21
A. KONSEP DASAR KESEHATAN DAN KEPERAWATAN JIWA 1. Pengertian Sehat a. Menurut WHO (Notosoedirjo,2005): Keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun social, tidak hanya terbebas dari penyakit/cacat Pengertian sehat menurut WHO tersebut merupakan kondisi ideal dari sisi biologis, psikologis dan social. Apakah ada seseorang yang berada dalam kondisi sempurna secara biopsikososial? Memang sulit untuk mendapatkan seseorang yang berada dalam kondisi kesehatan yang sempurna, namun yang mendekati pada kondisi ideal dapat didapatkan. b. UU. No 23, 1992 tentang kesehatan Sehat: keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yg memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis Sehubungan dengan pentingnya dimensi agama dalam kesehatan, maka pada tahun 1984, WHO menambahkan dimensi agama sebagai salah satu pilar kesehatan. Sehingga menjadi 4 pilar kesehatan yaitu: 1) sehat sevara

Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

  • Upload
    anrat

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jiwa komunis keluarga

Citation preview

Page 1: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

A. KONSEP DASAR KESEHATAN DAN KEPERAWATAN JIWA

1. Pengertian Sehat 

a. Menurut WHO (Notosoedirjo,2005):

Keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun social, tidak hanya

terbebas dari penyakit/cacat

Pengertian sehat menurut WHO tersebut merupakan kondisi ideal dari sisi

biologis, psikologis dan social. Apakah ada seseorang yang berada dalam kondisi

sempurna secara biopsikososial?  Memang sulit untuk mendapatkan seseorang yang

berada dalam kondisi kesehatan yang sempurna, namun yang mendekati pada kondisi

ideal dapat didapatkan.

b. UU. No 23, 1992 tentang kesehatan

Sehat: keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yg memungkinkan setiap

orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Sehubungan dengan pentingnya dimensi agama dalam kesehatan, maka pada

tahun 1984, WHO menambahkan dimensi agama sebagai salah satu pilar kesehatan.

Sehingga menjadi 4 pilar kesehatan yaitu: 1)  sehat sevara jasmani/fisik (biologis); 2)

sehat secara kejiwaan (psikologis/psikiatric); 3) sehat secara social dan 4) sehat

secara spiritual (agama).

1. Agama/spiritual

Page 2: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

Fitrah manusia, kebutuhan dasar manusia yang mengandung nilai-nilai moral,

etika dan hukum. Seorang yang taat pada hukum, berarti ia bermoral dan beretika,

seorang yang bermoral dan beretika berarti ia beragama.

2. Organo-Biologik

Fisik/tubuh/jasmani, termasuk perkembangan susunan saraf pusat (otak), yang

perkembangannya memerlukan makanan yang bergizi, bebas dari penyakit yang

kejadiannya sejak dari pembuahan, bayi dalam kandungan, kemudian lahir

sebagai bayi dan seterusnya melalui tahapan anak (balita), remaja, dewasa dan

usia lanjut.

3. Psiko-edukatif

Pendidikan yang diberikan prangtua termasuk pendidikan agama. Orangtua

merupakan tokoh imitasi dan identifikasi anak terhadap orangtuanya>

Perkembangan kepribadian anak melalui dimensi psiko-edukatif ini berhenti pada

usia 18 tahun

4. Sosial-Budaya

Kepribadian manusia juga dipengaruhi oleh kultur budaya dari lingkungan social,

dimana manusia dibesarkan

2. Pengertian Kesehatan Jiwa

a. Menurut UU No.. 3, 1966:

Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik,

intelektual dan emosional yg optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan

selaras dengan orang lain.

Page 3: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi)  dan

memperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya

dengan orang lain (social)

Kesehatan jiwa : Kemampuan menyesuaikan diri dg diri sendiri, orang lain,

masyarakat dan lingkungan. Terwujudnya keharmonisan fungsi jiwa dan sanggup

menghadapi problema yang biasa terjadi dan merasa bahagia dan mampu diri

Gangguan Jiwa: Sindroma atau pola perilaku atau psikologik seseorang yg

secara klinis cukup bermakna dan scr khas berkaitan dg suatu gejala “penderitaan”

(distress) dan atau hendaya (impairment/disability) di dalam satu atau lebih fungsi

manusia

3. Ciri Sehat Jiwa

a. Ciri Sehat Jiwa Menurut WHO (Hawari, 2002)

1) Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan

itu buruk baginya

2) Memeperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya

3) Merasa lebih puas memberi daripada menerima

4) Secara relative bebas dari rasa tegang (stress)

5) Berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan

6) Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran di kemudian hari

7) Mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif

8) Mempunyai rasa kasih sayang yang besar

Bila dicermati secara seksama masing-masing butir kriteria sehat tersebut

diatas bernuansa pesan-pesan moral etik-religius.

Page 4: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

b. Ciri Sehat Jiwa Menurut Maslow-Mittlemenn (Notosoedirdjo, 2005):

1) Rasa aman yang memadai

Perasaan aman dalam hubungannya dengan pekerjaan, social dan keluarganya

2) Kemampuan menilai diri sendiri yang memadai

Yang mencakup:

a) harga diri yang memadai, ada nilai yang sebanding pada diri sendiri dan

prestasinya

b) Memiliki perasaan yang berguna

3) Memiliki spontanitas dan perasaan yang memadai dengan orang lain seperti

hubungan persahabatan, cinta, berekspresi yang cukup pada ketidaksukaan tanpa

kehilangan control, kemampuan memahami dan membagi rasa kepada orang lain,

kemampuan menyenangi diri sendiri dan tertawa

4) Mempunyai kontak yang efisien dengan realitas sedikitnya mencakup 3 aspek:

fisik, social dan diri sendiri/internal. Ditandai dengan: 1) tiadanya fantasi yang

belebihan; b) mempunyai pandangan yang realistis dan pandangan yang luas: 3)

kemampuan untuk berubah jika situasi eksternal tidak dapat dimodifikasi

5) Keinginan-keinginan jasmani yang memadai dan kemampuan untuk

memuaskannya ditandai dengan: 1) sikap yang sehat terhadap fungsi jasmani: 2)

kemampuan meperoleh kenikmatan kebahagiaan dari dunia fisik dalam

kehidupan: 3) kehidupan seksual yang wajar: 4) kemampuan bekerja: 5) tidak

adanya kebutuhan yang berlebihan.

Page 5: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

6) Mempunyai pengetahuan yang wajar termasuk didalamnya: 1) cukup mengetahui

tentang: motif, keinginan, tujuan, ambisi, hambatan, kompensasi, perasaan rendah

diri: 2) penilaian yang realistis terhadap milik dan kekuarangan;

7) Kepribadian yang utuh dan konsisten maknanya : 1) cukup baik

perkembangannya, kepandaiannya, berminat dalam berbagai aktifitas; 2) memiliki

prinsip moral dan kata hati yang tidak berbeda dengan pandangan kelompok;3)

mampu berkonsentrasi: 4) tidak ada konflik besar dalam kepribadiannya

8) Memiliki tujuan hidup yang wajar hal ini berarti: 1) memiliki tujuan yang sesuai

dan dapat dicapai; 2) mempunyai usaha yang cukup dan tekun mencapai tujuan;

3) tujuan bersifat baik untuk diri sendiri dan masyarakat.

9) Kemampuan untuk belajar dari pengalaman

Tidak hanya mengumpulkan pengetahuan dan kemahiran ketrampilan, tetapi juga

kemauan menerima hal baru yang baik

10) Kemampuan memuaskan tuntutan kelompik

Individu harus: 1) tidak terlalu menyerupai anggota kelompok yang lain; 2)

terinformasi secara memadai, menerima cara yang berlaku dikelompoknya; 3)

kemauan dan dapat menghambat dorongan dan hasrat yang dilarang

kelompoknya.

11) Mempunyai emansipasi yang memadai dari kelompok atau budaya

Hal ini mencakup: 1) kemampuan menganggap sesuatu itu baik dan yang lain

jelek; 2) dalam beberapa hal tergantung dari pandangan kelompok; 3) menghargai

perbedaan budaya

Page 6: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

c. Ciri Sehat menurut JAHODA:

1) Sikap positif terhadap diri:

a) Menerima diri

b) Sadar diri

c) Obyektif

d) Merasa berarti

2) Tumbuh kembang dan aktualisasi

a) Berfungsi optimal

b) Adaptif

3) Integrasi ;

a) Ekspresi dan represi

b) Ego yang kuat (stres dan koping)

c) Luar dan dalam (konflik dan dorongan)

4) Otonomi

a) Tergantung dan mandiri seimbang

b) Tanggungjawab terhadap diri sendiri

c) Menghargai otonomi orang lain

5) Persepsi realitas

a) Mau berubah sesuai pengetahuan baru

b) Empati dan menghargai sikap dan perasaan orang lain

6) Environmental mastery (menguasai lingkungan)

a) Sukses

b) Adaptif terhadap lingkungan

Page 7: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

c) Dapat mengatasi : kesepian, agresif, frustasi

4. Upaya Kesehatan Jiwa (Dir. Bina Pelayanan Keperawatan Depkes RI)

a. Ditujukan untuk menjamin setiap orang dapat menikmati kehidupan kejiwaan yang

sehat, bebas dari ketakutan, tekanan dan gangguan lain yang dapat mengganggu

kesehatan jiwa

b. Terdiri atas peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan pasien gangguan

jiwa dan masalah psikososial

c. Menjadi tanggungjawab bersama pemerintah dan masyarakat

d. Pemerintah dan masyarakat bertanggungjawab menciptakan kondisi kesehatan jiwa

yang optimal dan menjamin ketersediaan, aksesibilitas, mutu dan pemerataan upaya

kesehatan jiwa

e. Pemerintah berkewajiban untuk mengembangkan upaya kesehatan jiwa keseluruhan,

termasuk akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

5. Keperawatan Jiwa

Keperawatan sebagai bentuk pelayanan professional merupakan bagian integral

yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Hal ini

ditekankan dalam Undang-Undang RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan yang

dilakukan dengan pengobatan dan atau perawatan.

Pelayanan keperawatan yang diberikan adalah upaya mencapai derajad kesehatan

semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam menjalankan kegiatan

dalam bidang promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses

keperawatan.

Page 8: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

Penerapan asuhan keperawatan di rumah sakit jiwa memang sedikit berbeda

dengan RSU. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan karakteristik

penderita yang dilayani yaitu pasien di RSJ merupakan orang yang sedang mengalami

gangguan jiwa. Proses pengobatan gangguan jiwa memerlukan waktu yang lama,

disamping itu asuhan keperawatan yang dilakukan sangat menetukan keberhasilan

pengobatan (Keliat, 1998)

Hasil evaluasi terhadap dokumentasi di 2 RSJ yang besar, ditemukan kurang dari

40% pelaksanaan asuhan keperawatan belum memenuhi kriteria sesuai standar asuhan

yang baik. Kondisi ini tentunya tidak boleh memupuskan motivasi dalam merawat pasien

dengan gangguan jiwa (Keliat, 1998).

Motivasi untuk merawat klien dengan masalah kesehatan jiwa adalah:

1. Gangguan jiwa tidak merusak seluruh kepribadian dan perilaku manusia

2. Perilaku manusia selalu dapat diarahkan pada respon yang baru

3. Perilaku manusia selalu dipengaruhi faktor yang menimbulkan tekanan sosial,

dikuatkan atau dilemahkan

6. Peran Perawat dalam Kesehatan Jiwa

1. Mekanisme utama yang mendorong sistem social (Parson, 1951, dalam The Bride to

Profesional Nursing Practice, Cresia, 2001)

2. Set perilaku unik menggambarkan posisi yang merefleksikan domain personal, social

ayau okupasi

3. Pola perilaku tersebut dimanifestasikan ke dalam penampilan melaksanakan tugas

dan kewajiban

Page 9: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

4. Pembentukan peran perawat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi, individu

perawat dan interaksi perawat dengan yang terlibat dalam set peran tersebut

5. Peran professional unik karena dipengaruhi oleh kode etik yang membantu

memperlihatkan secara tajam perilaku professional dan sebagai kerangka dari harapan

peran tersebut.

Semua peran perawat tersebut dapat dilaksanakan dalam memberikan pelayanan

keperawatan jiwa, baik pada institusi sarana kesehatan RS, Puskesmas maupun praktik

mandiri/swasta. Untuk melaksanakan perasn tersebut dipersiapkan perawat yang

memiliki kompetensi dan kewenangan untuk melaksanakannya (registrasi, sertifikasi dan

lisensi).

7. Pemeliharaan Kesehatan Jiwa Diri Sendiri

a. Solitude (nyepi)

Perlu waktu utk diri sendiri utk memahami apa yang terjadi waktu bersama orang

lain

Bukan fisikal, sama dengan “time out”

Menghindari dituntut dan menuntut orang lain

b. Kesehatan diri sendiri (Personal Physical Health)

Makanan yang sehat

Istirahat yang cukup

Olahraga

c. Solitude (nyepi)

Perlu waktu utk diri sendiri utk memahami apa yang terjadi waktu bersama orang

lain

Page 10: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

Bukan fisikal, sama dengan “time out”

Menghindari dituntut dan menuntut orang lain

d. Kesehatan diri sendiri (Personal Physical Health)

Makanan yang sehat

Istirahat yang cukup

Olahraga

e. Merawat dengan memperhatikan tanda-tanda stres internal (ettending to internal

stress signals)

Setiap orang pernah marah, karena hal yang kecil

Penting bagi perawat untuk mengenal dan berespon pada tanda-tanda stresnya

A. KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DAN BALITA

1. PENGERTIAN

Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangakan

perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat

yang paling rendah dan kompleks melalui proses maurasi dan pembelajaran (Whalex dan

Wone, 2000)

Tumbuh kembang adalah suatu proses, dimana seseorang anak tidak hanya

tumbuh menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua

eristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.

a. Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalalm julmla besar,

ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang,

umur tulang dan keseimbangan elektrolit.

b. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan

fungsi tibuh yang lebih kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai

hasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual dan

tingkah lau sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang

Page 11: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

yang optimal tergantung pada potensi biologis, psikosoisal dan perilaku yang

merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda- beda yang member cirri

tersendiri pada setiap anak.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG

a. Factor keturunan (herediter)

Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak melalui

instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, gangguan

pertumbuhan selain disebabkan leh kelainan kromosom (contoh : syndrome Down,

Syndrom Turner) juga disebabkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai.

1) Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak lai-laki berbeda dengan

perempuan

2) Ras : ras/suku nbangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa suku bangsa

memiliki karakteristik.

b. Factor lingkungan

1) Lingkungan internal

a) Intelegensi

Pada umumnya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika

intelegensi rendah.

b) Hormon

Ada 3 hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk

pertumbuhan tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak, hormone tiroid

menstimulasi pertumbuhan sel inerstitiil testis, memproduksi testosterone dan

ovarium, memproduksi estrogen yang mempengaruhi perkembangan alat

reproduksi

c) Emosi

Hubungan yang hangat dengan orang tua, saudara, teman sebaya serta guru

berpengaruh terhadap perkembangan emosi, social, intelektual anak, cara anak

berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi anak di luar

rumah.

2) Lingkungan eksternal

Page 12: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

a) Kebudayaan

Budaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak

mempersepsikan dan memahami kesehatan berperilaku hidup sehat.

b) Status social ekonomi

Anak yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang social

ekonomi yang rendah serta banyak punya keterbatasan untuk memenuhi

kebutuhan primernya.

c) Nutrisi

Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat

dari makanan bergizi.

d) Iklim/cuaca

Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak.

e) Olahraga/latihan fisik

Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.

f) Posisi anak dalam keluarga

Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan

mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga.

3. PERIODE PERKEMBANGAN

Menurut Donna, L Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :

a. Periode prenatal

Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembetukan organ

dan system orga anak, selain itu hubungan antara kondisi itu member dampak pada

pertumbuhannya.

b. Periode bayi

Periode ini terdiri dari neonates (0-28 hari) dan bayi (28-12 hari). Pada periode ini,

pertumbuhan dan perkembangan yang cepata terutama pada aspek kognitif, motorik

dan social.

c. Periode kanak-kanak awal

Page 13: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

Terdiri atas usia anak 1-3 tahun yang disebut toddler dan prasekolah (3-6 tahun).

Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia prasekolah.

Perkembangan fisik lebih lambat dan menetap.

d. Periode kanak-kanak pertengahan

Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih

meningkat dari pada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.

e. Periode kanak-kanak akhir

Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun.

Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas

seksual dengan perkembangannya organ reproduksi.

4. PERKEMBANGAN ANAK BALITA

Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita. Perkembangan

kemampuan berbahasa, kreativitas, keadaan social emosional dan intelegensi berjalan

sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral

serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa-masa ini. Sehingga setiap

kelainan/penyimpangan seksual apapun, apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani

dengan baik maka akan mengurangi kualitas perkembangan.

Krasenburg,dkk (1981) melalui DDST (Denver Development Screening Test)

mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

anak balita yaitu :

a. Personal social (kepribadian/tingkah laku social)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi

dengan lingkungan.

b. Fine Motor Adaptif (gerakan motorik halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang

melibatkan bagian tubuh dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang

cermat, missal : keterampilan menggambar.

c. Language (bahasa)

Kemampuan untuk member respon terhadap suara, mengikuti perintah berbicara

spontan.

Page 14: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

d. Gross Motor (Motorik Kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Beberapa “milestone”

pokok yang harus diketahui dalam mengikuti taraf perkembangan secara awal.

Milestone adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu,

misalnya :

a) 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian

b) 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara

c) 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya

d) 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya

e) 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan dengan jari

telunjuk dan ibu jari

f) 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal

Page 15: Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

DAFTAR PUSTAKA

Hawari, 2002. Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi, FKUI Jakarta

Notosoedirdjo, M, 2005. Kesehatan Mental, Konsep dan Penerapan. UMM Press,

          Malang

Yosep, 2011. Keperawatan Jiwa. Refika Aditama, Bandung

ditambah dengan:

Materi Konas Keperawatan Kesehatan Jiwa IV, Bandu

Carpenito,Lynda Juall.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta:EGC

Soetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC

Wong,Donna L.2003.Pedoman Klinis Keperawatan Pediatri.Jakarta:EGC