29
Modul 1 Konsep Media dan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Dr . Eveline Siregar, M.Pd. edia dan sumber belajar adalah dua istilah yang sering dipertukarkan penggunaannya. Karena itu perlu penyamaan persepsi dalam memahami istilah tersebut. Istilah media muncul lebih dulu dengan adanya gerakan pembelajaran visual pada pertengahan abad ke-20, kemudian dengan masuknya teknologi audio, alat visual dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal dengan adanya alat audiovisual atau audiovisual aids (AVA). Pada tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu visual, sehingga selain sebagai alat bantu, media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau sebagai perantara menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Istilah media masih terus digunakan, sampai pada tahun 1977, Association for Educational Communication Technology (AECT) memperkenalkan istilah sumber belajar, yaitu “Semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar”. Sumber-sumber belajar selanjutnya diklasifikasikan dalam 6 jenis yaitu: Bahan, Orang, Lingkungan, Alat, Teknik dan Pesan. Sebenarnya istilah sumber belajar merupakan perluasan dari istilah media, sehingga istilah media tidak hanya bermakna peralatan atau perangkat keras, namun sumber-sumber yang mendukung belajar atau segala sesuatu yang dapat digunakan dalam belajar dan pembelajaran. Dengan demikian istilah media diperluas dengan dimasukkannya sumber belajar orang dan lingkungan. Dalam kenyataannya istilah media dan sumber belajar dapat dipertukarkan penggunaannya karena memiliki makna yang sama. Perbedaannya terletak pada lebih meluasnya cakupan dengan digunakannya istilah sumber belajar. Sistematika pengelompokan media dalam modul ini M PENDAHULUAN

Konsep Media dan Sumber Belajar Dalam … Pemanfaatan Sumber Belajar mengacu kepada buku Smaldinodkk, Instructional Technology and Media for Learning, yaitu media cetak, grafis, tiga

  • Upload
    lenhi

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Modul 1

Konsep Media dan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran

Dr . Eveline Siregar, M.Pd.

edia dan sumber belajar adalah dua istilah yang sering dipertukarkan

penggunaannya. Karena itu perlu penyamaan persepsi dalam memahami

istilah tersebut. Istilah media muncul lebih dulu dengan adanya gerakan

pembelajaran visual pada pertengahan abad ke-20, kemudian dengan

masuknya teknologi audio, alat visual dilengkapi dengan alat audio sehingga

kita kenal dengan adanya alat audiovisual atau audiovisual aids (AVA). Pada

tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu

visual, sehingga selain sebagai alat bantu, media juga berfungsi sebagai

penyalur pesan atau sebagai perantara menyampaikan pesan dari pengirim

kepada penerima pesan.

Istilah media masih terus digunakan, sampai pada tahun 1977, Association

for Educational Communication Technology (AECT) memperkenalkan istilah

sumber belajar, yaitu “Semua sumber baik berupa data, orang dan wujud

tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah

maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan

belajar”. Sumber-sumber belajar selanjutnya diklasifikasikan dalam 6 jenis

yaitu: Bahan, Orang, Lingkungan, Alat, Teknik dan Pesan. Sebenarnya istilah

sumber belajar merupakan perluasan dari istilah media, sehingga istilah media

tidak hanya bermakna peralatan atau perangkat keras, namun sumber-sumber

yang mendukung belajar atau segala sesuatu yang dapat digunakan dalam

belajar dan pembelajaran. Dengan demikian istilah media diperluas dengan

dimasukkannya sumber belajar orang dan lingkungan.

Dalam kenyataannya istilah media dan sumber belajar dapat

dipertukarkan penggunaannya karena memiliki makna yang sama.

Perbedaannya terletak pada lebih meluasnya cakupan dengan digunakannya

istilah sumber belajar. Sistematika pengelompokan media dalam modul ini

M

PENDAHULUAN

1.2 Pemanfaatan Sumber Belajar

mengacu kepada buku Smaldinodkk, Instructional Technology and Media for

Learning, yaitu media cetak, grafis, tiga dimensi, audio, video, komputer dan

multimedia dan media berbasis jaringan. Adapun pengelompokan sumber

belajar menurut AECT sebenarnya agak sulit dibahas secara konkrit karena

unsur pesan, bahan dan alat biasanya terintegrasi pada satu jenis media

tertentu, begitu pula unsur lainnya, sehingga pengelompokan sumber belajar

AECT dapat dipahami secara konsep, namun sulit dipisah-pisahkan dalam

kenyataannya.

TUJUAN

Dengan mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat menjelaskan

konsep media dan sumber belajar dalam pembelajaran, secara lebih khusus

diharapkan Anda dapat:

1. Mendeskripsikan pengertian media

2. Menjelaskan pembelajaran dalam kontinum konkrit-abstrak

3. Mengidentifikasi kedudukan media dalam proses belajar

4. Menganalisis fungsi media dan sumber belajar dalam pembelajaran

(Bretz)

5. Menjelaskan pengertian sumber belajar dan perkembangannya

6. Menguraikan kegunaan sumber belajar

7. Mengklasifikasi jenis-jenis sumber belajar menurut AECT

Untuk mencapai tujuan di atas, berikut urutan kegiatan belajar yang telah

disusun dalam modul ini.

Kegiatan Belajar 1 : Konsep Media

Kegiatan Belajar 2 : Konsep Sumber Belajar

TPEN4208/MODUL 1 1.3

Kegiatan Belajar 1

Konsep Media

pakah Anda sering mendengar kata media? Apa yang Anda pikirkan

setelah mendengar kata media? Apakah yang berhubungan dengan alat-

alat elektronik? Untuk lebih jelasnya mari kita bahas lebih lanjut di dalam

Kegiatan Belajar 1 ini. Selamat Belajar!!

A. PENGERTIAN MEDIA

Kata “media” berasal dari kata latin, yang merupakan bentuk jamak dari

kata “medium”. Secara harafiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau

pengantar. Sadiman (1993:6) berpendapat bahwa media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Lalu, Briggs berpendapat

bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa

supaya terjadi proses belajar. Di samping itu, Association of Education

Communication Technology (AECT) memberikan batasan bahwa media

merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi. Serta Miarso (1989) berpendapat bahwa

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.

Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat para ahli, dapat ditarik

kesimpulan bahwa media merupakan alat perantara untuk menyampaikan

pesan dari pengirim ke penerima pesan yang bertujuan untuk menimbulkan

rangsangan-rangsangan kemauan peserta didik untuk terjadinya proses belajar.

Contoh media yang ada di sekitar kita yang biasa kita jumpai dalam kehidupan

sehari-hari banyak jenisnya, yaitu ada Koran, Televisi, Handphone, Internet,

dan lain-lain. Media-media tersebut sama-sama berfungsi sebagai penyalur

atau perantara pesan dari pengirim kepada kita sebagai penerima pesan.

A

1.4 Pemanfaatan Sumber Belajar

Koran Televisi

Handphone

Gambar 1.1.

Contoh Media di Sekitar Kita

B. PEMBELAJARAN DALAM KONTINUM KONKRIT-ABSTRAK

Pada awal sejarah pembelajaran, media hanya merupakan alat bantu yang

digunakan oleh pembelajar untuk menjelaskan pelajaran. Pada awal mula, alat

bantu yang digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapat

memberikan pengalaman visual kepada pemelajar, antara lain untuk

mendorong motivasi belajar, memperjelas serta mempermudah konsep-konsep

yang bersifat abstrak serta meningkatkan daya serap atau retensi belajar si

pemelajar. Lalu seiring berkembangnya teknologi, khususnya teknologi audio

pada pertengahan abad ke-20 ditemukanlah alat bantu audio visual yang

dipergunakan untuk menghasilkan pengalaman yang kongkrit. Alat bantu

audio visual dimanfaatkan untuk menghindari verbalisme.

TPEN4208/MODUL 1 1.5

Pada tahun 1969, Edgar Dale mengadakan klasifikasi terhadap

pemanfaatan media sebagai alat bantu. Klasifikasi tersebut dimulai menurut

tingkat dari yang paling konkrit ke tingkat yang paling abstrak. Klasifikasi

tersebut kemudian dikenal dengan nama Cone of Experience atau Kerucut

Pengalaman. Klasifikasi tersebut dianut secara luas untuk menentukan alat

bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajar.

Gambar 1.2. Kerucut Pengalaman Edgar Dale (https://bagusdwiradyan.files.wordpress.com/2014/07/krucut-

pengalaman.png)

Sebagai contoh, dalam sekolah penerbangan, para calon pilot masuk

ke dalam pesawat untuk merasakan pengalaman menjadi seorang pilot, lalu

melakukan simulasi di simulator kokpit pesawat bagaimana cara

mengoperasikan sebuah pesawat, selanjutnya mempresentasikan hasil

pengalaman langsung menjadi seorang pilot, bergeser ke atas pada kontinium

belajarnya, para calon pilot melihat demonstrasi bagaimana mengoperasikan

pesawat, para calon pilot hanya melihat video atau film bagaimana

mengoperasikan pesawat terbang yang disajikan oleh para mentornya,

1.6 Pemanfaatan Sumber Belajar

bergeser lagi ke atas kontinium belajarnya, para calon pilot hanya

mendengarkan aba-aba atau instruksi dari para mentornya bagaimana

mengoperasikan pesawat terbang. Dan pada tingkatan paling atas yaitu pada

kontinium abstrak, para calon pilot hanya membaca dari buku instruksi cara

mengoperasikan pesawat terbang.

Tingkatan pengalaman pemerolehan hasil belajar seperti yang

digambarkan oleh Dale (1969) sebagai suatu proses komunikasi. Hasil belajar

pemelajar diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkrit), kenyataan

yang ada di lingkungan kehidupan, kemudian melalui benda tiruan, sampai

kepada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas di puncak kerucut semakin

abstrak media penyampai pesan tersebut. Perlu dicatat bahwa urutan-urutan

dalam kerucut pengalaman bukan berarti proses belajar harus selalu dimulai

dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang

paling sesuai dengan kebutuhan serta mempertimbangkan situasi belajarnya.

C. KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR

Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

proses penyampaian pesan (encoding) dari sumber pesan melalui

saluran/media tertentu yang kemudian ditafsirkan oleh penerima pesan

(decoding). Tetapi dalam proses penafsiran pesan tersebut ada kalanya tidak

berjalan secara lancar. Penafsiran yang gagal bisa ditimbulkan oleh beberapa

hal-hal yang menghambatnya.

Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses

komunikasi tersebut. Penghambat tersebut biasa dikenal dengan istilah

barriers atau noises. Hambatan-hambatan bisa berupa hambatan psikologis,

seperti minat, sikap, kepercayaan, inteligensi, hambatan fisik dan keterbatasan

daya indera hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain.

TPEN4208/MODUL 1 1.7

Berikut merupakan contoh-contoh proses komunikasi:

Gambar 1.3.

Proses Komunikasi yang Gagal

Proses komunikasi tersebut dikatakan gagal karena pesan yang

disampaikan oleh si pembelajar adalah “A” tetapi yang dapat menafsirkan

pesan dengan benar hanyalah 1 orang murid dari 3 orang murid yang ada.

Gambar 1.4.

Proses Komunikasi yang Berhasil

Proses komunikasi tersebut dikatakan berhasil karena pesan yang

disampaikan sama persis apa yang diterima oleh pemelajar. Hal tersebut dapat

terjadi karena ikut sertanya media dalam proses belajarnya. Sumber pesan bisa

penulis buku, pelukis, fotografer, atau si pembelajar itu sendiri. Medianya bisa

1.8 Pemanfaatan Sumber Belajar

berupa buku, poster, foto, program kaset audio, film, kaset video. Pesan A yang

disampaikan oleh pembelajar maupun media dan sumber dapat ditafsirkan A

pula oleh para pemelajar. Pembelajar dan media bekerja sama, bahu membahu

dalam menyajikan pesan. Dalam kata lain kedudukan media pembelajaran

sangat penting dalam pemelajaran untuk memperjelas makna pesan yang

disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

C. FUNGSI MEDIA DAN SUMBER BELAJAR DALAM

PEMBELAJARAN

Setelah kita membahas pengertian media dan kedudukan media dalam

proses belajar, sekarang kita akan membahas fungsi media dan sumber belajar

dalam pembelajaran. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, bahwa media

pembelajaran termasuk sumber belajar. Karena hal-hal yang digunakan atau

dimanfaatkan untuk belajar itu disebut media pembelajaran atau sumber

belajar. Media pembelajaran dan sumber belajar juga mempunyai fungsi yang

tidak kalah pentingnya dengan kedudukannya di dalam proses belajar.

Secara rinci, Rudy Bretz mengemukakan 11 fungsi media dalam proses

pembelajaran sebagai berikut:

1. Memberikan Pengetahuan tentang Tujuan Pembelajaran

Pada permulaan pembelajaran, peserta didik perlu diberi tahu tentang

pengetahuan yang akan diperolehnya atau keterampilan yang akan

dipelajarinya. Kepada peserta didik harus dipertunjukkan apa yang diharapkan

darinya, apa yang harus dapat ia lakukan untuk menunjukkan bahwa ia telah

menguasai bahan pelajaran dan tingkat kemahiran yang diharapkan. Misalnya,

sebelum pembelajaran dimulai, guru menjelaskan tujuan belajar yang akan

dicapai pada mata pelajaran tertentu. Agar belajar peserta didik lebih terarah.

2. Memotivasi Peserta Didik

Salah satu peran yang umum dari media komunikasi adalah memotivasi

peserta didik. Tanpa motivasi, sangat mungkin pembelajaran tidak

menghasilkan belajar. Motivasi digunakan untuk mengajak peserta didik untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya tentang apa yang sedang

dibahas. Misalnya, dalam pembelajaran hendaknya disajikan berbagai media-

media yang mendukung materi agar peserta didik dapat tertarik dan termotivasi

untuk belajar.

TPEN4208/MODUL 1 1.9

3. Menyajikan Informasi

Dalam sistem pembelajaran yang besar, biasanya terdiri dari beberapa

kelompok dengan kurikulum yang sama. Media seperti film dan televisi dapat

digunakan untuk menyajikan informasi. Misalnya, media yang digunakan

dalam pembelajaran harus berisi informasi yang sesuai dengan konten

pembelajaran. Ada tiga jenis variasi penyajian informasi:

a. Penyajian dasar (basic), membawa peserta didik kepada pengenalan

pertama terhadap materi pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan

diskusi, kegiatan peserta didik atau “review” oleh pembelajar.

b. Penyajian pelengkap (supplementary), setelah penyajian dasar

dilakukan oleh pembelajar, media digunakan untuk membawa sumber-

sumber tambahan ke dalam kelas.

c. Penyajian pengayaan (enrichment), merupakan informasi yang bukan

merupakan bagian dari tujuan pembelajaran, digunakan karena memiliki

nilai motivasi dan dapat mencapai perubahan sikap dalam diri peserta

didik.

4. Merangsang Diskusi

Kegunaan media untuk merangsang diskusi sering kali disebut sebagai

papan loncat (springboard), diambil dari bentuk penyajian yang relatif singkat

kepada sekelompok peserta didik dan dilanjutkan dengan diskusi. Format

media biasanya menyajikan masalah atau pertanyaan, tidak ada penarikan

kesimpulan atau saran pemecahan masalah. Kesimpulan atau jawaban

diharapkan muncul dari peserta didik sendiri dalam interaksi di dalam

kelompoknya. Penyajian media diharapkan dapat merangsang pemikiran,

membuka masalah, menyajikan latar belakang informasi dan memberikan

fokus diskusi.

5. Mengarahkan Kegiatan Peserta Didik

Pengarahan kegiatan merupakan penerapan dari metode pembelajaran

yang disebut metode kinerja (performance) atau metode penerapan

(application). Penekanan dari metode ini adalah pada kegiatan melakukan

(doing). Media dapat digunakan dengan secara singkat untuk mengajak peserta

didik, dengan kata lain program media digunakan untuk mengarahkan peserta

didik melakukan kegiatan yang bersifat langkah demi langkah (step by step).

1.10 Pemanfaatan Sumber Belajar

6. Mengontrol Kegiatan Peserta Didik (Drill dan Practice)

Dalam belajar keterampilan, ada yang bersifat kognitif atau psikomotor.

Pengulangan respon-respon dianggap sangat penting untuk kemajuan

kecepatan dan tingkat kemahiran pada peserta didik. “Drill” digunakan untuk

jenis respons yang lebih sederhana seperti menerjemahkan kata-kata asing.

Sedangkan “Practice” digunakan yang berhubungan dengan kegiatan yang

lebih kompleks yang membutuhkan koordinasi dari beberapa keterampilan dan

biasanya merupakan penerapan pengetahuan. Misalnya, latihan olahraga tim

yang merupakan kegiatan yang membutuhkan koordinasi antara pemain satu

dengan yang lainnya.

7. Memberikan Penguatan

Penguatan sering kali disamakan dengan motivasi. Penguatan merupakan

kepuasan yang dihasilkan dari belajar, di mana cenderung meningkatkan

kemungkinan peserta didik merespons dengan tingkah laku yang diharapkan

setelah diberikan stimulus. Penguatan paling efektif diberikan beberapa saat

setelah respons diberikan. Misalnya, pembelajar memberikan soal-soal

pertanyaan, lalu peserta didik menjawab soal-soal tersebut. Setelah jawaban

peserta didik terkoreksi dan hasilnya didapat, peran pembelajar setelahnya

adalah memberikan penguatan berupa penjelasan yang terkait dengan soal-soal

dalam materi tersebut, agar peserta didik tidak salah konsep dalam memahami

materi tersebut.

8. Memberikan Simulasi

Pemberian simulasi dalam pembelajaran dapat merangsang peserta didik

secara aktif dalam belajarnya, karena dapat memberikan peserta didik latihan

mengatasi masalah yang terjadi. Misalnya, dalam pelatihan pilot digunakan

simulator atau alat lingkungan buatan secara realistis untuk menerbangkan

pesawat. Teknik tersebut dilakukan untuk melatih keterampilan peserta didik

secara realistis dan nyata sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

9. Mengevaluasi

Melakukan evaluasi pada media-media yang telah digunakan pada

pembelajaran. Untuk mengetahui apakah media tersebut cocok dan sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Misalnya, evaluasi media bisa dilakukan pada

akhir pembelajaran atau evaluasi sumatif. Evaluasi tersebut untuk melihat

TPEN4208/MODUL 1 1.11

proses pembelajaran berjalan efektif atau tidak dengan menggunakan media

tersebut.

10. Administrasi

Biasanya banyak digunakan pada fungsi-fungsi yang bersifat administratif

untuk mengelola sistem pembelajarannya.

11. Penelitian dan Pengembangan

Hal ini dilakukan untuk meneliti media yang telah ada agar dikembangkan

sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan para penggunanya. Agar media

yang dikembangkan tidak ketinggalan zaman atau selalu up to date.

Dari ke 11 fungsi tersebut, fungsi 1 sampai dengan 8 merupakan fungsi

yang diimplementasikan langsung kepada media dalam proses pembelajaran,

sedangkan fungsi 9 sampai dengan 11 merupakan fungsi pendukung dalam

desain pembelajaran. Oleh karena itu, seluruh komponen fungsi-fungsi

tersebut sebaiknya dikelola dengan baik agar media menunjukkan fungsinya

secara optimal.

Secara umum media mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Media pembelajaran sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi

pembelajaran yang lebih efektif.

b. Media pembelajaran berfungsi untuk mempercepat proses belajar, hal ini

mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa dapat

menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.

c. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses

pembelajaran.

d. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir,

oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.

Sebagai contoh, dalam mata pelajaran IPA ada topik yang membahas

tentang hewan ber-sel satu (Amoeba). Dalam topik tersebut membahas definisi

dari amoeba, jenis-jenisnya, bagaimana hewan tersebut berkembang biak, dan

lain-lain. Seperti yang kita tahu bahwa amoeba merupakan hewan yang tidak

bisa kita lihat dengan mata telanjang, oleh karena keterbatasan tersebut,

pembelajar dalam menyampaikan materi atau topik tersebut menggunakan

slide powerpoint dan video yang merupakan media penunjang proses belajar

para pemelajar. Dengan menggunakan media tersebut, penyampaian materi

1.12 Pemanfaatan Sumber Belajar

pelajaran menjadi jelas dan menarik, serta dapat mempermudah penyampaian

konsep-konsep di dalam materi tersebut.

Arief Sadiman dalam bukunya yang berjudul Media Pendidikan,

mengemukakan media pembelajaran juga mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti misalnya:

1) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film

bingkai, atau model

2) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikrom, film bingkai,

film atau gambar

3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse atau high-speed photography

4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi

lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal

5) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan

dengan model, diagram, dll

6) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dll)

dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dll.

c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk :

1) Menimbulkan kegairahan belajar

2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya.

d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan

dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi

pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak

mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini

akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga

berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan

kemampuannya dalam:

1) Memberikan perangsang yang sama

2) Mempersamakan pengalaman

3) Menimbulkan persepsi yang sama

TPEN4208/MODUL 1 1.13

Gambar 1.5. Ilustrasi Pembelajar Menggunakan Media Dalam Proses Belajar

▪ Sebutkan salah satu manfaat dari media pembelajaran dan berikan

contohnya!

Untuk memudahkan Anda dalam mengerjakan latihan tersebut, bacalah

rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini!

Petunjuk Jawaban Latihan

▪ Untuk menjawab pertanyaan ini. Anda hendaknya telah memahami

konsep media serta memahami fungsi media dalam pembelajaran.

Media kita kenal sebagai alat untuk perantara menyampaikan pesan

dari pengirim kepada penerima pesan. Media diperlukan bukan hanya

dibidang teknologi saja, tetapi juga sangat dibutuhkan pada bidang

pendidikan. Dalam bidang pendidikan, media merupakan alat yang dapat

membantu proses pembelajaran yang dapat berfungsi sebagai penjelas

suatu informasi yang disampaikan, sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

RANGKUMAN

1.14 Pemanfaatan Sumber Belajar

Pada awal sejarah pembelajaran, media hanya merupakan alat bantu

yang digunakan oleh pembelajar untuk menjelaskan pelajaran. Pada awal

mula, alat bantu yang digunakan adalah alat bantu visual untuk

mempermudah konsep-konsep yang bersifat abstrak. Lalu seiring

berkembangnya teknologi, khususnya teknologi audio pada pertengahan

abad ke-20 ditemukanlah alat bantu audio visual yang dipergunakan untuk

menghasilkan pengalaman yang kongkrit. Pada tahun 1969, Edgar Dale

mengadakan klasifikasi terhadap pemanfaatan media sebagai alat bantu.

Klasifikasi tersebut dimulai menurut tingkat dari yang paling kongkrit ke

tingkat yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan

nama Cone of Experience atau Kerucut Pengalaman.

Rudy Bretz mengemukakan bahwa ada 11 fungsi media dalam proses

pembelajaran, yaitu sebagai berikut : (1) Memberi pengetahuan tentang

tujuan pembelajaran, (2) Memotivasi peserta didik, (3) Menyajikan

informasi, (4) Merangsang diskusi, (5) Mengarahkan kegiatan peserta

didik, (6) Mengontrol aktivitas peserta didik (Drill dan Practice), (7)

Memberikan penguatan, (8) Memberikan simulasi, (9) Mengevaluasi, (10)

Administrasi, (11) Penelitian dan Pengembangan.

Kedudukan media dalam proses belajar sangat penting karena

berfungsi untuk memperjelas pesan yang disampaikan, mengatasi

keterbatasan ruang dan waktu, menimbulkan gairah belajar serta memberi

rangsangan, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi

yang sama.

1) Merupakan perantara menyampaikan pesan dari pengirim kepada

penerima pesan. Definisi tersebut merupakan definisi dari ….

A. media

B. metode

C. sumber

D. materi

2) Kerucut Edgar Dale (Dale Cone of Experience) merupakan klasifikasi ....

A. media

B. metode

C. pengalaman

D. sumber belajar

TES FORMATIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

TPEN4208/MODUL 1 1.15

3) Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk

belajar. Merupakan pendapat dari ….

A. Yusufhadi Miarso

B. Gagne

C. AECT

D. Sadiman

4) Penyajian media diharapkan dapat mendorong timbulnya pemikiran,

membuka masalah, menyajikan latar belakang informasi dan memberikan

fokus diskusi, adalah fungsi media ….

A. mengarahkan kegiatan

B. merangsang diskusi

C. menyediakan simulasi

D. menilai

5) Media yang digunakan untuk mengulang respons-respons yang dianggap

sangat penting untuk kemajuan kecepatan dan tingkat kemahiran pada

peserta didik, merupakan fungsi media ....

A. memotivasi peserta didik

B. mengarahkan kegiatan peserta didik

C. menyajikan informasi

D. mengontrol kegiatan peserta didik

6) Program media digunakan untuk mengarahkan peserta didik melakukan

kegiatan yang bersifat langkah demi langkah (step by step), merupakan

fungsi media ....

A. memotivasi peserta didik

B. mengarahkan kegiatan peserta didik

C. mengontrol kegiatan peserta didik (Drill dan Practice)

D. menyajikan informasi

7) Di bawah ini merupakan salah satu fungsi media yang dikemukakan oleh

Rudy Bretz, kecuali ....

A. memotivasi peserta didik

B. merangsang untuk diskusi

C. memberikan pengetahuan tentang tujuan pembelajaran

D. mengelola sumber-sumber belajar

8) Berikut variasi dari penyajian informasi menurut Rudy Bretz, yaitu ....

A. Basic, Supplementary, Objectives

B. Supplementary, Objectives, Enrichment

1.16 Pemanfaatan Sumber Belajar

C. Basic, Supplementary, Enrichment

D. Enrichment, Basic, Objectives

9) Proses penyampaian pesan sering disebut ....

A. Encoding

B. Decoding

C. Reminding

D. Sending

10) Berikut ini merupakan fungsi dari media, kecuali ....

A. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis

B. mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif

C. meningkatkan kualitas proses pembelajaran

D. membantu siswa dalam mencari kunci jawaban

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,

gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap

materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

TPEN4208/MODUL 1 1.17

Kegiatan Belajar 2

Konsep Sumber Belajar

agaimana tingkat penguasaan Anda pada kegiatan belajar 1? Apakah

memuaskan? Jika Iya, berarti Anda sudah siap belajar pada Kegiatan

Belajar 2 ini. Diharapkan pada Kegiatan Belajar 2 ini, Anda dapat memahami

materi serta tingkat penguasaan Anda bertambah lagi. Selamat Belajar!!

A. PENGERTIAN SUMBER BELAJAR DAN

PERKEMBANGANNYA

Belajar adalah usaha sadar yang dilakukan secara terencana, sistematis,

dan menggunakan metode tertentu untuk mengubah perilaku relatif menetap

melalui interaksi dengan sumber belajar. Hal tersebut serupa bahwa proses

belajar itu berlangsung dan berkelanjutan apabila terjadi interaksi antara orang

sebagai pelaku belajar dengan sumber belajar. Oleh karena itu, sumber belajar

dapat memberikan pengalaman belajar kepada setiap orang. Berikut pengertian

sumber belajar menurut beberapa ahli:

1. Barbara B. Seels dan Rita C. Richey

Sumber belajar adalah sumber-sumber yang mendukung belajar termasuk

sistem penunjang, materi, dan lingkungan pembelajaran.

2. Yusufhadi Miarso

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan,

alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan

dapat memungkinkan terjadinya belajar.

3. Percival & Ellington, 1988

Sumber belajar adalah sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan

dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar sendiri secara

individual.

4. Association for Educational Communication and Technology (AECT),

1977

Semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat

digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi

sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.

B

1.18 Pemanfaatan Sumber Belajar

Lalu, Association for Educational Communication and Technology

(AECT) mengelompokkkan sumber belajar ke dalam dua jenis, yaitu sebagai

berikut:

a. Sumber belajar yang dirancang (by Design)

Sumber belajar yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan

pembelajaran guna mencapai tujuan. Contoh sumber belajar by design adalah

Buku teks, Modul, Program audio visual, dan lain-lain.

b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (by Utilization)

Sumber belajar yang sudah ada dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan

guna menunjang pelaksanaan proses pembelajaran. Contoh sumber belajar by

utilization adalah lingkungan di sekitar sekolah maupun di luar, contoh lain

adalah Museum, Kebun binatang, dan lain-lain.

Menurut Prof. Dr. B.P Sitepu dalam bukunya yang berjudul

Pengembangan Sumber Belajar, mengemukakan bahwa perkembangan

sumber belajar digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.6. Perkembangan Sumber Belajar

1) Pada awalnya sumber belajar berada pada orang tua, karena pengetahuan

anak berawal dari keluarganya.

2) Orang tua kemudian menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada

pihak lain dalam memberikan pengetahuan atau keterampilan tertentu,

dalam hal ini dikenal dengan sebutan guru.

3) Guru menyusun bahan belajar untuk dicetak serta disebarluaskan kepada

siswa. Buku pelajaran kemudian menjadi sumber belajar yang memiliki

peranan penting.

TPEN4208/MODUL 1 1.19

4) Kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang

secara cepat, juga mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah. Seperti

penggunaan radio, film, slide, komputer, dan lain-lain.

5) Pada abad ke-21, perkembangan TIK membuat proses belajar semakin

mudah. Belajar kini dapat dilakukan di mana saja dan kapan pun dengan

menggunakan berbagai jenis aneka sumber belajar.

B. KEGUNAAN SUMBER BELAJAR

Sumber belajar yang tersedia beraneka ragam bentuk serta macamnya.

Ada sumber belajar yang secara sengaja dirancang khusus (by design) dan ada

sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization). Tetapi, dalam

pelaksanaannya masih banyak sumber-sumber belajar yang masih belum

dimanfaatkan secara optimal. Hal tersebut dapat menyebabkan proses

pembelajaran berjalan kurang efektif.

Dalam hal ini, peran pembelajar sangat penting dalam memanfaatkan

sumber-sumber belajar yang tersedia untuk membantu pemelajar belajar agar

lebih mudah, lebih terarah serta lebih menarik. Oleh sebab itu, agar sumber

belajar dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat menghasilkan nilai

tambah, berikut manfaat dari sumber belajar:

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

3. Menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan peserta didik belajar

sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

4. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman serta

menimbulkan persepsi yang sama.

Eveline Siregar dalam Bukunya Teori Belajar dan Pembelajaran

menyebutkan manfaat sumber belajar adalah untuk memfasilitasi kegiatan

belajar agar menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, secara rinci

manfaat dari sumber belajar itu adalah sebagai berikut:

1. Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung,

misalnya pergi berdarmawisata ke pabrik-pabrik, ke pelabuhan, dan lain-

lain.

2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau

dilihat secara langsung, misalnya model, denah, foto, film, dan lain-lain.

1.20 Pemanfaatan Sumber Belajar

3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sains yang ada di dalam

kelas, misalnya buku teks, foto film, narasumber, dan lain-lain.

4. Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya buku teks,

buku bacaan, majalah, dan lain-lain.

5. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik makro maupun

dalam lingkup mikro, misalnya penggunaan modul untuk Universitas

Terbuka dan belajar jarak jauh (makro), simulasi, pengaturan lingkungan

yang menarik, penggunaan OHP, dan film (mikro).

6. Dapat memberikan motivasi positif, lebih-lebih bila diatur dan dirancang

secara tepat.

7. Dapat merangsang untuk berpikir lebih kritis, merangsang untuk bersikap

lebih positif dan merangsang untuk berkembang lebih jauh, misalnya

dengan membaca buku teks, buku bacaan, melihat film, dan lain

sebagainya yang dapat merangsang pengguna untuk berpikir,

menganalisis, dan berkembang lebih lanjut.

Dari penjelasan tentang manfaat sumber belajar di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa sumber belajar dapat memberikan pengalaman-

pengalaman belajar yang lebih nyata, konkret dan memotivasi belajar para

peserta didik. Oleh karena itu, sebagai pembelajar sebaiknya dapat mengelola

sumber belajar dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan hasil belajar

yang optimal dari peserta didik.

C. JENIS-JENIS SUMBER BELAJAR AECT

Setelah kita membahas tentang pengertian dari sumber belajar,

perkembangan sumber belajar dan kegunaan atau manfaat dari sumber belajar,

kita sekarang mengetahui bahwa banyak sekali informasi yang didapat tentang

sumber belajar. Untuk menyempurnakan pembahasan tentang sumber belajar,

kali ini kita akan membahas tentang jenis-jenis sumber belajar.

AECT (Association for Educational Communication and Technology)

1979 mengklasifikasikan jenis sumber belajar menjadi 6. Jenis-jenis sumber

belajar ini biasa disebut dengan “BOLATP” yang merupakan akronim dari ke

6 jenis sumber belajar sebagai berikut:

1. Bahan, yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan

melalui penggunaan alat ataupun perangkat itu sendiri. Misalnya, Slide,

Film, Audio, Video, dan lain-lain.

TPEN4208/MODUL 1 1.21

2. Orang, yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah,

penyaji pesan. Misalnya, guru, dosen, instruktur, dan lain-lain.

3. Lingkungan, situasi sekitar di mana pesan disampaikan, lingkungan bisa

bersifat fisik (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan

sebagainya) maupun lingkungan non fisik (Suasana belajar dan lain-lain).

4. Alat, yaitu perangkat keras yang digunakan untuk penyampaian pesan

yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, Proyektor slide, OHP, Video

Tape, Televisi, dan lain-lain.

5. Teknik, yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan

bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan.

Misalnya, demonstrasi, ceramah, belajar mandiri, dan lain-lain.

6. Pesan, yaitu informasi yang ditransmisikan oleh komponen lain dalam

bentuk ide, fakta, pengertian dan data. Misalnya, kurikulum, silabus, cerita

rakyat, prasasti, dan lain-lain.

Gambar 1.7.

Ilustrasi Jenis-jenis Sumber Belajar

AECT mengklasifikasikan jenis-jenis sumber belajar ke dalam 6 jenis

tersebut bermula dari Wallington yang berpendapat mengenai sumber belajar.

Menurut Wallington, sumber belajar dapat diklasifikasikan dengan mudah

melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: apa, siapa, di mana dan

bagaimana. Dari kata-kata tersebut dapat dikembangkan menjadi pertanyaan-

pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah (jenis) informasi yang akan ditransmisikan?

2. Siapakah yang melaksanakan transmisi itu?

3. Bagaimanakah (cara) mentransmisi itu?

4. Di manakah transmisi itu diadakan?

1.22 Pemanfaatan Sumber Belajar

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dari Wallington ini selanjutnya dapat

disusun klasifikasi sumber belajar sebagai berikut:

Tabel 1.1 Klasifikasi Sumber Belajar

No Pertanyaan Jawaban: Sumber Belajar

1. Apakah yang ditransmisikan? Peserta, berita, informasi, dan

lain-lain

2. Siapakah yang melakukan? Manusia, material, alat

3. Bagaimanakah mentransmisikan? Teknik, metode, prosedur

4. Di manakah? Di tempat yang diatur

(Setting)

Atas dasar dari klasifikasi tersebut, kemudian AECT membuat klasifikasi

jenis-jenis sumber belajar lebih lanjut yang sudah biasa kita kenal dengan

sebutan “BOLATP” yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Meskipun sumber-sumber belajar tersebut telah diklasifikasikan ke dalam

6 jenis sumber belajar, namun pada kenyataannya sumber-sumber belajar

tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Misalnya, pembelajaran di

dalam kelas. Pembelajar sedang memperagakan penggunaan alat mikroskop.

Dalam situasi tersebut, paling tidak ada lima sumber belajar yang berperan di

dalamnya, yaitu: (1) Pembelajar yang berperan sebagai Orang yang

menyampaikan materi tersebut, (2) Materi yang sedang dijelaskan oleh si

pembelajar, berperan sebagai Pesan, (3) Mikroskop yang merupakan alat

peraga untuk penyampaian pesan, berperan sebagai Alat, (4) Metode yang

digunakan pembelajar untuk menyampaikan pesan kepada peserta didik,

sumber belajar yang berperan adalah Teknik, (5) Laboratorium sebagai situasi

atau Lingkungan (setting) di mana pesan disampaikan.

▪ Ambillah salah satu definisi sumber belajar yang dikemukakan oleh para

ahli, jelaskan makna yang terkandung dalam definisi tersebut dan berikan

contohnya untuk memperjelas!

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

TPEN4208/MODUL 1 1.23

Untuk memudahkan Anda dalam mengerjakan latihan tersebut, bacalah

rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini!

Petunjuk Jawaban Latihan

▪ Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda hendaknya telah memahami

pengertian konsep sumber belajar menurut para ahli yang telah

dikemukakan.

Yusufhadi Miarso mengemukakan bahwa sumber belajar adalah

segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan

lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat

memungkinkan terjadinya belajar.

AECT mengemukakan bahwa sumber belajar adalah Semua sumber

baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa

dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga

mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.

Sumber belajar dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu, sumber

belajar yang dirancang (by design) dan sumber belajar yang dimanfaatkan

(by utilization). Sumber belajar yang dirancang (by design) adalah Sumber

belajar yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan pembelajaran

guna mencapai tujuan. Contoh sumber belajar by design adalah Buku teks,

Modul, Program audio visual, dan lain-lain. Sedangkan sumber belajar

yang dimanfaatkan (by utilization) adalah Sumber belajar yang sudah ada

dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan guna menunjang pelaksanaan

proses pembelajaran. Contoh sumber belajar by utilization adalah

lingkungan di sekitar sekolah maupun di luar, contoh lain adalah Museum,

Kebun binatang, dan lain-lain.

Perkembangan sumber belajar dimulai dari Orang tua – Pihak lain –

Penggunaan Buku – Media Elektronik – Aneka Sumber.

Kegunaan sumber belajar sebagai berikut:

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

3. Menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan peserta didik

belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

RANGKUMAN

1.24 Pemanfaatan Sumber Belajar

4. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman

serta menimbulkan persepsi yang sama.

AECT mengklasifikasikan jenis-jenis sumber belajar menjadi 6,

yaitu:

1) Bahan

2) Orang

3) Lingkungan

4) Alat

5) Teknik

6) Pesan.

1) Pemanfaatan sumber belajar yang sudah ada atau yang tersedia di

lapangan, guna menunjang pelaksanaan proses pembelajaran, adalah ....

A. sumber belajar by design

B. sumber belajar by utilization

C. sumber belajar by design dan sumber belajar by utilization

D. sumber belajar yang dirancang

2) Semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat

digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi

sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Pernyataan

sumber belajar menurut ....

A. AECT

B. Yusufhadi Miarso

C. Barbara B. Seels dan Rita C. Richey

D. Arief Sadiman

3) AECT mengelompokkan sumber belajar menjadi dua jenis, yaitu ....

A. Sumber belajar dirancang dan sumber belajar yang dikembangkan

B. Sumber belajar yang dimanfaatkan dan sumber belajar yang dikelola

C. Sumber belajar by design dan sumber belajar by utilization

D. Sumber belajar by utilization dan sumber belajar by management

TES FORMATIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

TPEN4208/MODUL 1 1.25

4) Yang bukan termasuk ke dalam perkembangan sumber belajar adalah ....

A. Lingkungan

B. Orang tua

C. Aneka sumber

D. Pihak lain

5) Berikut manfaat dari sumber belajar, kecuali ....

A. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

B. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera

C. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman

serta menimbulkan persepsi yang sama

D. Membuat durasi waktu belajar menjadi lebih lama

6) Prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan,

orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan, merupakan sumber

belajar ....

A. bahan

B. lingkungan

C. alat

D. teknik

7) Berikut ini adalah contoh sumber belajar by design ....

A. museum

B. planetarium

C. laboratorium

D. pasar

8) Perangkat keras yang digunakan untuk penyampaian pesan yang

tersimpan dalam bahan, merupakan jenis sumber belajar ....

A. bahan

B. alat

C. teknik

D. pesan

9) Informasi yang ditransmisikan oleh komponen lain dalam bentuk ide,

fakta, pengertian dan data, merupakan jenis sumber belajar ....

A. kalimat

B. komunikasi

C. teknik

D. pesan

1.26 Pemanfaatan Sumber Belajar

10) Perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui

penggunaan alat ataupun perangkat itu sendiri. Merupakan termasuk

istilah dari jenis sumber belajar yang mana ....

A. hardware

B. bahan

C. prosedur

D. software

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,

gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap

materi Kegiatan Belajar 2.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

TPEN4208/MODUL 1 1.27

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1) A

2) C

3) A

4) B

5) D

6) B

7) D

8) C

9) A

10) D

Tes Formatif 2

1) B

2) A

3) C

4) A

5) D

6) D

7) C

8) B

9) D

10) B

1.28 Pemanfaatan Sumber Belajar

Glosarium

Aneka sumber belajar : beragam jenis sumber belajar yang dapat dipilih

pemelajar sesuai dengan gaya belajarnya.

Belajar aneka sumber : suatu strategi pembelajaran yang memberikan

pemelajar kesempatan untuk memperoleh dan

membangun pengetahuannya berinteraksi

dengan berbagai sumber belajar.

Belajar : usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang

dengan cara tertentu untuk mengubah perilaku

yang relatif menetap melalui interaksi dengan

sumber belajar.

Decoding : proses penerimaan pesan.

Encoding : proses penyampaian pesan.

Media : alat untuk perantara menyampaikan pesan dari

pengirim kepada penerima pesan.

Pembelajar : orang yang membelajarkan orang lain di jalur

pendidikan formal, nonformal dan informal.

Dalam hal ini termasuk guru, dosen, instruktur,

tutor, dan pelatih.

Pembelajaran : proses interaksi pemelajar dengan pembelajar

dan sumber belajar di suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran dapat terjadi tanpa batas ruang dan

waktu.

Pemelajar : orang yang melakukan kegiatan belajar di jalur

pendidikan formal, nonformal atau informal.

Pemelajar sering disebut peserta didik, siswa/i,

mahasiswa/i, dan sebagainya.

Sumber belajar : segala sesuatu yang mengandung informasi dan

dapat digunakan pemelajar dalam belajar untuk

mencapai tujuan belajar.

TPEN4208/MODUL 1 1.29

Daftar Pustaka

Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran. Manual

dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:

Prenada Media Group.

Prawiradilaga, Dewi Salma & Siregar, Eveline. 2004. Mozaik Teknologi

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta:

Prenada Media Group.

Sadiman, Arief S. 2011. Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Siregar, Eveline & Nara, Hartini. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sitepu, Bintang Petrus. 2014. Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Smaldino, Sharon E., Lowther, Deborah L. & Russell, James D. 2007. Ninth

Edition. Instructional Technology and Media for Learning. Upper Saddle

River, NJ: Pearson Prentice Hall.

Susilana, Rudi & Riyana, Cepi. 2008. Media Pembelajaran. Hakikat,

Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima.