26
Konfigurasi Access Point RB433AH Konfigurasi Bridge Konfigurasi Bridge mempunyai fungsi sebagai penghubung, sehingga memungkinkan tidak memerlukan konfigurasi routing, karena paket hanya dilewatkan saja, melewati dua lancard router. Perintah yang digunakan untuk konfigurasi bridge adalah sebagai berikut : Menambahakan interface bridge [admin@pemkab_ap] > interface bridge add name=bridge1 Selanjutnya atur interface yang akan di-bridge, yaitu interface ether1, wlan1, wlan2 dan wlan3 melalui bridge1 yang telah dibuat sebelumnya. [admin@pemkab_ap] > interface bridge port add interface=ether1 bridge=bridge1 [admin@pemkab_ap] > interface bridge port add interface=wlan1 bridge=bridge1 [admin@pemkab_ap] > interface bridge port add interface=wlan2 bridge=bridge1 [admin@pemkab_ap] > interface bridge port add interface=wlan3 bridge=bridge1 Pada wlan terdapat 3 buah wlan, karena pada RB433AH terdapat 3 buah access point (wlan), diantaranya yaitu wlan1, wlan2 dan wlan3. Bila anda menggunakan Winbox, anda dapat melalui menu Bridge / Port / Add , seperti gambar dibawah ini :

Konfigurasi Access Point RB433AH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Konfigurasi Access Point RB433AH

Citation preview

Konfigurasi Access Point RB433AH

Konfigurasi Bridge

Konfigurasi Bridge mempunyai fungsi sebagai penghubung, sehingga memungkinkan tidak memerlukan konfigurasi routing, karena paket hanya dilewatkan saja, melewati dua lancard router. Perintah yang digunakan untuk konfigurasi bridge adalah sebagai berikut :

Menambahakan interface bridge

[admin@pemkab_ap] > interface bridge add name=bridge1

Selanjutnya atur interface yang akan di-bridge, yaitu interface ether1, wlan1, wlan2 dan wlan3 melalui bridge1 yang telah dibuat sebelumnya.

[admin@pemkab_ap] > interface bridge port add interface=ether1 bridge=bridge1[admin@pemkab_ap] > interface bridge port add interface=wlan1 bridge=bridge1[admin@pemkab_ap] > interface bridge port add interface=wlan2 bridge=bridge1[admin@pemkab_ap] > interface bridge port add interface=wlan3 bridge=bridge1

Pada wlan terdapat 3 buah wlan, karena pada RB433AH terdapat 3 buah access point (wlan), diantaranya yaitu wlan1, wlan2 dan wlan3. Bila anda menggunakan Winbox, anda dapat melalui menuBridge / Port / Add, seperti gambar dibawah ini :

Konfigurasi WDS

Langkah selanjutnya adalah penambahan wds, karena terdapat 3 wlan maka juga harus ditambahkan 3 wds. Wds1 dibuat untuk master interface wlan1 begitu juga wds2 dibuat untuk master interface wlan2 serta wds3 untuk wlan3, perintahnya

adalah sebagai berikut :

[admin@pemkab_ap] > interface wireless wds add name=wds1 master-interface=wlan1 disabled=no [admin@pemkab_ap] > interface wireless wds add name=wds2 master-interface=wlan2 disabled=no[admin@pemkab_ap] > interface wireless wds add name=wds3 master-interface=wlan3 disabled=no

Jika anda menkonfigurasikannya dengan Winbox, maka dapat memulainya melalui menu Wireless / Interface / Add / WDS, seperti gambar berikut ini :

Konfigurasi Security Profile

Security Profile dimaksudkan untuk keamanan access point, sehingga tidak semua orang dapat mengakses atau terhubung dengan access point tersebut. Untuk dapat terhubung maka setiap wireless client harus mengetahui/mengisikan password pada security profile yang sama dengan password pada security profile di access point. Untuk konfigurasi perintahnya adalah sebagai berikut :

[admin@pemkab_ap] > interface wireless security-profiles add name=profile1 mode=dynamic-keys authentication-types=wpa-psk,wpa2-psk wpa-pre-shared-key=abcdefgh wpa2-pre-shared-key=abcdefgh

Untuk konfigurasi menggunakan Winbox, anda dapat melalui menu Wireless / Security Profile / Add, seperti gambar berikut ini :

Konfigurasi IP Address

Berdasarkan pada recana yang telah dibuat, IP Address yang akan dikonfigurasikan pada bridge1 adalah 17.12.89.1/27, perintah yang digunakan adalah sebagai berikut :

[admin@pemkab_ap] > ip address add address=17.12.89.1/27 interface=bridge1

Jika menggunakan Winbox, maka konfigurasi dapat dilakukan melalui menu IP / Address / tombol Add, seperti gambar berikut :

Konfigurasi Wireless

Pada konfigurasi wireless inilah wireless akan dikonfigurasikan sebagai Access Point, maka anda harus mengkonfigurasikan pada interface wlan1, wlan2 dan

wlan3. Ketiga interface inilah yang akan menjadi Access Point, yang menjadi penghubung ke wireless client dan sejenisnya ke jaringan anda. Karena interface wlan akan difungsikan sebagai Access Point, maka mode dari interface wlan yang harus gunakan adalah pada mode ap-bridge, Anda dapat mengkonfigurasikan dengan menggunakan perintah sebagai berikut :

[admin@pemkab_ap] > interface wireless print Flags: X - disabled, R - running 0 name="wlan1" mtu=1500 mac-address=D4:CA:6D:11:0F:21 arp=enabled interface-type=Atheros AR5413 mode=bridge ssid="MikroTik" frequency=2412 band=2ghz-b channel-width=20mhz scan-list=default wireless-protocol=unspecified antenna-mode=ant-a wds-mode=disabled wds-default-bridge=none wds-ignore-ssid=no bridge-mode=enabled default-authentication=yes default-forwarding=yes default-ap-tx-limit=0 default-client-tx-limit=0 hide-ssid=no security-profile=default compression=no1 name="wlan2" mtu=1500 mac-address=00:0C:42:6A:95:F7 arp=enabled interface-type=Atheros AR5413 mode=bridge ssid="MikroTik" frequency=2412 band=2ghz-b channel-width=20mhz scan-list=default wireless-protocol=unspecified antenna-mode=ant-a wds-mode=disabled wds-default-bridge=none wds-ignore-ssid=no bridge-mode=enabled default-authentication=yes default-forwarding=yes default-ap-tx-limit=0 default-client-tx-limit=0 hide-ssid=no security-profile=default compression=no2 name="wlan3" mtu=1500 mac-address=00:0C:42:67:31:D1 arp=enabled interface-type=Atheros AR5413 mode=bridge ssid="MikroTik" frequency=2412 band=2ghz-b channel-width=20mhz scan-list=default wireless-protocol=unspecified antenna-mode=ant-a wds-mode=disabled wds-default-bridge=none wds-ignore-ssid=no bridge-mode=enabled default-authentication=yes default-forwarding=yes default-ap-tx-limit=0 default-client-tx-limit=0 hide-ssid=no security-profile=default compression=no

[admin@pemkab_ap] > interface wireless set numbers=0 name=wlan1 mode=ap-bridge band=2ghz-b/g channel-width=20mhz frequency=2412 ssid=pemkab-ap1 security-profile=profile1 wds-mode=dynamic wds-default-bridge=bridge1[admin@pemkab_ap] > interface wireless set numbers=1 name=wlan2 mode=ap-bridge band=2ghz-b/g channel-width=20mhz frequency=2412 ssid=pemkab-ap2 security-profile=profile1 wds-mode=dynamic wds-default-bridge=bridge1[admin@pemkab_ap] > interface wireless set numbers=2 name=wlan3 mode=ap-bridge band=2ghz-b/g channel-width=20mhz frequency=2412 ssid=pemkab-ap3 security-profile=profile1 wds-mode=dynamic wds-default-bridge=bridge1

Bila Anda mengkonfigurasikan menggunakan Winbox, maka perintahnya dapat memulainnya dari menuWireless / Interface, yang seperti ditunjukkan gambar berikut :

Konfigurasi Wireless Client RB411AH

Konfigurasi Bridge

Sama seperti konfigurasi diatas, konfigurasi bridge berfungsi sebagai penghubung, sehingga memungkinkan untuk tidak memerlukan konfigurasi routing, karena paket hanya dilewatkan saja melewati dua lancard router. Perintah yang digunakan untuk konfigurasi bridge adalah sebagai berikut :

Menambahakan interface bridge

[admin@ptp-rsud] > interface bridge add name=bridge1

Selanjutnya atur interface yang akan di-bridge, yaitu interface ether1 dan wlan1 melalui bridge1 yang telah dibuat sebelumnya.

[admin@ptp-rsud] > interface bridge port add interface=ether1 bridge=bridge1[admin@ptp-rsud] > interface bridge port add interface=wlan1 bridge=bridge1

Bila anda menggunakan Winbox, anda dapat melalui menu Bridge / Port / Add, seperti gambar dibawah ini :

 Konfigurasi WDS

Langkah selanjutnya adalah penambahan wds, yaitu wds1 dibuat untuk master interface wlan1, perintahnya adalah sebagai berikut :

[admin@ptp-rsud] > interface wireless wds add name=wds1 master-interface=wlan1 disabled=no 

Jika anda menkonfigurasikannya dengan Winbox, maka dapat memulainya melalui menu Wireless / Interface / Add / WDS, seperti gambar berikut ini :

Konfigurasi Security Profile

Security Profile dimaksudkan untuk keamanan, agar bisa mengakses atau terhubung dengan access point. Untuk dapat terhubung ke Access Point (RB433AH) maka setiap wireless client harus mengetahui/mengisikan password pada security profile yang sama dengan password security profile pada access point. Untuk konfigurasinya adalah sebagai berikut :

[admin@ptp-rsud] > interface wireless security-profiles add name=profile1 mode=dynamic-keys authentication-types=wpa-psk,wpa2-psk wpa-pre-shared-key=abcdefgh wpa2-pre-shared-key=abcdefgh

Untuk konfigurasi menggunakan Winbox, anda dapat melalui menu Wireless / Security Profile / Add, seperti gambar berikut ini :

Konfigurasi IP Address

Berdasarkan pada recana yang telah dibuat, IP Address bridge pada access point adalah 17.12.89.1/27, sehingga konfigurasi bridge1 pada wireless client adalah 17.12.89.2/27, perintah yang digunakan adalah sebagai berikut :

[admin@ptp-rsud] > ip address add address=17.12.89.2/27 interface=bridge1

Jika anda menggunakan Winbox, maka konfigurasinya melalui menu IP / Address / tombol Add, seperti gambar berikut :

Konfigurasi Wireless

Pada konfigurasi wireless inilah wireless akan dikonfigurasikan sebagai Wireless Client (Receiver), maka yang harus anda konfigurasikan adalah pada interface wlan1. Interface inilah yang akan menjadi Wireless Client, yang menjadi receiver dari access point. Karena interface wlan akan difungsikan sebagai Wireless Client, maka mode dari interface wlan yang harus gunakan adalah pada mode station bridge, Anda dapat melihat konfigurasinya dengan perintah sebagai berikut :

[admin@ptp-rsud] > interface wireless print Flags: X - disabled, R - running 0 name="wlan1" mtu=1500 mac-address=D4:CA:6D:11:10:7A arp=enabled interface-type=Atheros AR5413 mode=station ssid="MikroTik" frequency=5180 band=5ghz-a channel-width=20mhz scan-list=default wireless-protocol=unspecified antenna-mode=ant-a wds-mode=disabled wds-default-bridge=none wds-ignore-ssid=no bridge-mode=enabled default-authentication=yes default-forwarding=yes default-ap-tx-limit=0 default-client-tx-limit=0 hide-ssid=no security-profile=default compression=no

Untuk mengkonfigurasikan pada mode station bridge, yaitu dengan menggunakan perintah sebagai berikut :

[admin@ptp-rsud] > interface wireless set numbers=0 name=wlan1 mode=station-bridge band=2ghz-b/g channel-width=20mhz frequency=2412 security-profile=profile1 wds-mode=dynamic wds-default-bridge=bridge1

Bila Anda mengkonfigurasikan menggunakan Winbox, maka perintahnya dapat memulainnya dari menuWireless / Interface, yang seperti ditunjukkan gambar berikut :

Selanjutnya setelah konfigurasi selesai, anda tinggal mengkoneksikan dengan access point, melalui menu Wireless / Interface / Scan dan pilih access point dengan sinyal yang paling baik dan klik Connect, seperti yang terlihat gambar dibawah ini :

Test Ping Koneksi

[admin@ptp-rsud] > ping 17.12.89.1HOST                          SIZE  TTL      TIME    STATUS17.12.89.1                  56    64         2ms17.12.89.1                  56    64         5ms 17.12.89.1                  56    64         5ms 17.12.89.1                  56    64         5ms 17.12.89.1                  56    64         3ms 17.12.89.1                  56    64         2ms 

17.12.89.1                  56    64         6ms 17.12.89.1                  56    64         4ms 17.12.89.1                  56    64         1ms 17.12.89.1                  56    64         3ms 17.12.89.1                  56    64         1ms 17.12.89.1                  56    64         1ms 17.12.89.1                  56    64         1ms 17.12.89.1                  56    64         3ms 17.12.89.1                  56    64         1ms 17.12.89.1                  56    64         4ms 17.12.89.1                  56    64         6ms 17.12.89.1                  56    64         6ms 17.12.89.1                  56    64         3ms 17.12.89.1                  56    64         3ms sent=20 received=20 packet-loss=0% min-rtt=1ms avg-rtt=3ms max-rtt=6ms

NB : Jika anda menginginkan untuk menambah perangkat Wireless Client agar bisa mengakses ke Access Point, maka konfigurasi yang digunakan sama seperti konfigurasi diatas, hanya yang perlu diperhatikan atau dibedakan adalah pada konfigurasi IP Address saja.

Misalnya anda akan menambahkan 2 perangkat Wireless Client baru untuk di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Kesehatan (Dinkes), konfigurasi yang berbeda adalah pada Identity dan IP Address saja. Anda dapat mangganti Identity “ptp-dpu” dengan IP Address 17.12.89.3/27 untuk Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Identity “ptp-dinkes” dengan IP Address 17.12.89.4/27 untuk Dinas Kesehatan (Dinkes).

Konfigurasi RouterBOARD Server RB1100

Identity

Setiap router memiliki identitas atau hostname, yang berguna agar anda dapat membedakan router yang satu dengan router yang lainnya. Secara default identity yang digunakan adalah “MikroTik”. Untuk mengkonfigurasikan nama identity yang baru, maka perintah yang digunakan adalah sebagai berikut :

[admin@MikroTik] > system identity set name=pemkab[admin@pemkab] >

Jika menggunakan Winbox, maka konfigurasi dapat dilakukan melalui menu System / Identity, seperti gambar berikut:

Username

Secara default Router Mikrotik akan menggunakan username ‘admin’ dan tanpa password (null password). Untuk menambahkan user baru (misalnya user operator dengan password abcde) yang memiliki akses Full dan hanya dapat login ke Router Mikrotik dari komputer dengan IP Address 192.168.11.17, maka perintah yang digunakan adalah sebagai berikut :

[admin@pemkab] > user add name=operator group=full password=abcde address=192.168.11.17

Untuk melihat daftar user di dalam Mikrotik, anda dapat menggunakan perintah sebagai berikut :

[admin@pemkab] > user printFlags: X - disabled#   NAME                GROUP                            ADDRESS 0   ;;; system default user     admin                full1   operator            full                                    192.168.11.17/32

Bila menggunakan Winbok melalui menu System / User / Add.

Mengganti Nama Interface

Sebelum memulai konfigurasi ip address, pada interface sebaiknya anda terlebih dulu mengganti nama default interface dengan nama yang lain agar lebih mudah dalam konfigurasi dan sebagai penanda interface tersebut yang akan dihubungkan kemana, secara default pada interface 1 memiliki nama ether1, begitu juga pada

interface 2 dengan nama ether2, dan seterusnya.

Pada rencana yang telah dibuat, interface 1 (eth1-to-isp) dihubungkan ke internet atau ISP, interface 2 (eth2-to-skpd) akan dihubungkan ke access point atau ke RB411AH, sedangkan pada interface 5 (eth5-to-local) dihubungkan ke switch hub yang selanjutnya di share ke komputer-komputer sebagai jaringan local. Untuk konfigurasinya anda dapat menggunakan perintah seperti berikut:

[admin@pemkab] > interface set ether1 name=eth1-to-isp          (Jaringan ke Internet)[admin@pemkab] > interface set ether2 name=eth1-to-skpd       (Jaringan ke SKPD)[admin@pemkab] > interface set ether5 name=eth1-to-local       (Jaringan Local)

Setelah itu anda dapat melihat hasilnya dengan perintah sebagai berikut:

[admin@pemkab] > interface printFlags: D - dynamic, X - disabled, R - running, S - slave#      NAME             TYPE        MTU L2MTU      MAX-L2MTU0     eth1-to-isp        ether         1500 1598          94981     eth2-to-skpd     ether         1500 1598          94982     ether3               ether         1500 1598          94983     ether4               ether         1500 1598          94984  R eth5-to-local     ether         1500 1598          94985     ether6               ether         1500 1598          94986     ether7               ether         1500 1598          94987     ether8               ether         1500 1598          94988     ether9               ether         1500 1598          94989     ether10             ether         1500 1598          949810   ether11             ether         1500 1600          950011   ether12             ether         1500 1600          911612   ether13            ether         1500 1600          9116

Anda juga dapat mengganti nama interface tersebut sesuai dengan keinginan anda, pemberian nama di atas bertujuan agar mudah untuk diingat.

Konfigurasi IP Address

Berdasarkan pada topologi yang telah direncanakan, maka IP Address yang akan dikonfigurasikan pada eth2-to-skpd adalah 12.12.12.1/27, eth5-to-local adalah 192.168.11.1/24 dan pada eth1-to-isp nantinya akan diberikan IP Address yang telah diberikan dari ISP. Untuk konfigurasinya adalah sebagai berikut:

[admin@pemkab] > ip address add address=12.12.12.1/27 interface=eth2-to-skpd[admin@pemkab] > ip address add address=192.168.11.1/24 interface=eth5-to-local

Setelah IP Address dikonfigurasi, anda dapat melihat hasil konfigurasinya dengan perintah sebagai berikut: 

[admin@pemkab] > ip address print 

Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic #   ADDRESS           NETWORK         INTERFACE0  12.12.12.1/27       12.12.12.0          eth2-to-skpd1  192.168.11.1/24   192.168.11.0      eth5-to-local

Jika menggunakan Winbox, maka konfigurasi dapat dilakukan melalui menu IP / Address / tombol Add, seperti gambar berikut:

Konfigurasi DHCP Server

DHCP adalah protocol jaringan yang memungkinkan sebuah perangkat jaringan membagi konfigurasi IP Address kepada computer-komputer user yang membutuhkan. Konfigurasi IP Address ini meliputi IP Address, Subnetmask, Default Gateway dan DNS Server yang dibutuhkan untuk mengakses internet. DHCP Server ini berfungsi agar setiap user akan mendapatkan IP Address secara otomatis, jadi anda tidak perlu repot-repot lagi mengkonfigurasikan IP Address pada setiap computer user. Anda dapat melakukan konfigurasinya dengan menggunakan perintah sebagai berikut :

[admin@pemkab] > ip dhcp-server setupSelect interface to run DHCP server on

dhcp server interface: eth5-to-localSelect network for DHCP addresses 

dhcp address space: 192.168.11.0/24Select gateway for given network 

gateway for dhcp network: 192.168.11.1Select pool of ip addresses given out by DHCP server

addresses to give out: 192.168.11.2-192.168.11.254Select DNS servers 

dns servers: 192.168.11.1Select lease time 

lease time: 1dHasil konfigurasi di atas dapat dilihat dengan menggunakan perintah sebagai berikut :

[admin@pemkab] > ip dhcp-server print Flags: X - disabled, I - invalid #   NAME      INTERFACE       RELAY      ADDRESS-POOL     LEASE-TIME    ADD-ARP0   dhcp1      eth5-to-local                    dhcp_pool1           1d                       no

Jika menggunakan Winbox, maka konfigurasi dapat dilakukan melalui menu IP / DHCP Server / tombolDHCP Setup, seperti gambar berikut:

Selanjutnya anda dapat melihat IP Address yang telah dipakai atau dipinjamkan kepada computer user. Perintah yang digunakan adalah sebagai berikut :

[admin@pemkab] > ip dhcp-server lease print Flags: X - disabled, R - radius, D - dynamic, B - blocked #      ADDRESS           MAC-ADDRESS            HOST-NAME    SERVER     STATUS0 D 192.168.11.254    3C:97:0E:1C:CF:BF    Baskoro-PC       dhcp1         bound

Agar lebih amannya anda dapat menambahkan perintah sebagai berikut :

[admin@pemkab] > ip dhcp-server set dhcp1 add-arp=yes always-broadcast=yes

Dengan menggunkan Winbox, dapat melakukan melalui menu IP / DHCP Server / pilih nama DHCP Server (misalnya yang sebelumnya dhcp1), seperti gambar berikut :

Konfigurasi IP Pool

IP Pool biasanya akan menambahkannya secara otomatis pada saat anda mengkonfigurasikan DHCP Server. Akan tetapi anda mesti memasukkan IP Pool sendiri dengan tujuan untuk Local Address pada PPPoe Server dan juga Remote Address pada PPPoE Client dari masing-masing agar nantinya setiap clien yang terhubung akan mendapat IP Remote. Konfigurasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

[admin@pemkab] > ip pool add name=pppoe ranges=7.7.7.2-7.7.7.30

Untuk melihat hasil konfigurasinya anda dapat menggunakan perintah sebagai berikut :

[admin@pemkab] > ip pool print #       NAME                          RANGES0       dhcp_pool1                 192.168.11.2-192.168.11.2541       pppoe                          7.7.7.2-7.7.7.30

Bila menggunakan Winbox, anda dapat melakukannya melalui menu IP / Pool / Add, seperti berikut:

Konfigurasi PPPoE Server

Konfigurasi PPPoE Server ini diimplementasikan agar nantinya tidak perlu repot-repot lagi mengkonfigurasikan routing pada setiap routerboard. Anda cukup melakukan konfigurasi name, password, remote address, routes Routerboard Client didalam Routerboard (RB) Server (Pusat). Serta pada Routerboard (RB) Client juga harus dikonfigurasikan PPPoE Client, yang meliputi user dan password. Sehingga name ada RB Server harus sesuai dengan user pada RB Clien, begitu juga pada passwordnya juga harus disesuaikan serta IP Address yang akan dikonfigurasikan pada interface yang akan di routingkan.

Yang harus dilakukan pertama pada konfigurasi PPPoE Server adalah melakukan konfigurasi pada PPP Profile, perintah yang digunakan adalah sebagai berikut ini :

[admin@pemkab] > ppp profile add name= profile1(pppoe) local-address=7.7.7.1 remote-address=pppoe only-one=yes

Bila anda menggunakan Winbox, melalui menu PPP / Profile / Add yang ditunjukkan gambar dibawah:

Setelah melakukan konfigurasi di atas, selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada PPPoE Service, meliputi Service Name : service1(pppoe), Interface : eth2-to-skpd, Default Profile : profile1(pppoe) dan One Session Per Host : Enable. Pada

konfigurasi Winbox adalah melalui menu PPP / PPPoE Servers / Add yang ditunjukan seperti pada gambar berikut :

Selanjutnya yang terakhir adalah konfigurasi pada PPP Secret, meliputi name, password, service, profile, local address, remote address dan routes. Anda dapat melakukan konfigurasinya dengan menggunakan perintah sebagai berikut :

[admin@pemkab] > ppp secret add name=rsud password=12345678 local-address=7.7.7.1 remote-address=7.7.7.2 routes=192.168.12.0/24 service=pppoe profile=profile1

[admin@pemkab] > ppp secret add name=dpu password=12345678 local-address=7.7.7.1 remote-address=7.7.7.3 routes=192.168.13.0/24 service=pppoe profile=profile1

Untuk melihat hasil konfigurasi yang telah dibuat maka anda dapat menggunakan perintah sebagai berikut:

[admin@pemkab] > ppp secret printFlags: X - disabled #   NAME        SERVICE CALLER-ID      PASSWORD       PROFILE           REMOTE-ADDRESS 0   rsud            pppoe                         12345678          profile1(pppoe)    7.7.7.21   dpu             pppoe                         12345678          profile1(pppoe)    7.7.7.32   dinkes         pppoe                        12345678          profile1(pppoe)    7.7.7.43   disdik          pppoe                        12345678          profile1(pppoe)     7.7.7.54   dishut         pppoe                        12345678          profile1(pppoe)    7.7.7.65   perikanan  pppoe                         12345678          profile1(pppoe)     7.7.7.76   dispenda    pppoe                         12345678          profile1(pppoe)    7.7.7.87   pde             pppoe                        12345678          profile1(pppoe)    7.7.7.98   rujab          pppoe                        12345678          profile1(pppoe)    7.7.7.109   gor             pppoe                        12345678          profile1(pppoe)    7.7.7.1110 bkd            pppoe                        12345678          profile1(pppoe)    7.7.7.1211 bkb             pppoe                       12345678          profile1(pppoe)     7.7.7.1312 inspektorat  pppoe                      12345678          profile1(pppoe)     7.7.7.14

Bila menggunakan Winbox, maka konfigurasi dapat anda lakukan melalui menu PPP / Secrets / Addyang ditunjukkan seperti gambar berikut :

Konfigurasi RouterBOARD Client RB750

Identity

Secara default identity yang digunakan adalah “MikroTik”. Untuk mengkonfigurasikan nama identity yang baru, maka perintah yang digunakan adalah sebagai berikut :

[admin@MikroTik] > system identity set name=rsud[admin@rsud] >

Mengganti Nama Interface

Sebelum memulai konfigurasi ip address pada interface, sebaiknya anda terlebih dulu mengganti nama default interface dengan nama yang lain agar lebih mudah diingat dalam konfigurasi dan sebagai penanda. Pada rencana yang telah dibuat, interface 1 (eth1-to-rb411) akan dihubungkan ke wireless atau RB411AH dan interface 5 (eth5-to-local) dihubungkan ke switch hub yang selanjutnya di share ke komputer-komputer sebagai jaringan local. Untuk memulainya anda dapat menggunakan perintah seperti berikut:

[admin@rsud] > interface set ether1 name=eth1-to-rb411     (Jaringan ke RB411/Bridge)[admin@rsud] > interface set ether5 name=eth1-to-local      (Jaringan Local)

Setelah itu anda dapat melihat hasilnya dengan perintah sebagai berikut:

[admin@rsud] > interface print Flags: D - dynamic, X - disabled, R - running, S - slave #     NAME              TYPE    MTU    L2MTU      MAX-L2MTU0     eth1-to-rb411   ether   1500      1600           40761     ether2              ether   1500       1598          20282     ether3              ether   1500       1598          2028

3     ether4              ether   1500       1598          20284 R eth5-to-local     ether   1500      1598           2028

Anda juga dapat mengganti nama interface tersebut sesuai dengan keinginan anda, pemberian nama di atas bertujuan agar mudah untuk diingat.

Konfigurasi IP Address

Berdasarkan pada topologi yang telah direncanakan, maka IP Address yang akan dikonfigurasikan pada eth1-to-rb411 adalah 12.12.12.2/27 dan pada eth5-to-local adalah 192.168.12.1/24. Untuk konfigurasinya adalah sebagai berikut:

[admin@rsud] > ip address add address=12.12.12.2/27 interface=eth2-to-rb411[admin@rsud] > ip address add address=192.168.12.1/24 interface=eth5-to-local

Setelah IP Address dikonfigurasi, anda dapat melihat hasil konfigurasinya dengan perintah sebagai berikut: 

[admin@pemkab] > ip address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic #    ADDRESS            NETWORK            INTERFACE 0    12.12.12.2/27      12.12.12.0              eth2-to-rb411 1    192.168.12.1/24  192.168.12.0          eth5-to-local

Jika menggunakan Winbox, maka konfigurasi dapat dilakukan melalui menu IP / Address / tombol Add, seperti gambar berikut:

Konfigurasi DHCP Server

DHCP Server ini berfungsi agar setiap user akan mendapatkan IP Address secara otomatis, jadi anda tidak perlu repot-repot lagi mengkonfigurasikan IP Address pada

setiap computer user. Anda dapat melakukan konfigurasinya dengan menggunakan perintah sebagai berikut :

[admin@rsud] > ip dhcp-server setupSelect interface to run DHCP server on 

dhcp server interface: eth5-to-localSelect network for DHCP addresses 

dhcp address space: 192.168.12.0/24Select gateway for given network 

gateway for dhcp network: 192.168.12.1Select pool of ip addresses given out by DHCP server

addresses to give out: 192.168.12.2-192.168.12.254Select DNS servers 

dns servers: 192.168.12.1Select lease time 

lease time: 1d

Hasil konfigurasi di atas dapat dilihat dengan menggunakan perintah sebagai berikut :

[admin@rsud] > ip dhcp-server print Flags: X - disabled, I - invalid #    NAME     INTERFACE      RELAY      ADDRESS-POOL      LEASE-TIME        ADD-ARP0    dhcp1      eth5-to-local                        dhcp_pool1              1d                             no

Jika menggunakan Winbox, maka konfigurasi dapat dilakukan melalui menu IP / DHCP Server / tombolDHCP Setup, seperti gambar berikut:

Selanjutnya anda dapat melihat IP Address yang telah dipakai atau dipinjamkan kepada computer user. Perintah yang digunakan adalah sebagai berikut :

[admin@rsud] > ip dhcp-server lease print Flags: X - disabled, R - radius, D - dynamic, B - blocked #       ADDRESS            MAC-ADDRESS             HOST-NAME      SERVER      STATUS0  D 192.168.12.254     3C:97:0E:1C:CF:BF     Baskoro-PC         dhcp1          bound

Agar lebih amannya anda dapat menambahkan perintah sebagai berikut :

[admin@rsud] > ip dhcp-server set dhcp1 add-arp=yes always-broadcast=yes

Dengan menggunkan Winbox, dapat melakukan melalui menu IP / DHCP Server / pilih nama DHCP Server (misalnya yang sebelumnya dhcp1), seperti gambar berikut :

Konfigurasi PPPoE Client

Konfigurasi PPPoE Client ini diimplementasikan agar nantinya akan melakukan routing secara otomatis dan anda tidak perlu repot-repot lagi mengkonfigurasikan routing pada setiap routerboard. Yang sebelumnya sudah dikonfigurasikan dari PPPoE Server di dalam Routerboard (RB) Server (Pusat). Di dalam PPPoE Client ini anda cukup melakukan konfigurasi user dan password saja, yang harus disesuaikan dengan name dan password pada PPPoE Server. Yang harus dilakukan dalam konfigurasi PPPoE Client adalah melakukan konfigurasi sebagai berikut ini :

[admin@rsud] > interface pppoe-client add user=rsud password=12345678 interface=eth1-to -rb411 dial-on-demand=yes disabled=no

Bila anda menggunakan Winbox, melalui menu PPP /Interface Add / PPPoE Client yang ditunjukkan gambar dibawah :

NB : Jika anda menginginkan menambah Client (RB750) yang lain agar bisa mengakses ke Server (RB1100), maka konfigurasi yang digunakan sama seperti konfigurasi diatas, hanya yang perlu diperhatikan atau dibedakan adalah pada Konfigurasi IP Address dan Konfigurasi PPPoE Client. 

Misalnya anda akan menambahkan 2 perangkat Client baru untuk di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Kesehatan (Dinkes), konfigurasi yang berbeda adalah pada Identity, IP Address dan PPPoE Client. Anda dapat mangganti :

1. Dinas Pekerjaan Umum (DPU)           Identity “dpu”           IP Address eth1-to-rb411 12.12.12.3/27            eth5-to-local 192.168.13.1/24           PPPoE Client           User : dpu           Password : 12345678

2. Dinas Kesehatan (Dinkes)          Identity “dinkes”          IP Address eth1-to-rb411 12.12.12.4/27           eth5-to-local 192.168.14.1/24          PPPoE Client          User : dinkes          Password : 12345678