18

KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL
Page 2: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT No.

Tanggal

Media

Berita

1 18 April 2018 Rakyat Merdeka Duh, 34 Ekosistem Mangrove Rusak Akibat Tumpahan Minyak

2 18 April 2018 Bisnis Indonesia Petambak Minta PT. Garam Konsisten

3 18 April 2018 Kompas Penerapan Teknologi Pacu Produksi

4 18 April 2018 Koran Tempo Penyelidikan Kasus Reklamasi Melebar ke Pencabutan Moratorium

5 18 April 2018 Koran Tempo Nelayan Tolak Revisi Peraturan Tata Ruang

6 18 April 2018 mongabay.co.id Banggai Cardinal Jadi Ikan dengan Perlindungan Terbatas di Indonesia

7 17 April 2018 tempo.co Viral Video Turis Angkat Terumbu Karang, Warganet Beraksi Keras

8 17 April 2018 viva.co.id Video Turis Angkat Karang Laut Bikin Marah Banyak Orang

9 16 April 2018 detik.com Ini Hutan Mangrove Kekinian di Aceh

10 18 April 2018 netralnews.com Kementerian Kelautan Sinkronisasi Zonasi Laut Jabodetabekpunjur

Penyusun

Tim Humas

Mengetahui, a.n Kepala Bagian Humas dan Kerjasama

Ka. Sub Bagian Humas

Hery Gunawan Daulay

Page 3: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

Berikut kami sampaikan Ringkasan Pemberitaan PRL 18 April 2018 Media Cetak dan Online No Media Judul Ringkasan

1 Rakyat Merdeka Duh, 34 Ekosistem Mangrove Rusak Akibat Tumpahan Minyak

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen-hut) mencatat ada 34 ekosistem mangrove yang rusak akibat tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Tumpahan minyak ini jauh lebih parah dibandingkan kejadian di Balongan, Indramayu, satu dekade lalu.

2 Bisnis Indonesia Petambak Minta PT. Garam Konsisten

Himpunan Masyarakat Produsen garam Indonesia (HMPGI) meminta konsistensi PT garam (persero) dalam menyerap garam Petambak lokal. Ketua HMPGI Edi Ruswandi mengatakan konsistensi itu sangat diperlukan terlebih saat kondisi harga tidak stabil dan ada gempuran garam impor.

3 Kompas Penerapan Teknologi Pacu Produksi

Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong penggunaan teknologi bestekin dalam memproduksi garam. Teknologi ini dinilai dapat mempercepat penguapan air laut untuk menggenjot produksi garam petambak rakyat dengan kualitas yang lebih baik.

4 Koran Tempo Penyelidikan Kasus Reklamasi Melebar ke Pencabutan Moratorium

Penyelidikan kasus reklamasi Teluk Jakarta oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya tak lagi berkutat pada dugaan korupsi dalam penetapan nilai jual obyek pajak (NJOP). Setelah memeriksa lebih dari 40 orang saksi, polisi memperlebar penyelidikan hingga ke urusan pencabutan penghentian sementara (moratorium) reklamasi.

5 Koran Tempo Nelayan Tolak Revisi Peraturan Tata Ruang

Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) meminta Presiden Joko Widodo tidak merevisi Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodeta-bekpunjur). Alasannya, revisi tersebut bisa membuka jalan bagi kelanjutan proyek reklamasi di Teluk Jakarta.

6 mongabay.co.id Banggai Cardinal Jadi Ikan dengan Perlindungan Terbatas di Indonesia

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi di Jakarta, pekan lalu, menjelaskan bahwa tempat dan waktu tertentu yang disebutkan di dalam Kepmen, adalah berlaku hanya di wilayah Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah, dan hanya pada bulan Februari-Maret dan Oktober-November.

7 tempo.co Viral Video Turis Angkat Terumbu Karang, Warganet Beraksi Keras

Warganet tengah dihebohkan dengan unggahan video seorang perempuan yang mengangkat terumbu karang ke permukaan laut. Gambar bergerak itu dibagikan oleh sebuah akun yang tampaknya merupakan sebuah operator travel.

8 viva.co.id Video Turis Angkat Karang Laut Bikin Marah Banyak Orang

Baru-baru ini warganet tengah geram dengan ulah seorang wisatawan wanita yang tengah mengangkat karang ke atas permukaan laut. Aksi itu direkam dan diunggah akun @mainke_pahawang, yang merupakan sebuah operator tur.

9 detik.com Ini Hutan Mangrove

Hutan mangrove di Kota Langsa, Aceh menjadi destinasi baru yang cocok untuk traveler kunjungi. Di lahan seluas

Page 4: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

Kekinian di Aceh 5.000 hektare ini, terdapat 35 jenis mangrove dengan usia tanaman mencapai ratusan tahun.

10 netralnews.com Kementerian Kelautan Sinkronisasi Zonasi Laut Jabodetabekpunjur

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) fasilitasi sinkronisasi perencanaan zonasi kawasan strategis nasional (KZN) yang meliputi Jakarta, Bogor,Depok,Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur (Jabodetabekpunjur) dengan DKI Jakarta yang meliputi Kepulauan Seribu agar tidak tumpang tindih

Page 5: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

KLIPING MEDIA CETAK

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

Bagian Kerjasama Humas dan Pelayanan

Media : Rakyat Merdeka Tanggal : 18 April 2018

Halaman : 6

Judul : Duh, 34 Ekosistem Mangrove Rusak Akibat Tumpahan Minyak

Ringkasan : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen-hut) mencatat ada 34 ekosistem mangrove yang rusak akibat tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Tumpahan minyak ini jauh lebih parah dibandingkan kejadian di Balongan, Indramayu, satu dekade lalu.

Page 6: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

KLIPING MEDIA CETAK

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

Bagian Kerjasama Humas dan Pelayanan

Media : Bisnis Indonesia Tanggal : 18 April 2018

Halaman : 31

Judul : Petambak Minta PT. Garam Konsisten

Ringkasan : Himpunan Masyarakat Produsen garam Indonesia (HMPGI) meminta konsistensi PT garam (persero) dalam menyerap garam Petambak lokal. Ketua HMPGI Edi Ruswandi mengatakan konsistensi itu sangat diperlukan terlebih saat kondisi harga tidak stabil dan ada gempuran garam impor.

Page 7: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

KLIPING MEDIA CETAK

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

Bagian Kerjasama Humas dan Pelayanan

Media : Kompas Tanggal : 18 April 2018

Halaman : 21

Judul : Penerapan Teknologi Pacu Produksi

Ringkasan : Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong penggunaan teknologi bestekin dalam memproduksi garam. Teknologi ini dinilai dapat mempercepat penguapan air laut untuk menggenjot produksi garam petambak rakyat dengan kualitas yang lebih baik.

Page 8: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

KLIPING MEDIA CETAK

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

Bagian Kerjasama Humas dan Pelayanan

Media : Koran Tempo Tanggal : 18 April 2018

Halaman : 6

Judul : Penyelidikan Kasus Reklamasi Melebar ke Pencabutan Moratorium

Ringkasan : Penyelidikan kasus reklamasi Teluk Jakarta oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya tak lagi berkutat pada dugaan korupsi dalam penetapan nilai jual obyek pajak (NJOP). Setelah memeriksa lebih dari 40 orang saksi, polisi memperlebar penyelidikan hingga ke urusan pencabutan penghentian sementara (moratorium) reklamasi.

Page 9: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

KLIPING MEDIA CETAK

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

Bagian Kerjasama Humas dan Pelayanan

Media : Koran Tempo Tanggal : 18 April 2018

Halaman : 6

Judul : Nelayan Tolak Revisi Peraturan Tata Ruang

Ringkasan : Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) meminta Presiden Joko Widodo tidak merevisi Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodeta-bekpunjur). Alasannya, revisi tersebut bisa membuka jalan bagi kelanjutan proyek reklamasi di Teluk Jakarta.

Page 10: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

Banggai Cardinal Jadi Ikan dengan Perlindungan Terbatas di Indonesia

18 April 2018

Popularitas ikan capungan Banggai atau Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) di dunia dalam beberapa dekade terus memperlihatkan peningkatan sangat signifikan. Di Amerika Utara, ikan yang sering dijadikan hiasan akuarium itu selalu menjadi perburuan bagi pecinta ikan hias. Perburuan itu, biasanya melibatkan Indonesia sebagai negara asal ikan endemik tersebut.

Eksploitasi yang terus menerus dilakukan terhadap ikan yang masuk dalam keluarga cardinalfish tropis kecil Apogonidae dan merupakan satu-satunya anggota dari genusnya itu, bagi Pemerintah Indonesia bisa mengancam keberlangsungan populasinya. Apalagi, hingga saat ini tidak banyak lembaga yang sukses melakukan budidaya ikan tersebut alias pasokannya masih bergantung kepada alam.

Untuk menjaga keberadaan ikan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara resmi telah menetapkan status ikan tersebut sebagai dilindungi terbatas. Pengesahan status tersebut dilakukan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 49/KEPMEN-KP/2018. Di dalam Kepmen tersebut, dijelaskan bahwa perlindungan dilakukan secara terbatas berdasarkan tempat dan waktu.

Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni), ikan laut yang dinamakan dari Pulau Banggai, Sulawesi Tengah. Terlihat anakan ikan dalam mulut indukannya. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi di Jakarta, pekan lalu, menjelaskan bahwa tempat dan waktu tertentu yang disebutkan di dalam Kepmen, adalah berlaku hanya di wilayah Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah, dan hanya pada bulan Februari-Maret dan Oktober-November.

Menurut Brahmantya, status yang termaktub di dalam Kepmen, dibuat berdasarkan hasil rekomendasi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Riset Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP). Sesuai rekomendasi kedua lembaga tersebut, ikan capungan Banggai mencapai puncak musim pemijahan pada waktu-waktu yang disebutkan di atas.

“Keluarnya Kepmen tersebut menjadi bentuk komitmen dari Pemerintah untuk mengelola ikan endemik Indonesia melalui kaidah-kaidah pengelolaan secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Brahmantya menjelaskan, selain untuk menjaga kepentingan keberlanjutan kegiatan perikanan nasional, itu juga menjadi bukti bahwa Indonesia berkomitmen dalam menjaga sumber daya hayati dan lingkungannya. Dengan demikian, pemanfaatan ikan capungan Banggai bisa dilakukan secara lestari dan terus berlanjut hingga ke generasi berikutnya.

Page 11: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

Banggai cardinalfish merupakan jenis ikan mouthbrooder jantan atau memelihara anak di mulutnya. Foto : Wisuda

Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Andi Rusandi menambahkan, ikan capungan Banggai biasanya hidup berasosiasi dengan bulu babi dan anemon. Untuk itu, dalam melakukan konservasi, perlu dilakukan secara terintegrasi dan secara menyeluruh. Dengan demikian, perlindungan dan pemanfaatan ikan tersebut bisa dilakukan secara bersamaan dan tetap dalam koridor yang aman.

“Paling penting, harus ada juga perlindungan mikrohabitat ikan capungan Banggai melalui pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Daerah,” tegasnya.

Salah satu dukungan yang penting untuk dilakukan dalam melaksanakan konservasi ikan capungan Banggai, menurut Andi, adalah keterlibatan pemerintah daerah, yakni Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Laut dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Keterlibatan mereka, akan berdampak besar pada proses konservasi yang akan dan sudah dilakukan.

“Dukungan pemerintah daerah dalam upaya perlindungan ikan capungan Banggai sangat besar pengaruhnya,” tandas dia.

Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) merupakan jenis ikan yang populer dipelihara di akurium. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

Peran Daerah

Andi mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah daerah sendiri bukan tidak ada. Belum lama ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah melakukan pencadangan Kawasan Konservasi Pesisir,

Page 12: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Daerah Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Kabupaten Banggai Laut (BANGGAI DALAKA) dengan luas kawasan mencapai 869.059,94 hektare.

Upaya tersebut, bagi Andi, menjadi bukti dari keseriusan pemerintah daerah dalam melindungi hayati laut yang statusnya terancam. Oleh itu, bentuk apapun dalam upaya perlindungan dan konservasi, harus terus dilakukan dan diapresiasi oleh semua kalangan.

Selain pencandangan, Andi menyebutkan, KKP bersama Pemprov Sulteng tengah berupaya menyelesaikan penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi KKP3K Daerah BANGGAI DALAKA sebagai acuan bagi pengelola dakam melaksanakan kegiatan perlindungan, peestarian, pemulihan, pemanfaatan (berkelanjutan) sumber daya kelautan dan perikanan.

“Ini dalam konteks siklus pengelolaan adaptif, agar target-target pengelolaan kawasan konservasi dapat tercapai,” sambung dia.

Diketahui, ikan capungan Banggai adalah jenis ikan hias air laut endemik Indonesia. Ikan tersebut pertama kali ditemukan di perairan laut Pulau Banggai pada 1920. Selanjutnya, diketahui bahwa penyebaran endemik sangat terbatas dan sebagian besar berada di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah.

Sebagai ikan endemik, capungan Banggai diketahui memiliki jangkauan yang sangat terbatas dalam suatu wilayah geografis dan diperkirakan hanya mencapai 5.500 kilometer persegi dengan total populasi kecil diperkirakan tak lebih dari 2,4 juta ekor.

Pasangan Banggai, si jantan mengerami telur di mulutnya di area budidaya ikan hias oleh Yayasan LINI, Desa Les, Tejakula, Buleleng, Bali. Foto Luh De Suriyani/Mongabay Indonesia

Selain di kepulauan Banggai, sebaran capungan Banggai juga ada di kepulauan lain. Sebuah populasi kecil ikan tersebut diketahui ditemukan di Luwuk, Sulawesi Tengah dan kemudian ditemukan lagi populasi tambahan di Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Fakta tersebut menegaskan bahwa capungan Banggai adalah terdiri dari populasi terisolasi dan terkonsentrasi.

Meskipun endemik, akibat pelepasan pada jalur pedagangan sebagai ikan hias, populasi introduksi ikan tersebut dapat ditemukan di lokasi lainnya, seperti di perairan Luwuk, Bitung, Ambon, Kendari, Teluk Palu, dan Gilimanuk. Walau demikian, dari hasil penelitian, ikan capungan Banggai di kepulauan Banggai memiliki struktur genetika tertinggi dan memiliki corak warna yang khas, dibanding jenis di luar kepulauan Banggai.

Ciri-ciri dari capungan Banggai, adalah ikan yang memiliki tubuh dengan panjang maksimal sekitar 8 centimeter. Dengan ukuran yang kecil, ikan tersebut tetap mudah dikenali karena memiliki sirip punggung berumbai di bagian pertama dan memanjang sampai ke ekor. Kemudian, pada sirip punggung kedua, diketahui berdiri sangat tegak dengan pola warna yang tegas yaitu tiga garis hitam di kepala dan tubuh.

Ciri-ciri yang hanya ada pada capungan Banggai itu, semakin dipertegas melalui perbedaan antara jantan dan betina. Antara kedua jenis kelamin itu, terdapat rongga mulut yang mencolok besar dan itu hanya bisa terlihat saat mereka sedang diam.

Berkelompok

Page 13: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

Ciri-ciri lain yang bisa ditemui dari ikan capungan Banggai, mereka adalah ikan yang aktif pada pagi dan sore hari dan merupakan ikan laut tropis demersal yang biasa berkelompok hingga jumlahnya rerata 9 ekor. Saat berenang, ikan tersebut biasanya ada di perairan dangkal pada kedalaman antara 1,5 hingga 2,5 meter saja.

Sebagai ikan yang habitat utamanya di perairan dangkal, ikan capungan Banggai biasa mendiami habitat terumbu karang, padang lamun, dan daerah terbuka pasir. Selain itu, habitat dengan perairan yang tenang dan terlindungi oleh pulau-pulau lebih besar, biasanya juga menjadi habitat paling disukai oleh ikan tersebut.

Di luar habitat-habitat tersebut, ikan capungan Banggai biasanya juga bisa ditemukan pada bulu babi, anemon laut, dan karang bercabang. Untuk makanan utama, ikan tersebut biasanya memakan planktonik, demersal, dan organisme bentik. Copepoda merupakan bagian terbesar dari sasaran mereka.

Keunikan dari ikan capungan Banggai, adalah saat proses pemijahan. Biasanya, pasangan jantan dan betina akan membangun wilayah pemijahan beberapa meter dari kelompok utama. Kemudian, telur-telur yang ukuran diameternya 2,5 milimeter ditempatkan pada rongga mulut indukan jantan untuk jangka waktu tak terbatas hingga menetas.

Tak hanya itu, sebagai spesies unik yang hidup di perairan terbatas, capungan Banggai juga membedakan dirinya dari ikan laut lain karena tidak memiliki tahapan plankton. Kemudian, sepanjang hidupnya, ikan tersebut bisa bertahan maksimal hingga 4 tahun di penangkaran dan 2 tahun di laut lepas.

Di sisi lain, Andi Rusandi menjelaskan, perdagangan ikan capungan Banggai sebagai ikan hias dan di waktu bersamaan terjadi kerusakan mikrohabitat, mengakibatkan terjadinya penurunan kepadatan populasi ikan tersebut di habitat alaminya. Lembaga konservasi dunia the International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah memasukan ikan capungan Banggai ke dalam daftar merah (red list) dengan kategori spesies yang terancam punah.

Selanjutnya pada konferensi penandatangan (conference of parties/COP) Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora ke-17, dihasilkan keputusan yang mewajibkan Indonesia untuk mengimplementasikan upaya konservasi dan pengelolaan ikan capungan Banggai. Tujuannya, adalah untuk memastikan perdagangan internasional mempertimbangkan prinsip yang berkelanjutan serta melaporkan kemajuan dari upaya yang telah dilakukan pada pertemuan ke-30 Animal Committee CITES, pada 2018.

http://www.mongabay.co.id/2018/04/18/banggai-cardinal-jadi-ikan-dengan-perlindungan-terbatas-di-indonesia/

Page 14: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

Viral Video Turis Angkat Terumbu Karang, Warganet Beraksi Keras

18 April 2018

Screenshoot video seorang wisatawan mengangkat terumbu karang di sebuah akun Instagram. Video ini menuai reaksi keras warga net. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta -Warganet tengah dihebohkan dengan unggahan video seorang perempuan yang mengangkat terumbu karang ke permukaan laut. Gambar bergerak itu dibagikan oleh sebuah akun yang tampaknya merupakan sebuah operator travel.

Dalam video yang diunggah pada Senin, 16 April, itu tampak wisatawan sedang melakukan aktivitas snorkeling. Ia memakai perlengkapan snorkel lengkap.

Tak dideskripsikan dengan jelas letak pengambilan video tersebut. Namun, dari gambar terlihat bahwa video diambil di laut dangkal

Dalam video itu, mula-mula ditampilkan si perempuan tengah memegangi terumbu karang dengan kedua tangannya. Ada seseorang di balik video yang ikut membantunya memegangi terumbu karang. Di atas terumbu karang tersebut hidup anemon dan sejumlah ikan nemo berwarna putih-oranye.

Si perempuan lalu mengangkatnya ke permukaan. Sehabis mengangkat terumbu karang itu, pe-snorkeling tersebut mengacungkan jempol.

Sekejap, aksi ini langsung mendapatkan tanggapan negatif dari warganet. Muljadi Pinneng, footgrafer bawah laut profesional sekaligus penikmat aktivitas selam, menyayangkan hal itu. Pinneng mengirimkan video tersebut kepada Tempo pada Selasa sore, 17 April, melalui pesan pendek, sambil menyertakan emoji sedih.

Adapun pemilik akun lain turut menorehkan komentar di akun Instagram yang mengunggah video itu. “STOP MERUSAK!!!!!” tulis pemilik aku @cocodrama.

“Bayak belajar lagi yaa **** soal edukasi laut. Semoga lebih baik lagi yaaa karna ini salah sumpah ga keren loh,” tulis @anylist_.

Tempo mencoba meminta konfirmasi akun pengunggah video itu melalui nomor telepon yang tertera pada bagian bio. Namun nomor tersebut tak aktif. Pesan pendek pun tak direspons. Saat ini, akun tersebut telah menghapus semua unggahan foto dan video. Sedangkan pemilik mengganti nama akunnya sesaat setelah viral.

Maret lalu, Pinneng memberikan tipnya kepada para penikmat aktivitas snorkeling atau diving. Ia mengimbau mereka tak menyentuh biota apa pun yang tumbuh di laut lantaran bakal merusak. “Meski itu untuk alasan estetika,” kata Pinneng saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.

https://travel.tempo.co/read/1080612/viral-video-turis-angkat-terumbu-karang-warganet-beraksi-keras

Page 15: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

Video Turis Angkat Karang Laut Bikin Marah Banyak Orang

17 April 2018 VIVA – Baru-baru ini warganet tengah geram dengan ulah seorang wisatawan wanita yang tengah mengangkat karang ke atas permukaan laut. Aksi itu direkam dan diunggah akun @mainke_pahawang, yang merupakan sebuah operator tur. Dari video berdurasi kurang dari 1 menit itu nampak wanita yang mengenakan pakaian hitam lengkap dengan snorkel itu, awalnya nampak memegang karang dengan kedua tangannya. Tidak lama berselang, terumbu karang itu yang juga ada anemon dan sejumlah ikan nemo itu kemudian diangkatnya ke atas permukaan.

Dia pun, kemudian mengangkat jempolnya saat akan mengangkat karang ke atas permukaan laut. Setelahnya, turis itu kemudian mengangkat jempolnya untuk kedua kalinya. Unggahan pada tanggal 16 April lalu itu pun sempat membuat geram para warganet.

"STOP MERUSAK!!!!," ungkap salah satu warganet. "banyak belajar @mainke_pahawang soal edukasi laut," ungkap yang lain.

Setelah mendapat respons negatif dari warganet, tidak lama berselang video itu dihapus, dan beberapa unggahan akun Instagram tersebut dihapus. username akun Instagram pun sempat berganti-ganti.

Namun video itu pun keburu tersimpan dan tersebar di kalangan awak media.

Salah satu penyelam profesional, Pinneng, menyebut sebagai seorang penyedia operator, mereka harus melarang costumer untuk tidak melakukan hal tersebut.

"Yang harus belajar adalah operatornya. Karena hampir semua yang ngaco gitu selalu karena peran operator," ungkap dia saat dihubungi VIVA, Selasa 17 April 2018. Pinneng pun memberikan saran kepada calon wisatawan agar tidak menggunakan operator yang tidak peduli pada alam.

"Bagi pengguna atau calon pengguna, jangan pernah menggunakan operator yang enggak peduli pada alamnya, karena pertanda mereka juga tidak peduli juga pada nyawa kliennya," ujarnya. (ren)

https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1027585-video-turis-angkat-karang-laut-bikin-marah-banyak-orang

Page 16: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

Ini Hutan Mangrove Kekinian di Aceh Selasa, 17 Apr 2018 17:30 WIB

Foto: Hutan mangrove di Langsa, Aceh (Agus Setyadi/detikTravel) Langsa - Wisata di Aceh memang komplit, hutan mangrove yang indah dan asyik buat foto-foto pun

ada. Letaknya di Kota Langsa. Hutan mangrove di Kota Langsa, Aceh menjadi destinasi baru yang cocok untuk traveler kunjungi. Di lahan seluas 5.000 hektare ini, terdapat 35 jenis mangrove dengan usia tanaman mencapai ratusan tahun. Lokasi wisata ini terletak di Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Aceh. Setiap sore, kawula muda dan pengunjung dengan keluarga dari berbagai kabupaten ramai piknik ke sini. Untuk masuk dan berkeliling ke dalam, traveler cukup membayar Rp 2.500 per orang. Fasilitas di lokasi wisata sudah sangat mendukung. Untuk menjelajah hutan mangrove, traveler dapat berjalan menyusuri jalan setapak terbuat dari kayu. Pengunjung yang melancong ke sini disarankan untuk tidak membawa makanan. Soalnya, beberapa monyet menunggu dan kadang siap merebut bekal yang dibawa traveler. Monyet-monyet liar ini duduk di atas kiri-kanan pembatas jalan. Jika tidak ada yang mengusik ketenangannya, keberadaan satwa liar ini tidak berbahaya. Selama lokasi wisata mangrove ini dibuka, belum ada insiden para dengan monyet-monyet tersebut. Selain itu, untuk melihat hamparan hutan mangrove secara luas dari atas ketinggian, traveler dapat naik ke atas menara setinggi 20 meter. Namun sayang, menara ini sudah dipenuhi coret-coretan orang yang tidak bertanggung jawab.

Di tengah hutan ini, juga terdapat beberapa spot kece yang dapat dijadikan sebagai lokasi berselfie ria. Berbagai fasilitas ini dibangun sejak 2014 silam. Kini, setiap akhir pekan, jumlah wisatawan yang melancong ke sini mencapai 1.500 orang. "Lokasi wisata ini kita buka mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Jelang magrib, semua pengunjung kita minta untuk ke luar," kata pengelola lokasi wisata Hutan Manggrove, Saiful Anwar (35) saat ditemui detikTravel, Senin (17/4/2018) kemarin. Beberapa jenis mangrove yang terdapat di lokasi ini di antaranya bangka minyak, bangka ue, pertut, tengar, api-api, jampe dan leping. Sementara berbagai jenis fauna yang bertahan hidup di tempat piknik ini di antaranya monyet, ular, biawak, ikan, udang dan kepiting. Menurut Saiful, mangrove di sana sudah ada sejak ratusan lalu dan diyakini tumbuh sendiri (bukan hutan mangrove buatan). Lokasi wisata ini tidak terlalu jauh dari bibir pantai. Sementara kera, juga hidup liar di sana jauh sebelum hutan ini dijadikan tempat wisata. "Yang kelola perusahaan daerah, pembangunan ini sendiri dibangun oleh Pemerintah Kota Langsa. Tahun 2018 ini juga akan dibangun menara setinggi 45 meter," jelas Saiful.

https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3976138/ini-hutan-mangrove-kekinian-di-aceh

Page 17: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

Kementerian Kelautan Sinkronisasi Zonasi Laut Jabodetabekpunjur

Senin, 16 April 2018 | 15:20 WIB

JAKARTA, NNC - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) fasilitasi sinkronisasi perencanaan zonasi kawasan strategis nasional (KZN) yang meliputi Jakarta, Bogor,Depok,Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur (Jabodetabekpunjur) dengan DKI Jakarta yang meliputi Kepulauan Seribu agar tidak tumpang tindih.

Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional (RZ KSN) Jabodetabekpunjur termasuk Kepulauan Seribu, merupakan rencana yang disusun untuk menentukan arahan pemanfaatan ruang kawasan strategis nasional.

Rancangan Perpres RZ KSN Jabodetabekpunjur saat ini sudah dua kali pembahasan pada tingkat Panitia Antar Kementerian, penetapannya menjadi satu peraturan Presiden dengan RTR KSN Jabodetabekpunjur, oleh karena itu RZ KSN Perlu diselaraskan pula dengan RZWP-3-K, demikian pokok bahasan pada Rapat sinkronisasi RZ KSN Jabodetabekpunjur dan RZWP-3-K DKI Jakarta, di Kantor KKP Jakarta.

Hadir pada pertemuan ini, Tim Kecil Akselerasi RZWP-3-K yang terdiri dari lima kementerian, yaitu Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

KKP sengaja mengundang tim kecil ini, mengingat tim inilah yang mengawal asistensi dan akselerasi penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K), khusus untuk RZWP3K DKI Jakarta yang merupakan kawasan penting dengan permasalahan yang kompleks diperlukan perhatian dari lintas kementerian.

Lebih khusus lagi, seluruh wilayah perairan Provinsi DKI jakarta masuk kedalam wilayah perencanaan RZ KSN Jabodetabekpunjur. Walau demikian, KKP memastikan bahwa kedua perencanaan ruang laut ini tidak akan tumpang tindih tetapi akan saling melengkapi. RZ KSN hanya mengatur ruang perairan yang memiliki nilai penting dan strategis untuk kepentingan nasional saja, selebihnya diatur dalam RZWP3K Provinsi.

Kemendagri menyatakan bahwa urusan diluar RZ KSN masih banyak atau walaupun urusan hanya sedikit sekali, Pemda DKI tetap harus menyusun RZWP3K karena merupakan amanat UU.

Untuk itu, dibutuhkan update objek-objek apa saja yang nantinya diatur oleh pusat dan yang diatur oleh pemerintah daerah. Undang-undang Nomor 23/2014 dapat dijadikan pegangan bersama. Kemenkomaritim menyarankan agar RZWP3K sebaiknya disesuaikan dengan permintaan Gubernur (versi gubernur baru) yang wacananya cenderung lebih kelingkungan dan masyarakat kecil.

Page 18: KLIPING MEDIA CETAK - kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/Kliping... · KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL

RZ KSN Jabodetabekpunjur juga pertimbangkan kebijakan-kebijakan terkait salah satunya rencana Tanggul Laut NCICD, selain itu Bappenas mengingatkan pentingnya harmonisasi di area darat perlu juga sinergis dengan Review RTR Jabodetabekpunjur, status terakhirnya.

Sinkronisasi dengan RTRW Banten dan RTRW Jawa Barat juga perlu menjadi perhatian. NCICD juga menjadi concern KLHK dari awal hingga bentuk terakhir. Dimana KLHSnya dikawal oleh Menko Perekonomian. KLHK menyarankan untuk memperhatikan KLHS RTR Pantura DKI Jakarta yang sudah jadi (telah divalidasi KLHK).

Pertemuan yang dihadiri oleh wakil dari Dinas KPKP dan Bappeda Provinsi DKI Jakarta ini menyepakati pertemuan lanjutan yang akan diselenggarakan oleh Pemda DKI guna memperoleh penjelasan dari Direktorat Perencanaan Ruang Laut cq Subdit Kawasan Strategis KKP tentang perkembangan penyusunan dokumen RZ KSN Jabodetabekpunjur terbaru.

Pemda DKI dalam waktu yang tiudak lama akan mengundang BAPPEDA, Biro Tata Pemerintahan, Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup, Biro Hukum, Biro Perekonomian,Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian, Bupati Kepulauan Seribu, pelaksanaan pertemuan ini menunggu konfirmasi waktu dari BAPPEDA DKI Jakarta.

Setelah pertemuan dengan Pemda DKI, KKP akan menindaklanjuti dengan pertemuan lintas Kementerian/Lembaga, Semoga kesepakatan segera diperoleh dan proses penetapan R.Perpres RZ KSN Jabodetabekpunjur segera dapat dilajutkan pada tahapan harmonisasi di Kemenkumham bulan depan.

http://www.netralnews.com/news/ekonomi/read/137392/kementerian.kelautan.sinkronisasi.zonasi