66
KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Isam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: ATIKA HENY ARTANTY 12530035 JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

  • Upload
    lediep

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN

(KAJIAN SEMANTIK)

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Isam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

ATIKA HENY ARTANTY

12530035

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

ii

Page 3: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

iii

Page 4: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

iv

Page 5: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

v

HALAMAN MOTTO

د ف األرض مراغما كثريا من ي وسعة ومن ي هاجر ف سبيل الله ي ر ومن ورا مهاجرا إل الله ورسول ثه يدرك الموت ف قد وقع أجره على الله وكان الله غ

رحيماBarang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa

keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke

tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

(Q.S. Al-Nisa: 100)

Page 6: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

vi

Persembahan

Teruntuk kedua orangtuaku tercinta yang tak pernah lelah

mendoakan dan memotivasi penulis

dan

Adikku, Ahmad Rifa’i yang terus menyemangati penulis dengan caranya sendiri

Almamaterku tercinta

Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 7: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Mentri Agama dan dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tanggal 22 januari 1988 No: 158 / 1987

dan 0543b/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif ...... Tidak dilambangkan أ

Bā’ B Be ب

Tā’ T Te ت

Śā’ ṡ es titik atas ث

Jim J Je ج

Hā’ ḥ ha titik di bawah ح

Khā’ Kh Ka dan ha خ

Dal D De د

Źal Ż zet titik di atas ذ

Rā’ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sīn S Es س

Syīn Sy Es dan ye ش

Ṣād ṣ es titik di bawah ص

Dād ḍ de titik di bawah ض

Tā’ Ṭ te titik di bawah ط

Page 8: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

viii

Zā’ Ẓ zet titik di bawah ظ

Ayn …‘… koma terbalik (di atas)‘ ع

Gayn G Ge غ

Fā’ F Ef ف

Qāf Q Qi ق

Kāf K Ka ك

Lām L El ل

Mīm M Em م

Nūn N En ن

Waw W We و

Hā’ H Ha ه

Hamzah …’… Apostrof ء

Yā Y Ye ي

II. Konsonan rangkap karena Tasydīd ditulis rangkap:

Ditulis muta‘aqqidīn متعقدين

Ditulis ‘iddah عدة

III. Tā’ Marbūtah di akhir kata

1. Bila dimatikan, ditulis h :

Ditulis hibah هبة

Ditulis jizyah جزية

Page 9: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

ix

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah

terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan

sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t :

Ditulis ni’matullāh نعمة هللا

Ditulis Zakāt al-fiṭri زكاة الفطر

IV. Vocal pendek

fatḥah ditulis a contoh ب ر ض ditulis ḍaraba

kasrah ditulis i contoh فهم ditulis Fahima

Ḍammah ditulis u contoh كتب ditulis Kutiba

V. Vokal panjang

1. fatḥah + alif, ditulis ā (garis di atas)

Ditulis jāhiliyyah جاهلية

2. fatḥah + alif maqșūr, ditulis ā (garis di atas)

Ditulis yas‘ā يسعى

3. kasrah + ya mati, ditulis ī(garis di atas)

Ditulis Majīd مجيد

Page 10: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

x

4. ḍammah + wau mati, ditulis ū (dengan garis di atas)

Ditulis Farūd فرود

VI. Vocal rangkap

1. fatḥah + yā mati, ditulis ai

Ditulis bainakum بينكم

2. fatḥah + wau mati, ditulis au

Ditulis qaul قول

VII. Vocal-vokal pendek yang berurutan dengan dalam satu kata,

dipisahkan dengan apostrof

Ditulis A’antum أانتم

Ditulis uʻiddat أعدت

Ditulis La’in syakartum لئن شكرتم

VIII. Kata sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-

Ditulis al-Qur’ān القران

Ditulis al-Qiyās القياس

Page 11: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

xi

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, sama dengan huruf qamariyah

Ditulis al-Syams الشمس

’Ditulis al-Samā السماء

IX. Huruf besar

Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang

Disesuaikan (EYD(

X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis ῑmenurut

penulisannya

Ditulis Żawi al-furūḍ ذوى الفروض

Ditulis Ahl al-Sunnah اهل السنة

Page 12: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

xii

KATA PENGANTAR

سم هللا الرمحن الرحيم

نبينا حممد وعلى ال وأصحا ،والصالة والسالم على خامت األنبياء واملرسلني احلمد هلل رب العاملني،

والاعني هلم إبحسان إل يوم الدين

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga proses pengerjaan skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Shalawat

serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang telah

menyinari kehidupan manusia menuju jalan kebahagiaan yang abadi.

Pada dasarnya skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Agama pada prodi Ilmu Al-Qur‘an dan Tafsir Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Seperti halnya karya ilmiah yang lain, skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran dari pembaca sangat dinantikan.

Di samping itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya skripsi ini

tidak lepas dari bantuan dan dorongan semangat serta kontribusi dari berbagai

pihak. Oleh karena itu penulis ini menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-

tulusnya kepada:

1. Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A, Ph.D. selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Alim Roswantoro, S.Ag, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

Page 13: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

xiii

3. Bapak Dr. Abdul Mustaqim, S.Ag, M.Ag., selaku Ketua Prodi Ilmu al-Qur‘an

dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, serta Bapak Afdawaiza, S.Ag, M.Ag., selaku sekretaris prodi yang

secara ketat menyeleksi penelitian yang akan dilakukan.

4. Bapak Ahmad Rafiq, MA, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

merupakan embrio persetujuan lahirnya penulisan ini.

5. Bapak Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing dalam

penulisan skripsi ini, yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, kesabaran,

perhatian, dan mengarahkan penulis dalam rangka menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Prodi Ilmu al-Qur‘an dan Tafsir yang

memberikan pengajaran dan pembelajaran kepada penulis selama menjadi

mahasiswa IAT, serta seluruh karyawan-karyawati di Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam yang telah memfasilitasi dan memperlancar proses pendidikan

di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

7. Kedua orang tua yang sangan penulis cintai dan sayangi, Bapak Sukirman dan

Ibu Tutik Wahyuni. Terimakasih atas lantunan do’a, arahan, serta motivasi

yang tak henti-hentinya diberikan hingga saat ini. Semoga selalu diberi

kesehatan dan keselamatan oleh Allah SWT.

8. Kepada adikku yang selalu mendoa’kan dan menyemangati penulis dengan

caranya sendiri.

9. Ibu Nyai Hj. Luthfiyah Baidhawi beserta keluarga, selaku pengasuh Pondok

Pesantren Ali Maksum Komplek Gedung Putih Krapyak Yogyakarta, yang

Page 14: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

xiv

telah bersedia menjadi guru, orang tua, dan selalu membimbing penulis.

Semoga selalu sehat dan senantiasa mendapat limpahan rahmat-Nya.

10. Teman-teman Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir khususnya kelas B angkatan

2012 atas dorongan dan semangat yang kalian berikan. Tak lupa juga kepada

Khoiriyah, Hikmah, Rika, Mba Erma, Ning Ifa, Tati, yang telah membantu

melancarkan proses penulisan skripsi ini.

11. Sahabat seperjuanganku di Gedung Putih, Lailiya Sab’atun, Maula, Alma,

Diana, Arbi, Nia, Tika Rodiyah, Meyda, Winda, Ena, Zulfa, Nida, terutama

kepada anak kamarku Ani, Nadia, Lala, Dewi, isti. Terima kasih atas canda

tawa, suka dan duka kalian yang membuat penulis betah di kota rantau, dan

maafkan atas segala kesalahan penulis.

12. Tak lupa juga terimakasih kepada teman-teman kelompok KKN 171 Prahu,

Ananto, Yaya, Mba Ela, Fitri, Nay, Bang Nashih, Bang Flo, Mblo Mala, Mblo

Amel, atas doa’a dan kegilaan kalian yang selalu membuat penulis terhibur.

Semoga kebersamaan kita tak terhenti sampai di sini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan motivasi dalam menyelesaikan studi S1 di Universitas

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Semoga bantuan dari semua pihak dibalas Allah dengan pahala yang berlipat

gandan. Amin.

Page 15: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

xv

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN (Kajian

Semantik). Al-Qur’an dapat di pahami melalui banyak pendekatan, salah satunya

dengan semantik. Dalam semantik dikenal istilah kunci. Istilah kunci al-Qur’an

merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting untuk menentukan

penyusunan struktur konseptual dasar pandangan dunia al-Qur’an. Diantara istilah-

istilah kunci al-Qur’an ialah kata maut. Kata maut sering diartikan dengan

hilangnya ruh dari jasad. Dalam al-Qur’an kata maut disebutkan sebanyak 161 kali

dalam 53 surat dengan berbagai bentuk derivasinya. Kata ini sudah dikenal sejak

zaman jahiliyyah, akan tetapi setiap kata dalam al-Qur’an bisa berubah dan

berkembang maknanya dari waktu ke waktu. Oleh karena itu penulis tertarik

mengkaji makna kata maut dalam al-Qur’an.

Dalam skripsi ini, penulis mengungkapkan makna dan konsep kata maut

yang tekandung dalam al-Qur’an dengan menggunakan analisis semantik yang

dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Semantik al-Qur’an menurut Toshihiko

Izutsu berusaha menyingkap pandangan dunia al-Qur’an melalui analisis terhadap

istilah kunci al-Qur’an. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meneliti

makna dasar dan relasional kata maut dengan menggunakan analisis sintagmatik

dan paradigmatik, kemudian meneliti penggunaan kosakata maut dalam periode pra

Qur’anik, Qur’anik, dan pasca Qur’anik.

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kematian menurut

pengetahuan adalah kematian batang otak, meskipun manusia masih bisa bernapas

dengan bantuan respirator jika otak tidak ada lagi berjalan maka dianggap mati.

Maut memiliki makna dasar diam. Maut memiliki makna relasional sifat Allah yang

Mahamematikan dan menghidupkan ketika bersandingan dengan kata Allah,

kesulitan dan perih ketika ruh meninggalkan jasad ketika disandingkan dengan kata

sakara. Maut juga berarti malaikat pencabut nyawa ketika disandingkan dengan

kata malak. Maut juga bermakna siksa ketika disandingkan dengan kata kafara.

Maut memiliki sinonim wafa, ajal, dan halak. Maut juga memiliki antonim yaitu,

hayat, baqa, dan khalaq. Dalam pra Qur’anik maut dipahami dengan keadaan sedih

yang sangat mendalam dan ketenangan, kemudian dalam periode Qur’anik maut

diartikan dengan sesuatu yang mati seperti nuthfah (sperma), atau sesuatu yang mati

dan tak ada potensi untuk hidup seperti berhala, atau suatu yang tidak berfungsi

sebagimana mestinya. Sedangkan pada periode pasca Qur’anik, maut diartikan

tidak jauh berbeda dengan periode Qur’anik akan tetapi pada periode ini kata maut

bukan hanya mati atau tidak berfungsi sesuatu dengan semestinya. Mati dalam

periode ini berarti semua kembali kepada Allah, khususnya manusia, ketika

manusia mati berarti telah selesai segala permasalahannya tetapi manusia akan

menuju kehidupan yang baru.

Page 16: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

xvi

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

HALAMAN TRANSLITRASI .................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ xii

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. xv

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 6

D. Telaah Pustaka ................................................................................... 7

E. Kerangka Teori................................................................................... 10

F. Metode Penelitian............................................................................... 12

G. Sistematika Pembahasan .................................................................... 14

BAB II DESKRIPSI AYAT-AYAT MAUT DALAM AL-QUR’AN ....... 16

A. Ayat-ayat tentang Maut dalam al-Qur’an .......................................... 16

Page 17: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

xvii

B. Konteks Historis Ayat-ayat Maut....................................................... 18

C. Klasifikasi Ayat-ayat Makkiyah danMadaniyah ................................ 40

BAB III SEMANTIK KATA MAUT .......................................................... 45

A. Maut dalam Tinjauan Ilmu Pengetahuan ........................................... 45

B. Makna Dasar Kata Maut .................................................................... 46

C. Makna relasional Kata Maut .............................................................. 48

1. Analisa Sintagmatik ..................................................................... 48

2. Analisa Paradigmatik ................................................................... 52

BAB IV MAKNA SINKRONIK DAN DIAKRONIK MAUT ................. 68

A. Periode Pra Qur’anik .......................................................................... 68

B. Periode Qur’anik ................................................................................ 69

C. Periode Pasca Qur’nik ........................................................................ 74

D. Relasi Maut dalam al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan ........................ 77

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 79

A. Kesimpulan ........................................................................................ 79

B. Saran ................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 83

LAMPIRAN .................................................................................................. 86

CURRICULUM VITAE .............................................................................. 112

Page 18: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hidup dan mati silih berganti adalah sunnatullah dalam ciptaan-Nyadan

pergantian itu menyangkut individu dalam makhluk hidup, termasuk manusia.1

Kematian adalah sesuatu yang nyata dan hanya Allah yang kekal dan Maha

Hidup.2 Kematian ibarat anak panah lepas dari busurnya, akan terus mengejar

sasarannya. Begitu ia mengenai sasaran saat itu juga kematian tiba. Kecapatan

anak panah itu melebihi kecepatan makhluk, sehingga betapapun kencangnya

makhluk berlari, dan seberapa kokohnya benteng perlindungannya, anak panah

itu tetap dan pasti akan menemuinya.3

Kematian dipandang kekuatan dahsyat yang siap merenggut eksistensi

manusia kapan dan dimana saja. Kebanyakan manusia takut akan mati. Alasan

manusia takut pada kematian adalah manusia tidak tahu apa yang terjadi setelah

mati, merasa telah nyaman dengan kenikmatan duniawi dan sulit untuk

melepaskan kenikmatan tersebut, terakhir ketakutan yang dirasakan oleh orang

sholeh adalah merasa banyak dosa.4

1M. Quraish Shihab, Kematian adalah Nikmat, (Jakarta: Lentera Hati,2013), hlm.2. 2Muhammad Syahrur, Rahasia Umur, Rizki dan Amal: Sebuah Kajian Epistimologi Islam,

terj. M. Firdaus (Bandung: Naunsa, 2007), hlm.40. 3M. Quraish Shihab, Kehidupan Setelah kematian Surga yang Dijanjikan Al-Qur’an (Jakarta:

Lentera Hati, 2008), hlm.13 4 A’id Ibn Abd Allah al-Qarni, Drama Kematian: Persiapan Menyongsong Akhirat terj.

Lukman Junaidi, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2003), hlm. 7-8.

Page 19: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

2

Banyak manusia tidak menyadari persoalan hidup dan mati, seperti ucapan

Sayyidina Ali ra yang dikutip oleh Quraish Shihab5:

“Banyak yang melihat kematian, tetapi menduganya hanya menimpa

selainnya dan lupa bahwa suatu ketika dia pun akan mati. Ketika mengantar jenazah

kita menduga kita mengantar musafir yang sebentar lagi akan kembali, tetapi tidak

demikian itu halnya.”

Kematian sudah merupakan kepastian dan kematian merupakan peristiwa

menakutkan, maka orang lebih memilih tidak memikirkannya dan berusaha agar

bisa merasakan kebahagiaan setiap saat yang dilaluinya. 6 Istilah kematian juga

dikenal dikalangan kedokteran, ilmu yang membahas tentang kematian adalah

tanalogi. Dalam ilmu kedokteran dikenal beberapa istilah tentang mati, yaitu mati

somatis, mati suri, mati seluler, mati serebral dan mati otak.7

Merujuk pada surah al-Hijr yang redaksinya menjelaskan bahwa maut

mengunjungi setiap orang, terasa bahwa maut mempunyai wujud. Sesuatu yang

dirasakan pastilah ada wujudnya bahkan yang lebih jelas adalah pada firman Allah:

لوكم أيكم أحسن عمال وهو العزيز الغفور الذي خلق الموت والياة لي ب “Dia yang menciptakan maut dan hidup untukmenguji kamu siapa yang lebih baik

amalnya” (QS.Al-Mulk 67:2). 8

5M. Quraish Shihab, Kematian adalah Nikmat, hlm.2. 6Komaruddin Hidayat, Psikologi Kematian: Mengubah Ketakutan Menjadi Optimis, (Jakarta:

Hikmah, 2010), hlm.140. 7Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21606/4/Chapter%20II.pdf , diaksespada 26

Agustus 2016 pukul 14.00 8 Semua terjemahan ayat al-Qur’an diambil dari HadisWeb 3.0 Kumpulan dan Referensi

Belajar Hadis.

Page 20: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

3

Atas dasar ini ulama penganut paham ini mendefinisikan maut dengan lawan

hidup.9

Ada juga ulama yang berpendapat bahwa maut tidak memiliki wujud

tersendiri. Ayat dan hadits yang menggambarkan wujud maut merupakan redaksi

metaforis. Kata mencipta pada ayat sebelumnya, berarti menetapkan, yakni

mengetahui sejak semula bahwa maut tidak wujud karena kehendak-Nya memang

demikian. Sedangkan hadis yang disebut nilainya tidak bisa

dipertanggungjawabkan. Ulama yang berpendapat demikian, memahami maut

sebagai ketiadaan yakni ketiadaan hidup.10

Meskipun demikian ulama penganut pendapat pertama dan kedua

menegaskan bahwa walaupun maut berarti ketiadaan bukan berarti tidak ada lagi

eksistensi manusia setelah kematian. Setelah maut masih ada lagi kehidupan baru

manusia. Pendapat ini merujuk kepada ayat:

ئا مذكورا هل أتى على اإلنسان حني من الدهر ل يكن شي

“Bukanlah telah datang kepada manusia satu masa di mana dia pernah

tiada?” (QS.al-Insan 76:1)

yakni ia berada di mana pun, ia adalah makhluk baru yang pernah

mengalami ketiadaan.11

Istilah-istilah kunci al-Qur’an merupakan kata-kata yang memainkan peran

yang sangat menentukan dalam penyusunan struktur konseptal dasar pandangan

9M. Quraish Shihab, Kehidupan Setelah kematian, hlm.18 10M. Quraish Shihab, Kehidupan Setelah kematian,hlm.19 11M. Quraish Shihab, Kehidupan Setelah kematian, hlml.19-20

Page 21: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

4

dunia alQur’an. Kesema-menaan dalam pemilihannya terhadap istilah-istilah kunci

hampir tak terelakkan dan mungkin sangat mempengaruhi paling tidak beberapa

aspek dari gambaran keseluruhan.12 Di antara istilah kunci dalam al-Qur’an ialah

kata maut.

Kata maut terulang 161 kali dalam al-Qur’an dengan berbagai derivasinya.13

Maut atau mati adalah peristiwa berpisahnya roh dari jasad seseorang.14 Maut juga

berarti hilangnya kekuatan jasmani, hilangnya akal, dan tidur. Tidur bisa dikatan

kematian ringan sedangakan maut atau kematian adalah tidur berat.15

Muqatil ibn Sulaiman menegaskan bahwa setiap kata dalam al-Qur’an, di

samping memiliki arti yang definitif, juga memiliki makna alternatif lainnya.

Muqatil memaknai kata maut, yang mempunyai maka dasar “mati” dalam konteks

pembicaraan ayat, kata tersebut mempunyai empat alternatif, yaitu pertama, tetes

yang belum dihidupkan. Kedua, manusia yang salah beriman. Ketiga, tanah gersang

yang tandus. Keempat, ruh yang hilang. Muqatil menyatakan bahwa seseorang

belum bisa dikatakan menguasai al-Qur’an sebelum ia menyadari dan mengenal

pelbagai dimensi yang dimiliki al-Qur’an tersebut.16

12Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia: pendekatan Semantik terhadap al-Qur’an

terj. Agus Fahri Husen (dkk), (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997), hlm.18. 13 Muhammad Fu’ad Abdul Bāqi, Al-Mu’jam al-Mufahras Li alfaẓ al-Qur’an al-Karim,

(Beirut: Dar al-Fikr, 1981), hlm. 678-680. 14Ed. Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution,Ensiklopedi Akidah Islam, (Kencana:

Jakarta, 2009), hlm.378. 15Al-Ragrib al-Asfahani, Mu’jam Mufradat Alfazi al-Qur’an, (Beirut: Dar al-Kutub al-

‘Ilmiah, 2008), hlm.497. 16M. Nur Kholis Setiawan, Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar, (Yogyakarta: Elsaq,2006),

hlm.170.

Page 22: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

5

Kata maut menarik untuk dikaji dengan menggunak pendekatan linguistik,

yaitu semantik. Kata maut juga memiliki sinonim seperti kata wafa, ajal, yang

sama-sama mengandung arti kematian. Sekalipun demikian, sinonim tidaklah

bersifat mutlak tetapi bersifat relatif. Ketika al-Qur’an menggunakan sebuah kata,

kata tersebut tidak dapat digantikan dengan kata lain yang biasannya dipandang

sebagai sinonim kata pertama dalam kamus bahasa Arab.17 Meskipun banyak kata

yang memiliki arti sama, tetapi setiap kata dalam al-Qur’an memiliki tendensi

makna yang berbeda. Maut atau kematian sendiri dalam al-Qur’an mengandung

banyak makna, maut bisa bermakna nikmat seperti dalam QS. Al-Mulk:2 :

لوكم أيكم أحسن ع مال وهو العزيز الغفور الذي خلق الموت والياة لي ب

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa

diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa lagi Maha

Pengampun.”

Ada pula maut yang mengandung makna musibah, seperti dalam QS. Al-Maidah:

106:

منكم أو ي أي ها الذين آمنوا شهادة ب ينكم إذا حضر أحدكم الموت حني الوصية اث نان ذوا عدل سون هما من ب عد الصالة تب آخران من غيكم إن أن تم ضرب تم ف األرض فأصاب تكم مصيبة الموت

تم ال نشتي به ثنا ولو كان ذا ق رب وال نكتم شهادة الل إ ن إذا لمن اآلثني ف ي قسمان بلل إن ارت ب

“Hai orang-orang yang beriman, apabilla salah seorang kamu menghadapi

kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh

dua orang yang adil diantara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan

kamu, jika kamu dalam perjalanan dimuka bumi lalu kamu ditimpa bahaya

kematian. Kamu tahan kedua saksi itu sesudah sembahyang (untuk bersumpah),

lalu mereka keduanya bersumpah dengan nama Allah, jika kamu ragu-ragu:

“(Demi Allah) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini harga yang sedikit

17Yayan Rahmatikawati dan Dadan Rusmana, Metodologi Tafsir Al-Qur’an: Strukturalisme,

Semantik, Semiotik, dan Hermeneutik, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm.260

Page 23: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

6

(untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula) kami

menyembunyikan persaksian Allah; sesungguhnya kami kalau demikian tentulah

termasuk orang-orang yang berdosa”.

Dalam penelitian ini, penulis mengangkat kata maut untuk mengaplikasikan

metode semantik al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan analisis semantik

Toshihiko Izutsu, seorang orientalis ahli lInguistik yang tertarik pada al-Qur’an.

Semantik al-Qur’an berusaha menyingkap pandangan dunia al-Qur’an melalui

analisis semantik terhadap materi di dalam al-Qur’an sendiri, yakni kosakata atau

istilah-istilah penting yang banyak digunakan oleh al-Qur’an.

Dengan sudut pandang semantik, kata dalam al-Qur’an itu sebenarnya

menyimpan rahasia yang rumit sehingga banyak menimbulkan pemaknaan yang

berbeda. Menurut Toshihiko Izutsu semantik al-Qur’an bertujuan untuk

memunculkan pesan-pesan yang dinamik dari al-Qur’an dengan penelaahan

analitis dan metodologis terhadap konsep-konsep pokok, yaitu konsep yang

tampaknya memainkan peran menentukan dalam pembentukan visi Qur’ani

terhadap alam semesta.18

B. Rumusan Masalah

1. Apa makna dasar dan relasional kata maut?

2. Bagaimana perkembangan makna sinkronik dan diakronik kata maut?

3. Apa relasi konsep maut dalam al-Qur’an dan ilmu pengetahuan?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

18Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia: pendekatan Semantik terhadap al-Qur’an

terj. Agus Fahri Husen (dkk), (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997), hlm.3.

Page 24: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

7

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui makna dasar dan relasional kata maut.

b. Mengetahui makna sinkronik dan diakronik kata maut.

c. Mengetahui relasi maut dalam al-Qur’an dan ilmu pengetahuan.

2. Kegunaan Penelitian

a. Menjelaskan makna dasar dan relasional kata maut.

b. Menjelaskan makna sinkronik dan diakronik kata maut.

c. Menjelaskan relasi konsep maut dalam al-Qur’an dan ilmu pengetahuan.

d. Menambah khazanah keilmuan khususnya dalam ranah penafsiran dan

memberi sumbangan pemikiran pada jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

D. Telaah Pustaka

Kajian mengenai maut telah banyak yang membahas sebelumnya. Berikut

ini penulis paparkan sebagian buku maupun penelitian yang terkait dengan maut:

Skripsi berjudul “Al-Maut dan al-Wafah dalam al-Qur’an: Studi penafsiran

al-Baidhawi dalam Tafsir Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil” karya Herman

Felani. 19 Skripsi ini menjelaskan tentang biografi al-Baidhawi, penafsiran al-

Baidhawi tentang kata al-maut dan al-wafah dalam al-Qur’an, serta menjelaskan

kelebihan dan kekurangan Kitab Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil.

19Herman Felani, “Al-Maut dan al-Wafah dalam al-Qur’an: Studi penafsiran al-Baidhawi

dalam Tafsir Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil”, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran

Islam UIN Sunan Kalijaga, 2009

Page 25: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

8

Buku Relasi Tuhan dan Manusia: Pendekatan Semantik terhadap Al-

Qur’an karya Toshihiko Izutsu. 20 Buku ini menjelaskan tentang semantik Al-

Qur’an dan aplikasi metode semantik untuk menjelaskan hubungan vertikal antara

manusia dan Tuhannya.

Buku Kehidupan setelah kematian: surga yang dijanjikan al-Qur’an karya

M. Quraish Shihab. Dalam buku ini dijelaskan perjalanan manusia menuju

keabadian, dijelaskan pula arti maut, pengertian hidup dan mati, sakaratul maut,

gambaran tentang hari kiamat, hingga gambaran surga dan neraka.21

Buku Perjalanan menuju keabadian kematian, surga, dan ayat-ayat tahlil

karya M.Quraish Shihab. Isi dalam buku ini sama dengan buku Quraish Shihab

yang berjudul Kehidupan setelah kematian: surga yang dijanjikan al-Qur’an, hanya

saja dalam buku ini dilengkapi dengan ayat-ayat tahlil beserta tafsirannya.

Buku Psikologi Kematian karya Komaruddin Hidayat.22 Membahas soal

kematian bisa menimbulkan sebuah pemberontakan yang menyimpan kepedihan

dalam setiap jiwa manusia, yaitu kesadaran dan keyakinan bahwa mati akan tiba

serta punahlah semua yang dinikmati dalam hidup ini. Buku ini juga membantu

pembaca untuk menghadapi kematian dengan tenang dan melupakan kenikmatan

duniawi.

20Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia: pendekatan Semantik terhadap al-Qur’an

terj. Agus Fahri Husen (dkk), (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997)..

21M. Quraish Shihab, Kehidupan setelah kematian: surga yang dijanjikan al-Qur’an, (Jakarta:

Lentera Hati, 2008)

22Komaruddin Hidayat, Psikologi Kematian: Mengubah Ketakutan Menjadi Optimis,

(Jakarta: Hikmah, 2010)

Page 26: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

9

Buku Tour Kematian: The Story of Death23 yang ditulisoleh Abbas Rashed

dan diterjemahkan oleh Kamran As’ad Irsyadi. Dalam buku ini terdapat banyak

penjelasan tentang kematian dan pasca kematian dari perspektif yang berbeda-beda.

Mulai dari kematian perspektif manusia primitive, bangsa sumeria, Bangsa

Babilonia, Bangsa Mesir Kuno, Agama Yahudi, Agama Kristen, sampai Bangsa

Arab Pra-Islam. Pada awal buku ini dijelaskan juga sekilas mengenai psikologi

kematian

Buku Spiritual kematian: Meraih Hidup Indah dan Husnul Khatimah24

karya Abdul Mustaqim. Dalam buku ini dijelaskan mengenai filsafat kehidupan,

kiat-kiat meraih husnul khatimah beserta faktor penyebabnya. Dalam buku ini juga

terdapat kisah-kisah inspiratif yang bisa diambil hikmahnya agar kita bisa

menjemput kematian dengan hati tenang, dalam buku ini juga dilengakapi dengan

doa-doa menuju husnul khatimah yang bisa dipratikkan dalam kehidupan sehari-

hari.

Buku Menjemput Maut: Bekal Perjalanan Menuju Allah SWT 25 karya

M.Qurays Shihab. Dalam buku ini dijelaskan tentang tujuan hidup di dunia, kisah

tentang wafatnya Nabi dan para khalifah sehingga para pembaca bisa mengambil

23Abbas Rashed,Tour Kematian: The Story of Deathterj. Kamran As’adIrsyadi, (Jakarta:

Amzah, 2008)

24 Abdul Mustaqim, Spiritual Kematian: MeraihHidup Indah danHusnulKhatimah,

(Yogyakarta: Kaukaba, 2011) 25M.QuraysShihab, MenjemputMaut: BekalPerjalananMenuju Allah SWT, (Jakarta:

LenteraHati, 2005)

Page 27: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

10

hikmah dari kisah tersebut. Dalam buku ini juga dipaparkan pesan Luqman al-

Hakim yang diabadikan dalam al-Qur’an.

Dari hasil kajian pustaka di atas, buku-buku yang membahas tentang maut

sudah banyak. Namun sejauh pengamatan penulis, penelitian di atas belum ada

yang membahas maut dengan semantik. Oleh karena itu, penulis mengkhususkan

kajian semantik untuk memahami kata maut. Dari hal itulah penulis mengajukan

judul KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK).

E. Kerangka teoritik

1. Teori Makna

Terdapat banyak teori yang dikembangkan oleh pakar filsafat dan

linguistik sekitar konsep makna dalam studi semantik. Para filsuf dan

linguis mempersoalkan makna dalam bentuk hubungan antara bahasa

(ujaran), pikiran, dan realitas alam.26 Teori makna pada umumnya memiliki

relevansi atas tiga macam teori sebagai berikut:27

a. Teori referensial

Dalam teori referensial, bahasa berfungsi sebagai wakil

realitas yang menyertai proses berpikir manusia secara

individual. Makna diartikan sebagai label yang berada dalam

kesadaran manusia untuk menunjuk dunia luar. Makna adalah

26 J.D, Parera, Teori Semantik, Edisi Kedua, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 44-45. 27 Sugeng Sugiyono, Lisan dan Kalam Kajian Semantik al-Qur’an, (Yogyakarta: Sunan

Kalijaga Press, 2009), hlm. 19-22.

Page 28: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

11

hubungan antara reference dengan referent yang dinyatakan lewat

simbol bunyi bahasa, baik berupa kata, frasa, maupun kalimat.

b. Teori Mentalisme atau Ideasionalisme

Pendekatan ini lebih menekankan pada keberadaan bahasa

sebagai media dalam mengolah pesan dan penyampaian

informasi. Jika pendekatan referensial mengaitkan makna

dengan masalah nilai serta proses berpikir manusia dalam

memahami bahasa secara benar, maka pendekatan ideasional ini

mengaitkan makna dengan kegiatan menyusun dan

menyampaikan gagasan lewat bahasa.

c. Teori Behavioral

Pada teori behavioral, makna dikaitkan dengan fakta

pemakaian bahasa dalam konteks sosial-situasional. Behavioral

berpandangan bahwa makna paling mendasar dari sebuah

ungkapan terletak pada pesan yang dikehendaki oleh pembicara

untuk mempengaruhi perilaku pendengar atau pembaca.

2. Teori Medan Makna

Pada awal analisis lingiuistik struktural, para linguis sangat

dipengaruhi oleh psikologi asosionistik dalam endekatan mereka terhadap

makna. Para linguis dengan intuisi mereka menyimpulkan hubungan di

antara seperangkat kata. Ferdinand de Saussure memberikan gambaan

tentang hubungan asosiatif makna dengan contoh kata enseignement. Ia

Page 29: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

12

membedakan ada pertama, kesamaan formal dan semantik, kedua,

similaritas semantik. Ketiga, similaritas sufiks-umum biasa. Keempat,

similaritas kebetulan. 28

Muridnya Bally, memasukkan konsep medan asosiatif dan

menganalisisnya secara mendetail dan rinci. Bally melihat medan asosiatif

sebagai satu lingkaran yang mengelilingi satu tanda dan muncul ke dalam

lingkaran leksikalnya.29 Dalam hal ini Toshihiko membagi menjadi sisi

negatif dan positif, seperti dalam bukunya Toshihiko mengaplikasikannya

pada kata iman,dalam kata iman terdapat kata kunci yang mengelompok di

sekitar iman bersifat positif contohnya seperti kata syukur, islam.

Sedangkan sisi negatifnya seperti kata kufr, takhdib, isyan.30

F. Metode Penelitian

Agar penelitian ini menghasilkan hasil yang baik dan dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan sebuah metode yang sesuai dengan obyek

yang dikaji. Dalam hal ini penulis menggunakan metode tematik dengan

pendekatan semantik.

1. Jenis penelitian

Penulisan ini menggunakan metode penelitianpustaka

(libraryresearch) yang mengambil datanya dari literatur yang berkaitan

dengan tema penelitian, baik berupa sumber primer, yaitu al-Qur’an,

28 J.D, Parera, Teori Semantik, Edisi Kedua, hlm. 137-138. 29 J.D, Parera, Teori Semantik Edisi Kedua, hlm. 138. 30 Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia: pendekatan Semantik terhadap al-Qur’an,

hlm. 23.

Page 30: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

13

maupun sumber sekunder berupa kamus, tafsir al-Qur’an, puisi Arab,

dan literatur yang berkaitan dengan kajian semantik. Penelitian dengan

pendekatan semantik terhadap al-Qur’an tidak saja menunjukkan

konsistensi penelitian ini dalam menggunakan metode analisis

semantik atas kosakata al-Qur’an, tetapi juga menunjukkan dua

penekanan dalam studi, yaitu semantik yang merujuk pada aspek

metodologi, dan al-Qur’an sebagai materinya.31

2. Sumber data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari beberapa

sumber yakni al-Qur’an dan terjemahannya, dan buku-buku tentang

semantik dalam hal ini penulis menggunakan buku Relasi Tuhan dan

Manusia: Pendekatan Semantik terhadap al-Qur’an karya Toshihiko

Izutsu. Sumber sekunder yang terdiri dari kitab-kitab pokok Lisan al-

A’rab, Mu’jam Mufahras Li Alfazi al-Qur’an al-karim, Mufradat Garib

al-Qur’an. Kitab tafsir al-Qur’an, puisi Arab, jurnal, artikel, majalah

dan internet berkaitan dengan pokok permasalahan dalam peelitian ini

dan dianggap penting untuk dikutip dan dijadikan informasi tambahan.

3. Pengolahan data

Dalam penelitian ini, data-data yang telah didapatkan dan

dikumpulkan akan diolah dan diproses dengan cara-cara berikut:

a. Deskripsi

31Sugeng Sugiyono, Lisan dan Kalam Kajian Semantik al-Qur’an (Yogyakarta: SUKA

PRESS, 2009), hlm.31.

Page 31: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

14

Yaitu mengumpulkan dan mengelompokkan ayat-ayat

tentang kata maut, kemudian menguraikan makna-makna kata maut

yang terdapat di dalam al-Qur’an.

b. Analisis

Melakukan analisis dengan menggunakan teori semantik.

Analisis ini meliputi makna kata maut di dalam al-Qur’an, konsep-

konsep yang terkait dengan konsep maut, dan pemaknaan maut dari

sisi sinkronik diakronik, dan yang terakhir mencari weltanschauung

kata maut.

G. Sistematika pembahasan

Bab pertama, berisi pendahuluan. Bab ini mencakup latar belakang

penelitian, masalah-masalah yang akan diteliti, tujuan dan kegunaan penelitian,

tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, memuat tentang deskripsi ayat-ayat tentang maut, berupa ayat-

ayat maut, sebab turunnya ayat, dan makki dan madani.

Bab ketiga, membahas tentang semantik makna dasar dan makna relasional

kata maut yang terdiri dari tiga sub bab yaitu maut dalam tinjauan ilmu

pengetahuan, makna dasar, makna relasional. Adapun makna relaisonal terbagi

menjadi dua integrasi antarkonsep (analisis sintagmatik) dan medan semantik

(analisis paradigmatik).

Page 32: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

15

Bab keempat, membahas tentang makna sinkronik dan diakronik kata maut,

yang terdiri dari peride pra Qur’anik, periode Qur’anik, dan pasca Qur’anik, dan

relasi maut dalam al-Qur’an dan ilmu pengetahuan.

Bab kelima, berisikan kesimpulan dan saran-saran. Dalam bab ini memuat

kesimpulan dari ayat dan makna kata maut.

Page 33: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka

dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Makna dasar dari kata maut adalah diam. Maksudnya adalah sesuatu

yang tidak lagi berfungsi sebagaimana fungsinya dinamakan mati.

Sedangkan makna relasional kata maut dalam al-Qur’an adalah

kesulitan dan perih sebelum ruh lepas dari jasad ketika disandingkan

dengan kata sakara, ketika disandingkan dengan kata ẓaiqat bermakna

bahwa seluruh makhluk yang berjiwa akan merasakan mati baik itu

manusia hewan, bahkan malaikat tertentu. Bermakna malaikat ketika

bersandingan dengan kata malak, orang shalih akan didatangi oleh

malaikat nikmat sedangan orang yang durhaka akan didatangi oleh

malaikat siksa. Ketika bersandingan dengan kata daraka yang memiliki

arti susul menyusul, maut bermakna sesuatu yang mempunyai wujud

yang selalu dibelakang manusia dan dengan tiba-tiba akan menyusul

atau berada di hadapan manusia, dan bermakna sikasa ketika

bersandingan dengan kata kafara.

Kata maut memiliki persamaan kata (sinonim) dengan ajal, wafa,

dan halak. Ketika al-Qur’an menggunakan kata ajal berarti waktu

manusia di dunia yang ditentukan oleh Allah telah habis dan akan

Page 34: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

80

menuju ke alam berikutnya. Ketika menggunakan kata wafa berarti jiwa

manusia telah digenggam oleh Allah, maka dari itu dalam al-Qur’an

wafa diartikan juga dengan tidur, ketika tidur jiwa manusia akan

digenggam oleh Allah ketika terbangun berarti Allah telah

mengembalikan jiwa tersebut, akan tetapi jika jiwa tersebut tidak

kembali saat itulah manusia akan mati. Wafa lebih merujuk kepada

manusia sedangkan maut merujuk kepada setipa makhluk yang ada di

dunia. Kata halak memiliki makna maut juga yang berarti mati. Akan

tetapi halak lebih menunjukkan kepada kemurkaan Allah atau

kerusakan yang sangat besar.

Kata maut juga memiliki lawan kata (antonim) yaitu hayat, baqa,

dan khalaq. Kata hayat memiliki makna hidup yang berarti kebalikan

dari kata mati. Baqa memiliki makna kekal dan suatu yang kekal tidak

akan mati. Khalaq memiliki makna menjadikan sesuatu yang belum

pernah ada menjadi ada.

2. Makna sinkronik dan diakronik kata maut

Maut pada periode pra Qur’anik dipahami dengan kepedihan yang

sangat mendalam dan juga ketenangan. Pada periode Qur’anik kata

maut berati sesuatu yang mati atau tidak memiliki aktivitas pergerakan

seperti nuthfah, atau sesuatu yang tidak mempunyai potensi untuk

hidup seperti berhala, atau suatu yang tidak berfungsi sebagimana

mestinya. Sedangkan pada periode pasca Qur’anik, maut diartikan

tidak jauh berbeda dengan periode Qur’anik akan tetapi pada periode

Page 35: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

81

ini kata maut bukan hanya mati atau tidak berfungsi sesuatu dengan

semestinya. Mati dalam periode ini berarti semua kembali kepada

Allah, khususnya manusia, ketika manusia mati bukan berarti telah

selesai segala permasalahannya tetapi manusia akan menuju kehidupan

yang baru.

3. Maut dalam ilmu pengetahuan dikenal dengan berbagai istilah, salah

satunya adalah mati suri dan mati seluler. Mati suri sendiri sudah

dikenal dikalangan orang banyak.mati suri berarti gangguan yang

terdapat pada ketiga sistem bersifat sementara. Ketiga sistem tersebut

adalah sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem persarafan.

Dalam al-Qur’an sendiri dijelaskan pada surat al-Zumar ayat 42 bahwa

kematian adalah sepenuhnya hak Allah, ketika tidur ruh manusia

digenggam oleh Allah, oleh karena itu tidur juga dinamai mati kecil.

Ketika Allah mengembalikan ruhnya kembali maka manusia tersebut

akan kembali hidup.

B. Saran

Setelah penulisan menyelesaikan penyusunan skripsi ini, penulis

menyadari bahwa sebuah penelitian pasti tidak terlepas dari kekurangan dan

kesalahan. Untuk itu, penelitian ini tidak dapat dikatakan telah selesai, tapi

masih bisa dikaji ulang secara mendalam lagi, mengingat masih ada yang

perlu dikaji lebih mendalam lagi dalam penelitian ini:

Pertama, pengkajian mengenai makna dasar dan relasional dalam

kata maut serta pengkajian mendetail mengenai konsep maut dalam periode

Page 36: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

82

pra Qur’anik dan Qur’anik, bahkan pasca Qur’anik sangatlah tidak

mendetail, mengingat literatur dan pamahaman penulis mengenai bahasa

sangatlah kurang.

Kedua, pengkajian konsep maut bisa dikaji melalui metode yang lain

seperti semiotik, hermeneutika, dan lain-lain. Namun bisa juga pengkajian

terhadap konsep lain dengan pendekatan semantik mengingat bahwa suatu

pengkajian terhadap kosakata dalam al-Qur’an dengan pendekatan semantik

amat membantu dalam memahami kosakata dalam al-Qur’an yang erat akan

budaya, pesan moral, dan pradaban.

Page 37: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

83

DAFTAR PUSTAKA

Amal, Taufik Adnan, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Alvabet,

2013.

Al-Anṣori, Ibn Manẓur. Jamāl al-Dīn Muhammad bin Mukarram. Lisan al-Arab.

Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyah, 2009.

Al-Asfahani, Al-Ragrib. Mu’jam Mufradat Alfazi al-Qur’an. Beirut: Dar al-Kutub

al-‘Ilmiah, 2008.

Bāqi, Muhammad Fu’ad Abdul. Al-Mu’jam al-Mufahras Li alfaẓ al-Qur’an al-

Karim. Beirut: Dar al-Fikr, 1981.

Bertens, K. Etika Biomedis. Yogyakarta: Kanisius, 2011.

Dzamaghani, Hasan bin Muhammad. al-Wujuh wa al-Naḍair fi al-Qur’ān al-

‘Aḍim. Beirut: Dar al-Ulum Lilmulain, 1085.

Ed. Jane Dammen McAuliffe. Encyclopaedia Of The Qur’an. Leiden: Koninklijke

Brill, 2001.

Ed. Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution. Ensiklopedi Akidah Islam.

Kencana: Jakarta, 2009.

Al-Ghazali, Abu Hamid, Metafisika Alam Akhirat terj. Wasmukan dan Muhammad

Luqman Hakiem. Surabaya: Risalah Gusti, 1997.

Hakim, Manshur Abdul, Kiamat Tanda-tandanya Menurut Islam, Kristen, dan

Yahudi. Jakarta: Gema Insani, 2006.

Hidayat, Komaruddin. Psikologi Kematian: Mengubah Ketakutan Menjadi

Optimis. Jakarta: Hikmah, 2010.

HadisWeb 3.0 Kumpulan dan Referensi Belajar Hadis.

Ibrahim, Ahmad Syauqi. Keajaiban Tidur: Menjelajahi Misteri Alam Kematian

Kecil. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2007.

Izutsu, Toshihiko,Relasi Tuhan dan Manusia: pendekatan Semantik terhadap al-

Qur’an terj. Agus Fahri Husen (dkk). Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997.

al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. Roh terj. Kathur Suhardi. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

2013.

Khazim, Musa. Kehidupan setelah mati. Jakarta: Mizan, 2013.

Page 38: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

84

al-Mahalliy, Jalaluddin, dan Jalaluddin al-Suyuthi. Tafsir Jalalain terj. Mahyudin

Syaf. Bandung: Sinar Baru, 1990.

Mahali, A. Mujab. Asbabun nuzul: Studi pendekatan Al-Qur’an. Jakarta: Rajawali

press, 1989.

al-Maraghiy, Ahmad Mushthafa. Tafsir Al-Maraghiy terj. K. Anshori Umar

Sitanggal (dkk). Semarang: Toha Putra, 1988.

Al-Mishrī, Abῑ al-Fadl Jamāl al-Dīn Muhammad bin Mukarram bin Manẓūr. Lisan

al-Arab. Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyah, 2009.

Munawwir, Ahmad Warsun. Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia. Surabaya:

Pustaka Prograsif, 1997.

Mukhtar, Naqiyah, Ulumul Qur’an. Purwokerto: STAIN Press, 2013.

Mustaqim, Abdul, Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur’an. Yogyakarta: Adab Press,

2012.

Mustaqim, Abdul. Spiritual kematian: Meraih Hidup Indah dan Husnul

Khatima.,Yogyakarta: Kaukaba, 2011.

Musyhadi,Ahmad Subki. Nail al-Muna. Pekalongan: Al-Masyhad, tt.

Parera, J.D. Teori Semantik, Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga, 2004.

al-Qarni, A’id Ibn Abd Allah. Drama Kematian: Persiapan Menyongsong Akhirat

terj. Lukman Junaidi. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2003.

Rakhmat, Jalaluddin. Memaknai Kematian. Depok: Pustaka Iman, 2006.

Rahman, Nailur, “Konsep Salam Dalam al-Qur’an Dengan Pendekatan Toshihiko

Izutsu”, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta,

2014.

Rahmatikawati, Yayan, dan Dadan Rusmana. Metodologi Tafsir Al-Qur’an.

Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Rashed, Abbas. Tour Kematian terj. Kamran As’ad Irsyadi, Jakarta: Amzah, 2008.

Setiawan, M. Nur Kholis, Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar. Yogyakarta:

Elsaq,2006.

Shihab, M. Quraish, Kehidupan Setelah kematian Surga yang Dijanjikan Al-

Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2008.

Shihab , M. Quraish, Kematian adalah Nikmat. Jakarta: Lentera Hati, 2013.

Page 39: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

85

Sugiyono, Sugeng, Lisan dan Kalam Kajian Semantik al-Qur’an. Yogyakarta:

SUKA PRESS, 2009.

Suna, Muhammad Amin, Ulumul Qur’an. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2013.

al-Suyuthi, Jalaluddin, Lubabun Nuqul fi Asbabun Nuzul terj. M. Abdul Mujieb.

Surabaya: Dārul Ihya, 1986.

Syahrur, Muhammad, Rahasia Umur, Rizki dan Amal: Sebuah Kajian Epistimologi

Islam, terj. M. Firdaus. Bandung: Naunsa, 2007.

Thalib, M, Mati dalam Tinjauan Ilmu dan Islam: terlepasnya ruh dari jasad.

Yogyakarta: Pustaka Abd Muis, 1981.

Usman, Ulumul Qur’an.Yogyakarta:Teras, 2009.

Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21606/4/Chapter%20II.pdf , diakses

pada 26 Agustus 2016 pukul 14.00

Page 40: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

86

LAMPIRAN

AYAT-AYAT MAUT

1. Al-Baqarah

ذر أو كصيب من السماء فيه ظلمات ورعد وب رق يعلون أصابعهم ف آذانم من الصواعق ح ميط بلكافرين الموت والل

atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita,

guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena

(mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang

yang kafir. (Al-Baqarah: 19)

تم أمواتا فأحياكم ث ييتكم ث يييكم ث إليه ت رجعو ن كيف تكفرون بلل وكن Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah

menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali,

kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (Al-Baqarah: 28)

ث ب عث ناكم من ب عد موتكم لعلكم تشكرون Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur.

(Al-Baqarah: 56)

الموتى ويريكم آيته لعلكم ت عقلون ف قلنا اضربوه بب عضها كذلك ييي الل Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayit itu dengan sebahagian anggota sapi betina

itu!" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan

memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti. (Al-

Baqarah: 73)

تم ار اآلخرة عند الل خالصةا من دون الناس ف تمن وا الموت إن كن ادقن ص قل إن كانت لكم الد Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus

untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika

kamu memang benar. (Al-Baqarah: 94)

اصطفى لكم ين فال ت ووصى با إب راهيم بنيه وي عقوب ي بن إن الل وتن إو وأن تم مسلمون الد Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula

Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih

agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama

Islam". (Al-Baqarah: 132)

Page 41: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

87

تم شهداء إذ حضر ي عقوب الموت إذ قال لبنيه ما ت عبدون من ب عدي قالوا ن عبد إ ك وإله ل أم كن ا و نن له مسلمون آبئك إب راهيم وإساعيل وإسحاق إلاا واحدا

Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata

kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka

menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu,

Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk

patuh kepada-Nya." (Al-Baqarah: 133)

وو ت قولوا لمن ي قتل ف سبيل الل أموات بل أحياء ولكن و تشعرون Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah,

(bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak

menyadarinya. (Al-Baqarah: 154)

إن الذين كفروا وماتوا وهم كفار أولئك عليهم لعنة الل والمالئكة والناس أجعن Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu

mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. (Al-Baqarah: 161)

فع الناس تري ف إن ف خلق السماوات واألرض واختالف الليل والن هار والفلك الت البحر با ي ن من السماء من ماء فأحيا به األرض ب عد موتا وبث فيها من كل دابة تصريف الري و وما أن زل الل

لقوم ي عقلون والسحاب المسخر ب ن السماء واألرض آليت Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan

siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan

apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan

bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,

dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh

(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

(Al-Baqarah: 164)

م ولم النزير وما أهل به لغي الل فمن اضطر غ تة والد ا حرم عليكم المي ر بغ وو عاد فال إث إن ي عليه إن الل غفور رحيم

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan

binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa

dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak

(pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah: 173)

Page 42: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

88

راا الوصية للوالدين واألق ربن بلمع وف حقاا على ر كتب عليكم إذا حضر أحدكم الموت إن ت رك خي المتقن

Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda)

maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapa dan karib

kerabatnya secara makruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.

(Al-Baqarah: 180)

د الرام تال فيه قل قتال فيه كبي وصد عن سبيل الل وكفر ب يسألونك عن الشهر الرام ق ه والمسنة أكب ر من القتل وو ي زالون ي قاتلونكم ح دينكم ي ردوكم عن ت وإخراج أهله منه أكب ر عند الل والفت

ن يا واآلخرة إن استطاعوا ومن ي رتدد منكم عن دينه ف يمت وهو كافر فأولئك حبطت أعمالم ف الد وأولئك أصحاب النار هم فيها خالدون

Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah:

"Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari

jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir

penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah

lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya

memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu

(kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di

antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang

sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka,

mereka kekal di dalamnya. (Al-Baqarah: 217)

موتوا ث أل ت ر إل الذين خرجوا من ديرهم وهم ألوف حذر الم أحياهم إن الل وت ف قال لم الل لذو فضل على الناس ولكن أكث ر الناس و يشكرون

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung

halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka

Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan

mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi

kebanyakan manusia tidak bersyukur. (Al-Baqarah: 243)

الملك إذ قال إب راهيم رب الذي يييأل ت ر إل الذي ح وييت قال أن اج إب راهيم ف ربه أن آته الل يت بلشمس من المشرق فأت با من المغرب ف به ت الذي كفر أحيي وأميت قال إب راهيم فإن الل

و ي هدي القوم الظالمن واللApakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang

Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan

(kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan

mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan".

Page 43: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

89

Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka

terbitkanlah dia dari barat," lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak

memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim. (Al-Baqarah: 258)

ب عد موتا ف مائة أ أو كالذي مر على ق رية وهي خاوية على عروشها قال أن ييي هذه الل ماته اللر إل طعامك بثت قال لبثت ي وماا أو ب عض ي وم قال بل لبثت مائة عام فانظ عام ث ب عثه قال كم ل

علك آيةا للناس وانظر إل العظام كيف ن نش ا زها ث نكسوه وشرابك ل ي تسنه وانظر إل حارك ولن على كل شيء قدير له قال أعلم أن الل لماا ف لما ت ب ن

Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang

(temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah

menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang

itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapa

lama kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya telah tinggal di sini sehari atau

setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus

tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi

berobah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang);

Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah

kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali,

kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya

(bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata: "Saya yakin

bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (Al-Baqarah: 259)

لب قال فخذ وإذ قال إب راهيم رب أرن كيف تي الموتى قال أول ت ؤمن قال ب لى ولكن ليطمئن ق هن جزءاا ث ادعهن ي أرب عةا من الطي فصرهن إليك ث اجعل على كل تينك سعياا واعلم أن جبل من

عزيز حكيم اللDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku

bagaimana Engkau menghidupkan orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah

kamu?". Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap

mantap (dengan imanku)". Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat

ekor burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan

di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah

mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al-Baqarah: 260)

2. Ali Imran

ت من الي وت رزق من الن هار ف الليل وترج الي من الميت وترج المي تولج الليل ف الن هار وتولج تشاء بغي حساب

Page 44: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

90

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam

malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang

mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa

hisab (batas)." (Ali Imran: 27)

تكم بية من ربكم أن أخلق لكم من الط ئة الطي فأن ف ن ورسوو إل بن إسرائيل أن قد جئ كهي كلون وما م فيه ف يكون طي راا بذن الل وأبرئ األكمه واألب رص وأحيي الموتى بذن الل وأنبئك با

تم مؤمنن تدخرون ف ب يوتكم إن ف ذلك آليةا لكم إن كن Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel ( yang berkata kepada mereka):

"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda

(mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk

burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin

Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang

berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku

kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.

Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku)

bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman." (Ali Imran: 49)

د به أولئك لم ء األرض ذهباا ولو اف ت إن الذين كفروا وماتوا وهم كفار ف لن ي قبل من أحدهم مل عذاب أليم وما لم من نصرين

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam

kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas

sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi

mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh

penolong.(Ali Imran: 91)

وا آمنا وإذا خلوا عضوا ه وإذا لقوكم قال ها أن تم أووء تبون هم وو يبونكم وت ؤمنون بلكتاب كل عليكم األنمل من الغيظ قل موتوا بغيظكم إن الل عليم بذات الصدور

Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu,

dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai

kamu, mereka berkata: "Kami beriman"; dan apabila mereka menyendiri, mereka

menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah

(kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah

mengetahui segala isi hati. (Ali imran: 119)

تم تن ون الموت من ق بل أن ت لقوه ف قد رأي تموه وأ ن تم ت نظرون ولقد كن Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu menghadapinya;

(sekarang) sungguh kamu telah melihatnya dan kamu menyaksikannya. (Ali Imran:

143)

Page 45: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

91

تم على أعق وما ممد إو رسول قد خلت من ق بله الرسل أفإن مات أ قلب و قتل ان قلب ابكم ومن ي ن الشاكرين زي الل ئاا وسي شي على عقب يه ف لن يضر الل

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya

beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke

belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat

mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun; dan Allah akan memberi balasan

kepada orang-orang yang bersyukur. (Ali imran: 144)

ها من يرد ث واب و وما كان لن فس أن توت إو بذن الل كتابا مؤجال ومن يرد ث واب الدن يا ن ؤته من زي الشاكرين ا ها وسن آلخرة ن ؤته من

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai

ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala

dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa

menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan

Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Ali Imran: 145)

انوا غزا لو نم إذا ضربوا ف األرض أو ك ي أي ها الذين آمنوا و تكونوا كالذين كفروا وقالوا إلخوا ييي وييت و ذلك حسرةا ف ق لوبم والل عل الل با ت عملون كانوا عندن ما ماتوا وما قتلوا لي الل

بصي Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-

orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila

mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: "Kalau

mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh."

Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah

menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka. Allah

menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan. (Ali

Imran: 156)

ا يمعون ولئن قتلتم ف ر سبيل الل أو متم لمغفرة من الل ورحة خي Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan

Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka

kumpulkan. (Ali Imran: 157)

ولئن متم أو قتلتم إلل الل تشرون Dan sungguh jika kamu meninggal atau gugur, tentulah kepada Allah saja kamu

dikumpulkan. (Ali Imran: 158)

تم صادقن ل فادرءوا عن أن فسكم الموت إن ك الذين قالوا إلخوانم وق عدوا لو أطاعون ما قتلوا ق ن

Page 46: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

92

Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut

pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak

terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang

yang benar." (Ali Imran: 168)

م ي رزقون وو تسب الذين قتلوا ف سبيل الل أمواتا بل أحياء عند ربJanganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati;

bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. (Ali Imran: 169)

ا ت وف ون أجوركم ي وم القيامة فمن زحز عن النار وأدخ ل النة ف قد فاز كل ن فس ذائقة الموت وإنالدن يا إو متاع الغرور وما الياة

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat

sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan

dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia

itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Ali Imran: 185)

3. Al-Nisa

ن ف ه والالت يتن الفاحشة من نسائكم فاستشهدوا عليهن أرب عةا منكم فإن شهدوا فأمسكو لن سبيالالب يوت حت ي ت وفاهن الموت أو يعل الل

Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat

orang saksi di antara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka

telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam

rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan yang lain

kepadanya. (Al-Nisa: 15)

الذين وو وليست الت وبة للذين ي عملون السيئات حت إذا حضر أحدهم الموت قال إن ت بت اآلن ا يوتون وهم كفار أولئك أعتدن لم عذابا أليما

Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan

(yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia

mengatakan: "Sesungguhnya saya bertobat sekarang" Dan tidak (pula diterima

tobat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang

itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. (Al-Nisa: 18)

هم حسنة ي قولوا هذ أي نما تكونوا يدرككم الموت ولو تم ف ب روج مشيدة وإن تصب ه من عند الل كن هم سيئة ي قولوا هذه من عندك قل كل من عند الل فمال هؤوء القوم و يكا ون ي فقهون د وإن تصب

حديثاا

Page 47: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

93

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu

di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan,

mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu

bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)".

Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu

(orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (Al-

Nisa: 78)

د ف األ رج من ب يته مه ومن ي هاجر ف سبيل الل ي اجراا إل الل رض مراغماا كثياا وسعةا ومن غفوراا رحيماا ورسوله ث يدركه الموت ف قد وقع أجره على الل وكان الل

Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini

tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya

dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian

menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap

pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(Al-Nisa: 100)

ا وإن من أهل الكتاب إو لي ؤمنن به ق بل موته وي وم القيامة يكون عليهم شهيداTidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa)

sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap

mereka. (Al-Nisa: 159)

4. Al-Maidah

م ولم النزير وما أهل لغي الل به تة والد ة والموقوذة والمت ردية والمنخنق حرمت عليكم المي تم وما ذبح على النصب وأن تست قسموا بألزوم ذل ي كم فسق والنطيحة وما أكل السبع إو ما ذك

أتمت عليكم هم واخشون الي وم أكملت لكم دينكم و الي وم يئس الذين كفروا من دينكم فال تشو انف إلث فإن الل غفور ر مت حيم ر نعمت ورضيت لكم اإلسالم ديناا فمن اضطر ف ممصة غي

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang

disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang

ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu

menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan

(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan

anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa

untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan

takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan

telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama

bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,

sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Al-Maidah: 3)

Page 48: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

94

منكم أو ي أي ها الذين آمنوا شهادة ب ينكم إذا حضر أحدكم الموت حن الوصية اث نان ذوا عدل ون هما من ب عد الصالة الموت تبس آخران من غيكم إن أن تم ضرب تم ف األرض فأصاب تكم مصيبة

تم و نشتي به ثناا ولو كان ذا ق رب وو نكتم شهادة الل إ ن إذاا لمن اآلثن ف ي قسمان بلل إن ارت ب Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian,

sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang

yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu, jika

kamu dalam perjalanan di muka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu

tahan kedua saksi itu sesudah sembahyang (untuk bersumpah), lalu mereka

keduanya bersumpah dengan nama Allah jika kamu ragu-ragu: "(Demi Allah) kami

tidak akan menukar sumpah ini dengan harga yang sedikit (untuk kepentingan

seseorang), walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula) kami menyembunyikan

persaksian Allah; sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang-

orang yang berdosa". (Al-Maidah: 106)

ي عيسى ابن مري اذكر نعمت عليك وعلى والدتك و القدس تكلم الناس إذ أيدتك بر إذ قال الليل وإذ تلق من الطن ئة الطي ك ف المهد وكهال وإذ علمتك الكتاب والكمة والت وراة واإلن هي

ف فيها ف تكون طي راا بذن الموتى بذن وإذ وت بئ األكمه واألب رص بذن وإذ ترج بذن ف ت ن هم إن هذا إو سحر ت هم بلبينات ف قال الذين كفروا من بن م كففت بن إسرائيل عنك إذ جئ

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku

kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus.

Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah

dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan

Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang

berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu

menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu

menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang

berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan

orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu

Aku menghalangi Bani Israel (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala

kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu

orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang

nyata." (Al-Maidah: 110)

5. Al-An’am

يب الذ ا يست ث إليه ي رجعون إن عث هم الل ين يسمعون والموتى ي ب Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan

orang-orang yang mati (hatinya), akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-

Nya-lah mereka dikembalikan. (Al-An’am: 36)

Page 49: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

95

ا وهم و وهو القاهر ف وق عباده وي رسل عليكم حفظةا حت إذا جاء أحدكم الموت ت وف ته رسلن ي فرطون

Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan

diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang

kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-

malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.

(Al-An’am: 61)

ن اف ت ثل ما ر على الل كذبا أو قال أوحي إل ول يو إليه شيء ومن قال سأنزل م ومن أظلم ولو ت ر إذ الظالمون ف غمرات الموت والمالئكة بسطو أيديهم أخرجوا أن وم سكم الي ف أن زل الل

تم عن آيته تستكبون ر الق وكن تم ت قولون على الل غي تزون عذاب الون با كن Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap

Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada

diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan

menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya

kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan

sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata):

"Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat

menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang

tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.

(Al-An’am: 93)

رج الي من الميت ومرج الميت من الي ذلكم الل فالق الب والن و فأن ت ؤفكون إن اللSesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan.

Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari

yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu

masih berpaling? (Al-An’am: 95)

منوا إو أن لمالئكة وكلمهم الموتى وحشرن عليهم كل شيء ق بال ما كانوا لي ؤ ولو أن نا ن زلنا إليهم ا ولكن أكث رهم يهلون يشاء الل

Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang

telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke

hadapan mereka niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah

menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Al-An’am: 111)

ناه تاا فأحي ي ها وجعلنا له نوراا يشي به ف الناس كمن مث له ف الظلمات لي أومن كان مي ارج من س كذلك زين للكافرين ما كانوا ي عملون

Page 50: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

96

Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan

kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-

tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam

gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami

jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan. (Al-

An’am: 122)

تةا ف ه فيه شركاء م وقالوا ما ف بطون هذه األن عام خالصة لذكورن ومرم على أزواجنا وإن يكن مي زيهم وصفهم إنه حكيم عليم سي

Dan mereka mengatakan: "Apa yang dalam perut binatang ternak ini adalah khusus

untuk pria kami dan diharamkan atas wanita kami," dan jika yang dalam perut itu

dilahirkan mati, maka pria dan wanita sama-sama boleh memakannya. Kelak Allah

akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka. Sesungguhnya Allah Maha

Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Al-An’am: 139)

ا أ تةا أو دماا مسفوحا و لم قل و أجد ف ما أوحي إل مرماا على طاعم يطعمه إو أن يكون مي ر بغ وو عاد فإن ربك غفو خنزير فإنه رج ر رحيم س أو فسقاا أهل لغي الل به فمن اضطر غي

Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,

sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau

makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena

sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain

Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak

menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-An’am: 145)

ات لل رب العالمن قل إن صالت ونسكي ومياي وKatakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah,

Tuhan semesta alam”. (Al-An’am: 162)

6. Al-A’raf

ها ترجون قال فيها تي ون وفيها توتون ومن Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi

itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (Al-A’raf: 25)

فأن زلنا به ي رسل الري بشراا ب ن يدي رحته حت إذا أق لت سحابا ثقاو سقناه لب لد ميت وهو الذي الماء فأخرجنا به من كل الثمرات كذلك نرج الموتى لعلكم تذكرون

Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum

kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan

mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di

Page 51: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

97

daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-

buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-

mudahan kamu mengambil pelajaran. (Al-A’raf: 57)

يعاا الذي له ملك السماو إله إو هو ييي ات واألرض وقل ي أي ها الناس إن رسول الل إليكم جم ت هتدون ك وييت فآمنوا بلل ورسوله النب األمي الذي ي ؤمن بلل وكلماته واتبعوه لعل

Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu

semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan

(yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka

berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang umi yang beriman

kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia,

supaya kamu mendapat petunjuk". (Al-A’raf: 158)

7. Al- anfal

ا يساقون إل الموت وهم ي نظرون كأن يادلونك ف الق ب عدما ت ب نmereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka pasti

menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat

(sebab-sebab kematian itu). (Al-Anfal: 6)

8. Al-Taubah

ا وو ت قم على ق به إن هم كفروا بلل و هم مات أبدا سوله وماتوا وهم فاسقون ر وو تصل على أحد من Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati

di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya.

Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati

dalam keadaan fasik. (Al-Taubah: 84)

إن الل له ملك السماوات واألرض ييي وييت وما لكم من دون الل من ول وو نصي Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan

dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain

Allah. (Al-Taubah: 116)

رجسهم وماتوا وهم كافرون وأما الذين ف ق لوبم مرض ف زادت هم رجساا إل Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan

surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada)

dan mereka mati dalam keadaan kafir. (Al-Taubah: 125)

9. Yunus

Page 52: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

98

رج الي من الميت قل ورج من ي رزقكم من السماء واألرض أم من يلك السمع واألبصار ومن ف قل أفال ت ت قون الميت من الي ومن يدبر األمر فسي قولون الل

Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau

siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah

yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari

yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan

menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-

Nya)?" (Yunus: 31)

هو ييي وييت وإليه ت رجعون Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya-lah kamu

dikembalikan. (Yunus: 56)

10. Hud

لوكم أيكم أ م وكان عرشه على الماء لي ب حسن عمال وهو الذي خلق السماوات واألرض ف ستة أيعوثون من ب عد الموت لي قولن الذين كفروا إن هذا حر مبن إو س ولئن ق لت إنكم مب

Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah

Arasy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik

amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu

akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata:

"Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (Hud: 7)

11. Al-ra’d

يعاا أف لم ي يأس ولو أن ق رآنا سيت به البال أو قطعت به األرض أو كلم به الموتى بل لل األ مر جيعاا وو ي زال الذين كفروا تصيب هم با صن ع لد الناس ج وا قارعة أو تل الذين آمنوا أن لو يشاء الل

لف الميعاد قريباا من دارهم حت يت وعد الل إن الل و Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-

gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-

orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al Qur'an itulah dia). Sebenarnya

segala itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu

mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu

Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir

senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu

terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah.

Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (Al-Ra’d: 31)

12. Ibrahim

Page 53: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

99

رعه وو يكاد يسيغه ويتيه الموت من كل م ذاب غليظ كان وما هو بيت ومن ورائه ع ي ت Diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah

(bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di

hadapannya masih ada azab yang berat. (Ibrahim: 17)

13. Al-Hijr

وإن لنحن نيي ونيت ونن الوارثون Dan sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan

Kami (pulalah) yang mewarisi. (Al-Hijr: 23)

14. Al-Nahl

أن زل من السماء ماءا فأحيا به األرض ب عد موتا إن ف ذلك آليةا لقوم يسمعون والل Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya

bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).

(Al-Nahl: 65)

م ولم النزير وما أهل لغي الل به فمن اضطر غ تة والد ا حرم عليكم المي ر بغ وو عاد فإن الل إن ي يم غفور رح

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah,

daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi

barang siapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula

melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang. (Al-Nahl: 115)

15. Al-Isra

نا نصياا إذاا ألذق ناك ضعف الياة وضعف الممات ث و تد لك علي kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan)

berlipat ganda di dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati,

dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami. (Al-Isra: 75)

16. Maryam

عث حياا وسالم عليه ي وم ولد وي وم يوت وي وم ي ب Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal dan

pada hari ia dibangkitkan hidup kembali. (Maryam: 15)

تن مت ق بل هذا وكنت نسياا منسياا فأجاءها المخاض إل جذع النخلة قالت ي لي

Page 54: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

100

Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon

kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku

menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". (Maryam: 23)

ي وم أموت وي وم أب عث حيااوالسالم علي ي وم ولدت و Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada

hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". (Maryam: 33)

يااوي قول اإلنسان أئذا ما مت لسوف أخرج ح Dan berkata manusia: "Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-

sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?" (Maryam: 66)

17. Tha Ha

إنه من يت ربه مرماا فإن له جهنم و يوت فيها وو يياSesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka

sesungguhnya baginya neraka Jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula)

hidup. (Tha Ha: 74)

18. Al-Anbiya

الالدون وما جعلنا لبشر من ق بلك اللد أفإن مت ف هم Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu

(Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? (Al-Anbiya:

34)

نا نةا وإلي لوكم بلشر والي فت ت رجعون كل ن فس ذائقة الموت ون ب Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan

keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya

kepada Kami lah kamu dikembalikan. (Al-Anbiya: 35)

19. Al- hajj

وأنه ييي الموتى وأنه على كل شيء قدير ذلك بن الل هو الق Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya

Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa

atas segala suatu. (Al-Hajj: 6)

رزقاا حسناا وإن الل و ر الرازقن ل الذين هاجروا ف سبيل الل ث قتلوا أو ماتوا لي رزق ن هم الل و خي

Page 55: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

101

Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau

mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga).

Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki. (Al-Hajj: 58)

وهو الذي أحياكم ث ييتكم ث يييكم إن اإلنسان لكفور Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu,

kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya manusia itu, benar-benar

sangat mengingkari nikmat. (Al-Hajj: 66)

20. Al-mu’minun

ث إنكم ب عد ذلك لميتون Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. (Al-

Mu’minun: 15)

تم ت رابا وعظاماا أنكم مرجون أيعدكم أنكم إذا متم وكن Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian, bahwa bila kamu telah mati dan telah

menjadi tanah dan tulang belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari

kuburmu)? (Al-Mu’minun: 35)

عوثن إن هي إو حيات نا الدن يا نوت ونيا وما نن بب kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita

hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi. (Al-Mu’minun: 37)

وهو الذي ييي وييت وله اختالف الليل والن هار أفال ت عقلون Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur)

pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya? (Al-

Mu’minun: 80)

عوثون نا وكنا ت رابا وعظاماا أئنا لمب قالوا أئذا مت Mereka berkata: "Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi

tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan

dibangkitkan? (Al-Mu’minun: 82)

حت إذا جاء أحدهم الموت قال رب ارجعون Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian

kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke

dunia). (Al-Mu’minun: 99)

21. Al-Furqan

Page 56: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

102

لقون وو يلكون ألن فسهم ئاا وهم لقون شي راا وو ن فعاا وو يلكون ض واتذوا من دونه آلةا و موتا وو حياةا وو نشوراا

Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya (untuk disembah),

yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan

dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudaratan dari dirinya dan tidak (pula

untuk mengambil) sesuatu kemanfaatan pun dan (juga) tidak kuasa mematikan,

menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan. (Al-Furqan: 3)

ا خلقنا أن تاا ونسقيه عاماا وأنسي كثياالنحيي به ب لدةا مي agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami

memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-

binatang ternak dan manusia yang banyak. (Al-Furqan: 49)

ي الذي و يوت وسبح حمده وكفى به بذنوب عباده خبيااوت وكل على ال Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati, dan

bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa

hamba-hamba-Nya. (Al-Furqan: 58)

22. Al-Syu’ara

والذي ييتن ث يين dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali). (Al-

Syua’ara: 81)

23. Al-Naml

إنك و تسمع الموتى وو تسمع الصم الدعاء إذا ولوا مدبرين Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan

(tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila

mereka telah berpaling membelakang. (Al-Naml: 80)

24. Al-‘Ankabut

نا ت رجعون كل ن فس ذائقة الموت ث إل ي Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami

kamu dikembalikan. (Al-‘Ankabut: 57)

ق المد لل بل ل ولئن سألت هم من ن زل من السماء ماءا فأحيا به األرض من ب عد موتا لي قولن الل أكث رهم و ي عقلون

Page 57: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

103

Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang

menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah

matinya?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi

Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya). (Al-‘Ankabut: 63)

25. Al-ruum

ن رج الي من الميت ورج الميت من الي وييي األرض ب عد موتا وكذلك ترجو Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari

yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu

akan dikeluarkan (dari kubur). (Al-rum: 19)

ا إن ف ذلك ومن آيته يريكم الب رق خوفاا وطمعاا وي نزل من السماء ماءا ف يحيي به األرض ب عد موت ت لقوم ي عقلون آلي

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat

untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari

langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya

pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang

mempergunakan akalnya. (Al-Ruum: 24)

الذي خلقكم ث رزقكم ث ييتكم ث يييكم هل من شركائكم من ي فعل من ذ كم من شيء ل اللحانه وت عال عما يشركون سب

Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian

mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang

kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian

itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. (Al-

Ruum: 40)

كل شيء ىفانظر إل آثر رحة الل كيف ييي األرض ب عد موتا إن ذلك لمحيي الموتى وهو عل قدير

Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan

bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian

benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha

Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Ruum: 50)

فإنك و تسمع الموتى وو تسمع الصم الدعاء إذا ولوا مدبرين Maka sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati

itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar

seruan, apabila mereka itu berpaling membelakang. (Al-Ruum: 52)

Page 58: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

104

26. Luqman

عنده علم الساعة وي نزل الغيث وي علم ما ف األرحام وما تدري ن فس ماذا تك ا وما س إن الل ب غداالل عليم خبي تدري ن فس بي أرض توت إن

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari

Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam

rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan

diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana

dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

(Luqman: 34)

27. Al-Sajdah

ل بكم ث إل ربكم ت رج عون قل ي ت وفاكم ملك الموت الذي وك Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan

mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.

(Al-Sajdah: 11)

28. Al-Ahzab

فعكم الفرار إن ف ررت من الموت أو القتل وإذاا و تت عون إو قليال قل لن ي ن Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri

dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu

tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja". (Al-Ahzab: 16)

من الموت أشحةا عليكم فإذا جاء الوف رأي ت هم ي نظرون إليك تدور أعي ن هم كالذي ي غشى عليه أعمالم وكان ي ؤمنوا ف فإذا ذهب الوف سلقوكم بلسنة حداد أشحةا على الي أولئك ل أحبط الل

ذلك على الل يسيااMereka bakhil terhadapmu apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka

itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang

pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci

kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan.

Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang

demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Al-Ahzab: 19)

29. Saba

كل منسأته ف لما خر م على موته إو دابة األرض نا عليه الموت ما دل ب ي نت الن أن ت ف لما قضي لو كانوا ي علمون الغيب ما لبثوا ف العذاب المهن

Page 59: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

105

Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang

menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan

tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya

mereka mengetahui yang gaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang

menghinakan. (Saba’: 14)

30. Fathir

نا به األرض ب عد م الذي أرسل الري ف تثي سحابا فسقناه إل ب لد ميت فأحي ي وتا كذلك والل النشور

Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan,

maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi

setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu. (Fathir: 9)

األموات إن الل يسمع من يشاء وما أنت بسمع من ف القبور وما يستوي األحياء ووDan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati.

Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-

Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur

dapat mendengar. (Fathir: 22)

هم من عذابا كذلك فف عن نزي كل والذين كفروا لم نر جهنم و ي قضى عليهم ف يموتوا وو كفور

Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan

sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya.

Demikianlah kami membalas setiap orang yang sangat kafir. (Fathir: 36)

31. Yasiin

ناه ف إمام مبن إن نن نيي الموتى ونكتب ما قد موا وآثرهم وكل شيء أحصي Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa

yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala

sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lohmahfuz). (Yasiin: 12)

ها حباا فمنه يكلون ناها وأخرجنا من تة أحي ي وآية لم األرض المي Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati.

Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka

daripadanya mereka makan. (Yasiin: 33)

32. Al-Shaffat

عوثون نا وكنا ت رابا وعظاماا أئنا لمب أئذا مت

Page 60: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

106

Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang,

apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)? (Al-Shaffat: 16)

نا وكنا ت رابا وعظاماا أئنا لمدينون أئذا مت Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah

sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?" (Al-

Shaffat: 53)

أفما نن بيتن Maka apakah kita tidak akan mati? (Al-Shaffat: 58)

بن إو موت ت نا األول وما ن ن بعذ Melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan

disiksa (di akhirat ini)? (Al-Shaffat: 59)

33. Al-Zumar

إنك ميت وإن هم ميتون Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula). (Al-

Zumar: 30)

ها الموت ي ت وف األن فس حن موتا والت ل تت ف منامها ف يمسك الت قضى علي وي رسل اللإن ف ذلك آليت لقوم ي ت فكرون األخر إل أجل مسماى

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang

belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia

tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang

ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan

Allah bagi kaum yang berpikir. (Al-Zumar: 42)

34. Al-Mukmin

ت نا اث ن ت ن فاعت رف نا بذنوبنا ف هل ل خروج من سبيل إ قالوا رب نا أمت نا اث ن ت ن وأحي ي Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan

telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami.

Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" (Al-Mukmin:

11)

ا ي قول له كن ف يكون هو الذي ييي وييت فإذا قضى أمراا فإنDia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu

urusan, Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Al-Mukmin: 68)

Page 61: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

107

35. Al-Fuṣṣilat

ها الماء اهت زت وربت إن الذي أح اها لمحيي ي ومن آيته أنك ت ر األرض خاشعةا فإذا أن زلنا علي الموتى إنه على كل شيء قدير

Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Nya bahwa kamu melihat bumi itu

kering tandus, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan

subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan

yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (AL-Fushshilat: 39)

36. Al-Syura

هو الول وهو ييي الموتى وهو على كل شيء قدير أم اتذوا من دونه أولياء فاللAtau patutkah mereka mengambil pelindung-pelindung selain Allah? Maka Allah,

Dialah Pelindung (yang sebenarnya) dan Dia menghidupkan orang-orang yang mati

dan Dia adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Syu’ara: 9)

37. Al-Zukhrūf

تاا كذلك ترجون والذي ن زل من السماء ماءا بقدر فأنشرن به ب لدةا مي Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami

hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan

(dari dalam kubur). (Al-Zukhrūf: 11)

38. Al-Dukhān

و إله إو هو ييي وييت ربكم ورب آبئكم األولن Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan

Yang mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu.

(Al-Dukhan: 8)

إن هي إو موت ت نا األول وما نن بنشرين Tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan

dibangkitkan. (Al-Dukhan: 35)

و يذوقون فيها الموت إو الموتة األول ووقاهم عذاب الحيم mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah

memelihara mereka dari azab neraka. (Al-Dukhan: 56)

39. Al-Jatsiyah

Page 62: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

108

من السماء من رزق فأحيا به األرض ب عد موتا تصريف و واختالف الليل والن هار وما أن زل الل الري آيت لقوم ي عقلون

Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit

lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada

perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang

berakal. (Al-Jatsiyah: 5)

ات هم و حسب الذين اجت رحوا السيئات أن نعلهم كالذين آمنوا وعملوا الصالات سواءا مياهم أم ساء ما يكمون

Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan

menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang

saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang

mereka sangka itu. (Al-Jatsiyah: 21)

هر وما لم بذلك من ع وقالوا ما هي إو حيات نا الدن يا نوت ونيا وما ي هلكنا إ لم إن هم إو و الد يظنون

Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja,

kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan

mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain

hanyalah menduga-duga saja. (Al-Jatsiyah: 24)

يييكم ث ييتكم ث يمعكم إل ي وم القيامة و ريب فيه ولكن أكث ر ال اس و ي علمون ن قل الل Katakanlah: "Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu,

setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan

padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Al-Jatsiyah: 26)

40. Al-Ahqaaf

ال لقهن بقادر على أن ييي المو أول ي روا أن الل تى ب لى إنه ذي خلق السماوات واألرض ول ي عي على كل شيء قدير

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang

menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya,

kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha

Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Ahqaaf: 33)

41. Muhammad

Page 63: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

109

رأيت الذين ف ق لوبم وذكر فيها القتال وي قول الذين آمنوا لوو نزلت سورة فإذا أنزلت سورة مكمة مرض ي نظرون إليك نظر المغشي عليه من الموت فأول لم

Dan orang-orang yang beriman berkata: "Mengapa tiada diturunkan suatu surat?"

Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di

dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam

hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut

mati, dan kecelakaanlah bagi mereka. (Muhammad: 20)

لم إ ن الذين كفروا وصدوا عن سبيل الل ث ماتوا وهم كفار ف لن ي غفر الل Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah

kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan

memberi ampun kepada mereka. (Muhammad: 34)

42. Al-Hujuraat

عضكم ب عضاا ب ي أي ها الذين آمنوا اجتنبوا كثياا من الظن إن ب عض الظن إث وو تسسوا وو ي غتب ت واب رحيم أيب أحدكم أن يكل تاا فكرهتموه وات قوا الل إن الل لم أخيه مي

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya

sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan

orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.

Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah

mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Al-Hujurat: 12)

43. Qāf

نا وكنا ت رابا ذلك رجع بعيد أئذا مت Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi)? itu

adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin. (Qāf: 3)

تاا كذلك الروج نا به ب لدةا مي رزقاا للعباد وأحي ي Untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air

itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan. (Qāf: 11)

وجاءت سكرة الموت بلق ذلك ما كنت منه تيد Dan datanglah sakaratulmaut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu

lari daripadanya. (Qāf: 19)

نا المصي إن نن نيي ونيت وإلي

Page 64: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

110

Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada Kami-lah

tempat kembali (semua makhluk). (Qāf: 43)

44. Al-Najm

ه هو أمات وأحياوأن Dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan. (Al-Najm: 44)

45. Al-Waqi’ah

عوثون نا وكنا ت رابا وعظاماا أئنا لمب وكانوا ي قولون أئذا مت Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan

tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan

kembali? (Al-Waqi’ah: 47)

نكم الموت وما نن بسبوقن رن ب ي نن قدKami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali, tidak dapat

dikalahkan. (Al-Waqi’ah: 60)

46. Al-Hadid

له ملك السماوات واألرض ييي وييت وهو على كل شيء قدير Kepunyaan-Nya lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan,

dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Hadid: 2)

اعلموا أن الل ييي األرض ب عد موتا قد ب ي نا لكم اآليت لعلكم ت عقلون Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah

matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran

(Kami) supaya kamu memikirkannya. (Al-Hadid: 17)

47. Al-Jumu’ah

تم صادقن إ قل ي أي ها الذين هادوا إن زعمتم أنكم أولياء لل من دون الناس ف تمن وا الموت ن كن Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu

mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-

manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang

yang benar". (Al-Jumu’ah: 6)

تم ون منه فإنه مالقيكم ث ت ردون إل عال الغيب والشهادة ف ي ن قل إن الموت الذي تفر بئكم با كن ت عملون

Page 65: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

111

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka

sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan

dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia

beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (Al-Jumu’ah: 8)

48. Al-Munafiqun

ل أجل قريب ف ي قول رب لوو أخرتن إ وأنفقوا من ما رزق ناكم من ق بل أن يت أحدكم الموت فأصدق وأكن من الصالن

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum

datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya

Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang

dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang

yang saleh?" (Al-Jumu’ah: 10)

49. Al-Mulk

لوكم أيكم أحسن عم ال وهو العزيز الغفور الذي خلق الموت والياة لي ب Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu

yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Al-Mulk:

2)

50. Al-Qiyamat

الموتىأليس ذلك بقادر على أن ييي Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang

mati? (Al-Qiyamat: 40)

51. Al-Mursalah

وأمواتا أحياءا Orang-orang hidup dan orang-orang mati? (Al-Mursalah: 26)

52. ‘Abasa

ث أماته فأق ب ره Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur. (‘Abasa: 21)

53. Al-A’la

ث و يوت فيها وو يياKemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (Al-A’la: 13)

Page 66: KONSEP MAUT DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/23382/1/12530035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting

112

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Atika Heny Artanty

NIM : 12530035

Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Prodi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Tempat, Tanggal Lahir : Banyumas, 14 Mei 1995

No. Hp : 085643006562

E-mail : [email protected]

Nama orangtua:

Ayah : Sukirman

Ibu : Tutik Wahyuni

Alamat Asal : Perum Citra Kebun Mas, Blok BD.08, Majalaya,

Karawang

Alamat di Jogja : Ponpes Ali Maksum, Komplek Gedung Putih,

Krapyak, Yogyakarta

Riwayat pendidikan:

1. SDN bengle 1 Karawang Lulus tahun 2006

2. SMP Nihayatul Amal Karawang Lulus tahun 2009

3. MA Al-Hikmah 2 Brebes Lulus tahun 2012

4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-2016