16
Hand out pertemuan 2 KONSEP DASAR ETIKA 1. Etika dan Moral Secara etimologis Istilah etikaberasal dari bhs Yunani kuno “ethos” dlm bentuk tunggal dan ta ethadlm bentuk jamak yang artinya adat kebiasaan. Kata yg dekat dg etika moral Berasal dari bhs. Latin mos”, jamaknya “mores” yang berarti sama yaitu kebiasaan, adat.

Konsep Dasar Etika

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konsep Dasar Etika

Hand out pertemuan 2

KONSEP DASAR ETIKA

1. Etika dan Moral

Secara etimologis Istilah “etika” berasal

dari bhs Yunani kuno “ethos” dlm

bentuk tunggal dan ”ta etha” dlm

bentuk jamak yang artinya adat

kebiasaan.

Kata yg dekat dg etika moral

Berasal dari bhs. Latin “mos”, jamaknya

“mores” yang berarti sama yaitu

kebiasaan, adat.

Page 2: Konsep Dasar Etika

Perkembangan pengertian

Istilah “etika” mempunyai setidaknya tiga arti:

1. Etika nilai-nilai dan norma-norma moralyang menjadi pegangan bagi seseorang atausuatu kelompok dalam mengatur tingkahlaku, misalnya: etika agama Budha, etikaProtestan, etika suku Indian, dsb. Etika =sistem nilai.

2. Etika kumpulan asas atau nilai moral kode etik. Misalnya: Kode etik guru, kode etikwartawan, kode etik rumah sakit.

3. Etika ilmu tentang yang baik atau buruk =filsafat moral.

Ilmu yang menyelidiki tingkah laku moral.

Page 3: Konsep Dasar Etika

Moralitas keseluruhan asas dan nilai yang

berkenaan dengan baik dan buruk.

Amoral tidak ada relevansi moral, netral

dari sudut moral.

Immoral tidak bermoral.

Etiket sopan santun.

Page 4: Konsep Dasar Etika

Perbedaan Etiket dan Etika:

Etiket cara tepat yang ditentukan olehkalangan tertentu. Misal: memberikan sesuatudengan tangan kanan.

Etika tidak menilai cara melainkanperbuatannya. Etika memberi norma atasperbuatan. Misal: dilarang mencuri.

Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, bilatidak ada orang lain atau saksi mata etiketdapat tidak berlaku. Misal: cara makan sendiridi rumah tidak harus mengikuti cara makan dipesta atau pertemuan umum.

Page 5: Konsep Dasar Etika

Etiket bersifat relatif, tergantung adatkebudayaan suatu bangsa atau suku bangsa.

Etika bersifat lebih absolut berlaku hampirmutlak di mana saja seperti:

Jangan mencuri

Jangan berbohong

Jangan membunuh

Merupakan prinsip etik yang tidak bisaditawar-tawar atau mudah diberi dispensasi.

Etiket hanya memandang manusia dari sisilahiriah, etika memandang manusia dari sisidalam.

Page 6: Konsep Dasar Etika

Contoh:

Banyak penipu bertutur kata sopan sehingga

menarik hati orang lain yang menjadi

sasarannya, tetapi jelas ia berniat buruk.

Page 7: Konsep Dasar Etika

Moralitas: Ciri khas manusia

Pengertian tentang baik dan buruk

merupakan fenomena manusiawi yang

universal, meskipun tidak selalu ada

pendapat yang sama tentang apa yang harus

dianggap baik dan buruk. Misalnya: dulu

perbudakan, penjajahan, diskriminasi

perempuan dianggap “baik-baik” saja.

Moralitas hanya terdapat pada manusia.

Manusia adalah makhluk yang mempunyai

kesadaran moral.

Page 8: Konsep Dasar Etika

Masalah moralitas berkaitan dengan

keharusan berdasar hukum moral, bukan

keharusan berdasar hukum alam.

Bhs. Inggris ought to, should.

Bhs. Jerman Sollen

Keharusan moral bersifat mewajibkan.

Page 9: Konsep Dasar Etika

Tiga pendekatan ilmiah tentang tingkah lakumoral:

1. Etika deskriptif menggambarkanpandangan moral dalam suatumasyarakat atau bangsa tertentu, tetapitidak memberikan penilaian moral.Misalnya: studi perkembangan kesadaranmoral dalam hidup manusia dari psikologJean Piaget dan Lawrence Kohlberg, studiantropologi budaya suku terasing danstudi sosiologis mengenai korupsi,semuanya bersifat empiris.

Page 10: Konsep Dasar Etika

b. Etika Normatif bersifat preskriptif

(memerintahkan), ada diskusi dan

argumentasi mengenai masalah-masalah

moral dan para ahli yang terlibat di dalamnya

tidak bersifat netral lagi, melainkan memberi

penilaian mengenai perilaku manusia.

Misal: Ia tidak lagi melukiskan fungsi

prostitusi, tetapi menolak pelembagaan

prostitusi karena bertentangan dengan

norma: martabat manusia harus dihormati.

Page 11: Konsep Dasar Etika

Jadi, etika normatif bertujuan merumuskan

prinsip-prinsip etis yang dapat

dipertanggungjawabkan dengan cara rasional

dan dapat digunakan dalam praktek.

Etika normatif dibagi menjadi:

1. Etika umum membicarakan tema-tema

umum seperti norma etis, nilai moral,

hubungan kebebasan dan tanggung jawab,

hak dan kewajiban.

2. Etika khusus menerapkan prinsip-prinsip

etis umum atas wilayah perilaku manusia

yang khusus etika terapan

Page 12: Konsep Dasar Etika

3. Metaetika etika analitis, yaitu analisis

bahasa yang digunakan dalam etika (bahasa

moral) secara lebih mendalam, misalnya:

analisis istilah “baik”, “nilai”, “norma”, dsb.

Page 13: Konsep Dasar Etika

Moral dan Agama

Ada hubungan erat antara keduanya. Setiap

agama mengandung ajaran moral.

Ajaran moral agama meliputi dua macam

peraturan:

1. Peraturan khusus – lebih detail: tentang

makanan, puasa dan peribadatan lainnya.

2. Peratutan umum yang lintas agama,

seperti: jangan membunuh, jangan

berdusta, jangan berzina, jangan mencuri

ada pada semua agama.

Page 14: Konsep Dasar Etika

Moralitas tidak hanya monopoli orang

beragama. Ada orang yang tidak beragama,

tetapi mengakui prinsip-prinsip moral yang

bersifat humanistik sekuler, dengan

pertimbangan rasionalitas semata.

Misal: Deklarasi HAM PBB 10 Des 1948.

Moral dan Hukum

Hukum tidak berarti kalau tidak dijiwai oleh

moralitas. Kualitas hukum sebagian besar

ditentukan oleh mutu moralnya.

Page 15: Konsep Dasar Etika

Moral membutuhkan hukum untukpelembagaan aturan, memperkuat moral.Tetapi tidak semua aturan moral dapat dibuathukum.

Hukum membatasi diri dengan mengaturhubungan antar-manusia yang relevan.

Hukum membatasi diri pada tingkah lakulahiriah saja, moral menyangkut juga sikapbatin seseorang.

Hukum hanya meminta legalitas, menuntutpemenuhan aturan dan tidak menghiraukansikap batin atau niat seseorang.

Page 16: Konsep Dasar Etika

Ada juga hukum yang tidak berdasarkan prinsip-

prinsip etis sehingga banyak ditentang,

misalnya: hukum zaman penjajahan Belanda

yang diskriminatif, hukum atas dasar politik

apartheid di Afrika Selatan.

Idealnya: hukum didasarkan pada nilai-nilai

moral.