7
KELUARGA adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. MODEL KELUARGA PERAN DAN FUNGSI KELUARGA Fungsi keluarga menurut Friedman (1986) adalah: 1. Fungsi afektif, adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota keluarga. 2. Fungsi sosialisasi, adalah fumgsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. 3. Fungsi reproduksi, adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. 4. Fungsi ekonomi, adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu: sandang, pangan dan papan.

KONSEP KELUARGA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KELUARGA

Citation preview

Page 1: KONSEP KELUARGA

KELUARGA adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan

saling ketergantungan.

MODEL KELUARGA

PERAN DAN FUNGSI KELUARGA

Fungsi keluarga menurut Friedman (1986) adalah:

1. Fungsi afektif, adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga.

Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai

antar anggota keluarga.

2. Fungsi sosialisasi, adalah fumgsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga.

Sosialisasi dimulai dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk

belajar bersosialisasi.

3. Fungsi reproduksi, adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan

dan menambah sumber daya manusia.

4. Fungsi ekonomi, adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota

keluarganya yaitu: sandang, pangan dan papan.

5. Fungsi perawatan kesehatan, adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya

masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

TIPE KELUARGA

TAHAPAN DAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA

Page 2: KONSEP KELUARGA

tahapan dan tugas perkembangan keluarga yang diadaptasi dari Duval adalah:

1. Pasangan pemula atau pasangan baru menikah, tahapan ini dimulai saat dua insan

dewasa mengikat janji melalui pernikahan dengan landasan cinta dan kasih sayang.

Tugas pada tahapan perkembangan keluarga pemula antara lain: saling memuaskan

antar pasangan, beradaptasi dengan keluarga besar dari masing-masing pihak,

merencanakan dengan matang jumlah anak, memperjelas peran masing-masing pasangan.

2. Keluarga dengan “child bearing”(kelahiran anak pertama), tahapan ini dimulai saat

ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai dengan anak

pertama berusia 30 bulan. Tugas keluarga pada tahapan ini antara lain:

mempersiapkan biaya persalinan, mempersiapkan berbagai kebutuhan anak. Apabila

anak sudah lahir tugas keluarga antara lain: memberikan ASI sebagai kebutuhan

utama bayi (minimal 6 bulan), memberikan kasih sayang, mulai mensosialisasikan

dengan lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan, pasangan kembali

melakukan adaptasi karena kehadiran anggota keluarga termasuk siklus hubungan seks,

mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangan.

3. Keluarga dengan anak prasekolah, dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan

berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas yang dimiliki pada keluarga dengan anak

prasekolah diantaranya: menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai menanamkan

keyakinan dan beragama, mengenalkan kultur keluarga, memenuhi kebutuhan bermain

anak, membantu anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, menanamkan

tanggung jawab dalam lingkup kecil, memperhatikan dan memberikan stimulasi begi

pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah

4. Keluarga dengan anak usia sekolah, dimulai saat anak pertama berusia 6 tahun dan

berakhir saat anak berusia 12 tahun. Tugas yang dimiliki keluarga dengan anak usia

sekolah anatara lain: memenuhi kebutuhan sekolah anak baik alat-alat sekolah maupun

biaya sekolah, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan

tugas sekolahnya, memberi pengertian pada anak bahwa pendidikan sangat penting untuk

masa depan anak, membantu anak dalam bersosialisasi lebih luas dengan lingkungan

sekitar.

5. Keluarga dengan anak remaja , dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan

berakhir saat anak berusia 19-20 tahun. Keluarga dengan anak remaja berada dalam

Page 3: KONSEP KELUARGA

posisi dilematis, mengingat anak sudah mulai menurun perhatiannya terhadap orang tua

daripada teman sebayanya. Pada tahapan ini seringkali ditemukan perbedaan pendapat

antara orang tua dan anak remaja, apabila hal ini tidak diselesaikan akan berdampak pada

hubungan selanjutnya. Tugas keluarga pada tahapan ini antara lain: memberikan

perhatian lebih pada remaja, bersama-sama mendiskusikan tentang rencana sekolah atau-

pun kegiatan diluar sekolah, memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab,

mempertahankan komunikasi terbuka dua arah.

6. Keluarga dengan melepasakan anak ke masyarakat, remaja yang akan beranjak

dewasa harus sudah siap meninggalkan kedua orang tuanya untuk mulai hidup baru,

bekerja, dan berkeluarga, sehingga tugas keluarga pada tahapan ini: mempertahankan

keintiman pasangan, membantu anak untuk mandiri, mempertahankan komunikasi,

memperluas hubungan keluarga antara orang tua dengan menantu, menata kembali peran

dan fungsi keluarga setelah ditinggalkan anak-anak.

7. Keluarga dengan tahapan berdua kembali, tugas bagi keluarga setelah ditinggal

pergi anak-anaknya untuk memulai kehidupan baru antara lain: menjaga keintiman

pasangan, merencanakan kegiatan yang akan dating, tetap menjaga komunikasi dengan

anak cucu, mempertahankan kesehatan masing-masing pasangan.

8. Keluarga dengan tahapan masa tua, masa tua bisa dihinggapi perasaan kesepian, tidak

berdaya, sehingga tugas keluarga pada tahapan ini adalah: saling memberikan

perhatian yang menyenangkan antara pasangan, mempehatikan kesehatan masing-masing

pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu tua seperti dengan berolahraga,

berkebun, mengasuh cucu. Pada masa tua pasangan saling mengingatkan akan adanya

kehidupan yang kekal setelah kehidupan ini.

STRUKTUR KELUARGA

A. Struktur keluarga berdasarkan jalur hubungan darah

1. Patrilineal, keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku- suku

di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.

2. Matrilineal, keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku

padang salah satu suku yang menggunakan struktur matrilineal.

Page 4: KONSEP KELUARGA

B. Struktur keberadaan tempat tinggal

1. Patrilokal, keberadaan tempat tinngal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga

sedarah dari pihak suami.

2. Matrilokal, keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga

sedarah dari pihak istri.

C. Struktur pengambilan keputusan

1. Patriakal, pengambilan keputusan ada pada pihak suami

2. Matriakal, pengambilan keputusan ada pada pihak istri.

TIPE KELUARGA

Menurut sussman dan maclin

1. Keluarga tradisional

a. Keluarga ini adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.

b. Pasangan inti adalah keluarga yang terdiri darei suami dan istri saja.

c. Keluarga dengan orang tua tunggal: satu orang yang mengepalai keluarga sebagai

konsekuensi perceraian.

d. Bujangan yang tinggal sendirian.

e. Keluarga besar tiga generasi.

f. Pasangan usia pertengahan dan pasangan lansia.

g. Jaringan keluarga besar.

2. Keluarga non tradisional

a. Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah

b. Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah

c. Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah (kumpul kebo).

d. Keluarga gay

e. Keluarga lesbi

f. Keluarga komuni: keluarga dengan lebih dari satu pasangan monogamy dengan anak-

anak yang secara bersama-sama menggunakan fasilitas, sumber dan memiliki

pengalaman yang sama.

Page 5: KONSEP KELUARGA

Menurut Anderson carter

a. Keluarga inti, terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak

b. Keluarga besar, keluarga inti yang ditambah dengan sanak saudara, nenek , kakek,

keponakan, sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

c. Keluarga berantai, keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih

dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

d. Keluarga duda/janda, keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.

e. Keluarga berkomposisi, keluarga yang perkawinananya berpoligami dan hidup

secara bersama-sama.

f. Keluarga kabitas, dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu

keluarga.