11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa lebih tertarik untuk mencari pekerjaan dibandingkan menciptakan lapangan kerja. Mendapatkan pekerjaan dianggap sebagai cara yang cepat untuk mendapatkan pendapatan dan kepastian dalam jaminan hidup. Sedangkan menciptakan lapangan kerja dengan melalui segala anak durinya menjadi hal yang sangat melelahkan. Hal ini nampak dalam tabel 1, betapa banyak lulusan SMK yang masih menganggur dan mencari kerja, sampai Agustus 2014 jumlah lulusan SMK yang mencari kerja sebanyak 1.3332.521 orang. Tabel 1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan No Pendidikan 2013 2013 2014 2014 Februari Agustus Februari Agustus 1. Tidak Sekolah 112. 435 81.43 2 134.04 0 74.89 8 2. Belum tamat SD 523. 400 489.15 2 610.57 4 389.55 0 3. SD 1.421 .873 1.347.5 55 1.374.8 22 1.229.6 52 4. SMP 1.821 .429 1.689.6 43 1.693.2 03 1.566.8 38 5. SMU 1.874 .799 1.925.6 60 1.893.5 09 1.962.7 86 6. SMK 864. 649 1.258.2 01 847.36 5 1.332.5 21 Sumber: BPS, 2014 Dunia kerja sangat erat kaitannya dengan lingkungan, pergaulan, tugas-tugas dari pekerjaan yang membutuhkan kesiapan mental fisik atau psikis yang baik, kemampuan untuk berkomunikasi dan segala sesuatu yang membutuhkan keseriusan dan kemampuan khusus

Kompetensi Untuk Menakar Kesiapan Siswa Menghadapi Persaingan Asean Economic Community Di Smk Se Kota Malang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

otomotif

Citation preview

Page 1: Kompetensi Untuk Menakar Kesiapan Siswa Menghadapi Persaingan Asean Economic Community Di Smk Se Kota Malang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa lebih tertarik untuk

mencari pekerjaan dibandingkan menciptakan lapangan kerja. Mendapatkan

pekerjaan dianggap sebagai cara yang cepat untuk mendapatkan pendapatan dan

kepastian dalam jaminan hidup. Sedangkan menciptakan lapangan kerja dengan

melalui segala anak durinya menjadi hal yang sangat melelahkan. Hal ini nampak

dalam tabel 1, betapa banyak lulusan SMK yang masih menganggur dan mencari

kerja, sampai Agustus 2014 jumlah lulusan SMK yang mencari kerja sebanyak

1.3332.521 orang.

Tabel 1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang DitamatkanNo Pendidikan Tertinggi 2013 2013 2014 2014

Februari Agustus Februari Agustus1. Tidak Sekolah 112.43

581.432 134.040 74.898

2. Belum tamat SD 523.400

489.152 610.574 389.5503. SD 1.421.87

31.347.555 1.374.822 1.229.652

4. SMP 1.821.429

1.689.643 1.693.203 1.566.8385. SMU 1.874.79

91.925.660 1.893.509 1.962.786

6. SMK 864.649

1.258.201 847.365 1.332.521Sumber: BPS, 2014

Dunia kerja sangat erat kaitannya dengan lingkungan, pergaulan, tugas-

tugas dari pekerjaan yang membutuhkan kesiapan mental fisik atau psikis yang

baik, kemampuan untuk berkomunikasi dan segala sesuatu yang membutuhkan

keseriusan dan kemampuan khusus (Utami, dkk, 2013). Persaingan yang cukup

tinggi antara lulusan SMK di dalam negeri rupanya akan terus bertambah seiring

dengan keberadaan pasar terbuka Asean Economic Community (AEC) yang

dicanangkan oleh negara ASEAN sejak tahun 2009. AEC 2015 bisa menjadi

ancaman, jikalau para lulusan SMK tidak memiliki kesiapan dalam

menghadapinya. Akan tetapi, hal ini bisa menjadi peluang apabila para lulusan

SMK memiliki kesiapan menghadapinya. Kesiapan ini dapat diukur dari

kemampuan yang mereka miliki baik dalam hal ketrampilan hard skill maupun

soft skill.

Page 2: Kompetensi Untuk Menakar Kesiapan Siswa Menghadapi Persaingan Asean Economic Community Di Smk Se Kota Malang

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kompetensi dengan

kesiapan kerja siswa SMK dalam menghadapi MEA?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk memerikan, mengungkap, dan menguji:

1. Signifikansi hubungan antara kompetensi dengan kesiapan kerja siswa

SMK dalam menghadapi MEA.

D. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi dengan kesiapan

kerja siswa SMK dalam menghadapi MEA

E. Pentingnya Penelitian

Pentingnya pelaksanaan penelitian ini adalah untuk melihat

kesiapan kerja lulusan SMK dalam mengatasi persaingan pasar terbuka

Asean Economic Community (AEC).

Page 3: Kompetensi Untuk Menakar Kesiapan Siswa Menghadapi Persaingan Asean Economic Community Di Smk Se Kota Malang

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kompetensi

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045/U/2002

tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi menyebutkan Kompetensi

merupakan seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang

dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat

dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu.

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (2005) merumuskan

Kompetensi sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi

mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan performen yang ditetapkan

Kompetensi adalah serangkaian tindakan dengan penuh rasa

tanggungjawab yang harus dipunyai seseorang sebagai persyaratan untuk

dapat dikatakan berhasil dalam melaksanakan tugasnya (Yasin 2011).

Sedangkan menurut Masdar dkk, (2009) kompetensi merupakan

alat utama bagi individu sebagai anggota organisasi dalam melaksanakan

tugas dan pekerjaannya sebagai bagian penting dalam perencanaan sumber

daya manusia bagi organisasi.

Terdapat dua kompetensi yang harus dimiliki oleh calon tenaga

kerja yang dibutuhkan oleh DU/DI, yaitu: (1) kompetensi spesifik atau

hard skill, yaitu kompetensi yang sesuai dengan bidang keahlian masing-

masing; dan (2) kompetensi general atau soft skill, yaitu kompetensi

umum bagi calon pekerja yang dituntut DU/DI termasuk dari segi mental

(Agung, 2009: 8).

Jadi, kompetensi adalah kemampuan seseorang dalam

melaksanakan atau menyelesaiakan suatu pekerjaan menggunakan

ketrampilan soft skill maupun hard skill.

Page 4: Kompetensi Untuk Menakar Kesiapan Siswa Menghadapi Persaingan Asean Economic Community Di Smk Se Kota Malang

B. Kesiapan Kerja

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,

kesiapan kerja atau kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap

individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sehingga disimpulkan bahwa

kesiapan kerja merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang meliputi

kondisi fisik, mental, pengetahuan, dan keterampilan yang membuatnya

siap dan mampu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai dengan bidang

keahliannya dalam suatu lingkungan kerja atas dasar tujuan tertentu

sehingga memberikan hasil pengerjaan yang memuaskan.

Menurut Slameto (2010: 113) “Kesiapan adalah keseluruhan

kondisi yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam

cara tertentu terhadap suatu kecenderungan untuk memberi respon.

Kondisi mencakup setidak- tidaknya tiga aspek yaitu: (1) kondisi fisik,

mental dan emosional, (2) kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan, (3)

keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari”.

Menurut Dalyono (2005: 52) “Kesiapan adalah kemampuan yang

cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan

kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental, memiliki minat dan

motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan”, sedangkan

menurut Oemar Hamalik (2008:94) “kesiapan adalah tingkatan atau

keadaaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada

tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional”.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

Kesiapan Kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi

kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan

kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Kesiapan

Kerja meliputi keinginan dan kemampuan untuk melakukan suatu

pekerjaan dan mengusahakan suatu kegiatan tertentu, dalam hal ini

bergantung pada tingkat kematangan, pengalaman masa lalu, keadaan

mental dan emosi seseorang. Sebelum melewati kematangan dan tingkah

Page 5: Kompetensi Untuk Menakar Kesiapan Siswa Menghadapi Persaingan Asean Economic Community Di Smk Se Kota Malang

laku, Kesiapan Kerja tidak dapat dimiliki walaupun melalui latihan yang

intensif dan bermutu.

C. Asean Economic Community

Dalam buku Menuju Asean Economic Community (2012)

disebutkan bahwa cikal bakal AEC tercetus pada tahun 1997 ketika para

Kepala Negara ASEAN menyepakati ASEAN Vision 2020 yaitu

mewujudkan kawasan yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi

dengan pembangunan ekonomi yang merata yang ditandai dengan

penurunan tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi. Kemudian

pada tahun 2003, disepakati 3 pilar untuk mewujudkan ASEAN Vision

2020 yang dipercepat menjadi 2015 yaitu:

1. ASEAN Economic Community

2. ASEAN Political-Security Community

3. ASEAN Socio-Cultural Community.

Untuk mewujudkan AEC pada tahun 2015, seluruh negara ASEAN

harus melakukan liberalisasi perdagangan barang, jasa, investasi, tenaga

kerja terampil secara bebas dan arus modal yang lebih bebas, sebagaimana

digariskan dalam AEC.

Page 6: Kompetensi Untuk Menakar Kesiapan Siswa Menghadapi Persaingan Asean Economic Community Di Smk Se Kota Malang

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu

mengungkap kesiapan kerja siswa ditinjau dari kompetensi yang dimiliki

siswa.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh siswa SMK kelas XII di kota

Malang.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu

dengan menggunakan kriteria. kriteria pengambilan sampel, SMK di kota

Malang yang memiliki jurusan teknik mesin dan otomotif.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah menggunakan angket dan

menggunakan tes kemampuan kompetensi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengunakan tes dan angket. Model angket yang

digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah angket tertutup

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik analisi regresi linier.

Page 7: Kompetensi Untuk Menakar Kesiapan Siswa Menghadapi Persaingan Asean Economic Community Di Smk Se Kota Malang

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Y.A. 2009. Analisis Hasil Needs Assessments DUDI dan Studi Pelacakan Tamatan SMK. Artikel Penelitian. Yogyakarta: PPs Universitas NegeriYogyakarta.

Anonim, 2012, Menuju Asean Economic Community, Kementerian Perdagangan.

Anonim, 2014, Pengangguran terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yangDitamatkan 2004-2014, dalam tautan www.BPS.go.id.

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Republik Indonesia. 2005. PedomanPenyusunan Standar Kompetensi Kerja. Jakarta: BNSP.

Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Masdar, Sjahrazad, Sulika dan Jusuf. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi Untuk Pelayanan Publik. Surabaya: AirlanggaUniversity Press.

Oemar Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan(SMK/MAK). Jakarta: Permendiknas.

Sasmito, Kustono, dan Patmanthara. 2015. Kesiapan Memasuki Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) Siswa Paket Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak di SMK. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, VOL. 38, NO. 1, Februari2015: 25-40. Fakultas Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaan. Jakarta: Diperbanyak oleh Depnakertrans.

Utami, Yudi Ganing Dwi dan Hudaniah. 2013. Self Efficacy dengan Kesiapan Kerja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Vol. 01, No.01, Januari 2013, ISSN: 2301-8267, FakultasPsikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Yasin, AF. 2011. Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan AgamaIslam di Madrasah. Jurnal eL-QUDWAH 1 (5): 157-181.