24
Kompas geologi digunakan untuk mengukur arah (azimuth) pada suatu titik ataupun kelurusan struktur, mengukur kemiringan lereng,maupun mengukur jurus ataupun kedudukan perlapisan dan kemiringan lapisan batuan. Sebelum kita mengetahui tentang penggunaannya, terlebih dahulu kita harus mengetahui bagian-bagian dari kompas. Setiap kompas geologi harus memiliki sebuah jarum magnit, lingkaran pembagi dalam derajat, nivo leveling (nivo mata lembu) dan sebuah clinometer dengan nivo tabung mengukur kemiringan. Cara menggunakan kompas geologi : 1. Periksa Inklinasi dan Deklinasinya apakah sudah disesuaikan dengan daerah kerja. Inklinasi : adalah keadaan dimana jarum magnit tidak berada dalam keadaan horizontal. Dan kalau diletakkan horizontal, maka ujung jarum akan menyentuh kaca penutupnya, akibatnya pembaca akan terganggu dan dapat menimbulkan kesalahan yang fatal. Cara mengatasinya adalah dengan menggeser bobot pada tangan- tangan jarum keujung atau ketengah. Untuk daerah di Lintang selatan Indonesia pada tangan utara jarumnya.

Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemetaan geologi

Citation preview

Page 1: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

Kompas geologi digunakan untuk mengukur arah (azimuth) pada suatu titik ataupun kelurusan struktur, mengukur kemiringan lereng,maupun mengukur jurus ataupun kedudukan perlapisan dan kemiringan lapisan batuan.Sebelum kita mengetahui tentang penggunaannya, terlebih dahulu kita harus mengetahui bagian-bagian dari kompas.

Setiap kompas geologi harus memiliki sebuah jarum magnit, lingkaran pembagi dalam derajat, nivo leveling (nivo mata lembu) dan sebuah clinometer dengan nivo tabung mengukur kemiringan.Cara menggunakan kompas geologi :1. Periksa Inklinasi dan Deklinasinya apakah sudah disesuaikan dengan daerah kerja.

Inklinasi : adalah keadaan dimana jarum magnit tidak berada dalam keadaan horizontal. Dan

kalau diletakkan horizontal, maka ujung jarum akan menyentuh kaca penutupnya, akibatnya

pembaca akan terganggu dan dapat menimbulkan kesalahan yang fatal.

Cara mengatasinya adalah dengan menggeser bobot pada tangan-tangan jarum keujung atau

ketengah. Untuk daerah di Lintang selatan Indonesia pada tangan utara jarumnya.

Deklinasi : adalah besarnya sudut penyimpangan yang terbentuk antara arah utara magnetis

dengan arah utara sebenarnya (True North).

Besarnya sudut deklinasi untuk tiap-tiap daerah (local declination) selalu berbeda. Untuk

mengetahui dapat dilihat pada salah satu tepi dari peta. Kompas yang digunakan harus

disesuaikan dengan deklinasi setempat dengan cara memutar lingkaran berderajat dari kompas

itu ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah Magnetic North terhadap True North. Titik nol

disesuaikan terhadap “indeks pin” pada kompas berdasarkan besarnya deklinasi.

Page 2: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

Contoh : Diketahui deklinasi 5º sebelah barat dari True North. Sehingga lingkaran berderajat

harus diputar sampai indeks menunjukkan angka 5º sebelah barat titik nol.

2. Setelah koreksi dilakukan, maka selanjutnya kita lakukan pengukuran-pengukuran untuk :

         Menentukan arah (Azimuth)

         Mengukur sudut lereng (slope)

         Menentukan beda tinggi

         Mengukur jurus dan kemiringan (strike dan Dip)

         Mengukur kedudukan bidang

         Menentukan ketinggian suatu titik (Elevasi)

         Mengukur struktur garis

  Menentukan arah (Azimuth)

Yang dimaksud dengan arah adalah arah lokasi titik yang akan dituju dari titik lokasi dimana

kita berdiri.

Caranya adalah sebagai berikut :

  Pegang kompas dengan tangan kiri setinggi pinggang atau dada

  Cermin (tutup kompas) dibuka ±135º dan menghadap kedepan.

  Bila menggunakan kompas merek Brunton, maka “sighting arm” dibuka horizontal dan “peep

sight” ditegakkan.

  Putar kompas sedemikian rupa sampai ke titik yang dimaksud tampak dalam cermin dan berimpit

dengan ujung jari “Sighting arm” dan garis hitam cermin.

  Bila nivo leveling (nivo mata lembu) sudah berada ditengah, baca jarum utara kompas dan catat

angka yang ditunjuknya.

  Mengukur sudut lereng (slope)

Besarnya sudut lereng dapat diukur menggunakan kompas dengan cara membaca klinometer.

Ketelitian pembacaan sudut lereng dengan kompas Brunton adalah seperempat derajat (15 detik).

Caranya adalah sebagai berikut :

  Buka tutup kompas hingga membentuk sudut ± 45 º. Tangan-tangan penunjuknya dibuka dan

ujungnya ditekuk 90 º.

  Pegang kompas dengan tangan yang ditekuk ±90 º dan pada posisi vertikal.

  Bidik titik yang dituju melalui lubang “peep sight” dan “sighting window” dimana titik tersebut

tingginya harus sama dengan mata dan atur dengan menaik turunkan kompas.

Page 3: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

  Gerakkan klinometer dengan memutar pengatur datar yang terdapat dibagian belakang kompas,

sehingga gelembung dalam nivo lonjong berada ditengah dapat dilihat melalui cermin.

  Baca dan catat angka yang ditunjukkan oleh klinometer.

  Mentukan beda tinggi

  Baca dan catat besarnya sudut lereng

  Ukur jarak dari titik kita berdiri ketitik yang kita bidik dengan langkah atau roll meter (50 meter).

  Beda tinggi didapat dengan rumus :

Beda tinggi = jarak x Sin sudut lereng (β)

ΔH = L sin β.

  Mengukur jurus dan kemiringan

Mengukur jurus dan kemiringan pada bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar dan

sebagainya dapat dilakukan dengan cara seperti petunjuk dibawah sedangkan mengarahkan

jurus/strike dari tempat kita berdiri kesuatu titik yang jauh dapat dilakukan dengan cara :

  Mengukur jurus/strike

a.       Letakkan sisi yang bertuliskan E pada bidang yang diukur

b.      Atur nivo mata lembu sampai gelembungnya berada di tengah

c.       Baca jarum utaranya

  Mengukur kemiringan/dip

a.       Letakkan sisi yang bertulis W tegak lurus jurus yang sudah kita ukur (tanda garis yang sudah

kita buat).

b.      Atur gelembungnya sampai gelembung pada nivo lonjong berada di tengah

Baca angka yang ditunjukkan pada skala clino.

  Cara menulisan hasil pembacaan

a.       Untuk kompas dengan sistem kuadran misalnya hasil pembacaan jurus 45º kemiringan 25º,

maka tata cara penulisannya adalah : S 45º W / 25º NW, dimana NW menunjukkan arah

kemiringan.

b.      Untuk kompas dengan sistem azimuth misalnya hasil pembacaan jurus 50º dan kemiringan 42º,

maka tata cara penulisannya : N 50º N / 42º.

  Menentukan kemiringa lapisan yang mempunyai sudut 5º Untuk lapisan yang mempunyai sudut kemiringan 5º sukar diukur dengan teliti. Untuk mengatasi hal ini dilakukan prosedur berikut :

  Putar klinometer sehingga menunjukkan angka nol.

Page 4: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

  Kompas dalam keadaan terbuka penuh, tempelkan W pada bidang perlapisan hingga gelembung

pada nivo lonjong berada ditengah.

  Tandai garis potong antara bidang lapisan dan kompas, ukur jurusnya melalui garis ini.

  Letakkan kompas tegak lurus garis tersebut, baca kemiringan.

  Mengukur kedudukan bidang

Mengukur kedudukan bidang dapat dilakukan dengan cara menentukan arah dan besarnya

kemiringan.

Caranya adalah sebagai berukut :

  Letakkan kompas dalam posisi horizontal pada bidang yang diukur yaitu dengan menempelkan

sisi yang bertanda “S” dan baca angka yang ditunjukkan jarum utara, maka kita dapatkan arah

daripada kemiringan bidang perlapisan tersebut.

  Ukur besar sudut kemiringan bidang tersebut.

  Catat angka pembacaan yang kita amati, misalnya 30⁰ N 42⁰ E

Artinya sudut kemiringan sebesar 30⁰ miring kearah N 45⁰ E

Jurus daripada bidang dapat diketahui dengan jalan menarik garis tegak lurus pada arah

kemiringan.

  Mengukur ketebalan lapisan dan menentukan kedalaman pemboran

Untuk mengukur ketebalan dengan kompas geologi dibutuhksn alat bantu yang disebut Jacob

staff. Dan dengan teknik ini kita sekaligus dapat merencanakan total kedalaman pemboran yang

kita inginkan.

Caranya adalah :

  Ukur besarnya sudut kemiringan (dip) lapisan

  Pegang kompas dan ketengahkan gelembung clino dengan sudut klinometer = dip dari perlapisan.

  Atur posisi berdiri kita tepat pada batas bawah (floor) lapisan yang akan diukur. Dan arahkan

kompas mengikuti sudut kemiringan lapisan pada batas atas (roof) lapisan tersebut. Bila lapisan

tersebut tebalnya melebihi tinggi kita, maka pengukuran dilakukan beberapa kali.

  Untuk mengetahui ketebalan yang kita ukur adalah =tinggi mata kita dari tanah x cos (dip). Untuk

lapisan yang sangat tebal maka tebalnya harus dikalikan dengan berapa banyak kita melakukan

pengukuran.

  Sedang untuk mengetahui kedalaman pemboran pada titik yang kita tentukan adalah kedalaman

pada titik yang kita arahkan = kelipatan dari tinggi mata kita sampai ketitik yang dimaksud.

Page 5: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

  Mengukur Struktur Garis yang mempunyai “trend”

Adapun yang termasuk struktur garis ini adalah : gores garis pada bidang sesar,

Arah arus pembentukan struktur sediment dan garis sumbu lipatan.

1.Mengukur arah “Trend”

  Tempelkan alat bantu (buku lapangan atau “clipboard) pada posisi tegak dan sejajar dengan arah

struktur garis yang akan diukur.

  Tempelkan sisi “W” atau “E” kompas pada posisi kanan atau kiri alat bantu dengan visir kompas

mengarah ke penunjaman struktur garis tersebut.

  Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh

jarum utara kompas adalah harga arah penunjuknya (trend).

  Mengukur Struktur Garis yang tidak memiliki “trend”

Adapun yang termaksud struktur garis ini adalah umumnya berupa arah-arah kelurusan, seperti :

arah arah liniasi fragmen breksiasi, arah kelurusan sungai, arah kelurusan gawir sesar dan lain

sebagainya. Dalam hal ini yang diukur hanya arah kelurusan (bearing) saja.

1.mengukur “Bearing”

  Arahkan visir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur garis yang akan diukur,

misalnya sumbu memanjang fragmen breksiasi.

  Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh

jarum utara kompas adalah harga arah “bearing”nya.

Cara Memakai Kompas Geologi BruntonPosted by www.teknologisurvey.com ⋅ April 28, 2012 ⋅ Tinggalkan Sebuah Komentar Filed Under  Cara Memakai Kompas Geologi Brunton

Cara Memakai Kompas Geologi

untuk bisa memahami cara mengukur suatu kemiringan dengan kompas geologi.Kita perlu mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian dari kompas geologi tersebut.Diantaranya :

Bagian-bagian yang perlu diketahui adalah :

Bull’s eye level : Kalo di bahasa indonesiakan level mata sapi. Fungsinyadigunakan dalam menentukan kedataran kompas geologi saat melakukanpengukuran strike dan trend.

Page 6: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

Clinometer level : Fungsinya digunakan dalam menentukan kedatarankompas geologi saat melakukan pengukuran dip dan plunge.

Clinometer scale : skala yang digunakan saat melakukan pengukuran dipdan plunge. Index pin : penunjuk 0 derajat pada kompas geologi. Bagian ini dapatdiputar-putar sesuai

kebutuhan, tetapi biasanya di arahkan ke arah Utara. Small sight dan large sight : Fungsinya digunakan untuk melakukanpenembakan

menggunkan kompas geologi supaya yang kita bidik tepat lurusdengan kita.

(Gambar : Cmpas brunton)

JARUM MAGNET

Jarum magnet pada kompas adalah sebuah batangan besi yang disatukandengan batangan magnit bagian tengahnya terletak diatas jarum tegak, apabila dalamkeadaan setimbang, jarum akan bergerak dengan bebas diaatas jarum tegak (PivotNeedle), ujung jarum akan diam searah dengan kutub utara magnet bumi, ujung jarumutara ditandai dengan noktah kuning, dilengkapi pula dengan cincin penyeimbang beratyang dapat digeser-geser untuk mengimbangi penyimpangan arah inklinasi, agar supaya jarum kompaas dapat bergerak bebas tanpa menyentuh kaca penutup kompas.

LINGKARAN PEMBAGIAN DERAJAT

Pembagian skala derajat pada kompas, adalah bagian kompas berupa lempenganlingkaran diluar ujung jarum kompas, terdiri dari :

Pembagian skala 0o – 360o,Kedudukan N (utara) pada kompas adalahkedudukan 0o berimp[it dengan 360o, Kedudukan S (selatan) pelurus N, adalahkedudukan 180o, dan kedudukan E (timur) adalah kedudukan 90o, kedudukan W(barat) adalah kedudukan 270o. Posisi pembacaan arah N – E – S – W – N padakompas, ditulis kebalikan arah perputaran jarum jam.

Pembagian skala 0o – 90o, Skala Pembagian 0o – 90o, mempunyai system pembacaan dengan kwadran.Kwadran 0o

– 90o; adalah sekala pembacaan kwadran N – E dan S – E , N – Wdan S – W, berarti angka 0o, terletak pada pembacaan E (timur) dan W (barat).Tulisan arah N – E – S – W – N, terbaca terbalik arah perputaran jarum jam.

KLINOMETER

Sebuah kompas geologi, harus selalu dilengkapi dengan seperangkat alatclinometer, yang mengukur besarnya sudut kemiringan (sudut vertical), untuk mengukur kedudukan sudut vertical suatu garis atau bidang, yang dilengkapi dengan gelembungpenyeimbang (nivo tabung) diletakkan sedemikian rupa sehingga kedudukan garishorizontal clinometer sejajar dengan arah garis memanjang compass, titik pembacaantegak lurus garis tersebut, sekala pembacaan kemiringan dengan satuan derajat (..o)dan (%), alat penyetel manual klinometer terletak pada bagian belakang kompas.Beberapa jenis kompas, memiliki alat klinometer yang dapat berputar sendiri yangdikontrol oleh gaya berat

Page 7: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

PENGARAH

Pengarah pada kompas, terdiri dari pengarah depan dan pengarah belakang,Pengarah depan berupa lengan yang dapat ditekuk muka-belakang secara bebas yangdilengkapi pada ujungnya dengan Peep Sight.Pengarah belakang, berupa lempengan cermin yang juga berfungsi sebagai penutupkompas, yang dilengkapi dengan Sighting windows, axial line dan folding sight.

1.Mengukur Strike

Tempelkan sisi E (east), geser-geser, bersabarlah hingga gelembung udara dalamBull’s eye level masuk ke dalam lingkaran, jangan langsung diotak-atik, tapi tunggu duluhingga jarum kompas stabil (nggak gerak), terakhir amati sudut yang ditunjuk arahUtara. Lalu tulislah sesuai petunjuk N __˚ E

2.Mendukur Dip

Tempelkan sisi W (west) badan kompas usahakan membentuk sudut 90˚ terhadapstrike, Clinometer level diputar-putar sampai gelembung udara berada di antara garisdalam clinometer level/ ditengah-tengahnya, terakhir baca sudut dalam clinometer scale.

3.Mengukur Plunge

Cara mengukurnya seperti mengukur Dip, namun karena kita mengukur struktur garis maka pakai bantuan buku, atau papan jalan untuk mempermudah, dengan jalanmenempelkan sisi buku di struktur garis dan melakukan pengukuran di sisi buku yanglain.

4.Mengukur Trend

Cara mengukurnya seperti mengukur Strike, namun karena kita mengukur struktur garis kan susah tuh, maka pakai bantuan buku, atau papan jalan untuk mempermudah,dengan jalan menempelkan sisi buku di struktur garis dan melakukan pengukuran dipermukaan datar yang ada di buku atau papan jalan tersebut.

5.Mengukur Pitch

Cara mengukurnya jadi pertama buatlah garis strike di permukaan bidang, lalulangsung ukur derajat antara struktur garis dan strike menggunakan busur derajat.6. Digunakan untuk mentukan tempat kita terhadap suatu benda dan arah UtaraUntuk melakukan pengukuran dengan cara ini, kita harus menggunakan small sight,large sight dan cermin agar hasil pengkurannya maksimal. Skema pengukuran bisadilihat digambarkan.

(Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi,

Page 8: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.

————————————————————————————————————————————————–

Kemampuan GPS

Beberapa kemampuan GPS  antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.

————————————————————————————————————————————————–

Produk yang diberikan GPS

Secara umum produk dari GPS adalah posisi, kecepatan, dan waktu. Selain itu ada beberapa produk lainnya seperti percepatan, azimuth, parameter attitude, TEC (Total Electron Content), WVC (Water Vapour Content), Polar motion parameters, serta beberapa produk yang perlu dikombinasikan dengan informasi eksternal dari sistem lain, produknya antara lain tinggi ortometrik, undulasi geoid, dan defleksi vertikal.

————————————————————————————————————————————————–

Segmen Penyusun Sistem GPS

Secara umum ada tiga segmen dalam sistem GPS yaitu segmen sistem kontrol, segmen satelit, dan segmen pengguna.

Satelit GPS dapat dianalogikan sebagai stasiun radio angkasa, yang diperlengkapi dengan antena-antena untuk mengirim dan menerima sinyal –sinyal gelombang. Sinyal-sinyal ini selanjutnya diterima oleh receiver GPS di/dekat permukaan bumi, dan digunakan untuk menentukan informasi posisi, kecepatan, maupun waktu. Selain itu satelit GPS juga dilengkapi dengan peralatan untuk mengontrol attitude satelit. Satelit-satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu ; blok I, blok II, blok IIA, blok IIR dan blok IIF. Hingga april 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A dan 1 satelit blok II R yang operasional.

Secara umum segmen sistem kontrol berfungsi mengontrol dan memantau operasional satelit dan memastikan bahwa satelit berfungsi sebagaimana mestinya

Page 9: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit GPS di manapun berada. Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS ( GPS receiver ) diperlukan  untuk menerima dan memproses sinyal -sinyal dari satelit GPS untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver GPS secara umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses data ( solusi navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan memori serta perekam data.

————————————————————————————————————————————————–

Prinsip penentuan posisi dengan GPS

Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit.

————————————————————————————————————————————————–

Tipe alat (Receiver ) GPS

Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda.  Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 – 4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter.  Tipe alat  yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika.  Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.

————————————————————————————————————————————————–

Sinyal dan Bias pada GPS

GPS memancarkan dua sinyal yaitu frekuensi  L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (receiver GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada

Page 10: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

saat fitur ”Anti-Spoofing” diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y.

Ketika sinyal melalui lapisan atmosfer, maka sinyal tersebut akan terganggu oleh konten dari atmosfer tersebut. Besarnya gangguan di sebut bias.  Bias sinyal yang ada utamanya terdiri dari 2 macam yaitu bias ionosfer dan bias troposfer.  Bias ini harus diperhitungkan (dimodelkan atau diestimasi atau melakukan teknik differencing untuk metode diferensial dengan jarak baseline yang tidak terlalu panjang) untuk mendapatkan solusi akhir koordinat dengan ketelitian yang baik.  Apabila bias diabaikan maka dapat memberikan kesalahan posisi sampai dengan orde meter.

————————————————————————————————————————————————–

Error Source pada GPS

Pada sistem GPS terdapat beberapa kesalahan komponen sistem yang akan mempengaruhi ketelitian hasil posisi yang diperoleh.  Kesalahan-kesalahan tersebut contohnya kesalahan orbit satelit, kesalahan jam satelit, kesalahan jam receiver, kesalahan pusat fase antena, dan multipath. Hal-hal lainnya juga ada yang mengiringi kesalahan sistem seperti efek imaging, dan noise.   Kesalahan ini dapat dieliminir salah satunya dengan menggunakan teknik differencing data.

————————————————————————————————————————————————-

Metoda penentuan posisi dengan GPS

Metoda penentuan posisi dengan GPS pertama-tama terbagi dua, yaitu metoda absolut, dan metoda diferensial.  Masing-masing metoda kemudian dapat dilakukan dengan cara real time dan atau post-processing. Apabila obyek yang ditentukan posisinya diam maka metodenya disebut Statik.  Sebaliknya apabila obyek yang ditentukan posisinya bergerak, maka metodenya disebut kinematik.  Selanjutnya lebih detail lagi kita akan menemukan metoda-metoda seperti SPP, DGPS, RTK, Survei GPS, Rapid statik, pseudo kinematik, dan stop and go, serta masih ada beberapa metode lainnya.

————————————————————————————————————————————————–

Ketelitian Posisi yang diperoleh dari Sistem GPS

Untuk aplikasi sipil, GPS memberikan nilai ketelitian posisi dalam spektrum yang cukup luas, mulai dari meter sampai dengan milimeter.  Sebelum mei 2000 (SA on) ketelitian posisi GPS metode absolut dengan data psedorange mencapai 30 – 100 meter.  Kemudian setelah SA off ketelitian membaik menjadi 3 – 6 meter.  Sementara itu Teknik DGPS memberikan ketelitian 1-2 meter, dan teknik RTK memberikan ketelitian 1-5 sentimeter.  Untuk posisi dengan ketelitian

Page 11: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

milimeter diberikan oleh teknik survai GPS dengan peralatan GPS tipe geodetik dual frekuensi dan strategi pengolahan data tertentu.

————————————————————————————————————————————————-

Aplikasi-aplikasi Teknologi GPS

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak diaplikasikan di dunia pada saat ini, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa. Disamping aplikasi-aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup marak saat ini antara lain meliputi survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, transportasi dan navigasi, pemantauan deformasi, pertanian, kehutanan, dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi. Di Indonesia sendiri penggunaan GPS sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu dan terus berkembang sampai saat ini baik dalam volume maupun jenis aplikasinya.

Dalam geologi dikenal dua jenis palu yang masing-masing memiliki bentuk dan kegunaan yang spesifik sehingga hanya cocok digunakan untuk batuan yang sudah di tentukan sesuai dengan peruntukannya.

I. Palu “ pick point “Merupakan tipe palu yang mana memiliki salah satu bagian yang runcing. Palu tipe ini biasanya digunakan untuk tipe batuan yang keras atau padat (massif) misalnya pada batuan beku dan batuan metamorf.

II. Palu “ chisel point “ (batuan sedimen)

Page 12: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

Merupakan tipe palu yang mana memiliki salah satu bagian yang pipih, bias di gunakan untuk megait perlapisan pada batuan untuk mengait perlapisan pada batuan. Palu tipe ini biasanya di gunakan untuk tipe yang lunak misalnya pada batuan sedimen.

1. Pengertian Survey dan PengukuranSurvey atau surveying didefinisikan sebagai pengumpulan data yang berhubungan dengan pengukuran permukaan bumi dan digambarkan melalui peta atau digital. Sedangkan pengukuran didefinisakan peralatan dan metode yang berhubungan dengan kelangsungan survey tersebut. jadi, surveying adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengumpulan data. Mulai dari pengukuran permukaan bumi hingga penggambaran bentuk bumi. Sedangkan pengukuran adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan alat mulai dari pita ukur hingga pengukuran jarak dengan metode elektro magnetik.

Survey umumnya dilakukan pada bidang datar, yaitu dengan tidak memperhitungkan kelengkungan bumi. Dalam proyek surveying, kelengkungan buminya kecil, jadi pengaruhnya dapat diabaikan, dengan menggunakan perhitungan yang rumusnya disederhanakan. Sedangkan pada proyek yang memiliki jarak jauh, kelengkungan bumi tidak dapat diabaikan, karena keadaan ini termasuk surveying geodesi.

Page 13: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

2. Macam-macam Alat Survey dan Pengukuran

A. Peta Topografi

a). PengertianPeta topografi adalah peta dengan skala tinggi dan detail, dan biasanya menggunakan garis-garis kontur dalam peta modern.

b). KegunaanPeta topografi digunakan untuk informasi tentang keadaan, lokasi, jarak, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah, tingkat tutupan vegetasi dan perbedaan ketinggian kontur.

Page 14: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

B. Kompas Geologi

a). PengertianKompas merupakan alat navigasi penunjuk arah sesuai dengan magnetik bumi secara akurat.

b). KegunaanKompas geologi memiliki banyak kegunaan, diantaranya digunakan untuk mengukur kedudukan suatu unsur struktur geologi, mengukur strike/dip dari kemiringan lapisan batuan, dan tentunya sebagai penunjuk arah.

c). Cara PenggunaanDari beberapa sumber, cara menggunakan kompas geologi dilihat dari bagian-bagian utama kompas tersebut. Diantaranya:

Jarum Kompas

Jarum kompas selalu menunjuk ke arah kutub utara magnet bumi. Oleh karena itu terjadi penyimpangan dengan kutub utara geografi yang biasa disebut deklinasi. Biasanya deklinasi memiliki besaran yang berbeda disetiap tempat. Agar kompas sesuai dengan kutub utara geografi, maka "graduated circle" harusdiputar.

Lingkaran Pembagian Derajat

Ada 2 jenis pembagian derajat dalam kompas ini,

1. Kompas azimut dengan pembagian derajat muali dari 0 derajat di arah utara sampai 360 derajat berlawanan dengan arah jarum jam.

2. Kompas kwardan memiliki pembagian derajat dari 0 derajat pada utara dan selatan, lalu 90 derajat pada timur dan barat

Page 15: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

Klinometer

Bagian kompas yang berfungsi mengukur kemiringan suatu lereng. terletak didasar kompas dan biasanya dilengkapi dengan gelembung pengukur horizontal dan skala.

C. Palu Geologi

a). PengertianPalu adalah benda yang digunakan untuk memberikan tumbukan pada benda lain. Ada 2 jenis palu yang digunakan dalam survey, yaitu palu geologi sedimen (palu geosedimen) dan palu batuan beku.

b). Kegunaan

Palu Geosedimen

Sesuai namanya, palu ini digunakan untuk batuan sedimen (berlapis). Hal ini dapat dilihat dari bentuknya yang persegi berguna untuk memecahkan bagian "sampling".

Palu Batuan Beku

Palu ini digunakan untuk batuan neku yang umumnya keras. Ujungnya yang lancip dibuat agar ketika menggunakannya, kekuatan tumbukan terpusat pada ujungnya yang runcing tersebut untuk memecahkan batuan-batuan beku dan mengambil bebatuan yang ingin diamati.

Page 16: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

D. LUP

a). PengertianLUP adalah sebuah lensa cembung yang memiliki titik fokus dekat lensanya. Benda yang diamati akan tampak besar karena berada pada titik fokus lup. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata dan diperbesar.

b). KegunaanLUP digunakan untuk mengamati suatu mineral atau fosil kecil, sehingga dibutuhkan lup untuk mengamatinya. Biasanya perbesaran yang dipakai berkisar antara 8 sampai 20.

E. Pita/Tali Ukur

a). KegunaanPita atau tali ukur biasanya digunakan untuk mengukur panjang lintasan atau ketebalan suatu lapisan. Pita ini biasanya berbentuk roll agar mudah dibawa

Page 17: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

F. Kantong Contoh Batuan

a). KegunaanKantong contoh batuan atau bisa juga menggunakan kantong plastik digunakan untuk membungkus batuan yang didapat dalam kegiatan survey ini. Contoh batuan setelah dimasukkan kedalam kantong, lalu diberi label agar mudah saat dibedakan. Jika tidak ada kertas label, bisa juga menggunakan spidol permanen.

G. GPS

a). PengertianGlobal Positioning System atau yang biasa disebut GPS adalah suatu sistem untuk menentukan kordinat letak di permukaan bumi dengan bantuan dari satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan gelombang mikro ke bumi, lalu diterima oleh GPS yang ada dibumi.

b). KegunaanGPS digunakan untuk menentukan kordinat posisi, kecepatan, arah dan waktu saat survey. GPS juga berguna untuk mengetahui medan lokasi agar kita tidak tersesat.

Jangan lupa membawa batre cadangan ya, bisa berabe kalau tiba-tiba GPS mati ditengah hutan.

Page 18: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

H. Larutan HCl

a). PengertianAsam klorida atau HCl adalah larutan aquatik dari gas hidrogen klorida. Asam klorida termasuk asam kuat yang berbahaya jika diminum, terhirup jika berbentuk gas, dan terkena mata.

b). KegunaanLarutan HCL digunakan untuk menguji kadar karbonat dalam batuan, sorting dan determinasi batuan-batuan.

Hati-hati menggunakan larutan ini ya ^^

I. Buku Catatan dan Alat Tulis

a). KegunaanBuku dan alat tulis ini digunakan untuk mencatat semua hasil dari survey yang dilakukan. Mulai dari hasil data ukur, sketsa, deskripsi, letak singkapan dan lain-lain yang perlu dicatat.

Page 19: Kompas Geologi Digunakan Untuk Mengukur Arah

J. Kamera

a). KegunaanKamera digunakan untuk mempublikasikan hasil kegiatan lapangan yang dilakukan, mulai dari lokasi kegiatan, singkapan-singkapan atau bisa juga untuk narsis. Hehehe

Oia, jangan lupa juga bawa baterai cadangan ya ^^

K. Tas Lapangan

a). KegunaanTas ini merupakan alat vital yang sangat penting jika ingin melakukan survey. Karena tas ini berguna untuk menaruh semua perlengkapan-perlengkapan yang sudah disebutkan tadi. Tas yang dibawa harus memiliki kapasitas yang cukup besar karena nanti pasti membawa hasil yang dilakukan saat survey.

Kebayang kalau ga bawa tas, pasti ribet dah itu.