20
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam pengembangan budidaya pertanian,pengaruh faktor iklim sangat penting sehingga menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan.Hubungan antara iklim dan pertanian mencakup segala aspek integrasi antara unsur iklim dan tanaman yang meliputi unsur-unsur fisika atmosfer,fisika tanah, geografi, fisiologi, ekologi,ekonomi,dan pengelolaan untuk kepentingan manusia.Unsur-unsur iklim mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman dan setiap daerah mempunyai kondisi dan karakteritik unsur-unsur iklim yang berbeda. Indonesia mempunyai wilayah cukup luas sekitar 188,2 juta ha, yang terdiri dari 148 juta halahan kering dan 40,2 juta ha lahan basah, didukung oleh sifat tanah, bahan induk, fisiografi,elevasi, iklim dan lingkungannya yang beragam.Wilayah barat relatif beriklim basah dan makin ke timur yang makin beriklim kering, dengan tanah berasal dari bahan volkan yang subur merupakan salah satu keuntungan wilayah Indonesia. Keragaman tanah dan iklim 1

klimogram

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Klimogram

Citation preview

Page 1: klimogram

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam pengembangan budidaya pertanian,pengaruh faktor iklim sangat

penting sehingga menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan.Hubungan antara

iklim dan pertanian mencakup segala aspek integrasi antara unsur iklim dan

tanaman yang meliputi unsur-unsur fisika atmosfer,fisika tanah, geografi,

fisiologi, ekologi,ekonomi,dan pengelolaan untuk kepentingan manusia.Unsur-

unsur iklim mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan

perkembangan suatu tanaman dan setiap daerah mempunyai kondisi dan

karakteritik unsur-unsur iklim yang berbeda.

Indonesia mempunyai wilayah cukup luas sekitar 188,2 juta ha, yang terdiri

dari 148 juta halahan kering dan 40,2 juta ha lahan basah, didukung oleh sifat tanah, bahan

induk, fisiografi,elevasi, iklim dan lingkungannya yang beragam.Wilayah barat

relatif beriklim basah dan makin ke timur yang makin beriklim kering, dengan

tanah berasal dari bahan volkan yang subur merupakan salah satu keuntungan wilayah

Indonesia. Keragaman tanah dan iklim ini memberikan peluang cukup besar

untuk memproduksi berbagai komoditas pertanian.

Tanaman membutuhkan kondisi iklim yang cocok untuk tumbuh dan

berkembang sehingga menghasilkan produksi yang diharapkan.Ada banyak cara

untuk menguji atau mencari kesesuaian tanaman dan iklim,diantaranya dengan

mengumpulkan data tentang kebutuhan fisiologi tanaman terhadap berbagai

faktor lingkungan iklim.Analisis kesesuaian lainnya adalah dengan menggunakan

analogi klimogram dari data empiris.Dasar analisisnya adalah dengan mencari

data iklim dari daerah pusat porduksi tanaman yang akan dikembangkan terutama

1

Page 2: klimogram

data iklim dari faktor pengendali utama bagi pertumbuhan,perkembangan dan

produksi suatu tanaman.

1.2 Tujuan

Mengetahui manfaat klimogram dan klasifikasi iklim untuk introduksi dan

ekstensifikasi tanaman.

1.3 Manfaat

- Membudidayakan berbagai tanaman di tempat yang berbeda dengan habitatnya.

- Memperbanyak hasil produksi dengan menyesuaikan iklim tempat tanam

dengan yang diinginkan si tanaman.

- Memperbanyak jenis tanaman yang bisa di budidaya.

2

Page 3: klimogram

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Klimogram

Klimogram adalah suatu grafik atau gambar tentang iklim suatu tempat. Cara

ini adalah suatu cara yang sederhana dan mudah untuk melihat dan membaca

iklim suatu tempat. Dengan begitu dapatlah dibandingkan perbedaan dan

kesamaan antara iklim suatu tempat dengan iklim tempt lainnya.

                Cara penggambarannya yaitu dengan menuangkan (plotting) satu atau dua

unsur iklim pada suatu sistem salib sumbu.

1. Satu  unsur iklim

Unsur iklim tunggal dapat berupa curah hujan, suhu, RH, dll. Dapat

digambarkan dalam bentuk grafik bisa atau histogram.

2. Dua unsur iklim

Unsur iklim yang paling banyak untuk menggambarkan klimogram suatu

tempat adalah suhu dan presipitasi. Unsur-unsur iklim ini merupakan unsur yang

sangat besar peranannya bagi tumbuhan.

Caranya :

1.       Ambil harga normal dari suhu dan presipitasi (rata-rata 30 tahun).

2.       Masing-masing suhu dan presipitasi digambarkan pada sistem salib sumbu

pada bulan yang sama.

3.       Titik-titik pertemuan itu menghubungkan dari bulan Januari sampai

Desember secara berurutan.

Dari klimogram di atas terlihat bahwa fluktuasi suhu dalam setahun kecil,

tetapi variasi hujannya besar. Perbedaan antara bulan terkering dan bulan terbasah

3

Page 4: klimogram

sangat besar. Bentuk klimogramnya kira-kira lonjong dan horisontal (sumbu X

sebagai presipitasi dan sumbu Y sebagai suhu). Bentuk seperti ini umumnya

terdapat di daerah tropis. Di daerah beriklim sedang (temperate) bentuk

klimogram umumnya lonjong dan vertikal.

Klasifikasi iklim dibuat berdasarkan pendekatan hubungan antara iklim dan

tanaman. Tiga model klasifikasi utama yang telah banyak diutamakan adalah

klasifikasi iklim koppen,klasifikasi scmidth-ferguson,dan klasifikasi iklim

oldeman.

2.2 Introduksi Tanaman

Introduksi tanaman merupakan suatu proses memperkenalkan tanaman dari

tempat asal tumbuhnya ke suatu daerah baru. Introduksi tanaman dimaksudkan

mendatangkan/memasukkan varietas-varietas tanaman dari luar negeri ke suatu

negeri. Introduksi tanaman selain menambah keragaman tanaman mempunyai

manfaat lain yaitu :

A. Memajukan bidang industri,dengan mendatangkan tanaman-tanaman industri

seperti tanaman kehutanan, tanaman obat-obatan dan tanaman industri lainnya.

B. Memenuhi kebutuhan aestetik dengan mendatangkan tanaman-tanaman

ornamental untuk melengkapi koleksi kebun-kebun, taman-taman, gedung-

gedung sehingga menciptakan keindahan tersendiri.

C. Untuk mempelajari asal, distribusi, klasifikasi dan evolusi dari tanaman dengan

jalan memelihara tanaman yang diintroduksi di tempat tertentu kenmudian

dipelejari data-datanya secara mendetail.

D. Untuk peningkatan mutu tanaman. 

4

Page 5: klimogram

2.3 Ekstensifikasi Pertanian

Ekstensifikasi pertanian adalah perluasan areal pertanian ke wilayah yang

sebelumnya belum dimanfaatkan manusia. Sasarannya adalah ke lahan hutan,

padang rumput steppe, lahan gambut, atau bentuk-bentuk lain lahan marginal

(terpinggirkan). Istilah ini dalam bahasa indonesia tidak ada hubungan langsung

dengan pertanian ekstensif; dan dalam peristilahan internasional program

demikian lebih dikenal sebagai agricultural (land) expansion ("perluasan lahan

pertanian").

2.4 Pemanfaatan klimogram dan klasifikasi iklim untuk introduksi

a. Pemanfaatan klimogram untuk introduksi

Mendatangkan bahan tanam dari tempat lain (introduksi) merupakan cara

paling sederhana untuk meningkatkan keragaman (variabilitas) genetik.

Seleksi penyaringan (screening) dilakukan terhadap koleksi plasma nutfah

yang didatangkan dari berbagai tempat dengan kondisi lingkungan yang

berbeda-beda.

Dalam bidang pertanian, kehutanan dan peternakan penggunaan

klimogram ini umumnya ditujukan untuk memindahkan tanaman (introduksi)

ataupun hewan ternak. Dengan menggambarkan klimogram kedua tempat,

dapat diketahui kesamaan dan kelainan iklimnya, yaitu setelah kedua

klimogram tindihkan satu sama lain.

   Perpindahan suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lain yang

agak berbeda iklimnya akan mengalami proses aklimatisasi, yaitu

penyesuaian organisme itu terhadap iklim di tempat baru. Tidak ada

5

Page 6: klimogram

perubahan organ atau bagian dari organisme tersebut dalam aklimatisasi.

Akan tetapi adaptasi biasanya ada sedikit perubahan pada organ atau bagian

organ.

Pemanfaatan klimogram dalam introduksi adalah saat pemindahan

tanaman dapat diusahakan iklim yang tidak terlalu jauh menyimpang dari

iklim habitat aslinya.

b. Manfaat Klasifikasi iklim untuk introduksi tanaman

Beberapa sistem klasifikasi iklim yang sampai sekarang masih

digunakan dan pernah digunakan di Indonesia antara lain adalah:

1) Sistem Klasifikasi Koppen

Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbedaan temperatur dan

curah hujan. Koppen memperkenalkan lima kelompok utama iklim di muka

bumi yang didasarkan kepada lima prinsip kelompok nabati (vegetasi). Kelima

kelompok iklim ini dilambangkan dengan lima huruf besar dimana tipe iklim A

adalah tipe iklim hujan tropik (tropical rainy climates), iklim B adalah tipe

iklim kering (dry climates), iklim C adalah tipe iklim hujan suhu sedang (warm

temperate rainy climates), iklim D adalah tipe iklim hutan bersalju dingin (cold

snowy forest climates) dan iklim E adalah tipe iklim kutub (polar climates)

(Safi’i, 1995).

2) Sistem Klasifikasi Mohr

Klasifikasi Mohr didasarkan pada hubungan antara penguapan dan besarnya

curah hujan, dari hubungan ini didapatkan tiga jenis pembagian bulan dalam

kurun waktu satu tahun dimana keadaan yang disebut bulan basah apabila

curah hujan >100 mm per bulan, bulan lembab bila curah hujan bulan berkisar

6

Page 7: klimogram

antara 100 – 60 mm dan bulan kering bila curah hujan < 60 mm per bulan

(Anonim).

3) Sistem Klasifikasi Schmidt-Ferguson

Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia. Menurut Irianto, dkk (2000)

penyusunan peta iklim menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson lebih banyak

digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasian iklim menurut Schmidt-

Ferguson ini didasarkan pada nisbah bulan basah dan bulan kering seperti

kriteria bulan basah dan bulan kering klasifikasi iklim Mohr. Pencarian rata-

rata bulan kering atau bulan basah (X) dalam klasifikasian iklim Schmidt-

Ferguson dilakukan dengan membandingkan jumlah/frekwensi bulan kering

atau bulan basah selama tahun pengamatan ( åf ) dengan banyaknya tahun

pengamatan (n) (Anonim; Safi’i, 1995).

Schmidt-Ferguson membagi tipe-tipe iklim dan jenis vegetasi yang tumbuh di

tipe iklim tersebut adalah sebagai berikut; tipe iklim A (sangat basah) jenis

vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim B (basah) jenis vegetasinya

adalah hutan hujan tropis, tipe iklim C (agak basah) jenis vegetasinya adalah

hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan daunnya di musim

kemarau, tipe iklim D (sedang) jenis vegetasi adalah hutan musim, tipe iklim E

(agak kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim F (kering) jenis

vegetasinya hutan savana, tipe iklim G (sangat kering) jenis vegetasinya

padang ilalang dan tipe iklim H (ekstrim kering) jenis vegetasinya adalah

padang ilalang (Syamsulbahri, 1987).

Table Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt-Ferguson

 

7

Page 8: klimogram

4) Sistem Klasifikasi Oldeman

Klasifikasi iklim yang dilakukan oleh Oldeman didasarkan kepada jumlah

kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe

iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlangsung secara berturut-

turut.

Oldeman, et al (1980) mengungkapkan bahwa kebutuhan air untuk tanaman

padi adalah 150 mm per bulan sedangkan untuk tanaman palawija adalah 70

mm/bulan, dengan asumsi bahwa peluang terjadinya hujan yang sama adalah

75% maka untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi 150 mm/bulan

diperlukan curah hujan sebesar 220 mm/bulan, sedangkan untuk mencukupi

kebutuhan air untuk tanaman palawija diperlukan curah hujan sebesar 120

mm/bulan, sehingga menurut Oldeman suatu bulan dikatakan bulan basah

apabila mempunyai curah hujan bulanan lebih besar dari 200 mm dan

dikatakan bulan kering apabila curah hujan bulanan lebih kecil dari 100 mm.

Lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis/varietas

yang digunakan, sehingga periode 5 bulan basah berurutan dalan satu tahun

dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah maka

petani dapat melakukan 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah

berurutan, maka tidak dapat membudidayakan padi tanpa irigasi tambahan

(Tjasyono, 2004).

Oldeman membagi lima zona iklim dan lima sub zona iklim. Zona iklim

merupakan pembagian dari banyaknya jumlah bulan basah berturut-turut yang

terjadi dalam setahun. Sedangkan sub zona iklim merupakan banyaknya

jumlah bulan kering berturut-turut dalam setahun. Pemberian nama Zone iklim

berdasarkan huruf yaitu zone A, zone B, zone C, zone D dan zone E sedangkan

8

Page 9: klimogram

pemberian nama sub zone berdasarkana angka yaitu sub 1, sub 2, sub 3 sub 4

dan sub 5.

Zone A dapat ditanami padi terus menerus sepanjang tahun. Zone B hanya

dapat ditanami padi 2 periode dalam setahun. Zone C, dapat ditanami padi 2

kali panen dalam setahun, dimana penanaman padi yang jatuh saat curah hujan

di bawah 200 mm per bulan dilakukan dengan sistem gogo rancah. Zone D,

hanya dapat ditanami padi satu kali masa tanam. Zone E, penanaman padi tidak

dianjurkan tanpa adanya irigasi yang baik. (Oldeman, et al., 1980)

Tabel Klasifikasi iklim menurut Oldeman

Klasifikasi iklim berguna dalam introduksi tanaman yaitu untuk menyamakan

curah hujan, kelembaban dan lain-lain daerah penerima tanaman dengan

daerah asalnya agar tidak terlalu mempengaruhi perkembangan tanaman.

Karena pada dasarnya iklim akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

9

Page 10: klimogram

c. Manfaat klimogram dan klasifikasi iklim untuk ekstensifikasi tanaman

Menyimak pemberitaan beberapa media masa akhir-akhir ini tentang

semakin rawannya ketersediaan pangan di Indonesia tentunya sangat

memprihatinkan. Pengaruh kegagalan panen, bangkrutnya petani dan harga

pangan yang makin meningkat dapat meruntuhkan prospek pertumbuhan

ekonomi. Kondisi dimana harga bahan pangan dan komoditi lain yang tinggi

tentu saja berakibat pada peningkatan inflasi. Semakin rawannya ketahanan

pangan di Indonesia merupakan akibat semakin menurunnya luas lahan

pertanian dan produktivitas lahan yang tidak mungkin ditingkatkan. Artinya

beberapa upaya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian sudah tidak

ekonomis lagi.

Peningkatan kebutuhan terhadap produksi pertanian akibat peningkatan

jumlah penduduk di satu sisi, dan semakin terbatasnya jumlah sumber daya

pertanian disisi lain, menuntut perlunya optimalisasi seluruh sumber daya

pertanian, terutama lahan dan air. Oleh sebab itu, sistem usahatani yang

selama ini lebih berorientasi komoditas (commodity oriented) harus beralih

kepada sistem usahatani yang berbasis sumber daya (commodity base), seperti

halnya sistem usahatani agribisnis. Salah satu aspek penting dalam

pengembangan agribisnis adalah bahwa kualitas hasil sama pentingnya

dengan kuantitas dan kontinuitas hasil.

Salah satu cara untuk mempertahankan kuantitas produk pertanian

adalah ekstensifikasi.Perluasan areal pertanian diperlukan apabila lahan

pertanian yang tersedia dianggap tidak mampu lagi mendukung penyediaan

produksi yang diharapkan (misalnya untuk menyediakan bahan pangan bagi

penduduk suatu wilayah/negara). Risiko yang harus diambil adalah

terganggunya ekosistem asli yang alami dan potensi terdesaknya budaya

penduduk asli karena kalah bersaing dengan pendatang.

10

Page 11: klimogram

Dalam proses ekstensifikasi, meskipun kadang lahan yang digunakan

masih bersebelahan dengan lahan sebelumnya bukan berarti tempat itu akan

cocok dengan si tanaman. Bisa saja ada pengaruh seperti ketinggian atau

kelembaban tanahnya berbeda, sehungga si tanaman akan beradaptasi dulu

dengan daerah barunya.

Ekstensifikasi juga tidak melulu hanya memperluas areal tanam dengan

membuka lahan baru yang berdekatan dengan lahan lama, tetapi juga bisa

berarti perluasan areal tanam di tempat yang benar-benar baru yang berbeda

dengan habitat asalnya.

Klimogram dan klasifikasi iklim ini sangat diperlukan dalam

ekstensifikasi tanaman karena untuk memindahkan tanaman agar

produktivitasnya tidak terganggu, kondisi tempat tanamnya harus sesuai

dengan kebutuhan tanaman.

Klimogram dibuat untuk menguji apakah kondi suatu daerah sesuai

untuk pengembangan suatu tanaman dengan bahan kultivar dan pengelolaan

yang sama dengan daerah-daerah yang merupakan sentra/pusat produksi

daerah tanaman tersebut. Suatu daerah yang merupakan sentra produksi dalam

jangka waktu yang panjang mengindikasikan bahwa daerah tersebut secara

iklim cocok untuk pertanaman tersebut atau dengan kata lain kondisi iklim

berada pada titik optimum sehingga menunjang pertumbugan dan

perkembangan tanaman.

Klimogram juga dapat di buat untuk dijadikan pola penentu early

warning system dalam bidang hama dan penyakit. Klimogram dapat

digunakan pada skala titik/daerah ataupun wilayah. Hasil analisis klimogram

nantinya dapat digunakan untuk membuat peta potensi agroklimat suatu

wilayah.

11

Page 12: klimogram

Selain digunakan pada bidang pertanian dan perkebunan, klimogram

juga dapat digunakan pada bidang peternakan. Sebagian besar hewan ternak

memerlukan kondisi unsur-unsur iklim yang optimum untuk berkembang biak

dan berproduksi. Dengan mengasumsikan bahwa benih, panen dan perlakuan

berada pada kondisi optimum.

Tahapan dalam pembuatan klimogram adalah:

1. Tentukan tanaman pertanian atau perkebunan yang akan dicari kesesuainnya

2. Carilah tiga atau lebih daerah yang telah menjadi sentra produksi selama

lebih dari sepuluh tahun dari tanaman yang akan ditentukan.

3. Tentukan unsur iklim yang paling berpengaruh terhadap kualitas dan

kuantitas produksi tanaman tersebut

4. lakukan inventarisasi data iklim harian terutama unsur iklim yang paling

berpengaruh selama minimal 10 tahun.

5. Kemudian plotkan dalam bentuk grafik garis yang saling berhungan dari

bulan januari sampai bulan desember

6. lakukan overlay antara grafik klimogram daerah sentra produksi dengan

grafik daerah yang diuji

7. dari hasil overlay tersebut dapat dilihat bahwa jika antara grafik klimogram

sentra produksi dengan grafik daerah yang diuji berhimpit maka daerah

yang diuji tersebut scara iklim cocok dikembangkan untuk budidaya

tanaman tersebut.

12

Page 13: klimogram

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Klimogram dan klasifikasi iklim sangat diperlukan dalam introduksi

tAnaman dan ekstensifikasi karena untuk menanam di daerah yang baru, kita

perlu menyesuaikan iklim yang dibutuhkan si tanaman dengan iklim tempat

tanamnya,karena tanaman membutuhkan kondisi iklim yang cocok (optimal )

untuk tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan produksi yang

diharapkan. Maka perlu berbagai cara dilakukan untuk menguji dan mengetahui

kesesuian iklim dan tanaman pada suatu wilayah. Diantaranya adalah dengan

mengumpulkan data tentang kebutuhan fisiologi tanaman terhadap berbagai

factor lingkungan iklim. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengentahui

kesesuain iklim dan tanaman adalah dengan analis klimogram dari data empiris.

Dasar analisisnya adalah dengan mencari data iklim dari sentra produksi tamanan

yang akan dikembangkan, terutama data iklim yang merupakan factor pengendali

utama bagi pertumbuhan, perkembang dan produksi suatu tanaman.

13

Page 14: klimogram

DAFTAR PUSTAKA

http://anandayopantry.blogspot.com/2010/11/program-intensifikasi-dan.html

http://himaperta-uyp.blogspot.com/2011/04/pengantar-klimatologi.html

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080224181129AAgbdwh

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstensifikasi_pertanian

http://kelembagaandas.wordpress.com/transformasi-kelembagaan/puslitbang-sosek-pertanian/

http://panjaitansumitro.blogspot.com/2010/12/aplikasi-klimogram-bidang-pertanian.html

http://rivaarifin.blogspot.com/2012/03/klimogram.html

http://sanoesi.wordpress.com/2009/01/29/hubungan-faktor-iklim-dengan-pertumbuhan-dan-produksi-tanaman/

http://ustadzklimat.blogspot.com/2009_01_01_archive.html

http://www.anneahira.com/ekstensifikasi-pertanian.htm

http://www.slideshare.net/kjpp_sudiono/minggu-1-ii

14