6
Klasifikasi Retinopathy Diabetik 1. Retinopati diabetik non proliferatif Merupakan stadium awal dari keterlibatan retina akibat diabetes mellitus yang ditandai dengan adanya: a. Microaneurisma b. Hemoragi dan eksudat dalam retina Dalam stadium ini terjadi kebocoran protein, lipid atau sel-sel darah merah dari pembuluh-pembuluh kapiler retina ke retina. Bila proses ini sampai terjadi di makula yaitu bagian yang memiliki konsentrasi tinggi sel-sel penglihatan maka akan menimbulkan gangguan pada ketajaman penglihatan. 1. Retinopati nonproliferatif minimal: terdapat ≥1 tanda berupa dilatasi vena, mikroaneurisma, perdarahan intraretina yang kecil atau eksudat keras. 2. Retinopati nonproliferatif ringan sampai sedang : terdapat ≥1 tanda berupa dilatasi vena derajat ringan, perdarahan, eksudat keras, eksudat lunak atau IRMA. 3. Retinopati nonproliferatif berat : terdapat ≥1 tanda berupa perdarahan dan mikroaneurisma pada 4 kuadran retina, dilatasi vena pada 2 kuadran, atau IRMA pada 1 kuadran. 4. Retinopati nonproliferatif sangat berat : ditemukan ≥2 tanda pada retinopati non proliferative berat. 2. Retinopati diabetik preproliferatif Bertambahnya progresifitas sumbatan mikrovaskular maka gejala iskemia melebihi gambaran

Klasifikasi Retinopathy Diabetik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Klasifikasi Retinopathy Diabetik

Citation preview

Page 1: Klasifikasi Retinopathy Diabetik

Klasifikasi Retinopathy Diabetik

1. Retinopati diabetik non proliferatif 

Merupakan stadium awal dari keterlibatan retina akibat diabetes mellitus yang ditandai dengan adanya:

a. Microaneurisma b. Hemoragi dan eksudat dalam retina

Dalam stadium ini terjadi kebocoran protein, lipid atau sel-sel darah merah dari pembuluh-pembuluh kapiler retina ke retina. Bila proses ini sampai terjadi di makula yaitu bagian yang memiliki konsentrasi tinggi sel-sel penglihatan maka akan menimbulkan gangguan pada ketajaman penglihatan.

1. Retinopati nonproliferatif minimal: terdapat ≥1 tanda berupa dilatasi vena, mikroaneurisma, perdarahan intraretina yang kecil atau eksudat keras.

2. Retinopati nonproliferatif ringan sampai sedang : terdapat ≥1 tanda berupa dilatasi vena derajat ringan, perdarahan, eksudat keras, eksudat lunak atau IRMA.

3. Retinopati nonproliferatif berat : terdapat ≥1 tanda berupa perdarahan dan mikroaneurisma pada 4 kuadran retina, dilatasi vena pada 2 kuadran, atau IRMA pada 1 kuadran.

4. Retinopati nonproliferatif sangat berat : ditemukan ≥2 tanda pada retinopati non proliferative berat.

2. Retinopati diabetik preproliferatif 

Bertambahnya progresifitas sumbatan mikrovaskular maka gejala iskemia melebihi gambaran retinopati diabetika dasar. Perubahannya yang khas adalah adanya sejumlah bercak mirip kapas (multiple cotton wool spots) atau yang sering disebut sebagai eksudat lunak atau soft eksudate yang merupakan mikro infark lapisan serabut saraf.

Gejala lain: kelainan vena seperti ikalan (loops) segmentasi vena (boxcar phenomenon) dan kelainan mikrovaskular intraretina, yaitu pelebaran alur kapiler yang tidak teratur dan hubungan pendek antara pembuluh darah (shunt) intra retina. Pada angiografi fluoresin dengan jelas terlihat adanya bagian yang iskemik, non perfusi kapiler dan defek pengisian kapiler

3. Retinopati diabetik proliferative 

Iskemia retina yang progresif merangsang pembentukan pembuluh darah baru yang rapuh sehingga dapat mengakibatkan kebocoran serum dan

Page 2: Klasifikasi Retinopathy Diabetik

protein dalam jumlah yang banyak. Biasanya terdapat di permukaan papil optik di tepi posterior daerah non perfusi. Pada iris juga bisa terjadi neovascularisasi disebut rubeosis. Pembuluh darah baru berproliferasi di permukaan posterior corpus vitreum dan dapat terangkat bila corpus vitreum goyang sehingga terlepas dan mengakibatkan hilangnya daya penglihatan mendadak.

1. Retinopati proliferatif ringan (tanpa risiko tinggi):

Bila ditemukan minimal adanya neovaskular pada diskus (NVD) yang mencakup <1/4 dari daerah diskus tanpa disertai perdarahan preretina atau vitreus, atau neovaskular dimana saja di retina (NVE) tanpa disertai perdarahan preretina atau vitreus.

2. Retinopati proliferatif risiko tinggi:

Apabila ditemukan 3 / 4 dari faktor resiko berikut:

a) Ditemukan pembuluh darah baru dimana saja di retina

b) Ditemukan pembuluh darah baru pada atau dekat diskus optikus

c) Pembuluh darah baru yang tergolong sedang atau berat yang mencakup > ¼ daerah diskus

d) Perdarahan vitreus, adanya pembuluh darah baru yang jelas pada diskus optikus atau setiap adanya pembuluh darah baru yang disertai perdarahan, merupakan dua gambaran yang paling sering ditemukan pada retinopati proliferatif dengan resiko tinggi.

Page 3: Klasifikasi Retinopathy Diabetik
Page 4: Klasifikasi Retinopathy Diabetik

Kepala panah terbuka : Mikroaneurisma Panah : Hard exudates (merupakan deposit lipid pada

retina) Kepala panah hitam : cotton-wool spots, menandakan infark serabut

saraf dan eksudat halus

Tanda panah menunjukan preretinal neovascularisation

(Vaughan & Asbury. 2011. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC.)

(Ratna, Sitompul. 2011. Retinopati Diabetik. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Mata, FKUI.)

Page 5: Klasifikasi Retinopathy Diabetik