KOL SAP 1 edit.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    1/15

    Kelompok

    1. Muhammad Merlis ( 06101010017 )2. Amaliah Agustina ( 06111010021 )3. Sri Dwiwati ( 06111010023 )4. Amalia Agtyana Putri ( 06111010028 )

    Materi :

    Tujuan Pembelajaran:

    1. Menjelaskan nukleofililisitas/kenukleofilan2. Menjelaskan tahapan reaksi substitusi nukleofilik unimolekuler, SN13. Menggambarkan diagram perubahan energi reaksi SN14. Menuliskan mekanisme reaksi substitusi nukleofilik unimolekuler, SN15. Menjelaskan tahapan reaksi substitusi nukleofilik bimolekuler, SN26. Menggambarkan diagram perubahan energi reaksi SN27. Menuliskan mekanisme reaksi substitusi nukleofilik bimolekuler, SN28. Menjelaskan peranan gugus tetangga pada mekanisme reaski SN29. Menjelaskan mekanisme reaksi SNi10. Menjelaskan teori pasangan ion pada reaksi substutitusi nukleofilik11. Membedakan perubahan stereokimia substrat pada reaksi SN1 dan SN212. Menjelaskan elektrofilisitas/keelektrofilan13. Menjelaskan tahapan reaksi substitusi elektrofilik unimolekuler, SE114. Menggambarkan diagram perubahan energi reaksi SE115. Menuliskan mekanisme reaksi substitusi elektrofilik unimolekuler, SE116. Menjelaskan tahapan reaksi substitusi elektrofilik bimolekuler, SE217. Menggambarkan diagram perubahan energi reaksi SE218. Menuliskan mekanisme reaksi substitusi elektrofilik bimolekuler, SE219. Menjelaskan mekanisme reaksi SEi20. Membedakan perubahan stereokimia substrat pada reaksi SE1dan SE2

  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    2/15

    a. Nukleofililisitas/KenukleofilanNukleofilisitas ialah ukuran kemampuan suatu pereaksi untuk menyebabkan terjadinya

    suatu reaksi substitusi. Kemampuan suatu zat menjadi suatu nukleofil berbeda-beda, tergantung

    dengan beberapa hal. Kemampuan ini disebut nukleofisilitas.

    Sejauh ini nukleofisilitas suatu zat belum diketahui secara pasti, karena kemampuan ini bisa saja

    berubah dari suatu reaksi ke reaksi yang lain tergantung dengan jenis pelarut, substrat, dan

    konsentrasi reaktan. Namun ada beberapa cara untuk mengetahui kenukleofilikan suatu zat yang

    telah disepakati, yaitu :

    1. Berdasarkan sifat kebasaan zat, umumnya semakin basa nukleofilik maka kenukleofilanakan semakin besar.

    2. Berdasrkan susunan zat pada sistem periodik, semakin kebawah kenukliofilan zatsemakin besar. Contoh : OH-lebih nukleofilik dibanding HS-

    3. Berdasarkan muatannya, nukleofil yang bermuatan negatif lebih nukleofilik dibandingyang tidak bermuatan.

    Lebih jelas urutan kenukleofilikan dapat dilihat pada tabel berikut :

    Sumber: Organic Chemistry 7 Edition karangan John Mc Murry.

  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    3/15

    b. Tahapan Reaksi Substitusi Nukleofilik Unimolekuler, SN1SN1merupakan reaksi dengan 2 tahap, yaitu:

    1. Ikatan antara karbon dengan gugus pergi putus secara heterolitik (karena pengaruhkepolaran pelarut) dan menghasilkan karbokation (ion positif)

    2. Karbokation bergabung dengan nukleofil menghasilkan produk.

    Sumber: Alkil Halida oleh Dr. Firdaus, M.S (http://repository.unhas.ac.id)

    c. Diagram Perubahan Energi Reaksi SN1

    Sumber: Organic Chemistry 7 Edition karangan John Mc Murry.

    http://repository.unhas.ac.id/http://repository.unhas.ac.id/http://repository.unhas.ac.id/http://repository.unhas.ac.id/
  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    4/15

    d. Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik Unimolekuler, SN1

    Mekanisme reaksi SN1 hanya terjadi pada alkil halide tersier. Nukleofil yang dapat

    menyerang adalah nukleofil basa sangat lemah seperti H2O, CH3CH2OH. Mekanisme reaksi SN1

    terdiri dari tiga tahap reaksi, reaksi yang pertama berupa pematahan alkil halida mejadi spasang

    ion (ion halide dan suatu karbokation), suatu ion dalam mana atom karbon mengemban suatu

    muatan positif. Karena reaksi SN1 melibatkan ionisasi, rekasi-reaksi ini dibantu oleh pelarut

    polar, seperti H2O yang fungsinya dapat menstabilkan ion dengan cara solvasi.

    Tahap 1.

    Tahap kedua adalah penggabungan karbokation itu dengan nukleofil (H2O) menghasilan

    produk awal, suatu alkohol berproton.

    Tahap 2.

    Tahap terakhir daalm deret ini ialah lepasnya H+ dari dalam alkohol berpeoton tadi,

    dalam suatu reaksi asam-basa yang cepat dan reversible, dengan pelarut.

    Tahap 3.

    e. Tahapan Reaksi Substitusi Nukleofilik Bimolekuler, SN2Mekanisme SN2 merupakan proses satu tahap yang dapat digambarkan sebagai berikut:

    http://4.bp.blogspot.com/-baH_S-BUKcY/UMJy0zHs8BI/AAAAAAAAAQk/W2Cc60ZDOyQ/s1600/SN1+tahap+3.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-iT0WFbdMuw8/UMJyvusnqBI/AAAAAAAAAQY/LPwxvQHx5k8/s1600/SN1+tahap+2.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-OUJ9RovTmGw/UMJypk8mMWI/AAAAAAAAAQM/lmpUJ33Pctg/s1600/SN1+tahap+1.svg.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-baH_S-BUKcY/UMJy0zHs8BI/AAAAAAAAAQk/W2Cc60ZDOyQ/s1600/SN1+tahap+3.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-iT0WFbdMuw8/UMJyvusnqBI/AAAAAAAAAQY/LPwxvQHx5k8/s1600/SN1+tahap+2.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-OUJ9RovTmGw/UMJypk8mMWI/AAAAAAAAAQM/lmpUJ33Pctg/s1600/SN1+tahap+1.svg.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-baH_S-BUKcY/UMJy0zHs8BI/AAAAAAAAAQk/W2Cc60ZDOyQ/s1600/SN1+tahap+3.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-iT0WFbdMuw8/UMJyvusnqBI/AAAAAAAAAQY/LPwxvQHx5k8/s1600/SN1+tahap+2.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-OUJ9RovTmGw/UMJypk8mMWI/AAAAAAAAAQM/lmpUJ33Pctg/s1600/SN1+tahap+1.svg.png
  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    5/15

    Dimana bila sebuah nukleofil menabrak sisi belakang suatu atom karbon tetrahedral yang terikat

    pada sebuah halogen, dua peristiwa terjadi sekaligus,

    1. Suatu ikatan baru mulai terbentuk2. Ikatan C-X mulai patah

    kemudian, pereaksi diubah menjadi produk.

    f. Diagram perubahan energi reaksi SN2

    Laju reaksi kimia ditentukan oleh G, yaitu perbedaan energi antara rekatan dan tingkat transisi.

    Perubahan kondisi reaksi dapat mempengaruhi G dengan 2 cara :

    1. Perubahan tingkat energi reaktan.2. Perubahan tingkat energi pada tingkat transisi.

    http://3.bp.blogspot.com/-DHmMTu21JeM/T6Bi9piDEXI/AAAAAAAAAEY/WDSu0NNCz8w/s1600/image056.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-DHmMTu21JeM/T6Bi9piDEXI/AAAAAAAAAEY/WDSu0NNCz8w/s1600/image056.png
  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    6/15

    Tingkat energi reaktan yang lebih tinggi akan mempercepat reaksi. Tingkat energi pada senyawa transisi bertambah besar akan memperlambat reaksi (G

    lebih tinggi).

    g. Mekanisme reaksi substitusi nukleofilik bimolekuler, SN2Mekanisme reaksi SN2 hanya terjadi pada alkil halida primer dan sekunder. Nukleofil

    yang menyerang adalah jenis nukleofil kuat seperti-OH,

    -CN, CH3O

    -. Serangan dilakukan dari

    belakang. Untuk lebih jelas, perhatikan contoh reaksi mekanisme SN2 bromoetana dengan ion

    hidroksida berikut ini.

    h. Peranan Gugus Tetangga pada Mekanisme reaksi SN2

    Pada reaksi substitusi nukleofilik, partisipasi gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus

    yang memberikan suatu reaksi intermediet yang baru pada pusat reaksi. Untuk reaksi substitusi

    seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul

    sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul .

    Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang

    berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada

  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    7/15

    umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi

    gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.

    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus

    tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan

    reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai anchimeric assistance. Peningkatan

    kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan

    laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa

    analog yang tidak memiliki gugus tetangga. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan

    elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi,

    sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan

    atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal. Atom atau gugus yang

    dapat meningkatkan laju SN2 melalui partisipasi gugus tetangga ialah nitrogen dalam bentuk

    amina, oksigen dalam bentuk karboksilat dan ion alkoksida, dan cincin aromatik. Partisipasi

    hanya efektif jika interaksinya membentuk cincin segitiga, lima dan enam.

    Sumber: Organik Fisis: Partisipasi Gugus Tetangga oleh Syadza Firdausiah

    (http://syadzafirdausiah.blogspot.com/2010/06/organik-fisis-partisipasi-gugus.html)

    i. Mekanisme Reaksi SNi

    Substitusi nukleofilik internal, SNi terjadi ketika serangan awal menghasilkan antara siklik

    atau kompleks intermediate dengan ketat pasangan-ion. Substitusi nukleofilik internal (SNi),

    terjadi ketika serangan awal menghasilkan siklik intermediate atau kompleks intermediate

    dengan pasangan-ion yang rapat. Sni sering digunakan untuk menjelaskan inversi bebas pada

    pusat kiral.

    http://syadzafirdausiah.blogspot.com/2010/06/organik-fisis-partisipasi-gugus.htmlhttp://syadzafirdausiah.blogspot.com/2010/06/organik-fisis-partisipasi-gugus.htmlhttp://syadzafirdausiah.blogspot.com/2010/06/organik-fisis-partisipasi-gugus.htmlhttp://syadzafirdausiah.blogspot.com/2010/06/organik-fisis-partisipasi-gugus.html
  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    8/15

    j. Teori Pasangan Ion pada Reaksi Substutitusi Nukleofilik

    k. Perbedaan Perubahan Stereokimia Substrat pada Reaksi SN1dan SN2

    Perbedaan perubahan stereokimia substrat pada reaksi SN1dan SN2adalah:

    Pada reaksi substitusi SN2, pada substrat terjadi perubahan stereokimia yang berupa

    pembalikan, dengan kata lain reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang

    berlawanan dengan substrat.

  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    9/15

    Sedangkan pada reaksi substitusi SN1, pada substrat terjadi perubahan stereokimia yang

    berupa raseminasi atau retensi, atau dengan kata lain menghasilkan produk dengan

    mempertahankan konfigurasi semula.

    Sumber: Alkil Halida oleh Dr. Firdaus, M.S (http://repository.unhas.ac.id)

    l. Elektrofilisitas/Keelektrofilan

    Elektrofilisitas yaitu ukuran kemampuan suatu pereaksi untuk menyebabkan nukleofil

    melakukan suatu reaksi substitusi.

    m. Tahapan Reaksi Substitusi Elektrofilik Unimolekuler, SE1

    Reaksi substitusi elektrofilik unimolekuler (SE1) terdiri dari 2 tahap, yaitu:

    1. Tahap ionisasi yang berlangsung lambat (pembentukan karbanion).

    2. Tahap penggabungan karbanion dengan elektrofil yang berlangsung cepat.

    http://repository.unhas.ac.id/http://repository.unhas.ac.id/http://repository.unhas.ac.id/http://repository.unhas.ac.id/
  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    10/15

    lambat

    Tahap 1. R-X R-: + X

    +

    cepat

    Tahap 2. R-: + Y

    + RY

    Elektrofil

    Laju reaksi yang mengikuti mekanisme SE1 tidak dipengaruhi oleh konsentrasi elektrofilkarena

    tahap penentu laju reaksi adalah tahap ionisasi (pembentukan karbanion). Contohnya adalah

    reaksi brominasi pada atom karbon yang mengikat gugus penarik elektron yang dikatalisis oleh

    basa.

    Pada reaksi brominasi 2-nitropropana, laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi

    brom tetapi hanya dipengaruhi oleh konsentrasi 2-nitropropana.

    Tahap 1:

    Tahap 2:

    Sumber: Modul 5; Reaksi Substitusi Elektrofilik

    n. Diagram Perubahan Energi Reaksi SE1

    N +

    CCH3 CH3OH-

    H

    CH3 C + H2O:CH3

    NO2O O

    - -OO

    CH3CH3 C

    N

    2-nitropropana

    -

    - -

    - -

    CH3 CH3CH3 C

    NO2

    CH3C + Br Br

    Br

    NO2

    + Br

    2-bromo-2-nitropropana

    -

  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    11/15

    C

    c

    b

    aa

    b

    c

    C

    C CCH

    3OH

    O

    OH

    5C

    6

    H5C

    2

    CN

    lambat

    C-

    NCC

    2H

    5

    C6H

    5

    + CO2

    karbanion datar

    o. Mekanisme Reaksi Substitusi Elektrofilik Unimolekuler, SE1

    Mekanisme reaksi substitusi elektrofilik unimolekuler (SE1) terdiri dari dua tahap, yaitu tahap

    ionisasi yang berlangsung lambat dan merupakan tahap penentu laju reaksi, dan tahap penggabungan

    karbanion dengan elektrofil yang berlangsung cepat.

    Produk reaksi dari mekanisme SE1 dapat menghasilkan produk dengan mempertahankan

    konfigurasi semula (retensi), atau rasemisasi, atau pembalikan konfigurasi (inversi) sebagian,

    tergantung pada faktor-faktor kestabilan karbanion, konsentrasi elektrofil, kekuatan elektrofil,

    dan konfigurasi karbanion. Reaksi akan menghasilkan produk rasemisasi jika :

    1). Karbanion terstabilkan oleh delokalisasi dan konsentrasi elektrofil rendah atau kekuatan

    elektrofilnya rendah,

    2). Karbanion berstruktur datar dan muatan negatif terdelokalisasi sehingga elektrofil dapat

    menyerang karbanion dari kedua sisi,

    3). Karbanion berstruktur tetrahedral tetapi membentuk campuran kesetimbangan anion

    enantiomerik dengan laju yang lebih cepat daripada laju pembentukan produk.

    Karbanion yang berstruktur tetrahedral digambarkan sebagai berikut:

    Contoh reaksi SE1 yang menghasilkan campuran rasemat adalah reaksi antara anion 2-fenil-2-sianobutanoat dengan metanol:

  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    12/15

    HOCH2

    C2H5H3C

    210 oCCH3C

    C6H5

    H3C

    C2H5

    C

    CH3

    O-

    + HOCH2CH2OH

    (elektrofil)

    CH2O-H C C CH3

    O

    C2H5 CH3

    -

    C6H5

    C2H5NC-C

    + H-OCH3

    cepat

    C2H5- C - H + CH3O-

    CN

    C6H5

    Reaksi SE1 yang berlangsung dengan mempertahankan konfigurasi semula (retensi) dapat terjadi

    dengan dua cara:

    1). Karbanion berstruktur datar dan tersolvasi secara tidak simetris oleh elektrofil pada sisi yang

    sama dengan kedudukan gugus pergi,

    2). Karbanion berstruktur tetrahedral dan elektrofil terikat sebelum karbanion berubah ke struktur

    enantiomernya.

    Contoh reaksi SE1 yang berlangsung dengan mempertahankan konfigurasi semula adalah:

    Reaksi SE1 yang menghasilkan produk dengan pembalikan konfigurasi (inversi) terjadipada sistem dengan karbanion berstruktur datar dan tersolvasi secara tidak simetris sebagai zat

    antara (intermediate). Anion ini tersolvasi pada sisi yang sama dengan kedudukan gugus pergi

    oleh molekul yang terbentuk dari gugus pergi dan elektrofil menyerang dari sisi yang

    berlawanan.

    Contoh:

    Reaksi antara anion 3-fenil-2,3-dimetil-2-pentanol dengan etilena glikol.

    karbanion tersolvasi

    tak simetris sebagai zat antara

    C

    n-C6H5H3C

    C6H5SO2

    D + OCH3-

    (CH3)2SO

    25 oC

    C6H5SO2

    H3C

    n-C6H5

    C

    C6H5SO2

    H3C

    n-C6H5

    C HHOCH3

    enantiomer murni

    retensi 90 %

  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    13/15

    CH3CH2CH2 Hg I + II I

    - H2O

    dioksanCH3CH2CH2 I + HgI2 + I

    -

    H - *C + C = O

    CH3

    CH3CH3

    C6H5

    C2H5

    + CH2OHCH2O-

    Sumber: Modul 5; Reaksi Substitusi Elektrofilik

    p. Tahapan Reaksi Substitusi Elektrofilik Bimolekuler, SE2

    Reaksi substitusi elektrofilik bimolekuler pada senyawa alifatik terjadi melalui pemutusan

    ikatan antara gugus pergi dengan substrat dan pembentukan ikatan baru antara elektrofil

    dengan substrat berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu laju reaksi

    dipengaruhi oleh konsentrasi elektrofil dan substrat.

    Contohnya adalah reaksi perubahan alkil merkuri iodida menjadi alkil iodida dengan elektrofil

    ion triiodida:

    Sumber: Modul 5; Reaksi Substitusi Elektrofilik

    q. Diagram Perubahan Energi Reaksi SE2

  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    14/15

    C X

    c

    b

    a Y+ a

    b

    c

    C Y + X+ (SE2 depan)

    a

    b

    c

    XC

    a

    b

    c

    CYY+ + X+ (SE2, belakang)

    + X-ZYC

    c

    b

    a

    C X

    c

    b

    a

    Y Z

    r. Mekanisme Reaksi Substitusi Elektrofilik Bimolekuler, SE2

    Pada mekanisme SE2, ada dua kemungkinan arah serangan elektrofil terhadap substrat,

    yaitu dari arah depan, yang disebut dengan SE2 (depan) dan dari arah belakang, yang disebut

    dengan SE2 (belakang) dapat digambarkan sebagai berikut:

    Apabila reaksi terjadi pada substrat kiral maka akan terbentuk hasil reaksi dengan

    mempertahankan konfigurasi semula (retensi) pada mekanisme SE2 (depan), dan terjadi

    pembalikan konfigurasi (inversi) pada mekanisme SE2 (belakang).

    Sumber: Modul 5; Reaksi Substitusi Elektrofilik

    s. Mekanisme Reaksi SEi

    Mekanisme reaksi SEi termasuk ke dalam reaksi subtitusi elektrofilik bimolekuler dan

    terjadi jika elektrofil menyerang substrat dari arah depan dengan salah satu bagian elektrofil

    membantu lepasnya gugus pergi dan dalam waktu yang bersamaan terbentuk ikatan baru dengan

    substrat.

    menghasilkan produk dengan mempertahankan konfigurasi semula (retensi).

    Ketiga mekanisme reaksi subtitusi elektrofilik bimolekuler tersebut [SE2 (depan), SE2

    (belakang) dan SEi] sukar dibedakan. Ketiganya hanya dapat dibedakan dengan mengakaji secara

    mendalam aspek stereokimianya.

    Sumber: Modul 5; Reaksi Substitusi Elektrofilik

  • 7/22/2019 KOL SAP 1 edit.docx

    15/15

    t. Perbedaan Perubahan Stereokimia Substrat pada Reaksi SE1dan SE2

    Perubahan stereokimia substrat pada reaksi SE1 dapat berlangsung dengan cara

    menghasilkan produk dengan mempertahankan konfigurasi semula (retensi), atau rasemisasi,

    atau pembalikan konfigurasi (inversi) sebagian, tergantung pada faktor-faktor kestabilan

    karbanion, konsentrasi elektrofil, kekuatan elektrofil, dan konfigurasi karbanion. Dengan contoh

    gambar yang telah ditunjukkan pada bagian o. Mekanisme Reaksi Substitusi Elektrofilik

    Unimolekuler, SE1.

    Sedangkan, perubahan stereokimia substrat pada reaksi SE2 dapat berlangsung dengan

    cara: apabila reaksi terjadi pada substrat kiral maka akan terbentuk hasil reaksi dengan

    mempertahankan konfigurasi semula (retensi) pada mekanisme SE2 (depan), dan terjadi

    pembalikan konfigurasi (inversi) pada mekanisme SE2 (belakang). Dengan contoh gambar yang

    telah ditunjukkan pada bagian r. Mekanisme Reaksi Substitusi Elektrofilik Bimolekuler, SE2

    Sumber: Modul 5; Reaksi Substitusi Elektrofilik