Upload
unconfusius
View
68
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI KONSERVASI KAWASAN
Hero Marhaento, S.Hut., [email protected]; [email protected]
081328800393
Basic Kawasan Konservasi (WRI, 2003)“Wilayah darat maupun laut yang
dicanangkan dan diwujudkan untukmelindungi keanekaragaman hayati danbudaya terkait, serta dikelola secara legal dan efektif”
Dasar penetapan prioritas konservasi :◦ Kekhasan◦ Keterancaman◦ Kegunaan
Tujuan Kawasan Konservasi
The following are the main purposes of management:◦ Scientific research◦ Wilderness protection◦ Preservation of species and genetic diversity◦ Maintenance of environmental services◦ Protection of specific natural and cultural features◦ Tourism and recreation◦ Education◦ Sustainable use of resources from natural ecosystems◦ Maintenance of cultural and traditional attributes
Penetapan Kawasan Hutan
Menggunakan kriteria dan standar pengukuhankawasan hutan terwujudnya kepastian hukumatas status, letak, batas dan luas kawasan hutan.
Ruang lingkup pengukuhan kawasan hutan, meliputi : ◦ Penunjukan Kawasan Hutan◦ Penataan Batas Kawasan Hutan◦ Pemetaan Kawasan Hutan◦ Penetapan Kawasan Hutan
LihatSK Menhut
32/2001
Phase dalam pemantapan kawasan KK
PenunjukanKK
Penataan Batasdan pemetaan
KKKK
mantap
Integrasi dengantataruang/pembangunanregional
Dasar Penunjukkan KK
pertimbangan habitat; keendemisan dan keanekaan jenis; pertimbangan biogeografi; pertimbangan wilayah dan luas kawasan
yang dikonservasi; faktor fisik dan manusia, pertimbangan ekonomi
Pertimbangan Habitat
Habitat merupakan tempat atau area dimana suatu jenis tumbuhan atau hewanbiasa terdapat (Smiet, 1986)
Perlu pengenalan habitat identifikasijenis spesifik yang hanya bisa tinggal disatu tempat tertentu
Fokus pada jenis dengan habitat spesifik Disesuaikan pula dengan kondisi spesies-
nya (tingkat kerentanannya)
Keendemisan dan Keanekaan Jenis
Penyebaran jenis, khususnya jenis-jenisyang endemis atau unik bagi suatu tempat
Badak bercula satu di Ujung Kulon , Banteng di Baluran, Orang Utan di TanjungPuting, burung Cendrawasih di Irian, Komodo di pulau Komodo, bunga Raflesiadi Bengkulu
Focal Species Spesies-species yang mempunyai peran fungsional
dalam sistem ekologis sehingga keberadaannya dantrend statusnya berpengaruh pada kondisi sistemekologi tempat ia berada.
Spesies yang mendorong dibentuknya kawasandilindungi (Noss, dkk., 2002)
Penyempurnaan konsep spesies payung , dedanspesies indikator dengan pendekatan multispecies yang ditetapkan dengan prosedur yang sistematisdalam pemilihan spesies-spesies payungnya.
Focal Spesies
•Species indikator
•Species payung
•Species kunci
•Species bendera
•Species perekayasa ekologi
•Spesies tropic-link
Kategorisasi Focal species
(1) Species indikator:suatu makhluk hidup yang dapatdigunakan sebagai penciri untukmengukur kondisi spesies lain ataulingkungan tertentu yang diinginkan. ◦ Indikator deteksi dini adanya tekanan
terhadap sebuah sistem ekologi. ◦ Contoh : Elang Jawa sebagai predator
puncak di hutan Jawa
Cont’d
(2) Species Payung: suatu species yang membutuhkan habitat yang sangat luas, sehinggaperlindungan thd species tsb, akan melestarikanjuga species lain yang berada di habitat yang sama namun kebutuhan habitatnya lebih sempit
(3) Species kunci: suatu species yang mempunyaipengaruh yang signifikan thd satu atau lebihproses ekologis kunci
Cont’d Species Bendera: suatu species yang digunakan
sebagai maskot program konservasi, karenamampu menggugah ketertarikan atau simpatimasyarakat..
Tropic-link species: suatu species yang menguasai suatu posisi kunci dalam jaring-jaringmakanan dan perpindahan materi dan energiantar tingkatan trophic.
Perekayasa ekologi: suatu species yang secaralangsung atau tidak langsung mengontrolketersediaan sumberdaya untuk makhluk lain dengan mempengaruhi kondisi fisik dari bahan-bahan biotis maupun abiotis.
pertimbangan biogeografi Sejarah geologi dunia sebaran geografis flora
dan fauna Penggabungan dan pemisahan daratan benua dan
kepulauan menggambarkan pola sebaran fauna & flora.
Indonesia sangat unik karena pengaruh dari Asia dan Australia
Garis Wallace (yang didasarkan pada sebaranspecies burung) menunjukkan batas barat darisebaran tipe species fauna Australian. Garis inibergerak antara Kalimantan dan Sulawesi sertaantara Bali dan Lombok.
Garis Liddeker dan garis Weber (yang didasarkan pada sebaran mamalia dan molluska) menunjukkan batas timur dari spesies fauna oriental. Garis ini bergerak antara Irian Jaya danMaluku dan melintasi bagian barat kepulauanAru.
Area diantara keduanya, termasuk Philipina, Sulawesi, Maluku dan sebagian kecil kepulauanSunda sebelah timur Bali merupakan zonatransisi antara fauna oriental dan Australian dandinamakan sub bagian Wallacea.
pertimbangan wilayah dan luaskawasan yang dikonservasi
wilayah konservasi harus cukup luas untukdapat melindungi populasi semua unsuryang mampu hidup terus dengan mencarimakan sendiri dalam wilayah yang sudahdipilih secara cermat
Teori Pulau Biogeografi (SLOSS) SLOSS : Single Large or Several Small
faktor fisik dan manusia Penetapan suatu kawasan konservasi perlu
dukungan dari masyarakat setempat Rawan konflik :◦ Konflik tata batas◦ Konflik satwa
Enclave memasukkan kawasan pemukimanpenduduk ke dalam kawasan tersebut untukmempertahankan kesinambungan ekologi
Batas wilayah sedapat mungkin mengikutiliku-liku fisiografi
pertimbangan ekonomi
Pengembangan suatu kawasan konservasi, mengacu pada konsep modern (Mackinnon, 1993) perlu analisis nilaiekonomi
penilaian ekonomi sumberdaya merupakansuatu peralatan ekonomi yang menggunakan teknik penilaian sumberdayauntuk mengestimasi nilai uang dari barangdan jasa yang diberikan oleh kawasankonservasi
Nilai Guna Langsung (direct use values) nilai yang dapat dihitung dengan menggunakan
metode-metode perhitungan tradisional◦ Contoh : ◦ makanan yang dihasilkan dari kawasan◦ produk-produk laut atau hutan◦ manfaat rekreasi
Manfaat - manfaat ini mudah dihitung sebagaimanfaat yang diperoleh dari kawasan konservasi(seperti tiket masuk, produk hutan dan hutan yang dipanen) dan biaya kehilangan kesempatan(seperti hilangnya hak atas sumberdayapertambangan atau dalam ilmu ekonomi seringdisebut dengan istilah opportunity cost.
Nilai Guna Tak Langsung (indirect use values)
Nilai yang tidak dapat dihitung dengan menggunakan metode-metode tradisional manfaat fungsional dari proses ekologiyang secara terus menerus memberikan peranannya kepadamasyarakat dan ekosistem. Contoh :◦ contoh hutan dataran tinggi yang utuh secara terus menerus
memberikan perlindungan pengendalian banjir◦ peranan hutan bakau pesisir yang mempertahankan
keberlanjutan sumberdaya perikanan. ◦ hutan tropis dapat menyerap karbon dan mengendalikan
perubahan iklim. Nilai guna non konsumtif memperlihatkan keterkaitan yang
jelas antara kawasan konservasi dan pembangunan ekonomi.
Nilai guna pilihan (option values) Merupakan manfaat-manfaat sumberdaya alam
yang disimpan atau dipertahankanuntukkepentingan yang akan datang (sepertisumberdaya hutan yang disisihkan untukpemanenan masa akan datang) dan produk-produk spekulatif lainnya seperti sumberdayagenetik dari hutan tropis untuk kepentinganmasa depan.
Umumnya produk-produk yang belumdiketahui tersebut tidak memiliki nilai pasarpada saat ini (bioprospecting)
Nilai lainnya Nilai guna non konsumtif meliputi nilai
keberadaan (exsistence values) Nilaikeberadaan adalah nilai yang diberikan olehmasyarakat kepada kawasan konservasi atasdasar manfaat spiritual, estetika dan kultural.
nilai warisan (bequest values) Nilai warisanadalah nilai yang diberikan masyarakat yang hidup saat ini terhadap suatu daerah tertentuagar tetap utuh untuk diberikan kepadagenerasi akan datang . Nilai-nilai ini juga tidakterefleksikan dalam harga pasar.
KK sebagai Faktor Biaya Selain memberikan nilai keuntungan, KK juga
dipandang sebagai faktor biaya biaya langsung dan biaya oportunitas (biaya dalam
bentuk kerugian akibat kehilangan kesempatandalam pemanfaatan sumberdaya) yang signifikan.
Biaya langsung meliputi keseluruhan komponenbiaya yang terdapat dalam anggaran pemerintah, peralatan, pemeliharaan, transportasi, administrasi, penelitian, penyuluhan masyarakat, pengembanganmasyarakat di daerah penyangga, tata batas, pemantauan dan penegakan hukum.
biaya oportunitas, biaya ini sepertikehilangan hak pemanfaatan hasil kayu, hasil hutan non kayu, pertambangan, lahanpertanian, pemukiman penduduk, lahanindustri, pembuangan limbah, perikanan, komoditas ekspor dan pariwisata
Pre-test1. Sebutkan 2 jenis KK yang termasuk ke dalam Kawasan Suaka Alam?
2. Sebutkan 3 jenis KK yang termasuk ke dalam kelompok Kawasan Pelestarian Alam?
3. Sebutkan 3 kegiatan utama konservasi dalam pengelolaan kawasan konservasi ? (Katakunci3 P )
4. Apakah perbedaan antara KSA dan KPA ?
5. Sebutkan 3 tipe kawasan yang dilindungi (Protected Areas) menurut katagorisasi IUCN / World Commission on Protected Areas?
6. Kawasan konservasi yang pengelolaannnya dianggap paling memadukan antara kepentinganekonomi dan ekologi?
7. Kawasan konservasi yang ditetapkan untuk melindungi keberadaan satu atau lebih spesiestertentu adalah?
8. Kawasan konservasi yang ditetapkan untuk merepresentasikan proses ekologis yang berlangsung secara alami disebut sebagai apa?
9. Pembagian wilayah dalam sebuah taman nasional untuk membedakan intensitaspengelolaan disebut sebagai apa?
10. Wilayah yang berada di sekeliling kawasanTaman Nasional atau Cagar Alam yang gunanyauntuk sebagai tambahan luasan habitat spesies yang ada dalam kawasan konservasisekaligus sebagai barrier tekanan masyarakat yang berada di sekitarnya disebut sebagaikawasan apa?
11. Peraturan apa yang melandasi pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia?
Kategorisasi KK
• International (IUCN)◦ 6 kategori
• Nasional◦ Basis UU 5/1990 & UU 41/1999
Dasar Sistem Klasifikasi (Philips & Horrison, 1999) Menekankan kepentingan kawasan lindung Menunjukkan cakupan tujuan kawasan
lindung yang luas Mempromosikan ide mengenai kawasan
lindung sebagai sebuah sistem daripadasebagai unit-unit yang terisolasi
Mengurangi salah paham dalam memandangkawasan lindung
Menetapkan persetujuan dengan standarinternasional
Meningkatkan komunikasi dan pengertian
KATAGORI MENURUT IUCN, 1994
1. Strict Nature Reserve/Wilderness AreaA. Strict Nature ReserveB. Wilderness Area
2. National Park3. Natural Monumen4. Habitat Species Management Area5. Protected Landscape/Seascape6. Managed Resource Protected Area
Kategori secara nasional Kawasan Suaka Alam◦ Cagar Alam◦ Suaka Margasatwa
Kawasan Pelestarian Alam◦ Taman Nasional◦ Taman Hutan Raya◦ Taman Wisata Alam
Cagar Biosfir Taman Buru (UU 41/1999) Hutan Lindung
Cagar Alama. Kawasan yang ditunjuk mempunyai keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistemnya;b. Mewakili formasi biota tertentu dan/atau unit-unit penyusun;c. Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang
masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia;d. Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menunjang
pengelolaan yang efektif dengan daerah penyangga yang cukup luas;
e. Mempunyai ciri khas dan dapat merupakan satu-satunya contoh di suatu daerah serta keberadaannya memerlukan upaya konservasi.
Suaka Margasatwa
a. Kawasan yang ditunjuk merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari suatu jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasinya;
b. Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi;c. Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran
tertentu;d. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang
bersangkutan.
KSA
Terdapat 219 unit Cagar Alam Daratdengan total luas 4.332.258,90 hektar, dan 9 unit Cagar Alam perairan dengan luas sekitar 216.555,47 hektar;
Suaka Margasatwa darat sebanyak 69 unit dengan luas 5.120.647,33 hektar, dan 7 unit Suaka perairan dengan luas sekitar342.940 hektar.
Taman Nasional
Kawasan Pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengansistem zonasi yang dimanfaatkan untukkeperluan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Permenhut 56 th 2006
Taman Hutan Raya Kawasan Pelestarian Alam dengan tujuan
untuk koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami dan buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentinganpenelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi
Taman Wisata Alam Kawasan Pelestarian alam dengan tujuan
utama bagi kepentingan pariwisata danrekreasi alam.
Taman Burua. Kawasan yang ditunjuk memiliki keadaan yang menarik
dan indah baik secara alamiah maupun buatan manusia;b. Memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi dan olah
raga serta terletak dekat pusat-pusat permukiman penduduk;
c. Mengandung satwa buru yang dapat dikembangbiakkan sehingga memungkinkan perburuan secara teratur dengan mengutamakan segi rekreasi, olah raga dan kelestarian satwa;
d. Mempunyai luas yang cukup dan lapangannya tidak membahayakan.
KPA 43 unit Taman Nasional Darat dengan luas
12.401.949,47 hektar, dan 7 unit Taman Nasional Laut dengan luas 4.045.049 hektar.
99 unit Taman Wisata Alam Darat dengan total luas sekitar 297.682,15 hektar, dan 17 Taman Wisata Laut dengan total luas sekitar765.482 hektar
14 unit Taman Buru dengan total luas sekitar225.992,70 hektar
18 unit Taman Hutan Raya dengan luas total sekitar 336.748,80 hektar
Hutan Lindung
Kawasan hutan yang mempunyai fungsipokok sebagai perlindungan sistemhidroorologis
Mengatur tata air, mencegah banjir, pengendalian erosi, memelihara kesuburantanah, mencegah intrusi air laut
Kriteria diatur dalam SK Mentan837/1980
Berbagai Kategorisasi KK
Sumber KategoriUU 5/1967 Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Hutan
Wisata (Taman Buru dan Hutan Wisata)
PPA Cagar Alam, Taman Nasional, Suaka Biosfer, Penampungan satwa, Taman Wisata Darat, Taman Laut, Taman Buru
UU 5/1990 Kawasan Suaka Alam (Cagar Alam, SuakaMargasatwa)Kawasan Pelestarian Alam (Taman Nasional, Tahura, TWA)
Sumber KategoriIUCN 1A. Kawasan lindung untuk ilmu pengetahuan
1B. Kawasan Lindung untuk hidupan liar2. KL untuk perlindungan ekosistem3. KL untuk konservasi pemandangan alam yang spesifik4. KL untuk konservasi melalui intervensi pengelolaanoleh manusia5. KL untuk konservasi lansekap atau bentang laut danrekreasi6. KL untuk pemanfaatan yang lestari thd ekosistem alam
UU 41/99 Hutan Suaka Alam (Cagar Alam dan Suaka Margasatwa), Hutan Pelestarian Alam (TN, TWA, Tahura), Taman Buru