2
1. Pengertian Koma miksedema terjadi pada hipotiroidisme kronik yang berat dan membahayakan jiwa. (Graber,dkk.2006) Miksedema merupakan bentuk hipotiroid terberat, yang pasiennya menjadi letargi dan bisa berlanjut ke keadaan stupor yang dikenal sebagai koma miksedema. Tanda defisiensi hormon tiroid umum (semab pada mata, muka dan ekstremitas) akan terlihat pada pasien ini. Koma miksedema biasanya bukan kedaruratan, tetapi pasien bisa hipotermik dan harus diselimuti selama perjalanan ke rumah sakit. Pasien ini cenderung menderita penyakit jantung kongestif karena jantung besar dan lemah, dan harus ditranspor dengan kepala tandu ditinggikan. (Boswick, John A. 1988) Koma miksedema adalah kondisi mengancam jiwa ketika pasien dengan disfungsi tiroid yang mendasari menunjukkan gambaran hipotiroidisme yang berlebihan. Faktor pencetus dapat mencakup (tetapi tidak terbatas) infeksi, trauma, pembedahan, gagal jantung, stroke, atau depresan SSP. Hipotiroidisme mengurangi laju metabolik sehingga mempengaruhi seluruh sistem tubuh secara serius. (Stillwell, 2011) 2. Etiologi Koma tercetus pada pasien hipotiroid kronis karena terpajan dingin, infeksi, hipoglikemia, agen deperesan pernafasan, reaksi alergi, atau stres metabolik lainnya. (Graber,dkk.2006) 3. Tanda dan Gejala Gambaran dominan yang dapat muncul menurut Stillwell (2011) antara lain : - Hipotermia - Bradikardia - Bradipnea - Hipertensi - Kulit : kasar dan kering, kemungkinan warna karotena, edema periorbital dan edema pada wajah - Neurologis : tumpul, koma, atau kejang, refleks lambat - Gastrointestinal : penurunan bising usus - Endokrin : tiroid mungkin tidak dapat dipalpasi, membesar, atau berbentuk nodular - Hipoventilasi - Penurunan fungsi mental - Keletihan yang berat - Intoleransi aktivitas - Hiporefleksia - Gagal jantung dan gagal nafas

Koma Miksedema

Embed Size (px)

DESCRIPTION

koma miksedema

Citation preview

Page 1: Koma Miksedema

1. PengertianKoma miksedema terjadi pada hipotiroidisme kronik yang berat dan membahayakan jiwa. (Graber,dkk.2006)Miksedema merupakan bentuk hipotiroid terberat, yang pasiennya menjadi letargi dan bisa berlanjut ke keadaan stupor yang dikenal sebagai koma miksedema. Tanda defisiensi hormon tiroid umum (semab pada mata, muka dan ekstremitas) akan terlihat pada pasien ini. Koma miksedema biasanya bukan kedaruratan, tetapi pasien bisa hipotermik dan harus diselimuti selama perjalanan ke rumah sakit. Pasien ini cenderung menderita penyakit jantung kongestif karena jantung besar dan lemah, dan harus ditranspor dengan kepala tandu ditinggikan. (Boswick, John A. 1988)Koma miksedema adalah kondisi mengancam jiwa ketika pasien dengan disfungsi tiroid yang mendasari menunjukkan gambaran hipotiroidisme yang berlebihan. Faktor pencetus dapat mencakup (tetapi tidak terbatas) infeksi, trauma, pembedahan, gagal jantung, stroke, atau depresan SSP. Hipotiroidisme mengurangi laju metabolik sehingga mempengaruhi seluruh sistem tubuh secara serius. (Stillwell, 2011)

2. EtiologiKoma tercetus pada pasien hipotiroid kronis karena terpajan dingin, infeksi, hipoglikemia, agen deperesan pernafasan, reaksi alergi, atau stres metabolik lainnya. (Graber,dkk.2006)

3. Tanda dan Gejala Gambaran dominan yang dapat muncul menurut Stillwell (2011) antara lain : - Hipotermia- Bradikardia- Bradipnea- Hipertensi- Kulit : kasar dan kering, kemungkinan warna karotena, edema periorbital dan edema

pada wajah- Neurologis : tumpul, koma, atau kejang, refleks lambat- Gastrointestinal : penurunan bising usus- Endokrin : tiroid mungkin tidak dapat dipalpasi, membesar, atau berbentuk nodular- Hipoventilasi- Penurunan fungsi mental- Keletihan yang berat- Intoleransi aktivitas- Hiporefleksia- Gagal jantung dan gagal nafas

4. Pemeriksaan DiagnostikDiagnosis yang ditegakkan berdasarkan indeks kecurigaan yang tinggi. Pemeriksaan tiroid yang mengindikasikan hipotiroidisme primer adalah :- Peningkatan kadar hormon perangsang tiroid (TSH) (Tes Standar Emas) dan indeks

tiroksin bebas yang rendah (jika hasil pemeriksaan TSH tidak definitif).- Hiponstremia dan hipoglikemia mungkin terjadi- EKG menunjukkan voltase rendah, interval QT memanjang, dan gelombang T datar atau

invers.- Kadar kortisol juga mungkin rendah.

5. Penatalaksanaan - Penggantian tiroid, untuk meningkatkan kadar hormon tiroid- Oksigen tambahan dan intubasi/ventilasi mekanis, untuk memperbaiki

ventilasi/oksigenasi.

Page 2: Koma Miksedema

- Metode pemanasan, untuk memperbaiki ventilasi/oksigenasi.- Kristaloid dan agen vasopresor, untuk memperbaiki stabililitas hemodinamik.- 500 mikrogram tiroksin (T4) IV yang diikuti dengan tiroksin oral 0,1 mg setiap hari. T4 IV

dapat digantikan dengan 40 mikrogram T3 IV jika tersedia.- Hiponatremia dan hipoglikemia sering terjadi dan harus diobati dengan benar.- Hipotermia atau kehilangan panas harus dihindari. (Graber,dkk.2006)

Graber, Mark A, dkk. 2006. Buku Saku Dokter Keluarga. Jakarta : EGC.

Boswick, John A. 1988. Perawatan Gawat Darurat. Jakarta: EGC

DIAGNOSTIC EVALUATION

Dogs should be evaluated using signalment, history, clinical sign, and suppoting clues from initial biochemical profiles and by ruling out other metabolic causes of weakness and bradycardia. However, blood should be drawn in the acute stages for confirmation of hypothyroidism by high endogenous thyroid stimulating hormone (TSH) and low serum total thyroxine (T4) or low serum free T4. Endogenous TSH is high in a small number of dogs with nonthyroidal illness, however, combined with clinical signs, response to treatment, and rule out of other differentials for the clinical signs described, a definitive diagnosis can usually be made.