Upload
arcom-poerba
View
513
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
KONSEP DASAR MODEL DAN SIMULASI
Pokok Bahasan :
1. Pengertian Model
2. Jenis-Jenis Model
3. Kegunaan Model
4. Bagaimana Model Dibentuk
5. Pengertian Simulasi
6. Hubungan Model dan Simulasi
7. Tujuan Simulasi
8. Keuntungan dan Kerugian simulasi
Apa arti kata “MODEL”?
Model #1
“Badu mempunyai kegemaran bermain dengan model mobil”
Model = benda kecil yang mempunyai sifat seperti yang sesungguhnya
Model #2
“Dia bekerja sebagai foto model”
Model = orang yang memperagakan sesuatu (pakaian) sehingga menarik untuk ditiru atau dibeli
Model #3
“Model itu sudah kuno”
Model = Karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada
DEFINISI MODEL (diartikan dalam teknologi)
Representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih SEDERHANA dan MUDAH DIKERJAKAN
Contoh #1
“ATOM”, bagian terkecil unsur dan mempunyai sifat:
Mengandung muatan positif dan negatif
Berukuran sangat kecil 10-10 meter, sehingga tidak teramati
1. Model Atom Thomson
Bola Pejal yang bermuatan positif mengandung bola-bola kecil yang bermuatan negatif (onde-onde)
2. Model Atom Rutherford
Inti yang bermuatan positif dikelilingi elektron-elektron yang bermuatan negatif
Contoh #2
Masalah lalu lintas di sebuah kota
Masalahnya adalah kemacetan, kekacauan, kemungkinan kecelakaan dsb.
Usaha mengatasinya antara lain mengubah arah lalulintas.
Kesukarannya adalah dalam mencoba arah yang dianggap betul, karena:
Memiliki risiko keruwetan sangat besar
Harus menunggu beberapa lama dulu sebelum dapat menarik kesimpulan
Contoh #3
Enam orang buta ingin mengetahui gajah
Model merupakan pendekatan, yang dianggap perlu dan cukup, dan dibuat berdasarkan (sejauh mungkin) pengetahuan yang telah dimiliki.
APA ITU MODEL?
Model adalah penyederhanaan dari sistem nyata atau dapat dibatasi sebagai konsep dari sistem yang disederhanakan
Jadi model dapat dianggap sebagai substitusi (pengganti) untuk sistem yang dipertimbangkan supaya lebih mudah digunakan dengan tujuan untuk mempelajari sistem yang sebenarnya.
Pemodelan dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan model dari sistem tersebut dengan menggunakan bahasa formal tertentu.
JENIS-JENIS MODEL :
- Model Ikonik
- Model Analog
- Model Simbolik atau Matematik
CONTOH MODEL IKONIK-1 : FOTO UDARA
Masalah letak bangunan, pertamanan, ruang parkir, sistem lalulintas dan sebagainya, dengan memeriksa foto udara dapat lebih cepat ditinjau.
CONTOH MODEL IKONIK-2 : MAKET
Maket memberikan gambaran bentuk bangunan yang akan dibuat, Tata letak dan hubungan fungsional antara bagian-bagian bangunan.
CONTOH MODEL ANALOG-1 :
GELOMBANG SUARA (--) GELOMBANG MUKA AIR
Karakteristik suara (akustik) dalam ruangan dapat dipelajari dengan membuat model (ikonik) ruangan dan menempatkannya dalam bak dangkal berisi air yang digetarkan.
CONTOH MODEL ANALOG-2 :
MASALAH LALULINTAS (--) RANGKAIAN LISTRIK
Arah Lalulintas = Jumlah kendaraan yang lewat persatuan waktu
Arah Listrik = Jumlah muatan listrik yang lewat persatuan waktu
CONTOH MODEL MATEMATIK-1
Persamaan gerakan benda jatuh bebas ke permukaan tanah. S adalah tingginya di atas tanah setelah t detik yaitu
S = -16t2 + 64t + 80
CONTOH MODEL MATEMATIK-2 :
PENGISIAN RESERVOIR OLEH ALIRAN AIR DENGAN DEBIT Q(VOLUME/WAKTU) YANG TETAP
CONTOH MODEL MATEMATIK-3 :
PERTUMBUHAN POPULASI BAKTERI
Suatu jenis bakteri membelah dua setiap detik. Maka jumlah bakteri :
Untuk mencari kapan bakteri mencapai jumlah tertentu
CONTOH MODEL MATEMATIK-4:
JUMLAH PENDUDUK SUATU NEGARA
CONTOH MODEL MATEMATIK-5:
MENCARI HUBUNGAN ANTARA BERAT
BADAN DAN TINGGI BADAN PADA SEKELOMPOK ORANG.
misalnya didapat persamaan :
Berapa berat badan seseorang yang mempunyai tinggi 160 cm?
à Menurut Model : B = 0,9 (160) – 78 = 66 kg
Akan tetapi harus hati-hati :
Seorang dengan tinggi 80 cm, menurut model akan mempunyai berat
B = 0,9 (80) – 78 = -6 kg (?)
Kegunaan Model
1. UNTUK BERFIKIR / MELAKUKAN ANALISIS
CONTOH :
Analisis terhadap cara kerja perangkat elektronik dilakukan dengan bantuan diagram rangkaian.
Model rangkaian diatas membantu para teknisi elektronika untuk :
• Lebih mudah membayangkan masalah
• Memindahkan masalah ke atas kertas atau komputer
2. UNTUK MEMBANTU KOMUNIKASI
CONTOH :
Masalah kependudukan lebih jelas disampaikan melalui grafik
Penjelasan dan kalimat yang serba panjang dapat disederhanakan oleh model
SIMULASI SISTEM
POKOK BAHASAN
Definisi Sistem Dan Simulasi Sistem Studi Sistem Unsur-unsur Dalam Model Representasi Graf Jenis-jenis Simulasi Sistem
Apa itu Sistem ?
Sistem adalah sekumpulan obyek/elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
Sebuah sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang berinteraksi. Setiap subsistem bisa terdiri dari subsistem-subsistem lain dengan tingkatan yang lebih rendah.
Istilah-istilah :
Entitas : obyek yang diamati dalam sistem
Atribut : sifat-sifat dari entitas
Aktivitas : proses yang menyebabkan perubahan dalam sistem
Keadaan sistem : menggambarkan semua entitas, atribut, dan aktivitas pada suatu saat tertentu
Contoh : Sistem Pabrik
Contoh : Sistem Pabrik
Entitas : departemen-departemen, pesanan, bahan mentah, dan produk
Atribut : jumlah pesanan, jenis bahan mentah, jumlah mesin dalam suatu departemen
Aktivitas : pembelian bahan mentah, pengolahan bahan mentah, proses manufaktur (perakitan), pengiriman
CONTOH SISTEM LAIN
Sistem Entitas Atribut Aktivitas
Lalu lintas - Mobil
- Motor
- Jalan
- Kecepatan
- Jarak
- Jumlah mobil
- Mengemudi
- Berhenti
Bank - Nasabah
- Teller
- Jumlah antrian
- Jumlah teller
Penyetoran
Penarikan
Komunikasi -Berita - Panjang
- Prioritas
Pengiriman
Swalayan - Pembeli
- Kasir
- Daftar belanja
-Total dibayar
- Jumlah pembeli
-Belanja
- Antri di kasir
- Membayar
Studi Sistem
Studi sistem ada 3, yaitu :
1. Analisis Sistem
Tujuan : untuk memahami jalannya sebuah sistem yang ada atau baru diusulkan
Yang dilakukan : mengamati atau menyelidiki kelakuan sistem
Hasilnya adalah penampilan/kelakuan sistem
2. Perancangan (Desain ) Sistem
Tujuan : untuk menghasilkan sistem yang bersesuaian dengan beberapa spesifikasi
Langkah-langkah :
1. membuat model sistem
2. memilih parameter-parameter
3. memperkirakan penampilan tentang kelakuan sistem berdasarkan pengetahuan
4. jika sesuai, maka rancangan diterima. Jika tidak, sistem harus dirancang lagi
3. Postulasi Sistem
merupakan cara khas pemakaian model dalam studi sosial, kedokteran, ekonomi, dimana kelakuan sistem diketahui tetapi proses yang menghasilkan kelakuan tersebut tidak diketahui.
Hal-hal yang dilakukan :
membuat hipotesa pada sejumlah entitas dan aktivitas yang mungkin dapat menjelaskan kelakuan tersebut
membandingkan respon model yang didasarkan pada hipotesa yang dibuat dengan kelakuan yang sudah diketahui
jika sesuai, diasumsikan bahwa struktur model memiliki kesamaan dengan sistem yang sesungguhnya, maka sistem dapat dipostulasikan
Simulasi Sistem
Simulasi sistem adalah suatu kegiatan yang memberikan penyajian/representasi dari suatu sistem melalui model simbolik yang dapat dimanipulasi dengan mudah dan dapat menghasilkan angka-angka numerik.
Aspek-Aspek Dalam Simulasi
1. Aspek Pemodelan Sistem
2. Aspek Pemrograman Komputer
3. Aspek Statistik
Pemodelan Sistem
Tahapan-tahapan dalam pemodelan sistem:
Penetapan tujuan
Identifikasi masalah
Pengembangan model konseptual
Pengembangan model matematis
Validasi
Solusi model
Pemodelan Konseptual Sistem
Secara garis besar, cara pemodelan konseptual sistem dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Penetapan struktur model
menentukan kendala atau batas sistem
menentukan entitas, atribut, dan aktivitas sistem
2. Pemasokan data
memberikan nilai yang dapat dimiliki atribut
menentukan hubungan dalam aktivitas
Prinsip-Prinsip Pemodelan
Batu bata ( Block Building)
Sistem secara keseluruhan bisa dijelaskan dalam bentuk hubungan antar blok. Setiap blok menggambarkan sebuah bagian sistem (subsistem)
Keterkaitan (Relevance)
Model hanya berisi aspek-aspek sistem yang relevan dengan tujuan studi
Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan informasi yang dihimpun untuk model
Agregasi/ Perluasan
Sejumlah entitas individual dapat dikelompokkan bersama-sama menjadi entitas yang lebih besar
UNSUR-UNSUR DALAM MODEL
Komponen-komponen model: merupakan entitas yang membentuk model. Entitas disini didefinisikan sebagai objek sistem yang menjadi pokok perhatian.
Variabel : nilai yang selalu berubah.
Parameter : nilai yang tetap pada suatu saat, tapi dapat berubah diwaktu yang lain.
Hubungan fungsional: memberikan hubungan antar komponen-komponen model.
Konstrain: batasan/kendala pada problem yang dihadapi
Contoh :
Model Inventori (Persediaan Stok Barang)
Beberapa komponen sistem inventory diantaranya adalah sebagai berikut:
Produksi
Kebutuhan (Demand)
Inventory awal (Beginning inventory)
Inventory akhir (Ending inventory)
Hubungan di antara komponen-komponen tersebut adalah :
Hubungan diatas dapat digambarkan dalam bentuk causatic diagram (diagram sebab akibat) sebagai berikut :
Variabel Dalam Model Sistem
Variabel Endogen (Peubah Dalam) adalah variabel yang berada dalam sistem yang dimodelkan
Variabel Eksogen (Peubah Luar) adalah variabel di luar sistem tetapi berpengaruh terhadap proses-proses di dalam sistem.
Contoh :
model simulasi pertumbuhan tanaman
peubah dalam : berat batang, daun, akar, atau biji
peubah luar : suhu udara, radiasi surya, kelembaan udara, curah hujan
Simulasi dapat memprediksi peubah dalam tapi tidak memprediksi peubah luar
Variabel Keadaan (State Variable)
Variabel keadaan/status adalah kumpulan variabel-variabel yang penting untuk menggambarkan sistem pada waktu tertentu, relatif terhadap tujuan tertentu
Contoh : Jika seseorang ingin mempelajari sebuah BANK
Tujuannya : untuk menentukan jumlah teller yang dibutuhkan agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan nasabah
Maka : sistem didefinisikan sebagai Bank yang terdiri dari teller dan nasabah yang menunggu dalam antrian
Variabel keadaan :
- Jumlah teller yang sibuk
- Jumlah nasabah yang antri dalam Bank
- Waktu kedatangan masing-masing nasabah
Contoh 1: Antrian Layanan Tunggal
Variabel status
n : banyaknya pengunjung dalam sistem (yang sedang menunggu maupun yang sedang dilayani)
Kejadian
1 : kedatangan pengunjung
2 : pelayanan dimulai
3 : pelayanan selesai
Kondisi
C1 : n = 0
C2 : n > 0
Tundaan (durasi, interval waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lain)
ta : waktu antar kedatangan
ts : lama (durasi) pelayanan
Contoh 2 : Model Inventori
Variabel status
Inv : Tingkat inventori
O : status penempatan pesanan
1 = pesanan sudah datang
0 = pesanan belum datang
Kejadian
1 : permintaan barang
2 : pemesanan barang
3 : barang pesanan datang
Kondisi
C1 : Inv < S dan O = 0
Tundaan
tpesan : lama waktu pesanan datang
Variabel Keputusan
S : batas inventori dimana perlu pemesanan kembali
Q : Banyaknya barang yang dipesan
Kriteria (fungsi obyektif)
Meminimumkan :
Ci : biaya inventori
CR : biaya pemesanan
Cp : biaya penalti
Cara Mempelajari Sistem
Klasifikasi Simulasi Sistem
1. Simulasi Menurut waktu
a. Simulasi sistem statis, output simulasi tidak dipengaruhi oleh waktu.
Contoh: Simulasi melempar koin, simulasi latihan tembak
b. Simulasi sistem dinamis, output simulasi dipengaruhi oleh waktu. Waktu bertindak sebagai variabel bebas.
Contoh: Simulasi laju penjualan, pertumbuhan populasi
2. Simulasi Menurut Perubahan Variabel
a. Simulasi sistem kontinyu merupakan simulasi yang status variabel statenya berubah secara kontinyu terhadap waktu.
Contoh:
Simulasi pesawat yang terbang di udara, variabel state-nya (posisi dan kecepatannya) berubah secara kontinu terhadap waktu
b. Simulasi sistem diskrit merupakan simulasi yang status variabel state-nya berubah pada saat-saat tertentu
Contoh:
Simulasi antrian di Bank, variabel state-nya seperti jumlah seperti jumlah nasabah dalam Bank berubah hanya ketika seorang nasabah tiba atau ketika selesai transaksi lalu pergi.
3. Simulasi Menurut Derajat Ketidakpastian
a. Simulasi deterministik merupakan simulasi yang outputnya bisa ditentukan secara pasti
Contoh: simulasi kredit/tabungan, simulasi antrian, simulasi inventori
b. Simulasi stokastik yaitu simulasi yang outputnya tidak bisa ditentukan secara pasti (mengandung ketidakpastian)
Contoh: simulasi melempar koin yang outputnya berupa probabilitas
Jenis Simulasi Berdasarkan Cara Pengerjaannya
Simulasi Identitas (Identity Simulation)
Simulasi Identitas Semu ( Quasi Identity Simulation)
Simulasi Laboratorium (Laboratory Simulation)
Simulasi Komputer
Hubungan Model dan Simulasi
Simulasi adalah proses merancang model dari suatu sistem nyata, mengadakan percobaan terhadap model tersebut dan mengevaluasi hasil percobaan tersebut untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi tingkah laku (karakteristik dinamis) sistem.
Jadi pemodelan dan simulasi merupakan suatu metode eksperimental dan dipakai untuk :
1. menjelaskan kelakuan sistem
2. membangun teori atau hipotesis yang mempertanggungjawabkan kelakuan dari sistem yang diamati
Kapan simulasi digunakan?
Formulasi matematik sulit diturunkan atau metode analitik untuk memecahkan model belum ada
Metode analitik ada tetapi prosedurnya sangat kompleks
Solusi analitik ada dan dapat dilakukan, tetapi tidak ada personil yang dapat menanganinya
Ingin mengetahui sejarah proses pada suatu periode tertentu
Bila gejala yang ingin diamati pada lingkungan sebenarnya sulit dicapai dengan eksperimen langsung
Bila harus ada kompresi waktu,misalnya untuk sistem yang perubahan keadaan (state) nya sangat lambat
Tujuan Simulasi
1. Meminimalkan biaya sebelum dibuat sesungguhnya
2. Mencari bentuk yang optimal
3. Mengurangi resiko
4. Eksperimen/riset
Eksperimen Langsung
Kerugian-kerugian dari eksperimen langsung terhadap sistem cukup banyak, antara lain :
dapat mengganggu jalannya operasi sistem
menusia cenderung bertingkah laku lain dari biasanya (efek Hawthorne)
sangat sulit membuat kondisi yang sama untuk percobaan yang berulang
untuk memperoleh sampel yang sama perlu waktu dan biaya
pada kenyataan, sulit menggali banyak alternatif
Manfaat Simulasi
Model simulasi merupakan tool yang cukup fleksibel untuk memecahkan masalah yang sulit dijelaskan dengan model matematis biasa.
Model simulasi sangat efektif digunakan untuk sistem yang relatif kompleks untuk pemecahan analitis dari model tersebut.
Penggunaan simulasi akan memberikan wawasan yang lebih luas pada pengguna dalam menyelesaikan suatu masalah.
Dapat digunakan untuk memudahkan pengguna dalam mengambil suatu keputusan.
Keuntungan Simulasi
Menghemat Waktu, menghemat biaya, dan mengurangi resiko
Dapat memperluas Waktu à untuk melakukan studi jangka panjang dalam waktu relatif singkat
dapat menggunakan input data bervariasi
Dapat mengoreksi kesalahan-kesalahan perhitungan
Dapat dihentikan dan dijalankan lagi (Restart)
Mudah di replikasi
Kerugian Simulasi
Simulasi belum tentu benar-benar memberikan hasil yang efektif dan efisien, karena hal-hal berikut :
Simulasi tidak mencerminkan dunia nyata (real world) yang sebenarnya, tetapi hanya menggunakan model. Kualitas dan analisis model tergantung pada si pembuat model
Untuk mengembangkan suatu model simulasi yang benar-benar baik akan membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar
Simulasi seringkali memberikan hasil yang tidak teliti. Hasil simulasi biasanya berupa numerik, dalam bentuk desimal à diatasi dengan analisis sensitivitas.
Contoh Simulasi
1. Simulasi Antrian
2. Simulasi untuk mengevaluasi desain pusat pelayanan.
Ex : Sistem telepon, rumah sakit, bank, dll
3. Simulasi Kredit Bank
4. Simulasi Tabungan
5. Simulasi Pesawat (Flight Simulator)
6. Simulasi Sistem inventory
7. Simulasi untuk dokter gigi
Pendukung Teori dan Aplikasi yang Terkait
1. Model
2. Matematika
3. Program Komputer: - struktur data
- basis data
- visualisasi
1. Statistik : - bilangan random
- distribusi
- probabilitas
- korelasi, regresi