24
PENDAMP INGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE TAHUN 2015 DESA/KELURAHAN : ABUAN KECAMATAN : KINTAMANI KABUPATEN/KOTA : BANGLI NAMA MAHASISWA : ZULVA HANIF PRATIWI FAK/PS : KEDOKTERAN HEWAN/ KEDOKTERAN HEWAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN 0

KKN PPM UNUD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KKN PPM UNUD

Citation preview

Page 1: KKN PPM UNUD

PENDAMP INGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE TAHUN 2015

DESA/KELURAHAN : ABUAN

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN/KOTA : BANGLI

NAMA MAHASISWA : ZULVA HANIF PRATIWI

FAK/PS : KEDOKTERAN HEWAN/

KEDOKTERAN HEWAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

0

Page 2: KKN PPM UNUD

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Keluarga Wayan Kariada merupakan sebuah keluarga kecil pra-sejahtera

dengan seorang istri bernama Ni Luh Anggasari dan seorang orang tua KK yaitu

ibunya tinggal di Desa Abuan Kecamatan Kintamani. Bapak Wayan Kariada bekerja

sebagai pengrajin kayu dan ibu Ni Luh Anggasari bekerja sebagai pegawai di

koperasi, sedangkan ibu KK bekerja sebagai pengumpul pasir.

Bapak Wayan Kariada mempunyai rumah itu terdiri dari 2 bangunan, yaitu 2

kamar tidur dan bangunan dapur. Bangunan ini sudah terbuat dari batako dan

berlantai semen. Di keluarga ini sudah mempunyai tempat MCK.

Keluarga ini beragama Hindu. Dalam kehidupan sehari-hari, pengambilan

keputusan berada di tangan KK. KK bermata pencaharian sebagai pengrajin kayu

sedangkan istri KK bekerja sebagai pegawai di koperasi. Untuk lebih jelasnya,

identitas keluarga Bapak Wayan Kariada dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak Wayan kariada

No Nama StatusUmur

(tahun)Pendidikan Pekerjaan

1.Wayan

Kariada L 25 th Tamat SMA

Pengrajin

kayu

2.Ni Luh

AnggasariP 21 th Tamat SMA

Pegawai

koperasi

3.Ni Nyoman

MundilP 52 th Tamat SD

Pengumpul

pasir

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama

pelaksanaan KKN PPM Universitas Udayana Periode VIII tahun 2014 tergolong

keluarga ekonomi berkekurangan karena pendapatan yang didapat tidak sebanding

dengan pengeluaran setiap bulannya.

1

Page 3: KKN PPM UNUD

Bapak Wayan Kriada bekerja sebagai pengrajin kayu dan menjual hasil

karyanya di desa Taro Kecamatan Gianyar. Dalam seminggu beliau memperoleh

kurang lebih Rp 300.000. Sedangkan istrinya yang bekerja sebagai pegawai di

koperasi mendapat gaji sebesar Rp 1.500.000,00 perbulan. Ibu dari Bapak Wayan

Kariada memperoleh upah sebesar Rp 10.000 sebagai pengumpul pasir untuk tiap

harinya. Kegiatan ini dilakukan ibu Bapak Wayan Kariada setiap harinya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a Kebutuhan sehari-hari

Keluarga Bapak Wayan Kariada tergolong ke dalam keluarga kurang

mampu karena penghasilan dan pekerjaaan yang dilakukan oleh keluarga ini

tidak sebanding dengan pengeluaran.

Untuk keperluan sehari-hari, keluarga Bapak Wayan Kariada menghabiskan

uang sebesar ± Rp 6850.000,00 yang digunakan untuk membeli berbagai

keperluan konsumsi sehari-hari. Untuk membeli beras, biaya yang harus

dikeluarkan yaitu + Rp 175.000/bulan. Keluarga ini memperoleh bantuan

beras murah dari pemerintah sehingga biaya yang dikeluarkan tidaklah terlalu

banyak. Keluarga Bapak Wayan Kariada ini biasanya membeli lauk. Untuk

sayur, terkadang keluarga ini membeli dan terkadang juga mengambil dari

hasil kebun dan tanaman sayur di pekarangan rumahnya. Pengeluaran untuk

sayur dan lauk pauk tidak menentu tiap bulannya, akan tetapi diperkirakan

berkisar Rp 250.000/bulan.

Selain biaya makan untuk keluarga, Bapak Wayan Kariada mengeluarkan

biaya untuk keperluan bulanannya, seperti listrik, deterjen, sabun, rokok dan

air. Biaya yang harus dikeluarkan Bapak Wayan Kariada untuk listrik adalah

sebesar Rp 30.000 setiap bulan melalui langganan listrik pasca bayar pada

PLN setiap bulan. Untuk kebutuhan lain, seperti deterjen, sabun mandi, sabun

cuci, dan sebagainya, Bapak Wayan Kariada menghabiskan biaya sebesar

kurang lebih Rp 50.000/bulan. Selain itu, keluarga ini juga merupakan seorang

perokok yang sebulannya mengeluarkan biaya ± Rp 20.000, dimana bapak

Wayan Kariada ini menggunakan rokok buatan sendiri. Biaya yang

dikeluarkan ini digunakan untuk memberi tembakau dan kertas rokok.

Pengeluaran selanjutnya yaitu untuk membeli air untuk keperluan sehari-hari.

Di Desa Abuan memang termasuk desa yang susah air karena setiap warga

2

Page 4: KKN PPM UNUD

harus membeli air untuk kehidupan sehari-hari. Di keluarga bapak Wayan

Kariada ini per bulan membeli air 1 tangki dengan harga Rp 160.000.

b Pendidikan

Pendidikan Bapak Wayan Kariada adalah tamat SMA, sedangkan istrinya

yaitu Ni Luh Anggasari adalah tamat SMA, dan Ibunya Ni Nyoman Mundil

adalah tamat SD. Di keluarga Bapak Wayan Kariada belum punya anak, jadi

tidak ada pegeluaran untuk anak sekolah.

c Kesehatan

Untuk biaya kesehatan Bapak Wayan Kariada tidak mengeluarkan uang

lagi karena biaya kesehatannya sudah ditanggung oleh Jaminan Kesehatan

Bali Mandara (JKBM). Namun apabila keluarga ini berobat ke Puskesmas

Pembantu di desa Abuan kerap kali keluarga ini memelukan pengeluaran biaya

karena obat yang digunakan tidak termasuk dalam tanggungan jaminan

kesehatan. Dalam keluarga saat ini jaminan kesehatan tersebut masih cukup

untuk memenuhi kesehatan keluarga di rumahnya. Setiap berobat rata-rata

pengeluaran yang dibutuhkan yaitu Rp 20.000,00 setiap kali berobat. Untuk

setiap bulannya dikatakan pasien pergi ke Puskesmas Pembantu sebanyak 1

kali.

d Kerohanian

Anggota keluarga Bapak Wayan Kariada yang meliputi Ni Luh Anggasari

dan Wayan Mundil beragama Hindu semua. Untuk keperluan sembayang

sehari-harinya, istri Bapak Wayan Kariada mengatakan menghabiskan biaya

yaitu sebesar kurang lebih Rp 50.000/ bulannya dan tergantung hari raya juga.

Apabila terdapat upacara atau upacara di pura yang ada di desa, setiap

keluarga biasanya mengeluarkan “peturun” yang berupa benda seperti kelapa,

dan jajan. Selain itu juga mengeluarkan “peturunan” berupa sejumlah uang

yang biasanya berkisar ± Rp 80.000 setiap upacara. Keluarga ini juga

menuturkan, di desa Abuan terdapat ± 9 pura, dan piodalan dilakukan setiap 6

bulan sekali. Untuk biaya piodalan biasanya menghabiskan biaya sekitar Rp

500.000.

3

Page 5: KKN PPM UNUD

e Sosial

Untuk biaya sosial, keluarga Bapak Wayan Kariada tidak menghabiskan

biaya yang besar. Tidak terdapat iuran rutin untuk desa pakraman. Begitu juga

untuk iuran suka duka juga jarang terjadi.

f Keperluan lain

Keluarga ini memiliki 1 sepeda motor. Tiap tahunnya, dilakukan samsat

terhadap motornya yang dapat menghabiskan biaya kurang lebih Rp 100.000.

Keluarga ini dikatakan tidak memiliki tabungan atau simpanan dana.

Hal ini dikarenakan perekonomian yang dikatakan kurang untuk kehidupan

sehari-hari.

4

Page 6: KKN PPM UNUD

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu

keluarga Bapak Wayan Kariada, maka penulis melakukan beberapa kunjungan ke

kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan

secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak Wayan Kariada, yaitu dengan melakukan

obrolan-obrolan ringan dengan kepala keluarga, istri, dan Ibu dari bapak Wayan

Kariada. Mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah

kesehatan yang dialami, masalah tata bangunan serta melihat-lihat suasana tempat

tinggal Bapak Wayan Kariada.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 24 kali pertemuan

dengan keluarga Bapak Wayan Kariada. Dalam jangka waktu tersebut telah

diidentifikasi beberapa permasalahan yang diperoleh melalui obrolan-obrolan

bersama keluarga Bapak Wayan Kariada. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga

ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.

2.1.1 Masalah Kesehatan

Keluarga Bapak Wayan Kariada memiliki kesadaran kesehatan yang

kurang. Dari hasil kunjungan yang dilakukan didapatkan Bapak Wayan

Kariada dan keluarga, tidak ditemukan masalah kesehatan yang berarti pada

keluarga ini. Dalam 6 bulan terakhir dikatakan tidak ada menderita penyakit

yang serius, hanya saja menderita panas, pilek dan batuk biasa yang sebagian

besar dapat membaik dengan sendirinya.

Namun demikian terdapat masalah lain yang berpotensi mengganggu

kesehatan yaitu PHBS yang kurang baik disini, dimana keluarga memiliki

kebiasaan mencuci tangan yang kurang baik juga berpotensi untuk

menimbulkan terjadi penyakit yang terkait dengan pencernaan.

Selain itu terdapat masalah lain yang berpotensi mengganggu

kesehatan Bapak Wayan Kariada, yaitu kebiasaan merokok yang dimiliki

Bapak Wayan Kariada. Sehari dikatakan dapat merokok 2 hingga 4 batang.

Kebiasaan merokok ini sudah sejak usia remaja hingga sekarang. Kebiasaan

ini dapat menggangu kesehatan paru-parunya sendiri dan keluarganya. Beliau

5

Page 7: KKN PPM UNUD

terkadang mengalami batuk dan pilek namun segera sembuh dalam beberapa

hari. Dikatakan beliau enggan pergi ke bidan karena dianggap hanya batuk dan

pilek biasa.

Kemudian ibu Wayan Mundil yang merupakan ibu dari bapak Wayan

Kariada ini dikatakan selama enam bulan terakhir sering menderita sakit

kepala. Tetapi itu hanya kadang-kadang saja. Mereka dikatakan jarang

mengunjungi bidan desa, hanya bila batuk terlalu lama dan tidak kunjung

sembuh saja baru mengunjungi pelayanan kesehatan.

Bapak Wayan Kariada mengkonsumsi makanan yaitu nasi secara teratur yaitu

3 kali sehari, dimana setiap kali makan, beliau makan 1 piring nasi dan dengan

lauk dan sayur. Keluarga Wayan Kariada juga sering makan sayur seperti kul

dan sayur jepang. Sedangkan lauk yang biasa dikonsumsi yaitu tahu, tempe,

dan ikan asin.. Untuk camilan, Bapak Wayan Kariada sering mengkonsumsi

labu, kladi, dan buah-buahan seperti jeruk, dan pisang.

Keluarga Bapak Wayan Kariada memiliki jaminan kesehatan berupa

JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) yang dapat mengurangi biaya yang

harus dikeluarkan keluarga Bapak Wayan Kariada jika beliau, sang istri atau

ibunya sakit.

2.1.2 Masalah Lingkungan dan Penataan Bangunan

Luas rumah Bapak Wayan Kariada kurang lebih 10 x 7 meter, yang

mana terdiri atas 1 bangunan perumahan dan 1 bangunan dapur. Rincian

ruangan di pekarangan perumahan yang ada di rumah Bapak Wayan Kariada

adalah 2 kamar tidur, 1 kamar tamu serta teras rumah. Sedangkan bangunan

dapur terletak pada bangunan terpisah yang berada di belakang rumah ini.

Ukuran rumah yang ditempati oleh keluarga Bapak Wayan Kariada adalah 7

m × 5 m, dan ukuran dapur yang ditempati oleh keluarga ini adalah 3m x 2m.

Bangunan ini merupakan sebuah bangunan permanen dengan dinding dari

batako dan beratapkan genteng. Didalam bangunan terdapat 2 kamar tidur dan

kamar tamu. Bangunan ini sudah berbahan bangunan rumah permanen, yaitu

dengan tembok berasal dari batako, namun belum di cat dan belum

menggunakan lantai keramik, dimana masih beralaskan semen. Banguanan

rumah ini juga telah dilengkapi dengan ventilasi yang berada di bagian depan

6

Page 8: KKN PPM UNUD

rumah. Dalam ruang tamu dari keluarga ini tampak terdapat beberapa barang

yang tidak tertata dengan baik.

Sedangkan bangunan dapur yang terletak di samping rumah

merupakan bangunan yang tidak permanen dimana dindingnya terbuat dari

anyaman bambu dan dengan lantai tanah, sedangkan atapnya berasal dari

genteng. Dalam kegiatan memasak keluarga ini masing meggunakan tungku

yang menggunakan kayu bakar. Adapun kayu bakar ini biasanya diperoleh

dari pepohonan yang berada di kebun. Selain itu penggunaan tungku ini

dimanfaatkan untuk menghangatkan diri di depan perapian. Keluarga ini

masih sudah memiliki jamban tersendiri di pekarangan rumahnya.

Lingkungan sekitar rumah Bapak Wayan kariada tergolong bersih.

Akan tetapi, pekarangan rumah beliau masih berupa tanah. Dapur yang masih

menggunakan kayu bakar juga merupakan suatu permasalahan terutama untuk

asap dan debu hasil pembakaran.

2.2 Masalah Prioritas

2.2.1 Masalah Kesehatan

a. Kebiasaan merokok dan keluhan batuk yang dialami oleh Bapak Wayan

Kariada

b. Terlalu kecapaian dan kurang istirahat yang dialami oleh ibu Nyoman

Mundil.

2.2.2 Masalah Lingkungan dan Penataan Bangunan

Masalah lingkungan yang terjadi pada keluarga ini adalah

a. Terdapat risiko terkena infeksi saluran nafas akibat sisa pembakaran kayu

bakar berupa asap dan debu.

b. Bangunan yang ditempati oleh orang tua Bapak Wayan Kariada kurang

layak ditempati.

7

Page 9: KKN PPM UNUD

BAB III

USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program

3.1.1 Kesehatan

a. Kebiasaan merokok dan keluhan batuk yang dialami oleh Bapak Wayan

Kariada.

- Memberikan KIE kepada Bapak Wayan Kariada tentang pentingnya

bahaya merokok bagi kesehatan. Bahaya merokok bagi kesehatan tidak

hanya jangka pendek seperti batuk-batuk yang dialami oleh beliau

namun bahaya jangka lama yang lebih berbahaya seperti jantung, paru-

paru, stroke, dan lain-lain.

- Saat Bapak Wayan Kariada ingin merokok, lebih disarankan untuk

mengganti rokok dengan makanan seperti cemilan ataupun memakan

permen. Selain itu, makanan yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan

kebersihannya.

- Disarankan agar memeriksakan keluhan batuknya agar mendapatkan

pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

b. Terlalu kecapaian dan kurang istirahat yang dialami oleh ibu Nyoman

Mundil.

Sebaiknya lebih mengutamakan kesehatan karena Ibu Nyoman Mundil

sudah berusia tua. Agar tidak mengakibatkan penyakit yang serius.

Karena orang semakin tua ketahanan tubuhnya semakin berkurang.

Istirahat yang cukup juga sangat dibutuhkan.

3.1.2 Lingkungan dan Penataan Bangunan

a. Terdapat risiko terkena infeksi saluran nafas akibat debu yang beterbaran di

ruang tamu.

- Kurangnya menjaga kebersihan lingkungan terutama didalam rumah

sehingga terdapat risiko terkena infeksi saluran pernafasan akibat debu

yang berserakan. kebersihan di dapur terutama akibat debu hasil

pembakaran.

8

Page 10: KKN PPM UNUD

- Memberikan informasi mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat) di rumah

b. Terdapat risiko terkena infeksi saluran nafas akibat sisa pembakaran kayu

bakar berupa asap dan debu.

- Mengingatkan pada Ibu Ni Luh Anggasari agar selalu membuka pintu

dapur saat memasak agar asap hasil pembakaran keluar ruangan. Hal

ini di karenakan di bangunan dapur tidak terdapat jendela.

- Menganjurkan pada Ibu Ni Luh Anggasari agar selalu membersihkan

debu sisa hasil pembakaran.

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah

maupun kebun Bapak Wayan Kariada. Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan

sebanyak 24 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah

sebagai berikut.

Tabel 2. Agenda Kegiatan Kunjungan KK Dampingan

No. Tanggal WaktuWaktu Kerja

(Jam)Kegiatan

1.5 Agustus

201409.00-14.00 5

Survey alamat kediaman KK dampingan dan

perkenalan dengan keluarga dampingan

(Wayan Kariada)

2.6 Agustus

2014

07.00-09.00

dan

17.00-18.00

3

Mengenal keluarga Bapak Wayan Kariada

lebih jauh dan mengetahui latar belakang

keluarga serta mengetahui secara detail profil

keluarga

3.7 Agustus

201417.00-19.00 2

Berbincang – bincang dan menanyakan silsilah

keluarga

4. 8 Agustus

2014

07.00-08.00

dan

12.00-14.00

3 Lebih mengenal keluarga Bapak Wayan

Kariada serta mengidentifikasi masalah lain,

yaitu masalah kesehatan yang dihadapi yang

9

Page 11: KKN PPM UNUD

belum diungkapkan sebelumnya

5.9 Agustus

2014

10.00-12.00

dan

13.00-18.00

7

Berbincang – bincang dan membantu KK

dampingan dalam melakukan pekerjaan rumah

sehari – hari dan mengidentifikasi masalah

ekonomi yang dihadapi dalam keluarga

tersebut

6. 10 Agustus

201412.00-14.00 2

Berbincang – bincang dan membantu KK

dampingan dalam melakukan pekerjaan rumah

sehari – hari

7.11 Agustus

201413.00-15.00 2

Membicarakan tentang adat istiadat dan

kegiatan sosial di desa

8.12 Agustus

2014

09.00-12.00

dan

12.00-14.00

5

Membicarakan dan menyadarkan KK

dampingan tentang pentingnya menjaga

kesehatan

9.13 Agustus

2014

13.00-16.00

dan

16.00-18.00

5Membicarakan kesehatan bapak Wayan

Kariada dan kebiasaan merokoknya.

10.14 Agustus

201417.00-18.00 1 Membicarakan kesehatan ibu Nyoman Mundil

11.15 Agustus

2014

12.00-13.00

dan

17.00-19.00

3Membicarakan kesehatan semua anggota

keluarga di KK dampingan

12.16 Agustus

201417.00-19.00 2

Mengidentifikasi masalah penataan bangunan

yang dihadapi dalam keluarga tersebut

13.17 Agustus

2014

07.00-10.00

dan

16.00-18.00

5

Membicarakan dan menyadarkan KK

dampingan tentang pentingnya kebersihan,

terutama halaman rumah, kamar tidur dan

dapur

14.18 Agustus

2014

07.00-10.00

dan

15.00-18.00

6

Berbincang-bincang mengenai adanya risiko

terkena infeksi saluran nafas akibat sisa

pembakaran kayu bakar berupa asap dan debu.

15. 19 Agustus

2014

07.00-09.00

dan

6 Berbincang-bincang dengan KK tentang

pembuatan kerajinan kayu

10

Page 12: KKN PPM UNUD

14.00-18.00

16.20 Agustus

201407.00-09.00 2

Berbincang-bincang dengan KK tentang

penghasilan kerajinan kayu dari KK

dampingan

17.21 Agustus

201407.00-09.00 2

Berbincang-bincang dengan KK tentang biaya

sehari-hari KK dampingan

18.22 Agustus

201414.00-17.00 3

Berbincang-bincang mengenai latar belakang

pendidikan KK dampingan.

19.23 Agustus

201413.00-17.00 4

Berbincang – bincang tentang jaminan

kesehatan yang dimiliki dan membantu KK

dampingan dalam melakukan pekerjaan rumah

sehari – hari

20.24 Agustus

201409.00-12.00 3

Berbincang – bincang tentang proses penjualan

hasil kerajinan kayu

21.25 Agustus

201409.00-12.00 3

Berbincang –bincang berusaha menyadarkan

KK dampingan tentang bahaya dari merokok

terhadap kesehatan.

26 Agustus

201407.00-11.00 4

Berbincang – bincang tentang pencegahan

terhadap penyakit yang mungkin timbul.

22.27 Agustus

201407.00-11.00 4

Berbincang-bincang dan memantau

perkembangan keadaan keluarga setelah

diskusi mengenai solusi masalah-masalah yang

dialami keluarga

23.28 Agustus

201407.00-12.00 5

Berbincang-bincang dan membantu pekerjaan

rumah KK sambil menginformasikan kegiatan

malam keakraban

24.29 Agustus

201407.00-11.00 4

Berbincang-bincang dan berpamitan sambil

memberikan kenang-kenangan sebagai tanda

perisahan dengan keluarga Bapak Wayan

Kariada

Total JKEM 91 jam

11

Page 13: KKN PPM UNUD

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam

Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa

yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun

waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama

sebulan adalah sebanyak 24 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam.

4.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah

sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud

adalah Desa Abuan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM IX di Desa Abuan,

Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan

berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan

tersebut, dilakukan obrolan – obrolan santai bersama keluarga dampingan untuk

menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan

masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Selain itu juga

diselingi dengan kegiatan-kegiatan rumah yang dilakukan oleh keluarga dampingan,

sehingga menciptakan suasana kekeluargaan yang lebih baik. Jadwal kunjungan ke

keluarga dampingan dilakukan sebanyak 24 kali selama sebulan, dimana setiap lama

kunjungan rata-rata 6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai

92 jam.

4.4 Hasil

Dari program yang sudah dilaksanakan hasil dari segi program belum dapat

dirasakan karena memerlukan waktu untuk mengetahui hasil tersebut tetapi yang

dapat dilaporkan pada saat ini adalah hasil dari program yang diprioritaskan adalah

12

Page 14: KKN PPM UNUD

semua program yang telah dirancang dapat diterima dengan baik dan mendapat

perhatian yang sangat positif dari keluarga Bapak Wayan Kariada.

4.5 Kendala

Adanya kegiatan ngayah di pura yang sangat padat sehingga menyita waktu

KK dampingan. Hal tersebut mempengaruhi intensitas pertemuan antara mahasiswa

dan KK dampingan. Hal ini diatasi dengan melakukan kunjungan sebelum dan

sesuadah waktu ngayah di Pura.

13

Page 15: KKN PPM UNUD

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

1. Pentingnya menjaga kesehatan Bapak Wayan Kariada dan istri agar dapat

melaksanaan kegiatan sehari-hari dengan baik.

2. Pentingnya pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga Bapak Wayan

Kariada untuk mencegah timbulnya penyakit.

3. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan dapur keluarga

Bapak Wayan Kariada dari debu hasil pembakaran dan debu yang

beterbangan untuk menghindari risiko terkena infeksi saluran pernafasan.

4. Pentingnya dilakukan pembangunan jamban keluarga guna membangun pola

hdup bersih dan sehat di lingkungan keluarga Bapak Wayan Kariada.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang

didampingi, yaitu keluarga Bapak Wayan Kariada, maka rekomendasi yang dapat

penulis berikan, antara lain :

Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN

PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada

KK bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.

Disarankan kepada ibu Nyoman Mundil agar memperhatikan frekuensi pekerjaan

dan tidak mengangkat beban berat agar penyakit yang diderita tidak kambuh.

Menyarankan kepada KK dampingan ini yaitu Bapak Wayan Kariada agar

mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok, karena akan berakibat pada

gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

Diharapkan kepada keluarga Bapak Wayan Kariada untuk melakukan pola hidup

bersih dan sehat di lingkungan rumah serta menjaga pola makan yang sehat.

Keluarga Bapak Wayan Kariada diharapkan mampu mengaplikasikan solusi-solusi

yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.

14

Page 16: KKN PPM UNUD

Lampiran

15

Page 17: KKN PPM UNUD

16

Gambar Lingkungan Rumah dan Anggota Keluarga Wayan kariada