Click here to load reader
Upload
aheririswd
View
155
Download
77
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Gambaran tentang profil daerah Kota Cimahi
Citation preview
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI
2.1 Geografis, Topografis dan Geohidrologi
2.1.1 Geografis
Secara geografis wilayah Kota Cimahi merupakan lembah cekungan yang
melandai dari utara ke selatan, dengan ketinggian di bagian utara ± 1,040 meter dpl
yang merupakan lereng Gunung Burangrang dan Gunung Tangkuban Perahu dan di
bagian selatan sekitar ± 685 meter dpl yang mengarah ke Sungai Citarum.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2001, Kota Cimahi memiliki luas
wilayah 4.025,73 ha, dengan posisi geografis Kota Cimahi terletak pada koordinat
107031’15’’-107034’30’’ Bujur Timur dan 6050’00’’-6056’00’’ Lintang Selatan.
Gambaran mengenai kondisi geografis kota Cimahi akan dilengkapi dengan
peta orientasi kota Cimahi terhadap propinsi. Berikut adalah peta orientasi kota terhadap
propinsi.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 18
Peta 2.1
Peta Orientasi Kota Cimahi Terhadap Propinsi
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 19
2.1.2 Topografis
Kota Cimahi memiliki kemiringan lereng yang cukup bervariasi yaitu:
a. daerah yang memiliki kemiringan lereng 0 – 8 % seluas 3.601,75 ha, terletak di
sebagian wilayah Kecamatan Cimahi Tengah dan Cimahi Selatan;
b. daerah yang memiliki kemiringan lereng 8 – 15 % seluas 216,07 ha, terdapat di
sebagian wilayah Kecamatan Cimahi Tengah dan Utara;
c. daerah yang memiliki kemiringan lereng 15 – 25 % seluas 144,15 ha;
d. daerah yang memiliki kemiringan lereng 25 – 40 % seluas 41,08 ha; dan
e. daerah yang memiliki kemiringan lereng lebih dari 40 % seluas 22.68 ha.
Luas wilayah kota Cimahi berdasarkan kemiringan lereng dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Berdasarkan Kemiringan Lereng di Kota Cimahi
No Kecamatan
Kemiringan LerengTotal (Ha)0 – 8% 8 – 15%
15 – 25%
25 – 40%
>40%
1 Cimahi Selatan 1213.78 52.84 67.66 55.53 16.80 1406.61
2 Cimahi Tengah 1288.22 8.10 6.36 4.37 0.21 1307.26
3 Cimahi Utara 1099.75 155.13 70.13 29.18 5.68 1359.87
Total (ha) 3601.75 216.07 144.15 89.08 22.69 4073.74
Sumber: Kota Cimahi Dalam Angka, Tahun 2010
Revisi RTRW Kota Cimahi, 2010
Berdasarkan tingkat kemiringan lereng tersebut, morfologi wilayah Kota Cimahi
dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Satuan Morfologi Dataran
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 20
Satuan morfologi dataran ini adalah bentuk bentang alam yang didominasi oleh
daerah yang relatif datar dengan kisaran kemiringan lereng antara 0–8 %. Bentuk
bentang alam ini mendominasi wilayah Kota Cimahi yaitu 89,47% dari luas wilayah
keseluruhan.
b. Satuan Morfologi Perbukitan
Bentang alam perbukitan di wilayah Kota Cimahi terdiri atas:
perbukitan landai dengan kemiringan berkisar antara 8 – 15 %;
perbukitan sedang dengan kemiringan berkisar antara 15 – 40 %; dan
pernukitan terjal dengan kisaran kemiringan lebih dari 40 %.
Gambaran topografi kota Cimahi juga dapat dilihat pada peta kontur dan peta
lereng di bawah.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 21
Peta 2.2
Peta Kontur Kota Cimahi
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 22
Peta 2.3
Peta Lereng Kota Cimahi
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 23
2.1.3 Geohidrologi
a. Air Permukaan
Kondisi air permukaan/sungai yang melalui Kota Cimahi terdiri dari Sungai
Cimahi dengan debit air rata- rata 3.830 l/dt, dengan lima anak sungai yaitu Kali
Cibodas, Ciputri, Cimindi, Cibeureum (masing-masing di bawah 200 l/dt) dan kali
Cisangkan (496 l/dt) sementara itu mata air yang terdapat di Kota Cimahi adalah mata
air Cikuda dengan debit air 4 l/dt dan mata air Cisintok (93 l/dt).
Data mengenai sungai di Kota Cimahi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. 2Inventarisasi Sungai Kota Cimahi
Nama SungaiPanjang
(km)
Lebar (m) Kedalaman (m)
Debit (m3/dtk)
Permukaan Dasar Maks Min
Sungai Cimahi 7 10 5 1,5 - 2,5 2 0.5
Sungai
Cisangkan4.5 7 3 1,5 - 2 1.5 0.3
Sungai
Cibaligo/Cigugu
r
7 10 5 1 - 2 6 0.5
Sungai
Cibeureum2 5 3 1 - 2 4 0.3
Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kota Cimahi, 2010b
Sungai Cimahi memiliki panjang 7.000 m, dengan lebar pada permukaan 10 m
sedangkan lebar pada bagian dasar 5 m. Sungai ini berhulu di puncak lereng barat
Gunung Tangkuban Perahu tepatnya outlet Situ Lembang. Sungai Cimahi melintasi
kelurahan Citeureup, Cibabat, Baros, Utama dan Karang Mekar. Sungai Cisangkan
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 24
memiliki panjang 4.500 m, dengan lebar pada permukaan 7 m sedangkan lebar pada
bagian dasar 3 m. Sungai Cisangkan melintasi kelurahan Citeureup, Padasuka, Baros,
Leuwigajah/Utama. Sungai Cibaligo memiliki panjang 7.000 m, dengan lebar pada
permukaan 10 m sedangkan lebar bagian dasar sebesar 5 m. Sungai Cibaligo melintasi
kelurahan Cibabat, Cibeureum, dan Melong. Sungai Cibeureum memiliki panjang 2.000
m, dengan lebar pada permukaan 5 m, dan pada bagian dasar sepanjang 3 m. Sungai
Cibeureum berasal dari bagian barat Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
melintasi perbatasan Kota Cimahi dan Kota Bandung. Sungai ini melintasi kelurahan
Cigugur, Cibeureum dan Melong.
b. Air Tanah
Kondisi geohidrologi Kota Cimahi ditandai dengan adanya daerah aliran langka.
Potensi mata air langka ini tersebar di Kecamatan Cimahi Selatan seluas 553,02 ha dan
di sebagian kecil wilayah Kecamatan Cimahi Tengah seluas 3,73 ha. Disamping itu
terdapat akuifer produktif di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan seluas 855,12 ha,.
Kota Cimahi terletak di sebelah selatan Sesar Lembang. Sesar Lembang
memiliki pergerakan menurun (sesar normal), dimana bagian utara lebih rendah
daripada bagian selatan (Kantor Lingkungan Hidup, 2010). Delinom (2008)
menyimpulkan bahwa air tanah di bagian utara Sesar Lembang tidak mengalir ke
sebelah selatan. Oleh karena itu, air tanah di Kota Cimahi berasal dari air tanah di
sebelah selatan Sesar Lembang. Berdasarkan pembagian Cekungan Air Tanah (CAT)
Jawa Barat oleh DGTL (1983) sebagaimana diperlihatkan gambar 2.10, wilayah Kota
Cimahi termasuk ke dalam CAT wilayah Bandung-Soreang. CAT Bandung-Soreang ini
berbatasan dengan CAT Lembang di sebelah utara dan CAT Batujajar disebelah barat.
Berikut adalah peta hidrogeologi kota Cimahi dan Sekitarnya.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 25
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 26
Peta 2.4
Peta Hidrogeologi Kota Cimahi dan Sekitarnya
"Kmw dua Ppsp" <[email protected]>
Sumber: DGTL, 1983, dalam Kantor Lingkungan Hidup,2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 18
U
Menurut Kantor Lingkungan Hidup (2010), Aliran air tanah Kota Cimahi
dikontrol oleh topografi yang sebagian besar semakin rendah ke arah selatan sehingga
secara morfologi Kecamatan Cimahi Utara berperan sebagai daerah resapan Kota
Cimahi, sebagimana diperlihatkan dalam Peta 2.4 Peta Hidrogeologi Kota Cimahi 2010.
Oleh karena itu, perlu dilakukan konservasi di daerah Cimahi Utara untuk menjaga
kuantitas dan kualitas airtanah Kota Cimahi.
Potensi air tanah di Kota Cimahi secara hidrogeologi dapat dibagi menjadi 3
wilayah air tanah:
1. Wilayah akuifer produktif tinggi dengan penyebaran luas
Penyebaran wilayah air tanah ini meliputi bagian timur Kecamatan Cimahi
selatan serta sebagian besar wilayah Kecamatan Cimahi Tengah. Pada awalnya
sumur bor di daerah ini merupakan sumur bor artesis positif, namun seiring
peningkatan jumlah penggunaan air tanah maka pada saat ini sumur bor di
daerah ini bukan lagi merupakan sumur artesis positif,
2. Wilayah akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas
Wilayah dengan akuifer produktif sedang meliputi Kecamatan Cimahi selatan
serta sebagian besar wilayah Kecamatan Cimahi Utara. Air tanah dangkal
dijumpai pada kedalaman lebih 10 m.
3. Wilayah akuifer setempat berarti
Wilayah ini dijumpai terutama dibagian barat kecamatan cimahi selatan yang
berbatasan dengan batu jajar.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 18
Peta 2.5
Peta Hidrogeologi Kota Cimahi 2010
Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kota, 2011
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 18
Peta 2.6
Peta Kondisi Air Tanah dan Air Permukaan Kota Cimahi
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 18
c. Air Sungai
Menurut perhitungan metode storet terhadap data pematauan kualitas air (2009)
menunjukkan bahwa hampir seluruh anak sungai di Kota Cimahi terindikasi sebagai
sungai dengan kategori cemar berat. Hanya satu, dari 10 lokasi titik pemantauan yang
masuk ke dalam kategori cemar sedang (Cimahi Hulu). Beberapa parameter yang
melebihi baku mutu dari kelas air (Kep.Gubernur Jawa Barat No.39 Tahun 2000 tentang
Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Citarum dan anak-anak sungainya di
Jawa Barat. Stándar lain yang digunakan merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 82
tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air) adalah:
Residu Terlarut, pH, BOD5, COD, DO, Total Fosfat sebagai P, Crom (IV), H2S, Fecal
dan Total Coliform. Hal tersebut bisa dilihat dari Tabel 2.3 menjelaskan status dan
perhitungan indeks pencemar berdasarkan metode storet.
Tabel 2. 3Perhitungan Indeks Pencemar Air Sungai di Cimahi Tahun 2009
Nama Segmen Skor Storet1 Parameter PencemarStatus Mutu Air
Cimahi
Hulu -25 Fecal coliform, BOD5 Cemar sedang
Hilir -102
Fecal coliform, total coliform, BOD5, COD, DO, Residu terlarut, total Phospat sebagai P, Cr(IV), H2S
Cemar berat
Cisangkan
Hulu -47BOD5, DO, total Phospat sebagai P, Fecal coliform
Cemar berat
Hilir -90
Fecal coliform, total coliform, BOD5, COD, DO, Residu terlarut, total Phospat sebagai P, Cr(IV), H2S
Cemar berat
Cibabat
Hulu -47Fecal coliform, BOD5, DO, total Phospat sebagai P, Cr(IV)
Cemar berat
Hilir -110
Fecal coliform, total coliform, BOD5, COD, DO, Residu terlarut, total Phospat sebagai P, Cr(IV), H2S
Cemar berat
Cibaligo Hulu -90 Residu terlarut, Fecal coliform, Cemar berat
1 Perhitungan Metode Storet berdasarkan KepMen LH No. 115/2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air (Lampiran I)
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 18
Nama Segmen Skor Storet Parameter PencemarStatus Mutu Air
total coliform, BOD5, COD, DO, Residu terlarut, total Phospat sebagai P, Cr(IV), H2S
Hilir -120
Residu terlarut, Fecal coliform, total coliform, BOD5, COD, DO, Residu terlarut, total Phospat sebagai P, Cr(IV), H2S
Cemar berat
Cibereum
Hulu -68Fecal coliform, total coliform, BOD5, COD, DO, Cr(IV)
Cemar berat
Hilir -74Fecal coliform, total coliform, pH, BOD5, COD, DO, Cr(IV)
Cemar berat
Sumber : SLHD Kota Cimahi 2010
Peta 2.7Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 19
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS)/Wilayah Aliran Sungai (WAS)
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 20
d. Iklim
Rata-rata tinggi hujan Cimahi Utara dan Tengah (1.250 mm/thn) lebih kecil
dibandingkan dengan Cimahi Selatan (1.750 mm/tahun) sebagaimana diperlihatkan
pada Grafik 2.1. Bulan-bulan basah yang terjadi pada rentang bulan Oktober – April,
sedangkan bulan-bulan kering mulai terjadi pada rentang bulan Mei – September
sebagaimana diperlihatkan pada grafik 2.1
Grafik 2. 1Tinggi Curah Hujan 2007-2009
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des0
50
100
150
200
250
300
350
400
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Sumber : data BMKG Bandung, 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 21
Berikut adalah grafik temperatur rata – rata bulanan.
Grafik 2.2Temperatur Rata-rata Bulanan
21.5
22
22.5
23
23.5
24
24.5
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Bulan
Suhu
Uda
ra R
ata-
Rata
Bul
anan
(oC)
2007
2008
2009
Sumber: BMG Kota Bandung, 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 22
Peta 2.8
Tangkapan Air
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 18
2.2 Administratif
Berdasarkan UU no 9 tahun 2001 tentang pembentukan kota Cimahi, luas kota
Cimahi secara administratif tercatat seluas 4025, 73 Ha, dimana wilayah kota ini terbagi
atas 3 kecamatan dan 15 kelurahan, yaitu: Kecamatan Cimahi Utara yang meliputi 4
Kelurahan, Kecamatan Cimahi Tengah yang meliputi 6 Kelurahan, dan Kecamatan
Cimahi Selatan yang meliputi 5 Kelurahan, dengan batas-batas administrasi wilayah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua, dan Kecamatan
Ngamprah (Kabupaten Bandung Barat);
Sebelah Timur : Kecamatan Sukasari, Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Cicendo,
dan Kecamatan Andir (Kota Bandung);
Sebelah Selatan : Kecamatan Margaasih (Kabupaten Bandung) dan Kecamatan
Bandung Kulon (Kota Bandung);
Sebelah Barat : Kecamatan Padalarang dan Kecamatan Batujajar (Kabupaten
Bandung Barat).
Secara lengkap, pembagian wilayah administratif Kota Bandung diuraikan dalam tabel
berikut.
Tabel 2.4
Pembagian wilayah administratif Kota Bandung
No Nama Kecamatan Nama Kelurahan
1. Cimahi Utara 1. Cipageran 2. Citeureup 3. Cibabat4. Pasirkaliki
2. Cimahi Tengah 1. Padasuka2. Cimahi 3. Setiamanah4. Karang Mekar5. Baros 6. Cigugur Tengah
3. Cimahi Selatan 1. Utama2. Cibeureum3. Melong 4. Leuwigajah5. Cibeber
Sumber: BPS, Kota Cimahi Dalam Angka; 2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 18
Berikut adalah tabel luas kecamatan dan jumlah kelurahan di kota Cimahi tahun
2009.
Tabel 2.5
Jumlah, Luas Kecamatan dan Jumlah Kelurahan di Kota Cimahi Tahun 2009
No Kecamatan Kelurahan Luas (Km2) %
1 Cimahi Selatan
Melong
Cibeureum
Utama
Leuwi Gajah
Cibeber
13,31 33,08
2 Cimahi Tengah
Baros
Cigugur Tengah
Karang Mekar
Setiamanah
Padasuka
Cimahi
10,00 33,08
3 Cimahi Utara Pasirkaliki
Cibabat
Citeureup
Cipageran
16,92 42,06
Jumlah 15 Kelurahan 40,23 100,00
Secara keseluruhan kondisi administratif kota Cimahi dapat dilihat dalam peta
berikut (peta 2.9).
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 19
Peta 2.9
Peta Administrasi Kota Cimahi
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 18
2.3 Kependudukan
Jumlah penduduk Kota Cimahi pada tahun 2009 mencapai 607.514 jiwa, terdiri
dari 293.668 jiwa laki-laki dan 272.552 jiwa perempuan, tersebar di 3 (tiga) Kec.
Cimahi Selatan, Cimahi Utara, dan Kec. Cimahi Tengah. Diantara ketiga kecamatan
tersebut Kecamatan Cimahi Selatan mempunyai jumlah penduduk terbanyak dengan
daerah terluas, yaitu 254.851 jiwa dan 16,9 km2. Kecamatan yang jumlah penduduk
paling rendah adalah Kecamatan Cimahi Utara, jumlah penduduknya 150.313 jiwa
dengan luas 13,3 km2.
Data kependudukan kota Cimahi akan dijelaskan dalam tabel – tabel berikut:
Tabel 2.6
Perkembangan Penduduk menurut Kecamatan
Di Kota Cimahi tahun 2007 – 2009
Kecamatan Jumlah Jiwa Jumlah
2007 2008 2009 2010
Cimahi Selatan 225,246 254,851 264,286 267,759 1,012,142
Cimahi Tengah 157,173 174,638 180,308 182,188 694,307
Cimahi Utara 135,640 150,313 154,501 157,567 598,021
Sumber: Profil Kependudukan Kota Cimahi, Disdukcapil Kota Cimahi
Dalam Periode 5 (lima) Tahun sebelumnya, yaitu pada Tahun 2003 – 2007, Laju
Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kota Cimahi sebesar 2,58% per tahun. Dari Tahun ke
Tahun pertambahan penduduk Kota Cimahi memiliki laju pertambahan yang positif
rata-rata 13.345 jiwa per tahunnya. Selama periode 2003 - 2007 laju pertumbuhan
penduduk terpesat Kota Cimahi adalah pada Tahun 2007 sebesar 2,61% sedangkan LPP
terendah terjadi pada Tahun 2004 sebesar 2,56%.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 18
Tabel 2.7
Proyeksi Jumlah Penduduk per Kelurahan 2011-2015
No. Kelurahan/Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015
1 Cibeber 28,715 30,471 32,335 34,312 36,410
2 Cibeureum 78,108 82,884 87,953 93,332 99,040
3 Leuwigajah 50,793 53,900 57,196 60,694 64,406
4 Melong 79,788 84,668 89,846 95,341 101,171
5 Utama 46,730 49,588 52,621 55,839 59,254
Kecamatan Cimahi Selatan 284,134 301,511 319,950 339,518 360,281
6 Baros 27,526 29,210 30,996 32,892 34,903
7 Cigugur Tengah 57,890 61,431 65,188 69,174 73,405
8 Cimahi 15,009 15,927 16,901 17,935 19,031
9 Karangmekar 20,875 22,152 23,506 24,944 26,470
10 Padasuka 43,117 45,754 48,552 51,521 54,672
11 Setiamanah 28,912 30,680 32,557 34,548 36,661
Kecamatan Cimahi Tengah 193,330 205,153 217,700 231,014 245,142
12 Cibabat 58,920 62,523 66,347 70,404 74,710
13 Cipageran 48,009 50,945 54,061 57,367 60,875
14 Citeureup 38,284 40,626 43,110 45,747 48,545
15 Pasirkaliki 21,990 23,335 24,762 26,277 27,884
Kecamatan Cimahi Utara 167,203 177,429 188,280 199,795 212,013
Kota Cimahi 644,668 684,093 725,930 770,326 817,437
Sumber Hasil Analisis, 2011
Kota Cimahi terbagi atas 15 kelurahan tersebar di tiga Kecamatan. Di lihat dari
jumlah penduduk tiap kelurahan. kelurahan dengan jumlah penduduk tinggi adalah
Kelurahan Melong dan Cibeureum. yaitu 72.380 jiwa dan 69.937 jiwa di Kecamatan
Cimahi Selatan dengan luas masing-masing 313.06 Ha dan 274.71 Ha.
Perbandingan kepadatan penduduk tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 2.6 di bawah ini.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 19
Tabel 2.7
Data Kepadatan Penduduk Per Kelurahan
No Kelurahan/KecamatanLuas Wilayah (ha)
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kepadatan per Ha
1 Cibeber 332.56 27,060 81.37
2 Cibeureum 274.71 73,606 267.94
3 Leuwigajah 393.40 47,866 121.67
4 Melong 313.06 75,190 240.18
5 Utama 380.20 44,037 115.83
Cimahi Selatan 1,693.93 267,759 158.07
6 Baros 225.00 25,940 115.29
7 Cigugur Tengah 235.13 54,554 232.02
8 Cimahi 84.00 14,144 168.38
9 Karangmekar 131.10 19,672 150.05
10 Padasuka 198.00 40,632 205.21
11 Setiamanah 137.00 27,246 198.88
Cimahi Tengah 1,010.23 182,188 180.34
12 Cibabat 287.38 55,524 193.21
13 Cipageran 594.32 45,242 76.12
14 Citeureup 323.54 36,078 111.51
15 Pasirkaliki 127.05 20,723 163.11
Cimahi Utara 1,332.29 157,567 118.27
KOTA CIMAHI 4,036.45 607,514 150.51
Sumber: Data Kependudukan Kota Cimahi, Disdukcapil Kota Cimahi, 2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 20
Berdasarkan kelompok usia jumlah penduduk di kota Cimahi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Kelurahan Kecamatan Cimahi Selatan
Berdasarkan Kelompok Umur Kota Cimahi Tahun 2009
Kelompok Umur Laki – laki Perempuan L + P
0 – 4 27.775 26.591 54.366
5 – 9 28.763 26.458 55.221
10 – 14 27.617 24.652 52.269
15 – 19 24.187 22.322 46.509
20 - 24 25.494 25.060 50.554
25 - 29 25.905 27.436 53.341
30 – 34 27.722 27.791 55.513
35 – 39 25.636 22.710 48.346
40 – 44 21.131 18.063 39.194
45 - 49 17.015 14.786 31.801
50 - 54 13.461 11.282 24.743
55 – 59 9.884 8.146 18.030
60 – 64 6.827 5.852 12.679
65 – 69 5.060 4.477 9.537
70 – 74 3.634 3.370 7.004
75 + 3.557 3.556 7.113
Total 293.668 272.552 566.220
Sumber : Profil Sosbud Kota Cimahi 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Kelurahan Kecamatan Cimahi Tengah
Berdasarkan Kelompok Umur Kota Cimahi Tahun 2009
No.Kelompok
Umur
Kelurahan
BarosCigugur Tengah
CimahiKarang- mekar
Padasuka Setiamanah
1 75+ 518 555 310 411 561 515
2 70-74 423 493 257 314 468 389
3 65-69 524 694 322 456 797 668
4 60-64 600 925 383 515 920 655
5 55-59 757 1,488 571 647 1,449 918
6 50-54 1,167 1,981 706 1,000 1,958 1,174
7 45-49 1,393 2,650 817 1,255 2,352 1,498
8 40-44 2,055 3,986 1,036 1,589 3,062 2,180
9 35-39 2,615 5,540 1,236 1,868 3,522 2,610
10 30-34 3,049 6,928 1,387 2,085 4,057 2,927
11 25-29 2,907 6,677 1,401 2,086 4,204 2,868
12 20-24 2,182 4,403 1,162 1,738 3,363 2,221
13 15-19 1,632 3,702 1,062 1,346 3,186 2,048
14 10-14 1,962 4,606 1,093 1,618 3,456 2,174
15 5-9 2,403 5,435 1,288 1,843 3,963 2,653
16 0-4 1,619 3,489 919 1,077 2,591 1,745
JUMLAH 25,806 53,552 13,950 19,848 39,909 27,243
Sumber : Profil Sosbud Kota Cimahi 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Tabel 2.10
Jumlah Penduduk Kelurahan Kecamatan Cimahi Utara
Berdasarkan Kelompok Umur Kota Cimahi Tahun 2009
No.Kelompok
Umur
Kelurahan
Cibabat Cipageran Citeureup Pasirkaliki
1 75+ 734 594 507 229
2 70-74 624 493 368 240
3 65-69 953 768 676 448
4 60-64 1,265 946 752 565
5 55-59 1,998 1,523 1,320 879
6 50-54 2,795 2,082 1,736 1,107
7 45-49 3,396 2,838 2,246 1,242
8 40-44 4,083 3,739 2,714 1,439
9 35-39 4,895 3,793 3,036 1,749
10 30-34 5,647 4,232 3,389 2,106
11 25-29 5,955 4,005 3,596 2,167
12 20-24 4,644 3,476 2,915 1,868
13 15-19 4,437 4,017 3,030 1,644
14 10-14 4,794 4,347 3,152 1,776
15 5-9 5,286 4,629 3,505 1,851
16 0-4 3,297 2,603 2,240 1,121
JUMLAH 54,803 44,085 35,182 20,431
Sumber : Profil Sosbud Kota Cimahi 2009
2.4 Pendidikan
Data – data pendidikan baik itu mengenai sarana dan prasarana maupun data
mengenai data sekolah termasuk didalamnya jumlah sekolah, jumlah murid dan guru di
kota Cimahi dapat dilihat pada tabel – tabel di berikut.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
a. Data Jumlah Sekolah (TK – PT)
Tabel 2.11
Jumlah Sekolah per Kecamatan di Kota Cimahi
Kecamatan TK SD MISLTP MTs SMU MA SMK
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Cimahi Selatan 46 46 6 6 8 0 3 2 2 1 1 1 3
Cimahi Tengah 54 40 5 5 8 0 3 3 5 0 1 1 3
Cimahi Utara 45 31 2 2 6 0 2 1 3 0 2 2 8
Sumber: Kota Cimahi Dalam Angka, 2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Tabel 2.12
Jumlah PAUD per Kecamatan
KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH
Cimahi Utara 01.Cibabat 13 unit
02.Cipageran 6 unit
03.Citeureup 1 unit
04.Pasir kaliki 3 unit
Cimahi Tengah 05.Karang Mekar 3 unit
06.Baros 3 unit
07.Cigugur Tengah 4 unit
08.Setiamanah 2 unit
09.Padasuka 2 unit
10.Cimahi 3 unit
Cimahi Selatan 11.Leuwigajah 4 unit
12.Cibeber 5 unit
13.Melong 6 unit
14.Utama 3 unit
15.Cibeureum 6 unit
JUMLAH
SE KOTA CIMAHI63 unit
Sumber: Data Profil Sosbud Kota CImahi, 2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
b. Data Jumlah Kelas
Tabel 2.13
Jumlah ruang kelas TK menurut kondisi kelas di kota Cimahi tahun 2009
KecamatanKondisi
JumlahBaik Rusak Ringan Rusak Berat
Cimahi Selatan 103 1 6 110
Cimahi Tengah 131 0 11 142
Cimahi Utara 100 0 12 112
Jumlah 334 1 29 364
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
c. Data Jumlah Guru
Tabel 2.14
Jumlah Guru TK menurut Jenjang Pendidikan Di Kota Cimahi tahun 2009
Kecamatan Pendidikan Tertinggi Jumlah
SLTA DI D2 D3 S1 S2/S2
Cimahi Selatan
12 4 4 2 24 0 46
Cimahi Tengah
9 4 9 0 31 1 54
Cimahi Utara 10 4 4 4 23 0 45
Jumlah 31 12 17 6 78 1 145
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Tabel 2.15
Jumlah Guru SD menurut Jenjang Pendidikan Di Kota Cimahi tahun 2009/2010
KecamatanPendidikan Tertinggi
JumlahSLTA DI D2/D3 S2/S2
Cimahi Selatan 109 16 337 429 891
Cimahi Tengah 81 7 320 381 789
Cimahi Utara 66 1 210 365 642
Jumlah 256 24 867 1175 2322
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Tabel 2.16
Jumlah Guru MI menurut Jenjang Pendidikan Di Kota Cimahi tahun 2009/2010
KecamatanPendidikan Tertinggi
JumlahSLTA DI D2/D3 S2/S2
Cimahi Selatan 14 0 5 52 71
Cimahi Tengah 8 1 6 29 44
Cimahi Utara 4 0 2 35 41
Jumlah 26 1 13 116 156
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Tabel 2.17
Jumlah Guru SLTP menurut Jenjang Pendidikan Di Kota Cimahi tahun 2009/2010
KecamatanPendidikan Tertinggi
JumlahSLTA DI D2 D3 S1 S2/S2
Cimahi Selatan
26 13 17 49 377 8 490
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Cimahi Tengah
12 27 26 102 372 6 545
Cimahi Utara 10 10 12 39 302 1 374
Jumlah 48 50 55 190 1.051 15 1.409
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Tabel 2.18
Jumlah Guru MTS menurut Jenjang Pendidikan Di Kota Cimahi tahun 2009/2010
KecamatanPendidikan Tertinggi
JumlahSLTA DI D2 D3 S1 S2/S2
Cimahi Selatan
2 0 0 0 89 8 99
Cimahi Tengah
1 0 0 3 78 6 88
Cimahi Utara 0 0 0 1 41 1 43
Jumlah 3 0 0 4 208 15 230 230
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Tabel 2.19
Jumlah Guru SMU menurut Jenjang Pendidikan Di Kota Cimahi tahun 2009/2010
KecamatanPendidikan Tertinggi
JumlahSLTA DI D2 D3 S1 S2/S2
Cimahi Selatan
1 0 0 15 187 5 208
Cimahi Tengah
2 1 2 11 313 15 344
Cimahi Utara 0 0 0 12 165 3 180
Jumlah 3 1 2 38 665 23 732
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Tabel 2.20
Jumlah Guru MA menurut Jenjang Pendidikan Di Kota Cimahi tahun 2009/2010
KecamatanPendidikan Tertinggi
JumlahSLTA DI D2 D3 S1 S2/S2
Cimahi Selatan
9 0 0 33 4 46
Cimahi Tengah
2 0 0 0 21 0 23
Cimahi Utara
1 0 0 0 35 2 38
Jumlah 12 0 0 0 89 6 107
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
d. Data Jumlah Murid
Tabel 2.21
Jumlah Siswa TK menurut kelompok umur Di Kota Cimahi tahun 2009/2010
KecamatanUsia
Jumlah<5 5 >5
Cimahi Selatan 466 1188 471 2.125
Cimahi Tengah 474 1455 735 2.664
Cimahi Utara 438 770 441 1.649
Jumlah 1.378 3.413 1.647 6.438
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Tabel 2.22
Jumlah Siswa SD, Negeri dan Swasta menurut Kelas Di Kota Cimahi
Tahun 2009/2010
KecamatanJml. SD
Siswa per Kelas (Negeri + Swasta)Jumlah
1 2 3 4 5 6
Cimahi Selatan
46 3.660 3.528 3.407 3.344 2.901 2.88 19.721
Cimahi Tengah
40 3.666 3.436 3.430 3.390 2.978 3.065 19.965
Cimahi Utara 31 2.705 2.348 2.250 2.217 1.919 1.832 13.271
Jumlah 117 1.0031 9.312 9.087 8.951 7.798 7.778 52.957
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Tabel 2.23
Jumlah Siswa MI, Negeri dan Swasta menurut Kelas Di Kota Cimahi
Tahun 2009/2010
KecamatanJumlah
MI
Siswa per Kelas (Negeri + Swasta)Jumlah
1 2 3 4 5 6
Cimahi Selatan
6 252 267 253 222 170 151 1315
Cimahi Tengah
5 144 158 122 85 78 57 644
Cimahi Utara
2 78 109 98 101 76 100 562
Jumlah 13 474 534 473 408 324 308 2.521
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Tabel 2.24
Jumlah Siswa SLTP, menurut Kelas Di Kota Cimahi tahun 2009/2010
KecamatanJumlah SLTP Siswa per Kelas (Negeri + Swasta)
JumlahNegeri Swasta I II III
Cimahi Selatan
5 8 2.448 2.413 2.426 7.287
Cimahi Tengah
6 8 2.376 2.773 2.560 7.709
Cimahi Utara 2 6 1.874 1.619 1.492 4.985
Jumlah 13 22 6.698 6.805 6.478 19.981
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Tabel 2.25
Jumlah Siswa MTS, menurut Kelas Di Kota Cimahi tahun 2009/2010
KecamatanJumlah MTS Siswa per Kelas (Negeri + Swasta)
JumlahNegeri Swasta I II III
Cimahi Selatan
- 3 538 417 265 1.220
Cimahi Tengah
- 3 293 345 366 1.004
Cimahi Utara - 2 497 110 116 723
Jumlah - 8 1.328 872 747 2.947
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Tabel 2.26
Jumlah Siswa SMU, menurut Kelas Di Kota Cimahi tahun 2009/2010
KecamatanJumlah SMU Siswa per Kelas (Negeri + Swasta)
JumlahNegeri Swasta I II III
Cimahi Selatan
2 2 1.024 965 974 2.963
Cimahi Tengah
3 5 1.412 1.470 1.469 4.351
Cimahi Utara
1 3 668 676 733 2.077
Jumlah 6 10 3.104 3.111 3.176 9.391
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Tabel 2.27
Jumlah Siswa MA, menurut Kelas Di Kota Cimahi tahun 2009/2010
KecamatanJumlah MA Siswa per Kelas (Negeri + Swasta)
JumlahNegeri Swasta I II III
Cimahi Selatan
1 1 69 49 57 175
Cimahi Tengah
0 1 32 23 33 88
Cimahi Utara 0 2 81 59 42 182
Jumlah 1 4 182 131 132 445
Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka tahun 2009
Sedangkan data mengenai jumlah sarana dan prasana sanitasi di sekolah dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Tabel 2.28
Data Air Bersih yang digunakan di Sekolah di Kota Cimahi
No.
Nama SekolahJumlah siswa
Sumber Air Bersih
PDAM SPT SGL
L P S K T S K T S K T
1 MTS PASUNDAN CIMAHI 56 40 V - -
- - - - -
-
2 MTS NURUL IMAN 119 112 V V
3 SMPN 1 CIMAHI 353 435 v v
4 SMPN 2 CIMAHI 615 669 v v
5 SMPN 3 CIMAHI 611 695 v v
6 SMPN 4 CIMAHI 555 605 v v v
7 SMPN 5 CIMAHI 574 601 v
8 SMPN 6 CIMAHI 504 560 v
9 SMPN 7 CIMAHI 441 495 v v
10 SMPN 10 CIMAHI 560 632 v
11SMP KARTIKA SILIWANGI 3 31 30 v
12SMP MUHAMADIAH 5 CIMAHI 85 30
13 SMP PASUNDAN 1 CIMAHI v
14 SMP PASUNDAN 2 CIMAHI 585 522 v v
15 SMP PGRI 3 CIMAHI 42 27 - - - v - - - - -
16 SMP PGRI 4 CIMAHI 234 248 1 1
17 SMP TUNAS MANDIRI 115 100 v
18 SMP PGRI 5 118 83 v
19 SDN CIBEBER 1 180 180 T T T
20 SDN CIBEBER MANDIRI 1 247 216 v
21 SDN CIBEBER 2 141 111 v
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
22 SDN CIBEBER 4 126 123 v
23SDK BPK PENABUR CIMAHI 318 285 v
24SDN BAROS MANDIRI 6 CIMAHI 374 392
25 SDN CIBEREM MANDIRI 2 530 497 v
26MI PERSATUAN UMAT ISLAM ( PUI ) 133 86 v
27 MI NURUL HUDA 134 136 v
28 SDN CIBEREM 5 180 183 v
29 SDN CIBEREM 7 168 165 v
30 SDN CIBEREM MANDIRI 2 530 497 v
31 SDN CIBODAS 1 181 138 v
32 SDN CIBODAS 2 75 64 v
33 SDN CIBODAS 3 145 144 v
34 SDN CIRENDE 63 54 v
35 SDN KIHAPIT 221 234 v
36 SDN LEUWIGAJAH 2 197 211 V V
37 SDN LEUWIGAJAH 3 224 195 V
38 SDN LEUWIGAJAH 5 206 130 V
39 SDN LEUWIGAJAH 6 180 189 V V V
40SDN LEUWIGAJAH Mandiri 1 288 304 v v
41 SD NEGERI LINGGA BUDI 199 198
42 SDN MELONG ASIH 103 117
43 SDN MELONG MANDIRI 1 347 365 V
44 SDN MELONG MANDIRI 4 393 345 V
45SDN NEGERI MELONG MANDIRI 7 233 194 V
46 SDN TUNAS HARAPAN 130 126 V
47 SDN TUNAS MEKAR 137 121 V
48 SDN UTAMA 3 148 134 V
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
49 SD NEGERI UTAMA 6 205 199 V
50 SDN UTAMA 7 143 107 V
51 SDN UTAMA MANDIRI 1 348 349 X
52 SD LANGEN SARI 91 113 V
53 SDN BAROS MANDIRI 1 363 316 X
54 SDN BAROS MANDIRI 2 190 220 V
55SD NEGERI BAROS MANDIRI 3 285 280 S*
56SDN BAROS MANDIRI 5 CIMAHI 432 384 V
57 SDN BINA HARAPAN 132 118 V
58 SDN BUDI ASIH 152 144 V
59 SDN CIGUGUR TENGAH 144 126
60 SDN CIMAHI MANDIRI 1 573 608 V
61 SDN CIMAHI MANDIRI 3 233 226 V
62 SDN CIMAHI MANDIRI 2 555 482 V V
63 SDN CIMAHI MANDIRI 4 240 248 v
64 SDN CIMAHI MANDIRI 5 598 600 v v
65 SDN CIMINDI 2 129 114 v
66 SDN CIMANDI 4 126 125 v
67 SDN CIMANDI 5 133 141 v
68 SDN HARAPAN 1 137 129 v v v
69 SDN HARAPAN 2 152 138 v
70SDN KARANGMEKAR MANDIRI 1 557 491 v v
71KARANG MEKAR MANDIRI 2 320 315
72 SDN KARYA BAKTI 144 128 v
73 SDN KEBON SARI 2 106 99 V
74SDN PADASUKA MANDIRI 1 270 222 v
75 SDN PADASUKA MANDIRI 251 242 1 1
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
2
76 SDN SUTIMAH MANDIRI 1 389 417 v
77 SDN SUKANAMPA 218 249 v
78 SDN SOSIAL 1 258 265 v
79 SDN SOSIAL 2 203 183 v
80 SDN SUKAMAJU 1 109 101
81 SDN SUKAMAJU 2 81 79 v
82 SDN KARTIKA SILIWANG 2 83 68 v v
83SDN KARTIKA SILIWANGI 4 170 142 v
84 KARTIKA SILIWANGI 5 141 143 v
85 SD PURNAMA 172 173 v
86 SDN CEMPAKA 196 204 v v
87 SDN CIBABAT 2 144 99 v
88 SDN CIBABAT 4 106 96 v
89 SDN CIBABAT 5 152 130 1
90 SDN CIBABAT MANDIRI 1 371 359 1 1
91 SDN CIBABAT MANDIRI 2 390 420 v
92 SDN CIBABAT MANDIRI 3 374 394 v
93 SDN CIBABAT MANDIRI 5 322 301 v
94SDN CIPAGERANG MANDIRI 1 1009 899 v
95 SDIT Uswatun Hasanah 84 86 v v
96 SDN CITEUREUP 3 151 118 V
97SDN CITEUREUP MANDIRI 1 213 179 V
98SDN CITEUREUP MANDIRI 2 326 342 V V
99 SDN MAWAR 160 157 V V V
100 SDN PASIR KALIKI 112 108 V
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
101 SDN PASIR KALIKI 2 84 72 V V
102 SDN PASIR KALIKI 3 107 99 V
103 SDN PASIR KALIKI 5 100 98 V V
104
SDN PASIR KALIKI MANDIRI 1 260 244 V
105 SDN SETIAWARGA 118 134 V
106 SDIT NUR AL RAHMAN 209 194
107 SD PLUS NURUL AULIA 202 155 V
108 SD BINA PERSADA 49 64 V
109 MI NURUL FALAH 107 101 V
110 MI NURUL ISLAM 74 78 V
111 MI ASIH PUTERA 291 265 V
Sumber : PMJK kota Cimahi
Tabel 2.29
Data Jumlah Toilet dan Fasilitas Cuci Tangan di Sekolah di Kota Cimahi
No Sekolah Toilet Jumlah Tempat Kencing
Fas. Cuci Tangan
Persediaan Sabun
Guru L P Guru L P Y T Y T
1 MTS PASUNDAN CIMAHI ada 1 1ada 1 1 ya
- ya
-
2 MTS NURUL IMAN 1 V V 1 V V V V
3 SMPN 1 CIMAHI 2 2 2 2 14 v
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
4 SMPN 2 CIMAHI 3 10 5 15 v v
5 SMPN 3 CIMAHI 4 2 2 4 2 2 v v
6 SMPN 4 CIMAHI 3 1 2 1 2 v v
7 SMPN 5 CIMAHI 3 1 2 3 3
8 SMPN 6 CIMAHI 2 1 1 2 1 1 v v
9 SMPN 7 CIMAHI 3 1 2 3 1 2 8 v
10 SMPN 10 CIMAHI 2 1 1 2 1 1 v v
11 SMP KARTIKA SILIWANGI 3 1 v v v v
12SMP MUHAMADIAH 5 CIMAHI 1 2 2
v v
13 SMP PASUNDAN 1 CIMAHI 4 2 2
14 SMP PASUNDAN 2 CIMAHI 2 5 4 -
-- - - v -
15 SMP PGRI 3 CIMAHI 1 1` 1 1 1 v v
16 SMP PGRI 4 CIMAHI 2 1 1 2 1 1 1 1 1
17 SMP TUNAS MANDIRI 2 1 1 v v
18 SMP PGRI 5 2 v v v
19 SDN CIBEBER 1 1 1 T Y
20 SDN CIBEBER MANDIRI 1 1 2 2 1 2 2 v v
21 SDN CIBEBER 2 1 1 1 1 v v
22 SDN CIBEBER 4 1 1 1 1 v v
23 SDK BPK PENABUR CIMAHI 2 5 3 2 9 5 v v
24SDN BAROS MANDIRI 6 CIMAHI 3 1 2
3 1 2 v
25 SDN CIBEREM MANDIRI 2 2 2 2 3 2 v v
26MI PERSATUAN UMAT ISLAM ( PUI ) 1 1
v v
27 MI NURUL HUDA 1 1 T v
28 SDN CIBEREM 5 1 4 5 v
29 SDN CIBEREM 7 1 1 v
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
30 SDN CIBEREM MANDIRI 2 2 2 2 3 2 v v
31 SDN CIBODAS 1 2 1 1 2 1 1 v v
32 SDN CIBODAS 2 1 1 1 1 1 1 v
33 SDN CIBODAS 3 1 1 1 6 v v
34 SDN CIRENDE 2 1 1 1 1 v
35 SDN KIHAPIT 2 1 1 5 5 v v
36 SDN LEUWIGAJAH 2 1 1 V V
37 SDN LEUWIGAJAH 3 2 1 1 5 5 V V
38 SDN LEUWIGAJAH 5 2 1 1 5 5 V V
39 SDN LEUWIGAJAH 6 1 V V
40 SDN LEUWIGAJAH Mandiri 1 1 v v
41 SD NEGERI LINGGA BUDI 2 1 1 2 1 1 V V
42 SDN MELONG ASIH 1 1 2 4 V V
43 SDN MELONG MANDIRI 1 5 2 3 V V
44 SDN MELONG MANDIRI 4 2 1 1 V V
45SDN NEGERI MELONG MANDIRI 7 2 1 1
2 1 1 V V
46 SDN TUNAS HARAPAN 1 V V
47 SDN TUNAS MEKAR 1 V V
48 SDN UTAMA 3 2 1 1 V V
49 SD NEGERI UTAMA 6 2 1 1 2 1 1 V V
50 SDN UTAMA 7 1 2 1 1 V V
51 SDN UTAMA MANDIRI 1 1 1 X X
52 SD LANGEN SARI 1 1 V V
53 SDN BAROS MANDIRI 1 2 1 1 2 1 1 X X
54 SDN BAROS MANDIRI 2 2 1 1 2 1 1 V V
55SD NEGERI BAROS MANDIRI 3 1 2 2
V
56SDN BAROS MANDIRI 5 CIMAHI 2 1 1
2 1 1 V V
57 SDN BINA HARAPAN 1 1 V V
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
58 SDN BUDI ASIH 2 1 1 2 1 1 V V
59 SDN CIGUGUR TENGAH 1 1 1 1 2 5
60 SDN CIMAHI MANDIRI 1 3 8 8 3 8 8 V V
61 SDN CIMAHI MANDIRI 3 2 1 1 2 1 1 V
62 SDN CIMAHI MANDIRI 2 6 1 2 3 3 18 V
63 SDN CIMAHI MANDIRI 4 2 1 1 2 1 1 v v
64 SDN CIMAHI MANDIRI 5 2 1 1 v v
65 SDN CIMINDI 2 2 1 1 y Y
66 SDN CIMANDI 4 1 1 v v
67 SDN CIMANDI 5 1 1 1 1 v v
68 SDN HARAPAN 1 1 v v
69 SDN HARAPAN 2 1 v
70SDN KARANGMEKAR MANDIRI 1 1
1 v v
71 KARANG MEKAR MANDIRI 2 2 1 1 27 v v
72 SDN KARYA BAKTI 2 1 1 v v
73 SDN KEBON SARI 2 1 2 2 1 2 2 V
74 SDN PADASUKA MANDIRI 1 2 1 1 2 1 1 v v
75 SDN PADASUKA MANDIRI 2 2 1 1 V v
76 SDN SUTIMAH MANDIRI 1 4 1 3 4 1 3 v v
77 SDN SUKANAMPA 1 v v
78 SDN SOSIAL 1 2 1 1 5 4 1 v v
79 SDN SOSIAL 2 1 1 1 1 1 1 v v
80 SDN SUKAMAJU 1 1 v v v v v
81 SDN SUKAMAJU 2 1 2 2 1 2 2 v
82 SDN KARTIKA SILIWANG 2 v v
83 SDN KARTIKA SILIWANGI 4 2 1 1 2 1 1 v v
84 KARTIKA SILIWANGI 5 2 1 1 1 1 1 v v
85 SD PURNAMA 1 1 v v
86 SDN CEMPAKA 2 1 1 2 1 1 v v
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
87 SDN CIBABAT 2 1 v v
88 SDN CIBABAT 4 2 1 1 2 1 1 v
89 SDN CIBABAT 5 1 1 2 1 1 1
90 SDN CIBABAT MANDIRI 1 4 2 2 4 2 2 1 1
91 SDN CIBABAT MANDIRI 2 2 1 1 2 1 1 v v
92 SDN CIBABAT MANDIRI 3 6 2 4 2 2 v v
93 SDN CIBABAT MANDIRI 5 1 v v v v
94SDN CIPAGERANG MANDIRI 1 v 1 1
v 1 1 v v
95 SDIT Uswatun Hasanah 2 3 2 3 v v
96 SDN CITEUREUP 3 1 V
97 SDN CITEUREUP MANDIRI 1 2 1 1 2 1 1 V V
98 SDN CITEUREUP MANDIRI 2 2 1 1 2 1 1 V V
99 SDN MAWAR 1 V V
100 SDN PASIR KALIKI 2 1 1 V V
101 SDN PASIR KALIKI 2 1 1 V V
102 SDN PASIR KALIKI 3 1 V V 1 V V V V
103 SDN PASIR KALIKI 5 1 1 V V
104SDN PASIR KALIKI MANDIRI 1 6 3 3
6 3 3 V V
105 SDN SETIAWARGA 2 1 1 V V
106 SDIT NUR AL RAHMAN 12 V V
107 SD PLUS NURUL AULIA 5 2 3 5 2 3 V V
108 SD BINA PERSADA 3 7 9 3 7 9 Y Y
109 MI NURUL FALAH 1 V
110 MI NURUL ISLAM 1 1 V V
111 MI ASIH PUTERA 3 10 10 V V
Sumber : PJMK Kota Cimahi
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
2.5 Kesehatan
a. Sarana Prasarana Kesehatan
Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat dan status kesehatan penduduk
dilakukan antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan sarana kesehatan.
Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat
memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah, dengan upaya
tersebut di harapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat sehingga pada akhirnya
dapat meningkatkan produktifitas. Pada tahun 2009 jumlah rumah sakit di Kota Cimahi
sebanyak 8 rumah sakit yang terdiri dari rumah sakit pemerintah 2 buah, swasta 2 buah
dan rumah sakit bersalin 4 buah. Sedangkan jumlah puskesmas pada tahun 2009
mengalami peningkatan kuantitas dari tahun sebelumnya yaitu terdiri dari puskesmas
umum sebanyak 11 buah, dan puskesmas pembantu 5 buah sedangkan untuk posyandu
posyandu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 380 menjadi 382
posyandu.
Kota Cimahi memiliki 55 Apotek, 9 toko obat berizin, 173 dokter umum, 222
dokter spesialis, 93 dokter gigi dan 9 dokter spesialis gigi yang berpraktek di kota
Cimahi. Jumlah keluarga pra sejahtera ( pra KS) sebanyak 7.182 Keluarga di tahun
2009 atau 5,85 persen dari jumlah keluarga di Kota Cimahi. Jumble pra KS tertinggi
terdapat di Kecamatan Cimahi Selatan yaitu sebesar 3638 keluarga.
Berikut adalah tabel fasilitas kesehatan dan rumah sakit di kota Cimahi.
Tabel 2.30
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kota Cimahi Tahun 2010
Kecamatan Puskesmas Balai
PengobatanPosyandu
Pengobatan AlternatifUmum Pembantu Keliling
Cimahi Selatan 4 1 0 27 132 0
Cimahi Tengah 3 3 0 15 140 0
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Cimahi Utara 4 1 1 12 110 0
Jumlah 11 5 1 54 382 0
Sumber: Kota Cimahi Dalam Angka, 2010
Tabel 2.31
Sarana Prasarana Rumah Sakit di Kota Cimahi Tahun 2010
No Nama Rumah Sakit Kelas Tempat Tidur
1. RSUD Cibabat B 274
2. RS Dustira A 561
3. RS Mitra Kasih C 137
4. RS Mitra Anugrah Lestari C 80
Sumber : Yanmedik 2010
Tabel 2.31 berisi tentang tipe – tipe rumah sakit yang ada di kota Cimahi beserta
jumlah tempat tidurnya. Sedangkan tabel 2.32 memuat data tentang jumlah posyandu
dan kader kesehatan di kota Cimahi.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Tabel 2.32
Jumlah Posyandu dan Kader Kesehatan di Kota Cimahi tahun 2009
NO KECAMATAN PUSKESMAS
Jum
lah
Des
a/K
elu
rah
an
Posyandu Toga
Pok
estr
en
SB
H
Jum
lah
Pos
yan
du
Jum
lah
Kad
er A
kti
f
Ros
io P
osya
nd
u/D
esa
Ros
io K
ader
/Pos
yan
du
Jum
lah
Tog
a
Ras
io T
oga/
Des
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Cimahi Utara Pasirkaliki 1 16 107 16 7 75 75 - -
Cimahi Utara 1 31 330 31 11 92 92 - 1
Cipageran 1 40 227 40 6 29 29 - -
Citeureup 1 24 227 24 9 12 12
2 Cimahi Tengah Cimahi Tengah 2 31 265 16 9 174 87 - 1
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Padasuka 2 53 391 27 7 62 31 - -
Cigugur 2 56 546 28 10 137 69 1 -
3 Cimahi Selatan Cimahi Selatan 2 35 250 18 7 60 30 1 1
Cibeureum 1 29 350 29 12 43 43 - -
Melong Asih 1 39 278 39 7 3 3 - -
Cibeber 1 19 142 19 7
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 373 3,730 286 92 687 471 2 3
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Tabel 2.33
Jumlah Posyandu Berdasarkan Strata di Kota Cimahi Tahun 2009
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH POSYANDUPOSYANDU
AKTIFPRA TAMA
MADYAPUR
NAMAMAN DIRI
JUM LAH
Cimahi Utara Pasirkaliki - 11 5 - 16 31.25
Cimahi Utara 1 18 11 - 30 36.67
Cipageran 1 25 13 1 40 35.00
Citeureup - 23 1 - 24
Cimahi Tengah Cimahi Tengah - 7 21 3 31 77.42
Padasuka - 3 46 3 52 94.23
Cigugur - 3 54 - 57 94.74
Cimahi Selatan Cimahi Selatan 10 22 13 - 45 28.89
Cibeureum - 11 18 - 29 62.07
Melong Asih 1 13 23 2 39 64.10
Cibeber 3 10 6 - 19 31.58
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 146 211 9 382 57.59
Sumber: Data Kependudukan Kota CImahi, Disdukcapil Kota Cimahi 2010
Berdasarkan informasi dari dinas kesehatan kota bandung divisi pelayanan
masyarakat diperoleh keterangan mengenai sarana prasarana posyandu. Dari informasi
tersebut diketahui bahwa pada tahun 2011 jumlah posyandu di kota Cimahi mencapai
385 posyandu. Dari 385 posyandu ada 3 posyandu baru yaitu 3 posyandu di kelurahan
Cigugur.
Menurut informasi dari dinas kesehatan kota bandung divisi pelayanan
masyarakat dan pokjanal posyandu menjelaskan bahwa posyandu – posyandu yang di
kota Cimahi sudah mempunyai sarana kelengkapan fasilitas seperti Dacin dan Sarung
sebagai alat untuk menimbang, Panjang Badan yang terbuat dari kayu untuk mengukur
panjang bayi dan Microtoa untuk mengukur tinggi badan anak dan dewasa. Namun ada
beberapa sarana posyandu tersebut yang sudah rusak dan untuk 3 posyandu yang baru
belum mempunyai sarana tersebut.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
Dari data yang masuk ke divisi pelayanan masyarakat terkait rencana kebutuhan
sarana posyandu kota Cimahi tahun 2011 ada 5 kelurahan yang sudah mengirimkan data
tersebut diantaranya; kelurahan Cibeureum, kelurahan Leuwigajah, kelurahan
PadaSuka, kelurahan setiamanah dan kelurahan utama. Dari data yang ada diketahui
bahwa dari kelima kelurahan tersebut membutuhkan 24 dacin atau sarung, 7 panjang
badan dan 78 microtoa karena rusak maupun hilang. Selain itu pokjanal posyandu
menambahkan selama ini sebagian besar posyandu belum mempunyai bangunan sendiri.
Kegiatan posyandu biasa dilakukan di gedung RW atau rumah warga.
Tabel 2.34 menerangkan tentang jumlah tenaga kerja yang bekerja di bidang
kesehatan tahun 2009, sedangkan tabel 2.35 menerangkan jumlah sarana pelayanan
kesehatan di kota Cimahi.
Tabel 2.34
Jumlah Tenaga Yang Bekerja di Bidang Kesehatan di Kota Cimahi Tahun 2009
UNIT KERJA TENAGA
ME
DIS
KE
PE
RA
WA
TA
N &
BID
AN
KE
FA
RM
AS
IAN
KE
SM
AS
SA
NIT
AS
I
GIZ
I
KE
TE
KN
ISA
N
KE
TE
KN
ISA
N
TE
NA
GA
N
ON
K
ES
EH
AT
AN
JUM
LA
HPUSKESMAS
Cimahi Utara 3 10 1 - 2 1 1 3 2 23
Pasirkaliki 3 8 1 - 1 1 - 1 2 17
Cipageran 4 8 1 - 1 2 1 1 1 19
Citeureup 4 6 1 1 1 1 - 1 5 20
Cimahi Tengah 4 10 2 1 1 2 1 4 3 28
Padasuka 3 11 1 1 - 1 - 1 4 22
Cigugur Tengah 4 12 1 2 2 - 2 3 26
Cimahi Selatan 3 13 1 - 1 1 3 4 2 28
Cibeureum 3 11 1 - 1 1 - 1 3 21
Melong Asih 3 11 1 1 1 1 1 2 2 23
Cibeber 3 6 - - 1 1 - 1 3 15
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 47
RUMAH SAKIT
Mitra Kasih 18 112 13 - 1 16 4 - 96 255
Cibabat 32 288 32 8 9 2 13 217 400
Dustira 87 419 18 3 - 7 10 34 403 981
Mitra Anugrah Lestari
39 90 12 - - 1 2 22 160
DINKES KAB/KOTA
18 18 5 12 3 0 2 30 88
Jumlah 231 1,033 91 27 16 47 25 70 798 2,126
Sumber: Data Kependudukan Kota CImahi, Disdukcapil Kota Cimahi 2010
Tabel 2.35
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Kota Cimahi Tahun 2009
FASILITAS KESEHATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
PE
M.
PU
SA
T
PE
M.
PR
OV
PE
M.K
AB
/ K
OT
A
TN
I / P
OL
RI
BU
MN
SW
AS
TA
JUM
LA
H
RUMAH SAKIT UMUM 1 1 2 4
TEMPAT TIDUR RSU 210 561 202 973
PUSKESMAS : 10 10
PUSKESMAS NON PERAWATAN 10 10
PUSKESMAS PEMBANTU 5 5
PUSKESMAS KELILING 12 12
PRAKTEK PERORANGAN -
DOKTER UMUM 254 254
DOKTER SPESIALIS 109 109
DOKTER GIGI 66 66
DOKTER GIGI SPESIALIS 5 5
BIDAN 174 174
RUMAH BERSALIN 5 5
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 48
BALAI PENGOBATAN/KLINIK 57 57
LABORATORIUM KLINIK 4 4
OPTIKAL -
APOTIK 51 51
TOKO OBAT 18 18
GUDANG FARMASI KABUPATEN/KOTA 1 1
PRODUK OBAT MODERN / INDUSTRI FARMASI
3 3
CABANG PENYALUR ALAT KESEHATAN
1 1
SUB CABANG PENYALUR ALAT KESEHATAN
2 2
PRODUKSI KOSMETIKA 1 1
PRODUKSI KECIL RUMAH TANGGA (PKRT)
102 102
Sumber: Data Kependudukan Kota CImahi, Disdukcapil Kota Cimahi 2010
b. Kesehatan Masyarakat
Tabel 2.36
Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi dan Balita
Menurut Kecamatan di Kota Cimahi Tahun 2009
Kecamatan Puskesmas
Jumlah
Jumlah bayi mati
Jumlah balita
Jumlah balita mati
Lahir hidup
Lahir mati
Lahir hidup+
Lahir mati
2 3 4 5 6 7 8 9
Cimahi Utara Pasirkaliki 417 1 418 1 1,232 1
Cimahi Utara 900 6 906 4 3,662
Cipageran 837 2 839 10 3,245 1
Citeureup 734 6 740 9 2,397 -
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 49
-
Cimahi Tengah Cimahi Tengah 568 3 571 5 2,116 -
Padasuka 1,325 1 1,326 5 4,504
Cigugur 1,427 13 1,440 4 5,942
-
Cimahi Selatan Cimahi Selatan 1,552 2 1,550 14 6,350 -
Cibeureum 1,267 9 1,276 16 5,273 2
Melong Asih 1,275 2 1,277 8 4,616 1
Cibeber 432 4 436 4 1,898
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,734 49 10,779 80 41,235 5
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 7.45 0.12
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Tabel 2.37
Angka Kematian Ibu Maternal Menurut Kecamatan di Kota Cimahi tahun 2009
No Kecamatan PuskesmasJumlah lahir hidup
Jumlah kematian ibu maternal
JmlKematian Kematian Kematian
Ibu hamilIbu bersalin
Ibu nifas
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Cimahi Utara Pasirkaliki 417 - - 1 1
Cimahi Utara 900 1 - 1 2
Cipageran 837 - 1 - 1
Citeureup 734 2 2
2Cimahi Tengah
Cimahi Tengah 568 - - -
Padasuka 1,325 - - 3 3
Cigugur 1,427 - 1 1 2
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 50
3Cimahi Selatan
Cimahi Selatan 1,552 - 1 1
Cibeureum 1,267 1 1 1 3
Melong Asih 1,275 1 - 1
Cibeber 432
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,734 3 3 10 16
ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN)
149.06
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Angka Kejadian Penyakit
Tabel 2.38
Angka Kejadian HIV/AIDS dan IMS di Kota Cimahi tahun 2009
NO Kecamatan Puskesmas
Hiv/aids Ims
Jml kasus
Dita-ngani
% ditangani
Jml kasus Diobati% diobati
1 Cimahi Utara Pasirkaliki
43 0 0
36 36 100
Cimahi Utara 68 68 100
Cipageran 44 44 100
Citeureup 0 0 0
2Cimahi Tengah
Cimahi Tengah
24 24 100
46 46 100
Padasuka 86 86 100
Cigugur 43 43 100
3Cimahi Selatan
Cimahi Selatan
11 0 0
55 55 100
Cibeureum 82 82 100
Melong Asih 59 59 100
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 51
Cibeber
JUMLAH (KAB/KOTA) 78 24 100 519 519 100
ANGKA KESAKITAN
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Tabel 2.39
Angka Kejadian TB Paru Menurut Kecamatan di Kota Cimahi Tahun 2009
No Kecamatan Puskesmas
Tb paru
KlinisBta (+)
DiobatiSembuh (2008) %
Sembuh
Bta (+) Sembuh
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Cimahi Utara Pasirkaliki 22 6 16 9 7 77.8
Cimahi Utara 59 20 49 15 13 86.7
Cipageran 48 17 43 17 10 58.8
Citeureup 46 6 42 8 6
2Cimahi Tengah
Cimahi Tengah
37 32 57 30 26 86.7
Padasuka 49 28 44 24 23 95.8
Cigugur 56 24 47 16 11 68.8
3Cimahi Selatan
Cimahi Selatan
22 59 77 36 34 94.4
Cibeureum 27 31 58 21 20 95.2
Melong Asih 82 60 124 26 25 96.2
Cibeber 18 6 10 -
Rumah Sakit RS Cibabat 125 34 199 26 8 30.8
RS Dustira 18 6 15 14 2 14.3
RS MAL 5 6 9 5 4 80.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 614 335 790 247 189 23.92
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 52
Tabel 2.40
Angka Kejadian DBD dan Diare menurut Kecamatan di Kota Cimahi tahun 2009
No Kecamatan Puskesmas
DBD Diare
Jml kasus
Dita-ngani
% ditangani
Jml kasus
Dita-ngani
% dita-ngani
1 Cimahi Utara Pasirkaliki 52 52 100 1,468 1,468 100
Cimahi Utara 224 224 100 1,640 1,640 100
Cipageran 157 157 100 1,785 1,785 100
Citeureup 192 192 100 909 909
2Cimahi Tengah
Cimahi Tengah
176 176 100 2,334 2,334 100
Padasuka 290 290 100 2,235 2,235 100
Cigugur 278 278 100 3,292 3,292 100
3Cimahi Selatan
Cimahi Selatan
202 202 100 9,771 9,771 100
Cibeureum 248 248 100 2,599 2,599 100
Melong Asih 105 105 100 1,979 1,979 100
Cibeber 71 71 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,995 1,995 100 28,012 28,012 100
ANGKA KESAKITAN 3.33 46.75719
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Data BPS tahun 2008 menyebutkan bahwa umur harapan hidup di kota Cimahi
adalah 69,11.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 53
Status Gizi
Tabel 2.41
Status Gizi Balita di Kota Cimahi Tahun 2009
No Kecamatan Puskesmas
Jumlah balita
Balita yang ada
DitimbangGizi buruk
Gizi kurang
Gizi baik
Gizi lebih
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1Cimahi Utara
Pasirkaliki 1,222 1232 4 135 1,067 29
Cimahi Utara
3,611 3,670 40 409 3,100 121
Cipageran 3,132 3,245 20 305 2,747 185
Citeureup 2,450 2,276 4 264 1,922 84
2Cimahi Tengah
Cimahi Tengah
1,915 2,116 8 220 1,810 88
Padasuka 4,282 4,586 42 467 3,885 192
Cigugur 5,926 5,942 19 411 5,430 80
3Cimahi Selatan
Cimahi Selatan
6,169 6,345 82 745 5,322 196
Cibeureum 4,998 5,216 16 577 4,432 191
Melong Asih
4,657 4,616 70 397 4,078 71
Cibeber 1,894 1,898 25 191 1,617 74
JUMLAH (KAB/KOTA) 40,256 41,142 330 4,121 35,410 1,311
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 54
Pelayanan dan Akses Penduduk Terhadap Sarana Pengelolaan Tinja, sampah dan Limbah
Tabel 2.42
Jumlah akses penduduk terhadap pengelolaan tinja
No Kecamatan Jumlah kk
Jamban
Jum
lah
kk
mem
ilik
i
Jum
lah
kk
dip
erik
sa
Jum
lah
seh
at
% k
k m
emil
iki
% s
ehat
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Cimahi Utara 32446 27,555 419 325 84.92572 77.56563
2 Cimahi Tengah 38782 27,887 889 595 71.90707 66.92913
3 Cimahi Selatan 45942 28,730 707 617 62.53537 87.27016
JUMLAH (KAB/KOTA)
117,170 84,172 2,015 1,537 71.8375 76.27792
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Tabel 2.43
Jumlah Tempat Sampah Keluarga di Kota Cimahi tahun 2009
No Kecamatan Jumlah kk
Tempat sampah
Jum
lah
kk
mem
ilik
i
Jum
lah
kk
dip
erik
sa
% k
k m
emil
iki
Jum
lah
kk
mem
issa
hk
an
sam
pah
or
gan
ik
dan
an
orga
nik
1 Cimahi Utara 32446 29,534 464 91.03 253
2 Cimahi Tengah 38782 26,115 1,447 67.34 1049
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 55
3 Cimahi Selatan 45942 26,930 722 58.62 237
JUMLAH (KAB/KOTA) 117,170 82,579 2,633 70.48 1539
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Tabel 2.44
Jumlah pengelolaan Air Limbah Keluarga di Kota Cimahi tahun 2009
No Kecamatan Jumlah kk
Pengelolaan air limbah
Jum
lah
kk
mem
ilik
i
Jum
lah
kk
dip
erik
sa
Jum
lah
seh
at
% k
k m
emil
iki
% s
ehat
1 Cimahi Utara 32446 28,169 409 211 86.82 51.59
2 Cimahi Tengah 38782 25,864 766 625 66.69 81.59
3 Cimahi Selatan 45942 23,467 669 391 51.08 58.45
JUMLAH (KAB/KOTA)
117,170 77,500 1,844 1,227 2.38 66.54
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 56
Status Kesehatan (KIA dan KB)
Tabel 2. 45
Jumlah Wanita Usia Subur, Kematian, Bayi ke Posyandu
di Kota Cimahi Tahun 2009
No urut
Kelurahan/kecamatan
Jumlah wanita usia subur (wus)(15-49 tahun)
Jml kematian1 tahun terakhir
Bayi 0-1 th mengikuti pos yandu
Bayi 1 - < 5 th mengikuti pos yandu
Ibu hamil/melahirkan
Umur 0 - < 1 th
IkutTidakikut
IkutTidakikut
1CIMAHI UTARA
32121 6 16 1676 265 7072 875
2CIMAHI TENGAH
33069 9 27 2304 243 8831 796
3CIMAHI SELATAN
56820 6 43 2729 440 11860 1439
JUMLAH 122010 21 86 6709 948 27763 3110
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Tabel 2.46
Jumlah PUS Yang Ikut KB dan Tidak di Kota Cimahi Tahun 2009
No urut
Kelurahan/ kecamatan
Pasangan usia subur (pus)
Peserta kb * ) Bukan peserta kb
Peme-rintah
Swasta Hamil Ingin anak segera
Ingin anak ditunda
Tdk ingin anak lagi
1 CIMAHI UTARA 5525 13262 786 654 972 1795
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 57
2CIMAHI TENGAH
3200 17910 958 1728 826 1569
3CIMAHI SELATAN
4889 25539 1278 2554 1769 2877
JUMLAH 13614 56711 3022 4936 3567 6241
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Tabel 2.47Jumlah Keluarga Peserta KB Non Hormonal (IUD) di Kota Cimahi Tahun 2009
No urutKelurahan/ kecamatan
Keluarga menurut tahapan ks
Iud
P S Jumlah
1 Cimahi Utara
pra sejahtera alek 182 1 183
pra sejahtera bk alek 22 1 23
jml pra sejahtera 204 2 206
ks i alek 272 117 389
ks i bk alek 63 16 79
ks i 335 133 468
ks ii s/d iii plus 1202 3586 4788
sub jumlah 1741 3721 5462
2 Cimahi Tengah pra sejahtera alek 71 41 112
pra sejahtera bk alek 11 11 22
jml pra sejahtera 82 52 134
ks i alek 279 264 543
ks i bk alek 177 334 511
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 58
ks i 456 598 1054
ks ii s/d iii plus 934 3013 3947
sub jumlah 1472 3663 5135
3 Cimahi Selatan
pra sejahtera alek 302 21 323
pra sejahtera bk alek 39 51 90
jml pra sejahtera 341 72 413
ks i alek 235 418 653
ks i bk alek 207 266 473
ks i 442 684 1126
ks ii s/d iii plus 711 3408 4119
sub jumlah 1494 4164 5658
Jumlah total Kota cimahi
pra sejahtera alek 555 63 618
pra sejahtera bk alek 72 63 135
jml pra sejahtera 627 126 753
ks i alek 786 799 1585
ks i bk alek 447 616 1063
ks i 1233 1415 2648
ks ii s/d iii plus 2847 10007 12854
TOTAL 4707 11548 16255
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 59
Tabel 2.48Jumlah Keluarga Peserta KB Non Hormonal (MOW)
di Kota Cimahi Tahun 2009
No urutKelurahan/ kecamatan
Keluarga menurut tahapan ks
Mow
P S Jumlah
1 Cimahi Utara
pra sejahtera alek 76 0 76
pra sejahtera bk alek 11 0 11
jml pra sejahtera 87 0 87
ks i alek 121 2 123
ks i bk alek 31 6 37
ks i 152 8 160
ks ii s/d iii plus 183 173 356
sub jumlah 422 181 603
2 Cimahi Tengah
pra sejahtera alek 14 2 16
pra sejahtera bk alek 2 0 2
jml pra sejahtera 16 2 18
ks i alek 123 21 144
ks i bk alek 48 14 62
ks i 171 35 206
ks ii s/d iii plus 210 175 385
sub jumlah 397 212 609
3 Cimahi Selatan
pra sejahtera alek 47 1 48
pra sejahtera bk alek 27 4 31
jml pra sejahtera 74 5 79
ks i alek 179 18 197
ks i bk alek 40 15 55
ks i 219 33 252
ks ii s/d iii plus 200 346 546
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 60
sub jumlah 493 384 877
JUMLAH TOTAL
KOTA CIMAHI
pra sejahtera alek 137 3 140
pra sejahtera bk alek 40 4 44
jml pra sejahtera 177 7 184
ks i alek 423 41 464
ks i bk alek 119 35 154
ks i 542 76 618
ks ii s/d iii plus 593 694 1287
TOTAL 1312 777 2089
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Tabel 2.49Jumlah Keluarga Peserta KB Non Hormonal (MOP) di Kota Cimahi Tahun 2009
No urutKelurahan/ kecamatan
Keluarga menurut tahapan ks
Mop
P S Jumlah
1 Cimahi Utara
pra sejahtera alek 12 0 12
pra sejahtera bk alek 3 0 3
jml pra sejahtera 15 0 15
ks i alek 16 0 16
ks i bk alek 11 0 11
ks i 27 0 27
ks ii s/d iii plus 26 25 51
sub jumlah 68 25 93
2 CIMAHI TENGAH
pra sejahtera alek 0 0 0
pra sejahtera bk alek 0 0 0
jml pra sejahtera 0 0 0
ks i alek 3 4 7
ks i bk alek 3 4 7
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 61
ks i 6 8 14
ks ii s/d iii plus 5 12 17
sub jumlah 11 20 31
3 Cimahi Selatan
pra sejahtera alek 7 0 7
pra sejahtera bk alek 0 0 0
jml pra sejahtera 7 0 7
ks i alek 16 0 16
ks i bk alek 3 2 5
ks i 19 2 21
ks ii s/d iii plus 12 6 18
sub jumlah 38 8 46
JUMLAH TOTAL
KOTA CIMAHI
pra sejahtera alek 19 0 19
pra sejahtera bk alek 3 0 3
jml pra sejahtera 22 0 22
ks i alek 35 4 39
ks i bk alek 17 6 23
ks i 52 10 62
ks ii s/d iii plus 43 43 86
TOTAL 117 53 170
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 62
Tabel 2.50
Jumlah Keluarga Peserta KB Non Hormonal (Kondom)
di Kota Cimahi Tahun 2009
No urutKelurahan/ kecamatan
Keluarga menurut tahapan ks
Kondom
P S Jumlah
1 Cimahi Utara
pra sejahtera alek 4 1 5
pra sejahtera bk alek 4 0 4
jml pra sejahtera 8 1 9
ks i alek 11 30 41
ks i bk alek 3 0 3
ks i 14 30 44
ks ii s/d iii plus 35 216 251
sub jumlah 57 247 304
2 Cimahi Tengah
pra sejahtera alek 0 0 0
pra sejahtera bk alek 0 0 0
jml pra sejahtera 0 0 0
ks i alek 11 9 20
ks i bk alek 2 12 14
ks i 13 21 34
ks ii s/d iii plus 20 198 218
sub jumlah 33 219 252
3 Cimahi Selatan
pra sejahtera alek 2 3 5
pra sejahtera bk alek 0 4 4
jml pra sejahtera 2 7 9
ks i alek 33 21 54
ks i bk alek 10 15 25
ks i 43 36 79
ks ii s/d iii plus 32 159 191
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 63
sub jumlah 77 202 279
JUMLAH TOTAL
KOTA CIMAHI
pra sejahtera alek 6 4 10
pra sejahtera bk alek 4 4 8
jml pra sejahtera 10 8 18
ks i alek 55 60 115
ks i bk alek 15 27 42
ks i 70 87 157
ks ii s/d iii plus 87 573 660
TOTAL 167 668 835
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Tabel 2.51Jumlah Keluarga Peserta KB Hormonal (Implant) di Kota Cimahi Tahun 2009
No urutKelurahan/ kecamatan
Keluarga menurut tahapan ks
Implant
P S Jumlah
1 Cimahi Utara
pra sejahtera alek 19 0 19
pra sejahtera bk alek 5 0 5
jml pra sejahtera 24 0 24
ks i alek 24 0 24
ks i bk alek 23 3 26
ks i 47 3 50
ks ii s/d iii plus 53 41 94
sub jumlah 124 44 168
2 Cimahi Tengah
pra sejahtera alek 15 1 16
pra sejahtera bk alek 0 0 0
jml pra sejahtera 15 1 16
ks i alek 14 0 14
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 64
ks i bk alek 24 8 32
ks i 38 8 46
ks ii s/d iii plus 50 24 74
sub jumlah 103 33 136
3 Cimahi Selatan
pra sejahtera alek 1 2 3
pra sejahtera bk alek 0 2 2
jml pra sejahtera 1 4 5
ks i alek 23 11 34
ks i bk alek 7 27 34
ks i 30 38 68
ks ii s/d iii plus 13 89 102
sub jumlah 44 131 175
JUMLAH TOTAL
KOTA CIMAHI
pra sejahtera alek 35 3 38
pra sejahtera bk alek 5 2 7
jml pra sejahtera 40 5 45
ks i alek 61 11 72
ks i bk alek 54 38 92
ks i 115 49 164
ks ii s/d iii plus 116 154 270
TOTAL 271 208 479
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 65
Tabel 2.52
Jumlah Keluarga Peserta KB Hormonal (Suntik) di Kota Cimahi Tahun 2009
No urut Kelurahan/ kecamatanKeluarga menurut tahapan ks
Suntik
P S Jumlah
1 Cimahi Utara
pra sejahtera alek 235 49 284
pra sejahtera bk alek 48 31 79
jml pra sejahtera 283 80 363
ks i alek 284 367 651
ks i bk alek 158 153 311
ks i 442 520 962
ks ii s/d iii plus 942 5597 6539
sub jumlah 1667 6197 7864
2 Cimahi Tengah
pra sejahtera alek 24 192 216
pra sejahtera bk alek 2 101 103
jml pra sejahtera 26 293 319
ks i alek 206 1233 1439
ks i bk alek 58 1339 1397
ks i 264 2572 2836
ks ii s/d iii plus 229 7138 7367
sub jumlah 519 10003 10522
3 Cimahi Selatan
pra sejahtera alek 206 302 508
pra sejahtera bk alek 94 445 539
jml pra sejahtera 300 747 1047
ks i alek 925 1651 2576
ks i bk alek 225 2921 3146
ks i 1150 4572 5722
ks ii s/d iii plus 360 9897 10257
sub jumlah 1810 15216 17026
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 66
JUMLAH TOTAL
KOTA CIMAHI
pra sejahtera alek 465 543 1008
pra sejahtera bk alek 144 577 721
jml pra sejahtera 609 1120 1729
ks i alek 1415 3251 4666
ks i bk alek 441 4413 4854
ks i 1856 7664 9520
ks ii s/d iii plus 1531 22632 24163
TOTAL 3996 31416 35412
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Tabel 2.53
Jumlah Keluarga Peserta KB Hormonal (Pil) di Kota Cimahi Tahun 2009
No urut Kelurahan/ kecamatanKeluarga menurut tahapan ks
Pil
P S Jumlah
1 Cimahi Utara
pra sejahtera alek 222 2 224
pra sejahtera bk alek 68 2 70
jml pra sejahtera 290 4 294
ks i alek 212 214 426
ks i bk alek 190 337 527
ks i 402 551 953
ks ii s/d iii plus 754 2292 3046
sub jumlah 1446 2847 4293
2 Cimahi Tengah pra sejahtera alek 42 86 128
pra sejahtera bk alek 0 40 40
jml pra sejahtera 42 126 168
ks i alek 252 400 652
ks i bk alek 40 541 581
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 67
ks i 292 941 1233
ks ii s/d iii plus 331 2693 3024
sub jumlah 665 3760 4425
3 Cimahi Selatan
pra sejahtera alek 89 124 213
pra sejahtera bk alek 35 146 181
jml pra sejahtera 124 270 394
ks i alek 510 507 1017
ks i bk alek 136 872 1008
ks i 646 1379 2025
ks ii s/d iii plus 163 3785 3948
sub jumlah 933 5434 6367
JUMLAH TOTAL
KOTA CIMAHI
pra sejahtera alek 353 212 565
pra sejahtera bk alek 103 188 291
jml pra sejahtera 456 400 856
ks i alek 974 1121 2095
ks i bk alek 366 1750 2116
ks i 1340 2871 4211
ks ii s/d iii plus 1248 8770 10018
TOTAL 3044 12041 15085
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 68
Tabel 2.54
Jumlah POS KB, SUB KB dan Kelompok AKseptor di Kota Cimahi Tahun 2009
No KelurahanJumlah rw
Pos kb Sub kbKelompok akseptor
1 Kec. Cimahi Utara 87 20 87 470
2 Kel. Cipageran 29 6 29 747
3 Kel. Cibabat 25 7 25 138
4 Kel. Citeureup 19 4 19 115
5 Kel. Pasirkaliki 14 3 14 70
6 Kec. Cimahi Tengah 110 27 110 575
7 Kel. Cimahi 10 4 10 50
8 Kel. Karang Mekar 17 3 17 75
9 Kel. Setiamanah 18 5 18 81
10 Kel. Padasuka 21 5 21 148
11 Kel. Baros 25 5 25 116
12 Kel.Cigugur Tengah 19 5 19 105
13 Kec. Cimahi Selatan 115 24 123 684
14 Kel. Utama 16 5 18 91
15 Kel. Leuwigajah 20 3 20 146
16 Kel. Cibeureum 29 6 29 171
17 Kel.Cibeber 14 4 20 85
18 Kel. Melong 36 6 36 191
Kota Cimahi 312 71 320 1729
Sumber : Profil Sosial Budaya Kota Cimahi tahun 2009
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 69
2.6 Kondisi Sosial Masyarakat
Tabel 2.55
Jumlah Pemeluk Agama per Kecamatan
Kecamatan Islam Katolik Protestan Hindu Budha
Cimahi Selatan 201.038 4.689 6.749 685 645
Cimahi Tengah 184.769 1.196 1.192 32 115
Cimahi Utara 180.112 2.719 3.961 403 319
Sumber: Kota Cimahi Dalam Angka, 2010
Tabel di atas merupakan table jumlah pemeluk agama per kecamatan di kota
Cimahi. Di kota Cimahi ada 5 (lima agama yang dianut oleh masyarakatnya, yaitu
Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha. Dari ketiga kecamatan di kota Cimahi
didominasi oleh penduduk beragama Islam.
Tabel 2.56
Jumlah Sarana Peribadatan Agama Islam Di Kota Cimahi
Kecamatan Mesjid Langgar Mushola Jumlah
Cimahi Selatan 140 102 97 339
Cimahi Tengah 105 79 76 260
Cimahi Utara 107 91 42 240
352 272 215
Sumber: Kota Cimahi Dalam Angka, 2010
Tabel 2.57
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 70
Jumlah Sarana Peribadatan Agama Kristen Protestan, Katolik, Hindu Dan Budha Di Kota Cimahi
Kecamatan
Gereja
Protestan
Gereja
Katolik Pura Hindu Vihara Budha
Cimahi Selatan 4 0 0 0
Cimahi Tengah 20 1 1 0
Cimahi Utara 4 0 0 0
28 1 1 0
Sumber: Kota Cimahi Dalam Angka, 2010
Tabel 2.56 dan tabel 2.57 di atasa memuat jumlah sarana peribadatan umat
beragama di ketiga kecamatan di kota Cimahi. Di Cimahi Selatan hanya ada 2 (dua)
ruamah ibadah, yaitu rumah ibadah umat Islam ber jumlah 339 rumah ibadah dan
ru,mah ibadah umat protestan 4 rumah ibadah. Di Cimahi Tengah ada 260 rumah ibadah
umat Islam, 20 rumah ibadah umat Protestan dan 1 (satu) rumah ibadah masing –
masing untuk umat Katholik dan Hindu. Sedangkan di Cimahi Utara ada 240 rumah
ibadah umat Islam dan 4 (Empat) rumah ibadah untuk umat Protestan. Bila dilihat dari
table di atas dari ketiga kecamatan di kota Cimahi hanya ada 1 (satu) umat Budha yang
tidak mempunyai sarana peribadatan.
Tabel 2.58
Jumlah Penduduk Bedasarkan Jenis Pekerjaan Kota Cimahi Tahun 2009
No. Jenis Pekerjaan Jumlah Prosentase
1 Wiraswasta 39,613 14.99
2 Karyawan swasta 98,734 37.37
3 Karyawan BUMN/BUMD 3,083 1.17
4 PNS/TNI/POLRI/Pensiunan 24,901 9.42
5 Pedagang/Perdagangan 11,106 4.20
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 71
6 Buruh/Industri 30,750 11.64
7 Bidang Kesehatan 1,304 0.49
8 Tidak Bekerja 43,113 16.32
9 Kelompok Profesi 5,312 2.01
10 Pertanian 1,453 0.55
11 Lain-lain 4,847 1.83
JUMLAH 264,216 100.00
Sumber: Data Kependudukan Kota CImahi, Disdukcapil Kota Cimahi 2010
Tabel 2.58 diatas berisi tentang jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan di kota
Cimahi tahun 2009. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk di Kota
Cimahi berprofesi sebagai wiraswasta, yaitu sebesar 14,99%. Jenis pekerjaan terbanyak
kedua di Kota Cimahi adalah karyawan swasta sebesar 37,37%. Terbanyak ketiga
adalah pengangguran/tidak bekerja sebanyak 16,32%. Sisanya adalah karyawan
BUMN/BUMD, PNS/POLRI/TNI/Pensiunan 1,17%, Pedagang 4,20%, bidang
kesehatan 0,49% , kelompok profesi 2,01%, pertanian 0,55% dan lain – lain 1,83%.
Tabel 2.59
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 72
Distribusi Penduduk berdasarkan Pentahapan Keluarga Sejahtera
KELURAHAN/
KECAMATAN
HASIL PENTAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA
KELUARGA
PRA
SEJAHTERA
KELUARGA
SEJAHTERA I
KEL.
SEJAH
TERA
II
KEL.
SEJAH
TERA
III
KEL.
SEJA
HTER
A III
PLUS
JML.
ALE
K
BUKAN
ALEK ALEKBUKAN
ALEK
CIMAHI
UTARA1597 384 3757 1953 12549 10821 1230 32291
CIMAHI
TENGAH1164 399 6214 5584 14527 10293 599 38780
CIMAHI
SELATAN2071 1567 6536 7783 19442 13292 954 51645
4832 2350 16507 15320 46518 34406 2783 122716
2.7 Perekonomian
Produksi/Perekonomian Daerah (PDRB)
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kinerja perekonomian kota Cimahi secara makro ditunjukkan oleh pencapaian
nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atau total nilai tambah bruto pada tahun
2010. Pertumbuhan ekonomi secara riil oleh Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) atas
dasar konstan tahun 2000. Pertumbuhan ekonomi ini digerakkan oleh pertumbuhan
yang positif pada semua kelompok sector. Secara rinci laju petumbuhan ekonomi ini
dapat dilihat pada tabel 2.60 dan 2.61 di bawah.
Tabel 2.60
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 73
Pertumbuhan Ekonomi Kota Cimahi Atas Dasar Harga Konstan (Milyar)
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2010
Lapangan Usaha 2008 2009 2010
I. Primer 9,24 9,64 10,10
1. Pertanian 9,24 9,64 10,10
2. Pertambangan - - -
II. Sekunder 58 4.176 38 4.340.65 4,478.79
3. Industri 3,597.31 3,729.34 3,832.25
4. Listrik, gas dan air 213.90 225.42 3,832.25
5. Bangunan365.17 385.89 406.54
III. Tersier 1.722,45 1,830.11 2,020.42
6. Perdangan/Hotel/Restoran 1.164,51 347.44 1,397.54
7. Pengangkutan/Telekomunikasi 91.08 95.43 107.98
8. Keuangan/Persewaan/Jasa Perusahaan 119.42 128.04 141.66
9. Jasa - Jasa 347.44 362.74 373.24
PDRB 5,908.07 6,181.40 6,509.31
Sumber : PDRB kota Cimahi tahun 2010
Tabel 2.62
Pertumbuhan Ekonomi Kota Cimahi Atas Dasar Harga Konstan (%)
Menurut Lapanga Usaha Tahun 2008 – 2010
Lapangan Usaha 2008 2009 2010
Primer 4.17 4.29 4.80
1. Pertanian 4.17 4.29 4.80
2. Pertambangan - - -
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 74
II. Sekunder 3,85 3,93 3.18
3. Industri 3.88 3.67 2.76
4. Listrik, gas dan air 1.86 5.38 6.47
5. Bangunan 4.75 5.67 5.35
III. Tersier 7.09 6.31 10.34
6. Perdangan/Hotel/Restoran 7.49 6.82 12.35
7. Pengangkutan/Telekomunikasi 5.18 5.16 12.74
8. Keuangan/Persewaan/Jasa Perusahaan 10.21 7.77 10.07
9. Jasa - Jasa 5.23 4.40 2.90
PDRB 4.77 4.61 5.30
Sumber : PDRB kota Cimahi tahun 2010
Berikut adalah laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan kelompok sector di kota Cimahi tahun 2010
Grafik 2.3
Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Kelompok Sektor
Kota Cimahi Tahun 2010
Sumber : PDRB kota Cimahi tahun 2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 75
Struktur Ekonomi
Struktur ekonomi Cimahi pada periode 2008-2010 tampak mengalami
pergeseran, meskipun relatif sangat kecil. Pada tahun 2010 kontribusi sektor sekunder
terus mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir dari 70,25 persen menjadi 68,45
persen. Namun secara keseluruhan sektor ini masih mendominasi perekonomian Kota
Cimahi. Penurunan kontribusi kelompok sektor sekunder ini disebabkan adanya
penurunan kontribusi sektor industri yang terjadi selama tiga tahun terakhir dari sebesar
59,78 persen (2008), 59,47 persen (2009) dan tahun 2010 menjadi sebesar 58,03 persen
dari total pembentukan PDRB.
Berikut adalah tabel sturktur Ekonomi Kota Cimahi Atas Dasar Harga Berlaku.
Tabel 2.63
Sturktur Ekonomi Kota Cimahi Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar)
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2010
Lapangan Usaha 2008 2009 2010
Primer 9.24 9.64 10.10
1. Pertanian 9,24 9.64 10.10
2. Pertambangan - - -
II. Sekunder 4,176.38 4,340.65 4,478.79
3. Industri 3,597.31 3,729.34 3,832.25
4. Listrik, gas dan air 213.90 225.42 240.01
5. Bangunan 365.17 385.89 406.54
III. Tersier 1.722,45 1,831.11 2,020.42
6. Perdangan/Hotel/Restoran 1.164,51 1,243.90 1,397.54
7. Pengangkutan/Telekomunikasi 91.08 95.78 107.98
8. Keuangan/Persewaan/Jasa Perusahaan 119.42 128.69 141.66
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 76
9. Jasa - Jasa 347.44 362.74 373.24
PDRB 5,908.07 6,181.40 6,509.31
Sumber : PDRB kota Cimahi tahun 2010
Tabel 2.64
Sturktur Ekonomi Kota Cimahi Atas Dasar Harga Berlaku (%)
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2010
Lapangan Usaha 2008 2009 2010
Primer 0.15 0.15 0.16
1. Pertanian 0.15 0.15 0.16
2. Pertambangan - - -
II. Sekunder 70.25 70.07 68.45
3. Industri 59.78 59.47 58.03
4. Listrik, gas dan air 3.33 3.27 3.24
5. Bangunan 7.13 7.32 7.19
III. Tersier 29.60 29.78 31.38
6. Perdangan/Hotel/Restoran 19.11 19.28 20.70
7. Pengangkutan/Telekomunikasi 1.77 1.76 1.82
8. Keuangan/Persewaan/Jasa Perusahaan 2.21 2.29 2.36
9. Jasa - Jasa 6.51 6.45 6.50
PDRB 100.00 100.00 100.00
Sumber : PDRB kota Cimahi tahun 2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 77
Grafik 2.4
Struktur Ekonomi Berdasarkan Kelompok Sektor Kota Cimahi Tahun 2010
Sumber : PDRB kota Cimahi tahun 2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 78
Inflasi
Kota Cimahi belum memiliki data inflasi, namun dengan berasumsi bahwa
tingkat perkembangan harga konsumen di Kota Cimahi isbandi sama dengan kondisi di
Kota Bandung, maka sebagai gambaran akan diilustrasikan inflasi di Kota Bandung.
Pada tahun 2010 tingkat inflasi Kota Bandung yaitu sebesar 4,53 persen naik sebesar
2,42 point isbanding tahun 2009 yang mencapai 2,11 persen. Sedangkan Inflasi Jawa
Barat (gabungan tujuh kota : Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Bekasi, Bogor, Sukabumi
dan Banjar) mencapai 6,62 persen.
Grafik 2.5
Inflasi kota Bandung Tahun 2005 - 2010
Selama kurun waktu 2005 – 2010, laju inflasi tahun 2005 merupakan laju inflasi
tertinggi. Tahun 2005 tingkat inflasi mengalami tekanan yang sangat berat karena
kenaikan harga BBM yaitu mencapai 19,56 persen. Tingginya inflasi tersebut
merupakan imbas dari kenaikan harga BBM pada bulan Maret 2005 dengan kenaikan
rata-rata 29 persen dan pada bulan September 2005 sebesar 22 persen. Kenaikan
tersebut berdampak langsung terhadap kenaikan harga pada kelompok transpor,
khususnya tarif angkutan, sedangkan dampak tidak langsung mendorong kenaikan harga
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 79
kelompok barang dan jasa lainnya, sebagai akibat naiknya biaya tranportasi dan biaya
produksi. PDRB Kota Cimahi 2010 PDRB Kota Cimahi 68
Sebaliknya pada tahun 2009 inflasi pada titik terendah selama periode 2005 –
2010 tersebut yaitu hanya mencapai 2,11 persen. Kondisi ini menunjukkan fluktuasi
harga relatif terjaga, bahkan komoditi transportasi dan komunikasi mengalami deflasi
sebesar 5,98 persen. Pada tahun 2009 harga bahan bakar minyak mengalami penurunan,
sehingga menyebabkan terjadinya deflasi.
APBD
a. Data realisasi APBD Kabupaten/Kota selama kurun watu 5 terakhir, berikut
krateristik dan laju pertumbuhan ekonomi/PDRB
Tabel 2.65
Realisasi Pendapatan Kota Cimahi Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2010
TAHUN
REALISASI PENDAPATAN
TOTAL (Rp)PAD
(Rp)
DANA PERIMBANGAN
(Rp)
PENDAPATAN DAERAH LAINNYA
(Rp)
2007 62,154,346,389.00 376,562,498,641.00 44,796,433,901.00 483,513,278,931.00
2008 74,162,518,496.00 415,274,135,678.00 47,562,645,880.00 536,999,300,054.00
2009 78,719,419,007.00 424,535,335,678.00 48,828,394,999.00 552,083,149,684.00
2010 105.475.128.580,00 399.440.241.000,00 100.148.315.203,00 605,063,684,783.00
Sumber : APBD 2007 – 2010
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Cimahi dari tahun 2007 hingga
tahun 2010 selalu mengalami kenaikan di setiap sector setiap tahunnya. Kenaikan
tertinggi terjadi dari tahun 2007 ke tahun 2008 yaitu sebesar Rp 53.486.021.123,
sedangkan kenaikan terendah terjadi dari tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu sebesar
15.083.849.630.
Untuk lebih rinci dapat dilihat pada table 2.65 di atas.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 80
b. Data setiap komponen PAD berikut laju pertumbuhan masing-masing
komponen tersebut
Pendapatan asli daerah kota Cimahi terdiri dari :
Pajak daerah: pajak daerah di kota Cimahi ini selalu mengalami kenaikan setiap
tahunnya. Kenaikan tertinggi terjadi dari tahun 2009 menuju tahun 2010
Retribusi daerah: berbeda dengan pajak daerah, retribusi daerah kota Cimahi
cenderung mengalami penurunan. Hanya pada tahun 2007 menuju tahu 2008
retribusi ini mengalami kenaikan.
Kekayaan daerah : kekayaan daerah kota Cimahi selalu mengalami kenaikan setiap
tahunnya
Lain – lain pendapatan asli daerah yang sah : sama dengan pajak daerah dan
kekayaan daerah, pendapatan lain – lain yang sah ini juga selalu mengalami
kenaikan setiap tahunnya.
Untuk lebih detail jumlah PAD kota Cimahi dari tahu 2007 sampai dengan tahun
2010 disajikan dalam bentuk tabel 2.65 berikut;
Tabel 2.65
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Cimahi tahun 2007 – 2010
Tahun
Realisasi PAD
Pajak Daerah (Rp)
Retribusi Daerah (Rp)
Kekayaan Daerah (Rp)
Lain – Lain (Rp)
2007 15,163,521,877.00 37,069,352,943.00 4,034,634,714.00 5,886,836,855.00
2008 15,706,334,647.00 45,216,799,280.00 5,447,918,440.00 9,907,586,855.00
2009 16,712,524,686.00 10,284,686,705.00 5,647,918,440.00 46,074,289,176.00
2010 36.553.750.436,00 7.459.825.500,00 9.162.429.009,00 52.299.123.635,00
Sumber : APBD 2007 – 2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 81
c. Data hasil pengelolalan hasil kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain
pendapatan asli daerah
Tabel 2.66Realisasi Dana Perimbangan Kota Cimahi tahun 2007 – 2010
Tahun
Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil pajak/Bukan Pajak
(Rp)
Dana Alokasi Khusus/DAK (Rp)
Dana Alokasi Umum/DAU (Rp)
2007 41,876,578,641.00 27,677,000,000.00 305,008,920,000.00
2008 44,520,265,678.00 31,747,000,000.00 339,006,870,000.00
2009 55,182,665,678.00 27,297,200,000.00 342,055,470,000.00
2010 42.500.000.000,00 1.968.000.000,00 354.972.241.000,00
Sumber : APBD 2007 – 2010
Tabel 2.67
Kontribusi PAD kota Cimahi tahun 2007 – 2010
Tahun PAD (Rp) Belanja (Rp) Kontribusi (%)
2007 62,154,346,389.00 564,943,242,728.00 11.002
2008 74,162,518,496.00 630,423,599,086.24 11.76
2009 78,719,419,007.00 614,148,269,401.00 12.82
2010 105,475,128,580,00 693,473,409,783,00 15.21
Sumber : APBD 2007 – 2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 82
d. Data tentang dana bagi hasil pajak dari propinsi dan Pemkot/Pemkab yang
bersangkutan
Tabel 2.68
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemkot Cimahi Tahun 2007 – 2010
Tahun 2007 2008 2009 2010
Dana bagi hasil
pajak dari Prop
dan Pemkot
25,097,432,500.00 30,235,697,500.00 30,235,697,500.00 30.242.175.000,00
Sumber : APBD 2007 – 2010
e. Anggaran kegiatan operasional belanja aparatur daerah berdasar porsi APBD
Tabel 2.69Realisasi Belanja Aparatur terhadap APBD tahun 2007 – 2010
Tahun Belanja Aparatur APBD Perbandingan (%)
2007 270,093,812,075.00 564,943,242,728.00 47.81
2008 280,510,685,534.00 630,423,599,086.24 44.49
2009 358,910,764,406.00 614,148,269,401.00 58.44
2010 398,046,605,692,00 693,473,409,783,00 57.39
Sumber : APBD 2007 – 2010
f. Data perbandingan antara belanja publik terhadap total APBD
Tabel 2.70Realisasi Belanja Aparatur terhadap APBD tahun 2007 – 2010
Tahun Belanja Publik APBD Perbandingan (%)
2007 294,849,430,653.00 564,943,242,728.00 52.19
2008 280,510,685,534.00 630,423,599,086.24 44.49
2009 255,237,504,995.00 614,148,269,401.00 41.56
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 83
2010 295,426,804,091,00 693,473,409,783,00 42.60
Sumber : APBD 2007 – 2010
g. Data pengeluaran pembiayaan sanitasi
Tabel 2.71
Pengeluaran dan Penerimaan Pembiayaan Sanitasi Kota Cimahi tahun 2010
Institusi Pengeluaran (Rp) Jumlah (Rp)Dinas Kesehatan- Penyehatan Lingkungan- Percepatan Pembangungan
Sanitasi Permukiman- Penyuluhan masyarakat pola
hidup sehat
140,178,750.00
200,000,000.00
50,000,000.00
390,178,750.00
Pekerjaan Umum
- Program pembuatan saluran drainase/gorong – gorong
- Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
1,982,761,800.00
1,845,232,200.00
3,827,994,000
Dinas Pekerjaan UmumProgram pembangunan dan pengelolaan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
1,676,859,200.00 1,676,859,200.00
Dinas Kebersihan dan Pertamanan- Pembangunan jaringan air
bersih/air minum- Penyediaan sarana air bersih
dan sanitasi dasar terutama untuk masyarakat miskin
1,380,000,000.00
4,044,000,000.00
5,424,000,000.00
Lingkungan Hidup 1,421,260,000.00
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 84
- Program pengembangan kinerja pengelolaan sampah 1,421,260,000.00
Kantor Lingkungan Hidup- Program pengendalian
pencemaran dan dan perusakan lingkungan hidup
1,477,842,300.00
1,477,842,300.00
Jumlah (Rp) 14,218,134,250.00 14,218,134,250.00
Sumber : APBD 2007 – 2010
2.8 Visi dan Misi Kota
2.8.1 Visi
Berdasarkan pada identifikasi permasalahan pembangunan di Kota Cimahi yang telah di
paparkan di atas, maka visi yang hendak diwujudkan oleh Kota Cimahi adalah
“DENGAN IMAN, TAQWA, OPTIMIS DAN CERDAS, JADIKAN CIMAHI KOTA
MAJU, AGAMIS, NYAMAN, TERTIB, AMAN DAN PRODUKTIF”
2.8.2 Misi
Adapun misi yang disusun untuk mewujudkan visi kota Cimahi dibagi menjadi 6
langkah, yaitu :
1. Meningkatkan Sarana Perekonomian dan Lapangan Kerja
2. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
3. Meningkatkan Penataan dan Penegakan Hukum
4. Meningkatkan Infrastruktur kota
5. Mengendalikan Pembangunan agar berwawasan lingkungan
6. Meningkatkan Kemitraan dengan Dunia Usaha
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 85
2.9 Institusi dan Organisasi Pemerintah Daerah
a. Struktur Organisasi Pemerintah Daerah, SKPD terkait
Struktur organisasi pemerintah daerah, SKPD Kota Cimahi berdasarkan :
perda nomor 1 tahun 2011 tentang perubahan atas peraturan daerah kota cimahi
nomor 7 tahun 2008 tentang sekretariat daerah dan sekretariat dewan perwakilan rakyat
daerah (dprd) kota cimahi, lembaran daerah nomor 114 seri d
perda nomor 2 tahun 2011 tentang perubahan atas peraturan daerah kota cimahi
nomor 8 tahun 2008 tentang dinas daerah kota cimahi, lembaran daerah nomor 115 seri
d
perda nomor 3 tahun 2011 tentang perubahan atas peraturan daerah kota cimahi
nomor 9 tahun 2008 tentang lembaga teknis daerah dan kantor pelayanan perizinan
terpadu kota cimahi, lembaran daerah nomor 116 seri d
perda nomor 4 tahun 2011 tentang perubahan atas peraturan daerah kota cimahi
nomor 10 tahun 2008 tentang satuan polisi pamong praja kota cimahi, lembaran daerah
nomor 117 seri d
tanggal penetapan dan pengundangan 18 januari 2011
Adalah sebagai berikut
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 86
Diagram 2.1
Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi tahun 201
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
b. Para Pemangku Kepentingan (stakeholder)
Stakeholder Utama : Bappeda, DPU, DKP, Dinkes, BPMPPKB, Setda (bag. Humas)
Stakeholder Pendukung : PKK, KP2A : (KSM RW 02 Karang Mekar, KSM RW 10
Baros, KSM RW 14 Utama, KSM RW 06 Padasuka, KSM RW 29 Cibeureum, KSM
RW 26 Melong, KSM RW 03 Cipageran, KSM RW 04 Leuwi Gajah, KSM RW 03
Utama, KSM RW 11 Melong, KSM RW 36 Melong, KSM RW 16 Utama, KSM RW 16
Cibabat, KSM RW 09 Cipageran, KSM RW 05 Cigugur).
c. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) SKPD Terkait
Tabel 2.72
Tupoksi SKPD Terkait
No. SKPD Peran FungsiBappeda Koordinator melalui bidang fisik
Dalam hal penganggaran berperan dalam n yang mengakomodasikan kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan AMPL
Monev
Regulator
DPU Perumusan kebijakan teknis drainase kota dan irigasi;
Pemeliharaan drainase lingkungan permukiman dan irigasi
Penanganan genangan/banjir
Pembangunan drainase kota dan irigasi;
Pengendalian dan pengawasan drainase lingkungan permukiman dan irigasi
Merekomendasikan penataan drainase kota dan irigasi
Evaluasi*
RegulatorOperator
DKP Merumuskan bahan kebijakan teknis pekerjaan umum meliputi Bidang bidang Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan,Air Bersih dan Air Limbah Domestik;
Koordinator bidang teknis yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan fisik seperti MCK, Septic tank comunna dengan air bersih dan berbasis masyarakat, STBM
Kajian buku putih sanitasi SSK Pemberdayaan masyarakat terkait
RegulatorOperator
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
lingkungan Pembentukan kelompok masyarakat
(KSM) Kegiatan 3R dalam konsep kebersihan
Dinkes
Pelayanan Kesehatan Bagi Masyaraat
Pengendalian, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan
Promosi kesehatan
Evaluasi
Regulator
BPMPPKB Pembinaan lingkungan dalam meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan lingkungan
Pendataan; berkaitan dengan pendataan KB sekaligus mendata ada tidaknya jamban di rumah
Melaksanakan kegiatan P2WKSS kaitannya dengan penggunaan air bersih dan PHBS
Menyinergikan kegiatan pusat dan daerah (TMSS; jalan, lingkungan, drainase, air minum)
Bina lingkungan kelurahan. Ada kelompok – kelompok di masyarakat untuk dibina dalam membentuk keluarga sehat
RegulatorOperator
Setda (bag. Humas)
Melaksanakan peliputan dan pendokumentasian agenda DPRD;
Koordinasi
Operator
Sumber : Uraian Tugas SKPD tahun 2011
d. Program Kerja Riil Sanitasi Masing – Masing SKPD
Tabel 2.73
Program Kerja Riil Sanitasi Masing – Masing SKPD
No SKPD Program Kerja Riil
Bappeda Koordinasi kegiatan Pokja Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Menyusun rencana RPIJM Menyusun rencana RPJMD Menyusun Rencana kerja Monev
DPU Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 89
sungai, danau dan sumber daya air lainnya, Program pembuatan saluran drainase/gorong –
gorong Program pengembangan dan pengelolaan jaringan
irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Koordinasi sinergis system drainase
DKP Merumuskan bahan kebijakan teknis pekerjaan umum meliputi Bidang bidang Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan,Air Bersih dan Air Limbah Domestik;
Koordinator bidang teknis yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan fisik seperti MCK, Septic tank comunna dengan air bersih dan berbasis masyarakat, STBM
Kajian buku putih sanitasi SSK Pemberdayaan masyarakat terkait lingkungan Pembentukan kelompok masyarakat (KSM) Kegiatan 3R dalam konsep kebersihan
Dinkes Koordinasi dengan SKPD lain Penyehatan Lingkungan terkait dengan tupoksi air
bersih Study EHRA PHBS baik di skala rumah tangga tapi juga sekolah Pembina secretariat kota sehat Penyuluhan serentak di 12.000 rumah tentang
ruangan bebas asap rokok, CTPS, pemilahan sampah yang dilakukan serentak oleh PKK dan sekolah
BPMPPKB Pembinaan lingkungan dalam meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan lingkungan
Pendataan; berkaitan dengan pendataan KB sekaligus mendata ada tidaknya jamban di rumah
Melaksanakan kegiatan P2WKSS kaitannya dengan penggunaan air bersih dan PHBS
Menyinergikan kegiatan pusat dan daerah (TMSS; jalan, lingkungan, drainase, air minum)
Bina lingkungan kelurahan. Ada kelompok – kelompok di masyarakat untuk dibina dalam membentuk keluarga sehat
Pemberdayaan perempuan dalam pembinaan lingkungan melibatkan ibu – ibu untuk kegiatan AMPL
Meningkatkan kualitas lingkungan seperti membuat biopori, pembangunan drainase di pinggir jalan oleh masyarakat
Setda (bag. Humas) Melaksanakan peliputan dan pendokumentasian agenda DPRD;
Koordinasi
Sumber : Uraian Tugas SKPD tahun 2011, Data Primer
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 90
e. Hambatan utama untuk menciptakan sinergi optimal dalam pelaksanaan
peran pengelolaan sanitasi
Tabel 2.74
Hambatan utama untuk menciptakan sinergi optimal dalam pelaksanaan peran
pengelolaan sanitasi
SDM Kurangnya SDM secara kuantitas
Program Banyaknya program serupa dari pemerintah yang harus diselesaikan dalam waktu bersamaan
Data Data sekunder masih kurang lengkap
Sumber : Data Primer
f. Kekuatan dan kelemahan daya dukung SDM, penyedia layanan sanitasi kota
Cimahi
Tabel 2.75
Kekuatan dan kelemahan daya dukung SDM, penyedia layanan sanitasi
Kota Cimahi
SDM Secara kualitas SDM untuk program sanitasi sangat memadai
Program Program PPSP telah berjalan sebelum ada fasilitator dari KMW
Koordinasi Fungsi koordinasi berjalan dengan baik karena kantor SKPD berada dalam satu atap
Sumber : Data Primer
2.10 Tata Ruang Wilayah
2.10.1 Kota Cimahi Dalam Konteks Keruangan Nasional
Berdasarkan RTRW Nasional (PP No.47 Tahun 1997), Kota Cimahi
termasuk dalam Kawasan Cekungan Bandung dan sekitarnya. Sektor unggulan
Kawasan Andalan Cekungan Bandung ini adalah industri, pertanian tanaman
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 91
pangan, pariwisata, dan perkebunan. Dalam sistem kota-kota nasional, secara
hirarkis Kota Cimahi ditetapkan sebagai PKN (Pusat Kegiatan Nasional) yang
merupakan bagian dari Metropolitan Bandung (Bandung, Lembang, Soreang,
Cimahi dan Padalarang).
2.10.2 Kota Cimahi Dalam Konteks Keruangan Provinsi Jawa Barat
Posisi Kota Cimahi dalam tata ruang wilayah Propinsi Jawa Barat adalah
sebagai berikut :
1. Dalam RTRWP Jawa Barat 2025 ditetapkan 6 wilayah pengembangan seperti
ditunjukkan pada peta 2.10 Kota Cimahi termasuk dalam wilayah pengembangan
Cekungan Bandung dan sekitarnya (WP. III). Arahan wilayah pengembangan
Cekungan Bandung dan sekitarnya ini adalah sebagai pusat industri, perdagangan
dan jasa, serta pendidikan tinggi berskala nasional maupun internasional juga
berkembang di Kawasan Perkotaan Metro Bandung.
2. Dalam pengembangan sistem kota-kota Jawa Barat ditetapkan 3 PKN (Pusat
Kegiatan Nasional), yaitu : Metropolitan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi),
Metropolitan Bandung, dan Metropolitan Cirebon; serta 8 PKW (Pusat Kegiatan
Wilayah), yaitu : Sukabumi, Palabuhanratu, Cikopo-Cikampek, Indramayu,
Kadipaten, Tasikmalaya, Pangandaran dan Banjar; seperti yang ditunjukkan pada
Peta 2.11 (sumber: RTRW Propinsi Jawa Barat 2005-2025). Kota Cimahi terkait
dan tercakup dalam PKN Metropolitan Bandung.
Peta 2.10
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 92
Wilayah Pengembangan Propinsi Jawa Barat Tahun 2025
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 93
Peta 2.11
Peta Struktur Ruang Propinsi Jawa Barat Tahun 2025
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 94
2.10.3 Rencana Tata Ruang
a. Rencana struktur ruang (pusat pelayanan dan rencana arah pengembangan)
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cimahi memiliki jangka waktu perencanaan
selama 20 (dua puluh) tahun (Iihat Pasal 26 UU 26/2007 tentang Penataan Ruang).
Dengan demikian, diharapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Cimahi
dapat berfungsi sebagai acuan instansi pusat dan Pemerintah Daerah Kota Cimahi dalam
menyusun dan melaksanakan program lima tahunan dalam kurun waktu dua puluh
tahun Program-program yang terdapat pada lampiran, pada dasarnya masih bersifat
indikafif, yang diharapkan dapat memberikan indikasi bagi penyusunan program
pengembangan sektoral serta pengembangan pada Wilayah yang diprioritaskan
pengembangannya.
1. Penetapan Pusat Pelayanan Kegiatan Kota
a. Pembangunan kawasan Cyber City Cimahi sebagai perwujudan pengembangan
pusat primer baru
b. Pembangunan landmark di pusat - pusat kegiatan yang menandakan Cyber City.
Cimahi
c. Fasilitasi dan akses bagi usaha cyber dan industri kreatif
d. Fasilitasi kelembagaan sosial dan ekonomi terkait cyber dan industri kreatif
e. Fasilitasi perdagangan dan jasa
f. Fasilitasi industri kreatif
2. Rencana Sistem Jaringan Transportasi
a. Pengembangan Jaringan Jalan Kolektor Primer – 3, meliputi :
- Jalan Akses Barat :JI.Amir Machmud-Ngamprah
- Jalan Akses Timur (Peningkatan Fungsi): JI.Pasantren - JI.Ciawitali -
Kol.Masturi
- Jalan Poros Barat – Timur (Peningkatan Fungsi):
- Akses Tengah (Frontage): Kawasan Pasantren - Kawasan Baros-Kawasan
Contong
b. Pengembangan Jaringan jalan Kolektor Primer – 1 meliputi :
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi
- Jalan Poros Utara – Selatan : JI. Nanjung - Jl. Cibeber - JI. Sangkuriang –
Lembang
3. Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Energi
a. Penambahan jaringan listrik di kawasan sekitar Baros,
b. Penambahan jaringan listrik di Kawasan sekitar Kelurahan Cimahi, Setiamanah,
dan Karangmekar,
c. Penambahan jaringan listrik di Kelurahan Cigugur Tengah dan Cibeureum
d. Penambahan jaringan listrik di Kelurahan Melong, Leuwigajah, Pasirkaliki,
Cibabat dan Citereup
4. Rencana Prasarana Telematika
a. Penambahan jaringan telematika di kawasan sekitar Baros
b. Penambahan jaringan telematika di kawasan sekitar Kelurahan Cimahi,
Setiamanah, dan Karangmekar,
c. Penambahan jaringan telematika di Kelurahan Melong, Leuwigajah, Pasirkaliki,
Cibabat dan Citereup
5. Penyediaan Air Bersih/Air Minum Kota
a. Pembebasan lahan
b. Perencanaan Sistem
c. Studi Lingkungan
d. Pembangunan Deep Well Booster Pump 20 I/d
e. Pemasangan sambungan pelayanan untuk 1800 SL
6. Prasarana Drainase Kota
a. Pembangunan Jaringan Drainase Tersier
b. Pembangunan Jaringan - Drainase Sekunder
c. Pembangunan Embung
d. Pengembangan danau Ciseupan
e. Pengerukan sungai yang telah mengalami pendangkalan (sedimentasi)
7. Prasarana Pengelolaan Lingkungan
a. Pengembangan TPA Leuwigajah
b. Penyediaan Grobak / Motor Sampah
c. Penyediaan TPS / Transfer Depo pada kawasan yang belum terlayani TPS
d. Program pernisahan sampah dan lingkungan rumah tangga hingga kota
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 96
e. Mesin pencacah sampah (Organik + Plastik)
b.Rencana pola pemanfaatan ruang, (kawasan lindung dan Kawasan budidaya)
RENCANA POLA RUANG KAWASAN LINDUNG
Kawasan hutan lindung merupakan kawasan hutan yang karena keadaan sifat
alamnya diperuntukkan sebagai wilayah tangkapan air, pencegahan bencana banjir dan
erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah.
Alokasi kawasan lindung di Kota Cimahi adalah di Bagian Selatan, tepatnya di
Kecamatan Leuwi Gajah. Kondisi eksisting kawasan lindung tersebut adalah berupa
hutan dengan bentuk lahan berupa perbukitan.
Dalam rangka menjaga eksistensi hutan lindung yang ada, pemerintah kota
cimahi dapat melakukan program kerja sebagai berikut :
1. Inventarisasi penguasaan lahan Hutan Lindung
2. Penguasaan lahan hutan lindung
3. Legalisasi hutan lindung
4. Pembangunan bufer zone
5. Pengembangan jalan inspeksi
Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya :
Kawasan Resapan Air
Kawasan konservasi dan resapan air merupakan kawasan yang mempunyai
kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian
air bumi (aquifer) yang berguna sebagai sumber air. Kawasan yang potensial bagi
konservasi dan resapan air di Kota Cimahi berada di sekitar bagaian Utara. Kawasan ini
dikategorikan sebagai wilayah limitasi bagi pembangunan fisik dan diperuntukkan bagi
pelestarian lingkungan.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 97
Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan yang memerlukan perlindungan setempat pada dasarnya dapat dibagi
pada kawasan sempadan sungai, kawasan sekitar danau, dan kawasan sekitar mata air.
A. Sempadan Sungai
Ruang terbuka hijau pada kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri-
kanan sungai termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
Kawasan perlindungan setempat sempadan sungai di Kota Cimahi ditetapkan di seluruh
sungai yang ada.
B. Kawasan Sekitar Danau / Situ
Sempadan danau/waduk ditetapkan di seluruh sungai yang ada, merujuk pada potensi
situ yang ada di Kota Cimahi yang potensial diwujudkan sempadan sungai adalah di
Situ Ciseupan.
C. Kawasan Sempadan Mata Air
Kawasan perlindungan sempadan mata air ditetapkan di seluruh mata air yang ada di
Kota Cimahi
Ruang Terbuka Hijau (Rth) Kota
Pada dasarnya ruang terbuka hijau dapat dibedakan pada ruang terbuka hijau
makro dan ruang terbuka hijau mikro.
A. Ruang Terbuka Hijau Makro
Rencana pola pemanfaatan ruang kawasan ruang terbuka hijau bertujuan untuk
mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung
lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem antar wilayah guna mendukung
pemulihan lingkungan
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 98
Tujuan tersebut dapat ditempuh dengan penetapan ruang terbuka hijau pada kawasan
lindung.
1. Kawasan Lindung
Ruang terbuka hijau yang merupakan kawasan lindung yang terdapat di Kota Cimahi
meliputi ruang terbuka hijau hutan lindung, Kawasan Konservasi dan Resapan Air,
Sempadan Sungai, Sekitar Danau/Waduk, Sekitar Mata Air, dan Kawasan Rawan
Bencana Alam Tanah Longsor
2. Kawasan yang diberi fungsi Hijau
Kawasan yang diberi fungsi hijau adalah merupakan kawasan yang pengembangannya
harus dikendalikan karena berada di dalam kawasan strategis dayadukung lingkungan.
Kawasan dengan karakterisik tersebut, yang terdapat di Kota Cimahi adalah Kawasan
Bandung Utara yang meliputi Cimahi Bagian Utara.
Pada kawasan tersebut kebijakan yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan rumah kebun
b. pengembangan taman strobery
c. pengembangan rumah hidroponik
d. pengembangan taman bunga
B. Ruang Terbuka Hijau Mikro
Pemanfaatan ruang terbuka hijau mikro meliputi ruang terbuka hijau pulik, ruang
terbuka hijau semi publik, ruang terbuka hijau semi private dan ruang terbuka hijau
private. Ruang terbuka hijau publik yang diwujudkan adalah pusat pemerintahan, pusat
lingkungan, jalan utama, tempat pemakaman umum. Ruang terbuka hijau semi publik
yang diwujudkan adalah Situ Ciseupan. Ruang terbuka hijau semi private yang
diwujudkan adalah outbond, Lapangan Golf, Sirkuit Motor Cross, Vila,
Hotel/Penginapan, Restoran/Rumah Makan, Pemandian (kolam renang) . Sementara itu,
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 99
ruang terbuka hijau private yang diwujudkan adalah pekarangan hunian, industri, fasos-
fasum dan perkantoran
1. Ruang Terbuka Hijau Publik
Dalam rangka mendukung kegiatan pariwisata terutama untuk simpul-simpul pariwisata
seperti Situ Ciseupan yang terletak di Selatan Kota Cimahi, dimana berimplikasi pada
ruas jalan yang terkait akibat adanya pergerakan, yang berorientasi pada wilayah (objek
wisata).
Pola pemanfaatan ruang terbuka hijau publik adalah pada sekitar jaringan jalan dan
kawasan sebagai berikut :
1. Jaringan jalan ruas Jalan Raya Timur,
2. Jaringan jalan ruas Jl. Pesantren,
3. Persimpangan Jl Raya Barat – Jl. Cisangkan Hilir
4. Persimpangan jalan Raya Baros
5. Persimpangan jalan Leuwi gajah
6. Persimpangan jalan Nanjung Raya
7. Persimpangan jalan Melong
8. pusat pemerintahan
9. pusat lingkungan
10. tempat pemakaman umum
Ruang Terbuka Hijau Skala Kota
Lokasi yang dapat diwujudkan untuk kebutuhan ruang terbuka hijau publik bagian
wilayah kota, diantaranya adalah :
1. Ruang Terbuka Hijau di persimpangan jalan Raya Timur yang merupakan alun –
alun kota Cimahi
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 100
2. Ruang Terbuka Hijau di persimpangan jalan Raya Baros yang merupakan pusat baru
kota
Ruang Terbuka Hijau Skala Bagian Kota
Lokasi yang dapat diwujudkan untuk kebutuhan ruang terbuka hijau skala kota, adalah
sebagai berikut :
1. Persimpangan Jalan Raya Baros
2. Persimpangan Jalan Leuwigajah
Ruang Terbuka Hijau Skala Lingkungan
Adapun rencana ruang terbuka hijau skala pelayanan lingkungan adalah sebagai
berikut :
1. Persimpangan jalan jati – jalan ciawi tali
2. Persimpangan jalan melong
3. Persimpangan jalan wisma
4. Persimpangan jalan kolonel masturi – jalan sangkuriang
Ruang Terbuka Hijau Jalan Utama
Dalam rangka menunjang konsep ruang terbuka hijau, maka ditetapkan area hijau
disepanjang jalan utama, yaitu ruas jalan tol dan ruang jalan kolektor.
Pola ruang terbuka hijau yang diwujudkan adalah memanjang, yaitu sepanjang jalan Tol
Baros dan jalan utama (di Kanan – Kiri jalan) ditanamani pepohonan dan rumput hijau,
yang berfungsi juga untuk mengendalikan angin dan sinar matahari serta menjaga iklim
yang asri dan sejuk.
Ruang Terbuka Hijau Tempat Pemakaman Umum
2. Ruang Terbuka Hijau Semi Publik
Kota Cimahi yang memiliki keragaman peninggalan sejarah bangunan, kawasan
militer, kota cyber dan lainnya perlu dikemas agar lebih menarik, yaitu dengan
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 101
mewujudkan ruang terbuka hijau pada area tertentu, khusunya are pariwisata. Adapun
ruang terbuka hijau yang dapat diwujudkan adalah ruang terbuka hijau semi publik
Pola pemanfaatan ruang terbuka hijau semi publik adalah area objek dan
dayatarik pariwisata. Sementara itu, objek dan dayatarik pariwisata yang terdapat di
Kota Cimahi meliputi kawasan Wisata Situ Ciseupan.
3.Ruang Terbuka Hijau Semi Private
Tumbuhnya kegiatan – kegaitan industri, permukiman, perdagangan dan jasa
tentunya berimplikasi pada berkembangnya ruang terbuka semi private, baik secara
alami ataupun dengan direncanakan terlebih dahulu.
Untuk mengendalikan arah perkembangan pola penggunaan lahan, maka perlu
ditetapkan zona-zona untuk alokasi ruang terbuka hijau semi private.
Pola pemanfaatan ruang terbuka hijau semi private adalah menyebar pada
beberapa area yaitu pada kawasan sekitar jalan utama
a. Outbond. Adapun area-area yang ditetapkan untuk pengembangan Outbond adalah
Situ Ciseupan.
b. Lapangan Golf. Adapun area-area yang ditetapkan untuk pengembangan Lapangan
Golf adalah kawasan Brigive.
c. Stadion OlahragaAdapun area-area yang ditetapkan untuk perwujudan Roadrace
adalah di kawasan stadaion olahraga Brigiev, Rajawali, Sangkuriang
d. Vila. Adapun area - area yang ditetapkan untuk pengembangan vila adalah pada area
sepanjang jalan utama, di Kawasan Utara Kota Cimahi.
e. Hotel / Penginapan. Adapun area - area yang ditetapkan untuk pengembangan hotel /
penginapan adalah pada area sepanjang jalan utama.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 102
f. Restoran / Rumah Makan. Adapun area-arae yang ditetapkan untuk pengembangan
Restoran / Rumah Makan adalah pada area sepanjang jalan utama, yaitu pada ruang
jalan pada kawasan sekitar jalan utama.
4. Ruang Terbuka Hijau Private
Dalam rangka mengendalikan iklim dan tetap terjaganya resapan air kedalam
tanah, maka pada pekarangan – pekarangan seperti hunian, industri, dan bangunan fasos
– fasum perlu dihijaukan. Terkait dengan kepemilikan pekarangan, maka ruang terbuka
hijau yang diwujudkan adalah ruang terbuka hijau private.
a. Pekarangan Hunian
Pekarangan hunian yang diprioritaskan perwujudan ruang terbuka hijaunya adalah
pada pekarangan hunian sepanjang jalan utama.
b. Pekarangan Industri
Kota Cimahi juga dikenal dengan kota indutsri, oleh sebab itu untuk tetap menjaga
keseimbangan lingkungan, maka pada kawasan industri dilengkapi dengan ruang
terbuka hijua.
c. Pekarangan Fasos - Fasum
Fasos – fasum yang ada perlu dilengkapi dengan ruang terbuka hijau pada
pekarangannya. Sehingga untuk mencapai tujuan menciptakan kualitas lingkungan
yang baik, maka pada pekarangan fasos – fasum perlu diwujudkan ruang terbuka
hijau. Adapun fasos – fasum yang dimaksud adalah pendidikan, kesehatan,
peribadatan, dan lain-lain.
d. Pekarangan Perkantoran
Perkantoran yang berkembang di Kota Cimahi sangat pesat, dimana sebagaian besar
belum memiliki ruang terbuka hijau. Untuk kepentingan menjaga kualitas
lingkungan maka pada setiap bangunan perkantoran perlu diwujudkan ruang terbuka
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 103
hijau. Adapun arah perkembangan perkantoran yaitu disekitar jalan utama di bagian
selatan kecamatan.
KAWASAN CAGAR BUDAYA
Dalam konteks penetapan kawasan lindung ini, di wilayah Kota Cimahi juga
terdapat subjek-subjek yang selayaknya berfungsi lindung namun tidak merupakan
kawasan; yaitu subjek-subjek cagar budaya, berupa bangunan atau bentuk lainnya yang
bernilai historis (heritage). Subjek-subjek dimaksud berupa penampilan bangunan-
bangunan bernilai historis dan unik, yang merupakan peninggalan era Kolonial Hindia-
Belanda, di mana Cimahi diwarnai oleh fungsi militer. Oleh karena itu subjek-subjek
dimaksud umumnya terdapat di kawasan militer, yaitu :
- Rumah Sakit DUSTIRA,
- RTM Poncol,
- Gedung Sudirman,
- Rumah Potong Hewan (RPH) / Abattoir,
- Beberapa bangunan dan Rumah Dinas Militer,
- Pohon Beringin Wilhelmina,
- Dan lain-lain.
Subjek-subjek ini selanjutnya perlu disepakati dengan pihak pemilik atau
pemakai yang ada untuk kemudian ditetapkan sebagai subjek cagar budaya Kota Cimahi
secara lebih pasti.
Kawasan Rawan Bencana
Pengelolaan daerah rawan bencana sangat penting dalam upaya menghindari
kerugian dan dampak yang ditimbulkan yang dapat merenggut jiwa dan harta penduduk.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 104
Kawasan ini perlu dilindungi agar kegiatan manusia terhindar dari bencana yang
disebabkan oleh perubahan pemanfaatan lahan untuk kepentingan manusia.
a. Rawan Tanah Longsor. Kawasan yang potensial untuk terjadinya gerak tanah terdapat
diwilayah utara.
b. Rawan Alian Larva Gunung Berapi. Kawasan yang potensial untuk terjadinya aliran
larva gunung berapi terdapat diwilayah utara.
c. Rawan Banjir. Kawasan yang potensial untuk terjadinya bencana banjir tersebar, terutama
untuk kawasan yang berada atau berdekatan dengan banjaran sungai.
Kawasan Perlindungan Lainnya
Dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan penduduk terutama yang berdekatan
dengan jaringan jalan kereta api dan jaringan jalan SUTT / SUTET, maka pada kawasan
tersebut perlu diberikan fungsi lindung.
a. Sempadan Rel Kerata Api
b. Sempadan SUTT / SUTET
a. Rencana Pola Kawasan Budidaya
Perumahan
Secara umum pengembangan perumahan di Kota Cimahi diarahkan pada
terbentuknya kawasan-kawasan permukiman vertikal. Dalam pengembangan
perumahan ini intensitas pemanfaatan lahannya dibedakan sebagai berikut:
a. Perumahan Kepadatan Tinggi. Kawasan peruntukkan perumahan kepadatan tinggi
dirahkan di kelurahan Melong, Ciberuem, dan Karang Mekar.
b. Perumahan Kepadatan Sedang. Kawasan peruntukkan perumahan kepadatan sedang
dirahkan di Kelurahan Padasuka, Cibeber, Leuwigajah dan Baros.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 105
c. Perumahan Kepadatan Rendah. Kawasan peruntukkan perumahan kepadatan rendah
adalah di kelurahan cipageran, kelurahan cimahi.
Perdagangan Dan Jasa
Perdagangan dan jasa memiliki peranan yang penting dalam upaya membentuk
struktur ruang yang hendak diwujudkan. Jenis perdagangan dan jasa yang dapat
dikembangkan di Kota Cimahi meliputi pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan
pertokoan modern.
a. Pasar Tradisional (Pasar Antri, pasar Sriwijaya, Pasar Atas Cimahi, Pasar
Sangkuriang, Pasar Kumeli, Pasar Baros, Pasar Ranca Bentang)
b. Pusat Perbelanjaan. Pusat berbelanjaan yang dikembangkan di Kota Cimahi meliputi
di Kelurahan Cimahi dan Kelurahan Cibereum, Cibabat, dan kelurahan melong
c. Toko Modern. Pertokoan modern dikembangkan di Kelurahan Cimahi dan Baros
sebagai pusat primer dan pusat pengembangan baru kota.
Perkantoran
Penataan ruang untuk peruntukan perkantoran meliputi penataan ruang untuk
pemerintah dan penataan ruang perkantoran untuk swasta. Kedua prasarana ini memiliki
peranan yang penting dalam memberikan keseimbangan perkembangan kota.
a. Perkantoran Pemerintah. Pemerintah Kota Cimahi adalah di Kelurahan Citeureup
kawasan Cihanjuang
b. Perkantoran Swasta. Pengembangan kawasan perkantoran adalah kawasan sebagai
berikut :
- Kelurahan Baros, yang terletak di tepi jalan tol/jalan akses tol (dekat
PUSDIKPOM), dengan akses adalah Jalan Akses Tol Baros.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 106
- Kelurahan Citeureup – Cibabat pada kawasan sekitar jaringan jalan Ciawitali –
Stiabudi
Industri
Industri yang berkembang di Kota Cimahi adalah industri besar dan mengah dan
industri kecil (rumahan).
a. Kawasan Industri
Kawasan selatan yang dilalui oleh Jaringan Jalan Tol menjadi pilihan utama untuk
berkembangnya industri – industri besar.
Dalam rangka memaksimalkan produksi industri yang ada di Kota Cimahi kawasan
yang dapat mendukung pengembangan kawasan indusri yang ditetapkan adalah di
Kawasan sekitar kelurahan utama.
b. Industri Rumah Tangga / Industri Kecil
Lokasi industri rumah tangga dapat dialokasikan pada kawasan –kawasan sekitar kawasan
permukiman, terutama pada kawasan permukiman kepadatan rendah.
Pariwisata
a. Wisata Budaya. Potensi kawasan dengan dukungan budaya kesenian adalah di
bagian utara kota Cimahi.
b. Wisata Alam. Kota Cimahi memiiki Situ Ciseupan yang potensial untuk
dikembangkan sebagai objek wisata.
c. Wisata Buatan. Arah investasi pembangunan untuk mendukung kegiatan
perekonomian Kota Cimahi, salah satu yang dapat menunjang pembangunan kota
cimahi adalah pembangunan kawasan wisata buatan, yang terpadu dengan kawasan
alam.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 107
Ruang Terbuka Non Hijau
Ruang terbuka non hijau di Kota Cimahi tersebar terutama di kawasan –
kawasan yang jauh dari pusat kota. Terutama di kawasan utara dan selatan. Ruang
terbuka non hijau ini selain merupakan ruang yang digunakan untuk rekreasi, olahraga.
Juga dapat berfungsi sebagai lahan cadangan untuk antisipasi perkembangan kota
Cimahi 20 tahun yang akan datang.
Peruntukan Lainnya
a. Ruang Evakuasi Bencana . Bagian utara Kota Cimahi sebagai kawasan yang
termasuk dalam kawasan rawan bencana, dan pola permukiman dibeberapa areal
merupakan kawasan yang perlu diaisipasi adanya bahaya kebakaran.
b. Pertanian. Kota Cimahi memiliki potensi tanah yang subur dan dilengkapi dengan
jaringan irigasi. Sehingga sektor pertanian di Kota ini mampu bertahan. Sektor
pertanian yang ada di Kota Cimahi merupakan sektor pertanian untuk melayani
kebutuhan penduduk yang bertani sendiri (subsisten).
c. Sektor Informal. Diperlukan alokasi para PKL pada tempat yang layak dan baik.
Dengan gangguan yang sedikit terhadaplingkungan sekitarnya.
d. Pelayanan Umum. Pelayanan umum yang ada di Kota Cimahi telah tersebar
diberbagai lokasi strategis, sehingga peranan pemerintah kota cimahi adalah
memfasilitasi agar pelayanan umum yang ada menjadi maksimal
e. Peruntukan Militer. Kota Cimahi merupakan salah satu kota khusus yang berfungsi
sebagai kota militer. Dimana bagian tengah kota cimahi merupakan Kota Militer.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 108
Tabel 2.76
Rencana Pola Ruang Kota Cimahi
No Kegiatan Sub-Kegiatan Luas (ha) %
I Kawasan Lindung
Hutan Lindung Hutan Lindung 404.70 6.67
Cagar Budaya Bangunan Sejarah 20.81 0.34
Perlindungan Setempat Sempadan Sungai 386.72 6.37
RTH RTH Skala Kota 1.74 0.03
RTH Skala BWK 1.13 0.02
Pusat Kesehatan 23.69 0.39
RTH Skala Lokal 3.49 0.06
Perlindungan Lainnya Sempadan Jalan Kereta Api 25.43 0.42
Sempadan Jalan Tol 101.06 1.67
Sempadan Sutet 79.03 1.30
Total Kawasan Lindung 1047.81 17.27
II Kawasan Budidaya
Permukiman Perumahan Kepadatan Tinggi 9.09 12.91
Perumahan Kepadatan Rendah 17.92 12.90
Kepadatan Sedang 1494.20 26.50
Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 13.12 6.63
Perdagangan & Jasa Perdagangan dan Jasa 244.96 4.04
Pasar Tradisional 23.03 0.38
Pusat Perbelanjaan/Toko Modern 16.71 0.28
Industri Industri Besar 640.96 10.56
Pariwisata Air 67.77 1.12
Peruntukkan Lainnya Fasilitas Sosial 20.13 0.33
Kawasan Olahraga 58.35 0.96
Kawasan Pendidikan 6.45 0.11
Militer 365.21 6.02
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 109
Total Kawasan Budidaya 2977.92 82.73
Total Kegiatan 4025.73 100.00
Sumber : Hasil Analisis
d. Rencana Jaringan Drainase, Air Limbah, Sampah Dan Air Bersih
Sistem Drainase Kota
Pola sungai yang terbentuk di Kota Cimahi merupakan pola sungai yang
bercabang atau membentuk akar (dendrintik). Bagian utara merupakan bagian hulu
sungai, sementara bagian tengah dan selatan merupakan bagian tengah sungai yang
bermuara ke laut jawa.
Kota Cimahi dengan kelerangan yang curam, memberikan keuntungan terhadap
aliran air yang relatif cepat. Akan tetapi seiring dengan pembangunan yang pesat, dan
resapan air tanah yang semakin berkurang kurang, maka bahaya banjir perlu
diantisipasi.
Dalam rangka penanganan persoalan kapasitas saluran air yang berlebihan
(bajir) diperlukan pengelolaan sistem jaringan drainase perkotaan yang dapat
memperlancar aliran air dari utara ke selatan. Sistem yang dapat dikembangkan adalah
menahan aliran air dibagian tengah Kota Cimahi dan atau memutarkannya yang
kemudian air dialirkan pada saluan – saluran utama (sungai).
Pengembangan sistem drainse Kota Cimahi adalah meliputi pengembangan
jaringan drainase primer, pengembangan sistem drainase sekunder dan pengembangan
sistem drainse tersier.
A. Jaringan Drainase Primer
Merupakan jaringan drainase yang memanfaatkan potensi jaringan drainase yang ada
yaitu badan air penerima atau sungai. Sementara itu, sungai yang difungsikan sebagai
jaringan drainase primer adalah sebagai berikut :
1. Sungai Babojong
2. Sungai Cimahi
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 110
3. Sungai Serut
4. Sungai Cilember
5. Sungai Cibalong
6. Sungai Cisangkan
7. Sungai Serut
8. Sungai Cimahi
9. Sungai Cilember
10. Sungai Cibereum
Untuk lebih jelas rencana jaringan drainase primer dapat dilihat pada tabel 2.77
Tabel 2.77
Rencana Drainase Primer di Kota Cimahi
No Nama SungaiDimensi Rencana Debit Rencana
(m3 / det)Tinggi (meter) Lebar dasar (meter)
1 Sungai Babojong 1.0 1.5 3.75
2 Sungai Cimahi 1.0 1.0 2 – 6.5
3 Sungai Serut 1.0 1.2 2.1 – 3
4 Sungai Cilember 2.5 1.6 8
5 Sungai Cibalong 0.8 - 1.3 1 – 1.6 3.1 – 4.6
6 Sungai Cisangkan 2 2 10
7 Sungai Serut 1.0 1.2 3
8 Sungai Cimahi 2 4.5 18
9 Sungai Cilember 1 - 2 1 - 4 2.5 - 16
10 Sungai Cibereum 0.8 – 1.75 1.6 – 4.0 3 – 24.5
Sumber : Perencanaan Sistem Penentuan Kapasitas Saluran, Tahun 2007
B. Jaringan Drainase Sekunder
Merupakan jaringan drainase yang disediakan pada jalan – jalan dengan kapasitas yang
besar seperti jalan arteri dan kolektor, yang memiliki keterkaitan dengan jaringan
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 111
drainase primer (sungai). Jaringan drainase sekunder dikembangkan dengan bentuk
tertutup dan dengan bentuk terbuka, serta didalam tanah.
1. Drainase sekunder terbuka
Merupakan jaringan drainase sekunder yang dikembangkan di kawasan permukiman
kepadatan rendah
2. Drainase skunder tertutup
Merupakan jaringan drainase sekunder yang dikembangkan di kawasan protokol,
atau spot – spot yang menjadi atau membentuk citra kota seperti pusat kota cimahi,
baros, dll.
3. Drainase sekunder didalam tanah (gorong – gorong)
Merupakan jaringan drainase sekunder yang dikembangkan di kawasan permukiman
kepadatan tinggi.
C. Jaringan Drainase Tersier
Merupakan jaringan drainase yang disediakan pada jalan – jalan lingkungan
terutama untuk kawasan permukiman. Jaringan drainase tersier dikembangkan
dengan bentuk tertutup dan dengan bentuk terbuka, serta didalam tanah.
1. Drainase tersier terbuka
2. Drainase tersier tertutup
Sistem Pengolahan Air Limbah Kota
Pelayanan sistem pengelolaan air limbah di Kota Cimahi perlu melakukan
kebijakan penggunaan dan sistem pengelolaan yang berbeda. Kondisi topografi Kota
Cimahi yang berbukit dan kebijakan penggunaan lahan yang berbeda dari kebijakan
lahan untuk permukiman kepadatan tinggi, permukiman kepadatan sedang hingga pada
permukiman kepadatan rendah dan hunian vertikal.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 112
Selain permukiman kawasan – kawasan perdagangan dan jasa serta kawasan
lainnya seperti kawasan industri yang berada pada kawasan – kawasan dengan
dayadukung lahan yang berbeda, sehingga memerlukan penanganan pengelolaan air
limbah kota yang berbeda.
Sistem pengelolaan air limbah kota terdiri dari sistem pembuangan setempat,
sistem pembuangan terpusat, dan semi sistem pembuangan terpusat. Dan dalam
pembangunannya tipe cubluk menjadi sangat penting, dimana tipe cubluk dapat
dibedakan pada cubluk tunggal dan cubluk kembar.
1. Sistem Pembuangan Setempat (On Site Sanitation)
Sistem pembuangan setempat yaitu pembuangan tinja dari jamban ke tangki
septik atau cubluk, sedangkan air mandi, cuci dan dapur disalurkan ke bidang resapan
atau drainase.
Kriteria penetapan sistem pembuangan setempat yaitu :
a. Kepadatan penduduk kurang dari 200 jiwa/Ha
b. Kepadatan antara 200-500 jiwa/ha masih memungkinkan dengan catatan :
- Penduduk tidak menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih
- Daya resap tanah memenuhi syarat lahan tersedia.
- Tersedia truk tinja untuk penyedotan
Untuk pembuangan Setempat (On Site System) dipakai standar dan metode-
metode sebagai berikut :
a. Tangki septik dengan peresapan
b. Kepadatan Penduduk kurang dari 500 jiwa/ha
c. Kecepatan daya resap tanah antara 105-150 cm/detik
d. Dapat dicapai truk penyedot tinja
e. Lahan untuk bidang resapan tersedia
Merujuk pada kriteria tersebut diatas kawasan yang dapat ditetapkan sebagai
kawasan yang menggunakan sistem pembuangan air limbah setempat adalah pada
bagian utara kota Cimahi
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 113
2. Sistem Pembuangan Terpusat (Off Site Sanitation)
Pada sistem terpusat, pembuangan limbah akhir pada lokasi tertentu, kemudian
diolah dengan peralatan tertentu yang disebut Instalsi pengolahan Limbah Tinja (IPLT),
sehingga hasil olahan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Kriteria diterapkannya sistem pembuangan terpusat meliputi :
a. Kepadatan penduduk lebih dari 500 jiwa/Ha
b. Kepadatan antara 200-500 jiwa/ha masih memungkinkan dengan catatan :
1. Air tanah sudah tercemar
2. Sebagian besar penduduk menggunakan air tanah
3. Permeabilitas tanah jelek
4. Penduduk mampu untuk membayar iuran
5. Cocok untuk daerah yang baru dibangun dan daerah yang peka terhadap
lingkungan
Merujuk pada kriteria tersebut diatas kawasan yang dapat ditetapkan sebagai
kawasan yang menggunakan sistem pembuangan air limbah terpusat adalah pada
Bagian Selatan dan Bagian Tengah Kota Cimahi.
3. Sistem Pembuangan Semi Off Site
Pada sistem ini, metode pembuangan limbah menggunakan sistem on site
(setempat) tetapi diperlukan IPLT pada pembuangan akhirnya. Limbah tinja dari
masing-masing tangki septik pada blok pertokoan, perkantoran atau perumahan
diangkut dengan mobil tinja ke IPLT untuk diolah menjadi limbah yang tidak
membahayakan lingkungan. Untuk sistem ini diperlukan tenaga koordinator lapangan,
operator mobil pengangkut tinja, petugas pencuci kendaraan pengangkut tinja dan
satuan keamanan.
Merujuk pada kriteria tersebut diatas kawasan yang dapat ditetapkan sebagai
kawasan yang menggunakan sistem pembuangan air limbah semi off site adalah pada
kawasa sekitar jalan utama, yaitu kawasan sekitar jalan arteri primer dan kawasan
sekitar jalan kolaktor sekunder.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 114
Peta 2.12Peta Jaringan Air Limbah kota Cimahi Tahun 2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 115
Sistem Persampahan Kota
Kota Cimahi merupakan bagian dari Bandung Metropolian Area (BMA) dengan salah
satu kebiajakan yang diembannya adalah penyediaan TPA regional, yaitu pengediaan
TPA untuk melayani Kawasan Sekitar BMA tersebut. Sehingga Pemerintah Kota harus
dapat menyediakan lahan untuk pengembangan TPA regional.
Pengelolaan Selain itu, perkembangan penduduk yang tinggi memberikan implikasi
pada produksi sampah yang semakin besar. Sehingga pengelolaan persampahan di Kota
Cimahi harus merupakan sistem pengelolaa sampah yang baik, cepat dan ramah
lingkungan.
sampah merupakan investasi bagi suatu wilayah, dengan kota yang bersih dan sehat,
investor dan stakeholders pembangunan akan lebih mudah tertarik untuk menanamkan
modalnya dan melaksanakan pembangunan Kota Cimahi.
Terkait dengan beban pelayanan pengelolaan persampah yang besar yang diemban oleh
pemerintah Kota Cimahi, diperlukan suatau rencana pengelolaan yang baik dan
tersistematis, diantaranya adalah pengelolaan persampahan dalam jangka pendek dan
sistem pengelolaan persampahan jangka panjang.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 116
Jaringan Prasarana Sumber Daya Air (Air Bersih)
Peta 2.13
Peta Jaringan Air Minum di Kota Cimahi tahun 2010
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 117
Untuk memudahkan pembagian dan rencana pengembangan jaringan prasarana
sumberdaya air, dibagi kedalam rencana jaringan prasarana sumberdaya air untuk
permukiman, jaringan prasarana sumberdaya air untuk industri, jaringan prasarana
sumberdaya air untuk perdagangan dan jasa, jaringan prasarana sumberdaya air untuk
pertanian.
A. Jaringan Prasarana Sumber Air Untuk Permukiman
Perkembangan permukiman yang pesat memiliki konsekuensi pembangunan
yang menjadi beban dan tangungan pemerintah kota, terutama untuk penyediaan air
bersih. Debit air yang ada semakin berkurang setiap tahunnya, sehingga untuk
mengantisipasi kebutuhan pelayanan air minum perlu dipersiapan sumber – sumber air
bersih untuk permukiman.
Kondisi eksisting, dengan menggunakan sumber air yang dimanfaatkan oleh
permukiman adalah sumber air PAM dan sisanya memanfaatkan sumber air bawah
tanah, baik dengan sistem pompa, maupun sumur – sumur air.
Untuk melayani kebutuhan sumber air minum hingga tahun 2030 diperlukan
optimalisasi sumber daya air yang ada, yaitu memanfaatkan sumber mata air dan air
tanah diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Optimalisasi sumberdaya mata air, yang dikelola oleh Perusahaan Air Minum (PAM)
diantaranya adalah :
- Pemanfaatan Mata Air Ciawitali dan Deep Well (20 l / dt)
- Pemanfaatan sumber air Sungai Cimahi (50 l / det)
- Pemanfaatan Sumber Air Sungai Cijanggel (50lt/det)
- Pemanfaatan Kolam Bekas Galian Sirtu (20 l/det)
b. Optimalisasi sumberdaya air tanah dalam, yang dikelola oleh Perusahaan Air Minum
(PAM) diantaranya adalah :
- Pelayanan Water Distric Cimahi melalui Pembangunan Sumur Bor di dekat mata
air Ciawitali (satu sistem dengan mata air Ciawitali.Kapasitas 5 - 10 lt/det
- Pelayanan Water Distric Cibereum melalui Rehabilitasi / pembersihan sumur bor
eksisting DW-11 dan DW -12
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 118
- Pelayanan Water Distric Cijanggel Cipageran melalui Rehabilitasi / pembersihan
sumur bor eksisting
- Pelayanan Water Distric Cibeber melalui Pembangunan sumur bor baru
B. Jaringan Prasarana Sumber Air Untuk Industri
Konsumsi air terbesar, salah satunya adalah oleh Industri besar, sehingga untuk
menjaga ketersedian air maka pemerintah kota telah menetapkan kebijakan untuk
industri besar, dimana pemanfaatan air tanah setiap tahunnya dikurangi.
Penetapan kebijakan tersebut perlu diimbangi dengan adanya pemecahan
masalah untuk penyediaan air bagi kebutuhan industri besar. Hal yang dapat ditempuh
adalah sebagai berikut:
a. Penyulingan
Industri besar dalam memanfaatkan air untuk keperluan industrinya dapat menggunakan
sistem penyulingan. Dimana sumber air yang digunakan adalah sumber air sungai yang
terdekat dengan lokasi industri tersebut
b. Daur ulang
Industri besar menggunakan pemanfataan air dengan cara daur ulang, yaitu penggunaan
air beberapa kali hingga pada batas kualitas dan kondisi air tidak layak untuk dilakukan
daur ulang kembali
c. Pemanfaatan air hujan
Setiap industri besar harus memiliki bak – bak penampungan air hujan, yang
selanjutnya diproses pada tahap penyulingan sebelum digunakan untuk kebutuhan
industri
C. Jaringan Prasarana Sumber Air Untuk Perdagangan Dan Jasa
Tingginya perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa di Kota Cimahi,
diperkirakan konsumsi air yang digunakan oleh sektor perdagangan dan jasa hingga
tahun 2030 akan terus mengalami peningkatan. Terkait dengan keterbatasan
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 119
ketersediaan air tanah dalam di Kota Cimahi, perlu adanya pengalihan pelayanan
sumber air untuk perdagangan dan jasa, yaitu dilayani oleh sumber air yang dikelola
oleh perusahaan atau Perusahaan Air Minum (PAM).
Sehingga jaringan untuk pelayanan kegiatan perdagangan dan jasa hingga tahun
2030 adalah menggunakan jaringan pelayanan PAM. Untuk itu, pada kawasan –
kawasan perdagangan dan jasa dikembangkan sistem jaringan perpipaan yang
terdistribusi dengan sumber air dari instalasi pengolahan air minum yang ada dan yang
direncanakan.
D. Jaringan Prasarana Sumber Air Untuk Pertanian
Sebagian lahan di Kota Cimahi dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, teruama
di Cimahi Utara yang merupakan bagian dari Kawasan Bandung Utara. Lahan pertanian
yang ada telah dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana irigasi. Sehingga kebutuhan
pengairan untuk pertanian dapat dipenuhi.
Kecenderungan lahan yang dialokasikan untuk kegiatan sekor pertanian,
cenderung mengalami penurunan, terutama untuk lahan persawahan. Prasarana irigasi
yang ada, diperkirakan masih cukup untuk dapat melayani kebutuhan sektor pertanian
yang ada. Oleh karena itu, penyediaan prasarana sumber air pertanian adalah dengan
melakukan perawatan sistem irigasi yang ada.
Buku Putih Sanitasi Kota Cimahi Halaman | 120