26
KONSEP DAN IMPLEMENTASI COST BENEFIT ANALYSIS DALAM PENDIDIKAN Oleh : Rustandi A. Latar Belakang Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana dan prasarana pendidikan (UU Sisdiknas No. 20, 2003:3). Dimana untuk dapat mencapai tujuan pendidikan harus diimbangi dengan optimalisasi sumber daya yang ada. Semakin professional tenaga kependidikan maka semakin baik pula proses pendidikan yng berjalan. Demikian pula dengan dukungan masyarakat, karena pendidikan tanpa adanya dukungan dari masyarakat yang mempunyai perhatian dan peran dalam pendidikan tidak akan dapat berkembang dengan baik. Selain itu keberadaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadahi juga menjadi kunci dari keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan di suatu lembaga pendidikan. Selain tiga hal tersebut, salah satu sumber daya pendidikan yang juga sangat berpengaruh dalam proses pendidikan adalah ketersedian dana. Dana disini merupkan biaya yang diperlukan dalam proses pendidikan. Biaya-biaya tersebut dapat meliputi biaya

Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

  • Upload
    masadli

  • View
    204

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cost benefit analysis in Education Management

Citation preview

Page 1: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

KONSEP DAN IMPLEMENTASI COST BENEFIT ANALYSIS

DALAM PENDIDIKAN

Oleh : Rustandi

A. Latar Belakang

Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam

penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat,

dana, sarana dan prasarana pendidikan (UU Sisdiknas No. 20, 2003:3). Dimana

untuk dapat mencapai tujuan pendidikan harus diimbangi dengan optimalisasi

sumber daya yang ada. Semakin professional tenaga kependidikan maka semakin

baik pula proses pendidikan yng berjalan.

Demikian pula dengan dukungan masyarakat, karena pendidikan tanpa

adanya dukungan dari masyarakat yang mempunyai perhatian dan peran dalam

pendidikan tidak akan dapat berkembang dengan baik. Selain itu keberadaan

sarana dan prasarana pendidikan yang memadahi juga menjadi kunci dari

keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan di suatu lembaga pendidikan.

Selain tiga hal tersebut, salah satu sumber daya pendidikan yang juga

sangat berpengaruh dalam proses pendidikan adalah ketersedian dana. Dana

disini merupkan biaya yang diperlukan dalam proses pendidikan. Biaya-biaya

tersebut dapat meliputi biaya rutin operasional pendidikan maupun biaya lain

yang dapat berupa biaya pembangunan, pemeliharaan bangunan dan biaya

belanja modal peralatan mesin yang mendukung proses belajar mengajar, dan

lain-lain.

Meningat dana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang

menunjang proses pendidikan, maka dalam pengelolaanya harus dapat berjalan

dengan efektif dan efisien untuk dapat mencapai tujuan pendidikan.

Penerapan sistem manajemen keuangan yang baku menjadi faktor utama

dalam pengelolaan keuangan atau pembiayan pendidikan. Dimana pendidikan

merupakan sector public yang melayani masyarakat dengan berbagai pengajaran,

bimbingan dan latihan yang dibutuhkan oleh peserta didik, maka manajemen

Page 2: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

pembiayaan dalam pendidikan berbeda dengan dengan manajemen keuangan

dengan lembaga yang berorientasi pada profit.

Lembaga pendidikan merupakan organisasi public nirlaba (non profit)

(Tim Dosen UPI, 2012:256). Oleh karena itu manajemen pembiayaan pada suatu

lembaga pendidikan mempunyai keunikan, dimana manajemen pembiayaan yang

dilaksanakan akan disesuaikan dengan visi, misi dan karakteristik lembaga

pendidikan tersebut.

Pengelolaan atau manajemen pembiayaan pendidikan harus dilaksanakan

dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) suatu lembaga pendidikan,

dimana Renstra tersebut dijabarkan dalam Rencana Kerja Sekolah/Madrasah

(RKS/M) yang merupakan rencana program tahunan yang berisikan arah

kebijakan pendidikan dalam satu tahun pada suatu lembaga pendidikan.

Sumber pembiayaan pendidikan sebagaimana diatur dalam UU No. 20

Tahun 2003, adalah menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah,

pemerintah daerah dan masyarakat. Dimana pemerintah dan pemerintah daerah

bertanggungjawab untuk menyediakan anggaran pendidikan sebagaimana diatur

dalam Pasal 31 ayat 4 UUD 1945.

Pada kenyataanya pemerintah dan pemerintah daerah tidak mampu

memenuhi semua kebutuhan pembiayaan pendidikan yang terjadi disuatu

lembaga pendidikan. Ditingkat dasar misalnya, pemerintah mengalokasikan

biaya pendidikan dengan cara memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS),

dimana pemanfaatan dana tersebut telah diatur dalam petunjuk penggunaan BOS.

Sedangkan untuk lembaga pendidikan tingkat menengah dan atas pemerintah

belum mampu sepenuhnya membiayai proses pendidikan yang berlangsung.

Dengan demikian menjadi satu keharusan bagi kepala sekolah, sebagai

top leader pada lembaga pendidikan, untuk dapat melaksanakan pembiyaan

pendidikan secara efisien dan efektif. Dengan demikian diharapkan keterbatasan

anggaran yang ada tidak akan menjadi kendala bagi pencapaian tujuan

pendidikan yang tercantum dalam Renstra lembaga pendidikan khususnya dan

tujuan pendidikan nasional pada umumnya.

Page 3: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

Keterbatasan anggaran hendaknya tidak menjadi kendala untuk mencapai

tujuan pendidikan, kepala sekolah harus jeli dalam menentukan prioritas

kebijakan yang akan diambilnya. Tentunya tidak mudah bagi kepala sekolah

untuk dapat menentukan prioritas kebijakan, karena kebijakan yang akan diambil

akan berhubungan dengan masyarakat secara luas. Oleh karena itu kepala

sekolah memerlukan suatu analisis yang mampu digunakan untuk meminimalisir

kesalahan dalam pengambilan kebijakan.

Salah satu analisis yang dapat digunakan sebagai alat untuk memilih dan

memilah prioritas kebijakan yang berkaitan dengan pembiayaan pendidikan

adalah dengan menggunakan cost benefit analysis atau analisis manfaat dan

biaya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah

ini adalah bagaimana konsep cost benefit analysis pada dunia pendidikan, serta

bagaimana implementasinya.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep analisis

manfaat biaya atau cost benefit analysis pada dunia pendidikan. Selain itu tujuan

berikutnya adalah mengetahui implementasi cost benefit analisis pada

pendidikan.

Page 4: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan dalam pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak harus

dipenuhi untuk dapat menjalankan proses pendidikan dalam rangka mencapai

tujuan pendidikan itu sendiri. Pembiayaan dapat diibaratkan sebagai darah yang

mengalir dalam tubuh manusia, dimana akan sangat menentukan kehidupan

manusia itu sendiri. Demikian pula dalam pendidikan, tanpa adanya pembiayaan

maka pendidikan yang berlangsung tidak dapat berjalan dengan optimal.

Pembiayaan dalam pendidikan merupakan sumber daya yang sangat terbatas, oleh

karena itu pengelolaanya harus dapat berjalan secara efektif dan efisien agar dapat

membantu mencapai tujuan pendidikan.

Dalam standar biaya operasional pendidikan (2008:6), menyatakan bahwa

penghitungan biaya pendidikan berdasarkan pada pendekatan kecukupan

(Adequacy Approach). Dimana pembiayaan pendidikan berdasarkan pada standar

minimal pembiayaan pendidikan, bukan pada ketersediaan dana yang ada.

Pendekatan kecukupan pada pembiayaan pendidikan juga dengan mamasukan

kulaitas perhitungan pelayanan pendidikan yang ditunjukan dengan adanya

variasi biaya pendidikan untuk mencapai standar kualitas tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam pendekatan pembiayaan pendidikan

kecukupan, perhitungan biaya akan ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya:

Besar kecilnya lembaga pendidikan; Jumlah siswa; Tingkat gaji guru; Rasio

jumlah siswa dengan guru jumlah guru; Kualifikasi guru; Tingkat populasi

penduduk; Perubahan pendapatan (revenue theory of cost).

Pendekatan lain dalam pembiayaan pendidikan adalah pendekatan efisiensi

biaya, dimana pendekatan ini mengacu pada pengertian pendidikan bersifat

ekonomis dan berpangkal pada Investmen in Human Capital (Udin Syaefudin,

2009:245). Karena pembiayaan pendidikan merupakan investasi, maka setiap

biaya yang dikeluarkan dalam proses pendidikan harus dapat memberikan

manfaat atau keuntungan.

Page 5: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

Keuntungan atau manfaat yang dicapai dalam pendidikan yang bersifat

ekonomis ini mestinya dapat diukur secara moneter. Akan tetapi keuntungan

disini tidak semata-mata berupa uang sebagai mana prinsip dalam ekonomi.

Keuntungan disini adalah berupa tujuan pendidikan yang dalam kaitan ini adalah

untuk meningkatkan ekonomi rakyat.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan secara konseptual mempunyai

nilai ekonomi, dimana pendidikan mempunyai andil terhadap pertumbuhan

ekonomi di suatu Negara. Dalam hal ini peran pendidikan dapat dilihat dari

factor-faktor yang mempengaruhi perekoomian suatu Negara, dimana salah

satunya adalah faktor tenaga kerja, pengetahuan dan teknologi. Faktor-faktor

tersebut hanya akan dapat diwujudkan melalui peran pendidikan.

Penjelasan tersebut senada dengan Tim Dosen Administrasi Pendidikan

Universitas Pendidikan Bandung dalam buku Manajemen Pendidikan (2012:255),

menyatakan bahwa pendidikan merupakan investasi yang akan menghasilkan

manusia-manusia yang memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang

dibutuhkan dalam pembangunan suatu bangsa.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa pendidikan merupakan sektor publik yang

dapat melayani masyarakat dengan berbagai pengajaran, bimbingan dan latihan

yang dibutuhkan. Oleh karena itu manajemen keuangan atau pembiayaan

pendidikan berbeda dengan manajemen keuangan perusahaan yang berorientasi

pada profit atau laba. Lembaga pendidikan digolongkan sebagai organisasi nirlaba

atau non profit. Dengan demikian maka manajemen pembiayaan atau keuangan

pendidikan mempunyai karakteristik dan keunikan tersendiri sehingga tidak dapat

disamakan sepenuhnya dengan manajemen keuangan pada suatu

perusahaan.

Menurut Nanang Fattah (2008), proses manajemen keuangan atau

pembiayaan dalam pendidikan akan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

besar kecilnya sebuah institusi pendidikan, jumlah siswa, tingkat

gaji guru atau dosen yang disebabkan oleh bidang keahlian atau

tingkat pendidikan, ratio siswa berbanding guru/dosen,

kualifikasi guru, tingkat pertumbuhan penduduk (khususnya di

Page 6: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

negara berkembang), perubahan kebijakan dari

penggajian/pendapatan (revenue theory of cost).

Sistem atau manajemen pembiayaan pendidikan

merupakan proses dimana pendapatan dan sumber daya

tersedia digunakan untuk memformulasikan dan

mengoperasionalkan sekolah (Nanang Fattah, 2008). Dimana

manajemen pembiayaan pendidikan sangat bervariasi

tergantung pada kondisi setiap negara penyelenggara

pendidikan. Seperti kondisi geografis, tingkat pendidikan, kondisi

politik pendidikan, hukum pendidikan, ekonomi pendidikan,

program pembiayaan pemerintah dan administrasi sekolah.

Sedangkan Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP)

dalam standar biaya pendidikan menyatakan bahwa sistem

pembiayaan pendidikan adalah proses dimana pendapatan dan sumber

daya tersedia digunakan untuk memformulasikan dan mengoperasionalkan

sekolah. Dengan demikian maka pembiyaan pendidikan tidak hanya sekedar

pemanfaatan sumber dana yang, tetapi juga merencanakan bagaimana pendapatan

yang ada dapat dialokasikan dengan kebutuhan pendidikan pada satu lembaga

pendidikan. Untuk keperluan tersebut maka pembiayaan pendidikan akan sangat

dipengaruhi oleh berbagai kondisi, seperti: kondisi geografis, kondisi politik

pendidikan, kondisi hukum pendidikan, kondisi ekonomi pendidikan, kondisi

tingkat pendidikan, dan program pembiayaan pendidikan oleh pemerintah, serta

sistem pembiayaan itu sendiri.

Setiap keputusan yang diambil dalam masalah pembiayaan

pendidikan (khususnya sekolah) akan mempengaruhi oleh

bagaiman sumber daya itu diperoleh dan dialokasikan. Oleh

karena itu perlu dilihat siapa yang akan dididik dan seberapa

banyak jasa pendidikan dapat disediakan, bagaimana mereka

akan dididik, siapa yang akan membayar biaya pendidikan.

Demikian pula dengan sistem pemerintahan seperti apa yang

paling sesuai untuk mendukung sistem pembiayaan pendidikan.

Page 7: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

pembiyaan pendidikan merupakan proses manajemen

pembiayaan pendidikan, dimana perencanaan pembiayaan

pendidikan harus dapat dilakukan dengan cermat untuk dapat

mengakomodir kebutuhan pendidikan itu sendiri. Setelah

perencanaan dilakukan proses selanjutnya adalah alokasi

anggaran yang tentunya dibarengi dengan pengawasan

pelaksanaan anggaran pendidikan tersebut. Pengawasan perlu

dilakukan agar proses alokasi anggaran dapat berjalan dengan

baik sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dan dapat

dipertanggungjawabkan secara transparan dan akutable.

Proses dalam manajemen pembiayaan pendidikan adalah

auditing, dimana untuk mengetahui bahwa penggunaan

anggaran pembiayaan pendidikan telah berjalan dengan baik

sesuai dengan peruntukan dan kebutuhan satuan pendidikan.

Selain itu pengalokasian anggaran juga harus dapat

dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya dalam proses auditing.

Sehingga pembiyaan pendidikan yang berlangsung pada suatu

lembaga pendidikan dapat berjalan dengan baik untuk dapat

menunjang tujuan pendidikan.

B. Konsep Cost Benefit Analysis dalam Pendidikan

Organisasi pendidikan adalah suatu organisasi non profit yang mempunyai

karakteristik dan keunikan tersendiri dalam proses pembiayaanya. Keunikan

tersebut dikarenakan oleh berbagai komponen yang terdapat dalam pendidikan itu

sendiri. Oleh karena itu proses pembiayaan atau manajemen keuangan yang

diterapkan dalam pendidikan akan berbeda dengan manajemen keuangan yang

diterapkan oleh suatu perusahaan.

Tetapi secara prinsip bahwa pembiayaan pendidikan, atau manajemen

keuangan pendidikan tidak dapat lepas dari pendekatan efektifitas biaya, seperti

halnya suatu perusahaan bahwa perlu diperhitungkan berapa banyak biaya (cost)

Page 8: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

yang dibutuhkan oleh suatu lembaga pendidikan, serta apa manfaat (benefit) yang

timbul atas biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis oleh

pemegang kebijakan pendidikan untuk dapat mengetahuinya. Analisis ini dikenal

dengan istilah Cost Benefit Analysis.

Menurut Harry F. Campbell and Richard P. C. Brown

(2003:vii), benefit-cost analysis is a process of identifying,

measuring and comparing the benefits and costs of an

investment project or program. Dimana cost benefit analysis

diartikan sebagai suatu proses mengidentifikasi, mengukur dan

membandingkan antara manfaat dan biaya yang dikerluarkan.

Dengan demikian maka penghitungan antara biaya (cost)

dan manfaat (benefit) adalah merupakan satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan. Dimana analisis ini menekan pada

perhitungan tingkat keuntungan atau kerugian suatu program

kegiatan dengan mempertimbangkan segi besarnya biaya yang

dikeluarkan untuk program tersebut dan manfaat yang akan

dicapai.

Secara umum peran cost benefit analysis adalah untuk memberikan

informasi kepada pembuat keputusan yang akan menilai atau mengevaluasi suatu

program. Menilai dalam arti prospektif, yaitu mengacu pada proses untuk

memutuskan apakah sumber daya yang dialokasikan untuk program tersebut

sudah benar/sesuai atau tidak. Sedangkan evaluasi yang dilakukan mengacu pada

proses meninjau kinerja suatu proyek atau program .

Lebih lanjut Harry F. Campbell and Richard P. C. Brown,

menyatakan cost benefit analysis dimaksudkan untuk menginformasikan

proses pengambilan keputusan yang ada, bukan untuk menggantikan suatu

keputusan. Peran analis adalah untuk menyediakan informasi yang relevan

mengenai tingkat dan distribusi manfaat dan biaya untuk pembuat keputusan.

Selain itu, analis juga berperan untuk memberikan penilaian atau evaluasi secara

obyektif. Pembuat keputusan akan mengambil hasil analisis, bersama dengan

informasi lain, untuk menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Page 9: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

Dengan demikian maka pendekatan pembiayaan pendidikan juga dapat

dilaksanakan dengan menggunakan model analisis biaya dan keuntungan

pendidikan (cost benefit analysis). Meskipun lembaga pendidikan merupakan

lembaga nonprofit, konsep atau model cost benefit analysis juga akan dapat

diterapkan pada satu lembaga pendidikan. Hal ini dikarenakan cost benefit

analysisi merupakan metodologi yang sangat penting dalam melakukan analisis

untuk investasi pendidikan dan dapat membantu pengambilan keputusan untuk

memutuskan dan memilih diantara alternatif alokasi sumber-sumber pendidikan

yang terbatas agar mampu memberikan kemampuan yang paling tinggi.

Dalam perencanaan pendidikan (2012:248) disebutkan

bahwa pendekatan cost benefit didasarkan pada asumsi bahwa:

1. Sumbangan seseorang terhadap pendapatan nasional adalah

sebanding dengan tingkat pendidikanya, dan

2. Perbedaan pendapat di masyarakat disebabkan oleh

perbedaan dalam pendidikan, bukan perbedaan kemampuan

atau latar belakang social.

Dengan demikian pendekatan cost benefit dalam

pembiayaan pendidikan didasarkan pada keuntungan

penambahan pendapatan seseorang yang disebabkan oleh

pendidikan. Oleh karena itu penggunaan cost benefit analysis

dalam pendidikan tidak dilaksanakan sepenuhnya sebagaimana

yang dilakukan pada bidang organisasi profit, yang

mengedepankan pendapatan keuntungan secara langsung atas

biaya yang dikeluarkan.

C. Implementasi Cost Benefit Analysis dalam Pendidikan

Dalam perkembangan pendidikan khususnya di Indonesia, pendidikan

dianggap sebagai suatu lembaga yang akan menentukan perkembangan suatu

bangsa. Hal ini beralasan karena pada hakekatnya melalui pendidikan akan dapat

menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, yang akan mampu bersaing

dengan perkembangan zaman.

Page 10: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

Untuk itu pengelolaan pendidikan juga menjadi perhatian serius untuk

dapat mencapai tujuan pendidikan. Salah satunya adalah pengelolaan atau sistem

manajemen pembiayaan pendidikan. Dimana sistem pembiayaan pendidikan

mengalami perubahan paradigma, yang semula lebih pada mengalokasikan biaya

pendidikan yang ada, kemudian berubah menjadi sistem pembiayaan pendidikan

efektif dan sistem pembiyaan pendidikan berdasarkan pada pendekatan

kecukupan. Pada sistem pembiyaan pendidikan juga mulai dikenal adanya cost

benefit analysis atau analisis manfaat dan biaya pendidikan. Dimana model ini

awalnya digunakan oleh banyak lembaga provit yang mengejar keuntungan, tetapi

dewasa ini mulai diterapkan pada sistem manajemen pembiyaan pendidikan.

Implementasi cost benefit analysis dalam pendidikan salah satunya dapat

dilihat dari keterlibatan pemerintah dalam sistem pembiayaan pendidikan di suatu

Negara. Menurut J. Wiseman dalam Standar Operasional Biaya Pendidikan

(2006:5) terdapat tiga aspek yang perlu dikaji dalam melihat apakah pemerintahan

perlu terlibat dalam masalah pembiayaan pendidikan, yaitu (1) Kebutuhan dan

ketersediaan pendidikan terkait dengan sektor pendidikan dapat dianggap sebagai

salah satu alat perdagangan dan kebutuhan akan investasi dalam sumberdaya

manusia/human capital; (2) Pembiayaan pendidikan terkait dengan hak orang tua

dan murid untuk memilih menyekolahkan anaknya ke pendidikan yang akan

berdampak pada social benefit secara keseluruhan; (3) Pengaruh faktor politik dan

ekonomi terhadap sektor pendidikan

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sebagai bentuk impelementasi

analysis cost benefit analysis adalah dengan menjadikan pendidikan sebagai

investasi sumber daya manusia (human capital investment), dimana pendidikan

adalah sebagai bentuk investasi untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia

sebagai benefit atau manfaat dari proses pendidikan. Dimana cost atau biaya yang

dikeluarkan dalam proses pendidikan harus dapat menghasilkan manfaat bagi

perkembangan sumber daya manusia.

Hartanti Dwi Atmanti dalam investasi sumber daya manusia melalui

pendidikan (2005:30) menyatakan bahwa menurut Payaman J. Simanjuntak,

human capital merupakan salah satu bentuk investasi nonfisik, yaitu sejumlah

Page 11: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

dana yang dikeluarkan dan kesempatan untuk memperoleh penghasilan selama

proses investasi. Pengahilan ini merupakan imbalan dan diharapkan mendapatkan

penghasilan yang lebih tinggi untuk mencapai tingkat konsumsi yang lebih tinggi.

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang menentukan hasil

produksi, selain sumber daya alam dan modal. Produksi dalam dunia pendidikan

adalah pembangunan suatu bangsa, dimana semakin tinggi sumber daya manusia

yang dimiliki oleh suatu negara akan sangat menentukan keberhasilan bangsa

tersebut dalam melaksanakan pembangunan. Sebagaimana yang dapat kita lihat

dalam kenyataanya, bahwa negara yang tidak memiliki sumber daya alam

berlimpah mampu berkembang lebih baik dengan modal sumber daya manusia

yang berkualitas.

Human capital sebagai perwujudan analysis manfaat biaya berpegang pada

prinsip bahwa seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi akan dapat

menghasilkan pendatapan yang lebih tinggi, atau seseorang akan dapat

meningkatkan pendatanya melalui peningkatan pendidikan. Setiap naik kejenjang

pendidikan yang lebih tinggi berarti telah meningkatkan kemampuan kerja

seseorang, peningkatan kemampuan kerja ini akan meningkatkan penghasilan.

Tetapi dengan naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi berarti juga seseorang

telah menunda penerimaan pendapatan, dimana waktu mereka tidak dapat

digunakan untuk bekerja mendapatkan penghasilan tetapi harus terlebih dahulu

meningkatkan kemampuan kerjanya dengan mengikuti pendidikan tersebut.

Perhitungan tersebut yang mendasari pelaksanaan human capital

investment dalam dunia pendidikan sebagai perwujudan cost benefit analysis.

Cost atau biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti pendidikan, diharapkan akan

menghasilkan manfaat sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan kerja

untuk dapat meningkatkan penghasilanya sebagai manfaat (benefit) atas biaya

yang dikeluarkan.

Pembiayaan Pendidikan menurut Nanang Fattah dalam Jurnal Pendidikan

Dasar (April, 2008), menyatakan bahwa dalam menghitung biaya pendidikan

faktor input dan output serta proses dalam pendidikan dikaitkan dengan program

pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi. Hal ini dapat dilakukan dengan

Page 12: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

cara: (1) pengukuran produktifitas atau cost effectiveness; dan (2) cost benefit

analysis. Dari penghitungan biaya pendidikan tersebut akan dapat mengevaluasi

apakah investasi dalam pendidikan (human capital investment) menguntungkan

untuk seseorang secara individu (private rate of return) dan memberikan

keuntungan kepada masyarakat luas (social rate of return), atau justru sebaliknya.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa investasi yang dikeluarkan oleh

seseorang diharapkan akan dapat memberikan keuntungan, keuntungan dalam

dunia pendidikan tentunya tidak hanya keuntungan seseorang yang telah

mengeluarkan biaya, tetapi diharapkan dapat memberikan manfaat kepada orang

lain dalam hal ini adalah bagi lingkungan sosial, atau masyarakat pada umumnya.

Penggunaan cost benefit analisys dalam pendidikan juga merupakan upaya

untuk memperhitungkan seberapa besar keuntungan yang akan di dapatkan atas

biaya sebagai investasi yang dikeluarkan. Dimana seperti diketahui bersama

bahwa biaya pendidikan atau investasi sebagai modal dalam pendidikan tidak

akan menghasilkan manfaat dalam waktu singkat, akan tetapi membutuhkan

proses dan akan dinikmati setelah seseorang lulus atas pendidikan yang diikuti

atau bahkan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Manfaat (benefit) individu dapat berupa pengetahuan atau ilmu yang

diperoleh oleh seseorang, sedangkan manfaat sosial atau institutional dapat

bervariasi, bisa berupa prestasi yang diraih, maupun kepercayaan masyarakat

akan adanya pendidikan tersebut. Tetapi pada prinsipnya manfaat tersebut tidak

akan diperoleh dalam waktu seketika atau quick yielding, tetapi perlu waktu lama,

bahkan bisa memakan waktu satu generasi (Tim Dosen UPI, 2012:255).

Investasi yang dalam pendidikan yang merupakan bagian dari human

capital investment, haruslah dapat memperhitungkan keuntungan (benefit) yang

akan didapatkan. Dalam pelaksanaanya seseorang yang akan melanjutkan

pendidikan di jenjang sekolah yang lebih tinggi, harus dapat memperhitungkan

manfaat yang akan di terima. Sebagai perbandingan, jika orang tersebut langsung

bekerja maka akan mendatangkan keuntungan sebagai hasil kerja, dan dalam

kurun waktu yang sama dengan jenjang sekolah yang diikuti keuntungan tersebut

Page 13: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

harus sebanding dengan pendapatan yang akan diterima ketika seseorang

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tunggu dan lulus untuk bekerja.

Dengan demikian keuntungan atau pendapatan yang dihasilkan pada saat

lulus harus lebih tinggi sesuai dengan tingkat pendidikan yang diikuti. Sehinggga

harus ada perbedaan pendapatan antara seseorang yang telah lulus sekolah dasar,

lanjutan dan pendidikan tinggi. Dimana semakin tinggi pendidikan seseorang

maka akan semakin tinggi pula penghasilan yang didapatnya.

Manfaat sosial (social benefit) harus dapat dipenuhi dalam analysis biaya

manfaat, dimana biaya yang dikeluarkan dalam pendidikan tidak hanya

menghasilkan manfaat individu. Sebagai mana diketahui bahwa dalam pendidikan

juga terdapat social cost, yaitu adanya dana publik yang terlibat dalam investasi

modal manusia atau pendidikan.

Menutut Hestarini dalam Dinamika Pengbangunan (2005:34), biaya sosial

merupakan oportunity cost yang harus ditanggung oleh masyarakat seluruhnya

sebagai akibat dari adanya keinginan atau keediaan masyarakat untuk membiayai

perluasan pendidikan yang memerlukan banyak biaya. Lebih lanjut dinyatakan

dana yang dikeluarkan oleh masyarakat tersebut mungkin akan lebih produktif

apabila digunakan sebagai modal usaha pada sektor perekonomian yang lain.

Biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh individu dan masyarakat tentunya

tidak akan sama, dimana biaya pendidikan yang lebih tinggi yang harus

ditanggung oleh masyarakat akan mungkin terjadi jika tingkat permintaan akan

pendidikan juga tinggi. Dimana alokasi pembiayaan pendidikan yang dikeluarkan

oleh masyarakat adalah untuk menciptakan kesempatan kerja secara langsung

dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional.

Lebih lanjut menuruh Hestarini (2005:36), bahwa secara teoritis ada dua

hal yang dapat diinterpretasikan dari peningkatan nilai manfaat sosial pendidikan.

Pertama, peningkatan nilai manfaat disebabkan penawaran pendidikan tinggi

(supply of higher education) masih belum mencapai titik jenuh, sehingga setiap

unit peningkatan penawaran masih memberi keuntungan yang positif; Kedua,

terjadinya perubahan struktur ekonomi dan tenaga kerja di mana permintaan akan

Page 14: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

tenaga kerja lulusan perguruan tinggi kian besar yang mendorong lulusan

kelompok ini menerima tingkat upah di atas tingkat upah yang kompetitif.

Page 15: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan pada bab sebelumnya, dapat dinyatakan bahwa konsep dari

cost benefit analysis adalah berasal dari teori human capital investment. Dimana

investasi sumber daya manusia merupakan peran dari pendidikan untuk dapat

mewujudkan pembangunan khususnya dalam peningkatan sumber daya manusia.

Karena dengan pendidikan yang baik maka akan dapat menghasilkan sumber

daya manusia sebagai wujud benefit atau manfaat dari pendidikan yang diikuti.

Impelementasi analysis manfaat biaya dalam dunia pendidikan dapat

dinyatakan dengan penjelasan bahwa berdasarkan biaya yang dikeluarkan dalam

mengikuti atau menyelenggaran pendidikan harus dapat menghasilkan manfaat

atas biaya tersebut. Semakin tinggi biaya yang dikeluarkan maka diharapkan

manfaat atau benefit yang didapatkan juga akan semakin baik.

Selain itu penerapan cost benefit analysis juga sebagai penentu kebijakan

dalam hal pendidikan. Pendidikan yang baik dan akan dilaksanakan dan

dikembangkan oleh pembuat kebijakan harus dapat memproyeksikan manfaat

yang akan diambil. Dalam hal ini pemerintah harus dapat dengan jeli mencari cara

dan strategi yang up to date dalam penyelenggaraan pendidikan. Karena dengan

penyelenggaraan pendidikan yang baik maka akan menghasilkan sumber daya

manusia yang baik yang akan bermuara pada perkembangan bangsa dan negara.

Manfaat yang diambil dalam pendidikan tentunya bukan manfaat sesaat

yang akan dirasakan setelah biaya dikeluarkan, tetapi membutuhkan proses yang

akan menghasilkan manfaat di masa yang akan datang. Baik manfaat individual

(individual rate) maupun manfaat sosial (social rate), tidak akan serta merta di

dapatkan setelah biaya dikeluarkan sebagaimana orang berinvestasi.

B. Saran

Keberhasilan pelaksanaan analysis manfaat biaya atau yang dikenal dengan

istilah cost benefit analysis dalam pembiayaan pendidikan ini arus dilaksanakan

Page 16: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

secara berkelanjutan dengan memperhatikan berbagai faktor penunjang

pendidikan yang lainya. Karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwa

pembiayaan pendidikan hanya merupakan satu bagian kecil dalam proses

pendidikan.

Cost benefit analysis merupakan bentuk ekonomi pendidikan, dimana

pendidikan yang dilaksanakan harus dapat menghasilkan manfaat sebagai

keuntungan atas biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu dalam impelementasinya

tanggung jawab semua pihak akan sangat membantu mewujudkan analysis yang

baik yang akan menunjang kebijakan pendidikan yang akan di keluarkan sebagai

bentuk tindak lanjutnya.

Page 17: Konsep Dan Implementasi Cost Benefit Analysis

DAFTAR PUSTAKA

Atmanti, Hastarini Dwi. Investasi Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan. Dinamika Pembangunan, 2 No.1 (Juli, 2005) 30 : 39

Badan Nasional Standar Pendidikan, 2006. Standar Biaya Pendidikan: Biaya Operasi Sekolah Dasar. Jakarta: BSNP.

Campbell, Harry, & Brown, Richard, 2003. Benefit Cost Analysis: Financial and Economic Appraisal Using Spreadsheets. USA: Cambridge Univesity Press.

Fattah, Nanang,. Pembiayaan Pendidikan: Landasar Teori dan Studi Empiris. Jurnal Pendidikan Dasar.No. 9 (April, 2008)

Sa’ud, Udin Syaefudin & Makmun, Abin Syamsudin, 2009. Perencanaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sunarti, Iin, Sistem Manajemen Pembiayaan Pendidikan.Equilibrium 3. No. 6 (Juli - Desember 2007) 8 : 18.

Tim Doses Administrasi Pendidikan UPI, 2012. Manajemen Perlengkapan. Bandung:

Alfabeta.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003