19
Sifat Wajib Allah Wujud : artinya ada, ketetapan dan kebenaran yang wajib bagi dzat Allah Swt yang tiada di sebabkan dengan sesuatu sebab adalah “ada”. A. Dalil Aqli sifat Wujud Adanya semesta alam yang kita lihat sudah cukup dijadikan sebagai alasan adanya Allah, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya. B. Dalil Naqli sifat Wujud ى م ﷲالذ ا اي ة ت س ي ف ما ه ن ي ب وما لارض وا وات م س ل ا ق ل( جAllahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam hari. (QS. AS sajdah [32]:4)) Qidam : artinya sedia, hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah Swt. a. Dalil aqli sifat Qidam Seandainya Allah tidak qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara qodim dan hadits. Apabila Allah hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat) mislanya A, dan muhdits A mesti membutuhkan kepada Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya.Apabila tiada ujungnya, maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau),

KLIPING DINIYAH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1

Citation preview

Page 1: KLIPING DINIYAH

Sifat Wajib Allah

Wujud : artinya ada, ketetapan dan kebenaran yang wajib bagi dzat Allah Swt yang tiada di sebabkan dengan sesuatu sebab adalah “ada”.A. Dalil Aqli sifat WujudAdanya semesta alam yang kita lihat sudah cukup dijadikan sebagai alasan adanya Allah, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.B. Dalil Naqli sifat Wujud

هللالذى ستةايام بينهمافي وما والارض جلقالسمواتAllahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam hari. (QS. AS sajdah [32]:4))

Qidam : artinya sedia, hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah Swt.a. Dalil aqli sifat QidamSeandainya Allah tidak qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara qodim dan hadits. Apabila Allah hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat) mislanya A, dan muhdits A mesti membutuhkan kepada Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya.Apabila tiada ujungnya, maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan daur (peristiwa berputar). Masing-masing dari tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah wajib bersifat Qidam.b. Dalil Naqli sifat QidamFirman Allah :

والاخروالظاهروالباطن هوالاولDialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin. (QS. Al-Hadid [57]:3)

Page 2: KLIPING DINIYAH

Baqa’ : artinya kekal, Allah Swt kekal ada dan tidak ada akhirnyaa. Dalil Aqli sifat Baqa'Seandainya Allah tidak wajib Baqo, yakni Wenang Allah Tiada, maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang telah lewat dalam sifat Qidam.b. Dalil Naqli Sifat Baqa'Firman Allah :

إالاوجهه هالك كلشئTiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya. (QS. Qoshos [28]:88)

Mukhalafatuhu Ta’ala Lilhawadith : artinya Bersalahan Allah Swt dengan segala yang baharu, pada dzat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru, yang telah ada atau yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala menyerupai dengan yang baharu pada dzatnya, sifatnya atau perbuatannya.a. Dalil Aqli sifat mukhalafah lil hawaditsApabila diperkirakan Allah menyamai sekalian makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah baru adalah mustahilb. Dalil Naqli sifat mukhalafah lil hawaditsFirman Allah :

البصير وهوالسميع شيئ كمثله ليسTidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan dia, dan dia-lah yang maha mendengar lagi maha melihat. (QS. Asy-Syuro [42]:11)

Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi : artinya berdiri Allah Swt dengan sendirinya, tidak berkehendak kepada tempat yang berdiri (pada dzat) dan tidak berkehendak kepada yang menjadikannya, karena ia tidak di jadikan tetapi telah jadi dengan sendirinya, dan tidak berkehendak kepada yang di jadikanNya.a. Dalil Aqli sifat Qiyamuhu BinafsihiSeadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang selalu membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya.

Page 3: KLIPING DINIYAH

Dan apabila Allah “Sifat” adalah mustahil, sebab apabila Allah “sifat”, maka Allah tidak akan disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat yang wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah adalah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang mengakibatkannya, yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada dzat maka tetap Maha kaya (istighna)nya Allah dari dzat.Seandainya Allah membutuhkan sang pncipta, niscaya Allah baru (Hadts), sebab yang membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang pencipta (mujid) yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur atau tasalul.b. Dalil Naqli Sifat Qiamuhu BinafsihiFirman Allah:

لمين العا عن لغنى اهللا إانSesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta. (QS. Al Ankabut [29]:6)

Wahdaniyyah : artinya satunya Allah Swt pada dzat, pada sifat dan pada perbuatanNya, tetapi bukanlah pengertiannya seperti bersatunya dzat tulang, daging, kulit dan lain sebagainya, Allah Swt bebas dari pengertian seperti itu.Dalil Naqli Sifat WahdaniyatFirman Allah :تا لفسد إالااهللا فيهماالهة لوكان

Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan rusak. (QS. Al Anbiya [21]:22)

Qudrat : artinya kuasanya Allah Swt, satu sifat yang qadim lagi azali yang tetap berdiri pada zat Allah Swt, yang mengadakan tiap - tiap yang ada dan meniadakan tiap - tiap yang tiada.a. Dalil Aqli sifat Qudrot

Page 4: KLIPING DINIYAH

Dalilnya adalah adanya alam semesta.Proses penyusunan dalilnya, jika Allah tidak berkemampuan niscaya Allah lemah(‘Ajzun), dan apabila Allah lemah maka tidak akan mampu menciptakan makhluk barang sedikitpun.b. Dalil Naqli sifat Qudrotير قد شيى كل اهللاعلى إان

Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah [2]:20)

Iradah : artinya kehendaknya Allah Swt, maknanya penentuan segala tentang ada atau tiadanya, maka Allah Swt yang selayaknya menghendaki tiap - tiap sesuatu apa yang di perbuatnya, artinya kita manusia telah di tentukan dengan kehendak Allah Swt, seperti : tentang rezeki, umur, baik, jahat, kaya, miskin dan lain sebagainyaa. Dalil Aqli sifat Irodat.Dalilnya adalah adanya alam semesta.Proses penyusunan dalil, seasndainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa (karohah), dan allah bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya Allah dengan sifat qudrot adalah mustahil, sebab akanberakibat lemahnya Alla, sedangkan lemahnya Allah adalah mustahi, karena tidak akan mampu membuat makhluk barang sedikitpun.b. Dalil Naqli sifat Irodat.Firman Allah :

د ي ر ي ا م ل ل ا ع ف ك ب ر ن اSesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.(QS. Hud[50]:107)

Ilmu : artinya mengetahuinya Allah Swt, maknanya nyata dan terang akan meliputi dan maha mengetahui akan segala tiap – tiap, tiada yang tersembunyi dan rahasia bagiNya di alam jagat ini.a. Dalil Aqli sifat Ilmu

Page 5: KLIPING DINIYAH

Dalilnya adalah adanya alam semesta.Proses penyusunan dalil, seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya Allah adalah mustahil, karena tidak akan mampu membuat barang makhluk sedikitpun.b. Dalil Naqli sifat IlmuFirman Allah :

عليم شيى وهوبكلDan dia maha mengetahui segala sesuatu.(QS.Al Hadid [57]:3 atau QS. Al Baqaroh [2]:29)

Hayat : artinya hidupnya Allah Swt, ini sifat yang tetap dan qadim lagi azali pada dzat Allah Swt, ia tidak akan pernah mati, karena mati itu adalah ciptaanNya juga.a. Dalil Aqli sifat hayatDalilnya adanya alam semesta. Proses penyusunan dalil, seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan Qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah, seangkan lemahnya Allah adalah mustahil, karena tidak akan mampu membuat alam semesta.b. Dalil Naqli sifat HayatFirman Allah :

ت لايمو ى الذ الحى على كل  وتوDan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati. (QS. Al-Furqon [25]:58)

Sama’ : artinya mendengarnya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada dzat Allah Swt, tiada sesuatu apapun yang luput dari pendengarannya Allah Swt.

Bashar : artinya melihatnya Allah Swt, hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada dzat Allah Swt,

Page 6: KLIPING DINIYAH

Allah Swt wajib bersifat maha melihat pada yang dapat di lihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat, terang atau gelap, zahir atau tersembunyi dan sebagainya.

Kalam : artinya : berkata - katanya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada, yang qadim lagi azali, yang berdiri pada dzat Allah Swt, sebagai contoh adalah Al- Qur’an, ini merupakan perkataannya (kalam) Allah Swt yang abadi sepanjang masa.]

Kaunuhu Qadiran : artinya keadaannya Allah Swt, ia yang berkuasa mengadakan dan mentiadakan sesuatu.

Kaunuhu Muridan : artinya keadaannya Allah Swt yang menghendaki dan menentukan tiap - tiap sesuatu.

Kaunuhu ‘Aliman : artinya keadaannya Allah Swt yang mengetahui akan tiap - tiap segala sesuatu.

Kaunuhu Hayyun : artinya keadaannya Allah Swt yang maha hidup, melebihi dari segala sesuatu apapun juga.

Kaunuhu Sami’an : artinya keadaannya Allah Swt yang mendengar akan tiap - tiap segala sesuatu yang maujud.

Kaunuhu Bashiran : artinya keadaannya Allah Swt yang melihatakan tiap - tiap segala sesuatu yang maujudat (berupa sesuatu yang ada ).

Kaunuhu Mutakalliman : artinya keadaannya Allah Swt yang berkata – kata, yaitu sifat yang berdiri dengan dzat Allah Swt.

Sifat Mustahil bagi Allah

Wajib pula bagi tiap muslimin dan muslimat mengetahui akan sifat - sifat yang mustahil bagi Allah Swt, yang menjadi lawan daripada sifat 20 (dua puluh) yang merupakan sifat wajib bagiNya, berikut sifat - sifat yang mustahil bagiNya:

Page 7: KLIPING DINIYAH

‘Adam, artinya tiada (bisa mati)

Huduth, artinya baharu (bisa di perbaharui)

Fana’, artinya binasa (tidak kekal/mati)

Mumathalatuhu Lilhawadith, artinya menyerupai akan makhlukNya

Qiyamuhu Bighayrih, artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)

Ta’addud, artinya berbilang – bilang (lebih dari satu)

‘Ajz, artinya lemah (tidak kuat)

Karahah, artinya terpaksa (bisa di paksa)

Jahl, artinya jahil (bodoh)

Maut, artinya mati (bisa mati)

Syamam, artinya tuli

‘Umy, artinya buta

Bukm, artinya bisu

Kaunuhu ‘Ajizan, artinya lemah (dalam keadaannya)

Kaunuhu Karihan, artinya terpaksa (dalam keadaannya)

Kaunuhu Jahilan, artinya jahil (dalam keadaannya)

Kaunuhu Mayyitan, artinya mati (dalam keadaannya)

Kaunuhu Asam, artinya tuli (dalam keadaannya)

Kaunuhu A’ma, artinya buta (dalam keadaannya)

Kaunuhu Abkam, artinya bisu (dalam keadaannya)

Sifat Ja’iz Bagi Allah Swt

Page 8: KLIPING DINIYAH

Sifat ini artinya boleh bagi Allah Swt mengadakan sesuatu atau tidak mengadakan sesuatu atau di sebut juga sebagai “mumkin”. Mumkin ialah sesuatu yang boleh ada dan tiada.

Ja’iz artinya boleh-boleh saja, dengan makna Allah Swt menciptakan segala sesuatu, yakni dengan tidak ada paksaan dari sesuatupun juga, sebab Allah Swt bersifat Qudrat (kuasa) dan Iradath (kehendak), juga boleh - boleh saja bagi Allah Swt meniadakan akan segala sesuatu apapun yang ia mau.

Shiddiq

Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. Beda sekali dengan pemimpin sekarang yang kebanyakan hanya kata-katanya yang manis, namun perbuatannyaberbeda dengan ucapannya.

ى?ى وو وه لل ننٱ وع قق Fن وين وما وو

Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.

?ى Gو قيو HI ى Gل وو وKلا نإا وو قه Lل نإا

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya” [AnNajm/53:4-5]

TablighTabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi. Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggungNabi.

Page 9: KLIPING DINIYAH

MNا د ود وع Pء لى وش Kل و قك H? وص Gل وRا وو لم نه لي ود ول وما نب وط وGا وRا وو لم نه بب ور نت ?ول ?وس نر قغواا ول لب وRا لد وق LاRو وم ول لع وي بل

“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.”[AlJin/72:28]

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang butakepadanya”['Abasa/80:1-2]

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah S.80:1 turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta yang datang kepada Rasulullah saw. sambil berkata: “Berilah petunjuk kepadaku ya Rasulullah.” Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap mengahadapi pembesar-pembesar Quraisy. Ummi Maktum berkata: “Apakah yang saya katakan ini mengganggu tuan?” Rasulullah menjawab: “Tidak.” Ayat ini (S.80:1-10) turun sebagaiteguranatasperbuatanRasulullahsaw.

(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari ‘Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Ya’la yang bersumber dari Anas.)

Sebetulnya apa yang dilakukan Nabi itu menurut standar umum adalah hal yang wajar. Saat sedang berbicara di depan umum atau dengan seseorang, tentu kita tidak suka diinterupsi oleh orang lain. Namun untuk standar Nabi, itu tidak cukup.Oleh karena itu allah memberikan cobaan kepadanya sebagai Nabi.

Sebagai seorang yang tabligh, meski ayat itu menyindirnya, Nabi Muhammad tetap menyampaikannya kepada kita. Itulah sifat seorang Nabi.

Page 10: KLIPING DINIYAH

Tidak mungkin Nabi itu Kitman atau menyembunyikan wahyu.

Amanah

Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Apa pun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong.

“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” [Al A'raaf/7: 68]

Mustahil Nabi itu khianat terhadap orang yang memberinya amanah.

Ketika Nabi Muhammad SAW ditawari kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau meninggalkan tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, beliau menjawab:

”Demi Allah…wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-Nya”……

Meski kaum kafir Quraisy mengancam membunuh Nabi, namun Nabi tidak gentar dan tetap menjalankan amanah yang dia terima.

Seorang Muslim harusnya bersikap amanah seperti Nabi.

Page 11: KLIPING DINIYAH

Fathonah

Fathonah artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.

Nabi harus mampu menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke dalam Islam. Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara yang sebaik-baiknya.

Apalagi Nabi mampu mengatur ummatnya sehingga dari bangsa Arab yang bodoh dan terpecah-belah serta saling perang antar suku, menjadi satu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan dalam 1 negara yang besar yang dalam 100 tahun melebihi luas Eropa. Negara tersebut membentang dari Spanyol dan Portugis di Barat hingga India Barat.

SIFAT MUSTAHIL BAGI RASUL

1.   Al-kizb (Pembohong)

2.   Al-khianat (khianat / tidak amanah)

3.   Al-kithman (Menyembunyikan)

4.   Al-baladah (bodoh / dungu)

SIFAT YANG JAIZ BAGI RASUL

Jaiz para Rasul adalah Basyariah artinya berkelakuan seperti manusia biasa. Nabi dan Rasul diperbolehkan makan dan minum, beristri, pergi ke pasar, tidur dan lain sebagainya. Nabi dan Rasul bukanlah

Page 12: KLIPING DINIYAH

Malaikat yang tidak makan dan minum. Hal ini berbeda dengan para Pendeta kaum nasrani atau Budha dan Hindu yang mereka mengharamkan dirinya untuk merasakan nikmatnya hidup dan berumahtangga.

Page 13: KLIPING DINIYAH

KLIPING DINIYAH

Di

S

U

S

U

N

O

L

E

H

RIZKY FITRAH RAMADHAN

X IS 1

TAHUN 2013/2014

GURU PEMBIMBING

NURLAYLI QADRI