27
STUDI DAERAH BERPOTENSI RENTAN TSUNAMI DENGAN PEMODELAN FISIK SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA DI PANTAI PARANGTRITIS YOGYAKARTA

Kolokium pinardo k2e008043

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kolokium pinardo k2e008043

  

STUDI DAERAH BERPOTENSI RENTAN TSUNAMI DENGAN PEMODELAN FISIK SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA

DI PANTAI PARANGTRITIS YOGYAKARTA

Page 2: Kolokium pinardo k2e008043

I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang pemilihan masalah

A. Mengapa Pantai Parangtritis Jogjakarta??

B. Mengapa Pemodelan Fisik..??

Page 3: Kolokium pinardo k2e008043

Mengapa Jogjakarta..??Mengapa Jogjakarta..??• Karena daerah-daerah di jawa, termasuk

Pantai Parangtritis di selatan Jogjakarta termasuk daerah rawan Tsunami, tapi belum mendapat perhatian yang cukup.

• Pantainya unik, dengan usia lempeng yang masih muda dibandingkan pantai sumatera.

• Gerakan gempa pelan tapi tsunami besar karena adanya endapan sedimentasi dengan ketebalan lebih 60 meter yang berada di atas lempeng

(BPPD)

Page 4: Kolokium pinardo k2e008043

MENGAPA PEMODELAN MENGAPA PEMODELAN FISIK..??FISIK..??Banyak hal permasalahan-

permasalahan teknik pantai sering kali tidak bisa dipecahkan dengan hanya mengandalkan model matematis ataupun secara numerik

Dapat mempelajari bagaimana sebenarnya proses itu berjalan.

Page 5: Kolokium pinardo k2e008043

Daerah Rawan Tsunami di Daerah Rawan Tsunami di IndonesiaIndonesia

Page 6: Kolokium pinardo k2e008043
Page 7: Kolokium pinardo k2e008043

1.2. Tujuan

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menyusun mitigasi bencana dengan studi mengenai daerah yang berpotensi rentan terkena dampak tsunami dengan menggunakan pemodelan fisik.

Page 8: Kolokium pinardo k2e008043

1.3. Pendekatan masalah

Menyusun mitigasi bencana untuk mengurangi

resiko kerusakan, di butuhkan studi mengenai

keadaan wilayah, sehingga di dapat gambaran

wilayah yang akan di modelkan dengan skala

lebih kecil dalam pemodelan fisik, kemudian

dapat dilihat daerah yang berpotensi dan rawan

terkena Tsunami melalui simulasi, dan upaya

mitigasi dapat dilakukan.

Page 9: Kolokium pinardo k2e008043

1.4. Manfaat Penelitian

mengetahui dan memodelkan secara fisik bilaman Tsunami terjadi dan melanda daerah pantai Parangtritis Yogyakarta dengan lebih rinci

Hasil penelitian berupa peta daerah rawan potensi Tsunami ini, dapat digunakan sebagai upaya mitigasi bencana oleh pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait dalam

Page 10: Kolokium pinardo k2e008043

1.5. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Waktu : Januari – Februari 2013

Tempat : :Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jogjakarta

Page 11: Kolokium pinardo k2e008043

II. TINJAUAN PUSTAKAII. TINJAUAN PUSTAKA◦ 2.1 Tsunami

◦ Tsunami adalah suatu rangkaian gelombang laut yang terjadi karena perpindahan cepat dari suatu volume air akibat adanya gangguan impulsif pada volume air tersebut. Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba dalam arah vertikal (Pond and Pickard, 1983) atau dalam arah horizontal (Tanioka and Satake, 1995).

◦ Perubahan tersebut disebabkan oleh tiga sumber utama, yaitu gempa tektonik, letusan gunung api, atau longsoran yang terjadi di dasar laut (Ward, 1982). Dari ketiga sumber tersebut, di Indonesia gempa merupakan penyebab utama (Puspito dan Triyoso, 1994).

Page 12: Kolokium pinardo k2e008043

Proses terjadinya Tsunami Proses terjadinya Tsunami akibat pergeseran lempeng akibat pergeseran lempeng bumibumi

Page 13: Kolokium pinardo k2e008043
Page 14: Kolokium pinardo k2e008043

2.2 Pemodelan Fisik Pemodelan fisik adalah salah satu jenis pemodelan

penyederhanaan atau penggambaran suatu hal, objek,

sistem atau permasalahan dalam bentuk 3 dimensi.

Model fisik mengambil dari sebagian sifat fisik dari hal-hal

yang diwakilinya, sehingga menyerupai sistem yang

sebenarnya namun dalam skala yang berbeda. Walaupun

jarang dipakai, model ini cukup berguna dalam rekayasa

sistem

Pemodelan fisik memiliki keunggulan tersendiri

dibandingkan pemodelan secara matematis atau analisis

numerik.

Page 15: Kolokium pinardo k2e008043
Page 16: Kolokium pinardo k2e008043

Gambar pemodelan fisik, lorong airGambar pemodelan fisik, lorong air

Page 17: Kolokium pinardo k2e008043
Page 18: Kolokium pinardo k2e008043

Simulasi pemodelan fisikSimulasi pemodelan fisik

Page 19: Kolokium pinardo k2e008043

2.3 Mitigasi Bencana2.3 Mitigasi Bencana

Secara umum mitigasi bencana dapat diartikan sebagai pengurangan dampak bencana. Atau usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi korban ketika bencana terjadi, baik korban jiwa maupun harta.

Yang harus kita pahami selanjutnya ialah tentang kerentanan (vulnerability). Kerentanan (Vulnerability) adalah rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya (baik bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana (disaster) atau tidak.

Page 20: Kolokium pinardo k2e008043

III. MATERI DAN METODEIII. MATERI DAN METODE

3.1 Materi Penelitian Bahan

Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah:

Data Primer:

Data exsitu mengenai pemodelan fisik Pantai Parangtritis Yogyakarta apabila terkena tsunami dari BPPT.

Data Sekunder:

Data indeks topografi pantai dan perairannya pada tahun 2011-2012 BPPT

Data citra MODIS Samudera Hindia pada bulan Maret - Mei 2011 dan bulan yang sama pada tahun 2012.

Page 21: Kolokium pinardo k2e008043

3.2 Alat

Tabel 1. Alat yang digunakan untuk penelitian dan

pengolahan data

No Alat Kegunaan

1 Model Fisik Pantai Sebagai media pemodelan pantai

2 Alat simulasi Alat pengambil dan penyimpan sampel

3 Seperangkat komputer

Mengolah dan menampilkan hasil pengukuran

4 Software SeaDAS Mengolah data citra MODIS

5 Arc View Mengolah data dan menampilkan data

6 Microsoft Excel 2007

Perhitungan korelasi.

7 GPS Mengetahui lokasi penelitian

8 Kapal/Perahu Sarana menuju lokasi

Page 22: Kolokium pinardo k2e008043

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat

pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta dan sifat-sifat daerah tertentu

Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk

menggambarkan dan menerangkan bagaimana pemodelan

fisik dapat memperlihatakan apa yang terjadi dan bagaimana

proses serta dampak yang terjadi bilamana tsunami terjadi,

kemudian menjadikannya sebagai dasar pembentukan mitigasi

pencegahan

Page 23: Kolokium pinardo k2e008043

3.3 Metode PemodelanMetode yang digunakan untuk memodelkan

objek dan sistem yang ada, adalh dengan menggunakan pemodelan fisik yang menggambarkan objek secara 3 dimensi

Simulasi pemodelan dilakukan dengan meniru proses-proses yang terjadi dalam proses tsunami yang terjadi dengan bantuan model atau gambaran pantai yang di skalakan lebih kecil

Page 24: Kolokium pinardo k2e008043

3.4 3.4 Metode Pengambilan Metode Pengambilan DataData

Perolehan Data TopografiData Topografi didapatkan dari data

yang dimiliki oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jogjakarta, dan dari survey lapangan

◦ Perolehan Citra MODISCitra MODIS level 2 diperoleh dari

situs NASA, yaitu http://oceancolor.gsfc.nasa.gov/.

Page 25: Kolokium pinardo k2e008043

3.4.3. Pengambilan Data dan Verifikasi Data Citra

Pengambilan data dilakukan dengan melihat dan mempelajari secara berulang simulasi tsunami pada model fisik pantai parangtritis Yogyakarta. Dilihat bagaimana proses yang terjadi, bilamana tsunami menerpa daerah tersebut.

Kemudian dilihat daerah-daerah yang terkena dampak, dan bagaimana dampaknya sebelum kemudian di verivikasi dengan data itra yang ada untuk melihat daerah yang terkena dampak tsunami.

Page 26: Kolokium pinardo k2e008043

Metode Pengolahan dan Analisis Metode Pengolahan dan Analisis DataData

Alur kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan daerah yang diteliti, dan berpotensi terkena dampak tsunami, kemudian diselidiki data topografi pantai dan perairannya. Setelah itu dilakukan pengolahan citra MODIS untuk melihat bentuk daerah pantai, garis pantai, dan keberadaan fisik lainnya. Kemudian, hasil data yang di dapat di simulasikan dalam pemodelan fisik untuk melihat proses terjadinya bencana tsunami bilamana teradi di panatai tersebut.

Data yang di dapat di analisa dan di gambarkan dalam bentuk hasil peta, sebagai upaya mitigasi.

Page 27: Kolokium pinardo k2e008043

DAFTAR PUSTAKA  Davis, M.L., and D.A. Cornwell. 1991. Introduction to

Environmental Engineering . Second edition. Mc-Graw-Hill, Inc. New York

Dahuri, R, J. Rais, S.P. Ginting dan M.J Sitepu. 1996. Pengolhan Sumberdaya Wilayah Pantai dan Laut Secara Terpadu. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Hutabarat, S., dan S.M. Evans. 1984. Pengantar Oseonografi. UI Press. Jakarta.

Ningsih, N.S. 2002. Diktat Kuliah Oseanografi Fisis. ITB. Bandung

Supangat, Agus dan Susanna. 2002. Oseanografi. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. DKP. Jakarta.

Nybakken, J.W. 1982. Marine Biology: An Ecological Approach. Alih bahasa. H. Muhammad Eidman. PT. Gramedia: Jakarta

Affeltrnger, B., Alcedo., Amman,W.J., Arnold, M., 2006.  Living with Risk, “A Global Review of Disaster Reduction Initiatives”. Buku terjemahan oleh MPBI (Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia), Jakarta.