Upload
ai-nthu-rby
View
50
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Hand out pertemuan 2
KONSEP DASAR ETIKA
1. Etika dan Moral
Secara etimologis Istilah “etika” berasal
dari bhs Yunani kuno “ethos” dlm
bentuk tunggal dan ”ta etha” dlm
bentuk jamak yang artinya adat
kebiasaan.
Kata yg dekat dg etika moral
Berasal dari bhs. Latin “mos”, jamaknya
“mores” yang berarti sama yaitu
kebiasaan, adat.
Perkembangan pengertian
Istilah “etika” mempunyai setidaknya tiga arti:
1. Etika nilai-nilai dan norma-norma moralyang menjadi pegangan bagi seseorang atausuatu kelompok dalam mengatur tingkahlaku, misalnya: etika agama Budha, etikaProtestan, etika suku Indian, dsb. Etika =sistem nilai.
2. Etika kumpulan asas atau nilai moral kode etik. Misalnya: Kode etik guru, kode etikwartawan, kode etik rumah sakit.
3. Etika ilmu tentang yang baik atau buruk =filsafat moral.
Ilmu yang menyelidiki tingkah laku moral.
Moralitas keseluruhan asas dan nilai yang
berkenaan dengan baik dan buruk.
Amoral tidak ada relevansi moral, netral
dari sudut moral.
Immoral tidak bermoral.
Etiket sopan santun.
Perbedaan Etiket dan Etika:
Etiket cara tepat yang ditentukan olehkalangan tertentu. Misal: memberikan sesuatudengan tangan kanan.
Etika tidak menilai cara melainkanperbuatannya. Etika memberi norma atasperbuatan. Misal: dilarang mencuri.
Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, bilatidak ada orang lain atau saksi mata etiketdapat tidak berlaku. Misal: cara makan sendiridi rumah tidak harus mengikuti cara makan dipesta atau pertemuan umum.
Etiket bersifat relatif, tergantung adatkebudayaan suatu bangsa atau suku bangsa.
Etika bersifat lebih absolut berlaku hampirmutlak di mana saja seperti:
Jangan mencuri
Jangan berbohong
Jangan membunuh
Merupakan prinsip etik yang tidak bisaditawar-tawar atau mudah diberi dispensasi.
Etiket hanya memandang manusia dari sisilahiriah, etika memandang manusia dari sisidalam.
Contoh:
Banyak penipu bertutur kata sopan sehingga
menarik hati orang lain yang menjadi
sasarannya, tetapi jelas ia berniat buruk.
Moralitas: Ciri khas manusia
Pengertian tentang baik dan buruk
merupakan fenomena manusiawi yang
universal, meskipun tidak selalu ada
pendapat yang sama tentang apa yang harus
dianggap baik dan buruk. Misalnya: dulu
perbudakan, penjajahan, diskriminasi
perempuan dianggap “baik-baik” saja.
Moralitas hanya terdapat pada manusia.
Manusia adalah makhluk yang mempunyai
kesadaran moral.
Masalah moralitas berkaitan dengan
keharusan berdasar hukum moral, bukan
keharusan berdasar hukum alam.
Bhs. Inggris ought to, should.
Bhs. Jerman Sollen
Keharusan moral bersifat mewajibkan.
Tiga pendekatan ilmiah tentang tingkah lakumoral:
1. Etika deskriptif menggambarkanpandangan moral dalam suatumasyarakat atau bangsa tertentu, tetapitidak memberikan penilaian moral.Misalnya: studi perkembangan kesadaranmoral dalam hidup manusia dari psikologJean Piaget dan Lawrence Kohlberg, studiantropologi budaya suku terasing danstudi sosiologis mengenai korupsi,semuanya bersifat empiris.
b. Etika Normatif bersifat preskriptif
(memerintahkan), ada diskusi dan
argumentasi mengenai masalah-masalah
moral dan para ahli yang terlibat di dalamnya
tidak bersifat netral lagi, melainkan memberi
penilaian mengenai perilaku manusia.
Misal: Ia tidak lagi melukiskan fungsi
prostitusi, tetapi menolak pelembagaan
prostitusi karena bertentangan dengan
norma: martabat manusia harus dihormati.
Jadi, etika normatif bertujuan merumuskan
prinsip-prinsip etis yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan cara rasional
dan dapat digunakan dalam praktek.
Etika normatif dibagi menjadi:
1. Etika umum membicarakan tema-tema
umum seperti norma etis, nilai moral,
hubungan kebebasan dan tanggung jawab,
hak dan kewajiban.
2. Etika khusus menerapkan prinsip-prinsip
etis umum atas wilayah perilaku manusia
yang khusus etika terapan
3. Metaetika etika analitis, yaitu analisis
bahasa yang digunakan dalam etika (bahasa
moral) secara lebih mendalam, misalnya:
analisis istilah “baik”, “nilai”, “norma”, dsb.
Moral dan Agama
Ada hubungan erat antara keduanya. Setiap
agama mengandung ajaran moral.
Ajaran moral agama meliputi dua macam
peraturan:
1. Peraturan khusus – lebih detail: tentang
makanan, puasa dan peribadatan lainnya.
2. Peratutan umum yang lintas agama,
seperti: jangan membunuh, jangan
berdusta, jangan berzina, jangan mencuri
ada pada semua agama.
Moralitas tidak hanya monopoli orang
beragama. Ada orang yang tidak beragama,
tetapi mengakui prinsip-prinsip moral yang
bersifat humanistik sekuler, dengan
pertimbangan rasionalitas semata.
Misal: Deklarasi HAM PBB 10 Des 1948.
Moral dan Hukum
Hukum tidak berarti kalau tidak dijiwai oleh
moralitas. Kualitas hukum sebagian besar
ditentukan oleh mutu moralnya.
Moral membutuhkan hukum untukpelembagaan aturan, memperkuat moral.Tetapi tidak semua aturan moral dapat dibuathukum.
Hukum membatasi diri dengan mengaturhubungan antar-manusia yang relevan.
Hukum membatasi diri pada tingkah lakulahiriah saja, moral menyangkut juga sikapbatin seseorang.
Hukum hanya meminta legalitas, menuntutpemenuhan aturan dan tidak menghiraukansikap batin atau niat seseorang.
Ada juga hukum yang tidak berdasarkan prinsip-
prinsip etis sehingga banyak ditentang,
misalnya: hukum zaman penjajahan Belanda
yang diskriminatif, hukum atas dasar politik
apartheid di Afrika Selatan.
Idealnya: hukum didasarkan pada nilai-nilai
moral.