16
DISUSUN OLEH : 1. Dela Ware Ranto Kaya Nim : 1209114055 2. Diennissa Putriyanda Nim : 1209114065 3. Fitri Ramadani Nim : 1209121663 4. Ika Felastri Nim : 1209121664 5. Ipung S. SitumorangNim : 1209114070 6. Jimmy Febryanto Silitonga Nim : 1209114098 7. Mutiara Citra Nim : 1209114091 8. Rafosa Ariska Harahap Nim : 1209121680 DOSEN PENGAJAR : JUNAIDI, SH., MH. HUKUM TATA NEGARA ‘Sejarah ketatanegaraan IndonesiaPeriode 27 Desember sampai dengan 17 Agustus 1950’

Konstitusi RIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Konstitusi RIS

DI SUS UN O L E H :

1. Dela Ware Ranto Kaya Nim : 12091140552. Diennissa Putriyanda Nim : 12091140653. Fitri Ramadani Nim : 12091216634. Ika Felastri Nim : 12091216645. Ipung S. Situmorang Nim : 12091140706. Jimmy Febryanto Silitonga Nim : 12091140987. Mutiara Citra Nim : 12091140918. Rafosa Ariska Harahap Nim : 1209121680

DO SE N PE NG AJAR : JU NAI DI , SH . , M H.

HUKUM TATA NEGARA‘Sejarah ketatanegaraan IndonesiaPeriode 27 Desember sampai dengan 17 Agustus

1950’

Page 2: Konstitusi RIS

Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950

Periode ini merupakan periode ke-II dalam sejarah

ketatanegaraan Indonesia pasca kemerdekaan. Ini adalah

masa konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS). Dalam

periode ini Negara Indonesia menjadi Negara Serikat.

Page 3: Konstitusi RIS

Materi Pembahasan

Latar Belakang terbentuknya RIS

Akhir Pemerintahan RIS

Page 4: Konstitusi RIS

Latar Belakang terbentuknya RIS

Setelah Indonesia merdeka (17 Agustus

1945)

Belanda Masih ingin Indonesia

Merasa masih mempunyai kekuasaan

atas Indonesia

dengan

alasan

Ketentuan Hukum

Internasional

Perjanjian Postdan

Page 5: Konstitusi RIS

…lanjutan

Akibatnya, timbul konflik senjata antara tentara Republik

Indonesia dengan NICA (10 November 1946, di Surabaya).

25 Maret 1947 – Indonesia dan Belanda mengadakan

Perundingan Linggarjati, guna mengakhiri konflik

tersebut.

Isi Perundingan Linggarjati

Belanda mengakui RI berkuasa secara de factoBelanda dan Indonesia kerjasama membentuk RIS

Page 6: Konstitusi RIS

…lanjutan

Tahun 1947 – Tentara Belanda melakukan Agresi

Militer I

Tahun 1948 – Lanjutan dengan Agresi Militer II

Tujuannya untuk

menjajah kembali

Indonesia. Agresi ini

mendapat perhatian dunia

sehingga PBB mengajak

Indonesia dan Belanda

untuk berunding di atas

Kapal Renville (1948).

Isi perundingan :1. Belanda dianggap

berdaulat penuh di seluruh Indonesia sampai terbentuk RIS.

2. RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan Belanda.

3. RI hanya merupakan bagian dari RIS.

Page 7: Konstitusi RIS

23 Agustus 1949, di Den

Haag

K

M

Bdimulai

Serah-terima kedaulatan dari pemerintah

koloniall Belanda kepada RIS kecuali Papua

Bagian Barat. Indonesia ingin agar semua daerah

bekas jajahan Hindia Belanda menjadi daerah

Indonesia, sedangkan Belanda sendiri ingin

menjadikan Papua bagian barat Negara terpisah

karena perbedaan etnis. Konferensi ditutup tanpa

keputusan mengenai hal ini, karna itu pasal

kedua menyebutkan bahwa Papua bagian barat

bukan bagian dari serah terima, dan bahwa

masalah ini akan diselesaikan dalam waktu satu

tahun.

Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-

Indonesia , dengan monarch Belanda sebagai

Kepala Negara.

Pengambilalihan hutang Hindia Belanda oleh RIS.

Pasukan Belanda, KL, dan KM akan dipulangkan,

sedangkan KNIL akan dibubarkan dan bekas

anggota KNIL diperbolehkan menjadi APRIS.

Page 8: Konstitusi RIS

2 November 1949, di Den

Haag

K

M

Bselesai

Hasil-hasil KMB kemudian diajukan kepada KNIP untuk diratifikasi.

15 Desember 1949 - diadakan pemilihan Presiden RIS dengan calon tunggal Presiden Soekarno. Keesokan harinya Ir. Soekarno terpilih menjadi presiden RIS.

20 Desember 1949 - Moh. Hatta diangkat sebagai Perdana Menteri RIS.

23 Desember 1949 - delegasi RIS dipimpin Moh. Hatta berangkat ke negeri Belanda untuk menandatangani naskah pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda.

27 Desember 1949 - Upacara penandatanganan naskah pengakuan

kedaulatan itu dilakukan bersamaan, yaitu di Indonesia

dan Belanda. Dilantik pemangku jabatan Presiden RI adalah Mr. Asaat ( mantan Ketua KNIP )

Page 9: Konstitusi RIS

Perkembangan RIS dari tahun 1949-1950

Republik Indonesia Serikat (RIS) yang merdeka dan berdaulat adalah Negara hukum demokratis yang berbentuk federal. RIS dlakukan oleh pemerintah federal bersama parlemen dan senat. Wilayahnya meliputi seluruh daerah Indonesia yang terdiri atas :

1. Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, Negara

Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara

Sumatera Timur dan Negara Sumatera Selatan.

2. Kesatuan poltik yang berkebangsaan yaitu Jawa Tengah Bangka,

Belitung, Riau, Kalimantan Barat, Dayak Besar, Banjar,

Kalimantan Tenggara dan Kalimantan Timur.

3. Daerah-daerah lain yang bukan daerah bagian.

Page 10: Konstitusi RIS

Alat-alat Perlengkapan RIS

Konstitusi Republik Indonesia Serikat

Mahkamah Agung Indonesia

Dewan Pengawas Keuangan

Menteri-menteri

Presiden

SenatKonstituante DPR

Sebagai Pemerintah

Badan Perwakilan

Page 11: Konstitusi RIS

Sistem Pemerintahan Negara RIS

Menurut Pasal 1 ayat 2 KRIS 1949 “Kekuasaan

kedaulatan Frase Serikat dilakukan oleh pemerintah

bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan

Senat.”Ketiga lembaga Negara pemegang kedaulatan itu

dalam menyelenggarakan pemerintahan mempunyai

wewengan untuk membentuk undang-undang secara

bersama-sama tersebut apabila menyangkut hal-hal khusus,

mengenai satu, beberapa atau semua daerah bagian atau

bagiannya ataupun yang khusus mengenai hubungan antara

Republik Indonesia Serikat dan daerah-daerah yang tersebut

dalam Pasal 2 KRIS 1949.

Page 12: Konstitusi RIS

Dilihat dari segi tanggung jawab menteri-menteri di atas, dapat

disimpulkan bahwa KRIS menganut sistem pemerintahan

Parlementer, yakni menteri-menteri baik secara bersama-sama

maupun secara sendiri-sendiri bertanggung jawab kepada

Parlemen (DPR). (Dasril Radjab,1994:98)

Yang dimaksud dengan “Pemerintah” menurut Konstitusi

Republik Indonesia Serikat ialah Presiden dengan seorang atau

beberapa atau para menteri, yakni menurut tanggung jawab

khusus atau tanggung jawab umum mereka itu (pasal 68 ayat(2)).

…lanjutan

Page 13: Konstitusi RIS

Tugas penyelenggaraan pemerintahan federal dijalankan oleh

Pemerintah. Pemerintah menyelenggarakan kesejahteraan

Indonesia dan teristimewa menyusun , supaya Konstitusi,

undang-undang federal dan peraturan-peraturan lain yang

berlaku untuk Republik Indonesia Serikat, dijalankan (pasal 117).

Di dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara ini, Presiden

tidak dapat diganggu gugat, tetapi tanggung jawab

kebijaksanaan pemerintah adalah di tangan menteri-menteri, baik

secara bersama-sama untuk seluruhnya, maupun masing-masing

untuk bagiannya sendiri-sendiri (pasal 118).

…lanjutan

Page 14: Konstitusi RIS

Beberapa Pemberontakan yang terjadi selama RIS

Aksi Pengacauan oleh Westerling, di daerah Sumatera Utara

Pemberontakan yang dipimpin oleh Andi Azis,di Makasar

Pemberontakan pimpinan Dr. Soumokil,di Maluku Selatan

Page 15: Konstitusi RIS

Akhir Pemerintahan RIS

10 Februari 1950

• DPR Negara Sumatera Selatan memutuskan untuk menyerahkan kekuasaannya pada RI.

akhir Maret 1950

• hanya tersisa empat Negara bagian dalam RIS

akhir April 1950

• maka hanya Republik Indonesia yang tersisa dalam RIS.

19 Mei 1950

• pemerintah RIS dan RI menandatangani Piagam Persetujuan pembentukan Negara kesatuan.

15 Agustus 1950

• diadakan rapat gabungan yang terakhir dari DPR dan Senat RIS di mana dalam rapat ini akan dibicarakan “piagam pernyataan” terbentuknya NKRI

Page 16: Konstitusi RIS

Berakhir Pemerintahan RIS

Setelah pembacaan piagam pernyataan

terbentuknya NKRI, maka dengan demikian

secara resmi Negara Kesatuan RI terbentuk

kembali

pada tanggal 17 Agustus 1950.