7
E Suryalvati. T. 54111tri, Roza, n .aiis Presiding Seminar dim Rape Ikhunan BKti-FuN Winyah 10 -IL Ma 31111.1 ISBN. 418-979-1222-96-9(WIM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WPS (WRITE PAD" SQUARE) TJNTUK MENIISTGKATICAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX B SNIP NEGERI 2 PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGING' Syofni, Armis, )(until Citra Zoraya Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Univers itas Riau ABS'FRAK Pembelajaran matematika membekali peserta didik untuk mempunyai kemampuan berfikir kritis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kernampuan bekerjasama. 0101 sebab it pelajaran matematika vertu diberikan kepada semua peserta didik dimulai dari sekolah dasar (Depdiknas, 2006). Untuk memperbaiki basil belajar matematika siswa, telah dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model kooperatif teknik WPS (Write Pair Square) di kelas IX B SNIP Negeri 2 Pangean. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2. Ada dua jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data lentang proses pembelajaran yang diambil dengan teknik observasi, yang berguna untuk memperhaiki proses pembelajaran pada siklus 2 dan data tenting hash belajar berguna untuk menjavy. ab rumusan masalah atau menentukan keberhasilan tindakan. Analisis data yang digunakan adalah analisis data cleskriptif yang akan mendeskripsikan basil penelitian. Analisis data basil belajar rnenunjukkan teijacii peningkatan . basil belajar siswa clan skor dasar (sebelum tindakan) ke hasil belajar setelah siklus 1 begitu jugs ke basil belajar setelah siklus 2 yang ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang meneapai KKM. Pada skor dasar jutnlah siswa yang mencapai KKM hanya 12 orang (37,5 %), setelab siklus I jumlah siswa yang meneapai KKM menjadi 18 orang (56,25%) sedangkan pada ulangan harian 2 (siklus 2) menjadi 26 orang (81,25 %). Berdasarkan basil analisis data dapat disimpulkan terdapat peningkatan basil belajar siswa dari sebtlum ke sesudah tindakan. Katu kunci : Hasil belajar, Pembelajaran Kooperatif teknik WPS, Siklus, Refleksi I. PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu yang rnendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran pealing claim berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan days pikir nianusia. Matematika membekali peserta didik untuk mempunyai kemampuan berlikir logis. analitis, sisternatis, kritis, dan kreatif serta kernampuan bekerjasama. Oleb sebab itu. pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik ditnulai dari sekolah dasar (Depdiknas, 2006). Tujuan pembelajaran matematika adalah: (I) Memaharni konsep .matentatika. menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algOritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemeeahan masalah; (2) Menggunakan penalaran pada pola clan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagman dan pernyataan matematika_ (3) Metnecahkan masalah yang Ineliputi kernampuan pemecahan masalah, meraneang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleb; (4) Ivlengkomunikasikan gagasan dengan sintbol,„ tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa 136

KKM - unri.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KKM - unri.ac.id

E Suryalvati. T. 54111tri, Roza, n .aiisPresiding Seminar dim Rape Ikhunan BKti-FuN Winyah

10 -IL Ma 31111.1ISBN. 418-979-1222-96-9(WIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WPS (WRITE PAD"SQUARE) TJNTUK MENIISTGKATICAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS IX B SNIP NEGERI 2 PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGING'

Syofni, Armis, )(until Citra ZorayaProgram Studi Pendidikan Matematika FKIP Univers itas Riau

ABS'FRAK

Pembelajaran matematika membekali peserta didik untuk mempunyai kemampuan berfikirkritis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kernampuan bekerjasama. 0101 sebab itpelajaran matematika vertu diberikan kepada semua peserta didik dimulai dari sekolah dasar(Depdiknas, 2006).Untuk memperbaiki basil belajar matematika siswa, telah dilakukan sebuah penelitiantindakan kelas dengan menerapkan model kooperatif teknik WPS (Write Pair Square) dikelas IX B SNIP Negeri 2 Pangean. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, yaitu siklus 1 dansiklus 2. Ada dua jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data lentang prosespembelajaran yang diambil dengan teknik observasi, yang berguna untuk memperhaiki prosespembelajaran pada siklus 2 dan data tenting hash belajar berguna untuk menjavy. ab rumusan

masalah atau menentukan keberhasilan tindakan. Analisis data yang digunakan adalahanalisis data cleskriptif yang akan mendeskripsikan basil penelitian. Analisis data basil belajar

rnenunjukkan teijacii peningkatan . basil belajar siswa clan skor dasar (sebelum tindakan) ke

hasil belajar setelah siklus 1 begitu jugs ke basil belajar setelah siklus 2 yang ditandai denganmeningkatnya jumlah siswa yang meneapai KKM. Pada skor dasar jutnlah siswa yangmencapai KKM hanya 12 orang (37,5 %), setelab siklus I jumlah siswa yang meneapai KKMmenjadi 18 orang (56,25%) sedangkan pada ulangan harian 2 (siklus 2) menjadi 26 orang(81,25 %). Berdasarkan basil analisis data dapat disimpulkan terdapat peningkatan basil

belajar siswa dari sebtlum ke sesudah tindakan.

Katu kunci : Hasil belajar, Pembelajaran Kooperatif teknik WPS, Siklus, Refleksi

I. PENDAHULUANMatematika merupakan ilmu yang rnendasari perkembangan teknologi modern,

mempunyai peran pealing claim berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan days pikirnianusia. Matematika membekali peserta didik untuk mempunyai kemampuan berlikir logis.analitis, sisternatis, kritis, dan kreatif serta kernampuan bekerjasama. Oleb sebab itu.pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik ditnulai dari sekolah dasar(Depdiknas, 2006).

Tujuan pembelajaran matematika adalah: (I) Memaharni konsep .matentatika.menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algOritma, secaraluwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemeeahan masalah; (2) Menggunakan penalaran padapola clan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusunbukti atau menjelaskan gagman dan pernyataan matematika_ (3) Metnecahkan masalah yangIneliputi kernampuan pemecahan masalah, meraneang model matematika, menyelesaikanmodel dan menafsirkan solusi yang diperoleb; (4) Ivlengkomunikasikan gagasan dengansintbol,„ tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5)Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa

136

Page 2: KKM - unri.ac.id

Sury.awati, T. Soiritri, Y. ROZA, (Eds)Pswiding Seminar dein Rapal Tahunan (KS-PTN Wileyah Ilarat Ice-2310- 11 Mei 201015EIN 978-979-1222-9G-9 i titid.S

ingin taint, perhatian dun rninat datam matematika„ serta sikap ulet dan peraaya diri dalampemecahan masalah (Depdiknas, 2006).

Tujuan pembelajaran matematika tersebut dapat tercapai denganniemperhatikan proses pembelajaran maternatika di kelas. Proses pembelajaran yangdiinginkan sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Penclidikan (KTSP) adalahproses pembelajaran yang harus memenuhi ciri-ciri berikut irti: (1) Menekankan padaketercapaian koinpetensi siswa balk secara individual maupun klasika1; (2) Berurientasi padabasil belajar dan keberagarnan; (3) Penyampaian dalani pembelajaran menggunak.anpenclakatan dan metode yang bervariasi; (4) Guru bukan satu-satunya sumber belajar; (5)Penilaian inenekankan pada proses clan basil belajar dalam upaya penguasaan dan pencapaiancaatu kompetensi (Muslich, 2.007),

Namun keriyataannya, proses pembelajaran rnetematika di kelas IXB SMP Negeri 2Pangean Kecamatan Pangean sebelum pelaksanaan tindakan terlihat batn.va guru lebih sering3ftenjelaskan pclajarein kemudian mernberikan contoh soal selanjutnya mernberikan soaliarihan kemudian siswa menyalin soal dan mengerjakan soal tersebut. Hal ini berarti gurubelurn dapat mctibatkan siswa secara aktif sehingga guru !chill mendominasi pembelajaran,gang adanya interaksi an tara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa, sertaproses belajar dan pembelajaran ccnderung kurang aktif. Proses pembelajaran yang detnikianmarnunjukkan bahwa pembelajaran yang berpusat pada guru, siswa tidak diarahkan untukbelajar mandiri dan bekerjasama. Sedangkan pembelajaran yang dituntut datum KurikulumTwakat Satuan Pend idikan (KTSP) antara lain pembelajaran berpusat pada siswaVoeuructivismo.), siswa diarahkan untuk belajar secara mancliri dan bekerjasama (Muslich,2007).

Berdasarkan data yang diperoIeh itari guru bidang studi matematika di SMP Negeri 2rengean Kecamatan Pangean bahwa, basil belajar matematika pada semester ganjil Winn

pelajaran 2009/2010 pada meteri pokok bangun rttang sisi Iengkung beltun sesuai dengansang diharapkan. 1Vlasili banyak siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan sekolah3m.itu 60. Dari 32 jumlah siswa hanya 12 siswa yang mencapai KKM dengan persentase

437 ,5%).Dengani adanya kesenjangan antara harapan elan kenyataan yang ada dalani proses

-a=nbelajaran matematika di kelas IXB SMP Negeri 2 Penguin Keaamatan Pangeanzaenuntut adatiya Sualu parbaikan. Salah sate model pembelajaran yang dapat mengaktifkansiswa dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif dengan teknik WPSWrite-Pair-Square).

Pembelajaran Looperatif teknik WPS (Write-Pair-Square) memberikan siswakesempatan untuk bekerja serta bekerjasama dengan arang lain. Siswa lebih banyak dapatvienunjukkan partisipasi mereka sehingga lebih aktif daLam pernbelajaran (Lie, 200b).Derigan penerapan pembelajaran kooperatif teknik WFS, konsep matematika yang diberikanoleh guru akan lebih dipahami pleb siswa dengan banyaknya kesempatan siswa dalammeridiskusikan apa yang mereka pikirkan tentang konsep yang diperolehnya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian denganmeuerapkan model pembelajaran kooperat if teknik WPS (Write-Pair-Square) untukmeningkatkan hash bclajar matematika siswa kelas [XI; SNIP Nagar; 2 Pangean KeeamatanPangean khususnya padn mated pokok statistika dan peluang pada semester ganjil tabulapdaj ar a n 2009120 I 0.

137

Page 3: KKM - unri.ac.id

E. Stiryawrali, T. Sorfitri. V. Roza, (EdqPc:siding Scmittar dam kapat Tahunan BKS-P114 Wi I ayah Bar -at 14.-23

ID —1 Mel 2010ISBN. 975•979-1222-96-90i1id.51

Model Pembeiajaran Kooperatifrylenunat Slavin (1995) pembelajaran kc.)operatif adalah suatu model pembelajaran

dimana siswa daham kelompok keen terdiri dart croup siswa belajar dan bekerja secarak.olaboratif dengan struktur kelompok heterogen. L art pendapat di alas, dapat disimpulkanbahwa pernbelajaran kooperatif acialah suatu model pernbelajaran dirnana siswa belajar untukmernecaltkan suatu masalait secara berkelompok yang saling membantu untuk mernbangunsuatu pengetahuan yang ham. Dalam pernbelajaran ini siswa dituntut untuk Iebih aktif dalarnpembelajaran.

Menurut Ibrahim (2000), langkah-langkah pembelajaran kooperatif dinyatakanseperti tabci berikutTabel 1. Lanash-Langkah Model Pernbelajaran Kooperatif

Tingkall Laku Guru

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yangingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasisiwa belajar.

Guru menyajikan inforwasi kepada siswa dengan jalandemonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Guru tnenjelaskan kepada siswa bagaimana c-aranyamembentuk kelompok belajar dart membantu setiapkelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Guru rnemhimbing kelompok-kelompok belajar padasaat mereka mengeriakan tugas mereka.

Guru rnengevaluasi basil belajar tentang materi yangtelah dipelajari atau masing-messing kelompoknnempersentasekan hasilkerjanya.

Fuse

Fase-1Menyarnpaikan tujuan danmemotivasi siswa

Fase-21vIenyaji kan inforrnasi

Fase-3Mengorganisasikan siswa kedalarn kelompok-kelompokhetaja

Fast-4Iviembimbing kelompokbekerja dan belajar

Fase-SEvaluasi

Fase-6Klemberikan penghargaan Guru atencari cara-eara untuk menghargai baik upaya

mattpun hasil belajar individu dan kelompok.

Teknik WPS (Write-Pair-Square)Pembelajaran kooperatif teknik WPS dikembangkan oleh Spencer Kagan. Teknik

memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri serta bekerjasama deagan caving lain.Keunggulan dart teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa dan memberi kesempatanlebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepadaorang lain (Lie, 2008), Write-Fair-Square memberikan tahap-tahap pembelajaran dirnana,Write. (rm.:nuns) merupakan tahapan pembelajaran yang menuntut siswa untuk hekerja seearaindividu dan menuliskan ide-ide yang diperoleh datarn mentaltami konsep atau pemecahanmasalah yang diberikan, Pair (pasangan) merupakan tahapan pembelajaran yang memberikankesempatan kepada sisv.ra mendiskusikan basil pamildran mereka masing- rnasing secaraherpasartgan, sedangkan Square (berempat) merupakan tahapan pembelajaran yang

138

Page 4: KKM - unri.ac.id

G. Suryawali,T. SID Ititri, Y. Rw.a, (Ed:4Prosiding Seminar dui 1-UpaiTaliumin TIKS•PTN Wiriryah Baru kc-2310 — 11 Mc] 201.0ISBN 973-979-1222-k4rjilid.5)

memberikan kesempatan kepada siswa untuk meadiskusikan basil kerja mereka secara lebillluas dalarn kelompok knell yang terdiri clan empat orang.

Menurut George. M (1997) langkah-langkah pembelajaran WPS adalah sebagaiberikut:1. Kelas dibagi dalarn beberapa kelompok yang beranggotakan empat prang dengan

masing-masing dibagi dalarn pasangan-pasangan, kemudian siswa menuliskan ide-idemereka.

2. Siswa menuliskan ide-ide yang mereka tuliskan dengan pasangan masing-masing.3. Kemuclian kedua pasangan bertemu kemhali &lam kelompok berempat untuk

mendiskusikan basil kerja mereka.Menurut Lie (2004) langkah-langkah petribelajaran WPS adalah sebagai berikut;

1. Guru rnembagi siswa dalarn kelompok berempat dan memberikan 'ups kopada semuakel rim pok_

2. Setiap siswa mennikirkan dan mengerjakan tugas tersebut send iri.3. Siswa berpasangan dengan salad satu rekan dalarn kelompok dan berdiskusi dengan

pasangannya.4. Kedua pasang berteniu kembali dalarn kelompok berempat. Siswa mernpunyai

kesempatan untuk membagikan basil kerjanya kepada kelompok berempat.

2. METOPE PENELITIANPenelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SNIP Negeri 2 Pangean Kecamatan

Pangean pada semester ganjil tabu]] pelajaran 2009/2010. Penelitian ini merupakan penelitiantindakan kelas kolaboratif. Peneliti dan guru akan berkolaboratif dalarn merencanakantindakan (Wardani, dkk, 2002). Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh pencliti sendiri,sedangkan guru sebagai pengamat selama proses pernbelajaran. Tindakan yang dilakukandalarn proses pernbelajaran di kelas pada penelitian ini adalah peiterapan pembelajarankooperatif teknik WPS (Write-Pair-Square). Penelitian ini akan dilaksanakan dua siklus,dengan uraian siklus pertarna terdiri dari dua kali pertemuan dan satu kali ulangan harian, dansiklus kedua terdiri dari tiga kali pertemuan dan satu kali ulangan harian. Pada setiap siklusdilakukan 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pefigamatan, dan refleksi. Modelsiklus penelitian tindakan kelas dapat digarnbarkan sebagai berikut :

RefleksiAwal

Perencanaan

Pelaksanaan TRefleksi I

Pengamatan

I Perencanaan II

Pelaksanaatt 11

Pengamatan II

Masing-masing kotnponen pada setiap siklus dalnm penelitian ini berisikan

139

Page 5: KKM - unri.ac.id

Junalah siswa yang Persentasemencapai KKM indikator (%)

G. Suryaveaci, T_ Sollitri, Y. Roza. (Eds)Prost.'mg Scm mar dan Rapat l ahunan H kCS -1.11,1 layah Hardt Icc-23

10— 1 Mci 2010]SRN. 9713-979- L222-96-9010151.

a. Refleksi Awale. Pela.ksanaan Tindakane. Refleksi (Reflecting)

b. Perencanaan (Planning)d. Pengarnatan (Observing)

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANBerdasarkan skor hasil belajar untuk setiap indikator pada ulangan harian I dan

ulangan harian H yang diperoleh siswa sesudah tindakan, maka juinlah siswa yang mencapaiKKM yaitu 60 dapat dinyatakan dengan table berikut.

Tabel 1. I(etcrcapaian KKM pada Ulangan Harian I untuk Setiap Indikator

No Indikator keteroapaian

Mengurutkan data tunggal dan1 menentukan nilai tertinggi dan 28 87,5

terendahMenentukan nilai rata-rata, modus

2 dan median suatu dataMenentukan mean dari suatu data

3yang telah diubah

4 Membaca diagram suatu dataBerdasarkan tabel di atas, pada indikator ketiga terlihat bahwa jumlab

siswa yang bairn mencapai KKM rnasih banyak_ Hal ini disebabkan siswa sulit memahamisonl cerita dalam menentukan rataan hitung. Siswa juga kurang teliti dalarn memperhatikantanda operasi hitung.

Ft ardasarkan skor yang diperoleh siswa untuk setiap indikator sesudah mengikuti tigakali proses pembelajaran dan Ulangan Harian H pada materi pokok statistika Can peluang,,maka jurnlah siswa yag mencapai KKM yaitu 60 dapat dimuat dalam tabel berikut.Tabel 2. Ketercapaian KKM pada. Ulangan Harian II untuk Setiap Indikator

Jumlah siswaPersentase

No. Indikator ketercapaian yang mencapaiKKM indikator (%)

Menentukan ruang sampel suatu percobaan

1 26 81,25dengan inendata titik sampelnyaMenghitung peluang rnasing-masing titik 19sampel pada ntang sampel suatu percobaan

59,37

Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian3. 20 62,5

dart beberapa kali percobaanMenentukan peluang gabungan dart dua

4. 8 25kejadian majernuk

Berdasarkan tabel di atas, pada indikator keempat terlihat bahwa jurnlah siswa yangbclum mencapai KKM masih banyak. Hal ini disebabkan siswa kurang memaharni coal yangdiberikait. Selain itu siswa juga kurang rnemahami konsep gabungan dua buah himpunan.

Ketercapaian KKM pada pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut:

19 59,37

4 12,5

19 59,37

140

Page 6: KKM - unri.ac.id

E. Suryawali, T. Sall-111i. Y. Roza, (Eds)Prosiding Seminar dAilltripaTathunan 1.3K- S-FTN wartypit Harm ke-2310- 1l Me12010ISBN 978-974-1222-96-9(iilid.5)

Tabel 3. Jurnlah Siswa yard Men capai KKMSkor Ulangan Harian Ulangan Harlan

DasarJumlah siswa yangmencapai KKM (60)Persentase siswa yangtnenoapai KKM (60)

12 18 26

37,5 56,25 $1,25

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa, terjadi peningkatan jumlah siswa yangmencapai KKM dari skor dasar ke ulangan harian I dan dari ulangan harian I ke ulanganharian H. Anatisis irli rnenunjukkan terjadinya peningkatan basil belajar siswa dari sebekuntindakan ke setelah tindakan, sehingga dapat disirnpulkan bahwa penelitian herhal.

4. KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah peneliti lakukan dapat

disimpulkan bahwa penerapan model peinbelajaran kooperatif teknik WPS (Write -Pair-Square) dapat men inskatkan basil belajar rnaterriatika siswa keIas 1XB SMP Negeri 2Pange.an Kecarnatan Panguan tahon pelajaran 2009/2010 khususnya pada materi pokokstatistika dan peluang.

Berdasarkan kesimpulan dan pernbahasan basil penelitian di atas, make penelitimengajukan beberapa saran diantaranya:I. Guru hendaknya menegaskan pada siswa dalam mengerjakan LKS, siswa harus

bekerjasarna dalam kelompoknya.2. Bagi guru yang akin menerapkan model peinbelajaran kooperatif teknik WPS hendaknya

membim bing dan n-lengawasi setiap kelompok diskusi secant merata_

DAFTAR PUSTAKAArikunto, S., 2008, Penelitian Tindakan Keias, Bumi Aksara, Jakarta.Bahariddin dan Wahyuni, E, N., 2008. Teori Belajar Dan Pembelajaran, Ar-Ruzi. Media,

Yogyakarta.Depdiknas., 2006, Kurikulum Tingkot Satwm Pendiddron, Depdiknas, Jakarta.Djarnaralt, Bari Syaiful dan Zain Aswan., 2006, Straregi Belajar Afengajar, PT Asdi

Mahastya, Jakarta.George . M, Jacobs., 1997, Cooperative Learning, Searneo Regional Lenguage Centre,

Singapore_Harnalik, qmar., 2007, Proses Belajar itlengajar. Bum' Aksara, Jakarta.Hartono.. 2007, Sfrategi Pembeiajaran, LSFK2P, Pekanbarulbrahint„ Muslimin, MuhammadNur., 2004, Peinbeiajaran Kooperatif,Universitas Negeri Surabaya, Surabaya_Lie, Anita., 2008, Cooperative Learning Alemprairtikkan Cooperative Learning di Ruang-

Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta.Muslich, M., 2007, (KTSP) Kurikidum Tingkat Satucin Penciklikan, Bumi Aksara, Jakarta.Sagala, S., 2005, Konsep don 1110.kna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.Sardinian, A.M., 2008, Interaksi dan .Alotivasi Berajar Mengajar, Raja Orafinclo Persada,

Jakarta.Slavin , R.E., 1995. Cooperative Learning Theory Reseach and Practise. Ally and bacon :

Boston.

141

Page 7: KKM - unri.ac.id

E. Surya•ati, T. Sol flirt, Y. Roza, (Lds)Pmsiding Scrntnar dap F.apat T hu ii0111 BES-PIN Wilayah Baru ke -23

- " " — 10ISBN 978-979-1222-

Sudjana, Nana., 2004, Penilaian Hasil dais Proses Peenbelajaron. PT Rernaja Rosdakarya,Bandung.

Suy.a.nto,, 1997, Pedornan Pelaksanacin Penelition Tindak-an 'Ceders, Dikti Depdikbud,Yogyakarta.

Trianto.,2007, Model-Mode! Pembeicyaran Movatif Berorientasi Konstruktivistlic, PrestasiPustaka, Jakarta.

Wardhani., 2002, Petielitian Tindakan Kefas,Universitas Terbuka, Jakarta.