85
Klasifikasi Area Berbahaya HSE Corporate Nama : Kusmadi Status : 201 Alumni : USU Fungsi : HSE Corporate Pengalaman kerja : 26 tahun Alamat : jln. Delima No 25, Bedog Sleman, Yogyakarta Tlp : 021 381 5070

Klasifikasi Area Berbahaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

area klasifikasi berbahaya kesimpulan

Citation preview

Page 1: Klasifikasi Area Berbahaya

Klasifikasi Area Berbahaya

HSE Corporate

Nama : KusmadiStatus : 201Alumni : USUFungsi : HSE CorporatePengalaman kerja : 26 tahunAlamat : jln. Delima No 25, Bedog Sleman, YogyakartaTlp : 021 381 5070

Page 2: Klasifikasi Area Berbahaya

POKOK BAHASAN POKOK BAHASAN 1. Pengenalan2. Klasifikasi Zona dan Lokasi Bahaya3. Perlindungan Peralatan Listrik4. Standar dan Panduan Penting Lainnya5. Sistim Deteksi di Area Berbahaya6. Sistim Perlindungan Kebakaran dan Ledakan7. Praktek Kerja Aman di Area Berbahaya8. Langkah Panduan menentukan Klasifikasi Area 9. Konsekuensi dan Klasifikasi yang tidak tepat.10.Contoh

Page 3: Klasifikasi Area Berbahaya

HIRARKI KETENTUANHIRARKI KETENTUANPERUSAHAANPERUSAHAAN

Tata NilaiTata Nilai

Sistem ManajemenSistem Manajemen

Kebijakan PerusahaanKebijakan Perusahaan

Prosedur (Sistem & Tata kerja)Prosedur (Sistem & Tata kerja)

Pedoman PerilakuBudaya Kinerja

Page 4: Klasifikasi Area Berbahaya

PANDUAN PENGUKURANBUDAYA HSE PERTAMINA PANDUAN PENGUKURAN

BUDAYA HSE PERTAMINA

TINGKATAN BUDAYA HSE MENUJU WORLD CLASS PERFORMANCE

1. Pathological

2. Reactive

3. Calculative

4. Proactive

5. Generative

World Class

Perform

ance

World Class

Perform

ance

Click untuk detail

Page 5: Klasifikasi Area Berbahaya

PATHOLOGICALSiapa peduli sejauh kita

tidak mendapat kesulitan

REACTIVESafety adalah penting, kita mengerjakan banyak setiap

kita mendapat insiden

CALCULATIVEKita mempunyai sistim

yang berlaku untuk mengelola semua

bahaya

PROACTIVEKita mengerjakan

masalah yang kita masih temui

GENERATIVEHSE adalah bagaimana

kita mengerjakan bisnis dengan

memeprhatikan aspek HSE

Increasing Trust/Accountability

Increasinglyinformed

The various HSE culturesReactive,

• Safety dilihat secara serius, menjadi perhatian khusus dan spesifik setelah terjadi suatu insiden

Orang2 berpendapat bahwa anda harus faham bahwa di tempat kami berbeda dengan di tempat lain dari sisi risikonya lebih rendah

Manajemen frustasi dan berpendapat : “kita hanya akan mengerjakan apa yang bisa kita anggap bisa dikerjakan”,

Kabar buruk dibiarkan & disembunyikan

Reactive, • Safety dilihat secara serius, menjadi perhatian khusus

dan spesifik setelah terjadi suatu insiden Orang2 berpendapat bahwa anda harus faham bahwa di

tempat kami berbeda dengan di tempat lain dari sisi risikonya lebih rendah

Manajemen frustasi dan berpendapat : “kita hanya akan mengerjakan apa yang bisa kita anggap bisa dikerjakan”,

Kabar buruk dibiarkan & disembunyikan

Pathological, is where Para pekerja benar2 tidak peduli safety HSE dibiarkan sendiri sebagaimana adanya HSE hanya digerakkan oleh UU dan peraturan Orang2 berpendapat : “tentu saja kita dapat insiden, ini

adalah bisnis yang mempunyai risiko”. Berita buruk dihindari & diabaikan

Pathological, is where Para pekerja benar2 tidak peduli safety HSE dibiarkan sendiri sebagaimana adanya HSE hanya digerakkan oleh UU dan peraturan Orang2 berpendapat : “tentu saja kita dapat insiden, ini

adalah bisnis yang mempunyai risiko”. Berita buruk dihindari & diabaikan

Page 6: Klasifikasi Area Berbahaya

PATHOLOGICALSiapa peduli sejauh kita

tidak mendapat kesulitan

REACTIVESafety adalah penting, kita mengerjakan banyak setiap

kita mendapat insiden

CALCULATIVEKita mempunyai sistim

yang berlaku untuk mengelola semua

bahaya

PROACTIVEKita mengerjakan

masalah yang kita masih temui

GENERATIVEHSE adalah bagaimana

kita mengerjakan bisnis dengan

memeprhatikan aspek HSE

Increasing Trust/Accountability

Increasinglyinformed

The various HSE cultures

Proactive Melihat ke depan• Mengambil langkah untuk mencegah insiden

sebelum terjadi• Seluruh tenaga kerja terlibat secara praktek• Orang murni bertindak secara hati2 dan peduli

terhadap HSE• Pemimpin memberlakukan safety sebagai nilai

dan pertimbangan semua keputusan bisnis• Menciptakan lingkungan yang memotivasi

untuk mematuhi aturan safety • HSE adalah sesuatu yang nyata. Orang

benar2 terlibat, percaya & bertanggungjawab• Tenaga kerja mengerti apa yang diharapkan

manajer, dan sebaliknya, manajer selalu membuat pesan safety.

Proactive Melihat ke depan• Mengambil langkah untuk mencegah insiden

sebelum terjadi• Seluruh tenaga kerja terlibat secara praktek• Orang murni bertindak secara hati2 dan peduli

terhadap HSE• Pemimpin memberlakukan safety sebagai nilai

dan pertimbangan semua keputusan bisnis• Menciptakan lingkungan yang memotivasi

untuk mematuhi aturan safety • HSE adalah sesuatu yang nyata. Orang

benar2 terlibat, percaya & bertanggungjawab• Tenaga kerja mengerti apa yang diharapkan

manajer, dan sebaliknya, manajer selalu membuat pesan safety.

Calculative, Perusahaan nyaman dng sistem manajemen HSE yang berlaku dan berorientasi pada jumlah yang sudah dicapai

Sudah diimplementasikan secara sukses dan pemimpin berbicara tentang pentingnya safety

Fokus pada pemenuhan peraturan Kebiasaan untuk mengumpulkan statistik Kontraktor sudah dimasukkan dalam record safety Kabar buruk sudah diterima, tetapi masih dirasakan

tidak nyaman, Banyak audit & rekomendasi yang perlu dilaksanakan

Calculative, Perusahaan nyaman dng sistem manajemen HSE yang berlaku dan berorientasi pada jumlah yang sudah dicapai

Sudah diimplementasikan secara sukses dan pemimpin berbicara tentang pentingnya safety

Fokus pada pemenuhan peraturan Kebiasaan untuk mengumpulkan statistik Kontraktor sudah dimasukkan dalam record safety Kabar buruk sudah diterima, tetapi masih dirasakan

tidak nyaman, Banyak audit & rekomendasi yang perlu dilaksanakan

Page 7: Klasifikasi Area Berbahaya

PATHOLOGICALSiapa peduli sejauh kita

tidak mendapat kesulitan

REACTIVESafety adalah penting, kita mengerjakan banyak setiap

kita mendapat insiden

CALCULATIVEKita mempunyai sistim

yang berlaku untuk mengelola semua

bahaya

PROACTIVEKita mengerjakan

masalah yang kita masih temui

GENERATIVEHSE adalah bagaimana

aspek kita mengerjakan bisnis

dengan memeprhatikan HSE

Increasing Trust/Accountability

Increasinglyinformed

The various HSE cultures

Generative organizations • Kinerja HSE merupakan indikator “good business

performance”• Mereka menset standar yang sangat tinggi lebih

dari sekedar memenuhi standar minimum• Mereka memandang kegagalan sebagai sesuatu

yang harus diperbaiki dan bukan untuk diblame

Generative organizations • Kinerja HSE merupakan indikator “good business

performance”• Mereka menset standar yang sangat tinggi lebih

dari sekedar memenuhi standar minimum• Mereka memandang kegagalan sebagai sesuatu

yang harus diperbaiki dan bukan untuk diblame

Page 8: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 9: Klasifikasi Area Berbahaya

Menjadi seorang “Golden Rule Leader”Safety merupakan tanggung jawab setiap orang:• Selalu melaksanakan komitmen HSE secara nyata• Menghargai secara periodik usaha-usaha HSE yang

baik oleh staff anda• Secara pribadi terlibat menyelesaikan isu-isu HSE• Mempertimbangkan HSE di dalam setiap

keputusan bisnis• Secara terus-menerus menekankan pentingnya

mematuhi peraturan• Secara periodik memimpin safety talk

KEPEMIMPINAN

Page 10: Klasifikasi Area Berbahaya

Tujuan Klasifikasi Area

• Memahami metode klasifikasi area berbahaya pada area kerja di bidang minyak dan gas bumi

• Memahami perlindungan kebakaran dan ledakan pada area berbahaya

• Dapat memilih peralatan listrik dan cara kerja aman yang sesuai dengan klasifikasi area berbahaya tersebut

• Meningkatkan kesadaran pekerja terhadap pentingnya klasifikasi area berbahaya

• Memahami metode klasifikasi area berbahaya pada area kerja di bidang minyak dan gas bumi

• Memahami perlindungan kebakaran dan ledakan pada area berbahaya

• Dapat memilih peralatan listrik dan cara kerja aman yang sesuai dengan klasifikasi area berbahaya tersebut

• Meningkatkan kesadaran pekerja terhadap pentingnya klasifikasi area berbahaya

Page 11: Klasifikasi Area Berbahaya

Flahs Point : The minimum liquid temperature at which sufficient vapour is

given off to form a mixture with air which is capable of ignition under prescribeud test conditions.

Flammable Range : The rang of concentration of % volumes of flammable material

in air which arae capable of ignition and subsequent flame propogation under prescribeb test conditions.

Flamable Liquid :

Cairan mudah terbakar, dibagi menjadi 2 klas menurut Flash pointnya:

1. Klas I . Cairan mudah terbakar yang mempunyai flash point < 100° F pada 40 psia

2. Klas II. Cairan mudah terbakar yang mempunyai Flash Point > 100° F pada 40 psia

PENGERTIAN

Page 12: Klasifikasi Area Berbahaya

Area Berbahaya

1. Bahaya dari gas-gas atau cairan-cairan yang dapat terbakar, menyebabkan kebakaran atau ledakan jika terpantik.

2. Komponen kebakaran atau ledakan bakar, oksigen, dan sumber pengapian.

3. Campuran gas-udara sebagai pemicu api. 4. Ledakan dapat terjadi dari gas atau campuran gas

dengan udara yang terbakar menyebabkan ekspansi.

1. Bahaya dari gas-gas atau cairan-cairan yang dapat terbakar, menyebabkan kebakaran atau ledakan jika terpantik.

2. Komponen kebakaran atau ledakan bakar, oksigen, dan sumber pengapian.

3. Campuran gas-udara sebagai pemicu api. 4. Ledakan dapat terjadi dari gas atau campuran gas

dengan udara yang terbakar menyebabkan ekspansi.

Page 13: Klasifikasi Area Berbahaya

Area berbahaya adalah area yang di dalamnya terdapat potensi bahaya yang dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan sehubungan dengan adanya gas atau campuran di udara yang dapat terbakar (dan bukan gas beracun).

Pada instalasi lepas pantai (offshore): Area berbahaya seringkali berada dalam modul Lain

Pada instalasi darat (onshore):Suatu area dikategorikan berbahaya ketika tidak terdapat batasan yang mudah diidentifikasi, misalnya area pengeboran, area penyimpanan cairan yang dapat terbakar

DIFINISI

Page 14: Klasifikasi Area Berbahaya

NEC : National Electrical CodeAPI : American Petroleum InstituteBS : British StandardNESC : National Electrical Safety CodeBASEFA : British Approvals Servive for Electrical

Equipment in Flamablel AtmospheresPUIL : Peraturan Umum Instalasi ListrikIEC : International Electrotechnical CommissionJIS : Japanase Industrial StandardCENELEC : Center European des Normes

Electriques

STANDARD

Page 15: Klasifikasi Area Berbahaya

KlasIsikasi Area Berbahaya : Menurut standard N. E .C & A. P. I

Klas I : Adalah area yang terdapat ataupun akan terdapat UAP atau GAS yang

mudah terbakar.

Klas II : Adalah area yang terdapat ataupun akan terdapat debu (DUST) yang

mudah terbakar.

Klas III :Adalah area yang terdapat ataupun akan terdapat SERAT atau

sejenisnya yang dapat terbakar.

Daerah Aman (Unclassified Area): Area diluar batasan - batasan tersebut diatas dimasukkan ke daerah

“Unclassified Area”

Page 16: Klasifikasi Area Berbahaya

AREA KLAS I : terdiri dari 2 DIVISI yaitu :

Divisi I :adalah area yang kemungkinan ada/ mempunyai gas atau uap bahan yang mudah terbakar pada kondisi normal

Divisi II :Daerah atau lokasi dikatakan divisi II bila tempat tersebut memiliki potensi bahaya dari gas atau uap yang mudah terbakar pada keadaan tidak normal.Misal saat terjadi kerusakan peralatan, saat perbaikan atau kejadian lain yang tidak setiap saat mengakibatkan adanya/timbulnya uap atau gas tersebut.

Page 17: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 18: Klasifikasi Area Berbahaya

Group :

Group A : Adalah udara yang mengandungi bahan yang mudah terbakar dari bahan acetylene (karbit)

Group B : Adalah udara yang mengandungi bahan mudah terbakar atau uap dari hydrogen atau gas lain yang setara bahayanya

Group C : Adalah udara yang mengandungi uap dari ethylene atau cyclopropane

Group D : Adalah udara yang mengandungi gasoline, hexane, naptha, benzene butane, propane, alkholol, acetone, benzol, solvent atau natural gas

Group E : Adalah udara yang mengandungi debu metal, termasuk aluminum, magnesium, alloy

Group F : Adalah udara yang mengandungi partikel carbon black, coal atau debu coke

Group G : Adalah udara yang nengandungi grain dust (butir-butir debu)

Page 19: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 20: Klasifikasi Area Berbahaya

CLASSIFICATION OF HAZARDOUS AREAS

B.S. 5345i Part 1 defines area of risk as :

Zone 0 :In which an explosive gas - air mixture is continuously present, or present for long periods.The type of situation covered by ZONE 0 is typically,- The Vapour space inside a tank containing hydrocarbonZone 1 :In which explosive gas - air mixture is likely to occur In normal operation. The type of situation covered by ZONE 1 is typically,a.Around a mechanical or packed seal on a pumpt which is on a hydrocarbon dutyb.Inside a Bund wall

Zone 2 :In which an explosive gas - air mixture is not likely to occur in normal operation, and if it occurs it will exist for only a short time. The type of situation covered by ZONE 2 is typically,a.Surrounding a Bund vailb.Around a pump installation

Page 21: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 22: Klasifikasi Area Berbahaya

PERATURAN-PERATURAN PADA WAKTU MEMASANG ATAU MEMELIHARA PERALATAN YANG TAHAN LEDAKAN1. Permukaan Flensan harus bersih dan tidak rusak2. Ulir harus bersih dan tidak rusak3. Apabila mengganti tutup, kencangkan baut sebagaimana mestinya atau ikat semua

ulir pada tutup yang berulir4. Jikalau ketiga di atas tidak dapat dipenuhi, gantilah peralatan yang rusak, jangan

mengambil resiko

Page 23: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 24: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 25: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 26: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 27: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 28: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 29: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 30: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 31: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 32: Klasifikasi Area Berbahaya

KEBIJAKAN

MANAJEMEN

ASPEK HSE

SISTIM & PROSEDUR

- VISI & MISI

- KEBIJAKAN KORPORAT

KOMPETENSISDM

RISIKO OPERASI &

BISNIS MENINGKAT

FAKTOR INTERNAL :

1. SKALA & KAPASITAS BISNIS MENINGKAT.

2. BAHAN-BAHAN PRODUKSI MAKIN BERAGAM & BERSIFAT B-3.

3. KONDISI OPERASI MAKIN EKSTREM.

4. KETERPADUAN UNIT OPERASI MAKIN TINGGI.

MANAJEMEN RISIKO

( PROSES )

FAKTOR EKSTERNAL :

1. PERATURAN - PERUNDANGAN ASPEK HSE

2. MASYARAKAT MAKIN KRITIS.

3. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI.

4. OTONOMI DAERAH.

FASILITAS OPERASI

Page 33: Klasifikasi Area Berbahaya

ISU STRATEGIK SAAT INI ADALAH TUNTUTAN STAKEHOLDER

TERHADAP PENANGANAN ASPEK HSE SEMAKIN MENINGKAT,

ANTARA LAIN :

1. PEMEGANG SAHAM / DEWAN KOMISARIS : UPAYA UNTUK PENGENDALIAN RISIKO BISNIS.

2. PELANGGAN :TERJAMINNYA KEAMANAN PRODUK .

3. MASYARAKAT :UPAYA PENGENDALIAN RISIKO TERHADAP LINGKUNGAN.

4. TENAGA KERJA :PERLINDUNGAN TENAGA KERJA ( PEKERJA ) TERHADAP RISIKO PEKERJAAN &

LINGKUNGAN KERJA

5. PEMERINTAH PUSAT & DAERAH ( OTDA ) :PENTAATAN TERHADAP PERATURAN & PERUNDANGAN ASPEK HSE.

6. PERUSAHAAN :STANDAR TINGGI DALAM ASPEK HSE (HSE EXCELENNCE) SEBAGAI SALAH SATU KRITERIA

MENUJU PERUSAHAAN KELAS DUNIA.

Page 34: Klasifikasi Area Berbahaya

MENJADI PERUSAHAAN MINYAK NASIONAL KELAS DUNIAMENJADI PERUSAHAAN MINYAK NASIONAL KELAS DUNIA

VISI VISI PT PERTAMINA (PERSERO) PT PERTAMINA (PERSERO)

SASARANSASARAN HSE HSE

TERTERCAPAICAPAINYA HSE EXCELLENCENYA HSE EXCELLENCE

Page 35: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 36: Klasifikasi Area Berbahaya

SISTEM Kumpulan komponen dalam satu kesatuan yang

memiliki tujuan bersama. Kesatuan komponen tersebut memiliki keteraturan pola interaksi antar komponen dengan hirarki dan batasan tertentu, serta beradaptasi dengan lingkungannya yang selalu berubah

HSE MANAGEMENT SYSTEM OVERVIEW

Page 37: Klasifikasi Area Berbahaya

PENANGANAN HSE TANPA KESISTEMAN

IJIN KERJAIJIN KERJA

PELATIHANPELATIHAN

APD

OKD

KONTRAKTORKONTRAKTOR

LAPORANKEJADIAN

PRODUKPRODUK

PROJECTPROJECT

Page 38: Klasifikasi Area Berbahaya

KARAKTERISTIK SISTEM : Obyektif dan ruang lingkup ditetapkan dan didokumentasikan.

Tanggung jawab ditetapkan dan didokumentasikan.

Prosedur ada dan didokumentasikan.

Sumber daya yang cukup disediakan.

Pelatihan yang memadai disediakan.

Kemajuan pelaksanaan diukur secara periodik.

Obyektif direview secara periodik.

Hasil yang dicapai direview dengan manajemen.

Komunikasi yang baik dengan semua pihak yang terkait.

Pro

gram

Sis

tem

Page 39: Klasifikasi Area Berbahaya

Page 39

HSE-MS HSE-MS adalahadalah bagian bagian integral integral dari dari keseluruhan keseluruhan Sistem Sistem Manajemen PerusahaanManajemen Perusahaan utk meningkatkan kinerja HSE utk meningkatkan kinerja HSE, , sebagaimana layaknya penerapan Manajemen SDM, sebagaimana layaknya penerapan Manajemen SDM, Manajemen Keuangan, Manajemen Pengadaan Manajemen Keuangan, Manajemen Pengadaan Barang&Jasa, dllBarang&Jasa, dll

HSE Management System Overview

HSE MS adalah suatu sistem pengelolaan aspek HSE yang berkesinambungan agar seluruh kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan aman, handal, efisien, dan berwawasan lingkungan.

Page 40: Klasifikasi Area Berbahaya

ADALAH KOMITMEN TERTULIS PERUSAHAAN ADALAH KOMITMEN TERTULIS PERUSAHAAN YANG DITUANGKAN DALAM BENTUK SISTIM YANG DITUANGKAN DALAM BENTUK SISTIM

UNTUK MENCAPAI DAN MENINGKATKAN KINERJA UNTUK MENCAPAI DAN MENINGKATKAN KINERJA OPERASI MELALUI UPAYA PENANGANAN ASPEK OPERASI MELALUI UPAYA PENANGANAN ASPEK

HSEHSE YANG BERKELANJUTAN. YANG BERKELANJUTAN.

MERUPAKAN SUATU PROSES PENINGKATAN &MERUPAKAN SUATU PROSES PENINGKATAN & PERBAIKAN PERBAIKAN YANG TERUS MENERUS DALAM SIKLUSYANG TERUS MENERUS DALAM SIKLUS

BERKESINAMBUNGAN &BERKESINAMBUNGAN & FLEKSIBEL SAMPAI MENCAPAI FLEKSIBEL SAMPAI MENCAPAI SUATU TINGKAT KINERJA YANG DIHARAPKAN.SUATU TINGKAT KINERJA YANG DIHARAPKAN.

MERUPAKAN SUATU PROSES PENINGKATAN &MERUPAKAN SUATU PROSES PENINGKATAN & PERBAIKAN PERBAIKAN YANG TERUS MENERUS DALAM SIKLUSYANG TERUS MENERUS DALAM SIKLUS

BERKESINAMBUNGAN &BERKESINAMBUNGAN & FLEKSIBEL SAMPAI MENCAPAI FLEKSIBEL SAMPAI MENCAPAI SUATU TINGKAT KINERJA YANG DIHARAPKAN.SUATU TINGKAT KINERJA YANG DIHARAPKAN.

Page 41: Klasifikasi Area Berbahaya

Manfaat HSE Management System

HSE MS mencerminkan nilai-nilai (values) perusahaan dalam mengelola aspek HSE HSE MS sebagai Knowledge Management, sehingga tidak rancu dalam pengertian (definisi) & pemahamannya Memudahkan dalam menentukan langkah aksi (inisiatif) program kerja dan bahasa RKAP. Memudahkan dalam menentukan mekanisme Evaluasi dan kriteria Audit. Memudahkan dalam menentukan KPI (Leading Indicator) yang diambil dari elemen-element HSE MS yang menjadi prioritas pembenahan (OFI) Memudahkan dalam membuat standar Kompetensi dan program pembinaan SDM.

Page 42: Klasifikasi Area Berbahaya

HAL-HAL YANG DILAKUKAN OLEH HSE MS• Menetapkan kriteria-kriteria yang jelas sebagai

ukuran umum untuk mengoperasikan sistem-sistem manajemen

• Menunjang sistem-sistem yang ada, bukan menggantikannya

• Mencakup konsep luas dari keunggulan operasional melalui implementasi aspek K3LL

• Fleksibilitas dalam implementasi• Perbaikan yang berkelanjutan

HAL-HAL YANG TIDAK DILAKUKAN OLEH HSE MS Penyimpangan radikal dari kebiasaan saat ini Bukan hanya merupakan program K3lL Menggantikan sistem yang ada Dokumentasi dan paperwork tambahan

Page 43: Klasifikasi Area Berbahaya

Bagaimana dapat mencapai peningkatan yang berkelanjutan ?

Rona ke-1 Audit & review

Rona ke-2Audit & review

Rona ke-3

Audit & review

Perbaikan berkelanjutan

Waktu

Kinerja aktual

Kapan dilaksanakan : - rutin : risiko/potensi bahaya tinggi (mis. 2 tahun)- tidak dijadwalkan : (ada perubahan yang besar : personil, proses, peraturan) Disk22/auditlk3.ppt

Page 44: Klasifikasi Area Berbahaya

Page 44

ELEMENT-ELEMENT HSE MS Existing : 2002, revisi 2009

Elemen 1: KepemimpinanElemen 2: Pelatihan, Kepedulian, dan KompetensiElemen 3: K3LL dalam Desain, Kostruksi dan KomisioningElemen 4: Pengendalian Operasional dan PemeliharaanElemen 5: Keselamatan Bahan dan ProdukElemen 6: Kesiagaan dan Tanggap DaruratElemen 7: Manajemen PerubahanElemen 8: Komunikasi Elemen 9: K3LL KontraktorElemen 10: DokumentasiElemen 11: Penyelidikan KejadianElemen 12: Evaluasi

Page 45: Klasifikasi Area Berbahaya

Page 45

VISI, MISI &TATA NILAI UNGGULAN

KEBIJAKAN K3LL

PENERAPAN

PERENCANAAN

PEMERIKSAAN & TINDAKAN KOREKSI

* Komitmen Manajemen* Keteladanan* Peran dan Tanggung jawab

* Penilaian Awal* Persyaratan HukumPedoman dan Standar* Sasaran & Target

* Program Kerja

* IMPLEMENTASI : • Elemen HSE MS

* Audit Internal dan Eksternal * Pencatatan * Pelaporan* Rekomendasi

K3LL UNGGULHSE EXCELLENT

SIKLUS HSE MS (Existing)

PENINGKATAN

BERKELANJUTAN

TINJAUAN MANAJEMEN

Implementasi 12 elemen HSE

Page 46: Klasifikasi Area Berbahaya

Page 46

Elemen 1 : Kepemimpinan dan Akuntabilitas (Leadership & Accountability)

Elemen 2 : Budaya, Kebijakan, dan Sasaran-sasaran (Culture, Policy, and Objectives)

Elemen 3 : Organisasi, Tanggung jawab, Sumberdaya-sumberdaya, Standar-standar, dan Dokumentasi (Organization, Responsibilities, Resources, Standards, and Documentation)

Elemen 4 : Manajemen Pengendalian Bahaya dan Efek (Hazard & Effect Management Control)

Elemen 5 : Perencanaan dan Prosedur-prosedur (Planning & Prosedures)

Elemen 6 : Monitoring Penerapan dan Pelaporan (Implementation Monitoring & Reporting)

Elemen 7 : Evaluasi &Tinjauan Manajemen (Management Review & Evaluation)

ELEMEN-ELEMEN HSE MS (Revisi 2010)

Page 47: Klasifikasi Area Berbahaya

Page 47

BUDAYA, KEBIJAKAN,& SASARAN

MANAJEMEN PENGENDALIAN BAHAYA & EFEK

ORGANISASI,TANGGUNG JAWAB, SUMBERDAYA, STANDAR, & DOKUMENTASI

MONITORING PENERAPAN & PELAPORAN

HSE-MS PROCESS (New Concept)

KEPEMIMPINAN & AKUNTABILITAS

PERENCANAAN & PROSEDUR-PROSEDUR

EVALUASI & TINJAUAN MANAJEMEN

Page 48: Klasifikasi Area Berbahaya

DOKUMENTASI DOKUMENTASI

Bagaimana menyusun dokumentasi SMK3LL ?Prosedur-prosedur sebagai dasar dokumentasi untuk pengendalian setiap kegiatan organisasi

Bagaimana menyusun dokumentasi SMK3LL ?Prosedur-prosedur sebagai dasar dokumentasi untuk pengendalian setiap kegiatan organisasi

Kumpulan/kelompok/bagian atau urutan dari prosedur-prosedur. Lebih dari satu jenis dokumen.

Bagian inti pedoman & lampiran-lampiran.

Pedoman bisa dalam bentuk tunggal (khusus) untuk HSE MSatau gabungan dengan Pedoman Sistim Manajemen lainnya.

Kumpulan/kelompok/bagian atau urutan dari prosedur-prosedur. Lebih dari satu jenis dokumen.

Bagian inti pedoman & lampiran-lampiran.

Pedoman bisa dalam bentuk tunggal (khusus) untuk HSE MSatau gabungan dengan Pedoman Sistim Manajemen lainnya.

PEDOMAN PEDOMAN (Manual) (Manual)

PEDOMAN & PROSEDUR PEDOMAN & PROSEDUR

Adalah merupakan unsur pengendalian dari standaryang diacu, dan harus didukung secara dinamis

dengan peningkatan (improvement) dari sistem, sasaran - target & program.

Adalah merupakan unsur pengendalian dari standaryang diacu, dan harus didukung secara dinamis

dengan peningkatan (improvement) dari sistem, sasaran - target & program.

Page 49: Klasifikasi Area Berbahaya

Dokumentasi sebagai sistem pengendalianAdalah statis, sedangkan sasaran-sasaran &Program sebagai upaya peningkatan adalahDinamis, dan harus selalu dikaji & disesuaikan.

Dokumentasi sebagai sistem pengendalianAdalah statis, sedangkan sasaran-sasaran &Program sebagai upaya peningkatan adalahDinamis, dan harus selalu dikaji & disesuaikan.

DOKUMENTASIDOKUMENTASI

DOKUMENTASI harus ada keterkaitan yang jelasantara tingkatan pedoman, prosedur-prosedur,instruksi kerja dan keterkaitannya dari kebijakan, menuju ke sasaran-sasaran & target,serta program dengan target yang ingin dicapai.

DOKUMENTASI harus ada keterkaitan yang jelasantara tingkatan pedoman, prosedur-prosedur,instruksi kerja dan keterkaitannya dari kebijakan, menuju ke sasaran-sasaran & target,serta program dengan target yang ingin dicapai.

Page 50: Klasifikasi Area Berbahaya

HSE System Procedures

Manual

Overall HSE Policy,

Operational Policies , identify HSE System Documents

Detailed Procedures

For each element stipulated in Standard

Process Specs, place cards,

forms, etc

System Documentation Structure

Organisation, System.

Page 51: Klasifikasi Area Berbahaya

Sistim dokumentasi terstruktur, sebagai berikut :

KEBIJAKANPERUSAHAAN

PEDOMANPROSEDUR

INSTRUKSI KERJA

Pengendalian

SASARAN

PROGRAM

Peningkatan

Page 52: Klasifikasi Area Berbahaya

KEBIJAKAN K3LL (HSE POLICY) : ADALAH WUJUD DARI SIKAP DAN DUKUNGAN PIMPINAN PERUSAHAAN TERHADAP UPAYA HSE

PENGERTIAN “KEBIJAKAN” :SUATU ATURAN DASAR YANG MEMBERI ARAH BAGI TINDAKAN

ADMINISTRATIF DAN MENYATAKAN KEWENANGAN SERTA HUBUNGAN MASING-MASING YANG DIBUTUHKAN UNTUK

MENCAPAI SUATU TUJUAN ORGANISASI

KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM ASPEK HSE

1. MINAT MANAJEMEN2. LINGKUP KEGIATAN YANG DICAKUP3. TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY) DAN PERTANGGUNGAN

JAWAB (ACCOUNTABILITY)4. KEBUTUHAN STAFF K.K DAN PANITIA K.K.5. KEWENANGAN (AUTHORITY)6. PERATURAN / STANDARD YANG DIANUT7. KEWAJIBAN KARYAWAN

UNSUR-UNSUR YANG HARUS TERCAKUP DALAM KEBIJAKANUNSUR-UNSUR YANG HARUS TERCAKUP DALAM KEBIJAKAN

Page 53: Klasifikasi Area Berbahaya

KEBIJAKAN HSE memuat (Finlay)

KESEPAKATAN MANAJEMEN UNTUK MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN.

MINAT UNTUK MEMENUHI HUKUM.

MENEKANKAN TANGGUNG JAWAB SETIAP INDIVIDU PADA SEMUA TINGKATAN.

DASAR BAGI TUJUAN PROGRAM HSE.

BUT SINCE THE POLICY STATEMENT CANNOT OF IT SELF MAKE A SUCCESSFUL HSE PROGRAM, THE INTERN OF POLICY MUST

BE TRANSLATED INTO SPECIFIC MANAGEMENT ACTIVITIES (James V Finlay)

Page 54: Klasifikasi Area Berbahaya
Page 55: Klasifikasi Area Berbahaya

Kebijakan Dirut. Pertamina

• P – Prioritas pertama untuk aspek HSE• I – Identifikasi proses bahaya dan kurangi risiko

serendah mungkin• T – Teknologi mutakhir untuk mengurangi

dampak terhadap manusia, aset, dan lingkungan• A – menjadikan kinerja HSE dalam penilaian dan

penghargaan (Award)• L – Meningkatkan Kesadaran dan Kompetensi

Pekerja (melalui peLatihan)• H – Harmonisasi hubungan dengan stakeholder

Page 56: Klasifikasi Area Berbahaya

HSE GOLDEN RULES Anda dan saya patuh pada hukum, kebijakan, peraturan, dan

prosedur Anda dan saya mengintervensi terhadap tindakan tidak aman

dan meyalahi peraturan Anda dan saya bisa menghentikan pekerjaan jika melihat

kondisi tidak aman Anda dan saya peduli pada orang di sekitar Anda.

MENJADI SEORANG GOLDEN RULES LEADER : Anda dan Saya mematuhi Anda dan Saya melakukan Intervensi Anda dan Saya Peduli

MENJADI SEORANG GOLDEN RULES LEADER : Anda dan Saya mematuhi Anda dan Saya melakukan Intervensi Anda dan Saya Peduli

HSE merupakan tanggung jawab setiap orang

Page 57: Klasifikasi Area Berbahaya

Apakah Anda secara pribadi berkomitmen untuk patuh dengan :1.Mengetahui, mengerti, dan mengikuti kebijakan HSE2.Selalu menjadi role model untuk kepatuhan terhadap peraturan HSE3.Selalu menutup filing cabinet setelah digunakan4.Tidak mengganjal pintu exit5.Selalu menggunakan safety belt saat mengendarai mobil6.Tidak bertelepon selama mengendarai mobil7.Tidak merokok di tempat yang dilarang untuk merokok

Apakah Anda secara pribadi berkomitmen untuk patuh dengan :1.Mengetahui, mengerti, dan mengikuti kebijakan HSE2.Selalu menjadi role model untuk kepatuhan terhadap peraturan HSE3.Selalu menutup filing cabinet setelah digunakan4.Tidak mengganjal pintu exit5.Selalu menggunakan safety belt saat mengendarai mobil6.Tidak bertelepon selama mengendarai mobil7.Tidak merokok di tempat yang dilarang untuk merokok

PATUHPATUH

Apakah Anda mampu mengintervensi terhadap tindakan dankondisi tidak aman dan menyalahi peraturan dengan :1.Menghentikan sementara pekerjaan jika ditemukan kondisi dan tindakan tidak aman2. Menghimbau agar tidak merokok di tempat yang dilarang utk merokok3. Mengingatkan utk selalu berhati-hati dalam bekerja dan waspada terhadap potensi bahaya kecelakaan dan kebakaran4. Mengingatkan untuk selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan pekerjaannya.

Apakah Anda mampu mengintervensi terhadap tindakan dankondisi tidak aman dan menyalahi peraturan dengan :1.Menghentikan sementara pekerjaan jika ditemukan kondisi dan tindakan tidak aman2. Menghimbau agar tidak merokok di tempat yang dilarang utk merokok3. Mengingatkan utk selalu berhati-hati dalam bekerja dan waspada terhadap potensi bahaya kecelakaan dan kebakaran4. Mengingatkan untuk selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan pekerjaannya.

INTERVENSIINTERVENSI

Page 58: Klasifikasi Area Berbahaya

Anda dan saya peduli dengan tetangga kita…Apakah anda memperlihatkan kepedulian kepada yang

lain dengan:• Membuang baterai bekas secara benar?• Tidak merokok di tempat yang dilarang di dalam

gedung?• Memberikan wawasana safety sehari-hari di

lingkungan keluarga & teman-teman?• Mengendarai secara perlahan jika melewati sekolah?• Menghemat energi di tempat kerja dan di rumah?• Selalu mempertimbangkan dampak dari kegiatan

Operasi Pertamina terhadap masyarakat sekitar ?

PEDULI

Page 59: Klasifikasi Area Berbahaya

Menjadi seorang “Golden Rule Leader”Safety merupakan tanggung jawab setiap orang:• Selalu melaksanakan komitmen HSE secara nyata• Menghargai secara periodik usaha-usaha HSE yang

baik oleh staff anda• Secara pribadi terlibat menyelesaikan isu-isu HSE• Mempertimbangkan HSE di dalam setiap

keputusan bisnis• Secara terus-menerus menekankan pentingnya

mematuhi peraturan• Secara periodik memimpin safety talk

KEPEMIMPINAN

Page 60: Klasifikasi Area Berbahaya

Anda dan saya patuh terhadap aturan, kebijakan, dan prosedur…

Apakah Anda secara pribadi komit untuk:• Mengetahui dan mengikuti kebijakan HSE?• Selalu menjadi “role model” untuk kepatuhan terhadap

aturan?• Melaksanakan kebijakan tidak menggunakan Hand Phone

saat berkendaraan?• Selalu melaksanakan pekerjaan berdasarkan prosedur, dan

stop pekerjaan jika kondisi tidak aman?• Selalu menggunakan “safety belt” saat mengendarai mobil?• Menutup “Filing Cabinet” di kantor setelah digunakan?

PEMENUHAN PERATURAN

Page 61: Klasifikasi Area Berbahaya

Kecelakaan dapat terjadi pada saya kapan saja, apabila saya lengah Kecelakaan selalu dapat dicegah Bekerja secara aman menandakan keahlian yang tinggi Selalu ada waktu untuk bekerja secara aman Jika saya bertindak aman, maka rekan sesama pekerja akan berpikir baik terhadap saya

Kecelakaan dapat terjadi pada saya kapan saja, apabila saya lengah Kecelakaan selalu dapat dicegah Bekerja secara aman menandakan keahlian yang tinggi Selalu ada waktu untuk bekerja secara aman Jika saya bertindak aman, maka rekan sesama pekerja akan berpikir baik terhadap saya

POLA PIKIR SAFETYPOLA PIKIR SAFETY

Bertindak dan bekerja secara aman demi keselamatan saya dan lingkungan Tidak ada pekerjaan yang sangat mendesak, sehingga mengabaikan aspek keselamatan Gunakan selalu APD sesuai persyaratan pekerjaan Catat dan laporkan kondisi dan perilaku tidak aman di sekitar Anda

Bertindak dan bekerja secara aman demi keselamatan saya dan lingkungan Tidak ada pekerjaan yang sangat mendesak, sehingga mengabaikan aspek keselamatan Gunakan selalu APD sesuai persyaratan pekerjaan Catat dan laporkan kondisi dan perilaku tidak aman di sekitar Anda

PERILAKU SAFETYPERILAKU SAFETY

Page 62: Klasifikasi Area Berbahaya

KAIDAH dari BEST PRACTICES : Upaya HSE merupakan tanggung jawab setiap orang (seluruh

jajaran pekerja). Pengelolaannya merupakan bagian melekat dari manajemen

sehari-hari dan setiap pimpinan bisnis harus merencanakan dan membuat keputusan tentang potensi kerugian dari risiko murni dalam lingkup bisnisnya.

Sesuai persyaratan ISO 14001 / OHSAS 18001 : Tanggung jawab teratas ada di manajemen puncak yang harus memperlihatkan komitmennya (visible commitment) untuk perbaikan kinerja HSE.

Manajemen harus menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk penerapan, pengendalian dan peningkatan Sistem Manajemen HSE.

Note : Sumber daya termasuk sumber daya manusia dan

keterampilan khusus, sumber daya teknologi dan finansial.

PEMBAGIAN PERAN & TANGGUNG JAWAB

Page 63: Klasifikasi Area Berbahaya

Dasar Filosofi (Paradigma) : Model Proses Bisnis Pertamina (level 0) Peran & tanggung jawab Fungsi HSE sbg fungsi Supporting Peran & tanggung jawab Manajemen Lini sbg Ka. Teknik Tambang / Pemurnian & Pengolahan / Penyimpanan & Pengangkutan - Migas yang diangkat oleh Ditjen Migas.

Contoh Tanggung Jawab dalam aspek HSE :- Mengelola Risiko selama siklus bisnis, termasuk keputusannya melakukan perubahan.- Pembinaan bagi Pekerja & Kontraktor. - Pengadaan & pemeliharaan Peralatan & Fasilitas HSE- Penyelidikan Insiden & Pelaporannya.

Page 64: Klasifikasi Area Berbahaya

64

Page 65: Klasifikasi Area Berbahaya

Page 65

PERAN & TANGGUNG JAWAB FUNGSI HSE

Konsultan internal Analist & katalist Inspector atau auditor Motivator & Communicator Penghubung (liaison)

bagi Stakeholder (internal & eksternal)

PERAN & TANGGUNG JAWABMANAJEMEN LINI BISNIS

Menjamin HSE MS diterapkan Menjamin kepatuhan thd

Peraturan dan Persyaratan yang berlaku

Mengalokasikan Sumber Daya yang cukup

Memastikan dan melaporkan kinerja (Performance Management).

bagi kegiatan Bisinisnya

Page 66: Klasifikasi Area Berbahaya

Page 66

PERAN & TANGGUNG JAWABMANAJEMEN LINI BISNIS

Menjamin SM K3LL & MM diterapkan Menjamin kepatuhan terhadap

Peraturan dan Persyaratan yang berlaku

Mengalokasikan Sumber Daya yang cukup

Memastikan dan melaporkan kinerja (Performance Management).

bagi kegiatan Bisinisnyabagi kegiatan Bisinisnya

Page 67: Klasifikasi Area Berbahaya

Role of HSE functionRole of Line - Mgt function

1.Menilai/mengidentifikasi keadaan/tindakan yg dpt menimbulkan Insiden2.Mengembangkan Metode Pencegahan Insiden & Loss Control.3. Menginformasikan/ mengkomunikasikan Program Pencegahan Insiden & Loss Control.4. Mengukur Efektifitas dari HSE Management System.

1. Menyusun program & Mengalokasikan Anggaran HSE2. Menjamin tidak ada Keadaan / Tindakan Berbahaya 3. Mendiskripsikan Potensi Bahaya atau Risiko & Pengendaliannya.4. Mengawasi Praktek & Proses Kerja yg benar.5. Melakukan pembinaan & Instruksi (HSE Meeting/Talk)6. Memberi contoh keteladanan (Lead by Example)7. Memberi Reward & Punishment8. Melaporan Kinerja kepada Atasan (Internal & Migas)

Split of Responsibility

Page 68: Klasifikasi Area Berbahaya

HSE CULTURE

HSE MANAGEMENT SYSTEM

OPERATION EXCELLENCE

BUDAYA BUDAYA HSEHSE MERUPAKAN PONDASI MERUPAKAN PONDASI

PEMBUDAYAAN HSE

Page 69: Klasifikasi Area Berbahaya

HSE CULTURESebagai bagian dari

Budaya Perusahaan (Company Culture)

Kunci keberhasilan mempergunakan setiap kesempatan untuk menerapkan secara

efektif program HSE MS adalah apabila program tersebut telah menjadi bagian

budaya perusahaan (company culture).

Budaya perusahaan adalah nilai (values) yang menggambarkan (represent) dari standar

perusahaan yang mempengaruhi kebanyakan aspek dalam lingkungan kerja

organisasi.

Page 70: Klasifikasi Area Berbahaya

Budaya Perusahaan merupakan NILAI, yang merefleksikan pendapat (opinions), tindakan

(action) dan perilaku (behavior) manajemen yang diteruskan (transmitted) kepada para pekerja.

Setiap aspek kehidupan organisasi, membutuhkan komitmen yang efektif dari manajemen yang nyata terwujud dalam tindakan dan perilakunya, termasuk

perannya terhadap program HSE.

Budaya HSE adalah budaya organisasi dlm aspek HSEdisuatu perusahaan, dan memperlihatkan sejauh manaprioritas HSE pada pekerja dalam berpikir dan bertindak.Pembudayaan adalah upaya/proses memberdayakanPekerja shg mereka mengetahui, memahami, bertindaksesuai norma & perilaku organisasi serta menjadi panutan bagi pekerja lainnya.

Budaya HSE adalah budaya organisasi dlm aspek HSEdisuatu perusahaan, dan memperlihatkan sejauh manaprioritas HSE pada pekerja dalam berpikir dan bertindak.Pembudayaan adalah upaya/proses memberdayakanPekerja shg mereka mengetahui, memahami, bertindaksesuai norma & perilaku organisasi serta menjadi panutan bagi pekerja lainnya.

Page 71: Klasifikasi Area Berbahaya

HSEHSE CULTURE CULTURE Characteristics :Characteristics :

A Line Management responsibility with visible commitment, Leadership & Involvement Understood, Shared & Practiced by All Employees An Integral Part of Every day Business Loss to People, Property & Process are considered Avoidable

A Line Management responsibility with visible commitment, Leadership & Involvement Understood, Shared & Practiced by All Employees An Integral Part of Every day Business Loss to People, Property & Process are considered Avoidable

Page 72: Klasifikasi Area Berbahaya

PANDUAN PENGUKURANBUDAYA HSE PERTAMINA PANDUAN PENGUKURAN

BUDAYA HSE PERTAMINA

TINGKATAN BUDAYA HSE MENUJU WORLD CLASS PERFORMANCE

1. Pathological

2. Reactive

3. Calculative

4. Proactive

5. Generative

World Class

Perform

ance

World Class

Perform

ance

Click untuk detail

Page 73: Klasifikasi Area Berbahaya

PATHOLOGICALSiapa peduli sejauh kita

tidak mendapat kesulitan

REACTIVESafety adalah penting, kita mengerjakan banyak setiap

kita mendapat insiden

CALCULATIVEKita mempunyai sistim

yang berlaku untuk mengelola semua

bahaya

PROACTIVEKita mengerjakan

masalah yang kita masih temui

GENERATIVEHSE adalah bagaimana

kita mengerjakan bisnis dengan

memeprhatikan aspek HSE

Increasing Trust/Accountability

Increasinglyinformed

The various HSE culturesReactive,

• Safety dilihat secara serius, menjadi perhatian khusus dan spesifik setelah terjadi suatu insiden

Orang2 berpendapat bahwa anda harus faham bahwa di tempat kami berbeda dengan di tempat lain dari sisi risikonya lebih rendah

Manajemen frustasi dan berpendapat : “kita hanya akan mengerjakan apa yang bisa kita anggap bisa dikerjakan”,

Kabar buruk dibiarkan & disembunyikan

Reactive, • Safety dilihat secara serius, menjadi perhatian khusus

dan spesifik setelah terjadi suatu insiden Orang2 berpendapat bahwa anda harus faham bahwa di

tempat kami berbeda dengan di tempat lain dari sisi risikonya lebih rendah

Manajemen frustasi dan berpendapat : “kita hanya akan mengerjakan apa yang bisa kita anggap bisa dikerjakan”,

Kabar buruk dibiarkan & disembunyikan

Pathological, is where Para pekerja benar2 tidak peduli safety HSE dibiarkan sendiri sebagaimana adanya HSE hanya digerakkan oleh UU dan peraturan Orang2 berpendapat : “tentu saja kita dapat insiden, ini

adalah bisnis yang mempunyai risiko”. Berita buruk dihindari & diabaikan

Pathological, is where Para pekerja benar2 tidak peduli safety HSE dibiarkan sendiri sebagaimana adanya HSE hanya digerakkan oleh UU dan peraturan Orang2 berpendapat : “tentu saja kita dapat insiden, ini

adalah bisnis yang mempunyai risiko”. Berita buruk dihindari & diabaikan

Page 74: Klasifikasi Area Berbahaya

PATHOLOGICALSiapa peduli sejauh kita

tidak mendapat kesulitan

REACTIVESafety adalah penting, kita mengerjakan banyak setiap

kita mendapat insiden

CALCULATIVEKita mempunyai sistim

yang berlaku untuk mengelola semua

bahaya

PROACTIVEKita mengerjakan

masalah yang kita masih temui

GENERATIVEHSE adalah bagaimana

kita mengerjakan bisnis dengan

memeprhatikan aspek HSE

Increasing Trust/Accountability

Increasinglyinformed

The various HSE cultures

Proactive Melihat ke depan• Mengambil langkah untuk mencegah insiden

sebelum terjadi• Seluruh tenaga kerja terlibat secara praktek• Orang murni bertindak secara hati2 dan peduli

terhadap HSE• Pemimpin memberlakukan safety sebagai nilai

dan pertimbangan semua keputusan bisnis• Menciptakan lingkungan yang memotivasi

untuk mematuhi aturan safety • HSE adalah sesuatu yang nyata. Orang

benar2 terlibat, percaya & bertanggungjawab• Tenaga kerja mengerti apa yang diharapkan

manajer, dan sebaliknya, manajer selalu membuat pesan safety.

Proactive Melihat ke depan• Mengambil langkah untuk mencegah insiden

sebelum terjadi• Seluruh tenaga kerja terlibat secara praktek• Orang murni bertindak secara hati2 dan peduli

terhadap HSE• Pemimpin memberlakukan safety sebagai nilai

dan pertimbangan semua keputusan bisnis• Menciptakan lingkungan yang memotivasi

untuk mematuhi aturan safety • HSE adalah sesuatu yang nyata. Orang

benar2 terlibat, percaya & bertanggungjawab• Tenaga kerja mengerti apa yang diharapkan

manajer, dan sebaliknya, manajer selalu membuat pesan safety.

Calculative, Perusahaan nyaman dng sistem manajemen HSE yang berlaku dan berorientasi pada jumlah yang sudah dicapai

Sudah diimplementasikan secara sukses dan pemimpin berbicara tentang pentingnya safety

Fokus pada pemenuhan peraturan Kebiasaan untuk mengumpulkan statistik Kontraktor sudah dimasukkan dalam record safety Kabar buruk sudah diterima, tetapi masih dirasakan

tidak nyaman, Banyak audit & rekomendasi yang perlu dilaksanakan

Calculative, Perusahaan nyaman dng sistem manajemen HSE yang berlaku dan berorientasi pada jumlah yang sudah dicapai

Sudah diimplementasikan secara sukses dan pemimpin berbicara tentang pentingnya safety

Fokus pada pemenuhan peraturan Kebiasaan untuk mengumpulkan statistik Kontraktor sudah dimasukkan dalam record safety Kabar buruk sudah diterima, tetapi masih dirasakan

tidak nyaman, Banyak audit & rekomendasi yang perlu dilaksanakan

Page 75: Klasifikasi Area Berbahaya

PATHOLOGICALSiapa peduli sejauh kita

tidak mendapat kesulitan

REACTIVESafety adalah penting, kita mengerjakan banyak setiap

kita mendapat insiden

CALCULATIVEKita mempunyai sistim

yang berlaku untuk mengelola semua

bahaya

PROACTIVEKita mengerjakan

masalah yang kita masih temui

GENERATIVEHSE adalah bagaimana

aspek kita mengerjakan bisnis

dengan memeprhatikan HSE

Increasing Trust/Accountability

Increasinglyinformed

The various HSE cultures

Generative organizations • Kinerja HSE merupakan indikator “good business

performance”• Mereka menset standar yang sangat tinggi lebih

dari sekedar memenuhi standar minimum• Mereka memandang kegagalan sebagai sesuatu

yang harus diperbaiki dan bukan untuk diblame

Generative organizations • Kinerja HSE merupakan indikator “good business

performance”• Mereka menset standar yang sangat tinggi lebih

dari sekedar memenuhi standar minimum• Mereka memandang kegagalan sebagai sesuatu

yang harus diperbaiki dan bukan untuk diblame

Page 76: Klasifikasi Area Berbahaya

PATHOLOGICALSiapa peduli sejauh kita

tidak mendapat kesulitan

REACTIVESafety adalah penting, kita mengerjakan banyak setiap

kita mendapat insiden

CALCULATIVEKita mempunyai sistim

yang berlaku untuk mengelola semua

bahaya

PROACTIVEKita mengerjakan

masalah yang kita masih temui

GENERATIVEHSE adalah bagaimana

kita mengerjakan bisnis dengan

memeprhatikan aspek HSE

Increasing Trust/Accountability

Increasinglyinformed

The various HSE culturesGenerative organizations

• Kinerja HSE merupakan indikator “good business performance”• Mereka menset standar yang sangat tinggi lebih dari sekedar memenuhi standar minimum• Mereka memandang kegagalan sebagai sesuatu yang harus diperbaiki dan bukan untuk

diblame

Generative organizations • Kinerja HSE merupakan indikator “good business performance”• Mereka menset standar yang sangat tinggi lebih dari sekedar memenuhi standar minimum• Mereka memandang kegagalan sebagai sesuatu yang harus diperbaiki dan bukan untuk

diblame Proactive Melihat ke depan

• Mengambil langkah untuk mencegah insiden sebelum terjadi• Seluruh tenaga kerja terlibat secara praktek• Orang murni bertindak secara hati2 dan peduli terhadap HSE• Pemimpin memberlakukan safety sebagai nilai dan pertimbangan semua

keputusan bisnis• Menciptakan lingkungan yang memotivasi untuk mematuhi aturan safety • HSE adalah sesuatu yang nyata. Orang benar2 terlibat, percaya &

bertanggungjawab• Tenaga kerja mengerti apa yang diharapkan manajer, dan sebaliknya, manajer

selalu membuat pesan safety.

Proactive Melihat ke depan• Mengambil langkah untuk mencegah insiden sebelum terjadi• Seluruh tenaga kerja terlibat secara praktek• Orang murni bertindak secara hati2 dan peduli terhadap HSE• Pemimpin memberlakukan safety sebagai nilai dan pertimbangan semua

keputusan bisnis• Menciptakan lingkungan yang memotivasi untuk mematuhi aturan safety • HSE adalah sesuatu yang nyata. Orang benar2 terlibat, percaya &

bertanggungjawab• Tenaga kerja mengerti apa yang diharapkan manajer, dan sebaliknya, manajer

selalu membuat pesan safety.

Calculative, Perusahaan nyaman dng sistem manajemen HSE yang berlaku dan berorientasi pada jumlah yang sudah dicapai

Sudah diimplementasikan secara sukses dan pemimpin berbicara tentang pentingnya safety

Fokus pada pemenuhan peraturan Kebiasaan untuk mengumpulkan statistik Kontraktor sudah dimasukkan dalam record safety Kabar buruk sudah diterima, tetapi masih dirasakan tidak nyaman, Banyak audit & rekomendasi yang perlu dilaksanakan

Calculative, Perusahaan nyaman dng sistem manajemen HSE yang berlaku dan berorientasi pada jumlah yang sudah dicapai

Sudah diimplementasikan secara sukses dan pemimpin berbicara tentang pentingnya safety

Fokus pada pemenuhan peraturan Kebiasaan untuk mengumpulkan statistik Kontraktor sudah dimasukkan dalam record safety Kabar buruk sudah diterima, tetapi masih dirasakan tidak nyaman, Banyak audit & rekomendasi yang perlu dilaksanakan

Reactive, • Safety dilihat secara serius, menjadi perhatian khusus

dan spesifik setelah terjadi suatu insiden Orang2 berpendapat bahwa anda harus faham bahwa di

tempat kami berbeda dengan di tempat lain dari sisi risikonya lebih rendah

Manajemen frustasi dan berpendapat : “kita hanya akan mengerjakan apa yang bisa kita anggap bisa dikerjakan”,

Kabar buruk dibiarkan & disembunyikan

Reactive, • Safety dilihat secara serius, menjadi perhatian khusus

dan spesifik setelah terjadi suatu insiden Orang2 berpendapat bahwa anda harus faham bahwa di

tempat kami berbeda dengan di tempat lain dari sisi risikonya lebih rendah

Manajemen frustasi dan berpendapat : “kita hanya akan mengerjakan apa yang bisa kita anggap bisa dikerjakan”,

Kabar buruk dibiarkan & disembunyikan

Pathological, is where Para pekerja benar2 tidak peduli safety HSE dibiarkan sendiri sebagaimana adanya HSE hanya digerakkan oleh UU dan peraturan Orang2 berpendapat : “tentu saja kita dapat insiden, ini

adalah bisnis yang mempunyai risiko”. Berita buruk dihindari & diabaikan

Pathological, is where Para pekerja benar2 tidak peduli safety HSE dibiarkan sendiri sebagaimana adanya HSE hanya digerakkan oleh UU dan peraturan Orang2 berpendapat : “tentu saja kita dapat insiden, ini

adalah bisnis yang mempunyai risiko”. Berita buruk dihindari & diabaikan

Page 77: Klasifikasi Area Berbahaya

TARGET PENCAPAIAN BUDAYA HSE

Leading(World Class Company)

Improving

Succeeding

Beginning

Zero

PATOLOGIKAL

Para pekerja benar2 tidak peduli safety

HSE dibiarkan sendiri sebagaimana adanya

HSE hanya digerakkan oleh UU dan peraturan

Orang2 berpendapat : “tentu saja kita dapat insiden, ini adalah bisnis yang mempunyai risiko”.

Berita buruk dihindari & diabaikan

REAKTIF

Safety dilihat secara serius, menjadi perhatian khusus dan spesifik setelah terjadi suatu insiden

Orang2 berpendapat bahwa anda harus faham bahwa di tempat kami berbeda dengan di tempat lain dari sisi risikonya lebih rendah

Manajemen frustasi dan berpendapat : “kita hanya akan mengerjakan apa yang bisa kita anggap bisa dikerjakan”,

Kabar buruk dibiarkan & disembunyikan

KALKULATIF

Perusahaan nyaman dng sistem manajemen HSE yang berlaku dan berorientasi pada jumlah yang sudah dicapai

Sudah diimplementasikan secara sukses dan pemimpin berbicara tentang pentingnya safety

Fokus pada pemenuhan peraturan

Kebiasaan untuk mengumpulkan statistik

Kontraktor sudah dimasukkan dalam record safety

Kabar buruk sudah diterima, tetapi masih dirasakan tidak nyaman,

Banyak audit & rekomendasi yang perlu dilaksanakan

PROAKTIF

• Melihat ke depan• Mengambil langkah untuk

mencegah insiden sebelum terjadi

• Seluruh tenaga kerja terlibat secara praktek

• Orang murni bertindak secara hati2 dan peduli terhadap HSE

• Pemimpin memberlakukan safety sebagai nilai dan pertimbangan semua keputusan bisnis

• Menciptakan lingkungan yang memotivasi untuk mematuhi aturan safety

• HSE adalah sesuatu yang nyata. Orang benar2 terlibat, percaya & bertanggungjawab

• Tenaga kerja mengerti apa yang diharapkan manajer, dan sebaliknya, manajer selalu membuat pesan safety.

2009 - 2010 2011 - 2013

IINNCCIIDDEENNTT

RRAATTEE

GENERATIF

• Kinerja HSE merupakan indikator “good business performance”

• Mereka menset standar yang sangat tinggi lebih dari sekedar memenuhi standar minimum

• Mereka memandang kegagalan sebagai sesuatu yang harus diperbaiki dan bukan untuk diblame

TAKE OFF (World Class Company)

Continued

2014

Bisnis pada level ini masih terjadi insiden, dan orang-orang surprise karena “insiden masih bisa terjadi”, karena “berpikir mengapa system yang

sudah ada tidak bisa mencegah

Masih bisa terjadi kegagalan, namun dari pada melihat factor

kesalahannya, organisasi ini benar-benar mencari dan belajar dari

kegagalannya.

Page 78: Klasifikasi Area Berbahaya

1. LAPORAN TAHUNAN MENGENAI DAFTAR JUMLAH JAM KERJA TANPA

KELAKAAN YANG BERAKIBAT HILANGNYA HARI KERJA.

2. LAPORAN BULANAN MENGENAI DAFTAR JUMLAH TENAGA KERJA, JAM

KERJA DAN ANGKA KECELAKAAN.

3. LAPORAN TRIWULANAN MENGENAI PERHITUNGAN BIAYA KECELAKAAN

4. LAPORAN BULANAN MENGENAI HASIL PERTEMUAN / PENYULUHAN

KESELAMATAN KERJA.

5. LAPORAN PEMBERITAHUAN ADANYA PENCEMARAN PERAIRAN.

6. LAPORAN BULANAN MENGENAI TERJADINYA PENCEMARAN PERAIRAN.

7. LAPORAN BULANAN MENGENAI PEMAKAIAN BAHAN KIMIA UNTUK

PENANGGULANGAN PENCEMARAN PERAIRAN.

SISTEM PELAPORAN HSE

Pelaporan ke Direktur Teknik & Lingkungan Migas

Pelaporan ke Pemda setempat (Bapedalda)

Laporan Pelaksanaan UKL / UPL

Page 79: Klasifikasi Area Berbahaya

1. Laporan Program Kerja & Realisasi Bulanan/Triwulan/Tahunan, termasuk Jumlah Jam Kerja Selamat, Ner-miss, dll

2. Laporan Pembinaan / Pelatihan HSE3. Laporan Kondisi Peralatan & Fasilitas HSE4. Laporan Insiden (dalam 2 x 24 jam)5. Laporan Penyelidikan Insiden6. Laporan HSE – BOD Online

Page 80: Klasifikasi Area Berbahaya

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANGKepedulian Board Of Director (BOD) PT Pertamina Kepedulian Board Of Director (BOD) PT Pertamina (Persero) akan keberlangsungan operasional (Persero) akan keberlangsungan operasional perusahaan dan image perusahaanperusahaan dan image perusahaan

Wujud dari pernyataan komitmen BOD atas HSE Wujud dari pernyataan komitmen BOD atas HSE (Kebijakan HSE)(Kebijakan HSE)

Kebutuhan: salah satu upaya yang dilakukan Kebutuhan: salah satu upaya yang dilakukan dalam Transformasi Pertamina, khususnya dalam dalam Transformasi Pertamina, khususnya dalam aspek pembudayaan HSEaspek pembudayaan HSE

If you can’t manage HSE,If you can’t manage HSE,you can’t manage other aspect of businessyou can’t manage other aspect of business

Page 81: Klasifikasi Area Berbahaya

Sistem yang mengakomodir pelaporan KPI secara Sistem yang mengakomodir pelaporan KPI secara online yang mencakup seluruh wilayah kerja Pertamina; online yang mencakup seluruh wilayah kerja Pertamina; baik direktorat maupun anak perusahaan, baik korporat baik direktorat maupun anak perusahaan, baik korporat maupun unit/area operasimaupun unit/area operasi

APA HSE BOD ONLINE?APA HSE BOD ONLINE?

Sistem yang dapat diakses langsung oleh BOD, Sistem yang dapat diakses langsung oleh BOD, dan menjadi salah satu point pembahasan dalam dan menjadi salah satu point pembahasan dalam HSE Committee Meeting BODHSE Committee Meeting BOD

Everybody is responsible for HSE,Everybody is responsible for HSE,and the management are accountable for itand the management are accountable for it

Page 82: Klasifikasi Area Berbahaya

APA APA YANG DILAPORKANYANG DILAPORKAN??Target atas indeks kinerja HSE yang terdiri atas Target atas indeks kinerja HSE yang terdiri atas leading indicator dan lagging indicator.leading indicator dan lagging indicator.

Leading Indicator:Leading Indicator:- Management Walkthrough (MWT)Management Walkthrough (MWT)- HSE MeetingHSE Meeting

Lagging Indicator:Lagging Indicator:- Number Of Accident (NOA) Number Of Accident (NOA) - Total Recordable Injury Rate (TRIR)Total Recordable Injury Rate (TRIR)

Our tomorrow starts Our tomorrow starts with our safety todaywith our safety today

Page 83: Klasifikasi Area Berbahaya

Management Walkthrough (MWT)Management Walkthrough (MWT)Manajemen inspeksi/audit ke Plant SiteManajemen inspeksi/audit ke Plant Site

• Terjadi komunikasi langsung dengan pekerjaTerjadi komunikasi langsung dengan pekerja- apraisal dari manajemen- apraisal dari manajemen- ikrar/janji- ikrar/janji

• Adanya temuan & rekomendasi perbaikanAdanya temuan & rekomendasi perbaikan• Adanya rencana tindaklanjutAdanya rencana tindaklanjut• Adanya observer - Adanya observer - advancedadvanced

HSE MHSE Meeting eeting Bentuk : Rapat HSE Committee, Rapat Khusus Bentuk : Rapat HSE Committee, Rapat Khusus Koordinasi HSE, SSD, Lesson LearnedKoordinasi HSE, SSD, Lesson Learned

• Dipimpin oleh pimpinan pekerjaan Dipimpin oleh pimpinan pekerjaan (Role Model)(Role Model)• Diskusi dua arahDiskusi dua arah• Menjadi kebutuhanMenjadi kebutuhan• Rencana tindaklanjut - Rencana tindaklanjut - advancedadvanced

Page 84: Klasifikasi Area Berbahaya

Number of Accident (NOA)Number of Accident (NOA)

• Terjadi kTerjadi kasus kecelakaan kerja Fatal (Meninggal)asus kecelakaan kerja Fatal (Meninggal)• Terjadi Tumpahan Minyak > 15 barelTerjadi Tumpahan Minyak > 15 barel• Terjadi Properti Damage > 1 juta US $Terjadi Properti Damage > 1 juta US $

Total Recordable Injury Rate Total Recordable Injury Rate (TRIR) (TRIR)

• Fatality (Kecelakaan yang menyebabkan kematian)Fatality (Kecelakaan yang menyebabkan kematian)• Lost Workdays (Kecel. yang menyebabkan Hari Lost Workdays (Kecel. yang menyebabkan Hari

Hilang)Hilang)• Restricted Work Activity (Kecel. yang menyebabkan Restricted Work Activity (Kecel. yang menyebabkan

pembatasan kerja / kerja ringan)pembatasan kerja / kerja ringan)• MeMedical treatment beyond first aid (Pengobatan dical treatment beyond first aid (Pengobatan

melebihi perawatan P3K)melebihi perawatan P3K)

Page 85: Klasifikasi Area Berbahaya