Upload
yeniseptiana
View
338
Download
62
Embed Size (px)
Citation preview
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KONSEP PERANGKAT LUNAK
SISTEM TERDISTRIBUSI (TIK 133)
Oleh
[1102639] SARI RAHMADINA ANORI
[1102640] YENI SEPTIANA
[1102660] KHILDA RAHMI ZAKI
GROUP 3F1,2
KODE SEKSI 28417
SISTEM TERDISTRIBUSI
KONSEP PERANGKAT LUNAK
A. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
1. Pengertian Sistem Operasi
Sistem operasi (Operating System atau OS) adalah perangkat lunak system yang
bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi- operasi
dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program- program pengolah
kata dan browser web.
Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh
pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software- software
lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan
layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses
ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing
software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani
dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum
tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi.
2. Komponen Inti Sistem Operasi
a. Manajemen Proses
Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah
proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya.
sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas, dan
perangkat-perangkat I/O.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan manajemen proses seperti:
Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
Menunda atau melanjutkan proses.
Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
b. Manajemen Memori Utama
Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akses datanya
digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat
SISTEM TERDISTRIBUSI
penyimpanan data yang sementara (volatile), artinya data dapat hilang begitu sistem
dimatikan.
Sistem operasi bertanggung jawab terhadap:
Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang
menggunakannya. Memilih program yang akan di-load ke memori.
Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.
c. Manajemen Penyimpanan Sekunder
Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya
sangat kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan program
komputer dibutuhkan secondarystorage yang bersifat permanen dan mampu
menampung banyak data. Contoh dari secondarystorageadalah harddisk, disket, dll.
Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan diskmanagementseperti: free-space management, alokasi penyimpanan,
penjadualan disk
d. Manajemen Berkas
Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan tujuan
pembuat berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis
(direktori, volume, dll.).
Sistem operasi bertanggung-jawab:
Pembuatan dan penghapusan berkas.
Pembuatan dan penghapusan direktori.
Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
Memetakan berkas kesecondary storage.
Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).
e. Manajemen Sistem Input Output
Sering disebut device manager. Menyediakan "device driver" yang umum
sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup).
Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada
hard-disk, CD-ROM dan floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
Buffer:menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.
Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien
(antrian dsb.).
Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi "rinci" untuk perangkat
keras I/O tertentu.
f. Manajemen Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan
oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya
g. Jaringan
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori
atau clock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor tersebut
SISTEM TERDISTRIBUSI
terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses
pengguna ke bermacam sumber-daya sistem.
h. Command Interpreter-System
Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven).
Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya
disebut: control-card interpreter, commandline interpreter, dan UNIX shell.
Command-Interpreter System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem
operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang ada.
Contohnya: CLI, Windows, Pen-based(touch), dan lain-lain
3. Pengertian Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi,
di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan.
Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk
melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan
hasil secara lebih, terutama dalam:
File system
name space
Waktu pengolahan
Keamanan
Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan
perangakat keras
4. Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi
SISTEM TERDISTRIBUSI
Sistem operasi terdistribusi memiliki manfaat dalam banyak sistem dan dunia
komputasi yang luas. Manfaat-manfaat ini termasuk dalam sharing resource, waktu
komputasi dan komunikasi.
a. Shared Resource
Walaupun perangkat sekarang sudah memiliki kemampuan yang cepat
dalam prosesproses komputasi, atau misal dalam mengakses data, tetapi
pengguna masih saja menginginkan sistem berjalan dengan lebih cepat. Apabila
hardware terbatas, kecepatan yang diinginkan user dapat di atasi dengan
menggabung perangkat yang ada dengan sistem DOS.
b. Manfaat Komputasi
Salah satu keunggulan sistem operasi terdistribusi ini adalah bahwa
komputasi berjalan dalam keadaan paralel. Proses komputasi ini dipecah dalam
banyak titik, yang mungkin berupa komputer pribadi, prosesor tersendiri, dan
kemungkinan perangkat prosesorprosesor yang lain. Sistem operasi terdistribusi
ini bekerja baik dalam memecah komputasi ini dan baik pula dalam mengambil
kembali hasil komputasi dari titik-titik cluster untuk ditampilkan hasilnya.
c. Reliabilitas
Fitur unik yang dimiliki oleh DOS ini adalah reliabilitas. Berdasarkan design
dan implementasi dari design sistem ini, maka hilangnya satu node tidak akan
berdampak terhadap integritas sistem. Hal ini berbeda dengan PC, apabila ada
salah satu hardware yang mengalami kerusakan, maka sistem akan berjalan
tidak seimbang, bahkan sistem bisa tidak dapat berjalan atau mati.
d. Komunikasi
Sistem operasi terdistribusi berjalan dalam jaringan dan biasanya melayani
koneksi jaringan. Sistem ini umumnya digunakan user untuk proses networking.
User dapat saling bertukar data, atau saling berkomunikasi antar titik baik
secara LAN maupun WAN.
5. Contoh Sistem Operasi Terdistribusi
Ada berbagai macam sistem operasi terdistribusi yang saat ini beredar dan
banyak digunakan. Keanekaragaman sistem ini dikarenakan semakin banyaknya
sistem yang bersifat opensource sehingga banyak yang membangun OS sendiri
sesuai dengan kebutuhan masing-masing, yang merupakan pengembangan dari OS
opensource yang sudah ada. Beberapa contoh dari sistem operasi terdistribusi ini
diantaranya:
a. Amoeba (Vrije Universiteit).
Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan
banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara
transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri,
dan pemerintah.
SISTEM TERDISTRIBUSI
b. Angel (City University of London).
Angel didesain sebagai sistem operasi terdistribusi yang pararel, walaupun
sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan berkecepatan tinggi. Model
komputasi ini memiliki manfaal ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup
murah dan juga biaya incremental yang rendah. Dengan memproses titik-titik di
jaringan sebagai mesin single yang bersifat shared memory, menggunakan
teknik distributed virtual shared memory (DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi
yang ingin meningkatkan performa dan menyediakan sistem yang portabel dan
memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap platform aplikasi.
c. Chorus (Sun Microsystems).
CHORUS merupakan keluarga dari system operasi berbasis mikro-kernel
untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di dalam
bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan, realtime, sistem
UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi. Multiserver CHORUS/MiX
merupakan implementasi dari UNIX yang memberi kebebasan untuk secara
dinamis mengintegrasikan bagian- bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga
service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
d. GLUnix (University of California, Berkeley).
Sampai saat ini, workstation dengan modem tidak memberikan hasil yang
baik untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi terdistribusi dalam
lingkungan yang shared dengan aplikasi yang berurutan. Hasil dari penelitian ini
adalah untuk menempatkan resource untuk performa yang lebih baik baik
untuk aplikasi pararel maupun yang seri/berurutan. Untuk merealisasikan hal
ini, maka sistem operasi harus menjadwalkan pencabangan dari program
pararel, mengidentifikasi idle resource di jaringan, mengijinkan migrasi proses
untuk mendukung keseimbangan loading, dan menghasilkan tumpuan untuk
antar proses komunikasi
B. SISTEM OPERASI JARINGAN
Sistem Operasi Jaringan adalah adalah sebuah jenis system operasi yang ditujukan
untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau
service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan
berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini
populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an
Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:
• Microsoft MS-NET
• Microsoft LAN Manager
• Novell NetWare
• Microsoft Windows NT Server
• GNU/Linux
• Banyan VINES
• Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris
SISTEM TERDISTRIBUSI
Beberapa Contoh Sistem Operasi Jaringan Komputer
Novell NetWare
Novell Netware adalah sistem operasi jaringan yang menggunakan dedicated
server dimana komputer server memang khusus untuk melayani komputer
client, Protokol jaringan menggunakan IPX/SPX dan NetWare adalah sebuah
sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh Novell, Inc koperasi ini
mulanya digunakan multitasking untuk menjalankan berbagai layanan pada
sebuah komputer pribadi, dan protokol jaringan didasarkan pada pola dasar
Sistem Network Xerox stack. NetWare telah digantikan oleh Open Enterprise
Server (OES). Versi terbaru NetWare adalah v6.5 Dukungan Paket 8, yang
identik dengan OES 2 SP1, NetWare Kernel.
Microsoft LAN Manager
Sebuah sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation
bersama-sama dengan 3Com Corporation. LAN Manager didesain sebagai
penerus perangkat lunak server jaringan 3+Share yang berjalan di atas sistem
operasi MS-DOS.
Microsoft Windows NT Server
Sistem operasi jaringan yangmenggunakan non-dedicated server sehingga
memungkinkan untuk bekerja pada komputer server, protocol jaringan
menggunakan TCP/IP dan Windows NT merupakan sebuah sistem operasi 32-bit
dari Microsoft yang menjadi leluhur sistem operasi Windows 2000, Windows
XP, Windows Server 2003, dan Windows Vista.
Sistem operasi tersebut pada awalnya mendukung beberapa platform
mikroprosesor, dimulai dari Intel 80×86 (hingga sekarang),MIPS R4x00
(dihentikan pada versi Windows NT 4.0), Digital Equipment Corporation Alpha
AXP (dihentikan pada versi Windows 2000 Beta 3), IBM PowerPC (dimulai dari
versi Windows NT 3.51 dan dihentikan pada versi Windows NT 4.0), serta
beberapa platform lainnya, seperti Clipper dan SPARC (tidak dirilis untuk umum,
karena dibuat oleh pihak ketiga, Intergraph). Saat ini, sistem operasi berbasis
Windows NT hanya mendukung platform Intel 80×86, Intel IA64 dan AMD64
(atau x64), sementara platform lainnya tidak didukung lagi, mengingat
kurangnya dukungan dari pihak ketiga untuk prosesor tersebut.
GNU/Linux
Adalah sistem operasi turunan dari Unix yang merupakan freeware dan
powerfull operating system,memiliki implementasi lengkap dari arsitektur
TCP/IP Banyak VINES Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell
UnixWare, atau Solaris
C. MIDDLEWARE
SISTEM TERDISTRIBUSI
1. Pengertian Middleware
Middleware adalah software penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang
memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk
saling berinteraksi pada suatu jaringan. Middleware sangat dibutuhkan untuk
bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan
komunikasi antar platform yang berbeda.
Dalam dunia teknologi informasi, terminologi middleware merupakan istilah
umum dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai
penghubung, ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah program/aplikasi
yang telah ada. Perangkat lunak middleware merupakan perangkat lunak yang
terletak diantara program aplikasi dan pelayanan yang ada di sistem operasi.
2. Fungsi Middleware
Fungsi-fungsi dari middleware adalah sebagai berikut :
Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi sederhana yang
menyembunyikanpenggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada
sistem operasi .
Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang
mencakupberbagai komputer dan sistem operasi.
Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi,
seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system
administration.
3. Layanan Middleware
Layanan Middleware merupakan sekumpulan software terdistribusi yang
menempati lapisan antara aplikasi dan sistem operasi serta layanan jaringan di suatu
node pada jaringan komputer. Menyediakan kumpulan fungsi API (Application
Programming Interfaces) yang lebih tinggi daripada API yang disediakan sistem
operasi dan layanan jaringan yang memungkinkan suatu aplikasi dapat :
Mengalokasikan suatu layanan secara transparan pada jaringan.
Menyediakan interaksi dengan aplikasi atau layanan lain.
Tidak tergantung dari layanan jaringan.
Handal dan mampu memberikan suatu layanan
Diperluas (dikembangkan) kapasitasnya tanpa kehilangan fungsinya
SISTEM TERDISTRIBUSI
Tipe-tipe dari Layanan Middleware :
a. Layanan Sistem Terdistribusi
Komunikasinya bersifat kritis, program-to-program dan biasanya merupakan
layanan manajemen data seperti: RPC, MOM (Message Oriented Middleware)
dan ORB.
b. Layanan Application
Aksesnya ke layanan terdistribusi dan jaringan, seperti : TP (transaction
processing) monitor dan layanan database, seperti Structured Query Language
(SQL).
c. Layanan Manajemen Middleware
Memungkinkan aplikasi dan fungsi dimonitor secara terus menerus untuk
menyakinkan unjuk kerja yang optimal pada lingkungan komputasi terdistribusi.
Contoh-contoh dari layanan middleware :
Transaction Monitor
Merupakan Produk pertama yang disebut middleware. Menempati
posisi antara permintaan dari program client dengan database, untuk
menyakinkan bahwa semua transaksi ke database terlayani dengan baik.
Messaging Middleware
Merupakan antarmuka dan transportasi antar aplikasi. Dapat menyimpan
data dalam suatu antrian message jika mesin tujuan sedang mati atau
overloaded. Berisi business logic yang merutekan message ke tujuan
sebenarn ya dan memformat ulang data lebih tepat. Sama seperti sistem
messaging email, kecuali messaging middleware digunakan untuk mengirim
data antar aplikasi.
Database Middleware
Middleware basisdata menyediakan interface antara sebuah query
dengan beberapa database yang terdistribusi. Menggunakan, baik
arsitektur hub and spoke atau arsitektur terdistribusi, sehingga
memungkinkan data untuk digabungkan dari beberapa sumber data yang
berbeda atau terpisah.
Middleware Application Server
Merupakan sebuah Web-based Application server, yang menyediakan
antarmuka untuk berbagai aplikasi. Digunakan sebagai middleware
antara browser denganaplikasi. J2EE adalah contoh application serverA
wide range of server -side processing has been supported by appservers
(i.e.;J2EE).
D. KETERKAITAN PERANGKAT LUNAK SISTEM TERDISTRIBUSI DENGAN MODEL SISTEM
TERDISTRIBUSI
Model sistem terdistribusi ada dua yaitu:
a. Jaringan Peer to peer
SISTEM TERDISTRIBUSI
Pada jaringan tipe ini, setiap komputer yang terhubung dalam jaringan dapat saling
berkomunikasi dengan komputer lainnya secara langsung tanpa perantara. Bukan hanya
komunikasi langsung tetapi juga sumber daya komputer dapat digunakan oleh
komputer lainnya tanpa ada pengendali dan pembagian hak akses.
Setiap komputer dalam jaringan Peer to Peer mampu berdiri sendiri sekalipun
komputer yang tidak bekerja atau beroperasi. Masing-masing Komputer tidak terikat
dan tidak tergantung pada komputer lainnya. Komputer yang digunakan pun bisa
beragam dan tidak harus setara, karena fungsi komputer dan keamanannya diatur dan
dikelola sendiri oleh masing-masing komputer.
Tipe jaringan ini cocok digunakan untuk membangun jaringan komputer skala kecil
seperti di rumah, di dalam sebuah ruangan kerja, lab komputer sekolah dan lain-lain.
Peer to Peer ini umumnya dipakai dalam membangun jaringan berbasis workgroup yang
menerapkan fungsi sharing atau bagi pakai penggunaan hardware dan software, karena
pada tipe ini biasanya tidak memerlukan pengaturan keamanan dan kendali antara
masing-masing komputer.
Keunggulan jaringan peer to peer
Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang
dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-
server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki
kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas
jaringan.
Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila
salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak
akan mengalami gangguan.
Kelemahan Jaringan Peer to peer
Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to
peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.
Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena
setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan
juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
SISTEM TERDISTRIBUSI
Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan
mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka
backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
b. Jaringan Client/Server
Sesuai namanya, jaringan komputer tipe ini memerlukan sebuah (atau lebih)
komputer yang difungsikan sebagai pusat pelayanan dalam jaringanyang disebut Server.
Komputer-komputer lain disebut Client atau Workstation. Sesuai sebutannya, komputer
Server bertugas melayani semua kebutuhan komuter lain yang ada dalam jaringan.
Semua fungsi jaringan dikendalikan dan diatur oleh komputer Server, termasuk masalah
keamanan jaringan seperti hak akses data, waktu akses, sumber daya dan sebagainya.
Dalam jaringan Client-Server ini, mungkin saja digunakan lebih dari 1 buah Server, ini
tergantung fungsi yang diterapkan dalam jaringan tersebut. Misalnya ada Server Web,
Server Mail dan lain-lain.
Komunikasi antarkomputer dilakukan melalui perantara Server, namun, kalau Server
tidak aktif maka komputer lainnya (Client) tidak dapat saling berkomunikasi. Skema
dasar dari jaringan tipe Client-Server ini seperti ditunjukkan gambar di bawah.
Tipe ini sangat baik digunakan jika ingin menerapkan Diskless System yang akan
menghemat penggunaan (pembelian) harddisk pada komputer Client seperti pada LTSP
(Linux Terminal Server Project). Tetapi tipe jaringan Client-Server ini memerlukan
Operating System khusus yang fitur dan fingsi-fungsinya memang dikhususkan untuk
Server. Contoh Operating System khusus untuk Server adalah Novell Netware,
Microsoft Window$ Server, Linux dan sebagainya.
Keunggulan Jaringan Client / Sever
Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak
dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang
pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola
administrasi dan sistem keamanan jaringan.
SISTEM TERDISTRIBUSI
Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan
terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam
jaringan.
Kelemahan Jaringan Client / Server
Biaya operasional relatif lebih mahal.
Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk
ditugaskan sebagai server.
Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami
gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
c. Keterkaitan Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi dengan Model Sistem Terdistribusi
Ada dua model jaringan pada sistem terdistribusi yaitu Peer to peer dan Client/
Server. Untuk jaringan peer to peer, tidak diperlukan perangkat lunak sistem
operasikhusu tertentu untuk mendistribusikan data. Hal ini dikarenakan pada jaringan
tipe ini, setiap komputer yang terhubung dalam jaringan dapat saling berkomunikasi
dengan komputer lainnya secara langsung tanpa perantara. Kendali sharing data dimiliki
masing-masing komputer.
Untuk jaringan client/sever, komputer server merupakan komputer pusat yang
dapat melayani semua komputer client yang terhubung dalam jaringan komputer,
haruslah mempunyai sistem operasi mempunyai tingkat keamanan / security yang lebih
baik dari pada komputer client. Oleh karena itu dibutuhkan sistem operasi yang
mendukung jaringan seperti Novell NetWare, Microsoft Windows NT Server, GNU/Linux