Upload
faried-latief
View
11
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
batam ayeuna
Citation preview
PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM
Konsentrasi pembangunan perekonomian Kota Batam diarahkan pada bidang industri,
perdagangan, alih kapal dan pariwisata. Akibat krisis ekonomi dunia pada awal tahun 1997
pertumbuhan ekonomi mulai menunjukkan perlambatan dibanding dengan tahun sebelumnya,
dan masih berpengaruh terhadap pertumbuhan pada tahun berikutnya. Pada tahun 1998
pertumbuhan ekonomi Kota Batam telah mengalami perlambatan yang sangat drastis,
walaupun masih mampu bertahan tumbuh dengan angka positif.
Seiring dengan mulai membaiknya perekonomian nasional secara langsung juga berdampak
positif terhadap perekonomian regional khususnya Kota Batam dimana pertumbuhannya
mulai menunjukkan peningkatan meskipun belum mampu pulih seperti sebelum terjadinya
krisis ekonomi.
Untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan kinerja perekonomian Batam dapat dilihat dan
dianalisis berdasarkan perkembangan indikator ekonomi antara lain seperti Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), PDRB per Kapita, pendapatan Regional per Kapita, konstribusi
sektoral, laju pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Kondisi Makro Ekonomi
Komposisi sektor ekonomi pada dasarnya adalah pangsa (share) atau bagian nilai yang
disumbangkan suatu sektor terhadap total PDRB, yaitu nilai suatu sektor (PDRB suatu
sektor) dibandingkan dengan nilai keseluruhan sektor (total PDRB). Komposisi sektor
merupakan gambaran awal untuk memahami sektor-sektor manakah yang memberikan
kontribusi besar, sedang atau kecil kepada PDRB total.
Sektor perekonomian yang dominan menyumbangkan andil kedalam PDRB Kota Batam
adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan dan sektor jasa keuangan.
Sektor industri pengolahan pada Tahun 2005 mengalami penurunan kontribusi menjadi
63,13% jika dibandingkan dari tahun sebelumnya 63,30%. Sementara sektor perdagangan
mengalami penurunan menjadi 22,80% dari 23,10% pada Tahun 2003. Sektor jasa keuangan
mengalami peningkatan menjadi 5,58% dari 5,52% pada Tahun 2003, begitu juga sektor
pengangkutan dan komunikasi yang mengalami kenaikan pangsa dari total PDRB sebesar
0,38% dari 2,68% pada Tahun 2003 menjadi 3,06% pada Tahun 2005. Sektor listrik, gas dan
air bersih mengalami stagnasi komposisi pada Tahun 2003 dan 2004 sebesar 0,26% dan pada
tahun 2005 naik menjadi 0,27%. Sektor bangunan selama tiga tahun dari tahun 2003 sampai
tahun 2005 mengalami stagnasi yaitu hanya memberikan sumbangan sebesar 2,09%. Sektor-
sektor lainnya yang masuk klasifikasi primer seperti pertanian dan sekunder seperti
pertambangan dan penggalian mengalami penurunan, meskipun relatif tidak begitu besar.
Dilihat dari perkembangan kontribusi rata-rata sektor-sektor penyumbang PDRB tiga besar
periode 2000 – 2005 menunjukkan kecenderungan industri pengolahan tidak terlalu
berkembang pada kisaran 63%. Sementara sektor perdagangan mengalami penurunan
kontribusi, meskipun tidak signifikan, dari kisaran 23% menjadi 22%. Sementara sektor
keuangan menunjukkan kecenderungan kenaikan, namun masih tidak terlalu signifikan.
Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kota Batam dari tahun 2001-2005 dan prediksi
2006 – 2011 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Investasi
Perkembangan investasi di Kota Batam sampai tahun 2005 menurut asal investasi berjumlah
US$ 11.890 juta dengan perincian yang berasal dari investasi pemerintah berjumlah US$
2.340 juta, Swasta Domestik berjumlah US$ 5.470 juta dan Swasta Asing berjumlah US$
4.080 juta.
Peran swasta di dalam kegiatan investasi di Kota Batam telah memberikan dampak positif
tidak saja kepada daerah Kota Batam tetapi juga memberikan kontribusi yang cukup
signifikan untuk Pemerintah Pusat dalam hal sumbangan pajak.
Untuk menghubungkan antara investasi yang dilakukan dengan pertumbuhan biasanya
dipergunakan metoda ICOR. ICOR merupakan perbandingan perubahan kapital terhadap
perubahan output, dengan kata lain menunjukan berapa besar rasio perubahan kapital yang
terjadi, yang biasanya disebut Investasi terhadap perubahan output.
Kebutuhan investasi yang ingin dicapai dalam kurun waktu 2006 – 2011 dimaksud
diharapkan dari peran swasta baik swasta dalam negeri maupun asing. Untuk itu Faktor
keamanan, kepastian hukum dan peningkatan pelayanan investasi di Kota Batam merupakan
kondisi awal yang dibutuhkan untuk mencapai prediksi nilai investasi dimaksud.
Selain daripada itu, untuk meningkatkan investasi juga diperlukan penajaman strategi dan
kebijakan didalam penyusunan skala prioritas dalam bidang ekonomi. Skala prioritas
dimaksud yaitu pemerintah harus komit dalam menetapkan status kewilayahan Kota Batam,
memperbaiki kondisi ketenagakerjaan dan hal lainnya yang terkait dalam peningkatan daya
tarik dan daya saing investasi di Kota Batam.
SOSIAL BUDAYA DAERAH
Kependudukan
Penduduk Kota Batam hingga tahun 2005 tercatat sebanyak 685.787 jiwa terdiri dari 332.720
jiwa (48.52%) laki-laki dan 353.067 jiwa (51,48%) perempuan. Dengan demikian selama
periode Januari – Desember 2005 penduduk Kota Batam meningkat sebesar 13.78 persen
dibanding keadaan Desember 2004 dengan jumlah penduduk terdaftar sebanyak 591.253
jiwa. Perkembangan Penduduk dari tahun 2000 sampai dengan 2005 dapat dilihat gambar
berikut ini.
Penyebaran penduduk per Kecamatan di Kota Batam dapat dikatakan tidak merata dengan
konsenterasi masih pada Kecamatan yang berada di wilayah Pulau Batam yaitu sekitar 90%