27
KONSEP ISLAM DALAM PEMILIHAN PEMIMPIN Makalah diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam yang diberikan oleh DR. H. Wahyu Wibisana, M.Pd disusun oleh: Bunga Pujawari 1205993 Fahmi Arief F 1201732 Fanny Putri Fernanda 1201969 Feridi 1206012 Nida Eka S.Putri 1205799 Nurmala Dewi 1206650 Vera Safitri Rifa’i 1206655 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2015

Konsep Pemilihan Pemimpin dalam Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah berisi penjelasan pemilihan pemimpin dalam Islam

Citation preview

  • KONSEP ISLAM DALAM PEMILIHAN PEMIMPIN

    Makalah

    diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahSeminar Pendidikan Agama Islam

    yang diberikan oleh DR. H. Wahyu Wibisana, M.Pd

    disusun oleh:Bunga Pujawari 1205993Fahmi Arief F 1201732Fanny Putri Fernanda 1201969Feridi 1206012Nida Eka S.Putri 1205799Nurmala Dewi 1206650Vera Safitri Rifai 1206655

    PROGRAM STUDIPENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

    FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

    BANDUNG2015

  • iKATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Islam dalam pemilihanpemimpin ini dengan baik.

    Makalah ini diharapkan mampu membantu kami sebagai penyusun danmahasiswa lain sebagai pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan.Selain itu, makalah ini diharapkan dapat menjadi bacaan para pembaca agar dapatmemahami tentang pemilihan pemimpin dalam islam.

    Oleh karena itu, dengan adanya makalah ini, diharapkan agar mahasiswamampu mengerti dan memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan Islamdan kepemimpinan serta pemilihan pemimpin dalam islam.

    Kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenaanmembaca makalah ini dengan tulus dan ikhlas. Semoga makalah ini bermanfaat,kususnya bagi para teman-teman mahasiswa yang akan menjadi pendidik. Kamisebagai penyusun makalah tidak luput dari kesalahan dalam pembuatan makalahini.

    Bandung, Maret 2015

    Penyusun

  • ii

    Daftar Isi

    Kata Pengantar...............................................................................................................................................i

    Daftar Isi......................................................................................................................................................... iiBAB I...............................................................................................................................................................1PENDAHULUAN..............................................................................................................................................1

    1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................................... 2

    BAB II..............................................................................................................................................................3PEMBAHASAN................................................................................................................................................ 3

    2.1 Defenisi Pemimpin........................................................................................................................... 32.2. Kriteria pemimpin dalam pandangan Islam Dan Kriteria Pemimimpin di Indonesia..................... 42.3 Cara Pemilihan Pemimpin Dalam Pandangan Islam Dan Di Indonesia..........................................152.3 Hak dan Kewajiban Pemimpin....................................................................................................... 20

    BAB III...........................................................................................................................................................23PENUTUP......................................................................................................................................................23

    3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................233.2 Saran.............................................................................................................................................. 23

  • 1BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai peranan penting dalam suatu negara.Seharusnya pemilihan pemimpin dilakukan sesuai dengan tuntunan dalam islam dan negaratersebut, tetapi pada kenyataannya sekarang pemimpin dipilih berdasarkan suatu sistem yangmengharuskan setiap rakyat yang telah memenuhi persyaratan untuk memilih pemimpinnya.Suara seorang ulama yang mengerti tentang islam dan ahli dalam bidang politik disamaratakandengan rakyat biasa. Padahal islam telah mengajarkan kita untuk memilih pemimpin yang sesuaidengan kriteria pemimpin dalam islam.

    Indonesia menganut sistem demokrasi yang dimana seorang pemimpin dipilih oleh semuarakyat. Untuk menarik perhatian rakyat para calon pemimpin biasanya mengadakan kampanyeyang mengabiskan dana yang tidak sedikit. Dana kampanye diperoleh dari partai politik dandonatur, jika presiden yang diusung memenangkan pemilihan maka tidak bisa dipungkiri bahwapihak-pihak yang membantu dalam kemenangan presiden tersebut akan berpengaruh terhadapkebijakan-kebjakan yang diambil oleh presiden.

    Fakta diataslah yang menyebabkan kami mengambil pembahasan mengenai konseppemilihan pemimpin dalam islam agar memberikan kemaslahatan bagi semua rakyat.

    1.2 Rumusan Masalah

    1.2.1 Bagaimana kriteria pemimpim menurut islam dan menurut sistem demokrasi diIndonesia?

    1.2.2 Bagaimana cara pemilihan pemimpin dalam islam dan dalam sistem demokrasi diIndonesia?

    1.2.3 Apa hak dan kewajiban seorang pemimpin menurut islam?

  • 21.3 Tujuan Penulisan

    1.3.1 Untuk mengetahui kriteria pemimpin dalam islam dan menurut sistem demokrasiIndonesia

    1.2.4 Untuk mengetahu cara pemilihan pemimpin dalam pandangan islam dan dalamsistem demokrasi Indonesia

    1.2.5 Untuk mengetahui hak dan kewajiban seorang pemimpin dalam pandangan islam.

    1.4 Manfaat Penulisan

    Untuk menambah wawasan tentang konsep pemilihan pemimpin dalam islam bagi penyusundan membaca. Untuk memberikan gambaran tentang konsep pemilihan pemimpin di Indonesia.

  • 3BAB IIPEMBAHASAN

    2.1 Defenisi Pemimpin

    2.1.1 Menurut Pandangan Islam

    Dalam Islam pemimpin disebut dengan Khalifah. Khalifah (Ar.: Khaliifah adalahwakil, pengganti atau duta). Sedangkan secara istilah Khaliifah adalah orang yangbertugas menegakkan syariat Allah SWT, memimpin kaum muslimin untukmenyempurnakan penyebaran syariat Islam dan memberlakukan kepada seluruh kaummuslimin secara wajib, sebagai pengganti kepemimpinan Rasulullah SAW .

    Dari pengertian diatas jelas bahwa pemimpin menurut pandangan Islam tidakhanya menjalankan roda pemerintahan begitu saja namun seorang pemimpin harusmewajibkan kepada rakyatnya untuk melaksanakan apa saja yang terdapat dalam syariatIslam walaupun bukan beragama Islam. Serta mempengaruhi rakyatnya untuk selalumengikuti apa yang menjadi arahan dari seorang pemimpin.

    2.1.2 Menurut Para Ahlia. Prof. Maccoby

    Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan danmengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yangbaik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaanetnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkinmenolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.b. Lao Tzu

    Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain,sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.c. Davis and Filley

  • 4Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atauseseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.d. Pancasila

    Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, danmembimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinanPancasila adalah:

    - Ing Ngarsa Sung Tuladha: Pemimpin harus mampu dengan sifat danperbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang orang yangdipimpinnya.- Ing Madya Mangun Karsa: Pemimpin harus mampu membangkitkansemangat berswakarsa dan berkreasi pada orang orang yang dibimbingnya.- Tut Wuri Handayani: Pemimpin harus mampu mendorong orangorangyang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

    Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli diatas, dapat disimpulkanbahwa pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengarahkanbawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.

    2.2. Kriteria pemimpin dalam pandangan Islam Dan Kriteria Pemimimpin di Indonesia

    2.2.1. Kriteria Pemimpin Dalam Pandangan Islam

    Dalam diri khalifah (pemimpin) wajib terpenuhi tujuh syarat sehingga ia layakmenduduki jabatan khalifah dan sah akad baiat kepadanya dalam Kekhilafahan. Tujuhsyarat tersebut merupakan syarat iniqd(syarat legal). Jika kurang satu syarat saja makaakad kekhilafahannya tidak sah.

    a. Khalifah harus seorang Muslim

    Sama sekali tidak sah Khilafah diserahkan kepada orang kafir dan tidak wajibpula menaatinya, karena Allah SWT telah berfirman: Allah sekali-kali tidak akanmemberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang Mukmin.(TQS an-Nisa [4]: 141).

  • 5Pemerintahan (kekuasaan) merupakan jalan yang paling kuat untuk menguasaiorang-orang yang diperintah. Pengungkapan dengan kata lan yang ber fungsi untukmenyatakan selamanya (li tabd) merupakan qarnah(indikasi) untuk menyatakanlarangan tegas orang kafir memegang suatu pemerintahan atas kaum Muslim, baikmenyangkut jabatan Khilafah ataupun selainnya. Karena Allah telah mengharamkanadanya jalan bagi orang kafir untuk menguasai kaum Mukmin maka haram hukumnyakaum Muslim menjadikan orang kafir sebagai penguasa atas mereka. Demikian pula,Khalifah merupakan waliy al-amri, sementara Allah SWT telah mensyaratkan bahwaseorang waliy al-amriharuslah seorang Muslim. Allah SWT telah berfirman: Haiorang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul serta ulil amri di antarakalian.(TQS an-Nisa [4]:59).

    Apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupunketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Kalau saja mereka menyerahkannya kepadaRasul dan ulil amri diantara mereka. (TQS an-Nisa [4]: 83).

    Tidak dinyatakan di dalam al-Quran kata ulil amri kecuali terkait dengankenyataan bahwa mereka harus dari golongan kaum Muslim. Hal ini menunjukkan bahwawaliy al-amr disyarat-kan haruslah seorang Muslim. Karena Khalifah adalah waliy al-amrdan Khalifah pula yang menunjuk ulil amri selain Khalifahdi antaranya paraMuwin(pembantu Khalifah), wali (pejabat setingkat gubernur, peny.), dan amil (pejabatsetingkat bupati, peny.)maka Khalifah disyaratkan harus seorang Muslim.

    b. Khalifah harus seorang laki-lakiKhalifah tidak boleh seorang perempuan, artinya ia harus laki-laki. Tidak sah

    Khalifah seorang perempuan. Hal ini berdasarkanpada apa yang diriwayatkan oleh Imamal-Bukhari dari Abu Bakrah yang berkata, ketika sampai berita kepada Rasulullah sawbahwa penduduk Persia telah mengangkat anak perempuan Kisra sebagai raja, Beliaubersabda:

    Tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusannya kepadaperempuan. (HR al-Bukhari).

    Dengan demikian, pemberitahuan Rasul saw. yang menafikan keberuntungan bagiorang yang menyerahkan urusannya kepada seorang wanita merupakan larangan

  • 6menyerahkan urusan kepada wanita, karena itu termasuk redaksi thalab(tuntutan). Karenapemberitahuan itu datang dengan membawa celaan kepada orang yang menyerahkanurusannya kepada seorang wanita, yaitu dengan menafikan keberuntungan bagi mereka,maka ia menjadi qarnah(indikasi) adanya larangan yang tegas. Jadi, laranganmenyerahkan urusan kepada seorang wanita di sini telah dikaitkan dengan suatu indikasi(qarnah) yang menunjukkan bahwa tuntutan untuk meninggalkan tindakan menyerahkanurusan kepada wanita itu merupakan tuntutan yang bersifat tegas. Karena itu,mengangkat wanita menjadi waliy al-amrhukumnya haram. Yang dimaksud denganmengangkat wanita sebagai penguasa dalam pemerintahan, yakni sebagai Khilafah, danjabatan lain yang termasuk ke dalam jabatan pemerintahan. Sebab obyek pembahasanhadis tersebut adalah pengangkatan putri Kisra sebagai raja. Ini berarti,pengangkatantersebut khusus terkait dengan topik pemerintahan yang disinggung hadis tersebut, bukansekadar khusus menyangkut peristiwa pengangkatan putri Kisra saja. Sebaliknya, hadistersebut tidak bersifat umum mencakup segala sesuatu; ia tidak mencakup masalah selainpemerintahan. Hadis tersebut tidak mencakup peradilan, majelis syura dan muhsabah,memilih penguasa, dan lainnya. Akan tetapi, menurut penjelasan sebelumnya, semuaituyakni aktivitas mengangkat wanita di luar jabatan pemerintahan, peny.hukumnyaboleh bagi wanita.

    c. Khalifah harus baligKhalifah tidak boleh orang yang belum balig. Hal ini sesuai dengan riwayat

    AbuDawud dari Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasul saw. pernah bersabda: Telahdiangkat pena (beban hukum, peny.) dari tiga golongan: dari anak-anak hingga ia balig;dari orang yang tidur hingga ia bangun; dan dari orang yang rusak akalnya hinggaiasembuh. (HR Abu Dawud).

    Orang yang telah diangkat pena (beban hukum, peny.) darinya tidak sahmengelola urusannya. Secara syariia bukan seorang mukallaf. Karena itu, ia tidak sahmenjadi khalifah atau menduduki jabatan penguasa selainnya, karena ia tidak memilikihak untuk mengelola berbagai urusan. Dalil lain yang menunjukkan ketidakbolehanKhalifah dari kalangan anak-anak yang belum balig adalah apa yang diriwayatkan olehImam al-Bukhari: Dari Abu Aqil Zuhrah bin Mabad, dari kakeknya Abdullah bin

  • 7Hisyam, sementara ia mengenal Nabi saw. dan Ibunya, yakni Zainab binti Humaid; iapernah membawanya menemui Rasulullah saw., lalu ibunya berkata, Ya Rasulullah,terimalah baiatnya. Nabi saw. bersabda, Ia masih kecil. Lalu Rasul mengusapkepalanya dan mendoakannya. (HR al-Bukhari).

    Jika baiat anak kecil tidak dianggap sah, dan ia pun tidak sah dibaiat oleh oranglain sebagai khalifah, maka lebih utama lagi ia untuk tidak menjadi khalifah.

    d. Khalifah harus orang yang berakalOrang gila tidak sah menjadi khalifah. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah

    saw. (yang artinya): Telah diangkat pena dari tiga golongan ..., yang di antaranyadisebutkan: orang gila yang rusak akalnya hingga ia sembuh.Orang yang telah diangkatpena darinya bukanlah mukallaf. Sebab, akal merupakan manth at-taklf (tempatpembebanan hukum) dan syarat bagi absahnya aktivitas pengaturan berbagai urusan,sedangkan Khalifah jelas mengatur berbagai urusan pemerintahan dan melaksanakanpenerapan beban-beban syariah. Karena itu, tidak sah jika Khalifah itu seorang yang gila,karena orang gila tidak layak mengatur urusannya sendiri. Dengan demikian, lebih tidaklayak lagi jika orang gila mengatur berbagai urusan manusia.

    e. Khalifah harus seorang yang adil

    Artinya : Abu hurairah r.a: berkata: bersabda nabi saw: ada tujuh macamorang yang bakal bernaung di bawah naungan allah, pada hati tiada naungan kecualinaungan allah: Imam(pemimpin) yang adil, dan pemuda yang rajin ibadah kepada allah.Dan orang yang hatinya selalu gandrung kepada masjid. Dan dua orang yang saling

  • 8kasih sayang karena allah, baik waktu berkumpul atau berpisah. Dan orang laki yangdiajak berzina oleh wanita bangsawan nan cantik, maka menolak dengan kata: sayatakut kepada allah. Dan orang yang sedekah dengan sembunyi-sembunyi hingga tangankirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Dan orangberdzikir ingat pada allah sendirian hingga mencucurkan air matanya. (HR : buchary,muslim)

    Meski hadis ini menjelaskan tentang tujuh macam karakter orang yang dijaminkeselamatannya oleh allah nanti pada hari kiamat, namun yang sangat ditekankan olehhadis ini adalah karakter orang yang pertama, yaitu pemimpin yang adil. Bukannya kitamenyepelekan enam karakter sesudahnya, akan tetapi karakter pemimpin yang adilmemang menjadi tonggak bagi kemaslahatan seluruh umat manusia. Tanpa pemimpinyang adil maka kehidupan ini akan terjebak ke dalam jurang penderitaan yang cukupdalam.

    Untuk melihat sejauh mana seorang peimimpin itu telah berlaku adil terhadaprakyatnya adalah melalui keputusan-keputuasan dan kebijakan yang dikeluarkannya. Bilaseorang pemimpin menerapkan hukum secara sama dan setara kepada semua warganyayang berbuat salah atau melanggar hukum, tanpa tebang pilih, maka pemimpin itu bisadikatakan telah berbuat adil. Namun sebaliknya, bila pemimpin itu hanya menghukumsebagian orang (rakyat kecil) tapi melindungi sebagian yang lain (elit/konglomerat),padahal mereka sama-ama melanggar hukum, maka pemimpin itu telah berbuat dzalimdan jauh dari perilaku yang adil.

    Artinya : Abdullah bin amru bin al ash r.a berkata: rasulullah saw bersabda:sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil, kelak disisi allah ditempatkan diatasmimbar dari cahaya, ialah mereka yang adil dalam hokum terhadap keluarga dan apasaja yang diserahkan (dikuasakan) kepada mereka. (HR : muslim)

  • 9Bila hadis sebelumnya berbicara tentang garansi allah atas pemimpin yangberbuat adil, maka hadis ini lebih mengulas tentang imbalan bagi seorang pemimpinyang adil. Dalam hadis ini disebutkan bahwa imbalan bagi pemimpin yang adil adalahkelak di sisi allah akan ditempatkan di atas mimbar dari cahaya. Secara harfiyah, mimbarberarti sebuah tempat khusus untuk orang-orang yang hendak berdakwah atauberceramah di hadapan umum. Karenanya, mimbar jumat biasanya mengacu padasebuah tempat khusus yang disediakan masjid untuk kepentingan khotib.

    Sementara cahaya adalah sebuah sinar yang menerangi sebuah kehidupan. Katacahaya biasanya mengacu pada matahari sebagai penerang bumi, lampu sebagai penerangdari kegelapan, dsb. Oleh sebab itu, kata mimbar dari cahaya di dalam hadis di atas tentutidak serta merta dimaknai secara harfiyah seperti mimbar yang dipenuhi hiasan lampu-lampu yang bersinar terang, melainkan mimbar cahaya adalah sebuah metafor yangmenggambarkan sebuah posisi yang sangat terhormat di mata allah. Posisi itumencrminkan sebuah ketinggian status setinggi cahaya matahari.

    Artinya : Ijadl bin himar r.a berkata: saya telah mendengar rasulullah saw

    bersabda: orang-orang ahli surga ada tiga macam: raja yang adil, mendapat taufiqhidayat ( dari allah). Dan orang belas kasih lunak hati pada sanak kerabat dan orangmuslim. Dan orang miskin berkeluarga yang tetap menjaga kesopanan dan kehormatandiri. (HR : muslim).

    Bila yang pertama tadi allah akan menjamin pemimpin yang berbuat adildengan jaminan naungan rahmat dari allah, dan hadis selanjutnya menjamin denganjaminan mimbar yang terbuat dari cahaya, maka jaminan yang ke tiga ini adalah jaminansorga. Ketiga jaminan di atas tentunya bukan sekedar jaminan biasa, melainkan semuajaminan itu menunjukkan betapa islam sangat menekankan pentingnya sikap keadilanbagi seorang peimimpin. Rasul s.a.w tidak mungkin memberikan jaminan begitu tinggikepada seseorang kecuali seseorang itu benar-benar dituntut untuk melakukan hal yangsangat ditekankan dalam islam. Dan keadilan adalah perkara penting yang sangat

  • 10

    ditekankan dalam islam. Oleh karena itu, siapa yang menjunjung tinggi keadilan, niscayaorang tersebut akan mendapat jaminan yang tinggi dari islam (allah), baik di dunia,maupun di akhirat.

    Orang fasik tidak sah diangkat sebagai khalifah. Adil merupakansyarat yang harusdipenuhi demi keabsahan Kekhilafahan dan kelangsungannya. Sebab, Allah SWT telahmensyaratkan dalam hal kesaksian, Seorang saksi haruslah orang yang adil. Allah SWTtelah berfirman: ....dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antarakalian.... (TQS ath-Thalaq [65]: 2).

    Orang yang kedudukannya lebih tinggi daripada seorang saksi adalah Khalifah.Karena itu, lebih utama lagijika ia harus seorang yang adil. Sebab, jika sifat adil telahdisyaratkan bagi seorang saksi, tentu sifat ini lebih utama lagi jika disyaratkan bagiKhalifah.

    f. Khalifah harus orang merdeka

    Seorang hamba sahaya adalah milik tuannya sehingga ia tidak memilikikewenangan untuk mengatur urusannya sendiri. Tentu saja ia lebih tidak memilikikewenangan untuk mengatur urusan orang lain, apalagi kewenangan untuk mengatururusan manusia.

    g. Khalifah harus orang yang mampu

    Khalifah haruslah orang yang memiliki kemampuan untuk menjalankan amanahKekhilafahan. Sebab, kemampuan ini merupakan keharusan yang dituntut dalam baiat.Orang yang lemah tidak akan mampu menjalankan urusan-urusan rakyat sesuai denganal-Kitab dan as-Sunnah, yang berdasarkan keduanyalah ia dibaiat. Mahkamah Mazhlimmemiliki hak untuk menetapkan jenis-jenis kelemahan yang tidak boleh ada pada diriKhalifah sehingga ia bisa dinilai sebagai orang yang mampu dan termasuk ke dalamorang-orang yang memiliki kemampuan.

  • 11

    Semua syarat di atas adalah syarat iniqd (syarat legal) kekhilafahan yang harusada pada diri Khalifah. Selain ketujuh syarat tersebut tidak layak menjadi syarat iniqd.Meskipun demikian, di luar ketujuh syarat tersebut dimungkinkan menjadi syaratafdhaliyyah(syarat keutamaan) jika memang didukung oleh nash-nash yang sahih ataumerupakan derivasi dari hokum yang telah ditetapkan berdasarkan nash yang sahih. Halitu karena dalam pensyaratan, supaya suatu syarat menjadi syarat iniqd, ia harusmemiliki dalil yang mengandung tuntutan yang tegas hingga menjadi indikasi (qarnah)yang menunjukkan kewajibannya. Jika suatu syarat tidak memiliki dalil yangmengandung tuntutan yang tegas, maka syarat itu merupakan syarat afdhaliyah saja,bukan syarat iniqd. Tidak ada dalil yang mengandung tuntutan yang tegas dalam syaratkekhalifahan kecuali tujuah syarat tersebut. Karena itu, hanya tujuh syarat itulah yangmerupakan syarat iniqd . Adapun syarat-syarat lainnya yang memiliki dalil yang sahihhanya merupakan syarat afdhaliyah, seperti ketentuan Khalifah harus dari kalanganQuraisy, atau ketentuan Khalifah harus seorang mujtahid atau ahli menggunakan senjata,atau syarat-syarat lainnya yang memiliki dalil yang tidak tegas.

    2.2.2 Kriteria Pemimpin di Indonesia

    Menurut Moh Jumhur Hidayat, seorang pemimpin harus memiliki sepuluh kriteria.Kriteria pertama yaitu seorang pemimpin haruslah mengetahui dan memahami aspekkeindonesiaan. Maksudnya adalah seorang pemimpin harus dapat memahami dengansempurna sejarah bangsa Indonesia dan kebudayaannya agar tidak melenceng dari nilai-nilai keindonesiaan, sehingga jati diri bangsa tidak hilang. Kriteria kedua adalah seorangpemimpin harus sanggup mengenal baik sejumlah keunggulan lokal milik bangsa besertakeberagamaannya, untuk kemudian ditransformasikan sebagai aktualitas kehidupanbermasyarakat secara produktif dan terhormat. Ketiga pemimpin Indonesia harusmendasarkan adanya dinamika pergaulan internasional terkait peranan bangsa, sehinggadapat membawa tidak hanya sejajar dengan bangsa lain tetapi mampu menjadi pengayomuntuk bangsa lain. Kriteria pemimpin yang keempat, Indonesia memerlukan corakpemimpin yang bergerak cepat untuk memadukan potensi sumber daya alam (SDA)nasional dengan pendayagunaan sumberdaya manusia unggul dari bangsa sendiri, agarkeberlimpahan SDA-nya diorientasikan bagi kepentingan dan sebesar-besar kemakmuran

  • 12

    bangsa. Kelima, dalam bidang ekonomi, pemimpin harus memiliki gagasan atau azaskerakyatan dalam keputusan ekonomi Pemerintah, agar dalam kebijakan ekonominyaberpihak kepada rakyat bukan kepentingan orang-orang tertentu. Selanjutnya yangkeenam, seorang pemimpin harus dapat memunculkan tegaknya aspek pelayananbirokrasi pemerintah dalam orientasi pelayanan publik yang prima. Jadi pemimpinbukanlah yang dilayani tetapi yang melayani masyarakat.Kemudian kriteria yang ketujuh,Jumhur menyebutkan bahwa pemimpin harus memiliki rekam jejak yang bersih, yaitutidak berjiwa koruptif, selalu mengedepankan kejujuran, serta mencerminkan seorangpemimpin yang memiliki kesalehan individual yang diidankan oleh rakyat. Adapun butirkedelapan, seorang pemimpin adalah sosok yang terbuka dalam menerima masukan dankritik dari segala pihak dan kemudian menimbangnya lalu ditindaklanjuti ke arahperumusan kebijakan yang mengutungkan publik. Kriteria kesembilan adalah seorangpemimpin harus memiliki ketegasan sikap, sehingga dalam memutuskan semua kebijakantidak ragu-ragu dan setangah-setengah, serta berani memutuskan tidak semua kehendakrakyat dapat dipenuhi. Dan yang terakhir dalam bidang politik, kualitas pemimpin akandituntut pula menyelenggarakan efektivitas demokrasi dalam tahapan berkemajuan, yangdiselaraskan untuk memperkuat basis sosio kultural bangsa dalam setiap keputusan-keputusannya.

    Menurut Mantan presiden Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, menyampaikansejumlah prasyarat pemimpin Indonesia ke depan. Pertama, pemimpin muda berusia 40 60 tahun. Kedua, memiliki rekam jejak (track record) yang jelas. Ketiga, memilikiperforma atau kualitas diri yang baik (good performance). Syarat terakhir ini, harusmampu mewujudkan generasi penerus yang lebih baik dari generasi sebelumnya.Seorang pemimpin harus mampu menghasilkan generasi muda atau generasi penerusyang dipimpinnya untuk menjadi lebih baik daripada generasi terdahulu, kata BJHabibie. Kalau seorang pemimpin hanya mampu menghasilkan generasi muda yang samakualitasnya, ujar Habibie, maka sang pemimpin itu harus merasa malu dengan dirinyasendiri. Bahkan, lanjut dia, kalau sang pemimpin itu justru menghasilkan generasi mudayang lebih buruk dari generasi sebelumnya, tentu sang pemimpin itu harus merasa sangatmalu dengan dirinya sendiri.

  • 13

    Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 Pasal 6 ditetapkan syarat-syaratuntuk menjadi calon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia :

    1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.2. Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima

    kewarganegaraan lain karena kehendak dirinya sendiri.3. Tidak pernah menghianati negara.4. Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban

    sebagai Presiden dan Wakil Presiden.5. Bertempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.6. Telah melaporkan kekayaan kepada instansi yang berwenang memeriksa

    laporan kekayaan penyelenggara negara.7. Tidak memilik tanggungan utang secara persoarangan dan atau secara badan

    hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan Negara.8. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan.9. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah

    mempunyai kekuatan hukum tetap.10. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela.11. Terdaftar sebagai pemilih.12. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah melaksanakan

    kewajiban pajak selama lima tahun terakhir yang dibuktikan dengan suratpemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi.

    13. Memiliki daftar riwayat hidup.14. Belum pernah menjabat sebagai Presiden atau Wakil Presiden selama dua kali

    masa jabatan dalam jabatan yang sama.15. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, UUD negara republik Indonesia

    tahun 1945 dan cita-cita proklamasi 17 agustus 1945.16. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindakan pidana maka

    berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.17. Berusia sekurang-kurangnya 35 tahun.18. Berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau yang sederajat.

  • 14

    19. Bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasukorganisasi massanya atau bukan orang yang terlibat langsung dalamG.30.S/PKI.

    20. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yangtelah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yangdiancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih.

    21. Terdaftar sebagai pemilih.22. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah melaksanakan

    kewajiban pajak selama lima tahun terakhir yang dibuktikan dengan suratpemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi.

    23. Memiliki daftar riwayat hidup.24. Belum pernah menjabat sebagai Presiden atau Wakil Presiden selama dua kali

    masa jabatan dalam jabatan yang sama.25. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, UUD negara republik Indonesia

    tahun 1945 dan cita-cita proklamasi 17 agustus 1945.26. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindakan pidana maka

    berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.27. Berusia sekurang-kurangnya 35 tahun.28. Berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau yang sederajat.29. Bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasuk

    organisasi massanya atau bukan orang yang terlibat langsung dalamG.30.S/PKI.

    30. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yangtelah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yangdiancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih.

    Dalam amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan falsafahPancasila, Jenderal Soeharto menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki olehseorang pemimpin adalah :

    a. Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kesadaran beragama dan beriman teguh

  • 15

    b. Hing ngarsa sung tulada, yaitu memberi suri-tauladan yang baik di hadapananak buah.

    c. Hing madya mangun karsa, yaitu bergiat dan menggugah semangat di tengah-tengah masyarakat (anak buah).

    d. Tut Wuri handayani, yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong daribelakang kepada anak buah.

    e. Waspada purba wisesa, yaitu mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.f. Ambeg parama arta, yaitu memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.g. Prasaja, yaitu bertingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihanh. Satya, yaitu sikap loyal timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari

    bawahan terhadap atasan dan juga ke samping.i. Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan

    pengeluaran segala sesuatu untuk keperluan yang benar-benar penting.j. Sifat terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk

    mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnyamenyerahkan tugas dan tanggung jawab serta kedudukan kepada generasimuda guna diteruskannya

    2.3 Cara Pemilihan Pemimpin Dalam Pandangan Islam Dan Di Indonesia

    2.3.1 Cara Pemilihan Pemimpin Dalam Pandangan Islam

    Kaum muslimin yang benar-benar beriman kepada Allah dan beriman kepadaRasulullah saw dilarang keras untuk memilih pemimpin yang tidak memiliki kepeduliandengan urusan-urusan agama (akidahnya lemah) atau seseorang yang menjadikan agamasebagai bahan permainan/kepentingan tertentu. Sebab pertanggungjawaban ataspengangkatan seseorang pemimpin akan dikembalikan kepada siapa yangmengangkatnya (masyarakat tersebut). Dengan kata lain masyarakat harus selektif dalammemilih pemimpin dan hasil pilihan mereka adalah "cermin" siapa mereka. Hal ini sesuaidengan hadits Nabi saw yang berbunyi: "Sebagaimana keadaan kalian, demikian

  • 16

    terangkat pemimpin kalian". Mengatur urusan negara adalah salah jika dikatakan sebagaiurusan dunia manusia semata, dengan berdalih (Kalian lebih tahu daripadaku untukurusan duniamu.) Al-Hadist. Perjalanan dakwah Nabi dalam menata diri individumanusia dan masyarakat yang beliau terapkan sampai mentata negara hanyalah kebetulan,bukan kebenaran. Artinya Nabi menerapkan cara begitu sedang umatnya boleh memilihcara sesuai dengan hasrat keinginan mereka; berupa kerajaan, parlementer, menggunakansistem demokrasi, atau cara-cara yang lain. Sungguh naif pendapat tersebut.

    Panduan sunnah Rasulullah saw mengenai memilih pemimpin:

    Rasulullah saw memilih orang-orang yang pas untuk menjadi pemimpin dalamkomunitas tertentu: menjadi gubernur, panglima, utusan dst.

    Rasulullah saw tindak mengangkat orang yang meminta jabatan Rasulullah saw tidak memilih orang-orang yang lemah atau tidak mampu

    mengemban amanah Jangan memilih orang yang lemah Jangan memilih orang yang tidak peduli Jangan memilih orang (caleg/partai) yang memusuhi umat islam Rasulullah saw memerintahkan umatnya untuk taat sama pemimpin. Rasulullah saw mendoakan para pemimpin yang amanah Allah dan Rasul-Nya menjanjikan pahala dan posisi yang baik untuk para pemimpin

    yang adil. Allah dan Rasul-Nya mengancam para pemimpin yang zalim Allah dan Rasul-Nya menganjurkan ummat untuk mengingatkan pemimpinnya

    yang zalim.

    Imam Al Mawardi dalam Al Ahkam as Sulthaniyyah mensyaratkan pemilihankepala negara atau Imam dengan dibentuknya Dewan Pemilih Imam (Ahlul Ikhtiar) yangmemiliki kemampuan dan keahlian dalam memilih kepala negara atau Imam.Persyaratan dari Dewan Pemilih Imam ini meliputi :

  • 17

    1. bersikap adil (aladalah) dengan segala persyaratannya,2. berilmu (al ilmu), yakni mengetahui apa persyaratan seorang kepala negara atau

    imam dalam pandangan Islam,3. memiliki pendapat dan hikmah kebijaksanaan (ar rayu wal hikmah) sehingga bisa

    menentukan mana yang lebih layak sebagai Imam/Kepala negara dan lebihmengerti pengaturan urusan kemaslahatan umat.Oleh karena itu, menyerahkan keputusan pengangkatan kepala negara atau kepala

    daerah dengan pilpres dan pemilukada seperti yang berlangsung selama ini jelas tidakmemenuhi tata cara memilih dalam syariat Islam. Sebab dengan pilpres dan pemilukadayang mengikuti arahan negara-negara Barat penganut sistem demokrasi yang hanyamembodohi umat Islam di negeri ini, rakyat yang tidak memenuhi syarat memilihsebagaimana yang diterangkan oleh Imam Al Mawardi di atas justru diberi wewenang.Dengan pemaksaan sistem pemilu demokratis one man one vote suara seorang ulamayang ahli syariah dan para profesor yang ahli tata negara disamakan dengan orang-orangyang sama sekali tidak berilmu apalagi memiliki hikmah kebijaksanaan. Jelas pemilupilpres dan pemilukada yang mengikuti sistem demokrasi ini bertentangan dengan prinsipsyura atau permusyawaratan yang dikutip dalam sila Kerakyatan yang dipimpin olehhikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

    2.3.2 Cara Pemilihan Pemimpin di Indonesia

    Adapun cara memilih pemimpin di Indonesia adalah dengan Pemilihan Umum(pemilu). Pemilu adalah proses pemilihan wakil-wakil rakyat untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Pemilu di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilihanggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.Setelah amandemen ke-VI UUD 1945 pada tahun 2002, pemilihan presiden dan wakilpresiden (pilpres), yang semula dilakukan olehMPR, disepakati untuk dilakukan langsungoleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rangkaian pemilu. Pilpres sebagaibagian dari pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004. Pada tahun 2007,berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakilkepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim pemilu. Pada

  • 18

    umumnya, istilah "pemilu" lebih sering merujuk kepada pemilihan anggota legislatif danpresiden yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Azaz dari Pemilu yang dianut oleh negaraIndonesia adalah sebagai berikut:

    a. Langsung

    Langsung, berarti masyarakat sebagai pemilih memiliki hak untuk memilihsecara langsung dalam pemilihan umum sesuai dengan keinginan diri sendiritanpa ada perantara.

    b. UmumUmum, berarti pemilihan umum berlaku untuk seluruh warga negara yg

    memenuhi persyaratan, tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, jenis kelamin,golongan, pekerjaan, kedaerahan, dan status sosial yang lain.

    c. BebasBebas, berarti seluruh warga negara yang memenuhi persyaratan sebagai

    pemilih pada pemilihan umum, bebas menentukan siapa saja yang akan dicoblosuntuk membawa aspirasinya tanpa ada tekanan dan paksaan dari siapa pun.

  • 19

    d. RahasiaRahasia, berarti dalam menentukan pilihannya, pemilih dijamin kerahasiaan

    pilihannya. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapatdiketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan.e. Jujur

    Jujur, berarti semua pihak yang terkait dengan pemilu harus bertindak dan jugabersikap jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.f. Adil

    Adil, berarti dalam pelaksanaan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilihanumum mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak mana pun.

    Adapun tatacara atau prosedur pemilihan Presiden dan Wakil Presiden menurutUUD 1945 setelah amandemen ke-IV, yaitu:

    a. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secaralangsung oleh rakyat

    b. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partaipolitik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelumpelaksanaan pemilihan umum

    c. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkansuara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihanumum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap propinsi yangtersebar di lebih dari setengah jumlah propinsi di Indonesia, dilantikmenjadi Presiden dan Wakil Presiden

    d. Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presidenterpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertamadan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung danpasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagaiPresiden dan Wakil Presiden

  • 20

    e. Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahundan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanyauntuk satu kali masa jabatan

    f. Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presidenbersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguhdihadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan

    g. Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan PerwakilanRakyat tidak dapat mengadakan sidang, Presiden dan Wakil Presidenbersumpah menurut agama, atau berjanji dengan dengan sungguh-sungguhdihadapan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan disaksikanoleh Pimpinan Mahkamah Agung.

    2.4 Hak Dan Kewajiban Pemimpin

    2.4.1 Hak Pemimpin

    Al-Mawardi menyebutkan ada dua hak imam, yaitu hak untuk di taati dan hak untukdi bantu. Akan tetapi, apabila kita pelajari sejarah ternyata ada hak lain bagi imam, yaituhak untuk mendapat imbalan dari harta Baitul Mal untuk keperluan hidupnya dankeluarganya secara patut, sesuai dengan kedudukanya sebagai Imam. Selain itu DhafirAl-Qasimy menyebutkan lagi hak Imam dalam melaksanakan tugas Negara:

    1. Hak mendapat penghasilan (Al-Qasimy). Hal ini terang adanya. Sebab imam telahmelakukan pekerjaan demi kemaslahatan umum, sehingga tak ada waktu lagibaginya memikirkan kepentingan pribadinya. Hal ini jelas sekali jika di lihat dariukuran sekarang, meskipun lain halnya dibandingkan di masa-masa awaldahulunya, Khalifah Abu Bakar ra, atas desakan beberapa Sahabat jugamendapatkan penghasilan dari jabatan khalifahnya.

    2. Hak mengeluarkan peraturan (Haq Al-Tasyri). Seorang imam juga berhakmengeluarkan peraturan yang mengikat warganya, sepanjang peraturan itu tidakterdapat dalam Al-Quan dan mengikuti Al-Sunnah. Dalam mengeluarkanperaturan-peraturan imam mestilah mengetahui kaedah-kaedah dan pedoman-

  • 21

    pedoman yang terdapat dalam Nash. Yang terpenting di antaranya ialahmusyawarah (Al-Syura) yakni bahwa dalam mengeluarkan suatu peraturan, imamtidak boleh bertindak sewenang-wenang, ia harus mempertimbangkan fikiran daripara ahli dalam masalah yang bersangkutan. Selain itu peraturan tersebut jugatidak boleh bertentangan dengan nash syara atau dengan ruh-tasyri dalam al-quran dan sunnah.

    2.4.2 Kewajiban Pemimpin

    Adapun suatu kewajiban-kewajiban seorang pemimpin dapat kita lihat dalamberbagai macam profektif, yang mana dalam Islam, Islam sebagai agama amal adalahsangat wajar apabila meletakkan focus of interest-nya pada kewajiban. Hak itu sendiridatang apabila kewajiban telah dilaksanakan secara baik. Bahwa kebahagiaan hidup diakhirat akan di peroleh apabila kebajiban-kewajiban sebagai manifestasi dari ketaqwaantelah dilaksanakan dengan baik waktu hidup di dunia.

    Demikian pula halnya dengan kewajiban-kewajiban imam. Ternyata di tidakada kesepakatan di antara ulama terutama dalam perinciannya sebagai contoh akandikemukakan, kewajiban imam menurut al-Mawardi adalah:

    1. Memelihara agama, dasar-dasarnya yang telah di tetapkan dan apa yang telah disepakati oleh ulama salaf.

    2. Mentafidzkan hukum-hukum di antara orang-orang yang bersengketa, danmenyelesaikan perselisihan, sehingga keadilan terlaksana secara umum.

    3. Memelihara dan menjaga keamanan agar manusia dapat dengan tentram dantenang berusaha mencari kehidupan, serta dapat berpergian dengan aman, tanpaada gangguan terhadap jiwanya atau hartanya.

    4. Menegakkan hukum-hukum Allah, agar orang tidak berani melanggar hukum danmemelihara hak-hak hamba dari kebinasaan dan kerusakan.

  • 22

    5. Menjaga wilayah batasan dengan kekuatan yang cukup, agar musuh tidak beranimenyerang dan menumpahkan darah muslim atau non muslim yang mengadakanperjanjian damai dengan muslim (muahid).

    6. Memerangi orang yang menentang islam setelah melakukan dakwah dengan baiktapi mereka tidak mau masuk islam dan tidak pula menjadi kafir dzimmi.

    7. Memungut Fay dan shadaqah-shadaqah sesuai dengan ke tentuan syara atas dasarnash atau ijtihad tanpa ragu-ragu.

    8. Manatapkan kadar-kadar tertentu pemberian untuk orang-orang yang berhakmenerimanya dari Baitul Mal dengan wajar serta membayarkanya pada waktunya.

    9. Menggunakan orang-orang yang dapat di percaya dan jujur di dalammenyelesaikan tugas-tugas serta menyerahkan pengurusan kekayaan Negarakepada mereka. Agar pekerjaan dapat dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli,dan harta Negara di urus oleh orang yang jujur.

    10. Melaksanakan tugas-tugasnya yang langsung di dalam membina umat danmenjaga agama.

    Adapun poin penting penting di ketahui oleh Ulil Amri harus menjaga danmelindungi hak-hak rakyat dan mewujudkan Hak Asasi Manusia, seperti hak milik, hakhidup, hak mengemukakan pendapat dengan baik dan benar, hak mendapatkanpenghasilan yang layak melalui kash al-halal, hak beragama, dan lain-lainnya.

  • 23

    BAB IIIPENUTUP

    3.1 KesimpulanPemimpin adalah seseorang yang mempunyai peranan penting dalam suatu negara. Maka

    dari itu seorang yang menjadi pemimpin haruslah seseorang dengan kroteria yang baik.Dalam islam pada diri khalifah (pemimpin) wajib terpenuhi tujuh syarat sehingga ia layakmenduduki jabatan khalifah dan sah akad baiat kepadanya dalam Kekhilafahan. Syarattersebut adalah syarat Iniqd Khilafah yang terdiri dari : Muslim, Seorang laki-laki, Balig,Berakal, Adil, Merdeka, Mampu. Selain syarat tersebut terdapat syarat keutamaan atau syarattambahan yang merupakan suatu syarat tidak memiliki dalil yang mengandung tuntutan yangtegas. Sedangkan di Indonesia terdapat beberapa syarat atau kriteria yang ada pada diriseorang pemimpin. Syarat tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 Pasal6 dan falsafah pancasila. Imam Al Mawardi dalam Al Ahkam as Sulthaniyyah mensyaratkanpemilihan kepala negara atau Imam dengan dibentuknya Dewan Pemilih Imam (Ahlul Ikhtiar)yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam memilih kepala negara atau Imam.Persyaratan dari Dewan Pemilih Imam ini meliputi :

    1. bersikap adil (aladalah) dengan segala persyaratannya,2. berilmu (al ilmu), yakni mengetahui apa persyaratan seorang kepala negara atau imam

    dalam pandangan Islam,3. memiliki pendapat dan hikmah kebijaksanaan (ar rayu wal hikmah) sehingga bisa

    menentukan mana yang lebih layak sebagai Imam/Kepala negara dan lebih mengertipengaturan urusan kemaslahatan umat.Sedangkan di Indonesia cara memilih pemimpin di Indonesia adalah dengan Pemilihan

    Umum (pemilu). Pemilu adalah proses pemilihan wakil-wakil rakyat untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu.

    3.2 SaranSebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita berkontribusi dalam pemilihan

    pemimpin, karena pemimpin yang akan mengatur semuanya. Pilih pemimpin sesuai dengankriteria dalam Islam, dan yang bersedia menjadi pemimpin.

  • 24

    Daftar Pustaka

    http://politik.kompasiana.com/2012/12/30/hak-hak-dan-kewajiban-kepala-negara-perspektif-politik-islam-515031.html

    Resna.(2013).Artikel Tentang Tinjauan Tanggung Jawab Pemimpin. [Online]. Tersedia :http://resnajaliliah.blogspot.com/2013/04/artikel-tentang-tinjauan-tanggung-jawab.html [2 Maret2015].

    Muksalmina.(2012).Hak-hak dan Kewajiban Kepala Negara Perspektif Politik Islam.[Online]. Tersedia : http://politik.kompasiana.com/2012/12/30/hak-hak-dan-kewajiban-kepala-negara-perspektif-politik-islam-515031.html [2 Maret 2015].

    http://www.akhbarislam.com/2013/07/pemimpin-menurut-islam.html

    http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03/pengertian-pemimpin-dalam-bahasa.html

    http://www.suara-islam.com/read/index/8955/Memilih-Pemimpin-dan-Wakil-Rakyat-dalam-Sistem-Islam

    http://ansharuttauhid.com/read/sariyah/436/cara-memilih-pemimpin-di-zaman-sahabat-khutbah-jumat-edisi-007/#sthash.NFB3hmdy.dpbs

    http://riau1.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=472

    http://www.univrab.ac.id/berita-187-bagaimanakah-cara-memilih-pemimpin-menurut-islam.html

    https://www.islampos.com/kriteria-pemimpin-yang-dijelaskan-dalam-al-quran-113720/

    https://www.academia.edu/2330425/Memilih_Pemimpin_Kajian_Tafsir_Maudhui

    https://www.hizbut-tahrir.or.id/StrukturDaulah

    DaftarIsiBABIPENDAHULUAN1.1LatarBelakangMasalah1.2RumusanMasalah1.3TujuanPenulisan1.4ManfaatPenulisan

    BABIIPEMBAHASAN2.1DefenisiPemimpin2.2.KriteriapemimpindalampandanganIslamDanK2.3CaraPemilihanPemimpinDalamPandanganIslam

    BABIIIPENUTUP3.1Kesimpulan