Upload
ica-diennissa
View
9.504
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
DI SUS UN O L E H :
1. Dela Ware Ranto Kaya Nim : 12091140552. Diennissa Putriyanda Nim : 12091140653. Fitri Ramadani Nim : 12091216634. Ika Felastri Nim : 12091216645. Ipung S. Situmorang Nim : 12091140706. Jimmy Febryanto Silitonga Nim : 12091140987. Mutiara Citra Nim : 12091140918. Rafosa Ariska Harahap Nim : 1209121680
DO SE N PE NG AJAR : JU NAI DI , SH . , M H.
HUKUM TATA NEGARA‘Sejarah ketatanegaraan IndonesiaPeriode 27 Desember sampai dengan 17 Agustus
1950’
Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
Periode ini merupakan periode ke-II dalam sejarah
ketatanegaraan Indonesia pasca kemerdekaan. Ini adalah
masa konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS). Dalam
periode ini Negara Indonesia menjadi Negara Serikat.
Materi Pembahasan
Latar Belakang terbentuknya RIS
Akhir Pemerintahan RIS
Latar Belakang terbentuknya RIS
Setelah Indonesia merdeka (17 Agustus
1945)
Belanda Masih ingin Indonesia
Merasa masih mempunyai kekuasaan
atas Indonesia
dengan
alasan
Ketentuan Hukum
Internasional
Perjanjian Postdan
…lanjutan
Akibatnya, timbul konflik senjata antara tentara Republik
Indonesia dengan NICA (10 November 1946, di Surabaya).
25 Maret 1947 – Indonesia dan Belanda mengadakan
Perundingan Linggarjati, guna mengakhiri konflik
tersebut.
Isi Perundingan Linggarjati
Belanda mengakui RI berkuasa secara de factoBelanda dan Indonesia kerjasama membentuk RIS
…lanjutan
Tahun 1947 – Tentara Belanda melakukan Agresi
Militer I
Tahun 1948 – Lanjutan dengan Agresi Militer II
Tujuannya untuk
menjajah kembali
Indonesia. Agresi ini
mendapat perhatian dunia
sehingga PBB mengajak
Indonesia dan Belanda
untuk berunding di atas
Kapal Renville (1948).
Isi perundingan :1. Belanda dianggap
berdaulat penuh di seluruh Indonesia sampai terbentuk RIS.
2. RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan Belanda.
3. RI hanya merupakan bagian dari RIS.
23 Agustus 1949, di Den
Haag
K
M
Bdimulai
Serah-terima kedaulatan dari pemerintah
koloniall Belanda kepada RIS kecuali Papua
Bagian Barat. Indonesia ingin agar semua daerah
bekas jajahan Hindia Belanda menjadi daerah
Indonesia, sedangkan Belanda sendiri ingin
menjadikan Papua bagian barat Negara terpisah
karena perbedaan etnis. Konferensi ditutup tanpa
keputusan mengenai hal ini, karna itu pasal
kedua menyebutkan bahwa Papua bagian barat
bukan bagian dari serah terima, dan bahwa
masalah ini akan diselesaikan dalam waktu satu
tahun.
Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-
Indonesia , dengan monarch Belanda sebagai
Kepala Negara.
Pengambilalihan hutang Hindia Belanda oleh RIS.
Pasukan Belanda, KL, dan KM akan dipulangkan,
sedangkan KNIL akan dibubarkan dan bekas
anggota KNIL diperbolehkan menjadi APRIS.
2 November 1949, di Den
Haag
K
M
Bselesai
Hasil-hasil KMB kemudian diajukan kepada KNIP untuk diratifikasi.
15 Desember 1949 - diadakan pemilihan Presiden RIS dengan calon tunggal Presiden Soekarno. Keesokan harinya Ir. Soekarno terpilih menjadi presiden RIS.
20 Desember 1949 - Moh. Hatta diangkat sebagai Perdana Menteri RIS.
23 Desember 1949 - delegasi RIS dipimpin Moh. Hatta berangkat ke negeri Belanda untuk menandatangani naskah pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda.
27 Desember 1949 - Upacara penandatanganan naskah pengakuan
kedaulatan itu dilakukan bersamaan, yaitu di Indonesia
dan Belanda. Dilantik pemangku jabatan Presiden RI adalah Mr. Asaat ( mantan Ketua KNIP )
Perkembangan RIS dari tahun 1949-1950
Republik Indonesia Serikat (RIS) yang merdeka dan berdaulat adalah Negara hukum demokratis yang berbentuk federal. RIS dlakukan oleh pemerintah federal bersama parlemen dan senat. Wilayahnya meliputi seluruh daerah Indonesia yang terdiri atas :
1. Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, Negara
Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara
Sumatera Timur dan Negara Sumatera Selatan.
2. Kesatuan poltik yang berkebangsaan yaitu Jawa Tengah Bangka,
Belitung, Riau, Kalimantan Barat, Dayak Besar, Banjar,
Kalimantan Tenggara dan Kalimantan Timur.
3. Daerah-daerah lain yang bukan daerah bagian.
Alat-alat Perlengkapan RIS
Konstitusi Republik Indonesia Serikat
Mahkamah Agung Indonesia
Dewan Pengawas Keuangan
Menteri-menteri
Presiden
SenatKonstituante DPR
Sebagai Pemerintah
Badan Perwakilan
Sistem Pemerintahan Negara RIS
Menurut Pasal 1 ayat 2 KRIS 1949 “Kekuasaan
kedaulatan Frase Serikat dilakukan oleh pemerintah
bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan
Senat.”Ketiga lembaga Negara pemegang kedaulatan itu
dalam menyelenggarakan pemerintahan mempunyai
wewengan untuk membentuk undang-undang secara
bersama-sama tersebut apabila menyangkut hal-hal khusus,
mengenai satu, beberapa atau semua daerah bagian atau
bagiannya ataupun yang khusus mengenai hubungan antara
Republik Indonesia Serikat dan daerah-daerah yang tersebut
dalam Pasal 2 KRIS 1949.
Dilihat dari segi tanggung jawab menteri-menteri di atas, dapat
disimpulkan bahwa KRIS menganut sistem pemerintahan
Parlementer, yakni menteri-menteri baik secara bersama-sama
maupun secara sendiri-sendiri bertanggung jawab kepada
Parlemen (DPR). (Dasril Radjab,1994:98)
Yang dimaksud dengan “Pemerintah” menurut Konstitusi
Republik Indonesia Serikat ialah Presiden dengan seorang atau
beberapa atau para menteri, yakni menurut tanggung jawab
khusus atau tanggung jawab umum mereka itu (pasal 68 ayat(2)).
…lanjutan
Tugas penyelenggaraan pemerintahan federal dijalankan oleh
Pemerintah. Pemerintah menyelenggarakan kesejahteraan
Indonesia dan teristimewa menyusun , supaya Konstitusi,
undang-undang federal dan peraturan-peraturan lain yang
berlaku untuk Republik Indonesia Serikat, dijalankan (pasal 117).
Di dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara ini, Presiden
tidak dapat diganggu gugat, tetapi tanggung jawab
kebijaksanaan pemerintah adalah di tangan menteri-menteri, baik
secara bersama-sama untuk seluruhnya, maupun masing-masing
untuk bagiannya sendiri-sendiri (pasal 118).
…lanjutan
Beberapa Pemberontakan yang terjadi selama RIS
Aksi Pengacauan oleh Westerling, di daerah Sumatera Utara
Pemberontakan yang dipimpin oleh Andi Azis,di Makasar
Pemberontakan pimpinan Dr. Soumokil,di Maluku Selatan
Akhir Pemerintahan RIS
10 Februari 1950
• DPR Negara Sumatera Selatan memutuskan untuk menyerahkan kekuasaannya pada RI.
akhir Maret 1950
• hanya tersisa empat Negara bagian dalam RIS
akhir April 1950
• maka hanya Republik Indonesia yang tersisa dalam RIS.
19 Mei 1950
• pemerintah RIS dan RI menandatangani Piagam Persetujuan pembentukan Negara kesatuan.
15 Agustus 1950
• diadakan rapat gabungan yang terakhir dari DPR dan Senat RIS di mana dalam rapat ini akan dibicarakan “piagam pernyataan” terbentuknya NKRI
Berakhir Pemerintahan RIS
Setelah pembacaan piagam pernyataan
terbentuknya NKRI, maka dengan demikian
secara resmi Negara Kesatuan RI terbentuk
kembali
pada tanggal 17 Agustus 1950.