Click here to load reader
Upload
dicky-herdiawan-upleh
View
29
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
vermikomposting
Citation preview
LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING (TAHUN KE-2)
TAHUN ANGGARAN 2012
Judul : PEMBUATAN PUPUK KOMPOS (GRANULE DAN CAIR) BERBAHAN BAKU SAMPAH KAMPUS DAN APLIKASINYA UNTUK BUDIDAYA PADI SAWAH
Ketua : Nur Azizah, SP. MP
Anggota : 1. Syahrul Kurniawan, SP,MP 2. Dr. Ir. Budi Prasetya, MS
Pendukung : 1. Kasran 2. Sri Padmi Wulandari
Dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Melalui DIPA Universitas Brawijaya Nomor: 0636/023-
04.2.16/15/2012, tanggal 9 Desember 2011, dan berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 058/SK/2012 tanggal 8 Pebruari 2012
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya
2012
Bidang Ilmu: Pertanian
ii
iii
ABSTRAK
Upaya untuk mengurangi tingginya ketergantungan petani terhadap pupuk
urea yang paling murah adalah penambahan pupuk organik. Penelitian ini
bertujuan untuk membuat kompos granule dan cair diperkaya dari bahan baku
sampah organik kampus dan untuk menguji pengaruhnya pada peningkatan
kesuburan tanah, pertumbuhan tanaman, dan hasil tanaman padi. Penelitian ini
dilakukan selama 2 tahun (2011-2012). Kegiatan pada tahun kedua adalah uji
coba lapangan yang dilakukan untuk menguji efektivitas pupuk kompos granule
dan cair diperkaya pada peningkatan ketersediaan hara dan pertumbuhan dan
produktivitas tanaman padi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
perlakuan pupuk anorganik dan granular diperkaya-kompos baik individu atau
dikombinasikan dengan pupuk anorganik memiliki perbedaan yang signifikan pada
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan per rumpun, biomassa, jumlah malai
per tanaman produktif dan 1000-bobot biji. Hasil panen gabah tertinggi diperoleh
dari perlakuan kombinasi anorganik:granule diperkaya perbandingan komposisi
1:1 (6.33 t ha-1). Berdasarkan hasil penelitian ini, produktivitas padi berkaitan erat
dengan jumlah malai produktif per tanaman dan persen gabah isi. Pemberian
kompos granule diperkaya baik tunggal maupun kombinasi dengan pupuk
anorganik cenderung meningkatkan cadangan N, P dan kandungan bahan organik
tanah.
Kata kunci: kompos granule dan cair diperkaya, ketersediaan hara, pertumbuhan
dan hasil padi
iv
ABSTRACT
Effort to reduce the high dependence of farmers on inorganic fertilizers is
introducing compost as soil conditioner. This research aimed are to create
granular enriched-compost from organic waste and to test the effects of that on
improving soil fertility, plant growth, and yield in intensive rice farming systems.
The research was conducted for along 2 years (2011-2012) , The activities in the
second year was field experiment conducted to test the effectiveness of this
fertilizer on increasing nutrient availability and plant growth and productivity. The
results of this study showed that the treatment of Applying inorganic fertilizer and
granular enriched-compost either individual or combined to inorganic fertilizer has
significant difference on increasing plant height, leaf number, number of tillers per
hill, biomass, number of productive panicles per plant, and 1000-grain weight. The
highest yield was inorganic combination that was combinated by enriched granule
with composition ratio of 1:1 (6:33 t ha-1).Based on this research, the productivity
of rice is closely related to the number of productive panicles per plant and percent
of filled grain. The application of granule-enriched compost either alone or in
combination with inorganic fertilizers increased reserves of N, P and organic
matter content of the soil.
Keywords : granular enriched-compost, nutrient availability, rice growth and yield
3
RINGKASAN
Upaya untuk mengurangi tingginya ketergantungan petani terhadap pupuk urea yang paling murah adalah penambahan pupuk organik. Pupuk organik sangat mudah dibuat dan ketersediaan bahan bakunya melimpah, salah satunya sampah organik kampus. Kelemahan pupuk organik adalah kandungan unsur haranya rendah dan proses penyediaannya lambat. Untuk itu perlu diversifikasi produk pupuk organik seperti pembuatan pupuk organik cair untuk mempercepat penyediaan unsur hara dan pembuatan pupuk kompos diperkaya (dalam bentuk granule) untuk meningkatkan kandungan unsur hara dalam pupuk tersebut. Penelitian tahun ke-2 ini ditujukan untuk : 1) Melakukan uji efektivitas pupuk terhadap tanah dan tanaman padi sawah, meliputi evaluasi kondisi kesehatan tanah, serapan hara dan produksi tanaman padi sawah sebagai dampak penambahan pupuk kompos (cair dan granule) (dan 2) Menentukan dosis optimum aplikasi pupuk kompos (cair dan granule) berbahan baku sampah kampus untuk tanaman padi sawah. Penelitian tahun pertama telah mampu memproduksi pupuk kompos granule diperkaya dengan kualitas kadar N total 3.96 %, P tersedia 2.23 %, dan K tersedia 3.51 %.Kegiatan penelitian tahun ke dua adalah uji efektivitas pupuk kompos dan kompos diperkaya (granule dan cair) untuk budidaya padi sawah. Pengujian dilakukan dua tahap di kebun percobaan Desa Kepuharjo Karangploso Malang, yaitu: (1) Uji pupuk kompos granule, dilaksanakan pada Maret-Juli 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (RPT). Petak utama merupakan jarak tanam yang terbagi menjadi 2 yaitu jarak tanam persegi (25 cm X 25 cm), jarak tanam Jajar legowo, sedangkan anak petak mencakup 8 perlakuan yaitu pemberian pupuk kompos granule diperkaya dan kombinasinya dengan pupuk anorganik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos granule diperkaya mempengaruhi pertumbuhan dan hasil padi serta meningkatkan kesuburan tanah. Pemberian pupuk kompos granule diperkaya dan kombinasinya dengan pupuk anorganik berpengaruh terhadap panjang tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan berat kering tanaman. Hasil panen gabah tertinggi diperoleh dari perlakuan kombinasi anorganik:granule diperkaya perbandingan komposisi 1:1 (6.33 t ha-1). Pengurangan pupuk anorganik hingga 50% dan disubsitusi granule diperkaya menunjukkan hasil panen yang sama dengan aplikasi pupuk anorganik saja. Hal ini menunjukkan bahwa kompos granule diperkaya sangat potensial untuk dikembangkan dan diaplikasikan pada system budidaya padi sawah. Pemberian kompos granule diperkaya baik tunggal maupun kombinasi dengan pupuk anorganik cenderung meningkatkan cadangan N, P dan kandungan bahan organik tanah. (2). Uji pupuk kompos cair, dilaksanakan pada Agustus-Desember 2012. Percobaan ini masih berlangsung, sehingga hasilnya masih belum dapat dianalisa. Pengamatan yang telah dilakukan masih pengamatan pertumbuhan pada umur 15, 30, 45 dan 60 HST. Hasil pengamatan sementara hingga 60 HST menunjukkan perlakuan komposisi kompos cair tidak memberikan pengaruh yang nyata pada semua variabel pengamatan kecuali variabel jumlah daun pada 45 HST (Hari Setelah Tanam) dan bobot basah pada 15 HST .
4
SUMMARY
Effort to reduce the highest dependence of farmers on urea fertilizers is adding
compost as organic fertilizer. Organic fertilizer can be built easier with simple tools
and methods. The objectives of this research in the second year were to: 1 ) test
the effectiveness of fertilizers on soil and paddy cultivation, including evaluation of
soil health, nutrient uptake and production of rice as a effect of application of
compost (liquid and granule). 2) Determine optimum dose of compost application
(liquid and granule) made from waste campus for paddy crop.In the first year, the
research produced compos granule enriched compost with characteristics : Total
N 3.96%, available P 2.23%, and available K 3.51%. The research activities in the
second year was a test of the effectiveness of compost and compost-enriched
(granule and liquid) for rice cultivation. There were two stages experimental that
was conducted in Kepuharjo Karangploso Malang village,: (1) Test compost
granule, March-July 2012. The research was designed in a split plot with three
replicates. The main plot was the spacing that was divided into 2 square spacing
(25 cm X 25 cm), Jajar legowo spacing, while the subplot included 8 fertilizer
granule enriched compost and its combination with inorganic fertilizers. The results
showed that application of granule-enriched compost affected the growth and yield
of rice and improved soil fertility. Granular enriched compost and its combination
with inorganic fertilizers affected plant length, number of leaves, number of tillers
and dry weight of plants. The highest yield was inorganic combination treatment:
enriched granule with composition ratio of 1:1 (6:33 t ha-1). Reduction of inorganic
fertilizer up to 50% and substituted enriched granule showed similar yield with
inorganic fertilizer application alone. This suggests that the granule-enriched
compost is potential to be developed and applied to rice cultivation system.
Application granule enriched compost either alone or in combination with inorganic
fertilizers tend to increase the reserves of N, P and organic matter content of the
soil. (2). Test liquid compost, conducted in August-December 2012.This
experiment is still ongoing, so the results can not be analyzed. The observation
while up to 60 Day After Transplanting (DAT) showed that the composition of liquid
compost treatment did not significant impact to all variables observations except
for the variable of leaves numberof leaves at 45 DAT and wet weight at 15 DAT.
5
DAFTAR PUSTAKA
Agustia, E., Prasetya, B., dan Kusuma, Z. 2006. Pengaruh Ampas Tapioka, Sampah Kampus, dan Kotoran Ayam terhadap Ketersediaan Air bagi Tanaman Sawi (Brassica Juncea L) pada berbagai Kelas Tekstur Tanah. Penelitian Skripsi.
Anna, K.P., 2000. Kimia Kesuburan Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Makassar.
Brye, K.R; Norman, J.M; Bundy, I.G; and Gower, S.T. 2001. Nitrogen And Carbon Leaching in Agroecosystem and Their Role in Denitrification Potential. Journal of Environmental Quality 30:58-70.
Conway, G.R. 1985. Agroecosystem analysis. Agriculture Administration 20: 31-55.
FAO, 1989. Sustainable agricultural production: implications for international agricultural research. Research and Technology Paper 4, FAO, Rome, 152 p.
Irianto, G. S. 2009. Perubahan iklim dan ketahanan pangan : Dampak dan Strategi Antisipasi. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional “Pemanasan Global : Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Indonesia”. Universitas Brawijaya, 31 Januari 2009.
Hairiah,K. 2002. Akar Pertanian Sehat. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Pertanian UNIBRAW. Universitas Brawijaya.
Karama, A.S., A.R. Marzuki dan I. Marwan. 1994. Penggunaan Pupuk Organik Pada Tanaman Pangan. Simposium Hortikultura Nasional.
Hairiah, K.; Widianto; Utami, S.R.; Suprayogo, D.; Sunaryo; Sitompul, S.M.; Lusiana, B.; Mulia, R.; van Noordwijk, M. and Cadish, G. 2000. Pengelolaan Tanah Masam Secara Biologi. International Centre for Research in Agroforestri. Bogor.
LAS.I. 2006. Pengelolaan Variabilitas Iklim untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Ditjen Tanaman Pangan (tidak dipubliksikan)
Prihandini, P.W dan Purwanto, T. 2007. Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Departemen Pertanian.
Pujiharti, W., Barus, J., dan Wijayanto, B. 2008. Teknologi Budidaya Padi. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.
Sanchez, P.A., 1992. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika (terjemahan). Penerbit ITB. Bandung.
Setijono, S. 1996. Intisari Kesuburan Tanah. IKIP Malang. Malang.
Stevenson, F.J., 1982. Humus Chemistry. John Willey and Sons. New York.
Stevenson, F. J. and M. A. Cole. 1999. Cycles of soil. Second Edition. John Wiley & Sons, London
6
Tomich,T. P., Van Noordwijk, M., Budidarsono,S, Gillison, A., Kusumanto, T., Murdyarso, D., Stole,F. and Fagi,A.M. 1998. Alternatives to slash-and-burn in Indonesia. Summary Report and Synthesis of Phase II. ICRAF, Nairobi, Kenya. 139 p.
Tyaswati, G., Prasetya, B., dan Syekhfani. 2005. Pengelolaan Sampah Organik Kantin menjadi Kompos di Kampus Universitas Brawijaya. Penelitian Skripsi.
van Noordwijk, M. and De Willigen, P. 1989. Rooting depth, synchronization, synlocalization and N-use efficiency under humid tropical conditions. Nutrient management for food crop production in tropical farming systems. Haren. Institute for Soil Fertility, P. 145-156.
www.deptan.go.id. 2009. Rancangan Rencana Strategis Kementrian Pertanian Tahun 2010 – 2014.
www.idepfoundation.org/download_files/mod.4. Tanah yang Sehat. Modul Pelatihan.
Young, R. D., D. G. Westfall and G. W. Colliver. 1985. Production, Marketing, and Use of Phosporus Fertilizer. In O. P. Engelstad (ed). Fertilizer Technology and Use. Soil. Sci. Am, Inc. Madison, Nisconsin