11
KONSEP PROSES KEPERAWATAN KELUARGA A. Asuhan Keperawatan Keluarga Asuhan keperawtan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. 1. Tahap pengkajian Pengkajian adalah tahapan dimana seseorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah: a. Data Umum : Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan dengan dengan KK, umur, pendidikan, dan status imunisasi dari masing-masing anggota keluarga serta genogram. Tipe keluarga, Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

Konsep Proses Keperawatan Keluarga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Konsep Proses Keperawatan Keluarga

Citation preview

Page 1: Konsep Proses Keperawatan Keluarga

KONSEP PROSES KEPERAWATAN KELUARGA

A. Asuhan Keperawatan Keluarga

Asuhan keperawtan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan

menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan

individu sebagai anggota keluarga.

1. Tahap pengkajian

Pengkajian adalah tahapan dimana seseorang perawat mengambil

informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang

dibinanya. Hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah:

a. Data Umum :

Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan

kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis

kelamin, hubungan dengan dengan KK, umur, pendidikan, dan status

imunisasi dari masing-masing anggota keluarga serta genogram.

Tipe keluarga, Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta

kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

Suku bangsa. Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta

mengidentifikasi budaya suku bengsa tersebut terkait dengan

kesehatan.

Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan

yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Status sosial ekonomi keluarga. Status sosial ekonomi keluarga

ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupuan

anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga

ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh

keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.

Page 2: Konsep Proses Keperawatan Keluarga

Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat

kapan saja keluarga bersama-sama untuk mengunjungi tempat

rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan memdengarkan

radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh anak tertua

dari keluarga inti.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan

bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga

serta kendalanya.

Riwayat keluarga inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada

keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat

kesehatan masing-masing anggota dan sumber pelayanan yang

digunakan keluarga.

c. Pengkajian Lingkungan

Karakteristik Rumah. Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe

rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan,

peletakan perabot rumah dan denah rumah.

Karakteristik Tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga

dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan , lingkungan fisik,

aturan atau kesepakatan penduduk setempat, budaya yang

mempengaruhi kesehatan.

Mobilitas Geografis Keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang

ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.

Page 3: Konsep Proses Keperawatan Keluarga

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan

mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta

perkumpulan keluarga yang ada.

Sistem Pendulung Keluarga. Yang termasuk sistem pendukung adalah

jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga

untuk menunjang kesehatan yg meliputi fasilitas fisik, psikologis atau

dukungan darui keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan

masyarakat setempat.

d. Struktur Keluarga

Pola Komunikasi Keluarga. Menjelaskan mengenai cara

berkomunikasi antar anggota keluarga.

Struktur Kekuatan Keluarga. Kemampuan anggota keluarga

mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah

perilaku.

Struktur Peran. Menjelaskan peran dari masing-masing anggota

keluarga baik secara formal maupun informal.

Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma yang

dianut keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.

e. Fungsi Keluarga

Fungsi Efektif. Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan memiliki

dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga

lainnya, kehangatan kepada keluarga dan keluarga mengembangkan

sikap saling menghargai.

Page 4: Konsep Proses Keperawatan Keluarga

Fungsi Sosialisasi. Bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga

dan sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma tahu budaya

dan perilaku.

Fungsi Perawatan Kesehatan. Sejauh mana keluarga menyiapkan

makanan, pakaian dan perlindungan terhadap anggota yang sakit.

Pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit, kesanggupan keluarga

melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga yaitu :

Mengenal masalah kesehatan : sejauh mana keluarga mengenal

fakta-fakta dari masalah kesehatan meliputi : pengertian, tanda dan

gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga

terhadap masalah.

Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat ,

sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya

masalah, apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah

yang dihadapi, takut akan akibat dari tindakan penyakit,

mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan, dapat

menjangkau fasilitas yang ada, kurang percaya terhadap tenaga

kesehatan dan mendapat informasi yang salah terhadap tindakan

dalam memgatasi masalah.

Perawat anggota yang sakit, sejauh mana anggota keluarga

mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahui sifat dan

perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetauhui sumber-

sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang

bertanggung jawab, keuangan, fasilitas fisik, psikososial),

mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan

dan sikap keluarga terhadap yang sakit.

Memelihara lingkungan rumah yang sehat : sejauh mana

mengetahiu sumber-sumber keluarga yang dimiliki ,

keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan, mengetahui

Page 5: Konsep Proses Keperawatan Keluarga

pentingnya hygine sanitasi dan kekompakan antar anggota

keluarga.

Menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat :

apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan,

memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan,

tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan

fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga.

Fungsi reproduksi. Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan

jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam

mengendalikan jumlah anggota keluarga.

Fungsi Ekonomi. Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi

kebutuhan sandang, pamgan, dan papan, dan memanfaatkan sumber

yang ada di masyarakat dalam upaya meningkatkan status kesehatan

keluarga.

f. Stress dan Koping Keluarga

Stressor jangka pendek yaitu yang dialami keluarga yang memerlukan

penyelesaian dalam waktu + 6 bulan dan jangka panjang yaitu yang

memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.

Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.

Strategi koping yang digunakan. Strategi koping apa yang digunakan

keluarga bila menghadapi permasalahan.

Strategi adaptasi disfungsional. Dijelaskan mengenai adaptasi

disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi

permasalahan.

g. Pemeriksaan Fisik

Page 6: Konsep Proses Keperawatan Keluarga

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode

yang digunakan pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan

fisik di klinik.

h. Harapan Keluarga

Pada akhir pengkajian , perawat menyatakan harapan keluarga

terhadap petugas kesehatan yang ada.

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang

didapatkan pada pengkajian. Tipologi dari diagnosis keperawatan :

a. Aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan).

Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari

gangguan kesehatan.

b. Resiko (ancaman kesehatan)

Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.

c. Resiko (keadaan sejahtera atau “wellness”).

Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga

kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.

Dalam suatu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu

diagnosa keperawatan. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa

keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan

skala prioritas.

3. Perencanaan Keperawatan Keluarga

Perencanaan perawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang

mencangkup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan

kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik

tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan kepertawatan

berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

4. Tahapan Tindakan Keperawatan Keluarga

Page 7: Konsep Proses Keperawatan Keluarga

Tindakan keperawatan keluargan mencangkup hal-hal di bawah ini :

a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah

dan kebutuhan kesehatan dengan cara memberi informasi,

mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, dan

memdorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.

b. Menstimulus keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat

dengan cara mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan,

mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga dan

mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.

c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang

sakit dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan

alat dan fasilitas yang ada di rumah dan mengawasi keluarga

melakukan perawatan.

d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat

lingkungan menjadi sehat dengan cara menemukan sumber-sumber

yang dapat digunakan keluarga dan melakukan perubahan lingkungan

keluarga seoptimal mungkin.

e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang

ada dengan cara menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

dilingkungan keluarga dan membantu keluarga menggunakan fasilitas

kesehatan yang ada.

5. Tahap Evaluasi

Sesuai rencana tindakan yang diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat

keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru

yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan

dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan

secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan

evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif

adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan,

sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.