Upload
dinhthuan
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
KONFLIK NILAI GUNA TANAH DAN STRATEGI HUKUM NON-
HUKUM UNTUK MEMPERTAHANKAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA
DI SEMARANG : GEDUNG KESENIAN JAWA SOBOKARTTI
SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu
Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Hukum
DISUSUN OLEH :
Nama : Silvani Andalita
NIM : 08.20.0014
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2012
2
3
4
5
MOTTO
So don't surrender 'cause you can win !
When you're ready to go and your heart's left in doubt
Don't give up on your faith, and that's the way it is!
(Celine Dion – That’s The Way It Is)
6
HALAMAN PERSEMBAHAN
...teruntuk yang tak pernah terlihat, tak pernah kujumpai, tak terwujud, seorang
penting, untuk yang mengubahku menjadi lebih kuat, tegar, untuk setiap halangan,
rintangan, dan masalah yang terus menemaniku, dan untuk yang membuat diriku
menjadi sekarang ini, termasuk waktu, tempat, dan proses...
7
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH
Pembuatan skripsi ini merupakan hasil minat saya kepada ilmu hukum.
Masa awal kuliah memang saya belum memikirkan soal penulisan skripsi ini, tapi
menginjak semester akhir, apalagi mulai mempelajari Hukum Tanah dan Tata
Guna Tanah, pikiran saya tentang tata guna tanah mulai terbuka. Hal ini terjadi
karena saat perkuliahan sering diisi dengan studi lapangan dan studi kasus.
Kejadian nyata di sekitar kita soal perubahan nilai guna tanah menjadi hal yang
menarik untuk dibahas.
Dalam penyusunan skripsi ini telah banyak pihak yang turut membantu sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Keluargaku tersayang, Mami, Papi, Emak, Ujus dan Tante Maureen, kakakku
tercinta Silvia Margaretha, S. Farm., Apt. yang selalu memberi semangat dan
mengingatkan mimpi-mimpiku. Terima kasih atas kepercayaan yang sudah
diberikan untuk mengikuti passion saya.
2. Kepada Rektor Unika SEOGIJAPRANATA, Bapak Prof. Dr. Ir. Y. Budi
Widianarko, M.Sc yang selalu on the move dan memberikan peluang kepada
saya untuk terus maju.
3. Dosen-dosen Fakultas Hukum : Bapak Valentinus Suroto, S.H., M.Hum,
Bapak L. Eddy Wiwoho, S.H., M.H., Ibu Resti Nurhayati, S.H., M. Hum, dan
Ibu Trihoni Nalesti Dewi, S.H., M.H yang selalu membagi ilmu dan menjadi
teman yang ramah di luar kelas.
8
4. Ibu Hotmauli Sidabalok, S.H., C.N., M.Hum, yang bersedia mengoreksi dan
membimbing penulisan hingga penyelesaian skripsi ini serta “mengejar-
ngejar” saya untuk segera lulus. Terima kasih karena Ibu selalu berbaik hati
dan bersabar karena saya.
5. Ibu Prof. Dr. C. Agnes Widanti Soebianto, S.H., C.N. dan Ibu Yovita
Indriyati, S.H., M. Hum selaku Dosen Penguji yang memberikan masukan
yang sangat berguna untuk perbaikan skripsi saya.
6. Kepada Bapak Donny Danardono, S.H., Mag. Hum yang memberikan banyak
buku kepada saya dan sukses mengajarkan ilmu dekonstruksi.
7. Kepada Ir. Tjahjono Rahardjo, M.A selaku Ketua Perkumpulan Kesenian
Sobokartti, Yoyok Subekti, Soetrisno, dan Soedarwo D.S, yang mau
membantu saya membagi informasi masa lalu, termasuk dokumen-dokumen
yang tak ternilai fungsinya.
8. Bapak Benekdiktus Danang Setianto, S.H., LLM, MIL dan Bapak Wijanto
Hadipuro, S.E., M.T terima kasih atas kepercayaan, motivasi, dan informasi
“luar” yang diberikan kepada saya selama kuliah.
9. Kepada Bapak Ferdinandus Hindiarto, S. Psi, M.Si, dan Team (Pak Tikno,
Pak Eko, dan Pak Totok yang selalu menerima kehadiran Penulis ketika
jenuh). Terima kasih atas semangat bapak semua yang selalu memahami
kebutuhan saya di bidang kemahasiswaan dan beasiswa ksususnya.
10. Keluarga besar Awaken The Giant Within, periode 2009-2011, terima kasih
atas rasa kekeluargaan dan ketangguhan kita selama 3 tahun. Dan semua
sosok luar biasa yang mengaliri cawan hidupku : Octavia Hayatiningtyas, S.
9
Psi., Hendy Wijaya, S.T., Melly Isabella, S.E., dan Michelle Indriyanti
Supatra, S.E.
11. Para inspirator : Bagus Mukti Pribadi, Sebastianus Dhimas Rangga Saputra,
Nugroho Fajar Aji, Dede Anjang Yudhiawan, Chindya Paramitha Devi,
Arwin Shinta Elok, Rr. Dita Anindia, Yohana Arprisca Andhina Dahrani,
Novita Ika Putri, dan seluruh rekan-rekan Soegijapranata Advance
Leadership Training (Group of Leaders On Research and Society), terima
kasih atas kecerdasan, idealisme, dan semangat yang terus membara.
12. Donny Setiadi dan Melita Widodo yang selalu menjadi LENTERA JIWA-ku.
Sangat salut dengan keceriaan dan kegigihan kalian.
13. Robert Wibisono, someone who love me more.
14. Santi Ning Tyas, sahabatku yang sangat luar biasa.
15. Andriana Kartikasari dan Arnindia Prawesti yang tak pernah diam berkata
“WISUDA BULAN APRIL” dan semua rekan-rekan Fakultas Hukum Unika
SOEGIJAPRANATA angkatan 2008. Terakhir untuk, my beloved friend,
someone in heaven, Maximus Toenjoeng Seto Goenardi.
Dan untuk semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu karena masih
banyak, saya ucapkan terima kasih atas semangat dan motivasi kalian semua.
Akhir kata mohon maaf apabila ada kesalahan Penulis atau penulisan karya ini.
Semoga skripsi ini berguna.
10
ABSTRAK
Perubahan nilai pada tata guna tanah merupakan perubahan nilai guna atas
penggunaan tanah (nilai asal) yang berubah karena banyak faktor. Pada umumnya,
perubahan nilai tata guna tanah ini berkaitan erat dengan pemerintah dan
peraturan perundang-undangan atau kebijakan yang berlaku dan banyak faktor
lain. Seringkali dalam kenyataannya terjadi konflik, yang dalam perjalanannya
juga menghasilkan banyak strategi untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Sejak tahun 1992, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan
yang memberikan perlindungan terhadap benda cagar budaya dengan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1992 (yang sekarang digantikan dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2010). Keberadaan undang-undang ini dimaksudkan untuk
mengatur segala sesuatu mengenai penguasaan, pemilikan, penemuan, pencarian,
perlindungan, pemeliharaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pengawasan benda-
benda yang termasuk cagar budaya. Di Kota Semarang, Pemerintah mendukung
undang-undang tersebut melalui Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Tahun 2000-2010 yang mencoba memaparkan rencana tata ruangnya, termasuk
kawasan lindung dan kawasan budidaya. Salah satu yang dilindungi sebagai cagar
budaya di Kota Semarang adalah Gedung Kesenian Jawa (Javaanse Schouwburg)
Sobokartti.
Pada tahun 2000, terjadi konflik yang melanda para pegiat Gedung
Kesenian Sobokartti antara Yayasan Kesenian Sobokartti dan Perkumpulan
Kesenian Sobokartti. Masing-masing kelompok memiliki visi dan misi yang
berbeda mengenai nasib cagar budaya ini. Sejalan diketahui, muncul banyak
alasan dari Yayasan yang menghendaki agar Gedung Kesenian Sobokartti
dihilangkan dan Perkumpulan menghendaki sebaliknya, sebab Perkumpulan
berpedoman pada Undang-Undang Cagar Budaya : Gedung Kesenian Sobokartti
layak dilindungi.
Muncul konflik yang berakar dari nilai guna tanah hingga strategi
mempertahankan bangunan cagar budaya. Strategi itu misalnya diwujudkan dalam
kebijakan yang dibuat dan dimanfaatkan oleh pihak tertentu, yang
menguntungkan penguasa atau nilai sosial yang lebih gencar memprakarsai
strategi tersebut sehingga memunculkan advokasi dari masyarakat atas kebijakan
pemerintah sehingga menghasilkan kebijakan yang tertuang dalam Surat
Keputusan.
Skripsi ini mengungkapkan strategi hukum dan non-hukum untuk
mempertahankan Gedung Kesenian Sobokartti sebagai cagar budaya yang
karenanya bisa dipakai untuk mempertahankan cagar budaya yang lain.
Kata kunci : nilai guna tanah, konflik, strategi, Gedung Kesenian Sobokartti.
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
MOTTO..................................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................v
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH....................................vi
ABSTRAK..............................................................................................................ix
DAFTAR ISI............................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................1
B. PERUMUSAN MASALAH................................................................................7
1. Bagaimana konflik nilai guna tanah antara Yayasan dan Perkumpulan
Kesenian Sobokartti?....................................................................................7
2. Bagaimana strategi hukum Yayasan Kesenian Sobokartti dan Perkumpulan
Sobokartti dalam mempertahankan Gedung Kesenian Jawa
Sobokartti?....................................................................................................7
3. Bagaimana strategi non-hukum Yayasan Kesenian Sobokartti dan
Perkumpulan Kesenian Sobokartti dalam mempertahankan Gedung
Kesenian Jawa Sobokartti?...........................................................................7
12
4. Sejauh mana kedua strategi itu sevara hukum bisa efektif untuk
mempertahankan kepentingan kedua belah pihak dalam memaknai nilai
guna tanah Gedung Kesenian Sobokartti?...................................................7
C. TUJUAN PENELITIAN.....................................................................................7
D. KEGUNAAN PENELITIAN..............................................................................8
1. Manfaat Teoritis.....................................................................................8
2. Manfaat Praktis......................................................................................8
E. METODE PENELITIAN....................................................................................8
1. Metode Pendekatan................................................................................8
2. Spesifikasi Penelitian.............................................................................9
3. Obyek Penelitian....................................................................................9
4. Lokasi Penelitian....................................................................................9
5. Metode Pengumpulan Data....................................................................9
F. SISTEMATIKA PENULISAN.........................................................................13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................15
A. Konflik Nilai Guna Tanah.................................................................................15
B. Nilai Guna Tanah dan Munculnya Kelompok Kepentingan.............................18
C. Strategi Hukum dan Non-Hukum dalam Konflik Nilai Guna Tanah................21
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................25
A. Argumentasi atau Konflik yang Muncul antara Yayasan dan Perkumpulan
Kesenian Sobokartti...........................................................................................26
13
A.1. Sejarah Gedung Kesenian Sobokartti dan Perkumpulan Kesenian
Sobokartti...................................................................................................26
A.2. Konflik Perkumpulan Kesenian Sobokartti dan Yayasan Kesenian
Sobokartti.................................................................................................28
A. 3. Pertentangan Kepentingan : Memaknai Sobokartti.................................39
B. Strategi Hukum Dalam Mempertahankan Nilai Guna Tanah...........................41
B.1. Strategi Hukum Perkumpulan Kesenian Sobokartti dalam
Mempertahankan Gedung Keseniam Sobokartti.....................................41
B.2. Strategi Hukum Yayasan Kesenian Sobokartti dalam Mempertahankan
Gedung Kesenian Sobokartti...................................................................48
C. Strategi Non-Hukum Dalam Mempertahankan Nilai Guna
Tanah.................................................................................................................49
C.1. Strategi Non-Hukum Perkumpulan Kesenian Sobokartti dalam
Mempertahankan Gedung Kesenian Sobokartti......................................49
C.2. Strategi Non-Hukum Yayasan Kesenian Sobokartti dalam
Mempertahankan Gedung Kesenian Sobokartti......................................71
D. Efektifitas Pengalihan Nilai Guna Ekonomis : Strategi Perkumpulan Kesenian
Sobokartti........................................................................................................72
BAB IV PENUTUP..............................................................................................75
14
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................75
A. Kesimpulan.....................................................................................................75
B. Saran................................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................78
LAMPIRAN