Upload
nabiah-hartinah-f
View
48
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Bumi Antariksa
Citation preview
NK NTT
4 1B 2
TUGAS MANDIRI
MATA KULIAH BUMI ANTARIKSA
( SUSUNAN DAN KOMPOSISI ATMOSFER BUMI)
Oleh :
Nama : Nabiah Hartinah Fatimah
NIM : ACB 114 023
Dosen Pengasuh : Drs. Muh. Nawir, M.Si
PRODI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PMIPA FKIP
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
izin-Nya penulisan makalah ini, yang berjudul “Susunan dan Komposisi Atmosfer
Bumi” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bumi dan
Antariksa di Universitas Palangka Raya. Adapun dalam makalah ini penulis membahas
tentang pengertian atmosfer, gas-gas penyusun atmosfer, komposisi lapisan atmosfer dan
peran atmosfer dalam kehidupan. Dan harapan penulis dengan penulisan makalah ini
dapat menambah pengetahuan yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai referensi dan literatur.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahannya. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan baik dalam penyusunan kata, penulisan, maupun isi serta pembahasannya.
Untuk itu kepada dosen pengasuh dan para pembaca, penulis mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan dan kesempurnaan lebih lanjutnya.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua.
Palangka Raya, Maret 2016
Penulis
Nabiah Hartinah Fatimah
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................... 2
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
2.1 Pengertian atmosfer................................................................................................ 3
2.2 Gas-gas penyusun atmosfer.................................................................................... 3
2.3 Komposisi lapisan atmosfer.................................................................................... 6
2.4 Peranan atmosfer dalam kehidupan........................................................................ 13
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 16
3.2 Saran....................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam tata surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan
medan magnet yang disebut (magnetosfer). Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan
bagi kehidupan. Salah satunya adalah keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai
lapisan pelindung yang melindungi makhluk hidup. Atmosfer penting bagi kehidupan di
bumi karena tanpa atmosfer, maka manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat hidup.
Atmosfer juga bertindak sebagai pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang
kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari.
Sangat beruntung bahwa atmosfer menyebabkan hambatan bagi benda yang bergerak
melaluinya sehingga sebagian meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas dan
hancur sebelum mencapai permukaan bumi.
Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara berlapis satu
diatas yang lainnya. Persis sebagai mana dipaparkan dalam al-qur’an surat Al-Baqarah
ayat 29 yang berbunyi “Huwa al ladzii kholaqo lakum maa fi al ardli jamii’ an tsumaa
astawaa ila as samaa’ i fa sawwaahunna sab’ a samaawaatin wa huwa bikulli syai’ in
‘aliimun. Yang artinya “Dia Dzat yang menciptakan bagi kalian apa yang di bumi
semua, kemudian Dia menghendaki kepada langit, maka Dia menyempurnakan tujuh
langit, dan dia terhadap tiap sesuatu Maha Mengetahui.
Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap lapisan
di atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan kehidupan
makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang
berada di bumi seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya dengan mencegah
kerusakan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu komponen penting dalam lapisan
atmosfer bumi. Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai karakteristik
yang berbeda. Atmosfer bersifat dapat dimampatkan (compressible) sehingga lapisan
atmosfer bawah lebih rapat dari pada lapisan atasnya, akibatnya tekanan udara berkurang
sesuai dengan ketinggian.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah di uraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari atmosfer?
2. Apa saja gas-gas penyusun atmosfer?
3. Bagaimana komposisi lapisan atmosfer?
4. Mengapa peranan atmosfer sangat penting dalam kehidupan?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mendeskripsikan pengertian atmosfer.
2. Untuk menjelaskan gas-gas penyusun atmosfer.
3. Untuk menjelaskan komposisi lapisan atmosfer.
4. Untuk menjelaskan peran atmosfer dalam kehidupan.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari tujuan di atas adalah agar menambah wawasan
pengetahuan dan pemahaman mengenai atmosfer bumi. Selain itu juga, agar dapat
megurangi efek rumah kaca yang berpengaruh buruk pada lapisan ozon.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Atmosfer
Atmosfer berasal dari dua kata Yunani yaitu atmos berarti uap dan sphira berarti
bulatan, berarti atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer
termasuk bagian bumi. Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau
berotasi bersama-sama bumi setiap hari, serta beredar mengelilingi matahari setiap tahun
(berevolusi).
Atmosfer bumi mempunyai ketebalan sekitar 1000 km dari permukaan bumi dan
bermassa 59 x 1014 ton . Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas
permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. atmosfer
dibagi menjadi lapisan-lapisan berdasarkan profil temperatur, komposisi atmosfer, sifat
radioelektrik dan lain-lain. Karena sebaran panas tidak sama di dalam atmosfer, maka
terjadi gejala-gejala cuaca yaitu dari angin lemah sampai sangat kencang di dalam badai
atau siklon, dari cuaca cerah, cuaca berawan sampai hujan deras. Akan tetapi,
keberadaan atmosfer mencegah kerusakan bumi yang bisa disebabkan oleh meteor.
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer yang menekankan pada lapisan
udara yang menyelubungi bumi. Beberapa hal pokok yang dipelajari dalam meteorologi
di antaranya adalah angin, awan, cuaca, guntur, gejala cahaya, endapan air di udara, serta
suhu dan tekanan udara.
2.2 Gas-gas Penyusun Atmosfer
Bumi kita diselubungi oleh lapisan udara yang terdiri dari berbagai unsur gas.
Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga kelompok, yaitu udara
kering, uap air, dan aerosol.
Gas-gas penyusun atmosfer:
1. Gas
Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,08%)
dan oksigen (20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan.
Deforestrasi atau penebangan hutan akan menyebabkan kadar oksigen di atmosfer
berkurang. Gas lain terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah
uap air (0,2-4%), karbon dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%).
Selain itu, di atmosfer terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-
gas polutan yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor dan industri seperti sulfur
dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer.
Gas Simbol Volume (%)
Nitrogen N2 78,08
Oksigen O2 20,95
Argon Ar 0,93
Karbon Dioksida CO2 0,035
Neon Ne 0,0018
Metana CH4 0,00017
Helium He 0,0005
Hidrogen H2 0,00005
Xenon Xe 0,000009
Ozon O3 0,000004
Sumber: Sugiharyanto, 2007.
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa unsur nitrogen dan oksigen mencapai lebih dari
99%. Kedua unsur ini mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Unsur gas
yang paling kecil adalah ozon. Meskipun jumlah ozon sangat sedikit (0,000004%),
namun unsur ini mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu menyerap radiasi sinar
ultraviolet dari matahari sehingga radiasi yang sampai ke permukaan bumi menjadi
kecil.
2. Uap Air
Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap. Kadar uap
air di atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan lokasi. Semakin tinggi
suhu udara, maka kandungan air dalam udara semakin besar. Hal itu dikarenakan
semakin banyak air yang menguap. Di daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap
air rata-rata adalah 3%, artinya dari 1 liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap
air. Sebaliknya, di daerah kutub (daerah dingin), kadar uap air di udara dapat
mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan air hampir tidak menguap (hampir
semua air membeku).
Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada
di atas daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi penguapan. Kadar uap
air di daerah yang memiliki banyak laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada
daerah gurun pasir.
3. Aerosol
Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran
partikel aerosol antara 0,001-100 µm. Partikel-partikel yang berdiameter kurang dari
2,5 µm pada umumnya dianggap halus dan partikel yang berdiameter lebih besar dari
2,5 µm dianggap kasar. Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap
juga terdapat di udara. Jenis aerosol yang dominan di udara yang mengakibatkan
pencemaran tercantum pada Tabel 2.
Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang relatif
lebih tinggi jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada dua macam,
yaitu primer dan sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang dikeluarkan langsung
dari berbagai sumber (contoh : debu yang terbawa oleh udara sebagai akibat adanya
angin atau partikel-partikel asap yang dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol
sekunder mengikuti pada partikel-partikel yang dihasilkan di dalam atmosfer yang
mengalami reaksi-reaksi kimia dari komponen-komponen gas.
Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2 µm sampai dengan 10 µm dalam proses
iklim berperan sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam pembentukan butir
air di dalam awan. Tanpa adanya inti kondensasi di atmosfer, butir air hujan akan
sulit terbentuk didalam awan.
Tabel 2 Jenis Aerosol yang Dominan di Udara.
Jenis Aerosol Presentase (%)
Debu 20
Abu 10
Garam 40
Asap 5
Spora, Virus 25
Total 100
Sumber: Mu’in, 2004.
3.3 Komposisi Lapisan Atmosfer
1. Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling dekat dengan
permukaan bumi dan merupakan lapisan terbawah dari atmosfer,yaitu pada ketinggian
0 - 20 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 13 km. Di
daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur
rata-rata 80°C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan
temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km
dengan temperatur rata-rata 46°C. Sebagian besar massa atmosfer (80%) berada pada
lapisan troposfer. Pada lapisan ini, setiap kenaikan tempat 100 meter menyebabkan
suhu udara akan turun ± 0,6 ºC. Hal ini dapat dibuktikan ketika kita pergi ke daerah
pegunungan, suhu udara terasa dingin. Suhu udara di lapisan teratas troposfer
mencapai -60 ºC. Sedangkan suhu udara rata-rata di permukaan air laut untuk daerah
tropis sekitar ± 27 ºC. Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi
batas antara troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif
konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C
sampai -60°C.
Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena
berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai
jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim
berlangsung pada lapisan troposfer. Pada lapisan ini pula, hampir semua jenis cuaca,
perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita
rasakan sehari-hari terjadi. Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling
hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari
dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca
yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global. Susunan kimia udara
troposfer terdiri dari 78,03% nitrogrn, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam
arang, 0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta
0,000005% xenon.
Di dalam lapisan ini berlangsung semua hal yang berhubungan dengan iklim.
Walaupun troposfer hanya menempati sebagian kecil saja dari atmosfer dalam, akan
tetapi, 90% dari semua masa atmosfer berkumpul pada lapisan ini. Di lapisan inilah
terbentuknya awan, jatuhnya hujan, salju, hujan es dan lain-lain. Di dalam troposfer
terdapat tiga jenis awan, yaitu awan rendah (cumulus), yang tingginya antara 0 – 2
km; awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 – 6 km; serta
awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 – 12 km. Troposfer terbagi lagi ke dalam
empat lapisan, yaitu :
1. Lapisan Udara Dasar
Tebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di
dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis
tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam
lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang mempengaruhi kehidupan
tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.
2. Lapisan Udara Bawah
Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag,
planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 – 2 km. Di sini berlangsung
berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim.
3. Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)
Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya
2 – 8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada
gerakan tegak. Hawa panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi
suhu yang berubah-ubah.
4. Lapisan Udara Tropopouse
Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8
– 12 km di atas permukaan laut. Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang
paling rendah, yakni antara – 46oC sampai – 80oC pada musim panas dan antara –
57oC sampai – 83oC pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada
tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan
atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi sebelum
mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk cair
(hujan) dan padat (salju, hujan es).
2. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada
ketinggian antara 18 – 49 km dari permukaan bumi. Pada stratosfer terdapat 2 lapisan
udara yang sifatnya berbeda, yakni lapisan isothermal dan lapisan inversi. Umumnya
suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap.
Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan
paling bawah dari stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan
suhu (temperatur) hingga ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini
disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang
dipancarkan sinar matahari. lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun
debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang
pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca. Perubahan
secara bertahap dari termosfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km.
Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah
tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian. Kenaikan suhu udara berdasarkan
ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut
stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C. Stratopause adalah lapisan batas antara
stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50 - 60 km
dari permukaan bumi.
Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin
yaitu - 70°F atau sekitar - 57°C. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi
dengan pola aliran yang tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di
lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup signifikan. Dari bagian
tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin
naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan
ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai
sekitar 18°C pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan
stratosfer dengan lapisan berikutnya.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari.
Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat
yang aman untuk kesehatan. Ozon berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom
oksigen (O3). Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan
stratosfer yaitu lapisan awan yang terletak antara 15 hingga 35 km dari permukaan
bumi. Lapisan ozon sangat penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet (UV)
dari matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi.
Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek
dari pada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga
315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan. Adanya
penyerapan radiasi UV-B sebelum sinar UV sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon
melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
Ciri-ciri lain lapisan ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara pada lapisan ini.
2. Stratosfer merupakan satu-satunya lapisan yang mengandung gas ozon. Volume
gas ozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk melindungi bumi dari
radiasi ulraviolet yang berlebihan. Radiasi ultraviolet (UV) yang tinggi berbahaya
bagi makhluk hidup, misalnya dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia.
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang
dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada
ketinggian antara 60 - 85 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan
pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara
yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang
datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang
sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-
rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan
karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur
terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut
mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer
temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C. Pada mesosfer hanya sedikit
energi matahari yang terserap, sehingga suhu turun sangat tajam seiring dengan
ketinggian.
Beberapa hal yang terjadi pada lapisan ini adalah sebagai berikut :
a. Dapat terlihat awan malam ( noctulicent clouds ), yang terjadi saat matahari
berada pada posisi 10o-15o dibawah horizon. Namun hanya terlihat di daerah
lintang tinggi.
b. Terdapat lapisan D (lapisan kennelly) yaitu molekul-molekul gas yang mengalami
ionisasi sehingga terbentuk lapisan ozon dan elektron bebas. Lapisan ini dapat
menghantar listrik dan memantulkan gelombang radio frekuensi rendah
(gelombang panjang).
Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:
1. Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
2. Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke
permukaan bumi.
3. Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan ini terjadi
refleksi (pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas
permukaan bumi yang disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk
kemudian diterima oleh tempat-tempat lainnya.
4. Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan awan noctilucent yang
terdiri atas kristal-kristal es.
4. Termosfer (Ionosfer)
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer
dimulai pada ketinggian sekitar 85 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 85 -
690 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer.
Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat
memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang
panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan
temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Lapisan yang
paling tinggi dalam termosfer adalah termopause. Temperatur termopause konstan
terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu karena pengaruh osilasi.
Temperatur pada malam hari berosilasi antara 300°C dan 1200°C, sedangkan pada
siang hari berosilasi antara 700°C dan 1700°C. Perubahan ini terjadi karena serapan
radiasi sinar ultra ungu. Lapisan ini mengandum ozon dan karbon dioksiada.
Kepadatan termosfer sangat rendah, kurang dari seperjuta kepadatan udara pada
permukaan bumi. Namun, meskipun tipis, udara di termosfer dapat membakar meteor
pada ketinggian 300 km, jika sangat besar dan tidak habis dilapisan udara ionosfer ini
maka akan jatuh sampai kepermukaan Bumi yang disebut Meteorit.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan
listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio.
Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan
gelombang radio jarak jauh. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :
1. Lapisan Udara E
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat
terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara
KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang
radio. Lapisan E / lapisan Heaviside yang terdiri atas nitrogen dan oksigen,
ionisasi pada lapisan ini disebabkan oleh sinar X. Suhu udara di sini berkisar –
70oC sampai + 50oC .
2. Lapisan udara F
Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara
APPLETON. Lapisan F/lapisan Appleton terbagi atas lapisan F1 dan F2. Ionisasi
pada lapisan ini terjadi karena sinar ultra violet. Pada lapisan F1 terkandung
banyak atom-atom oksigen, sedangkan pada lapisan F2 terkandung ion nitrogen.
Lapisan E dan F hanya memantulkan gelombang radio dengan frekuensi lebih
tinggi dari gelombang yang dipantulkan lapisan D. Misalnya gelombang yang di
pancarkan oleh stasiun pemancar TV yang dapat diterima diseluruh dunia.
Dibelahan bumi utara dan selatan pada lapisan termosfer sering terlihat cahaya
yaitu aurora.
3. Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini
antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan
diduga suhunya mencapai 1200oC .
Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut:
1. Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi
sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan matahari.
2. Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di
lapisan E yang disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen
dan oksigen.
3. Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena
sinar ultraviolet dari cahaya matahari banyak mengandung ionitrigen.
4. Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan ini
dapat memantulkan gelombang-gelombang radio yang berfrekuensi lebih
tinggi, misalnya gelombang yang dipancarkan oleh stasiun pemancar
televisi ke bumi dan diterima keseluruh dunia.
5. Eksosfer atau Dissipasisfer
Lapisan ini berada pada ketinggian 690 lebih dari 1000 km dari permukaan
bumi. Lapisan atmosfer ini yang merupakan batas terluar membentang ke dalam
angkasa dan menyatu dengan atmosfer dan radiasi matahari. Gas di daerah ini amat
sangat tipis. Hidrogen merupakan unsur penyusun paling utama. Cahaya redup
muncul di daerah lapisan ini. Dikenal sebagai cahaya zodiakal dan gegenschein,
cahaya redup ini sebenarnya adalah refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh
partikel debu meteoritik yang tak terhitung jumlahnya dan bergelantung di dekat
bumi. Pada lapisan ini terjadi gerakan-gerakan atom secara tidak beraturan. Batas
antara eksosfer (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa
luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk eksosfer adalah daerah yang masih
dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas
dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari
muka bumi. Lapisan ini sering disebut lapisan antar planet dan geostasioner. Lapisan
ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari
angkasa luar. Lapisan yang membatasi antara eksosfer dengan angkasa luar adalah
magnetopause.
Beberapa fenomena pada lapisan ini adalah :
1. Gas pada lapisan ini sangat tipis, dengan hidrogen sebagai penyusun utama.
Sinar ultraviolet juga mengisi lapisan ini.
2. Pada lapisan ini, atom-atom netral dan molekul-molekul bergerak bebas. Ada
yang bergerak kembali ke daerah pengaruh gravitasi bumi, ada pula yang
bergerak meninggalkan atmosfer ke ruang angkasa.
3. Pada lapisan ini terdapat cahaya redup, dikenal sebagai cahaya zodiakal,
merupakan refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu
meteoritik yang sangat banyak jumlahnya.
2.4 Peran Atmosfer dalam Kehidupan
Peranan atmosfer bagi kehidupan makhluk hidup tidak dapat diragukan lagi. Peranan
tersebut tidak hanya untuk bernafas. Peranan atmosfer juga muncul dalam wujud
mengatur atau menjaga agar kehidupan di bumi bisa berlangsung dengan aman. Adapun
peran atmosfer, antara lan:
1. Sebagai pendukung kehidupan
Atmosfer merupakan pendukung utama kehidupan makhluk bumi karena
menyediakan gas yang diperlukan bagi pernapasan manusia dan hewan. Beberapa
gas yang diperlukan makhluk hidup tersedia dalam atmosfer, misalnya oksigen,
hidrogen, karbon dioksida, dan nitrogen.
2. Sebagai pengendali suhu bumi
Suhu di bulan pada malam hari sangat dingin dan pada siang hari sangat
panas. Hal ini karena bulan tidak memiliki atmosfer. Keberadaan atmosfer
menghindarkan bumi dari perubahan suhu yang sangat mencolok seperti di bulan.
Pada siang hari suhu di bumi tidak terlampau panas dan pada malam hari suhu
tidak terlampau dingin. Sebagian panas matahari yang jatuh ke bumi dipantulkan
oleh lapisan atmosfer bagian atas sehingga panas yang mencapai bumi telah
berkurang. Pada malam hari tempat yang tidak mendapat panas matahari secara
langsung tetap hangat. Kalor yang dimiliki atmosfer pada siang hari tidak
semuanya terbuang ketika memasuki malam hari. Atmosfer memerlukan waktu
yang cukup lama untuk membuang habis kalor tersebut. Sebelum seluruh kalor
terbuang, bagian atmosfer di tempat itu sudah kembali menjadi siang. Selain itu,
bagian atmosfer yang sedang mengalami malam mendapat kalor dari bagian yang
sedang mengalami siang melalui perpindahan kalor.
3. Sebagai perisai radiasi ultraviolet
Sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan
kanker kulit. Sinar yang dihasilkan dari radiasi matahari tersebut sebenarnya
sangat mudah menerobos atmosfer dan mencapai permukaan bumi. Beruntunglah
di lapisan atas atmosfer terdapat lapisan ozon yang dapat menyerap sinar
ultraviolet.
4. Sebagai penangkis meteor
Bumi senantiasa dihantam oleh hujan meteor. Jika tidak ada atmosfer, maka
meteor dapat mencapai permukaan bumi dengan kecepatan tinggi. Jika ini terjadi,
tentu akan sangat membahayakan kehidupan makhluk bumi. Dengan adanya
atmosfer, meteor-meteor tersebut akan terbakar habis karena bergesekan dengan
atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi.
5. Sebagai penunjang komunikasi radio
Di atmosfer bagian atas terdapat lapisan gas-gas yang bermuatan listrik yang
disebut ionosfer. Lapisan ini sangat mudah memantulkan gelombang radio.
Dengan demikian, gelombang radio yang dipancarkan oleh stasiun pemancar
dapat mencapai tempat-tempat yang sangat jauh. Berbeda dengan gelombang
radio, gelombang televisi tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer.
Akibatnya, gelombang televisi lolos menembus lapisan tersebut. Gelombang
televisi memerlukan bantuan satelit agar dapat mencapai tempat yang jauh.
6. Sebagai keperluan penerbangan
Atmosfer sangat penting bagi dunia penerbangan. Pesawat terbang, baik yang
menggunakan baling-baling maupun mesin jet, dapat terangkat dan melayang di
udara karena adanya gaya angkat yang dimiliki udara. Ada pula pesawat yang
tetap dapat terbang meskipun tidak ada atmosfer. Pesawat tersebut adalah pesawat
ruang angkasa yang menggunakan mesin roket.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Atmosfer berasal dari dua kata Yunani yaitu atmos berarti uap dan sphira berarti
bulatan, berarti atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi.
2. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga kelompok, yaitu udara
kering (gas), uap air, dan aerosol. Gas-gas penyusun atmosfer antara lain: Nitrogen,
Oksigen, Argon, Karbondioksida, Neon, Metana, Helium, Hidrogen, Xenon dan
Ozon.
3. Komposisi lapisan atmosfer, yaitu terdiri dari : Troposfer, Stratosfer, Mesosfer,
Termosfer (ionosfer), dan Eksosfer.
4. Peran atmosfer dalam kehidupan adalah sebagai pendukung kehidupan, sebagai
pengendali suhu bumi, sebagai perisai radiasi ultraviolet, sebagai penangkis meteor,
sebagai penunjang komunikasi radio, dan sebagai keperluan penerbangan.
3.2 Saran
Dengan mengetahui tentang atmosfer bumi ini, diharapkan mahasiswa agar berpikir
kritis dan menggali lebih dalam lagi tentang ilmu kebumian dan antariksa. Dan jagalah
bumi kita dengan sebaik baiknya karna kita juga yang akan di untungkan dan sebaliknya
jika kita merusak bumi maka kita juga akan menerima dampak buruknya.
DAFTAR PUSTAKA
Arini. 2011. “Atmosfer”. Online. arinifisikauin.wordpress.com/2011/04/09/
atmosfer/. (Diakses pada tanggal 5 Maret 2016)
Ashari, Abdulrohim. 2013. “Atmosfer dan Hidrosfer”. Online. http://jagoips.
wordpress.com/2013/03/26/atmosfer-dan-hidrosfer/. (Diakses pada tanggal 5
Maret 2016)
Bayong Tj., Hk., 2004. Klimatologi. Bandung : ITB
http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/manfaat-atmosfer-dalam-kehidupan/
(Diakses pada tanggal 5 Maret 2016)
Lukman, Rinaldi. Dkk. 2006. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi: PT Galaxy
Puspa Mega (Anggota IKAPI).