Upload
dwi-monalisa
View
33
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
study case komunikasi bisnis
Citation preview
BAB 1MENGENAL
KOMUNIKASI BISNIS
KELOMPOK 4:
*ARIANE DEVITA ( 1311011023 )*DWI MONALISA ( 1311011047 )*HISELLA MELIANA ( 1311011079 )*GUSTI TITO ( 1311011075 )*NITAMI EVITA INONU ( 1311011113 )*ULIA DWI YULIYANTI ( 1311011161 )
MENGENAL KOMUNIKASI BISNIS
PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS Menurut Himstreet dan Baty Komunikasi adalah suatu process pertukaran informasiantar individu melalui system yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilakuatau tindakan.Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang di gunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.
BENTUK DASAR KOMUNIKASI *Komunikasi verbal
Komunikasi Verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis (written) maupun lisan (oral).
*Komunikasi nonverbal Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata mereka menggunakan gerakan-gerakan tubuh (body Language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
PENTINGNYA KOMUNIKASI NONVERBAL Salah satu keunggulan komunikasi non verbal adalah reabilitasnya (kesahihanya).Dengan memperhatikan isyarat nonverbal, seseorang dapat mendeteksi kecurangan atau menegaskan kejujuran si pembicara. Maka, tidaklah mengherankan bila seseorang lebih percaya isyarat nonverbal ketimbang pesan-pesan yang disampaikan melalui isyarat verbal komunikasi nonverbal penting bagi pengirim dan penerima pesan karena sifatnya yang efisien.
TUJUAN KOMUNIKASI NON VERBAL Menurut Thill dan Boove dalam Excellence in Business Comunications, komunikasi nonverbal mempunyai 6 tujuan yaitu :*Untuk menyediakan / memberikan informasi.*Untuk mengatur alur suatu percakapan.*Untuk mengekspresikan emosi.*Untuk memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-pesan verbal.*Untuk mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.*Untuk mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya mengajar seseorang untuk memperlancar permainan golf.
PROSES KOMUNIKASI NONVERBAL Menurut Courtland L. Bovee dan John V.Thill ada lima tahapan dalam proses komunikasi, antara lain:1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan2. Ide yang disampaikan diubah menjadi suatu
pesan3. Pengirim menyampaikan pesan4. Penerima menerima suatu pesan5. Penafsiran pesan6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim
kembali sebagai umpan balik ke pengirim.
MUNCULNYA KESALAHPAHAMAN KOMUNIKASI1. Masalah dalam mengembangkan pesan
Masalah dalam mengembangkan suatu pesan dapat mencakup antara lain munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau penerima, adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan. Jika seseorang gagal dalam mengembangkan pesan, maka proses komunikasi akan memulai dengan sesuatu yang salah, yang pada akhirnya akan membawa kegagalan yang akan berkelanjutan atau terus menerus.
2. Masalah dalam menyampaikan pesan Komunikasi dapat juga terganggu karena munculnya masalah dalam mendapatkan pesan dari pengirim ke penerima. Masalah dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor phisik, misalnya sambungan kabel yang jelek, akustik yang lemah, dan tindasan yang tak terbaca. Meskipun gangguan-gangguan tersebut nampaknya sepele, namun mereka dapat mengganggu suatu pesan.
3. Masalah dalam menerima pesan Sebagaimana halnya dengan penyampaian pesan, menerima pesanpun juga tak luput dari adanya suatu masalah. Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima.
4. Masalah dalam menafsirkan pesan Dapat terjadi karena:a) Perbedaan latar belakangb) Perbedaan penafsiran katac) Perbedaan reaksi emosional
BAGAIMANA MEMPERBAIKI KOMUNIKASI
Untuk melakukan komunikasi yang efektif memerlukan beberapa hal, yaitu:*Persepsi*Ketepatan *Kredibilitas*Pengendalian*Keharmonisan
Case Study
PT.Mahkota IndonesiaPROFIL
Mahkota Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang bahan kimia dasar yang telah berdiri sejak tahun 1969. PT. Mahkota Indonesia sendiri merupakan anak perusahaan pertama yang didirikan oleh PT. Lautan Luas Tbk. Dengan menjadi anak perusahaan yang di bangun untuk pertama kalinya, PT. Mahkota Indonesia merupakan perusahaan penghasil bahan kimia dasar (non-food) seperti Sulfuric Acid, Aluminium Sulfate, Sodium Silicate Cullet (Solid), dan Sodium Silicate Liquid. Hal ini menjadikan PT. Mahkota Indonesia sebagai penghasil bahan kimia dasar terlengkap dibandingan dengan 19 anak perusahaan lain milik PT. Lautan Luas Tbk (Sumber Company Profile PT. Mahkota Indonesia).
CASEMahkota Indonesia merupakan perusahaan besar yang terbagi menjadi beberapa divisi dalam perusahaan. Lokasinya yang terbagi menjadi dua tempat yakni kantor pabrik yang berada di Pulo Gadung dan Head Office yang berada di Slipi serta banyaknya divisi yang terbagi di dalam perusahaan, membuat para karyawan harus saling berhubungan walaupun dipisahkan oleh jarak. Terlihat bahwa para karyawan sulit melakukan komunikasi langsung ketika harus berhubungan dengan divisi yang berada di lokasi yang berbeda dengan mereka. Para karyawan juga terlihat sangat individual dalam melaksanakan pekerjaan padahal setiap divisi di dalam perusahaan harus dapat berkoordinasi dengan baik untuk dapat memajukan perusahaan.
Yang dilakukan oleh para karyawan dengan Direktur PT. Mahkota Indonesia, dimana komunikasi tatap muka hanya dilakukan secara rutin pada saat meeting bulanan, namun tidak semua karyawan ikut terjun langsung dalam meeting yang diadakan, sehingga para bawahan tidak memiliki relasi yang dekat dengan Direktur.
PEMBAHASANImplementasi komunikasi organisasi yang terlihat, khususnya pada hubungan antara atasan dan bawahan hanya terbatas komunikasi dengan digital media. Setiap informasi yang berkaitan dengan perusahaan hanya akan disebarkan melalui digital media ke setiap karyawan yang menunjukkan tidak adanya komunikasi langsung antara atasan dengan para karyawan.Media komunikasi lain yang sering digunakan di PT. Mahkota Indonesia IP BigAnt. Sama dengan pesan instan atau (Instant Messaging), pesan instan merupakan suatu e-mailreal-time yang berisi rekan kerja dan kawan-kawan perusahaan. IP BigAnt menjadi sarana komunikasi yang cukup cepat untuk menyampaikan pesan-pesan singkat kepada rekan kerja lainnya.
Penggunaan media komunikasi bukan tanpa kesulitan. Karyawan seringkali mengalami masalah komunikasi seperti miss-communication akibat kesalahan persepsi dan penangkapan informasi yang diberikan. Ketika kesalahaan persepsi terjadi, tidak jarang masalah tersebut menimbulkan pertentangan antar kedua belah pihak yang mengakibatkan konflik antar karyawan atau bahkan sampai ke pihak ketiga (customer). Hal-hal lain yang sering terjadi seperti ketika para karyawan harus berkali-kali menghubungi rekannya dengan telepon apabila informasi yang diberikan dengan penggunaan media tidak dapat di mengerti.
KESIMPULANKomunikasi di PT. Mahkota Indonesia bergerak sesuai dengan prosedur yang sudah ada sebelumnya. Tidak ada pihak-pihak penyalur informasi atau perantara ketika atasan hendak berkomunikasi kepada bawahan atau sebaliknya. Ketika karyawan CSR hendak melaporkan masalah penjualan kepada atasan misalnya, CSR dapat langsung berkomunikasi dengan Sales Manager tanpa perantara dari Marketing melalui digital media
TERIMA KASIH