19
KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA PENGARUH TATA KELOLA ISLAMI TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN INDEKS MAQASHID SYARIAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Program Studi Ekonomi Syariah Oleh : DIAN ZATA SAFINA SURYA NIM : 2016710134 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2020

KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

KOLABORASI RISET

DOSEN DAN MAHASISWA

PENGARUH TATA KELOLA ISLAMI TERHADAP KINERJA

KEUANGAN DAN INDEKS MAQASHID SYARIAH PADA BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program

Pendidikan Sarjana

Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh :

DIAN ZATA SAFINA SURYA

NIM : 2016710134

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2020

Page 2: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

,i

.,i.:,r

'

Page 3: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

THE EFFECT OF ISLAMIC GOVERNANCE TO THE RETURN ON ASSET

AND MAQASHID SHARIA INDEX ON THE ISLAMIC BANKS IN INDONESIA

Dian Zata Safina Surya STIE Perbanas Surabaya

Email: [email protected]

ABSTRACT

This study aims to obtain empirical evidence of the influence of Islamic

governance on financial performance and Islamic maqashid index on Islamic commercial banks in Indonesia. The independent variable used is Islamic

governance with sharia supervisory board indicators and the dependent variable

is financial performance with Return On Asset indicators and sharia maqashid

index with indicators of education, justice, and public interest. The sample used was 11 (eleven) Sharia Commercial Banks in Indonesia. Period used for 4 (four)

years 2015-2018. Data were analyzed using the Partial Least Square approach

(Smartpls version 3.0). The results of this study indicate that Islamic governance

does not affect financial performance because it is seen from the data that there is

a decrease in the number of members whose impact on performance will make the

company's profitability decrease. Financial performance affects the maqasid sharia index because the better the sharia supervisory board performance based

on the analysis obtained, the better the maqashid sharia performance increase.

Keywords: Islamic Governance, Finance Performance, and maqashid shariah index.

PENDAHULUAN

Industri Perbankan syariah kini di indonesia semakin ramai, dengan adanya ketentuan sesuai prinsip-prinsip syariah seperti jauh dari

larangan riba bank syariah mampu menyita perhatian masyarakat Indonesia. Bank syariah hadir di tengah bank konvensional yang

seperti diketahui bank konvensional sudah lama ada di dalam Indonesia.

Bank syariah juga sangat cepat berkembang disini karena minat dari

masyarakat dari waktu kewatu semakin tinggi di lihat dari sebagian

besar masyarakat Indonesia adalah muslim dan semakin sadar akan adanya larangan riba.

Pada dasarnya perbankan syariah adalah sistem perbankan yang dalam usahanya berdasarkan

pada prinsip hukum syariah Islam

1

Page 4: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

dan mengacu pada Al-Quran dan Al- Hadist. Salman (2017: 98), mendefinisikan Prinsip syariah ialah “Prinsip hukum Islam dalam

kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga

yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

TABEL 1 DATA PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE 2015-2018

Periode

Indikator

2015 2016 2017 2018

BUS 12 13 13 14

UUS 311 332 344 354

BPRS 446 453 441 495

Aset (miliar

213.423 254.184 288.027 316.691 Rp)

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan Syariah (2015-2018) Berdasarkan Tabel 1.1

menunjukkan perkembangan perbankan syariah di Indonesia, yang

pada tahun 2015 terdapat 12 (dua belas) Bank Umum Syariah di

Indonesia dan terus meningkat sampai dengan Desember 2018 yang

menjadi 14 Bank Umum Syariah. Perbankan syariah di Indonesia harus dapat memberikan perkembangan

yang baik seperti menerapkan tata kelola perusahaan yang gunanya

untuk meningkatkan kinerja suatu bank, dapat melindungi stakeholder, dan meningkatkan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku secara umum, dalam penelitian ini menggunakan tata kelola berbasis islami yang di dalamnya terdapat dewan pengawas syariah (DPS). DPS terdiri dari pakar di bidang fiqh muamalah yang dipastikan mengetahui baik tentang pengetahuan umum di bidang perbankan dan kemampuan lain yang relevan dengan tugas kesehariannya yang harus mengacu kepada fatwa

DSN-MUI untuk memastikan

kesesuaian produk dan jasa bank dengan ketentuan dan aturan dalam fatwa tersebut. Mekanisme ini dibentuk agar semua kegiatan bank

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, sehingga manajemen bank

tidak melakukan pelanggaran atas

kontrak yang dilakukan dengan nasabah. DPS dalam penelitian ini

menggunakan indikator pengukuran

jumlah anggota Dewan Pengawas

Syariah, rangkap jabatan Dewan Pengawas Syariah, jumlah rapat

anggota Dewan Pengawas Syariah,

dan latar belakang pendidikan anggota Dewan Pengawas Syariah.

Kinerja perusahaan dapat juga diukur dengan menganalisis dan mengevaluasi laporan keuangan. salah satunya menggunakan rasio profitabilas. Profitabiltas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. (Kasmir, 2015: 141), rasio profitabilitas terdiri dari: profit

2

Page 5: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

margin, ROA. Profitabilitas dalam

penelitian ini diwakili oleh Return On Asset (ROA). Penelitian ini juga

menggunakan Pengukuran untuk kinerja bank umum syariah berbasis Maqashid Syariah yaitu proses untuk

menentukan apakah bank syariah dapat mencapai tujuan bank syariah

yang diturunkan dari Maqashid Syariah. Pengukuran kinerja mempunyai hubungan langsung dengan tujuannya, sehingga indikator-indikator pencapaian

kinerjanya dapat diturunkan dari tujuan-tujuan tersebut (Hameed. dkk,

2004).

Peneliti termotivasi oleh hasil

penelitian sebelumnya, karena studi

sebelumnya menunjukkan hasil yang

tidak konsisten atau berbeda-beda.

Studi oleh Aisah(2016),

Imnasari(2015), Meilani(2015),

Syafii(2015), Mollah dan

Zaman(2015) ) yang membahas tata

kelola islami, kinerja keuangan dan

maqashid syariah memiliki hasil

yang tidak sama dan masih jarang

penelitian yang memberikan riset

empiris mengenai pengaruh tata

kelola yang menggunakan intensitas

islami terhadap kinerja keuangan dan

pengungkapan Indeks Maqashid

Syariah.

Mengingat kesenjangan diatas,

penelitian ini mencoba melakukan

penelitian yang sama tetapi yang

melibatkan para sampel yang kurang

diselidiki oleh yang sebelumnya,

seperti laporan tahunan periode

2015-2018, Sampel pada penelitian

ini yaitu 11 (sebelas) bank syariah.

3

Teknik analisis pada penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik dengan

menggunakan SmartPLS versi 3.0

sebagai pengolahan data.

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah: (1) Apakah Tata Kelola Islami berpengaruh

terhadap Kinerja keuangan yang diwakili Profitabilitas di Bank Umum Syariah di Indonesia? (2) Apakah Tata Kelola Islami berpengaruh terhadap Indeks Maqashid Syariah pada Bank Umum Syariah di Indonesia?

KERANGKA TEORITIS

DAN HIPOTESIS

Teori Agensi Teori keagenan menurut

Rebecca (2012) adalah hubungan yang timbul dari adanya kontrak

yang ditetapkan antara dua pihak, pihak pemilik modal (principal) sebagai pihak yang mendelegasikan

pekerjaan, dan agen (agent) ialah sebagai pihak yang menerima pendelegasian pekerjaan, yang berarti terjadi antara kepemilikan dan kontrol perusahaan.

Teori Agency adalah

hubungan antara principal dan agen. Principal adalah pihak yang memberikan mandate kepada agen

untuk bertindak atas nama principal, sementara agen merupakan pihak

yang diberikan mandate untuk bertindak atas nama principal. Teori Agency menghendaki adanya pemisahan antara principal dan agen,

hal tersebut memicu adanya asymmetric information di mana agen memiliki informasi yang lebih

Page 6: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

baik mengenai organisasi dari pada principal. Adanya asymetric information dapat memicu masalah

agensi baik itu berupa moral hazard atau adverese selection (Jensen &

Meckling, 1976).

Implikasi teori keagenan terhadap penelitian ini dipertimbangkan dapat menjelaskan

bahwa hubungan antara principal dan agen, yang dimana pihak

principal menciptakan Tata kelola perusahaan yang baik sehingga dapat

meminimalisir perilaku yang

menyimpang dari manajer/agen, tata kelola disini menggunakan indikator

dewan pengawas syariah (DPS),

sehingga dapat menciptakan tata

kelola yang baik yang akan memberikan kinerja yang bagus pada

perusahaan seperti meningkatkan

kinerja keuangan dan kinerja IMS.

Teori Stakeholder Teori Stakeholder

mengungkapkan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya

beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholder. Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powerful stakeholder, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara

perusahaan dengan stakeholder-nya (Ghozali dan Chariri, 2007).

Penggunaan teori stakeholder dalam penelitian ini memiliki arti

bahwa pengelolaan suatu perusahaan yang baik maka akan menghasilkan

4

kinerja keuangan suatu perusahaan

menjadi baik dan dapat mencapai tujuan syariah yang diharapkan oleh

suatu perusahaan berbasis syariah maupun perbankan syariah.

Good Corporate Governance

Menurut The Organization for Economic Corporation and Development (OECD) Bank Dunia, good corporate governance ialah aturan, standar dan organisasi di

bidang ekonomi yang didalamnya mengatur perilaku pemilik perusahaan, direktur, dan manajer serta perincian dan penjabaran tugas dan wewenang serta pertanggung jawabannya kepada investor (pemegang saham dan kreditur).

GCG mempunya prinsip-prinsip yang harus di implementasikan dalam sebuah BUS menurut penjelasan atas PBI No.11/33/PBI/2009 :

1. Transparansi, adalah

keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang

material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.

2. Akuntabilitas, adalah kejelasan fungsi dan pelaksanaan

pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaannya

berjalan secara efektif. 3. Pertanggungjawaban, adalah

kesesuaian pengelolaan bank denganperaturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat.

4. Professional, yaitu memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif dan bebas dari

Page 7: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

pengaruh atau tekanan dari pihak manapun (independen)

serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan bank syariah.

5. Kewajaran, yakni keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dewan Pengawas Syariah

Dewan pengawas syariah sangat penting kehadirannya yaitu memberikan jasanya kepada bank

syariah dalam Undang-Undang No.21/2008 Tentang Perbankan Syariah Pasal 32 No. 3 sebagai pihak yang bertanggungjawab atas informasi tentang kepatuhan pengelola bank terhadap prinsip syariah.

Secara independen Dewan

Pengawas Syariah (DPS) melakukan pengawasan terhadap usaha bank

syariah apakah didalam menjalankan tugasnya tersebut bank syariah sudah sesuai prinsip syariah. Keanggotaan

DPS terdiri dari orang yang memiliki kemampuan dibidang hukum muamalah, hukum ekonomi, dan

perbankan. Anggota DPS harus memiliki integritas, kompetisi dan reputasi tentang keuangan (Faozan,

2013).

Profitabilitas

Profitabilitas digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari

pinjaman dan investasi. profitabilitas pertama yang dibutuhkan bank

adalah Return On Asset (ROA). ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur

5

efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA (Return On Asset)

dengan membagi laba setelah pajak dengan total aset.

= %

Maqashid Syariah Maqashid merupakan bentuk

jamak dari maqashid yang berarti

kesengajaan, atau tujuan. Adapun “Syariah” artinya jalan menuju air,

atau bisa dikatakan dengan jalan menuju kearah sumber kehidupan. Sedangkan secara terminologi

maqashid syariah adalah maksud Allah selaku pembuat syariah untuk

memberikan kemaslahatan kepada manusia yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan Dharuriyah, Hajiyat, dan

Tahsiniyah (Fauzia & Riyadi, 2014)

Hubungan antara Tata Kelola

Islami dan Profitabilitas Penerapan Good Corporate

Governance dapat membuat proses pengambilan keputusan akan berlangsung secara lebih baik sehingga akan menghasilkan keputusan yang optimal, dapat meningkatkan efisiensi serta terciptanya budaya kerja yang lebih sehat, dan berbagai penelitian telah membuktikan secara empiris bahwa penerapan Good Corporate Governance akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara positif (Tjondro & Wilopo 2011). Good Corporate Governance menggunakan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang mempunyai fungsi mengawasi kegiatan bank syariah dan meningkatkan kepercayaan masyarakat serta dapat

Page 8: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

menurunkan masalah agensi yang ada.

Rasio yang mampu mewakili profitabilitas perusahaan seperti

ROA memiliki hubungan positif signifikan dengan Good Corporate Governance. Sehingga makin baik pengelolaan perusahaan, maka perusahaan akan semakin mampu menghasilkan tingkat imbal hasil yang lebih baik. Oleh sebab itu diperkirakan pengaruh GCG terhadap ROA positif.

Hasil penelitian ini tidak mendukung dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Mollah & Zaman (2015), Namun

penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Fakhrunnisa, E. (2019) yang

menyatakan tidak ada pengaruh

positif antara dewan pengawas syariah terhadap kinerja keuangan

bank syariah.

: Pengaruh Tata kelola islami dan Profitabilitas

Hubungan antara Tata

Kelola Islami dan Indeks

Maqashid Syariah Dewan Pengawas Syariah

(DPS) sangat penting kehadirannya agar bank syariah melakukan kegiatan operasionalnya sesuai

dengan peraturan syariah. Banyaknya

anggota dewan pengawas syariah

yang memiliki pengalaman, professional, dan jiwa sosial yang

tinggi didalam suatu bank syariah itu

sendiri maka akan meningkatkan

kepatuhan bank kearah yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan

kinerja yang baik juga. Dari hal

tersebut maka dapat menurunkan masalah agensi yang dilakukan oleh

6

manajemen bank, sehingga dapat membuat kinerja maqashid syariah

menjadi lebih baik dan meningkat (Kholid dan Bachtiar, 2015).

Latar belakang pendidikan Dewan Direksi, direktur dan dewan komisaris memiliki peningkatan yang sesuai dalam tingkat pengungkapan dan pengelolaan bisnis serta pengambilan keputusan. Dengan logika yang sama, kinerja mqashid Syariah mengalami

peningkatan melalui latar belakang pendidikan dewan pengawas syariah. Mengingat menjadi seorang anggota

dewan pengawas syariah diperlukan syarat-syarat khusus sebagaimana

yang telah diatur dalam peraturan bank Indonesia no. 6/17/PBI/2004

pasal 28 ayat 2 dan 3. Penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian Majid (2017) &

Firmansyah (2019) yang menyatakan tidak ada pengaruh antara dewan

pengawas syariah terhadap indeks maqashid syariah H2 : Pengaruh Tata kelola islami dan

Indeks Maqashid Syariah

Kerangka Pemikiran Kerangka penelitian yang

mendasari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 9: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

Kinerja

keuangan H1

Tata kelola islami

H2 Indeks

maqashid syariah

Gambar 1 KERANGKA PENELITIAN

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Berdasarkan sumber atau jenis datanya maka penelitian ini menggunakan penelitian tidak

langsung atau menggunakan data

sekunder. Menurut Kuncoro (2013)

data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh lembaga

pengumpul data dan di publikasikan

kepada masyarakat pengguna data. Selain itu, penelitian ini termasuk

penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang

dilakukan dengan memperoleh data dalam bentuk angka atau data

kualitatif yang diubah dalam bentuk

angka. Penelitian ini menggunakan data dari laporan keuangan yang

telah dipublikasikan oleh masing-

masing bank melalui website dan

penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Tata kelola islami

terhdapa Kinerja Keuangan dan

Indeks Maqashid Syariah.

Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini

yaitu semua Bank Umum Syariah di Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Purposive sampling adalah penarikan sampel

7

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berikut ini adalah kriteria penarikan sampel berdasarkan purposive sample:

1. Bank Umum Syariah yang mempublikasikan laporan keuangan pada tahun 2015-2018.

2. Data yang terkait pengukuran Tata kelola islami, Kinerja

keuangan, dan Indeks Maqashid Syariah, tersedia dalam annual

report (laporan tahunan).

Identifikasi Variabel Variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen Kinerja Keuangan dan Indeks Maqashid

Syariah dan variabel independen terdiri dari Tata kelola islami.

Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan

untuk menggambarkan karakteristik data dalam penelitian. Statistik

deskriptif dalam penelitian ini meliputi mean, nilai minimum, nilai

maksimum, dan standar deviasi yang merupakan ukuran variabilitas. 2. Analisis Statistik

Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan software smartPLS

versi 3.0. PLS merupakan pendekatan alternative yang bergeser

dari pendekatan SEM berbasis

covariance menjadi berbasis varians. SEM yang berbasis kovarian

umumnya menguji teori sedangkan

PLS lebih bersifat predictive model

(Ghozali & Latan, 2015). PLS dapat digunakan untuk mengkonfirmasi

teorri, PLS juga dapat digunakan

Page 10: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten.

Pengujian validitas konvergen (convergent validity), penelitian ini menggunakan loading factor lebih besar 0,50. Outer model atau

measurement model mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Pengujian outer model pada penelitian ini dilakukan dengan melihat cross loading factor,

discriminant validity, dan composite reability dari konstruk. Konstruk dianggap memiliki reliabilitas konsisten internal apabila composite

reliability di atas 0,70. Nilai R2 (R

2

value) sebesar 0,75, 0,50, atau 0,25 untuk variabel laten endogen dalam model struktural dapat digambarkan masing-masing sebagai kuat, sedang, atau lemah mengacu pada studi Hair dkk. (2011).

Pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan bootstrapping

untuk menilai signifikansi koefisien jalur. Nilai t-statistic lebih besar dari

1,96 maka hipotesis diterima dan

sebaliknya. Selain itu, dapat dilihat

dari p-value apabila nilainya kurang dari 0,05 maka hipotesis penelitian

diterima dan sebaliknya (Hair dkk.,

2011).

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan

untuk menggambarkan karakteristik data dalam peneitian. Berikut ini adalah hasil perhitungan deskriptif yang diolah menggunakan SmartPLS versi 3.0:

8

TABEL 2 HASIL ANALISIS STATISTIK

DESKRIPTIF

Indi S.

kator Mean Min. Max

deviasi

TATA KELOLA ISLAMI

X1 2,341 2,000 3,000 0,474

X1.2 0,932 0,000 1,000 0,252

X1.3 13,330 7,000 26,00

3,747 0

X1.4 0,318 0,000 1,000 0,466

RETURN ON ASSET (ROA)

Y1 -0.007 -0,201 0,026 0,040

INDEKS MAQASHID SYARIAH

Y2.1 0,002 -0,008 0,015 0,004

Y2.2 0,223 -0,037 0,931 0,138

Y2.3 0,092 -0,009 0,129 0,021

Sumber: Data Diolah SmartPLS 3.0

Jumlah Anggota DPS

Berdasarkan tabel 2, nilai

minimum variabel jumlah anggota

DPS sebesar 2.000 yang menyatakan bahwa jumlah anggota DPS dalam

suatu Bank Umum Syariah sebanyak

2 orang. Hal ini berarti bahwa jumlah

anggota DPS yang dimiliki Bank Umum Syariah di Indonesia masih

sedikit. Nilai maksimum pada

indikator jumlah anggota DPS sebesar 3.000 yang menyatakan

bahwa dalam suatu Bank Umum

Syariah tersebut terdapat 3 anggota

DPS. Jumlah anggota DPS yang banyak bermanfaat untuk memastikan kepatuhan Bank Umum Syariah terhadap prinsip dan hukum islam yang baik.

Indikator Jumlah Anggota DPS

memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,474 dan nilai rata – rata tertinggi sebesar 2,36. Hal ini menunjukkan

bahwa nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata – rata, sehingga nilai rata – rata memiliki penyimpangan yang kecil.

Page 11: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

Rangkap Jabatan Anggota DPS

Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai minimum indikator rangkap jabatan anggota DPS sebesar 0, artinya bahwa ada beberapa bank yang tidak mengungkapkan indikator rangkap jabatan anggota DPS yaitu Bank

Mega Syariah (2015 dan 2017) dan Bank Victoria Syariah (2016). Nilai

maksimum indikator rangkap jabatan anggota DPS sebesar 1.000, yang mengungkapkan bahwa semua Anggota DPS melakukan rangkap jabatan sesuai dengan peraturan

Bank Indonesia. Indikator rangkap jabatan

anggota DPS memiliki nilai standar

deviasi sebesar 0,252 dan nilai rata – rata sebesar 1. Hal ini menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih

kecil dibanding nilai rata – rata, sehingga nilai rata – rata memiliki

penyimpangan yang kecil.

Jumlah Rapat Anggota DPS Berdasarkan tabel 2, nilai

minimum indikator jumlah rapat anggota DPS sebesar 7.0 artinya

bahwa terdapat Anggota DPS bank syariah yang melakukan rapat dalam satu tahun dengan jumlah frekuensi

sedikit yakni Bank Panin Syariah (2018), Bank Muamalat Indonesia (2015), serta Bank Mandiri Syariah (2016, 2017, 2018). Nilai maksimumin dikator jumlah rapat

anggota DPS sebesar 26.0 artinya Anggota DPS bank syariah sering

melakukan rapat dengan frekuensi lebih dari satu kali dalam satu bulan yakni Bank Jabar Banten Syariah

tahun 2016. Indikator frekuensi jumlah

rapat anggota DPS juga memiliki nilai standar deviasi sebesar 3,747

9

dan memiliki nilai rata-rata tertinggi

sebesar 13,88. Hal ini menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih

kecil daripada nilai rata-rata, sehingga nilai rata-rata memiliki penyimpangan yang kecil

Latar belakang

pendidikan anggota DPS

Berdasarkan tabel 2, nilai minimum indikator latar belakang

pendidikan anggota DPS sebesar 0.0

artinya bahwa ada beberapa bank

yang tidak mengungkapkan latar belakang pendidikan anggota DPS

secara jelas selama tahun 2015-2017

yaitu Bank Bukopin Syariah, Bank Bri Syariah, Bank Jabar Banten

Syariah Indonesia dan Maybank

Syariah Indonesia. Nilai maksimum indikator latar belakang pendidikan

anggota DPS sebesar 1.000, yang

mengungkapkan bahwa anggota DPS

memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai di bidang syariah

muamalah dan pegetahuan di bidang

perbankan serta pengetahuan di bidang keuangan secara umum.

Indikator Latar Belakang Pendidikan Anggota DPS memiliki

nilai standar deviasi sebesar 0,466 dan memiliki nilai rata – rata tertinggi sebesar 0,45. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih besar daripada nilai rata – rata, sehingga nilai rata – rata memiliki penyimpangan yang besar.

Profitabilitas (Return On Asset) Berdasarkan Tabel 2

menunjukkan bahwa nilai minimum yang ada pada indikator profitabilitas sebesar -0,201. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan yang dihasilkan bank syariah dari kegiatan operasionalnya menurun seperti yang

Page 12: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

dihasilkan oleh Bank Panin Syariah (2017), Victoria Syariah Bank (2015-

2016), Bank Jabar Banten Syariah (2017), dan Maybank Syariah (2015,2016,2018). Indikator

profitabilitas menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,026 seperti

yang dihasilkan oleh Bank Mega Syariah (2016). Hal tersebut menunjukkan bahwa ROA bank

syariah meraih keuntungan atau laba yang tinggi.

Indikator profitabilitas juga memiliki standar deviasi yaitu sebesar 0,040 dan memiliki nilai rata – rata tertinggi sebesar -0,001. Hal ini menunjukkan bahwa standar deviasi lebih besar daripada nilai rata – rata, sehingga nilai rata – rata memiliki penyimpangan yang besar

Indeks Maqashid Syariah Berdasarkan tabel 2,

menunjukkan bahwa nilai minimum

pada variabel Indeks Maqashid Syariah yang dimiliki indikator Education -0,008, dimana nilai

tersebut kurang mengalokasikan biaya untuk Education. Beberapa

bank di temukan banyak tidak mengalokasikan biaya untuk Education, yaitu Bank BNI Syariah (2018), Bank Mega Syariah (2017 dan 2018), Bank BRI Syariah (2017 dan 2018), Bank Muamalat Indonesia (2017 dan 2018), dan Maybank Syariah (2017 dan 2018).

Nilai maksimum pada variabel Indeks Maqashid Syariah sebesar

0,931 merupakan indikator Justice. Hal ini dimiliki oleh Bank Panin Syariah (2018), yang menunjukkan bahwa bank tersebut menerapkan keadilan dalam setiap transaksi kepada nasabahnya. Rata-

10

rata tertinggi diperoleh oleh indikator Justice dengan nilai 0,22.

Variabel Indeks Maqashid

Syariah memiliki nilai standar deviasi berbeda-beda yaitu pada

indikator Justice dengan nilai 0,138.

Hal ini menunjukkan bahwa nilai

standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata, sehingga nilai rata-rata

memiliki penyimpangan yang kecil,

semakin kecil nilai standar deviasi maka data indikator Justice bersifat

homogen dan nilai rata-rata indikator

Justice memiliki nilai sebaran yang

baik.

Analisis Statistik

Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS versi 3.0. Berikut ini adalah hasil perhitungan statistik:

Pengujian Validitas Konvergen

Pengujian validitas konvergen dilakukan dengan melihat nilai dari outer loading dari setiap indikator penelitian. Outer loading harus diatas 0,50.

Page 13: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

TABEL 3 HASIL OUTER LOADING

No. INDIKATOR OUTER LOADING

1 Jumlah anggota DPS (X1.1) 0,335

2 Rangkap jabatan anggota DPS (X1.2) 0,108

3 Jumlah Rapat anggota DPS (X1.3) 0,017

4 Latar belakang pendidikan anggota DPS (X1.4) 0,970

5 Return On Asset (ROA) (Y1) 1,000

6 Education (pendidikan) (Y2.1) -0,043

7 Justice (keadilan) (Y2.2) 0,906

8 Walfare (Al-Maslahah) (Y2.3) 0,879

Sumber: hasil olah data smartPLS

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa penelitian ini meggunakan indikator latar belakang anggota DPS yang mewakili variabel kinerja keuangan. Indikator ROA mewakili variabel kinerja keuangan. Indikator justice dan welfare yang mewakili variabel Indeks Maqashid Syariah.

Pengujian Validitas Diskriminan

Pengujian validitas diskriminan dilakukan dengan melihat cross loading. Nilai korelasi variabel pada dirinya sendiri harus

lebih besar dibandingkan

dengan korelasi variabel lainnya.

Tabel 4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DISKRIMINAN

DPS IMS ROA

DPS 1,000

IMS 0,339 0,890

ROA 0,078 0,270 1,000

Sumber: hasil olah data smartPLS

Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa semua variabel memiliki korelasi tertinggi pada dirinya dibandingkan dengan korelasi pada variabel lainnya

sehingga syarat validitas diskriminan pada model pengukuran terpenuhi. Salah satu contoh adalah variabel DPS memiliki nilai 1,000 hal ini

menunjukkan korelasi yang tinggi dibandingkan korelasi dengan variabel lain yaitu sebesar 0.339 (IMS), dan 0.078 (ROA).

Pengujian Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan

dengan menggunakan cronbach alpha dan composite reliability. Cronbach alpha dan composite reliability

digunakan untuk mengukur reliabilitas

model pengukuran refleksif. Rule of

tumbs dalam penelitian ini adalah 0,70.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas,

diperoleh variabel IMS, Company Size,

Company Age, dan ISR dalam penelitian

ini memiliki hasil reliabilitas yang baik karena skor yang dimiliki lebih dari rule

of tumbs 0,70. Berikut hasil pengujian

reliabilitas: Tabel 5

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

Variabel Composite Cronbach

Reliability Alpha

DPS 1,000 1,000

ROA 1,000 1,000

IMS 0,884 0,750

Sumber: hasil olah data smartPLS

11

Page 14: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

Hasil Pengujian Model Struktural

(Inner Model)

1. Nilai R2

Kriteria utama untuk menilai model inner adalah dengan melihat

koefisien determinasi atau R2. Nilai

R2 sebesar 0,75, 0,50, atau 0,25

untuk variabel laten endogen dalam model struktural dapat digambarkan masing-masing sebagai kuat, sedang,

atau lemah. Adapun nilai R2 sebesar

10.8% pada variabel Return On Asset dan 0.3% pada variabel Indeks maqashid syariah sebagai variabel dependen menunjukkan bahwa model tersebut kategori sedang. Nilai

R2 menunjukkan bahwa variabel

tingkat pengungkapan Return On Asset dan Indeks Maqashid Syariah dapat dijelaskan dalam model penelitian sebesar 0,6% dan 11,5% dan sisanya sebesar 87.9%. Berikut

ringkasan nilai R2:

Tabel 6 HASIL PENGUJIAN GOODNESS

OF FIT MODEL

Variabel R2

R2

Adjusted

Return On

0,006

-0,018

Asset (Y1)

Indeks 0,115 0,094

Maqashid

Syariah (Y2)

Sumber: hasil olah data smartPLS

12

2. Hasil Pengujian Goodness of Fit

Model

Pengujian goodness of fit dari model struktural menggunakan formula nilai predictive relevance

(Q2). Nilai Q

2 yang dihasilkan lebih

besar dari nol (Q2>0) menunjukkan

bahwa konstruk eksogen memiliki relevansi prediktif untuk konstruk

endogen. Formula perhitungan Q2

adalah sebagai berikut: =1 −(1− 12)

=1-(1-0,006) =1-(0,994) =0,006 =1 −(1− 22)

=1-(1-,0,115) =1-(0,885) =0.115

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai predictive

relevance (Q2) sebesar 0,006 atau

0,6% dan 0,115 atau 11,5%. Sesuai dengan kriteria, maka model ini menunjukkan bahwa konstruk eksogen memiliki relevansi prediktif terhadap konstruk endogen karena

memiliki nilai Q2 lebih besar dari

nol.

Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dari

pengaruh langsung (H1-H3) dilakukan dengan melihat nilai pada path coefficients yang menunjukkan koefisien parameter dan nilai T- statistic. Hipotesis penelitian didukung nilai T-statistic absolut≥1,96 atau P-value ≤0,05. Berikut hasil pengujian hipotesis:

Page 15: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

Tabel 7 HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS

Hubungan Hipotesis Original T-Statistic P-Value Hasil

Sampel

Tata kelola

islami →

H1 0,078 0,587 0,557 Tidak

kinerja Signifikan

keuangan

Tata kelola

Islami →

Indeks

H2 0,339 3.473 0,001 Signifikan Maqashid Syariah

Sumber : hasil olah data SmartPLS

Berdasarkan Tabel 7 dapat dijelaksan hasil pengujian hipotesis pengaruh langsung antar variabel sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 menyatakan bahwa

variabel Tata keloal islami tidak

berpengaruh terhadap Kinerja

keuangan. Hasil pengujian

menunjukkan nilai T-statistic

sebesar 0,587 lebih kecil dari

1,96, hal ini berarti H1 ditolak.

Nilai koefisien inner weight

sebesar 0,078 menunjukkan bahwa Tata kelola islami tidak

berpengaruh positif terhadap

Kinerja keuangan 2. Hipotesis 2 menyatakan bahwa

variabel Tata keloal islami berpengaruh terhadap Indeks maqashid syariah. Hasil pengujian menunjukkan nilai T-

statistic sebesar 3,473 lebih besar dari 1,96, hal ini berarti H2

diterima. Nilai koefisien inner weight sebesar 0,339 menunjukkan bahwa Tata kelola islamiberpengaruhpositif terhadap Indeks maqashid syariah

Pembahasan Pembahasan dari ketiga variabel

independen akan dibahas sebagai berikut:

Pengaruh Tata kelola islami terhadap

Kinerja keuangan Dengan adanya Dewan

Pengawas Syariah (DPS) sebagai

salah satu bentuk penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada

bank syariah maka suatu perusahaan dapat meminimalisir manajemen

yang dianggap tidak efektif dan tidak efisien sehingga berpotensi

merugikan pihak lain termasuk

perusahaan itu sendiri yang akan

mempengaruhi profitabilitas. Dapat disimpulkan bahwa bank tersebut

tidak sesuai dengan teori Good

Corporate Governance (GCG). Hipotesis ini tidak mengkonfirmasi

teori keagenan dalam menjelaskan

hubungan antara tata kelola yang baik dengan kinerja perusahaan, yang

dimana menyatakan bahwa tata

kelola yang baik dapat menghasilkan

kinerja yang lebih baik pula seperti hal nya kinerja keuangan dalam Bank

Umum Syariah, namun hipotesis ini

menghasilkan bahwa tata kelola Islami tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan sehingga hipotesis

1 dinyatakan ditolak.

13

Page 16: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

Pengaruh Tata kelola islami terhadap

Indeks maqashid syariah

pemilihan anggota DPS yang sesuai kriteria sehingga memunculkan anggota DPS yang mempunyai kinerja yang baik seperti melaksankan pengawasan dengan baik dalam suatu bank umum syariah, sehingga dengan

pengawasan yang baik tersebut akan menurunkan masalah agensi yang

dilakukan oleh manajemen bank syariah, dan dengan berkurangnya

masalah agensi maka indeks maqashid syariah bank syariahnya menjadi lebih baik. Hipotesis ini

berhasil mengkonfirmasi teori keagenan dalam menjelaskan hubungan antara tata kelola yang

baik dengan kinerja perusahaan, tata kelola yang baik dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik pula.

KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk

menguji pengaruh Tata kelola islami

terhadao Kinerja keuangan dan Indeks

maqashid syariah pada bank umum

syariah di Indonesia periode 2015-2018. Peneltian ini menggunakan data

sekunder yang diperoleh dari website

resmi tiap bank dan website OJK. Jumlah bank umum syariah pada

penelitian ini adala 11 (sebelas) bank. Penelitian ini telah memperoleh

bukti empiris bahwa Tata kelola islami

tidak berpengaruh positif terhadap

Kinerja keuangan dan Tata kelola islami

berpengaruh positif terhadap Indeks

maqashid syariah pada bank umum

syariah di Indonesia periode 2015-2018.

Hal ini didukung dengan pengujian

hipotesis yang menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada H1 dan signifikan

pada H2.

14

KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki

beberapa keterbatasan yang mempengaruhi hasil penelitian sebagai berikut: 1. Hasil pengujian reliabilitas

variabel tata kelola Islami menunjukkan nilai cronbach alpha sebesar 1,000 diatas 0,7

2. Nilai R Square (R2) pada

variabel ROA hanya memiliki pengaruh sebesar 0,6% dan pada variabel IMS memiliki pengaruh sebesar 11,5% sehingga 87,9% dipengaruhi oleh variabel lain.

3. Pada uji validitas konvergen

terdapat 3 (tiga) indikator dalam variabel tata kelola

islami yang kurang dari 0,05

yaitu indikator jumlah anggota DPS, Rangkap jabatan anggota

DPS, dan Jumlah rapat anggota

DPS. Pada variabel IMS

terdapat 1 (satu) indikator yang kurang dari 0,05 sehingga indikator tersebut harus dieliminasi.

4. Data yang berhubungan

dengan variabel tata kelola islami dengan indeks maqashid syariah dalam bank umum syariah tidak lengkap pengungkapan dalam annual report.

SARAN Berdasarkan keterbatasan dan hasil

penelitian ini, maka peneliti dapat

memberikan saran-saran bagi peneliti selanjutnya maupun Bank Umum Syariah di Indonesia. Saran tersebut

adalah sebagai berikut: 1. Bagi Bank umum syariah

Sebaiknya bank umum syariah di Indonesia harus meningkatkan pengeluaran

Page 17: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

yang berkaitan dengan aspek pendidikan (education), khususnya pendidikan pada karyawan untuk menghasilkan sumber daya manusia lebih

baik (pendidikan, pelatihan, sertifikasi, workshop, promosi). Promosi perlu ditingkatkan untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapat edukasi tentangg bank syariah, hal tersebut dapat dijadikan peluang berkembangnya BUS di Indonesia.

2. Bagi peneliti selanjutnya Apabila peneliti selanjutnya

ingin melakukan penelitian dengan topic yang sama, maka

peneliti menyarankan untuk menambah variabel yang mempengaruhi kinerja keuangan dan indeks maqashid syariah atau menggunakan sampel penelitian yang berbeda.

DAFTAR RUJUKAN

Aisah. N. (2015) Analisis Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia dengan pendekatan Shariah Maqashid Index.

Antonio, M. S., Sanrego, Y. D., & Taufiq, M. (2012). An analysis of Islamic banking performance: Maqashid

index implementation in Indonesia and Jordania. Journal of Islamic Finance, 176(813), 1-18.

Bawono, A. (2006). Multivariate

Analysis dengan SPSS.

Salatiga: STAIN Salatiga

press. Faozan, A. (2013).

15

Implementasi Good

Corporate Governance dan

Peran Dewan Pengawas

Syariah di Bank Syariah .

Jurnal Ekonomi Islam La

Riba, Vol. VII (1). Endraswati, H. (2016). Women as

board of commissioner dan

kinerja perbankan syariah di indonesia.

Endraswati, H. (2017). Struktur

islamic corporate governance dan kualitas pengungkapan

laporan keuangan pada bank syariah di indonesia: perspektif governance dan finance.

Fakhrunnisa, E. (2019). Analisis Pengaruh Dewan Pengawas Syariah Dan Indikator Islamicity Performance Index Terhadap Profitabilitas

Perbankan Syariah Di Indonesia: Universitas Lampung.

Faozan, A. (2013). Implementasi

Good Corporate Governance dan Peran Dewan Pengawas Syariah di Bank Syariah . Jurnal Ekonomi Islam La Riba, Vol. VII (1).

Firmansyah, I. (2019). Pengaruh Tata kelola yang baik terhadap maqoshid indeks pada bank syariah. jurnal AKUNTANSI, 13(2), 59-68.

Ghozali, I., & Chariri, A. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hameed, S., Wirman, A., Alrazi, B., Nazli, M., & Pramono, S. (2004). Alternative

Disclosure and Performance Measures for Islamic Bank. Department Of Accounting

Page 18: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

International Islamic University Malaysia Jalan Gombak Kuala Lumpur Malaysia, pages: 8-10.

Imansari, A. D. (2015). Analisis perbandingan kinerja perbankan syariah berdasarkan konsep Al-Maqashid Al-Syariah Di Indonesia dan Malaysia.

Indah, A. Y. (2015). Analisis Good Corporate Governance Terhadap KIneja Maqashid Syariah Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Jazil, T., & Syahruddin. (2013). The

Performance Measures of Selected Malaysian and

Indonesian Islamic Bank Based on the Maqashid al-Shari'ah

Approach. Vol. 7 (2). Jensen, M. C., & Meckling, W. H.

(1976). Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure. Journal of financial economics, 3(4), 305-360.

Kasmir. (2015), Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers Kholid, M. N., & Bachtiar, A.

(2015). Good Corporate Governance dan Kinerja

Maqashid Syariah Bank Syariah di Indonesia. JAAI 19 (2): 126-1.

Kuryanto, B., & Syafruddin, M.

(2008). Pengaruh modal

intelektual terhadap kinerja

perusahaan.

Kuncoro, m. (2013). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga Loredana, R., Alexandru, B., &

Roxana, H. (2016). Comparative Analysis

16

Between the Traditional

Model of Corporate Governance And Islamic

Model. Annals of the „Constantin Brâncuşi” University of Târgu Jiu,

Economy Series, Vol. 4, pages 165-170.

Majid, R. (2017). Analisis Pengaruh

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Terhadap

Pencapaian Maqashid Syariah

Di Perbankan Syariah

Indonesia (Tahun 2012-2015). Jurnal Ilmiah

Mahasiswa FEB, 5(2). Meilani, S. E. R. (2015). Hubungan

Penerapan Good Governance Business Syariah Terhadap Islamicity Financial Performance Index Bank Syariah Di Indonesia.

Mollah, S., & Zaman, M. (2015). Shari’ah supervision, corporate governance and

performance: Conventional vs. Islamic banks. Journal of Banking & Finance, 58,

418-435. Mohammed, M. O., Razak, A. D., &

Taib, F. M. (2008). The

Performance of Islamic

Banking Based on The Maqashid Syariah.

International Islamic

University Malaysia Journal, pages 4-9.

Nadlifiyah, N. F., & Laila, N. (2017). Analisis Pengaruh Kinerja

Perusahaan Terhadap

Pengungkapan ISR Bank Umum Syariah Tahun 2010-

2014. Jurnal Ekonomi

Syariah Teori dan Terapan,

4(1), 44.

Page 19: KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA

Nasser, E. M., & Aryati, T. (2000). Model analisis CAMEL untuk memprediksi financial distress

pada sektor perbankan yang go public. Indonesian Journal of Accounting and Auditing, 4(2), 111-130.

Prasinta, D. (2012). Pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan. Accounting Analysis Journal, 1(2).

Rebecca, Y., & Siregar, S. V. (2012). Pengaruh Corporate Governance Index, Kepemilikan Keluarga, dan kepemilikan institusional terhadap Biaya Ekuitas dan Biaya Utang: Studi Empiri pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin.

Salman, K. R. (2017). Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: PT Indeks.

Saoqi, A. A. (2017). Analyzing The Performance of Islamic

Banking In Indonesia and Malaysia: Maqashid Index

Approach. Jurnal Ekonomi Islam, 29-50.

Tjondro, D., & Wilopo, R. (2011). Pengaruh good corporate

governance (GCG) terhadap profitabilitas dan kinerja saham perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Journal of Business & Banking (JBB), 1(1), 1-14.

17