15
Klebsiella pneumoniae Kingdom: Bacteria Phylum: Proteobacteria Class: Gamma Proteobacteria Order: Enterobacteriales Family: Enterobacteriaceae Genus: Klebsiella Species: K. Pneumoniae Klebsiella adalah bakteri gram negatif yang berbentuk batang, non-motil, dan memiliki kapsul. Kapsul yang melindungi sel bakteri Klebsiella membantu memberikan resistensi terhadap banyak antibiotic. Klebsiella pneumonia pertama kali ditemukan oleh Carl Friedlander, seorang ahli patologis dan mikrobiologis dari Jerman yang membantu penemuan bakteri penyebab pneumonia pada tahun 1882. Ia adalah orang yang pertama kali mengidentifikasi bakteri Klebsiella pneumonia dari paru-paru orang yang meninggal karena pneumonia. Karena jasanya, Klebsiella pneumonia sering pula disebut bakeri Friedlander. Klebsiella pneumonia adalah bakteri Gram negatif yang berbentuk batang (basil). Klebsiella pneumonia tergolong bakteri yang tidak dapat melakukan pergerakan (non motil). Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella pneumonia merupakan bakteri fakultatif an aerob. Klebsiella pneumonia dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol, Klebsiella pneumonia akan menunjukkan hasil negatif.

Klebsiella pneumoniae.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Klebsiella pneumoniae.docx

Klebsiella pneumoniae

Kingdom: Bacteria

Phylum: Proteobacteria

Class: Gamma Proteobacteria

Order: Enterobacteriales

Family: Enterobacteriaceae

Genus: Klebsiella

Species: K. Pneumoniae

Klebsiella adalah bakteri gram negatif yang berbentuk batang, non-motil, dan memiliki

kapsul. Kapsul yang melindungi sel bakteri Klebsiella membantu memberikan resistensi

terhadap banyak antibiotic. Klebsiella pneumonia pertama kali ditemukan oleh Carl

Friedlander, seorang ahli patologis dan mikrobiologis dari Jerman yang membantu penemuan

bakteri penyebab pneumonia pada tahun 1882. Ia adalah orang yang pertama kali

mengidentifikasi bakteri Klebsiella pneumonia dari paru-paru orang yang meninggal karena

pneumonia. Karena jasanya, Klebsiella pneumonia sering pula disebut bakeri Friedlander.

Klebsiella pneumonia adalah bakteri Gram negatif yang berbentuk batang (basil).

Klebsiella pneumonia tergolong bakteri yang tidak dapat melakukan pergerakan (non motil).

Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella pneumonia merupakan bakteri fakultatif

an aerob. Klebsiella pneumonia dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol,

Klebsiella pneumonia akan menunjukkan hasil negatif. Klebsiella pneumonia dapat

mereduksi nitrat. Klebsiella pneumonia banyak ditemukan di mulut, kulit, dan sal usus,

namun habitat alami dari Klebsiella pneumonia adalah di tanah.

Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia adalah proses

infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Pneumonia yang disebabkan oleh

Klebsiella pneumonia dapat berupa pneumonia komuniti atau community acquired

pnuemonia. Pneumonia komuniti atau community acquired pnuemonia adalah pneumonia

yang di dapatkan dari masyarakat. Strain baru dari Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan

pneumonia nosomikal atau hospitality acquired pneumonia, yang berarti penyakit peumonia

tersebut di dapatkan saat pasien berada di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan.

Page 2: Klebsiella pneumoniae.docx

Klebsiella pneumonia umumnya menyerang orang dengan kekebalan tubuh lemah,

seperti alkoholis, orang dengan penyakit diabetes dan orang dengan penyakit kronik paru-

paru.

Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan penyakit karena mempunyai dua tipe antigen

pada permukaan selnya:

• Antigen O

Antigen O adalah lipopolisakarida yang terdapat dalam sembilan varietas.

• Antigen K

Antigen K adalah polisakarida yang dikelilingi oleh kapsula dengan lebih dari 80

varietas.

Kedua antigen ini meningkatkan patogenitas Klebsiella pneumonia. Selain itu, Klebsiella

pneumonia mampu memproduksi enzim ESBL (Extended Spektrum Beta Lactamase) yang

dapat melumpuhkan kerja berbagai jenis antibiotik. Hal ini dapat menyebabkan bakteri kebal

dan menjadi sulit dilumpuhkan.

Penyaki Yang Disebabkan Klebsiella Pneumonia

Klebsiella pneumonia Bakteri ini sering menimbulkan penyakit pada tractus urinarius

karena nosocomial infection, meningitis, dan pneumonia pada penderita diabetes mellitus

atau pecandu alcohol. Gejala pneumonia yang disebabkan oleh bakteri ini berupa gejala

demam akut, malaise (lesu), dan batuk kering, kemudian batuknya menjadi produktif dan

menghasilkan sputum berdarah dan purulent (nanah). bila penyakitnya berlanjut, akan terjadi

abses, nekrosis jaringan paru, bronchiectasi dan vibrosis paru-paru.

Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan gangguan saluran pernafasan dan saluran

pencernaan. Bakteri infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteri  Klebsiella

pneumonia

Cara Penularan

Cara penularan ( infeksi ) dari Klebsiella pneumonia pada pasien rawat inap dapat melalui 3

cara, yaitu :

1. Aspirasi cairan gaster atau orofaring yang mengandung koloni kuman patogen.

2. Penyebaran kuman secara hematogen ke paru.

3. Penyebaran melalui udara oleh aerosol atau droplet yang mengandung mikroba

Page 3: Klebsiella pneumoniae.docx

Gejala-Gejala Penyakit akibat Klebsiella pneumonia

Gejala-gejala seseorang yang terinfeksi Klebsiella pneumonia adalah:

1. Napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat

adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2

bulan sampai kurang dari 1 tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun

sampai kurang dari 5 tahun.

2. Pneumonia Berat ditandai dengan adanya batuk atau (juga disertai) kesukaran bernapas,

napas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam (severe chest

indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun. Pada kelompok usia ini

dikenal juga Pneumonia sangat berat, dengan gejala batuk, kesukaran bernapas disertai

gejala sianosis sentral dan tidak dapat minum. Sementara untuk anak dibawah 2 bulan,

pnemonia berat ditandai dengan frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali permenit atau

lebih atau (juga disertai) penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam,

batuk-batuk, perubahan karakteristik dahak, suhu tubuh lebih dari 38 º C.

3. Gejala yang lain, yaitu apabila pada pemeriksaan fisik ditemukan suara napas bronkhial,

bronkhi dan leukosit lebih dari 10.000 atau kurang dari 4500/uL.

4. Pada pasien usia lanjut atau pasien dengan respon imun rendah, gejala pneumonia tidak

khas, yaitu berupa gejala non pernafasan seperti pusing, perburukan dari penyakit yang

sudah ada sebelumnya dan pingsan. Biasanya frekuensi napas bertambah cepat dan

jarang ditemukan demam.

Berikut adalah beberapa gejala infeksi Klebsiella pneumoniae:

1. Batuk

2. Dahak yang berwarna coklat atau dahak darah

3. Masalah pernapasan

4. Demam tinggi

5. Lemah

6. Menggigil

7. Nyeri dada

8. Mual

9. Keluar cairan hidung yang berbau busuk

10. Sakit kepala

11. Dada sesak

12. Mengi

Page 4: Klebsiella pneumoniae.docx

13. Napas menjadi cepat

14. Sianosis (bibir dan kuku membiru)

15. Kebingungan

Pemeriksaan Laboratorium

Untuk mengidentifikasi Klesiella pneunoniae dapat dilakukan beberapa tahap identifiksi,

yaitu :

1. Kultur media pemupuk

Specimen ditanam pada media Brain Hearth Infusion Broth (BHIB), replikasi bakteri

saluran dari usus normal dan meningkatkan bakteri  Klebsiella . Sesudah inkubasi 18-24

jam, ditanam pada media differensial dan selektif.

2. Kultur media umum dan differensial

Media umum adalah media BAP (Blood Agar Plate) yang dipakai untuk

mengidentifikasi kemampuan bakteri dalam melisiskan sel-sel darah yang terdapat dalam

media ini dapat berupa zona lisis α(alfa), β(betha), dan γ(gamma). Bakteri Klebsiella,

tumbuh sebagai koloni yang berwarna abu-abu, smooth, cembung, mucoid atau

tidak  dan tidak melisiskan darah pada media BAP.

Media differensial adalah media yang dipakai untuk identifikasi bakteri berdasarkan

dipakai untuk identifikasi bakteri berdasarkan sifat-sifat biokimia khusus dari bakteri

yang bersangkutan. Media yang dipakai untuk perbenihan bakteri adalah Mac Conkey,

media ini mengandung laktosa dan merah netral sebagai indikator, sehingga bakteri yang

meragikan laktosa akan tubuh sebagai koloni berwarna merah yang dapat membedakan

dari bakteri yang tidak meragikan laktosa yang tumbuh sebagai bakteri yang tidak

berwarna. Klebsiellatumbuh sebagai koloni yang berwarna merah muda namun tidak

dapat meragikan laktosa secara sempurna. Ciri-ciri koloni pada media Mac Conkey

besar-besar, smooth, mucoid, cembung, berwarna merah muda-merah bata. Jika diambil

dengan ose, maka akan tertarik karena pada koloni memiliki kapsul.

3. Identifikasi akhir

Koloni dari media padat diidentifikasi oleh bentuk reaksi biokimia dan tes aglutinasi

mikroskop dengans serum spesifik. (jawetz, et al, 2001). Media yang digunakan untuk

reaksi biokimia adalah (Gani A, 2003) :

Page 5: Klebsiella pneumoniae.docx

a. Triple Sugar Iron agar (TSIA)

Media ini terdiri dari 0,1 % glukosa, 1 % sukrosa, 1 % laktosa, fernik sulfat untuk

pendeteksian produksi H2S, protein, dan indicator Phenol red.Klebsiella bersifat alkali

acid, alkali terbentuk karena adanya proses oksidasi dekarboksilasi protein

membentuk amina yang bersifat alkali denga adanya phenol red maka terbentuk

warna merah, Klebsiella memfermentasi glukosa yang bersifat asam sehingga

terbentuk warna kuning (Jawtz, et al, 2001).

b. Sulfur Indol Motility (SIM)

Media SIM adalah perbenihan semi solid yang dapat digunakan untuk mengetahui

pembentukan H2S, indol dan motility dari bakteri. Hampir semua bakteri Klebsiella

membentuk indol kecuali tipe pneumonia dan ozaenae. Motility negatif sesuai dengan

morfologi Klebsiella yang tidak memiliki flagella. sedangkan pembentukan H2S  juga

tak terlihat pada semua jenisKlebsiella.

c. Citrate

Bakteri yang memanfaatkan sitrat sebagai sumber karbon akan menghasilkan natrium

karbonat yang bersifat alkali, dengan adanya indicator brom tymol blue menyebabkan

terjadinya warna biru. Pada bakteri Klebsiella, hanya jenis rhinos yang tidak

memanfaatkan sitrat, sehingga pada penanaman media sitrat hasilnya negative.

Sedangkan spesies Klebsiella lainnya seperti pneumonia, oxytoca, dan

ozaenae  menunjukkan hasil positif pada media ini.

d. Urea

Bakteri tertentu dapat menghidolisis urea dan membentuk ammonia dengan

terbentunya wana merah karena adanya indicator phenol red,Klebsiella pada media

urea memiliki pertumbuhan yang lambat memberikan hasil positif pada pneumonia,

oxytoca atau bisa  juga ozaenae karenaKlebsiella juga ada beberapa

yang mampu  menghidrolisis urea dan membentuk ammonia.

e. Methyl red

Media ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari beberapa bakteri yang

memproduksi asam kuat sebagai hasil fermentasi dari glukosa dalam media ini, yang

dapat ditunjukkan dengan penambahan larutan methyl red. Hampir semua Klebsiella

sp memproduksi asam yang kuat sehingga pada penambahan larutan methyl red

terbentuk warna merah, kecuali padapneumonia dan oxytoca yang juga dapat

memberikan hasil negative

Page 6: Klebsiella pneumoniae.docx

f. Voges Proskauer

Bakteri tertentu dapat memproduksi acetyl metyl carbinol dari ferentasi glukosa yang

dapat diketahui dengan penambahan larutan voges proskauer, Klebsiella

ozaenae dan rhinos tidak memproduksi acetyl methyl carbinol sehingga penanaman

pada media ini meberikan hasil negative, berbeda dengan jenis  pneumonia dan 

oxytoca yang mampu memberikan hasil positif pada media ini.

g. Fermentasi Karbohidrat

Media ini berfungsi untuk melihat kemampuan bakteri memfermentasikan jenis

karbohidrat, jika terjadi fermentasi maka media terlihat berwarna kuning karena

perubahan pH menjadi asam. Klebsiella spmemfermentasi glukosa, maltose

sedangkan sukrosa tidak difermentasikan pada jenis rhinos atau bisa juga ozaenae

Pengobatan Klebsiella pneumonia

• Mengobati infeksi akibat Klebsiella pneumoniae sangat sulit karena seringkali

merupakan infeksi nosokomial dan bakteri ini sangat tahan terhadap antibiotik maupun

obat-obatan.

• Pengobatan infeksi Klebsiella pneumoniae meliputi penggunaan antibiotik seperti

aminoglikosida dan sefalosporin.

• Banyak pasien menunjukkan respon yang baik terhadap obat generasi ketiga seperti

amikin, tobramycin, clavulanat, aztreonam, gentamisin, dan lainnya.

• Tingkat kematian akibat infeksi Klebsiella pneumoniae sangat tinggi, bahkan setelah

pasien menerima pengobatan yang tepat.

• Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan memahami gejala infeksi pneumoniae

Klebsiella.

• Penanganan lebih awal akan membantu mencegah terjadinya kondisi fatal akibat

penyakit ini

Pencegahan Klebsiella pneumonia

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit  Klebsiella pneumonia antara

lain :

1. Hindari kontak komunikasi 2 arah dengan jarak yang dekat dengan orang yang dicurigai

atau terkena penyakit akibat Klebsiella pneumonia.

2. Pakai masker bila berkomunikasi dengan orang  yang terkena penyakit akibat bakteri ini.

Page 7: Klebsiella pneumoniae.docx

3. Anjurkan kepada klien untuk tidak membuang dahak di sembaran tempat.

4. Bagi petugas kesehatan, jangan memegang spesimen sampel dahak Klebsiella

pneumonia tanpa menggunakan handskun, cuci tangan dengan sabun antiseptik setelah

melakukan tindakan kepada orang yang mengidap penyakit Klebsiella pneumonia.

Gambar klebsiella pneumoniae

Page 8: Klebsiella pneumoniae.docx

HASIL IDENTIFIKASI LABORATORIUM

No. Media Hasil

1.

Mac Conkey

Positif (+)

Bakteri dapat memecah laktosa, sehingga

media berwarna ke kuningan, koloni

berwarna merah, bulat, besar, mukoid.

2.

TSIA (Triple Sugar Iron Agar) Lereng : Acid

Dasar : Acid

Gas : Positif (+)

H2S :Negatif (–)

Menunjukkan hasil lereng dan dasar

berwarna kuning (acid) karena terjadi

fermentasi semua karbohidrat, baik

glukosa, laktsa, maupun sukrosa. Serta

memproduksi gas tanpa memproduksi

H2S

3.

Glukosa

Positif (+) Gas

Memfermentasi glukosa karena terjadi

perubahan warna media dari biru menjadi

kuning.

Menghasilkan gas karena terdapat gas

yang terperangkap di tabung durham.

4. Laktosa Positif (+) Gas

Memfermentasi glukosa karena terjadi

Page 9: Klebsiella pneumoniae.docx

perubahan warna media dari biru menjadi

kuning.

Menghasilkan gas karena terdapat gas

yang terperangkap di tabung durham.

5.

Maltosa

Positif (+) Gas

Memfermentasi glukosa karena terjadi

perubahan warna media dari biru menjadi

kuning.

Menghasilkan gas karena terdapat gas

yang terperangkap di tabung durham.

6.

Sukrosa

Positif (+) Gas

Memfermentasi glukosa karena terjadi

perubahan warna media dari biru menjadi

kuning.

Menghasilkan gas karena terdapat gas

yang terperangkap di tabung durham.

7. Manosa Positif (+) Gas

Memfermentasi glukosa karena terjadi

perubahan warna media dari biru menjadi

kuning.

Menghasilkan gas karena terdapat gas

yang terperangkap di tabung durham.

Page 10: Klebsiella pneumoniae.docx

8.

VP (Voges Prokauer)Positif ( + )

Bakteri memfermentasi glukosa, hasil

positif (+) ditandai dengan terjadinya

perubahan dari kuning membentuk cincin

merah. Ini menandakan bakteri tersebut

memfermentasikan glukosa sehingga PH

turun dan mempengaruhi warna media.

9.

MR (Metil Red)

Negatif ( – )

Tidak memproduksi asam campur karena

tidak terbentuk cincin merah setelah

penambahan MR pada media.

10. Indol Negatif/positif ( – / +)

Sampel menghasilkan hasil negatif (-)

Tidak memproduksi indole karena tidak

terbentuk cincin merah setelah

penambahan reagen kovac pada media,

hanya perubahan warna.

Page 11: Klebsiella pneumoniae.docx

11.

Urea

Positif ( + )

Memproduksi enzim urease karena terjadi

perubahan warna media dari kuning

menjadi merah muda.

12.

Simon Citrat

Positif ( + )

Bakteri menggunakan sitrat sebagai

sumber carbonnya. Hasil positif (+)

ditandai dengan terjadinya perubahan

hijau menjadi biru

13. Semi Solid Motil

Bersifat aerob, semakin ke atas flagel

semakin lebar karena oksigen semakin

banyak.

Page 12: Klebsiella pneumoniae.docx