14
Klasifikasi kehilangan gigi: (1) Klasifikasi Kennedy: (a) Klas I : Area edentulous terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada kedua sisi rahang. Gambar 2.1 Klas I Kennedy Sumber: Gunadi dkk., 1991. (b) Klas II: Area edentulous terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada, tetapi hanya berada pada salah satu sisi rahang saja.

Klasifikasi Kehilangan Gigi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good

Citation preview

Page 1: Klasifikasi Kehilangan Gigi

Klasifikasi kehilangan gigi:

(1) Klasifikasi Kennedy:

(a) Klas I : Area edentulous terletak di bagian posterior dari gigi yang

masih ada dan berada pada kedua sisi rahang.

Gambar 2.1 Klas I KennedySumber: Gunadi dkk., 1991.

(b) Klas II : Area edentulous terletak di bagian posterior dari gigi yang

masih ada, tetapi hanya berada pada salah satu sisi rahang

saja.

Gambar 2.2 Klas II KennedySumber: Gunadi dkk., 1991.

Page 2: Klasifikasi Kehilangan Gigi

(c) Klas III : Area edentulous terletak di bagian posterior maupun anterior

dari gigi-gigi yang masih ada dan hanya pada salah satu

rahang saja .

Gambar 2.3 Klas III KennedySumber: Gunadi dkk., 1991.

(d) Klas IV : Area edentulous melewati garis tengah rahang dan terletak

pada bagian anterior dari gigi-gigi yang masih ada.

Gambar 2.4 Klas IV Applegate-Kennedy Sumber: Gunadi, dkk., 1991.

(2) Klasifikasi Applegate-Kennedy:

Applegate membuat 8 aturan untuk memudahkan aplikasi atau

penerapan klasifikasi yang dibuatnya, antara lain yaitu:

Page 3: Klasifikasi Kehilangan Gigi

(a) Penentuan klasifikasi dilakukan setelah semua pencabutan gigi selesai

dilaksanakan.

(b) Apabila gigi molar III hilang dan tidak ingin diganti, maka gigi ini tidak

dilibatkan dalam penentuan klasifikasi.

(c) Apabila gigi molar III masih ada dan digunakan sebagai gigi penyangga,

maka gigi ini dilibatkan dalam penentuan klasifikasi.

(d) Apabila gigi molar II sudah hilang dan tidak ingin diganti, maka gigi ini

tidak dilibatkan dalam penentuan klasifikasi.

(e) Area edentulous paling posterior selalu menentukan klas utama dalam

klasifikasi.

(f) Area edentulous lain dari yang sudah ditetapkan dalam klasifikasi masuk

dalam modifikasi dan disebut sejumlah daerah atau ruangan

edentulousnya.

Berikut ini adalah pembagian klas menurut Applegate:

(a) Klas I

Area edentulous sama seperti klasifikasi kehilangan gigi menurut

Kennedy. Kondisi klas I lebih sering dijumpai pada pasien yang telah

beberapa tahun kehilangan giginya dan pada rahang bawah. Kondisi

klinis dari klas I antara lain terdapat variasi pada derajat resorpsi dari

residual ridge, terjadi pengurangan jarak antar lengkung rahang bagian

posterior dan stabilitas dari gigi tiruan yang akan dipasang dipengaruhi

oleh tenggang waktu pasien tak bergigi. Gigi tiruan sebagian lepasan

dengan desain bilateral dan perluasan basis distal menjadi pilihan

perawatan prostodontik untuk klas ini.

(b) Klas II

Area edentulous sama seperti klasifikasi kehilangan gigi menurut

Kennedy. Kondisi klinis pada klas II antara ain terlihat resorpsi tulang

alveolar yang lebih banyak daripada klas I, gigi antagonis relatif lebih

ekstrusi dan tidak teratur daripada klas I, terkadang diperlukan

Page 4: Klasifikasi Kehilangan Gigi

pencabutan 1 atau lebih dari gigi antagonis yang ekstrusi, dan gangguan

TMJ karena pengunyahan satu sisi. Gigi tiruan sebagian lepasan dengan

desain bilateral dan perluasan basis distal menjadi pilihan perawatan

prostodontik untuk klas ini.

(c) Klas III

Area edentulous paredental dengan kedua gigi tetangganya tidak

lagi mampu member dukungan untuk protesa secara keseluruhan. Kondisi

klinis pada klas III antara lain area edentulous panjang, bentuk atau

panjang dari akar gigi tetangganya kurang memadai, resorspsi servikal

pada tulang alveolar di sekitarnya disertai goyangnya gigi tetangga secara

berlebihan dan adanya beban oklusal yang belebihan. Gigi tiruan sebagian

lepasan dengan desain bilateral dan dukungan gigi (tooth borne) menjadi

pilihan perawatan prostodontik untuk klas ini.

Gambar 2.5 Klas III Applegate-Kennedy Sumber: Gunadi, dkk., 1991

(d) Klas IV

Area edentulous sama seperti klasifikasi kehilangan gigi menurut

Kennedy. Pembuatan GTSL dapat dilakukan bila resopsi tulang alveolar

yang cukup banyak, penyusunan gigi dengan overjet yang besar sehingga

membutuhkan banyak gigi penyangga, jumlah gigi penyangga yang

memadai lebih dari satu untuk mendistribusikan daya kunyah dengan rata,

dibutuhkan retensi dan dukungan tambahan untuk gigi penyangga dan

Page 5: Klasifikasi Kehilangan Gigi

mulut pasien depresif sehingga penebalan sayap akan meningkatkan nilai

estetika.

Gigi tiruan cekat diindikasikan untuk klas IV bila gigi tetangga

masih kuat, alternatif lain yaitu GTSL dengan desain bilateral dan

dukungan gigi atau jaringan atau kombinasi. Gigi Tiruan sebagian lepasan

lebih dianjurkan bila kasus meragukan.

(e) Klas V

Area edentulous paredental dengan keadaan gigi pada sisi

anteriornya tak mampu menjadi gigi penyangga. Alasan gigi anterior

tidak mampu menjadi penyangga ialah karena bentuk atau panjang dari

akar gigi kurang memadai sebagai gigi penjangkar, tulang alveolar yang

lemah, daya oklusal yang besar, dan area edentulous yang luas. GTSL

dengan desain bilateral dan basis yang berujung bebas di bagian anterior

menjadi pilihan perawatan prostodontik untuk klas ini.

Gambar 2.6 Klas V Appplegate KennedySumber: Gunadi dkk., 1991.

(f) Klas VI

Area edentulous paredental dengan gigi tetangga asli pada sisi

anterior dan posteriornya dapat menjadi gigi penyangga. Kondisi klinis

pada klas VI antara laon area edentulous tidak luas, bentuk atau panjang

akar gigi tetanga mamdai sebagai gigi penyangga, sisa tulang alveolar

Page 6: Klasifikasi Kehilangan Gigi

memadai, dan daya kunyah pasien tidak besar. Gigi tiruan cekat dan

GTSL tooth borne dengan desain unilateral (protesa sadel) menjadi plihan

perawatan prostodontik untuk klas ini.

Gambar 2.7 Klas VI Applegate KennedySumber: Gunadi dkk, 1991.

Klasifikasi Applegate Kennedy juga mengenal modifikasi untuk area

edentulous tambahan selain keenam klas di atas. Berikut aturan penulisan untuk

modifikasi:

(a) Klas…modifikasi A apabila ada tambahan area edentulous yang terletak

di area anterior.

(b) Klas…modifikasi P apabila ada tambahan area edentulous yang terletak

di area posterior.

(c) Penambahan ruang lebih dari satu di muka huruf petunjuk modifikasi

diberi tambahan angka Arab sesuai dengan jumlah area edentulous

tambahan. Misalnya Klas V modifikasi 2A berarti klas V klasifikasi

Applegate Kennedy dengan tambahan area pada bagian anterior.

(d) Khusus klas IV Applegate Kennedy tidak ada tambahan modifikasi.

(3) Klasifikasi Mauk

(a) Klas I : Area edentulous bilateral posterior dengan gigi asli yang

tersisa pada segmen dia bagain anterior.

Page 7: Klasifikasi Kehilangan Gigi

Gambar 2.8 Klas I Klasifikasi MaukSumber: Bhaskaran, 2010.

(b) Klas II : Area edentulous bilateral posterior dengan 1 atau lebih gigi

asli yang tersisa berada di bagian posterior salah satu sisi

rahang.

Gambar 2.9 Klas II Klasifikasi MaukSumber: Bhaskaran, 2010.

(c) Klas III : Area edentulous bilateral posterior dengan 1 atau lebih gigi

asli yang tersisa berada di bagian posterior pada kedua sisi

rahang.

Page 8: Klasifikasi Kehilangan Gigi

Gambar 2.10 Klas III Klasifikasi MaukSumber: Bhaskaran, 2010.

(d) Klas IV : Area edentulous sama seperti Klas II Klasifikasi Kennedy.

Gambar 2.11 Klas IV Klasifikasi MaukSumber: Bhaskaran, 2010.

(e) Klas V : Area edentulous sama seperti Klas IV Klasifikasi Kennedy.

Gambar 2.12 Klas V Klasifikasi MaukSumber: Bhaskaran, 2010.

Page 9: Klasifikasi Kehilangan Gigi

(f) Klas VI : Area edentulous berpola irregular di sepanjang rahang. Gigi

yang hilang dapat satu atau berkelompok.

Gambar 2.13 Klas VI Klasifikasi MaukSumber: Bhaskaran, 2010.

(4) Klasifikasi Austin dan Lidge :

(a) Klas A yaitu area edentulous terletak di segmen anterior. Terdapat 3

kelompok yaitu A1 dengan 1 area edentulous di bagian anterior, A2

dengan 2 area edentulous di bagian anterior dan A B1 dengan area

edentulous di bagian anterior pada kedua rahang.

Gambar 2.14 Klas A1, A2 dan A B1 Klasifikasi Austin dan LidgeSumber: Bhaskaran, 2010.

Page 10: Klasifikasi Kehilangan Gigi

(b) Klas P yaitu area edentulous terletak di segmen posterior. Terdapat 3

kelompok yaitu P1 dengan area edentulous di bagian posterior tanpa

distal extension pada salah satu sisi rahang, P2 dengan area edentulous di

bagian anterior di bagian posterior di kedua sisi rahang tanpa distal

extension dan P B1 dengan area edentulous di bagian posterior pada

kedua rahang dengan distal extension.

Gambar 2.15 Klas P1, P2 dan P B1 Klasifikasi Austin dan LidgeSumber: Bhaskaran, 2010.

(c) Klas AP area edentulous terletak di segmen anterior dan posterior.

Terdapat 2 kelompok yaitu AP 1 dengan 1 area edotulous di segmen

anterior dan posterior pada salah satu sisi rahang, dan AP 2 dengan area

edotulous di segmen anterior dan posterior pada kedua sisi rahang.

Gambar 2.16 Klas AP1 dan AP2 Klasifikasi Austin dan LidgeSumber: Bhaskaran, 2010.

Page 11: Klasifikasi Kehilangan Gigi

(5) Klasifikasi Swenson