203
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI MENGAJI DI PESANTREN LUHUR SABILUSSALAM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Gelar Sarjana Komunikasi (S.Sos) Febriansyah (11170510000020) Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2021 M/1442 H

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN

SANTRI DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI

MENGAJI DI PESANTREN LUHUR SABILUSSALAM

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Gelar Sarjana

Komunikasi (S.Sos)

Febriansyah

(11170510000020)

Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2021 M/1442 H

Page 2: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

2

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN

SANTRI DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI

MENGAJI DI PESANTREN LUHUR SABILUSSALAM

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

KOmunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh

Febriansyah

NIM. 11170510000020

Pembimbing

Dr. Yopi Kusmiati, M.Si

NIP.198012172003122002

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN DAN

PENYIARAN ISLAMFAKULTAS DAKWAH DAN

ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M/1443 H

Page 3: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

3

Page 4: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

i

Page 5: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

ii

ABSTRAK

Nama : Febriansyah (11170510000020)

“Komunikasi Antar Pribadi Ustaz Dan Santri Dalam

Memberikan Motivasi Mengaji Di Pesantren Luhur

Sabilusalam”

Santri kalangan mahasiswa dalam minat dan

motivasinya dalam mengaji cenderung sudah menurun, maka

dari itu dibutuhkan beberapa faktor eksternal untuk

mebangkitkan kembali motivasi dalam mengaji santri salah

satunya dengan cara memberikan motivasi mengaji oleh ustaz

di pesantren mahasiswa. Metode pemberian motivasi tentu

harus disesuaikan dengan umur mereka.

Dari latar belakang tersebut, maka muncul pertanyaan

bagaimana komunikasi ustaz dengan santri, bagaimana bentuk

komunikasi ustaz dengan santi dan apa saja faktor dan

penghambat dan pendukung motivasi mengaji santri di

Pesantren Luhur Sabilussalam.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif dengan riset lapangan (field rieserch) dan paradigma

kontruktivisme. Data yang didapat menggunakan Teknik

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Agar penelitian ini dapat terarah, maka teori menjadi

acuan dalam penelitian ini adalah teori FIRO yang di

kemukakan oleh William C, Schutz yang menjelaskan tentang

orientasi seseorang terhadap orang lain.

Hasil penelitian ini adalah bentuk komunikasi Ustaz

dengan santi di pesantren luhur sabilussalam yaitu

keterbukaan, empati, memberikan dukungan, memberikan

pengajaran dengan rasa humor dan kesamaan dalam menjalin

hubungan. Selanjutnya bentuk motivasi mengaji ustaz dengan

santri pesantren luhur sabilussalam yaitu memberikan hadiah

untuk santri yang bersemangat mengaji, menceritakan kisah

ulama, memberikan pujian, memberikan semangat,

memberikan gambaran prospek masa depan. Kemudian faktor

penghambatnya yaitu kurang memahami karakter santri,

verbalistis santri mengantuk dan faktor pendukungnya yaitu

kredibilitas ustaz bagus dan komunikasi 2 arah.

Page 6: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

iii

Kata Kunci : Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Mengaji,

ustaz, santri.

Page 7: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Puji Syukur penulis

panjatkan kehadirati Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Yang telah membimbing umatnya dari

zaman kegelapan hingga zaman terang menderang .

Alhamdulillahhirobbil ‘Alamin setelah perjalanan

Panjang yang penulis lewati, akhirnya penulis berhasil

menyelseaikan penelitian dalam penyusunan skripsi yang

berjudul “Komunikasi Antarpribadi Antara Ustaz dan Santri

dalam Memberikan Motivasi Mengaji dei Pesantren Luhur

Sabilussalam”. Skripsi ini dibuat sebagai persyaratan untuk

memperoleh gelar Srata-1 Sarjana Sosial (S.Sos) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, banyak hambatan

dan rintangan yang penulis lalui tetapi penulis selalu mendapatkan

bantuan, dukungan serta support dari kerabat, sahabat terdekat

baik itu berupa pikiran, tenaga, dorongan semangat, maupun

materil maka dari itu pennulis ingin mengucapkan banyak

terimakasih kepada :

1. Suparto, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah,

S.Ag. selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr.

Sihabbudin Noor, M.Ag sebagai Wakil Dekan II

Page 8: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

v

Bidang Administrasi Umum, Dr. Cecep Sastrawijaya,

MA sebagai Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan.

2. Dr. Armawati Arbi, M.Si. selaku Ketua Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dr. H. Edi Amin, M.A selaku

Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Fita Fathurokhmah, M.Si, selaku Dosen Penasehat

Akademik yang telah membimbing dan memberikan

arahan kepada penulis selama melakukan studi.

4. Dr. Yopi Kusmiati, M.Si, selaku Dosen Pembimbing

yang telah bersedia membimbing dan banyak

memberikan masukan serta saran kepada penulis

selama proses penelitian skripsi ini berlangsung.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Beliau, semoga

keikhlasannya dalam membimbing penulis dibalas

oleh Allah SWT. dan senantiasa diberikan keberkaha,

dimudahkan rezekinya, selalu di beri kesehatan, dan

kebaikan kepada dirinya beserta keluarganya. Aamiin.

5. Seluruh Staff dan Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah berperan penting selama saya menempuh

Pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beliau

yang berperan dalam memberikan ilmu, pengalaman

Page 9: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

vi

serta wawasannya yang sangat bermanfaat saat masih

masa studi.

6. Para Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam yang telah

membantu serta mendoakan penulis dalam

mengerjakan skripsi ini

7. Ust. Asep Anwar, S.Pd, MM. Selaku ketua bidang

keamanan Pesantren Luhur Sabilussaalam.

8. Bapak Mudini dan Ibu Saiyah selaku orang tua

penulis, dan Nenek Tihamah serta Kakek Sahud

penulis ucapkan terimakasih banyak yang sebesar

besarnya kepada mereka karena tanpa mereka saat ini

penulis tidak bisa sampai di titik ini, yang telah

mensuport dari awal hingga saat ini. Semoga Allah

SWT senantiasa panjangkan umur mereka,di berikan

kesehatan hingga bisa menemani penulis hingga tua

nanti.

9. Kepada kakak Mpo Lilis dan suami Bang Mandra

yang selalu memberikan semangat dan dukungan

materil kepada penulis. Serta anak dari kaka penulis

sekaligus keponakan penulis yang sering menghibur

penulis dikala penulis sedang bete.

10. Teman di asrama Pesantren Luhur Sabilussalam,

Muhammad Faid Aqil, Iqbal Ali Muzakky, M. Zein

Ramadhan, M. Afzainizam, Alfi Azizi, M. Hasby

Addimiyati, Rohman Nur, Dimas Fahri, Fiqih

Musyfiq, Bagas, DLL. Yang telah memberikan

semangat kepada penulis.

Page 10: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

vii

11. Teman seperjuangan skripsi Sasli Agus, Hasanal Ali

Tambak, Adillah Bagus Prasetyo, Naf’an Hudzaifee,

Yefriadi Syahrin, Muslimin.

12. Para informan Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam

Ustaz Abdul Rahman Hakim, Ustaz Aghnin Khulki,

Ustaz Yudi Surya Permana, Ustaz Asep Ahmad Faris

dan para informan santri Pesantren Luhur

Sabilussalam Dimas Fakhri, Elma Diah, M. Bagas

Balasirullah, Elok Nur Faiza yang telah bersedia

penulis wawancara sebagai penulis.

Demikian ucapan terimakasih yang dapat penulis

sampaikan kepada semua pihak yang membantu penulis

mulai dari awal penulisan hingga skripsi ini selesai .

penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan dapat

memberikan kritik dan sarannya untuk masukan penulis.

Semoga ksripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

seluru pihak yang membaca.

Jakarta, 20 Agustus

2021

Febriansyah

Page 11: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................ vii

TABEL ................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ........................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................ 10

C. Rumusan Masalah .............................................. 11

D. Tujuan Penelitian ............................................... 11

E. Manfaat Penelitian ............................................. 12

F. Tinjauan Pustaka ................................................ 13

G. Metodologi Penelitian ........................................ 15

H. Sistematika Penulisan ........................................ 27

BAB II KAJIAN TEORITIS ................................................ 23

A. Tinjauan Komunikasi ......................................... 24

1. Definisi Komunikasi Antar Pribadi .............. 24

2. Unsur-unsur Komunikasi Antar Pribadi....... 25

3. Tujuan dan Fungsi

Komunikasi Antar Pribadi ........................... 27

4. Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi ...... 31

5. Faktor Penghambat dan Pendukung

Komunikasi Antar Pribadi ........................... 32

B. Tinjauan Ustaz/Guru Mengaji ............................ 38

1. Definisi Ustaz ............................................... 38

2. Syarat Ustaz ................................................. 40

3. Tugas Ustaz .................................................. 42

C. Tinjauan Santri ................................................... 43

Page 12: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

ix

D. Tinjauan Motivasi dalam Mengaji ..................... 45

E. Teori FIRO ......................................................... 48

F. Teori Hirarki Kebutuhan .................................... 52

BAB III GAMBARAN UMUM .......................................... 58

A. Sejarah Pesantren Luhur Sabilussalam ............. 58

B. Struktural Pesantren Luhur Sabilussalam ......... 61

C. Tujuan dan Visi, Misi ........................................ 63

D. Letak Geografis ................................................. 65

E. Kurikulum Pendidikan Pesantren ...................... 66

F. Tata Tertib ......................................................... 68

G. Profil Subjek Penelitian ..................................... 70

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................ 73

A. Komunikasi Antarpribadi Ustaz dan Santri

Pesantren Luhur Sabilussalam ........................... 74

1. Keterbukaan ................................................. 74

2. Empati .......................................................... 77

3. Memberikan Dukungan ................................ 79

4. Memberi Pengajaran dengan

Rasa Humor .................................................. 81

5. Kesamaan dalam menjalin hubungan

antarpribadi .................................................. 84

B. Bentuk Motivasi Mengaji Ustaz dengan santri

Pesantren Luhur Sabilussalam ........................... 86

1. Memberikan Hadiah Untuk Santri Yang

Bersemangat Mengaji................................... 88

2. Menceritakan Kisah Ulama .......................... 90

3. Memberikan Pujian/Apresiasi ...................... 91

4. Memberikan Semangat ................................ 93

5. Memberikan gambaran

Prospek Masa Depan .................................... 95

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Motivasi

Mengaji Santri Pesantren Luhur sabilussalam ... 97

Page 13: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

x

1. Faktor Penghambat ...................................... 97

2. Faktor Pendukung ..................................... 101

BAB V PEMBAHASAN .................................................. 104

A. Komunikasi Antarpribadi Ustaz dan santri di

Pesantren Luhur Sabilussalam ........................ 104

B. Bentuk Motivasi Mengaji Ustaz dengan santri

Pesantren Luhur Sabilussalam ........................ 115

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Motivasi

Mengaji Santri Pesantren Luhur Sabilussalam 124

BAB VI PENUTUP .......................................................... 132

A. Simpulan ......................................................... 132

B. Saran ................................................................ 133

Daftar Pustaka -------------------------------------------------- 134

Page 14: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

xi

DAFTAR TABEL

1. 1 Daftar Kajian Terdahulu -------------------------------- 13

3. 1 Para Pendiri Yayasan Sabilussalam ------------------- 39

5. 1 Analisa Bentuk Komunikasi Ustaz dan Santri di

Pesantren Luhur Sabilussalam ------------------------- 105

5. 2 Analisa Bentuk Motivasi Mengaji Santri di Pesantren

Luhur Sabilussalam ------------------------------------- 117

Page 15: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

xii

DAFTAR GAMAR

Gambar Tingkatan Teori Hirarki Kebutuhan

(Abraham H. Maslow) ------------------------------------------- 52

Page 16: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang aktifitas

kesehariannya melakukan kegiatan komunikasi.

Komunikasi pada dasarnya merupakan proses penyampaian

dan penerimaan lambang-lambang (pesan) yang

mengandung antara komunikator dan komunikannya,

dengan tujuan mewujudkan kesamaan makna. Agar

komunikasi dan informasi berlangsung efektif, maka

seorang komunikator perlu memahami strategi komunikasi

dengan baik. Strategi sebagai suatu rangkaian kebijakan,

maka menjadi penting untuk mengetahui cara atau Teknik

tentang perumusan kebijakan.1 Komunikasi merupakan

segala bentuk penyampaian informasi baik verbal maupun

non verbal dengan menggunakan kata-kata, simbol, ataupun

gambar2 Komunikasi atau communication berasal dari

Bahasa Latin communis yang berarti sama. Manusia

berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan

pengalaman.3

1 Bintoro Tcokroamidjojo, Teori & Strategi pembangunan

Nasional, (Jakarta: CV Haji Masagung, 1998), H. 13 2 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta:UIN Jakarta Press, 2007)

h.12 3Mulyana Prof Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. (PT.

Remaja Rosdakarya, 2007) Hal. 82

Page 17: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

2

Sebuah komunikasi dikatakan berhasil apabila

memenuhi kompenen-komponen di dalamnya, seperti

pengirim pesan (sender), penerima pesan (receiver), pesan

(messege), saluran (channel), pengaruh (effect) dan umpan

balik (feed back). Dalam proses komunikasi perubahan

sikap diri penerima pesan (receiver) sangat penting adanya,

karena dengan begitu kita dapat mengetahui apakah

komunikasi tersebut berjalan secara efektif atau tidak.4

Dalam konteksnya komunikasi terbagi beberapa

konteks salah satu konteks komunikasi yang berkaitan

dengan hubungan antarmanusia adalah komunikasi

interpersonal. komunikasi antarpribadi adalah komunikasi

antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan

setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara

langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.5 R. Wayne

Pace berpendapat bahwa “interpersonal communication is

involving two or more people in a face to face setting”.

Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses

komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih

secara tatap muka.6

4 Suranto AW, Komunikasi Interpersonal, (Jogjakarta: Graha Ilmu,

2011),h.3 5 Deddy Mulyana. Ilmu komunikasi. (Bandung: Remaja

osdakarya. 2002) h.30 6 Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Ketiga (Depok: PT

Raja Grafindo Persada, 2018), h. 66.

Page 18: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

3

Komunikasi interpersonal pada hakikatnya merupakan

komunikasi yang paling efektif untuk merubah sikap dan

tingkah laku komunikan karena bentuknya dialog dan

langsung mendapatkan umpan balik.7 Oleh karena itu

kenapa dalam praktiknya di dalam kegiatan belajar

mengajar cenderung kepada penggunaan komunikasi

antarpribadi, seperti hal nya dalam kegiatan belajar

mengajar atau sering kita dengar dengan istilah mengaji

yang di lakukan di Pesantren Luhur Sabilussalam.

penerapan komunikasi antarpribadi dalam kegiatan mengaji

di Pesantren Luhur Sabilussalam sangat penting di lakukan,

karena seperti di jelaskan sebelumnya, komunikasi

antarpribadi adalah komunikasi yang efektif karena di situ

langsung terjadi dialog dan langsung adanya timbal balik

antara komunikator dan komunikan, di sini asatid/ustaz

langsung berdialog dan menyampaikan ilmu pengetahuan

kepada santri berupa ucapan-ucapan yang biasanya

berlandaskan keagamaan seperti Al-Qur’an, Sunnah, dan

Kitab-kitab karangan ulama terdahulu yang biasanya

disampaikan secara langsung tanpa melalui media apapun,

sehingga santri dapat mendengar langsung pelajaran yang

disampaikan oleh ustaz di Pesantren Luhur Sabilussalam,

dan biasanya di akhir pengajian ustaz di Pesantren Luhur

Sabilussalam selalu menawarkan pertanyaan kepada santri

7 Hardjana, Audit Komunikasi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2007), h. 84.

Page 19: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

4

untuk di tanyakan apabila ada hal yang ingin di tanyakan,

atau ada hal yang belum jelas ketika proses mengaji tadi di

lakukan.

Dari penyampaian di atas dapat di artikan bahwa

komunikasi antarpribadi sangat penting di lakukan dalam

proses kegiatan belajar mengajar atau kegiatan mengaji,

terutama di Pesantren Luhur Sabilussalam.

Dalam Surah Al-Alaq 1-5 Allah SWT. Telah

memerintahkan kita untuk belajar

نسان من علق اقرأ وربك اقرأ باسم رب ك الذي خلق خلق ال

نسان ما لم يعلم الكرم الذي علم بالقلم علم ال

Artinya : "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu

yang menciptakan (1), Dia telah menciptakan manusia dari

segumpal darah (2), Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha

Mulia(3), Yang mengajar (manusia) dengan pena (4), Dia

mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (5)."

(QS. Al-Alaq: 1-5).

Dalam surah Al-Alaq ayat 1-5 telah ditegaskan bahwa

Makna perintah membaca dalam ayat di atas bukan dalam

arti membaca tulisan atau sebuah kitab, melainkan lebih dari

itu. Sebab, Nabi Muhammad menurut para ulama adalah

seorang yang tidak bisa membaca dan menulis. Karena

dengan membaca kita tidak hanya menjadi seseorang yang

cerdas terhadap ilmu pengetahuan, melainkan dengan

Page 20: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

5

membaca kita dapat membaca keadaan sekitar, membuka

wawasan sehingga dapat ilmu, seseorang akan lebih

memahami bagaimana kehidupan ini diciptakan dan

mendalami pengetahuan tentang kuasa Allah SWT sebagai

sang maha pencipta. Orang berilmu akan takut melakukan

hal-hal yang mengandung dosa karena ia memiliki

pengetahuan akan kekuasaan dan juga kebesaran.

Kendati demikian, Nabi Muhammad dikenal sebagai

seorang yang cerdas dalam membaca realitas sehingga ia

memiliki jiwa sosial yang tinggi, revolusioner, jiwa

kepemimpinan, dan seterusnya.

Dari keterangan diatas tenting menuntut ilmu itu sangat

penting untuk umat manusia, namun saat ini banyak yang

kurang berminat untuk menuntut ilmu termasuk dalam hal

mengaji.

Dalam meningkatkan motivasi mengaji di Pesantren

Luhur Sabilussalam seorang ustaz tidak begitu saja dapat

menumbuhkan motivasi dalam mengaji untuk para santri,

tentu harus melewati berbagai tahapan atau proses

komunikasi antarpribadi dalam menimbulkan motivasi

tersebut, Hubungan interpersonal berlangsung melalui

beberapa tahap mulai dari interaksi awal sampai ke

pemutusan (dissolution) dan Hubungan interpersonal

berbeda-beda dalam hal keluasan (breadth) dan

kedalamannya (depth). Sedangkan dalam prosesnya sebuah

motivasi mengaji timbul dalam beberapa proses, seperti

Page 21: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

6

sumber ilmu atau ustaz harus memiliki ide dan gagasan yang

sangat luas, seorang harus cerdas dalam mengemas ilmu

tersebut menjadi sebuah pesan, seorang sumber atau ustaz

pandai dalam menyampaikan pesannya, kemudian harus di

pastikan bahwa si penerima pesan atau santri dapat

menerima pesan dengan baik, adanya respon dari

komunikan terhadap apa yang di sampaikan oleh

komunikator. Jika semua proses tersebut dapat di lalui tanpa

adanya hambatan maka komunikasi antarpribadi dapat

dikatakan berhasil.

Dalam berkomunikasi, umumnya ada pesan yang ingin

di sampaikan komunikator kepada komunikan, namun

sering kali pesan yang disampaikan kurang di pahami atau

bahkan tidak sampai kepada komunikan, sehingga tujuan

kita untuk menyampaikan pesan tersebut juga tidak tercapai

atau tidak tersampaikan dengan baik, hal tersebut terjadi

karena adanya beberapa hambatan dalam komunikasi.8

Hambatan komunikasi antarpribadi juga sering terjadi di

dalam proses mengaji di Pesantren Luhur Sabilussalam,

yang mana pesan ustaz kepada santri tidak dapat

tersampaikan dengan baik, karena adanya beberapa

hambatan yang dihadapi oleh ustaz dan santri di Pesantren

Luhur Sabilussalam, hambatan-hambatan tersebut beberapa

di antaranya ialah

8 Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2000), h.23.

Page 22: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

7

1. Perbedaan Sudut pandang

Karena setiap orang terkadang memiliki sudut pandang

yang berbeda-beda, perbedaan sudut pandang ini lah yang

akan menjadikan kesimpulan yang berbeda, di Pesantren

Luhur Sabilussalam sering di terapkan pengajian yang

sistimnya diskusi, santri yang mempunyai sudut pandang

yang sempit tentu berbeda dengan santri yang mempunyai

sudut pandang yang luas.

2. Perbedaan Kebudayaan

Adanya perbedaan budaya juga merupakan salah satu

hal yang dapat menghambat komunikasi. Biasanya kita

mendapat penolakan ketika kita menyampaikan pesan yang

tidak sesuai dengan kebudayaan orang lain. Di Pesantren

Luhur Sabilussalam pun seperti itu, karena di Pesantren

tersebut terdapat santi dari berbagai penjuru nasional yang

mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda, terkadang

ustaz mengalami penolakan karena dianggap

penyampaiannya terlalu ke budaya sunda dan lain

sebagainya.

3. Tidak ada tanggapan dari lawan bicara

Komunikasi satu arah bisa terjadi ketika lawan bicara

tidak memberikan respon atas pesan yang di sampaikan.

Dalam kasus ini sering terjadi dalam peroses mengaji,

banyak ustaz yang tidak memberikan santrinya waktu untuk

bertanya sehingga mengurangi semangat santri untuk

mendengarkan.

Page 23: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

8

4. Penggunaan Bahasa yang berbeda

Penggunaan Bahasa sangat oenting dalam

berkomunikasi karena Bahasa merupakan salah satu alat

yang di gunakan untuk berkomunikasi. Oleh karena itu kita

dalam berkomunikasi sebaiknya menggunakan Bahasa

yang mudah di pahami oleh semua kalangan. Dalam kasus

ini sering terjadi di Pesantren Luhur Sabilussalam, banyak

ustaz di pesantren ini yang sering menggunakan Bahasa

arab sebagai alat komunikasi untuk memberikan

pelajarannya, ini membuat bebrapa santri yang belum

paham Bahasa arab tentu tidak paham atas apa yang di

sampaikan oleh ustaz tersebut.

5. Kecepatan dalam berbicara

Terkadang kecepatan dalam berbicara juga dapat

mempengaruhi pemahaman komunikan terhadap pesan

yang di sampaikan, santri di Pesantren Luhur Sabilussalam

kurang memahami jika ada ustaz yang menyampaikan

pelajarannya dengan cepat, sehingga banyak pesan yang di

sampaikan ustaz yang belum di pahami oleh santri.

6. Kehilangan kefokusan

Ketika seseorang berbicara kepada kita, namun saat itu

kita sedang kehilangan kefokusan pada apa yang di

bicarakan oleh komunikator, maka pesan yang

disampaikan biasanya tidak dapat di terima dengan

maksimal. Hal ini sering terjadi dalam proses mengaji di

Pesantren Luhur Sabilussalam, santri ketika mengaji

Page 24: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

9

terkadang sering kehilangan fokus, karena ada beberapa

dari santri yang ketika sedang proses mengaji ia sambal

mengobrol, bercanda, atau asik dengan handphone nya.

Penjelasan di atas menjelaskan banyak sekali hambatan

yang dialami ustaz dan santri dalam peroses mengaji,

karena dalam praktiknya dalam setiap proses belajar

mengajar memang selalu di temukan permasalahan dan

hambatan, namun gimana peran seorang pengajar yang

mampu mengatisipasi hambatan-hambatan yang ada.

Bentuk komunikasi yang di lakukan ustaz salah satunya

adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi

antarpribadi. Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa

komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-

orang secara tatap muka, yang mungkin setiap peserta atau

komunikannya menangkap reaksi orang lain secara

langsung, baik secara verbal maupun nonverbal.9

Komunikasi interpersonal mempunyai peranan yang

cukup besar untuk mengubah sikap. Hal iru karena

komunikasi ini merupakan proses penggunaan informasi

secara bersama. Perserta komunikasi memperoleh

kerangka pengalaman yang sama menuju saling pengertian

yang lebih besar mengenai makna informasi tersebut.10

9 Suranto, Komunikasi Interpersonal (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011), h. 3. 10 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Grasindo,

2004), h. 37.

Page 25: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

10

Hubungan interpersonal antara santri dan ustaz yang

baik juga sangat di butuhkan dalam proses komunikasi

terutama dalam penyampaian ilmu agama atau sering kita

sebut mengaji, agar terwujudnya komunikasi yang baik

atau pesan dapat di terima dengan baik. Sehingga terbentuk

feedback sesuai yang di inginkan. Melalui komunikasi

interpersonal juga ustaz dapat memanfaatkan kesempatan

untuk mengajak dan mendekati santri Pesantren Luhur

Sabilussalam untuk sharing dan menjalin keakraban

sehingga upaya dalam menimbulkan motivasi mengaji

dapat berjalan. Metode penyampaian mengenai proses

mengaji pula yang kemudian membedakan dengan praktek-

praktek komunikasi interpersonal yang ada di Lembaga

lain.

Atas dasar tersebut, maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang “Komunikasi Antar Pribadi Ustaz dan

Santri Dalam Memberikan Motivasi Mengaji Di

Pesantren Luhur Sabilussalam”

B. Batasan Masalah

Membatasi masalah penelitian merupakan upaya

pembatasan dimensi masalah atau gejala agar jelas ruang

lingkup dan Batasan yang akan di teliti.11

11 Andi Prastomo, Metode Penelitian Kualitatif, (Jogjakarta: Ar-

ruz Media, 2016), h.134

Page 26: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

11

Dari latar belakang diatas, peneliti membatasi masalah

kedalam beberapa point :

a. Peneliti membatasi masalah motivasi mengaji hanya pada

santri yang belajar di Pesantren Luhur Sabilussalam saja,

tidak mencakup santri di pesantren lain.

b. Penelitian permasalahan ini hanya berlaku untuk santri dan

Ustaz di Pesantren Luhur Sabilussalam, Ciputat-Tangerang

Selatan

c. Peneliti meneliti bagaimana komunikasi antar pribadi guna

memberikan motivasi mengaji yang di terapkan Ustaz

kepada santri Pesantren Luhur Sabilussalam.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

a. Bagaimana komunikasi antar pribadi yang terjadi antara

Ustaz dengan santri di Pesantren Luhur Sabilussalam?

b. Bagaimana Bentuk Motivasi Mengaji Santri Pesantren

Luhur Sabilussalam ?

c. Apa saja faktor penghambat komunikasi antar pribadi dalam

memberikan motivasi mengaji antara Ustaz dengan santri di

Pesantren Luhur Sabilussalam?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin penulis capai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 27: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

12

1. Untuk mengetahui komunikasi antar pribadi yang terjadi

antara ustaz dengan santri di Pesantren Luhur

Sabilussalam.

2. Untuk mengetahui Bentuk Motivasi Mengaji Santri

Pesantren Luhur Sabilussalam

3. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat komunikasi

antar pribadi dalam memberikan motivasi mengaji antara

Ustaz dengan santri di Pesantren Luhur Sabilussalam.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

a. Penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai

bahan informasi, guna memperkaya teori komunikasi

organisasi yang berkaitan dengan strategi komunikasi.

Kemudian juga dapat memberikan tambahan referensi

dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya dalam studi

ilmu komunikasi khususnya mahasiswa Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi pada pengembangan penelitian disiplin ilmu

komunikasi terkhususnya komunikasi antarpribadi.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini di harapkan menambah wawasan untuk

masyarakat dan para pengurus/ustaz, mahasiswa yang

sedang melakukan penelitian strategi komunikasi dan

mengetahui pentingnya strategi komunikasi dalam

meningkatkan motivasi Mengaji. Proses penyampaian

Page 28: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

13

komunikasi kepada murid/santri dapat bisa di sampaikan

dengan baik.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Dari tinjauan yang penulis lakukan, penulis

mendapatkan bahwa komunikasi interpersonal telah diteliti

sebelumnya oleh beberapa orang. Berikut diantaranya :

1.1 Daftar tinjauan kajian terdahulu.

Nama Judul Hasil Persamaan Perbedaan

Wildan

Zulqarnaen

Komunikasi

Antarpribadi

Ustaz dan

Santri dalam

Pembentukan

Karakter

Santri (Studi

Pondok

Pesantren

Qotrun Nada

Cipayung

Depok)

Pendekatan

komunikasi yang

dilakukan seorang

ustaz kepada santri

agar pesan dapat

dipahami yaitu

dengan cara

mengetahui

karakter dan

memahami

psikologi dari

setiap murid yang

sedang di ajarkan

Objeknya

membahas

mengenai

Komunikasi

Antarpribadi

Dan

subjeknya

santri

Terletak pada

segi subjek

dan fokus

pada masalah

penelitian12

Mukti

Sitompul

Pengaruh

Efektifitas

Komunikasi

Antarpribadi

Pengurus

Panti Asukah

Terhadap

Pembentukan

Konsep Diri

Pengaruh

komunikasi

antarpribadi

pengurus panti

asuhan terhadap

pembentukan

konsep diri anak-

anak panti asuhan

sedangkan faktor

Persamaan

dalam

penelitian ini

adalah sama

sama

mengetahui

bentuk

komunikasi

Lebih kepada

pembentukan

konsep diri,

sedangkan

penulis

berfokus

kepada

meningkatkan

12 Zulqarnaen, Skripsi Komunikasi Antarpribadi Ustaz dan Santri

dalam Pembentukan Karakter Santri (Studi Pada Pondok Pesantren Qotrun

Nada Cipayung Depok), (Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2016)

Page 29: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

14

Anak-Anak

Panti Asuhan

Aljamyatul

Washliyah

Medan

peghambat

merupakan faktro

frekuensi

bimbingan dan

kemampuan

menggunakan

Bahasa pengurus

panti asuhan

almjamyatul

washliyah medan

antarpribadi

yang tepat

motivasi

engaji13

Novia

Hasan

Pratiwi

Komunikasi

Interpersonal

Pembimbing

Agama Dalam

Meningkatkan

Kesadaran

Beragama

Anak

Berhadapan

Hukum

(ABH)

Komunikasi

interpersonal

pembimbing

agama yang

diterapkan adalah

dengan cara

memahami

karakter anak,

menumbuhkan

kepercayaan anak,

memberikan

bimbingan dengan

rasa humor,

menggunakan

Bahasa yang

mudah dipahami,

Tegas.

Persamaanny

a terletak

pada

penerapan

komunikasi

interpersonal

dalam

melakukan

pendekatan

komunikasi

Perbedaannya

dalam

subjeknya

yaitu

meningkatkan

kesadaran

beragama,

sedangkan

penulis

berfokus pada

bagaimana

memberikan

motivasi yang

tepat.14

Erni Suyani Hubungan

Komunikasi

Interpersonal

dan Keaktifan

Komunikasi

interpersonal

pembimbing dan

petugas panti

Persamaan

pada

penelitian ini

yaitu sama

Perbedaan

terletak pada

teori yang

digunakan

13 Sitompul, Jurnal Simbolika, Vol. 1, No.2 Pengaruh Efektivitas

Komunikasi Antarpribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan

Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Aljamyatul Washliyah Medan,

(2015) 14 Novia Hasan Pratiwi, Skripsi Komunikasi Interpersonal

Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama Anak

Berhadapan Hukum (ABH, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2019)

Page 30: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

15

Ibadah dengan

Kesembuhan

Pecandu

Narkoba di

Panti

Rehabilitas

Narkoba Al-

Kamal

Kecamatan

Sibolangit

Kabupaten

Deli Serdang

dengan para

pecandu cukup

tinggi, Bimbingan

motivasi yang

diberikan,

memberikan

banyak perubahan.

Selain itu,

keaktifan

beribadah para

pecandu narkoba di

Panti Rehabilitas

cenderung pada

katagori cukup

tinggi.

sama pada

penentuan

komunikasi

antarpribadi

yang tepat

untuk

perubahan

sikap pada

perubahan

seseorang

yaitu teori

model

pertukaran

sosial, teori

model Johari

Window, dan

teori penetrasi

sosial,

sedangkan

penulis

menggunakan

teori

Fudamental

Interpersonal

Relationship

Orientation

dan teori

Hirarki

Kebutuhan.15

G. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Adapun paradigma yang digunakan dalam penelitian ini

adalah paradigma kontruktivisme dalam perspektif

komunikasi, Paradigma konstruktivisme sesuai dengan

penelitian ini karena paradigma ini meletakan pengamatan dan

objektifitas dalam menemukan suatu ilmu pengetahuan. Selain

itu paradigma ini juga dilakukan pada penelitian karena

15 Suyani, Tesis Hubungan Komunikasi Interpersonal dan

Keaktifan Ibadah dengan Kesembuhan Pecandu Narkoba di Panti

Rehabilitasi Narkoba al-Kamal Kecamatan Sibolangit Kabupatem Deli

Serdang. (2010)

Page 31: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

16

memandang ilmu sosial sebagai analisis yang sistematis

melalui pengamatan langsung dengan pelaku sosial yang

bersangkutan menciptakan dan mengelola dunia sosial

mereka16

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang

tidak menggunakan perhitungan. Penelitian ini menekankan

pada karakter alamiah sumber data. Sedangkan menurut

Sukmadinata yaitu suatu penelitian yang ditunjukkan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,

aktifitas soaial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang

secara individu atau kelompok. Adapun Menurut Bogdan dan

Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian

yang menghasilkan data deskripstif berupa kata-kata tertulis,

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Dalam penelitian kualitatif perlu menekankan pada pentingnya

kedekatan dengan orang orang dan situasi penelitian, agar

peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan

kondisi kehidupan nyata.

3. Metode Penelitian

16 . Dedy N. Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian

Sosial Empirik Kalasik, (Jakarta: Dapartemen Ilmu Komunikasi FISIP

Universitas Indonesia,2003),h.3

Page 32: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

17

Penelitian ini menggunkan metode riset lapangan (field

research) yaitu melakukan penelitian di lapangan dengan

metode wawancara mendalam (depth interview) dan observasi

(model partisipasi aktif) terhadap peristiwa atau perilaku untuk

memperoleh data atau informasi secara langsung dengan

mendatangi responden yang berada di lokasi penelitian.

Observasi penelitian di lakukan di Pesantren Luhur

sabilussalam.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek utama penelitian ini adalah ustaz dan santri di

Pesantren Luhur Sabilussalam, Ciputat. Yang terdiri dari 4

orang ustaz dan 4 orang santri terdiri dari semester 4 dan

semester 6 Faktor pendukung guna menimbulkan motivasi

santri untuk mengaji

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Pesantren Luhur

Sabilussalam, Gg. Bacang No 81A, Cempaka Putih, Ciputat

Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten. 15412

6. Teknik Pengumpulan data

a. Observasi

Observasi diartikan sebagai kegiatan

mengamati secara langsung tanpa mediator sesuatu

objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang

Page 33: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

18

dilakukan objek tersebut.17 Observasi yang akan di

lakukan adalah dengan cara terjun langsung ke

lokasi bahan penelitian untuk mengetahui

komunikasi ustaz dengan santri di pesantren Luhur

Sabilussalam

b. Wawancara

Peneliti akan melakukan wawancara berberapa

narasumber, seperti dari kalangan Santri dan Ustaz,

guna menemukan informasi yang valid, sehingga

dari informasi tersebut bisa di rumuskan beberapa

informasi

c. Studi Pustaka

Selain kedua metode di atas, pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mempelajari dan mencatat dari berbagai sumber

literatur yang berkaitan dengan penelitian ini untuk

melengkapi data.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menarik kesimpulan-

kesimpulan. Analisa data dalam penelitian komunikasi

kualitatif pada dasarnya dikembangkan dengan maksud

memberi makna terhadap data, menafsirkan atau

mentranformasikan data ke dalam bentuk narasi yang

17 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta,

Prenada Media Group, 2006),h.106

Page 34: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

19

kemudian mengarah pada temuan-temuan ilmiah hingga

sampai pada kesimpulan-kesimpulan final. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

langkahlangkah reduksi, penyajian data,

kesimpulan/verifikasi. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif

(interactive models of analysis), seperti yang dikemukakan

oleh Miles dan Huberman.18 Penelitian ini bergerak di antara

tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi, dimana aktivitas ketiga

komponen tersebut bukanlah linear namun lebih merupakan

siklus dalam struktur kerja interaktif.

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan penyesuaian, pemusatan

data sehingga data tersebut disederhanakan dari hasil

data lapangan yang masih berupa kasaran data,

mereduksi data berarti merangkum, menyeleksi atau

memilih data untuk di fokuskan kedalam hal-hal yang

penting sesuai dengan penelitian, dengan adanya

reduksi data dapat memberikan gambaran data yang

lebih jelas dan memudahkan untuk melanjutkan tahap

pengumpulan data selanjutnya. Data yang sudah

18 Miles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif: buku sumber

tentang metode-metode baru, (jakarta: Penerbit Universitas Indonesia),

h.52

Page 35: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

20

diambil tentu saja tidak semua dilampirkan, peneliti

tentu memilih dan menyeleksi gangguan kecemasan

yang dimiliki anak mulai dari pasien atau tidaknya

anak, mengelompokan kecemasan anak dan

mengetahui sebenarnya anak tersebut hanya kecemasan

biasa atau sudah masuk tahap gangguan kecemasan.

b. Penyajian data

Setelah data direduksi maka data tersebut di sajikan

dalam bentuk narasi hal ini dikarenakan penelitian ini

menggunakan metode kualitatif , data tersebut disajikan

dengan uraian singkat atau bagan atau juga bagan yang

berhubungan antar kategori. Dengan kualitatif data

harus sangat mendalam dikaji, narasumber tidak perlu

banyak tetapi datanya yang harus dalam dan banyak.

Maka dari itu peneliti mendapatkan banyak narasumber

tetapi memilih bebrapa hanya untuk fokus ke

permasalahan dalam penelitian.

c. Penarikan kesimpuan

Langkah terakhir adalah langkah untuk menarik

kesimpulan dari data data yang tersisa, kesimpulan

yang di dapatkan masih bersifat sementara atau belum

pasti karena harus di pastikan lagi dengan data-data

berikutnya, apabila data-data tersebut valid dan

konsisten maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel. Penarikan

kesimpulan tentunya dilandaskan dengan teori-teori

Page 36: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

21

yang ada melihat bagaimana hasil penelitian dengan

teori apakah cocok atau malah berbeda jauh dari teori.

Dalam penelitian ini peneliti menarik kesimpulan

bagaimana komunikasi terapeutik orang tua pada anak

apakah sesuai teori dan berhasil atau sebaliknya. Di

dalam penelitian kualitatif proses analisis yang

digunakan tidak dilakukan setelah data terkumpul

seluruhnya, tetapi dilakukan pada waktu bersamaan

dengan proses pengumpulan data.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan ini mengacu pada

pedoman umum karya ilmiah dalam pedoman akademik

strata 1 tahun 2017/507 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Agar penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan sistematis

dan mempermudah tahapan demi tahapan, maka penulis

membaginya menjadi 5 Bab dimana setiap babnya dari

beberapa subab. Adapun sistematikanya adalah sebagai

berikut:

BAB I : Pendahuluan

Terdiri dari latar belakang masalah, Batasan dan rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Teoritis

Bab ini akan membahas landasan teori yang digunakan

dalam penulisan yaitu Teori Teori Fundamental

Page 37: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

22

Interpersonal Relationship Orientation (FIRO), Efektivitas

Komunikasi, serta Motivasi mengaji.

BAB III : Gambaran Umum

Bab ini membahas tentang profil, visi, misi, serta struktur

Pesantren Luhur Sabilussalam-Ciputat

BAB IV : Hasil Temuan Penelitian

Dalam bab ini akan diuraikan hasil temuan dilapangan yang

menjawab rumusan masalah berupa “Motivasi Santri dalam

Mengaji di Pesantren Luhur Sabilussalam”.

BAB V : Analisis Penelitian

Dalam bab ini akan diuraikan hasil analisis penelitian

terkait temuan penelitian yang menjawab rumusan masalah

berupa Peran Ustaz dalam memberikan motivasi santri

untuk mengaji serta analisis dalam usaha meningkatkan

motivasi santri untuk mengaji kaitannya dengan teori

Fundamental Interpersonal Relationship Orientation

(FIRO).

BAB VI : Penutup

Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan

pembahasan keseluruhan bab dan temuan hasil penelitian

yang telah dilaksanakan. Kemudian juga menambahkan

saran serta mencantumkan daftar pustaka yang digunakan

sebagai rujukan.

Page 38: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

23

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Tinjauan Komunikasi Antarpribadi

1. Definisi Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi di dalam berkehidupan merupakan aktivitas

dasar yang dilakukan oleh manusia. Tidak ada seorangpun

manusia yang tidak berkomunikasi. Manusia sangat

membutuhkan komunikasi dan akan selalu terlibat dengan

komunikasi. Dengan berkomunikasi, manusia bisa saling

berhubungan langsung dengan manusia lainnya kapan saja

dan dimana saja, baik di dalam lingkungan keluarga,

masyarakat, maupun di lingkungan pekerjaan.

Komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut

communication berasal dari kata latin communication dan

bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama

disini maksudnya adalah sama makna.19 Sebuah definisi

singkat mengenai komunikasi dibuat oleh Harold D.

Laswell bahwa untuk menerangkan suatu tindakan

komunikasi secara tepat ialah dengan menjawab pertanyaan

“Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui

saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”.20

19 Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya 2007), h. 9. 20 Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Ketiga (Depok: PT

Raja Grafindo Persada, 2018), h. 25.

Page 39: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

24

Komunikasi sejatinya memiliki berbagai macam bentuk,

bentuk komunikasi dapat diklasifikasikan menurut jumlah

orang yang terlibat dan tujuan dalam komunikasi tersebut.

Bentuk-bentuk komunikasi meliputi komunikasi

antarpribadi, komunikasi intrapersonal, komunikasi

kelompok, komunikasi organisasi dan komunikasi massa.

Secara umum komunikasi antarpribadi atau komunikasi

antarpribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran

makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi.

Pengertian proses mengacu pada perubahan dan tindakan

(action) yang berlangsung terus-menerus. Komunikasi

antarpribadi juga merupakan suatu pertukaran, yaitu

tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal

balik. Sedangkan makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan

dalam proses tersebut adalah kesamaan pemahaman

diantara orang- orang yang berkomunikasi terhadap pesan-

pesan yang digunakan dalam proses komunikasi.21

Menurut Deddy Mulyana bahwa komunikasi

antarpribadi atau komunikasi antarpribadi adalah

komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang

memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang

lain secara langsung, baik secara verbal maupun non

verbal.22

21 Sendjaja, Teori Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka,

1994), h. 41. 22 Suranto, Komunikasi Antarpribadi (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011), h. 3.

Page 40: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

25

R. Wayne Pace berpendapat bahwa “antarpribadi

communication is involving two or more people in a face to

face setting”. Komunikasi antarpribadi merupakan suatu

proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau

lebih secara tatap muka.23

Komunikasi antarpribadi pada hakikatnya merupakan

komunikasi yang paling efektif untuk merubah sikap dan

tingkah laku komunikan karena bentuknya dialog dan 6

langsung mendapatkan umpan balik.24

Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa komunikasi antarpribadi

merupakan komunikasi yang berjalan dua arah yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih dan di dalamnya terdapat

umpan balik (feedback). Komunikasi antarpribadi juga dapat

merubah perasaan, pemikiran dan perilaku seseorang karena

interaksi yang dilakukan secara lebih personal dan lebih

mendalam.

2. Unsur-Unsur Komunikasi Antarpribadi

Proses komunikasi tidak akan berjalan dengan

sendirinya, terdapat beberapa unsur atau persyaratan

tertentu agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Lima

komponen atau elemen dalam komunikasi yang menjadi

persyaratan terjadinya komunikasi yaitu komunikator atau

23 Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Ketiga (Depok: PT

Raja Grafindo Persada, 2018), h. 66. 24 Hardjana, Audit Komunikasi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2007), h. 84.

Page 41: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

26

pengirim (source), pesan (message), saluran atau media

(channel), komunikan atau penerima (receiver), dan efek

atau pengaruh.25

Pertama, komunikator atau pengirim yaitu orang yang

berperan menyampaikan pesan kepada komunikan.

Komunikator atau pengirim yang dimaksud dalam

penelitian ini yaitu ustaz di Pesantren Luhur Sabilussalam.

Kedua, pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh

komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan

oleh ustaz biasanya bercirikan pesan-pesan mengenai

keagamaan atau pesan pesan yang mengandung ilmu

pengetahuan tentang keagamaan.

Ketiga, saluran atau media yaitu alat yang digunakan

untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada

komunikan. Dalam komunikasi antarpribadi yang dilakukan

antara ustaz dengan dengan santri ini, saluran atau media

yang digunakan berupa media langsung atau menggunakan

bahasa lisan, karena santri mendapat pengarahan atau

pelajaran langsung dari ustaz, sehingga jika terdapat sesuatu

yang belum dipahami dapat langsung ditanyakan kepada

guru mengaji tersebut.

Keempat, komunikan atau penerima yaitu orang yang

berperan menerima pesan yang disampaikan oleh

komunikator. Komunikan dalam penelitian ini adalah

25 Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Ketiga (Depok: PT

Raja Grafindo Persada, 2018), h. 29.

Page 42: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

27

mahasantri yang menuntut ilmu di pesantren luhur

sabilussalam.

Kelima, efek atau pengaruh yaitu usaha ustaz dalam

memberikan motivasi kepada santri untuk terus mengaji.

Efek yang diinginkan oleh ustaz yaitu santri diharapkan

sadar akan pentingnya menuntut ilmu tanpa harus di paksa-

paksa, dan pentingnya ilmu agama, agar kedepannya para

santri di Pesantren Luhur Sabilussalam ini dapat

menerapkan ilmunya di kehidupan sehari hari, dan

bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

3. Tujuan dan Fungsi Komunikasi Antarpribadi

Dalam pelaksanaan proses komunikasi antarpribadi,

komunikasi antarpribadi mempunyai beberapa tujuan

yaitu:26

a. Menemukan Diri Sendiri

Salah satu tujuan komunikasi antarpribadi

adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita

terlibat dalam pertemuan antarpribadi dengan orang

lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita

maupun orang lain.

Komunikasi antarpribadi memberikan

kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa

yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah

sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi

26 Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2007), h. 117.

Page 43: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

28

mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita

sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan

orang lain, kita memberikan sumber balikan yang

luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku

kita.

b. Menemukan Dunia Luar

Hanya komunikasi antarpribadi menjadikan kita

dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan

orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak

informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi

antarpribadi, meskipun banyak jumlah informasi

yang datang kepada kita dari media massa hal itu

seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau

didalami melalui interaksi antarpribadi.

c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh

Arti

Salah satu keinginan orang yang paling besar

adalah membentuk dan memelihara hubungan

dengan orang lain. Banyak dari waktu kita

pergunakan dalam komunikasi antarpribadi

diabadikan untuk membentuk dan menjaga

hubungan sosial dengan orang lain.

d. Berubah Sikap dan Tingkah Laku

Banyak waktu kita pergunakan untuk

mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan

pertemuan antarpribadi. Kita boleh menginginkan

Page 44: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

29

mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba

diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat

film, menulis membaca buku, memasuki bidang

tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau

salah.

e. Untuk Membantu Proses Penyembuhan

Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan

terapi menggunakkan komunikasi antarpribadi

dalam kegiatan profesional mereka untuk

mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi

membantu orang lain dalam interaksi antarpribadi

kita sehari-hari.

Dapat disimpulkan dari tujuan yang telah disebutkan

di atas bahwa pada dasarnya tujuan komunikasi

antarpribadi untuk mencapai kedekatan dalam

berkomunikasi sehingga pesan yang disampaikan dapat

diterima oleh orang-orang di lingkungan sekitar kita.

Sedangkan fungsi komunikasi antarpribadi menurut

Miller & Steinberg yang dikutip oleh Muhammad

Budyatna dan Leila Mona Ganiem bahwa fungsi utama

komunikasi adalah mengendalikan lingkungan guna

memperoleh imbalan- imbalan tertentu berupa fisik,

ekonomi dan sosial. Sebagaimana telah dikemukakan

bahwa komunikasi insani atau human communication

baik yang non-antarpribadi maupun antarpribadi

semuanya mengenai pengendalian lingkungan guna

Page 45: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

30

mendapatkan imbalan seperti dalam bentuk fisik,

ekonomi dan sosial.27

Fungsi komunikasi lainnya menurut Dasrun Hidayat

yaitu:28

1. Pembentukan konsep diri

Konsep diri adalah pandangan kita mengenai

siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh

lewat informasi yang diberikan orang lain

kepada kita. Konsep diri kita yang paling dini

umumnya dipengaruhi oleh keluarga dan orang-

orang dekat lainnya di sekitar kita, temasuk

kerabat.

2. Pernyataan eksistensi diri

Eksistensi bertujuan agar orang lain mengetahui

dan mengakui keberadaannya.

3. Untuk kelangsungan hidup, memupuk

hubungan dan memperoleh kebahagiaan.

Sejatinya, dapat disimpulkan bahwa fungsi

komunikasi antarpribadi tidak hanya sebatas

mengenai proses pertukaran pesan saja, tetapi juga

untuk mendapatkan respon. Adanya respon

merupakan syarat efektifnya suatu proses

komunikasi. Dengan respon tersebut diharapkan

27 Budyatna dan Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi (Jakarta:

Kencana, 2011), h. 27. 28 Hidayat, Komunikasi Antarpribadi dan Medianya (Yoyakarta:

Graha Ilmu, 2012), h. 24-28.

Page 46: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

31

dapat tecapai tujuan komunikasi sesuai yang

diharapkan.

4. Karakteristik Komunikasi Antarpribadi

dalam mendeskripsikan karakteristik komunikasi

antarpribadi menyatakan bahwa, terdapat lima

karakteristik komunikasi antarpribadi yaitu:29

1. keterbukaan (openness)

Keterbukaan atau openness adalah suatu

sikap dimana tidak ada perasaan tertekan ketika

melakukan kegiatan komunikasi yang ditandai

dengan kesediaan untuk jujur dalam

menyampaikan apa yang sedang dirasakan dan

sedang dipikirkan.

2. Empati

Empati, adalah suatu sikap ikut

merasakan apa yang dirasakan oleh lawan

bicara, yang ditandai dengan kesediaan

mendengarkan dengan sepenuh hati, merespon

secara tepat setiap perilaku yang muncul dalam

kegiatan komunikasi.

3. Dukungan

Dukungan yaitu suatu sikap

memberikan respon balikan terhadap apa yang

dikemukakan dalam kegiatan komunikasi,

29 Hidayat, Komunikasi Antarpribadi dan Medianya (Yoyakarta:

Graha Ilmu, 2012), h. 44-49.

Page 47: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

32

sehingga dalam kegiatan komunikasi terjadi

pola dua arah.

4. Rasa Positif (positiveness)

Rasa positif, adalah suatu perasaaan

memandang orang lain dalam kegiatan

komunikasi sebagai manusia. Hal ini ditandai

dengan sikap tidak mudah men judge dalam

setiap kegiatan interaksi dalam komunikasi.

5. Kesamaan (equality).

Kesamaan, adalah suatu kondisi dimana

dalam kegiatan komunikasi terjadi posisi yang

sama antara komunikan dankomunikator, tidak

terjadi dominasi antara satu dengan yang lain.

hal ini ditandai arus pesan yang dua arah.

5. Faktor Penghambat dan Pendukung Komunikasi

Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh

beberapa faktor yang dapat mendukung atau malah

menghambat keberhasilan komunikasi antarpribadi

tersebut. Faktor pendukung dan penghambat

komunikasi antarpribadi diuraikan sebagai berikut:

1. Faktor Penghambat

Setiap komunikasi selalu memiliki hambatan,

begitupula dengan komunikasi antarpribadi, hambatan-

hambatan ini dapat membuat proses komunikasi tidak

Page 48: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

33

berjalan dengan lancer, berikut hambatan komunikasi

antarpribadi: 30

1. Labelling, yaitu jika seseorang memberikan atribut

mengenai sifat tertentu pada orang lain dengan

berpendapat bahwa orang tersebut bertanggung

jawab atas atribut itu.

2. Blame placing, yaitu menimpakan kesalahan pada

orang lain.

3. Punctuating, yaitu menimpakan kesalahan pada

orang lain dengan tidak berkesudahan.

4. Dichotomiying, yaitu menduakan alternatif dalam

menilai diri sendiri atau menilai orang lain.

5. Assuming inflexibility, menganggap seseorang tidak

fleksibel atau kaku.

Sedangkan menurut Suranto AW. Ada 9 faktor

yang menjadi penghambatan efektifitas komunikasi

antarpribadi yaitu31:

1. Kredibilitas komunikator rendah

Komunikator yang tidak berwibawa di hadapan

komunikan, menyebabkan kurangnya perhatian

komunikan terhadap komunikator.

2. Kurang memahami latar belakang sosial dan

budaya

30 Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2007), h. 56 31 Suranto, Komunikasi Antarpribadi (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011), h. 86-87.

Page 49: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

34

Nilai-nilai sosial budaya yang berlaku di suatu

komunitas atau di masyarakat harus diperhatikan,

sehingga komunikator dapat menyampaikan pesan

dengan baik, tidak bertentangan dengan nilai-nilai

sosial budaya yang berlaku. Sebaliknya, pihak-

pihak yang berkomunikasi perlu menyesuaikan diri

dengan kebiasaan yang berlaku.

3. Kurang memahami karakteristik komunikan

Karakteristik komunikan meliputi tingkat

pendidikan, usia, jenis kelamin, dan sebagainya

perlu dipahami oleh komunikator. Apabila

komunikator kurang memahami, cara komunikasi

yang dipilih mungkin tidak sesuai dengan

karakteristik komunikan dan hal ini dapat

menghambat komunikasi karena dapat

menimbulkan kesalahpahaman.

4. Prasangka buruk

Prasangka negatif antara pihak-pihak yang

terlibat komunikasi harus dihindari, karena dapat

mendorong ke arah sikap apatis dan penolakan.

5. Verbalistis

Komunikasi yang hanya berupa penjelasan

verbal berupa kata-kata saja akan membosankan

dan mengaburkan komunikan dalam memahami

makna pesan.

6. Komunikasi satu arah

Page 50: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

35

Komunikasi berjalan satu arah, dari

komunikator kepada komunikan terus-menerus dari

awal sampai akhir menyebabkan hilangnya

kesempatan komunikan untuk meminta penjelasan

terhadap hal-hal yang belum dimengerti.

7. Tidak digunakan media yang tepat

Pilihan penggunaan media yang tidak tepat

menyebabkan pesan yang disampaikan sukar

dipahami oleh komunikan.

8. Perbedaan Bahasa

Perbedaan bahasa menyebabkan terjadinya

perbedaan penafsiran terhadap simbol-simbol

tertentu. Bahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi dapat menjadi penghambat bila dua

orang mendefinisikan kata, frasa, atau kalimat

tertentu secara berbeda.

9. Perbedaan persepsi

Apabila pesan yang dikirim oleh komunikator

dipersepsi sama oleh komunikan, maka

keberhasilan komunikasi menjadi lebih baik.

Namun perbedaan latar belakang sosial budaya,

seringkali mengakibatkan perbedaan persepsi,

karena semakin besar perbedaan latar belakang

budaya semakin besar pula pengalaman bersama.

Berdasarkan hambatan-hambatan komunikasi

di atas, dapat di artikan bahwa dalam komunikasi

Page 51: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

36

antarpribadi tidak selalu berjalan dengan lancar,

terdapat berbagai permasalahan atau hambatan

yang menyebabkan komunikasi tidak selalu

berjalan dengan baik.

2. Faktor Pendukung

Dalam berkomunikasi juga terdapat faktor

pendukung yang dapat memperngaruhi suatu hubungan

komunikasi antarpribadi semakin erat, misalnya dari

kualitas itu sendiri. Faktor pendukung tersebut antara

lain :32

1. Percaya (trust), Percaya nerupakan faktor yang

paling penting agar komunikasi antarpribadi

dapat berjalan dengan efektif. Sikap percaya

berkembang apabila setiap komunikan lainnya

berlaku jujur. Terdapat 3 faktor utama yang

dapat menumbuhkan sikap percaya yaitu

menerima, empati dan kejujuran.

2. Sikap suportif, Sikap suportif merupakan sikap

yang mengurangi sikap defensive dalam

komunikasi. Komunikasi defensive dapat

terjadi karena faktor-faktor personal seperti

ketakutan, kecemasan, harga diri yang rendah,

pengalaman defensive dan sebagainya atau

faktor-faktor situasional.

32 Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), cet-27 h. 127-136.

Page 52: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

37

3. Sikap terbuka, Sikap terbuka juga sangat

berpengaruh dalam komunikasi antarpribadi.

Untuk memahami sikap terbuka, terlebih

dahulu harus mengidentifikasi orang dogmatis.

Karena lawan dari sikap terbuka adalah sikap

dogmatisme.

Menurut Suranto ada beberapa faktor pendukung

keberhasilan komunikasi dilihat dari sudut

komunikator, komunikan, dan pesan, sebagai berikut :33

1. Komunikator memiliki kredibilitas/kewibawaan

yang tinggi, dayatarik fisik maupun nonfisik yang

mengundang simpati, cerdas dalam menganalisis

suatu kondisi, memiliki integritas/keterpaduan

antara ucapan dan tindakan, dapat dipercaya,

mampu memahami situasi lingkungan kerja,

mampu mengendalikan emosi, memahami kondisi

psikologis komunikan, bersikap supel, ramah, dan

tegas, serta mampu menyesuaikan diri dengan

masyarakat dimana ia berbicara.

2. Komunikan memiliki pengalaman yang luas,

memiliki kecerdasan, menerima dan mencerna

pesan, bersikap ramah, supel dan pandai bergaul,

memahami dengan siapa ia berbicara, bersikap

bersahabat dengan komunikator.

33 Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2011) hal. 15-18

Page 53: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

38

3. Pesan komunikasi dirancang dan disampaikan

sedemikian rupa, disampaikan secara jelas sesuai

kondisi dan situasi, lambang- lambang yang

digunakan dapat dipahami oleh komunikator dan

komunikan, dan tidak menimbulkan multi

interpretasi/penafsiran yang berlainan.

B. Tinjauan Ustaz/Guru Mengaji

1. Definisi Ustaz/Guru Mengaji

Dalam konteks pendidikan Islam “pendidik” sering

disebut dengan “murobbi, mu‟allim, mu‟addib” yang

ketiga nama tersebut mempunyai arti penggunaan tersendiri

menurut peristilahan yang dipakai dalam “pendidikan dalam

konteks Islam”. Di samping itu, istilah pendidik kadang kala

disebut melalui gelarnya, seperti istilah “Al-Ustaz dan Asy-

Syaikh”.34

Seorang pendidik tidak hanya mentransfer keilmuan

(knowledge), tetapi juga mentransformasikan nilai-nilai

(value) pada anak didik. Untuk itu, guna merealisasikan

tujuan pendidikan, manusia sebagai khalifah yang punya

tanggung jawab mengantarkan manusia ke arah tujuan

tersebut, cara yang ditempuh yaitu menjadikan sifat-sifat

Allah sebagai bagian dari pribadinya.35 Manusia selaku

34 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam

(Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalnya), (Bandung:

Trigenda Karya, 1993). hal. 167 35 Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam,

(Yogyakarta: Teras, 2011), hal. 83-84

Page 54: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

39

cendekiawan dan intelektual muslim dituntut untuk

mengembangkan serta menempuh dengan berbagai jalan

untuk melestarikan misi tersebut. Dalam kaitan pendidikan,

misi tersebut dapat dilakukan dalam proses belajar

mengajar, yang satu pihak menjadi pendidik dan dipihak

lainnya menjadi anak didik.

Para pendidik memperoleh keutamaan karena

Rasulullah SAW, adalah pimpinan mereka dan orang

pertama yang membawa panji pembebasan dari kebodohan

dan kesesatan.36

Kiai atau ustaz di pesantren bisa menempatkan diri

dalam dua karakter, yaitu sebagai model dan sebagai terapis.

Sebagai model, Kiai atau ustaz adalah panutan dalam setiap

tingkah-laku dan tindak tanduknya. Sebagai terapis, Kiai

dan Ustaz memiliki pengaruh terhadap kepribadian dan

tingkah laku sosial santri. Semakin intensif seorang ustaz

terlibat dengan santrinya semakin besar pengaruh yang bisa

diberikan. Ustaz bisa menjadi agen kekuatan dalam

mengubah perilaku dari yang tidak diinginkan menjadi

perilaku tertentu yang diinginkan. Dan juga seorang santri

semestinya senantiasa mengikuti atau menuruti atas apa

yang di perintahkan oleh ustaz. Ustaz adalah orang tua anak

didik ketika di Pesantren. Semua perilaku ustaz yang baik

36 Sholihat, (ed.), Muhammad Ajaj Al-Khatib, Hadits Nabi

Sebelum Dibukukan, terj. AH. Akrom Fahmi, (Jakarta: Gema Insani Press,

1999), hal. 64

Page 55: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

40

maupun buruk akan dicontoh oleh anak didiknya. Anak

didik lebih banyak menilai apa yang ustaz lakukan dalam

pergaulan di sekolah dan di masyarakat dari pada apa yang

ustaz katakan. Akan tetapi baik perkataan ataupun yang

dilakukan, keduanya menjadi penilaian bagi anak didik.

Sehingga apa yang ustaz katakan harus pula ustaz

praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.37

Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa dalam

kegiatan belajar mengajar sosok pengajar atau ustaz sangat

dibutuhkan, sebab jika tidak ada ustaz kegiatan belajar

mengajar tidak akan dapat terlaksana dengan baik. Istilah

ustaz yang disandang seseorang memberikan gambaran

bahwa orang tersebut memiliki ilmu, ilmu yang diharapkan

dapat dimanfaatkan ataupun untuk dibagikan kepada orang

lain melalui kegiatan belajar mengajar/mengaji.

2. Syarat Ustaz

Dilihat dari ilmu pendidikan Islam, maka secara umum

untuk menjadi ustad yang baik dan diperkirakan dapat

memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, di

antaranya:

1. Takwa kepada Allah SWT.

37 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam

Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2005), hal. 31

Page 56: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

41

Sesuai dengan tujuan Ilmu Pendidikan Islam, tidak

mungkin mendidik anak agar bertakwa kepada Allah

SWT, jika ia sendiri tidak bertakwa kepada-Nya.

2. Berilmu

Ijazah bukan semata-mata secarik kertas, tetapi suatu

bukti bahwa pemiliknya telah mempunyai ilmu

pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukan

untuk suatu jabatan.

3. Sehat jasmani

Seorang ustaz yang berpenyakitan biasanya kurang

bergairah untuk mengajar, jelas sekali ustaz yang sakit-

sakit kerapkali terpaksa absen dan tentunya merugikan

anak didiknya/santrinya.

4. Berkelakuan baik

Di antara tujuan pendidikan adalah membentuk akhlak

baik pada anak dan ini hanya mungkin jika ustaz itu

berakhlak baik pula. Ustaz yang tidak berakhlak baik

tidak mungkin dipercayakan pekerjaan mendidik. Yang

dimaksud dengan akhlak baik dalam Ilmu Pendidikan

Islam adalah akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam,

seperti dicontohkan oleh pendidik utama yaitu

Muhammad SAW. Di antara akhlak ustaz tersebut

adalah :

1. Mencintai jabatannya sebagai ustaz.

2. Bersikap adil terhadap semua anak didiknya.

3. Berlaku sabar dan tenang.

Page 57: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

42

4. Bekerja sama dengan ustaz dan ustazah lain.

5. Bekerja sama dengan masyarakat.

3. Tugas Ustaz

Menjadi ustaz bukanlah hal yang mudah untuk

dilakukan, tidak hanya datang ke sekolah untuk mengajar,

untuk dijadikan teladan dan lain sebagainya. Melainkan

ustaz harus mengerti bagaimana tugas yang telah

diembannya. Untuk itu perlu di jelaskan bagaimana saja

tugas-tugas yang dimiliki oleh ustaz. Menurut pendapat Al-

Ghozali yang dikutip oleh Ngainun Naim, tugas pendidik

yang utama adalah menyempurnakan, membersihkan,

menyucikan, serta membawa hati nurani untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT.38

Oleh karena itu, tugas dan fungsi menjadi seorang ustaz

dapat dibedakan menjadi tiga bagian. ketiga bagian tersebut

di antaranya, ustaz sebagai pengajar, ustaz sebagai pendidik

dan ustaz sebagai pemimpin. Penjelasan secara rinci dari

ketiga tugas dan fungsi menjadi seorang ustaz, ialah:

1. Sebagai pengajar (intruksional) yang bertugas

merencanakan tugas pengajaran dan melaksanakan

program yang telah disusun serta mengakhiri

dengan pelaksanaan setelah program dilakukan.

2. Sebagai pendidik (edukator) yang mengarahkan

anak didik pada tingkat kedewasaan yang

38 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, (Yogyakarta: Pustaka

Belajar, 2011), hal. 17

Page 58: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

43

berkepribadian insan kamil seiring dengan tujuan

Allah SWT menciptakannya.

3. Sebagai pemimpin (manajerial) yang memimpin,

mengendalikan diri sendiri, anak didik dan

masyarakat yang terkait yang menyangkut upaya

pengawasan, pengarahan, pengorganisasian,

pengontrol dan partisipasi atas program yang

dilakukan.39

Dari penjelasan di atas, tentang tugas dan fungsi

dapat disimpulkan, jika seorang ustaz harus bisa

menjadi pengajar, pendidik dan juga pemimpin.

Dengan kata lain, seorang ustaz tersebut harus dapat

menjadikan ketiganya sebagai patokan yang selalu

melekat pada diri ustaz, agar jelas akan tujuan yang

akan dicapai oleh pendidik ketika mengajar.

C. Tinjauan Santri

Menurut Zamakhsyari Dhofier perkataan pesantren

berasal dari kata santri, dengan awalan “pe” di depan dan

akhiran “an” berarti tempat tinggal para santri. Menurut

John E. Kata “santri” berasal dari bahasa Tamil, yang

berarti guru mengaji.40 Kata santri itu berasal dari kata

39 Munardji, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Ilmu, 2004),

hal. 63-64 40 Muhammad Nurul Huda dan Muhammad Turhan Yani,

“Pelanggaran Santri terhadap Peraturan Tata Tertib Pondok Pesantren

Tarbiyatut Tholabah Kranji Lamongan”, Jurnal Kajian Moral dan

Kewarganegaraan, Vol 02 Nomer 03 Tahun 2015, 740-753,(Surabaya:

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya, 2015), hal 743.

Page 59: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

44

“cantrik” yang berarti seseorang yang selalu mengikuti

guru 3 kemana guru pergi dan menetap.41

Sedangkan Menurut Nurcholish Madjid, asal-usul

kata “santri”, dapat dilihat dari dua pendapat. Pertama,

pendapat yang mengatakan bahwa “santri” berasal dari

perkataan “sastri”, sebuah kata dari bahasa sanskerta yang

artinya melek huruf. Pendapat ini menurut Nurcholish

Madjid agaknya di dasarkan atas kaum santri adalah kelas

literasy bagi orang jawa yang berusaha mendalami agama

melalui kitab-kitab bertulisan dari bahasa Arab. Di sisi

lain, Zamakhsyari Dhofier berpendapat, kata santri dalam

bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci

agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci agama

Hindu. Atau secara umum dapat diartikan buku-buku suci,

buku-buku agama, atau buku-buku tentang ilmu

pengetahuan.42

Dari berbagai pandangan tersebut tampaknya kata

santri yang di pahami pada dewasa ini lebih dekat dengan

makna “cantrik”, yang berarti seseorang yang belajar

agama (islam) dan selalu setia mengikuti guru kemana

guru pergi dan menetap. Tanpa keberadaan santri yang

41 Muhammad Nurul Huda dan Muhammad Turhan Yani,

“Pelanggaran Santri terhadap Peraturan Tata Tertib Pondok Pesantren

Tarbiyatut Tholabah Kranji Lamongan”, Jurnal Kajian Moral dan

Kewarganegaraan, Vol 02 Nomer 03 Tahun 2015, 740-753,(Surabaya:

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya, 2015), hal 743. 42 Yasmadi, Modernisasi Pesantren, (Ciputat: PT Ciputat Press,

2005), hal 61.

Page 60: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

45

mau menetap dan mengikuti sang guru, tidak mungkin

dibangun pondok atau asrama tempat santri tinggal dan

kemudian disebut Pondok Pesantren. Berdasarkan

pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa santri

merupakan seseorang yang sedang belajar memperdalam

ilmu-ilmu pengetahuan tentang agama islam dengan

sungguh-sungguh.

D. Tinjauan Motivasi dalam Mengaji

Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat

diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar ia tidak akan mungkin berhasil

dalam melakukan aktivitas belajarnya. Motivasi

merupakan syarat mutlak dalam kegiatan belajar. Motivasi

merupakan pendukung yang ada dalam belajar. Oleh

karena itu, seorang ustaz diharapkan bisa memunculkan

dan memberi motivasi belajar kepada anak didiknya. Ada

beberapa pendapat tentang pengertian motivasi, di

antaranya ialah:

1. Menurut McClelland et all., berpendapat bahwa: A otive

is the redintegration by a cue of a change in an affective

situation, yang berarti motif merupakan implikasi dari

hasil pertimbangan yang telah dipelajari

(redintegration) dengan ditandai suatau perubahan

pada situasi afektif. Sumber utama munculnya motif

adalah dari rangsangan (stimulasi) perbedaan situasi

sekarang dengan situasi yang diharapkan, sehingga

Page 61: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

46

tanda perubahan tersebut tampak pada adanya

perbedaan afektif saat munculnya dan saat usaha

pencapaian yang diharapkan.43 Motivasi dalam

pengertian tersebut memiliki dua aspek, yaitu adanya

dorongan dari dalam dan dari luar untuk mengadakan

perubahan dari suatu keadaan pada keadaan yang

diharapkan, dan usaha untuk mencapai tujuan.

2. Menurut MC. Donald, yang memandang motovasi

sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya rasa feeling, dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Selanjutnya

dijelaskan bahwa dari pengertian motivasi yang

dikemukakan oleh MC. Donald ini mengandung tiga

elemen penting, di antaranya sebagai berikut:

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya

perubahan energi pada diri setiap individu menusia.

Perkembangan motivasi akan membawa beberapa

perubahan energi di dalam sistem

neurophysiological yang ada pada organisme

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam

diri manusia), penampakannya akan menyangkut

kegiatan fisik manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa (feeling),

afeksi seseorang. Dalam hal ini, motivasi relevan

43 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis

di Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal. 9

Page 62: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

47

dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang

dapat menentukan tingkah laku manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya suatu

tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya

merupakan respon dari suatu aksi, yaitu tujuan.

Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia,

tetapi kemunculannya karena terangsang atau

terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini

tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan.44

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui

bahwa pada intinya sama yakni sebagai pendorong yang

mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

Motivasi di sini berasal dari dalam diri sendiri, dan juga

motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar individu

tersebut.

Setelah memaparkan beberapa pengertian dari

motivasi, maka dipaparkan pengertian mengaji.

Mengaji merujuk pada aktivitas membaca Al

Qur'an atau membahas kitab-kitab oleh penganut agama

Islam. Aktivitas ini dalam agama Islam termasuk ibadah

dan orang yang melakukannya akan mendapatkan

44 18 Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 74

Page 63: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

48

ganjaran dari Allah. Secara bahasa mengaji memiliki arti

belajar atau mempelajari.45

dapat disimpulkan bahwa Belajar Mengaji adalah

suatu aktivitas membaca Al-Qur’an oleh seseorang bahkan

bisa dikatakan jika dalam hal ini yaitu peserta didik yang

berusaha memahami atau mempelajarai Al-Qur’an yang

bermula tidak tahu sama sekali menjadi tahu.

Pengertian motivasi dan mengaji tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa motivasi mengaji merupakan

suatu dorongan atau kekuatan batin santri yang

mendorongnya untuk melakukan aktivitas belajar untuk

mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi mengaji ini

tumbuh dalam diri sendiri, sedangkan motivasi belajar

dapat dirangsang oleh faktor-faktor dari luar.

E. Teori Fundamental Interpersonal Relationship

Orientation (FIRO) oleh William C. Schutz

FIRO adalah singkatan dari Fundamental

Interpersonali Relations Orientation (Orientasi Dasar dari

Hubungan-hubungan Antarpribadi). Atau disebut juga

dengan Teori Tiga Dimensi tentang Tingkah Laku

Antarpribadi. Teori ini dikemukakan oleh Schutz (1955,

1958) dan pada dasarnya mencoba menerangkan perilaku-

perilaku antarpribadi dalam kaitannya dengan orientasi

(pandangan) masing-masing individu kepada individu-

45 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, h. 747

Page 64: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

49

individu lainnya. Ide pokoknya adalah bahwa setiap orang

mengorientasikan dirinya kepada orang lain dengan cara

tertentu (khas) dan cara ini merupakan factor utama yang

memengaruhi perilakunya dalam hubungan antarpribadi.

Fundamental Interpersonal Relationship Orientation

mengasumsikan bahwa ada tiga kebutuhan penting yang

menyebabkan (orientation) adanya interaksi dalam suatu

kelompok. Ketiga aspek itu adalah keikutsertaan

(inclusion), pengendali (control) dan kasih sayang

(affection).46

Diutarakan oleh William Schutz (1958) dengan

Postulat Schutz-nya yang berbunyi bahwa setiap manusia

memiliki tiga kebutuhan antarpribadi yang disebut dengan

inklusif, kontrol dan afeksi. Asumsi dasar teori ini adalah

bahwa manusia dalam hidupnya membutuhkan manusia

lain (manusia sebagai makhluk sosial).47

Konsep antarpribadi menjelaskan tentang adanya

suatu hubungan yang terjadi antara manusia. Sedangkan

konsep kebutuhan menjelaskan tentang suatu keadaan atau

kondisi dari individu, apabila tidak dihadirkan atau

ditampilkan akan menghasilkan suatu akibat yang tidak

menyenangkan bagi individu. Ada tiga macam kebutuhan

antarpribadi, yaitu kebutuhan antarpribadi untuk inklusi,

46 Rakhmat, Djalaluddin, 2008. Psikologi Komunikasi, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Page 65: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

50

kebutuhan antarpribadi untuk kontrol, dan kebutuhan

antarpribadi untuk afeksi.

a. Inclusion / Keikutsertaan

Kebutuhan Inklusi adalah kebutuhan yang

berdasarkan pada kesadaran pribadi yang ingin

mendapatkan kepuasan dengan cara berkontribusi

penuh/berguna bagi kelompok atas dasar kesadaran

sendiri setelah berinteraksi dalam kelompok.

Kebutuhan inklusi berorientasi pada keinginan untuk

pengakuan sebagai seseorang yang berkemampuan

dalam suatu kondisi. Pada dimensi ini ada

kecenderungan orang untuk ingin dijadikan

“sandaran” untuk berkonsultasi, bertanya dan

dimintai pendapat dan sarannya. Intensitas kebutuhan

pemenuhan dimensi ini bagi tiap individu tidaklah

sama.

Kebutuhan inklusi yang terlalu tinggi akan

mengakibatkan seseorang di posisi oversocial.

Sedangkan kebutuhan inklusi yang terlalu rendah

mengakibatkan seseorang dikategorikan dalam

kelompok undersocial.

b. Control/Mengendalikan

Kebutuhan Kontrol adalah kebutuhan yang

berdasarkan pada kesadaran pribadi yang ingin

mendapatkan kepuasan dengan cara mengendalikan

Page 66: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

51

dalam artian memimpin interaksi dalam kelompok.

Kontrol pada dasarnya merepresentasikan keinginan

pribadi untuk mempengaruhi dan memiliki “suara”

dalam penentuan sikap/keputusan dalam kelompok.

Kebutuhan kontrol akan sangat terlihat ketika

kelompok tengah mengerjakan suatu proposal.

Ketika gagasan individu diterima, dan individu

tersebut merasa berpengaruh dalam kelompok

disanalah kebutuhan kontrol seorang individu

terpenuhi. Kepuasan yang dihasilkan terwujud

karena individu yang berkompetensi dalam

kepemimpinan bisa mengasah kemampuannya

dengan bergabung dalam pengambilan keputusan

kelompok. Sama halnya dengan kebutuhan inklusi,

intensitas kebutuhan pemenuhan dimensi ini bagi tiap

individu tidaklah sama.

Kebutuhan kontrol yang terlalu tinggi akan

mengakibatkan seseorang di posisi autocrat.

Sedangkan kebutuhan kontrol yang terlalu rendah

mengakibatkan seseorang dikategorikan dalam

kelompok abdicrat.

c. Affection / Kasih Sayang

Kebutuhan kasih sayang ini dimaksudkan akan

kebutuhan seseorang dengan lingkungan sosial.

Sehingga seorang individu membutuhkan kasih

sayang dan cinta (kedekatan dalam berinteraksi)

Page 67: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

52

sebagai pemuas kebutuhannya dalam kelompok.

Dalam ketegori ini, kebutuhan inilah yang

menyebabkan seseorang ikut dan berperan aktif

dalam kelompok.

Kebutuhan afeksi pada posisi paling dasar

merupakan kebutuhan untuk disukai, kesempatan

untuk membangun hubungan pribadi yang dekat

(intim) dengan individu lain. Kebutuhan ini adalah

bagian dari keinginan untuk dekat dengan orang lain

dan juga bagian dari keinginan individu lain untuk

dekat dengan seorang individu. Kedua pribadi sangat

membutuhkan pengakuan dan keramahan emosional

dengan individu lainnya.48

F. Teori Hirarki Kebutuhan Abraham H. Maslow (1970)

Hirarki kebutuhan Maslow ada 5 tingkatan yaitu49

Gambar 1 Hirarki Kebutuhan Menurut Abraham H.

Maslow

48 Prof. Sarlito. 2004. Teori-toeri Psikologi Sosial. Jakarta:

Rajawali Pers. 49 Abraham Maslow, Motivation and Personality (Teori Motivasi

dengan Ancangan Hirarki Kebutuhan manusia). Penerjemah Nurul Iman

(jakarta: PT Gramedia, 1984), h. 41

Page 68: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

53

a. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan ini adalah tingkatan kebutuhan yang

paling dasar, paling kuat da n paling jelas antara

kebutuhan manusia adalah kebutuhannya untuk

mempertahankan hidup secara fisik, yaitu yaitu

kebutuhan akan makan, minum, tempat berteduh, seks,

tidur, oksigen dan pemuasan terhadap kebutuhan-

kebutuhan itu sangat penting dalam kelangsungan

hidup.50

b. Kebutuhan akan rasa aman

Apabila kebutuhan fisiologis relatif telah

terpenuhi, maka akan muncul seperangkat kebutuhan-

kebutuhan yang baru yang kurang-lebih dapat di

kategorikan (keamanan, kemantapan, ketergantungan,

perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan

kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum,

batas-batas; kekuatan pada diri pelindung, dan

sebagainya).51

Kebutuhan ini merupakan pengatur perilaku

eksklusif, yang menyerap semua kapasitas organisme

bagi usaha memuaskan kebutuhan itu, dan layaklah

50 Frank G. Goble, Mazhab ketiga Psikologi Humanistik

Abraham Maslow. Penerjemah A. Supratiknya (Yogyakarta: Kanisius,

1987), h. 71 51 Abraham Maslow, Motivation and Personality (Teori Motivasi

dengan Ancangan Hirarki Kebutuhan manusia). Penerjemah Nurul Iman

(jakarta: PT Gramedia, 1984), h. 41

Page 69: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

54

apabila organisme itu kita gambarkan sebagai suatu

mekanisme pencari keselamatan.

c. Kebutuhan akan Rasa Memiliki dan Rasa Cinta

Kebutuhan akan rasa cinta setelah seseorang

memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan, mereka

menjadi termotivasi oleh kebutuhan akan cinta seperti

keinginan untuk berteman, keinginan untuk

mempunyai pasangan dan anak, kebutuhan untuk

menjadi bagian sebuah keluarga, sebuah perkumpulan,

dan lingkungan mayarakat. Cinta dan keberadaan

mencakup beberapa aspek dari seksualitas dan

hubungan dengan manusia lain dan juga kebutuhan

untuk memberi dan mendapatkan cinta. Menurut

Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan

penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap

saling percaya. Dalam hubungan yang sejati tidak akan

ada rasa takut, sedangkan berbagai bentuk pertahanan

pun akan runtuh. sering kali cinta menjadi rusak jika

salah satu pihak merasa takut kalau kelemahan-

kelemahan serta kesalahan-kesalahannya terungkap.

d. Kebutuhan Akan Harga Diri

Semua orang dalam masyarakat kita (dengan

beberapa pengecualian yang patologis) mempunyai

kebutuhan atau menginginakan penilaian terhadap

dirinya yang mantap, mmpunyai dasar yang kuat, dan

Page 70: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

55

biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri, atau

harga diri, dan penghargaan akan orang-orang lainnya.

Karenaya, kebutuhan-kebutuhan ini dapat

siklasifikaiskan dalam dua perangkat tambahan. Yakni,

pertama, keinginan akan kekuatan, akan prestasi, akan

kecukupan, akan keunggulan dan kemampuan, akan

kepercayaan pada diri sendiri dalam menghadapi dunia

dan akan kemerdekaan dan kebebasan. Kedua, kita

memiliki apa yang dapat kita katakan hasrat akan nama

baik atau gengsi, pretise (yang dirumuskan sebagai

penghormatan dan penghargaan dari orang lain), status,

ketenaran dan kemuliaan, dominasi, pengakuan,

perhatian, arti yang penting, martabat, atau apresiasi.

Kebutuhan-kebutuhan ini telah di tekankan secara

relatif oleh Fred Adler dan para pengikutnya, dan relatif

telah di abaikan Frued. Namun, sekarang apresiasi itu

kelihatan makin meluas periahal pentingnya hal-hal itu

secara sentral, baik di kalangan psikoanalis maupun di

kalangan psikolog klinis.

Pemenuhan kebutuhan akan harga-diri

membawa perasaan percaya pada diri-sendiri,

kegunaan, kekuatan, kapabilitas, dan kalaikan, akan

kegunaan dan rasa diperlukan oleh dunia. Tetapi

rintangan menuju pemenuhan kebutuhan ini

menimbulkan perasaan-perasaan rendah diri,

Page 71: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

56

kelemahan, dan tidak berdaya. Pada gilirannya

peasaan-perasaan ini melahirkan keputusasaan yang

mendasar atau, jika tidak demikian berbagai

kecendrungan kompensatif atau neorotis. Makin lama

makin banyak kita pelajari tentang bahaya dari sikap

menyerahkan harga-diri pada pendapat orang lain dan

bukan pada kapasitas, kompetensi, dan kelaikan yang

sebenarnya terhadap tugas.

Harga-diri yang paling mantap dan karenanya

paling sehat dilandaskan pada penghargaan yang di

peroleh dari orang lain dan bukan pada ketenaran atau

kemasyhuran faktor-faktor luar dan pujian yang

berlebihan dan tidak mendasar. Dalam hal ini pun perlu

di bedakan antra kompetensi dan prestise yang

sebenarnya yang hanya di landaskan pada kemauan

keras, ketetapan hati dan tanggung jawab, dari pada hal

yang datangnya secara alami dan dengan mudah dari

dalam sifat seseorang yang sesungguhnya, konstitusi

seseorang, nasib atau takdir biologis seseorang, atau,

yang seperti dikatakan oleh Horney, datang dari diri

sejati dan bukan dari diri yang semu yang dicita-

citakan.

e. Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri dapat didefenisikan sebagai

perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan

Page 72: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

57

semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas dan

kapasitas kita. kita harus menjadi menurut potensi kita

untuk menjadi. Meskipun kebutuhan-kebutuhan dalam

tingkat yang lebih rendah di puaskan, seperti merasa

aman secara fisik maupun emosional, mempunyai

perasaan memiliki dan cinta serta merasa bahwa diri

kita adalah individu-individu yang berharga, namun

kita akan merasa kecewa, tidak tenang dan tidak puas

jika kita gagal berusaha untuk memuaskan kebutuuhan

akan aktulisasi diri.

Suatu perasaan puas dan kegelisahan yang baru,

kecuali apabila orang itu melakukan apa yang secara

individual, sesuai baginya. Seorang musisi harus

menciptakan musik, seorang artis harus melukis,

seorang musisi harus bersyair, jika pada akhirnya ia

ingin tenterem. Orang yang dapat menjadi sesuatu,

harus menjadi sesuatu.

Munculnya kebutuhan yang kelihatan dengan

jelas ini biasanya berdasarkan suatu pemenuhan

kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan,

cinta dan harga diri yang ada sebelumnya.

Page 73: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

58

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat

Membahas tentang sejarah berdirinya Pesantren Luhur

Sabilussalam tidak terlepas dari sejarah Yayasan Islam

Sabilussalam, karena pesantren Sabilussalam ini berada di

bawah pengelolaan Yayasan Islam Sabilussalam juga sejak

awal berdirinya para pendiri Yayasan ini tidak langsung

membentuk pesantren, akan tetapi didahului oleh Madrasah

Diniyyah dan Raudhatul Athfal (TK). Oleh karena itu,

sebelum masuk dalam pembahasan latar belakang

berdirinya Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, peneliti

hendak menjelaskan sejarah Yayasan Islam Sabilussalam

terlebih dahulu.

Yayasan Islam Sabilussalam berkedudukan di

Kecamatan Ciputat Kabupaten Tanggerang Banten.

Yayasan ini didirikan pada tanggal 24 Oktober 1981 dengan

akte notaris No. 23 tanggal 12 November 1981 dengan

Notaris R. Soerojo Wongsiwidjojo, SH. Berdiri di atas lahan

tanah seluas 710 m2 (tujuh ratus sepuluh meter persegi)

yang awalnya hasil wakaf dari tanah bekas milik adat.

Page 74: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

59

Yayasan ini merupakan wadah bagi penyelenggara

pendidikan, dakwah dan kegiatan sosial.52

Pendiri Yayasan ini dimulai oleh beberapa orang dari

tenaga pengajar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta (Saat ini telah menjadi

Universitas Islam Negeri (UIN)) dan beberapa warga dan

tokoh masyarakat Kp. Utan, Gang Bacank, Ciputat. Berikut

ini pendiri-pendiri Yayasan Sabilussalam, yang peneliti

uraikan dalam bentuk tabel antara lain :

Tabel 3.1 Para pendiri Yayasan Sabilussalam

No Nama Jabatan

1 Prof. Dr. H.A.R. Patrosentono Ketua

2 Prof. Drs. H. Chatibul Umam Anggota

3 Drs. H. Muchsin Idham Anggota

4 Drs. Ibrahim Gade Anggota

5 Drs. H. Mohammad Mansyur Anggota

6 H. Ir. A. Sjofjan Anggota

7 J. Rosyadi Anggota

Tabel 3.1 Para pendiri Pesantren Luhur Sabilussalam

Latar belakang terbentuknya Yayasan ini semata-mata

mereka terpanggil dan merasa bertanggung jawab atas

52 Profil Pesantren Luhur Sabilussalam, Artikel diakses pada 1

Mei 2021 pada pukul 14:32 WIB https://sabilussalam.com/sejarang-

singkat-pesantren-luhur-sabilussalam/

Page 75: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

60

Pendidikan anak-anak dan masyarakat sekitar Kp. Utan

maupun masyarakat luas. Pendiri Yayasan ini juga turut

membantu beberapa program pemerintah dalam

mencerdaskan dan membina akhlak anak bangsa. Yayasan

ini di dirikan oleh para tokoh masyarakat di daerah Kp. Utan

Kelurahan Cempaka Putih Kecamatan Ciputat Timur,

Kabupaten Tangerang.

Khusus lembaga Pesantren Luhur Sabilussalam, baru di

buka pada tahun 1994 untuk tahun ajaran 1994-1995. Cita-

cita pendiri pesantren mahasiswa ini telah ada sebelum

Yayasan dibentuk (sekitar tahun 1980-an) yaitu berawal dari

cita-cita Bapak H.M. Mansyur, salah satu pendiri Yayasan

Islam Sabilussalam ketika masih menjalani studi S1 di IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, ia bersama teman-temannya

dari jurusan Bahasa Arab (antara lain: H.D Hidayat, S.

Shodikin dan Fahrurrazi) memiliki kegiatan dakwah keliling

melalui pengajian mingguan secara bergilir di sekitar

Kampung Utan desa Cempaka Putih kecamatan Ciputat.

Dari jalan dakwah itulah akhirnya ada salah seorang warga

yang mewakafkan tanahnya untuk kepentingan dakwah.

Tanah tersebut yang pada saat ini berdiri Yayasan Islam

Sabilussalam, yang di dalamnya terdapat Raudhatul Athfal

(TK), Madrasah Diniyyah dan akhirnya pada periode 1991-

1993 dibangun gedung Pesantren Luhur Sabilussalam

Ciputat. Sejak dibuka pada tahun 1994 hingga saat ini

Page 76: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

61

pesantren tersebut telah meluluskan wisudawan sebanyak

23 angkatan.53

Selain itu, faktor lain didirikannya Pesantren

Sabilussalam ini adalah para pendiri merasakan sangat

kurangnya sarjana Islam yang memiliki kemampuan

memadai dalam membaca dan memahami khazanah

keislaman yang berbahasa Arab. Akibatnya sering terdengar

sajian dalam berbagai diskusi memahami tentang agama

secara tidak utuh, sehingga berakibat banyak mengundang

reaksi dari masyarakat.

Dari sejarah yang dipaparkan diatas, dapat di artikan

bahwa dalam proses

B. Struktural Pengurus Pesantren Luhur Sabilussalam54

Struktural Organisasi Pesantren Luhur Sabilussalam

Dewan Pembina : Prof. Dr. HD Hidayat, M.A

Prof. Dr. Suwito, M.A

Dr. Muslih Idris, Lc, M.A

Dr. Ujang Thalib, M.A

Direktur Utama : Prof. Dr. HD Hidayat, M.A

53 Profil Pesantren Luhur Sabilussalam, Artikel diakses pada 1

Mei 2021 pada pukul 14:37 WIB https://sabilussalam.com/sejarang-

singkat-pesantren-luhur-sabilussalam/ 54 www.sabilussalam.com/struktur-organisasi/ Artikel diakses

pada 19 Mei 2021 pada pukul 14:32 WIB

Page 77: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

62

Direktur Eksekutif :Dr. Dede Abdul Fatah,

S.HI.,M.Si

Direktur Jendral : H. Asep Anwar, S.Pd.,MM

Bendahara Umum : Ahmad Mutamimul Ula, S.E

Bendahara : Asep Faris, S.Pd

Bagian-Bagian

Akademik

Kepala : Iqbal Firdaus, S.Ag

Anggota : Miftahul Huda, M.Ed

M. Andri Iskandar, S.H

Aghnin Khulqi, S.Hum

Nabilah Marwah

Mufidatul Khoiruro

Royhanah

Kemahasantrian dan Kemasyarakatan

Kepala : Ahmad Yudi Surya Permana, S.Si

Anggota : Tarmizi Kadir DM, S.Ag

Himmatur Rif’ah

Mia Milatussa’adah

Fidya

Lu’luil Maknun, S.Ag

Zahra Safira Rahma, S.Pd

Fajar Syahrullah

Page 78: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

63

Penelitian dan Pengembangan

Kepala : Ihsan Nasihin, S.Pd.I, M.Pd

Anggota : Muhammad Zaini Fikri, S.H

Tata Usaha

Kepala : Muhammad Rizal A, S.Pd

Anggota : Ade Darmawan

Alfi Azizi

Keamanan Psantren

Kepala : Dede Munawir

Anggota : Fauzan Jalaludin

C. Tujuan dan Visi, Misi

Adapun tujuan didirikannya Pesantren Luhur

Sabilussalam Ciputat, antara lain:

1. Membantu usaha pemerintah Indonesia dalam

membangun manusia Indonesia seutuhnya, khusus di

bidang Pendidikan dan sosial

2. Membangun manusia Indonesia yang sejahtera,

berpengetahuan luas, berakhlak luhur, beramal ikhlas,

cinta kepada nusa, bangsa dan agama serta bertaqwa

kepada Allah Swt.

3. Mencetak pemikir Islam yang mampu memahami dan

mengaplikasikan hasil karya ulama-ulama besar zaman

klasik, pertengahan, maupun zaman kontemporer yang

terdapat pada bukubuku bahasa Arab.

4. Mendidik kader ulama yang mendalami ilmu

keagamaan karena semakin langka ulama pada dewasa

Page 79: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

64

ini. Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat ini

merupakan badan otonom yayasan Islam Sabilussalam

Ciputat. Namun pengelolaannya secara teknik

operasional di bawah lembaga Pesantren Sablussalam

Ciputat serta secara administratif di bawah Yayasan

Islam Sabilussalam.55

Adapun Visi Pesantren Luhur Sabilussalam

Ciputat adalah: “Melahirkan generasi Islam yang

memiliki pemahaman yang integral tentang Islam serta

mampu memberikan solusi bagi permasalahan

masyarakat dan ummat dengan bersandarkan pada al-

Qur’an dan al-Hadits”.

Misi Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat adalah:

1. Membina pribadi muslim yang mampu memahami

dan mengaplikasikan hasil karya ulama-ulama

besar dari zaman klasik pertengahan maupun zaman

kontemporer yang terdapat pada bukubuku

berbahasa Arab.

2. Mendidik kader ulama yang mendalami ilmu

keagamaan, karena langkanya ulama dewasa ini.

55 www.sabilussalam.com/visi-dan-misi-pesantren-luhur-

sabilussalam/

Page 80: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

65

3. Menumbuhkan kepekaan dan rasa tanggung jawab

terhadap masalah sosial masyarakat.56

D. Letak Geografis

Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat berlokasi di Jl.

WR. Supratman Gg Bacang RT. 002/09 Kp. Utan, desa

Cempaka Utih, kecamatan Ciputat Timur 15412, kabupaten

Tanggerang, provinsi Banten. Secara geografis, batas-batas

wilayah keberadaan pesantren adalah:

Sebelah Barat : RT. 02/09 Jl. WR. Supratman

Sebelah Timur : RT. 03/09, persawahan dan komplek

mabad

Sebelah Utara : RT. 02/09, kelurahan Pondok Ranji

Sebelah Selatan : RT 01.09, Gg H. Echo

Pesantren ini berada tidak jauh dengan kampus UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, kurang lebih berjarak 2 km.

Alat transportasi yang dapat di gunaka untuk mencapai

lokasi Pesantren dan kampus UIN adalah bisa menggunakan

moda transportasi angkot S10 (Jurusan Ciputat-Bintaro)

56 Profil Pesantren Luhur Sabilussalam, Artikel diakses pada 1

Mei 2021 pada pukul 14:32 WIB

www.sabilussalam.com/category/profil/struktur-organisasi/

Page 81: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

66

E. Kurikulum Pendidikan Pesantren Luhur Sabilussalam

Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, menetapkan

kurikulum yang tidak terbatas pada bidang pengajaran.

Semua kegiatan baik di kelas maupun di luar kelas (masih

dalam lingkungan pesantren) mengacu kepada kurikulum

terapan yang baku dan dinamis. Kurikulum yang digunakan

oleh Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat terdiri dari:

1. Kegiatan Tradisional/Klasik

Kegiatan tradisional/klasik yang di maksud di sini

adalah kegiatan belajar mengajar yang sering di lakukan

di Pesantren pada umumnya atau yang sering kita sebut

dengan mengaji. Semua kegiatan baik di kelas maupun

di luar kelas (masih dalam lingkungan pesantren)

mengacu pada kurikulum terapan yang baku dan

dinamis.

2. Kegiatan modern/non-klasikal

Kegiatan non-Klasikal merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh para santri di luar jadwal kelas. Di

Pesantren Luhur Sabilussalam para santri tidak hanya

di ajarkan tentang pelajaran yang sifatnya

materi/teoritis saja, akan tetapi diajarkan pula cara

berorganisasi dan bermasyarakat. Organisasi yang di

bentuk berdasarkan (kesadaran) dan untuk

(kepentingan) santri yang di beri nama Keluarga

Mahasantri Pesantren Luhur Sabilussalam (KMPLS).

Page 82: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

67

Kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh KMPLS

berada di bawah bimbingan pengurus Pesantren Luhur

Sabilussalam. Adapun kegiatan santri yang di maksud

antara lain :

a. Kegiatan

1. Mengadakan diskusi, dengan mengundang

narasumber yang di lakukan oleh internal

organisasi ataupun bekerja sama dengan pihak

lain.

2. Membudayakan berdualog Bahasa arab dan

Inggris di lingkungan Pesantren.

3. Mengadakan bimbingan tes (Bimtes) masuk

Universitas Islam negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Mengadakan debat atau lomba pidato Bahasa

Arab dan Inggris

b. Kegiatan Keagamaan dan Kemasyarakatan

1. Para santri di ajak untuk bersedia mengisi jadwal

di berbagai kegiatan, seperti menjadi bilal, imam,

kultum sholat teraweh yang di sebar di berbagai

mushola/masjid di daerah sekitar Pesantren Luhur

Sabilussalam.

2. Mengajak para santri untuk ikut serta dalam

segala kegiatan kemasyarakatan seperti tahlilan,

mengaji di tempat warga yang salah seorang

keluarganya ada yang meninggal.

Page 83: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

68

3. Mewajibkan para santri/i untuk melaksanakan

sholat subuh berjama’ah dan membuat jadwal

untuk para santri untuk melaksanakan kultum

setelah ba’da subuh

4. Mengadakan kegiatan Gebyar Sabil, yang di

antaranya berisi perlombaan-perlombaan, seperti

perlombaan Hadroh/marawis, Syahril Qur’an,

Tahfidz Qur’an anak-anak, dan Tabligh Akbar

5. Mengajak para santri Pesantren Luhur

Sabilussalam untuk ikut serta dalam kegiatan

lingkungan sekitar masyarakat seperti membantu

warga dalam penyembelihan dan penyaluran

hewan qurban dan melakukan perayaan takbiran

pada malam idul adha

F. Tata Tertib

Pada umumnya setiap Pesantren membuat

peraturan/tata tertib yang tidak boleh dilanggar, tata tertib

ini bertujuan agar kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan Pesantren dapat berjalan dengan baik, begitupula

dengan Pesantren Luhur Sabilussalam yang menerapkan

peraturan/tata tertib kepada santri nya guna melatih

kedisiplinan. Berikut ini tata tertib yang di terapkan di

Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat adalah :

1. Santri dan santriwati wajib ,emgikuti seluruh kegiatan

yang di selenggarakan oleh pihak pesantren

2. Santri wajib mengikuti sholat subuh berjama’ah

Page 84: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

69

3. Santri harus hadir dalam kegiatan belajar mengajar

minimal 5 menit sebelum di mulai.

4. Santri yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di

Pesantren Luhur Sabilussalam kurang dari batas minimal

atau sebanyak 75% tidak di perbolehkan oleh pengurus

untuk mengikuti ujian dan di berikan sanksi sesuai

dengan ketentuan dan perjanjian yang berlaku.

5. Santri harus berpakaian rapih dan sopan (tidak di

perbolehkan menggunakan pakaian kaos oblong) ketika

mengikuti kegiatan mengaji dan sesantiasa harus dalam

keadaan berwudhu.

6. Ketika santri ingin mengikuti acara di luar pesantren atau

tidak bisa mengikuti pengajian di Pesantren Luhur

Sabilussalam, santri harus mendapatkan izin dari

penguru pesantren (tashrih).

7. Santri harus menjaga ketenangan, kerapihan dan

kebersihan di lingkungan pesantren.

8. Santri wajib menjaga nama baik Pesantren dengan baik

denga tidak melakukan dan tidak diperbolehkan

mengganguu aktivitas pembelajaran atau kegiatan di

Pesantren Sabilussalam Ciputat.

9. Keluarga Mahasantri Pesantren Luhur Sabilussalam

(KMPLS bersama dengan pengurus harian membentuk

jadwal piket harian di sekitar komplek Sabilussalam.

Bagi yang membawa kendaraan bermotor harap

melaporkan kepada pengurus

Page 85: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

70

10. Kepada para santri di wajibkan dan mengamankan

setiap barang pribadinya masing-masing.57

Bila santri Pesantren Luhur Sabilussalam

melakukan pelanggaran terhadap tata tertib di atar, maka

akan di kenakan sanksi sesuai dengan berat dan

ringannya pelanggaran, sanksi yang di berikan terdapat

tiga kategori :

1. Sanksi ringan, berupa peringatan untuk tidak

mengulanginya lagi.

2. Sanksi sedang, berupa peringatan tertulis dengan di

sertai penugasan atau denda dengan sejumlah uang

ganti rugi.

3. Sanksi berat, berupa Dikeluarkan dari Pesantren Luhur

Sabilussalam.

G. Profil Subjek Penelitian

1. Identifikasi Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam

Data yang telah penulis dapatkan berdasarkan prosedur

penelitian ini adalah temuan di lapangan mengenai

“Komunikasi Antarpribadi Ustaz dan Santri dalam

Memberikan Motivasi Mengaji di Pesantren Luhur

Sabilussalam” agar penelitian ini mendapatkan hasil yang

57 Profil Pesantren Luhur Sabilussalam, Artikel diakses pada 1

Mei 2021 pada pukul 14:32 WIB www.sabilussalam.com

Page 86: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

71

maksimal, maka peneliti melibatkan empat orang ustaz

dalam penelitian ini, di antaranya :

1. Ahmad Yudi Surya Permana, S.Si

2. Asep Ahmad Faris, S.Pd

3. Abdul Rahman Hakim, S.Ag

4. Aghnin Khulqi, S.Hum

Semua informan di atas merupakan ustaz yang

mengajar di Pesantren Luhur Sabilussalam, Ciputat dan

berasal dari latar belakang Pendidikan yang berbeda,

namun sudah memiliki kemampuan yang mendalam terkait

ilmu yang diajarkan.

2. Identifikasi Santri Pesantren Luhur Sabilussalam

Selain Ustaz/Ustaz, Penulis juga melibatkan santri

sebagai informan penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat

5 santri yang penulis libatkan dalam penelitian ini, yaitu di

antaranta Dimas Fakhri Bakhtiar Rifai, Muh. Bagas

Balasirullah A, Elok Nur Faizah, Elma Diah Agustin,

1. Santri bernama Dimas Fakhri Bakhtiar Rifai, yang

lahir di Bogor, 2 April 1999 (22 Tahun) yang

berasal dari Leuwisadeng Kabupate n Bogor dan

saat diwawancara ia semester 6 (3 tahun) di

Pesantren Luhur Sabilussalam dan ia kuliah di

Universitas Islam Neger Syarif Hidayatullah

jurusan jurnalistik semester 6, itu artinya ia sudah

Page 87: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

72

memasuki masa akhir di Pesantren Luhur

Sabilussalam.

2. Santri bernama Muhammad Bagas Balasirullah

A., yang lahir di Jember 22 Juni 2001 (20 Tahun)

yang berasal dari Kecamatan Kaliwates

Kabupaten Jember dan saat diwawancara ia

semester 4 (2 Tahun) di Pesantren Luhur

Sabilussalam dan ia kuliah di Universitas Syarif

Hidayatullah Jakarta jurusan Dirasat Islamiah

semester 4.

3. Santri bernama Elok Nur Faizah, santri ini lahir di

Tuban 16 Agustus 2000 dan berasal dari

Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban, saat

diwawancara Elok semester 6 di Sabilussalam (3

tahun) dan ia kuliah di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ilmu Qur’an

dan Tafsir semester 6.

4. Santri bernama Elma Diah Agustin, santri ini lahir

di Tegal 14 Agustus 2001 dan sekarang beralamat

di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi

ia saat diwawancara semester 4 (2 tahun) di

Pesantren Luhur Sabilussalam, Elma juga

berkuliah di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam semester 4.

Page 88: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

73

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada Bab IV ini berisi tentang deskripsi hasil temuan

penelitian yang telah dilakukan oleh penulis selama kurang

lebih 1 bulan. Hasil temuan ini berkaitan dengan Komunikasi

Antarpribadi Ustaz dan Santri Dalam Memberikan Motivasi

Mengaji di Pesantren Luhur Sabilussalam. Penulis menemukan

hasil penelitian ini melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang

dilakukan sejak Juni sampai dengan Juli 2021, proses mengajar

mengajar atau mengaji di Pesantren Luhur Sabilussalam

diadakan setiap hari dari mulai senin subuh sampai sabtu pag.

Pengajian dilaksanakan pada waktu setelah sholat subuh dan

malam setelah sholat maghrib, waktu ngaji kurang lebih selama

2 jam. Pengajian diadakan di ruang kelas masing masing.

Penulis melakukan pengamatan bersama para santri yang

berjumlah kurang lebih ada 50 santri. Dari penelitian ini penulis

hanya memilih 4 orang santri dan 4 orang ustaz yang ada di

Pesantren Luhur Sabilussalam. 8 orang ini dinilai sudah

memenuhi kriteria kebutuhanb pada penelitian ini.

Komunikasi antarpribadi dilakukan ustaz di Pesantren

Luhur Sabilussalam selama memberikan pengajaran atau

mengaji. Komunikasi antarpribadi dilakukan ustaz dalam

Page 89: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

74

berbagai bentuk baik secara verbal maupun nonverbal agar

santri dapat termotivasi mengaji dan pastinya dapat memahami

apa yang di berikan. Berikut ini merupakan hasil temuan

penelitian yang telah dilakukan penulis terkati komunikasi

antarpribadi Ustaz dalam memberikan motivasi mengaji di

pesantren luhur sabilussalam.

A. Komunikasi Antarpribadi Ustaz dan santri di

Pesantren Luhur Sabilussalam

Dalam praktiknya Ustaz melakukan proses mengaji di

Pesantren Luhur Sabilussalam diadakan setiap hari dengan

berkomunikasi dan berhadapan secara langsung dengan

santri. Interaksi yang dilakukan oleh ustaz berbentuk

interaksi antarpribadi, karena komunikasi yang dilakukan

bersifat dialogis yang memberikan komunikasn adanya

feed back dan pertukaran informasi yang terjadi antara

ustaz dengan santri. ustaz pesantren luhur sabilussalam

memiliki berbagai cara agar dapat memberikan motivasi

mengaji kepada santri. Di bawah ini merupakan cara yang

di lakukan oleh ustaz sesuai dengan observasi dan

wawancara yang telah dilakukan oleh penulis.

1. Keterbukaan

Dalam membangun komunikasi yang efektif diperlukan

sikap dimana tidak ada perasaan tertekan ketika melakukan

proses komunikasi yang ditandai dengan kesediaan untuk

Page 90: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

75

jujur dalam menyampaikan apa yang sedang dirasakan dan

sedang dipikirkan. Hal tersebut merupakan upaya yang

diterapkan oleh ustaz di Pesantren Luhur Sabilussalam

dalam proses komunikasi pada santri. Seperti hasil

wawancara penulis bersama salah satu ustaz di Pesantren

Luhur Sabilussalam bernama ustaz Asep Ahmad Faris,

S.pd atau sering dikenal dengan sebutan ustaz faris yang

penulis wawancarai pada tanggal 5 Juni 2021 Melalui

Videocall Whatsapp.“Yang terpenting mah saling

keterbukaan aja sih feb, kalo yang ane lakuin sih salah

satunya merangkul ketua kelas masing masing dan

kemudian mendapatkan informasi dari ketua kelas

tersebut, nah dari situ ane bertanya sama ketua kelas

masing masing, kira kira ada kendala atau masalah apa

selama mengaji di Pondok Pesantren, dan juga ane

mengadakan acara apa saja agar termotivasi, komunikasi

gampang sama putra karena ane juga kan kamarnya satu

Gedung dengan asrama putra58…”. Ustaz Faris

menekankan kepada santri yang di ajarnya untuk saling

terbuka karena sebelum menyampaikan apa yang ingin

disampaikan harus mengetahui dahulu apa yang diinginkan

dan ada permasalahan apa yang di hadapi dari masing-

masing individu santri. Dengan sikap saling terbuka dengan

santri, seorang ustaz juga dapat lebih mudah membuat

58 Wawancara dengan Ustaz Asep Ahmad Faris, S.Pd, pada 5

Juni 2021, Pukul 10.30 WIB Via Videcall Whatsapp

Page 91: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

76

hubungan dengan santri supaya hubungan menjadi lebih

dekat dan mengetahui permasalahan dan keinginan santri

tersebut. Hal demikian juga diterapkan oleh ustaz Yudi

Surya Permana atau biasa di panggil dengan sebutan ustaz

Yudi yang penulis wawancarai pada tanggal 6 Juni 2021

via Videocall Whatsapp

“kita juga harus terbuka dengan mereka, apa sih yang

terbaik buat mereka, ketika mereka nanya jawab, ketika

kita bisa jawab kalua ngga ya kita usah jawab atau kita

lempar ke yang lain”.59

Saat penulis sedang mengamati proses belajar mengajar

yang dilakukan pada malam hari melalui zoom meeting

pada tanggal 5 Juni 2021 ketika itu pelajaran yang diajarkan

adalah Nahwu Shorof yang diajarkan oleh ustaz Aghnin

Khulqi, S. Hum atau akrab di sapa ustaz Uqi, beliau di sela-

sela memberikan materi bertanya kepada santri “kira kira

sampe sini paham ga?60 Kalau belum paham bilang ya biar

kita jelaskan bareng bareng” di sini ustaz uqi menekankan

kepada para santri agar jujur dan terbuka bila ada yang

kurang dipahami agar apa yang disampaikan dapat

tersampaikan dengan baik.

59 Wawancara dengan Ustaz Yudi Serya Permana, S,Si, pada 6

Juni 2021, Pukul 21.04 WIB via Videcall Whatsapp 60 Hasil Observasi, 5 Juni 2021

Page 92: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

77

Saat penulis melakukan observasi juga terlihat bahwa

saat ustaz uqi dalam menyampaikan materi, santri fokus

dan antusias mendengarkan apa yang disampaikan ustaz

uqi. Karena ustaz uqi terlebih dahulu memahami apayang

di butuhkan oleh santri sehingga beliau tahu apa yang harus

disampaikan agar pesan yang beliau sampaikan dapat

diterima dengan baik.

2. Empati

Suatu sikap ikut merasakan apa yang dirasakan oleh

lawan bicara, yang ditandai dengan kesediaan

mendengarkan dengan sepenuh hati, merespon secara tepat

setiap perilaku yang muncul dalam kegiatan komunikasi.

Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan, bersikap

empati merupakan sikap yang penting untuk membangun

komunikasi antarpribadi yang baik antara satidz dengan

santri. Berikut ini hasil wawancara yang penulis temukan

dari Ustaz Yudi pada tanggal 6 Juni 2021 :

“ya tentunya ketika mereka sudah mencoba perlu kita

kasih apresiasi bahwa ibaratnya mereka sudah berusaha

nih kita apresiasi dlu nih baru nanti bila ada yang masih

kurang kita perlu penambahan saja seperti itu tanpa

ibaratnya tidak harus menjelekkan mereka itu sih”.61

61 Wawancara dengan Ustaz Yudi Serya Permana, S,Si, pada 6

Juni 2021, Pukul 21.04 WIB via Videcall Whatsapp

Page 93: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

78

Ustaz Yudi disini yang berperan sebagai komunikator

berusaha berskap empati kepada santri dengan cara

memberikan apresiasi kepada santri yang sudah mau

mencoba dan berusaha, dengan cara seperti itu membuat

santri tidak malu dan trauma untuk terus mencoba dan

belajar. Hal serupa dilakukan oleh ustaz abe yang penulis

temui melalui wawancara pada 5 Juni 2021.

“Komunikasi agar santri termotivasi adalah

memberikan pujian/apresiasi kepada santri yang

berprestasi, contohnya seperti memberikan kitab,

memberikan makanan dll. Menceritakan ulama hadis

yang kisahnya bisa di ambil pelajarannya, agar mereka

bisa mencontoh kisah tersebut agar terus dapat

termotivasi”.62

Dari wawancara diatas dapat diartikan bahwa bersikap

empati sangat penting dilakukan oleh seorang ustaz dalam

memberikan pengajaran, memikirkan tindakan apa yang sesuai

dilakukan kepada santri sangat berpengaruh terhadap mental

santri terutama dalam proses belajar, seorang ustaz harus tau

tindakan apa yang harus dia lakukan agar santri dapat terus

mencoba dan belajar. Selain itu santri pun merasa nyaman

ketika belajar, karena pada dasarnya sekedar menyampaikan

materi apa yang dikuasai saja tidak cukup, tetapi seorang

62 Wawancara dengan Ustaz Abdul Rahman Hakim, S.Ag, pada 6

Juni 2021, Pukul 15.53 WIB via Videcall Whatsapp

Page 94: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

79

pengajar harus dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang

yang diajarnya.

Dalam proses belajar mengajar, penulis juga mengamati

bahwa Ustaz yang ada di Pesantren Luhur Sabilussalam

umumnya adalah ustaz yang dulunya belajar di Pesantren

Luhur Sabilussalam juga, hal ini penulis temui saat proses

mengaji ustaz bercerita kepada santri bahwa beliau dulu pernah

menempuh Pendidikan di pesantren luhur sabilussalam dan

juga rata-rata usia ustaz yang ada di pesantren tersebut

umurnya tidak terlalu terpaut jauh, sehingga bisa merasakan

apa yang dirasakan oleh santri pesantren luhur sabilussalam. 63

3. Memberikan Dukungan

Dukungan disini yaitu memberikan respon balik terhadap

apa yang dikemukakan (respons) sehingga disini terjadi

komunikasi 2 arah. Dari observasi yang telah dilakukan,

memberikan respons baik menjadi salah satu cara membangun

komunikasi antarpribadi dengan santri. Penulis menemukan ini

saat observasi yang dilakukan pada tanggal 18 Juni 2021.64

Saat memberikan pengajaran, seringkali seorang ustaz

merespon atas santri yang bertanya kepada ustaz. Saati itu

pengajian waktu malam hari pukul 19:00 ada seorang santri

bertanya “Ustaz kalau kalau suatu hadits sanadnya terputus di

63 Hasil Observasi, 15 Juni 2021 64 Hasil Observasi, 18 Juni 2021

Page 95: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

80

sahabat, apakah itu bisa dikatakan hadits shoheh?” kemudian

ustaz menjawab “suatu hadits dikatakan shoheh apabila telah

selesai sampai kepada rosulullah, kalau hanya sampai sahabat

belum bisa dikatakan shoheh” dari aktivitas tanya jawab

seperti ini terlihat santri tersebut merasa sangat puas atas

respon yang di kemukakan oleh ustaz tersebut.65 Hal ini senada

dengan yang diungkapkan oleh ustaz Uqi saat wawancara :

“kalo ane itu dalam mengajar bagaimana caranya biar

tidak komunikasi 1 arah ajah biar adanya tanya jawab

adanya timbal balik ane sama santrinya, mirip dengan

diskusi lah, misalnya ketika ane ngajar itu ketika ane

ngejelasin ane langsung nanya sama santi “kalian

sudah paham belum” jadi disitu ane langsung berusaha

agar santri itu bisa focus dan apabila ada hal yang

kurang di mengerti bisa langsung ditanyakan”.66

Salah satu fungsi merespon dengan baik adalah agar

santri merasa dihargai dalam proses belajar mengajar, karena

kemampuan setiap individu berbeda beda dalam memahami

sesuatu, maka perlu adanya respon yang baik agar komunikasi

dapat tersampaikan dengan maksimal “Kalau metode yang

enak itu ya menurut elma sih kaya ustaz nya itu ngerangkul

gitu, jadi kalua disuruh baca sih ngingetinnya biasa aja gitu,

65 Hasil Observasi, 2 Juni 2021 66 Wawancara dengan Ustaz Abdul Rahman Hakim, S.Ag, pada 6

Juni 2021, Pukul 15.53 WIB via Videcall Whatsapp

Page 96: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

81

jadi elma ga tekanan batin gitu”67. Merespon atau metode

mengajar yang terlalu kaku justru akan membuat santri menjadi

tegang dan kurang bersemangat.

4. Memberi Pengajaran dengan Rasa Humor

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, memberikan

bimbingan dengan rasa humor menjadi salah satu cara

membangun komunikasi antarpribadi yang dilakukan Ustaz

Pesantren Luhur Sabilussalam. Hal ini penulis temukan dalam

hasil wawancara oleh beberapa Ustaz di Pesantren Luhur

Sabilussalam, seperti yang dikemukakan oleh Ustaz Uqi pada

6 Juni 2021

“Iya kadang ane menceritakan kegalauan, perbucinan,

memetik tema rayuan dari pelajaran yang di

sampaikan, misalnya ane mengajar nahwu atau shorof,

disitu ane mencari celah agar mengaji dapat mencair,

contoh nya saat itu sering kita dengar bahwa “setiap

ada isim pasti ada khabar, begitupun dalam kehidupan,

setiap ada aku pasti ada kamu” nahh yang kaya kaya

gituu tuh ane kadang suka menghibur mereka dengan

cara seperti itu”.68

67 Wawancara dengan Santri Bernama Elma Diah Agustin pada

20 Juni 2021, Pukul 09.40 WIB via Videcall Whatsapp 68 Wawancara dengan Ustaz Aghnin Khulqi, S.Hum, pada 6 Juni

2021, Pukul 10.30 WIB via Videcall Whatsapp

Page 97: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

82

Dari wawancara tersebut terlihat bahwa sebenarnya

memberikan pengajaran dengan rasa humor dapat mencairkan

suasana dan membuat santri tidak terasa boring. Dan hal

tersebut juga diterapkan oleh beberapa ustaz di Pesantren

Luhur Sabilussalam, seperti yang penulis temukan pada hasil

wawancara oleh ustaz Yudi “terkadang kitapun curhat juga

yah pada mereka terkait hal-hal yang memang apa Namanya

berkembang di masyarakat, bisa jadi kita membicarakan hal

yang bucin terlebih dahulu seperti itu dengan mereka,

begitupun dengan humor dan candaaan seperti itu agar

mereka juga merasa memliki dan tidak satu arah saja seperti

itu. Jadi biar semuanya ada timbalbalik”.69 Dalam

menyampaikan materi kepada santri yang setingkat mahasiswa

terkadang humor sangat diperlukan agar mereka para santri

merasa humble, seperti wawancara penulis dengan santri yang

bernama bagas “soalnya normalnya manusia itu kan seneng

menyenangi sesuatu gitu kan, jadi kalo guru nyampeinnya

santai, humble gitu kan jadi minat mengaji nya bisa nambah

lagi, jadi pengajarannya bisa bisa maksimal”70

69 Wawancara dengan Ustaz Yudi Serya Permana, S,Si, pada 6

Juni 2021, Pukul 21.04 WIB via Videcall Whatsapp 70 Wawancara dengan Santri Bernama Muhammad Bagas

Balasirullah pada 20 Juni 2021, Pukul 10.20 WIB via Videcall

Whatsapp

Page 98: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

83

Dalam menjalin komunikasi antarpribadi yang baik

tentu juga harus diiringi dengan hubungan antarpribadi yang

baik pula. Memberikan bimbingan dengan rasa humor

merupakan salah satu cara yang tepat yang dilakukan oleh

Ustaz. Cara tersebut membuat santri merasa akrab dan terbuka

dengan hal tersebut. Dengan cara tersebut pula membuat tidak

terjadinya kesenjangan antara Ustaz dan santri. Karena jika

terjadi kesenjangan nantinya akan berpengaruh dalam kegiatan

belajar mengajar karena seumuran santri yang setingkat

mahasiswa biasanya bersikap acuh terhadap ustaz yang kurang

pendekatannya sehinga membuat kegiatan belajar mengajar

tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut senada dengan

pernyataan santri bernama bagas

“Iyah jadi hubungan pribadi jadi kalo dia itu bisa lebih

dekat dengan personal ga cuma hubungan murid dan

guru aja, tapi lebih akrab, jadi kalo ga Cuma hubungan

guru dan murid aja itu kalo muridnya nganggep ustaz

nya ga professional ya jadi males aja gitu, tapi kalau

melakukan pendekatan yang lebih kita bisa sering

ketemu, kalau itu di lakuin insya allah bagus bagus

aja”.71

71 Wawancara dengan Santri Bernama Muhammad Bagas

Balasirullah pada 20 Juni 2021, Pukul 10.20 WIB via Videcall

Whatsapp

Page 99: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

84

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bersikap

humble dan humor sangat diperlukan dalam proses komunikasi

antarpribadi terutama penerapannya dalam proses belajar

mengajar. Cara tersebut dilakukan oleh Ustaz di Pesantren

Luhur Sabilussalam agar santri dapat merasakan kedekatan

dengan Ustaz dan dengan harapan yang di sampaikan oleh

Ustaz dapat diserap dan diterima dengan baik oleh santri.

5. Kesamaan Dalam Menjalin Hubungan Antarpribadi

Kesamaan, adalah suatu kondisi dimana dalam kegiatan

komunikasi terjadi posisi yang sama antara komunikan

dankomunikator, tidak terjadi dominasi antara satu dengan

yang lain. Dalam mengajar Ustaz Pesantren Luhur

Sabilussalam terkadang menganggap santri itu sebagai sahabat,

seperti yang penulis temui dalam hasil wawancara oleh Ustaz

Abdul Rahman

“Selama di kelas menganggap santri sebagai sahabat,

bukan sebagai murid, karena rosulullah dulu juga

mencontohkan demikian, sampai sekarang kan kita tidak

pernah mendengar murid rosulullah, yang ada hanya

sahabat rosul, dengan cara seperti itu menjadi tidak

canggung dalam mengajar”.72

Memposisikan ustaz sebagai sahabat bukan berarti tidak

sopan melainkan itu menjadikan santri merasa bersahabat dan

72 Wawancara dengan Ustaz Abdul Rahman Hakim, S.Ag, pada 6

Juni 2021, Pukul 15.53 WIB via Videcall Whatsapp

Page 100: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

85

tidak canggung saat proses belajar mengajar dilakukan. Hal

tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh santri

bernama Dimas Fahri “Kalau sefrekuensi ane gitu yah ustaz

ustaz yang terbuka gitu, yang enak di ajak dialog, yang bikin

kita ga canggung”.73 Dengan menggunakan pendekatan

kesetaraan dan bersahabat membuat santri tidak canggung

dalam berdiskusi atau berkomunikasi dengan ustaz.

Rata-rata usia Ustaz di Pesantren Luhur Sabilussalam

masih berusia muda artinya tidak terpaut terlalu jauh dengan

santi yang ada di Pesantren Luhur Sabilussalam itu sendiri, itu

yang menjadi salah satu faktor mereka menjadi dekat dan lebih

bersahabat, hal ini sejalan dengan apa yang di ungkapkan oleh

Ustaz Faris.

“iyah ane sering kali mengajar itu kaya yang ane

bilang tadi, ane mengajar itu sering dengan tidak

serius, artinya ane memposisikan mereka kaya temen

sendiri ajah, karena memang usia mereka juga ngga

terlalu jauh dari ane, jadi dalam mengaji itu kita sama

sama belajar juga, diskusi bareng dan lain sebagainya,

namun ane memposisikan ane saat di pengajian atau

saat proses mengaji itu memposisikan diri tetap

sebagai mana selayaknya guru, membimbing,

73 Wawancara dengan Santri Bernama Dimas Fakhri pada

20 Juni 2021, Pukul 12.37 WIB via Videcall Whatsapp

Page 101: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

86

mengarahkan DLL. Dan mereka pun demikian,

menganggap ane sebagai guru mereka, namun di luar

pengajian kita adalah teman dan sahabat, sering

ngobrol bareng”.74

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

penerapan kesetaraan disini bahwa seorang Ustaz ketika

mengajar ia memposisikan dirinya sebagai guru, namun ketika

diluar ustaz tersebut memposisikan dirinya sebagai sahabat.

Meskipun demikian santri bukan berarti bersikap tidak sopan

kepada gurunya hal ini penulis temui saat observasi seorang

murid mencium tangan ketika berpapasan dengan ustaz, hal ini

menandakan bahwa meskipun umur mereka tidak terpaut

terlalu jauh, seorang santri harus menghormati gurunya

dimanapun ia berada.

B. Bentuk Motivasi Mengaji Ustaz dengan Santri Pesantren

Luhur Sabilussalam

Santri Pesantren Luhur Sabilussalam sebagian besar

adalah santri yang sebeblum nya sudah menempuh Pendidikan

di Pondok Pesantren mereka masing-masing, ada yang telah

menempuh Pendidikan selama 3 tahun hingga 7 tahun.

Kurangnya motivasi santri dalam mengaji umumnya

disebabkan karena beberapa faktor dari mulai ia kurang suka

74 Wawancara dengan Ustaz Asep Ahmad Faris, S.Pd, pada 5 Juni

2021, Pukul 10.30 WIB via Videcall Whatsapp

Page 102: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

87

dengan gurunya, kurang bisa membagi waktu antara kuliah dan

mengaji, faktor kelelahan dan mengantuk. Fakta ini penulis

dapatkan melalui wawancara dengan santri yang bernama Elma

Diah Agustin yang penulis wawancarai pada 20 Juni 2021 :

“kendalanya ya kan ngaji nya kan sore sama pagi tuh,

kalo pagi tuh biasa tuh kalo bangun tidur tuh kadang

kurang nyampe tuh kan karena ngantuk gitu, nah kalo

sore kan biasa gitu karena pulang kuliah ya itu tuh

capek kan gitu”75

Selain karena faktor kelelahan dan mengantuk serta

kurang bisa membagi waktu kuliah dengan mengaji, ternyata

faktor ustaz juga mempengaruhi, ustaz yang metode

pengajarannya kurang disukai santri biasanya santri akan

menghindar dan kurang semangat dalam mengaji. “apalagi

ustaz muslih kan, kadang kalo udah ngartiin ga di suruh baca,

giliran ga di artiin malah di suruh baca, apalagi kalo online

gini jarang banget sih ngaji ustaz muslih” 76 dari wawancara

tersebut diketahui bahwa tidak semua metode disukai para

santri.

Kurangnya motivasi mengaji santri perlu di tingkatkan

lagi salah satunya dengan memberikan motivasi oleh Ustaz di

75 Wawancara dengan Santri Bernama Elma Diah Agustin

pada 20 Juni 2021, Pukul 09.40 WIB via Videcall Whatsapp 76 Wawancara dengan Santri Bernama Elma Diah Agustin

pada 20 Juni 2021, Pukul 09.40 WIB via Videcall Whatsapp

Page 103: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

88

Pesantren Luhur Sabilussalam baik itu motivasi dalam bentuk

lisan maupun dalam bentuk perbuatan, motivasi dalam bentuk

lisan biasanya seperti penyampaian secara langsung baik itu

didalam proses mengaji ataupun diluar proses mengaji, dan

motivasi dalam bentuk perbuatan biasanya seperti memberikan

contoh yang baik. Pemberian motivasi dan terus mengingatkan

sangat penting, hal ini diungkapkan oleh Aghnin Khulqi

“Sering memberikan motivasi untuk selalu rajin untuk

beribadah, biasanya hampir setiap pertemuan, Karena yang

kita bahas kan hadis arbain, isi nya banyak dari motivasi, baik

sebelum mengaji atau setelah mengaji”77

Berdasarkan ungkapan diatas seorang ustaz sebagai

komunikator sangat penting perannya untuk terus

mengingatkan kepada santri agar terus mengaji sampai

kapanpun. Santri yang sebelumnya kurang termotivasi lagi

dalam mengaji setelah diberikan beberapa motivasi terlihat

beberapa peningkatannya. Berikut ini merupakan bentuk

motivasi mengaji Santri Pesantren Luhur Sabilussalam.

1. Memberikan Hadiah

Memberikan hadiah untuk santri yang bersemangat

mengaji ini salah satu upaya yang dilakukan Ustaz agar santri

termotivasi mengaji. Memberikan hadiah ini dilakukan oleh

77 Wawancara dengan Ustaz Asep Ahmad Faris, S.Pd, pada 5 Juni

2021, Pukul 10.30 WIB via Videcall Whatsapp

Page 104: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

89

beberapa ustaz di Pesantren Luhur Sabilussalam salah satunya

oleh u stadz Abdul Rahman Hakim yang penulis dapatkan

pernyataannya melalui wawancara :

“Komunikasi agar santri termotivasi adalah

memberikan pujian/apresiasi kepada santri yang

berprestasi, contohnya seperti memberikan kitab,

memberikan makanan dll, biasanya santri kan seneng

sama hadiah kaya gitu kalo ngasih kitab kan lumayan

untuk mereka bisa baca lagi, atau bisa buat nambah

koleksi di lemari buku mereka, sama biasanya ane

kasih makanan biar mereka bisa menghemat uang

jajan, kan rata rata pada masih dikasih sama orang

tuanya kan gituu..”78

Kegiatan memberikan hadiah ini dilakukan biasanya setiap

2 bulan sekali, karena waktu tersebut merupakan waktu

perekapan absen santri mengaji, dengan merekap absen

tersebut terlihat santri mana yang sering datang mengaji dan

santri mana yang jarang menghadiri pengajian, mereka yang

sering menghadiri pengajian absen nya bersih dan mereka yang

jarang hadir biasanya di tandai dengan list berwarna merah.

Hadiah yang diberikan biasanya berupa kitab, makanan, atau

oleh oleh yang dibawa oleh ustaz dari rumahnya.

78 Wawancara dengan Ustaz Aghnin Khulqi, S.Hum, pada 6 Juni

2021, Pukul 10.30 WIB via Videcall Whatsapp

Page 105: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

90

2. Menceritakan kisah ulama yang bisa diambil hikmahnya.

Sebagai seorang ustaz, para pengajar dipesantren luhur

sabilussalam tidak hanya memberikan motivasi berdasarkan

perkataan perkataan motivasi saja, melainkan menceritakan

ulama ulama terdahulu agar bisa diambil pelajarannya

“ane sering tuh menceritakan ulama, para pengarang

kitab, kiyai kiyai terdahulu agar dari cerita itu bisa kita

ambil pelajarannya, karena kalo ngasih motivasi dari

perkataan perkataan aja biasanya yang ane alamin itu

dari santrinya Cuma masuk kuping kiri keluar kuping

kanan, makannya kadang mereka juga butuh fakta, salah

satunya dari cerita ulama kita itu, nah dari situ biasanya

mereka serius ngedengerin tuh”79

Menceritakan kisah ulama kepada santri ini biasanya

dilakukan Ustaz di sela-sela proses mengaji, menceritakan

kisah ulama ini santri diharapkan dapat mengambil hikmah dari

perjuangan ulama ulama tentang pentingnya menuntut ilmu,

sehingga santri dapat mencontoh perjuangan tersebut. Selain

bertujuan untuk memberikan motivasi dari kisah yang diambil,

menceritakan kisah ulama ini juga sebagai pemberian jeda

dikala santri sudah mulai pusing dengan pelajaran yang

79 Wawancara dengan Ustaz Aghnin Khulqi, S.Hum, pada 6 Juni

2021, Pukul 10.30 WIB via Videcall Whatsapp

Page 106: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

91

diajarkan. Pada saat observasi, Ustaz Pesantren Luhur

Sabilussalam menceritakan kisah seorang ulama yang bernama

Ibnu hajar yang kabur dari tempat menuntut ilmunya karena

merasa dirinya tidak sanggup untuk menerima pelajaran yang

diberikan oleh gurunya, kemudian ia kabur ke dalam suatu gua

dan melihat batu yang terus ditetesi air hingga berlubang batu

tersebut, dari cerita tersebut terlihat hampir semua santri yang

ada pada saat itu fokus mendengarkan dan terlihat responnya

sangat menerima tentang apa yang di ceritakan salah seorang

ustaz tersebut.80

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya,

saat berlangsung mengaji Ustaz dalam mengajar terkadang

memotivasi santri dengan mengatakan“jangan pernah merasa

bosan, jangan pernah merasa lelah, jangan pernah merasa

cukup dalam belajar, dan jangan pernah mudah menyerah

bagi kalian yang sudah bisa, karena ilmu itu tidak ada

ujungnya, menuntut ilmu itu sebagian ulama menghukumkan

wajib bahkan sampai kita mati diwajibkan untuk terus

belajar”81

3. Memberikan pujian/apresiasi

Pemberian motivasi mengaji yang terjadi pada Santri

Pesantren Luhur Sabilussalam yang pertama adalah

memberikan pujian/apresiasi kepada santri yang berprestasi.

80 Hasil Observasi, 7 Juni 2021 81 Hasil Observasi, 7 Juni 2021

Page 107: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

92

Memberikan pujian/apresiasi kepada santri ini merupakan

salah satu usaha Ustaz dalam memotivasi santri.

“ya tentunya ketika mereka sudah mencoba perlu kita

kasih apresiasi bahwa ibaratnya mereka sudah

berusaha nih kita apresiasi dlu nih baru nanti bila ada

yang masih kurang kita perlu penambahan saja seperti

itu tanpa ibaratnya tidak harus menjelekkan mereka itu

sih dan kita juga harus terbuka dengan mereka, apa sih

yang terbaik buat mereka, ketika mereka nanya jawab,

ketika kita bisa jawab kalau ngga ya kita usah jawab

atau kita lempar ke yang lain.sama mereka yang mau

berusaha untuk bisa setiap apa yang diajarin. Saya

ngasih apresiasi nya kaya berupa muji mereka ketika

mereka saya suruh baca walaupun baca nya masih

plentang plentong gitu misalnya tapi saya tetep bilang

misalnya “iyah gapapa bagus, baca nya udah bagus

terus belajar lagi yah sama yang bisa” Dari situ saya

sebenernya lebih seneng sama mereka yang belum bisa

dan mau berusaha untuk bisa dari pada mereka yang

sudah bisa tapi males malesan”82

usaha ini dilakukan ketika sedang berlangsung proses

belajar mengajar dan diluar proses belajar mengajar atau dalam

situasi formal dan informal. Sikap ustaz dalam memberikan

82 Wawancara dengan Ustaz Abdul Rahman Hakim S. A.g, pada

5 Juni 2021, Pukul 16:30 WIB via Videcall Whatsapp

Page 108: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

93

pujian atau apresiasi kepada santri ini diharapkan agar santri

Pesantren Luhur Sabilussalam yang merasa belum bisa dan

belum memahami materi yang di berikan tidak merasa insecure

terhadap teman temannya yang lain yang sudah bisa

sebelumnya, sehingga tidak ada lagi kesenjangan antara

mereka yang sudah bisa dan yang belum bisa dan di harapkan

proses belajar mengajar bisa di sejajarkan dan saling

melengkapi kekurangan satu sama lain. Pada saat observasi,

selain memberikan pujian ketika sedang proses belajar

mengajar, santri juga mendapatkan apresiasi dari Ustaz diluar

kegiatan belajar mengajar atau mengaji yaitu ketika mengaji

selsai seorang ustaz mendoakan kepada semua santri yang ada

di kelas saat itu “saya doakan semoga kalian terus istiqomah,

makin rajing ngajinya, yang belum merasa bisa semoga

dimudahkan oleh allah dan yang sudah bisa mau mentranfer

ilmunya sama temen yang belum lancar”83 dari kata kata ustaz

tersebut terlihat santri yang ada pada saat itu cukup tersentuh

dan terdiam serta mengaminkan perkataan ustaz tersebut.

4. Memberikan Semangat

Memberikan semangat ini merupakan salah satu upaya

Ustaz untuk membangkitkan gairah santri Pesantren Luhur

Sabilussalam agar mereka bersemangat untuk terus mengaji.

Memberikan semangat ini dilakukan Ustaz berupa kata-kata

motivasi yang sifatnya membangun, seperti yang penulis

83 Hasil Observasi, 7 Juni 2021

Page 109: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

94

temukan kita selesai proses belajar mengajar Ustaz pesantren

luhur sabilussalam menutup pengajian dengan membaca doa

bersama kemudian setelah membaca doa bersama salah

seorang ustaz mengatakan :

“pesan saya tetap semangat, jangan putus ngajinya,

jaga kesehatan, mumpung masih muda jangan sia-

siakan waktu, masih muda gapapa capek, lebih baik

nangis-nangis sekarang, berdarah-darah sekarang,

asal tua nya nanti kita bisa tersenyum, nikmatin aja

prosesnya Namanya kehidupan tempatnya capek, kalo

mau enak nanti kalo kita di surga insya allah, aamiin”

84

Apa yang disampaikan oleh ustaz tersebut mendapatkan respon

yang baik dari santri yang hadir pada saat itu, mereka merespon

dengan mengucapkan “aamiin”. Dalam memberikan semangat

ini sangat penting, karena sejatinya santri perlu diberikan

masukan dan sering diingatkan terkait tentang nilai-nilai

Pesantren, hal tersebut senda dengan apa yang di katakana

ustaz Asep Faris dalam wawancara bersama beliau :

“tentu harus ada sih ya baik di awal ataupun di akhir

mengenai agar anak anak selalu terjaga yah, terjaga

motivasinya , kemudian juga ke anak-anak juga tidak

menjauh dari nilai nilai pesantren seperti itu, sekedar

84 Hasil Observasi pada 2 Juni 2021

Page 110: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

95

mengingatkan hal hal yang penting yah di pesantren

yah, belajarnya kemudian rajin sholat subuhnya

ataupun sholat berjamaah terutama yah seperti

dipesantren lainnya, tetap perlu diingatkan gitu”.85

Dari apa yang disampaikan Ustaz Faris di atas memberikan

semangat dengan cara mengingatkan mereka agar tidak jauh

dari nilai nilai kepesantrenan, terkait hal penting tentang

pentingnya semangat.

5. Memberikan Gambaran Prospek Masa Depan Kepada Santri

Memberikan prospek masa depan kepada santri salah

satu upaya yang dilakukan Ustaz dalam memotivasi santri

untuk terus mengaji di Pesantren Luhur Sabilussalam,

memberikan prospek disini maksudnya adalah Ustaz pesantren

luhur sabilussalam memberikan gambaran tentang indahnya

masa depan hidup kita jika kita rajin menuntut ilmu.

Memberikan prospek kepada santri cukup diperlukan karena

diusia mereka yang saat ini menuju usia dewasa mereka perlu

diajak berfikir untuk menata kehidupan mereka salah satunya

dengan mencari ilmu sebanyak banyaknya, karena kebahagiaan

di dunia bisa di raih dengan ilmu, baik itu ilmu dunia maupun

ilmu akhirat.

85 Wawancara dengan Ustaz Asep Ahmad Faris, S.Pd, pada 5

Juni 2021, Pukul 10.30 WIB via Videcall Whatsapp

Page 111: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

96

dengan usia mereka saat ini yang mula berfikir secara

realistis, komunikasi yang bersifat ajakan saja tidak cukup,

mereka juga perlu diberikan penjelasan terkait tentang

pentingnya menuntut ilmu, terutama untuk bekal tua nanti. Hal

ini senada juga dengan temuan penulis ketika sedang observasi

memperhatikan proses mengaji, seorang ustaz bernama ustaz

Abdulrahman hakim ketika itu sedang berlangsung pengajian

takhrij hadis, di sela sela mengajarnya, beliau mengatakan

“jadi gini yah, kalian menuntut ilmu dunia saja itu tidak cukup

sebenarnya, karena faktanya yang sering kita lihat banyak

orang sukses, orang pinter, para pejabat yang sekolah tinggi

justru malah sering melakukan kejahatan, kenapa demikian ?

karena mereka hanya belajar gimana caranya cari uang yang

banak dan tanpa diiringi dengan iman, jadi makanya kadang

gatau tuh mana yang baik buat dia, mana yang ngga baik buat

dia, mana yang haram mana yang halal, makannya embat

embat ajah, nah itu makanya pentingnya mengaji, pentingnya

kuliah agar kalian ketika menjadi orang sukses nanti menjadi

orang sukses yang beriman. Mau jadi orang sukses ? makanya

sekolah kuliah yang bener. Mau jadi orang sukses yang

beriman ? makanya kalo udah kuliah jangan berenti ngaji

yahh…”86 dari kata kata yang di sampaikan ustaz Abdul

Rahman hakim tersebut terlihat santri yang mengaji saat itu

86 Hasil Observasi pada 2 Juni 2021

Page 112: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

97

sangat antusias dan menganggukan kepada bertanda memahmi

dan menerima perkataan ustaz tersebut.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Motivasi Mengaji

Santri Pesantren Luhur Sabilussalam

1. Faktor Penghambat Motivasi Mengaji

Berdasarkan temuan penelitian, penulis menemukan beberapa

hambatan yang terjadi, diantaranya :

1. Kurang memahami karakteristik santri

Dari semua informan yang penulis wawancarai, ada 3

orang santri yang mengatakan bahwa ada beberapa ustaz

yang kurang memahami karakteristik santri, hal tersebut

diungkapkan oleh santri Pesantren Luhur Sabilussalam

yang bernama dimas :

“kalo kendala sih ini sih bang, ya emang sih ane

lulusan pesantren sih bang, tapi kan backroundnya

beda bang pesantrennya ane kan di hafidz Qur’an,

terus masuk sabil tuh yang notaben nya ngaji kitab

kuning, yang intens, intens setiap hari ane tuh jadi agak

bellum terbiasa paling itu”.87

Hal serupa juga diutarakan oleh santri yang bernama elma,

yang mengatakan :

87 Wawancara dengan Santri Bernama Dimas Fakhri pada

20 Juni 2021, Pukul 12.37 WIB via Videcall Whatsapp

Page 113: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

98

“Ngaruh banget, iyah ngaruh banget gitu,

kalua ustaz nya ngerangkul diri kita ya kita nya juga

enjoy gitu, maksudnya apa sih kaya temen temen aku

juga, ayo ngaji ngaji gitu, jadwalnya ustaz siapa

jadwalnya ustaz Oni, pada ngaji, tapi kalo tau

jadwalnya ustaz muslih malah pada ngga ngaji. Jadi

bener bener ngaruh banget, misalnya prof H. Dayat

Hidayat itu sebenernya banyak dari kita mau pada join,

tapi kalo tau ustaz nya ganti langsung pada gamau,

mungkin karena pengajarannya beda sih”.88

Kemudian hal serupa juga disampaikan oleh santri

bernama bagas, ia mengatakan terkait ustaz yang kurang

bisa memahami karakter santri, bagas mengatakan :

“Kalau kelas ane mungkin engga ya, soalnya yang

ngajar kan alhamdulillah berkompeten semua yah,

kaya dulu ada Alm. Prof Suwito, Ust. Asep jadi udah

berkompetent jadi kita gampang gampang ajah, kalau

kelas lain tuh itu faktor ustaz itu berpengaruh banget,

kalo dulu waktu ane di pondok itu katanya ada guru

yang godain cewe, ada guru yang satu focus tertentu.

Beliau ngga fokus sama santri satu persatu, kaga

pahamin gitu bang santri kelemahannya dimana

88 Wawancara dengan Santri Bernama Elma Diah Agustin pada

20 Juni 2021, Pukul 09.40 WIB via Videcall Whatsapp

Page 114: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

99

kelebihannya dimana, jadi menurut ane itu sih yang

kurangnya”.89

Dari wawancara tersebut diketahui bahwa latar

belakang santri di Pesantren Luhur Sabilussalam berbeda

beda, ada yang sebelumnya pesantren fokus kepada

Tahfidz Qur’an, ada yang fokus kepada ngaji kitab, bahkan

ada yang hanya sekolah umum, tapi dalam mengajar atau

dalam menerapkan kurikulum ustaz di Pesantren Luhur

Sabilussalam kurang bisa membaca karakteristik

komunikan atau santri, karena metode pengajarannya

disamaratakan.

2. Verbalistis

Dari temuan penelitian, ada salah seorang ustaz yang

memang hanya menjelaskan pengajaran saja, komunikasi

yang hanya menjelaskan dengan kata kata saja akan terasa

sangat membosankan untuk para santri sehingga membuat

santri merasa sulit mengerti.

“hambatannya mungkin karena pelajaran yang ane

ajar itu tentang alat, Nahwu, shorof sulit memahami

pelajaran tersebut jadi kadang ane menjelaskan tapi

89 Wawancara dengan Santri Bernama Muhammad Bagas pada 20

Juni 2021, Pukul 16.37 WIB via Videcall Whatsapp

Page 115: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

100

masih banyak yang belum paham pas ane tanyain itu

sangat membutuhkan kerja yang ekstra gitu.”90

Perlu kerja yang ekstra dalam mengajar, terutama dalam

mengajar pelajaran yang sulit dimengerti oleh santri, dan

tidak semua santri menyukai metode pengajaran yang

seperti itu seperti yang di sampaikan oleh santri berikut ini.

“terkadang ada beberapa ustaz kaya ada yang

ketinggalan materi kurang dibimbing juga ya akhirnya

ga paham gituh, dan juga karena backroun sabil itu

banyak juga yang bukan pesantren kaya aduh gimana

nih, aduh ga ngerti nih, yang paling ga mengenakan tuh

belajar di kelas, tuh ga ngerti tuh terus sama ustaz nya

yak kaya di tanya terus gitu kaya di terror terus gitu,

jadi kasian dan ga nyaman banget gitu.”91

3. Santri Yang Sering Mengantuk Saat Mengaji

Faktor santri mengantuk karena kebanyakan mereka

adalah mahasiswa aktif di Universitas masing masing,

mereka sudah capek ketika kuliah dan mengerjakan tugas.

“hambatan yang sering saya alami dalam mengajar

adalah mahasantri nya sudah terkuras di kampus

tenaganya, jadi ketika mengaji mereka sudah banyak

90 Wawancara dengan Ustaz Aghnin Khulqi, S.Hum, pada 6 Juni

2021, Pukul 12.30.04 WIB via Videcall Whatsapp

91 Wawancara dengan Santri Bernama Dimas Fakhri pada 20

Juni 2021, Pukul 12.37 WIB via Videcall Whatsapp

Page 116: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

101

yang Lelah, dan banyak yang mengantuk ketika

mengaji. backround santri yang berbeda ketika

membaca kitab gundul”92

Faktor mengantuk ini sangat mengganggu dan sangat

menghambat proses penyampaian pesan kepada ustaz dan

santri dalam proses mengaji.

2. Faktor Pendukung Motivasi Mengaji

1. Kredibilitas Ustaz Bagus

Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam adalah

orang orang yang mempunyai keilmuan yang

mumpuni dibidangnya masing-masing karena mereka

sudah menempuh pendidikan dan kuliah cukup lama,

ini diakui oleh para santri di Pesantren.

“Kalau kelas ane mungkin engga ya, soalnya

yang ngajar kan alhamdulillah berkompeten

semua yah, kaya dulu ada Alm. Prof Suwito,

Ust. Asep jadi udah berkompetent jadi kita

gampang gampang ajah.”93

Saat penulis melakukan observasi dan

mengamati ketika proses pengajian terlihat bahwa ustaz

sangat pandai dalam menjelaskan setiap pelajaran yang

92 Wawancara dengan Ustaz Abdul Rahman Hakim, S.Ag, pada 6

Juni 2021, Pukul 15.53 WIB via Videcall Whatsapp 93 Wawancara dengan Santri Bernama Muhammad Bagas

Balasirullah pada 20 Juni 2021, Pukul 10.20 WIB via Videcall Whatsapp

Page 117: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

102

diajarkannya, serta menjawab setiap pertanyaan yang

dilontarkan oleh para santri.94

2. Komunikasi 2 arah

Metode yang diterapkan di Pesantren Luhur

Sabilussalam selalu menerapkan komunikasi 2 arah

dalam setiap proses pengajian. Terlihat ketika seorang

ustaz ditengan menjelaskan pelajarannya, ustaz tersebut

memberikan pertanyaan kepada santri.

“kalo ane itu dalam mengajar bagaimana

caranya biar tidak komunikasi 1 arah ajah biar

adanya tanya jawab adanya timbal balik ane

sama santrinya, mirip dengan diskusi lah,

misalnya ketika ane ngajar itu ketika ane

ngejelasin ane langsung nanya sama santi

“kalian sudah paham belum” jadi disitu ane

langsung berusaha agar santri itu bisa focus

dan apabila ada hal yang kurang di mengerti

bisa langsung ditanyakan.”95

Dan dari hasil observasi, penulis juga

menemukan metode dengan sistem disukusi, para santri

di bagi 2 kelompok dan disuruh berpendapat oleh ustaz

94 Hasil Observasi pada 2 Juni 2021 95 Wawancara dengan Ustaz Aghnin Khulqi, S.Hum, pada 6 Juni

2021, Pukul 12.30 WIB via Videcall Whatsapp

Page 118: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

103

sesuai pendapatnya masing masing, hal tersebut sejalan

dengan apa yang di ungkapkan oleh santri.

“Waktu ane belajar sama ustaz sofyan tuh enak

ngajar melingkar, diskusi tentang pro dan kontra

tentang narasi yang ada di text kitab itu menarik untuk

di jadikan metode pengajaran itu ane harapin itu yang

ane harapkan di sabil.”96

Metode diskusi banyak arah umumnya sangat

disukai para santri Pesantren Luhur Sabilussalam,

karena disitu mereka dapat interaktif dan bisa

mengeluarkan keluh kesah serta pendapatnya.

96 Wawancara dengan Santri Bernama Dimas Fakhri pada 20 Juni

2021, Pukul 12.37 WIB via Videcall Whatsapp

Page 119: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

104

BAB V

PEMBAHASAN

Pada Bab V ini berisi tentang pembahasan yang

menganalisa latar belakangdengan teori yang digunakan, dan

hasil temuan penelitian yang telah dilakukan penulis melalui

wawancara, observasi dan dokumentasi. Pembahasan dalam

penelitian ini terbagi ke dalam tiga rumusan masalah. Berikut

merupakan hasil pembahasan penelitian tentang Komunikasi

Antarpribadi Komunikasi Antar Pribadi Ustaz Dan Santri

Dalam Memberikan Motivasi Mengaji Di Pesantren Luhur

Sabilussalam suatu Pesantren Khusus Mahasiswa sekitar

ciputat.

A. Komunikasi Antarpribadi Ustaz dan santri di Pesantren

Luhur Sabilussalam

Dalam membangun komunikasi antarpribadi dengan santri

di Pesantren Luhur Sabilussalam, Ustaz sebagai komunikator

memiliki berbagai cara. Berdasarkan hasil wawancara dan

observasi yang telah penulis lakukan, cara dilakukan Ustaz

Pesantren Luhur Sabilussalam yaitu dengan saling

keterbukaan, empati, memberikan dukungan, memberi

pengajaran dengan rasa humor dan menerapkan kesamaan

dalam menjalin hubungan antarpribadi.

Page 120: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

105

Tabel 5.1 Analisa Bentuk Komunikasi Ustaz dan Santri di

Pesantren Luhur Sabilussalam

No Komunikasi Antarpribadi

Ustaz dan Santri Hasil Analisa

1 Inclusion/Keikutsertaan • Memberi dukungan

kepada santri, ustaz

menerapkan rasa saling

memiliki dalam

lingkungan pesantren.

• Memberi pengajaran

dengan rasa humor, ustaz

pesantren luhur

sabilussalam

memposisikan dirinya

seumuran, sehingga

terkadang berusaha untuk

mencairkan suasana

dengan berbagai humor.

2 Control/Mengendalikan • Memberikan empati atau

memberikan perhatian

lebih kepada santri, karena

asatidz berusaha untuk

mempertahankan

hubungan baik dengan

santri.

Page 121: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

106

3 Affection/Kasih Sayang • Menerapkan sikap saling

keterbukaan kepada santri

• Kesamaan dalam menjalin

hubungan, ustadz tidak

hanya berperan sebagai

guru, melainkan berperan

juga sebagai orang tua

para santri.

Langkah awal yang dilakukan komunikator agar dapat

membangun komunikasi yang efektif adalah dengan saling

terbuka satu sama lain. Karena Ustaz sebagai seorang guru

tidak hanya bertugas menyampaikan saja, tetapi juga bertugas

sebagai pemberi makna atas apa yang disampaikannya.

Senada dengan pernyataan Rakhmat bahwa Sikap

terbuka sangat berpengaruh dalam komunikasi antarpribadi.

Untuk memahami sikap terbuka, terlebih dahulu harus

mengidentifikasi orang yang dogmatis. Apabila dalam proses

komunikasi antarpribadi tidak adanya unsur saling terbuka

kemungkinan dapat menghambat proses komunikasi karena

komunikan maupun komunikator bersifat dogmatisme atau

berpegang teguh pada kepercayaan mereka.97

97 Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), cet-27 h. 127-136.

Page 122: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

107

Ustaz selaku guru mengaji Pesantren Luhur

Sabilussalam selalu berusaha terbuka kepada para santri hal ini

dilakukan dengan berbagai cara seperti merangkul ketua kelas

sehingga mendapatkan informasi yang dibutuhkan sampai mau

menerima saran dan kritik dari santri agar dapat mengevaluasi

apa yang sudah diterapkan dalam mengajar. Hali ini dilakukan

karena latarbelakang dan permasalahan yang terdapat pada diri

santri yang berbeda satu sama lain. Maka pendekatan yang

diberikan Ustaz di Pesantren Luhur Sabilussalam juga berbeda.

Dengan sikap terbuka lebih mudah membuat hubungan dengan

santri menjadi lebih akrab dan mengetahui apa yang sedang

dibutuhkan santri tersebut.

Metode komunikasi antarpribadi yang digunakan juga

lebih menekankan pada pendekatan secara psikologis, dimana

selain guru mengetahui latar belakang yang ada dalam diri

santri ia juga mengetahui permasalahan yang dialami santri.

Dengan mengajar memahami latar belakang santri seorang

ustaz juga dapat menerapkan metode yang tepat dan dapat

memberikan saran serta motivasi kepada santri yang sedang

mereka butuhkan.

Jika dianalisis dengan menggunakan teori Fundamental

Interpersonal Relations Orientation yang dikemukakan oleh

William C. Schutz. Menerapkan sikap saling terbuka ketika

mengajar masuk kedalam kebutuhan afeksi (kasih saying),

dikarenakan Ustaz sebelum melakukan pengajaran atau

penyampaian materi, Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam

Page 123: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

108

melakukan pendekatan kepada para santri dengan cara

menanyakan latar belakang santri yang berasal dari pendidikan

mana dan mempunyai masalah apa. Dengan begitu rasa saling

memahami dalam berkomunikasi diharapkan mendapat

feedback yang positif dari santri.

Selain itu cara yang digunakan untuk membangun

komunikasi antarpribadi antara Ustaz dan santri yaitu dengan

empati atau suatu sikap ikut merasakan apa yang dirasakan oleh

lawan bicara. Untuk menjalin suatu hubungan dengan baik

maka perlu sikap ikut merasakan apa yang dirasakan oleh

lawan bicara. Menurut Hidayat, dalam komunikasi

antarpribadi, adalah suatu sikap ikut merasakan apa yang

dirasakan oleh lawan bicara, yang ditandai dengan kesediaan

mendengarkan dengan sepenuh hati, merespon secara tepat

setiap perilaku yang muncul dalam kegiatan komunikasi.98

Empati yang ditunjukan oleh Ustaz sebagai seorang

guru yaitu dengan memberikan apresiasi kepada santri yang

sudah mau mencoba dan berusaha, dengan cara seperti itu

membuat santri tidak malu dan trauma untuk terus mencoba

dan belajar.

Empati sangat penting dilakukan oleh seorang ustaz

dalam memberikan pengajaran, memikirkan tindakan apa yang

sesuai dilakukan kepada santri sangat berpengaruh terhadap

mental santri terutama dalam proses belajar, seorang ustaz

98 Hidayat, Komunikasi Antarpribadi dan Medianya (Yoyakarta:

Graha Ilmu, 2012), h. 44-49.

Page 124: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

109

harus tau tindakan apa yang harus dia lakukan agar santri dapat

terus mencoba dan belajar. Selain itu santri pun merasa nyaman

ketika belajar. karena pada dasarnya sekedar menyampaikan

materi apa yang dikuasai saja tidak cukup, tetapi seorang

pengajar harus dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang

yang diajarnya. Menurut Muhammad Muntahibun Nafis, Seorang

pendidik tidak hanya mentransfer keilmuan (knowledge), tetapi

juga mentransformasikan nilai-nilai (value) pada anak didik.

Untuk itu, guna merealisasikan tujuan pendidikan, manusia

sebagai khalifah yang punya tanggung jawab mengantarkan

manusia ke arah tujuan tersebut, cara yang ditempuh yaitu

menjadikan sifat-sifat Allah sebagai bagian dari pribadinya.99

Memberikan empati kepada santri yang dilakukan

Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam dalam teori Fundamental

Interpersonal Relations Orientations masuk kedalam

kebutuhan control karena Ustaz berkeinginan untuk

mempertahankan hubungan baik dengan para santri meski

Ustaz seseorang yang dihormati dilingkungan pesantren namun

Ustaz berusaha untuk memelihara hubungan baik dengan para

santri dengan cara memilih keputusan yang tepat dalam setiap

tindakan yang akan diambil oleh Ustaz dalam mengajar.

99 Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam,

(Yogyakarta: Teras, 2011), hal. 83-84

Page 125: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

110

Selanjutnya cara yang digunakan untuk membangun

komunikasi antarpribadi Ustaz dengan santri yaitu dengan

memberikan dukungan. Dukungan disini yaitu memberikan

respon balik terhadap apa yang dikemukakan (respons)

sehingga disini terjadi komunikasi 2 arah. Memberikan respons

baik menjadi salah satu cara membangun komunikasi

antarpribadi dengan santri. Dalam mengajar Ustaz di Pesantren

Luhur Sabilussalam selalu berusaha agar bagaimana caranya

tidak terjadi komunikasi 1 arah saja, Ustaz menyesuaikan usia

mereka, karena di usia yang setara mahasiswa, santri umumnya

senang dengan berdiskusi itu yang berusaha diterapkan oleh

Ustaz. Kegiatan komunikasi 2 arah ini termasuk kedalam

memberikan dukungan karena jika santri yang belum paham

dan ingin bertanya disitu Ustaz harus merespon dengan baik

yang menandakan bahwa santri tersebut dihargai dan merasa

dibimbing, selain itu santri juga merasa puas atas respon yang

disampaikan oleh Ustaz, dalam praktiknya santri sering

bertanya pada ustaz baik itu pertanyaan mengenai pelajaran

ataupun diluar pelajaran pesantren.

Fungsi dari pada memberikan dukungan ini adalah agar

santri merasa dihargai dalam proses belajar mengajar, karena

kemampuan dari setiap individu berbeda beda dalam

memahami sesuatu, maka perlu adanya dukungan dan respon

yang baik agar komunikasi dapat tersampaikan dengan

maksimal.

Page 126: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

111

Komunikasi antarpribadi dibandingkan dengan bentuk

komunikasi lain, dianggap ekfektif untuk mengubah prilaku

secara psikologis karena komunikasi ini berlangsung secara

tatap muka dan umpan baliknya terjadi secara langsung karena

tanggapan dari komunikan terhadap pesan yang disampaikan

bisa terlihat dari prilaku komunikan seperti ekspresi wajah dan

motivasi dalam tindakannya, apabila umpan baliknya baik

maka gaya komunikasinya harus dipertahankan, namun jika

umpan baliknya tidak baik maka harus di ubah metode

pendekatannya sampai berhasil.

Menurut Hidayat, dari segi interaksinya, komunikasi

dua arah dipandang lebih interaktif daripada komunikasi satu

arah. Hal tersebut dinyatakan dengan alasan bahwa dalam

komunikasi dua arah menempatkan komunikasi lebih aktif

dalam memandang pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Sehingga pesan akan diterima lebih jelas, lebih mantap jika

dibandingkan dengan komunikasi yang satu arah100

Memberikan dukungan jika dianalisis dengan

menggunakan teori Fundamental Interpersonal Relations

Orientation, maka masuk kedalam kebutuhan inklusi, Ustaz

rasa saling memiliki dalam suatu situasi di Pesantren. Karena

Ustaz mempunyai tanggung jawab dalam membimbing santri

dalam Ilmu agama, serta Ustaz merasa memiliki dan

100 Hidayat, Komunikasi Antarpribadi dan Medianya (Yogyakarta

: Graha Ilmu, 2012). H. 77

Page 127: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

112

menganggap santri tersebut sebagai sahabat sehingga tindakan

untuk memberikan dukungan kerap kali terjadi.

Memberikan pengajaran dengan rasa humor

selanjutnya merupakan cara yang digunakan Ustaz dalam

membangun komunikasi antarpribadi dengan santri.

memberikan pengajaran dengan rasa humor dapat mencairkan

suasana dan membuat santri tidak terasa boring, dan dalam

menyampaikan materi kepada santri yang setingkat mahasiswa

terkadang humor sangat diperlukan agar mereka para santri

merasa humble.

Dalam menjalin komunikasi antarpribadi yang baik

tentu juga harus diiringi dengan hubungan antarpribadi yang

baik pula. Memberikan bimbingan dengan rasa humor

merupakan salah satu cara yang tepat yang dilakukan oleh

Ustaz. Cara tersebut membuat santri merasa akrab dan terbuka

dengan hal tersebut. Dengan cara tersebut pula membuat tidak

terjadinya kesenjangan antara Ustaz dan santri. Karena jika

terjadi kesenjangan nantinya akan berpengaruh dalam kegiatan

belajar mengajar karena seumuran santri yang setingkat

mahasiswa biasanya bersikap acuh terhadap ustaz yang kurang

pendekatannya sehinga membuat kegiatan belajar mengajar

tidak berjalan dengan baik.

bersikap humble dan humor sangat diperlukan dalam

proses komunikasi antarpribadi terutama penerapannya dalam

proses belajar mengajar. Cara tersebut dilakukan oleh Ustaz di

Page 128: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

113

Pesantren Luhur Sabilussalam agar santri dapat merasakan

kedekatan dengan Ustaz dan dengan harapan yang di

sampaikan oleh Ustaz dapat diserap dan diterima dengan baik

oleh santri.

Menurut Dasrun Hidayat, salah satu karakteristik

komunikasi interpersonal yang bersifat positif dimana

hendaknya komunikator dan komunikan saling menunjukkan

sikap ositif karena dalam hubungan komunikasi tersebut akan

muncul suasana menyenangkan sehingga pemutusan hubungan

komunikasi tidak boleh terjadi.101

Memberikan Pengajaran dengan Rasa Humor jika

dianalisis menggunakan teori Fundamental Interpersonal

Relations Orientation, maka masuk kedalam

Inclustion/keikutsertaan. ustaz memposisikan dirinya sebagai

seorang yang seumuran dengan santri sehingga Ustaz berusaha

mencairkan suasana agar pengajian berjalan dengan cair

dengan cara memberikan humor yang seleranya sesuai dengan

seumuran santri. Dalam hal ini keajegan tepat digunakan dalam

prinsip keajegan dikarenakan Ustaz dalam memberikan

pengajaran menunjukkan candaan yang sesuai dengan

seumuran santri.

Selanjutnya cara membangun komunikasi antarpribadi

Ustaz dan Santri yaitu dengan kesamaan dalam menjalin suatu

101 Hidayat, Komunikasi Antarpribadi dan Medianya (Yogyakarta

: Graha Ilmu, 2012), h. 48

Page 129: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

114

hubungan, Kesamaan adalah suatu kondisi dimana dalam

kegiatan komunikasi terjadi posisi yang sama antara

komunikan dan komunikator, tidak terjadi dominasi antara satu

dengan yang lain.

Rata-rata usia Ustaz di Pesantren Luhur Sabilussalam

masih berusia muda artinya tidak terpaut terlalu jauh dengan

santi yang ada di Pesantren Luhur Sabilussalam itu sendiri, itu

yang menjadi salah satu faktor mereka menjadi dekat dan lebih

bersahabat, dalam mengajar Ustaz Pesantren Luhur

Sabilussalam terkadang menganggap santri itu sebagai sahabat.

Kesamaan dalam menjalin hubungan sangat diperlukan

karena tidak membuat santri menjadi canggung ketika ada

masalah yang ingin di ungkapkan, atau ketika ada pertanyaan

yang ingin di sampaikan, Memposisikan ustaz sebagai sahabat

bukan berarti tidak sopan melainkan itu menjadikan santri

merasa bersahabat dan tidak canggung saat proses belajar

mengajar dilakukan.

Tindakan dengan memposisikan Ustaz sama dengan

santri ini masuk kedalam kebutuh an empati dengan aspek

Affection (kasih sayang). Dikarenakan Ustaz disini tidak hanya

berperan sebagai seorang guru, melainkan juga berusaha

memposisikan dirinya sebagai sahabat agar tidak adanya

kesenjangan dalam proses belajar mengajar atau proses

komunikasi antara komunikator dengan komunikan, Meskipun

demikian santri bukan berarti bersikap tidak sopan kepada

Page 130: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

115

gurunya hal ini penulis temui saat observasi seorang murid

mencium tangan ketika berpapasan dengan ustaz, hal ini

menandakan bahwa meskipun umur mereka tidak terpaut

terlalu jauh, seorang santri harus menghormati gurunya

dimanapun ia berada.

B. Bentuk Motivasi Mengaji Santri Pesantren Luhur

Sabilussalam

Terkait dengan motivasi mengaji di Pesantren Luhur

Sabilussalam. Motivasi mengaji santri di Pesantren Luhur

Sabilussalam dapat terealisasi dikarenakan semua itu tidak

terlepas dari adanya peran Ustaz yang mengajar di Pesantren

Luhur Sabilussalam yang terus memberikan motivasi dalam

bentuk apapun baik itu perbuatan atau tindakan yang mampu

meningkatkan semangat santri untuk terus mengaji. Dapat

dipastikan juga bahwasanya komunikasi antarpribadi Ustaz

Pesantren Luhur Sabilussalam disini juga sangat berperan

penting untuk meningkatkan motivasi mengaji santri karena

komunikasi sangat penting dilakukan.

Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang

cukup efektif untuk memberikan pengaruh terhadap gairah

semangat santri untuk mengaji, karena pada hakikatnya

komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang paling

efektif untuk merubah sikap dan tingkah laku komunikan

karena bentuknya dialog dan langsung mendapatkan timbal

Page 131: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

116

balik.102 komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang

dilakukan secara tatap muka antar komunikator dan komunikan

baik itu komunikasi satu arah atau dua arah. Terkait dengan

komunikasi antarpribadi disini penulis berfokus kepada

komunikasi dua arah, karena Ustaz sebagai komunikator dalam

menyampaikan pesan tetap memberikan kesempatan kepada

santri sebagai komunikan untuk memberikan tanggapan

mereka.

Ustaz dalam melakukan komunikasi antarpribadi untuk

memberikan motivasi mengaji kepada santri senada dengan

teori Lasswel terkait dengan limakomponen dasar dalam

komunikasi yang menjadi syarat terjadinya komunikasi yaitu

komunikator (source), pesan (message), saluran atau media

(channel), komunikan (receiver), dan pengaruh (effect).103

Komunikatornya yaitu Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam,

pesannya yaitu bagaimana pesan yang disampaikan dapat

meningkatkan motivasi mengaji santri, medianya yaitu melalui

kitab yang di ajarkan, serta pengaruhnya dapat meningkatkan

gairah semangat mengaji santri Pesantren Luhur Sabilussalam.

102 Hardjana, Audit komunikasi (Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama, 2007) h. 84 103 Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi Ke-3 (Depok : PT

Raja Grafindo Persada, 2018), h.29

Page 132: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

117

Tabel 5.2 Analisa Bentuk Bentuk Motivasi Mengaji Santri

Pesantren Luhur Sabilussalam

No Bentuk Motivasi

Mengaji Santri Hasil Analisa

1. Kebutuhan Fisiologi • Ustaz pesantren luhur

sabilussalam dalam

komponen kebutuhan

fisiologis berusaha

memotivasi dengan

memberikan hadiah

berupa kebutuhan santri,

seoerti makanan, kitab

hingga uang.

2 Kebutuhan akan

keamanan

• Ustaz pesantren luhur

sabilussalam sering

menceritakan kisah para

ulama terdahulu agar

bisa diambil pelajaran &

hikmahnya dari kisah

tersebut

3 Kebutuhan akan

memiliki dan kasih

sayang

• Dalam memberikan kasih

sayang ustaz pesantren

luhur sabilussalam selalu

memberikan dorongan

Page 133: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

118

semangat kepada para

santri

4 Kebutuhan akan

penghargaan

• Uoaya yang dilakukan

ustaz pesantren luhur

sabilussalam adalah

dengan senantiasa

memberikan pujian

kepada santri yang sudah

mau mencoba dan

belajar.

5 Kebutuhan akan

aktualisasi diri

• Untuk menarik minat

motivasi mengaji santri,

ustaz pesantren luhur

sabilussalam

memberikan gambaran

prospek masa depan

kepada santri.

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang telah dipaparkan

pada bab 4 mengenai komunikasi antarpribadi Ustaz dalam

memberikan motivasi mengaji santri di Pesantren Luhur

Sabilussalam, Ustaz melakukan berbagai cara untuk

memberikan motivasi mengaji kepada santri cara tersebut yang

disebut sebagai bentuk motivasi, cara tersebut yaitu

memberikan pujian/apresiasi kepada santri yang mau belajar,

Page 134: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

119

menceritakan kisah ulama yang bisa di ambil hikmahnya,

memberikan gambaran prospek masa depan kepada santri,

memberikan hadiah untuk santri yang bersemangat mengaji

dan memberikan semangat, kemudian dari hasil temuan itu

akan penulis analisis dengan menggunakan teori hierarki

kebutuhan yang mempunyai lima tingkatan kebutuhan dasar.

Pada teori hierarki kebutuhan dasar yang ditemukan oleh

Abraham Maslow bahwa asumsi dasar mengenai motivasi.

Motivasi biasanya kompleks atau terdiri dari beberapa hal

(motivation is usually complex) yang berati bahwa tingkah laku

seseorang dapat muncul dari beberapa motivasi yang terpisah.104

Kebutuhan yang pertama yang tercantum dalam teori

hierarki kebutuhan adalah kebutuhan fisiologis (Physiological

Needs) yaitu kebututuhan yang memiliki prioritas tertinggi

dalam Hirarki Maslow. Sehingga seseorang yang belum

memenuhi kebutuhan dasar lainnya akan lebih dulu memenuhi

kebutuhan fisiologisnya. Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam

dalam komponen kebutuhan fisiologis berusaha memotivasi

dengan memberikan hadiah berupa apa yang dibutuhkan oleh

seorang santri seperti makanan, kitab, hingga uang untuk

kebutuhannya di pesantren, hal ini dilakukan guna menarik

minat santri untuk mengaji. Dari temuan pada bab sebelumnya

telah dipaparkan bahwa Ustaz untuk memberikan motivasi

104 Peist Jess & Peist Gregory, Teori Kepribadian, Edisi Ke-3

(Depok : Salemba Humanika, 2010), h.151

Page 135: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

120

mengaji santri salah satunya memberikan hadiah yang mana

hadiah tersebut merupakan apa yang memang diperlukan

santri.

Menurut penulis dengan adanya pemberian hadiah tidak

hanya menarik perhatian santri untuk terus rajin mengaji,

melainkan juga bukti keseriusan dan kasih saying Ustaz kepada

santri yang sangat diperlukan santri ketika berada dipesantren.

Dari cara tersebut juga dapat membantu memudahkan Ustaz

dan pengurus pesantren untuk memaksimalkan program

mengaji tersebut, karena dalam proses mengaji perlu adanya

komunikan atau santri agar proses atau penyampaian pesan

agama dapat berjalan dengan sempurna dan santri pun

diuntungkan dengan adanya kegiatan tersebut, sehingga

menurut penulis kegiatan tersebut cukup bagus untuk terus

diadakan.

Kebutuhan yang kedua yang ada dalam teori tersebut adalah

kebutuhan keamanan (Safety needs). Kebutuhan keamanan

disini adalah mereka membutuhkan bukti yang nyata tentang

pentingnya mengaji. Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam

sering menceritakan kisah para guru, ulama terdahulu agar

kisah mereka dapat diambil hikmahnya, seperti yang di

jelaskan pada bab sebelumnya Ustaz menceritakan kisah ulama

ini disela-sela kegiatan mengaji, hal tersebut bertujuan untuk

meyakinkan para santri sekaligus menjadi bukti nyata tentang

Page 136: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

121

indahnya menuntut ilmu dan yang berkaitan dengan

keagamaan.

Dengan kegiatan menceritakan kisah ulama terdahulu ini,

Ustaz yang bercerita mendapatkan respon baik dari santri

dengan santri yang fokus mendengarkan dan sekaligus menjadi

jeda ditengah lelahnya mereka mengaji, sehingga mereka dapat

menyerap pesan tersebut dengan rilex dan bisa diserap dengan

baik.

Menurut penulis menceritakan kisah ulama terdahulu ini

sangat penting dilakukan kepada santri di Pesantren Luhur

Sabilussalam untuk meningkatkan semangat mengaji.

Tujuannya agar santri dapat mengambil hikmah dari kisah-

kisah tersebut yang memang membutuhkan panutan atau

contoh baik terkait tentang pentingnya mengaji untuk mereka,

yang mana mengaji itu penting untuk mereka.

Kemudian hierarki kebutuhan yang selanjutnya yaitu

kebutuhan akan Penghargaan (Esteem Needs) Penghargaan

disini ialah mendapatkan pengakuan dan dihargai oleh orang

lain. Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam melakukan hal

tersebut (pengakuan dan menghargai santri) dengan cara

memberikan pujian/apresiasi kepada santri yang mau belajar

dan mencoba untuk meningkatkan motivasi mengaji santri.

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya memberikan

apresiasi untuk santri yang mau mencoba ini dilakukan oleh

Ustaz ketika sedang proses mengaji yang ditujukan untuk santri

Page 137: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

122

yang sudah mau mencoba ketika di minta ustaz untuk

menjelaskan/membaca materi yang diajarkan.

Dengan dilakukannya pemberian apresiasi tersebut

membuat santri tidak lagi canggung dan takut untuk terus

mencoba meski menurut merekapelajaran tersebut sulit, namun

karena mendapatkan support dan apresiasi yang positif dari

ustaz dapat membangkitkan semaangat mereka mengaji

kembali.

Menurut penulis kegiatan memberikan apresiasi ini sangat

penting guna menjaga kepercayaan diri santri untuk terus

mencoba dan belajar setiap apa yang diajarkan oleh Ustaz di

Pesantren Luhur Sabilussalam dan dapat meyakinkan mereka

bahwa semua ilmu dapat dipelajari selagi itu baik untuk

dirinya.

Kemudian hierarki kebutuhan yang selanjutnya yaitu

kebutuhan akan memiliki dan kasih sayang (Esteem Needs)

kasih sayang disini ialah mendapatkan suport positif dari orang

lain guna mendorong semangat dalam hidup. Dalam

memberikan kasih sayang seperti yang tercantum dalam teori

hierarki kebutuhan, Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam selalu

memberikan semangat kepada santri, seperti yang dipaparkan

pada bab 4 upaya memberikan semanat ini sering dilakukan

Ustaz pada akhir pengajian yaitu dilakukan setelah melakukan

doa selesai mengaji yang disambung oleh pesan Ustaz untuk

terus semangat dalam menuntut ilmu

Page 138: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

123

Upaya Ustaz dalam memberikan semangat ini diberikan

karena untuk mendorong santri agar terus bersemangat mengaji

ditengah kesibukan mereka yang harus membagi waktu antara

mengaji dan kuliah di universitas mereka masing masing.

Menurut penulis memberikan suport dengan cara

memberikan semangat Ustaz kepada santri di Pesantren Luhur

Sabilussalam ini sangat penting dilakukan karena ini juga

bertujuan memberikan pesan kepada santri tentang masa muda

yang harus dihabiskan dengan hal yang bermanfaat termasuk

menuntut ilmu, selain itu memberikan semangat ini juga

membuat santri merasa mendapatkan suport dari orang sekitar

termasuk dari ustaz di Pesantren Luhur Sabilussalam.

Hirarki kebutuhan yang terakhir yaitu kebutuhan akan

aktualisasi diri (Self Actualization) maksud dari aktualisasi diri

itu sendiri ialah untuk menyadari smeua potensi dirinya, untuk

menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya dan untuk

menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi

potensinya. Kebutuhan aktualisasi diri ini yatitu kebutuhan

untuk ingin berkembang, ingin berubah, ingin mengalami

transformasi menjadi lebih bermakna. Untuk menarik minat

motivasi mengaji Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam

memberikan gambaran prospek masa depan kepada santri jika

ia rajin menuntut ilmu ketika masih muda.

Dalam memberikan prospek masa depan kepada santri ini

bertujuan untuk meyakinka mereka tentang masa depan mereka

Page 139: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

124

jika rintangi dengan bekal ilmu, kegiatan ini membuat santri

menjadi yakin akan masa depan nya dan saat ini fokus pada

menuntut ilmu.

Menurut penulis memberikan prospek kepada santri

cukup diperlukan karena diusia mereka yang saat ini menuju

usia dewasa mereka perlu diajak berfikir untuk menata

kehidupan mereka salah satunya dengan mencari ilmu

sebanyak banyaknya, karena kebahagiaan di dunia bisa di raih

dengan ilmu, baik itu ilmu dunia maupun ilmu akhirat. dengan

usia mereka saat ini yang mulai berfikir secara realistis,

komunikasi yang bersifat ajakan saja tidak cukup, mereka juga

perlu diberikan penjelasan terkait tentang pentingnya menuntut

ilmu, terutama untuk bekal tua nanti.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Motivasi Mengaji

Santri Pesantren Luhur Sabilussalam

Komunikasi antarpribadi yang dilakukan Ustaz kepada

santri tidak selalu berjalan dengan mulus, banyak juga

ditemukan hambatan hambatan yang memperlambat proses

motivasi mengaji. Ada beberapa faktor yang menjadi

penghambat motivasi mengaji di Pesantren Luhur

Sabilussalam.

1. Kurang memahami karakteristik santri

bahwa latar belakang santri di Pesantren Luhur

Sabilussalam berbeda beda, ada yang sebelumnya

pesantren fokus kepada Tahfidz Qur’an, ada yang fokus

Page 140: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

125

kepada ngaji kitab, bahkan ada yang hanya sekolah

umum, tapi dalam mengajar atau dalam menerapkan

kurikulum ustaz di Pesantren Luhur Sabilussalam kurang

bisa membaca karakteristik komunikan atau santri,

karena metode pengajarannya disamaratakan.

2. Verbalistis

ada salah seorang ustaz yang memang hanya

menjelaskan pengajaran saja, komunikasi yang hanya

menjelaskan dengan kata kata saja akan terasa sangat

membosankan untuk para santri sehingga membuat santri

merasa sulit mengerti. Perlu kerja yang ekstra dalam

mengajar, terutama dalam mengajar pelajaran yang sulit

dimengerti oleh santri

3. Santri Yang Sering Mengantuk Saat Mengaji

Faktor santri mengantuk karena kebanyakan mereka

adalah mahasiswa aktif di Universitas masing masing,

mereka sudah capek ketika kuliah dan mengerjakan

tugas. Walaupun tidak semua santri demikian, hanya

beberapa santri yang ngantuk dalam proses belajar

mengajar atau mengaji, biasanya santri mengantuk ini

sering ditemukan ketika waktu mengaji setelah subuh,

namun faktor mengantuk ini sangat mengganggu dan

sangat menghambat proses penyampaian pesan kepada

ustaz dan santri dalam proses mengaji.

Page 141: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

126

Dari untaian diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa ada 3 macam kendala yang paling sering ditemui,

kendala ini terjadi dari santri dan ustaz itu sendiri, yaitu

kurang memahami karakteristik santri, verbalistis dan

santri yang sering mengantuk. Dilihati dari hambatan

yang ada di lapangan, hambatan tersebut tidak terlalu

mengganggu proses komunikasi antarpribadi Ustaz

dalam memberikan motivasi mengaji. Sehingga dapat

disimpulkan komunikasi antarpribadi yang dilakukan

Ustaz dengan santri ini cukup efektif dalam memberikan

motivasi mengaji santri.

Jika ditinjau dari teori yang penulis utarakan di bab

II maka hal ini senada dengan pandangan Suranto AW.

(2011) terkait faktor penghambat dalam proses

komunikasi antar pribadi, bahwa komunikasi

antarpribadi dapat dipengaruhi beberapa faktor :105

1. Kredibilitas komunikator rendah

Komunikator yang tidak berwibawa di hadapan

komun ikan, menyebabkan kurangnya perhatian

komunikan terhadap komunikator.

2. Kurang memahami latar belakang sosial dan

budaya

105 Suranto, Komunikasi Antarpribadi (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011), h. 86-87.

Page 142: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

127

Nilai-nilai sosial budaya yang berlaku di suatu

komunitas atau di masyarakat harus diperhatikan,

sehingga komunikator dapat menyampaikan pesan

dengan baik, tidak bertentangan dengan nilai-nilai

sosial budaya yang berlaku. Sebaliknya, pihak-

pihak yang berkomunikasi perlu menyesuaikan diri

dengan kebiasaan yang berlaku.

3. Kurang memahami karakteristik komunikan

Karakteristik komunikan meliputi tingkat

pendidikan, usia, jenis kelamin, dan sebagainya

perlu dipahami oleh komunikator. Apabila

komunikator kurang memahami, cara komunikasi

yang dipilih mungkin tidak sesuai dengan

karakteristik komunikan dan hal ini dapat

menghambat komunikasi karena dapat

menimbulkan kesalahpahaman.

4. Prasangka buruk

Prasangka negatif antara pihak-pihak yang terlibat

komunikasi harus dihindari, karena dapat

mendorong ke arah sikap apatis dan penolakan.

5. Verbalistis

Komunikasi yang hanya berupa penjelasan verbal

berupa kata-kata saja akan membosankan dan

mengaburkan komunikan dalam memahami makna

pesan.

6. Komunikasi satu arah

Page 143: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

128

Komunikasi berjalan satu arah, dari komunikator

kepada komunikan terus-menerus dari awal sampai

akhir menyebabkan hilangnya kesempatan

komunikan untuk meminta penjelasan terhadap hal-

hal yang belum dimengerti.

7. Tidak digunakan media yang tepat

Pilihan penggunaan media yang tidak tepat

menyebabkan pesan yang disampaikan sukar

dipahami oleh komunikan.

8. Perbedaan Bahasa

Perbedaan bahasa menyebabkan terjadinya

perbedaan penafsiran terhadap simbol-simbol

tertentu. Bahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi dapat menjadi penghambat bila dua

orang mendefinisikan kata, frasa, atau kalimat

tertentu secara berbeda.

9. Perbedaan persepsi

Apabila pesan yang dikirim oleh komunikator

dipersepsi sama oleh komunikan, maka keberhasilan

komunikasi menjadi lebih baik. Namun perbedaan

latar belakang sosial budaya, seringkali

mengakibatkan perbedaan persepsi, karena semakin

besar perbedaan latar belakang budaya semakin

besar pula pengalaman bersama.

Berdasarkan hambatan-hambatan komunikasi

di atas, dapat di artikan bahwa dalam komunikasi

Page 144: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

129

antarpribadi tidak selalu berjalan dengan lancar,

terdapat berbagai permasalahan atau hambatan yang

menyebabkan komunikasi tidak selalu berjalan

dengan baik.

Selain Faktor Penghambat dalam proses komunikasi

antarpribadi dalam memberikan motivasi mengaji santri.

Dilapangan penulis juga menemukan beberapa faktor

pendukung yang membantu memudahkan proses

berjalannya komunikasi antarpribadi dalam memberikan

motivasi mengaji santri, di antaranya adalah :

1. Kredibilitas Ustaz Bagus

Ustaz Pesantren Luhur Sabilussalam adalah orang

orang yang mempunyai keilmuan yang mumpuni

dibidangnya masing-masing karena mereka sudah

menempuh pendidikan dan kuliah cukup lama, ini

diakui oleh para santri di Pesantren. Faktor kredibilitas

seorang pengajar sangat berpengaruh dalam proses

belajar mengajar, baik itu dalam teoritis maupun

praktiknya, seorang pengajar juga harus menjadi contoh

yang baik bagi orang yang diajarnya, karena bila tidak

akan mempengaruhi kredibilitasnya di mata santri.

2. Metode yang diterapkan di Pesantren Luhur

Sabilussalam selalu menerapkan komunikasi 2 arah

dalam setiap proses pengajian. Metode diskusi banyak

arah umumnya sangat disukai para santri Pesantren

Luhur Sabilussalam, karena disitu mereka dapat

Page 145: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

130

interaktif dan bisa mengeluarkan keluh kesah, bertukar

fikiran hingga mengeluarkan pendapatnya

pendapatnya.

Dari untaian di atas penulis menyimpulkan bahwa

hambatan diatas bisa cukup teratasi dengan dukungan yang

ada dalam metode dan kredibilitas ustaz yang bagus,

dukungan ini membuat santri menjadi mendapat sokongan

semangat dan kepercayaan kepada ustaz untuk terus

mengaji.

Ditinjau dari teori yang ada mengenai faktor

pendukung komunikasi antarpribadi Menurut Suranto

ada beberapa faktor pendukung keberhasilan

komunikasi dilihat dari sudut komunikator, komunikan,

dan pesan, sebagai berikut :106

1. Komunikator memiliki kredibilitas/kewibawaan yang

tinggi, dayatarik fisik maupun nonfisik yang

mengundang simpati, cerdas dalam menganalisis suatu

kondisi, memiliki integritas/keterpaduan antara ucapan

dan tindakan, dapat dipercaya, mampu memahami

situasi lingkungan kerja, mampu mengendalikan emosi,

memahami kondisi psikologis komunikan, bersikap

supel, ramah, dan tegas, serta mampu menyesuaikan

diri dengan masyarakat dimana ia berbicara.

106 Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2011) hal. 15-18

Page 146: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

131

2. Komunikan memiliki pengalaman yang luas, memiliki

kecerdasan, menerima dan mencerna pesan, bersikap

ramah, supel dan pandai bergaul, memahami dengan

siapa ia berbicara, bersikap bersahabat dengan

komunikator.

3. Pesan komunikasi dirancang dan disampaikan

sedemikian rupa, disampaikan secara jelas sesuai

kondisi dan situasi, lambang- lambang yang digunakan

dapat dipahami oleh komunikator dan komunikan, dan

tidak menimbulkan multi interpretasi/penafsiran yang

berlainan.

Dari untaian di atas penulis menyimpulkan bahwa

hambatan diatas bisa cukup teratasi dengan dukungan yang

ada dalam metode dan kredibilitas ustaz yang bagus,

dukungan ini membuat santri menjadi mendapat sokongan

semangat dan kepercayaan kepada ustaz untuk terus

mengaji.

Page 147: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

132

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Komunikasi Antarpribadi Ustaz dan santri di Pesantren

Luhur Sabilussalam. Dalam membangun komunikasi

antarpribadi dengan santri di Pesantren Luhur Sabilussalam,

Ustaz sebagai komunikator memiliki berbagai cara, sebagai

berikut:

1. Saling keterbukaan satu sama lain.

2. Menunjukkan rasa empati

3. Memberikan dukungan kepada santri

4. Memberipengajaran dengan rasa humor

5. Kesamaan dalam menjalin hubungan antar pribadi

antara Ustaz dan santri dalam berkomunikasi agar tidak

adanya kecanggungan.

2. Bentuk motivasi mengaji santri Pesantren Luhur

Sabilussalam, yaitu :

1. Memberikan Hadiah Untuk Santri Yang Bersemangat

Mengaji

2. Menceritakan Kisah Ulama

3. Memberikan Pujian/Apresiasi

4. Memberikan Semangat

5. Memberikan gambaran Prospek Masa Depan

3. Faktor penghambat yang sering ditemui Ustaz atau santri

saat berkomunikasi dalam proses kegiatan mengaji, yaitu :

Page 148: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

133

1. Kurang memahami karakteristik santri

2. Verbalistis

3. Santri Yang Sering Mengantuk Saat Mengaji

Faktor penghambat yang sering ditemui Ustaz atau santri

saat berkomunikasi dalam proses kegiatan mengaji, yaitu :

1. Kredibilitas Ustaz Bagus

2. Komunikasi 2 arah

B. Saran

1. Saran Akademis

Penulis berharap dengan adanya penelitian ini

diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif

dalam perkembangan studi komunikasi interpersonal

khususnya tentang pentingnya komunikasi interpersonal

Pembimbing Agama dalam meningkatkan kesadaran

beragama ABH.

2. Saran Praktis

Sebagai lembaga yang bernama pesantren, sebaiknya

dijadikan sebagai pesantren yang resmi agar memiliki ijazah

yang diakui oleh negara, dan untuk para pengajar/ustaz lebih

dikembangkan lagi terutama dalam metode pengajaran yang

diterapkan agar lebih memahami karakter santri, serta lebih

memahami hal yang tepat untuk metode yang diajarkan

untuk santri pada taraf mahasiswa.

Page 149: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

134

Daftar Pustaka Andi Prastomo. 2016 Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta:

Ar-ruz Media

Bintoro Tcokroamidjojo. 1998. Teori & Strategi pembangunan

Nasional. Jakarta: CV Haji Masagung

Budyatna dan Ganiem. 2011. Teori Komunikasi Antarpribadi

Jakarta: Kencana

Cangara. 2018. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Ketiga

Depok: PT Raja Grafindo Persada

Darmawang. 2008. Strategi Pembelajaran Kejuruan Cet. I.

Makassar: Badan Penerbit UNM

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. 1996

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Effendy. 2007. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Hardjana. 2007. Audit Komunikasi (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Hamzah B. Uno. 2012. Teori Motivasi Dan Pengukurannya

Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Hidayat. 2012. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya

Yoyakarta: Graha Ilmu

Joseph Prokopenko. 1987. Productivity Management : A

Practical Handbook geneva: ILO

Muhammad Muntahibun Nafis. 2011. Ilmu Pendidikan Islam,

Yogyakarta: Teras

Page 150: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

135

Mahmudi. 2015. Manajemen Kinerja Sektor Publik,

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Miles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber

tentang Metode-Metode Baru, Jakarta: Penerbit

Universitas Indonesia.

Moh. Pabundu Tika. 2014 Budaya Organisasi dan

Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi

Aksara

Komala Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses,

dan Konteks. Bandung: Widya Padjadjaran

Mulyana. Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.

PT. Remaja Rosdakarya

M. Ngalim Purwanto. 2000. Psikologi Pendidikan, Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya

Sarlito. 2004. Teori-toeri Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali

Pers

Rakhmat, Djalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Rachmat Kriyantono. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi,

Jakarta, Prenada Media Group.

Richard M. Steers. Gerald R. Ungson and Richard T. Mowday.

1993. Managing Effective Organizations: An

Page 151: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

136

Introduction Boston. Massachusetts: Kent

Publishing Company.

Roudhonah. 2007. Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta

Press

Sarlito. 2004. Teori-toeri Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali

Pers

Sardiman A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar

Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sholihat, Muhammad Ajaj Al-Khatib. 1999. Hadits Nabi

Sebelum Dibukukan, terj. AH. Akrom Fahmi. Jakarta:

Gema Insani Press

Stephen Robbins, 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT.

Prenhallindo

Suranto AW. 2011. Komunikasi Interpersonal, (Jogjakarta:

Graha Ilmu.

Syaiful Bahri Djamarah, 2005. Guru dan Anak Didik Dalam

Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis

Psikologis, Jakarta: Rineka Cipta

Ulber Silalahi. 2015. Asas-asas Manajemen, Bandung: Refika

Aditama

Yasmadi. 2005. Modernisasi Pesantren . Ciputat: PT Ciputat

Press

Page 152: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

137

Sumber Skripsi dan Tesis :

Novia Hasan Fratiwi. (2019). Komunikasi Interpersonal

Pembimbing Agama dalam Meningkatkan

Kesadaran Beragama Dalam Meningkatkan

Kesadaran Beragama Anak Berhadapan Hukum

(ABH) Handayani Jakarta. Skripsi.

Shofwatunnida. (2014). Strategi Komunikasi Guru Terhadap

Murid Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama

Islam Di SD Islam Terpadi Amalia, Cibinong,

Bogor.

Indriani. (2013). Efektivitas komunikasi interpersonal kepala

sekolah: studi di MTs Negeri Tangerang II

Pamulang. Skripsi.

Wildan Zulkarnain. (2016). Komunikasi Antarpribadi Ustaz

dan Santri Dalam Pembentukan Karakter Santri

Suyani, Tesis Hubungan Komunikasi Interpersonal dan

Keaktifan Ibadah dengan Kesembuhan Pecandu

Narkoba di Panti Rehabilitas Narkoba Al-Kamal

Kecamatan Sibolangit Kabupaten deli Serdang.

(2010).

Sumber Jurnal:

Page 153: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

138

Muhammad Nurul Huda dan Muhammad Turhan Yani, 2015

“Pelanggaran Santri terhadap Peraturan Tata

Tertib Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah

Kranji Lamongan”, Jurnal Kajian Moral dan

Kewarganegaraan, Vol 02 Nomer 03 Tahun 2015,

740-753,(Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Surabaya.

Sitompul, Jurnal Simbolika, Vol. 1, No. 2 Pengaruh Efektivitas

Komunikasi Antarpribadi Pengurus Panti Asuhan

Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak

Panti Asuhan Aljamyatul Washiiyah Medan,

(2015).

Sumber Internet:

www.sabilussalam.com. diakses pada 24 april 2021

Page 154: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

139

LAMPIRAN

Page 155: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

140

Page 156: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

141

Page 157: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

142

HASIL WAWANCARA

Nama : Abdul Rahman Hakim, S.Ag (Ustaz)

Usia : 34 Tahun

Alamat : Jl. Legoso Raya, RT 03/07 Pisangan, Ciputat

Timur

1. Sudah berapa lama ustaz mengajar/mengabdi di pondok

pesantren ini ?

Jawab : Kurang lebih 12 tahun , dari tahun 2009 smpe

sekarang.

2. Mengajar apa ?

Jawab : Nahwu, Ulumul qur;an, ulumul hadits

3. Bagaimana anda berkomunikasi atau menyampaikan

pesan kepada santri ?

Jawab : Karena santri sabil itu memiliki background yg

berbeda jadi metode komunikasi atau cara mengajarnya

itu harus lebih menyesuaikan, lebih halus,

4. Bagaimana antum berkomunikasi dengan santri agar

santri dapat terus termotivasi dalam belajar atau

mengaji?

Jawab : Komunikasi agar santri termotivasi adalah

memberikan pujian/apresiasi kepada santri yang

berprestasi, contohnya seperti memberikan kitab,

memberikan makanan dll. Menceritakan ulama hadis

yang kisahnya bisa di ambil pelajarannya, agar mereka

bisa mencontoh kisah tersebut agar terus dapat

termotivasi.

Page 158: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

143

5. Apakah ada metode khusus ketika anda menyampaikan

materi kepada santri ? seperti humor atau bercanda gitu

agar santri merasa bersahabat?

Jawab : Selama di kelas menganggap santri sebagai

sahabat, bukan sebagai murid, karena rosulullah dulu

juga mencontohkan demikian, sampai sekarang kan kita

tidak pernah mendengar murid rosulullah, yang ada

hanya sahabat rosul, dengan cara seperti itu menjadi

tidak canggung dalam mengajar.

6. Apakah ada santri yang tidak suka dengan metode

pengajaran anda ? terus ketika tidak suka bagaimana

cara menasehati atau mengatasinya ?

Jawab : Mahasantri sabilussalam berbedabeda, di

kampus jurusannya berbeda beda, harus selalu

memberikan motivasi atau manfaat mata pelajaran yang

dberikan kepada mereka. Kalau tidak Sukanya mungkin

ketika saya suruh mereka untuk menghafal.

7. Kita tahu bahwa setiap individu berbeda sikap/sifatnya,

bagaimana metode komunik asi yang di sampaikan?

disama ratakan atau berbeda pendekatannya?

Jawab : Tentu pendekatannya berbeda sesuai dengan

background berbeda, beda hal nya ketika dengan santri

yang pesantren Bahasa yang Bahasa sunda di campur

dengan daerah setempat.

8. Biasanya ada nasehat atau motivasi tidak setelah

pengajaran atau ketika pengajaran berlangsung

Page 159: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

144

Jawab : ada biasa nya di awal atau di akhir, ada nasehat

nasehat agar santri bisa istiqomah saya suka

menceritakan pengalaman saya semasa muda, seperti

saya menceritaka ke febri waktu masih jadi santri

kemarin

9. Kalua ada nasehat apakah santri tersebut terlihat

perkembangannya dalam motivasi mengaji

Jawab : waktu sebelum corona, terlihat

perkembangannya, namun pertemuannya online itu

memang sangat susah yah, karena keadaan saat ini yang

memaksakan kita tidak bisa berinteraksi secara intensif.

Contohnya : dalam kehadirannya meningkat itu terlihat

di absen, mengerjakan tugas nya jadi rajin.

10. Apakah perlu sering melakukan interaksi dengan santri

di luar pengajaran ?

Jawab : Perlu melaukan interaksi kepada santri secara

pribadi, contohnya seperti melakukan membalas status

whatsapp atau mengundang santri ke rumah saya untuk

sekedar makan-makan minum teh, padahal ujung ujung

nya bahas hadis juga.

11. Habatan yang di alami

Jawab : hambatan yang sering saya alami dalam

mengajar adalah mahasantri nya sudah terkuras di

kampus tenaganya, jadi ketika mengaji mereka sudah

banyak yang Lelah, dan banyak yang mengantuk ketika

Page 160: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

145

mengaji. backround santri yang berbeda ketika

membaca kitab gundul

12. Kemudahan

Jawab : santri terbuka karena tingkat mereka adalah

mahasiswa, baik di kelas maupun di luar kelas. Jadi

kadang ketika mengajar sering terjadi tukar pikiran dan

diskusi itu yang membuat saya mudah dalam mengajar

mereka, kadang mereka cerita tentang masalah dia ntah

di kampus maupun di Pesantren. Biasanya para

mahasantri membandingkan pendapat guru mereka

guru di kuliahan atau guru di pondok mereka dulunya,

itu yang membuat saya kadang merasa menambah

wawasan baru.

Page 161: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

146

Nama : Asep Ahmad Faris, S.Pd (Ustaz)

Usia : 26 Tahun

Alamat : Jl. Merpati Serua Indah Ciputat Timur

1. Sudah berapa lama ustaz mengajar/mengabdi di pondok

pesantren ini ?

Jawab : Kalo ane sih Sejak 2019 berarti kalau di itung

dari sampai sekarang kurang lebih sudah 2 tahun, jadi

kemaren ane tuh proses nya gini, waktu awal kaga

langsung ngajar , awal awal Cuma di suruh bantu bantu

ajah, kaya bantu administrasi buat mahasantri DLL.

nunggu 1 semester dahulu baru setelah itu ane di suruh

ngajar

2. Mengajar pelajaran apa ?

Jawab : Hadis arbain

3. Bagaimana anda berkomunikasi atau menyampaikan

pesan kepada santri ?

Jawab : hadis arbain itu untuk metode nya mengajarnya

melalui pendekatan presentasi model nya bagi

kelompok, jadi setiap santri di suruh membaca masing

masing hadis 40 tersebut, masing masing sudah di bagi

bagiannya dan di suruh membaca serta menjelaskan,

dan ane juga mengajar dikelas itu tidak selalu serius,

mengajar seperti sesusia mereka sendiri,

4. Bagaimana antum berkomunikasi dengan santri agar

santri dapat terus termotivasi dalam belajar atau

mengaji?

Page 162: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

147

Jawab : Yang terpenting mah saling keterbukaan aja sih

feb, kalo yang ane lakuin sih salah satunya merangkul

ketua kelas masing masing dan kemudian mendapatkan

informasi dari ketua kelas tersebut, nah dari situ ane

bertanya sama ketua kelas masing masing, kira kira ada

kendala atau masalah apa selama mengaji di Pondok

Pesantren, dan juga ane mengadakan acara apa saja agar

termotivasi, komunikasi gampang sama putra karena

ane juga kan kamarnya satu Gedung dengan asrama

putra.

5. Apakah ada metode khusus ketika anda menyampaikan

materi kepada santri ? seperti humor atau bercanda gitu

agar santri merasa bersahabat?

Jawab : iyah ane sering kali mengajar itu kaya yang ane

bilang tadi, ane mengajar itu sering dengan tidak serius,

artinya ane memposisikan mereka kaya temen sendiri

ajah, karena memang usia mereka juga ngga terlalu jauh

dari ane, jadi dalam mengaji itu kita sama sama belajar

juga, diskusi bareng dan lain sebagainya, namun ane

memposisikan ane saat di pengajian atau saat proses

mengaji itu memposisikan diri tetap sebagai mana

selayaknya guru, membimbing, mengarahkan DLL.

Dan mereka pun demikian, menganggap ane sebagai

guru mereka, namun di luar pengajian kita adalah teman

dan sahabat, sering ngobrol bareng.

Page 163: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

148

6. Apakah ada santri yang tidak suka dengan metode

pengajaran anda ? terus ketika tidak suka bagaimana

cara menasehati atau mengatasinya ?

Jawab : Secara keseluruhan sih respon sangat baik, tapi

sebagai orang kita ngga tau dan berbeda beda, ada saja

yang tidak suka.

7. Kita tahu bahwa setiap individu berbeda sikap/sifatnya,

bagaimana metode komunikasi yang di sampaikan?

disama ratakan atau berbeda pendekatannya?

Jawab : kalua secara umum ane sih pas ngajar

menganggap semua rata, karena kita metodenya kan

presentasi menjelaskan dan diskusi.

8. Biasanya ada nasehat atau motivasi tidak setelah

pengajaran atau ketika pengajaran berlangsung?

Jawab : Sering memberikan motivasi untuk selalu rajin

untuk beribadah, biasanya hamper setiap pertemuan,

Karena yang kita bahas kan hadis arbain, isi nya banyak

dari motivasi, baik sebelum mengaji atau setelah

mengaji,

9. Kalua ada nasehat apakah santri tersebut terlihat

perkembangannya dalam motivasi mengaji?

Alhamdulillah setelah di berikan motivasi ada

perkembangan, biasanya pas sebelum pandemi mereka

yang males mengaji itu bisa keliatan dari kehadiran

mereka, yang rajin sering dateng ngaji, yang males mah

males, tapi yang saya perhatiin biasanya setelah kasih

Page 164: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

149

motivasi tadi , mereka besok nya dating ngaji, rajin

ngaji, dateng nya ga telat lagi.

10. Apakah perlu sering melakukan interaksi dengan santri

di luar pengajaran ?

Jawab : sering dengan putra, ane sring melakukan

interaksi atau komunikasi dengan santri, terutama

dengan santri putra yah karena ane juga satu tempat

dengan asrama putra, jadi sering nyapa gituh, nanya

nanya masalah kuliah ataupun masalah di sabil itu

sendiri, kadang ngadain masak masak menurut saya itu

sangat penting yah, karena itu juga salah satu yang

ngebuat mereka bisa nyaman di sabil , dengan

menimbulkan rasa kekeluargaan yah. gitu

11. Apakah yang menjadi hambatan selama ini dengan

santri ketika menyampaikan pengajaran? Secara

keseluruhan saya mengajar sih ngga ada hambatan yang

berat banget kebanyakan Respon nya baik dari santri,

Cuma ya itu ada menghafal hadis yang sebagian dari

mereka itu merasa keberatan untuk menghafal jadi itu

kadang yang membuat mereka atau saya untuk mengaji

hadis arbain in, dan juga kadang sering terjadi

perbedaan pendapat antara saya dengan santri atau

antara santri dengan santri, tapi di situlah tugas saya

sebagai guru, di akhir harus ada penjelasan dan

meluruskan atan apa yang di diskusikan, karena

Page 165: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

150

perbedaan pendpat itu sangat sering terjadi dan sangat

wajar.

12. Apakah yang menjadi kemudahan ketika

berkomunikasi dengan para santri?

Jawab : yang menjadi kemudahan itu karena mengaji

nya asrama nyad deket, dan mahasantri juga ngga beda

jauh umurnya dengan ane, jadi saling terbuka, saling

mengerti gitu kalua ane salah kadang mereka mau

meluruskan ane, dan begitu sebaliknya. Alhamdulillah

selama mengajar ane banyak kemudahan sih, dan juga

pesantren sendiri banyak memfasilitasi kita ustaz buat

mengajar.

Page 166: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

151

Nama : Aghnin Khulki, S.Hum (Ustaz)

Usia : 24 Tahun

Alamat : Desa Purwodadi, Kecamatan Seragi,

Pekalongan

1. Sudah berapa lama ustaz mengajar/mengabdi di pondok

pesantren ini ?

Jawab : ane itu keluar dari sabil tahun 2018, berarti

mulai 2018 udah ngajar di sabil Berarti hampir 4 tahun

2. Mengajar apa ?

Jawab : Nahwu Shorof, Alfiyah, Badalin balagoh

3. Bagaimana anda berkomunikasi atau menyampaikan

pesan kepada santri ?

Jawab : kalo ane itu dalam mengajar bagaimana

caranya biar tidak komunikasi 1 arah ajah biar adanya

tanya jawab adanya timbal balik ane sama santrinya,

mirip dengan diskusi lah, misalnya ketika ane ngajar itu

ketika ane ngejelasin ane langsung nanya sama santi

“kalian sudah paham belum” jadi disitu ane langsung

berusaha agar santri itu bisa focus dan apabila ada hal

yang kurang di mengerti bisa langsung ditanyakan

4. Bagaimana antum berkomunikasi dengan santri agar

santri dapat terus termotivasi dalam belajar atau

mengaji?

Jawab : dalam mengaji terkadang ane menceritakan

pengalaman selama mengaji ntah itu pengalaman ane,

ntah itu pengalaman guru2 ane, ntah itu pengalaman

Page 167: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

152

temen-temen ane, bahkan cerita para guru guru kita,

yang tercantum kisahnya di dalam kitab kitab klasik,

agar supaya mereka bisa mendapatkan sebuah

ibroh/semangat dalam mengaji, apalagi di umur mereka

yang sekarang sudah tidak dibilang anak-anak lagi,

rata-rata ibroh semangat mereka sudah mulai mengaji

itu sudah menurun, di situ ane berusaha memberikan

semangat lagi. Seperti itu.

5. Apakah ada metode khusus ketika anda menyampaikan

materi kepada santri ? seperti humor atau bercanda gitu

agar santri merasa bersahabat?

Jawab : iya kadang ane Menceritakan kegalauan,

perbucinan, memetik tema rayuan dari pelajaran yang

di sampaikan, misalnya ane mengajar nahwu atau

shorof, disitu ane mencari celah agar mengaji dapat

mencair, contoh nya saat itu sering kita dengar bahwa

“setiap ada isim pasti ada khabar, begitupun dalam

kehidupan, setiap ada aku pasti ada kamu” nahh yang

kaya kaya gituu tuh ane kadang suka menghibur mereka

dengan cara seperti itu.

6. Apakah ada santri yang tidak suka dengan metode

pengajaran anda ? terus ketika tidak suka bagaimana

cara menasehati atau mengatasinya ?

Jawab : ada, kenapa ane mengatakan ada. Oke

contohnya dalam praktek nya ane selalu menunjuk anak

itu yang tidak suka karena dia tidak mampu dan tidak

Page 168: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

153

suka gitu, yak arena di sabil itu kan latar belakang

Pendidikan sebelum nya berbeda ada yang mondok 3

tahun, 6 tahun, ada yang dari sekolah umum, jadi

kemampuan mereka kan berbeda beda, jadi kadang

mereka yang ane tunjuk itu yang ngga bisa jawab atau

yang ngga bisa baca kitab rata-rata dari sekolah umum,

jadi mereka ngga suka nya di situ mungkin dengan ane.

Ya ane di situ berusaha untuk mereka yang tidak bisa

tersebut dan langsung melempar kepada yang bisa,

selain itu juga ane di akhir semester perkuliahan selalu

menyebarkan angket, di angket itu berisi tentang

pertanyaan ane kapada mereka kira-kira apa yang ngga

di suka dari pengajaran ane jadi bisa tau di mana letak

kekurangan ane , jadi kedepanya bisa jadi bahan

evaluasi ane, dan di angketnya itu ngga ada nama

penulisnya gapapa. Dan sering ane simpulkan dan

menyesuaikan bobot pertanyaan yang di berikan

kedeoannya.

7. Kita tahu bahwa setiap individu berbeda sikap/sifatnya,

bagaimana metode komunikasi yang di sampaikan?

disama ratakan atau berbeda pendekatannya?

Jawab : kalau untuk orang yang manutan sih enak enak

ajah, tapi kadang ada aja anak keras kepala yang tidak

bisa diatur, nah untuk anak yang seperti itu ane mah

udah pasrah ajah udah bodo amat mereka mau kaya

gimana juga karena ane berfikir seumur itu harusnya

Page 169: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

154

sudah sadar, sudah bisa tau mana yang baik untuk

dirinya, dan dari pada ane pusing yaudah aja gitu.

8. Biasanya ada nasehat atau motivasi tidak setelah

pengajaran atau ketika pengajaran berlangsung

Jawab : ada, motivasi yang diberikan bervariasi,

nasehatnya yang ane sampaikan adalah mengaji

pentingnya mengaji untuk bekal mereka nanti,

kemudian menghomati guru itu penting ane sering

mengajak mereka mengirimkan alfatiha untuk guru-

guru mereka, untuk orang tua mereka, dan untuk para

pengarang kitab yang udah berjasa dalam

perekembangan ilmu.

9. Kalua ada nasehat apakah santri tersebut terlihat

perkembangannya dalam motivasi mengaji.

Jawab : Berhasil dampak nya tuh ada, ketika kemarin

sebelum covid itu mereka setelah ada motivasi tersebut,

perkembangannya yang sebelum nya ngajinya sering

telat, besoknya langsung tepat waktu, yang tadinya

sering absen bsok nya langsung rajin ngaji, jadi dampak

nya tuh waktu sebelum pandemi langsung keliatan.

10. Apakah perlu sering melakukan interaksi dengan santri

di luar pengajaran ?

Jawab : sering, sebelum pandemic saat offline sering

nongkrong bareng ngopi ngopi, ngerokok bareng, dari

whatsapp sering bales snap whatsapp, kemudian

kadang nimbrung kalo mereka lagi kumpul kumpul di

Page 170: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

155

kamarnya gitu. itu penting dan diri ane bisa

memposisikan saat pengajian ya ane guru mereka dan

saat di luar pengajian ya kita kaya sahabat ajah. jadi

menurut ane itu penting banget biar mereka juga

ngerasa di perhatiin, ngerasa di rangkul gitu.

11. Apakah yang menjadi hambatan selama ini dengan

santri ketika menyampaikan pengajaran?

Jawab : ketika offline sih overall mudah mudah saja

berkomunikasi, tapi ketika offline tidak tatap muka

secara langsung itu memang agak susah, kemudian

hambatannya mungkin karenaa pelajaran yang ane ajar

itu tentang alat, Nahwu, shorof sulit memahami

pelajaran tersebut jadi kadang ane menjelaskan tapi

masih banyak yang belum paham pas ane tanyain itu

sangat membutuhkan kerja yang ekstra gitu.

12. Apakah yang menjadi kemudahan ketika

berkomunikasi dengan para santri?

Jawab : merasa nyaman di materi menengah ketika

pengajian, menyampaikan materi yang tingkat tinggi

dan ane suka dalam adu argument dengan mereka, itu

yang menjadi kemudahan ane, ada santri yang pintar

jadi bisa membantu ane memberikan mereka

pemahaman yg belum paham.

Page 171: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

156

Nama : Yudi Surya Permana (Ustaz)

Usia : 25 Tahun

Alamat : Jl. WR Supratman, cempaka putih, Ciputat

Timur, Tangerang selatan

1. Sudah berapa lama ustaz mengajar/mengabdi di pondok

pesantren ini ?

Jawab : ya kayanga udah mau jalan ke 3 tahun, karena

mulai dari tahun 2018

2. Ngajar :

JAwab : ngajar tahsin, , kalo ngga Fathul Qorib,

sekarang fathul qorib ngajar semester 2

3. Bagaimana anda berkomunikasi atau menyampaikan

pesan kepada santri ?

Jawab : sering kali terkait apa yang mereka suka, bisa

juga dengan cara becanda dengan mereka ataupun

bahkan bisa lewat nyanyian, nyanyi nyanyi apa yang hit

gitu kan, jadi biar mereka interest pada kita gitu, kalo

dalam menyapaikan materinya karena saya di tahsin

jadi anak anak langsung praktek baca, ketika sudah

baca ketika ada yang salah langsung kita benerin dan

langsung di kasih masukan, seperti itu kalua di tahsin,

sama seperti di fathul qorib, karena langsung praktek

yah langsung baca seperti itu.

4. Bagaimana antum berkomunikasi dengan santri agar

santri dapat terus termotivasi dalam belajar atau

mengaji?

Page 172: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

157

Jawab : ya tentunya ketika mereka sudah mencoba

perlu kita kasih apresiasi bahwa ibaratnya mereka

sudah berusaha nih kita apresiasi dlu nih baru nanti bila

ada yang masih kurang kita perlu penambahan saja

seperti itu tanpa ibaratnya tidak harus menjelekkan

mereka itu sih dan kita juga harus terbuka dengan

mereka, apa sih yang terbaik buat mereka, ketika

mereka nanya jawab, ketika kita bisa jawab kalua ngga

ya kita usah jawab atau kita lempar ke yang lain.

5. Apakah ada metode khusus ketika anda menyampaikan

materi kepada santri ? seperti humor atau bercanda gitu

agar santri merasa bersahabat?

Jawab : ya betul, terkadang kitapun curhat juga yah

pada mereka terkait hal-hal yang memang apa

Namanya berkembang di masyarakat, bisa jadi kita

membicarakan hal yang bucin terlebih dahulu seperti

itu dengan mereka, begitupun dengan humor dan

candaaan seperti itu agar mereka juga merasa memliki

dan tidak satu arah saja seperti itu. Jadi biar semuanya

ada timbal balik

6. Apakah ada santri yang tidak suka dengan metode

pengajaran anda ? terus ketika tidak suka bagaimana

cara menasehati atau mengatasinya ?

Jawab : ya tentu ya setiap anak berbeda beda yah ada

yang tertutup ada yang pendiem, ya ibarat nya yang

pendiem itu kalua kita heboh sendiri kalu diem pasti

Page 173: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

158

diem ajah gitu kan tentu ini ada sedikit beda

penanganan, tapi walau seperti itu kita tidak terlalu

mementingkan yang ini rapi melupakan yang lain, jadi

harus semuanya dapat ada kalanya kita seperti rame,

atapun tepat sasaran pada yang pendiem tadi tuh. Jadi

harus banyak metode sih ketika mengajar di kelas itu,

cara komunikasi yah biar lancer semuanya.

7. Kita tahu bahwa setiap individu berbeda sikap/sifatnya,

bagaimana metode komunikasi yang di sampaikan?

disama ratakan atau berbeda pendekatannya?

Jawab : tentu beda beda yah feb yah terkait ada suka

yang becanda belajarnya, ada juga kadang kalua kita

bercanda dia bilang “apasih” gitu kan yang tipe tipe

serius gitu kan, kadang kadang ketika kita bercanda ada

seriius juga gitu, terkadang kita prolog juga ketika mau

baca ke orang ini apa sih gitukan yang dia Sukanya, kita

cari tau juga apa sih dia Sukanya, begitu pun yang lain

dengan orang yang serius beda lagi gitu kan, kalua yang

serius itu caranya memberikan pujian dulu kepada dia,

jadi biar dia tuh interes biar dia di puji juga karena

mungkin dia individual atau karena yah prestasinya dia

seperti itu.

8. Biasanya ada nasehat atau motivasi tidak setelah

pengajaran atau ketika pengajaran berlangsung

Jawab : tentu harus ada sih ya baik di awal ataupun di

akhir mengenai agar anak anak selalu terjaga yah,

Page 174: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

159

terjaga motivasinya , kemudian juga ke anak-anak juga

tidak menjauh dari nilai nilai pesantren seperti itu,

sekedar mengingatkan hal hal yang penting yah di

pesantren yah, belajarnya kemudian rajin sholat

subuhnya ataupun sholat berjamaah terutama yah

seperti dipesantren lainnya, tetap perlu diingatkan gitu.

9. Kalua ada nasehat apakah santri tersebut terlihat

perkembangannya dalam motivasi mengaji

Jawab : tentu ada, walaupun ibaratnya tidak langsung

setelah itu, pasti ada kalua kita terus menerus, nanti juga

pasti ada dari mereka itu ada yang mengena seperti itu,

jadi jangan sampai bosan ibaratnya terus menasehati ,

bahkan memberi motivasi kepada mereka. Gitu karena

kan kalua setiap hati itu di berikan masukan di berikan

mauidzoh insya allah yang Namanya dari hati ke hari

pasti akan lembut juga hati seorang itu

10. Apakah perlu sering melakukan interaksi dengan santri

di luar pengajaran ?

Jawab : mungkin kalua untuk santri putra yah mungkin

kita sering gitu yah, karena kan tempat saya tinggal juga

kan berada di asrama santri putra dan berhadapan

langsung dengan santri putram mungkin kalua santri

putri ini ka nagak kurang terbatas seperti itu, kalua

ngeChat takut di sangka apa gitu kan, keculali ada hal-

hal penting gitu kan. Jadi memang penting gitu

berinteraksi dengan santri itu walaupun di luar

Page 175: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

160

pelajaran, seperti menyapa lah gitu minimal. Saling

sapa seperti itu.

11. Apakah yang menjadi hambatan selama ini dengan

santri ketika menyampaikan pengajaran?

Jawaban : ya pertama santrinya ngantuk yah, karena

kan ya kita juga memaklumi yah bahwa santri santri

sabilussalam juga mereka capek dan kegiatan malam

pun tugas seperti itu, ya tapi itu sih yang paling utama

ngantuk yah, ataupun mungkin absen karena mungkin

di luar ada tugas ataupun ada hal lain yang dia kerjakan.

It doang sih antara ngantuk dan tidak hadir di kelas,

kadang ada perbedaan pendapat terutama yang saya

ajarkan kan kitab Fathul Qorib yang Syafi’I banget yah,

tentu dalam hal ini kita memerlukan toleransi yang

lebih, ketika kita menyampaikan sesuatu dan mereka

menyampaikan kepada kita, nah kita juga harus

menerima, seperti itu dan saling menerima.

Apakah yang menjadi kemudahan ketika

berkomunikasi dengan para santri?

Jawaban : Alhamdulillah, tentu kita berdoa pada allah,

kita di fasilitasi internet, tapi alhamdulillah sih karena

mahasantrinya mahasiswa ketika kita ngobrol atau

membicarakan sesuatu pasti nyambung gitu, ntah itu

kemana arahnya gitu

Page 176: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

161

Page 177: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

162

Nama : M. Bagas Balasirullah

Usia : 20 Tahun

Alamat : Jl Mojopahit No. 5, Kel Sempursari Kabupaten

Jember

1. Sudah berapa lama menetap/belajar di Pesantren Luhur

Sabilussalam?

Jawab : Kalo di sabil sih kurang lebih udah 2 tahun, dari

2019

2. Merasa nyaman atau tidak ? kalua nyaman apa yang

membuat anda nyaman, dan kalua tidak apa yang membuat

anda tidak nyaman

Jawab : Nyaman, lingkungannya enak juga, temen

temennya support, ga ada kelompok kelompokan jadi kita

enak mau kesini mau ke kamar ini, mau ke kamar itu, kita

ngobrol biasa aja.

3. Kendala apa yang anda hadapi selama belajar di Pesantren

Luhur Sabilussalam?

Jawab : Kendalanya ga ada sih bang, lebih kediri sendiri aja

sih, ngerasa ngga di siplin. Misalnya waktu ngajinkita sering

kabur kaburan, terus sering ga masuk.

4. Apa yang menjadi hambatan kamu selama belajar di

pesantren Luhur Sabilussalam?

Jawab : Kalau untuk pengajian sih ga ada ya, soalnya dulu

pengajian juga gurunya hadir terus, gurunya ngajarnya juga

enak, udah sih ga ada hambatan yang berarti sih

Page 178: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

163

5. Sampai sekarang masih semangat tidak mengaji di

Sabilussalam ?

Jawab : Hehe udah pada males bang, udah menurun

semangatnya, faktor karena Online juga, faktor karena udah

ga ada girah lagi gitu. Iyah karena Online sih, kalo offline

sih semangat banget, kalo offline kan bisa ngobrol2 interaksi

langsung gitu.

6. Kamu Masuk sabil berdasarkan apa ?

Jawab : Untuk masuk sabil sih keinginan sendiri yah, dulu

waktu awal kesini tuh nyari tempat tinggal, masih kurang

informasi soalnya pas ke Jakarta itu ya pas ma uke sabil

doank. Dan udah ada senior ane juga di situ, jadi yaudah

tinggal di sini aja lah, dan juga karena emang ada

pengajiannya yang penting, jadi bisa terus lah pengajiannya

itu ngga terputus.

7. Menurut kamu Selama ini bagaimana metode pengajaran di

Pesantren Luhur Sabilussalam ?

Jawab : Metode pengajarannya udah bagus, kalo di kelas

ane, menurut ane ya, kebetulan di kelas ane itu diisi sama

orang orang yang dulunya di pondok yang udah bisa nahwu

sorof udah bisa baca kitab kuning, jadi kalo terrapin metode

yang kaya tadi yang muridnya ngejelasin ya bagus bagus

aja. Cuma di kelas lain, kaya di kelas A gitu, mereka kan ada

yang dulunya ga mondok gitu, ada yang sekolah modern

doank yang baca kitab nya masih kurang gitu, jadi kalo di

pondok itu ada yang Namanya sorogan gitu ya, jadi sorogan

Page 179: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

164

itu metode buat belajar kitab kuning itu lebih privat, jadi kita

lebih tau kalua yang ngga tau di ajarin gitu, nah di sini kaya

gitu ngga ada, jadi kaya di kelas A gitu kasian. Tapi insya

allah masih bisa masuk sih soalnya campuran juga sih,

soalnya masih ada orang yang udah bisa banget, tapi ada

juga yang Cuma bisa bisa aja. Secara metode pengajarannya

masih agak timpang, tidak bisa kalau disajikan merata

seperti itu

8. Apakah faktor ustaz mempengaruhi motivasi kamu dalam

mengaji? Ustaz seperti apa yang dapat memberikan

motivasi kamu dalam mengaji?

Jawab : Kalau kelas ane mungkin engga ya, soalnya yang

ngajar kan alhamdulillah berkompeten semua yah, kaya

dulu ada Alm. Prof Suwito, Ust. Asep jadi udah

berkompetent jadi kita gampang gampang ajah, kalau kelas

lain tuh itu faktor ustaz itu berpengaruh banget, kalo dulu

waktu ane di pondok itu katanya ada guru yang godain cewe,

ada guru yang satu focus tertentu. Beliau ngga fokus sama

santri satu persatu, kaga pahamin gitu bang santri

kelemahannya dimana kelebihannya dimana, jadi menurut

ane itu sih yang kurangnya.

9. Menurut kamu siapa ustaz yang bisa menjadi semangat

kamu mengaji?

Jawab : Ustaz Oni, Sama Ustaz Asep,Prof H. Dayat Hidayat

10. Apakah pendekatan secara pribadi dapat

mempengaruhi motivasi atau kemauan kamu dalam megaji?

Page 180: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

165

Jawab : Bisa sih bang, soalnya normalnya manusia itu kan

senneg menyenangi sesuatu gitu kan, jadi kalo guru

nyamoeinnya santai, humble gitu kan jadi minat mengaji

nya bisa nambah lagi, jadi pengajarannya bisa bisa

maksimal mau berbaur, kaya dulu kita sesama santri jadi

respect nya jadi enak gitu. Iyah jadi hubungan pribadi jadi

kalo dia itu bisa lebih dekat dengan personal ga cuma

hubungan murid dan guru aja, tapi lebih akrab, jadi kalo ga

Cuma hubungan guru dan murid aja itu kalo muridnya

nganggep ustaz nya ga professional ya jadi males aja gitu,

tapi kalau melakukan pendekatan yang lebih kita bisa sering

ketemu, kalau itu di lakuin insya allah bagus bagus aja.

11. Biasa nya sebelum ngaji apa yang perllu di persiapkan

?

Jawab : Dulu pas offline ya siapin kitab harus siapin alat

tulis, kalau misalnya ada vaca materi tertentu ya baca

makalah nya atau baca materinya. Siap siap yang tadi jelas

terus kita siap siap buat ngaji, ane sebelum ngaji tuh sering

juga niat yang dalam biar supaya dapet berkahnya dapet

ilmu nya, itu biasa ane lakuin ke guru guru senior gitu.

12. Dalam Mengaji metode pembelajaran mana yang kamu

inginkan?

Jawab : untuk metode sih lebih ke pandang muridnya, jadi

misalnya murid ini punya kemampua apa atau punya

kelebihan apa, kalau lebih banyak kemampuan nya ini kita

pakai metode ini, kalau ada yang kurang kita lebih up lagi

Page 181: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

166

atau kita pakai metode muridnya ngejelasin kalau kurang

jelas, di luar jam kelas kita adain sorogan atau apakek, biar

yang ga tau bisa tau jadi kita fasilitasin, kalau bener bener

gatau ada baiknya kita mulai dari awal lagi.

13. Apa saran kamu terhadap pelajaran yang di berikan

oleh ustaz?

Jawab : sarannya itu sih lebih peka terhadap murid aja, kalau

msialnya ada kurikulum ada murid itu yang kurang mampu

ya sebaiknya tidak di terapkan , kaya langsung belajar

Alfiyah itu tuh, karena kan ga semuanya belajar dari

jurumiyah atau imrity tuh, atau dulu udah belajar alfiyah jadi

ada baiknya yang belum belajar itu dimulai dari awal dulu

gitu, jadi kalo ngedengerin guru ga males gitu, kalau belum

paham kan ngedengerin guru kan males.

Nama : Dimas Fakhri Bahtiar

Usia : 22 Tahun

Page 182: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

167

Alamat : Kp. Kalong Jaya Marni RT. 04/01 Desa

Babakan Sadeng Kec. Leuwisadeng Kabupaten

Bogor

1. Sudah berapa lama menetap/belajar di Pesantren Luhur

Sabilussalam?

Jawab : Disabil kan masa studinya 3 tahun yah, sekarang

masuk tahun ketiga berarti.

2. Merasa nyaman atau tidak ? kalua nyaman apa yang

membuat anda nyaman, dan kalau tidak apa yang membuat

anda tidak nyaman

Jawab : Kalau nyaman, nyaman sih, kalau kaya

lingkungannya, asramanya tempat tinggalnya, nyaman

buat belajar, paling yang ga bikin nyaman itu sih ini bang,

niat awal setiap santri di sabil itu pasti jadiin sabil itu

sebagai tempat tinggal kan, mondok itu nomor sekian kan,

harusnya di sabil itu ada waktu istirahatnya kan, kaya

waktu subuh ngaji, nanti ngaji lagi abis maghrib, paling

yang ga bikin nyaman kegiatan organisasi nya, pas rapat,

artinya kan waktu kita kepangkas, yang harusnya waktu

kita buat nugas, buat istirahat jadi kepangkas buat

organisasi sama ini sih kaya sabtu atau minggu itu ada

rapat juga, jadi ga nyaman.

3. Kendala apa yang anda hadapi selama belajar di Pesantren

Luhur Sabilussalam?

Jawab : kalo kendala sih ini sih bang, ya emang sih ane

lulusan pesantren sih bang, tapi kan backroundnya beda

Page 183: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

168

bang pesantrennya ane kan di hafidz Qur’an, terus masuk

sabil tuh yang notaben nya ngaji kitab kuning, yang intens,

intens setiap hari ane tuh jadi agak bellum terbiasa paling

itu.

4. Apa yang menjadi hambatan kamu selama belajar di

pesantren Luhur Sabilussalam?

Jawab : Karena disabil itu ada target capaian ini kan , hari

ini harus ngajar apa, harus apa, jadi kalo ketinggalan

materi yaudah ketinggalan gitu.

5. Sampai sekarang masih semangat tidak mengaji di

Sabilussalam ?

Jawab : Kalau bicara semangat jujur saat sebelum

pandemic ane semangat sihh, tapi setelah pandemi

semangat ane turun drastic, bahkan beberapa kali ane ngga

ikut pengajian online ini juga kurang terkondisikan kalo

dulu kan orang-orang bisa langsung kebawah megaji, gitu

6. Kamu Masuk sabil berdasarkan apa ?

Jawab : kalau bicara tentang niat ya, pertama emang betul,

jadikan orang tua nyaranin nyari tempat tinggal yang

nyaman dan enak, orang tua juga ngga ngizinin buat

ngekost, kalau belajar sih tentu yah, ane juga termotivasi

sih buar belajar di sabil gitu kan, yang notabennya belajar

kitab kuning yang ane sendiri itu dulu kurang focus,

kurang intens, jadi emm ya gitu sih.

7. Menurut kamu Selama ini bagaimana metode pengajaran

di Pesantren Luhur Sabilussalam ?

Page 184: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

169

Jawab : Terkait metode pelajaran kan berbeda beda yah

tergantung mata pelajarannya kan yah, ada yang baca

reading, presentasi, itu banyak macam nya cuman yang

mungkin ane biking a nyaman, terkadang ada beberapa

ustaz kaya ada yang ketinggalan mater kurang dibimbing

juga ya akhirnya ga paham gituh, dan juga karena

backroun sabil itu banyak juga yang bukan pesantren kaya

aduh gimana nih, aduh ga ngerti nih, yang paling ga

mengenakan tuh belajar di kelas, tuh ga ngerti tuh terus

sama ustaz nya yak kaya di tanya terus gitu kaya di terror

terus gitu, jadi kasian dan ga nyaman banget gitu. Dan juga

ada ustaz dia sambil ngajar lalu mengomentari kondisi kita

gitu, jadi bukan focus ke mengajar nya malah fokus ke hal

lain.

8. Apakah faktor ustaz mempengaruhi motivasi kamu dalam

mengaji? Ustaz seperti apa yang dapat memberikan

motivasi kamu dalam mengaji?

Jawab : Kalau ditanya mempengaruhi atau tidak, tentu

mempengaruhi, itukan ada kaya ustaz yang ngajar desain

tuh, itukan enak orangnya yah, kalau belajar belajar di ajak

sharing bisa jawab enjoy gitu jadi kita kalau nanya nanya

juga bisa enak gitu interaktife, kadang juga kalau ngajar

ada ustaz yang mungkin karena beliau berkarisma jadi ya

kita Cuma mendengarkan, agak canggung tetapi yaitu,

kalu pengaruh motivasi pasti ada.

Page 185: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

170

9. Menurut kamu siapa ustaz yang bisa menjadi semangat

kamu mengaji?

Jawab : Ustaz Desain, Ustaz Ari, Ustaz Ihsan. Kalau

sefrekuensi ane gitu yah ustaz ustaz yang terbuka gitu,

yang enak di ajak dialog, yang bikin kita ga canggung.

10. Apakah pendekatan secara pribadi dapat mempengaruhi

motivasi atau kemauan kamu dalam megaji?

Jawab : Pendekatan secara pribadi kata ane ngaruh sih,

jadi waktu zaman ane itu guru masuk kelas ga hanya

masuk kelas terus mengajar. Harus tau karakter muridnya,

soalnya proses belajar itu ga hanya transfer materi kan, dan

ane termasuk orang yang seneng kalo ada dosen atau ustaz

yang seperti itu yang ke pendekatan pribadi gitu kan, jadi

guru sama murid itu ada pendekatan.

11. Biasa nya sebelum ngaji apa yang perllu di persiapkan ?

Jawab : ane tuh karena orang nya lupa sama jadwal

biasanya sebelum mengaji liat jadwal dulu, atau kalo

minggu lalu ada tugas itu memepersiapkan tugas dulu

diliat ada tugas ya di kerjain, dan kalo duluan itu suka nyari

posisi yang nyaman, gitu kan biar ga tatapan sama ustaz,

kalo niat karena itu artinya ga pernah niat karena hanya

mengugurkan kewajiban.

12. Dalam Menaji metode pembelajaran mana yang kamu

inginkan?

Jawab : ya itu tadi studi naskah kan bisa di katakana

sebagai reading membaca yah bang, artinya temen temen

Page 186: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

171

membaca kemudian merangkum gitu kan, ane sih reading

sama audio, kalo sorogan itu kan kita nyatet nyampein

materi gitu kan. Itu yang ane mau sih, oh iyah ini sih masuk

metode juga sih bang. Waktu ane belajar sama ustaz sofyan

tuh enak ngajr melingkar, diskusi tentang pro dan kontra

tentang narasi yang ada di text kitab itu menarik untuk di

jadikan metode pengajaran itu ane harapin itu yang ane

harapkan di sabil.

13. Apa saran kamu terhadap pelajaran yang di berikan oleh

ustaz?

Jawab : karena santri kita itu beragam jadi ga perlu terburu

buru dalam mengejar target, karena ga semua mahasantri

itu backrounnya dari pesantren, jadi ane harap ga buru buru

lah dalam mengejar target mengaji, starting point nya

berbeda mereka yang belum mondok kan kasian jadinya,

jadi ibaratnya kita udah mulai jalan atau berlari mereka

kaya baru mulai star gitu.

Nama : Elma Diah agustin

Usia : 20 Tahun

Page 187: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

172

Alamat : Kp. Warung Asem RT 03/01 Desa Sumber

jaya, Tambun Selatan, Bekasi

1. Sudah berapa lama menetap/belajar di Pesantren Luhur

Sabilussalam?

Jawab : 2 Tahun dari tahun 2019

2. Merasa nyaman atau tidak ? kalua nyaman apa yang

membuat anda nyaman, dan kalua tidak apa yang

membuat anda tidak nyaman

Jawab : Sebenernya nayamn nayaman aja, Cuma gara-

gara Online ini gitu, jadi sama pekerjaan rumah tuh suka

gaenak kan kalo ngga dikerjain gitu, jadinya emang kalo

ngga ada waktu tuh yaudah gausah ngaji lah besok

besok aja ngajinya, tapi kalo Offline mah Fine Fine ajah,

waktunya ngaji mah ngaji, waktunya udah boring kabur

mah gapapa sekali sekali.

3. Kendala apa yang anda hadapi selama belajar di

Pesantren Luhur Sabilussalam?

Jawab : kendalanya yak an ngaji nya kan sore sama pagi

tuh, kalo pagi tuh biasa tuh kalo bangun tidur tuh kadang

kurang nyampe tuh kan karena ngantuk gitu, nah kalo

sore kan biasa gitu karena pulang kuliah ya itu tuh capek

kan gitu, ya cuma di bawa enjoy aja sih, kendalaya ya

paling dari diri sendiri ajah, ya Cuma pas Online kaya

gini parah banget, apalagi kaya pas mati lampu di sini

udah ga ada jaringan, soalnya jaringannya tri, make

kartunya tri, udah parah ajah gitu dah.

Page 188: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

173

4. Apa yang menjadi hambatan kamu selama belajar di

pesantren Luhur Sabilussalam?

Jawab : Hambatan pasti ada tuh, apalagi ustaz muslih

kan, kadang kalo udah ngartiin ga di suruh baca, giliran

ga di artiin malah di suruh baca, apalagi kalo online gini

jarang banget sih ngaji ustaz muslih

5. Sampai sekarang masih semangat tidak mengaji di

Sabilussalam ?

Jawab : Semangat tuh mungkin beberapa pelajaran aja

kali kalo yang lain nya ga terlalu, soalnya kan lagi online

gini kan, ngga semuanya sempet ada kepikiran, udah lah

ngaji online tuh gaenak gitu, join join doank tapi matiin

kamera kan, kadang juga sambal nugas kan gitu.

6. Kamu Masuk sabil berdasarkan apa ?

Jawab : jadi tuh awal nya saya udah mau ngekos, cerita

kan ke mamah temen aku ada yng masuk sabil, terus kata

mamah yaudah kamu daftar aja, keterima ngga keterima

urusan nanti, yaudah daftar nih, tapi kepikiran saya tuh

kepengen ngekos aja gitu, tapi gatau tiba tiba keterima,

padahal saya yakin banget ga keterima, Iyah lama lama

dijalanin tuh ga seburuk yang dibayangin gitu, teru

seneng malah enjoy aja di sabil.

7. Menurut kamu Selama ini bagaimana metode pengajaran

di Pesantren Luhur Sabilussalam ?

Jawab : emm gini yah, kemampuan otak orang itu kan

beda beda yah, nah elma ini ngerasa salah masuk kelas,

Page 189: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

174

elma tuh harusnya masuk kelas A bukan masuk kelas C,

orang orang kelas C itu orang orang pinter semua.

Tingkat tinggi lah pokoknya anak-anak dirasat, anak-

anak 1 tahun di atas elma gitu, jadi elma ngerasa harus

ngejar mulu gitu, kaya apasih apasih kaya masih lola gitu

kan, mungkin kalo dari awal dimasukin di kelas yang

biasa aja gitu ya, mungkin elma bisa ngjar gitu, ya emang

sih memotivasi kan ya, ya Cuma kadang kadang emang

merasa kok gua bego banget sih disini, apalagi pas ustaz

muslih gitu pas blank, blank gitu padahal elma pas

ngartiin itu udah paham gitu, tapi pas di suruh baca kaya

blank aja gitu, gatau ya mungkin karena terbawa suasana

mungkin yah.

8. Apakah faktor ustaz mempengaruhi motivasi kamu

dalam mengaji? Ustaz seperti apa yang dapat

memberikan motivasi kamu dalam mengaji?

Jawab : Ngaruh banget, iyah ngaruh banget gitu, kalua

ustaz nya ngerangkul diri kita ya kita nya juga enjoy gitu,

maksudnya apa sih kaya temen temen aku juga, ayo ngaji

ngaji gitu, jadwalnya ustaz siapa jadwalnya ustaz Oni,

pada ngaji, tapi kalo tau jadwalnya ustaz muslih malah

pada ngga ngaji. Jadi bener bener ngaruh banget,

misalnya prof H. Dayat Hidayat itu sebenernya banyak

dari kita mau pada join, tapi kalo tau ustaz nya ganti

langsung pada gamau, mungkin karena pengajarannya

beda sih.

Page 190: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

175

9. Menurut kamu siapa ustaz yang bisa menjadi semangat

kamu mengaji?

Jawab : Ustaz Oni, Sama Ustaz Asep,Prof H. Dayat

Hidayat

10. Apakah pendekatan secara pribadi dapat mempengaruhi

motivasi atau kemauan kamu dalam megaji?

Jawab : Eee, pengaruh sih kayanya ngaruh mungkin bagi

sebagian orang itu kaya sebagian orang ada yang ga suka

juga ya mungkin.kalo emang buat dia ga niat ngaji

yaudah ga niat ngaji gitu mungkin ga bakal di gubris, tapi

bagi sebagian orang mungkin wah bagus nih ustaznya

kaya ngedeketin kita kaya disuruh ngaji gitu.

11. Biasa nya sebelum ngaji apa yang perllu di persiapkan ?

Jawab : Sering ngaji tuh sebelum ngaji luruskan niat gitu,

sayang SPP nya gitu, tapi sayang, udah gitu kan dari diri

pribadi sayahg gitu belum dapet apa apa gitu kan.

12. Dalam Menaji metode pembelajaran mana yang kamu

inginkan?

Jawab : Kalau metode yang enak itu ya menurut elma sih

kaya Ustaz Oni yah, jadi kalua disuruh baca sih

ngingetinnya biasa aja gitu, jadi elma ga tekanan batin

gitu, kalo sama ustaz muslih kaya tekanan batin, jadi

kalua ustaz oni itu kan perbait perparagtaf jadi pas

perbait itu kita disuruh simpulin gitu.jadi kaya studi

naskah gitu jadi nympulin gitu. Ngebahas tentang ini

kalau yang lainnya paling yang enak sama utadz asep ya,

Page 191: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

176

kita suruh ngafalin juga suruh ngejelasin juga, terus kalua

ada yang ngerti suruh nanya gitu, tapi sayang nya pagi

pagi jadi elma jarang bangun gitu.

13. Apa saran kamu terhadap pelajaran yang di berikan oleh

ustaz?

Jawab : Kalau bisa sih Online ini di jadiin Offline yah

dan mungkin jam ngajinya mendingan malam aja, kalua

misalnya pagi di tidak adakan aja, karena pagi tuh mager

bangun.

Nama : Elok Nur Faizah (Santri)

Page 192: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

177

Usia : 21 Tahun

Alamat : Desa Bandung Woro, Kecamatan Plumpang,

Kabupaten Tuban

1. Sudah berapa lama menetap/belajar di Pesantren Luhur

Sabilussalam?

Jawab : Disabil udah mau lulus otw 3 tahun berarti

2. Merasa nyaman atau tidak ? kalua nyaman apa yang

membuat anda nyaman, dan kalau tidak apa yang

membuat anda tidak nyaman

Jawab : Merasa nyaman sekali, karena tempatnya eeee..

fasilitasnya juga memadai, mendukung aktivitas untuk

belajar dan teman temanya Ustaznya. Intinya semua

mempunyai harmonisasi.

3. Kendala apa yang anda hadapi selama belajar di

Pesantren Luhur Sabilussalam?

Jawab : Mungkin manajemn waktu dari diri sendiri sih,

kalo ngaji sih emg udah jadwalnya gitu kan,

konsekuensinya gitu kan kalo ngaji sambil kuliah kan.

4. Apa yang menjadi hambatan kamu selama belajar di

pesantren Luhur Sabilussalam?

Jawab : eee… kalau Offline sih biasanya kan kalau

orang yang aktif di organisasi kudu buru2 pulang

sebelum maghrib kan soalnya setelah maghrib harus

ngaji gitu kan, walaupun di kampus itu masiha da rapat

atau masih ada kegiatan lain gitu jadi ga bisa ngikutin

gitu. Tapi overall kita ngejalaninnnya kita enak enak

Page 193: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

178

ajah gitu. Kalau ngaji online tuh kaya mager mageran

gitu, tapi saying nya udah bayar jadinya tetep ngaji.

5. Sampai sekarang masih semangat tidak mengaji di

Sabilussalam ?

Jawab : Kalau sekarang gara gara Online kaya

semangat gas emangat gitu, kaya capek ngerjain tugas

gitu, di rumah juga kadang ada kesibukan, jadi kalau

online tuh kaya gaenak kan sama ustaz ustazahnya gitu,

sama ini ka kalau di kuliah sebenernya kalau dikuliah,

kaya di pengajian tuh elok banyak yang kurang gitu

kan, kaya ngajinya kaya nahwu shorofnya gitu tuh, jadi

akutuh oengen ngaji ara gara itu juga, di kuliah juga ada

matkul studi naskah kan jadi dramatika nya, jurusan aku

juga kalo mau skripsian gitu kan haru baca kitab kuning

jadi kaya butuh itu semua makanya masih ngaji terus

6. Kamu Masuk sabil berdasarkan apa ?

Jawab : Kalau pertamanya emang suka mondok gitu

kan, soalnya dari dulu emang suka mondok kan, dari

lulus MI suka modnok, ya inti nya suka lingkungan

pondok lah, diri pribadi juga ga suka ngekos karena

gasuka sendirian, jadi suka ramein bener bener suka

yang di ajak belajar.

7. Menurut kamu Selama ini bagaimana metode

pengajaran di Pesantren Luhur Sabilussalam ?

Jawab : Kalau etode sih udah bagus, udah lengkap gitu

ulumul quran ulumul hadi dapet, baca kitab dapet,

Page 194: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

179

Cuma kitanya aja kadang sering ga ngerti, kaya

pelajaran pak muslih gitu kan sebenernya penting

banget. Tapi kaya kebawa ngeluh mulu gitu kaya takut

ditunjuk, padahal bagus kan , kita di suruh baca, di

suruh mutala’ah gitu kan, terus dari segi materinya juga

awal awal kan ada studi pemikiran islam jadi seru gitu

kan tapi karena ngaji nya subuh subuh kan, jadi orang

pada ngantuk kan.

8. Apakah faktor ustaz mempengaruhi motivasi kamu

dalam mengaji? Ustaz seperti apa yang dapat

memberikan motivasi kamu dalam mengaji?

Jawab : ee iyah kalo dari pribadi itu guru itu

berpengaruh banget buat saya, kadang ada yang

ngajarnya bikin ngantuk gitu, soalnya diri pribadi aku

orangnya ngantukan yaa itu terus ustaz atau ustazah

yang bisa aktif gitu bisa bikin kita melek,

9. Menurut kamu siapa ustaz yang bisa menjadi semangat

kamu mengaji?

Jawab : Ustaz Ari, ustaz mizan, Ustaz Uqi, Ustaz Asep.

Ustaz Abe.

10. Apakah pendekatan secara pribadi dapat

mempengaruhi motivasi atau kemauan kamu dalam

megaji?

Jawab : Kalau ustaz/ustazah sih ya kalau offline sih ga

terlalu pengaruh, ga terlalu pengaruh karena orang lain,

yang penting aku niat ngaji.

Page 195: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

180

11. Biasa nya sebelum ngaji apa yang perllu di persiapkan

?

Jawab : kalau ustaz nya minggu sebelum nya ngasih

tugas, ya sebelum ngaji aku persiapkan tugas, kalau

ustaz/ustazah nya santuy ya santuy juga, Kalau niat

karena pengen bisa ya yang pengen bisa ajah, kalau

yang ngga pengen ya ga di niatin sihh.

12. Dalam Menaji metode pembelajaran mana yang kamu

inginkan?

Jawab : Sudah bagus sih ada presentasi, jadi kita punya

latihan jadi kita punya kemampuan buat speaking,

waktu di kelas terus ada pertanyaan gitu jadi seru gitu,

kalau ngaji Cuma satu arah doank itu baru ga asik.

13. Apa saran kamu terhadap pelajaran yang di berikan

oleh ustaz?

Jawab : udah bagus sih, tapi kalau di awamil ini gimana

yah biar paham sih yahh.

DOKUMENTASI

Page 196: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

181

Wawancara Bersama Santri Bernama Elma Diah

Agustin Melalui Googlemeet

Wawancara Bersama Santri Bernama M. Bagas

Balasirullah Melalui Google Meet

Page 197: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

182

Wawancara Bersama santri Bernama Dimas Fakhri

Bahtiar Rifai Melalui Googlemeet

Page 198: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

183

Wawancara Bersama Ustaz Abdul Rahman Hakim

Melalui VideoCall Whatsapp

Page 199: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

184

Wawancara bersama Ustaz Aghnin Khulqi Melalui

VideoCall whatsapp

Page 200: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

185

Wawancara Bersama ustaz Asep Ahmad Faris

Melalui VideoCall Whatsapp

Page 201: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

186

Wawancara Bersama Ustaz Yudi Surya Permana

Melalui Videocall Whatsapp

Page 202: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

187

Kegiatan Mengaji Offline di Pesantren Luhur

Sabilussalam

Page 203: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI USTAZ DAN SANTRI DALAM …

188

Silaturahmi sekaligus izin observasi bersama Ustaz

Dr. Muslih Idris, M.A Selaku Ketua Yayasan

Sabilussalam

Kegiatan Mengaji Online Pesantren Luhur

Sabilussalam