidak 

terlalu tergantung pada dokumentasi yang tersedia.Dapat melihat dan mencari kelemahan software, bahkan 

dapat memperbaikinya bila mau. Update biasanya jauh lebih cepat tersedia daripada closed software.

Dapat memindahkan software tersebut ke sistem operasi yang lain atau yang baru atau hardware yang berbeda.

Dapat menggunakan source code untuk membuat aplikasi yang disesuaikan kebutuhannya.

Linux di Industri 3: Pilihan Utama!Telekomuniasi: TELKOM (80 %, sekitar 8.000 pc), dll.Pelayaran: Samudera Indonesia (sekitar 2.000 pc), dll.Penerbangan: Garuda Indonesia, Merpati, dll.Otomotif: Astra Group, Tiga Berlian Group, dll.Medis: RS Pertamina Jakarta, RS Melia Cibubur, dll. 

Penerbitan: Percetakan dan Penerbit Dian RakyatObat dan Makanan: Konimex, Nufarindo, APL, dll.Ekspedisi: Beberapa perusahaan kurir dan kargo.Internet Provider: Semua ISP, NAP, webhosting, dll.Lain­lain: Google, DreamWorks, Pixar, Detik, Tempo, dll.

Shrek 3 = lebih dari 1000 Linux RedHat

Shrek 3: lebih dari 3000 server CPU

Kisah Sukses Pengembang

Perusahaan: Banyak pengembang Linux dan FOSS luar negeri dan beberapa dari Indonesia yang sukses. Alasannya: kecepatan dan penghematan biaya (karena dikembangkan bersama), kemudahan (tersedia banyak tool), dll. Contoh: RedHat, Google, IBM, Sun, Meruvian, dll.

Perorangan: Sudah ada beberapa pengembang dari Indonesia. Alasannya: peluang kerja dan bisnis, kebebasan mempelajari dan memodifikasi, kemudahan memperbaiki dan merawat, kesempatan belajar dan bekerja dengan pengembang lain, plus ibadah. Contoh: Anton Raharja (Briker, Voip), Prijono (PJSIP Voip), MDAMT (BlankOn), Udienz, dll.

Biaya Pengembangan FOSS

Biaya pengembangan FOSS juga sangat besar, dan membutuhkan waktu panjang, namun tidak dirasakan berat oleh semua pengembang, karena dikerjakan secara gotong-royong.

Contoh: Kernel 14 trilyun, OpenOffice 6 trilyun

Kisah Sukses Pendukung

Perusahaan/Lembaga: Banyak perusahaan mendukung pengembangan dan penggunaan Linux/FOSS meskipun tidak berhubungan langsung. Alasannya: Mendukung Linux dan FOSS berarti mendukung kemerdekaan dalam bidang TIK dan menaikkan citra. Contoh: Unesco, Hivos, Telkom, Yayasan Air Putih, Yayasan Nurul Fikri, YPLI, InfoLINUX, dll.

Perorangan: Banyak personal dan organisasi seperti KPLI-KPLI yang anggotanya perorangan aktif mendukung Linux/FOSS. Alasannya: berbagi ilmu dan pengalaman buat sesama, beribadah, berkontribusi untuk negara, membangun jaringan sosial, dll. Contoh: Betti Alisjahbana, dll.

Kisah Sukses Negara

Luar Negeri: Banyak negara telah berhasil menggunakan Linux dan FOSS. Alasannya: Negara tidak tergantung ke vendor, hemat devisa (rakyat untung), dan mendukung kemerdekaan dalam bidang TIK. Contoh: Spanyol, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Pakistan, Brasil, China, dll.

Indonesia: Banyak lembaga pemerintahan di Indonesia yang telah sukses secara nyata. Alasannya: Negara tidak tergantung ke vendor (mandiri), hemat devisa (rakyat untung), keterbukaan dan keamanan data, dll. Contoh: Kementerian Negara Ristek, Ditjen Aptel Depkominfo, Pustekkom Depdiknas, Kab. Jembrana, dll.

FOSS di Pakistan, Spanyol, dll.

Biaya Pengadaan Software Negara

Hasil Riset di Pemerintah, penghematan yang didapat mencapai nilai sebesar 51%. Sedangkan biaya yang dapat dihemat untuk membiayai seluruh lembaga pemerintah di Indonesia mencapai angka sekitar 11 trilyun rupiah. Penghematan: biaya lisensi.

Bila menggunakan Microsoft, biaya yang harus dianggarkan mencapai angka sekitar 21 trilyun rupiah. Sedangkan biaya yang harus dianggarkan bila menggunakan Linux mencapai 10 trilyun rupiah.

Sumber: Noorma Edi Yusuf, Fasilkom UI Depok

Peluang Bisnis

Penyedia dukungan teknis (technical support) bagi perusahaan pemakai Linux/FOSS.

Pengembang software dan system integrator.

Pengembang jaringan (Warnet, LAN, WAN).

Pengembang hardware untuk tujuan khusus (misalnya embedded systems, kontrol industri, router, SMS gateway, dll.).

Penyedia jasa pendidikan dan pelatihan.

Internet Service Provider, web design, web programming, web hosting, dll.

Jasa pendukung: penerbitan buku/majalah dan penyedia aksesoris: CD, kaos, topi, dll.

Peluang Kerja

Administrator system ISP dan Web hosting, atau technical support di berbagai bidang.

Pengelola dan operator Warnet dan sejenis.

Programmer di konsultan TI atau divisi TI di berbagai perusahaan.

Database Adminstrator (DBA) di semua bidang.

Desain grafis di media cetak dan elektronik.

Instruktur atau pengajar di lembaga pendidikan formal dan non-formal (kursus / training center).

Penulis buku, majalah, tabloid, koran, dan media elektronik.

Penutup

Banyak kisah sukses dari pengguna, pengembang, pendukung, dan pemerintahan yang telah memanfaatkan Linux dan FOSS.

Mari kita mengikutinya agar bebas 5 perkara: bebas boros, bebas katergantungan, bebas virus, bebas sweeping, dan bebas neraka.

Keterbukaan tidak hanya di bidang software, tapi juga di dunia penerbitan (buku cetak dan online) dan multimedia (musik, radio, tv, dan video).