2
www.laparoskopiginekologi.com Kista Ovarium Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur (ovarium). Cairan ini dapat terkumpul dan dibungkus oleh semacam kapsul yang terbentuk dari lapisan terluar ovarium. Penyebab Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Secara normal, satu sel telur akan dihasilkan setiap bulannya. Sel telur ini berada dalam suatu kantong yang disebut dengan folikel dan sekitar hari ke 14 setelah mens, sel telur akan dilepskan dari indung telur yang dinamakan ovulasi. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista. Kista ovarium cukup sering dialami wanita disaat usia reproduksinya. Kista bisa bervariasi ukurannya serta terdapat berbagai macam jenis kista ovarium. Ada yang berisi cairan jernih yang biasanya disebut kista fungsional, kista luteum, kistadenoma, berisi darah seperti kista merah (rubrum), kista berisi gigi, rambut dan cairan lemak yang disebut kista dermoid, berisi jaringan ikat yang padat seperti fibroma. Kebanyakan kista jinak, sementara sebagian kecil lainnya bisa berupa kista yang ganas, sehingga semua bentuk kista harus diperiksakan ke dokter. Gejala Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista. Gejala yang dapat ditumbulkan biasanya adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggul. Rasa nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista, pembesaran kista sehingga terjadi penekanan organ disekitarnya, perdarahan yang terjadi di dalam kista dan tangkai kista yang terpeluntir. Pada kasus kista ovarium yang ganas, nyeri dapat terjadi jika sudah terdapat penyebaran anak sel ganas di sekitar rongga perut. Diagnosa Pemeriksaan USG masih menjadi pilihan utama untuk mendeteksi adanya kista. MRI juga dapat dilakukan untuk melihat beberapa kista tertentu seperti kista endometriosis. Ada beberapa kriteria pemeriksaan untuk memprediksi apakah kista tersebut ganas/jinak. Akan tetapi ketepatan pemeriksaan hanya dapat dilakukan oleh pemeriksaan patologi anatomi setelah kista tersebut telah diangkat. Komplikasi Mekanisme terjadinya kanker indung telur masih belum jelas. Wanita yang berusia diatas 40 tahun dan wanita dengan riwayat keluarga inti menderita kanker payudara dianjurkan melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium dan kanker payudara.

Kista Ovarium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur (ovarium). Cairan ini dapat terkumpul dan dibungkus oleh semacam kapsul yang terbentuk dari lapisan terluar ovarium.

Citation preview

Page 1: Kista Ovarium

www.laparoskopiginekologi.com

Kista Ovarium

Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur (ovarium). Cairan ini dapat terkumpul dan dibungkus oleh semacam kapsul yang terbentuk dari lapisan terluar ovarium.

Penyebab

Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Secara normal, satu sel telur akan dihasilkan setiap bulannya. Sel telur ini berada dalam suatu kantong yang disebut dengan folikel dan sekitar hari ke 14 setelah mens, sel telur akan dilepskan dari indung telur yang dinamakan ovulasi. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista. Kista ovarium cukup sering dialami wanita disaat usia reproduksinya. Kista bisa bervariasi ukurannya serta terdapat berbagai macam jenis kista ovarium. Ada yang berisi cairan jernih yang biasanya disebut kista fungsional, kista luteum, kistadenoma, berisi darah seperti kista merah (rubrum), kista berisi gigi, rambut dan cairan lemak yang disebut kista dermoid, berisi jaringan ikat yang padat seperti fibroma. Kebanyakan kista jinak, sementara sebagian kecil lainnya bisa berupa kista yang ganas, sehingga semua bentuk kista harus diperiksakan ke dokter.

Gejala

Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista. Gejala yang dapat ditumbulkan biasanya adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggul. Rasa nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista, pembesaran kista sehingga terjadi penekanan organ disekitarnya, perdarahan yang terjadi di dalam kista dan tangkai kista yang terpeluntir. Pada kasus kista ovarium yang ganas, nyeri dapat terjadi jika sudah terdapat penyebaran anak sel ganas di sekitar rongga perut.

Diagnosa

Pemeriksaan USG masih menjadi pilihan utama untuk mendeteksi adanya kista. MRI juga dapat dilakukan untuk melihat beberapa kista tertentu seperti kista endometriosis. Ada beberapa kriteria pemeriksaan untuk memprediksi apakah kista tersebut ganas/jinak. Akan tetapi ketepatan pemeriksaan hanya dapat dilakukan oleh pemeriksaan patologi anatomi setelah kista tersebut telah diangkat.

Komplikasi

Mekanisme terjadinya kanker indung telur masih belum jelas. Wanita yang berusia diatas 40 tahun dan wanita dengan riwayat keluarga inti menderita kanker payudara dianjurkan melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium dan kanker payudara.

Page 2: Kista Ovarium

www.laparoskopiginekologi.com

Pengobatan

Kista biasa ditemukan secara kebetulan saat dokter melakukan pemeriksaan USG. Umumnya kista fungsional pada wanita usia subur akan menghilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan tanpa pengobatan. Beberapa diantaranya pecah spontan, namun tidak menimbulkan gejala yang berarti. Akan tetapi jika kista pecah dan menimbulkan perdarahan didalam rongga perut dan nyeri hebat. Dalam situasi ini diperlukan tindakan operasi segera, karena jika tidak dilakukan penghentian perdarahan melalui operasi, maka penderita akan banyak kehilangan darah. Ini yang disebut sebagai kista perdarahan.

Meskipun demikian, kista ovarium yang ditemukan memerlukan pengawasan ketat terhadap perkembangan kista sampai dengan beberapa siklus menstruasi. Bila ternyata tidak bermakna maka kista dapat diabaikan karena akan menghilang sendiri.

Pemeriksaan USG sangat berperanan dalam pengawasan kista ovarium. Dengan USG dapat dilihat perkembangan besarnya kista, perubahan bentuk dan isi kista.

Jika memang kista ovarium tumbuh membesar dan menimbulkan keluhan maka perlu dipertimbangkan untuk melakukan operasi pengangkatan kista dan memeriksakan jaringan kista ke laboratorium patologi anatomi untuk mengetahui kemungkinan kista tersebut berkembang menjadi kanker.