12
Komunikasi Asertif BERBICARA ASERTIF. Apakah kalimat asertif itu? Kalimat asertif adalah cara berkomunikasi yang tidak menyerang lawan bicara. Inti kalimat terletak pada pengungkapan perasaan kita dengan terus terang, sopan, dan apa adanya.Manusia punya cenderungan mempertahankan diri bila diserang. Demikian pula bila ia merasa disalahkan, direndahkan, atau tidak dihargai. Sebab itu penting sekali memperlihatkan sikap positif dalam berkomunikasi, bagaimanapun sebalnya kita pada lawan bicara kita. Ini tidak mudah, perlu berpikir sebelum berkata, dan berlatih melakukannya.Sebuah pesan akan sampai dengan baik jika disampaikan pada waktu, tempat dan cara yang tepat. Masalahnya, kita kadang-kadang ingin langsung saja. Kalau caranya kurang pas, orang yang kita ajak bicara jadi tidak senang. Akhirnya pesan kita tidak sampai dengan baik. Bahkan bisa menimbulkan salah pengertian. BEBERAPA CONTOH Berikut ini beberapa contoh kalimat yang menyerang: Percakapan Dimas (6 tahun) dan papanya, "Dimas, kamu ini bagaimana? Makin besar makin malas bangun pagi! Lihat, sudah 2. Percakapan Kevin (8 tahun) dan mamanya, "Mengapa kamu tidak beritahu Mama kalau sepatumu sudah robek? Bikin malu aja!" 3. Ibunya Ina (10 tahun) memarahi anaknya pada suatu pagi, "Nah, kamu lupa bikin PR lagi, kan? Tadi malam mama sudah 4. Mirza (11 tahun) berbicara dengan saya, "Ma, tiap kali aku ngajak ngomong, Mama nggak perhatikan aku dengan baik. Muka mama 5. Daud (10 tahun) dan abangnya Januar (14 tahun), "Mengapa sih kamu begitu, Bang? Aku enggak suka kamu terus melecehkan Sekarang mari perhatikan kali-mat asertif dari peristiwa di atas: 1. "Dimas, rasanya tiap pagi Papa merasa tegang. Papa takut kamu ter-lambat. Bagaimana kalau nanti malam kamu tidur lebih 2. "Sepatumu robek? Maaf, Mama kurang memperhatikan kamu. Pulang sekolah nanti kita ke toko, ya." (kalimat ini tidak 3. "PR kamu belum selesai? Ada yang perlu Mama bantu?" (tidak perlu menyalahkan Ina, dia sudah tahu kesalahannya. Menyalahkan

Komunikasi Asertif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

komunikasi asertif

Citation preview

Page 1: Komunikasi Asertif

Komunikasi Asertif

BERBICARA ASERTIF.Apakah kalimat asertif itu? Kalimat asertif adalah caraberkomunikasi yang tidak menyerang lawan bicara. Inti kalimatterletak pada pengungkapan perasaan kita dengan terus terang, sopan,dan apa adanya.Manusia punya cenderungan mempertahankan diri biladiserang. Demikian pula bila ia merasa disalahkan, direndahkan, atautidak dihargai. Sebab itu penting sekali memperlihatkan sikappositif dalam berkomunikasi, bagaimanapun sebalnya kita pada lawanbicara kita. Ini tidak mudah, perlu berpikir sebelum berkata, danberlatih melakukannya.Sebuah pesan akan sampai dengan baik jikadisampaikan pada waktu, tempat dan cara yang tepat. Masalahnya, kitakadang-kadang ingin langsung saja. Kalau caranya kurang pas, orangyang kita ajak bicara jadi tidak senang. Akhirnya pesan kita tidaksampai dengan baik. Bahkan bisa menimbulkan salah pengertian.

BEBERAPA CONTOHBerikut ini beberapa contoh kalimat yang menyerang:Percakapan Dimas (6 tahun) dan papanya, "Dimas, kamu inibagaimana? Makin besar makin malas bangun pagi! Lihat, sudah2. Percakapan Kevin (8 tahun) dan mamanya, "Mengapa kamu tidakberitahu Mama kalau sepatumu sudah robek? Bikin malu aja!"3. Ibunya Ina (10 tahun) memarahi anaknya pada suatu pagi, "Nah,kamu lupa bikin PR lagi, kan? Tadi malam mama sudah4. Mirza (11 tahun) berbicara dengan saya, "Ma, tiap kali akungajak ngomong, Mama nggak perhatikan aku dengan baik. Muka mama5. Daud (10 tahun) dan abangnya Januar (14 tahun), "Mengapa sihkamu begitu, Bang? Aku enggak suka kamu terus melecehkan

Sekarang mari perhatikan kali-mat asertif dari peristiwa di atas:1. "Dimas, rasanya tiap pagi Papa merasa tegang. Papa takut kamuter-lambat. Bagaimana kalau nanti malam kamu tidur lebih2. "Sepatumu robek? Maaf, Mama kurang memperhatikan kamu. Pulangsekolah nanti kita ke toko, ya." (kalimat ini tidak3. "PR kamu belum selesai? Ada yang perlu Mama bantu?" (tidakperlu menyalahkan Ina, dia sudah tahu kesalahannya. Menyalahkan4. "Aku boleh bicara dengan Mama ?" (ini adalah complain Mirzaterhadap saya beberapa hari lalu. Sebagai ibu, saya mengerti5. Januar senang menggoda adiknya. Sedangkan Daud tidakmenganggap main-main. Daud tidak suka diganggu (catatan: anak usia

Page 2: Komunikasi Asertif

TIDAK MUDAH, ANAK BUTUH TELADAN

Melakukan komunikasi asertif tidak-lah mudah. Ini membutuhkan energiekstra karena kita dituntut berpikir sebelum berkata. Di samping itupertama-tama kitalah yang harus memberi contoh dalam berkomunikasiasertif di rumah. Mari kita perhatikan cara berkomunikasi denganpasangan, suami atau istri. Juga dengan pem-bantu, dan anggotakeluarga lainnya di rumah. Tanpa contoh yang baik, sulit mengarahkananak bersikap asertif. Anak adalah peniru yang baik.Belakangan inisaya SELALU berpikir dulu sebelum mengatakan sesuatu kepada anak-anak, suami, dan orang lain di sekitar saya, "Apakah isi pesan(kalimat) saya akan diterima dengan baik?"

Motivasi saya adalah apa gunanya berbicara jika hanya menim-bulkansalah pengertian atau perteng-karan. Apalagi jika materi yang inginsaya sampaikan sebenarnya sudah dimengerti oleh lawan bicara saya.Atau lawan bicara saya tidak sedang dalam kondisi bisa diberinasehat. Saya teringat kalimat yang diucapkan Pak Charles Ingalls ke-pada putrinya, Laura dalam serial Rumah Kecil, "Kalau kita tidakbisa mengatakan hal-hal baik tentang seseorang, lebih baik janganberbicara." Saya juga dikuatkan oleh ayat hafalan di Sekolah Mingguyang berbunyi, "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar,semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yangmanis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan danpatut dipuji, pikirkanlah semuanya itu!"Mari membantu anak-anak kitabertumbuh dengan emosi yang sehat.

JENIS / BENTUK KOMUNIKASIKomunikasi mempunyai 3 bentuk :1. Aggressive CommunicationKomunikasi ini dapat mengurangi hak orang lain dan cenderung untukmerendahkan / mengendalikan / menghukum orang lain. Komunikasi inimenenggelamkan hak orang lain. Contoh komunikasi agresif : "Lakukansaja!".Ciri-cirinya adalah- Ingin kemauan dan pendapatnya diikuti- Memaksa orang untuk melakukan hal-hal yang tidak ingindilakukan- Keras dan bermusuhan

Page 3: Komunikasi Asertif

- Menyerang secara fisik atau verbal- Interupsi- Intimidasi- Ingin menang dengan segala cara- Suka memakai kambing hitam- SUka memakai figur "Big Boss"

Komunikasi agresif memiliki satu buah sub yaitu Komunikasi Aggresiftidak Langsung yang berupaya untuk memaksa orang lain melakukan halyang kita kehendaki tetapi mereka tidak menghendakinya.Istilah "pisau dibalik topeng senyuman" mungkin cocok dengankomunikasi agresif tidak langsung karena cara-cara mereka umumnyasopan, tenang, manipulative/menjebak, merendahkan orang lain, dansabotase.Orang yang melakukan aggressive communication mungkin pada awalnyamerasa puas, menang/superior dan cenderung untuk mengulangitindakannya. Tetapi untuk jangka panjangnya mereka dapat merasabersalah (saat memikirkan tindakannya), malu, dan ditinggalkanteman. Pada akhirnya akan terus menyalahkan orang lain atau system.Balas dendam mungkin dapat dilakukan oleh orang lain yang sebelumnyadisudutkan.

2. Passive Communication (Submissive)Komunikasi ini merupakan lawan dari komunikasi aggressive dimanaorang tersebut cenderung untuk mengalah dan tidak dapatmempertahankan kepentingannya sendiri. Bahkan hak mereka cenderungdilanggar namum dibiarkan. Mereka cenderung untuk menolak secarapasif (dengan ngomel dibelakang misalnya).Ciri-ciri komunikasi pasif ini adalah:- Orang yang jarang mengungkapkan keinginan dan kebutuhanatau perasaan- Mengikuti tuntutan dan kemauan orang lain, inginmenghindari konflik- Tidak mampu mempertahankan hak dan pribadinya- Selalu mengedepankan orang lain- Minta maaf berlebihan- Marah kecewa, frustasi dipendam- Tidak tahu apa yang diinginkan- Tidak bisa ambil keputusan- Selalu mencari-cari alasan atas tindakanUntuk jangka pendek, komunikasi ini bisa mengakibat rasa lega,

Page 4: Komunikasi Asertif

terhindar dari rasa bersalah, bangga, dan kasihan pada diri sendiri.Namun untuk jangka panjang dapat kehilangan percaya diri dan hormatpada diri sendiri.

3. Assertive CommunicationAssertive Communication adalah komunikasi yang terbuka, menghargaidiri sendiri dan orang lain. Komunikasi assertive tidak menaruhperhatian hanya pada hasil akhir tapi juga hubungan perasaan antarmanusia.Ciri-ciri assertive communication adalah:- Terbuka dan jujur terhadap pendapat diri dan orang lain- Mendengarkan pendapat orang lain dan memahami- Menyatakan pendapat pribadi tanpa mengorbankan perasaanorang lain- Mencari solusi bersama dan keputusan- Menghargai diri sendiri dan orang lain, mengatasi konflik- Menyatakan perasaan pribadi, jujur tetapi hati-hati-Mempertahankan hak diri.- he differences between Assertive, Aggressive and Passivebody language.

Bahasa tubuh untuk tiga jenis komunikasi :

AssertiveAggressivePasif

PostureTegak lurusCondong ke depanAgak mundur

HeadSantai dan tidak kakuMendongak ke atasMenunduk

Eyes :Langsung, tidak melototi, pandangan bagus, biasa/santaiMelototi seolah-olah akan mengamukTidak berani menatap

Page 5: Komunikasi Asertif

Face :Ekspresi sesuai kata-kata yang keluarTegasTersenyum selalu bahkan sewaktu kesal

Voice :Sesuai dengan kontakKerasRagu/lembut, cenderung berbicara setelah lawan selesai berbicara

Arms/hands :Santai, bergerak bebasTerkontrol, jari menunjuk menancap ke suatu objek, terkepal kerasDiam… tidak bisa bergerak

Movement/ walking :Terukur, sesuaiLambat dan keras atau cepat, bebas, KerasLambat dan ragu-ragu atau cepat tapi terkesan terburu-buru

Perilaku assertive memiliki manfaat:- Meningkatkan self esteem dan percaya diri dalammengekspresikan diri sendiri- Dapat bernegosiasi lebih produktif dengan orang lain- Dapat merubah situasi kerja yang negatif menjadi positif- Meningkatkan hubungan antar manusia pada pekerjaan danmengurangi kesalahpahaman- Meningkatkan pengembangan diri dan kepuasan diri padapekerjaan/karir sesuai dengan kebutuhan, gaya dan kemampuan- Mampu membuat keputusan dan lebih mempunyai peluangmendapatkan apa yang dicari dalam hidup- Hambatan yang didapat saat mencoba untuk assertive:- Tindakan dan cara berpikir negatif yg membatasi peluangAnda- Conflict - Takut menghadapi konflik sehingga menghindaritanggapan assertif dalam situasi yang menentukan- Keterampilan komunikasi - Ketidakmampuan menanggapiberbagai situasi mengakibatkan emosi, pikirkan dan kecemasan yangnegatif- Race, tradition, education sewaktu kita masih anak-anak

Page 6: Komunikasi Asertif

Unsur-unsur dalam komunikasi assertive:1. Terbuka dan jelas - upayakan kamu mengkomunikasikan secarajelas dan spesifik. Misalnya: "saya kurang suka ini" , "Hm….sayamenyukai rencana itu, hanya saja mungkin ada beberapa bagian yangbisa ditingkatkan (bahasa halus dari diperbaiki)", "saya punyapendapat yang berbeda yaitu…."2. Langsung – Berbicara langsung dengan orangnya, janganmembawa masalah ke orang lain yang tidak berhubungan.3. Jujur – agar orang percaya kepada kamu4. Tepat dalam bersikap, pastikan memperhitungkan nilai socialdalam berbicara. Terang-terangan mengajak kencan seorang wanita padasaat dia sedang di pesta pernikahannya tentu saja akan membawamudalam masalah.5. Tanyakan umpan balik. "Apakah sudah jelas? Atau adapertanyaan?". Menanyakan umpan balik menjadi bukti bahwa kamu lebihmengutarakan pendapat daripada perintah.

Ada 3 langkah untuk menjadi Assertive1. Jadilah pendengar aktif, dan pastikan kamu menunjukankepada mereka kalau kamu mendengarkan dan paham (misalnya denganmembuat kontak mata). Jangan memanfaatkan waktu mendengar untukmempersiapkan serangan balik.

2. Katakanlah apa yang sedang kamu pikirkan dan rasakan.Jangan terlalu memaksa ataupun terlalu meminta maaf. Pada saatberbicara perhatikan body language kamu, pastikan postur tubuhsesuai (seperti berdiri tegak), membuat kontak mata, ekspresi wajahyang sesuai, dan berbicara cukup keras untuk didengar. Nada suarajangan monoton agar orang lain mudah mengikuti-mu dan tidak merasaterganggu atau bosan.3. Katakanlah apa yang kamu harapkan. Upayakan untuk beranimengatakan ya dan tidak saat kita inginkan, berani membuat sebuahpermintaan, dan mengkomunikasi perasaan kita dengan cara terbuka danlangsung. Kita harus belajar untuk mengadaptasikan sifat kita padaberagam situasi kerja, menjaga jaringan pertemanan, dan membangunhubungan yang dekat.

Saat membuat pernyataan (langkah 2 dan langkah 3), pastikan:1. Menggunakan pernyataan saya (statement) dan bukan Anda atauorang lain2. Spesifik dan jangan umum3. Mengekspresikan perasaan dan opini Anda (bertanggung jawab)

Page 7: Komunikasi Asertif

4. Tidak menilai orang lain saat tidak diperlukan (menilaibukan untuk tujuan konstruktif)5. Tidak memperluas / membesar-besarkan masalah

Asertif Tapi Tak Agresif

"Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yangdiinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengantetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain.Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadapdirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dankebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi,memanfaatkan atau pun merugikan pihak lainnya." (menurut e-psikologi)

Menurut kamus, asertive = tegas

PERBEDAAN ASERTIF DAN AGRESIF

Terkadang orang keliru menyamakan asertif dengan agresif. Kitasering melihat kedua hal ini sama saja. Kunci perbedaannya adalahsebagai berikut.

· Orang yang bersikap asertif akan mengekspresikan dirinyadengan menghormati orang lain. Ia juga menginginkan yang terbaikbagi orang lain, menghormati dirinya sendiri, berpikir "menang-menang" dan mencari cara untuk mendapatkan kesepakatan yang adiltanpa merugikan siapa pun.

· Orang yang agresif cenderung menggunakan strategi yangmanipulatif, mencari keuntungan diri sendiri dengan taktik yangmengecoh pihak lain, tak menghargai hak orang lain, kasar, kejam,menghina, yang mengakibatkan mereka kehilangan martabat. Merekamemiliki asumsi yang negatif terhadap motivasi orang lain, danselalu berpikir untuk membalas. Mereka tidak berpikir dengan sudutpandang orang lain. Mereka menang dengan mengorbankan orang lain danmenciptakan konflik yang tidak perlu.

· Orang yang pasif tidak tahu bagaimana mengomunikasikanperasaannya dengan tepat kepada orang lain. Mereka cenderung takutmenghadapi konflik yang akan timbul bila mereka mengekspresikanpikiran dan perasaannya secara terbuka. Mereka membiarkan kebutuhanmereka tak terpenuhi, hak nya dilanggar, dan menutupi perasaannya

Page 8: Komunikasi Asertif

agar "kedamaian terpelihara". Mereka membiarkan orang lain menangdan membiarkan dirinya kalah. Padahal kenyataannya semua pihak yangterlibat sebenarnya kalah, setidaknya sampai pada taraf tertentu.

APA SIH ASERTIF ITU? (untuk ORANG TUANYA)Berikut ini adalah beberapa contoh skenario sehari-hari denganberbagai gaya tanggapan:

Skenario A: Seseorang mendahului Anda dalam antrean di swalayan.Pemberi respons yang agresif akan berpikir bahwa orang yangmenyerobot antrean sengaja melakukannya. Dan dengan marah ia akanberkata, "Hei goblok, jangan menyerobot!" Seorang pemberi responsyang pasif hanya membiarkan orang tersebut berdiri di depannya,dengan hati kesal. Sedangkan seorang pemberi respons yang asertifakan berpikir bahwa orang itu tidak melihat bahwa ia sudahmengantre. Dan dengan sopan ia berkata, "Maaf, saya sudah mengantreduluan."

Skenario B: Teman Anda yang senang bicara bertele-tele, meneleponuntuk curhat tentang pengalaman buruk yang sedang dialaminya.Sayangnya, Anda sedang banyak tugas yang harus diselesaikan dalamwaktu dekat dan Anda tidak punya banyak waktu untuk berbicara.Seorang pemberi respons negatif akan menjadi marah karena berpikirtemannya tidak menghargai waktunya. Mereka akan berkata kepadatemannya itu dengan kasar dan sarkastik, "Oh, apakah kamu tidakdapat menyelesaikannya sendiri?! Saya juga punya banyak masalah!"Seorang pemberi respons yang pasif akan membiarkan saja temannyacurhat selama yang ia inginkan. Mereka berpikir temannyamembutuhkannya. Dengan menanggung akibat tugas yang terabaikan danterlambat dari deadline. Seorang pemberi respons yang asertif akanmendengarkan keluhan temannya dan memberikan waktunya sebentar saja(3-5 menit). Dengan penuh kasih berkata, "Wah, kamu mengalamipersoalan yang berat juga ya! Tapi saat ini saya sedang ada tugasuntuk diselesaikan. Jadi saya tidak punya waktu untukmu sekarang.Bagaimana kalau kita ngobrol lagi nanti malam?"

APAKAH MANFAATNYA?Sikap asertif memengaruhi banyak segi kehidupan kita. Orang yangasertif cenderung memiliki konflik yang lebih sedikit dengan oranglain, artinya stres dalam hidup mereka berkurang. Mereka mendapatkanapa yang mereka inginkan dan juga menolong orang lain untuk

Page 9: Komunikasi Asertif

mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dengan memiliki hubungan yangsaling mendukung, orang yang asertif memiliki orang-orang yang dapatia andalkan. Hal ini menjauhkan mereka dari stres sehingga tubuh danjiwa mereka juga menjadi lebih sehat.Sebaliknya, sikap agresif cenderung mengasingkan orang lain danmenumbuhkan stres yang sebenarnya tidak perlu jika dapatdikendalikan dengan bersikap asertif. Seseorang dengan perilakuagresif selalu merasa diserang dan menghindari interaksi denganorang yang ia anggap agresif.Seringkali, orang yang bersikap agresifmemiliki hubungan yang retak dan sedikit dukungan sosial. Merekatidak mengerti bahwa hal ini terjadi karena sikap mereka sendiri.Sebaliknya, mereka sendiri juga merasa sebagai korban.Orang yang pasif selalu menghindari konflik dengan cara menghindardari komunikasi untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dankebutuhan mereka. Namun, sikap ini juga merusak suatu hubungan dalamjangka panjang. Mereka selalu merasa menjadi korban, tapi terusmenerus menghindari konfrontasi. Hingga mencapai puncak kemarahan,dan mereka akan melepaskan kemarahannya dengan agresif. Pihak lainyang membuatnya marah tidak mengetahui masalahnya, sampai orang yangpasif ini meledak dalam kemarahan. Peristiwa seperti ini memicuhubungan yang buruk dan perasaan terluka.

MENGAPA HARUS ASERTIF?Langkah pertama untuk menjadi orang yang asertif adalah jujurmelihat ke Langkah pertama untuk menjadi orang yang asertif adalahjujur melihat ke dalam diri kita dan memerhatikan respons kita dalammenghadapi masalah. Hal ini untuk melihat sampai di mana kita saatini, apakah kita cenderung agresif atau pasif. Untuk membantumenyimpulkan kecenderungan Anda saat ini, jawablah pertanyaan dibawah ini:

· Apakah Anda sulit menerima kritik yang membangun?· Apakah Anda menjawab "ya" pada permintaan seseorang,padahal dalam hati Anda ingin berkata "tidak"?· Hal ini Anda lakukan agar tidak mengecewakan orang lain.Apakah Anda mengalami kesulitan ketika berbeda pendapat dengan oranglain?· Ketika Anda berbicara dengan seseorang dan Anda tidaksependapat dengannya, apakah orang itu merasa Anda sudutkan?· Apakah Anda merasa diserang oleh orang yang berbedapendapat dengan Anda?

Page 10: Komunikasi Asertif

Jika Anda menjawab "ya" pada kebanyakan pertanyaan di atas, Andaakan mendapatkan keuntungan dari bagian II: Mempelajari KomunikasiAsertif.

TIPS:1. Pastikan gerak dan sikap tubuh Anda percaya diri: berdiritegap, tataplah mata orang lain yang sedang Anda ajak bicara, danrelaks.

2. Gunakanlah nada bicara yang tegas, namun tetap bersahabat.3. Jangan berasumsi bahwa Anda mengetahui motivasi orang lain,apalagi bila Anda berpikir negatif tentangnya.4. Ketika sedang berdiskusi, jangan lupa untuk mendengarkandan mengajukan pertanyaan! Karena sangatlah penting untuk memahamisudut pandang orang lain tentang permasalahan yang sedang dibahas.5. Berpikirlah "menang-menang": perhatikan dan carilah carauntuk mendapatkan perjanjian yang disetujui bersama. Tidak ada pihakyang merasa dirugikan, sehingga masing-masing pihak puas karenakeinginannya terpenuhi.

Solusi Untuk Yang AsertifMenurut situs CONECTIQUE pada bagian TrendTipsSolution diberikansolusi antara lain :1. Pilah dengan jelas wilayah yang menjadi hak Anda denganwilayah yang bukan hak Anda, tapi Anda menginginkannya. Orangasertif bukan orang serakah yang mencaplok wilayah hak orang lain.2. Beranilah membicarakan sesuatu yang tak beres yangberkaitan dengan diri Anda, meski untuk sesuatu yang sepele. Katakanselalu dengan nada datar dan bersahabat, bukan dengan nada emosi.3. Tunjukkan citra diri yang positif. Orang yang memilikicitra yang baik akan diterima dengan positif ketika ia menunjukansikap asertif.4. Pintar-pintarlah membaca keadaan. Perilaku asertif dapatdinilai agresif jika ditunjukan dalam kondisi yang salah. Pastikansuasana yang ada tidak dilingkupi perasaan emosional.