koko punya2

Embed Size (px)

Citation preview

1.1

Sejarah singkat PT Frisian Flag Indonesia Berawal di tahun 1922 ketika susu dengan merek "Friesche Vlag" mulai diimpor

dari

Cooperatve

Condensfabriek

Friesland

yang

kini

telah

menjadi

Royal

FrieslandCampina. Koperasi ini adalah koperasi terbesar di dunia yang berpusat di Belanda dan beranggotakan 16 ribu peternak yang tersebar di tiga negara, serta memiliki karyawan tak kurang dari 22 ribu orang yang bekerja di 100 perusahaan di seluruh dunia. Sebagai bagian dari keluarga multinasional ini, PT Frisian Flag Indonesia mengedepankan pengalaman global dan kerja sama jangka panjang dengan para peternak Indonesia untuk tetap menjadi leader dalam menghasilkan produk-produk bergizi berbasis susu. Hal ini dilakukan dengan memproduksi dan memasarkan aneka produk termasuk susu bubuk, susu cair siap minum, dan susu kental manis dengan merek-merek Frisian Flag, Yes!, dan Omela. Perusahaan ini memiliki dua buah pabrik berteknologi canggih yaitu di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta. PT Frisian Flag Indonesia juga menaungi 1700 karyawan yang bekerja di seluruh penjuru Indonesia. Dikenal dengan nama Susu Bendera oleh masyarakat Indonesia, Frisian Flag telah memimpin industri susu nasional selama lebih dari 88 tahun. Tak heran jika Frisian Flag kini identik dengan susu dan pertumbuhan dari generasi ke generasi. Semua berawal di tahun 1922 ketika susu dengan merek Friesche Vlag mulai diimpor dari Cooperatve Condensfabriek Friesland yang kini telah menjadi Royal FrieslandCampina. Koperasi ini adalah koperasi terbesar di dunia yang berpusat di Belanda dan beranggotakan 16 ribu peternak yang tersebar di tiga negara, serta memiliki karyawan tak kurang dari 22 ribu orang yang bekerja di 100 perusahaan di seluruh dunia. Orang Indonesia lebih mengenal dan menyebutnya dengan Susu Bendera. Pertama kali dipasarkan di Indonesia sejak tahun 1922, Frisian Flag adalah pemimpin pasar (market leader) untuk kategori susu keluarga di bawah naungan PT Frisian Flag Indonesia(FFI). Logo dengan simbol bendera dengan gambar hati berwarna merah adalah alasan mengapa orang menyebut Frisian Flag dengan Susu Bendera. Nama Susu Bendera terdengar lebih membumi, mudah diucapkan oleh orang Indonesia sehingga nama merek pun menjadi lebih dekat di hati masyarakat. Simbol bendera tersebut sudah menjadi ikon

susu bagi masyarakat. Untuk mempertahankan posisi sebagai market leader, Frisian Flag terus berupaya melakukan peremajaan merek (brand rejuvenation) agar merek selalu segar dan mampu mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern.

Sebagai bagian dari keluarga multinasional ini, PT Frisian Flag Indonesia mengedepankan pengalaman global dan kerja sama jangka panjang dengan para peternak Indonesia untuk tetap menjadi leader dalam menghasilkan produk-produk bergizi berbasis susu. Hal ini dilakukan dengan memproduksi dan memasarkan aneka produk termasuk susu bubuk, susu cair siap minum, dan susu kental manis dengan merek-merek Frisian Flag, Yes!, dan Omela. Perusahaan ini memiliki dua buah pabrik berteknologi canggih yaitu di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta. PT Frisian Flag Indonesia juga menaungi 1700 karyawan yang bekerja di seluruh penjuru Indonesia. PT Frisian Flag Indonesia berkomitmen untuk senantiasa menghasilkan produk-produk susu bergizi yang dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Selain itu, PT Frisian Flag Indonesia juga terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui beragam program. Semua ini dilakukan sebagai wujud visi perusahaan untuk turut berkontribusi terhadap perkembangan bangsa.

Dongkrak Penjualan dengan Karakter Kartun

Melongok tawaran lisensi karakter kartun Disney dan Marvel

HAMPIR semua film kartun bisa membuat penonton tersenyum dan tertawa. Aksi jenaka tokoh animasi tak hanya mampu menghipnotis penonton anak-anak, tapi juga orang dewasa. Bahkan membuat sebagian orang tergila-gila sehingga mengoleksi beragam merchandise atau aksesori karakter kartun. Tidak cuma berwujud boneka. Karakter tokoh kartun juga banyak melekat di pakaian dan bermacam produk lain. Jika kartun telah dipakai di hampir di pelbagai sektor kehidupan. Ini berarti, kartun telah menjadi tren," kata Mochtar Sarman, General Manager Fun Character Internasional. pemegang lisensi tokoh kartun Disney. Tren inilah yang memhuat bisnis karakter kartun terus hidup dengan perputaran uang yang sangat besar. Fun Character Internasional yang memiliki kantor cabang di Singapura, Malaysia, Indonesia. Thailand, Brunei Darussalam. dan Filipina ini juga memegang lisensi resmi tokoh-tokoh superhero Marvel. Produk-produk yang sudah memakai karakter kartun Disney dan Marvel antara lain fesyen, alat tulis, makanan, produk kesehatan, produk kecantikan, dan elektronik. Penggunaan karakter kartun pada produk diyakini akan mampu mendongkrak penjualan. Cara ini menjadi bagian dari strategi pemasaran perusahaan untuk memperkenalkan produk mereka. "Akan menambah keuntungan bagi para mitra yang hendak bergabung," ujar Mochtar. Apalagi. karakter kartun Disney, seperti Mickey Mouse dan Donald Duck, serta superhero Marvel, semisal. Spiderman dan Hulk, telah dikenal masyarakat luas. Penggunaan karakter kartun terkenal, selain bisa mendongkrak penjualan, juga akan mempermudah promosi. Menurut Mochtar, promosi tidak perlu dilakukan secara besar-besaran, karena label Disney dan Marvel yang menempel pada produk secara otomatis akan mengerek kepercayaan masyarakat mengenai kualitasnya. Selain itu, produk akan mudah masuk ke toko ritel. Soalnya. Fun Character punya pengalaman luas dalam pengembangan dan pemasaran. .lalinan yang kuat dengan pengecer besar, operator mal, dan perusahaan pemasaran menjadi nilai tambah. "Nama besar Disney yang melekat dalam produk memberikan keindahan barang dijual di pasar." imbuh Mochtar. Salah satu klien Fun Character adalah PT Frisian Flag Indonesia. Anton Sutanto, Manajer Komunikasi Frisian Flag, mengatakan. penggunaan tokoh kartun Disney membuat tampilan kemasan susuFrisian Flag lebih unik. 'Frisian Flag kian tampil beda

dibandingkan dengan produk susu lain." tutur dia. Sayangnya, Anton tidak mau menyebut kenaikan penjualan susuFrisian Flag setelah menggunakan karakter Disney pada produknya. Hanya saja, ujarnya, kehadiran tokoh Disney pada kemasan susu cair Frisian Flag membuat produk ini makin digemari banyak anak-anak. Terlebih, "Karakter kartun Disney dekat dengan anak-anak sehingga produk kami tercitra lebih bagus," katanya. Syarat hak ekslusif Mochtar menuturkan. Fun Character memberi kesempatan seluas-luasnya bagi industri kecil, menggali. hingga besar untuk mendapatkan hak eksklusif tokoh-tokoh kartun Disney dan Marvel. Namun untuk memakai karakter kartun asal Amerika Serikat itu perusahaan harus memenuhi berbagai syarat kelayakan. Contoh. kualitas produk yang akan dijual. Harga produk, lolos dalam proses audit internal perusahaan, dan memiliki kredibilitas bagus di tengah masyarakat.".Jangkauan produk keseluruh pulau di Indonesia juga menjadi syarat penting." jelas Mochtar. Setelah semua syarat terpenuhi, kontrak eksklusif kartun Disney dan Marvel selama dua tahun ada di genggaman. Dalam waktu dua tahun, pemsahaan yang menggunakan karakter Disney dan Marvel dalam produknya wajib membayar royalti sebesar 15% dari nilai penjualan mereka. Pembayaran dilakukan dimuka setelah proses negosiasi kedua pihak mencapai kata setuju. "Kesamaan visi dan misi harus sama agar ke depan bisnis lebih mudah dijalankan," kata Mochtar. la menambahkan, hingga saat ini, sudah ada 80 perusahaan yang memakai karakter kartun Disney dan Marvel, baik di Indonesia maupun di negara Asia Tenggara lain. Namun, baru 28% yang asal Indonesia. "Jumlahnya akan terus bertambah," ujar Mochtar yakin. Keyakinan Mochtar itu muncul lantaran pertumbuhan sector riil di Indonesia kian pesat. Apalagi. Indonesia memiliki potensi pasar bagus dalam bisnis penjualan sehingga penggunaan karakter kartun sebagai promosi akan sangat dibutuhkan. Tak heran. pertumbuhan bisnis Fun Character di Indonesia ke dua paling pesat di ASEAN.

Jurus Menjual Susu Anak Kemasan Lewat Sidik Jari

Persaingan antarprodusen susu anak makinsengit. Mereka berlomba menggetar beragam program yang berujung pada kenaikan penjualan. Misalnya, program Sidik Jari Cerdas Frisian Flag. Animo masyarakat tinggi, penjualan pun meningkat. UNTUK mendongkrak angka penjualan, PT Frisian Flag Indonesia meluncurkan Sidik Jari CerdasFrisian Flag. Melalui program ini, orang tua bisa mengetahui potensi bakat dan

kecerdasan alamiah serta kepribadian anaknya sejak lahir. Alhasil, mereka bisa meiu'iitukan stimulasi yang tepat untuk memaksimalkan perkembangan sang anak sedari dini. Untuk melakukan analisa, Frisian Flag menunjuk sejumlah tim yang terdiri dari para pakarpendidikan. Program yang telah terselenggara sejak pertengahan tahun 2010 tersebut terbagi dalam tiga periode. Produsen susu asal Belanda ini memilih gerai hipermarket, supermarket, dan department store di beberapa kota besar, seperti Medan, Batam, Palembang, Lampung, Jakana, Bandung, Semarang,Surabaya, Denpasar, dan Makassar. Dalam memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berbasis susu, PT Frisian Flag Indonesia tidak hanya mengikuti standar nasional dan internasional, namun juga mengadvokasi kepada para pemangku kepentingannya untuk senantiasa mendukung perkembangan holistik anak dan mempromosikan ASI eksklusif sesuai dengan petunjuk WHO. Selain memproduksi susu yang bergizi tinggi, FFI juga bertanggungjawab dalam kegiatan kegiatan pengembangan kemasyarakatan dalam berbagai bidang yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Program tersebut diantaranya: Meningkatkan kesejahteraan hidup para peternak, stake holder perusahaan di lingkungan Pengalengan, Lembang dan Boyolali. Dalam hal ini FFI memfokuskan kegiatannya dengan memberikan bantuan untuk program-program kemasyarakatan yang sudah ada seperti peningkatan kualitas air, perbaikan sanitasi lingkungan dan melalukan pendidikan gizi.Di bidang kesehatan meliputi peningkatan kualitas layanan kesehatan di Posyandu Balita, PAUD, dan Pos Lansia. Sampai saat ini baru dilakukan di gedong, kedepan akan dilakukan di Ciracas, Jakarta dan Pengalengan.Di bidang pendidikan, FFI berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di PAUD sejalan dengan manajemen berbasis sekolah untuk menciptakan child-friendly schools. Juga penguatan kapasit guru untuk Sekolah Dasar di Kelurahan Gedong.Di bidang lingkungan, akan dilakukan program untuk mendidik anak-anak SD untuk menjadi advokat atau change maker.

FFI Perkuat pasar gaet UKM

Untuk menghadapi serbuan produk susu dari China yanq masuk ke Indonesia, PT FrisianFlag Indonesiamemperkuat pasar dengan menggaet UKM di seluruh sebagai jaringan pemasaran Hingqa saat ini, kata Hendro Hanjogi Poedjono, Direktur Pemasaran dan Penjualan PT FFI, perusahaannyasudah rnemilikl sedikitnya 5.000 jaringan usana kecif dan menenqah (UKM) diseluruh Indonesia. "Dengan melibatkan para UKM ini pendapatan kami bisa meninqkat sampai 16% pada 2009 dibandinqkan dehgan 2008. ini merupakan kenaikan tertinggi selama 10 tahun terakhir yanq rata-rata naik 8% hinqga 10% pertahun," kataHendro, kemarin,

Dia menuturkan perusahaannya muiai memberdayakan UKM sebaqai ujung tombak penjuaian sejak awal 2009. Dari jaringan UKM tersebut, katanya, kontribuslnya untuk pendapatan perusahaan mencapai 30%. Memperkuat posisi pasar Pada tahun 2010, kami berinvestasi lebih besar pada produk bermerek. Dibandingkan dengan tahun 2009, belanja iklan dan promosi meningkat sebesar 12 persen menjadi 395 juta euro. Di Asia dan Afrika, peningkatan ini mendorong pertumbuhan volume penjualan dan pangsa pasar yang lebih besar. Di Asia kinerja Frisian Flag dan Friso sangat baik. Sedangkan di Eropa, pangsa pasar dari sejumlah merek, termasuk Chocomel, Fristi, Landliebe, Campina, Friso, Noynoy Cheese, Milli Mia, dan Milner cheese, meningkat. Raih Esokmu Setelah meluncurkan indentitas brand baru sekaligus kampanye "RAIH ESOKMU", FFI kini fokus melakukan promosi ke berbagai media, baik media cetak maupun eletronik. Promosi tersebut diantaranya : 1. New TVC - on air starting December 26, 2010 (all TV channels)

2. Kompas Inspirational section, December 29, 2010

Genjot Penjualan, Produsen Susu Rilis Produk Baru

Pasara susuolahan semakin ketat. Memasuki tahun 2011, produsen susu PTFrisian Flag Indonesia (FFI) semakin gencar melakukan inovasi produk. Paling tidak tahun ini FFIakan merilis lima produk baru."Kami akan merilis lima produk atau lebih," ujar Anton Susanto, Manajer Komunikasi FFI, Selasa (8/2). Produk baru tersebut rencananya bakal dibuat sesuai tertentu. dengan pangsa agar pasar tertentu. yang Misalnya, susu khusus anak berusia Tujuannya. produk

ditawarkan tepat dengan kebutuhan dan permintaan konsumen.Dengan inovasi produk

ini. FFI mengharapkan penjualan bisa tumbuh Iebih dari 20% tahun ini. Sekadar informasi. saat ini FFl memiliki tiga lini produk, yaitu susukental manis (SKM), susu bubuk. dan susu cair. Dariketiga produk tersebut, SKMberkontribusi lebih dari 50% terhadap total penjualan FFI.

Frisian Flag Tak Naikkan Harga Susu Tahun Depan

PT Frisian Flag Indonesia(FFI) tak berencana menaikkan harga susu pada tahun depan. Ini karena konsumsi susu di Indonesia masih rendah. Untuk itu, FFIberupaya mendongkrak konsumsi susu dengan meluncurkan kampanye Raih Esokmu yang ditujukan bagi anak-anak. Menurut Hendro H.Pudjono, Trade Marketing Direktur PT Frisian Flag Indonesia, rendahnya konsumsi susu disebabkan faktor kesadaran bernutrisi dan kondisi perekonomian. Frisian Flag ubah logo

PT Frisian Flag Indonesia menganggap perubahan logo tidak akan membawa pertumbuhan penjualan yang signifikan pada tahun-tahun yang akan datang. Cees Rygrok, President Director Frisian Flag mengatakan dirinya optimistis dapat menjaga pertumbuhan Frisian Flag tetap berada di level double digit, salah satunya karena dukungan rejuvenasi brand melaluilogo baru itu. "Logo baru tidak diharapkan membawa perubahan signifikan pada angka penjualan. Kami telah bertumbuh dengan baik, dengan, bantuan logo baru ini kami dapat terus bertumbuh dengan baik, bahkan diharapkan lebih" tutur Ceesusai acara peluncuran logo terbaru Frisian Flag, pekan lalu.Cees menjelaskan perubahan logo secara berkala harus dilakukan agar selalu relevan dengan masyarakat di setiap masa. Perbesar pangsa pasar, Frisian flag buka cabang dijayapura

Jayapura Frisian flag Indonesia, yangmerupakansalahsatuprodusensusutermukadi Indonesia dengan pengalaman lebih dari 88 tahun,

terusmelengkapikebutuhannutrisimasyarakat Indonesia, Salahsatunyadenganmembukakantorcabangpenjualan ke-20 dijayapura.Papuadenganmemperluasdistributornyadi 4 kotayaituSorong, timika, Merauke.Biakdan 2 distributor kotajayapura. PresidendirekturFrisian flagIndonesiaCeesruygrogmengatakan, Indonesia timurmerupakanpasarpentingbagi Frisian flag Indonesia. Seiringpertumbuhanperekonomiandandayabelimasyarakat yang konsisten danpotensibisnis yang terusberkembangdalamperiodebeberapatahunakhir. 1.2 Mengelola Strategi Produk Sebelum melakukan pemasaran, produsen terlebih dahulu memproduksi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Kotler mengemukakan bahwa produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa produk yaitu sesuatu yang dapat berupa barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan dari konsumen. 1. Atribut Produk Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Unsur-unsur dalam atribut produk tersebut meliputi : a. Merek, menurut Kotler merek adalah nama, istilah, simbol atau lambang, dengan warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan deferensiasi terhadap produk pesaing. Tujuan dengan adanya merek yaitu sebagai identitas yang bermanfaat dalam deferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya; alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk; untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan, kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen; dan untuk mengendalikan pasar, b. Kemasan, menurut Kotler packaging merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus suatu produk,

A. Diferensiasi

c. Pemberian Label, label menururt Kotler dalah tempelan sederhana pada produk atau gambar yang dirancang dengan rumit yang merupakan kesatuan dengan kemasan. Label memiliki beberapa fungsi yaitu : Mengidentifikasikan produk atau merek, Menentukan kelas produk, Menjelaskan produk dan mempromosikan produk 2 Klasifikasi Produk Menurut tujuan pemakaiannya produk dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu : a. Convenience Goods, adalah barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering di beli), dengan harga yang relatif murah, dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya sabun, pasta gigi, permen, rokok, dan surat kabar, b. Shopping Goods, adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan dan

pembeliannya terlebih dahulu selalu dibandingbandingkan oleh konsumen diantara berbagai alaternatif barang yang tersedia. Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian, dan furniture, c. Specialty Goods, adalah barang-barang yang memiliki karakteristik tertentu dan atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik, seperti mobil Lamborgini, pakaian yang dirancang oleh perancang terkenal, perawatan kesehatan yang spesial, d. Unsought Goods, adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contoh klasik dari barang yang di kenal tetapi tidak di cari konsumen adalah asuransi jiwa, tanah kuburan, dan batu nisan. Produk merupakan bauran pemasaran yang paling mendasar. Produk tidak hanya obyek fisik tetapi merupakan seperangkat manfaat atau nilai yang dapat memuaskan

kebutuhan pelanggan, baik secara fungsional maupun manfaat secara psikologis maupun sosial. Produk meliputi kualitas, keistimewaan, desain, gaya, keanekaragaman, bentuk, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan dan pengembalian. Pemasaran dapat dibangun dari keunggulan elemen-elemen produk tersebut.

1. Kualitas Kualitas didefinisikan oleh pelanggan. Kualitas merupakan seberapa baik sebuah produk sesuai dengan kebutuhan spesifik dari pelanggan. Kualitas meliputi kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan dan kehandalan. Kualitas kinerja mengacu pada tingkat di mana karakteristik produk itu beroperasi. Kualitas kesesuaian merupakan tingkat di mana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Daya tahan adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normat dan/ atau berat. Sedangkan kehandalan merupakan ukuran suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. 2. Keistimewaan (Fitur) Keistimewaan merupakan karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Menjadi yang pertama memperkenalkan keistimewaan baru merupakan cara bersaing yang sangat efektif. 3. Desain Desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi cara

penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan. 4. Gaya Gaya menggambarkan penampilan dan perasaan itu bagi pelanggan. 5. Kemasan Produk fisik atau berwujud membutuhkan kemasan agar tercipta manfaat-manfaat tertentu seperti misalnya perlindungan, kemudahan, manfaat ekonomi dan promosi. Para pemasar sebaiknya mengembangkan suatu konsep pengemasan dan kemudian

mengujinya dari segi fungsi dan psikologi, agar tercapai tujuan yang ingin diraih, serta sesuai dengan kebijaksanaan atau peraturan pemerintah. Kemasan harus menarik perhatian, karena kemasan menggambarkan citra merek. Kemasan harus dapat memberikan informasi struktur produk, manfaat, dan informasi tambahan, sehingga mendorong konsumen untuk mencoba membeli, mendorong untuk membeli ulang dan menyediakan cara pemakaian produk. Pembentukan kemasan yang baik harus memiliki empat keistimewaan. Untuk mengevaluasi empat keistiwewaan kemasan kemasan tersebut dapat digunakan model VIEW (Visibility, Information, Emotional appeal, Workability). a. Visbilitas (Visibility) terkait dengan kemampuan untuk menarik perhatian, misalnya warna cerah, ukuran, grafik dan bentuk yang baru. b. Informasi (Information) berhubungan dengan intruksi pemanfaatan produk, berbagai keunggulan, slogan-slogan, serta informasi tambahan yang dituliskan pada kemasan. c. Emotional Appeal, kemasan juga harus mempunyai daya tarik emosional (elegan, prestis, keceriaan, lucu, nostalgia, menarik dan sebagainya) seperti yang dilakukan oleh Ponds, sebuah kemasan yang membuat Ponds age miracle menjadi lebih menarik secara emosional. d. Workability, kemampuan kerja harus mampu ditampilkan oleh kemasan. Kemampuan kerja dapat berupa, kemampuan melindungi isi produk, kemudahan penyimpanan, kemundahan menggunakan produk, melindungi dari kerusakan dan ramah lingkungan. Kemasan Frisian Flag menampilkan kinerja yang mampu memuat susu segar yang lebih besar, yaitu 800 ml. Kemasan Frisian Flag mempunyai kemampuan untuk melindungi isi produk dalam jangka yang relatif lama, mudah disimpan dan mudah digunakan. Kemasan Frisian Flag juga mampu melindungi dari kerusakan dan ramah lingkungan. Disamping itu produk fisik perlu juga label untuk kepentingan identifikasi, penentuan jenjang, uraian penjelasan serta promosi. Pada umumnya setiap undangundang menentapkan peraturan agar produsen mencatumkan informasi tertentu pada label tentang produk untuk kejelasan dan perlindungan konsumen.

Pelayanan Perusahaan apapun harus menyusun dan mengembangkan jasa pelayanan pada pelanggan yang memang diingini oleh para pelanggannya. Jasa pelayanan ini juga harus efektif dalam memenangkan persaingan. Maka di sini beberapa keputusan harus diambil, seperti keputusan tentang jenis pelayanan pokok yang akan ditawarkan, tersebut. Kunci keberhasilan dalam persaingan sering terletak pada penambahan pelayanan yang menambah nilai dan meningkatkan kualitasnya. Pembeda pelayanan utama adalah kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, keluhan dan penyesuaian, masalah kredit, pemeliharaan, bantuan teknis dan informasi bagi konsumen. Hal ini juga didukung oleh survei dari US News and World Report, bahwa pelanggan pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain, 69% disebabkan oleh karena tidak dilayani oleh karyawannya dengan baik. Produk yang tidak sesuai hanya menempatan urutan kedua, yaitu 12 % dan harga hanya 10 % serta lokasi hanya 9 %. Allah mengasihi orang yang mudah dalam penjualan, pembelian, pelunasan dan penagihan. Barang siapa memberi penangguhan kepada orang yang dalam kesusahan (untuk membayar hutang) atau membebaskannya, maka Allah akan menghisabnya dengan penghisaban yang ringan. Barang siapa menerima kembali pembelian dari orangorang yang menyesali pembeliannya, niscaya Allah membatalkan (menghapus) kesalahannya pada hari kiamat. sabda Rasulullah SAW. B. Bauran Produk Organisasi yang memiliki beberapa lini produk akan berarti mempunyai sebuah bauran produk. Bauran produk (atau pilihan produk) terdiri dari seluruh lini produk dan item barang yang ditawarkan oleh penjual tertentu. Bauran produk suatu perusahaan mempunyai empat dimensi penting : lebar, panjang, dalam dan konsistensi. Lebar bauran produk menunjukkan banyaknya lini produk berbeda yang ditawarkan perusahaan. Panjang bauran produk menunjukkan banyaknya keseluruhan item barang yang ditawarkan perusahaan dalam lini produknya. Dalamnya lini produk menunjukkan banyaknya versi yang ditawarkan untuk setiap produk pada lini tertentu. seberapa lengkap setiap pelayanan akan disajikan, serta bentuk dari masing-masing pelayanan

Dan konsistensi bauran produk menunjukkan seberapa dekat hubungan berbagai lini produk menurut penggunaan akhir, persyaratan produksi, saluran distribusi atau menurut cara lain. Dimensi-dimensi bauran produk tersebut menjadi pegangan untuk mendefinisikan strategi produk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan bisnisnya dengan empat cara. Mereka dapat menambah lini-lini produk baru, yang berarti memperlebar lini produknya. Melalui cara itu, lini produk baru tersebut dapat memperpanjang lini produk yang telah ada menjadi perusahaan dengan lini produk yang lebih lengkap lagi. Atau perusahaan tersebut dapat menambah versi atas tiap-tiap produknya, yang berarti menambah kedalaman bauran produk tersebut. Terakhir, perusahaan dapat mengupayakan konsistensi yang lebih besar atas lini produknya tergantung apakah perusahaan ingin mempunyai reputasi yang kuat pada salah satu bidang saja atau pada beberapa bidang. Lini produk adalah suatu kelompok produk yang erat kaitannya karena mereka mempunyai fungsi yang sama, dijual kepada kelompok konsumen yang sama, dipasarkan melalui tipe outlet yang sama, atau mempunyai harga dalam batasan harga tertentu. Keputusan lini produk yang utama melibatkan panjang lini produk. Lini produk dianggap terlalu pendek jika manajer dapat meningkatkan laba dengan menambahkan beberapa item; lini dianggap terlalu panjang jika manajer dapat meningkatkan laba dengan cara membuang beberapa item. Panjang lini produk ditentukan oleh tujuan dan sumber daya perusahaan. Perusahaan harus mengelola lini produknya dengan sangat hati-hati. Perusahaan dapat secara sistematis menambah panjang lini produk yang ada dengan dua cara : dengan cara membesarkan (meregangkan) lini dan mengisi lini tersebut. Pembesaran lini produk dilakukan ketika perusahaan memperpanjang lini produk melebihi batasan yang telah ada. Perusahaan dapat memperbesar lini produknya ke bawah, ke atas, atau keduanya. C. Kemasan

Konsumen kini lebih banyak membutuhkan waktu untuk memilih produk yang dicari, karena merek produk semakin banyak untuk satu jenis produk tertentu saja. Seperti, produk sabun mandi di rak-rak toko/swalayan sudah puluhan jenisnya. Minyak goreng branded ada lebih 30 merek dapat dijumpai konsumen di rak-rak supermarket. Belum lagi merek air minum sudah lebih 50 merek dapat dijumpai konsumen di pasar. Begitu pula untuk sabun cuci deterjen ada puluhan merek yang dipajang di swalayan untuk menarik minat konsumen. Apa yang membedakan produk satu dengan produk yang lain? Tidak lain adalah merk dan kemasannya! Stanton (1996) memperkuat bahwa terdapat tiga alasan mengapa kemasan diperlukan yaitu karena : 1. Kemasan memenuhi sasaran, 2. Kemasan bisa melaksanakan program pemasaran perusahaan, 3. Manajemen bisa mengemas produknya sedemikian rupa untuk meningkatkan memperoleh laba. Untuk itu kemasan tidak hanya dibuat semenarik mungkin melainkan harus bisa melihat disisi yang lain seperti keamanan dan masalah kesehatan/ kebersihan.