20
Komunitas Open Source Nama Kelompok : 1. Rico Andry (09120006) 2. Resza Okta (09120016) 3. Tara Braja (09120020) 4. Christin Silvia (09120021) 5. Ageng Pambudi P (09120027) 6. Nur Hidayatul M (09120045) 7. Farthur Rizal (09120063) 8. Fenty Nurfia F (09120060) 9. Wahyu Tri Basuki (09120070) 10. Ayu Winda (09120071)

Komunitas Open Source

  • Upload
    noleta

  • View
    71

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Komunitas Open Source. Nama Kelompok : Rico Andry (09120006) Resza Okta (09120016) Tara Braja (09120020) Christin Silvia (09120021) Ageng Pambudi P(09120027) Nur Hidayatul M (09120045) Fa r t hur Rizal ( 09120063) Fenty Nurfia F(09120060) Wahyu Tri Basuki (09120070) - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Komunitas Open Source

Komunitas Open Source

Nama Kelompok :

1. Rico Andry (09120006)2. Resza Okta (09120016)3. Tara Braja (09120020)4. Christin Silvia (09120021)5. Ageng Pambudi P (09120027)6. Nur Hidayatul M (09120045)7. Farthur Rizal (09120063)8. Fenty Nurfia F (09120060)9. Wahyu Tri Basuki (09120070)10. Ayu Winda (09120071)

Page 2: Komunitas Open Source

Apa definisi dari komunitas open source ? Bagaimana sih sejarah dari open source ? Bagaimana aturan dari Open Source ? Apa Motif dari Komunitas Open Source ? Apa saja sih Keuntungan dari Komunitas Open S

ource ? Apa sih Kelemahan dari Komunitas Open Source

? Apa saja organisasi open source di Indonesia ? Bagaimana contoh gambar dari Komunitas Ope

n Source ?

Materi Pokok :

Page 3: Komunitas Open Source

Open source software adalah software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kesalahan atau kekurangan pada software tersebut.

Komunitas Open Source adalah suatu komunitas / pihak tertentu yang mendukung peranan open source dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan.

Menurut David Wheeler, secara umum open source adalah istilah untuk software yang lisensinya memberi kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya.

Definisi

Page 4: Komunitas Open Source

Indonesia, Go Open Source! disingkat IGOS adalah sebuah semangat gerakan untuk meningkatkan penggunaan dan pengembangan perangkat lunak sumber terbuka di Indonesia. IGOS dideklarasikan pada 30 Juni 2004 oleh 5 kementerian yaitu Kementrian Negara Riset dan Teknologi, Departeen Komunikasi dan Informatika, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Departemen Pendidikan Nasional. Gerakan ini melibatkan seluruh stakeholder TI (akademisi, sektor bisnis, instansi pemerintah dan masyarakat) yang dimulai dengan program untuk menggunakan perangkat lunak sumber terbuka di lingkungan instansi pemerintah. Diharapkan dengan langkah ini dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat untuk menggunakan perangkat lunak legal.

Indonesia, Go Open Source

Page 5: Komunitas Open Source

Mulai tahun 1994-1995, server-server di ITB mulai menggunakan FreeBSD sebagai sistem operasinya. FreeBSD merupakan sistem operasi open source dan tangguh untuk keamanan jaringan maupun server. Tetapi kemudian para administrator jaringan di Computer Network Research Group (CNRG) ITB lebih menyukai laptop Mac dengan sistem operasi Mac OS X yang berbasis BSD daripada sistem operasi lain

Istilah open source (kode program terbuka) sendiri baru dipopulerkan tahun 1998. Namun, sejarah peranti lunak open source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika seperti Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, and MIT pada tahun 1960-an dan 1970-an.

Sejarah Open Source

Page 6: Komunitas Open Source

Awalnya tumbuh dari suatu komunitas pemrogram yang berjumlah kecil namun sangat erat dimana mereka biasa bertukar kode program, dan tiap orang bisa memodifikasi program yang dibuat orang lain sesuai dengan kepentingannya. Hasil modifikasinya juga mereka sebarkan ke komunitas tersebut.

Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawan-kawannya yang mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an komunitas hacker di MIT dan universitas-universitas lain tersebut bubar karena DEC menghentikan PDP-10. Akibatnya banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10 menjadi banyak yang kadaluarsa. Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020, memiliki sistem operasi sendiri, dan tidak ada satupun piranti lunak bebas. Pengguna harus menanda-tangani nondisclosure agreement untuk bisa mendapatkan aplikasi yang bisa dijalankan di sistem-sistem operasi ini.

Page 7: Komunitas Open Source

Berikut merupakan aturan dari Open Source :

1. Pendistribusian Ulang Secara Cuma-Cuma Lisensi tersebut tidak akan menghalangi pihak manapun dalam menjual atau memberikan software tersebut sebagai sebuah komponen dari suatu distribusi agregat software yang mencakup program-program dari beberapa sumber yang berbeda. Lisensi itu juga tidak memerlukan sebuah royalti atau biaya lain untuk penjualan tertentu.

2. Kode Sumber Program tersebut harus meliputi kode sumber dan mengijinkan distribusi dalam bentuk kode sumber maupun bentuk jadi. Jika bentuk dari suatu produk tidak didistribusikan dengan kode sumber, sebuah sarana publikasi yang baik harus disediakan untuk memperoleh kode sumber tersebut dengan biaya reproduksi yang masuk akal, atau memindahkan dari internet tanpa biaya. Kode sumber tersebut harus dalam bentuk-bentuk yang diinginkan sehingga programmer dapat memodifikasi program itu. Kode sumber yang disengaja dibuat untuk memperdaya tidak diijinkan. Bentuk-bentuk lanjutan seperti keluaran dari sebuah processor atau translator tidak diijinkan.

Aturan dari Open Source

Page 8: Komunitas Open Source

3. Karya-karya Bentukan Lisensi tersebut harus memperbolehkan, karya-karya modifikasi atau bentukan, dan mengijinkannya untuk didistribusikan dalam bentuk yang ama seperti lisensi software asalnya.  

4. Integritas Pencipta Kode Sumber Lisensi tersebut dapat membatasi pendistribusian kode sumber dalam bentuk modifikasi hanya jika lisensi itu mengijinkan pendistribusian dalam bentuk "patch files" (potongan; menempel; tidak seluruhnya) dengan kode sumber dengan tujuan memodifikasi program tersebut pada masa pembuatan. Lisensi itu secara tertulis/tersurat harus memperbolehkan pendistribusian software yang dibuat dari modifikasi kode sumber. Lisensi tersebut mungkin memerlukan pekerjaan-pekerjaan bentukan untuk membawa nama atau versi yang berbeda dari software asal.

5. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Individu Atau Kelompok Lisensi tersebut tidak diperbolehkan menciptakan diskriminasi terhadap orang secara personal atau perkelompok.

Page 9: Komunitas Open Source

6.Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Bidang-bidang Pemberdayaan Lisensi tersebut tidak boleh membatasi seseorang dari menggunakan program itu dalam suatu bidang pemberdayaan tertentu. Sebagai contoh, tidak ada pembatasan program tersebut terhadap penggunaan dalam bidang bisnis, atau terhadap pemanfaatan dalam bidang riset genetik.

 7. Pendistibusian lisensi Hak-hak yang dicantumkan pada program tersebut harus dapat diterapkan pada semua yang menerima tanpa perlu dikeluarkannya lisensi tambahan oleh pihak-pihak tersebut.   

8. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Bersifat Spesifik Terhadap Suatu Produk Hak-hak yang tercantum pada program tidak boleh tergantung pada keadaan program yang merupakan bagian dari suatu distribusi software tertentu. Jika program disarikan dari distribusi tersebut dan digunakan atau didistribusikan di dalam bentuk-bentuk lisensi program itu, semua pihak yang menerima harus memiliki hak yang sama seperti mereka yang dijamin dalam hubungan dengan pendistribusian software asal.  

Page 10: Komunitas Open Source

9. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Membatasi Software Lain Lisensi itu tidak boleh menempatkan pembatas bagi software lain. Sebagai contoh, lisensi itu tidak boleh memaksakan bahwa program lain yang didistribusikan pada media yang sama harus bersifat open source.

 10. Lisensi Harus Menjadi Teknologi Sentral Tidak ada ketetapan terhadap lisensi yang mungkin mengarah ke siapapun atau teknologi alat penghubung.

Page 11: Komunitas Open Source

Motif, adalah blok bangunan dari Lingkungan Desktop umum, itu adalah widget GUI perpustakaan untuk X Windows. Aplikasi KPB ditulis menggunakan perpustakaan ini. Untuk informasi lebih lanjut memeriksa halaman The Open Group pada Motif. Motif Data Sheet FAQ.

The Open Group dirilis sebelumnya sumber untuk Motif di bawah lisensi non Open Source bawah OpenMotif label, yang telah menyebabkan beberapa masalah bagi sebagian orang, paling tidak karena itu tidak diperbolehkan untuk didistribusikan ke semua sistem operasi. OpenMotif telah memiliki beberapa perangkat tambahan yang akan menyenangkan untuk membuat tersedia untuk semua pengguna Motif.

Sebelum OpenMotif dirilis, sebuah perpustakaan terutama kompatibel disebut LessTif, diproduksi di bawah lisensi terbuka penuh, itu dilakukan pada setelah rilis OpenMotif untuk memberikan alternatif Sumber sepenuhnya terbuka.

API Motif yang digunakan oleh banyak proyek pihak ketiga juga, DDD dan Nedit antara lain banyak. Seperti yang terlihat pada daftar kompatibilitas LessTif.

Motif dari Komunitas Open Source

Page 12: Komunitas Open Source

Kreativitas : Dengan Open Source kita bisa mempelajari cara kerja suatu perangkat lunak, memodifikasinya, bahkan membuat produk baru dari sumber yang ada.

Kemandirian : Kita tidak perlu lagi tergantung pada suatu produk tertentu, bahkan dengan Open Source kita bisa membuat produk yang sekelas dengan perusahaan berskala raksasa seperti Microsoft.

Penghematan :• Hemat Waktu : Berapa banyak waktu yang kita sia-siakan untuk berurusan dengan virus

komputer di sistem closed source (baca : Windows) ? Dengan menggunakan sistem operasi Open Source seperti 3D OS kita tidak perlu membuang waktu lagi berurusan dengan virus komputer.

• Hemat Biaya : Berapa banyak biaya yang perlu kita keluarkan untuk pembelian suatu produk proprietary seperti Windows, Photoshop, MS Office dan lain-lainnya ?

• Hemat Devisa : Berapa banyak devisa negara yang harus lari keluar negeri jika kita terus menggunakan produk proprietary ?

• Legalitas• Mengurangi Tingkat Pembajakan : Open Source memungkinkan kita untuk tidak lagi

menggunakan milik orang lain secara tidak sah atau dengan kata lain kita tidak perlu lagi menjadi pencuri …!!! Selain mengurangi tingkat pembajakan, secara otomatis dosa-dosa kita juga ikut berkurang … :)

• Meningkatkan Citra Negara : Tahukah Anda bahwa pembajakan menjadikan citra negara menurun ? Dan ini secara tidak langsung membawa akibat buruk pada hubungan dagang dengan luar negeri. Dan repotnya, di tahun 2009 ini Indonesia kembali masuk dalam daftar Priority Watch List.

Keunggulan Open Source

Page 13: Komunitas Open Source

Kurangnya dukungan vendor : Harus diakui, masih cukup banyak vendor – baik Hardware, Software, ataupun Game – yang belum memberikan dukungan penuh pada Open Source. Dan hal ini tentu saja cukup menghambat perkembangan Open Source.

Kurangnya dukungan support : Karena belum cukup memasyarakat, maka dukungan support juga masih cukup sulit untuk ditemukan. Support untuk Open Source selama ini masih banyak bergantung pada Internet (baca : Google). Sehingga cukup menyulitkan mereka yang tidak mempunyai akses penuh pada Internet.

Kurangnya dukungan bisnis : Pandangan bahwa Open Source adalah gratis dan tidak bisa membaa manfaat bisnis sangat menghambat para pebisnis yang akan terjun di Open Source. Kurangnya dukungan dari pebisnis ini membuat Open Source tidak bisa mempromosikan dirinya secara baik dan ini secara tidak langsung membuat pengenalan Open Source menjadi lebih lambat.

Kurangnya promosi : Masih banyak orang yang beranggapan Open Source susah untuk dipergunakan, padahal perkembangan Open Source belakangan ini sudah cukup pesat dan bahkan dalam beberapa hal terkadang mampu menggungguli produk closed source. Kesalahpahaman ini bisa terjadi karena kurangnya promosi akan Open Source.

Kelemahan dari Open Source

Page 14: Komunitas Open Source

AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia) merupakan asosiasi yang menghimpun berbagai organisasi yang bergeliat di bidang open source. Asosiasi yang mulai didirikan pada tanggal 30 Juni 2008 tersebut, memiliki visi meningkatkan pengguna Open Source di Tanah Air.

AOSI

Page 15: Komunitas Open Source

KPLI kepanjangan dari Komunitas Pengguna Linux Indonesia. Komunitas ini berada di beberapa kota besar di Indonesia yang sudah pasti KPLI mengurusi masalah - masalah tentang Linux. Selain KPLI juga ada KSL kepanjangan dari Kelompok Studi Linux.

KSL termasuk dibawah KPLI. Jadi, setiap KPLI mempunyai beberapa KSL.

Jadi, setiap KPLI mempunyai beberapa KSL. Contoh: KPLI Madiun (KUMAN) mempunyai KLIM (Komunitas Linux Ikip Madiun) dsb. KPLI Malang (KOLAM) mempunyai Uinbuntu (Komunitas Ubuntu UIN Malang) dsb.

KPLI

Page 16: Komunitas Open Source

http://www.linux.or.id http://www.infolinux.co.id [email protected]

Contoh dari Komunitas Open Source

Page 17: Komunitas Open Source
Page 18: Komunitas Open Source
Page 19: Komunitas Open Source
Page 20: Komunitas Open Source

Sekian dan Terima Kasih