28
10.1 PENDAHULUAN 10.1.1 Maksud dan Tujuan Praktikum - Menentukan koefisien konsolidasi (Cv) dari suatu jenis tanah. - Menentukan koefisien pemampatan / compression index (Cc). - Mencari tegangan pre-consolidation (Pc) untuk mengetahui kondisi tanah dalam keadaan normally consolidated atau over consolidated dengan cara membandingkannya dari harga effective overburden pressure. 10.1.2 Alat dan Bahan - Consolidometer - Ring of consolidometer - Batu pourous - Extruder - Beban (0.3; 0.6; 0.9; 1.2; 2.4; 4.8; 9.6 N) - Stopwatch - Timbangan dengan ketelitian 0.01 gr - Can - Jangka sorong dengan ketelitian 0.01 mm - Oven - Spatula - Vaseline - Kertas pori - Kawat sebagai pemotong 10.1.3 Dasar Teori 1

Konsolidasi Print

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konsolidasi Print

10.1 PENDAHULUAN

10.1.1 Maksud dan Tujuan Praktikum

- Menentukan koefisien konsolidasi (Cv) dari suatu jenis tanah.

- Menentukan koefisien pemampatan / compression index (Cc).

- Mencari tegangan pre-consolidation (Pc) untuk mengetahui kondisi tanah dalam

keadaan normally consolidated atau over consolidated dengan cara

membandingkannya dari harga effective overburden pressure.

10.1.2 Alat dan Bahan

- Consolidometer

- Ring of consolidometer

- Batu pourous

- Extruder

- Beban (0.3; 0.6; 0.9; 1.2; 2.4; 4.8; 9.6 N)

- Stopwatch

- Timbangan dengan ketelitian 0.01 gr

- Can

- Jangka sorong dengan ketelitian 0.01 mm

- Oven

- Spatula

- Vaseline

- Kertas pori

- Kawat sebagai pemotong

10.1.3Dasar Teori

Konsolidasi adalah proses penyusutan volume secara perlahan-lahan pada tanah

jenuh sempurna dengan permeabilitas yang rendah akibat pengaliran sebagian air pori.

Proses konsolidasi berlangsung terus sampai kelebihan tekanan air pori yang

disebabkan kenaikan tekanan total yang benar-benar hilang. Penurunan konsolidasi

adalah perpindahan vertikal permukaan tanah sehubungan dengan perubahan volume

pada suatu tingkat dalam proses konsolidasi. Perkembangan konsolidasi di lapangan

dapat diketahui dengan menggunakan alat piezometer yang dapat mencatat perubahan

air pori terhadap waktu.

1

Page 2: Konsolidasi Print

10.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

10.2.1Persiapan Praktikum

- Ring konsolidometer dibersihkan dan diolesi vaseline di seluruh permukaan bagian

dalam, kemudian dimensi dan massa ring diukur dengan jangka sorong dan timbangan.

- Sampel tanah dikeluarkan dengan menggunakan extruder dan dimasukkan ke dalam ring

dengan diratakan permukaannya.

- Diambil sisa tanah untuk ditentukan kadar airnya.

- Menyusun modul ke dalam sel konsolidometer dengan urutan dari bawah:

Batu pourous

Kertas pori

Sample tanah dalam ring

Kertas pori

Batu pourous

Silinder tembaga yang berfungsi menahan beban

Penahan dengan 3 mur

10.2.2Jalannya Praktikum

- Set dial menjadi nol sebelum beban ditambahkan, sedangkan lengan beban masih

ditahan baut penyeimbang.

- Diberikan pembebanan konstan sebesar 0.3 N dengan interval waktu 6”; 15”; 30”; 60”;

120”; 240”; 480”; 900”; 1800”; 3600”; dan 24 jam. Dan masing-masing pembacaan

pada dial dicatat.

- Percobaan diulangi untuk pembebanan 0.6; 1.2; 2.4; 4.8; dan 9.6 N dengan interval

waktu konstan 24 jam. Dan masing-masing pembacaan pada dial dicatat.

- Tanah dikeluarkan dari sel konsolidometer dan ring berikut sampel tanah kemudian

ditimbang dan dimasukkan dalam oven untuk ditentukan kadar airnya.

2

Page 3: Konsolidasi Print

10.3 PENGOLAHAN DATA10.3.1 Data Pengamatan dan Perhitungan

Data Awal

PROJECT PRAKTIKUM MEKANIKA TANAHLOCATION LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DEPTH OF SAMPLE 2-2,5WATER LEVEL 1,5 - 2DATE OF TESTING 17 APRIL 2010TESTED BY KELOMPOK 20-22

RING DIAMETER 6,336 cmAREA 31,5 cm2HEIGHT 1,942 cmINITIAL HEIGHT OF SOIL 1,942 cmSPECIFIC GRAVITY OF SOIL 2,6

Water content determination Wt. of can + wet soil 135,27 grWt. of can + dry soil 93,20 grWt. of can 19,62 grWt. of water 42,07 grWt. of dry soil 73,58 grInitial water content (wi) 57,17 %

Wt. of ring + specimen at beginning of test 159,13 grWt. of ring 54,43Wt. of wet soil (W1) 104,7Computed dry weight of soil (W’s) 66,6 grOven dry wt. of soil (Ws) 66,9 grComputed height of solids (H0 = Ws/Gs.A) 0,8168 cmInitial height void (Hv = Hi – H0) 1,1252 cmInitial degree saturation (Si = (Wt-Ws)/Hi-H0)A) 1,066 cmInitial void ratio (e0 = Hv/H0) 1,377 cm

3

Page 4: Konsolidasi Print

Data Pengamatan Tabel data loading (pemberian beban)

NoDate

17-04-2010

19-04-2010

20-04-2010

21-04-2010

22-04-2010

23-04-2010

Load (kg) 1 2 4 8 16 32

kg/cm2 0.3157 0.6315 1.263 2.5261 5.0522 10.10441 0 0 0.0364 0.0433 0.056 0.0825 0.13082 0.1 0.0145 0.0395 0.0473 0.063 0.0925 0.14123 0.25 0.0158 0.0398 0.0479 0.0645 0.0942 0.1444 0.5 0.0166 0.04 0.048 0.0658 0.096 0.14685 1 0.0174 0.0401 0.0489 0.0672 0.099 0.15036 2 0.018 0.0405 0.0495 0.069 0.1035 0.15547 4 0.0182 0.041 0.0505 0.0715 0.1069 0.16298 8 0.0189 0.0411 0.0513 0.074 0.112 0.17219 15 0.021 0.0413 0.052 0.0755 0.1165 0.183

10 30 0.0211 0.0419 0.0529 0.077 0.1209 0.193111 60 0.0212 0.042 0.0532 0.0782 0.1239 0.212 end 0.0364 0.0433 0.056 0.0825 0.1308 0.2112

Tabel data unloading (pengurangan beban)

Date 24-04-2010

26-04-2010

27-04-2010

28-04-2010

29-04-2010

30-04-2010

Load (kg)

1 2 4 8 16 32

kg/cm2 0.3157 0.6315 1.263 2.5261 5.0522 10.1044

end 134 145,5 161 179 196,5 211,2Catatan : Pengukuran telah diubah ke dalam centimeter

Data Akhir

Final water content determinationFinal wet Wt. + ring 165,51 grFinal dry Wt. + ring 129,98 grOven dry wt. of soil, Ws 66,9 grFinal water content, wf 54,16 %Final degree of sat. S 100%

Initial dial reading 14,5 Final dial reading 134Change in sample ht. 0,8168Final ht. of voids, Hvf -118,3748Final void ratio, ef = Hvf/H0 -144,952

4

Page 5: Konsolidasi Print

10.3.2 Contoh Perhitungan

a. Menentukan harga T 90:

Menurut Taylor untuk mendapatkan harga T90 diperlukan grafik penurunan

terhadap fungsi akar waktu.

Langkah-langkah dalam menentukan harga T90 ialah:

- Buat garis penurunan vs akar waktu penurunan.

- Tarik garis singgung pada kurva di daerah penurunan awal dan cari titik potong

dengan sumbu akar waktu sebesar 1.15 kali absis titik potong pertama tadi untuk

dihubungkan dengan titik potong antara perpanjanagan garis singgung tadi dan

sumbu vertikal. Absis titik potong antara garis terakhir dengan kurva itulah yang

dinamakan dengan T90.

Beban 1 kg

waktuakar

waktu 1kg%strai

n

0 0.0 0 0

0.1 0.30.0145

39.83516

0.25 0.50.0158

43.40659

0.5 0.70.0166 45.6044

1 1.00.0174 47.8022

2 1.4 0.01849.4505

5

4 2.00.0182 50

8 2.80.0189

51.92308

15 3.9 0.02157.6923

1

30 5.50.0211

57.96703

60 7.70.0212

58.24176

1440 37.90.0364 100

Pada grafik penurunan vs akar waktu penurunan, sumbu x menunjukkan akar waktu (menit) dan sumbu y menunjukkan penurunan (cm) dengan T90 = 0.38. Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 1 kg dapat dilihat dibawah ini :

5

Page 6: Konsolidasi Print

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

1KGt90

Beban 2 kg waktu akar waktu 2kg %strain

0 0.00.0364 0

0.1 0.30.0395 44.92754

0.25 0.50.0398 49.27536

0.5 0.7 0.04 52.17391

1 1.00.0401 53.62319

2 1.40.0405 59.42029

4 2.0 0.041 66.66667

8 2.80.0411 68.11594

15 3.90.0413 71.01449

30 5.50.0419 79.71014

60 7.7 0.042 81.15942

1440 37.90.0433 100

Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 2 kg, dengan T90 = 0.32, dapat dilihat dibawah ini :

6

Page 7: Konsolidasi Print

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0

-90

-80

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

2 KGT90

Beban 4 kg

waktuakar

waktu 4 KG %strain

0 0.00.0433 0

0.1 0.30.0473

31.49606

0.25 0.50.0479

36.22047

0.5 0.7 0.04837.0078

7

1 1.00.0489

44.09449

2 1.40.0495 48.8189

4 2.00.0505

56.69291

8 2.80.0513

62.99213

15 3.9 0.05268.5039

4

30 5.50.0529

75.59055

60 7.70.0532

77.95276

1440 37.9 0.056 100

Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 4 kg, dengan T90 = 0.4, dapat dilihat dibawah ini :

7

Page 8: Konsolidasi Print

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0

-90

-80

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

4 KgT 90

Beban 8 kg

waktu akar waktu 8kg%strai

n0 0.0 0.056 0 

0.1 0.3 0.06326.41509

0.25 0.50.0645

32.07547

0.5 0.70.0658

36.98113

1 1.00.0672

42.26415

2 1.4 0.06949.056

6

4 2.00.0715

58.49057

8 2.8 0.07467.92453

15 3.90.0755

73.58491

30 5.5 0.07779.24528

60 7.70.0782

83.77358

1440 37.90.0825 100

Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 8 kg, dengan T90 = 0.47, dapat dilihat dibawah ini :

8

Page 9: Konsolidasi Print

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

-90

-80

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

8 kgT90

Beban 16 kg

9

waktu akar waktu16 kg

%strain

0 0,00,0825 0

0,1 0,30,0925 20,70393

0,25 0,50,0942 24,2236

0,5 0,7 0,096 27,950311 1,0 0,099 34,16149

2 1,40,1035 43,47826

4 2,00,1069 50,5176

8 2,8 0,112 61,0766

15 3,90,1165 70,39337

30 5,50,1209 79,50311

60 7,70,1239 85,71429

1440 37,90,1308 100

Page 10: Konsolidasi Print

Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 16 kg, dengan T90 = 0.4, dapat dilihat dibawah ini :

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

-100

-80

-60

-40

-20

0

20

16kgT90

Beban 32 kg

waktu akar waktu32 kg

%strain

0 0,00,1308 0

0,1 0,30,1412 12,93532

0,25 0,5 0,144 16,41791

0,5 0,70,1468 19,9005

1 1,00,1503 24,25373

2 1,40,1554 30,59701

4 2,00,1629 39,92537

8 2,80,1721 51,36816

15 3,9 0,183 64,92537

10

Page 11: Konsolidasi Print

30 5,50,1931 77,48756

60 7,7 0,2 86,06965

1440 37,90,2112 100

Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 32 kg, dengan T90 = 0.34, dapat dilihat dibawah ini :

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

-100

-80

-60

-40

-20

0

20

32KGT90

- Menentukan koefisien konsolidasi:

Rumus yang digunakan adalah:

Cv=0 . 848H2

T 90

Di mana:

Cv = koefisien konsolidasi

H = half average load height =

12 (H− ΔH

2 )Contoh perhitungan Cv pada loading dengan beban 1 kg adalah seperti dibawah ini:

Cv=0 . 848H 2

T90

.

¿0 .848(0 .971 )2

0 .38¿2 ,104

load increas

e

Def. dial reading at end

of loadΔH Δe e1 Hb 1/2 Hb T90 Cv

0.3157 0.0364 0 0 1.377 1.942 0.971 0.38 2.104024

11

Page 12: Konsolidasi Print

0.6315 0.0433 0.0069 0.003553 1.373447 1.93855 0.969275 0.32 2.4896591.263 0.056 0.0127 0.00654 1.366907 1.9322 0.9661 0.4 1.9787

2.5261 0.0825 0.0265 0.013646 1.353262 1.91895 0.959475 0.47 1.6609845.0522 0.1308 0.0483 0.024871 1.32839 1.8948 0.9474 0.4 1.902842

10.1044 0.2112 0.0804 0.041401 1.28699 1.8546 0.9273 0.34 2.144655

Dengan demikian dari data pengamatan yang didapat, maka akan didapat grafik

penurunan vs akar waktu penurunan seperti dibawah :

0 2 4 6 8 10 120

0.5

1

1.5

2

2.5

3

Grafik Pressure vs Cv

Pressure

Cv

b. Menentukan tegangan pre-consolidation (Pc):

Harga Pc ditentukan melalui grafik penurunan terhadap tegangan dengan langkah

sebagai berikut:

- Sketsa grafik angka pori vs tegangan.

- Secara visual judgment ditentukan titik (p) yang memiliki kelengkungan

(curvature) maksimum ataupun titik yang mempunyai radius minimum.

- Dibuat garis singgung dan garis horizontal melalui titik (p).

- Dibuat garis tengah antara kedua garis pada point di atas.

- Ditarik garis singgung yang menyinggung kelengkungan bagian bawah hingga

memotong garis tengah pada point di atas.

- Absis titik potong tersebut adalah harga Pc yang dicari.

Grafik nilai Pc akan menjadi seperti dibawah ini :

Grafik angka pori vs tegangan

12

Page 13: Konsolidasi Print

0 2 4 6 8 10 12

1.22

1.24

1.26

1.28

1.3

1.32

1.34

1.36

1.38

1.4

1.42

Series2Pc

Dari grafik angka pori vs tegangan diatas, diperoleh nilai Pc = 4,92 kg/cm2.

Dengan H diasumsikan 1,75 cm, maka diperoleh:

P0=H×γ water×12

¿1 ,75×10×0,5¿8 ,75 kg /cm2

OCR=PcP0

¿4 .928 .75

¿0 .56

c. Menentukan harga compression index (Cc):

Rumus yang digunakan adalah:

Cc=(e1−e2 )

( log p2−log p1 )

Cc=(1,32839−1,28699)

¿¿

Di mana:

Cc = compression index

13

Page 14: Konsolidasi Print

el ,e2 = angka pori (diambil pada massa beban 16 kg dan 32 kg)

p1 ,p2 = tekanan (kg/cm2)

Dari grafik hubungan e dan p pada bagian linear bawah ditentukan satu log cycle dan

kemudian ditentukan harga harga e1 dan e2. Harga Cc didapatkan dari selisih harga e

tersebut.

14

Page 15: Konsolidasi Print

10.4 ANALISA

10.4.1 Analisa Praktikum

Praktikum ini dimulai dengan dipersiapkan tanah undisturb sebagai sampel tanah

yang akan diuji coba. Sampel tanah dikeluarkan dari extruder kemudian

dimasukkan ke dalam ring konsolidometer. Namun, sebelumnya diukur

dimensi,diameter, ketinggian dan berat, ring serta diolesi permukaan dalam ring

dengan vaselin. Pengolesan ring dengan vaselin bertujuan agar tanah mudah

dimasukkan ke dalam ring. Setelah itu, tanah dimasukkan ke dalam ring lalu

diratakan dengan spatula. Sisa tanah dari perataan tanah tadi dimasukkan ke

dalam can yang sebelumnya telah ditimbang dan diketahui beratnya, lalu

dimasukkan ke dalam oven. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mencari kadar air

dari sampel tanah undisturb tersebut. Sampel tanah yang telah dimasukkan ke

dalam ring konsolidometer dimasukkan ke dalam sel konsolidasi dengan urutan

(dari bawah) sebagai berikut:

Batu pourous

Kertas pori

Sampel tanah dalam ring

Kertas pori

Batu pourous

Silinder tembaga yang berfungsi meratakan beban

Penahan dengan 3 mur

Kemudian dipasang dial diatasnya, diberi air disekeliling sel konsolidasi, dan

diberi beban sebesar 1kg pada penggantung beban. Dial tersebut kemudian dibaca

untuk 0 detik, 6 detik, 15 detik, 30 detik, 1 menit, 2 menit, 4 menit, 8 menit, 15

menit, 30 menit, 60 menit dan 24 jam. Hal tersebut dilakukan selama 5 hari untuk

beban 2 kg, 4kg, 8kg, 16kg, dan 32kg. Setelah dilakukan pembebanan (loading)

selama 5 hari, dilakukan pelepasan beban (unloading) selama 5 hari juga.

Sebelum beban dilepas, dial dibaca terlebih dahulu sebagai data unloadingnya.

Beban yang dilepas sesuai dengan beban yang dipasang pada awalnya. Pada hari

terakhir unloading, setelah dilakukan pembacaan dial unloading, tanah dilepas

15

Page 16: Konsolidasi Print

dari sel konsolidasi, lalu diletakkan ke dalam can, yang telah diketahui beratnya,

kemudian ditimbang untuk mengetahui berat basah tanah beserta ring dan can.

Kemudian dimasukkan ke dalam oven. Hari selanjutnya tanah dikeluarkan dari

oven lalu ditimbang kembali untuk mendapatkan berat kering tanah beserta ring

dan cannya.

10.4.2 Analisa hasil

Dari pengolahan data praktikum konsolidasi diperoleh nilai t90, Pc, Cv. Pertama kali

dicari nilai %strain dari setiap pembacaan dial setiap pembebanan. Kemudian dicari

nilai t90 dengan memplot grafik akar waktu sebagai sumbu x dan %strain setiap

pembebanan sebagai sumbu y. T90 diperoleh dari garis singgung terakhir kurva

%strain yang telah dikalikan 1,15 kali dari garis singgung kurva awalnya yang

memotong kurva %strain. Kemudian, setelah didapatkan Nilai t90 untuk

pembebanan 1 kg, 2 kg, 4 kg, 8 kg, 16 kg, dan 32 kg, masing-masing adalah 0,38;

0,32; 0,4; 0,47; 0,4; 0,34. Setelah didapatkan nilai t90 untuk masing masing

pembebanan, dicari nilai koefisien konsolidasi (Cv) dengan rumus Cv=0,848 H 2

t 90

dengan H adalah 12 (H ring−

∆ H2 ). Nilai Cv untuk setiap pembebanan 1 kg, 2 kg, 4

kg, 8 kg, 16 kg, dan 32 kg, masing-masing adalah :

Load Increase

t90 (menit)

Cv (cm2/menit)

0,3157 0,38 2,1040240,6315 0,32 2,4896591,263 0,4 1,9787

2,5261 0,47 1,6609845,0522 0,4 1,902842

10,1044 0,34 2,144655

Setelah didapatkan nilai Cv kemudian diplot grafik dengan tegangan sebagai sumbu

x nya dan nilai Cv sebagai sumbu y nya. Lalu dicari nilai tegangan pra tegangan

konsolidasi (Pc) dengan memplot grafik Pc dengan tegangan sebagai sumbu x dan

air void (e) sebagai sumbu y. Setelah itu didapatkan nilai Pc sebesar 4,92. Setelah

16

Page 17: Konsolidasi Print

didapatkan nilai Pc, kemudian dicari nilai Cc (indeks kompresi) dengan rumus

Cc=(e1−e2 )

( log p2−log p1 )

. Kemudian didapatkan nilai Cc sebesar 0,137496.

Dalam menentukan nilai OCR (Over Consolidation Ratio) dibutuhkan nilai Pc dan

Po. Dengan mencari perbandingan nilai Pc dan Po dapat diketahui kondisi

konsolidasi sampel tanah pada kondisi normally consolidated atau over

consolidated. Perbandingan nilai tersebut disebut Rasio Konsolidasi Berlebihan

(Over Consolidation Ratio,OCR). Nilai Pc didapatkan dari analisa grafik. Besarnya

nilai tegangan awal (Po) juga dapat dicari dengan menggunakan rumus:

P0=H×γ water×12

¿1 ,75×10×0,5¿8 ,75 kg /cm2

Nilai OCR yang diperoleh sesuai dengan rumus adalah 3,616 sesuai dengan

perhitungan sebagai berikut :

OCR=PcP0

¿4 .928 . 75

¿0 . 56

Tanah dengan OCR =1 dikatakan terkonsolidasi normal, sedangkan untuk tanah

dengan OCR > 1 dikatakan terkonsolidasi berlebihan pada sampel dalam

percobaan.

10.4.3 Analisa Grafik

Grafik pada percobaan konsolidasi ini adalah untuk mengetahui nilai Pc, Cc

laboratorium, Cc lapangan, Cr, dan Cs. Pc adalah nilai dari tegangan untuk

mengetahui apakah tanah berada dalam keadaan normally consolidated atau over

17

Page 18: Konsolidasi Print

consolidated dengan cara membandingkannya dengan harga Effective Overburden

Pressure. Cv adalah koefisien konsolidasi dari suatu jenis tanah, Cc adalah

koefisien pemampatan. Pertama-tama adalah plot gambar dari data dengan load

sebagai sumbu x dan void ratio sebagai sumbu y, setelah itu mencari titik di mana

jari-jari pada kurva adalah yang terkecil untuk membuat garis singgung kurvanya,

kemudian dari titik tersebut tarik garis horizontal sehingga terbentuk sudut ,

sudut tersebut dibagi dua sehingga diperoleh = 0.5.

Berikutnya dari ujung kanan kurva, tarik garis lurus yang mengikuti bagian dari

ujung kurvanya sehingga didapat perpotongan dengan garis tengah, hasil

perpotongan ditarik ke atas sehingga didapat Pc, yaitu sebesar 4,92.

Garis Cc laboratorium diperpanjang ke bawah hingga nilai e-nya = 0.42 eo, lalu

titik tersebut dinamakan titik kedua. Tarik garis dari titik a ke titik b (lihat grafik)

yang kemudian garis itu dinamakan Cs, garis ab ditarik ke atas (sejajar)hingga

menyentuh titik 1 dan memotong garis Pc di titik 3, hubungkan titik 2 dan titik 3

yang merupakan Cc lapangan. Dari ujung kiri kurva tarik garis lurus yang

mengikuti bagian linear ujung kurva sehingga didapat garis Cd.

Idealnya Cr dan Cs sejajar karena perubahan angka pori pada saat penambahan

dan penurunan beban adalah sama. Pada saat diberi tambahan beban angka pori

itu menurun ,demikian sebaliknya pada saat penurunan beban angka porinya naik.

Hal itu yang menyebabkan Garis Cr dan garis Cs itu sejajar.

Maksud dari grafik Cv adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara

koefisien konsolidasi dengan beban tekanan. Pada saat awal pembebanan nilai Cv

naik karena tanah diberikan tekanan secara tiba-tiba sehingga menyebabkan

proses konsolidasi pada saat awal pembebanan berlangsung secara cepat ( grafik

angka Cv naik ). Setelah selang beberapa waktu kemudian pembebanan mulai

stabil jadi nilai Cv-nya semakin menurun.

18

Page 19: Konsolidasi Print

10.4.4 Analisa kesalahan

Dalam percobaan ini, seringkali praktikan melakukan kelalaian, sehingga

mengakibatkan kesalahan pada hasil yang didapatkan. Kesalahan tersebut berupa:

1. Kesalahan pembacaan dial (paralaks)

Dalam pembacaan dial, seringkali hasil pembacaan dialnya kurang tepat, hal ini

disebabbkan sulitnya membaca skala yang tertera pada dial dengan tepat. Sehingga

praktikan sering melakukan pembulatan dalam membaca dialnya.

2. Kesalahan akibat pembulatan

Dalam pengolahan data, hasil yang didapatkan seringkali dalam bentuk desimal

dengan banyak angka dibelakang koma. Praktikan seringkali melakukan pembulatan

hingga 2 angka dibelakang koma untuk mendapatkan hasil yang lebih sederhana.

Namun, hal ini menyebabkan kurang tepatnya hasil yang diperoleh dari pengolahan

data.

3. Getaran yang terjadi di sekitar lokasi praktikum terkadang menyebabkan jarum

penunjuk dial bergerak tiba-tiba sehingga data yang didapat kurang akurat

4. Waktu yang tidak pas atau tepat (sesuai jam/menit yang ditentukan) pada saat

praktikan menambah beban atau mengurangi beban

10.5 KESIMPULAN

- Tujuan dari praktikum konsolidasi adalah untuk menentukan koefisien konsolidasi (Cv)

dari suatu jenis tanah, menentukan koefisien pemampatan/compression index (Cc), dan

mencari tegangan pre-consolidation (Pc) untuk mengetahui kondisi tanah dalam keadaan

normally consolidated atau over consolidated dengan cara membandingkannya dari harga

effective overburden pressure.

- Nilai tegangan Pre-Consolidated :

PC = 4,92 kg/cm2

PO = 8,75 kg/cm2

Over Consolidated Ratio (OCR) = 0,56

19

Page 20: Konsolidasi Print

Nilai OCR < 1 sehingga kondisi tanah yang diuji berada dalam keadaan .

- Nilai Compression Index (CC) didapatkan dari rumus CC=e2−e1

( log p1−log p2) :

Nilai CC Laboratorium = 0,137496

- Nilai t90 didapat dari hasil pemplotan grafik akar waktu vs penurunan (Metode Akar

Waktu) :

Load Increase

t90 (menit)

0,3157 0,380,6315 0,321,263 0,4

2,5261 0,475,0522 0,4

10,1044 0,34

- Nilai Koefisien Konsolidasi (CV) didapatkan dari rumus Cv=0,848 H 2

t 90 yaitu :

Load Increase

t90 (menit)

Cv (cm2/menit)

0,3157 0,38 2,1040240,6315 0,32 2,4896591,263 0,4 1,9787

2,5261 0,47 1,6609845,0522 0,4 1,902842

10,1044 0,34 2,144655

20

Page 21: Konsolidasi Print

10.6 REFERENSI

Bardet, Jean-Pierre. 1997. Experimental Soil Mechanics. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Tim Penyusun. Pedoman Praktikum Mekanika Tanah.

Lambe T.W “Soil Testing For Engineers”.John Willey and Sons. New York 1951

Punmia,B.C.”Soil Mechanical and Foundation”.Standard Book House.Delhie.1981

10.7 Lampiran

Gambar 1. Alat konsolidasi Gambar 2. Dial

Data Pengamatan :

21

Page 22: Konsolidasi Print

22