8
Kondisi lapisan bawah permukaan tidak selamanya horizontal atau datar, mungkin saja kondisi lapisan dibawah permukaan berupa lapisan miring. Lapisan miring dapat berupa downdip(pengukuran kearah perlapisan turun) ataupun updip(pengukuran kearah lapisan naik). Untuk mengetahui ketebalan lapisan yang tidak kita ketahui kondisi interfacenya biasanya menggunakan metode waktu tunda(delay time).(telford,1976) Dengan mendefinisi waktu tunda dari geophone dan waktu tunda dari sumber gelombang sebagai: γ= 1 2| sin 1 ( V 1 V 2D ) sin 1 ( V 1 V 2D ) | Nilai kecepatan lapisan kedua(V2) bukan nilai rata-rata aritmatika dari V 2U dan V 2D, tetapi rata-rata harmonic dikalikan cosinus dari sudut kemiringan V 2 = 2 V 2U V 2 D V 2 U +V 2 D cos γ Pemasangan Alat,Tahap pertama dalam Akuisisi Data adalah pemasangan alat. Adapun langkah-langkah pelaksanaan nya adalah sebagai berikut Kemudian melakukan pengukuran pada line seismik dengan menggunakan meteran. Lalu geophone-geophone dipasang pada line yang sudah dibuat tadi dengan spasi antar geophone yang satu dengan yang lainnya ditentukan. Kemudia kabel konektor dibentangkan dan dipasang pada msing-masing geophone. Seismograf PASI yang kita gunakan kemudian

Kondisi Lapisan Bawah Permukaan Tidak Selamanya Horizontal Atau Datar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

d

Citation preview

Page 1: Kondisi Lapisan Bawah Permukaan Tidak Selamanya Horizontal Atau Datar

Kondisi lapisan bawah permukaan tidak selamanya horizontal atau datar, mungkin saja kondisi lapisan dibawah permukaan berupa lapisan miring.

Lapisan miring dapat berupa downdip(pengukuran kearah perlapisan turun) ataupun updip(pengukuran kearah lapisan naik). Untuk mengetahui ketebalan lapisan yang tidak kita ketahui kondisi interfacenya biasanya menggunakan metode waktu tunda(delay time).(telford,1976)

Dengan mendefinisi waktu tunda dari geophone dan waktu tunda dari sumber gelombang sebagai:

γ=12|sin−1( V 1

V 2 D)−sin−1( V 1

V 2 D)|

Nilai kecepatan lapisan kedua(V2) bukan nilai rata-rata aritmatika dari V2U dan V2D,tetapi rata-rata harmonic dikalikan cosinus dari sudut kemiringan

V 2=2V 2U V 2 D

V 2 U +V 2 D

cos γ

Pemasangan Alat,Tahap pertama dalam Akuisisi Data adalah pemasangan alat. Adapun langkah-

langkah pelaksanaan nya adalah sebagai berikut

Kemudian melakukan pengukuran pada line seismik dengan menggunakan meteran. Lalu geophone-

geophone dipasang pada line yang sudah dibuat tadi dengan spasi antar geophone yang satu dengan

yang lainnya ditentukan. Kemudia kabel konektor dibentangkan dan dipasang pada msing-masing

geophone. Seismograf PASI yang kita gunakan kemudian diletakkan pada titik tengah antara

geophone 12 dan geophone 13. Seismograf kemudian dihubungakan ke Power Supply (Baterai 12 V).

Lalu seismograf dihidupkan dan dipanaskan agar alat berfungsi dengan maksimal sewaktu digunakan

nantinya. 2 kabel penghubung geophone dihubungkan pada port yang sudah tersedia di alat

seismograf PASI. Hubungkan kabel geophone 1-12 pada port 1-12 di Seismograf. Dan kabel

geophone 13-24 dihubungkan pada port 13-24 di Seismograf. Lalu kemudian hubungkan kabel trigger

pada Seismograf. Pada metode seismik, pengukuran dilakukan dengan memberikan sumber getaran ke

dalam bumi yang kemudian akan gelombang yang dihasilkan akan ditangkap oleh ke 24 geophone

dan direkan oleh Seismograf. Adapun tahap untuk pengukuran yang dilakukan dilapangan yaitu,

Page 2: Kondisi Lapisan Bawah Permukaan Tidak Selamanya Horizontal Atau Datar

memulainya klik Menu Acquisition pada Menu Bar atas. Lalu klik setting. Kemudian Record Time

dan Sampling Time nya ditentukan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan geophone dalam merekan

gelombang yang diberikan pada masing-masing titik Shot tadi. Record time yang kami gunakan

adalah 256 ms karena spasi antar geophone dan line yang kami gunakan tidak terlalu jauh. Dengan

sampling time yang digunakan adalah 125 μs. Lalu klik Add Note pada seismograf untuk menentukan

nama data pengukuran yang akan direkam oleh seismograf. Kami menggunakan menu Stacking pada

pengukuran ini. Dengan memilih menu Stacking kita bisa melakukan pengulangan sehingga data dari

shot 1 dan shot 2 bisa dikombinasikan. Jika perlu, menu Gain diatur untuk menguatkan sinyal yang

akan direkam oleh Seismograf. Lalu Trigger di tancapkan tepat disebelah plat besi dan kemudian

konektor Trigger dan konektor kabel Trigger dihubungkan. Kabel Trigger digunakan untuk

menguatkan sinyal dari sumber getaran yang diberikan pada titik-titik Shot. Untuk memulai

pengukuran, klik Start pada Seismograf. Lalu sumber getaran diberikan dengan memukul plat besi

dengan menggunakan Palu pada titik pertama yaitu Offset 1. Kemudian lampu pada Seismograf akan

berkedip, hal ini menunjukkan bahwa seismograf sedang merekam gelombang yang diterima oleh

geophone. Tunggu hingga lampu yang berkedip tadi mati. Hal ini menandakan bahwa Seimograf telah

merekam semua gelombang yang diterima oleh ke 24 geophone. Setelah lampu pada Seismograf mati,

shot ke 2 langsung dilakukan pada titik Shot yang sama ini dikarenakan sebelumnya kita sudah

memilih menu Stacking pada Seismograf. Lampu pada Seismograf kemudian akan berkedip lagi,

tunggu hingga lampu mati. Setelah lampu pada Seismograf mati, kemudian klik Load pada

Seismograf untuk melihat hasil perekaman gelombang oleh geophone yang baru saja dilakukan.

Kemudian akan muncul tampilan gelombang yang terekam dari mulai geophone 1 sampai geophone

24. Jika data perekaman gelombang yang didapat bagus, maka lanjutkan pengukuran dengan langkah

yang sama untuk titk Endshot 1, Center, Endshot 2 dan Offset 2. Jika data yang didapat terlalu banyak

noise, maka ulangi langkah diatas untuk titik Shot yang sama. Lalu catat data bagus yang sudah

direkam oleh Seismograf tadi agar nantinya memudahkan kita untuk memindahkan data dari

Seimograf ke PC. Setelah semua selesai, kemudian kabel penghubung, kabel geophone dan kabel

penghubung trigger dicabut lalu Seismograf dimatikan dengan menekan tombol off , dan setelah

Seismograf mati, kemudian kabel penghubung power supply dicabut. Kemudian seluruh geophone

pada line dicabut, dan kabel penghubung geophone dan meteran digulung.

Processing Data

Tujuan dari processing data seismik adalah untuk memperoleh gambaran yang mewakili lapisan-

lapisan dibawah permukaan bumi. Processing Data yang dilakukan pada praktikum ini yaitu

menggunakan Software Winsism V.12. Adapun tahapan Processing Data dengan menggunakan

Software Winsism V.12 ini adalah :

Page 3: Kondisi Lapisan Bawah Permukaan Tidak Selamanya Horizontal Atau Datar

Convert data yang sudah dipindahkan dari Seismograf kedalam ekstensi

.SU.

Gambar 3.3.2.1 Proses Convert Data

1) Cari di direktori mana data tersebut disimpan.

2) Setelah ditemukan, klik folder dimana data tersebut

disimpan.

3) Blok semua data yang ingin di Convert.

4) Lalu Klik Add.

5) Kemudian ubah nama file data yang ingin di Convert.

6) Klik Convert. Kemudian jika proses Convert tersebut

berhasil maka akan muncul pesan Convert Complete !. Lalu

tutup semua tab.

Kemudian akan mucul pesan seperti ini, klik Yes.

Gambar 3.3.2.2 Persetujuan Picking Data

Setelah itu akan muncul Jendela seperti ini.

Page 4: Kondisi Lapisan Bawah Permukaan Tidak Selamanya Horizontal Atau Datar

Gambar 3.3.2.3 Pengambilan data yang sudah di Convert

1) Pilih data yang sudah di Convert tadi.

2) Kemudian Klik Open.

Kemudian akan muncul jendela yang memberitahukan untuk

memasukkan baerapa banyak Shot yang kita lakukan. Karena kita

melakukan 5 kali shot, maka kita ketikkan angka 5. Lalu klik OK.

Lalu kita akan diminta untuk memasukkan berapa banyak Channel

(Geophone) yang kita pakai dalam pengukuran. Masukkan angka 24

lalu klik OK.

Lalu masukkan spasi Geophone yang digunakan, ketik 1 lalu klik OK.

Lalu masuk ke proses Picking Data. Dalam proses ini kita

memperkirakan waktu tiba gelombang P dari masing-masing geophone.

Berikut adalah gambar pemilihan gelombang P pada titik Offset 1.

Gambar 3.3.2.4 Proses Picking Data pada Offset 1

Lakukan Picking Data untuk semua titik Shoot.

Setelah Picking Data selesai. Kemudian akan dilanjutkan ke tahap

perhitungan Velocity. Menghitung velocity atau kecepatan dilakukan

untuk menentukan kecepatan gelombang perlapisan yang diperoleh dari

Page 5: Kondisi Lapisan Bawah Permukaan Tidak Selamanya Horizontal Atau Datar

grafik travel time dan memanfaatkan kemiringannya untuk menentukan

intercept timenya terlebih dulu.

Gambar 3.3.2.5 Kurva perhitungan Velocity

Menghitung Depth

Menghitung depth atau kedalaman dilakukan untuk menentukan

kedalaman perlapisan batuan. Hal ini berguna untuk proses pempoltan

subsurface pada penampang profil 2D.

Interpretasi Data

Pada proses Interpretasi Data kita menganalisa hasil pengolahan data kedalam bentuk profil 2D untuk

menggambarkan lapisan-lapisan yang ada dibawah permukaan.

3.13.23.33.43.53.63.73.83.93.103.113.123.133.143.15

Page 6: Kondisi Lapisan Bawah Permukaan Tidak Selamanya Horizontal Atau Datar

3.16 Diagram Alir

Ya

Tidak

Gambar 3.3 Diagram alir tahapan penelitian

Mulai Pengurusan perizinan

Survey

Noise

Akuisisi

Processing

Analisis data

Interpetasi

laporan

Selesai

Pemasangan alat

Pengukuran

Picking Data

Perhitungan velocity

Perhitungan Depth

Intercept Time

Delay time

ABC