106
SALINAN KH KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 818/HK.03.1-Kpt/3513/KPU-Kab/IX/2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 3/Kpts/KPU/Kab-014.329863/1/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2015-2019 KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan hasil rekomendasi angka 1 Surat Inspektur Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor: 320/PW.02.8-SD/08/Insp/IX/2019 tanggal 3 September 2019 perihal Laporan Hasil Evaluasi atas Sistem Akuntabilitas Kineija Instansi Pemerintah pada KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2018, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo melakukan revisi Rencana Strategis (Renstra Tahun 2015-2019) mengacu pada Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 51/HK.03-Kpt/03/KPU/II/2018 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 63/Kpts/KPU/TAHUN 2015 tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun 2015-2019; b. bahwa berdasarkan sebagaimana pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo tentang Perubahan atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo . . .

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO · 2020. 2. 27. · -3-8. 2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umuxn Nomor 37 Tahun 2008; Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • SALINANKH

    KOMISI PEMILIHAN UMUM

    KABUPATEN PROBOLINGGO

    KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO

    NOMOR : 818/HK.03.1-Kpt/3513/KPU-Kab/IX/2019

    TENTANG

    PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN

    PROBOLINGGO NOMOR 3/Kpts/KPU/Kab-014.329863/1/2016 TENTANG

    RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN

    PROBOLINGGO TAHUN 2015-2019

    KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO,

    Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan hasil

    rekomendasi angka 1 Surat Inspektur Komisi

    Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor:

    320/PW.02.8-SD/08/Insp/IX/2019 tanggal 3

    September 2019 perihal Laporan Hasil Evaluasi atas

    Sistem Akuntabilitas Kineija Instansi Pemerintah pada

    KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2018, Komisi

    Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo melakukan

    revisi Rencana Strategis (Renstra Tahun 2015-2019)

    mengacu pada Keputusan Komisi Pemilihan Umum

    Nomor 51/HK.03-Kpt/03/KPU/II/2018 tentang

    Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan

    Umum Nomor 63/Kpts/KPU/TAHUN 2015 tentang

    Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun

    2015-2019;

    b. bahwa berdasarkan sebagaimana pada huruf a, perlu

    menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum

    Kabupaten Probolinggo tentang Perubahan atas

    Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

    Probolinggo . . .

  • >-2-

    Probolinggo NOMOR 3/Kpts/KPU/Kab-

    014,329863/1/2016 tentang Rencana Strategis Komisi

    Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-

    2019;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4721);

    2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang

    Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109);

    3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29

    Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kineija

    Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);

    4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

    2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2015 Nomor 3);

    5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

    dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015

    tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem

    Akuntabilitas Kineija Instansi Pemerintah (Berita

    Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 986);

    6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun

    2008 tentang Tata Keija Komisi Pemilihan Umum,

    Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi

    Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah

    beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan

    Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010

    tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan

    Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Keija

    Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

    Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

    Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan

    Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun

    2008 . . .

  • -3-

    8.

    2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umuxn Nomor

    37 Tahun 2008;

    Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun

    2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

    Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi

    Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah

    beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan

    Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010

    tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan

    Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja

    Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

    Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

    Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan

    Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun

    2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

    37 Tahun 2008;

    Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 51/HK.03-

    Kpt/03/KPU/II/2018 tentang Perubahan Kedua atas

    Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor

    63/Kpts/KPU/TAHUN 2015 tentang Rencana Strategis

    Komisi Pemilihan Umum Tahun 2015-2019;

    Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

    Probolinggo Nomor 3/Kpts/KPU/Kab-

    014.329863/1/2016 Tentang Rencana Strategis Komisi

    Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-

    2019;

    Memperhatikan : Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum

    Kabupaten Probolinggo Nomor : 51/PK.01-BA/3513/KPU-

    Kab/IX/2019 tanggal 20 September 2019;

    Menetapkan

    MEMUTUSKAN;

    KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN

    PROBOLINGGO TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN

    KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO

    NOMOR 3/Kpts/KPU/Kab-014.329863/1/2016 TENTANG

    RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM

    KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2015-2019.

    KESATU . .,

  • - 4 -

    KESATU

    KEDUA

    Menetapkan Perubahan Rencana Strategis Komisi Pemilihan

    Umum Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 sebagaimana

    tercantum dalam Lampiran Keputusan yang merupakan bagian

    tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

    Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan

    berlaku surut sejak tanggal 26 Januari 2016.

    Ditetapkan di Probolinggo

    pada tanggal 20 September 2019

    KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM

    KABUPATEN PROBOLINGGO,

    ttd

    Salinan sesuai dengan aslinya

    SEKRETARIAT KPU

    KABUPATEN PROBOLIN(

    Kepala Sub Bagian>«ncum

    LUKMAN HAKIM

    ' DODIK BUDIANTO

  • LAMPIRAN

    KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

    KABUPATEN PROBOLINGGO

    NOMOR : 818/HK.03.1-Kpt/3513/KPU-Kab/IX/2019TENTANG

    PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN

    UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR

    3/Kpts/KPU/Kab-014.329863/I/2016 TENTANGRENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM

    KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2015-2019.

    PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM

    KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2015-2019

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi,

    membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana

    aktivitas kerja organisasi. Tanpa sebuah perencanaan yang matang, mustahil

    bagi tugas pokok dan fungsi organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh

    karena itu, tidak berlebihan jika Benjamin Franklin mengungkapkan bahwa “if

    you fail to plan, you are planningto fail”.

    Dalam kontek penyelenggaraan negara dan pemerintahan, perumusan

    rencana kerja pemerintah baik jangka pendek, menengah maupun panjang

    telah digagas dalam sebuah framework Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Nasional [RPJPN] untuk 20 tahun ke depan sebagaimana

    diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional. Bertitik tolak dari aturan inilah, maka

    setiap Kementerian/Lembaga Pemerintah dimandatkan untuk menyusun

    Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga yang mengacu pada

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

    Sebagai salah satu lembaga konstitusional independen, Komisi Pemilihan

    Umum Kabupaten Probolinggo Kabupaten Probolinggo telah diamanatkan oleh

    Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 untuk menyelenggarakan pemilihan

    umum secara nasional dan lokal. Berbagai tantangan dan permasalahan baik

    yang datang dari internal dan eksternal organisasi timbul seiring dengan

    perubahan dinamika kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya

    masyarakat.

    Jawaban strategis dari berbagai tantangan dan permasalahan tersebut

    adalah melalui sebuah perencanaan strategis organisasi yang mampu

    memetakan potensi dan permasalahan yang ada untuk kemudian melihat

    perubahan lingkungan strategis organisasi dan akhirnya menetapkan apa yang

    hendak dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.

    Atas dasar inilah, maka Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    menyusun Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    untuk periode 2015 – 2019.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 2

    Rencana Strategis KPU 2015–2019 telah ditetapkan dan dituangkan

    dalam Keputusan KPU Nomor 63/Kpts/KPU/TAHUN 2015 yang kemudian

    dilakukan perubahan dengan Keputusan KPU Nomor 90/Kpts/KPU/TAHUN

    2016. Namun, Rencana Strategis KPU Periode 2015–2019 tersebut telah

    dilakukan perbaikan, penyesuaian, dan penyempurnaan sebagai akibat dari

    ditetapkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, penyelenggaraan

    Pemilihan serentak dan Pemilu serentak Tahun 2019, rencana perubahan

    struktur kelembagaan KPU, dan terjadinya pergantian kepemimpinan dalam

    tubuh KPU.

    Seperti yang diketahui bersama, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017

    yang disahkan dan diundangkan pada bulan Agustus 2017 membawa dampak

    perubahan yang signifikan terhadap kelembagaan penyelenggara Pemilu,

    khususnya KPU, dan terhadap penyelenggaraan Pemilu di Indonesia. Di sisi

    lain, Anggota KPU Periode 2017–2022 dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada

    bulan April 2017 tentu memiliki visi, misi, dan program prioritas dalam

    membawa lembaga KPU lima tahun ke depan yang mungkin belum tercantum

    dalam Rencana Strategis KPU 2015 – 2019. Beberapa perubahan signifikan

    terhadap lembaga KPU diantaranya sebagai berikut:

    1. Perubahan komposisi keanggotaan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP

    Kabupaten/Kota sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7

    Tahun 2017 termasuk perubahan di KPU Kabupaten Probolinggo pada

    tahun 2019 mendatang (Periode 2019-2024). Komposisi anggota KPU

    Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota ditentukan oleh dua

    faktor yaitu jumlah pemilih/penduduk, jumlah wilayah administrasi

    yang dilayani, dan kondisi geografis.

    2. Penguatan Sekretariat Jenderal KPU dimana berdasarkan

    UndangUndang Nomor 7 Tahun 2017 Sekretariat Jenderal KPU dipimpin

    oleh Sekretaris Jenderal yang dibantu paling banyak 3 (tiga) deputi dan 1

    (satu) inspektur utama. Sekretaris Jenderal, Deputi, dan Inspektur

    Utama merupakan aparatur sipil negara dengan jabatan pimpinan tinggi

    madya. Selain itu, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 juga

    memberikan penekanan bahwa pegawai KPU, sekretariat KPU

    Provinsi/KIP Aceh, dan sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota berada

    dalam satu kesatuan manajemen kepegawaian, termasuk perubahan

    struktur pegawai yang terjadi di KPU Kabupaten Probolinggo.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 3

    3. Perubahan lain yang sangat penting dan berdampak terhadap

    penyelenggaraan Pemilu di Indonesia adalah desain penyelenggaraan

    Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

    dilaksanakan secara serentak atau bersamaan dengan penyelenggaraan

    Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Pengaturan keserentakan

    Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang akan

    diselenggarakan pada tahun 2019 akan menjadi sejarah yang pertama

    kali bagi bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan Pemilu nasional

    serentak.

    Tantangan yang dihadapi oleh KPU Kabupaten Probolinggo Periode 2019–

    2024 tentu berbeda dengan tantangan yang dihadapi oleh KPU pada periode

    sebelumnya. Selain tantangan menyelenggarakan Pemilu Serentak 2019 yang

    pertama kali dalam sejarah Indonesia, tuntutan publik terhadap kualitas

    penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan semakin meningkat. Keberhasilan atau

    success stories yang dicapai oleh KPU periode 2012 – 2017 akan menjadi

    pijakan bagi KPU Periode 2019–2024 untuk melanjutkan dan meningkatkan

    prestasi yang telah dicapai. Permasalahan dan pekerjaan yang belum

    dituntaskan oleh KPU Kabupaten Probolinggo periode sebelumnya tentu akan

    menjadi agenda yang harus dituntaskan oleh KPU Kabupaten Probolinggo

    periode berikutnya.

    Dengan perubahan kepemimpinan, struktur kelembagaan, dan tantangan

    penyelenggaraan Pemilu yang akan dihadapi oleh KPU lima tahun ke depan,

    maka sangat penting bagi KPU untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan

    terhadap Rencana Strategis KPU 2015–2019. Penyesuaian dan perbaikan

    Rencana Strategis KPU ini diharapkan menjadi sebuah dokumen Rencana

    Strategis yang lebih sempurna dan sesuai dengan kondisi dan tantangan

    organisasi yang terkini, sehingga dokumen Rencana Strategis ini dapat menjadi

    pedoman dan panduan bagi KPU di semua tingkatan dalam mencapai visi,

    misi, dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

    Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    Nasional 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

    2015 – 2019. Sesuai dengan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 5

    Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunandan Penelaahan Renstra K/L 2015 –

    2019, maka Renstra Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo memuat

    visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi kebijakan serta program dan kegiatan

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 4

    yang merupakan acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Komisi Pemilihan

    Umum Kabupaten Probolinggo dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

    selama periode 5 (lima) tahun mendatang.

    B. Pengertian

    Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:

    1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana

    pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung,

    umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik

    Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945.

    2. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang selanjutnya disebut

    Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah Pemilihan Umum untuk memilih

    Presiden dan Wakil Presiden dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

    berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

    Tahun 1945.

    3. Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan

    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Pemilihan

    Anggota DPR, DPD dan DPRD adalah Pemilu untuk memilih Anggota Dewan

    Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat

    Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

    dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan

    Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

    4. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

    dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang selanjutnya disebut Pemilihan

    adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan

    kabupaten/kota untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

    Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota secara langsung dan

    demokratis.

    5. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia yang selanjutnya disebut KPU

    adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap, dan

    mandiri dalam melaksanakan Pemilu dan Pemilihan sebagaimana dimaksud

    dalam Undang-Undang.

    6. Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh yang

    selanjutnya disebut KPU Provinsi/KIP Aceh adalah lembaga Penyelenggara

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 5

    Pemilu dan Pemilihan di provinsi sebagaimana dimaksud dalam Undang-

    Undang

    7. Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Independen Kabupaten/Kota

    yang selanjutnya disebut KPU/KIP Kabupaten/Kota adalah lembaga

    Penyelenggara Pemilu di kabupaten/kota sebagaimana dimaksud Undang-

    Undang.

    8. Panitia Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah panitia

    yang dibentuk oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan

    Pemilihan di tingkat kecamatan atau nama lain.

    9. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat PPS adalah panitia

    yang dibentuk oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan

    Pemilihan di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan.

    10. Panitia Pemilihan Luar Negeri yang selanjutnya disingkat PPLN adalah

    panitia yang dibentuk oleh KPU untuk melaksanakan Pemilu di luar negeri.

    11. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat

    KPPS adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan

    pemungutan suara di tempat pemungutan suara.

    12. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri yang selanjutnya

    disingkat KPPSLN adalah kelompok yang dibentuk oleh PPLN untuk

    melaksanakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara luar negeri.

    13. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan

    yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya

    yang tersedia.

    14. Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

    komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara.

    15. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara

    perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencanarencana

    pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang

    dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat

    Pusat dan Daerah.

    16. Rencana Pembangunan Jangka Panjang yang selanjutnya disingkat RPJP

    adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 6

    17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang selanjutnya disingkat RPJM

    adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.

    18. Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra adalah dokumen

    perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan,

    strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun

    dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

    C. Kondisi Umum

    Dalam perspektif ketatanegaraan, pemilihan umum (Pemilu) merupakan

    titik awal strategis bagi peningkatan kualitas demokrasi. Hal ini bermakna

    bahwa pemilu merupakan instrumen terpenting dalam mengukur tingkat

    demokratisasi suatu negara. Dalam sejarah perjalanannya Indonesia telah

    berhasil menyelenggarakan pemilu sebanyak 11 (sebelas) kali dengan beragam

    konstelasi politik yang melingkupinya. Adapun gambaran sejarah perjalanan

    penyelenggaraan pemilu di Indonesia dapat dilihat pada Lampiran

    Sebagai lembaga pemerintah yang mandiri, KPU memiliki tugas dan fungsi

    sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011

    tentang Penyelenggara Pemilu. Peraturan ini merupakan peraturan pengganti

    dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 yang sejatinya mengalami

    penyempurnaan dalam konsep birokratis, terutama pada konsep kemandirian

    penyelenggara pemilu. Penyempurnaan aturan tersebut hendak mempertegas

    bahwa Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo merupakan lembaga

    negara yang sangat penting secara konstitusional (constitutional importance)

    dan memiliki kelembagaan yang bersifat nasional, tetapdan mandiri dalam

    menyelenggarakan pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, rahasia,

    jujur dan adil. Peran strategis tersebut tercermin dalam uraian tugas, fungsi

    dan kewajiban yang diemban oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

    Probolinggo.

    Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 merupakan penyatuan atau

    kodifikasi dan perbaikan terhadap 3 (tiga) undang-undang, yaitu Undang-

    Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyenggara Pemilu, Undang-Undang

    Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden,

    dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota

    DPR, DPD, dan DPRD. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 mempertegas

    bahwa KPU merupakan lembaga negara yang sangat penting secara

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 7

    konstitusional (constitutional importance) dan memiliki kelembagaan yang

    bersifat nasional, tetap dan mandiri dalam menyelenggarakan pemilihan

    umum yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Peran strategis

    tersebut tercermin dalam uraian tugas, wewenang, dan kewajiban yang

    diemban oleh KPU.

    Selain itu, berdasarkan Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun

    2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang

    Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

    2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-

    Undang, penyelenggaraan Pemilihan menjadi tanggung jawab bersama KPU,

    KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Pasal 10A

    menyebutkan bahwa KPU memegang tanggung jawab akhir atas

    penyelenggaraan Pemilihan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP

    Kabupaten/Kota.

    1. Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU Kabupaten Probolinggo

    Tugas KPU Kabupaten Probolinggo alam penyelenggaraan Pemilihan

    Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

    serta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan Pasal 12

    Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 meliputi:

    a. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran;

    b. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota

    berdasarkan keteniuan peraturan perundang-undangan;

    c. mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan

    oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

    d. menyampaikan daftar pemilih kepada KPU provinsi;

    e. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data pemilu terakhir

    dengan memperhatikan data kependudukan yang disiapkan dan

    diserahkan oleh Pemerintah dan menetapkannya sebagai daftar

    pemilih

    f. melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan

    suara Pemilu Anggota DPR, anggota DPD, Pemilu Presiden dan Wakil

    Presiden, dan anggota DPRD provinsi serta anggota DPRD

    kabupaten/Kota yang bersangkutan berdasarkan berita acara hasil

    rekapituusi suara di PPK;

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 8

    g. membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat

    penghitungan suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi

    Peserta Pemilu, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;

    h. mengtrmumkan calon anggota DPRD kabupaten/kota terpilih sesuai

    dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan di

    kabupaten/kota yang bersanglmtan dan membuat berita acaranya;

    i. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang

    disampaikan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota;

    j. mensosialisasikan Penyelenggaraan pemilu dan/atau yang berkaitan

    dengan tugas dan wewenang KPU kabupaten/Kota kepada

    masyarakat.

    k. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan

    Penyelenggaraan Pemilu; dan

    l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi,

    dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Sedangkan Wewenang KPU Kabupaten Probolinggo dalam

    menyelenggarakan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan

    DPRD Kabupaten/Kota, serta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden

    sesuai dengan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 adalah sebagai

    berikut:

    a. menetapkan jadwal di kabupaten/kota;

    b. membentuk PPK, PPS, dan KppS dalam wilayah kerjanya;

    c. menetapkan dan mengumumkan rekapitulasi penghitungan suara.

    Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota berdasarkan rekapitulasi

    penghitungan suara di PPK dengan membuat Berita acara rekapitulasi

    suara dan sertitikat rekapitulasi suara;

    d. menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan

    hasil Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota dan mengumumkannya;

    e. menjatuhkan sanksi administratif dan/atau menonaktilkan sementara

    anggota PPK dan anggota PPS yang terbukti melakukan tindakan yang

    mengakibatkan terganggunya tahapan Penyelenggaraan Pemilu

    berdasarkan putusan Bawalu, Putusan Bawaslu Provinsi, Putusan

    Bawaslu Kabupaten/Kota, dan/atau ketentuan peraturan perudang-

    undangan; dan

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 9

    f. melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi,

    dan/atau ketentuan peraturan perundang- undangan.

    Sedangkan Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam

    Pemilihan Bupati dan Walikota sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

    Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang

    Nomor 1 Tahun 2015 meliputi:

    a. merencanakan program dan anggaran;

    b. merencanakan dan menetapkan jadwal Pemilihan Bupati dan Walikota;

    c. menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS,

    dan KPPS dalam Pemilihan Bupati dan Walikota dengan memperhatikan

    pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi;

    d. menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan

    penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan;

    e. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilihan Gubernur serta

    Pemilihan Bupati dan Walikota dalam wilayah kerjanya;

    f. mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua

    tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan

    pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi;

    g. menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilihan

    Bupati dan Walikota;

    h. memutakhirkan data Pemilih berdasarkan data kependudukan yang

    disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data

    terakhir:

    1) pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

    Perwakilan Daerah, dan DPRD;

    2) pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden; dan

    3) emilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, dan menetapkannya

    sebagai daftar pemilih;

    i. menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilihan

    Gubernur dan menyampaikannya kepada KPU Provinsi;

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 10

    j. menetapkan Calon Bupati dan Calon Walikota yang telah memenuhi

    persyaratan;

    k. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara

    Pemilihan Bupati dan Walikota berdasarkan rekapitulasi hasil

    penghitungan suara dari seluruh PPK di wilayah Kabupaten/Kota yang

    bersangkutan;

    l. membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat

    penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta

    Pemilihan, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;

    m. menerbitkan Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil

    Pemilihan Bupati dan Walikota dan mengumumkannya;

    n. mengumumkan Calon Bupati dan Walikota terpilih dan dibuatkan berita

    acaranya;

    o. melaporkan hasil Pemilihan Bupati dan Walikota kepada Menteri melalui

    Gubernur dan kepada KPU melalui KPU Provinsi;

    p. menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota

    atas temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilihan;

    q. mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara

    anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai

    sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang

    mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilihan

    berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan

    peraturan perundang-undangan;

    r. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan dan/atau yang

    berkaitan dengan tugas KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;

    s. melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan Pemilihan

    Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

    pedoman KPU dan/atau KPU Provinsi;

    t. melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan Pemilihan

    Bupati dan Walikota;

    u. menyampaikan hasil Pemilihan Bupati dan Walikota kepada KPU Provinsi,

    Gubernur, dan DPRD kabupaten/Kota; dan

    v. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU

    Provinsi, dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 11

    Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, yakni menyelenggarakan

    Pemilihan Anggota DPR, DPD, dan DPRD, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

    serta Pemilihan Kepala Daerah, KPU berkewajiban:

    a. melaksanakan semua tatrapan penyelenggaraan pemilu dengan tepat

    waktu;

    b. memperlakukan Peserta pemilu secara adil dan setara;

    c. menyampaikan semua informasi penyelenggaraan pemilu kepada

    masyarakat;

    d. melaporkan pertanggungiawaban penggunaan anggaran sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang_undangan;

    e. menyarnpaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan

    Penyelenggaraan Pemilu kepada KPU melalui KPU proviisi;

    f. mengelola, memelihara, dan merawat arsip/doliumen serta melaksanakan

    penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh KPU

    Kabupaten/Kota dan lembaga kearsipan kabupaten/kota berdasarkan

    pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan Arsip Nasional Republik

    indonesia;

    g. mengelola barang inventaris KPU Kabupaten/Kota ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    h. menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan Penyelenggaraan

    Pemilu kepada KPU dan KPU provinsi serta menyampaikan tembusannya

    kepada Bawaslu;

    i. membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dan

    ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota;

    j. melaksanakan dengan segera putusan Bawaslu Kabupaten/Kota;

    k. menyampaikan data hasil pemilu dari tiap-tiap TPS pada tingkat

    Kabupaten/Kota kepada Peserta Pemilu paling lama 7 (tujuh) hari setelah

    rekapitulasi di Kabupaten/Kota.

    l. melakukan pemutalhiran dan memelihara data pemilih secara

    berkelanjutan dengan memperhatikan data kependudukan sesuai

    ketentuan peraturan perndang-undangan;

    m. melaksanakan putusan DKPP; dan

    n. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi

    dan/atau peraturan perundang-undangan.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 12

    2. Struktur Kelembagaan KPU Kabupaten Probolinggo

    Hubungan antara KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP

    Kabupaten/Kota sebagai lembaga yang bersifat nasional adalah hirarkhis.

    Hirarkhis artinya lembaga yang ada di bawah bertanggungjawab kepada

    lembaga yang berada di atasnya. Dengan demikian, KPU/KIP

    Kabupaten/Kota bertanggung jawab kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan

    KPU Provinsi/KIP Aceh bertanggungjawab kepada KPU

    Sesuai dengan UU Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara

    Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    beranggotakan 5 (lima) orang dengan masa tugas selama 5 (lima) tahun

    terhitung sejak pengucapan sumpah/janji. Untuk mendukung kelancaran

    tugas dan wewenang KPU Kabupaten Probolinggo, KPU Kabupaten

    Probolinggo dibentuk Sekretariat KPU Kabupaten Probolinggo dengan

    dipimpin oleh seorang Sekretaris KPUKabupaten Probolinggo dengan

    bagan sebagaimana tercantum pada gambar 1 berikut.

    Gambar 1

    Bagan Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo

    TENAGA PROFESIONAL

    Ketua(1)

    Anggota(4)

    4 (EMPAT) KEPALA SUB BAGIAN

    Sekretaris(1)

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 13

    Dalam menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya, KPU Kabupaten

    Probolinggo dibantu oleh Sekretariat dengan struktur organisasi sebagaimana

    tercantum pada gambar 2.

    Gambar 2 Struktur Organisasi

    Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    3. Peratran KPU

    Berdasarkan data perencanaan kinerja tahun 2012 – 2014, aktivitas

    organisasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo dibalut dalam

    3 (tiga) buah program kerja yang mengikat ke dalam (internal) dan keluar

    (eksternal). Program kerja yang bersifat internal adalah program

    dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang terdiri

    dari 6 (enam) sasaran kegiatan dan 30 (tiga puluh) indikator kinerja

    kegiatan; dan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur KPU

    yang terdiri dari 1 (satu) sasaran kegiatan dan 3 (tiga) indikator kinerja

    kegiatan. Sedangkan untuk program yang bersifat eksternal adalah

    program penguatan kelembagaan demokrasi dan perbaikan proses politik

    yang terdiri dari 2 (dua) sasaran kegiatan dan 13 (tiga belas) indikator

    kinerja kegiatan.

    Dalam pelaksanaan program dan sasaran kegiatan dimaksud,

    Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo berpegang pada legalitas

    formal yang telah dihasilkan dan di diseminasikan kepada seluruh

    stakeholder’s organisasi karena pada prinsipnya program, kebijakan dan

    kegiatan dalam organisasi pemerintah harus dilandasi oleh aturan hukum

    yang mengikat, baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Di samping itu,

    produk hukum dapat dijadikan salah satu indikator pencapaian kinerja

    organisasimelalui pengaturan sejumlah kebijakan atau perubahan

    SUB BAGIAN PROGRAM DAN DATA

    SUB BAGIAN TEKNIS PEMILU DAN

    HUPMAS

    SUB BAGIAN HUKUM

    SUB BAGIAN KEUANGAN,UMUM

    DAN LOGISTIK

    Sekretaris

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 14

    mekanisme kerja akibat dari kebijakan yang baru ditetapkan. Selama

    kurun waktu 6 (enam) tahun, yakni dari tahun 2009 sampai dengan

    2014, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo telah menghimpun

    158 Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) dengan rincian

    sebagaimana tabel 1 berikut.

    Tabel 1. Karakteristik Peraturan Komisi Pemilihan Umum

    Tahun 2009 – 2014

    Karakteristik Peraturan Jumlah

    Berdasarkan tujuan pembentukannya:

    a. Mengikat ke dalam 31

    b. Mengikat ke luar 127

    Total 158

    Berdasarkan sifat pembentukannya:

    a. Baru diatur 86

    b. Perubahan atas aturan sebelumnya 72

    Total 158

    Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa berdasarkan

    tujuan pembentukannya, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    telah berhasil menghimpun 31 peraturan yang mengatur dan berlaku

    untuk internal organisasi. Dengan kata lain, peraturan ini merupakan

    kebijakan yang bersifat pendukungan (supporting)terhadap corebusiness

    Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo, yaitu penyelenggaraan

    pemilu. Sedangkanperaturan yang berkaitan dengan kebijakan

    penyelenggaraan pemilu itu sendiri, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

    Probolinggo telah berhasil menghimpun 127 peraturan.

    Dari jumlah peraturan tersebut diatas, yang merupakan kebijakan

    baru diatur adalah sebanyak 86 peraturan dan 72 peraturan yang bersifat

    perubahan dari peraturan sebelumnya. Informasi ini sangat berguna

    untuk melihat dan memetakan peraturan apa saja yang sebenarnya

    penting, namun belum diatur dan memiliki potensi untuk dilakukannya

    penyusunan naskah akademik dari aturan tersebut, terutama yang

    berkaitan dengan penguatan kelembagaan Komisi Pemilihan Umum

    Kabupaten Probolinggo.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 15

    4. Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Probolinggo

    Selain ditopang oleh kerangka regulasi yang memadai, program

    penguatan kelembagaan KPU juga didukung oleh sumber daya manusia

    penyelenggara Pemilu yang berintegritas. Sumber daya manusia di KPU

    erbagi menjadi dua komponen utama, yaitu komponen Anggota KPU dan

    komponen pegawai sekretariat. Anggota KPU memiliki masa jabatan

    tertentu yaitu selama 5 (lima) tahun sejak dilakukan pengambilan sumpah

    jabatan. Anggota KPU memiliki latar belakang yang sangat bervariasi,

    mulai dari akademisi, aktivis atau tokoh masyarakat, pengacara,

    profesional, dan lain sebagainya. Sedangkan pegawai sekretariat terdiri

    dari aparatur sipil negara (pegawai negeri sipil) dan tenaga pendukung

    dengan status non-PNS.

    a. Anggota KPU Kabupaten Probolinggo

    Anggota KPU merupakan pimpinan di KPU di setiap tingkatan

    satuan kerja. Anggota KPU menjadi aspek utama dalam pengambilan

    kebijakan organisasi di masing-masing tingkatan. Anggota KPU sangat

    strategis dalam mewarnai dan membawa organisasi KPU dalam

    menjalankan peran dan fungsinya, serta dalam mencapai visi dan misi

    organisasi yang telah ditetapkan. Sekretariat Jenderal dan sekretariat

    di tingkat provinsi dan kabupaten/kota juga tidak kalah penting

    perannya dalam organisasi KPU. Sekretariat memainkan peran krusial

    dalam mendukung implementasi kebijakan yang diambil oleh Anggota

    KPU. Tanpa dukungan dari sekretariat, kebijakan yang telah

    diputuskan tidak akan optimal mencapai tujuannya.

    Tabel 2

    Jumlah Anggota KPU Kabupaten Probolinggo

    Berdasarkan Jenis Kelamin

    Jumlah (Orang) Laki-Laki Perempuan

    5 Personil 5 (100%) 0 (0%)

    Sumber : Subbag Hupmas KPU Kab.Probolinggo (Desember 2015)

    b. Sekretariat KPU kabupaten Probolinggo

    Selain ditopang oleh kerangka regulasi yang memadai, program

    penguatan kelembagaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 16

    Probolinggo juga didukung oleh sumber daya manusia penyelenggara

    pemilu yang berintegritas.

    Gambar 3.

    Konfigurasi Sumber Daya Manusia

    Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    Dari gambar 3 diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM

    Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo sejumlah

    28, dengan status kepegawaiannya dibagi menjadi 3 (tiga), yakni:

    1. Pegawai dengan status diperbantukan (DPK), artinya pegawai DPK

    merupakan PNS yang berasal dari Pemerintah Daerah dimana

    Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo (KPU) Daerah

    berada. Jumlah pegawai DPK adalah sebanyak 6 orang atau 21%;

    2. Pegawai dengan status pegawai organik, yang diangkat dan dimiliki

    oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo sebanyak 13

    orang atau 46%; dan;

    3. Pegawai dengan status honorer + non PNS adalah sebanyak 9orang

    atau 32%;

    Dilihat dari komposisi PNS Sekretariat Kabupaten Probolinggo

    yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 6 PNS DPK dan 13 PNS

    Organik (sebagaimana Tabel.2 dibawah) maka pegawai KPU masih ada

    ketergantungan pada instansi lain dan pemerintah daerah, terutama

    pada jabatan struktural eselon IV keatas, dikarenakan PNS organik

    yang ada masih belum memenuhi persyaratan jenjang pangkatnya.

    21%

    47%

    32%DPK

    ORGANIK

    HONORER + NON

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 17

    Status kepegawaian di lingkungan Sekretariat Komisi Pemilihan

    Umum Kabupaten Probolinggo dapat dilihat secara lebih rinci pada

    tabel 2 berikut :

    Tabel 3.

    Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

    KPU Kabupaten Probolinggo

    Sekretariat KPUKabupaten

    JUMLAH JUMLAH

    DPK ORGANIK

    KPU Kabupaten

    Probolinggo

    19 6 13

    Sumber : data sekunder KPU Kabupaten Probolinggo 2015 (diolah)

    Adapun komposisi pegawai dilihat berdasarkan latar belakang

    jenjang pendidikan terdapat perbedaan yang signifikan antara jenjang

    pendidikan S2 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 7 orang dan D3

    sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 4 orang dan SLTP sebanyak 2 orang

    sebagaimana tabel 3 dibawah.

    Tabel 4.

    Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan

    NO TINGKAT

    PENDIDIKAN

    JUMLAH PERSEN(%)

    1 S2 4 21,05%

    2 S1 7 36,84%

    3 D3 2 10,53%

    4 SLTA 4 21,05%

    8 SLTP 2 10,53%

    TOTAL 19 100,00%

    Sumber : data sekunder KPU Kabupaten Probolinggo 2015 (diolah)

    Melihat kondisi umum organisasi melalui jumlah SDM yang

    dimiliki, tentu sangat berkaitan dengan pendukungan sarana dan

    prasarana dimana SDM tersebut bekerja. KPU Kabupaten Probolinggo

    sebagai lembaga mandiri belum memiliki Kantor vertikal dengan

    status kepemilikan pinjam pakai dari Pemerintah Daerah Kabupaten

    Probolinggo.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 18

    5. Sarana Dan Prasarana KPU Kabupaten Probolinggo

    Melihat kondisi umum organisasi melalui besaran sumber daya

    manusia yang dimiliki, tentu sangat berkaitan dengan dukungan sarana

    dan prasarana di mana sumber daya manusia tersebut bekerja. KPU

    sebagai lembaga mandiri memiliki kantor vertikal hampir diseluruh

    wilayah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia dengan status

    kepemilikan beragam mulai dari milik sendiri, pinjam pakai gedung milik

    Pemerintah Daerah sampai dengan kontrak sewa. Selain dukungan sarana

    prasarana gedung perkantoran, KPU dalam pelaksanaan tugas

    operasionalnya juga didukung dengan kendaraan bermotor baik itu

    kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.

    Status Kepemilikan Gedung KPU Kabupaten Probolinggo adalah

    Pinjam Pakai. Tanah dan Gedung yang ditempati oleh KPU Kabupaten

    Probolinggo merupakan milik Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan

    berlokasi di Jl Panglima Sudirman 440 Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

    Untuk sarana prasarana kendaraan bermotor, berdasarkan data KPU

    Kabupaten Probolinggo tahun 2019 disajikan pada tabel berikut:

    Tabel 5

    Kendaraan Bermotor yang dimiliki KPU Kabupaten Probolinggo

    NO

    JENIS KENDARAAN JUMLAH KETERANGAN

    1 Kendaraan Roda Empat

    - Kendaraan operasioanl

    pimpinan

    4 unit Kondisi Lawas (4)

    2 Kendaraan Roda Dua (Sepeda Motor)

    5 unit Kondisi Lawas (5)

    Sumber: data KPU kabupaten Probolinggo tahun 2017

    6. Anggaran dan Keuangan KPU

    Aspek lainnya yang merupakan salah satu penggerak utama

    pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, disamping sumber daya

    manusia dan alat kerja adalah ketersediaan anggaran yang memadai.

    Dengan kata lain, pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi harus berjalan

    seiring-seirama dengan ketersediaan anggaran dimana prinsip-prinsip

    transparansi, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan

    anggaran tersebut harus dikedepankan.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 19

    D. Capaian Kinerja KPU Kabupaten Probolinggo

    1. Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi

    Sejalan dengan prinsip-prinsip good governance dan clean

    governance, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo selalu

    berupaya untuk menyajikan laporan akuntabilitas kinerja dan laporan

    keuangan yang sesuai dengan aturan. Hal ini merupakan bentuk

    pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan negara dalam

    melaksanakan tugas dan fungsi organisasi. Upaya ini terlihat dari

    meningkatnya penilaian terhadap akuntabilitas kinerja Komisi Pemilihan

    Umum yang pada tahun 2012 hanya memperoleh nilai 50.85, pada tahun

    2013 meningkat menjadi 54.28 dengan predikat CC. Sedangkan upaya

    lebih keras lagi harus dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

    Probolinggo untuk meningkatkan kualitas laporan keuangannya. Hal ini

    dikarenakan sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 Komisi

    Pemilihan Umum masih memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian

    (WDP). Peningkatan opini atas laporan keuangan ini merupakan pekerjaan

    rumah bagi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo untuk

    menerapkan tata kelola keuangan negara dengan baik dan benar.

    Arah kebijakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik tidak hanya

    sebatas pada dimensi pengelolaan keuangan saja, akan tetapi pada

    seluruh dimensi organisasi yang ada melalui jalan reformasi birokrasi.

    Agenda reformasi birokrasi ini merupakan kebutuhan organisasi untuk

    melakukan perubahan sejalan dengan dinamika tuntutan masyarakat dan

    perubahan lingkungan strategis organisasi. Sesuai dengan Peraturan

    Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi

    2010 – 2025 dan Permenpan Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map

    Reformasi Birokrasi 2010 - 2014, maka agenda reformasi birokrasi Komisi

    Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo mencakup 8 (delapan) area

    perubahan, antara lain:

    (1) Organisasi yang tepat fungsi yang mampu mendukung pencapaian

    visi, misi, tujuan dan sasaran strategis KPU Kabupaten Probolinggo

    dengan dukungan struktur, tata kerja dan uraian tugas yang jelas

    dan tidak tumpang-tindih serta indikator kinerja yang terukur dari

    unit terkecil sampai unit terbesar;

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 20

    (2) Prosedur dan sistem kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur

    melalui pembangunan SOP dan sistem informasi e-government yang

    terintegrasi dengan berbagai aplikasi utama yang diperlukan unit

    kerja dan stakeholders;

    (3) Menurunnya peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh

    Setjen KPU yang disharmonis dan tumpang-tindih dengan peraturan

    perundang-undangan lain, melalui saran atau rekomendasi;

    (4) Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM Aparatur Sekretariat KPU

    Kabupaten Probolinggo yang didukung dengan sistem manajemen

    SDM yang handal, dari perencanaan kebutuhan pegawai, formasi dan

    penempatan, pola karir dan sistem informasi kepegawaian yang

    handal;

    (5) Sistem pengawasan yang memberikan dampak pada kepatuhan dan

    efektivitas pengelolaan keuangan negara Satuan Kerja di lingkungan

    Sekretariat KPU Kabupaten Probolinggo;

    (6) Peningkatan akuntabilitas dan kinerja unit kerja di lingkungan

    Sekretariat KPU Kabupaten Probolinggo;

    (7) Peningkatan kualitas pelayanan publik yang diwujudkan dalam

    standar pelayanan minimal dan keterlibatan stakeholder dalam

    peningkatan pelayanan; dan

    (8) Perubahan pola pikir dan budaya kerja pegawai Sekretariat KPU

    Kabupaten Probolinggoyang terwujud dalam peningkatan

    profesionalitas pegawai, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN,

    mampu melayani publik dan memegang teguh kode etik aparatur

    negara.

    Keberhasilan perumusan arah perubahan organisasi tersebut

    mendapat ujian yang sangat berat ketika bangsa Indonesia

    menyelenggarakan perhelatan akbar pemilihan umum legislatif nasional

    dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di tahun 2014. Dalam pemilu

    tersebut, Komisi Pemilihan Umum telah membuktikan bahwa

    organisasinya benar-benar bersifat mandiri, professional, adil dan

    transparan. Pengakuan keberhasilan ini ditunjukkan dengan raihan

    penghargaan dan rekor dari beberapa organisasi, diantaranya adalah: (1)

    Penghargaan dari Soegeng SarjadiSchool of Government sebagai The

    Guardian of Democracy; (2) Penghargaan dariLembaga Partnership for

    Governance Reform atas penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 21

    data pemilu 2014; (3) Pemecahan rekor MURI sebagai penyelenggara pemilu

    dengan peserta terbanyak, yaitu 133 juta pemilih dan transparansi data

    pemilu 2014.

    Pada tahun anggaran 2015 KPU Kabupaten Probolinggo

    Mendapatkan piagam penghargaan dari Kementerian Keuangan R.I

    Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Jawa Timur Kantor

    Pelayanan Perbendaharaan Negara Bondowoso sebagai peringkat ketiga

    kategori satuan kerja dengan persentase kelengkapan data kepegawaian

    pada aplikasi GPP satker terbaik Tahun 2015 untuk wilayah kerja

    Kabupaten Probolinggo.

    Pencapaian kinerja organisasi yang telah ditunjukkan dengan

    keberhasilan untuk menjadi organisasi dengan brand image yang kuat,

    organisasi dengan pelayanan publik yang berkualitas, dan organisasi

    dengan indikator kinerja yang terukur.

    2. Keberhasilan dalam Penyelenggaraan Pemilihan Anggota DPR, DPD dan

    DPRD dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

    Tahun 2014, bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilihan

    Anggota DPR, DPD, dan DPRD dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

    Dalam penyelenggaraan Pemilu tersebut, KPU telah mencatat beberapa

    keberhasilan, antara lain; 1) berhasil menyelenggarakan Pemilu Anggota

    DPR, DPD, dan DPRD, serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tepat

    waktu, 2) berhasil membuat inovasi-inovasi dalam penyelenggaraan

    Pemilu, dan 3) mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari berbagai

    lembaga. Dalam Pemilu tersebut, KPU telah membuktikan bahwa

    organisasinya benar-benar bersifat mandiri, professional, adil dan

    transparan.Pengakuan keberhasilan ini ditunjukkan dengan raihan

    penghargaan dan rekor dari beberapa organisasi, diantaranya:

    a) penghargaan dari Soegang Sarjadi School of Government sebagai The

    Guardian of Democracy pada tahun 2014;

    b) penghargaan dari Lembaga Partnership for Governance Reform atas

    penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas data Pemilu 2014;

    dan

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 22

    c) pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai

    penyelenggara Pemilu dengan peserta terbanyak, yaitu 133 juta

    pemilih dan transparansi data Pemilu 2014.

    Pencapaian kinerja organisasi yang telah ditunjukkan dengan

    keberhasilan untuk menjadi organisasi dengan brand image yang kuat,

    organisasi dengan pelayanan publik yang berkualitas, dan organisasi

    dengan indikator kinerja yang terukur.

    3. Pengembangan Sistem Informasi Publik

    Seluruh Rakyat Kabupaten Probolinggo untuk memperoleh informasi

    publik dalam rangka mewujudkan serta peran aktif masyarakat dalam

    penyelenggaraan Negara, baik dalam tingkat pengawasan pelaksanaan

    penyelenggaraan negara maupun pada tingkat perlibatan masyarakat dalam

    proses pengambilan keputusan publik. Sebagai amanat pelaksanaan Undang-

    Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dalam

    meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Komisi

    Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo serta membuka akses atas

    informasi publik untuk masyarakat luas baik secara aktif (tanpa didahului

    dengan permohonan) maupun secara pasif (didahului dengan permohonan)

    terkait dengan pelaksanaan Pemilu.

    KPU Kabupaten Probolinggo secara teratur memberitakan informasi

    Kepemiluan kedalam website https://kpu-probolinggokab.go.id. Secara aktif

    memberitakan kegiatan (even) dan berita (news) sebagai bentuk keterbukaan

    informasi kepada rakyat Kabupaten Probolinggo, salah satunya dengan

    memberitakan pengumuman.

    Negara memiliki kewajiban untuk membuka akses informasi kepada

    masyarakat, dimana informasi adalah milik setiap individu, Komisi Pemilihan

    Umum Kabupaten Probolinggo mempunyai beberapa sistem informasi yang

    dapat diakses oleh masyarakat sebagai keterbukaan informasi publik, yaitu

    Sistem Informasi Pemutakhiran Data Pemilih (Sidalih), Sistem Penghitungan

    Suara (Situng) dan Sistem Informasi Logistik (Silog) Pemilihan Umum

    (Pemilu).

    Sistem Logistik (Silog) Pemilihan Umum (Pemilu) dikembangkan atas

    kerjasama KPU dengan ITB dan BIG. Sistem Informasi logistik (Silog)

    Pemilihan Umum (Pemilu), berguna untuk meningkatkan pengelolaan logistik

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 23

    mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Dengan

    berfungsinya Silog Pemilu, pengadaan dan distribusi logistik Pemilu

    diharapkan tepat jumlah, tepat jenis, tepat waktu, tepat sasaran, tepat

    kualitas, dan hemat anggaran.

    Pemberian akses masyarakat terhadap data dan informasi yang ada

    Sistem Logistik (Silog) Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan bentuk

    keterbukaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo (KPU) dalam

    pengadaan dan distribusi logistik Pemilihan Umum (Pemiliu). Publik dapat

    melihat jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk setiap Kabupaten,

    jumlah Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK),

    pemilih, surat suara, tinta sidik jari, formulir, kotak suara dan bilik suara.

    E. Isu-Isu Strategis KPU

    Akibat perubahan desain penyelenggaraan Pemilu Anggota DPR, DPD,

    DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pemilu Presiden dan Wakil

    Presiden, perubahan struktur kelembagaan KPU, dan permasalahan proses

    Pemilu dan Pemilihan yang masih terjadi, maka selama 5 (lima) tahun ke depan,

    isu-isu strategis yang dihadapi KPU antara lain adalah sebagai berikut:

    1. meningkatkan kualitas daftar pemilih secara berkelanjutan untuk

    memastikan agar DPT yang akan digunakan dalam Pemilu atau Pemilihan

    adalah DPT yang komprehensif, akurat, dan terkini;

    2. meningkatkan kualitas sumber daya manusia KPU untuk agar tercipta

    sumber daya yang profesional, mandiri, berintegritas, dan bertanggung

    jawab;

    3. melakukan kajian, pengembangan dan penerapan terhadap beberapa

    sistem informasi dan teknologi untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu

    yang transparan, cepat, akurat, dan kredibel, khususnya sistem informasi

    dalam rekapitulasi hasil penghitungan suara;

    4. meningkatkan partisipasi perempuan dalam penyelenggaraan Pemilu dan

    meningkatkan partisipasi pemiliih dalam Pemilu;

    5. meningkatkan kualitas pendidikan pemilih di Indonesia;

    6. melanjutkan reformasi birokrasi di lingkungan KPU untuk menjadikan KPU

    sebagai lembaga negara yang baik, bersih dan berwibawa, serta

    memberikan pelayanan prima kepada pemilih dan semua pemangku

    kepentingan;

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 24

    7. meningkatkan kualitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan

    negara;

    8. melakukan kajian dan menyusun regulasi serta prosedur pemungutan dan

    penghitungan suara Pemilu Serentak 5 (lima) surat suara agar proses

    pemungutan dan penghitungan suara di TPS dapat berjalan sesuai

    undang-undang dan mengurangi tingkat kesalahan;

    9. memastikan penyusunan regulasi kePemiluan yang komprehensif, tegas,

    progresif, dan partisipatif; dan

    10. peningkatan aksesibilitas Pemilu terhadap pemilih disabilitas.

    F. Potensi dan Permasalahan

    Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut, yakni

    terselenggaranya pemilihan umum yang berkualitas dan dapat menjamin

    pelaksanaan hak politik masyarakat, tidak terlepas dari beberapa aspek yang

    mempengaruhinya, diantaranya adalah:

    1) keberadaan penyelenggara pemilu yang profesional dan memiliki integritas,

    kapabilitas dan akuntabilitas;

    2) adanya lingkungan yang kondusif bagi masyarakat dalam menggunakan

    haknya untuk berdemokrasi, termasuk dalam menentukan pilihan

    politiknya; dan

    3) kemampuan partai politik dalam memperkuat demokratisasi masyarakat

    sipil dan kecerdasan masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya.

    Dengan kata lain, pengaruh ketiga aspek ini sangat besar dalam

    menentukan kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo,

    disamping performa lembaga demokrasi lainnya seperti Panitia Pengawas Pemilu

    (Panwaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Mahkamah

    Konstitusi (MK). Untuk itu, dibutuhkan struktur kelembagaan dengan karakter

    yang kuat untuk menghadapi pengaruh dan tantangan yang ada.

    Dalam rangka mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal organisasi yang

    berupa kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) sumber daya dalam

    organisasi, serta faktor eksternal yang berupa peluang (opportunities) dan

    ancaman (threats) yang dihadapi KPU, maka analisis potensi dan permasalahan

    ini didasarkan pada dimensi-dimensi organisasi yang dipandang memiliki fungsi

    dan peran strategis dalam lima tahun ke depan. Adapun dimensi-dimensi

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 25

    dimaksud meliputi: Aspek Kelembagaan, Aspek Sumber Daya Manusia, Aspek

    Kepemimpinan, Aspek Perencanaan dan Anggaran, Aspek Bussiness Process

    dan Kebijakan, Aspek Dukungan Infrastruktur dan Teknologi Informasi, dan

    Aspek Hubungan denganStakeholders.

    1. Potensi

    a. Aspek Kelembagaan

    Dari evaluasi organisasi KPU tahun 2014 telah didapatkan hasil

    evaluasi terhadap aspek kelembagaan KPU Kabupaten Probolinggo yang

    merupakan potensi dan/atau kekuatan organisasi dalam kurun waktu

    lima tahun ke depan bahwa secara umum struktur kelembagaan

    KPUKabupaten Probolinggo telah mampu mendukung tugas dan fungsi

    yang diemban. Adapun analisis lebih jauh terhadap potensi kelembagaan

    dapat diuraikan sebagai berikut:

    Organisasi KPUKabupaten Probolinggo telah berhasil menunjukkan

    sifat kelembagaannya yang mandiri dan bebas intervensi dari pihak

    manapun. Hal ini terlihat pada penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014

    dimana keputusan KPUKabupaten Probolinggo dalam penetapan hasil

    rekapitulasi suara di 24 kecamatan dilakukan berdasarkan prinsip-

    prinsip profesionalitas, integritas, transparansi dan akuntabilitas.

    Organisasi KPUKabupaten Probolinggo telah berupaya me-reposisi

    lembaganya melalui program reformasi birokrasi yang dilaksanakan

    sejak tahun 2013 dan penerapan berbagai inovasi pelayanan publik

    menuju organisasi penyelenggara pemilu yang professional dan

    independen.

    Setiap lini dalam organisasi KPUKabupaten Probolinggo telah

    mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPU sebagai penyelenggara

    pemilu Indonesia.

    Setiap pegawai KPUKabupaten Probolinggo telah memahami dengan

    jelas tugas dan fungsi organisasi sehingga setiap pegawai memiliki

    persepsi yang sama dalam mencapai kinerja organisasi.

    b. Aspek Sumber Daya Manusia

    Evaluasi organisasi terhadap aspek SDM meliputi lima pernyataan

    dengan Kesimpulan bahwa secara umum KPU Kabupaten Probolinggo

    belum sepenuhnya menerapkan merit sistem pada pola pembinaan

    pegawainyaNamun, jika dilihat lebih jauh lagi pada pernyataan yang ada,

    maka terdapat beberapa point penting yang menjadi kekuatan KPU

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 26

    Kabupaten Probolinggo sebagai organisasi publik dan dapat diuraikan

    sebagai berikut:

    Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo memiliki sumber daya

    manusia yang cukup dengan berbagai latar belakang pendidikan dan

    usia.

    Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo telah berupaya melakukan

    pembinaan sampai dengan purna tugas, khususnya pembinaan dalam

    peningkatan kompetensi pegawai melalui pemberian izin tugas belajar,

    diklat, sosialisasi, studybanding/benchmarking, dan sebagainya.

    Organisasi dapat memberikan sanksi, baik yang bersifat administratif

    maupun formil (perdata) terhadap setiap pegawai yang melanggar

    peraturan. Pemberian sanksi ini diperkuat dengan adanya Dewan

    Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang bertugas untuk

    memeriksa, mengadili, dan memutuskan pengaduan atau laporan

    dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota

    KPUKabupaten Probolinggo.

    c. Aspek Kepemimpinan

    Evaluasi organisasi terhadap aspek kepemimpinan secara umum

    KPU Kabupaten Probolinggo telah menerapkan praktik kepemimpinan

    yang adaptif, responsif dan komunikatif.Adapun hasil analisis lebih lanjut

    atas kekuatan aspek kepemimpinan dapat diuraikan sebagai berikut:

    Pimpinan organisasi, yakni Ketua dan Komisioner KPU Kabupaten

    Probolinggo memiliki visi yang kuat untuk membawa KPU Kabupaten

    Probolinggokearah lebih baik.

    Pimpinan organisasi mampu melakukan shared vision sampai pada

    jenjang organisasii terendah.

    Pimpinan organisasi dapat menciptakan suasana kondusif untuk

    terciptanya komunikasi organisasi yang efektif dan memiliki

    kemampuan dalam mengelola sumber daya organisasi dengan baik.

    Pimpinan organisasi telah memperkuat rasa saling percaya dan saling

    menghormatii antar seluruh elemen organisasi.

    Pimpinan organisasi berupaya mewujudkan budaya kerja organisasi

    yang produktif dengan menegakkan disiplin, integritas dan komitmen

    untuk seluruh pegawai.

    Pimpinan berupaya membangun reputasi dan pengakuan publik atas

    eksistensi organisasi.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 27

    d. Aspek Perencanaan dan Anggaran

    Evaluasi organisasi terhadap aspek perencanaan dan anggaran

    meliputi empat pernyataan bahwa secara umum KPU Kabupaten

    Probolinggo telah berhasil membuat perencanaan kegiatan dan

    pengelolaan anggaran yang sesuai dengan ketentuan yang

    berlaku.Adapun hasil analisis lebih lanjut atas kekuatan aspek

    perencanaan dan anggaran dapat diuraikan sebagai berikut:

    Proses perencanaan kegiatan dan anggaran dilakukan dengan

    melibatkan partisipasi aktif seluruh elemen organisasi.

    Tata kelola anggaran memenuhi asas transparansi dan akuntabilitas.

    Pengelolaan anggaran dilakukan dengan menerapkan Standar

    Akuntansi Pemerintahan (SAP).

    Program penguatan kelembagaan demokrasi dan perbaikan proses

    politik memperoleh porsi anggaran yang besar dalam 2 (dua) tahun

    terakhir. Hal ini berguna untuk memperkuat tugas dan fungsi

    organisasi sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang kredibel.

    e. Aspek Business Process dan Kebijakan

    Hasil evaluasi terhadap aspek business process dan kebijakan KPU

    Kabupaten Probolinggo yang merupakan potensi dan/atau kekuatan

    organisasi dalam kurun waktu lima tahun ke depan dapat disimpulkan

    bahwa secara umum KPU Kabupaten Probolinggo telah menerapkan

    tatalaksana dan kebijakan yang dapat diterima oleh semua pihak.Adapun

    hasil analisis lebih lanjut atas kekuatan aspek business process dan

    kebijakan dapat diuraikan sebagai berikut:

    Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo berupaya melakukan

    identifikasi, membuat dan mendokumentasikan

    mekanisme/tatalaksana kerja. Disamping itu Organisasi mereviu dan

    memperbaiki mekanisme/tatalaksana serta melaksanakan

    perbandingan berdasarkan evaluasi periodik dan masukan dari

    berbagai stakeholders

    Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo telah berhasil melaksanakan

    SOP serta membuat peraturan yang jelas dan mudah dipahami.

    Perumusan kebijakan melibatkan seluruh komponen terkait baik

    secara internal maupun eksternal.

    Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo berupaya membangun

    mekanisme monitoring pelaksanaan kebijakan organisasi dengan baik.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 28

    Revisi dan perbaikan terhadap kebijakan organisasi sudah dilakukan

    secara cepat dan tepat.

    f. Aspek Dukungan Infrastruktur dan Teknologi Informasi

    Evaluasi organisasi terhadap aspek dukungan infrastruktur dan

    teknologi informasi meliputi tiga pernyataan dan dapat disimpulkan

    bahwa secara umum KPU Kabupaten Probolinggo membutuhkan

    dukungan infrastruktur yang memadai dan teknologi informasi yang tepat

    guna.Adapun hasil analisis lebih lanjut atas potensi aspek dukungan

    infrastruktur dan teknologi informasi dapat diuraikan sebagai berikut:

    Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo belum memiliki aset berupa

    tanah dan gedung.

    Dukungan teknologi informasi yang tepat guna mampu

    meningkatkan kinerja organisasi.

    Teknologi informasi yang digunakan oleh organisasi dapat

    meningkatkan kualitas pelayanan kepada stakeholders.

    g. Aspek Hubungan dengan Stakeholders

    Evaluasi organisasi terhadap aspek hubungan dengan stakeholders

    meliputi lima pernyataan dan dapat disimpulkan bahwa secara umum

    KPU Kabupaten Probolinggotelah berhasil membina hubungan baik

    dengan stakeholders-nya.Adapun hasil analisis lebih lanjut atas potensi

    aspek hubungan dengan stakeholders dapat diuraikan sebagai berikut:

    Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo telah berupaya memenuhi

    harapan stakeholder’s sehingga mereka puas dengan kinerja

    organisasi.

    Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo berupaya membangun brand

    image yang disukai oleh stakeholders.

    Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo berupaya memberikan

    program-program yang riil dan strategis kepada stakeholder’s yang

    ada.

    2. Permasalahan

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsi menyelenggarakan pemilu, KPU

    Kabupaten Probolinggo dihadapkan pada berbagai permasalahan, baik yang

    datang dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Dimensi

    permasalahannya pun beragam, mulai dari yang bersifat konstitusional,

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 29

    institusional sampai dengan operasional. Oleh karena itu, proses identifikasi

    dan diagnosis terhadap permasalahan yang ada merujuk pada kondisi faktual

    KPU Kabupaten Probolinggo. Adapun permasalahan KPUKabupaten

    Probolinggo berdasarkan dimensi prosesnya dapat dijabarkan sebagai

    berikut:

    a. Kelembagaan

    Permasalahan hubungan mekanisme kerja antar lembaga pemerintah

    yang kurang bersinergi, antara lain dengan Panwaslu dan Dinas

    Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten

    Probolinggomenyangkut masalah kebijakan penyelenggaraan pemilu

    dan daftar pemilih dalam pemilu;

    Beban kerja antar unit organisasi belum seimbang sehingga masih

    terdapat unit kerja yang memiliki volume pekerjaan yang cukup besar

    sementara masih terdapat unit kerja yang beban tugasnya kurang

    memadai sebagai suatu unit kerja organisasi.

    Proses internalisasi peraturan dan budaya kerja organisasi masih

    lemah; dan

    Kebijakan dalam bentuk peraturan seringkali mengalami perubahan

    dalam waktu yang berdekatan.

    b. Sumber Daya Manusia

    SebagianPNS di KPUKabupaten Probolinggo merupakan tenaga yang

    diperbantukan (DPK) sehingga menimbulkan beberapa masalah,

    diantaranya :

    Ketergantungan KPU Kabupaten Probolinggo kepada pemerintah

    daerah maupun pusat atas tenaga PNS terkait baik dalam posisi staf

    maupun pejabat sangat besar. Komposisi tersebut menimbulkan

    permasalahan dalam praktik, misalnya dua hari sebelum pemilihan

    umum masih juga ada penggantian pegawai yang menyulitkan bagi

    KPU Kabupaten Probolinggo untuk meningkatkan kinerja mereka.

    Adanya loyalitas ganda dari PNS terkait, dimana kepatuhan dan

    pertanggungjawaban kinerja bukan kepada KPU tetapi kepada atasan

    di instansi asal.

    Jumlah dan komposisi pegawai belum sesuai dengan tugas, fungsi dan

    beban kerjanya. Perbandingan antara jumlah pegawai dan beban kerjanya

    belum proporsional. Sedangkan komposisi pegawai dilihat dari latar

    belakang pendidikan masih beberapa pegawai lulusan SMU dan SLTP

    sederajat.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 30

    Adanya disparitas kompetensi pegawai antara pusat dan daerah,.

    Disamping itu, kompetensi pegawai belum sesuai dengan kebutuhan

    organisasi dan beban kerja pegawai.

    Sistem reward terhadap pegawai belum memadai sehingga secara tidak

    langsung mempengaruhi kinerja pegawai.

    c. Kepemimpinan

    Masih adanya perbedaan persepsi antara komisioner dengan Sekretariat

    KPU Kabupaten Probolinggo perihal ketatalaksanaan penyelenggaraan pemilu

    sehingga proses pengambilan keputusan menjadi lambat.

    d. Perencanaan dan Anggaran

    Anggaran yang tersedia belum memadai bagi pelaksanaan tugas dan

    fungsi organisasi, khususnya anggaran untuk program penguatan

    kelembagaan demokrasi dan perbaikan proses politik.

    Implementasi dari perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan

    kinerja dan evaluasi kinerja belum terintegrasi dalam suatu sistem

    manajemen kinerja organisasi. Hal ini ditandai dengan kualitas laporan

    akuntabilitas kinerja organisasi yang masih berpredikat CC.

    Sistem pengawasan atas pengelolaan anggaran negara masih lemah

    dimana penyajian atas laporan keuangan organisasi masih mendapatkan

    opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) oleh BPK.

    e. Business Process dan Kebijakan

    Belum efektifnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang ada.

    Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo belum menyusun seluruh standar

    pelayanan publik (SPP) atas setiap jenis layanan yang berikan.

    Revisi dan perbaikan terhadap kebijakan organisasi belum dilakukan

    secara cepat dan tepat.

    Inovasi dalam pengambilan kebijakan untuk mengatasi masalah belum

    sepenuhnya dilakukan.

    f. Dukungan Infrastruktur dan IT

    Sarana dan prasarana kerja yang tersedia belum mendukung pelaksanaan

    tugas dan fungsi organisasi.

    Status kepemilikan atas tanah, bangunan gedung dan gudang KPU

    Kabupaten Probolinggo masih dimiliki oleh pemerintah daerah setempat.

    Hal ini belum mendukung sifat kelembagaan KPU yang tetap. Disamping

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 31

    itu, kantor KPU Kabupaten Probolinggo setiap saat dapat dipindahkan

    sesuai dengan kewenangan Pemda sebagai pemilik tanah dan bangunan.

    g. Hubungan dengan Stakeholders

    Adanya gugatan atas hasil pemilu yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi

    merupakan salah satu indikator ketidakpercayaan masyarakat atas

    kinerja KPUKabupaten Probolinggo.

    Stakeholder’s belum sepenuhnya memahami mekanisme kerja yang

    dibangunoleh KPU Kabupaten Probolinggokarena fungsi penerangan

    kepada masyarakat yang ada di KPU Kabupaten Probolinggomasih lemah.

    Konsolidasi diantara lembaga penyelenggara pemilu belum dilaksanakan

    dengan efektif.

    Disamping permasalahan tersebut, KPUKabupaten Probolinggo juga

    dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam menyelenggarakan pemilu, baik

    pemilu nasional maupun lokal yang berdampak pada pencapaian kinerja

    organisasi secara keseluruhan. Adapun tantangan tersebut adalah sebagai

    berikut:

    Perkembangan masyarakat yang menjadi basis pemilih pada pemilu

    sangat dinamis. Oleh karena itu, tuntutan akan peningkatan kualitas

    pelayanan publik yang diselenggarakan oleh KPUKabupaten Probolinggo

    sangat tinggi, termasuk didalamnya adalah masalah transparansi dan

    akuntabilitas kinerja KPUKabupaten Probolinggo.

    Peran media massa sangat besar dalam menggiring opini masyarakat.

    Distribusi logistik pemilu yang terkendala kondisi geografis yang berbeda-

    beda.

    Tabel 6.

    Ringkasan Analisis Faktor Internal dan Eksternal

    FAKTOR INTERNAL

    Kekuatan (Strengths)

    Mandat UU Nomor 15 Tahun

    2011 tentang Penyelenggara

    Pemilu (S1)

    Komitmen pimpinan kuat (S2)

    Reformasi Birokrasi yang telah

    dicanangkan (S3)

    SDM yang besar (S4)

    Pegawai memiliki persepsi yang sama akan tugas dan fungsi

    organisasi (S5)

    Pengalaman Penyelenggara

    Pemilu (S6)

    Kelemahan (Weaknesses)

    Overlapping program dan

    kegiatan antar unit kerja (W1)

    Beban kerja pegawai

    proporsional (W2)

    Disparitas kompetensi pegawai

    (W3)

    Parsialitas manajemen kinerja

    (W4)

    Sistem Pengawasan atas

    pengelolaan anggaran lemah

    (W4)

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 32

    Efektifitas pelaksanaan SOP

    (W5)

    Standar dan Maklumat

    Pelayanan belum sepenuhnya

    dibuat (W6)

    Sarana dan Prasarana terbatas

    (W8)

    Pemanfaatan teknologi informasi

    belum optimal (W9)

    Loyalitas pegawai rendah (W10)

    Pagu anggaran belum memadai

    (W11)

    FAKTOR EKSTERNAL

    Peluang (Opportunity)

    Sasaran pokok pembangunan

    demokrasi Indonesia (O1)

    Animo partisipasi masyarakat

    dalam pemilu tinggi (O2)

    Hubungan baik dengan

    Panwaslu, DKPP dan lembaga

    penegakan hukum lainnya (O3)

    Potensi pengembangan SDM (O4)

    Kesempatan pendidikan formal

    dan diklat (O5)

    Kemajuan Teknologi Informasi (O6)

    Harapan masyarakat tinggi (O7)

    Ancaman (Threats)

    Peraturan perundangan tentang

    sistem pemilu mudah berubah

    (T1)

    Opini publik mudah digeser (T2)

    Aksi demonstrasi ketidakpuasan

    hasil pemilu yang berakhir ricuh

    (T3)

    Gugatan hasil pemilu yang tidak berdasar pada bukti (T4)

    Mayoritas SDM dengan status

    DPK (T5)

    Distribusi logistik terkendala kondisi geografis (T6)

    Berdasarkan identifikasi faktor kunci tersebut, maka strategi

    pengembangan SWOT yang dapat ditempuh, yaitu:

    1. Strategi Strength–Opportunity (S-O) : Strategi untuk memanfaatkan peluang

    dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki organisasi.

    a. Pendayagunaan Penyelenggara Pemilu secara optimal untuk

    terwujudnya Pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan

    mandiri;

    b. Melakukan koordinasi dengan segenap pemangku kepentingan baik

    pada tahap persiapan, penyelenggaraan maupun setelah Pemilu;

    c. Peningkatan kualitas SDM KPUKabupaten Probolinggo;

    d. Membangun dan mendayagunakan sistem informasi Kepemiluan yang

    terintegrasi.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 33

    2. Strategi Weakness –Opportunity (W-O) : Strategi untuk memanfaatkan

    peluang eksternal yang muncul dari lingkungan dengan tujuan mengatasi

    kelemahan.

    a. Penataan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan

    fungsi unit kerja;

    b. Penataan tugas pegawai sesuai dengan analisis jabatan dan beban

    kerja;

    c. Melakukan koordinasi internal antar unit kerja terkait untuk

    meningkatkan kinerja KPUKabupaten Probolinggo;

    d. Optimalisasi sistem pengawasan dan pengendalian intern atas

    pengelolaan anggaran;

    e. Pembinaan teknis pelaksanaan SOP di KPUKabupaten Probolinggo;

    f. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan

    tugas kepemiluan.

    3. Strategi Strength –Threat (S-T) : Strategi untuk menghadapi dan mengatasi

    ancaman dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki

    organisasi.

    a. Pemantapan kerjasama dan koordinasi penyelenggaraan Pemilu

    dengan institusi terkait;

    b. Sosialisasi dan publikasi penyelenggaraan Pemilu secara optimal dan

    transparan;

    c. Peningkatan akuntabilitas kinerja kepemiluan;

    d. Optimalisasi pendayagunaan SDM dalam pengelolaan logistik Pemilu

    pada tahap perencanaan kebutuhan, pengadaan, dan

    pendistribusian.

    4. Strategi Weakness –Threat (W-T) : Strategi untuk menghindari ancaman

    untuk melindungi organisasi dari kelemahan yang ada dalam organisasi.

    a. Penataan lembaga dan personilKPUKabupaten Probolinggo termasuk

    kesekretariatan;

    b. Pemantapan kerjasama dan koordinasi penyelenggaraan Pemilu

    dengan institusi terkait;

    c. Optimalisasi pembinaan, pengawasan penyelenggaraan Pemilu;

    d. Penguatan kelembagaan pengelolaan logistik Pemilu pada tahap

    perencanaan kebutuhan, pengadaan, dan pendistribusian.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 34

    BAB II

    VISI, MISI DAN TUJUAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

    A. Visi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    Visi adalah rumusan umum mengenai kondisi yang ideal pada akhir

    periode yang ingin dicapai oleh suatu lembaga/organisasi. Dengan definisi

    tersebut KPU merumuskan Visi KPU Periode 2015 – 2019 adalah sebagai

    berikut:

    Pernyataan visi diatas merupakan gambaran tegas dari komitmen

    Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo untuk menyelenggarakan

    pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan mandiri serta dilandasi

    dengan mekanisme kerja yang efektif, efisien, berpegang teguh pada etika

    profesi dan jabatan, berintegritas tinggi dan berwawasan nasional sehingga

    menjadikan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo sebagai lembaga

    penyelenggara pemilihan umum yang terpercaya dan professional dalam

    melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Di samping itu, Komisi Pemilihan

    Umum Kabupaten Probolinggo juga berkomitmen penuh untuk ikut mengambil

    bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,

    khususnya di bidang politik kepemiluan. Relevansi pernyataan visi Komisi

    Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo dengan visi Nasional dan agenda

    prioritas nasional yang disebut NAWA CITA, yakni pembangunan tata kelola

    pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta

    peningkatan kualitas sumber daya manusia penyelenggara pemilu. Hal ini

    menyiratkan pentingnya Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    memperkuat brand image organisasi menjadi penyelenggara pemilihah umum

    yang berintegritas, professional dan mandiri demi terwujudnya kualitas

    penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia.

    Visi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo adalah:

    “Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Professional,

    dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL”

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 35

    B. Misi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang harus

    dilakukan untuk mewujudkan Visi yang telah disepakati. Oleh kerena itu,

    untuk menjadi sebuah lembaga penyelenggara Pemilu yang mandiri, profesional,

    dan berintegritas untuk terwujudnya Pemilu yang luber dan jurdil. Upaya yang

    dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkan tindakan yang

    disesuaikan dengan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

    Probolinggo, maka misi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    mengalami perubahan sebagai berikut:

    1. Membangun Sumber Daya Manusia yang Kompeten sebagai upaya

    menciptakan Penyelenggara Pemilu yang Profesional;

    2. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para

    pemangku kepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat;

    3. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan

    pendidikan pemilih yang berkelanjutan;

    4. Mewujudkan penyelenggara Pemilu yang efektif dan efisien, transparan,

    akuntabel, serta aksesable.

    C. Tujuan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut, maka tujuan

    yang hendak dicapai oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    adalah:

    1. Terwujudnya lembaga KPU Kabupaten Probolinggo yang memiliki integritas,

    Kompetensi, Kredibilitas, dan Kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu;

    2. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang

    berlaku;

    3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi

    di Indonesia;

    4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu;

    5. Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel,

    dan aksesabel.

    D. Asas dan Nilai Komisi Pemilihan Umum

    Meskipun di dalam Peraturan Menteri PPN/Bappenas Nomor 5 Tahun

    2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis

    Kementerian/Lembaga Tahun 2015–2019 tidak mengatur mengenai asas atau

    nilai-nilai organsasi, KPU menganggap bahwa asas dan nilai-nilai organasasi

    sangat penting untuk dituangkan di dalam Renstra KPU. Asas dan nilai-nilai

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 36

    dasar sebuah organisasi sangat penting untuk menjadi panduan bagi individu

    maupun kelembagaan dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewenangnya.

    Untuk mewujudkan sebuah lembaga penyelenggara Pemilu yang mandiri,

    profesional, dan berintegritas untuk terwujudnya Pemilu yang luber dan jurdil,

    maka serangkaian asas dan nilai dasar yang telah ditetapkan oleh Undang-

    Undang Pemilu menjadi panduan bagi KPU sebagai lembaga penyelenggara

    Pemilu dan individu yang menjadi bagian dari KPU. Nilai-nilai dasar tersebut

    adalah:

    1. Mandiri

    2. Jujur

    3. Adil

    4. Berkepastian hukum

    5. Tertib

    6. Terbuka

    7. Proporsional

    8. Profesional

    9. Akuntabel

    10. Efektif

    11. Efisien, dan

    12. Aksesibel;

    Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan nilai-nilai KPU secara

    diagramatis dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini.

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 37

    Gambar 4

    Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan nilai-nilai KPU Kabupaten Probolinggo

    NILAI-NILA KPU

    Mandiri; Jujur; Adil; Berkepastian hukum; Tertib; Terbuka; Proporsional;

    Professional; Akuntabel; Efektif; Efisien dan Aksesibel

    TUJUAN

    1. Terwujudnya lembaga KPU Kabupaten Probolinggo yang memiliki integritas,

    kompetensi, kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu;

    2. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

    3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi di

    Indonesia;

    4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu;

    5. Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, dan

    aksesabel.

    MISI KPU KABUPATEN PROBOLINGGO 1. Membangun Sumber Daya Manusia yang Kompeten sebagai upaya menciptakan

    Penyelenggara Pemilu yang Profesional;

    2. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para pemangku

    kepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat;

    3. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan

    pendidikan pemilih yang berkelanjutan;

    4. Memperkuat Kedudukan Organisasi dalam Ketatanegaraan;

    5. Mewujudkan penyelenggara Pemilu yang efektif dan efisien, transparan,

    akuntabel, serta aksesable

    VISI KPU KABUPATEN PROBOLINGGO

    Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Professional, dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu

    yang LUBER dan JURDIL

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 38

    E. Sasaran Strategis Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo

    Dalam RPJM ke–3 disebutkan bahwa sasaran pokok pembangunan yang

    hendak dicapai adalah meningkatnya partisipasi politik pemilihan umum dan

    kualitas penyelenggaraan pemilihan umum 2019, penegakan hukum dan

    reformasi birokrasi yang ditandai dengan membaiknya indeks demokrasi

    Indonesia, meningkatnya indeks penegakan hukum; indeks perilaku anti

    korupsi; indeks persepsi korupsi; indeks integritas nasional, dan indeks

    reformasi birokrasi yang diikuti dengan membaiknya tingkat pengelolaan

    anggaran (opini laporan keuangan) dan tingkat akuntabilitas instansi

    pemerintah (skor atas SAKIP).

    Berdasarkan sasaran pokok pembangunan yang tercantum dalam RPJM

    ke-3 tersebut, maka sasaran-sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum

    Kabupaten Probolinggo yang hendak dicapai selama lima tahun kedepan (2015

    – 2019) adalah sebagai berikut:

    1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu, dengan indikator kinerja

    sasaran strategis sebagai berikut :

    a. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu;

    b. Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang

    menggunakan hak pilihnya;

    c. Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam

    daftar pemilih;

    d. Persentase KPPS yang telah menerima perlengakapan pemungutan

    dan penghitungan suara paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari

    pemungutan suara tepat jumlah dan kualitas.

    2. Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan indikator kinerja

    sasaran strategis sebagai berikut :

    a. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU

    Kabupaten Probolinggo ;

    b. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian;

    c. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca

    Pemilu;

    d. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Presiden dan

    Wakil Presiden, Gubernur, dan Bupati.

    3. Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan, dengan indikator kinerja

    sasaran strategis sebagai berikut :

  • Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 39

    a. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi;

    b. Persentase sengketa hukum yang dimenangkan oleh KPU Kabupaten

    Probolinggo.

    Tabel 7

    Hubungan Tujuan dan Sasaran Strategis

    KPU Kabupaten Probolinggo 2019

    Tujuan Sasaran Strategis

    Indikator Kinerja Target

    2015 2016 2017 2018 2019

    Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu

    Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu

    Persentase partisipasi pemilih dalam Pemilu

    - - - 77.5% 77.5%

    Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya

    - - 75% 75% 75%

    Persentase KPPS yang telah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara paling lambat 1 hari sebelum hari pemungutan suara tepat jumlah dan kualitas

    - - 100% 100% 100%

    Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan,

    akuntabel, dan aksesabel

    Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu

    Persentase ketepatan waktu penyelesaian pelayanan administrasi kepegawaian

    100% 100%

    100%

    100% 100%

    Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik

    85% 85%

    Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Bupati dan Wakil Bupati, Presiden Wapres

    100% 100%

    100%

    100% 100%

    Terwujudnya lembaga

    KPUKabupaten Probolinggo yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu

    Meningkatnya kualitas

    administrasi organisasi penyelenggara pemilu

    Persentase jumlah laporan sistem akuntansi dan