7
KONSOLIDASI SAWAH STUDI KASUS DESA CINANGNENG KABUPATEN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR Hadi Suhatman Magister Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor Pendahuluan Konsolidasi tanah adalah kebijaksanaan pertanahan mengenai penataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah serta usaha pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 tahun 1991. Upaya-upaya dalam pencapaian tujuan konsolidasi tanah 1. setiap bidang tanah memperoleh akses jalan (faktor penunjang). 2. bentuk bidang tanah dibuat teratur sesuai dengan sifat dan tujuan penggunaan tanahnya. 3. luas tanah ditata sesuai kebutuhan 4. tata letak (Layout) kawasan disesuaikan dengan kebutuhan pola hunian atau pola usaha, sekaligus mendukung penyediaan sarana prasarana 5. penataan terpadu sejak awal. Tujuan konsolidasi tanah adalah untuk mencapai pemanfaatan tanah secara optimal, melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas penggunaan tanah. Untuk lahan pertanian diharapkan mampu untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memudahkan angkut hasil pertanian / sarana pertanian, dan meminimalisasi faktor risiko bencana banjir dan kekeringan. Gambar 1. Model lahan pertanian yang sudah dikonsolidasi Gambar 2. Proses konsolidasi lahan

Konsolidasi Sawah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengembangan kawasan perdesaan

Citation preview

KONSOLIDASI SAWAHSTUDI KASUS DESA CINANGNENG KABUPATEN CIAMPEA

KABUPATEN BOGORHadi Suhatman

Magister Departemen Teknik Sipil dan LingkunganInstitut Pertanian Bogor

Pendahuluan

Konsolidasi tanah adalah kebijaksanaan pertanahan mengenai penataan kembalipenguasaan dan penggunaan tanah serta usaha pengadaan tanah untuk kepentinganpembangunan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber dayaalam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat sesuai dengan Peraturan KepalaBadan Pertanahan Nasional Nomor 4 tahun 1991.Upaya-upaya dalam pencapaian tujuan konsolidasi tanah1. setiap bidang tanah memperoleh akses jalan (faktor penunjang).2. bentuk bidang tanah dibuat teratur sesuai dengan sifat dan tujuan penggunaan tanahnya.3. luas tanah ditata sesuai kebutuhan4. tata letak (Layout) kawasan disesuaikan dengan kebutuhan pola hunian atau pola usaha,

sekaligus mendukung penyediaan sarana prasarana5. penataan terpadu sejak awal.

Tujuan konsolidasi tanah adalah untuk mencapai pemanfaatan tanah secara optimal,melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas penggunaan tanah. Untuk lahan pertaniandiharapkan mampu untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memudahkan angkuthasil pertanian / sarana pertanian, dan meminimalisasi faktor risiko bencana banjir dankekeringan.

Gambar 1. Model lahan pertanian yang sudah dikonsolidasi

Gambar 2. Proses konsolidasi lahan

Gambar 4. Konsolidasi lahan di California, USA.

Lahan pertanian umumnya dimiliki seseorang/keluarga secara turun temurun antargenerasi sehingga setiap keluarga akan membagi lahan dengan luasan berbeda-beda darisatu keluarga dengan keluarga yang lain tergantung jumlah anggota keluarga, hal inimengakibatkan pola luasan batasan lahan semakin tidak teratur. Untuk melakukankonsolidasi lahahan dengan kondisi demikian semakin sulit dan membutuhkan waktu yangsangat lama karena harus dibangun kesadaran bersama. Dari Gambar 4, konsolidasi lahandi California USA membutuhkan waktu 13 tahun untuk mengkonsolidasikan lahansebesar 2/3 bagian.

Deskripsi LahanLahan untuk studi kasus ini dilakukan di Desa Cinangneng dengan luasan lahan ± 16

Ha. Lahan bertopografi tidak rata, sebagian besar tanaman yang dibudidayakan adalahtanaman padi dan caysin, jalan usaha tani dengan lebar ± 3 meter – 4 meter, dan sumberpengairan hanya dari sungai/kali Cimayarana di sisi Selatan dari Desa Cinangneng dansungai yang tidak diketahui namanya di sebelah timur namun tidak digunakan.

Gambar 5. Kondisi Desa Cinangneng

Sungai Cimayarana

Sungai yangtidak diketahui

Jalan Utama

Jalan Utama

Lahan yangdikonsolidasi

Gambar 6. Kondisi lahan dan infrastuktur

Konsolidasi Lahan

Lahan yang akan dikonsolidasikan seluas ± 16 Hektar dapat dilihat pada Gambar 7.Konsolidasi meliputi struktur jalan, sistem irigasi dan drainase, dan luasan lahan sertapemukiman. Tanaman pertanian sebagai tanaman budidaya adalah padi dan sayurancaysin.

Gambar 7. Tapak lahan yang dikonsolidasi

Struktur Jalan

Untuk memudahkan mengangkut sarana-sarana produksi pertanian meliputi pupuk,herbisida/pestisida, alat-alat pertanian, benih, dan mengangkut hasil pertanian makadibutuhkan infrastruktur jalan yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Spesifikasijalan ditentukan berdasarkan moda angkutan yang akan digunakan sebagai berikut,

Tabel 1. Kriteria jalan usaha tani untuk Desa Cinangneng

Luas Lahan 16 hektarRata-rata panen 7 ton per hektarPotensi panen 112 tonSepeda motor kaisarBerat kosong : 0,3 tonBerat muatan : 0,8 tontotal : 1,1 ton Jalan utama, Jalan cabang

dan Jalan Kecil (small farm road)Mobil Pick UpBerat kosong : 1,8 tonBerat muatan : 1,6 tontotal : 3,4 ton Jalan utama saja

Berdasarkan Tabel 1, untuk efisiensi lahan dan biaya maka jalan yang digunakanadalah jalan utama yang sudah ada dan harus diperlebar, dan jalan kecil sebagai jalanusaha tani pada saat ini belum ada.

a. Jalan utamaJalan utama selebar 5 meter dengan perkerasan selebar 3 meter, sehingga mampuuntuk dilalui mobil pick up dengan berat total 3,4 ton (berat kosong+berat muatan)dan sesuai dengan jalan kelas III. Jalan utama ini untuk mengangkut hasil-hasilpertanian dari sentra blok-blok pertanian ke pemukiman, gudang penyimpanan atauakses ke jalan raya. Kondisi saat ini jalan usaha tani memiliki lebar 3-4 metersehingga harus diperlebar agar memenuhi kriteria jalan utama. Jalan utama pentinguntuk mempercepat angkut sayur karena sayuran yakni caysin sangat cepat layusehingga proses pengiriman langsung dari lahan ke pasar menjadi prioritas utama.

b. Jalan kecil (small farm road)Jalan kecil atau small farm road digunakan untuk lalu lintas sarana produksi danhasil panen yang menghubungkan petak-petak lahan pertanian. Lebar jalan inisebesar 1,5 meter sehingga dapat dilalui oleh sepeda motor roda tiga dengan berattotal 1,1 ton (berat kosong+berat muatan) dan sesuai dengan persyaratan kelas V(1,5 ton).

Irigasi dan Saluran Drainase

Irigasi yang sudah eksis berasal dari Sungai Cimayarana dan digunakan sebagaisumber air irigasi untuk sisi kanan lahan, sedangkan dari sisi kiri lahan dari sumber sungaiyang tidak diketahui oleh penulis. Irigasi sisi kiri belum ada sehingga dibuat sadapan airsungai. Irigasi diambil dari 2 sungai karena kontur sisi kiri dan kanan lahan relatif lebihtinggi dibandingkan tengah Gambar 8, titik (a) relatif lebih tinggi dari titik (b) secaravisual. saluran irigasi menggunakan sistem terbuka dengan dimensi lebar atas 2 meter,lebar dasar 1 meter dan tinggi 1,8 meter. Debit kebutuhan 28 liter/detik asumsi untuk luas16 hektar dengan luas penampang yang terisi air 0,575 m2 dengan kelajuan 5 cm/detik.

Gambar 8. Tapak kontur secara visual

Relokasi Rumah

Ada beberapa rumah yang harus direlokasi, relokasi rumah digeser ke arah utarayang merupakan wilayah pemukiman. Tanda lingkaran merah adalah rumah yang harusdirelokasi.

Gambar 8. Tapak kontur secara visual

Cut and Fill

Dilakukan proses cut and fill untuk lahan yang berlereng, selanjutnya dilakukanperataan di area lahan persawahan dan lahan kebun untuk caysin untuk kesempurnaankonsolidasi dan penyeragaman luasan persawahan, hasil cut and fill sebagai berikut,

Gambar 9. Cut and fill untuk lahan

Titik sadapanInlet irigasi yg sudah eksis

a b

a

Kesimpulan

Konsolidasi sawah di Desa Cinangneng dilakukan proses penyadapan sungai,pelebaran jalan, proses cut and fill, pembuatan saluran irigasi dan saluran drainase, danrelokasi perumahan penduduk.

Saran

Sebaiknya sosialisasi konsolidasi lahan dilakukan dengan melibatkan semuapemegang kepentingan. Dilakukan secara transparan dan akuntabel serta mencari solusiuntuk semua sehingga proses konsolidasi lahan dapat mencapai hasil maksimal.

Hasil KonsolidasiHasil konsolidasi lahan dapat dilihat pada Gambar 10,

Gambar 10. Hasil konsolidasi lahan