KONSEP KEBIJAKAN MONETER

Embed Size (px)

Citation preview

KONSEP KEBIJAKAN MONETER

Gambaran Umum Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Bentuk: Pasif (Tanpa Tindakan) vs Aktif Rules vs Discretion

Bauran Kebijakan Moneter dan FiskalFiskal Ekspansif Moneter Ekspansif Moneter Kontraktif Efektif Fiskal Kontraktif Saling Meniadakan Efektif

Saling Meniadakan

Tujuan Kebijakan Moneter1. Stabilitas harga 2. Pertumbuhan ekonomi 3. Perluasan kesempatan kerja (high employment) 4. Keseimbangan neraca pembayaran 5. Stabilitas financial markets 6. Stabilitas pasar valuta asing

Growth, Unemployment and Inflation in the United States, 1960-2002 (in percent)1960-2000 (average) Output growth Rate Unemployment Rate Inflation Rate3.5

1992-2000 (average)3.7

2000

2001

2002

4.1

1.1

0.7

6.1

5.4

4.0

4.8

6.2

5.1

1.7

2.3

2.1

1.2

Source: OECD Economic Outlook, December 2001

Growth, Unemployment and Inflation in Japan, 1960-2002 (in percent)1960-2000 (average) Output growth rate Unemployment Rate Inflation Rate5.5

1992-2000 (average)1.2

2000

2001

2002

1.5

-0.7

-1.0

2.0

3.0

4.7

5.0

5.5

4.5

-0.1

-1.6

-1.6

-1.4

Source: OECD Economic Outlook, December 2001

Growth, Unemployment and Inflation in Indonesia, 1960-2002 (in percent)1960-2000 (average) Output growth rate Inflation Rate57 15

1992-2000 (average)

2000

2001

2002

4.9

3.4

3.7

9

13

10

Source: International Financial Statistics

Growth, Unemployment and Inflation in the European Union, 1960-2002 (in percent)1960-2000 (average) Output growth rate Unemployment Rate Inflation Rate3.1

1992-2000 (average)2.1

2000

2001

2002

3.3

1.7

1.5

6.5

9.9

8.1

7.8

8.1

5.6

1.7

1.5

2.5

2.2

Source: OECD Economic Outlook, December 2001

Pergerakan CPI dan Exchange Rates140120100806040200

1600014000120001000080006000400020000

70

75

80

85

90

95

00

IDNCPI

IDNEXE

Recent Development:Rupiah Exchange Rate13000120001100010000900080007000 1/03/00Rupiah Exchange Rate 3 Jan 2000 - 15 Sept 2003

10/09/00

7/16/01

4/22/02

1/27/03

Recent Development:SBI and InflationSBI and CPI Inflation Rate

18

16

14

12

10

8

6

4 01:01

01:07

02:01

02:07

03:01SBI_3MONTHS

03:07

INFLATION_YTOY

Pergerakan Call Money, Deposit Rates, dan Discount Rates100806040200

depositcall money

90

92

94

96

98

00

02

04

IDNCALLMONEY

IDNDEPOSITNC

IDNDISCRATE

Hubungan Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Positif dan Signifikan (1990-2004)15

10

Inflasi Indonesia

5

0

-5

-10

0

10Laju pertumbuhan M2

20

30

Kebijakan Moneter Aktif Counter-cyclical monetary policy (memperlunak perkembagan kegiatan ekonomi menuju titik ekstrim) Pro-cyclical monetary policy/accomodative monetary policy (kebijakan moneter yang mengakomodasi fluktuasi perekonomian)

Konflik Pencapaian Sasaran Kebijakan Idealnya, semua sasaran dapat dicapai secara bersamaan. Namun, seringkali pencapaian sasaran akhir mengandung unsur-unsur yang kontradiktif Misalnya: usaha untuk mendorong tingkat pertumbuhanekonomi dan memperluas kesempatan kerja dapat berdampak negatif terhadap kestabilan harga dan keseimbangan neraca pembayaran

Oleh karena itu: kebijakan moneter sering lebih memfokuskan pada sasaran tunggal.

Kebijakan Moneter Dalam Perekonomian Terbuka Keterbukaan ekonomi akan membawa konsekuensi pada perencanaan dan pelaksanaan kebijakan ekonomi makro dan moneter Transaksi perdagangan dan keuangan international -> foreign capital inflows External shocks dapat berpengaruh pada ekonomi domestik

Sistem Nilai Tukar Fixed exchange rate (sistem nilai tukar tetap) Pegged to a currency Pegged to a basket of currency Currency board

Managed floating exchange rate (sistem nilai tukar mengambang terkendali) Floating exchange rate (sistem nilai tukar mengambang)

SISTEM NILAI TUKARRp

Rp

Fixed

1200

1000

Revaluasi1000

800

Depresiasi

0

W

0Rp

W

Rp

FreeApresiasi

Manage1200 1000 800

1000pelebaran band

Depresiasi

0

W

0

Sejarah Sistem Nilai TukarSistem Nilai Tukar Tetap (1971 Maret 1983) Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali scr ketat (April 1983 Sep 1986) Sistem Nilai Tukar Mengambang Fleksible (Sep. 1986 Agt. 1997) Sistem Nilai Tukar Mengambang bebas (14 Agustus 1997)Nilai tukar ditentukan tidak hanya pada mekanisme pasar, tetapi juga dipengaruhi oleh unsur managed dari bank Sentral melalui intervensi. Bank Sentral menetapkan nilai tukar terhadap mata uang tertentu sebagai anchor. Dalam sistem ini, excess demand dan supply akan dipenuhi/ diserap oleh Bank Indonesia melalui intervensi.

Nilai tukar dibiarkan bebas, tergantung pada mekanisme pasar.

Sistem Devisa Sistem devisa terkontrol (devisa dimiliki oleh negara) -> black markets Sistem devisa semi terkontrol (kewajiban penyerahan dan izin dari negara untuk perolehan dan penggunaan devisa) Sistem devisa bebas

Sejarah Sistem DevisaSistem Devisa Kontrol, UU No. 32/1964 Sistem Devisa Semi Kontrol, PP No. 64/1970 Sistem Devisa Bebas, PP No. 1/1982 Penegasan Sistem Devisa Bebas, UU No. 24/1999INDONESIA MENGALAMI KETIGA SISTEM DEVISA

The Impossible Trinity Pemilihan sistem nilai tukar, sistem devisa, serta independensi kebijakan moneter merupakan tiga isu strategis yang menjadi fokus kajian kebijakan moneter Ketiga kebijakan tersebut (keb. Mon. independen, sistem kurs tetap, sistem devisa bebas) tidak dapat dilakukan secara bersamaan (impossible trinity) Hanya dua dari tiga kebijakan dapat diterapkan bersama

Strategi Kebijakan Moneter Exchange rate targeting (penargetan nilai tukar) Monetary targeting (penargetan besaran moneter) Inflation targeting (penargetan inflasi) Implicit but not explicit targeting (strategi kebijakan moneter tanpa jangkar yang tegas)

Penargetan Nilai Tukar Menetapkan nilai mata uang domestik thd harga komoditas tertentu (misal emas -> Gold Standard) Menetapkan nilai mata uang domestik thd negara besar dengan nilai inflasi rendah (misal thd Jerman) Crawling peg

Penargetan Besaran Moneter Menetapkan pertumbuhan JUB (M1, M2, kredit) sebagai sasaran antara. Strategi ini sangat tergantung pada kestabilan hubungan antara besaran moneter dengan tujuan (goal) kebijakan (perkembangan harga dan output)

Penargetan Inflasi Mengumumkan kepada publik mengenai target inflasi jangka menengah dan komitmen bank sentral untuk mencapai stabilitas harga sebagai tujuan jangka panjang kebijakan moneter. Dengan mengumumkan, bank sentral dapat lebih kredibel dan fokus mencapai tujuan stabilitas harga

Strategi Kebijakan Moneter Tanpa Jangkar yang Tegas Tidak mengumumkan dengan tegas. Misal The Fed (bank sentral AS) Strategi ini kurang transparan -> memicu ketidakpastian (uncertainty) prospek tingkat harga dan output Menurunkan akuntabilitas bank sentral terhadap publik

ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF DIFFERENT MONETARY STRATEGIES

Exchange Rate TargetingADVANTAGESDirectly ties down inflation of internationally traded goods Automatic rule for conduct of monetary policy Simplicity and clarity target

DISADVANTAGESLoss of independent monetary policy Open to speculative attacks Loss of exchange rate signal

ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF DIFFERENT MONETARY STRATEGIES

Monetary TargetingADVANTAGESIndependent monetary policy can focus on domestic considerations Immediate signal on achievemant of target

DISADVANTAGESRelies on stable money-inflation relationship

ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF DIFFERENT MONETARY STRATEGIES

Inflation TargetingADVANTAGESSimplicity and clarity of target Independent monetary policy can focus on domestic considerations Does not rely on stable moneyinflation relationship Increased accountability of central bank Reduced effects of inflationary shocks

DISADVANTAGESDelayed signal about achievement of target Could impose rigid rule Larger output fluctuations if sole focus on inflation

ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF DIFFERENT MONETARY STRATEGIES

Implicit Nominal AnchorADVANTAGESIndependent monetary policy can focus on domestic considerations Does not rely on stable moneyinflation relationship Demonstrated success in U.S

DISADVANTAGESLack of transparency Success depend on individuals Low accountability

Central Bank StrategiesTools of the Central BankOpen market operations Discounts policy Reserve requirements

Operating TargetsReserve aggregates (reserves, nonborrowed reserves, monetary base, nonborrowed base) Interest rates (short-term)

Intermediate TargetsMonetary Aggregates (M1, M2, M3) Interest rates (short and long term)

Goals

High employmant Price stability Financial market Stability Economic gr. Etc

Mengapa perlu sasaran antara (intermediate targets)?

Adanya tenggang waktu/lag antara pelaksanaan kebijakan dengan tercapai atau tidaknya sasaran akhir Dipilih karena: memiliki keterkaitan stabil dengan sasaran akhir, cakupannya luas, dapat dikendalikan otoritas moneter, tersedia relatif cepat, akurat, dan tidak sering direvisi.

Lag ada bermacam-macam, yaitu inside lag dan outside lag. Inside lag terdiri dari recognition lag, decision lag, dan action lag.

Mengapa perlu sasaran operasional (operating targets)? Agar proses transmisi dalam rangka mencapai sasaran antara dapat berjalan sesuai dengan rencana Dipilih karena:memiliki keterkaitan stabil dengan sasaran antara dapat dikendalikan otoritas moneter tersedia lebih segera daripada sasaran antara akurat dan tidak sering direvisi

Antara lain: uang primer (M0), reserve bank-bank (bagian dari M0), dan suku bunga (antarbank atau jangka pendek)

Mengapa perlu instrumen? Untuk dapat mencapai sasaran operasional bank sentral memerlukan instrumen yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi sasaran operasional Instrumen digunakan oleh bank sentral karena merupakan sarana yang dapat dikontrol untuk mengarahkan kebijakan moneter ke tujuan yang diinginkan.

Antara lain: operasi pasar terbuka dan cadangan wajib minumum

Criteria for Chosing Intermediate Targets Measurability Controllability Predictable effects on goals

Criteria for Chosing Operating Targets Same criteria as intermediate targets Intermediate target as goal for operating target Operating target that has more predictable impact on most desirable intermediate target is preferable

Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter The process through which monetarypolicy decisions are transmited into changes in real GDP and inflation (Taylor, 1995) The equation of exchange M V = PT

Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jangka pendek: pertumbuhan JUBmempengaruhi output riil

Jangka menengah: pertumbuhan JUBmendorong inflasi, output riil pada posisi semula

Jangka panjang: pertumbuhan JUB tidakmempengaruhi output riil, mendorong laju inflasi secara proporsional

Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Suku Bunga

Kebijakan MoneterJumlah Uang Beredar

Suku Bunga

Biaya Modal

Investasi/ Konsumsi

Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Nilai TukarKebijakan MoneterJumlah Uang Beredar Permintaan Agregat

Nilai Tukar

Harga Relatif Import

Harga

Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Harga Aset

Kebijakan MoneterJumlah Uang Beredar

Suku Bunga

Harga Aset

Investasi/ Konsumsi

Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur KreditKebijakan MoneterJumlah Uang Beredar

Liabilitis Bank

Ketersediaan Kredit Bank

Investasi

Suku Bunga/ Harga Saham

Nilai Bersih Perusahaan

Pemberian Kredit Bank

Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur EkspektasiEkspektasi

Kebijakan MoneterJumlah Uang Beredar

Inflasi/ Kegiatan Ekonomi

Keputusan Investasi/ Konsumsi

Kerangka Transmisi Operasional Pendekatan KuantitasInstrumen-Operasi pasar terbuka -Cadangan wajib minimum -Fasilitas Diskonto -Imbauan

Sasaran Operasional-Uang Primer (M0) -Reserve bank

Sasaran Antara- Besaran moneter (M1, M2, kredit) -Suku bunga

Sasaran Akhir-Stabilitas harga -Pertumbuhan Ek. -Kesempatan Kerja

Kerangka Transmisi Operasional Pendekatan HargaSasaran OperasionalSuku bunga (pasar uang/jk. pendek)

Instrumen

Sasaran AkhirVariabel-variabel informasi -Stabilitas harga -Pertumbuhan Ek. -Kesempatan Kerja

-Operasi pasar terbuka -Cadangan wajib minimum -Fasilitas Diskonto -Imbauan