4
Jawaban no 2A Pasar adalah pertemuan antara penawaran dan permintaan akan sumber daya, barang, dan jasa. Pasar tidak terbatas lokasi geografis karena komunikasi modern telah memungkinkan pembeli dan penjual melakukan kesepakatan tanpa pernah bertemu satu sama lain, misalnya lewat telepon atau jejaring social. Dalam teori ekonomi mikro, ada dua jenis pasar yang memiliki peran dalam menentukan perekonomian, yaitu pasar input dan pasar output. Di pasar input, produsen akan membeli faktor-faktor produksi kepada sektor rumah tangga. Dalam hal ini sektor rumah tangga yang memberikan penawaran factor produksi misalnya tenaga kerja, tanah, bahan baku, gedung, dan lain-lain, sedangkan produsen yang menentukan kurca permintaan dalam pasar karena membutuhkan barang-barang tersebut untuk kegiatan produksinya. Uang yang mengalir dari produsen ke sektor rumah tangga selanjutnya kita sebut sebagai upah, laba, dan lain-lain. Sebaliknya, di pasar output sektor perusahaan akan menjual barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan produksinya kepada sektor rumah tangga konsumen. Konsumen akan membeli barang-barang tesebut untuk kegiatan konsumsi. Aliran uang dari sektor rumah tanga sebagai konsumen ke perusahaan sebagai produsen selanjutnya kita sebut sebagai profit perusahaan. Skema di bawah ini menjelaskan bagaimana mekanisme pasar bekerja, sektor rumah tangga membeli barang dan jasa dari sektor perusahaan di pasar produk sebaliknya imbalan sektor perusahaan menerima uang. RUMAH TANGGA KONSUMEN PRODUSEN Output Produsen Pendapatan Produsen Input Produsen Pendapatan Konsumen

KKA - 8 - Jawaban no 2A

Embed Size (px)

DESCRIPTION

koperasi dan kelembagaan agribisnis

Citation preview

Jawaban no 2A

Pasar adalah pertemuan antara penawaran dan permintaan akan sumber daya, barang, dan jasa. Pasar tidak terbatas lokasi geografis karena komunikasi modern telah memungkinkan pembeli dan penjual melakukan kesepakatan tanpa pernah bertemu satu sama lain, misalnya lewat telepon atau jejaring social. Dalam teori ekonomi mikro, ada dua jenis pasar yang memiliki peran dalam menentukan perekonomian, yaitu pasar input dan pasar output. Di pasar input, produsen akan membeli faktor-faktor produksi kepada sektor rumah tangga. Dalam hal ini sektor rumah tangga yang memberikan penawaran factor produksi misalnya tenaga kerja, tanah, bahan baku, gedung, dan lain-lain, sedangkan produsen yang menentukan kurca permintaan dalam pasar karena membutuhkan barang-barang tersebut untuk kegiatan produksinya. Uang yang mengalir dari produsen ke sektor rumah tangga selanjutnya kita sebut sebagai upah, laba, dan lain-lain. Sebaliknya, di pasar output sektor perusahaan akan menjual barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan produksinya kepada sektor rumah tangga konsumen. Konsumen akan membeli barang-barang tesebut untuk kegiatan konsumsi. Aliran uang dari sektor rumah tanga sebagai konsumen ke perusahaan sebagai produsen selanjutnya kita sebut sebagai profit perusahaan.Skema di bawah ini menjelaskan bagaimana mekanisme pasar bekerja, sektor rumah tangga membeli barang dan jasa dari sektor perusahaan di pasar produk sebaliknya imbalan sektor perusahaan menerima uang.RUMAH TANGGA KONSUMENPRODUSENOutput ProdusenPendapatan ProdusenInput ProdusenPendapatan Konsumen

Gambar 1 . Skema Hubungan Produsen dengan Konsumen

Sektor rumah tangga menawarkan faktor produksi yang dimilikinya berupa tanah, tenaga kerja, modal, keahlian, dan yang lainnya kepada sektor perusahaan sebagai produsen. Transaksi ini terjadi di pasar faktor produksi atau pasar input, sedangkan transaksi barang dan jasa terjadi di pasar produk atau pasar output. Proses tersebut akan berlangsung terus menerus dan akan menumbuhkan perekonomian dengan sendirinya apabila tidak ada campur tangan pihak lain, artinya jika perekonomian diserahkan pada mekanisme pasar, proses alokasi sumber daya dan distribusi pendapatan akan berjalan dengan efisien. Setidaknya kondisi tersebut harus terpenuhi agar perekonomian dapat tumbuh di tangan mekanisme pasar, artinya mekanisme pasar murni tanpa campur tangan pihak lain. Apabila hal itu tidak dapat dipenuhi oleh suatu pasar maka alokasi sumberdaya tidak berjalan dengan baik dan distribusi pendapatan tidak tersebar dengan merata karena ada pihak-pihak yang sengaja ikut campur dan mengambil keuntungan dari mekanisme ini. Akibatnya terjadilah suatu keadaan yang namanya kegagalan pasar (market failure). Suatu keadaan dimana sebuah pasar dengan mekanismenya tidak mampu mewujudkan tujuan dan peranan pasar itu sendiri. Dalam keadaan seperti ini kemudian koperasi menunjukkan peranannya dalam membantu mengatasi kegagalan pasar tersebut.Dari sudut ekonomi mikro, perusahaan koperasi menghadapi dua pasar yang potensial yaitu pasar internal dan pasar eksternal. Pasar internal adalah pasar antara perusahaan koperasi dengan anggotanya, sedangkan pasar eksternal adalah pasar antara perusahaan koperasi dengan non anggota atau anggota potensial. Pada pasar internal anggota akan berpartisipasi dalam pembelian barang/jasa kepada koperasi, sebagai imbal baliknya badan usaha koperasi memperoleh pendapatan dari hasil penjualan tersebut. Jadi ada aliran barang/jasa dari koperasi ke anggota dan ada aliran pendapatan darianggota kepada koperasi. Di sisi lain, jika anggota koperasi sebagai pemilik input yang akan dijual kepada koperasi, maka ada aliran input kepada koperasi dan aliran pendapatan anggota dari koperasi ke anggota. Pada pasar eksternal koperasi dapat berlaku seperti perusahaan umumnya yaitu memaksimumkan keuntungan dari produk yang dijual. Koperasi akan membeli barang/jasa kepada anggota atau non anggota sebagai input bagi hasil koperasi. Selanjutnya input tersebut dapat dijual kepada anggota melalui pasar internal atau non anggota melalui pasar ekstrernal.Gambar 2. Bagan Sirkulasi Barangt dan Uang di Pasar Internnal dan Pasar Eksternal KoperasiANGGOTAKOPERASINON ANGGOTAOutput KoperasiPendapatan KoperasiInput KoperasiPendapatan AnggotaOutput KoperasiPendapatan KoperasiInput KoperasiPendapatan Anggota

SELLY ROSITA DEWI H34120068

Daftar pustaka : Baga M, Yanuar R, Feryanto, Aziz K. 2009. Diktat Perkuliahan Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis. Bogor : Departemen Agribisnis FEM-IPB.